Akhirnya Aku Berani Melaporkan Pelanggaran

28 Januari 2025

Oleh Saudari Liu Yi, Tiongkok

Saat melayani sebagai pemimpin, aku mengeluarkan dari gereja seorang saudari yang tidak layak untuk dikeluarkan, memberinya hukuman yang tidak adil karena aku tidak bertanggung jawab dan tidak berprinsip dalam tugasku. Beberapa waktu kemudian, saudari itu diizinkan masuk kembali ke gereja dan aku dinyatakan sebagai pemimpin palsu dan diberhentikan dari kedudukanku karena tidak melakukan pekerjaan nyata. Gereja memintaku mengambil waktu selama beberapa hari untuk merenungkan diri dan aku cukup bersedia untuk mengenal diriku sendiri melalui perenungan diri dan untuk sungguh-sungguh bertobat. Pada waktu itu, aku tinggal bersama Saudari Qin Ken. Seorang pemimpin gereja bernama Li Jing sering kali datang untuk bertanya kepada Qin Ken tentang berbagai aspek tugasnya. Dia juga selalu memberi tahu Qin Ken tentang kekurangan yang dia lihat dalam diri saudara-saudari lainnya dan bagaimana dia memangkas mereka. Awalnya, aku tidak terlalu memikirkan hal ini, tetapi seiring berjalannya waktu, karena Li Jing terus-menerus berbicara dengan cara seperti ini, aku mulai berpikir: "Bukankah kau sedang mengkritik dan merendahkan orang di belakang mereka untuk pamer? Dapatkah kau benar-benar memperoleh hasil hanya dengan menegur saudara-saudari ketika mereka ada masalah, alih-alih mempersekutukan kebenaran untuk menyelesaikan masalah mereka?" Aku mempertimbangkan untuk membahas hal ini dengan Li Jing, tetapi kemudian terpikir olehku: "Aku seharusnya berada dalam masa perenungan setelah pemberhentianku—bagaimana jika dia tidak menerima masukanku dan menganggapku tidak bersikap sebagaimana mestinya selama masa perenungan ini? Jika pemimpin tingkat atas menyelidiki keadaanku dan Li Jing berkata aku belum berubah, entah berapa lama lagi aku baru akan diberi tugas yang baru. Lupakan saja, lebih baik aku tidak mengatakan apa pun." Namun setelah itu, aku tetap merasa gelisah. Aku bersikap tidak peduli jika kuabaikan begitu saja masalah yang kulihat dalam diri Li Jing. Beberapa waktu kemudian, ketika kudengar Li Jing kembali mengkritik dan merendahkan saudara-saudari dan pamer, aku menunjukkan masalah itu kepadanya. Di luarnya, dia tampak menerima kritikanku, tetapi dia terus bertindak dengan cara yang sama. Aku menunjukkan masalah ini kepadanya beberapa kali, tetapi dia tidak mau mengubah caranya bertindak. Kupikir dalam hatiku: "Dia sepertinya mengetahui masalah dirinya, tetapi dia tak pernah mengubah perilakunya. Dia tidak menerima kebenaran. Mungkin aku bisa menemuinya lagi dan kemudian menganalisis dan mempersekutukan ketidakmampuannya untuk menerima kebenaran. Itu akan bermanfaat baginya." Namun kemudian kupikir: "Aku sudah mengutarakan hal ini kepadanya beberapa kali. Bagaimana jika saat aku kembali membahasnya, dia bukan saja tidak mau menerimanya, tetapi malah menghukumku? Aku seharusnya berada dalam masa perenungan sekarang—apakah aku masih punya kesempatan untuk diselamatkan jika aku dikeluarkan? Lupakan saja, lebih baik aku menjaga sikapku dan tetap diam."

Beberapa waktu kemudian, aku mulai menjadi tuan rumah bagi dua saudari, Qin Ken dan Xia Yu. Suatu pagi, aku mendengar Li Jing menegur mereka karena terlalu lamban dalam melakukan pekerjaan pembersihan gereja, berkata bahwa pemimpinnya akan memandang buruk dirinya karena hal itu. Kedua saudari itu menjawab: "Mengeluarkan anggota gereja adalah masalah besar. Kita harus memverifikasi dan memahami semua aspek dari situasinya sebelum melanjutkan. Jika kita terlalu terburu-buru, kemungkinan besar kita akan menghukum orang secara keliru." Namun, Li Jing tidak mau menerima perkataan mereka dan berkata dia berencana untuk menyatakan bahwa Saudari Chang Jing adalah orang jahat dan akan mengeluarkannya. Sebenarnya, Chang Jing hanya memiliki watak yang congkak—saat melayani sebagai diaken penginjilan, dia tak mampu mempersekutukan kebenaran untuk menyelesaikan masalah dan selalu menegur orang dan membuat mereka merasa terkekang. Namun, dia tidak memiliki esensi orang jahat dan tidak memenuhi persyaratan untuk dikeluarkan. Pada waktu itu, Qin Ken dan Xia Yu tidak setuju dengan Li Jing dan berpendapat bahwa perilaku Chang Jing tidak memenuhi standar untuk dirinya dikeluarkan. Mereka juga berkata bahwa Chang Jing telah mendapatkan beberapa pemahaman tentang pelanggaran masa lalunya melalui perenungan diri. Namun, Li Jing bukan saja mengabaikan pendapat mereka, dia bahkan menegur mereka, berkata bahwa mereka sedang melindungi orang jahat dengan tidak mau mengeluarkan Chang Jing dan menghalangi pekerjaan pembersihan gereja. Mendengar hal ini, kupikir: "Pekerjaan pembersihan gereja sangatlah penting, dan harus dilaksanakan sesuai prinsip. Li Jing sedang melakukan kejahatan dengan sewenang-wenang menghukum dan mengeluarkan seseorang yang tidak memenuhi standar untuk dikeluarkan hanya untuk melindungi reputasi dan statusnya sendiri!" Aku mempertimbangkan untuk menunjukkan hal ini kepada Li Jing, tetapi kemudian kupikir: "Aku hanyalah tuan rumah bagi saudara-saudariku dan perkataanku tidak terlalu berpengaruh. Meskipun aku mengungkitnya, dia mungkin tidak menerima kritikanku. Lebih baik aku tak usah ikut campur." Dengan pemikiran ini, akhirnya aku hanya tutup mulut. Sore itu, aku mendengar bahwa Li Jing telah meminta kedua saudari itu untuk mengumpulkan semua informasi tentang Chang Jing sebagai persiapan untuk mengeluarkannya. Kedua saudari itu sekali lagi menyuarakan keprihatinan mereka bahwa perilaku Chang Jing tidak memenuhi syarat untuk dirinya dikeluarkan dan meminta Li Jing untuk mencari lebih banyak lagi. Namun, Li Jing tidak mau mendengarkan dan kembali mengutuk para saudari karena menghalangi pekerjaan pembersihan dan melindungi orang jahat. Setelah mengatakan hal ini, dia bergegas keluar dari ruangan. Aku ingat, dahulu aku pun tidak melaksanakan tugasku berdasarkan prinsip, dan aku secara keliru menghukum seorang anggota gereja karena aku tidak memverifikasi rincian kasus pengusirannya. Ketika aku pergi untuk meminta maaf kepada saudari yang telah dikeluarkan tersebut, dia berkata bahwa dikeluarkan membuatnya sangat menderita karena dia tidak bisa menghadiri pertemuan atau membaca firman Tuhan. Ini membuatku merasa sangat menyesal dan bersalah. Kerugian yang kutimbulkan terhadap saudari itu dan kerusakan yang kulakukan terhadap hidupnya tak dapat diperbaiki, dan seluruh masalah itu telah meninggalkan noda yang permanen dalam hidupku sebagai orang percaya. Jika masalah mengeluarkan Chang Jing dipertimbangkan berdasarkan prinsip, perilaku Chang Jing sebenarnya tidak cukup serius sampai harus mengeluarkan dirinya. Namun, Li Jing bertekad untuk mengeluarkannya demi melindungi reputasi dan statusnya sendiri. Ini perbuatan yang jahat! Malam itu, aku gelisah di tempat tidurku, tidak bisa tidur—aku terus memikirkan bagaimana ketika kedua saudari itu menyampaikan persekutuan mereka kepada Li Jing, dia tidak menerima dan bahkan menghukum mereka dengan sewenang-wenang. Bukankah dia sedang menggunakan statusnya untuk menindas dan mengekang mereka mereka? Kupikir aku harus menemui Li Jing dan bersekutu dengannya untuk melindungi pekerjaan gereja. Namun kemudian, aku berpikir tentang bagaimana Li Jing tidak menerima saranku sebelumnya. Apa yang akan kulakukan jika dia menuduhku menghalangi dan mengganggu pekerjaan pembersihan ketika aku kembali mengungkit masalahnya? Aku sudah diberhentikan karena pelanggaranku dan masih dalam masa perenungan. Apa yang akan kulakukan jika aku dikeluarkan dari gereja berdasarkan tuduhan tersebut? Ketika ini terpikir olehku, aku mulai ragu-ragu.

Setelah itu, aku datang ke hadapan Tuhan untuk mencari dan berdoa serta membaca bagian firman-Nya berikut ini: "Engkau semua mengatakan bahwa engkau mempertimbangkan beban Tuhan dan akan membela kesaksian gereja, tetapi siapakah di antaramu yang benar-benar mempertimbangkan beban Tuhan? Tanyakanlah kepada dirimu sendiri: Apakah engkau seseorang yang telah menunjukkan pertimbangan akan beban Tuhan? Dapatkah engkau melakukan kebenaran untuk Tuhan? Dapatkah engkau berdiri dan berbicara bagi-Ku? Dapatkah engkau dengan teguh melakukan kebenaran? Apakah engkau cukup berani untuk melawan semua perbuatan Iblis? Apakah engkau mampu menyingkirkan perasaanmu dan menyingkapkan Iblis demi kebenaran-Ku? Dapatkah engkau membiarkan maksud-maksud-Ku dipenuhi di dalam dirimu? Sudahkah engkau menyerahkan hatimu pada saat-saat paling krusial? Apakah engkau seseorang yang mengikuti kehendak-Ku?" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 13"). Penghakiman firman Tuhan membuatku merasa malu dan aku ingin menyembunyikan wajahku. Setelah diberhentikan, aku terus berkata bahwa aku ingin merenungkan diriku dan bertobat, tetapi perilakuku tidak memperlihatkan pertobatan. Aku tahu betul bahwa Li Jing sedang melanggar prinsip dalam pekerjaan pembersihan untuk melindungi status dan reputasinya, dan bahwa dia akan merugikan jalan masuk kehidupan saudara-saudari dan pekerjaan gereja. Namun, aku khawatir dia tidak akan menerima jika kusampaikan persekutuanku kepadanya, dan akan menuduhku menghalangi dan mengganggu pekerjaan pembersihan gereja dan mengeluarkanku. Untuk melindungi diriku sendiri, aku tidak berani mengatakan apa pun padahal aku dengan jelas melihat adanya masalah. Aku sama sekali tidak memiliki rasa keadilan. Aku sadar jika Li Jing benar-benar mengeluarkan Chang Jing, dia tidak hanya akan menyakiti Chang Jing, dia juga akan meninggalkan noda pelanggaran pada dirinya sendiri. Aku tahu aku harus berhenti menjadi penyenang orang. Kini setelah aku melihat Li Jing sedang menempuh jalan serupa menuju kegagalan, seperti yang pernah kutempuh, aku harus menunjukkan masalah dirinya dan membuatnya sadar betapa seriusnya akibat dari tindakannya. Setelah itu, aku bertemu dengan Li Jing dan bersekutu dengannya tentang pengalamanku sendiri yang secara keliru menuduh seseorang, mengeluarkannya dengan tidak berdasarkan pada prinsip. Namun, Li Jing tidak mau menerima apa yang kukatakan, bahkan berkata aku lebih baik hanya berfokus pada tugasku menjadi tuan rumah bagi saudara-saudari dan tidak ikut campur dalam pekerjaan pembersihan karena aku masih dalam masa perenungan setelah diberhentikan. Aku sedikit kecewa mendengar perkataannya dan kupikir: "Apakah aku melewati batasku? Jika aku kembali mengungkitnya, akankah dia semakin tidak menyukaiku? Jika aku benar-benar menyinggungnya, akankah dia berusaha mempersulit hidupku? Namun, esensi dari perilaku Li Jing sangat serius, dan akan sangat berbahaya baginya untuk terus seperti ini!" Menyadari hal ini, aku berdoa kepada Tuhan, memohon kepada-Nya untuk membimbingku melewati masalah ini.

Dua hari kemudian, Li Jing datang ke rumah kami, mengajakku bicara empat mata dan menanyakan pendapatku tentang rencananya untuk memberhentikan Qin Ken karena membiarkan perasaannya mengendalikan caranya melaksanakan tugas dan menghalangi pekerjaan pembersihan. Aku berkata: "Qin Ken memikul beban berat dalam tugasnya dan menangani kasus Chang Jing berdasarkan prinsip. Menurutku dia tidak menghalangi pekerjaan pembersihan." Namun, Li Jing bersikeras bahwa Chang Jing adalah orang jahat dan harus diusir. Dia juga berkata bahwa alasan mengapa tidak ada kemajuan dalam pekerjaan pembersihan adalah karena Qin Ken melindungi Chang Jing. Aku cukup terkejut mendengar perkataannya ini—Qin Ken telah bertindak berdasarkan prinsip dengan menolak mengeluarkan Chang Jing. Bagaimana bisa Li Jing memberhentikannya dengan sewenang-wenang? Aku segera menjawab: "Kita tidak boleh sembarangan mengeluarkan atau memberhentikan orang, dan menganggap remeh hidup saudara-saudari kita hanya karena kita ingin melindungi reputasi dan status kita sendiri! Dahulu aku telah melakukan pelanggaran karena aku tidak melaksanakan tugasku berdasarkan prinsip—kumohon jangan menempuh jalan yang sama menuju kegagalan seperti yang telah kulakukan! Kita harus melaksanakan tugas kita berdasarkan prinsip." Li Jing dengan marah menjawab: "Pokoknya aku sudah mengambil keputusan untuk memberhentikan Qin Ken, apa pun yang kaukatakan tidak akan mengubah pikiranku." Mendengar perkataannya, aku merasa marah dan tak berdaya. Kupikir: "Aku tidak boleh menyinggungmu, jadi lebih baik aku tutup mulut saja. Lagi pula, aku telah menyampaikan pendapatku dan terserah padamu apakah kau menerimanya atau tidak." Setelah itu, aku hanya diam saja. Pada akhirnya, Li Jing tetap memberhentikan Qin Ken dan memindahkanku ke tempat terpencil untuk melaksanakan tugasku. Dia menyatakan bahwa langkah itu adalah demi keamananku sendiri—dia berkata PKT telah meningkatkan kampanye penindasan dan penangkapan mereka dan mengingat bahwa aku sebelumnya adalah seorang pemimpin dan tahu banyak tentang gereja, akan lebih baik jika aku tidak berkontak langsung dengan saudara-saudari. Dia juga memberitahuku bahwa kelak, surat apa pun yang kukirim atau yang dikirimkan kepadaku harus melalui dia. Bahkan sebelum aku dapat menjawab, dia memotongku dengan berkata, "Aku ada urusan lain yang harus kutangani sekarang," lalu pergi dengan sepedanya. Aku berdiri di ambang pintu rumahku, melihatnya pergi sementara air mata mengalir di wajahku. Kupikir: "Jadi sekarang kau membatasiku dan berusaha mengendalikanku?" Makin kupikirkannya, makin aku merasa tertindas. Aku mengingat kembali perilaku Li Jing selama masa itu: ketika aku memberinya saran, dia tidak menerimanya dan bahkan mengancamku, berkata bahwa lebih baik aku hanya berfokus melaksanakan tugasku sebagai tuan rumah bagi saudara-saudari dan tidak melampaui batasku. Lalu, karena khawatir perbuatan jahatnya akan tersingkap, dia mengirimku ke tempat terpencil dan tidak mengizinkanku menghubungi saudara-saudari lainnya, dengan alasan dia hanya berusaha melindungiku. Dia bersikap sangat jahat dan licik! Demi melindungi status dan reputasinya sendiri, dia menindas dan menghukum siapa pun yang tidak mematuhi perintahnya, mengikuti falsafah Iblis yaitu "Mereka yang mematuhiku akan berhasil dan mereka yang menentangku akan binasa". Bukankah dia sedang bertindak seperti antikristus? Aku tahu aku tidak boleh terus berkompromi, dan aku harus melaporkan Li Jing dan menyingkapkan perbuatan jahatnya. Masalahnya adalah, apa pun yang kutulis harus melalui dia. Jika dia tahu aku telah menulis surat yang melaporkannya, ada kemungkinan dia akan makin menindasku. Jika dia membuat tuduhan terhadapku dan mengeluarkanku dari gereja, lalu masih adakah kesempatan bagiku untuk diselamatkan? Ketika ini terpikir olehku, aku kembali mundur dan merasa sangat tersiksa.

Selama beberapa hari berikutnya, interaksiku sebelumnya dengan Li Jing terus terngiang di pikiranku dan aku merasa kurang berniat untuk melaksanakan tugasku. Suatu malam, akhirnya kuputuskan menulis surat untuk melaporkan Li Jing, tetapi saat menulis, aku mulai berpikir: "Jika aku melaporkannya, akankah saudara-saudari lainnya menganggapku tidak berperilaku sebagaimana mestinya selama masa perenungan? Ketika Qin Ken diberhentikan, seingatku dia tidak melaporkan Li Jing. Akankah aku terlihat seperti berusaha pamer jika aku melaporkannya? Pertama, aku memberi Li Jing beberapa saran dan sekarang aku melaporkannya. Jika dia mengetahuinya, akankah dia menganggapku tak bisa melepaskan masalah yang kulihat dalam dirinya ini?" Aku menghapus surat itu setelah menyadari semua ini, tetapi aku merasa sangat bersalah melakukannya. Mengingat bagaimana Li Jing menindasku, jika aku tidak melaporkannya, entah siapa lagi yang akan dia tindas kelak. Aku nyaris tak tidur malam itu. Aku datang ke hadapan Tuhan dalam doa: "Ya Tuhan, aku ingin melaporkan Li Jing, tetapi aku takut dia akan makin menindasku ketika dia mengetahuinya. Ya Tuhan, aku tidak tahu bagaimana aku harus melewati situasi ini, kumohon bimbinglah aku."

Beberapa waktu kemudian, aku menemukan bagian firman Tuhan ini: "Engkau harus masuk dari sudut pandang positif; bersikaplah aktif, dan jangan pasif. Engkau harus tidak tergoyahkan oleh siapa pun atau apa pun, dalam segala situasi, dan engkau tidak boleh dipengaruhi oleh perkataan siapa pun. Engkau harus memiliki watak yang stabil; apa pun yang orang katakan, engkau harus segera menerapkan apa yang kauketahui sebagai kebenaran. Engkau harus selalu memiliki firman-Ku yang bekerja di dalammu, siapa pun yang kauhadapi; engkau harus mampu berdiri teguh dalam kesaksianmu tentang-Ku dan menunjukkan perhatian terhadap beban-Ku. Engkau tidak boleh menyetujui orang lain secara membabi buta tanpa memiliki gagasanmu sendiri; sebaliknya, engkau harus memiliki keberanian untuk berdiri dan menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran. Jika engkau tahu dengan jelas bahwa ada sesuatu yang salah, tetapi tak punya keberanian untuk mengungkapkannya, itu berarti engkau bukan orang yang menerapkan kebenaran. Engkau ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak berani mengatakannya, jadi engkau bicara bertele-tele lalu mengubah topik pembicaraanmu; Iblis ada di dalam dirimu menahanmu, menyebabkanmu berbicara tanpa efek apa pun dan membuatmu tak mampu bertahan sampai akhir. Engkau masih membawa ketakutan di dalam hatimu, dan bukankah ini karena hatimu masih dipenuhi dengan gagasan-gagasan Iblis?" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 12"). Melalui firman Tuhan, aku mengerti bahwa Tuhan mengasihi mereka yang melindungi pekerjaan gereja. Ketika mereka melihat sesuatu yang melanggar prinsip dan merugikan kepentingan gereja, mereka mampu menerapkan kebenaran untuk melindungi pekerjaan gereja. Sebaliknya, Tuhan muak terhadap mereka yang secara membabi buta setuju dengan orang lain dan hanya bertindak dengan egois dan hina untuk melindungi kepentingan mereka sendiri. Mereka tetap tidak peduli saat melihat pekerjaan gereja dirugikan. Ketika aku merenungkan perilakuku selama waktu itu, aku sadar meskipun aku tahu tidak pantas bagi Li Jing untuk sewenang-wenang mengkritik orang lain di belakang mereka dan pamer, aku khawatir jika aku terus angkat bicara, aku akan menyinggung perasaannya. Jadi, untuk melindungi kepentinganku sendiri, aku mengecilkan masalahnya saat kuutarakan hal ini kepadanya. Untuk melindungi reputasi dan statusnya sendiri, Li Jing bersikeras menggolongkan Chang Jing sebagai orang jahat dan mengeluarkannya, menuduh Qin Ken dan Xia Yu menghalangi pekerjaan pembersihan dan memberhentikan Qin Ken. Aku tahu perilaku ini melanggar prinsip, bahwa dia sedang melakukan kejahatan dan menentang Tuhan. Namun, aku khawatir jika aku secara langsung menyingkapkan esensi dari apa yang telah dia lakukan, dia akan mempersulit hidupku, dan mengeluarkanku atas dasar tuduhan bahwa aku menghalangi dan mengganggu pekerjaan pembersihan gereja. Jadi, aku hanya memberinya beberapa saran dan mendorongnya untuk mengubah perilakunya, membiarkannya melanjutkan perbuatan jahatnya yang terang-terangan. Karena khawatir aku akan melaporkan tindakannya, Li Jing kemudian mengucilkanku dan tidak mengizinkanku berinteraksi dengan saudara-saudari lainnya. Aku dapat dengan jelas melihat bahwa dia sedang berusaha menutupi perbuatan jahatnya. Aku seharusnya telah maju untuk menyingkapkan dan melaporkannya, tetapi aku takut menyinggungnya dan bahkan tidak berani menulis surat laporan. Aku menjalani kehidupan yang hina, dan aku adalah seorang pengecut yang tidak berani menerapkan kebenaran. Aku tidak memikirkan pekerjaan gereja, ataupun memperlihatkan kepedulian terhadap kerugian yang mungkin terjadi pada kehidupan saudara-saudari. Aku tidak memiliki rasa keadilan sedikit pun dan benar-benar egois dan hina!

Saat aku terus mencari, aku menemukan bagian firman Tuhan ini: "Hati nurani dan nalar kedua-duanya seharusnya menjadi bagian dari kemanusiaan seseorang. Keduanya adalah hal yang paling mendasar dan paling penting. Orang macam apakah yang tidak memiliki hati nurani dan tidak memiliki nalar kemanusiaan yang normal? Secara umum, dia adalah orang yang tidak memiliki kemanusiaan, orang yang memiliki kemanusiaan yang sangat buruk. Secara lebih mendetail, apa perwujudan tidak adanya kemanusiaan yang diperlihatkan orang ini? Cobalah menganalisis ciri-ciri apa yang ditemukan dalam diri orang-orang semacam itu dan perwujudan spesifik apa yang mereka tunjukkan. (Mereka egois dan hina.) Orang-orang yang egois dan hina bersikap asal-asalan dalam tindakan mereka dan menjauh dari apa pun yang tidak berkaitan dengan mereka secara pribadi. Mereka tidak memikirkan kepentingan rumah Tuhan, mereka juga tidak menunjukkan perhatian kepada maksud Tuhan. Mereka tidak terbeban untuk melaksanakan tugas mereka ataupun bersaksi bagi Tuhan, dan mereka tidak memiliki rasa tanggung jawab. ... Ada orang-orang yang tidak mau bertanggung jawab dalam tugas apa pun yang sedang mereka laksanakan. Mereka juga tidak segera melaporkan masalah yang mereka temukan kepada atasan mereka. Ketika mereka melihat orang-orang mengacaukan dan mengganggu, mereka mengabaikannya. Ketika mereka melihat orang jahat melakukan kejahatan, mereka tidak berusaha menghentikannya. Mereka tidak melindungi kepentingan rumah Tuhan atau memikirkan apa tugas dan tanggung jawab mereka. Ketika melaksanakan tugasnya, orang-orang semacam ini tidak melakukan pekerjaan nyata apa pun; mereka adalah para penyenang orang dan rakus akan kenyamanan; mereka berbicara dan bertindak hanya demi kesombongan, reputasi, status, dan kepentingan mereka sendiri, dan hanya mau mencurahkan waktu dan upaya mereka untuk hal-hal yang menguntungkan mereka" (Firman, Jilid 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Dengan Menyerahkan Hatinya kepada Tuhan, Orang Dapat Memperoleh Kebenaran"). "Sebelum manusia mengalami pekerjaan Tuhan dan memahami kebenaran, natur Iblislah yang mengendalikan dan menguasai mereka dari dalam. Secara spesifik, apa yang terkandung dalam natur tersebut? Misalnya, mengapa engkau egois? Mengapa engkau mempertahankan posisimu? Mengapa engkau memiliki perasaan yang begitu kuat? Mengapa engkau menikmati hal-hal yang tidak benar? Mengapa engkau menyukai kejahatan? Apakah dasar kesukaanmu akan hal-hal seperti itu? Dari manakah asal hal-hal ini? Mengapa engkau begitu senang menerimanya? Saat ini, engkau semua telah memahami bahwa alasan utama di balik semua hal ini adalah karena racun Iblis ada di dalam diri manusia. Jadi, apakah racun Iblis itu? Bagaimana racun Iblis dapat disingkapkan? Misalnya, jika engkau bertanya, 'Bagaimana seharusnya orang hidup? Untuk apa seharusnya orang hidup?' Orang akan menjawab: 'Jika orang tidak memikirkan dirinya sendiri, langit dan bumi akan menghukumnya.' Satu frasa ini mengungkapkan sumber penyebab masalahnya. Falsafah dan logika Iblis telah menjadi kehidupan manusia. Apa pun yang orang kejar, mereka melakukannya demi diri mereka sendiri—oleh karena itu, mereka hidup hanya demi diri mereka sendiri. 'Jika orang tidak memikirkan dirinya sendiri, langit dan bumi akan menghukumnya'—ini adalah falsafah hidup manusia dan ini juga mewakili natur manusia. Perkataan ini telah menjadi natur manusia yang rusak dan perkataan ini adalah gambaran sebenarnya dari natur Iblis manusia yang rusak. Natur Iblis ini telah menjadi dasar bagi keberadaan manusia yang rusak. Selama ribuan tahun, manusia yang rusak telah hidup berdasarkan racun Iblis ini, hingga hari ini" (Firman, Jilid 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Cara Menempuh Jalan Petrus"). Melalui penyingkapan firman Tuhan, aku sadar bahwa aku sedang hidup berdasarkan racun Iblis seperti: "Jika orang tidak memikirkan dirinya sendiri, langit dan bumi akan menghukumnya," "Tetaplah diam untuk melindungi diri sendiri dan berusahalah agar tidak disalahkan," "Pejabat daerah memiliki kewenangan yang lebih besar daripada pejabat di tingkat pusat" dan "Pengemis harus puas dengan apa yang diberikan kepadanya". Aku telah menjadi sangat egois dan licik dan hanya memikirkan kepentinganku sendiri. Aku tidak berani mengatakan apa pun bahkan ketika aku melihat seorang pemimpin palsu melakukan kejahatan dan merugikan kepentingan gereja. Aku telah kehilangan hati nurani dan nalarku sebagai makhluk ciptaan, dan aku sama sekali tidak hidup dalam keserupaan dengan manusia sejati. Aku mengingat kembali ketika Li Jing mengeluarkan Chang Jing. Aku tahu bahwa perilaku Chang Jing tidak cukup serius hingga dirinya harus dikeluarkan dan pengusiran itu akan menyebabkan dia mengalami penderitaan rohani dan akan sangat merusak jalan masuk kehidupannya. Namun, demi melindungi kepentinganku sendiri, aku tidak menghalangi Li Jing agar tidak mengeluarkannya secara sewenang-wenang. Aku sangat egois dan tak punya kemanusiaan! Ketika Li Jing memberhentikan Qin Ken, aku khawatir akan diberhentikan dari tugasku jika aku menyinggung Li Jing, jadi aku tidak berani menjunjung tinggi prinsip dan menghentikan perbuatan jahat ini. Aku tidak secara pribadi melakukan pelanggaran ini, tetapi aku memandang dengan acuh tak acuh saat Li Jing melakukan kejahatan dan membiarkannya mengganggu dan menghancurkan pekerjaan gereja serta menindas dan menghukum saudari-saudariku. Bukankah aku sedang berpihak pada Iblis dan membantu orang jahat melakukan perbuatan jahatnya? Aku membenci diriku sendiri saat menyadari hal ini. Watak Tuhan itu benar dan tak boleh disinggung. Dia membenci mereka yang menjalani kehidupan yang hina, yang hanya memperhatikan diri mereka sendiri, dan tidak menerapkan kebenaran. Jika aku tak pernah maju untuk menyingkapkan perbuatan jahat Li Jing dan membiarkannya terus menyebabkan kekacauan dan melakukan kejahatan di gereja, artinya aku menutupi perbuatan jahatnya dan aku akan dibenci oleh Tuhan. Aku menemukan bagian lain firman Tuhan yang berkata: "Di gereja, berdirilah teguh dalam kesaksianmu kepada-Ku, tegakkan kebenaran; benar adalah benar dan salah adalah salah. Jangan mencampuradukkan hitam dan putih. Engkau harus berperang melawan Iblis dan harus sepenuhnya menaklukkannya sehingga Iblis tidak pernah bangkit lagi. Engkau harus mengorbankan segalanya untuk melindungi kesaksian-Ku. Ini menjadi tujuan dari tindakanmu—jangan lupakan ini" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 41"). Firman Tuhan memberiku jalan penerapan. Ketika aku melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip, aku harus mengesampingkan kepentinganku sendiri dan menjunjung tinggi prinsip kebenaran serta melindungi pekerjaan gereja. Inilah tanggung jawab yang harus kulakukan sebagai makhluk ciptaan dan prinsip perilaku bagi semua orang percaya. Aku tidak boleh terus mengkhawatirkan masa depan dan nasibku, dan menjalani kehidupan yang hina hanya demi melindungi kepentinganku sendiri. Aku harus menerapkan kebenaran dan melindungi pekerjaan gereja—aku harus maju untuk menyingkapkan dan melaporkan perbuatan jahat Li Jing.

Setelah itu, aku merenungkan mengapa aku terus khawatir bahwa melaporkan Li Jing akan memengaruhi masa depan dan nasibku. Aku sadar bahwa aku memiliki beberapa pandangan yang keliru. Kupikir karena aku masih dalam masa perenungan setelah diberhentikan, jika aku ingin mengungkit masalah dengan seorang pemimpin, orang akan menganggapku tidak berperilaku sebagaimana mestinya selama perenungan. Kupikir aku hanyalah seorang tuan rumah, dan aku tidak memiliki kedudukan dan status dan perkataanku tidak terlalu berpengaruh, jadi aku tidak berani mengkonfrontasi Li Jing ketika aku melihatnya secara sewenang-wenang mengeluarkan dan memberhentikan orang. Kupikir karena Li Jing adalah pemimpin, jika aku menyinggungnya, dia akan mempersulit hidupku dan aku tak akan mampu melaksanakan tugasku. Aku juga berpikir bahwa jika aku dikeluarkan, aku akan sama sekali kehilangan kesempatan untuk diselamatkan. Aku secara keliru percaya bahwa nasibku berada di tangan Li Jing dan apakah aku dapat terus melaksanakan tugasku dan memperoleh keselamatan atau tidak, semua itu tergantung padanya. Aku tidak percaya bahwa Tuhan dan kebenaranlah yang berkuasa di rumah Tuhan. Pandangan seperti ini adalah penghujatan dan kesalahpahaman terhadap Tuhan. Nasibku berada di tangan Tuhan dan tak seorang pun berhak menentukan nasibku, apalagi seorang pemimpin. Dahulu, para antikristus yang angkuh dan lalim telah melakukan kejahatan dan menyebabkan kekacauan di gereja, ada yang telah mengambil kendali gereja dan berusaha mendirikan kerajaan mereka sendiri, tetapi akhirnya mereka semua dikeluarkan. Rumah Tuhan dikuasai oleh kebenaran dan Roh Kudus. Tidak ada orang-orang jahat atau antikristus yang boleh memiliki pengaruh di gereja dan mereka semua pada akhirnya disingkapkan dan disingkirkan oleh Tuhan. Sekalipun aku ditindas, dihukum, atau bahkan diusir karena menyingkapkan dan melaporkan seorang pemimpin palsu, itu hanya bersifat sementara dan bukan berarti aku tidak akan pernah memperoleh keselamatan. Sebagai anggota gereja, tugas apa pun yang kulaksanakan, entah aku pernah melakukan pelanggaran atau tidak, atau entah aku pernah diberhentikan di masa lalu atau tidak, jika aku melihat seorang pemimpin palsu atau antikristus melakukan kejahatan, mengganggu pekerjaan gereja atau menindas umat pilihan Tuhan, aku harus maju untuk melaporkan dan menyingkapkan perilaku tersebut. Itu adalah tanggung jawab dan kewajibanku.

Saat sedang memikirkan apa yang harus kutulis dalam laporanku, aku bertemu dengan Xia Yu. Dengan berlinang air mata, dia memberitahuku bahwa dia telah memberikan beberapa saran kepada Li Jing setelah melihatnya tidak mengikuti prinsip dalam pekerjaan pembersihan gereja. Dia berkata bahwa Li Jing tidak mau menerima sarannya dan memberhentikannya. Kisah Xia Yu yang menyedihkan itu membuatku tahu dengan jelas bahwa ketika para pemimpin palsu dan antikristus menjalankan kekuasaan di gereja, itu bukan saja berbahaya bagi saudara-saudari, tetapi juga akan mengganggu dan mengacaukan pekerjaan gereja. Jika aku tidak menyingkapkan dan melaporkan Li Jing sesegera mungkin, itu hanya akan menyebabkan kerugian yang lebih besar terhadap pekerjaan gereja. Kuputuskan untuk menulis surat yang menyingkapkan perbuatan jahat Li Jing malam itu juga dan meminta beberapa saudara-saudari untuk mengirimkannya kepada para pemimpin tingkat atas. Di luar dugaan, aku pulang ke rumah dan menemukan pesan dari para pemimpin tingkat atas yang mengundangku untuk bertemu dengan mereka. Aku tahu bahwa Tuhan telah membuka jalan bagiku. Saat kami bertemu, aku menyampaikan semua perbuatan jahat Li Jing kepada mereka. Mereka berkata bahwa mereka telah menerima beberapa pesan baru-baru ini yang melaporkan Li Jing dan akan menangani masalah tersebut berdasarkan prinsip sesegera mungkin setelah menyelidiki dan memverifikasi tuduhan tersebut. Mendengar perkataan mereka, aku merasa senang bahwa akhirnya aku mampu menerapkan sedikit kebenaran dan akhirnya hatiku terbebas dari penindasan.

Beberapa hari kemudian, aku menerima pesan dari para pemimpin tingkat atas yang mengatakan bahwa setelah diselidiki, Li Jing telah diidentifikasi sebagai pemimpin palsu yang menempuh jalan antikristus. Sifat dari masalah ini cukup serius, jadi mereka memulai dengan memberhentikannya. Jika dia tidak mau bertobat, dia akan ditangani sebagai antikristus. Membaca pesan ini, aku benar-benar merasa bahwa Kristus dan kebenaranlah yang berkuasa di rumah Tuhan. Manusia mana pun tidak boleh menjadi penentu keputusan dalam masalah-masalah gereja dan tidak ada pelaku kejahatan yang boleh memiliki tempat di rumah Tuhan. Aku juga sadar bahwa hanya dengan menerapkan kebenaran dan melindungi pekerjaan gereja, barulah kita akan sesuai dengan maksud Tuhan. Syukur kepada Tuhan!

Selanjutnya: Di Tengah Bahaya

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Ujian Penyakit

Oleh Saudari Zhong Xin, Tiongkok Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Perbuatan-perbuatan-Ku lebih banyak daripada butiran pasir di pantai, dan...

Tinggalkan Balasan

Kurangi Ukuran Huruf
Tambah Ukuran Huruf
Masuk Layar Penuh
Keluar Layar Penuh