Sebuah Tugas yang Tidak Boleh Dilalaikan

11 Januari 2024

Oleh Saudari An xin, Myanmar

Aku menerima pekerjaan akhir zaman Tuhan Yang Mahakuasa pada tahun 2019 dan beberapa bulan kemudian aku mulai mengabarkan Injil. Aku sangat senang bisa melaksanakan tugasku. Belakangan, aku menjadi sibuk dengan masalah keluarga dan kurang terbeban dalam pekerjaan penginjilanku. Kupikir masih ada banyak waktu dan aku bisa melakukannya tanpa terburu-buru, jadi aku mencari pekerjaan sembari mengabarkan Injil. Namun, saat aku baru bekerja selama dua puluh hari, wabah Covid melanda. Wabah ini menyebar dengan sangat cepat dan Negara Bagian Wa mulai melakukan lockdown. Semua toko dan perusahaan tutup dan jalan-jalan pun diblokir. Aku menjadi sedikit cemas ketika hal ini terjadi; kupikir aku punya banyak waktu dan bisa mengabarkan Injil tanpa terburu-buru, jadi aku tidak punya perasaan urgensi dalam mengabarkan Injil. Namun, bencana makin dahsyat dan masih banyak orang yang belum mendengar suara Tuhan, aku sadar bahwa aku belum memenuhi tanggung jawabku dan merasa berutang kepada Tuhan. Kemudian, aku membaca bagian firman Tuhan ini: "Jadi, apa tanggung jawabmu? Tanggung jawabmu adalah membawa mereka keluar dari Zaman Kasih Karunia dan masuk ke zaman yang baru. Mampukah engkau semua melaksanakan amanat Tuhan dengan hanya berdoa kepada Tuhan dan memanggil nama-Nya? Cukupkah dengan hanya memberitakan beberapa kalimat firman Tuhan? Sama sekali tidak cukup. Ini mengharuskanmu untuk terbeban melaksanakan amanat mengabarkan Injil, secara luas menyebarkan firman Tuhan, menyebarluaskan firman Tuhan dengan berbagai cara, dan menyatakan serta menyebarluaskan Injil Kerajaan. Apa yang dimaksud dengan menyebarluaskan? Itu berarti menyampaikan firman Tuhan kepada mereka yang belum menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, membuat lebih banyak orang tahu bahwa Tuhan sedang melakukan pekerjaan baru, dan kemudian bersaksi tentang firman Tuhan kepada mereka, menggunakan pengalamanmu untuk bersaksi tentang pekerjaan Tuhan, dan juga membawa mereka memasuki zaman yang baru—dengan cara ini mereka akan memasuki zaman yang baru seperti halnya dirimu. Kehendak Tuhan jelas. Kehendak Tuhan bukan saja agar engkau semua yang telah mendengar firman-Nya, menerima firman itu, dan mengikuti Dia, untuk masuk ke zaman yang baru, tetapi Dia juga akan memimpin semua manusia masuk ke zaman yang baru ini. Inilah kehendak Tuhan, dan inilah kebenaran yang harus dipahami oleh setiap orang yang sekarang ini sedang mengikut Tuhan. Tuhan tidak sedang memimpin sekelompok orang, faksi yang kecil, atau sekelompok etnis kecil tertentu memasuki zaman yang baru; melainkan Dia bermaksud memimpin semua manusia memasuki zaman yang baru. Bagaimana tujuan ini dapat dicapai? (Dengan menyebarkan Injil secara luas.) Benar, tujuan ini dapat dicapai dengan menyebarkan Injil secara luas, menggunakan berbagai metode dan cara untuk menyampaikan Injil secara luas. Membahas tentang menyebarkan Injil secara luas itu mudah, tetapi bagaimana cara spesifik untuk melakukannya? (Ini mengharuskan manusia untuk bekerja sama.) Benar, ini membutuhkan kerja sama manusia" (Firman, Vol. 4, Menyingkapkan Antikristus, Bab Satu). Dengan membaca firman Tuhan, aku sadar bahwa Tuhan sedang bekerja untuk menyelamatkan bukan hanya sekelompok kecil orang, atau hanya satu negara tertentu, sebaliknya, Dia bekerja untuk menyelamatkan manusia dan memimpin semua manusia memasuki zaman baru; ini adalah kehendak Tuhan. Masih banyak sekali yang belum mendengar suara Tuhan dan memperoleh keselamatan Tuhan, mereka masih hidup dalam dosa, dalam perusakan dan siksaan Iblis. Mereka membutuhkan kita yang telah menerima pekerjaan baru Tuhan untuk mengabarkan injil Kerajaan kepada mereka, dan memberi mereka kesempatan untuk mendengar Injil Tuhan dan menerima keselamatan-Nya. Ini adalah misi kita bersama. Bencana makin dahsyat dan pandemi tersebarluas. Jika aku tidak menganggap serius pengabaran Injil, selalu menganggap ada banyak waktu, memenuhi nafsu dagingku dan tidak membayar harga dalam mengabarkan Injil, pengabaran Injil akan makin sulit seiring dengan makin dahsyatnya bencana yang terjadi. Belum ada seorang pun yang mengabarkan Injil kepada orang-orang di kampung halamanku, dan jika bencana terus makin dahsyat, mereka mungkin tidak dapat datang ke hadapan Tuhan. Aku harus berhenti memenuhi nafsu dagingku, aku harus memikirkan kehendak Tuhan dan melaksanakan tugasku, jadi aku bertekad di hadapan Tuhan untuk mengabarkan Injil di kampung halamanku. Pada tahun 2021, aku kembali ke kampung halaman dan mengabarkan Injil kepada beberapa teman dan kenalan. Setelah mereka menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, aku menyampaikan persekutuan kepada mereka tentang mempersiapkan perbuatan baik dan meminta mereka untuk mengajak kerabat dan teman mereka untuk mendengarkan firman Tuhan. Mereka semua menyanggupi. Dengan demikian, kami mulai mengabarkan Injil kepada lebih banyak orang dan akhirnya mendirikan gereja. Aku merasa sangat senang. Pada saat itulah aku sadar apa artinya melaksanakan tugasku dengan tekun dan bertanggung jawab. Aku merasakan bimbingan Roh Kudus dan bahkan makin bersedia untuk mengabarkan Injil. Aku sangat bersemangat setiap kali melihat petobat baru terlihat antusias dan ingin menghadiri pertemuan.

Suatu hari, aku dan Yanni mengadakan pertemuan di suatu tempat tapi tidak ada yang datang pada waktu yang dijadwalkan, jadi aku menyuruh Yanni mencari mereka. Ketika kembali, dia memberitahuku: "Suami petobat baru, Ima, baru saja pulang dari Mongmao dan dia berkata bahwa Injil kita palsu. Dia juga berkata bahwa pemerintah sedang menangkapi para penginjil dan juga orang-orang percaya. Dia berkata dia pergi bekerja di suatu desa dan di sana ada seseorang yang secara diam-diam mengabarkan Injil tanpa sepengetahuan pendeta setempat, kepala desa atau kepala daerah. Jika mereka memberitakan sesuatu yang baik, mengapa mereka harus merahasiakannya? Dia berkata orang-orang harus berpikir dua kali sebelum mendengarkan agar tidak tertipu. Mereka semua menjadi sangat takut sehingga tidak berani menghadiri pertemuan." Aku merasa agak sedih: para petobat baru sebelumnya baik-baik saja dan dengan antusias menghadiri pertemuan, tapi setelah ada kabar bohong tersebut, mereka tidak datang lagi. Kalau begitu, bagaimana kami bisa terus mengabarkan Injil? Aku tidak tahu bagaimana melanjutkannya. Jadi, aku berdoa kepada Tuhan. Kemudian, pengawasku, Isa, bersekutu dengan kami: "Di mana pun pekerjaan Tuhan dilakukan, Iblis akan datang mengganggunya. Menghadapi masalah ini, mari kita mencari kehendak Tuhan bersama-sama." Kemudian, dia mengirimi kami satu bagian firman Tuhan: "Apa pun masalah yang muncul, engkau harus selalu memetik pelajaran dan mengembangkan kemampuanmu untuk memahami yang sebenarnya; jangan biarkan masalah berlalu begitu saja, jangan kehilangan kesempatanmu untuk memetik pelajaran dan mengembangkan kemampuanmu untuk memahami yang sebenarnya. Karena ini adalah sesuatu yang telah terjadi, kita tidak boleh memperlakukan hal itu dengan sikap yang negatif dan menyalahkan; sebaliknya, kita harus menghadapinya dengan sikap positif. Bagaimana cara melakukannya? Dengan mencari kebenaran untuk menyelesaikan masalah. Semua orang memiliki watak yang rusak, dan ada perbedaan antara orang yang baik dan orang yang jahat dalam hal kemanusiaan, jadi bagaimana mungkin tidak timbul masalah ketika orang berkumpul? Bagaimana seharusnya sikapmu, mengingat bahwa Tuhan telah mengatur lingkungan ini untukmu, bahwa Dia telah memperlihatkan kepadamu bahwa orang-orang, peristiwa, dan hal-hal seperti inilah yang harus kauhadapi di sekitarmu? Bersyukurlah kepada Tuhan karena telah mengatur berbagai masalah ini untuk kauhadapi. Dia sedang memberimu kesempatan untuk berlatih dan belajar, dan untuk masuk ke dalam kenyataan kebenaran" (Firman, Vol. 5, Tanggung Jawab Para Pemimpin dan Pekerja, "Tanggung Jawab Para Pemimpin dan Pekerja (20)"). Dengan makan dan minum firman Tuhan, aku mulai memahami kehendak-Nya. Maksud baik Tuhan ada dalam situasi ini, hal itu dimaksudkan untuk membuat kita mencari kebenaran dan memperoleh kearifan. Para petobat baru sebelumnya sangat antusias, mereka selalu datang ke pertemuan siang dan malam, tapi kini mereka dibuat ketakutan oleh kabar bohong yang mereka dengar dan tidak datang lagi. Melihat Tuhan menyelamatkan manusia, Iblis mulai mengganggu dan menghancurkan dengan segenap kekuatannya, menggunakan kabar bohong untuk menipu dan mengelabui orang, membuat mereka makin jauh dari Tuhan dan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan. Iblis sangat jahat dan hina! Sebelumnya aku sudah tahu bahwa peperangan rohani itu sangat sengit, tapi aku belum mengalaminya sendiri dan tidak mengetahui niat jahat Iblis yang sebenarnya, jadi aku buta dan kewalahan dengan situasi ini dan tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi. Aku telah mengabarkan Injil kepada mereka agar mereka dapat mendengar suara Tuhan dan memperoleh keselamatan Tuhan. Ini hal yang baik. Mengapa mereka menyebarkan kabar bohong tersebut? Aku juga mencela penyebar kabar bohong tersebut dan situasi yang diakibatkan olehnya. Setelah membaca firman Tuhan, aku sadar bahwa aku tidak boleh bersikap negatif dan mencela ketika ada masalah, tapi harus bersikap tunduk. Tuhan telah memberiku kesempatan untuk berlatih, dan aku harus belajar dari situasi ini. Aku harus mencari kebenaran dalam kesukaran ini dan mencari petobat baru untuk mempersekutukan firman Tuhan, agar mereka dapat memiliki kemampuan untuk mengenali kebohongan Iblis dan tidak tertipu. Setelah menyadari hal ini, aku siap untuk melanjutkan tugas.

Setelah itu, aku dan Yanni mencari para petobat baru itu satu demi satu. Jika bisa mengumpulkan mereka dalam kelompok, kami akan bersekutu dengan mereka bersama-sama, tapi jika tidak bisa, kami akan bersekutu dengan mereka secara perorangan. Suatu kali, ketika kami sedang bersekutu dengan sebuah kelompok, seorang pendeta juga hadir. Pendeta itu telah mendengar khotbah beberapa kali sebelumnya tapi tidak mau datang sejak mendengar kabar bohong tersebut. Kali ini, dia hanya datang untuk menjemput istrinya dari pertemuan itu. Saat dia tiba, aku langsung menghampiri untuk menyambutnya. Pendeta itu membuka Alkitabnya dan berkata: "Dalam Matius pasal 24, ayat 23-24 dikatakan Kristus-Kristus palsu akan muncul untuk menipu orang-orang pada akhir zaman. Sekarang ini, ada begitu banyak orang yang mengabarkan Injil, tapi kita tidak tahu siapa yang memberitakan jalan yang benar dan siapa yang memberitakan jalan yang salah, kami takut ditipu sehingga kami tidak berani menghadiri pertemuan." Aku menanggapinya dengan berkata: "Menyambut kedatangan Tuhan adalah suatu hal yang besar, kita harus menyelidikinya sendiri, apa pun yang dikatakan orang lain. Semisal ada apel yang sangat enak, tapi orang lain bilang rasanya tidak enak, jadi kau memutuskan untuk tidak mencicipinya, bukankah itu bodoh? Sama halnya dengan mencari dan menyelidiki jalan yang benar. Jika kau tidak mencari dan menyelidiki sendiri dan hanya mengikuti perkataan orang lain, kau mungkin akan kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan dan menyesal selamanya. Jika kau ingin tahu apakah pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa adalah jalan yang benar atau bukan dan apakah itu adalah pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi atau bukan, kau harus membaca firman yang telah diungkapkan Tuhan Yang Mahakuasa untuk melihat apakah itu adalah firman Tuhan dan ungkapan kebenaran atau bukan." Aku membacakan bagian firman Tuhan ini kepada mereka. "Menyelidiki hal semacam ini tidaklah sulit, tetapi itu menuntut setiap kita untuk mengetahui satu kebenaran ini: Dia yang adalah Tuhan yang berinkarnasi akan memiliki esensi Tuhan, dan Dia yang adalah Tuhan yang berinkarnasi akan memiliki pengungkapan Tuhan. Karena Tuhan menjadi daging, Dia akan melaksanakan pekerjaan yang ingin Dia lakukan, dan karena Tuhan menjadi daging, Dia akan mengungkapkan siapa Dia, dan akan dapat membawa kebenaran kepada manusia, menganugerahkan hidup kepadanya, dan menunjukkan jalan kepadanya. Daging yang tidak memiliki esensi Tuhan pasti bukan Tuhan yang berinkarnasi; ini tidak diragukan lagi. Jika manusia berniat untuk menyelidiki apakah daging itu adalah daging inkarnasi Tuhan, manusia harus menegaskannya dari watak yang Dia ungkapkan dan perkataan yang Dia ucapkan. Dengan kata lain, untuk menegaskan apakah itu adalah daging inkarnasi Tuhan atau bukan, dan apakah itu jalan yang benar atau bukan, orang harus membedakan berdasarkan esensi-Nya. Jadi, untuk menentukan apakah itu daging Tuhan yang berinkarnasi atau bukan, kuncinya terletak pada esensi-Nya (pekerjaan-Nya, perkataan-Nya, watak-Nya, dan banyak aspek lainnya), bukan pada penampilan lahiriahnya. Jika manusia hanya mengamati penampilan lahiriah-Nya, dan sebagai akibatnya mengabaikan esensi-Nya, ini menunjukkan bahwa manusia itu bodoh dan tidak tahu apa-apa" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kata Pengantar"). Setelah membaca bagian itu, aku menyampaikan persekutuan kepada mereka bahwa cara terbaik untuk mengenali Tuhan yang berinkarnasi adalah dengan memastikan bahwa Dia mampu mengungkapkan kebenaran, melakukan pekerjaan Tuhan dan memberikan jalan, kebenaran, dan hidup kepada manusia. Jika orang tidak mampu mengungkapkan kebenaran, mereka bukan Tuhan yang berinkarnasi, mereka bukan Kristus. Kristus adalah Roh Tuhan yang diwujudkan dalam daging, Dia memiliki esensi ilahi. Hanya Kristus yang mampu mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan keselamatan, tak seorang pun bisa menggantikan Dia. Tuhan Yesus, misalnya, melakukan pekerjaan penebusan, menanggung dosa semua manusia, menyatakan jalan pertobatan dan melakukan banyak mukjizat, termasuk mencelikkan orang buta, membuat orang lumpuh berjalan, dan membangkitkan orang mati, yang semuanya mendemonstrasikan otoritas Tuhan. Selain Tuhan, siapa yang mampu mengungkapkan kebenaran dan membangkitkan orang mati? Siapa yang mampu melakukan pekerjaan penebusan? Siapa lagi yang mempunyai otoritas sebesar itu? Tak seorang pun! Melalui firman dan pekerjaan Tuhan Yesus kita mengenali bahwa Dia adalah Kristus, Tuhan itu sendiri. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan banyak kebenaran, melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman, dan mengakhiri Zaman Kasih Karunia dan memulai Zaman Kerajaan. Tuhan Yang Mahakuasa telah menyingkapkan misteri pekerjaan pengelolaan Tuhan atas manusia, menghakimi dan menyingkapkan sumber dosa dan penentangan manusia terhadap Tuhan, dan memberi manusia jalan untuk disucikan dan diselamatkan, yang pada akhirnya akan membawa mereka ke tempat tujuan yang indah. Tak ada orang lain yang mampu mengungkapkan firman atau melakukan pekerjaan ini, hanya Tuhan itu sendiri yang mampu melakukan pekerjaan semacam ini. Berdasarkan hal ini kita dapat memastikan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Kristus akhir zaman, Dialah kedatangan kedua Tuhan Yesus. Selain itu, Tuhan selalu baru dan tidak pernah usang serta tidak melakukan pekerjaan yang sama dua kali. Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Tuhan Yesus. Dia tidak mengulangi pekerjaan menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan yang dilakukan pada Zaman Kasih Karunia. Mengenai Kristus palsu, mereka tidak memiliki esensi Tuhan dan tidak mampu mengungkapkan kebenaran, mereka hanya mampu meniru perbuatan Tuhan di masa lalu dan melakukan beberapa mukjizat sederhana untuk menipu orang. Jika ada orang yang mampu melakukan mukjizat dan berkata bahwa mereka adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, mereka pastilah penipu, Kristus palsu yang berusaha mengelabui orang. Jadi, kita tak boleh menolak untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan hanya karena ada Kristus palsu pada akhir zaman. Jika kita tidak membaca firman Tuhan dan menyelidiki pekerjaan-Nya, bagaimana kita bisa mendengar suara Tuhan? Tuhan menyelamatkan mereka yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Jika kita tidak menyambut kedatangan Tuhan, kita akan menyesal selamanya. Setelah mendengar persekutuanku, mereka berkata: "Aku mengerti. Tuhan telah melakukan pekerjaan baru, Dia tidak lagi menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan seperti pada Zaman Kasih Karunia. Jika orang mampu melakukan mukjizat tapi tidak mampu mengungkapkan kebenaran, mereka adalah Kristus palsu." Kami juga mempersekutukan tiga tahap pekerjaan Tuhan, makna inkarnasi Tuhan, dan makna nama-Nya. Pendeta itu melihat bahwa perkataan kami mempunyai dasar alkitabiah, dan dia mengakui bahwa kami sedang membaca firman Tuhan, bahwa Tuhan telah datang untuk melakukan tahap pekerjaan yang baru.

Kemudian, seorang petobat baru bertanya, "Karena ini adalah pekerjaan Tuhan, mengapa kita tidak memberitakannya secara terang-terangan?" Aku terlebih dahulu membacakan dua ayat Alkitab: "Dan kita tahu bahwa kita berasal dari Tuhan, dan seluruh dunia ada dalam kejahatan" (1 Yohanes 5:19). "Dan inilah penghukuman itu, bahwa terang telah datang ke dalam dunia, namun manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, karena perbuatan-perbuatan mereka jahat" (Yohanes 3:19). Lalu aku mempersekutukan ini: dunia ini begitu jahat, semua manusia hidup di bawah kuasa Iblis. Mereka membenci kebenaran dan terang dan lebih menyukai kejahatan dan kegelapan. Saat Tuhan berinkarnasi untuk melakukan pekerjaan-Nya dan menyelamatkan manusia, manusia bukan saja tidak menerima-Nya, mereka juga telah menentang dan menolak-Nya. Rezim iblis dan kekuatan antikristus di dunia keagamaan sangat membenci kedatangan Tuhan. Agar dapat mempertahankan kekuasaan dan memastikan status dan kemakmuran mereka, mereka melarang orang untuk percaya kepada Tuhan atau mendengarkan firman-Nya, mereka juga menganiaya dan menangkap orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan mengabarkan Injil, mereka bahkan ingin sepenuhnya melarang pekerjaan Tuhan. Ini sama seperti ketika Tuhan Yesus melakukan pekerjaan-Nya. Herodes mendengar bahwa Tuhan Yesus yang baru lahir adalah Raja orang Yahudi dan ingin Dia mati, jadi dia memerintahkan agar semua bayi laki-laki di bawah usia dua tahun dibunuh. Dan orang Farisi dari dunia keagamaan khawatir orang-orang akan percaya kepada Tuhan Yesus dan mendengarkan firman-Nya, sehingga orang-orang akan berhenti mengikuti mereka, jadi mereka menentang dan mengutuk Tuhan Yesus. Jadi, pada Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus tidak memberitakan Injil Kerajaan Surga di depan umum di rumah ibadat. Dia berkhotbah kepada murid-murid-Nya di gunung dan perahu nelayan. Hal ini dilakukan untuk menghindari gangguan dan pencobaan dari setan-setan yang jahat, dan itu bermanfaat bagi pekerjaan-Nya. Dan Tuhan Yesus juga berkata kepada murid-murid-Nya: "Namun bila mereka menganiaya engkau di kota ini, larilah ke kota lain" (Matius 10:23). Karena Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan kebenaran untuk menyelamatkan manusia pada akhir zaman, Dia juga telah dianiaya dan dikutuk oleh rezim jahat dan kekuatan antikristus di dunia keagamaan. Jika kita mengabarkan Injil secara terang-terangan, kita akan menghadapi hambatan yang serius. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Pada waktu itu saat Yesus bekerja di Yudea, Dia melakukannya secara terbuka, tetapi sekarang, Aku bekerja dan berfirman di antara engkau semua secara rahasia. Orang-orang tidak percaya tidak menyadarinya sama sekali. Pekerjaan-Ku di antara engkau semua tertutup bagi mereka yang di luar. Firman ini, hajaran, dan penghakiman ini, hanya diketahui olehmu dan tidak oleh yang lain. Seluruh pekerjaan ini dilakukan di tengah-tengahmu dan disingkapkan hanya kepadamu; tak seorang pun di antara orang tidak percaya yang mengetahui hal ini, karena saatnya belum tiba. Orang-orang ini di sini akan segera disempurnakan setelah mengalami hajaran, tetapi mereka yang di luar tidak tahu mengenai hal ini. Pekerjaan ini terlalu tersembunyi! Bagi mereka, Tuhan menjadi daging adalah sesuatu yang tersembunyi, tetapi bagi mereka yang berada di aliran ini, orang bisa mengatakan bahwa Dia terbuka. Walaupun di dalam Tuhan semuanya terbuka, semuanya disingkapkan, dan semuanya dibebaskan, ini hanya berlaku bagi mereka yang percaya kepada-Nya; sedangkan bagi yang lain, bagi orang-orang tidak percaya, tidak ada yang diberitahukan kepada mereka. Pekerjaan yang sekarang ini sedang dilakukan di antaramu dan di Tiongkok sangat tertutup, agar mereka tidak mengetahuinya. Seandainya mereka menyadari akan pekerjaan ini, mereka semua hanya akan mengutuk dan menjadikannya sasaran penganiayaan. Mereka tidak akan memercayainya. Bekerja di negeri si naga merah yang sangat besar, tempat yang paling terbelakang ini, bukanlah tugas yang mudah. Jika pekerjaan ini dilaksanakan di tempat terbuka, tidak mungkin bisa dilanjutkan. Tahap pekerjaan ini sama sekali tidak dapat dilakukan di tempat ini. Jika pekerjaan ini dilakukan di tempat terbuka, bagaimana mungkin mereka membiarkannya terus berlanjut? Bukankah hanya akan membuat pekerjaan ini menghadapi risiko yang bahkan lebih besar lagi? Jika pekerjaan ini tidak disembunyikan, tetapi dilakukan seperti pada zaman Yesus, ketika Dia secara spektakuler menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, bukankah pekerjaan ini sudah sejak lama 'diambil' oleh Iblis? Apakah mereka dapat menoleransi keberadaan Tuhan? Jika sekarang Aku masuk ke dalam rumah ibadat untuk berkhotbah dan mengajar manusia, bukankah sudah sejak lama Aku dihancurkan sampai berkeping-keping? Dan jika ini terjadi, bagaimana mungkin pekerjaan-Ku dapat terus dilakukan? Alasan tidak adanya sama sekali tanda-tanda dan mukjizat yang diwujudkan secara terbuka adalah demi penyembunyian ini. Jadi, bagi orang tidak percaya, pekerjaan-Ku tidak dapat dilihat, diketahui, atau ditemukan. Jika tahap pekerjaan ini harus dilakukan dengan cara yang sama seperti yang Yesus lakukan pada Zaman Kasih Karunia, maka pekerjaan ini tidak akan bisa semantap sekarang ini. Jadi, bekerja secara rahasia seperti ini bermanfaat bagi engkau semua dan bagi pekerjaan secara keseluruhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (2)"). Firman Tuhan sangat jelas. Bagi mereka yang menerima jalan yang benar dan mengikuti Tuhan, rincian pekerjaan akhir zaman terbuka sepenuhnya, tidak ada aspeknya yang tersembunyi. Namun, itu tidak terbuka bagi orang-orang yang tidak percaya dan yang menentang Tuhan. Terutama di daerah-daerah di mana Tuhan sedang dianiaya, Injil tidak dapat diberitakan secara terang-terangan. Misalnya saja sekarang ini, ketika pemerintah tertentu mendengar orang-orang menjalankan iman dan mengabarkan Injil, mereka memerintahkan agar orang-orang itu ditangkap dan dianiaya. Selain itu, dunia keagamaan menyebarkan kabar bohong dan kebohongan serta menghalangi orang agar tidak mencari dan menyelidiki jalan yang benar. Seandainya kita mengabarkan Injil secara terang-terangan, pekerjaan itu akan terhambat. Selain itu, orang tidak boleh menyelidiki jalan yang benar berdasarkan apakah jalan tersebut diberitakan secara terang-terangan atau tidak, melainkan berdasarkan apakah hal tersebut benar dan merupakan suara Tuhan atau bukan. Hanya inilah cara yang benar. Mereka mengetahui yang sebenarnya mengenai kabar bohong tersebut, memahami pentingnya menerima jalan yang benar, dan bersedia untuk terus mendengarkan khotbah. Setelah mendengarkan persekutuanku, pendeta itu juga mengakui bahwa kata-kata yang kami baca adalah kebenaran dan merupakan suara Tuhan. Setelah itu, dia tidak mengganggu lagi dan akan datang ke pertemuan jika dia punya waktu. Aku sangat bersyukur atas bimbingan Tuhan.

Namun, kabar bohong tersebut tidak berhenti. Ima berhenti datang ke pertemuan dan mulai mengganggu lagi bersama suaminya. Dia mulai berkeliling sembari berkata bahwa Injil yang kami beritakan berasal dari Tiongkok, bahwa para penginjil kami telah membunuh banyak orang, bahwa kami berkeliling dunia untuk menipu orang-orang dengan Injil kami, dan kini datang ke Myanmar untuk melakukan hal yang sama, jadi orang sebaiknya tidak mendengarkan kami. Sebagian petobat baru tidak memercayainya, mereka tahu kami orang baik dan tidak menipu mereka. Ima juga berkata bahwa pada awalnya kami akan berpura-pura bersikap baik kepada mereka, tapi lambat laun akan meminta uang, dan jika mereka tidak punya uang, kami akan menangkap anak-anak mereka, dan jika mereka tidak menghadiri pertemuan, kami akan membunuh mereka. Pada waktu itu, aku sangat marah dan aku tidak mengerti mengapa mereka menyebarkan kabar bohong seperti itu. Namun, aku juga sedikit takut. Aku berasal dari luar desa, dan para petobat baru tidak begitu mengenalku. Jika ada yang tertipu oleh kabar bohong tersebut dan mengira aku akan bertindak seperti yang dikatakan Ima, akankah mereka melaporkanku? Ima dan suaminya memberi tahu semua orang yang mereka jumpai bahwa aku seorang pembunuh dan berusaha membuat tuan rumahku mengusirku. Suatu malam ketika aku keluar untuk mengabarkan Injil dan menyirami para petobat baru, tuan rumahku, yang memercayai perkataan Ima, mengunciku di luar rumah saat aku keluar. Penduduk desa juga menjadi takut kepadaku, tidak mau datang ke pertemuan dan ingin mengusirku dari desa itu. Aku sangat sedih. Aku datang untuk mengabarkan Injil keselamatan Tuhan pada akhir zaman agar mereka juga dapat memperoleh kasih karunia penyelamatan Tuhan, tapi mereka justru menyebarkan kabar bohong, memfitnahku dan mengatakan aku seorang pembunuh. Semua orang takut kepadaku dan ingin aku pergi. Jika aku tidak pergi, aku bisa ditangkap. Aku sangat ketakutan. Jika aku ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara, akankah aku dijatuhi hukuman yang lama? Apa yang akan keluargaku pikirkan jika mereka mengetahuinya? Aku akan sangat malu! Aku sangat takut ditangkap dan dipermalukan sampai-sampai aku tak bisa tidur pada malam hari. Aku tidak tahu bagaimana menghadapi situasi ini, jadi aku berdoa kepada Tuhan, memohon agar Dia membimbingku. Keesokan harinya, ketika pengawasku mendengar apa yang terjadi, dia mengirimiku satu bagian firman Tuhan: "Saat mengabarkan Injil, orang akan sering menghadapi ejekan, cemooh, hinaan, dan fitnah, atau mendapati diri mereka berada dalam keadaan berbahaya. Sebagai contoh, ada saudara-saudari yang ditolak atau diculik oleh orang jahat, dan ada yang dilaporkan ke polisi, lalu diserahkan kepada pemerintah. Ada yang mungkin ditangkap dan dipenjara, bahkan ada yang dipukuli sampai mati. Semua ini adalah hal-hal yang terjadi. Namun sekarang, setelah kita mengetahui hal-hal ini, haruskah kita mengubah sikap kita terhadap pekerjaan mengabarkan Injil? (Tidak.) Mengabarkan Injil adalah tugas dan kewajiban semua orang. Kapan pun itu, apa pun yang kita dengar, atau apa pun yang kita lihat, atau perlakuan seperti apa pun yang kita hadapi, kita harus selalu menjunjung tinggi tanggung jawab untuk mengabarkan Injil ini. Dalam keadaan apa pun kita tidak boleh menyerah dalam melaksanakan tugas ini karena hal-hal negatif atau kelemahan. Tugas mengabarkan Injil bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi penuh dengan bahaya. Ketika engkau semua mengabarkan Injil, engkau tidak akan berhadapan dengan para malaikat, atau makhluk ruang angkasa, atau robot. Engkau semua hanya akan menghadapi manusia yang rusak, setan-setan yang hidup, binatang buas—mereka semua adalah manusia yang bertahan hidup di alam semesta yang jahat ini, di dunia yang jahat ini, yang telah dirusak sedemikian dalam oleh Iblis, dan menentang Tuhan. Oleh karena itu, selama proses mengabarkan Injil, tentunya akan ada berbagai macam bahaya, apalagi fitnahan yang picik, ejekan, dan kesalahpahaman, yang biasa terjadi. Jika engkau sungguh-sungguh menganggap mengabarkan Injil sebagai suatu tanggung jawab, sebagai suatu kewajiban, dan sebagai tugasmu, maka engkau akan mampu memandang hal-hal ini dengan benar dan bahkan menanganinya dengan tepat. Engkau tidak akan melepaskan tanggung jawab dan kewajibanmu, engkau juga tidak akan menyimpang dari niat awalmu untuk mengabarkan Injil dan bersaksi bagi Tuhan karena hal-hal ini, dan engkau tidak akan pernah mengesampingkan tanggung jawab ini, karena ini adalah tugasmu. Bagaimana seharusnya tugas ini dipahami? Pahamilah tugas ini sebagai nilai dan kewajiban utama hidup manusia. Mengabarkan kabar baik tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan Injil tentang pekerjaan Tuhan adalah nilai hidup manusia" (Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Semua Orang Percaya Terikat Secara Moral pada Tugas untuk Menyebarkan Injil"). Melalui firman Tuhan, aku sadar bahwa saat mengabarkan Injil, kita menghadapi orang-orang jahat yang telah dirusak oleh Iblis, serta segala macam kecaman dan serangan dari antikristus, pelaku kejahatan, dan orang tidak percaya. Kita mungkin akan dicemooh, difitnah, dan dihina, dilaporkan dan ditangkap, dan nyawa kita mungkin terancam. Mereka yang menyebarkan kabar bohong bahwa aku seorang pembunuh dan melakukan perbuatan jahat hanya berusaha merusak reputasiku dan menghentikanku agar tidak mengabarkan Injil. Mereka ingin menggunakan kabar bohong dan fitnah untuk menjatuhkanku, agar aku tidak berani mengabarkan Injil dan bersaksi bagi Tuhan. Inilah rencana jahat Iblis. Jika aku meninggalkan desa dan berhenti mengabarkan Injil dan menyirami petobat baru, berarti aku telah tertipu oleh rencana Iblis dan menjadi bahan tertawaannya. Dengan para petobat baru yang takut untuk datang ke pertemuan dan membaca firman Tuhan karena takut dilaporkan atau ditangkap, aku tahu mereka membutuhkan lebih banyak penyiraman agar mereka dapat memahami kebenaran, mengetahui yang sebenarnya mengenai rencana jahat Iblis dan tidak hidup dalam ketakutan. Namun, karena aku terkunci di luar, aku merasa diperlakukan tidak adil dan bahkan makin khawatir akan ditangkap dan dipermalukan, jadi aku ingin menyerah dan pulang. Aku tidak menganggap mengabarkan Injil sebagai tanggung jawab dan kewajibanku. Aku sama sekali belum memenuhi tanggung jawabku. Menghadapi keadaan yang tidak diinginkan ini, aku tidak mencari kehendak Tuhan atau memikirkan para petobat baru, dan hanya ingin melepaskan tugasku. Aku tak punya rasa tanggung jawab sedikit pun! Makin sulit keadaannya dan makin kuat kekuatan gelap Iblis menyerang dan mengganggu mereka, orang yang benar-benar memedulikan kehendak Tuhan akan merasa makin wajib untuk tetap teguh, mempersekutukan kebenaran, menyanggah dan menyingkapkan kebohongan dan kekeliruan Iblis, mempertahankan pekerjaan rumah Tuhan dan mempermalukan Iblis. Hanya inilah yang menghibur hati Tuhan dan benar-benar memenuhi tugas. Tanggung jawab dan tugasku adalah mengabarkan Injil Tuhan dan bersaksi bagi Sang Pencipta. Ini adalah tugas yang sangat bermakna dan merupakan maksud Tuhan yang mendesak. Menyadari semua ini, aku mendapatkan keyakinan untuk melanjutkan pekerjaanku. Bagaimanapun Iblis mengganggu kami atau bagaimanapun petobat baru memperlakukanku, aku akan tinggal dan terus mengabarkan Injil dan menyirami petobat baru.

Setelah itu, kami mencari para petobat baru itu. Mereka terus berkata kepada kami: "Kami juga ingin datang ke pertemuan, tapi kami takut ditipu dan yang lebih menakutkan lagi, suami Ima akan menelepon polisi agar kami ditangkap." Isa menyampaikan persekutuan kepada mereka: "Kita semua tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan, lalu mengapa pada waktu itu orang mengatakan Dia mengabarkan ajaran sesat? Siapa yang mengatakan ini? Itu dikatakan oleh para pendeta dan penatua dunia keagamaan. Mereka melihat bagaimana murid-murid mereka mulai mengikuti Tuhan Yesus dan mereka pun panik. Mereka khawatir jika semua orang percaya kepada Tuhan Yesus, maka tak seorang pun akan datang untuk mendengarkan khotbah mereka dan tak seorang pun akan memuja mereka. Jadi, mereka mulai menyebarkan kabar bohong dan melarang orang mengikuti Dia. Di dalam Alkitab, kita dapat melihat bahwa ada orang yang menuduh Dia sesat, sementara yang lain berkata Dia mengusir setan dengan penghulu setan. Ketika Tuhan Yesus dibangkitkan setelah disalib, mereka menyuap tentara yang menjaga kubur-Nya dan membuat mereka berkata bahwa murid-murid Tuhan Yesus telah mencuri mayat-Nya dari kubur dan Dia sebenarnya tidak dibangkitkan. Bukankah mereka menyebarkan kabar bohong? Tuhan Yesus jelas telah dibangkitkan, tapi mereka tidak mau menerimanya. Banyak sekali kabar bohong yang beredar pada waktu itu, dan semua itu dilakukan untuk menghalangi orang agar tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Jadi, setelah mereka mengutuk Tuhan Yesus sebagai penyesat, mengapa kita harus percaya kepada-Nya?" Semua petobat baru menjawab: "Karena Tuhan Yesus adalah Tuhan, Sang Penebus." Isa melanjutkan sambil berkata: "Tuhan berinkarnasi dan datang untuk melakukan pekerjaan-Nya dan menyelamatkan manusia. Iblis tidak tahan melihat Tuhan mendapatkan lebih banyak orang, sehingga menyebarkan kabar bohong tentang Dia dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menganiaya murid-murid-Nya dan menghalangi mereka agar tidak mengikuti Tuhan. Namun, mereka yang sungguh-sungguh mengikuti Tuhan tidak terintimidasi. Ada murid Tuhan Yesus yang diseret kuda hingga tewas, ada yang disalib terbalik dan ada yang dijebloskan ke dalam penjara. Namun, mereka tetap percaya dan mengikuti Tuhan. Bukankah orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan tersingkap melalui penganiayaan dan kesukaran ini? Orang-orang tidak percaya yang hanya 'makan roti dan kenyang' memercayai kabar bohong itu atau tidak berani percaya kepada Tuhan karena takut ditangkap atau dianiaya. Orang-orang semacam itu bagaikan lalang. Pekerjaan Tuhan menyingkapkan mereka dan mereka diusir. Pada akhirnya, mereka semua akan masuk neraka bersama dengan orang-orang yang mengarang kabar bohong tersebut." Kemudian, dia membacakan satu bagian firman Tuhan: "Di negeri si naga merah yang sangat besar, Aku telah melakukan tahap pekerjaan yang tak terselami oleh umat manusia, yang menyebabkan mereka terombang-ambing terbawa angin, setelah itu, diam-diam banyak orang terbawa tiupan angin itu. Sesungguhnya, inilah 'tempat pengirikan' yang hendak Kubersihkan; inilah yang Kudambakan dan ini jugalah rencana-Ku. Sebab banyak orang fasik menyelinap masuk ketika Aku sedang bekerja, tetapi Aku tidak terburu-buru menyingkirkan mereka. Sebaliknya, Aku akan menyerakkan mereka ketika saat yang tepat tiba. Hanya sesudahnya Aku akan menjadi sumber kehidupan, sehingga mereka yang sungguh-sungguh mengasihi-Ku akan menerima buah pohon ara dan keharuman bunga bakung dari-Ku. Di tanah tempat Iblis mengembara, yaitu tanah debu, di sana tak ada emas murni tersisa, hanya pasir, oleh karena menghadapi keadaan seperti inilah, Aku melakukan tahap pekerjaan seperti ini. Engkau harus tahu bahwa yang Kujadikan milik-Ku adalah emas murni, emas yang telah dimurnikan, bukan pasir. Mana mungkin orang fasik tetap tinggal di rumah-Ku? Mana mungkin Kubiarkan rubah-rubah menjadi parasit dalam firdaus-Ku?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Deru Tujuh Guruh—Menubuatkan bahwa Injil Kerajaan akan Tersebar ke Seluruh Alam Semesta"). Setelah membaca firman Tuhan, Isa lalu berkata: "Mengapa Tuhan membiarkan kabar bohong seperti itu ada? Dia menggunakan keadaan seperti itu untuk menguji orang, untuk melihat apakah iman mereka sejati atau palsu. Orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan semuanya mendengarkan firman-Nya, dan dalam keadaan sulit, mereka tetap memperlihatkan iman yang sejati dan mengikuti Tuhan. Sedangkan orang-orang percaya palsu, mereka memercayai para penyebar kabar bohong dan tidak berani mengikuti Tuhan karena takut dan malu. Pada akhirnya, mereka ditangkap oleh Iblis dan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan." Beberapa petobat baru berkata: "Penyebar kabar bohong ini selalu berusaha menipu kami dengan desas-desus mereka, mereka sangat jahat! Mengapa kami harus tetap mendengarkan perkataan mereka? Kami tak mau lagi mendengarkannya." Ada juga yang berkata: "Kami tidak mau lagi mendengarkan Ima dan suaminya, kami akan mendengarkan firman Tuhan!" Aku sangat bersyukur kepada Tuhan saat mendengar perkataan para petobat baru itu! Betapapun kejamnya Iblis dan rencana jahat atau kabar bohong apa pun yang digunakannya, itu tak mampu menghentikan pekerjaan Tuhan. Setelah itu, aku terus mengabarkan Injil. Suatu kali, ketika aku pergi bersama seorang petobat baru untuk memberitakan Injil kepada calon penerima Injil, dia membawa tujuh atau delapan orang lainnya untuk mendengarkan kami dan mereka semua sangat antusias. Aku bersaksi kepada mereka bagaimana Tuhan Yesus telah datang kembali, mengungkapkan banyak kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Setelah itu, aku bersaksi kepada mereka tentang bagaimana Tuhan melakukan tiga tahap pekerjaan untuk menyelamatkan manusia. Setelah mendengarkan, mereka semua bersedia untuk menyelidiki, dan ada pula yang berkata bahwa mereka sangat senang mendengar firman Tuhan. Aku mendorong mereka untuk mengajak teman-teman dan keluarga mereka untuk mendengarkan khotbah kami, dan mereka semua menyanggupi. Setelah beberapa hari lagi menyampaikan persekutuan, sekelompok orang lain menerima pekerjaan baru Tuhan. Selanjutnya, kami terus mengabarkan Injil dan seluruhnya ada enam puluh empat orang dari desa tersebut yang akhirnya menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman.

Mengingat kembali pengalaman mengabarkan Injil, tugas itu memang tidak berjalan mulus—kami menghadapi banyak keadaan berbahaya, kami dianiaya dan bisa saja ditangkap, dan juga menjadi sasaran fitnah dan hinaan, tapi Tuhan hanya memakai gangguan Iblis untuk menyempurnakan imanku dan mengizinkanku mengenali kerusakan dan kekuranganku. Melalui pengalaman ini, kini aku makin percaya diri untuk mengabarkan Injil!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Buah dari Membagikan Injil

Oleh Saudari Patricia, Korea SelatanPada September 2017, aku bertemu seorang Kristen Filipina secara daring, bernama Teresa. Dia berkata...

Tinggalkan Balasan