Apa yang Kudapatkan dari Mengenali Pelaku Kejahatan

16 September 2022

Oleh Saudara Jian Yi, Jepang

Bulan Agustus 2015, aku mengetahui seorang pemimpin, Saudari Chen, diberhentikan karena tak melakukan kerja nyata, berebut ketenaran dan status dengan yang lain, dan menyebarkan penilaian tentang rekan sekerjanya di antara saudara-saudari, yang mengacaukan dan mengganggu pekerjaan gereja. Setelah Saudari Chen diberhentikan, melalui persekutuan, pemangkasan, dan penanganan, dia mendapatkan pemahaman tentang pelanggaran dan watak rusaknya, dia merasa sangat menyesal dan bersalah, juga mau bertobat. Li Qin, rekan sekerjaku, pernah menjadi rekan sekerja Saudari Chen. Saat mendengar Saudari Chen dinyatakan pemimpin palsu, dia bilang, "Setelah Saudari Chen menjadi pemimpin, dia merasa berada di atas semua orang. Dia biasanya tak mengacuhkanku saat aku bicara dengannya, selalu mengabaikan orang lain dan sangat congkak. Bahkan membentuk faksi dan menabur perselisihan untuk mendapatkan status. Hanya antikristus yang bisa melakukan hal seperti itu. Menyebut dia pemimpin palsu tak cukup. Dia seharusnya dinyatakan antikristus." Dia bahkan berencana meminta pemimpin tingkat atas untuk mengubah status Saudari Chen. Rekan sekerja lain, Xiaomin, juga menyetujui semua ucapan Li Qin. Saat itu, kupikir, "Saudari Chen mementingkan diri sendiri dan watak congkaknya serius, tapi dia tak melakukan kejahatan besar, juga tak selalu menyebabkan gangguan, lalu setelah diberhentikan, dia bisa bertobat, merenung, dan mengenal dirinya. Dia bukan orang yang sama sekali tak menerima kebenaran. Jika kita nyatakan dia antikristus hanya berdasarkan pelanggaran dan kerusakan sementaranya, bukankah itu berlebihan? Keputusan keliru hanya akan merugikan orang baik." Jadi, kubagi pandanganku dengan mereka. Namun, Li Qin tak menerima perkataanku dan bilang, "Kau tak memahami beberapa perilaku Saudari Chen. Kita harus junjung prinsip. Kita tak bisa membiarkan antikristus." Saat itu, aku merasa sedikit tak nyaman, tapi tindakan Li Qin selanjutnya makin mengejutkan.

Setelah itu, Li Qin meminta Xiaomin mengumpulkan evaluasi Saudari Chen, dan dia melakukan ini tanpa seizin pemimpin tingkat atas. Lalu, dia secara pribadi mengatur pertemuan bagi semua orang untuk menganalisis Saudari Chen. Pada pertemuan itu, Li Qin menceritakan lagi perilaku congkak Saudari Chen, dan menekankan bahwa Saudari Chen bertindak semena-mena, tapi dia tak mengatakan apakah Saudari Chen mengungkapkan kerusakan ini sesaat atau konsisten, juga tak menyebutkan apa dia akan bisa menerima kebenaran dan apa dia bertobat. Ini tak disebut. Setelah pertemuan, seorang saudari menyadari tujuan pertemuan ini adalah menjelek-jelekkan Saudari Chen, dan dia mengingatkan Xiaomin, "Apa yang ingin kau capai dengan melakukan ini? Apa ini sesuai dengan kehendak Tuhan? Tanpa bukti cukup, kau tak bisa seenaknya menuduh orang lain. Tindakan ini terlalu mudah menyinggung Tuhan." Xiaomin sedikit takut setelah mendengar ini, juga berpikir memperlakukan Saudari Chen seperti ini keterlaluan, jadi dia memberitahuku dan Li Qin tentang keraguannya. Dia menjawab dengan marah, "Setiap kali ingin menerapkan kebenaran, Iblis mengganggu kita." Akhirnya, dia menganalisis perilaku Saudari Chen lagi, dan menekankan karena Saudari Chen cemburu kepada rekan sekerjanya, dia membentuk faksi, menghakimi, dan menekan rekan sekerjanya. Li Qin juga bilang dia bertindak semena-mena, tak berdiskusi dengan yang lain, memecat orang sesuka hati.... Perilaku yang dibicarakan Li Qin sangat serius, jadi Xiaomin yakin, dan sekali lagi memihak Li Qin. Saat itu, aku juga sedikit ragu. Bagaimana jika pandangan Li Qin benar? Terutama saat mendengar Li Qin menggunakan firman Tuhan yang mengungkapkan antikristus membuat faksi untuk memberi persekutuan yang terdengar masuk akal, Aku makin bingung. Aku merasa analisisnya mungkin benar. Mungkinkah para pemimpin tingkat atas tak bisa mengenali dia, menyebut antikristus sebagai pemimpin palsu, dan membiarkannya tetap di gereja? Jika itu benar, bukankah aku telah mendukung antikristus tanpa mengenali antikristus itu? Aku mungkin tak bisa mempertahankan posisiku dan akan dituduh membela antikristus. Lalu, reputasiku akan hancur. Kupikir aku mungkin lebih baik memihak Li Qin dan Xiaomin. Jadi, jika aku salah, itu bukan salahku sendiri. Itu lebih baik daripada terbukti salah dan menanggung semuanya sendiri. Saat hendak setuju dengan mereka, aku sedikit gelisah. Kupikir karena situasinya belum jelas, aku tak bisa begitu saja mendengarkan perkataan seseorang. Jika Saudari Chen bukan antikristus, dan aku serta-merta mengikuti orang lain menuduh dia, artinya aku semena-mena mengutuk dan menghancurkan seseorang, itu hal yang menyinggung Tuhan. Begitu pelanggaran dilakukan, itu tak akan bisa dihapus. Karena ragu, aku tak mengikuti Li Qin.

Setelah itu, aku mencari kebenaran tentang cara mengenali antikristus. Kubaca dalam firman Tuhan, "Orang yang hanya memiliki watak antikristus tidak dapat digolongkan sebagai antikristus. Hanya mereka yang memiliki natur dan esensi antikristuslah yang adalah antikristus sejati. Yang pasti, ada perbedaan dalam hal kemanusiaan lahiriah dari keduanya, dan di bawah kekuasaan dan pengaruh berbagai natur manusia, sikap mereka terhadap kebenaran juga berbeda, sikap yang diambil orang-orang tersebut terhadap kebenaran juga tidak sama—dan jika sikap yang diambil orang terhadap kebenaran tidak sama, jalan yang mereka pilih pun berbeda; dan jika jalan yang orang pilih berbeda, prinsip dan konsekuensi yang dihasilkan dari tindakan mereka pun memiliki perbedaan. Karena orang yang memiliki watak antikristus memiliki hati nurani yang bekerja dan memiliki nalar, serta memiliki rasa malu, dan mencintai kebenaran, yang terjadi adalah, ketika mereka menyingkapkan watak rusak mereka, ada teguran terhadap hal itu di dalam hati mereka. Pada saat-saat seperti itu, mereka mampu merenungkan diri mereka dan mengenal diri mereka sendiri, dan mereka mampu mengakui watak rusak mereka dan penyingkapan kerusakan mereka sehingga memampukan mereka untuk meninggalkan daging dan watak rusak mereka, dan mulai menerapkan kebenaran serta tunduk kepada Tuhan. Namun tidak demikian dengan antikristus. Karena mereka tidak memiliki hati nurani yang bekerja atau kesadaran diri, apalagi memiliki rasa malu, ketika mereka menyingkapkan watak mereka yang rusak, mereka tidak menilai berdasarkan firman Tuhan apakah penyingkapan mereka itu benar atau salah, atau apakah penyingkapan mereka adalah watak yang rusak atau kemanusiaan yang normal, atau apakah itu sebenarnya sesuai dengan kebenaran atau tidak. Mereka tidak merenungkan hal-hal ini. Jadi, bagaimana mereka berperilaku? Mereka selalu bersikeras bahwa watak rusak yang mereka singkapkan dan jalan yang mereka pilih adalah jalan yang benar. Mereka menganggap apa pun yang mereka lakukan adalah benar, apa pun yang mereka katakan adalah benar; mereka bertekad untuk melindungi diri mereka sendiri. Jadi dengan demikian, betapapun besarnya kesalahan yang mungkin mereka lakukan, betapapun parahnya watak rusak yang mereka singkapkan, mereka tidak akan menyadari betapa seriusnya masalah ini, dan mereka pasti tidak akan menyadari watak rusak yang telah mereka singkapkan. Tentu saja, mereka juga tidak akan mengesampingkan keinginan mereka, meninggalkan ambisi mereka, atau memberontak terhadap watak mereka yang rusak demi memilih jalan ketaatan kepada Tuhan dan kebenaran. Orang dapat melihat dari dua hasil yang berbeda ini bahwa orang yang memiliki watak antikristus memiliki kesempatan untuk mendapatkan pemahaman tentang kebenaran dan menerapkannya, dan memperoleh keselamatan, sedangkan jenis orang yang memiliki esensi antikristus tidak mampu memahami kebenaran atau menerapkannya, juga tidak dapat memperoleh keselamatan. Itulah perbedaan di antara keduanya" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, Vol. 3, Lampiran Lima: Meringkas Karakter Para Antikristus dan Esensi Watak Mereka (Bagian Dua)). "Beberapa pemimpin dan pekerja, sebelumnya, sering memperlihatkan watak antikristus: mereka ceroboh dan sewenang-wenang, selalu menggunakan cara mereka sendiri. Namun, mereka tidak melakukan kejahatan apa pun yang jelas terlihat dan kemanusiaan mereka tidak buruk. Melalui dipangkas dan ditangani, melalui saudara-saudari yang membantu mereka, melalui dipindahkan atau diganti, dengan bersikap negatif selama beberapa waktu, mereka akhirnya menjadi sadar bahwa yang mereka perlihatkan sebelumnya adalah watak yang rusak, mereka akhirnya mau bertobat, dan berpikir, 'Apa pun yang terjadi, yang terpenting adalah bertekun dalam melaksanakan tugasku. Meskipun aku menempuh jalan antikristus, aku tidak digolongkan sebagai antikristus. Ini adalah belas kasihan Tuhan, jadi aku harus baik dalam keyakinanku, aku harus melakukan pengejaran dengan sungguh-sungguh. Tidak ada salahnya jika aku mengejar kebenaran.' Sedikit demi sedikit mereka berbalik, dan kemudian mereka bertobat. Ada perwujudan yang baik dalam diri mereka, mereka mampu mencari prinsip kebenaran ketika melaksanakan tugas mereka, dan juga mencari prinsip kebenaran ketika berhubungan dengan orang lain. Dalam segala hal, mereka sedang menuju ke arah yang lebih baik. Bukankah itu berarti mereka sudah berubah? Ini berarti berbalik dari menempuh jalan antikristus menjadi menempuh jalan menerapkan dan mengejar kebenaran. Ada harapan dan kesempatan bagi mereka untuk memperoleh keselamatan. Dapatkah engkau menggolongkan orang-orang semacam itu sebagai antikristus karena mereka pernah memperlihatkan beberapa perwujudan dari seorang antikristus atau menempuh jalan para antikristus? Tidak. Antikristus lebih memilih mati daripada bertobat. Mereka tidak memiliki rasa malu; mereka memiliki watak yang kejam dan jahat, dan mereka sangat muak akan kebenaran. Mungkinkah orang yang sangat muak akan kebenaran menerapkan kebenaran atau bertobat? Itu tidak mungkin. Kemuakan mutlak mereka akan kebenaran memastikan bahwa mereka tidak akan pernah bertobat" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, Vol. 3, Bab Delapan: Mereka Akan Membuat Orang Lain Hanya Taat kepada Mereka, Bukan kepada Kebenaran atau Tuhan (Bagian Satu)). Antikristus sejati punya watak jahat, kemanusiaan yang beracun, dan pelaku kejahatan. Mereka tak punya hati nurani dan rasa malu, sebanyak apa pun kejahatan yang dilakukan, sebesar apa pun kerugian yang ditimbulkan terhadap pekerjaan gereja atau jalan masuk kehidupan orang lain, hati nurani mereka tak terganggu. Mereka lelah dan sangat membenci kebenaran, tak pernah menerimanya, tak pernah mengakui kesalahan atau bertobat sebanyak apa pun kejahatan yang dilakukan. Namun, orang dengan watak antikristus bukan jahat dalam kemanusiaan atau punya esensi pelaku kejahatan. Meski kadang punya manifestasi antikristus, seperti bersikap semena-mena, bertindak sendirian, dan menolak perbedaan pendapat, melalui pemangkasan dan penanganan, atau pemecatan dan penyesuaian, mereka bisa mencari kebenaran dan merenungkan diri, menyesal atas kejahatan mereka, lalu setelah itu, sungguh-sungguh bertobat dan berubah. Beberapa pemimpin palsu bisa merenung dan memahami diri setelah beberapa kali diberhentikan, lalu akhirnya, mereka bisa menempuh jalan mengejar kebenaran. Jika kita menyatakan mereka antikristus karena beberapa perilakunya menyerupai antikristus, kita menuduh mereka secara tak adil. Setelah itu, aku membaca ulang kumpulan fail Li Qin tentang perilaku Saudari Chen, dan mendapati sebagian besar hanya menunjukkan kerusakan, seperti bersikap congkak, memandang rendah orang lain, bertindak semena-mena, memindahkan orang tanpa berdiskusi dengan rekan sekerja, dan sebagainya. Dia juga membuat saudara-saudarinya menghakimi rekan sekerjanya, yang mengganggu kehidupan gereja—ini sudah pasti perbuatan jahat, tapi itu bukan perilaku kebiasaan. Dahulu, dia tak pernah menekan atau menghakimi orang lain. Setelah pemecatannya, dia bisa merenungkan pelanggaran dan watak rusaknya, juga membenci dirinya dan bertobat. Dia bukan orang yang menolak berubah atau menerima kebenaran. Berdasarkan ini, dia hanya punya beberapa manifestasi antikristus, bukan esensi antikristus. Jika dia disebut antikristus karena pelanggaran ini, artinya melebih-lebihkan dan tak sejalan dengan prinsip kebenaran. Menekan dan mengutuknya itu perbuatan jahat.

Setelah itu, pemimpin tingkat atas bicara lagi kepada kami tentang perbedaan antara manifestasi dan esensi yang rusak. Kupikir, "Kini Li Qin pasti mengerti, dan tak akan bersikeras lagi." Tak diduga, setelah pertemuan, Li Qin berkata kepada kami, "Pemimpin tingkat atas melindungi Saudari Chen. Mereka tak melihat masalah menurut esensi perilaku dia. Mungkin mereka pikir Saudari Chen punya kualitas sehingga mereka melindunginya." Kupikir, "Kenapa Li Qin memanfaatkan pelanggaran Saudari Chen yang satu ini dan tak mau menyerah? Bukankah para pemimpin baru saja bersekutu dengan jelas? Perilaku Saudari Chen hanya menunjukkan kerusakan. Itu pelanggaran sementara. Tak bisa dikategorikan sebagai antikristus sama sekali." Namun, Li Qin dan kelompoknya tak terima. Dia juga bilang jika para pemimpin tak menangani Saudari Chen, mereka akan melaporkannya lebih lanjut. Li Qin begitu keras kepala, dan dua rekan sekerja lain juga mendukungnya. Hanya aku yang tak setuju dengan mereka. Ini membuatku sangat bimbang. Jika terus menyetujui cara para pemimpinku menangani situasi, akankah Li Qin dan kelompoknya bilang aku memuja status, tak punya ketajaman, dan membeo semua perkataan pemimpin? Namun, jika setuju dengan sudut pandang mereka, bukankah aku serta-merta mengutuk orang? Kupikir pilihan terbaik adalah bilang aku tak tahu cara mengenali. Dengan begitu, mereka tak akan tahu pandanganku sebenarnya, dan tak akan bilang aku tak punya ketajaman atau membela antikristus. Jadi, dengan lirih, kubilang, "Aku tak cukup tahu tentang perilaku Saudari Chen, jadi tak bisa mengkategorikan dia." Ekspresi Li Qin langsung berubah saat melihat aku tak mengikutinya. Setelah itu, mereka sengaja menghindariku saat membahas pelaporan Saudari Chen. Aku merasa diasingkan, dan itu sangat tak nyaman, "Apa aku melakukan kesalahan? Kenapa mereka memperlakukanku seperti ini?" Ini menggangguku, dan aku tak bisa tenang melakukan tugasku. Aku khawatir mereka akan bilang pemahamanku tentang kebenaran terlalu dangkal dan tak punya ketajaman. Apa mereka akan terus menolakku karena ini? Saat memikirkan ini, aku makin sedih, "Lupakan, jika mereka tak mau dengarkan saranku dan tak mau aku terlibat, aku tak perlu melibatkan diri, dan mereka tak akan membuat alasan memberhentikanku karena menyinggung mereka. Mereka bisa memperlakukan Saudari Chen sesuka mereka. Itu bukan urusanku." Namun, setelah memutuskan, hatiku seperti ditegur, "Bukankah aku melarikan diri? Aku tak melindungi pekerjaan gereja." Lalu, aku membuka diri dan bersekutu tentang keadaanku dengan para pemimpin, mereka mengingatkanku untuk mencari kehendak Tuhan dan menjunjung pekerjaan gereja, jika aku pasif menarik diri, bahkan ingin melarikan diri karena Li Qin mengucilkanku, aku melalaikan tanggung jawabku. Setelah mendengar pendapat para pemimpin, kusadar bahwa aku hanya memikirkan kepentingan pribadiku. Aku melihat Saudari Chen ditekan, tapi tak peduli. Aku ingin melarikan diri agar tak dikucilkan. Aku sangat egois dan tercela! Kemudian, aku membaca kutipan firman Tuhan, dan bisa melihat naturku sedikit lebih jelas. Tuhan berfirman: "Watak apakah ketika orang tidak bertanggung jawab terhadap tugas mereka, melakukannya dengan ceroboh dan asal-asalan, bertindak seperti orang yang selalu setuju dengan pemimpinnya, dan tidak membela kepentingan rumah Tuhan? Ini adalah kelicikan, ini adalah watak Iblis. Hal yang paling mencolok dalam falsafah hidup manusia adalah kelicikan. Orang berpikir bahwa jika mereka tidak licik, mereka akan cenderung menyinggung orang lain dan tidak dapat melindungi diri mereka sendiri; mereka berpikir mereka harus cukup licik untuk tidak menyakiti atau menyinggung siapa pun, dan dengan demikian membuat diri mereka aman, melindungi mata pencaharian mereka, dan memiliki pengaruh di antara orang banyak. Semua orang tidak percaya hidup berdasarkan falsafah Iblis. Mereka semua adalah orang yang selalu setuju dengan pemimpinnya dan tidak menyinggung siapa pun. Engkau telah datang ke rumah Tuhan, membaca firman Tuhan, dan mendengarkan khotbah dari rumah Tuhan. Jadi, mengapa engkau selalu menjadi orang yang selalu setuju dengan pemimpinnya? Orang yang selalu setuju dengan pemimpinnya hanya melindungi kepentingan mereka sendiri, dan bukan kepentingan gereja. Ketika mereka melihat ada orang yang melakukan kejahatan dan merugikan kepentingan gereja, mereka mengabaikannya. Mereka suka menjadi orang yang selalu setuju dengan pemimpinnya, dan tidak menyinggung siapa pun. Ini artinya tidak bertanggung jawab, dan orang semacam itu terlalu licik dan tak dapat dipercaya. Untuk melindungi kesombongan dan reputasi mereka sendiri, dan menjaga nama baik dan status mereka, beberapa orang dengan senang hati membantu orang lain dan berkorban untuk teman-teman mereka apa pun taruhannya. Namun, ketika mereka harus melindungi kepentingan rumah Tuhan, kebenaran, dan keadilan, mereka tidak memiliki niat baik seperti itu, niat itu telah lenyap sama sekali. Ketika mereka seharusnya menerapkan kebenaran, mereka tidak melakukannya. Apa yang sedang terjadi? Untuk melindungi martabat dan reputasi mereka sendiri, mereka akan membayar harga berapa pun dan menderita apa pun. Namun, ketika mereka harus melakukan pekerjaan nyata, melindungi hal-hal positif, serta melindungi dan membekali umat pilihan Tuhan, mengapa mereka tidak lagi memiliki kekuatan untuk membayar harga apa pun dan menderita apa pun? Itu tak masuk akal. Sebenarnya, mereka memiliki semacam watak yang muak akan kebenaran. Mengapa watak mereka adalah watak yang muak akan kebenaran? Karena setiap kali ada sesuatu yang melibatkan bersaksi bagi Tuhan, menerapkan kebenaran, melindungi umat pilihan Tuhan, berperang melawan tipu daya Iblis, atau melindungi hal-hal positif, mereka melarikan diri dan bersembunyi, dan tidak melakukan apa yang sepantasnya mereka lakukan. Di mana sikap dan semangat kepahlawanan mereka untuk menanggung penderitaan? Di mana mereka menggunakannya? Ini mudah untuk dilihat. Meskipun orang mengkritik mereka dan mengatakan bahwa mereka tidak boleh bersikap begitu egois dan jahat, dan melindungi diri mereka sendiri, mereka tidak terlalu peduli. Mereka berkata dalam hati, 'Aku tidak melakukan hal-hal itu, dan itu tidak berlaku untukku. Apa gunanya bertindak seperti itu bagi ketenaran dan statusku?' Mereka bukanlah orang yang mengejar kebenaran. Mereka suka mencari ketenaran dan status, dan tidak melakukan pekerjaan yang telah Tuhan percayakan kepada mereka. Jadi, ketika mereka dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan gereja, mereka memilih untuk melarikan diri. Dalam hatinya, mereka tidak menyukai hal-hal positif, dan tidak tertarik pada kebenaran. Ini jelas memperlihatkan bahwa mereka muak akan kebenaran. Hanya mereka yang mencintai kebenaran dan memiliki kenyataan kebenaranlah yang dapat memberikan bantuan ketika dibutuhkan oleh pekerjaan rumah Tuhan dan umat pilihan, hanya merekalah yang mampu berdiri, dengan berani dan berkomitmen, untuk bersaksi tentang Tuhan dan mempersekutukan kebenaran, memimpin umat pilihan Tuhan ke jalan yang benar, dan memungkinkan mereka untuk mencapai ketaatan pada pekerjaan Tuhan; dan hanya inilah sikap bertanggung jawab dan wujud kepedulian terhadap kehendak Tuhan" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, Vol. 2, Mengetahui Watak Orang adalah Landasan untuk Mengubahnya). Melalui firman Tuhan, kulihat aku sangat licik dan curang. Li Qin dan yang lain ingin menyatakan Saudari Chen sebagai antikristus. Aku jelas tak setuju dengan mereka, juga tahu mereka tak adil dan semena-mena mengutuk Saudari Chen, tapi aku takut menyinggung mereka, lalu dikutuk atau diberhentikan. Untuk melindungi status dan martabat, aku mengubah kata-kataku dan mengucapkan hal ambigu. Aku tak berani mempertahankan sudut pandang yang benar. Aku bermuslihat untuk kepentinganku dan coba melindungi diri, tak melindungi pekerjaan gereja, dan tak memikirkan dampaknya pada pekerjaan gereja. Dalam hal penting yang melibatkan pekerjaan gereja dan jalan masuk kehidupan saudara-saudariku, aku pura-pura bingung agar tak ada yang tersinggung atau terluka, lalu untuk mempertahankan posisi, aku mengikuti arus dan melawan prinsip. Aku terlalu licik. Bukan hanya licik, aku lelah dengan kebenaran. Aku tahu menerapkan kebenaran dan melindungi pekerjaan gereja adalah hal yang benar dan positif, tapi saat melihat kepentinganku akan terancam, aku tak menerapkannya, bahkan berpikir akan menderita karena mempertahankan kebenaran. Bukankah ini ketidaksukaan terhadap hal-hal positif dan kebenaran? Aku merasa sangat menyesal dan bersalah.

Setelah itu, para pemimpin mengingatkanku setelah pemecatan Saudari Chen, Li Qin telah melaporkan dia sebagai antikristus, dan tak akan berhenti sampai dia diusir, yang bukan lagi manifestasi kerusakan biasa. Jika niat Li Qin benar-benar untuk mengenali antikristus dan melindungi pekerjaan gereja, tapi dia tak bisa mengenali secara akurat, maka setelah para pemimpin bersekutu tentang prinsip kebenaran, dia seharusnya bisa melihat kesalahannya dan melihat pelanggaran Saudari Chen dengan tepat. Dia justru tak menerima persekutuan itu dan tak mau melepaskan Saudari Chen, artinya dia punya esensi menindas dan menghukum orang. Para pemimpin memintaku menyelidiki Li Qin dan mencari tahu kebenaran masalah ini, aku pun setuju. Namun, saat hendak bertanya kepada yang lain tentang masalah ini, aku ingin mundur lagi. Pada titik ini, bukan hanya Xiaomin yang memihak Li Qin. Bahkan beberapa saudara-saudari di gereja mendukungnya. Jika aku diam-diam mencoba mencari tahu kebenaran masalah ini, lalu mereka memberi tahu Li Qin tentang penyelidikanku, akankah Li Qin dan kelompoknya coba menyingkirkanku? Begitu memikirkan ini, aku mulai bimbang lagi. Lalu, aku teringat firman Tuhan, "Engkau semua mengatakan bahwa engkau mempertimbangkan beban Tuhan dan akan membela kesaksian gereja, tetapi siapakah di antaramu yang benar-benar mempertimbangkan beban Tuhan? Tanyakanlah kepada dirimu sendiri: apakah engkau seseorang yang telah menunjukkan pertimbangan akan beban Tuhan? Dapatkah engkau melakukan kebenaran untuk Tuhan? Dapatkah engkau berdiri dan berbicara bagi-Ku? Dapatkah engkau dengan teguh melakukan kebenaran? Apakah engkau cukup berani untuk melawan semua perbuatan Iblis? Apakah engkau mampu menyingkirkan emosimu dan menyingkapkan Iblis demi kebenaran-Ku? Dapatkah engkau membiarkan maksud-maksud-Ku digenapi di dalam dirimu? Sudahkah engkau menyerahkan hatimu pada saat-saat paling krusial? Apakah engkau seseorang yang melakukan kehendak-Ku? Tanyakanlah pertanyaan-pertanyaan ini kepada dirimu sendiri dan seringlah memikirkan tentang hal ini" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 13"). Firman Tuhan menggetarkan hatiku. Dalam menghadapi pertanyaan Tuhan, aku merasa bahwa aku adalah pengecut tak bernyali. Setiap kali ada masalah, aku ingin kabur. Sama sekali tak memikirkan beban Tuhan. Aku tak melindungi pekerjaan gereja karena takut akan menyinggung orang lain dan merugikan diriku. Aku sangat egois dan tercela! Firman Tuhan menyadarkanku. Tuhan telah mengatur lingkungan ini untuk mengujiku. Perilaku Li Qin menyebabkan gangguan dalam kehidupan gereja. Jika aku tak bertindak sekarang, Li Qin akan menyebabkan kerusakan lebih besar pada pekerjaan gereja. Rasa segan dan takutku menunjukkan kurangnya iman kepada Tuhan. Aku tak percaya semuanya ada di tangan Tuhan, jadi selalu takut ditekan orang lain. Tuhan itu benar, kebenaran berkuasa di rumah Tuhan, orang negatif dan pelaku kejahatan tak akan pernah menemukan pijakan di sini, tapi imanku terlalu kecil. Jadi, aku berdoa di hadapan Tuhan, "Tuhan, aku punya rasa takut dan segan di hatiku. Berilah aku iman agar bisa bangkit untuk melindungi pekerjaan gereja." Setelah berdoa, aku teringat pemimpin kelompok yang lurus dan punya ketajaman. Jadi, kuminta dia bekerja bersamaku menyelidiki masalah ini. Setelah kami memverifikasi laporan Li Qin tentang manifestasi antikristus Saudari Chen, kami terkejut saat melihat temuan kami. Kami mendapati beberapa dari laporan ini tak faktual. Beberapa laporan menunjukkan kerusakan, tapi ini bukan masalah esensi. Mengutuk Saudari Chen sebagai antikristus berdasarkan semua ini, bukankah dia memutarbalikkan fakta untuk menekan Saudari Chen? Diaken urusan umum juga melihat Li Qin pantang menyerah terhadap Saudari Chen, mengingatkan dan memperingatkan agar tak berbuat jahat, tapi Li Qin tak peduli, dan tetap mengutuk Saudari Chen sebagai antikristus. Kami melihat Li Qin sangat membenci Saudari Chen sehingga ingin dia dikeluarkan, jadi kami mulai menyelidiki kerja sama Li Qin dengan Saudari Chen dan mendapati saat mereka bermitra, karena kualitas dan kemampuan kerja Saudari Chen jauh lebih baik dari dia, para pemimpin tingkat atas memercayakan banyak pekerjaan penting kepada Saudari Chen. Li Qin pikir Saudari Chen mencuri panggungnya, jadi dia cemburu dan tak senang terhadapnya. Saudari Chen juga sering menunjukkan masalah dalam pekerjaannya, jadi Li Qin merasa Saudari Chen memandangnya rendah, dan sakit hati kepadanya, juga selalu mencari kesempatan membalas dendam. Saat Saudari Chen melanggar prinsip dan terbukti sebagai pemimpin palsu, Li Qin ingin manfaatkan itu untuk menyatakan Saudari Chen sebagai antikristus dan mengusirnya. Awalnya aku selalu merasa dia mengutuk Saudari Chen karena tak memahami kebenaran. Kini aku tahu keinginan balas dendam Li Qin begitu kuat sampai-sampai memutarbalikkan fakta untuk membuat bingung dan mengajak orang mengutuk Saudari Chen bersamanya. Esensi dari ini sangat jahat!

Setelah itu, melalui penyingkapan firman Tuhan, aku melihat esensi Li Qin lebih jelas. Tuhan berfirman: "Apakah arti pembangkang? Siapakah orang yang dipandang oleh antikristus sebagai pembangkang? Setidaknya, pembangkang adalah orang yang menganggap remeh antikristus sebagai pemimpin; pembangkang adalah orang yang tidak menghormati atau memuja mereka, yang memperlakukan mereka sebagai orang kebanyakan. Itu salah satunya. Lalu, jika ada orang yang mencintai kebenaran, mengejar kebenaran, mengejar perubahan dalam watak mereka, dan mengejar kasih kepada Tuhan; mereka menempuh jalan yang berbeda dari jalan antikristus, di mata antikristus mereka adalah pembangkang. Selain itu, siapa pun yang berani memberikan saran kepada antikristus dan menyingkapkan mereka, atau yang pandangannya berbeda dari pandangan mereka, antikristus juga akan menganggap mereka pembangkang. Dan ada jenis pembangkang lainnya: orang yang setara dengan antikristus dalam hal kualitas dan kemampuan, yang kemampuan berbicara dan bertindaknya mirip dengan mereka, atau yang mereka lihat lebih unggul daripada mereka dan mampu mengenali mereka. Bagi antikristus, ini tidak dapat diterima, ini ancaman bagi status mereka. Orang-orang semacam itu dianggap antikristus sebagai pembangkang terbesar. Antikristus tidak berani mengabaikan orang semacam itu atau mengendur sedikit pun. Mereka menganggap orang semacam itu sebagai duri dalam daging, dan mereka selalu waspada dan menutup diri terhadap orang tersebut. Mereka menghindari orang tersebut dalam segala sesuatu yang mereka lakukan. Ketika antikristus melihat bahwa seorang pembangkang akan mengenali dan menyingkapkan mereka, kepanikan besar mencengkeram mereka; mereka sangat ingin mengucilkan dan menyerang pembangkang seperti itu, sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan puas sampai mereka menyingkirkan pembangkang itu dari gereja. ... Bagi seorang antikristus, pembangkang adalah ancaman bagi status dan kekuasaan mereka. Siapa pun yang mengancam status dan kekuasaan mereka, siapa pun itu, para antikristus akan melakukan segala macam cara untuk 'menangani' mereka. Jika orang-orang ini benar-benar tidak dapat ditundukkan atau dimasukkan ke dalam kekuatan mereka sendiri, maka para antikristus akan menjatuhkan atau menyingkirkan mereka. Pada akhirnya, antikristus akan mencapai tujuan mereka untuk memiliki kekuasan mutlak dan bertindak sewenang-wenang. Inilah salah satu teknik yang biasa digunakan antikristus untuk mempertahankan status dan kekuasaan mereka—mereka menyerang dan mengucilkan para pembangkang" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, Vol. 3, Bab Dua: Mereka Menyerang dan Mengucilkan Para Pembangkang). "Ketika orang yang ganas dihadapkan dengan segala jenis nasihat, tuduhan, pengajaran atau bantuan yang bermaksud baik, sikap mereka bukan sikap yang berterima kasih atau menerimanya dengan rendah hati, melainkan menjadi marah, dan merasakan kebencian yang ekstrem, permusuhan, dan bahkan keinginan untuk membalas dendam. ... Tentu saja, ketika mereka membalas dendam terhadap orang lain karena kebencian, itu bukan karena mereka memiliki dendam lama, tetapi karena orang itu telah menyingkapkan kesalahan mereka. Ini memperlihatkan bahwa siapa pun yang melakukannya, dan bagaimanapun hubungan mereka dengan antikristus, tindakan penyingkapan mereka saja sudah dapat memicu kebencian antikristus tersebut dan memprovokasi balas dendam mereka. Tidak masalah siapa pun dia, entah orang yang melakukannya memahami kebenaran atau tidak, atau apakah mereka seorang pemimpin atau pekerja atau jemaat biasa dari antara umat pilihan Tuhan. Siapa pun yang menyingkapkan, memangkas, dan menangani antikristus, mereka akan memperlakukan orang itu sebagai musuh, dan bahkan secara terang-terangan berkata, 'Jika ada yang menanganiku, aku akan menyerang mereka. Jika ada yang menanganiku, memangkasku, mengungkapkan rahasiaku, membuatku dikeluarkan oleh rumah Tuhan, dan merampas bagian berkatku, aku tidak akan pernah membiarkan mereka begitu saja. Begitulah caraku berperilaku di dunia sekuler: tak seorang pun yang berani memprovokasi diriku, orang yang berani memprovokasi diriku belum lahir!' Semua ini adalah jenis kata-kata kemarahan yang diucapkan antikristus ketika mereka mengalami diri mereka dipangkas dan ditangani. Ketika mereka mengucapkan kata-kata kemarahan ini, itu bukan untuk mengintimidasi orang lain, juga bukan untuk melindungi diri mereka sendiri. Ini benar-benar kejahatan yang akan mereka lakukan, dan mereka dapat menggunakan segala cara yang tersedia bagi mereka. Ini adalah watak antikristus yang ganas" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, Vol. 3, Bab Sembilan: Mereka Melakukan Tugas Mereka Hanya untuk Membedakan Diri Mereka Sendiri dan Memuaskan Kepentingan dan Ambisi Mereka Sendiri; Mereka tidak Pernah Mempertimbangkan Kepentingan Rumah Tuhan, dan Bahkan Menjual Kepentingan Tersebut sebagai Ganti Kemuliaan Pribadi (Bagian Delapan)). Hanya lewat penyingkapan firman Tuhan, aku dengan jelas melihat motivasi Li Qin. Dia bilang ingin melindungi pekerjaan gereja dan menindak antikristus, tapi dia menggunakan keadilan publik untuk balas dendam pribadi. Hanya karena Saudari Chen menunjukkan penyimpangan dalam pekerjaannya, dia kesal, jadi dia menggunakan pemecatan Saudari Chen untuk membuat keributan dan memanfaatkan pelanggaran sesaat Saudari Chen untuk menyatakan dia sebagai antikristus. Setelah para pemimpin bersekutu dengan jelas tentang perbedaan antara kerusakan dan kejahatan, dia tak menyerah, tetap mencoba segala cara mengumpulkan informasi tentang Saudari Chen. Dia melebih-lebihkan dan serta-merta mengutuk Saudari Chen, juga menipu dan mengajak saudara-saudari bergabung untuk mengutuk, dengan tujuan menyingkirkan Saudari Chen. Saat pemimpin tak menangani Saudari Chen seperti yang dia harapkan, dia tak senang, dan menyebarkan penilaian di antara rekan sekerja bahwa pemimpin melindungi Saudari Chen, memperdaya beberapa orang untuk mendukungnya dan berprasangka buruk terhadap pemimpin. Saat aku mengajukan pandangan berbeda tentang Saudari Chen, dia menolak dan mengucilkanku. Saat beberapa saudara-saudari mengingatkan dan memperingatkan, dia bukan hanya tak terima, tapi bilang itu gangguan iblis. Dari fakta ini, kami melihat Li Qin membenci kebenaran dan punya watak sangat jahat. Jika ada yang mengenali dia atau mengancam statusnya, dia musuhi mereka, menyerang, mengucilkan, menghukum, dan membalas mereka. Li Qin adalah pelaku kejahatan. Setelah itu, aku melaporkan fakta yang kudapat kepada para pemimpin, yang kemudian memecat Li Qin, mengasingkan dia, dan mengamati perilakunya, agar jika menyebabkan gangguan lebih lanjut, dia akan dikeluarkan. Melalui persekutuan, Xiaomin juga mendapat ketajaman atas Li Qin. Saat tahu dia mengikuti Li Qin melakukan kejahatan, dia menyesal dan membenci dirinya.

Meski sudah lama terjadi, saat mengingat bagaimana, selama proses ini, aku lebih suka melihat pekerjaan gereja dirugikan untuk melindungi kepentinganku, aku merasa sangat malu! Tanpa Tuhan mengatur saudara-saudariku untuk membantu dan bersekutu denganku, aku tak akan punya nyali untuk melindungi pekerjaan gereja. Firman Tuhanlah yang memberiku prinsip penerapan. Sebanyak apa pun kebenaran yang kupahami, jika kepentingan gereja terlibat, aku harus membelanya. Ini tanggung jawab yang tak boleh dilalaikan.

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Tinggalkan Balasan