Apa yang Kudapatkan dari Mengenali Orang Jahat

16 September 2022

Oleh Saudara Neil, Jepang

Pada Agustus 2015, aku mengetahui bahwa Saudari Nicole telah diganti, terutama karena dia tidak melakukan pekerjaan nyata dan bersaing dengan orang lain untuk mendapatkan reputasi dan status, serta mengkritik rekan sekerjanya di depan saudara-saudari lainnya, di mana semuanya ini mengganggu pekerjaan gereja. Setelah Nicole diberhentikan, melalui persekutuan dan dipangkas, dia mendapatkan beberapa pemahaman tentang pelanggarannya dan wataknya yang rusak. Dia memperlihatkan betapa dirinya sangat menyesal dan merasa bersalah, serta mau bertobat. Alina, salah satu rekan sekerjaku, dahulu adalah rekan sekerja Nicole. Ketika Alina mendengar bahwa Nicole telah digolongkan sebagai pemimpin palsu, dia berkata, "Setelah Nicole menjadi pemimpin, dia menempatkan dirinya di atas orang lain. Dia bersikap sangat dingin terhadapku, sombong, dan sangat congkak. Dia juga membentuk kelompok tertutup dan dengan penuh rasa iri berselisih untuk mendapatkan status. Hanya antikristus yang dapat melakukan hal seperti itu. Menyebutnya sebagai pemimpin palsu tidaklah cukup; dia harus digolongkan sebagai antikristus." Dia juga berencana meminta pemimpin tingkat atas untuk menggolongkan Nicole sebagai antikristus. Rachel, rekan sekerja lainnya, menyetujui apa yang Alina katakan. Pada waktu itu, kupikir, "Nicole merasa dirinya penting, bersikap dingin, dan wataknya sangat congkak, tetapi dia tidak melakukan kejahatan besar apa pun, dia juga tidak selalu menyebabkan gangguan dan kekacauan, dan setelah dia diganti, dia mampu bertobat, merenungkan dirinya, dan mengenal dirinya sendiri. Dia bukanlah salah satu dari mereka yang sama sekali tidak menerima kebenaran. Jika kita menggolongkan dia sebagai antikristus hanya berdasarkan kerusakan sesekali yang dia singkapkan dan berdasarkan satu atau dua pelanggaran sementara, bukankah itu terlalu berlebihan? Salah menggolongkan dia berarti telah memperlakukan orang yang baik secara tidak adil." Jadi, aku menyatakan pandanganku. Namun, Alina bukan saja tidak menerima pandanganku, dia menambahkan: "Kau tidak mengerti beberapa perilaku Nicole. Kita harus berpegang pada prinsip. Kita tidak boleh melepaskan satu pun antikristus." Pada waktu itu, aku merasa sedikit tidak nyaman, tetapi apa yang dilakukan Alina selanjutnya jauh lebih mengejutkanku.

Suatu hari, Alina meminta Rachel untuk mengumpulkan evaluasi tentang Nicole, dan tanpa berkonsultasi dengan pemimpin tingkat atas, dia secara pribadi mengatur pertemuan dengan saudara-saudari untuk mengenali dan menganalisis Nicole. Pada pertemuan itu, Alina menjelaskan panjang lebar tentang bagaimana Nicole sebelumnya bersikap congkak, dan menekankan secara khusus bahwa Nicole telah bertindak semaunya, tetapi dia tidak mengatakan apakah ini adalah perilaku kebiasaan atau hanya kerusakan sesekali. Dia juga tidak menyebutkan apakah Nicole kemudian mampu menerima kebenaran, dan sesudah itu bertobat. Seorang saudari merasa bahwa pertemuan itu tampaknya untuk menindas dan menghukum Nicole, dan kemudian memperingatkan Rachel: "Apa yang sebenarnya ingin kaucapai dengan melakukan hal ini? Apakah ini sesuai dengan maksud Tuhan? Kau tak boleh begitu saja menggolongkan orang lain tanpa bukti yang cukup. Itu cenderung menyinggung Tuhan." Rachel sedikit takut setelah mendengar perkataan saudari ini, dan dia juga merasa bahwa memperlakukan Nicole seperti ini mungkin sedikit berlebihan, jadi dia menyampaikan keraguannya kepadaku dan Alina. Alina menjawab dengan ketus, "Setiap kali kita mau melakukan kebenaran, Iblis mengganggu segala sesuatunya." Akhirnya, dia kembali menganalisis perilaku Nicole, dan menekankan bahwa karena Nicole merasa iri terhadap rekan sekerjanya, dia membentuk kelompok tertutup, mengkritik dan menindas rekan sekerjanya itu. Dia juga berkata bahwa Nicole telah bertindak semaunya dan tidak berkonsultasi dengan orang lain, serta memberhentikan orang sesuka hatinya. Melihat betapa seriusnya masalah perilaku Nicole yang dibicarakan Alina, Rachel pun diyakinkan, dan kembali memihak Alina. Pada saat ini, aku juga sedikit tidak yakin. Apakah pandangan Alina dan Rachel benar? Ketika mendengar tegasnya Alina menyampaikan persekutuan tentang firman Tuhan yang menyingkapkan pembentukan kelompok tertutup oleh antikristus, aku menjadi makin bingung dan merasa bahwa analisisnya mungkin benar. Mungkinkah para pemimpin tingkat atas tidak mengenali Nicole dengan benar, menganggapnya sebagai pemimpin palsu dan bukan antikristus, sehingga membiarkannya tetap berada di gereja? Dan jika demikian, bukankah aku telah menjadi orang yang membela antikristus tanpa mengenali antikristus? Dalam hal ini, aku mungkin bisa kehilangan kedudukanku. Aku bisa dituduh melindungi antikristus dan akhirnya didiskreditkan sepenuhnya. Mungkin lebih baik aku memihak Alina dan Rachel. Dengan begitu, jika aku salah, itu bukanlah kesalahanku sendiri. Itu akan lebih baik daripada dinyatakan salah dan menanggung semua kesalahan. Tepat pada saat aku hampir menyetujui sudut pandang mereka, aku merasa sedikit tidak nyaman. Kupikir karena segala sesuatunya belum jelas, aku tidak boleh begitu saja menerima pendapat orang lain. Jika Nicole bukan antikristus, dan aku secara membabi buta mengikuti orang lain dalam menggolongkannya, itu artinya aku telah dengan sewenang-wenang mengutuk seseorang, dan ini adalah sesuatu yang pasti menyinggung Tuhan. Pelanggaran seperti itu tidak akan pernah bisa dihapus setelah dilakukan. Merasa tertuduh oleh hati nuraniku, aku memutuskan untuk tidak mengikuti pandangan Alina.

Setelah itu, aku mencari kebenaran tentang cara mengenali antikristus. Dalam firman Tuhan aku membaca: "Orang yang hanya memiliki watak antikristus tidak dapat digolongkan, secara esensi, sebagai antikristus. Hanya mereka yang memiliki esensi natur antikristuslah yang adalah antikristus sejati. Yang pasti, ada perbedaan dalam hal kemanusiaan keduanya, dan di bawah kendali berbagai natur kemanusiaan, sikap yang diambil orang-orang tersebut terhadap kebenaran juga tidak sama—dan jika sikap yang diambil orang terhadap kebenaran tidak sama, jalan yang mereka pilih pun berbeda; dan jika jalan yang orang pilih berbeda, prinsip serta konsekuensi tindakan mereka yang dihasilkan pun berbeda. Karena orang yang hanya memiliki watak antikristus memiliki hati nurani yang bekerja, memiliki nalar, serta memiliki martabat, dan secara relatif mencintai kebenaran, dan ketika mereka menyingkapkan watak rusak mereka, ada teguran terhadap hal itu di dalam hati mereka. Pada saat-saat seperti itu, mereka mampu merenungkan diri mereka dan mengenal diri mereka sendiri, dan mereka mampu mengakui watak rusak mereka serta penyingkapan kerusakan mereka sehingga memungkinkan mereka untuk memberontak terhadap daging dan watak rusak mereka, dan mulai menerapkan kebenaran serta tunduk kepada Tuhan. Namun tidak demikian dengan antikristus. Karena mereka tidak memiliki hati nurani yang bekerja atau kesadaran diri, apalagi memiliki martabat, ketika mereka memperlihatkan watak mereka yang rusak, mereka tidak menilai berdasarkan firman Tuhan apakah penyingkapan mereka itu benar atau salah, atau apakah penyingkapan mereka adalah watak yang rusak atau kemanusiaan yang normal, atau apakah itu sesuai dengan kebenaran atau tidak. Mereka tidak pernah merenungkan hal-hal ini. Jadi, bagaimana mereka berperilaku? Mereka selalu bersikeras bahwa watak rusak yang mereka perlihatkan dan jalan yang mereka pilih adalah jalan yang benar. Mereka menganggap apa pun yang mereka lakukan adalah benar, apa pun yang mereka katakan adalah benar; mereka bertekad untuk mempertahankan pandangan mereka sendiri. Jadi, betapapun besarnya kesalahan yang mungkin mereka lakukan, betapapun parahnya watak rusak yang mereka perlihatkan, mereka tidak akan menyadari betapa seriusnya masalah ini, dan mereka pasti tidak akan memahami watak rusak yang telah mereka perlihatkan. Tentu saja, mereka juga tidak akan mengesampingkan keinginan mereka, memberontak terhadap ambisi atau watak mereka yang rusak demi memilih jalan ketundukan kepada Tuhan dan kebenaran. Orang dapat melihat dari dua hasil yang berbeda ini bahwa jika orang yang memiliki watak antikristus mencintai kebenaran di dalam hatinya, mereka memiliki kesempatan untuk mendapatkan pemahaman tentang kebenaran itu dan menerapkannya, dan memperoleh keselamatan, sedangkan jenis orang yang memiliki esensi antikristus tidak mampu memahami kebenaran atau menerapkannya, juga tidak dapat memperoleh keselamatan. Itulah perbedaan di antara keduanya" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, "Lampiran Lima: Merangkum Karakter Para Antikristus dan Esensi Watak Mereka (Bagian Dua)"). "Beberapa pemimpin dan pekerja, sebelumnya, sering menyingkapkan watak antikristus: mereka ceroboh dan sewenang-wenang, dan selalu menggunakan cara mereka sendiri. Namun, mereka tidak melakukan kejahatan apa pun yang jelas terlihat dan kemanusiaan mereka tidak buruk. Melalui dipangkas, melalui saudara-saudari yang membantu mereka, melalui dipindahkan atau diganti, dengan bersikap negatif selama beberapa waktu, mereka akhirnya menjadi sadar bahwa yang mereka perlihatkan sebelumnya adalah watak yang rusak, mereka akhirnya mau bertobat, dan berpikir, 'Yang terpenting adalah bertekun dalam melakukan tugasku apa pun yang terjadi. Meskipun aku menempuh jalan antikristus, aku tidak digolongkan sebagai antikristus. Ini adalah belas kasihan Tuhan, jadi aku harus bekerja keras dalam keyakinanku dan pengejaranku. Tidak ada yang salah dengan jalan mengejar kebenaran.' Sedikit demi sedikit mereka berbalik, dan kemudian mereka bertobat. Ada perwujudan yang baik dalam diri mereka, mereka mampu mencari prinsip kebenaran ketika melakukan tugas mereka, dan mereka juga mencari prinsip kebenaran ketika berhubungan dengan orang lain. Dalam segala hal, mereka masuk ke arah yang positif. Bukankah itu berarti mereka sudah berubah? Mereka sudah berbalik dari menempuh jalan antikristus ke menempuh jalan menerapkan dan mengejar kebenaran. Ada harapan dan kesempatan bagi mereka untuk memperoleh keselamatan. Dapatkah engkau menggolongkan orang-orang semacam itu sebagai antikristus karena mereka pernah memperlihatkan beberapa perwujudan dari seorang antikristus atau menempuh jalan antikristus? Tidak. Antikristus lebih memilih mati daripada bertobat. Mereka tidak memiliki rasa malu; di samping itu, mereka berwatak kejam dan jahat, dan mereka sangat muak akan kebenaran. Mungkinkah orang yang muak akan kebenaran menerapkan kebenaran atau bertobat? Itu mustahil. Mereka sama sekali muak akan kebenaran berarti bahwa mereka tidak akan pernah bertobat" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, Bab Delapan (Bagian Satu)). Antikristus sejati memiliki watak yang kejam, natur yang kejam, dan merupakan orang-orang jahat. Mereka tidak memiliki hati nurani dan nalar serta rasa malu, dan sebanyak apa pun kejahatan yang mereka lakukan, atau sebesar apa pun kerugian yang mereka timbulkan terhadap pekerjaan gereja atau jalan masuk kehidupan saudara-saudari, mereka tidak memiliki hati nurani. Selain itu, mereka sangat muak dan membenci kebenaran. Mereka tidak pernah menerima kebenaran sedikit pun, dan tidak pernah mengakui kesalahan mereka atau bertobat, sebanyak apa pun kejahatan yang mereka lakukan. Sedangkan orang-orang yang memiliki watak antikristus tidak memiliki natur yang jahat; mereka pada dasarnya bukanlah orang-orang jahat. Mereka, terkadang, memperlihatkan perilaku antikristus, seperti tidak patuh dan sembrono, bertindak dengan cara yang mendominasi dan mengucilkan orang yang tidak setuju dengan mereka, tetapi melalui pemangkasan, pemberhentian atau penyesuaian, mereka mampu mencari kebenaran dan merenungkan diri mereka sendiri, merasa menyesal atas perbuatan jahat mereka, dan setelah itu, benar-benar bertobat dan berubah. Ini sama seperti beberapa pemimpin palsu yang, melalui perenungan diri setelah beberapa kali diberhentikan, pada akhirnya mampu menempuh jalan mengejar kebenaran. Sangatlah mungkin untuk memperlakukan seseorang secara tidak adil dengan menggolongkan mereka sebagai antikristus karena beberapa perilaku mereka mirip dengan perilaku antikristus. Setelah itu, aku membaca ulang apa yang telah dikumpulkan Alina dan yang lainnya tentang perilaku Nicole, dan aku mendapati bahwa perilakunya sebagian besar adalah perilaku yang menyingkapkan kerusakan, seperti watak yang congkak, membenci orang lain, bertindak semaunya, memindahkan orang tanpa berkonsultasi dengan rekan-rekan sekerja, dan sebagainya. Dia juga mengajak saudara-saudari lainnya untuk mengkritik rekan sekerjanya, dan hal ini mengganggu kehidupan bergereja. Ini memang perbuatan yang jahat, tetapi bukanlah sesuatu yang dia lakukan sebagai suatu kebiasaan. Dahulu, dia tak pernah menindas atau mengkritik orang lain. Setelah pemberhentiannya, dia mampu merenungkan dirinya dan mengenali pelanggaran dan wataknya yang rusak, dan dia membenci dirinya sendiri dan bertobat. Dapat dilihat dari sini bahwa dia bukanlah orang yang menolak kebenaran atau orang yang tak akan pernah bertobat. Jika memandangnya dengan cara seperti ini, dapat dikatakan dia memiliki beberapa perilaku antikristus tetapi pada dasarnya dia bukanlah antikristus. Menggolongkannya sebagai antikristus karena pelanggaran seperti itu tidaklah proporsional, dan tidak sesuai dengan prinsip kebenaran. Itu artinya menindas dan mengutuknya, dan melakukan hal ini adalah jahat.

Beberapa waktu kemudian, pemimpin tingkat atas menyampaikan persekutuan kepada kami tentang perbedaan antara perilaku yang rusak dan esensi natur. Kupikir, "Kini Alina seharusnya mengerti, dan tidak akan lagi melanjutkan masalah ini." Di luar dugaan, setelah pertemuan itu, Alina berkata kepada kami, "Pemimpin tingkat atas melindungi Nicole. Mereka tidak memandang masalah berdasarkan esensi perilaku Nicole. Aku tidak tahu apakah mereka melindunginya karena dia memiliki beberapa kualitas." Kupikir, "Mengapa Alina memanfaatkan satu pelanggaran Nicole dan tidak mau melepaskannya? Bukankah para pemimpin sudah mempersekutukan hal ini dengan sangat jelas? Perilaku Nicole hanya memperlihatkan kerusakan. Itu adalah pelanggaran sesekali. Dia sebenarnya tidak bisa digolongkan sebagai antikristus." Namun, Alina dan yang lainnya tidak mau menerima hal ini dan berkata mereka akan melaporkan hal ini ke tingkat yang lebih tinggi jika para pemimpin tidak mau menangani Nicole. Sikap Alina begitu keras kepala, dan kedua rekan sekerja lainnya juga memihaknya. Akulah satu-satunya yang tidak setuju dengannya. Aku sangat terganggu. Jika aku terus menyetujui cara para pemimpin menangani segala sesuatu, akankah Alina dan yang lainnya menganggapku memuja status, tak punya kemampuan membedakan antikristus, dan selalu menyetujui apa pun yang pemimpin katakan? Namun, jika aku setuju dengan sudut pandang mereka, bukankah ini berarti aku telah mengutuk seseorang secara sembarangan? Mungkin aku harus mengatakan aku tidak tahu bagaimana membedakan. Dengan begitu, mereka tidak akan mengetahui pandanganku yang sebenarnya, dan tidak akan menganggapku tak punya kemampuan membedakan atau berpihak pada antikristus. Jadi, aku berkata dengan sangat ragu-ragu, "Aku belum cukup memahami perilaku Nicole, jadi aku tidak tahu bagaimana menggolongkan dirinya." Ekspresi Alina langsung berubah saat dia melihatku tidak memihak dirinya. Setelah itu, mereka dengan sengaja menghindariku ketika mereka sedang mendiskusikan informasi tentang Nicole. Aku merasa seperti sedang dikucilkan, yang membuatku merasa tidak enak, "Apakah aku telah melakukan kesalahan? Mengapa mereka memperlakukanku seperti ini?" Ini menggangguku, dan aku gelisah saat melaksanakan tugasku. Aku menduga di belakangku mereka pasti menganggap pemahamanku tentang kebenaran terlalu dangkal dan aku tak punya kemampuan untuk membedakan antikristus. Akankah mereka terus mengucilkanku mulai dari sekarang? Aku merasa makin putus asa, dan kupikir, "Baiklah, jika mereka tidak mau mendengarkan saranku dan tidak ingin aku terlibat, aku akan diam saja dan menghindarkan diri dari menyinggung perasaan mereka sehingga mereka tidak akan membuat tuduhan dan membuatku diberhentikan. Biar saja mereka melakukan apa pun yang mereka inginkan; lagi pula itu bukan urusanku." Namun, setelah kuputuskan melakukan hal itu, aku menyesal: "Bukankah aku sedang melarikan diri? Aku tidak menjunjung tinggi pekerjaan gereja." Beberapa waktu kemudian, aku membuka diri dan bersekutu tentang keadaanku dengan para pemimpin, dan mereka mengingatkanku untuk mencari maksud Tuhan dan menjunjung tinggi pekerjaan gereja, menambahkan bahwa jika aku menjadi negatif dan mundur atau berpikir untuk melarikan diri karena Alina dan yang lainnya mengucilkanku, artinya aku sedang melalaikan tanggung jawabku. Mendengar perkataan para pemimpin, aku sadar aku hanya memikirkan kepentingan pribadiku sendiri. Aku melihat salah satu umat pilihan Tuhan sedang ditindas, tetapi aku bersikap seolah-olah ini bukan urusanku. Aku bahkan ingin melarikan diri agar tidak dikucilkan. Aku sangat egois dan hina!

Beberapa waktu kemudian, aku membaca satu bagian firman Tuhan, dan baru setelah itulah aku memahami esensi naturku dengan lebih jelas. Tuhan berfirman: "Ketika orang tidak bertanggung jawab dalam tugas mereka, melaksanakannya dengan asal-asalan, bertindak seperti penyenang orang, dan tidak membela kepentingan rumah Tuhan, watak macam apakah ini? Ini adalah watak yang licik, ini adalah watak Iblis dalam diri manusia. Aspek paling menonjol dari falsafah manusia tentang cara berinteraksi dengan orang lain adalah watak yang licik. Orang mengira jika mereka tidak licik, mereka akan cenderung menyinggung perasaan orang lain dan tidak dapat melindungi diri mereka sendiri; mereka beranggapan bahwa mereka harus cukup licik agar mereka tidak menyakiti atau menyinggung siapa pun, sehingga dengan demikian mereka akan tetap aman, mata pencaharian mereka akan terlindungi, dan mereka akan memiliki kedudukan yang stabil di tengah masyarakat. Semua orang tidak percaya hidup berdasarkan falsafah Iblis. Mereka semua adalah para penyenang orang dan tidak menyinggung siapa pun. Engkau telah datang ke rumah Tuhan, membaca firman Tuhan, dan mendengarkan khotbah di rumah Tuhan, lalu mengapa engkau tidak mampu menerapkan kebenaran, berbicara dengan tulus, dan menjadi orang yang jujur? Mengapa engkau selalu menjadi penyenang orang? Penyenang orang hanya melindungi kepentingan mereka sendiri, dan bukan kepentingan gereja. Ketika mereka melihat seseorang berbuat jahat dan merugikan kepentingan gereja, mereka mengabaikannya. Mereka suka menjadi penyenang orang, dan tidak menyinggung siapa pun. Sikap seperti ini tidak bertanggung jawab, dan orang seperti ini terlalu licik dan tidak dapat dipercaya. Untuk melindungi kesombongan dan gengsi mereka sendiri, dan untuk mempertahankan reputasi dan status mereka, ada orang-orang yang dengan senang hati membantu orang lain, dan berkorban untuk teman-temannya, apa pun risikonya. Namun, ketika mereka perlu melindungi kepentingan rumah Tuhan, kebenaran, dan keadilan, niat baik mereka hilang, hal itu telah sepenuhnya lenyap. Ketika mereka seharusnya menerapkan kebenaran, mereka tidak menerapkannya sama sekali. Apa masalahnya? Demi melindungi martabat dan harga diri mereka, mereka rela membayar berapa pun dan menanggung penderitaan apa pun. Namun, ketika mereka harus melakukan kerja nyata dan menangani urusan nyata, untuk melindungi pekerjaan gereja dan hal-hal positif, dan untuk melindungi serta membekali umat pilihan Tuhan, mengapa mereka tidak lagi memiliki kekuatan untuk membayar harga dan menanggung penderitaan? Ini tidak masuk akal. Sebenarnya, mereka memiliki sejenis watak yang muak akan kebenaran. Mengapa Kukatakan bahwa watak mereka adalah watak yang muak akan kebenaran? Karena setiap kali ada sesuatu yang ada kaitannya dengan bersaksi bagi Tuhan, menerapkan kebenaran, melindungi umat pilihan Tuhan, memerangi rencana jahat Iblis, atau melindungi pekerjaan gereja, mereka lari dan bersembunyi, dan tidak menangani masalah dengan baik dan benar. Di manakah heroisme dan semangat mereka untuk menanggung penderitaan? Di manakah mereka menerapkan hal-hal ini? Mudah untuk dilihat. Meskipun seseorang menegur mereka, berkata bahwa mereka tidak boleh bertindak begitu egois dan hina, dan hanya melindungi diri mereka sendiri, dan bahwa mereka seharusnya melindungi pekerjaan gereja, mereka benar-benar tidak peduli. Mereka berkata pada diri mereka sendiri, 'Aku tidak melakukan hal-hal seperti itu, dan semua itu tak ada kaitannya denganku. Apa gunanya bertindak seperti itu bagi pengejaranku akan ketenaran, keuntungan, dan status?' Mereka bukanlah orang yang mengejar kebenaran. Mereka hanya suka mencari ketenaran, keuntungan, dan status, dan mereka sama sekali tidak melakukan pekerjaan yang telah Tuhan percayakan kepada mereka. Jadi, ketika mereka diperlukan untuk melakukan pekerjaan gereja, mereka malah memilih untuk menghindar. Ini berarti di dalam hatinya, mereka tidak menyukai hal-hal positif, dan tidak tertarik akan kebenaran. Ini merupakan perwujudan nyata watak yang muak akan kebenaran. Hanya mereka yang mencintai kebenaran dan memiliki kenyataan kebenaran, yang mampu menawarkan bantuan ketika dibutuhkan oleh pekerjaan rumah Tuhan dan oleh umat pilihan Tuhan, hanya merekalah yang mampu mengambil sikap, yang berani dan merasa wajib untuk bersaksi bagi Tuhan dan mempersekutukan kebenaran, memimpin umat pilihan Tuhan ke jalan yang benar, memungkinkan mereka untuk mencapai ketundukan pada pekerjaan Tuhan. Hanya inilah sikap yang bertanggung jawab dan perwujudan yang memperlihatkan kepedulian terhadap maksud-maksud Tuhan" (Firman, Jilid 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"). Setelah membandingkan dengan firman Tuhan, barulah aku mengerti betapa aku sangat licik dan curang. Alina dan yang lainnya ingin menggolongkan Nicole sebagai antikristus. Aku jelas tidak setuju dengan mereka, dan aku juga tahu mereka memperlakukan Nicole secara tidak adil dengan mengutuknya secara sewenang-wenang, tetapi aku khawatir akan menyinggung perasaan mereka dan dikutuk atau diberhentikan oleh mereka. Demi melindungi status dan reputasiku, aku menghindar untuk menyuarakan pendapatku yang sebenarnya dan malah mengatakan sesuatu yang ambigu. Aku tidak memiliki keberanian untuk berpegang pada sudut pandang yang benar. Aku selalu memikirkan kepentinganku sendiri dan mengutamakannya, dan aku sama sekali tidak melakukan apa pun untuk melindungi kepentingan gereja. Aku juga tidak mempertimbangkan berapa banyak masalah yang akan mereka timbulkan terhadap pekerjaan gereja dengan melakukan hal ini. Dalam masalah besar yang melibatkan pekerjaan gereja dan jalan masuk kehidupan saudara-saudari, aku berpura-pura tidak tahu agar tak seorang pun tersinggung atau terluka, dan untuk mempertahankan kedudukanku, aku mengikuti arus dan berbicara menentang prinsip. Aku benar-benar sangat licik. Aku bukan saja licik, tetapi aku juga muak akan kebenaran. Aku memahami bahwa menerapkan kebenaran dan melindungi pekerjaan gereja adalah hal yang adil dan positif, tetapi karena kupikir kepentinganku sendiri akan dirugikan, aku tidak menerapkannya. Aku bahkan berpikir aku akan menderita karena membela apa yang benar. Bukankah ini memperlihatkan bahwa aku tidak menyukai hal-hal positif dan muak akan kebenaran? Aku merasa sangat menyesal dan bersalah.

Setelah itu, para pemimpin tingkat atas mengingatkanku bahwa setelah Nicole diberhentikan kali ini, Alina terus melaporkannya sebagai antikristus, dan tidak mau berhenti sampai Nicole dikeluarkan. Ini bukan lagi perwujudan kerusakan biasa. Jika niat Alina benar-benar untuk mengenali seorang antikristus dan melindungi pekerjaan gereja, tetapi dia hanya tak mampu mengenali hal ini secara akurat, maka, setelah para pemimpin menyampaikan persekutuan berdasarkan prinsip kebenaran, dia seharusnya menjadi mampu menyadari kesalahannya dan memperlakukan pelanggaran Nicole dengan benar. Namun, dia sama sekali tidak menerima persekutuan itu, tidak mau berubah dan tidak mau melepaskan, yang terkesan menindas dan menghukum seseorang. Para pemimpin memintaku untuk menyelidiki Alina dan mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, dan aku setuju. Namun, ketika aku akan bertanya kepada orang lain tentang hal itu, aku mulai mundur lagi. "Kini tidak hanya Rachel yang tidak mengetahui yang sebenarnya mengenai Alina. Bahkan beberapa saudara-saudari di gereja berpihak kepadanya. Jika aku secara pribadi berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, dan mereka memberi tahu Alina tentang hal ini, akankah Alina dan yang lainnya memberhentikanku?" Saat memikirkan hal ini, aku mulai kembali merasakan konflik batin. Kemudian, aku teringat firman Tuhan: "Engkau semua mengatakan bahwa engkau mempertimbangkan beban Tuhan dan akan membela kesaksian gereja, tetapi siapakah di antaramu yang benar-benar mempertimbangkan beban Tuhan? Tanyakanlah kepada dirimu sendiri: Apakah engkau seseorang yang telah menunjukkan pertimbangan akan beban Tuhan? Dapatkah engkau melakukan kebenaran untuk Tuhan? Dapatkah engkau berdiri dan berbicara bagi-Ku? Dapatkah engkau dengan teguh melakukan kebenaran? Apakah engkau cukup berani untuk melawan semua perbuatan Iblis? Apakah engkau mampu menyingkirkan perasaanmu dan menyingkapkan Iblis demi kebenaran-Ku? Dapatkah engkau membiarkan maksud-maksud-Ku dipenuhi di dalam dirimu? Sudahkah engkau menyerahkan hatimu pada saat-saat paling krusial? Apakah engkau seseorang yang mengikuti kehendak-Ku? Tanyakanlah pertanyaan-pertanyaan ini kepada dirimu sendiri dan seringlah memikirkan tentang hal ini" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 13"). Firman Tuhan menyentuh hatiku. Menghadapi pertanyaan-pertanyaan Tuhan, aku sadar bahwa aku penakut dan pengecut, takut mendapat masalah. Aku selalu ingin lari dari masalah. Aku sama sekali tidak memikirkan beban Tuhan. Aku tidak melindungi pekerjaan gereja karena takut melakukannya akan menyinggung orang lain dan merugikanku. Aku sangat egois dan hina! Firman Tuhan menyadarkanku. Sekarang perilaku Alina mengganggu kehidupan bergereja. Jika aku tidak membelanya sekarang, akan terlalu terlambat ketika Alina menyebabkan kerusakan yang lebih besar terhadap pekerjaan gereja. Kepengecutan dan ketakutanku adalah karena kurangnya imanku kepada Tuhan. Aku tidak percaya bahwa semuanya berada di tangan Tuhan, jadi aku selalu takut ditindas oleh orang lain. Tuhan itu adil, kebenaran berkuasa di rumah Tuhan. Pada akhirnya, orang-orang yang negatif dan orang-orang jahat tidak boleh memiliki pengaruh di sini, tetapi imanku terlalu kecil. Jadi, aku datang ke hadapan Tuhan dan berdoa, "Tuhan, aku memiliki ketakutan dan kepengecutan di hatiku. Kumohon berilah aku iman untuk membela dan melindungi pekerjaan gereja." Setelah berdoa, aku teringat akan seorang pemimpin kelompok yang jujur dan punya kemampuan membedakan. Jadi, aku mencarinya dan memintanya untuk bekerja bersamaku untuk menyelidiki masalah ini. Saat memeriksa laporan Alina tentang perilaku antikristus Nicole, kami sangat terkejut. Kami mendapati bahwa beberapa dari tuduhan itu tidak benar, dan perilaku lainnya yang dipermasalahkan sebenarnya hanya menyingkapkan kerusakan dan bukan masalah yang penting. Dengan mengutuk Nicole sebagai antikristus berdasarkan perilaku seperti itu, bukankah Alina sedang memutarbalikkan fakta untuk menindas Nicole? Diaken urusan umum juga telah melihat bahwa Alina tak henti-hentinya mempersoalkan masalah Nicole, dan telah memperingatkannya agar tidak melakukan kejahatan, tetapi Alina tetap tidak memedulikannya dan tetap membuat keributan dengan mengutuk Nicole sebagai antikristus. Kami sadar bahwa Alina sangat membenci Nicole dan bertekad untuk mengeluarkannya, jadi kami mencari tahu tentang permasalahan ini dengan menyelidiki saat Alina dan Nicole bekerja sama sebagai rekan sekerja, dan mendapati bahwa para pemimpin tingkat atas telah memberikan banyak pekerjaan penting kepada Nicole pada waktu itu karena kualitas dan kemampuan kerjanya lebih unggul daripada Alina. Alina menganggap Nicole membuatnya tidak lagi menjadi pusat perhatian, dan akibatnya dia menjadi iri dan merasa tidak puas. Ditambah lagi, Nicole sering menunjukkan masalah dalam pekerjaannya, sehingga Alina merasa Nicole membencinya. Alina menyimpan dendam terhadap Nicole dan selalu mencari kesempatan untuk membalasnya. Pada kesempatan ini, ketika Nicole melanggar prinsip dan disingkapkan sebagai pemimpin palsu, Alina ingin mengambil kesempatan ini untuk menggolongkan Nicole sebagai antikristus dan mengusirnya. Awalnya, kupikir dia mengutuk Nicole karena dia tidak memahami kebenaran. Kini, aku mengerti bahwa keinginan Alina untuk membalas dendam begitu kuat untuk menyelesaikan masalah pribadinya, dia memutarbalikkan fakta untuk menyesatkan orang lain agar bergabung dengannya untuk mengutuk Nicole. Natur itu benar-benar sangat menjijikkan!

Suatu hari, melalui penyingkapan dalam firman Tuhan, aku memahami esensi Alina dengan lebih jelas. Tuhan berfirman: "Apakah arti pembangkang? Siapakah orang yang dipandang oleh antikristus sebagai para pembangkang? Setidaknya, pembangkang adalah orang-orang yang menganggap remeh antikristus sebagai pemimpin, artinya bahwa pembangkang itu tidak menghormati atau memuja mereka, tetapi memperlakukan mereka sebagai orang kebanyakan. Itu salah satunya. Lalu, jika ada orang yang mencintai kebenaran, mengejar kebenaran, mengejar perubahan dalam watak mereka, dan mengejar kasih kepada Tuhan; mereka menempuh jalan yang berbeda dari jalan antikristus, di mata antikristus mereka adalah pembangkang. Adakah yang lainnya? (Mereka yang selalu memberikan saran kepada antikristus dan berani menyingkapkan mereka.) Siapa pun yang berani memberikan saran kepada antikristus dan menyingkapkan mereka, atau yang pandangannya berbeda dari pandangan mereka, antikristus juga akan menganggap mereka pembangkang. Dan ada jenis pembangkang lainnya: orang yang setara dengan antikristus dalam hal kualitas dan kemampuan, yang kemampuan berbicara dan bertindaknya mirip dengan mereka, atau yang mereka lihat lebih unggul daripada mereka dan mampu mengenali mereka. Bagi antikristus, ini tidak dapat diterima, ini ancaman bagi status mereka. Orang-orang semacam itu dianggap antikristus sebagai pembangkang terbesar. Antikristus tidak berani mengabaikan orang semacam itu atau mengendur sedikit pun. Mereka menganggap orang semacam itu sebagai duri dalam daging, terus-menerus mengganggu, dan mereka selalu waspada dan menutup diri terhadap orang tersebut setiap saat, dan menghindari mereka dalam segala sesuatu yang mereka lakukan. Terutama ketika antikristus melihat bahwa seorang pembangkang akan mengenali dan menyingkapkan mereka, kepanikan besar mencengkeram mereka; mereka sangat ingin mengucilkan dan menyerang pembangkang seperti itu, sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan puas sampai mereka mengeluarkan pembangkang itu dari gereja. ... Bagi seorang antikristus, pembangkang adalah ancaman bagi status dan kekuasaan mereka. Siapa pun yang mengancam status dan kekuasaan mereka, siapa pun itu, para antikristus akan melakukan segala macam cara untuk 'menangani' mereka. Jika orang-orang ini benar-benar tidak dapat ditundukkan atau dijadikan sekutu mereka, maka para antikristus akan menjatuhkan atau mengeluarkan mereka. Pada akhirnya, antikristus akan mencapai tujuan mereka untuk memiliki kekuasaan mutlak dan bertindak sewenang-wenang. Inilah salah satu teknik yang biasa digunakan antikristus untuk mempertahankan status dan kekuasaan mereka—mereka menyerang dan mengucilkan para pembangkang" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, "Bab Dua: Mereka Menyerang dan Mengucilkan Para Pembangkang"). "Ketika orang yang kejam dihadapkan dengan segala jenis nasihat, teguran, pengajaran atau bantuan yang bermaksud baik, sikap mereka bukanlah bersyukur atau menerimanya dengan rendah hati, sebaliknya menjadi sangat marah karena malu, dan merasakan permusuhan yang ekstrem, kebencian, dan hingga bahkan keinginan untuk membalas dendam. ... Tentu saja, ketika mereka membalas dendam terhadap orang lain karena kebencian, itu bukan karena mereka memiliki kebencian atau dendam lama terhadap orang itu, tetapi karena orang itu telah menyingkapkan kesalahan mereka. Ini menunjukkan bahwa tindakan menyingkapkan seorang antikristus saja, entah siapa pun yang melakukannya dan apa hubungan mereka dengan antikristus tersebut, dapat memicu kebenciannya dan memprovokasinya untuk membalas dendam. Siapa pun orangnya, entah mereka memahami kebenaran atau tidak, atau entah mereka seorang pemimpin, atau pekerja, atau anggota biasa dari umat pilihan Tuhan, selama ada orang yang menyingkapkan dan memangkas antikristus tersebut, dia akan memperlakukan orang itu sebagai musuh. Dia bahkan akan secara terang-terangan berkata, 'Aku akan bersikap keras terhadap siapa pun yang memangkasku. Siapa pun yang memangkasku, menyingkapkan rahasia-rahasiaku, membuatku diusir oleh rumah tuhan, atau membuatku tidak bisa mendapatkan berkat, aku tidak akan pernah membiarkan mereka begitu saja. Begitulah aku di dunia sekuler, tak ada seorang pun yang berani menggangguku. Orang yang berani menggangguku belum dilahirkan!' Ini adalah jenis perkataan kejam yang diucapkan para antikristus ketika mereka menghadapi diri mereka dipangkas. Ketika mereka mengucapkan perkataan kejam ini, itu bukan untuk mengintimidasi orang lain, juga bukan untuk melindungi diri mereka sendiri. Mereka benar-benar mampu melakukan kejahatan, dan mereka akan melakukan segala cara yang tersedia bagi mereka. Inilah watak kejam para antikristus" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, Bab Sembilan (Bagian Delapan)). Hanya melalui penyingkapan firman Tuhan, barulah aku melihat dengan jelas motif Alina. Dia terus berkata bahwa dia ingin melindungi pekerjaan gereja dan tidak mau melepaskan antikristus, padahal sebenarnya dia sedang melakukan balas dendam pribadi. Hanya karena Nicole telah menunjukkan kesalahan dalam pekerjaannya, dia menyimpan dendam. Dia memanfaatkan pemberhentian Nicole untuk membuat keributan besar, dan memanfaatkan pelanggaran Nicole yang sesekali untuk menggolongkannya sebagai antikristus. Setelah para pemimpin kami mempersekutukan dengan jelas perbedaan antara kerusakan dan perbuatan jahat, dia tidak mau melepaskannya, dan terus berupaya dengan segala cara untuk menyebarkan informasi yang menyesatkan tentang Nicole. Dia membuat tuduhan yang berlebihan dan menyesatkan saudara-saudari untuk ikut mengutuk Nicole, sebagai bagian dari upayanya untuk menyingkirkan mereka yang memiliki pandangan yang berbeda. Karena para pemimpin tidak menangani Nicole sesuai keinginannya, dia menjadi tidak puas dan memberi tahu rekan-rekan sekerja bahwa para pemimpin melindungi Nicole, dan ini berarti menyesatkan mereka agar memihak dirinya dan membuat mereka berprasangka buruk terhadap para pemimpin. Ketika aku mengemukakan pandangan yang berbeda tentang masalah Nicole, dia mengucilkan dan mengasingkanku. Ketika beberapa saudara-saudari memperingatkan dia tentang apa yang sedang dia lakukan, dia tidak mau menerimanya dan berkata bahwa ini adalah gangguan dari Iblis. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, kami dapat melihat bahwa Alina membenci kebenaran dan memiliki watak yang sangat kejam. Jika ada orang yang mengetahui yang sebenarnya mengenai dirinya atau mengancam statusnya, dia memperlakukan mereka sebagai musuh yang harus diserang, dikucilkan, dan dihukum sebagai pembalasan. Alina adalah orang jahat. Setelah itu, aku melaporkan fakta yang telah kupelajari kepada para pemimpin. Mereka kemudian memberhentikan Alina, mengisolasinya, dan mengawasi perilakunya sehingga jika dia menyebabkan gangguan lebih lanjut, dia akan diusir. Melalui persekutuan, Rachel juga mengetahui yang sebenarnya mengenai Alina. Ketika dia sadar bahwa dia telah mengikuti Alina dalam melakukan kejahatan, dia sangat menyesal dan membenci dirinya sendiri.

Meskipun masalah ini sudah lama berlalu, aku merasa malu saat mengingat bagaimana selama beberapa waktu, dan demi kepentinganku sendiri, aku sama sekali tidak peduli jika pekerjaan gereja mengalami kerugian. Jika bukan karena pencerahan dan bimbingan firman Tuhan, aku juga pasti tidak punya keberanian untuk melindungi pekerjaan gereja. Firman Tuhan-lah yang memberiku prinsip penerapan. Sebanyak apa pun aku memahami kebenaran, asalkan berkaitan dengan kepentingan gereja, aku harus membelanya. Ini adalah tanggung jawab yang sudah menjadi kewajibanku.

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Perenungan Setelah Dikeluarkan

Oleh Saudara Zhengliang, TiongkokSetelah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, aku selalu mengabarkan Injil di gereja....

Kurangi Ukuran Huruf
Tambah Ukuran Huruf
Masuk Layar Penuh
Keluar Layar Penuh