Bicara Doktrin Menyingkap Kejelekanku
Oleh Saudara Au Bin, Pantai Gading Juli 2019, aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Pemimpin mempersekutukan firman...
Kami menyambut semua pencari yang merindukan penampakan Tuhan!
Suatu hari, aku menerima surat laporan yang di dalamnya saudara-saudari menyatakan bahwa seorang pemimpin gereja bernama Saudari Chen Mo tidak terbeban dalam tugasnya, tidak mampu menyelesaikan masalah orang, tidak melakukan pekerjaan nyata dan merupakan seorang pemimpin palsu. Setelah membaca surat itu, aku segera mengadakan pertemuan dengan saudara-saudari di gereja itu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mereka menilai Chen Mo. Namun, keadaan yang sebenarnya tidak sesuai dengan isi surat itu. Semua saudara-saudari di gereja itu berkata bahwa Chen Mo terbeban dalam pelaksanaan tugasnya, secara aktif melaksanakan semua pekerjaan gereja, mampu dengan cepat menyelesaikan masalah orang dan dapat dikatakan melakukan pekerjaan nyata. Kupikir: "Surat laporan itu tidak menggambarkan keadaan di gereja ini. Apa yang sedang terjadi di sini?"
Beberapa waktu kemudian, ketika aku menyelidiki masalah ini lebih lanjut, aku mengetahui bahwa surat laporan itu ditulis oleh dua anggota gereja bernama Zhao Hui dan Liu Ying. Alasan mereka menulis laporan itu adalah karena suatu hari mereka melihat seorang diaken penyiraman datang terlambat untuk menyirami para petobat baru, dan ketika mereka melaporkan hal ini kepada Chen Mo, dia tidak menegur diaken itu—setelah mengetahui bahwa dia terlambat karena harus menangani pekerjaan lain yang mendesak pada waktu itu, tetapi dia tak pernah terlambat lagi. Zhao dan Liu tidak mempertimbangkan keadaan itu dan hanya memanfaatkan kesempatan itu untuk menghakimi Chen Mo karena tidak menyelesaikan masalah, melindungi para pemimpin senior lainnya dan tidak melakukan pekerjaan nyata. Terlebih lagi, Zhao dan Liu terus mempermasalahkan hal ini. Mereka sering menghakimi Chen Mo dan para diaken lainnya selama pertemuan, berkata bahwa mereka hanya saling melindungi, bahwa mereka tidak melakukan pekerjaan nyata, dan bahwa mereka adalah pemimpin dan pekerja palsu. Gangguan ini memengaruhi kehidupan bergereja dan Chen Mo sendiri tenggelam dalam kenegatifan, dan hal ini makin menghambat pekerjaan gereja. Mendengar tentang perilaku Zhao dan Liu, aku teringat ketika aku menjadi pemimpin di gereja itu beberapa tahun yang lalu, mereka berdua bekerja sama untuk menyerang para pemimpin dan pekerja dan bahkan menyebut pengusiran seorang antikristus sebagai "ketidakadilan". Cara mereka menimbulkan keributan sangat mengganggu kehidupan bergereja. Saat itu, aku baru saja menjadi pemimpin. Itu adalah pertama kalinya aku menangani situasi seperti itu dan aku belum lama menjadi orang percaya, jadi aku merasa sangat terkekang dan tidak berani menyingkapkan atau membatasi mereka. Kekacauan yang ditimbulkan terjadi selama lebih dari setengah tahun. Hanya setelah seorang pemimpin tingkat tinggi datang dan menyampaikan persekutuannya, menyingkapkan natur dan konsekuensi dari perilaku jahat mereka, barulah mereka berhenti membuat masalah. Karena mereka tidak lagi mengganggu kehidupan bergereja dan berkata mereka mau bertobat, mereka diizinkan tinggal di gereja di bawah pengawasan. Namun, ternyata mereka sekali lagi menyebabkan masalah dan ganggunan, menyerang serta menghakimi para pemimpin dan pekerja. Zhao dan Liu sering mencari-cari kesalahan dan mengutuk para pemimpin dan pekerja, menimbulkan kekacauan di dalam gereja dan tetap tak ingin bertobat. Mempertimbangkan perilaku mereka yang tidak pernah berubah, jelas bahwa mereka memiliki esensi natur orang-orang jahat. Menyadari hal ini, kupikir: "Kali ini, aku harus menyingkapkan dan membatasi mereka sepenuhnya. Aku tak boleh membiarkan mereka terus melakukan kejahatan dan mengganggu gereja." Namun kemudian, aku juga berpikir: "Mereka suka mencari-cari kesalahan pemimpin, dan membuat masalah. Bagaimana jika mereka memergokiku mengatakan hal yang keliru atau melakukan kesalahan?" Aku teringat ketika sebelumnya, saat aku memproses kasus seorang antikristus, antikristus itu melaporkanku dua kali. Apa yang akan saudara-saudari pikirkan tentangku jika Zhao dan Liu melaporkanku dan memutarbalikkan keadaan yang sebenarnya? Akankah mereka menduga bahwa ada sesuatu yang salah dengan diriku atau bahwa aku adalah pemimpin palsu, mengingat aku telah berulang kali dilaporkan? Bagaimana jika aku diberhentikan karena hal ini? Makin kupikirkan, makin aku menjadi takut, dan aku tak mampu mengumpulkan keberanian untuk menghadapi mereka. Kebetulan aku sedang banyak pekerjaan lain pada waktu itu, jadi aku terus menunda pemrosesan surat laporan itu.
Sekitar sepuluh hari kemudian, para pemimpin senior menulis surat kepadaku menanyakan tentang perkembangan surat laporanku. Ketika kuberi tahu mereka bahwa aku masih belum menyampaikan persekutuanku kepada Zhao Hui dan Liu Ying, para pemimpin mendesakku untuk menangani masalah ini secepat mungkin. Aku sadar bahwa aku sangat tidak bertanggung jawab jika aku tidak segera menyelesaikan keadaan itu, jadi kuputuskan untuk menulis surat kepada Zhao dan Liu untuk mengatur waktu pertemuan dengan mereka berdua dan memastikan perilaku jahat mereka. Di luar dugaan, keesokan harinya, aku menerima surat lagi dari Zhao dan Liu yang melaporkan Chen Mo karena tidak melakukan pekerjaan nyata dan tidak menyelesaikan masalah nyata. Beberapa isi surat itu memutarbalikkan fakta dan beberapa di antaranya perl ditanyakan dan dipastikan. Melihat betapa jahatnya mereka dan bagaimana mereka melaporkan dan menjebak Chen Mo dengan sikap tanpa kompromi, aku menjadi sedikit takut dan berpikir: "Apa yang akan kulakukan jika mereka bekerja sama untuk menyerangku ketika aku menyingkapkan mereka dengan berhadapan muka? Bagaimana jika mereka menemukan kesalahan dalam pekerjaanku atau mengirimkan surat laporan palsu yang tidak sesuai fakta?" Makin kupikirkan, makin aku merasa takut. Merasa tak berdaya, aku berdoa kepada Tuhan: "Ya Tuhan, dihadapkan dengan orang-orang yang mengganggu kehidupan bergereja, aku tahu aku harus mengambil sikap dan menyingkapkan mereka untuk melindungi pekerjaan gereja, tetapi aku merasa segan dan takut. Kumohon bimbinglah aku untuk menerapkan kebenaran dan tidak dikendalikan oleh para pelaku kejahatan ini." Kemudian, aku membaca satu bagian firman Tuhan yang berkata: "Para antikristus memiliki watak yang sangat kejam. Jika engkau berusaha memangkas atau menyingkapkan mereka, mereka akan membencimu dan menggigitmu seolah-olah mereka adalah ular berbisa. Engkau tidak akan dapat menggoyangkan atau mengguncangkan mereka sekeras apa pun engkau mencobanya. Ketika engkau bertemu dengan para antikristus yang semacam itu, apakah engkau semua merasa takut? Ada orang-orang yang menjadi takut dan berkata, 'Aku tidak berani memangkas mereka. Mereka sangat ganas seperti ular berbisa, dan jika mereka melilitku, tamatlah riwayatku.' Orang macam apakah mereka ini? Tingkat pertumbuhan mereka terlalu kecil, mereka tidak berguna untuk apa pun, mereka bukan prajurit Kristus yang baik, dan mereka tidak dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan. Jadi, apa yang harus engkau semua lakukan jika engkau bertemu dengan para antikristus yang semacam itu? Jika mereka mengancammu atau mencoba mengambil nyawamu, apakah engkau akan takut? ... Orang selalu takut antikristus akan menemukan sesuatu yang dapat dimanfaatkannya untuk membalas dendam terhadap mereka. Namun, bukankah engkau seharusnya takut menyinggung Tuhan dan memicu kebencian dan penolakan-Nya? Jika engkau takut para antikristus akan menemukan cara untuk membalas dendam terhadapmu, mengapa tidak mengambil bukti perbuatan jahat para antikristus itu untuk melaporkan dan menyingkapkan mereka? Dengan melakukannya, engkau akan memperoleh persetujuan dan dukungan dari umat pilihan Tuhan, dan yang terpenting, Tuhan akan mengingat perbuatan baik dan tindakan keadilanmu. Jadi, mengapa tidak melakukan hal ini? Umat pilihan Tuhan harus selalu mengingat amanat Tuhan. Mengeluarkan orang jahat dan para antikristus adalah pertarungan paling penting dalam pertempuran melawan Iblis. Jika pertarungan ini dimenangkan, itu akan menjadi kesaksian sang pemenang. Bertempur melawan Iblis dan setan-setan adalah kesaksian pengalaman yang harus dimiliki oleh umat pilihan Tuhan. Itu adalah kenyataan kebenaran yang harus dimiliki oleh para pemenang. Tuhan telah menganugerahkan begitu banyak kebenaran kepada orang-orang, telah menuntunmu untuk waktu yang lama, dan telah sangat banyak membekalimu, dengan tujuan agar engkau memberi kesaksian dan melindungi pekerjaan gereja. Ternyata, ketika orang jahat dan para antikristus melakukan perbuatan jahat dan mengganggu pekerjaan gereja, engkau menjadi gentar dan mundur, melarikan diri dengan tangan di atas kepalamu. Engkau adalah orang yang tidak berguna. Engkau tidak mampu mengalahkan Iblis, engkau tidak memberi kesaksian, dan Tuhan membencimu. Di saat kritis ini, engkau harus berdiri dan berperang melawan Iblis, menyingkapkan perbuatan jahat para antikristus, menghukum dan mengutuk mereka, tidak memberi mereka tempat untuk bersembunyi dan mengeluarkan mereka dari gereja. Hanya ini yang dapat dianggap sebagai memperoleh kemenangan atas Iblis dan mengakhiri nasib Iblis. Engkau adalah salah satu dari umat pilihan Tuhan, seorang pengikut Tuhan. Engkau tidak boleh takut akan tantangan; engkau harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran. Inilah artinya menjadi seorang pemenang. Jika engkau takut akan tantangan dan berkompromi karena takut akan pembalasan dendam dari orang-orang jahat atau para antikristus, engkau bukanlah pengikut Tuhan, dan engkau bukanlah salah satu dari umat pilihan Tuhan. Engkau adalah orang yang tidak berguna, bahkan lebih rendah dari para pelaku pelayanan" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, Bab Sembilan (Bagian Delapan)). Firman Tuhan menghunjam hatiku—bukankah aku sama seperti orang-orang tidak berguna yang Tuhan bicarakan? Melihat ada orang-orang jahat di gereja yang mengganggu kehidupan bergereja, sudah menjadi tugasku sebagai pemimpin untuk mengambil sikap dengan menyingkapkan dan membatasi mereka, demi untuk melindungi pekerjaan gereja. Namun pada saat-saat penting, aku menjadi takut dan menghindar. Mengetahui bahwa Zhao dan Liu sering memutarbalikkan fakta, mencari-cari kesalahan orang dan pernah menyerangku di masa lalu, aku takut jika aku menyinggung mereka, mereka akan kembali membuat masalah dan membalas dendam terhadapku. Jadi, untuk melindungi diriku sendiri, aku menunda menangani masalah ini dan membiarkan mereka terus mengkritik dan menyerang para pemimpin dan pekerja serta mengganggu kehidupan bergereja. Di manakah kesaksianku? Bukankah aku sedang melindungi orang-orang jahat dan merugikan kepentingan gereja? Tuhan membenci perilaku seperti itu! Menyadari hal ini, aku menjadi muak pada diriku sendiri dan keegoisanku yang luar biasa. Aku tidak boleh terus menjadi orang yang tidak berguna, melalaikan tugasku dan menghindari konflik. Aku harus mengambil sikap dan melindungi pekerjaan gereja.
Keesokan harinya, aku mengunjungi Zhao dan Liu. Begitu mereka melihatku, mereka mulai menanyaiku: "Pekerjaan apa yang sedang kaulakukan? Apakah kau sedang memproses kasus pemimpin palsu? Atau apakah para pemimpin dan pekerja mengirimmu ke sini untuk bersekutu dengan kami?" Ketika kukatakan bahwa aku berada di sana untuk memverifikasi isi surat laporan, mereka mulai memutarbalikkan fakta untuk kembali menyerang dan mengkritik Chen Mo, menyatakan bahwa dia sering tidak menghadiri pertemuan kelompok, tidak menyelesaikan masalah saudara-saudari dan tidak mengurus para petobat baru. Mereka masih mengeluh tentang bagaimana diaken penyiraman tidak hadir tepat waktu dalam pertemuan dengan para petobat baru, dan mengatakan bahwa Chen Mo tidak melakukan pekerjaan nyata. Mereka bahkan memfitnahnya dengan tuduhan bahwa dia telah menghukum dan menindas mereka karena mereka menyebutkan beberapa kekurangan dirinya. Mereka begitu angkuh sehingga aku mulai kembali ragu: "Mereka tidak memiliki kemanusiaan dan selalu membuat masalah. Para pemimpin dan diaken menyampaikan persekutuan kepada mereka tentang Chen Mo, tetapi mereka tetap tidak mau berhenti mempermasalahkannya. Jika aku menyingkapkan mereka secara langsung pada saat ini, mereka mungkin akan marah dan kemudian siapa yang tahu apa yang akan mereka lakukan." Aku merasa sangat gelisah dan bahkan menyesal datang untuk menangani surat laporan ini. Kupikir: "Aku bisa saja menulis surat kepada para pemimpin tingkat tinggi untuk memberi tahu mereka tentang keadaan ini dan membiarkan mereka yang menanganinya. Dengan begitu aku tak perlu menghadapi Zhao dan Liu dan tak perlu merasa gelisah karenanya." Jadi, aku menjawab pertanyaan mereka dengan seadanya dan pergi dengan tergesa-gesa. Lalu aku menulis surat kepada para pemimpin tingkat tinggi tentang verifikasi surat laporan itu, dan tentang perilaku Zhao dan Liu. Dua hari kemudian, para pemimpin membalas suratku, berkata: "Kau telah memberi tahu kami tentang masalah dengan Zhao Hui dan Liu Ying ini, tetapi kau tidak mengatakan bagaimana kau berencana untuk menanganinya. Kau hanya menyerahkan masalah ini kepada kami. Apa pendapatmu tentang keadaan ini?" Aku merasa sangat bersalah setelah membaca surat itu. Aku telah meyakini bahwa Zhao dan Liu pada dasarnya adalah orang-orang jahat, karena mereka terus-menerus mencari-cari kesalahan, mengkritik dan menyerang orang lain, mengganggu kehidupan bergereja dan tidak mau bertobat. Jika mereka dibiarkan tetap tinggal di gereja, gangguan terhadap pekerjaan gereja akan menjadi makin parah. Berdasarkan prinsip, mereka seharusnya segera dikeluarkan dari gereja, tetapi untuk melindungi diriku sendiri, aku mengalihkan tanggung jawab kepada pemimpin senior. Betapa liciknya diriku.
Kemudian, setelah membaca dua bagian firman Tuhan berikut ini, aku mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang natur dan konsekuensi dari tindakanku. Firman Tuhan katakan: "Kita sering menelaah dan bersekutu tentang para antikristus dan orang jahat, membahas bagaimana cara membedakan dan mengenali mereka, semua dengan tujuan untuk mempersekutukan kebenaran dengan jelas, dan memberi orang-orang kearifan terhadap orang jahat dan para antikristus, sehingga orang-orang dapat menyingkapkan mereka. Dengan demikian, umat pilihan Tuhan tidak akan lagi disesatkan atau diganggu oleh para antikristus, dan mereka dapat membebaskan diri dari pengaruh dan belenggu Iblis. Namun, ada orang-orang yang masih memiliki falsafah tentang cara berinteraksi dengan orang lain di dalam hati mereka. Mereka tidak berusaha untuk mengenali orang jahat dan para antikristus; sebaliknya, mereka memainkan peran sebagai penyenang orang. Mereka tidak melawan para antikristus, tidak menetapkan batasan yang jelas dengan mereka, dan memilih pendekatan jalan tengah untuk melindungi kepentingan mereka sendiri. Mereka membiarkan setan-setan ini—orang-orang jahat dan para antikristus—tetap berada di rumah Tuhan, mengundang bahaya dengan memelihara setan-setan. Mereka membiarkan setan-setan ini merajalela, mengganggu pekerjaan gereja dan saudara-saudari yang melaksanakan tugasnya. Peran apa yang dimainkan oleh orang-orang semacam itu? Mereka menjadi pelindung dan kaki tangan para antikristus. Meskipun engkau mungkin tidak melakukan hal-hal yang sama seperti para antikristus atau melakukan perbuatan jahat yang sama, engkau memiliki andil dalam perbuatan jahat mereka. Engkau dikutuk. Engkau menoleransi dan melindungi para antikristus, membiarkan mereka menimbulkan kekacauan di sekitarmu tanpa mengambil tindakan apa pun atau melakukan apa pun. Bukankah engkau memiliki andil dalam kejahatan para antikristus? Inilah sebabnya mengapa beberapa pemimpin palsu dan para penyenang orang menjadi kaki tangan para antikristus. Siapa pun yang melihat para antikristus mengganggu pekerjaan gereja, tetapi tidak menyingkapkan mereka atau menetapkan batasan yang jelas dengan mereka, orang-orang itu adalah antek dan kaki tangan mereka. Mereka tidak memiliki ketundukan dan kesetiaan kepada Tuhan. Pada saat-saat kritis pertempuran antara Tuhan dan Iblis, mereka berdiri di pihak Iblis, melindungi para antikristus dan mengkhianati Tuhan. Orang-orang semacam itu sangat dibenci oleh Tuhan" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, Bab Sembilan (Bagian Delapan)). "Ada beberapa penyenang orang di setiap gereja. Para penyenang orang ini tidak mengetahui yang sebenarnya mengenai orang-orang jahat yang memanipulasi dan menyabotase pemilihan. Sekalipun mereka memiliki sedikit kemampuan untuk mengenali, mereka mengabaikannya. Sikap mereka terhadap masalah apa pun yang muncul dalam pemilihan gereja adalah 'Biarkan hal-hal berlalu jika tidak memengaruhi seseorang secara pribadi'. Mereka menganggap bahwa tidak menjadi masalah siapa yang menjadi pemimpin, itu tidak ada hubungannya dengan mereka. Asalkan mereka dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan bahagia, mereka baik-baik saja. Apa pendapatmu tentang orang-orang semacam ini? Apakah mereka adalah orang-orang yang mencintai kebenaran? (Tidak.) Orang macam apa mereka? Mereka adalah para penyenang orang, dan mereka juga bisa disebut pengikut yang bukan orang percaya. Orang-orang ini tidak mengejar kebenaran; mereka hanya berusaha menjalani kehidupan yang mudah, mendambakan kenyamanan daging. Mereka terlalu egois dan terlalu licik. Apakah ada banyak orang-orang semacam itu di tengah masyarakat? Partai politik mana pun yang berkuasa, siapa pun yang menjabat, mereka disukai, mereka dapat menangani hubungan sosial mereka dengan sangat baik, dan mereka hidup dengan nyaman; gerakan politik apa pun yang muncul, mereka tidak akan terjebak di dalamnya. Orang-orang macam apa mereka ini? Mereka adalah orang-orang yang paling licik, paling lihai, yang dikenal sebagai 'belut yang licin' dan 'ular'. Mereka hidup berdasarkan falsafah Iblis, tidak memiliki prinsip sedikit pun. Siapa pun yang yang berkuasa, para penyenang orang akan menuruti mereka, menyanjung mereka, dan memuji mereka. Para penyenang orang tidak melakukan apa pun selain membela atasannya, dan tidak pernah menyinggung mereka. Betapapun banyaknya kejahatan yang dilakukan atasannya, mereka tidak melawan maupun mendukungnya, tetapi menyimpan pemikiran mereka di dalam hati. Mereka disukai banyak orang, siapa pun yang berkuasa. Iblis dan raja-raja setan menyukai orang-orang semacam ini. Mengapa raja-raja setan menyukai orang-orang semacam ini? Karena orang-orang semacam ini tidak menghancurkan pekerjaan raja-raja setan dan tidak menjadi ancaman bagi mereka. Orang-orang semacam ini tidak berprinsip dan tidak memiliki acuan dalam berperilaku, serta tidak memiliki integritas dan martabat; mereka hanya mengikuti tren-tren masyarakat dan tunduk di hadapan raja-raja setan, menyesuaikan diri dengan selera raja-raja setan. Bukankah ada juga orang-orang semacam itu di gereja? Dapatkah orang-orang semacam itu menjadi pemenang? Apakah mereka prajurit Kristus yang baik? Apakah mereka adalah saksi bagi Tuhan? Ketika orang-orang jahat dan antikristus memunculkan diri mereka dan mengganggu pekerjaan gereja, mampukah orang-orang semacam itu bangkit dan berperang melawan mereka, menyingkapkan, mengenali, dan meninggalkan mereka, mengakhiri perbuatan jahat mereka serta menjadi kesaksian bagi Tuhan? Mereka tentu saja tidak mampu. Belut-belut yang licin ini bukanlah mereka yang akan Tuhan sempurnakan atau bukan mereka yang akan Dia selamatkan. Mereka tidak pernah menjadi kesaksian bagi Tuhan atau menjunjung tinggi kepentingan rumah-Nya. Di mata Tuhan, orang-orang ini bukanlah mereka yang mengikuti atau tunduk kepada-Nya, melainkan mereka yang secara membabi buta membuat masalah, anggota gerombolan Iblis. Merekalah yang akan Dia singkirkan ketika pekerjaan-Nya selesai. Tuhan tidak menghargai orang-orang yang hina semacam itu. Mereka tidak memiliki kebenaran maupun hidup; mereka adalah binatang buas dan setan-setan; mereka tidak layak menerima keselamatan Tuhan dan menikmati kasih-Nya. Jadi, Tuhan membuang dan menyingkirkan orang-orang semacam itu dengan mudah, dan gereja harus segera mengeluarkan mereka sebagai pengikut yang bukan orang percaya" (Firman, Jilid 5, Tanggung Jawab Para Pemimpin dan Pekerja, "Tanggung Jawab Para Pemimpin dan Pekerja (19)"). Dari firman Tuhan, aku mengerti bahwa ketika antikristus dan orang-orang jahat mengganggu kehidupan bergereja dan pekerjaan gereja, Tuhan ingin melihat apakah orang-orang memilih untuk melindungi kepentingan gereja atau kepentingan mereka sendiri. Jika mereka memilih untuk melindungi diri mereka sendiri dan membiarkan orang-orang jahat dan antikristus mengganggu dan mengacaukan pekerjaan gereja, maka di mata Tuhan, mereka licin, licik, egoistis, dan hina. Tuhan tidak menyempurnakan orang-orang seperti itu dan bahkan akan menghukum dan menyingkirkan mereka. Saat merenungkan firman Tuhan, aku merasa sangat gelisah. Aku tahu betul bahwa Zhao Hui dan Liu Ying terus mengganggu kehidupan bergereja dan menyerang serta mengkritik para pemimpin, sehingga para pemimpin tidak dapat melakukan tugas mereka dengan baik dan pekerjaan gereja menjadi terhambat. Namun, aku hidup berdasarkan falsafah Iblis seperti "Jika orang tidak memikirkan dirinya sendiri, langit dan bumi akan menghukumnya", "Tetaplah diam untuk melindungi diri sendiri dan berusahalah agar tidak disalahkan" dan "Semakin sedikit masalah, semakin baik", dan sebagai akibatnya aku tidak mengambil sikap untuk menyingkapkan dan membatasi mereka, meskipun dengan aku jelas menyaksikan perbuatan jahat dan gangguan mereka. Aku khawatir jika menyinggung mereka, mereka akan mencari-cari kesalahanku dan membalas dengan melaporkanku, jadi aku terus menghindar untuk menyingkapkan mereka dan melalaikan tugasku, bahkan sampai mengalihkan tugasku kepada pemimpin senior. Dengan cara seperti ini, aku merasa aku sendiri tak perlu menyinggung mereka dan aku dapat melindungi diriku sendiri—betapa egois dan liciknya diriku! Sebagai pemimpin, sudah menjadi kewajibanku untuk segera mengambil sikap dan menyingkapkan orang-orang jahat ketika ada gangguan terhadap kehidupan bergereja agar aku dapat melindungi saudara-saudariku, tetapi aku tidak melaksanakan tanggung jawabku, apalagi memperlihatkan kesetiaanku. Melalui kesadaran ini, akhirnya aku mengerti bahwa dengan membiarkan racun Iblis menentukan cara hidupku, aku tidak sedikit pun memiliki keserupaan dengan manusia dan aku sama sekali tidak memiliki nalar atau hati nurani. Aku teringat apa yang Tuhan Yesus katakan: "Barang siapa yang tidak bersama-Ku, melawan-Ku; dan barang siapa yang tidak mengumpulkan bersama-Ku, dia mencerai-beraikan" (Matius 12:30). Dalam peperangan antara Tuhan dan Iblis, mereka yang tidak berpihak pada Tuhan berarti sedang berpihak pada Iblis—tidak ada jalan tengah. Namun, aku berusaha bersikap cerdas dalam caraku menangani orang-orang jahat, memilih untuk mengalihkan pekerjaan itu kepada pemimpin senior. Aku berusaha mengambil jalan tengah, terlebih dahulu melindungi diriku sendiri daripada mempertahankan prinsip. Bukankah aku jelas sedang berpihak pada Iblis dengan mengkhianati Tuhan? Aku bahkan mengira aku sedang bersikap cerdas dengan tidak melibatkan diri untuk menangani orang-ornag jahat, tetapi aku telah menjadi korban dari kecerdasanku sendiri. Aku mungkin tidak melakukan kejahatan dan mengganggu gereja seperti orang-orang jahat itu, tetapi aku telah gagal untuk segera menangani mereka padahal aku melihat dengan jelas kejahatan dan gangguan mereka. Aku telah membiarkan perbuatan jahat mereka dan bahkan melindungi mereka. Aku telah mengambil bagian dalam pelanggaran mereka! Di manakah hati nuraniku, kemanusiaanku? Aku tidak layak disebut manusia! Setelah menyadari semua ini, aku merasa menyesal atas apa yang telah kulakukan. Aku telah gagal melaksanakan tugasku dan mempersiapkan perbuatan baikku. Sebaliknya, aku sedang mengumpulkan perbuatan jahat dan jika aku terus seperti itu, Tuhan akan menolak dan menyingkirkanku.
Setelah itu, aku merenungkan mengapa aku begitu takut kepada orang-orang jahat dan menemukan dua bagian firman Tuhan yang menyingkapkan kebenaran tentang antikristus: "Mereka menganggap rumah Tuhan sama seperti masyarakat, bahwa siapa pun yang keras hati dan sombong akan dapat tetap teguh, bahwa tak ada seorang pun yang akan berani menyentuh orang-orang yang kejam, ganas, dan jahat, serta mereka menganggap bahwa semua orang yang menerima diri mereka dipangkas tidak kompeten dan tidak cakap. Mereka berpikir bahwa tak ada seorang pun yang akan berani menyentuh orang-orang yang memiliki kemampuan tertentu, bahwa tak ada seorang pun yang akan berani menyingkapkan orang-orang tersebut sekalipun mereka melakukan kesalahan, dan bahwa mereka adalah orang-orang tangguh yang kuat!" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, Bab Sembilan (Bagian Delapan)). "Tuhan telah berfirman: 'Tanpa izin Tuhan, sulit bagi Iblis untuk menyentuh bahkan setetes air pun atau butiran pasir di atas tanah; tanpa izin Tuhan, Iblis bahkan tidak bebas untuk memindahkan semut di atas tanah, apalagi umat manusia, yang diciptakan oleh Tuhan.' Sejauh mana engkau dapat memercayai firman ini? Melawan para antikristus dan orang jahat menyingkapkan seberapa besar imanmu. Jika engkau memiliki kepercayaan yang sejati kepada Tuhan, maka engkau memiliki iman yang sejati. Jika engkau hanya memiliki sedikit kepercayaan kepada Tuhan, dan kepercayaan itu samar dan hampa, maka engkau tidak memiliki iman yang sejati. Jika engkau tidak percaya bahwa Tuhan dapat berdaulat atas semua ini dan bahwa Iblis berada di bawah kekuasaan Tuhan, dan engkau masih takut terhadap para antikristus dan orang-orang jahat, dapat menoleransi mereka melakukan kejahatan di dalam gereja, mengganggu dan merusak pekerjaan gereja, serta dapat berkompromi dengan Iblis atau memohon belas kasihannya demi melindungi dirimu sendiri, tidak berani tampil dan melawan mereka, dan engkau telah menjadi pembelot, penyenang orang, dan pengamat, maka engkau tidak memiliki kepercayaan yang sejati kepada Tuhan. Kepercayaanmu kepada Tuhan diragukan, yang menjadikan kepercayaanmu sangat menyedihkan!" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, Bab Sembilan (Bagian Delapan)). Setelah membaca firman Tuhan, aku mengerti bahwa Tuhan berdaulat dan mengendalikan segala sesuatu. Di rumah Tuhan, Kristus dan kebenaranlah yang memegang otoritas. Bagaimanapun antikristus dan orang-orang jahat merajalela di gereja, melakukan kejahatan dan mengganggu kehidupan bergereja, mereka hanyalah alat yang Tuhan pakai untuk menyempurnakan kemampuan umat pilihan-Nya dalam mengenali antikristus. Setelah antikristus memainkan peran mereka, mereka disingkapkan dan disingkirkan oleh Tuhan, satu demi satu. Namun, aku tidak memahami kekuasaan dan keadilan Tuhan dan selalu takut menyinggung orang-orang jahat. Aku yakin semakin orang berkuasa dan kejam, dalam masyarakat pada umumnya, semakin orang tidak berani menantang mereka, dan semakin sukses hidup mereka. Kupikir hal yang sama berlaku di rumah Tuhan, dan jika aku menyinggung orang-ornag jahat, pasti akan ada konsekuensi negatifnya. Bagiku, rumah Tuhan sama seperti masyarakat pada umumnya di mana "Lebih baik orang yang saling bermusuhan berdamai satu sama lain daripada bersaing" dan "Lebih baik menyinggung seorang pria daripada menyinggung seorang penjahat". Di bawah pengaruh gagasan-gagasan ini, aku tidak berani maju dan menghentikan gangguan orang-orang jahat terhadap kehidupan bergereja, karena aku takut mereka akan membalas, menyebarkan kabar bohong tentangku dan melaporkanku sebagai pemimpin palsu. Jika hal ini menyebabkan aku diberhentikan dan tidak dapat melaksanakan tugasku, maka aku tidak akan pernah memiliki tempat tujuan yang baik. Aku terlalu melebih-lebihkan kekuasaan orang-orang jahat ini dan sama sekali menyangkal keadilan Tuhan dan fakta bahwa Tuhan berkuasa atas segala sesuatu. Aku teringat seseorang yang pernah kukenal yang bernama Saudari Chen Zhengxin. Ketika dia ditugaskan untuk menangani kekacauan di salah satu gereja, orang-orang jahat yang mengganggu gereja itu mengusirnya, mengkritiknya dan tidak mengizinkannya menghadiri pertemuan. Namun, di hadapan orang-orang jahat itu, Zhengxin tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun—dia mengandalkan Tuhan untuk menyingkapkan kejahatan mereka dan akhirnya semua orang-orang jahat itu diusir dari gereja. Adapun Zhengxin sendiri, dia tidak dijatuhkan oleh serangan orang-orang jahat dan terus melaksanakan tugasnya di gereja. Kisahnya memberiku pemahaman nyata tentang bagaimana kebenaran berkuasa di rumah Tuhan, bagaimana Dia menguasai segala sesuatu, dan bagaimana, ketika kita melakukan hal-hal yang adil, Tuhan memuji, melindungi, dan membimbing kita. Pengalamanku dengan surat laporan ini juga telah memperlihatkan kepadaku betapa gereja menganggap serius tugas meninjau dan memverifikasi surat-surat laporan tersebut, dan bagaimana gereja memprosesnya dengan cara yang adil dan benar berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran. Ketika Zhao Hui dan Liu Ying memutarbalikkan fakta dalam surat laporan mereka dan mencari-cari kesalahan Chen Mo, gereja tidak memberhentikannya berdasarkan surat itu, tetapi terlebih dahulu membahas penilaian sebagian besar saudara-saudari dan mendapat pemahaman yang jelas tentang keadaan si penulis laporan dan orang yang dilaporkan. Jika laporan itu salah, gereja akan menyelesaikan ketidakadilan tersebut. Jika laporan itu benar, maka itu akan ditangani berdasarkan prinsip. Dahulu, aku telah dilaporkan dua kali oleh seorang antikristus, tetapi penyelidikan selanjutnya menemukan bahwa kedua laporan itu salah dan akibatnya gereja tidak memberhentikanku dari tugasku. Aku mengerti bahwa gereja melakukan segala sesuatunya berdasarkan prinsip kebenaran dan tidak akan begitu saja memproses kasus seseorang setelah baru mendengarnya dari satu pihak. Gereja tidak akan menyalahkan orang yang baik dan tidak akan membiarkan orang-orang jahat lolos dari hukuman. Dengan pemikiran ini, aku merasa pandanganku sebelumnya sungguh tak masuk akal—itu adalah pandangan pengikut yang bukan orang percaya. Pada saat yang sama, aku sadar bahwa keadaan ini adalah ujian untuk melihat apakah aku dapat beralih menuju keadilan, melawan kekuatan jahat, dan tetap teguh dalam kesaksianku untuk Tuhan.
Beberapa waktu kemudian, aku teringat satu bagian firman Tuhan, yang berkata: "Di gereja, berdirilah teguh dalam kesaksianmu kepada-Ku, tegakkan kebenaran; benar adalah benar dan salah adalah salah. Jangan mencampuradukkan hitam dan putih. Engkau harus berperang melawan Iblis dan harus sepenuhnya menaklukkannya sehingga Iblis tidak pernah bangkit lagi. Engkau harus mengorbankan segalanya untuk melindungi kesaksian-Ku. Ini menjadi tujuan dari tindakanmu—jangan lupakan ini" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 41"). Melalui firman Tuhan, aku mengerti bahwa Tuhan mengasihi orang yang jujur dan memiliki rasa keadilan. Orang-orang semacam itu mampu menerapkan kebenaran, menegakkan prinsip, dan melindungi kepentingan gereja, dan mereka tidak takut menyinggung orang. Hanya orang-orang semacam itulah yang dipuji oleh Tuhan. Setelah menyadari hal ini, aku merasa keyakinanku diperbarui dan siap mengambil sikap untuk melindungi kepentingan gereja. Aku teringat bagaimana, di masa lalu, karena merasa terkekang oleh orang-ornag jahat, aku tidak berani menyingkapkan dan membatasi mereka, dan hal ini menyebabkan kekacauan selama setengah tahun di dalam gereja, sangat merugikan kehidupan bergereja dan jalan masuk kehidupan saudara-saudariku. Itu adalah penyesalan yang akan kutanggung selamanya. Aku tahu kali ini aku harus menerapkan kebenaran dan tidak lagi berusaha melindungi diriku sendiri, seperti seorang pengecut. Aku harus segera mengeluarkan orang-orang jahat dari gereja dan mengembangkan kemampuan saudara-saudari untuk mengenali orang-orang jahat agar mereka tidak lagi disesatkan dan diganggu oleh mereka. Setelah itu, aku menemui Zhao Hui dan Liu Ying, dan menyebutkan perilaku mereka yang konsisten berdasarkan firman Tuhan untuk menyingkapkan dan menganalisis kejahatan mereka. Aku merasa sangat damai dan tenang setelah melakukannya. Segera setelah itu, dan setelah pemungutan suara oleh saudara-saudari, kedua orang jahat itu dikeluarkan dari gereja. Ini mengakhiri masa kekacauan di gereja, dan hal itu makin mengembangkan kemampuan saudara-saudari untuk mengenali orang-orang jahat. Aku bersyukur kepada Tuhan atas keadilan-Nya, dengan segenap hatiku.
Melalui pengalaman ini, aku memperoleh pemahaman tentang naturku yang egois dan licik serta menyaksikan kekudusan dan keadilan Tuhan. Aku benar-benar merasakan bahwa kebenaran dan keadilanlah yang berkuasa di rumah Tuhan, dan kekuatan jahat tidak akan dapat memiliki kedudukan yang kokoh dan stabil di dalamnya. Aku juga sadar hanya dengan menerapkan kebenaran dan melindungi kepentingan gereja, barulah kita dapat sejalan dengan maksud Tuhan dan merasa tenang. Syukur kepada Tuhan!
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.
Oleh Saudara Au Bin, Pantai Gading Juli 2019, aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Pemimpin mempersekutukan firman...
Oleh Saudari Min Xiao, TiongkokSebelum menjadi orang percaya, aku selalu mengejar reputasi dan status, dan aku akan merasa iri dan kesal...
Oleh Saudara Thivei, India Aku lahir dalam keluarga Kristen. Orang tuaku petani. Keluarga kami mencari nafkah dengan menanam sayuran dan...
Oleh Wang Jun,Provinsi Shandong Selama bertahun-tahun sejak menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman, aku dan istriku...