Aku Hampir Kehilangan Kesempatan untuk Menyambut Tuhan

09 Februari 2022

Oleh Saudara Wang Lei, Tiongkok

Aku dan istriku memeluk Kristen pada tahun 1995 dan kami benar-benar bersemangat dalam pengejaran kami sejak saat itu. Tak lama kemudian kami menjadi rekan kerja untuk Gereja Sola Fide. Lalu, sekitar tahun 2000, banyak anggota gereja itu mendengar Injil Kilat dari Timur dan mulai percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Sejak saat itu, para pendeta dan penatua terus berkhotbah menentang Kilat dari Timur dalam pertemuan rekan kerja. Suatu kali, Pendeta Wang menyebutkan bahwa dalam Alkitab, Paulus berkata: "Aku heran betapa cepatnya engkau berpaling dari Dia yang memanggil engkau kepada kasih karunia Kristus dan beralih kepada injil lain; yang sebenarnya bukan Injil; tetapi ada orang yang mengacaukan engkau sekalian, dan yang ingin membelokkan Injil Kristus. Tetapi meskipun kami, atau malaikat dari surga, yang memberitakan kepada engkau injil lain selain Injil yang sudah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia" (Galatia 1:6-8). Dia juga mengatakan kita harus mengikuti jalan Tuhan, juga mendengarkan Injil lain artinya mengkhianati Tuhan dan kita akan dihukum. Dia berkata, Kilat dari Timur memberitakan Tuhan telah datang kembali dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman melalui firman-Nya, serta bahwa ini adalah Injil lain. Dia berkata kami tidak boleh mendengarkannya, dan terutama tidak boleh memercayainya—itu berarti mengkhianati Tuhan. Dia mendesak kami segera menyuruh seseorang pergi jika dia memberi tahu kami tentang Kilat dari Timur. Setiap kali para pendeta kami menyebutkan ayat-ayat Alkitab ini, aku diam-diam memperingatkan diriku, "Pendeta itu tidak akan membiarkan kami berhubungan dengan Kilat dari Timur, dan itu untuk kebaikan kami. Pemahamanku tentang Kitab Suci tidak bagus dan tingkat pertumbuhanku kecil, jadi aku tidak bisa sembarang mendengarkan. Aku telah menikmati begitu banyak kasih karunia Tuhan. Aku tidak bisa mengkhianati Dia!" Aku memiliki teman dan kerabat yang membagikan Injil kepadaku beberapa kali, tetapi aku menolak semuanya. Kupikir aku harus mengikuti jalan Tuhan dan tidak bisa sembarang mendengarkan. Bagaimana jika aku disesatkan, lalu ditolak oleh Tuhan? Suatu hari keponakanku datang untuk membagikan Injil kepadaku dan istriku, lalu aku menjawab dengan dingin, "Dikatakan dalam Alkitab, 'Tetapi meskipun kami, atau malaikat dari surga, yang memberitakan kepada engkau injil lain selain Injil yang sudah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia' (Galatia 1:8). Kita percaya kepada Tuhan Yesus, jika mengikuti jalan lain, itu adalah kemurtadan dan pengkhianatan terhadap Tuhan. Kita akan dikutuk. Kau harus mengaku dan bertobat kepada Tuhan sekarang juga." Aku mendengarkan perkataan pendeta. Siapa pun yang datang membagikan Injil Tuhan pada akhir zaman, aku sama sekali tidak mendengarkan mereka dan menggunakan segala macam alasan untuk menyingkirkan mereka.

Lain waktu saat aku dan istriku sedang bekerja di ladang, dia berkata kepadaku dengan sangat hati-hati, "Tuhan Yesus telah datang kembali. Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa." Saat dia mengatakan ini, aku sadar dia tidak hanya mendengarkan Injil Kilat dari Timur, tetapi juga menerimanya. Aku sangat marah, lalu berteriak kepadanya, berkata, "Para pendeta telah berulang kali menekankan kita tidak boleh mendengarkan Kilat dari Timur. Kenapa kau tidak mendengarkan mereka? Menerima jalan lain berarti mengkhianati Tuhan, dan kau tidak akan bisa masuk ke kerajaan Tuhan!" Aku makin kesal dan teringat ayat Alkitab ini: "Dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah kemurnian dirimu" (1 Timotius 5:22). Kupikir karena dia telah menerima Kilat dari Timur dan mengkhianati Tuhan, aku tidak boleh ambil bagian dalam dosa-dosanya. Aku segera memberi tahu pendeta tentang itu agar dia bisa mendesaknya untuk kembali. Dia benar-benar kesal mendengar ini dan berkata, "Mendengarkan orang mengkhotbahkan kepercayaan lain adalah pengkhianatan terhadap Tuhan, dan dia akan dikeluarkan dari gereja. Lihat apakah dia punya buku dan hancurkan jika kau menemukannya. Segeralah pulang untuk mengawasi dia. Kau tidak boleh membiarkan dia keluar dan mendengarkan orang-orang itu." Mendengar ini, aku berpikir, "Ya! Satu-satunya cara menyelamatkan istriku adalah dengan menuruti pendeta. Jika tidak, dia akan ditolak oleh Tuhan dan kehilangan kesempatan untuk pergi ke surga." Sejak itu, aku terus mengawasi istriku dan tidak membiarkan dia berhubungan dengan orang-orang Kilat dari Timur selama aku ada. Aku meminta kedua putri kami mengawasinya saat aku pergi bekerja. Namun, dia masih menyelinap ke pertemuan. Suatu hari aku pulang kerja dan saat tidak melihat istriku, aku tahu dia ada di pertemuan lain. Aku benar-benar marah. Aku tidak bisa menahannya dengan cara apa pun, jadi kupikir aku harus bertindak lebih tegas. Aku tidak bisa hanya diam dan melihat dia mengkhianati Tuhan dan disingkirkan oleh-Nya. Saat dia pulang, aku memukulnya. Aku belum pernah memukulnya selama bertahun-tahun pernikahan kami. Aku merasa sangat buruk tentang itu, tetapi aku berpikir, aku takut dia akan berakhir di jalan yang salah dan kehilangan penyelamatan Tuhan. Namun, apa pun yang kulakukan, dia berpegang teguh pada keyakinannya kepada Kilat dari Timur. Tidak tahu harus berbuat apa, aku teringat perkataan Pendeta Wang tentang menghancurkan buku-buku istriku. Aku pikir dia benar, tanpa buku untuk dibaca, bagaimana dia bisa menerapkan imannya? Dalam kemurkaan, aku diam-diam mengambil buku-buku miliknya dan menghancurkannya, tetapi dia masih tidak berniat untuk kembali. Dia selalu menemukan cara melarikan diri dari pengawasanku dan pergi ke pertemuan, dia juga selalu berkata aku harus membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa untuk melihat sendiri apakah itu suara Tuhan. Sejujurnya, aku ragu-ragu. Istriku sangat lembut hati—dia bukan orang yang keras kepala. Aku tidak mengerti kenapa dia tidak mau mundur sama sekali kali ini. Aku bertanya-tanya apa yang sebenarnya Kilat dari Timur khotbahkan, dan kenapa itu sangat kuat menariknya. Aku ingin membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Namun, saat teringat perkataan pendeta, aku memperingatkan diriku, "Kita harus tetap berada di jalan Tuhan dalam iman kita. Melenceng adalah pengkhianatan terhadap Tuhan!" Jadi, aku menolak dengan tegas.

Suatu hari saat berada di tambang batu bara, detonator yang sedang dinyalakan rekan kerjaku tiba-tiba meledak di tangannya, dan dia langsung menjadi buta. Aku tidak jauh, tetapi aku baik-baik saja. Aku gemetar ketakutan. Aku benar-benar merasa kasihan kepada rekan kerjaku, tetapi aku juga sangat senang karena Tuhan telah melindungiku. Aku masih belum tenang saat sampai di rumah dan memberi tahu istriku tentang apa yang telah terjadi. Tanggapannya adalah, "Dia buta secara fisik, tetapi kau buta secara spiritual. Aku selalu memberitahumu kau harus membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi kau menolak dan bahkan mengutuk Dia. Kau selamat tanpa cedera karena perlindungan Tuhan, tetapi itu juga peringatan-Nya untukmu!" Mendengar dia mengatakan ini memengaruhiku. Bagaimana jika itu benar-benar peringatan dari Tuhan? Beberapa hari kemudian saat memeriksa ban berjalan di tambang, aku tiba-tiba sangat pusing dan hampir jatuh ke atas ban. Aku berkeringat dingin dan tahu jika jatuh, aku akan menjadi daging cincang. Aku mengalami rasa panik yang tidak bisa digambarkan dan memberi tahu istriku tentang itu saat sampai di rumah. Aku bertanya kepadanya, "Sebagai orang percaya, kenapa aku tidak dilindungi? Apa yang terjadi?" Dia berkata, "Tuhan Yesus benar-benar telah datang kembali. Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa. Kau terus menentang Dia, jadi ini adalah peringatan Tuhan! Kau harus berhenti melawan Dia." Aku sangat takut saat itu dan merasa tidak boleh terus menghentikan dia. Namun, aku teringat perkataan pendeta bahwa istriku mengikuti jalan lain, mengkhianati Tuhan, dan itu adalah Tuhan mengujiku, dan aku harus berdiri di sisi-Nya. Aku tidak berani memikirkannya lagi, takut dia akan meyakinkanku, dan aku akan goyah. Aku terus menghalangi dia menghadiri pertemuan serta mendesaknya untuk mengaku dan bertobat. Namun, saat coba menghentikannya, entah kenapa aku menjadi lemah dan lesu. Aku tidak punya sedikit pun kekuatan dan bahkan tidak bisa pergi bekerja. Aku hanya berbaring di tempat tidur seperti mayat. Aku berdoa kepada Tuhan berulang kali, tetapi tidak membaik. Istriku menyuruhku menyerukan Tuhan Yang Mahakuasa, berkata hanya Dia yang bisa menyelamatkanku. Putus asa, aku memutuskan mencobanya. Aku berseru di dalam hatiku: "Wahai, Tuhan Yang Mahakuasa! Tuhan Yang Mahakuasa ..." Aku terkejut saat segera setelah menyerukan Tuhan Yang Mahakuasa, aku perlahan mendapatkan kembali kekuatanku. Ini terjadi beberapa kali lagi. Saat menghalangi istriku, aku benar-benar kehilangan semua kekuatanku, dan bahkan tidak bisa bekerja. Namun, begitu berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa, kekuatanku perlahan kembali. Setelah itu, aku tidak terlalu keras lagi dan mulai menyerah. Aku bertanya-tanya apakah Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar Tuhan Yesus yang datang kembali? Kali berikutnya istriku mendesakku mempelajari jalan yang benar, aku setuju.

Hari itu, aku melihat beberapa orang membagikan Injil Kilat dari Timur di rumah saudari iparku. Seorang saudari berbicara tentang pekerjaan Tuhan mulai dari Zaman Hukum Taurat sampai Zaman Kasih Karunia, tentang pekerjaan Tuhan Yesus untuk disalibkan, menebus umat manusia dari dosa-dosa kita. Lalu, dia menghubungkan firman Tuhan Yesus dan juga nubuat dalam Alkitab untuk bersekutu tentang kedatangan Tuhan kembali pada akhir zaman, mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, menyingkirkan natur berdosa manusia, sepenuhnya mentahirkan dan menyelamatkan kita, serta membawa kita ke dalam kerajaan-Nya. Dia juga berbicara tentang apa itu pengangkatan, gadis bijaksana dan bodoh, serta banyak lagi. Persekutuan mereka sangat jelas dan sepenuhnya sejalan dengan Alkitab. Itu benar-benar memenuhi hatiku dengan terang. Aku belum pernah mendengar hal seperti itu selama bertahun-tahun memeluk Kristen. Aku berpikir khotbah Kilat dari Timur jelas memiliki pekerjaan Roh Kudus dan terasa sangat menutrisi bagiku. Aku bertanya-tanya kenapa pendeta gereja menjauhkan kami darinya dan ingin bersekutu tentang itu saat aku ke gereja agar mereka juga bisa mendengar tentang Kilat dari Timur, lalu mempertimbangkan apakah itu jalan yang benar. Sebelum sempat menemui mereka, mereka datang ke rumahku, bersikeras agar istriku meninggalkan Kilat dari Timur. Dia berdebat dengan mereka selama dua atau tiga jam, dan melihat dia bertekad untuk menjaga imannya, Pendeta Wang berteriak kepadanya, "Kau menolak mendengarkan, tetapi bersikeras memercayai Kilat dari Timur. Ini adalah kemurtadan dan pengkhianatan terhadap Tuhan! Kau tidak akan selamat jika menyimpang dari Tuhan, dan jika sesuatu terjadi kepadamu, gereja tidak akan ada untukmu!" Pendeta lain memarahinya dengan keras: "Kau berpaling dari Tuhan, kau harus segera mengaku dan bertobat. Jika tidak, kau akan dikeluarkan dari gereja!" Mereka juga ingin memaksa istriku berlutut dan mengaku kepada Tuhan. Aku benar-benar kesal dengan pendekatan agresif mereka dan berpikir, "Bahkan jika imannya tidak benar, kau tidak bisa seenaknya menghakimi dan mengutuk dia. Kau harus memaafkan, mengasihi, dan membantu, lalu dengan sabar bersekutu dengannya. Itulah kehendak Tuhan. Bagaimana kau bisa begitu menekan?"

Aku gelisah malam itu, tidak bisa tidur. Aku tidak bisa memahami kenapa mereka, sebagai pendeta, memperlakukan saudara-saudari seperti itu. Mereka tidak memiliki sedikit pun cinta, belas kasih, dan toleransi yang Tuhan katakan harus kita miliki. Pendeta macam apa mereka? Yang benar-benar mengejutkanku adalah desas-desus tentang istriku menyebar di gereja dengan sangat cepat, semua orang berkata dia percaya kepada Kilat dari Timur dan telah kehilangan akal sehatnya. Aku sangat marah. Dalam sebuah pertemuan, aku bertanya kepada Pendeta Wang: "Jelas tidak ada yang salah dengan istriku, kenapa kau sebut dia gila? Bagaimana kau bisa mengarang desas-desus ini?" Aku terkejut saat dia berkata dengan tak acuh, "Kami takut orang percaya lain juga akan mengikuti Kilat dari Timur dan mengkhianati Tuhan, jadi ini adalah karena kami peduli dengan kehidupan mereka ..." Sulit dipercaya itu keluar dari mulut seorang pendeta. Tuhan Yesus dengan jelas berkata: "Tetapi hendaknya perkataanmu demikian, Jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak: Karena semua yang di luar itu datangnya dari si jahat" (Matius 5:37). Dia mengajari kita berbicara jujur, apa adanya, kita tidak boleh berbohong, menipu, atau mengada-ada. Namun, para pendeta itu tidak hanya berbohong terang-terangan, mereka bahkan tidak merasa bersalah tentang itu. Pendeta Wang dengan berani mengatakan itu adalah demi jemaat. Mereka sama sekali tidak bertingkah seperti orang percaya. Aku tidak bisa fokus pada satu kata pun dari pertemuan itu dan pergi sangat awal. Banyak kerabat dan teman datang menanyakan tentang istriku karena kebohongan yang telah disebarkan para pendeta dan seluruh lingkungan berbisik tentang itu. Itu benar-benar menaruh aku dan istriku dalam situasi sulit. Aku terluka dan kecewa karena perilaku pendeta dan terus berdoa: "Ya Tuhan, para pendeta memutarbalikkan kebenaran dan menyebarkan kebohongan tentang istriku untuk mencegah orang percaya mempelajari Kilat dari Timur. Aku tidak menyetujui tindakan mereka sedikit pun. Tuhan, aku telah mendengar apa yang dikhotbahkan Kilat dari Timur dan merasa itu luar biasa serta sangat nyata, tetapi aku takut mengkhianati-Mu. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Tolong beri aku pencerahan dan kearifan."

Aku merasa sangat tersesat untuk beberapa waktu dan terus memikirkan persekutuan yang kuhadiri dengan orang-orang Kilat dari Timur. Mereka semua sangat bermartabat dan berbicara begitu hangat. Mereka tampak sangat saleh, persekutuan mereka tentang firman Tuhan juga benar-benar mencerahkan. Sama sekali tidak seperti mendengarkan pendeta berbicara. Namun, jika itu jalan yang benar, kenapa para pendeta dan penatua tidak menerimanya atau membiarkan orang percaya mempelajarinya? Saat aku bingung tentang ini, maju-mundur, tiba-tiba aku merasakan suara yang penuh kemegahan dan otoritas berkata, "Jangan ragu, tetapi selalu milikilah iman!" Mendengar suara itu rasanya seperti berhadapan dengan Tuhan, mendengarkan Dia. Itu benar-benar mengejutkanku. Aku tak bergerak dan merasa agak takut. Aku teringat nubuat dalam Kitab Wahyu, "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7). Aku juga teringat yang selalu dikatakan istriku bahwa Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan banyak firman. Mungkinkah firman itu adalah yang dikatakan Roh kepada gereja-gereja? Saat itu, aku memutuskan untuk menyelidiki Kilat dari Timur. Istriku mengundang Saudara Zhou dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa ke rumah kami agar dia bisa membagikan kesaksian tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Aku bertanya kepada saudara itu, "Paulus berkata dalam Alkitab: 'Aku heran betapa cepatnya engkau berpaling dari Dia yang memanggil engkau kepada kasih karunia Kristus dan beralih kepada injil lain; yang sebenarnya bukan Injil; tetapi ada orang yang mengacaukan engkau sekalian, dan yang ingin membelokkan Injil Kristus. Tetapi meskipun kami, atau malaikat dari surga, yang memberitakan kepada engkau injil lain selain Injil yang sudah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia' (Galatia 1:6-8). Para pendeta dan penatua selalu berkata ini berarti jika kita menyimpang dari jalan Tuhan dan mendengarkan Injil lain, itu adalah kemurtadan dan mengkhianati Tuhan. Aku khawatir, bukankah percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa berarti mengkhianati Tuhan?" Sebagai tanggapan, dia bertanya kepadaku, "Para pendeta dan penatua menafsirkan ini sebagai percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa adalah menyimpang dari jalan Tuhan, menerima Injil lain, dan mengkhianati Dia. Apakah ini pemahaman yang benar tentang perkataan Paulus? Apakah mereka berani menjamin dengan 'injil lain', Paulus mengacu pada Injil kerajaan tentang kedatangan Tuhan kembali pada akhir zaman? Apakah itu yang dikatakan Paulus?" Lidahku kelu. Aku menyadari Paulus tidak pernah mengatakan itu. Lalu, dia melanjutkan dan bersekutu: "Konteks peringatan Paulus adalah dia mengatakan ini segera setelah Tuhan Yesus menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya, saat Injil kerajaan surga-Nya sedang disebarkan. Banyak orang Galatia telah menerima Tuhan Yesus, tetapi beberapa disesatkan dan mulai percaya kepada Injil lain. Inilah yang melatarbelakangi Paulus menulis surat ini, mendesak jemaat Galatia, memperingatkan mereka bahwa di Zaman Kasih Karunia, hanya ada satu Injil yang merupakan Injil pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Jika seseorang memberitakan Injil lain yang berbeda dari Injil Tuhan Yesus, itu adalah 'injil lain', dan itu untuk menyesatkan orang. Tuhan belum melakukan pekerjaan-Nya pada akhir zaman dan tidak seorang pun membagikan Injil akhir zaman saat Paulus mengatakan ini. Itu sebabnya perkataan Paulus tidak mengacu kepada Injil kedatangan Tuhan kembali pada akhir zaman. Dengan sembarangan menggunakan perkataan Paulus kepada gereja-gereja pada Zaman Kasih Karunia untuk mengutuk penampakan dan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, mereka mengutip di luar konteks dan salah menafsirkan Kitab Suci. Bukankah itu tidak masuk akal?"

Persekutuan Saudara Zhou memberiku wawasan tentang yang dikatakan pendeta, tetapi aku masih memiliki keraguan. Percaya kepada Tuhan berarti setia kepada nama dan jalan-Nya. Jika aku menerima jalan Kilat dari Timur, bukankah itu berarti mengkhianati Tuhan? Dia berkata, "Pikirkanlah. Saat Tuhan Yesus muncul dan bekerja, banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yahweh mendengar jalan Tuhan dan mulai mengikuti-Nya. Jadi, apakah mereka mengkhianati Tuhan Yahweh? Apakah ini kemurtadan? Jelas tidak. Mereka mengikuti jejak Anak Domba. Mereka pengikut Tuhan yang taat. Namun, mereka yang berpegang teguh pada hukum Perjanjian Lama dan menolak Tuhan Yesus tampak taat kepada Tuhan Yahweh, pada kenyataannya, merekalah yang paling memberontak dan menentang Tuhan. Mereka hanya menjunjung pekerjaan Tuhan di masa lalu, tetapi tidak mau menerima atau tunduk kepada pekerjaan dan firman Tuhan saat ini. Mereka bahkan mengutuk dan melawannya. Itulah sebabnya mereka orang-orang yang mengkhianati Tuhan, lalu kemudian ditolak dan disingkirkan oleh-Nya." Saudara Zhou juga berkata, "Pekerjaan Tuhan selalu bergerak maju dan Dia selalu melakukan pekerjaan yang lebih baru dan lebih tinggi sesuai rencana pengelolaan-Nya dan kebutuhan manusia. Pada Zaman Kasih Karunia, pekerjaan penebusan Tuhan Yesus hanya untuk menebus dosa kita, jadi setelah berbuat dosa, kita bisa diampuni setelah berdoa kepada Tuhan Yesus. Namun, itu tidak menghilangkan natur berdosa dalam diri kita. Kita masih hidup dalam lingkaran pahit dosa dan pengakuan, pengakuan dan dosa, sama sekali tidak bisa lepas dari ikatan dosa. Lalu, keadaan seperti apa yang dijalani orang-orang percaya kepada Tuhan sekarang ini? Mereka selalu berbohong dan menipu demi nama dan status, mengikuti tren duniawi, serakah akan uang. Ada kecemburuan dan pertikaian, penghakiman, serta tidak ada kasih di antara orang percaya. Para rekan kerja terlibat dalam intrik dan perebutan kekuasaan yang menghancurkan gereja. Pendeta dan penatua bahkan menolak mempelajari pekerjaan Tuhan yang datang kembali, mereka justru mengarang desas-desus, menolak dan mengutuknya, serta menghentikan orang lain mencari jalan yang benar. Beberapa bahkan bekerja sama dengan PKT, membantu polisi menangkap orang yang menyebarkan Injil pada akhir zaman." Dia berkata, "Tuhan adalah benar dan kudus, serta kerajaan-Nya adalah tanah yang kudus. Bagaimana mungkin Tuhan mengizinkan mereka yang selalu berdosa dan menentang Dia untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya? Itulah sebabnya Tuhan Yesus berjanji akan datang kembali. Tuhan Yang Mahakuasa telah datang pada akhir zaman, mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Ini untuk menyelesaikan natur berdosa kita agar kita bisa sepenuhnya membuang dosa, diselamatkan seutuhnya oleh Tuhan, dan Dia bisa membawa kita ke dalam kerajaan-Nya. Ini menggenapi nubuat Tuhan Yesus: 'Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman' (Yohanes 12:48). 'Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu' (Yohanes 16:12-13)."

Saat itu dalam persekutuannya, Saudara Zhou membaca beberapa kutipan firman Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kata Penutup"). "Setelah pekerjaan Yahweh, Yesus menjadi daging untuk melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia. Pekerjaan-Nya tidak dilakukan secara terpisah, tetapi dibangun di atas pekerjaan Yahweh. Itu adalah pekerjaan untuk zaman yang baru yang Tuhan lakukan setelah Dia menyelesaikan Zaman Hukum Taurat. Demikian pula, setelah pekerjaan Yesus berakhir, Tuhan melanjutkan pekerjaan-Nya untuk zaman berikutnya, karena seluruh pengelolaan Tuhan selalu bergerak maju. Ketika zaman lama berlalu, zaman itu akan digantikan dengan zaman yang baru, dan begitu pekerjaan lama telah selesai, akan ada pekerjaan baru untuk melanjutkan pengelolaan Tuhan. Inkarnasi ini adalah inkarnasi Tuhan yang kedua, yang menyusul setelah pekerjaan Yesus. Tentu saja, inkarnasi ini tidak terjadi secara terpisah; itu merupakan tahap ketiga pekerjaan setelah Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia. Setiap kali Tuhan memulai tahap pekerjaan yang baru, pasti selalu ada awal yang baru dan pasti selalu membawa zaman yang baru. Demikian pula, ada perubahan dalam watak Tuhan, dalam cara kerja-Nya, dalam lokasi pekerjaan-Nya, dan dalam nama-Nya. Maka tak heran jika manusia sulit menerima pekerjaan Tuhan pada zaman yang baru. Namun bagaimanapun Tuhan ditentang oleh manusia, Dia selalu melakukan pekerjaan-Nya, dan selalu memimpin seluruh umat manusia bergerak maju" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kata Penutup"). Setelah membaca ini, dia berkata, "Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakiman, dan meskipun itu berbeda dari pekerjaan penebusan Tuhan Yesus dan pekerjaan Tuhan Yahweh pada Zaman Hukum Taurat, pekerjaan ini dibangun di atas dasar dua tahap pekerjaan itu. Itu tahap pekerjaan yang Tuhan lakukan pada akhir zaman untuk sepenuhnya mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia. Tiap tahap pekerjaan lebih tinggi daripada yang terakhir, tetapi semuanya dilakukan oleh Tuhan yang sama. Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, dan satu-satunya jalan agar kita benar-benar terbebas dari dosa dan ditahirkan adalah menerima pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa. Hanya dengan begitu kita bisa layak untuk masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Menerima Tuhan Yang Mahakuasa adalah menjadi gadis bijaksana yang mendengar suara Tuhan dan menyambut Dia. Itu adalah diangkat ke hadapan takhta dan menghadiri jamuan kawin Tuhan! Bagaimana itu menyimpang dari jalan Tuhan atau mengkhianati Dia?" Aku sangat bersemangat mendengar ini. Aku menyadari Tuhan Yesus hanya melakukan pekerjaan penebusan untuk mengampuni dosa-dosa kita, tetapi Dia tidak menyelesaikan natur berdosa kita. Tuhan Yang Mahakuasa telah datang pada akhir zaman untuk pekerjaan penghakiman yang merupakan satu-satunya cara menyingkirkan natur berdosa kita, mentahirkan dan menyelamatkan kita sepenuhnya, serta membawa penyelamatan agar kita bisa masuk ke dalam kerajaan surga. Aku tahu mendengarkan Kilat dari Timur bukan mengkhianati Tuhan, tetapi mendengar suara-Nya dan menyambut-Nya. Itu adalah mengikuti jejak Anak Domba! Itu mengingatkanku pada ayat ini dalam Kitab Wahyu: "Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Dia pergi" (Wahyu 14:4). Setelah Tuhan datang kembali, tidak menerima firman dan pekerjaan Tuhan yang datang kembali adalah satu-satunya pengkhianatan terhadap-Nya! Saat itu perasaanku kacau balau. Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali yang telah bertahun-tahun kutunggu! Aku akhirnya bisa menyambut Tuhan! Aku bisa mendengar suara Tuhan dan menyambut Dia dalam hidupku—sungguh berkat yang luar biasa! Namun, aku tidak pernah membayangkan akan menyambut Tuhan dengan cara itu. Orang-orang telah membagikan Injil kepadaku selama bertahun-tahun, tetapi aku mendengarkan kebohongan pendeta, jadi aku berkali-kali menutup pintu kepada Tuhan dan melakukan segala cara untuk mencegah istriku percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Lalu, didorong oleh pendeta, aku bahkan menghancurkan buku firman Tuhan milik istriku. Aku benar-benar pantas dikutuk. Aku tidak layak datang ke hadapan Tuhan!

Para pendeta dan penatua menguasai Alkitab dan telah melayani Tuhan selama bertahun-tahun. Bagaimana mereka bisa menebang pilih Kitab Suci, salah menafsirkannya untuk menyesatkan orang, dan bahkan mengarang desas-desus untuk mencegah orang percaya mempelajari jalan yang benar? Itu lebih masuk akal bagiku setelah bersekutu dengan saudara-saudari dalam pertemuan. Pikirkan saat Tuhan Yesus datang untuk bekerja. Kenapa orang-orang Farisi mengarang kebohongan untuk mengutuk dan menentang Dia? Dalam pasal 11, ayat 47 sampai 48 dalam Injil Yohanes, dikatakan, "Lalu berkumpullah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi dalam sebuah sidang dan berkata: Apakah yang kita lakukan? Orang ini membuat banyak mukjizat. Jika kita biarkan Dia, semua orang akan percaya kepada-Nya: dan orang-orang Roma akan datang dan merebut tempat dan bangsa kita." Lalu, ada Matius 23:13–14, di sana Tuhan Yesus menegur orang-orang Farisi: "Tetapi celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana. Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau mengganyang rumah janda-janda, namun engkau berpura-pura menaikkan doa yang panjang: karena itulah engkau akan menerima hukuman yang lebih berat." Kutipan Alkitab ini menunjukkan kepada kita bahwa orang-orang Farisi mati-matian melancarkan kebohongan, melawan dan mengutuk Tuhan Yesus, serta menyesatkan orang-orang percaya agar bisa mempertahankan status dan kehidupan mereka. Mereka menyatakan jalan Tuhan Yesus melanggar hukum, itu adalah penghujatan dan menyesatkan orang. Mereka memfitnah dan mengutuk Dia, mengatakan Dia mengusir iblis melalui Beelzebub, pangeran iblis. Mereka bahkan menyuap tentara untuk berbohong dan menutupi fakta kebangkitan Tuhan Yesus. Akibatnya, kebanyakan orang percaya tersesat dan mereka menolak Tuhan Yesus, kehilangan penyelamatan-Nya. Tuhan Yang Mahakuasa telah muncul dan bekerja pada akhir zaman. Pendeta di dunia agama melihat betapa penuh otoritas dan kuatnya firman Tuhan Yang Mahakuasa, orang-orang bisa segera mengenali suara Tuhan di dalam diri mereka, dan akan mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa. Jadi, ini benar-benar ancaman untuk para pendeta dan penatua. Jika semua orang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, siapa yang akan mendengarkan mereka? Siapa yang akan terus memberikan persembahan kepada mereka? Itu sebabnya mereka berusaha melindungi status dan pendapatan mereka dengan memfitnah dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa, menyesatkan orang-orang serta menghalangi mereka mendengar suara Tuhan dan menyambut Tuhan. Bagaimana bisa mereka mengutuk dan menentang Tuhan Yang Mahakuasa berbeda dengan yang dilakukan orang Farisi terhadap Tuhan Yesus? Bukankah mereka antikristus yang menghalangi orang untuk berpaling kepada Tuhan? Mari kita baca kutipan lain dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. Ini akan membantumu memahami esensi pendeta.

Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa mereka tidak lain adalah antikristus yang memimpin manusia untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan hidup yang didedikasikan untuk menelan jiwa manusia?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"). Pendeta mengeklaim melindungi kawanan domba mereka, tetapi pada kenyataannya, melindungi status dan pendapatan mereka. Dahulu aku hanya melihat betapa saleh pendeta-pendeta itu dari luar, tetapi tidak bisa menangkap motif di balik tindakan mereka sama sekali. Itu sebabnya mereka bisa menipuku. Jika dipkirkan, kita tahu menyambut Tuhan adalah hal yang besar. Sebagai pendeta dan penatua, saat mendengar seseorang bersaksi bahwa Tuhan telah datang, mereka seharusnya segera mencari dan menyelidikinya, lalu memimpin saudara-saudari untuk mendengar suara Tuhan dan menyambut Dia. Namun, karena lebih peduli dengan gelar dan gaji, mereka sengaja salah menafsirkan Kitab Suci, menyesatkan orang, dan mencegah orang-orang menyelidiki jalan yang benar. Saat seseorang menerima Tuhan Yang Mahakuasa, mereka memutarbalikkan fakta dan menyabotase orang itu dengan fitnah agar orang percaya lain mengutuk dan menolak mereka. Pendeta gereja sangat berbahaya, sangat jahat! Demi posisi dan kehidupan mereka, mereka tidak akan ragu menghancurkan peluang saudara-saudari untuk masuk ke kerajaan. Itu menjijikkan! Para pendeta gereja itu adalah antikristus anti-Tuhan. Mereka musuh Tuhan. Sekarang aku heran bagaimana aku bisa begitu bodoh dan bebal sebelumnya. Aku percaya kepada Tuhan tanpa mendengarkan firman-Nya, justru mendengarkan kebohongan para pendeta, aku mati-matian berpegang teguh pada gagasan agama dan menutup diri dari Tuhan berulang-ulang. Aku bahkan mencoba menghentikan istriku menerima Tuhan Yang Mahakuasa, berperang melawan Tuhan bersama para pendeta. Mereka hampir menghancurkanku. Sungguh pemikiran yang menakutkan! Penampakan dan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman itulah yang menyingkap wajah asli pendeta gereja sehingga aku bisa melihat mereka adalah orang-orang Farisi dan antikristus yang anti-Tuhan, kemudian dibebaskan dari muslihat dan kendali mereka. Pekerjaan Tuhan sangat nyata!

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait

Dihalangi dalam Imanku

Oleh Saudara Pinbo, Tiongkok Aku memeluk Katolik tahun 1988. Beberapa tahun kemudian, aku diangkat sebagai diaken. Sesibuk apa pun, aku...