Aku Tidak Membutuhkan Pengawasanmu

28 Januari 2025

Oleh Saudari Mildred, Malaysia

Tak lama setelah aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, Pendeta Lee mengetahuinya. Suatu hari, dia menelepon dan memintaku untuk datang ke gereja. Kupikir dia mengerti Alkitab, telah melayani Tuhan selama bertahun-tahun, dan benar-benar saleh dalam hidupnya. Selain itu, dia selalu mengajar kami untuk menantikan dengan waspada kedatangan Tuhan kembali, dan aku sudah lama ingin memberitakan Injil kepadanya, dan memberitahukan kepadanya bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali. Kupikir ini adalah kesempatan yang baik. Namun di luar dugaan, ketika kami bertemu, dia menatapku dengan pandangan mencela dan menuntut untuk mengetahui, "Mildred, sebagai diaken, bagaimana mungkin kau bisa percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa? Mengapa kau tidak berkonsultasi denganku sebelum menerimanya? Aku bisa menyelidikinya untukmu! Kau jelas kurang memiliki pengetahuan Alkitab, dan tanpa kami yang mengawasimu, kau dapat dengan mudah disesatkan." Mendengar Pendeta Lee mengatakan ini membuatku sangat tidak nyaman. Kupikir, "Menyelidiki jalan yang benar adalah kebebasan pribadiku—mengapa harus melalui persetujuan atau pengawasanmu? Selain itu, aku telah percaya kepada Tuhan selama lebih dari dua puluh tahun, dan meskipun aku tidak tahu banyak tentang Alkitab sepertimu, bukan berarti aku tidak memiliki pemikiran dan pendapatku sendiri! Aku telah dengan tekun menyelidikinya selama tiga bulan, aku telah membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan hanya setelah aku yakin bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah suara Tuhan, barulah aku menerimanya." Jadi aku menjawab: "Pendeta Lee, orang hanya perlu membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa untuk mengetahui apakah Dia adalah Tuhan Yesus yang datang kembali atau bukan." Kemudian aku membuka aplikasi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa di ponselku dan membacakan satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Di seluruh alam semesta, Aku sedang melakukan pekerjaan-Ku, dan di Timur, suara keras seperti guruh menggelegar tanpa henti, mengguncangkan semua bangsa dan denominasi. Perkataan-Kulah yang telah membawa semua manusia ke masa kini. Aku akan membuat semua manusia ditaklukkan oleh suara-Ku, masuk ke dalam aliran ini, dan berserah di hadapan-Ku, sebab sudah sejak lama Aku mengambil kembali kemuliaan-Ku dari seluruh bumi dan menyatakannya sekali lagi di Timur. Siapa yang tak rindu melihat kemuliaan-Ku? Siapa yang tak harap-harap cemas menantikan kedatangan-Ku kembali? Siapa yang tidak haus akan penampakan-Ku kembali? Siapa yang tidak merindukan keindahan-Ku? Siapa yang tak akan datang kepada terang? Siapa yang tak akan melihat kekayaan Kanaan? Siapa yang tak merindukan kedatangan kembali Sang Penebus? Siapa yang tak memuja Dia yang besar kuasa-Nya? Suara-Ku akan menyebar ke seluruh bumi; Aku akan berhadapan dengan umat pilihan-Ku dan menyampaikan lebih banyak firman kepada mereka, bagaikan guruh hebat yang mengguncangkan gunung-gunung dan sungai-sungai. Aku mengucapkan firman-Ku kepada seluruh alam semesta dan umat manusia. Oleh karena itulah, firman yang keluar dari mulut-Ku telah menjadi harta umat manusia, dan semua manusia menghargai firman-Ku. Kilat memancar dari Timur terus sampai ke Barat. Firman-Ku sedemikian rupa sehingga manusia enggan melepaskannya dan pada saat yang sama mendapati bahwa firman itu tak terselami, tetapi terlebih lagi bersuka di dalamnya. Bagaikan bayi yang baru lahir, semua manusia senang dan bergembira, merayakan kedatangan-Ku. Dengan suara-Ku, Aku akan membawa semua manusia ke hadapan-Ku. Sejak saat itu, Aku resmi masuk ke dalam ras manusia supaya mereka datang menyembah-Ku. Dengan kemuliaan yang Aku pancarkan dan firman dalam mulut-Ku, Aku akan menjadikannya sedemikian rupa sehingga semua manusia datang ke hadapan-Ku dan melihat kilat yang menyambar dari Timur dan melihat bahwa Aku juga telah turun ke 'Bukit Zaitun' di Timur. Mereka akan melihat bahwa Aku sudah lama ada di bumi, bukan lagi sebagai Anak Orang Yahudi, tetapi sebagai Kilat dari Timur. Karena Aku telah lama bangkit, dan telah beranjak dari tengah-tengah umat manusia, lalu menampakkan diri lagi dengan kemuliaan di antara manusia. Akulah Dia yang disembah berabad-abad lamanya sebelum saat ini, dan Aku juga adalah bayi yang ditelantarkan oleh orang Israel berabad-abad sebelum saat ini. Selain itu, Akulah Tuhan Yang Mahakuasa dan penuh kemuliaan pada zaman sekarang ini!" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Deru Tujuh Guruh—Menubuatkan bahwa Injil Kerajaan akan Tersebar ke Seluruh Alam Semesta"). Dia bahkan tidak menungguku selesai bicara, tetapi menyela, berkata dengan tidak sabar, "Tak perlu kaulanjutkan. Aku sudah lama mengunduh aplikasi ini dan telah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka bersaksi bahwa perkataan-Nya adalah firman Tuhan, tetapi itu tidak mungkin! Semua firman Tuhan berada di dalam Alkitab. Tak mungkin ada perkataan dari Tuhan di luar Alkitab. Meskipun firman Tuhan Yang Mahakuasa berotoritas, aku tetap tidak akan percaya kepada-Nya!" Aku benar-benar terkejut mendengarnya mengatakan ini. Sebagai pendeta, bagaimana dia bisa mengatakan bahwa dia tidak akan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa meskipun perkataan-Nya berotoritas? Bukankah dia orang percaya? Aku menyanggahnya dengan berkata, "Pendeta Lee, beranikah kau memastikan bahwa semua firman Tuhan berada di dalam Alkitab? Kau sendiri telah sering membagikan Yohanes 21:25, 'Dan ada pula banyak hal lainnya yang Yesus lakukan, yang jika ditulis satu per satu, menurutku seluruh dunia ini pun tidak cukup untuk memuat kitab-kitab yang ditulis itu.' Tuhan Yesus bekerja dan berkhotbah di bumi selama tiga setengah tahun. Menurutmu, berapa banyak perkataan yang Dia ucapkan setiap hari? Menurutmu, berapa banyak perkataan yang Dia ucapkan dalam setiap khotbah yang Dia sampaikan? Selama tiga setengah tahun itu, Tuhan Yesus pasti telah menyampaikan begitu banyak khotbah, mengatakan begitu banyak hal—perkataan-Nya tak terhitung banyaknya! Yang tercatat dalam keempat kitab Injil hanya sebagian sangat kecil dari perkataan-Nya. Itulah sebabnya mengatakan bahwa tidak ada firman Tuhan di luar Alkitab sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan. Selain itu, Tuhan Yesus juga sudah lama bernubuat: 'Masih ada banyak hal lain yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak dapat menanggungnya saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13). Juga dinubuatkan dalam Kitab Wahyu bahwa Tuhan akan datang kembali pada akhir zaman dan membuka gulungan kitab, bahwa Dia akan berbicara kepada gereja-gereja. Semua ini akan menjadi perkataan baru yang diucapkan oleh Tuhan pada akhir zaman, dan tidak mungkin perkataan-perkataan itu telah dicatat dalam Alkitab sebelumnya. Jadi, jika tidak ada pekerjaan atau firman Tuhan di luar Alkitab, bagaimana nubuat itu bisa digenapi? Pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan seluruh kebenaran yang menyucikan dan menyelamatkan umat manusia, dan inilah tepatnya yang dimaksud dengan gulungan kitab yang dinubuatkan dalam Kitab Wahyu yang akan dibuka oleh Anak Domba. Inilah yang dimaksud dengan 'Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja' (Wahyu 2:7). Kita harus mencari dengan hati terbuka. Inilah satu-satunya cara untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali." Setelah aku selesai berbicara, Pendeta Lee berkata dengan nada menghina, "Kau memiliki cukup banyak pengetahuan tentang topik ini, dan sepertinya kau telah membaca cukup banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa! Namun, kita tidak boleh menyimpang dari Alkitab dalam iman kita. Jika kau menyimpang, bagaimana kau masih bisa menyebut dirimu orang yang percaya kepada Tuhan? Sehebat apa pun firman Tuhan Yang Mahakuasa, meskipun itu adalah kebenaran, aku tak akan pernah mengakui atau menerima apa pun yang berada di luar Alkitab. Kusarankan agar kau melepaskan imanmu kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Jika tidak, izinmu untuk melayani di gereja akan dicabut dan kau akan menyesal!" Jadi aku berkata, "Pendeta Lee, sebagai orang percaya, bukankah kita sedang menantikan Tuhan untuk datang dan menerima kita? Sekarang ini, Tuhan telah datang kembali dan mengungkapkan begitu banyak kebenaran, bukankah kita harus menyelidiki hal ini secara menyeluruh? Jika kita tidak mencari dengan pikiran terbuka dan hanya berpegang teguh pada gagasan dan imajinasi kita sendiri, dan kehilangan kesempatan kita untuk menyambut kedatangan Tuhan, akan terlambat untuk menyesalinya!" Di luar dugaan, dia menjawab dengan marah, "Cukup! Aku tidak akan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Aku akan memberimu waktu sedikit lagi untuk memikirkannya, dan jika kau mempertahankan kepercayaanmu kepada Tuhan Yang Mahakuasa, aku akan mengusirmu dari gereja." Kemudian dia pergi tanpa menengok ke belakang. Aku benar-benar terkejut melihat pendeta bersikap seperti ini. Dia selalu mengatakan kepada kami bahwa hanya mereka yang mencari dengan pikiran terbukalah yang akan diterima oleh Tuhan. Aku tidak pernah membayangkan bahwa dalam menghadapi sesuatu yang penting seperti kedatangan Tuhan, dia bukan saja tidak mau melakukan pencarian apa pun, dia justru ingin menghentikan kami agar tidak menyelidikinya, dan bahkan mengancam akan mengusirku dari gereja. Bukankah mengatakan satu hal tetapi melakukan hal yang lain berarti bersikap munafik? Itu bukanlah orang yang merindukan penampakan Tuhan!

Aku pergi ke gereja pada hari Minggu, dan Pendeta Hung mencariku dan berkata, "Kudengar kau telah menyelidiki Gereja Tuhan Yang Mahakuasa? Pengajaran mereka berada di luar Alkitab sedangkan iman kita didasarkan pada Alkitab. Menyimpang dari Alkitab berarti mengkhianati Tuhan. Kau harus melepaskan kepercayaanmu kepada Tuhan Yang Mahakuasa ini!" Jadi aku bertanya kepadanya, "Ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, apakah Dia mengikuti Perjanjian Lama? Dia mengkhotbahkan jalan pertobatan, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir setan. Dia disalibkan sebagai korban penghapus dosa umat manusia. Semua hal yang Tuhan Yesus katakan dan lakukan ini sepenuhnya berada di luar Kitab Suci dan tidak tertulis dalam Perjanjian Lama. Akankah kau berkata bahwa Tuhan Yesus bukanlah Tuhan yang benar, bahwa pekerjaan-Nya bukanlah jalan yang benar? Akankah kau berkata bahwa percaya kepada Tuhan Yesus berarti mengkhianati Tuhan Yahweh? Beranikah kau mengatakan bahwa pekerjaan dan firman Tuhan tidak boleh berada di luar Alkitab? Bukankah itu berarti menggunakan Alkitab untuk berusaha membatasi dan menentang Tuhan?" Dia menyelaku dengan marah: "Cukup! Jika kau bersikeras percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, jangan kau menyesalinya." Setelah itu, dia tertawa sinis dan meninggalkanku. Melihat raut wajahnya membuatku sedikit takut—aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Di luar dugaan, setelah ibadah dimulai, Pendeta Hung memutarkan beberapa video yang memfitnah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa—video-video tak berdasar yang penuh dengan rekayasa ini membuatku marah. Para pendeta dan penatua telah melayani Tuhan selama bertahun-tahun, dan mereka biasanya tampak benar-benar saleh, tetapi aku tak pernah membayangkan bahwa mereka bahkan tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan yang paling mendasar sekalipun. Bagaimana mereka bisa disebut orang yang beriman? Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran dan semuanya itu tersedia untuk umum secara online, tersedia bagi semua orang untuk mereka mencari dan menyelidikinya. Entah kita menerimanya atau tidak, kita tidak boleh terlibat dalam fitnah atau membuat pernyataan-pernyataan palsu, dan kita terutama tidak boleh menghentikan orang lain agar tidak menyelidiki jalan yang benar. Apa bedanya perilaku para pendeta dengan orang Farisi yang menentang Tuhan Yesus pada zaman itu? Setelah video selesai, Pendeta Hung berdiri di mimbar dan membacakan perkataan Paulus dari Alkitab: "Aku heran betapa cepatnya engkau berpaling dari Dia yang memanggil engkau kepada kasih karunia Kristus dan beralih kepada injil lain; yang sebenarnya bukan Injil; tetapi ada orang yang mengacaukan engkau sekalian, dan yang ingin membelokkan Injil Kristus. Tetapi meskipun kami, atau malaikat dari surga, yang memberitakan kepada engkau injil lain selain Injil yang sudah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia" (Galatia 1:6-8). Kemudian dia berkata, "Kita sudah menjadi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, dan kita harus tetap setia pada nama Tuhan dan jalan-Nya. Kita tidak boleh keluar dan dengan sembarangan mendengarkan apa pun yang orang beritakan, dan selain itu, kita tidak boleh menerima Injil lainnya. Saat ini, kita tidak boleh mendengarkan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali. Ini pasti menyimpang dari Alkitab dan bertentangan dengan iman kita. Siapa pun yang didapati telah menerima Tuhan Yang Mahakuasa akan segera diusir dari gereja! Segera laporkan kepadaku jika ada yang memberitakan Injil Tuhan Yang Mahakuasa kepada kalian, jika tidak melaporkannya, berarti kalian mengkhianati Tuhan!" Setelah mengatakan semua itu, dia menatap tajam ke arahku. Melihat betapa bangganya dia dengan dirinya sendiri, aku teringat orang-orang Farisi di bait suci yang menyesatkan orang-orang percaya dan menghasut mereka untuk menolak Tuhan Yesus. Aku benar-benar marah melihat semua orang di sana tampak ketakutan dengan apa yang Pendeta Hung katakan. Pendeta Hung sangat mengenal Alkitab—apakah dia benar-benar tidak tahu apa yang ada di balik perkataan Paulus ini? Sebenarnya, Paulus mengatakan bahwa hanya ada satu Injil untuk Zaman Kasih Karunia, yaitu Injil tentang pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Mendengarkan Injil yang lain pada Zaman Kasih Karunia berarti mengkhianati Tuhan. Namun, ketika Paulus mengatakan ini, Tuhan belum melakukan pekerjaan-Nya pada akhir zaman dan tak seorang pun memberitakan Injil Kerajaan. Itulah sebabnya, "injil lain" yang dimaksudkan di sini sama sekali bukan Injil tentang kedatangan Tuhan kembali pada akhir zaman. Paulus tidak pernah mengatakan bahwa memberitakan Injil Kerajaan ketika Tuhan datang kembali adalah salah, dan selain itu, dia tidak pernah berani mengatakan bahwa menerima Injil tentang kedatangan kembali Tuhan Yesus berarti mengkhianati Tuhan. Pendeta Hung dengan sembarangan memberlakukan apa yang Paulus katakan untuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Bukankah itu berarti menggunakan ayat di luar konteks dan salah menafsirkan Alkitab untuk menyesatkan orang? Setelah ibadah, Pendeta Hung memperingatkanku sekali lagi untuk tidak memberitakan Injil Tuhan Yang Mahakuasa kepada saudara-saudari mana pun. Kupikir, "Semua saudara-saudari adalah milik kawanan domba Tuhan, dan domba-domba Tuhan mendengar suara-Nya. Pendeta Hung memperingatkanku untuk tidak memberitakan Injil kepada mereka, berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi mereka agar tidak mendengar suara Tuhan dan mencegah mereka berbalik kepada Tuhan. Bukankah itu berarti menghalangi jalan mereka untuk masuk ke dalam kerajaan surga?" Hal ini membuatku teringat sesuatu yang Tuhan Yesus katakan, yang mengutuk orang-orang Farisi: "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana" (Matius 23:13). "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri" (Matius 23:15). Setelah mendengar kesaksian tentang kedatangan Tuhan kembali, para pendeta bukan saja tidak menyelidikinya, tetapi mereka juga menghalangi domba-domba Tuhan agar tidak mendengarkan suara-Nya dan menyambut Tuhan. Mereka sepenuhnya sama dengan orang Farisi—mereka semua adalah hamba yang jahat, yang menghalangi orang lain untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Aku tak boleh dikendalikan oleh para pendeta, aku harus menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk memberitakan Injil kepada saudara-saudariku, dan menjaga mereka agar tidak makin disesatkan oleh para pendeta dan kehilangan kesempatan mereka untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali.

Tak lama setelah itu, Pendeta Lee tiba-tiba menelepon dan memintaku untuk datang ke gereja. Ketika aku tiba, ada lima orang lain di sana, termasuk dia, para diaken, dan administrator. Pendeta Lee bertanya kepadaku, sambil tersenyum lebar, "Jadi, sudahkah kau memikirkannya?" Aku menjawab dengan sungguh-sungguh, "Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan banyak kebenaran dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Aku sudah meyakini bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah kedatangan kembali Tuhan Yesus dengan membaca firman-Nya. Satu-satunya cara untuk menyingkirkan belenggu dosa dan ditahirkan adalah dengan menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Hanya dengan cara demikianlah kita akan layak masuk ke dalam kerajaan surga. Aku akan selalu percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, apa pun yang terjadi." Baru saja aku selesai bicara, seorang diaken berdiri dan berkata, menunjuk ke arahku dengan marah, "Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, mulai besok kau tidak lagi diizinkan untuk mengajar Sekolah Minggu atau bertanggung jawab atas keuangan gereja!" Pendeta Lee menoleh ke arah diaken itu dan melambaikan tangan ke arahnya, lalu berkata kepadaku, "Dosa-dosa kita telah diampuni melalui iman kita kepada Tuhan Yesus. Sama sekali tidak perlu bagi Tuhan untuk melakukan pekerjaan menghakimi dan mentahirkan umat manusia. Dia akan mengangkat kita langsung ke dalam kerajaan surga ketika Dia datang." Aku menjawab, "Memang benar Tuhan Yesus mengampuni dosa-dosa kita ketika Dia disalibkan, tetapi apakah setelah dosa-dosa kita diampuni, itu berarti kita tidak lagi berbuat dosa, bahwa kita telah disucikan? Pengampunan dosa yang dimaksud adalah menerima penebusan Tuhan Yesus sehingga kita tidak lagi dihukum di bawah hukum Taurat. Itu bukan berarti kita tidak lagi berbuat dosa atau kita layak masuk ke dalam kerajaan surga. Kita percaya kepada Tuhan dan pada pengampunan dosa, tetapi natur berdosa kita belum disingkirkan—artinya kita masih terus-menerus berbuat dosa, mengaku dosa, dan berbuat dosa lagi, kita menyingkapkan watak Iblis dalam diri kita seperti kecongkakan dan kelicikan, mengejar ketenaran dan kekayaan, berebut kekuasaan, serta menentang dan memberontak terhadap Tuhan. Kita tak mampu melepaskan diri dari belenggu dosa. Alkitab berkata: 'Tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan' (Ibrani 12:14). Tuhan itu kudus, jadi karena kita penuh dengan kekotoran dan sama sekali tidak layak untuk melihat wajah Tuhan, bagaimana mungkin kita layak bagi kerajaan surga? Itulah sebabnya Tuhan Yesus berjanji kepada kita bahwa Dia akan datang kembali pada akhir zaman untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan tahap pekerjaan lain untuk menghakimi dan mentahirkan umat manusia. Kita tidak layak masuk ke dalam kerajaan Tuhan kecuali kita menerima penghakiman Tuhan pada akhir zaman dan kerusakan kita ditahirkan." Pendeta Lee kemudian berkata dengan nada menghina, "Kita sedang menantikan Tuhan Yesus dengan bekas paku di tangan-Nya, yang datang di atas awan untuk menerima kita ke dalam kerajaan surga. Meskipun semua yang dikatakan Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, aku tetap tidak akan menerimanya!" Para diaken juga menimpali, "Ya, kita sedang menantikan Tuhan Yesus turun di atas awan dan membawa kami ke dalam kerajaan surga." Kemudian, mereka mengatakan beberapa hal yang memfitnah dan menghujat Tuhan Yang Mahakuasa. Melihat betapa kaku dan keras kepalanya mereka benar-benar membuatku marah. Aku berkata, "Kalian adalah pemimpin di gereja, tetapi ketika kalian mendengar kesaksian bahwa Tuhan telah datang kembali, kalian bukan saja menolak untuk mencari dan menyelidikinya dengan pikiran terbuka, tetapi kalian juga berani menyebarkan kekeliruan, dan menentang serta mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa. Kalian berusaha keras untuk menghalangi kami agar tidak menyelidiki dan menerima jalan yang benar. Pernahkah kalian memikirkan natur dari perilaku ini, juga apa akibat dan konsekuensinya? Orang-orang Farisi berpegang teguh pada gagasan dan imajinasi mereka sendiri, menentang dan mengutuk Tuhan Yesus dengan gila-gilaan. Mereka membuat Dia disalibkan, menyinggung watak Tuhan, dan karena itu dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Apakah pelajaran dari kegagalan orang Farisi ini benar-benar tidak menjadi peringatan bagi kalian? Kalian setidaknya harus mendengarkan firman Tuhan Yang Mahakuasa sebelum mengambil keputusan!" Kemudian, aku membacakan kepada mereka satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa: "Mereka yang berharap memperoleh hidup tanpa mengandalkan kebenaran yang diucapkan oleh Kristus adalah orang-orang paling konyol di bumi, dan mereka yang tidak menerima jalan hidup yang dibawa oleh Kristus adalah orang-orang yang sesat dalam fantasi. Maka Aku mengatakan bahwa orang-orang yang tidak menerima Kristus akhir zaman selamanya akan dibenci Tuhan. Kristus adalah pintu gerbang bagi manusia menuju kerajaan pada akhir zaman, yang tidak bisa dilangkahi oleh siapa pun. Tidak seorang pun bisa disempurnakan oleh Tuhan kecuali melalui Kristus. Engkau percaya kepada Tuhan, karena itu, engkau harus menerima firman-Nya dan tunduk pada jalan-Nya. Engkau tidak boleh hanya berpikir tentang memperoleh berkat sementara engkau tidak mampu menerima kebenaran dan tidak mampu menerima perbekalan hidup. Kristus datang pada akhir zaman agar semua yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya bisa diberi hidup. Pekerjaan-Nya adalah untuk mengakhiri zaman lama dan memasuki zaman baru, dan pekerjaan-Nya adalah jalan yang harus ditempuh oleh semua orang yang ingin memasuki zaman baru. Kalau engkau tidak bisa mengakui-Nya, malah mengutuk, menghujat, atau bahkan menganiaya Dia, maka engkau pasti akan dibakar sepanjang keabadian, dan tidak akan pernah memasuki kerajaan Tuhan. Karena Kristus ini adalah pengungkapan Roh Kudus, pengungkapan Tuhan, Dia yang Tuhan beri kepercayaan untuk melakukan pekerjaan-Nya di bumi. Oleh karena itu, Aku mengatakan bahwa jika engkau tidak bisa menerima segala hal yang dilakukan oleh Kristus akhir zaman, berarti engkau menghujat Roh Kudus. Hukuman setimpal yang harus ditanggung oleh mereka yang menghujat Roh Kudus sangat jelas bagi semua orang" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal"). Bahkan sebelum aku selesai membaca, salah seorang administrator berdiri dan berteriak kepadaku, wajahnya memerah karena marah, "Cukup sudah! Aku tak akan pernah menerima ini, sebanyak apa pun kebenaran yang ada di dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa!" Aku berkata, "Kalian semua sangat congkak! Semua ini adalah perkataan dari Roh Kudus, perkataan dari mulut Tuhan itu sendiri. Tak mampukah kalian membedakannya? Apa kalian benar-benar tak mampu mengenali suara Tuhan? Apa kalian benar-benar domba Tuhan?" Pendeta Lee menjawab dengan nada menghina seperti sebelumnya, "Aku tidak percaya kepada siapa pun kecuali Tuhan Yesus!" Aku melihat betapa tak bernalarnya mereka semua, dan aku tidak mau mengatakan apa pun lagi kepada mereka. Saat aku bersiap untuk pergi, Pendeta Lee mengancamku: "Aku akan memberimu waktu satu bulan lagi untuk mempertimbangkan kembali. Jika kau tetap percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, kau akan diusir." Aku berkata kepadanya dengan marah, "Tak usah menunggu satu bulan lagi—kau dapat mengusirku sekarang. Aku tidak takut diusir dari gereja. Yang kutakutkan adalah tidak bisa mendengar suara Tuhan atau tidak bisa melihat penampakan Tuhan, tidak bisa menyambut Tuhan, dan kehilangan berkat masuk ke dalam kerajaan surga untuk selama-lamanya. Sekarang aku telah mendengar suara Tuhan dan telah diangkat ke hadapan takhta Tuhan, dan sedang menghadiri perjamuan kawin Anak Domba. Meskipun kau tidak mengusirku, aku tetap tak akan pernah datang ke ibadah di sini lagi!" Di luar dugaan, Pendeta Lee tertawa dingin dan berkata, "Kami tidak bisa mengusirmu sekarang karena saudara-saudari akan mengatakan kami tidak memperlakukanmu dengan kasih. Setelah satu bulan berlalu, kami akan memberi tahu mereka bahwa kau telah mengkhianati Tuhan dan bertekad untuk meninggalkan gereja, bahwa kami telah berusaha keras menasihatimu, tetapi kau tetap bersikeras percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Kami akan katakan kami tak punya pilihan selain mengusirmu dari gereja." Aku sangat marah ketika kudengar dia mengatakan ini. Dia benar-benar munafik! Dia biasanya sangat peduli terhadap jemaatnya, tetapi ternyata semua itu hanyalah kepura-puraan. Dia melakukan itu hanya untuk menjaga citranya sendiri, untuk memperkuat kedudukannya, dan menciptakan citra palsu tentang dirinya sendiri. Itu mengingatkanku pada sesuatu yang Tuhan Yesus katakan yang mengutuk orang-orang Farisi: "Celakalah engkau ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang munafik! Karena engkau seperti kuburan yang dicat putih, yang di luarnya memang kelihatan bagus, tetapi di dalamnya penuh tulang orang mati dan semua kenajisan. Bahkan engkau kelihatan benar dari luar di mata orang lain, tetapi di dalamnya engkau penuh dengan kemunafikan dan kejahatan" (Matius 23:27-28). Aku berpikir tentang bagaimana saudara-saudari telah menjadi orang percaya selama bertahun-tahun, selama ini menantikan untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali, tetapi mereka disesatkan dan ditipu oleh para pendeta. Karena memercayai kabar bohong dan perkataan setan pendeta, mereka pun kehilangan kesempatan untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali. Ini benar-benar tragis. Tak seorang pun akan menyangka bahwa para pendeta yang selalu menyerukan agar kita waspada terhadap kristus palsu dan antikristus akan menjadi antikristus yang sebenarnya, dan yang menyesatkan orang-orang. Mereka seperti maling yang teriak "Maling!"—Betapa sangat menjijikkan! Dengan pemikiran ini, aku berjalan keluar, tidak mau lagi berbicara dengan mereka. Pendeta Lee kembali memperingatkanku, dengan berkata, "Jika kau ingin percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, itu urusanmu, tetapi aku tak akan mengizinkanmu untuk memberitakan Injil ini kepada saudara-saudari lainnya."

Setiap kali bertemu dengan saudara-saudari yang pernah melayani bersamaku sebelumnya, mereka sangat dingin terhadapku dan beberapa dari mereka berusaha menghindariku. Ini benar-benar membuatku sedih, tetapi aku tahu ini sepenuhnya karena para pendeta menyesatkan mereka, memprovokasi mereka, dan menghasut mereka. Aku teringat satu bagian firman Tuhan yang telah kubaca dalam sebuah pertemuan sebelumnya: "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan maksud-maksud Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja mengganggu mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa mereka tidak lain adalah antikristus yang memimpin manusia untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan hidup yang berdedikasi untuk menelan jiwa manusia?" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"). Firman Tuhan membuatku berpikir tentang para pendeta dan penatua. Mereka cukup mengenal Alkitab, di luarnya mereka tampak saleh dan penuh kasih, dan tampaknya mereka tetap waspada, merindukan kedatangan Tuhan. Namun, ketika mereka mendengar seseorang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali, mereka bukan saja menolak untuk mencari dan menyelidiki, tetapi mereka dengan keras kepala berpegang teguh pada gagasan agamawi mereka dan menyalahartikan Alkitab. Mereka tahu betul bahwa Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan segala macam kebenaran, tetapi mereka tetap menolak untuk menerima-Nya, malah dengan sengaja menentang dan mengutuk-Nya, bahkan bertindak sedemikian rupa hingga menyebarkan segala macam kebohongan dan kekeliruan. Mereka melakukan segala cara untuk meninggikan dan memberi kesaksian tentang Alkitab, mengatakan bahwa semua pekerjaan dan firman Tuhan sudah terkandung di dalam Alkitab, bahwa segala sesuatu di luar itu adalah kebohongan dan pengkhianatan terhadap Tuhan, membuat orang secara membabi buta memuja dan memberhalakan Alkitab. Ini adalah upaya menggunakan Alkitab untuk membuat orang percaya tetap berada di bawah kendali mereka. Mereka selalu berkata bahwa mereka bertanggung jawab atas kehidupan orang percaya sembari melakukan segala cara untuk menghalangi mereka agar tidak mencari dan menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Mereka bahkan menggunakan ancaman untuk menghentikan pelayanan kami dan mengeluarkan kami dari gereja sebagai taktik tercela untuk mengancam dan menakut-nakuti kami, untuk menekan kami agar melepaskan jalan yang benar. Mereka lebih suka melihat orang terdampar dalam padang gurun rohani tanpa memiliki pekerjaan Roh Kudus sehingga orang-orang percaya itu tetap memberi persembahan kepada mereka, menafkahi mereka, sehingga mereka pun kehilangan kesempatan mereka untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali. Mereka tidak mengizinkan orang untuk membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, mendengar suara Tuhan, atau berpaling kepada Tuhan. Ini sangat kejam! Mereka adalah hamba-hamba yang jahat, antikristus, dan orang-orang Farisi zaman modern yang disingkapkan oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Mereka adalah setan-setan yang menghalangi jalan masuk orang ke dalam kerajaan surga. Aku melihat wajah asli kemunafikan mereka dan membuat keputusan: Apa pun yang mereka lakukan untuk menghalangi atau menggangguku, aku tak akan pernah dikendalikan oleh mereka, dan aku akan terus berdoa dan mengandalkan Tuhan, dan mencari setiap kesempatan untuk terus memberitakan Injil kepada saudara-saudari yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Dengan begitu, domba-domba Tuhan dapat mendengar suara-Nya dengan lebih cepat, melepaskan diri dari penyesatan dan kendali antikristus dunia keagamaan, dan mengikuti jejak langkah Anak Domba.

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Kurangi Ukuran Huruf
Tambah Ukuran Huruf
Masuk Layar Penuh
Keluar Layar Penuh