Menyebarkan Injil Kepada Ayahku

03 Oktober 2020

Aku menjadi orang percaya sejak kecil dan bertekad melayani Tuhan sepanjang hidupku. Tiga tahun aku mengikuti sekolah agama di mana aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Setelah menerima Injil aku langsung ingin membagikan kabar baik tentang kedatangan Tuhan kembali kepada ayahku. Dia seorang diaken di gereja lokal yang sangat mengenal Alkitab, bertahun-tahun melayani Tuhan, dan mengasihi sesama. Dia seorang Kristen yang taat. Kupikir dia akan menerima dengan senang ketika mendengar Tuhan telah datang kembali.

Ketika malam itu aku sampai di rumah, aku bilang kepadanya, "Tuhan Yesus yang kita nantikan telah datang kembali. Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman dimulai dari rumah Tuhan. Kita harus menerima pekerjaan-Nya pada akhir zaman agar ditahirkan dan masuk ke kerajaan-Nya." Secara mengejutkan, dia menasihatiku, "Alkitab menubuatkan bahwa Kristus palsu akan menipu orang-orang pada akhir zaman, jadi berhati-hatilah dan tetap waspada. Apa ada dasar dari Alkitab untuk apa yang kau bilang soal kedatangan Tuhan kembali dan pekerjaan penghakiman? Jika tidak, jangan dipercaya!" Aku keluarkan Alkitab dan berkata, "Tentu saja ada. Setidaknya ada 200 ayat yang menyebutkan Tuhan akan datang untuk melakukan penghakiman-Nya, Seperti 'Karena dia datang untuk menghakimi bumi: Dia akan menghakimi dunia dengan kebenaran dan bangsa-bangsa dengan keadilan' (Mazmur 98:9). Dan dalam kitab Yohanes dikatakan, 'Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak' (Yohanes 5:22). 'Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman' (Yohanes 12:48). Dan di dalam 1 Petrus, 'Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan' (1 Petrus 4:17). Ini menunjukkan bahwa Tuhan menjadi dagingpada akhir zaman untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman." Dia menjawab, "Menjadi daging? Aku melihat dalam Alkitab Dia akan datang di atas awan. 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Aku tak pernah melihat ayat di Alkitab tentang Tuhan datang dalam daging. Tak mungkin Dia melakukan pekerjaan penghakiman dalam daging!" Aku bagikan persekutuan ini: "Ada banyak nubuat tentang kedatangan Tuhan kembali, bukan hanya tentang Dia datang di atas awan, tetapi juga berinkarnasi secara diam-diam. Seperti yang Tuhan Yesus katakan, 'Karena itu hendaklah engkau juga bersiap sedia: karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga' (Lukas 12:40). 'Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri' (Wahyu 16:15). Dan Lukas 17:24-25 mengatakan, 'Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini.' Tuhan Yesus berulang kali menyebutkan kedatangan Anak Manusia, semua mengacu kepada Tuhan yang datang dalam daging. Jika kita membatasi kedatangannya hanya di atas awan, bagaimana bisa nubuat tentang Dia datang diam-diam bisa digenapi? Tuhan datang dalam dua cara pada akhir zaman. Pertama Dia berinkarnasi dan datang diam-diam untuk melakukan pekerjaan penghakiman dimulai dari rumah Tuhan, lalu Dia datang di atas awan dan menampakkan diri kepada seluruh manusia. Jika kita tidak melihat nubuat kedatangan-Nya secara diam-diam melainkan hanya nubuat Dia datang di atas awan, itu berarti sepihak dan sewenang-wenang, dan kita bisa kehilangan kesempatan menyambut Tuhan."

Ayahku mengerutkan kening tanpa berkata apa-apa, lalu dengan marah dia menyela: "Cukup. Aku sudah membaca Alkitab sejak kecil dan sudah lama melayani Tuhan. Bukankah aku lebih tahu dibanding dirimu? Kau tahu apa dengan hanya tiga tahun di sekolah agama?" Aku bisa lihat dia tidak tenang dan persekutuanku tidak didengarkan. Aku kembali ke kamarku. Aku coba beberapa kali lagi setelah itu tetapi dia tak mau mendengarnya dan bahkan berkata, "Percaya kepada Tuhan itu sudah cukup. Diamlah atau keluar!" Aku terkejut dan sedih melihat dia begitu. Dia sudah sangat lama melayani Tuhan dan selalu hangat serta bersahaja. Dia sudah merindukan kedatangan Tuhan, tetapi kini Dia sudah di sini, ayahku tetap berpegang pada Alkitab literal tanpa mau menyelidiki dan bahkan sangat marah. Aku merasa ayahku sangat keras kepala. Aku merasa frustrasi dan kehilangan kepercayaan diri dalam membagikan Injil ketika melihat ayahku yang sangat ahli dalam Alkitab, tetapi begitu terpaku pada gagasannya.

Saat beberapa saudara-saudari tahu, mereka mengirimkan firman Tuhan ini untuk menyemangatiku: "Sadarkah engkau akan beban yang engkau pikul, akan amanatmu, dan tanggung jawabmu? Di manakah rasa bermisimu yang bersejarah itu? Bagaimana engkau akan melayani secara memadai sebagai seorang tuan di masa yang akan datang? Apakah engkau memiliki rasa pertuanan yang kuat? Bagaimana engkau akan menjelaskan tentang tuan atas segala sesuatu? Apakah itu berarti benar-benar tuan atas semua makhluk hidup dan atas semua hal jasmani di dunia? Rencana apa yang engkau miliki bagi kemajuan tahap pekerjaan berikutnya? Berapa banyak orang yang menantikanmu untuk menjadi gembala mereka? Apakah tugasmu berat? Mereka miskin, menyedihkan, buta, dan bingung, meratap dalam kegelapan─di manakah jalan itu? Betapa mereka merindukan terang, seperti bintang jatuh, yang tiba-tiba turun dan melenyapkan kekuatan kegelapan yang telah menindas manusia bertahun-tahun lamanya. Siapa yang dapat mengetahui betapa resahnya mereka berharap, dan bagaimana mereka bertahan, siang dan malam, untuk hal ini? Bahkan di hari ketika cahaya melintas, orang-orang yang sangat menderita ini tetap terkurung di penjara bawah tanah yang gelap, tanpa harapan kebebasan; kapankah mereka akan berhenti menangis? Yang mengerikan adalah kemalangan dari roh-roh yang rapuh ini, yang tidak pernah diberi istirahat, dan yang sudah lama diikat dalam keadaan seperti ini oleh ikatan tanpa ampun dan sejarah yang membeku. Dan, siapa yang pernah mendengar suara ratapan mereka? Siapa yang pernah melihat keadaan mereka yang menyedihkan? Pernahkah terlintas dalam benakmu betapa sedih dan cemasnya hati Tuhan? Bagaimana Dia sanggup menyaksikan manusia lugu yang telah Dia ciptakan dengan tangan-Nya sendiri, menderita siksaan seperti itu? Manusia, bagaimanapun juga, adalah korban yang telah diracuni. Dan walaupun manusia telah bertahan hingga sekarang, siapa yang pernah mengetahui bahwa umat manusia sudah lama diracuni oleh si jahat? Sudah lupakah engkau bahwa engkau adalah salah satu dari korban-korban itu? Bersediakah engkau berjuang, demi kasihmu kepada Tuhan, untuk menyelamatkan orang-orang yang bertahan ini? Tidak bersediakah engkau mencurahkan segenap tenagamu untuk membalas kebaikan Tuhan, yang mengasihi manusia seperti darah dan daging-Nya sendiri?" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Firman Tuhan benar-benar membesarkan hatiku. Banyak orang tidak tahu pekerjaan Tuhan dan mereka terjebak oleh gagasan religius sehingga mereka tak menyelidiki kabar kedatangan Tuhan kembali. Mereka dalam kegelapan, tidak diberi makan firman Tuhan. Aku beruntung bisa mendengar suara Tuhan dan mengikuti jejak langkah Anak Domba sehingga aku bertanggung jawab untuk membagikan Injil kerajaankepada mereka. Agar mereka bisa mendengar suara Tuhan dan diangkat ke hadapan takhta-Nya, serta ditahirkan dan diselamatkan melalui firman Tuhan. Itulah kehendak Tuhan. Ayahku orang yang sudah lama beriman dan dia selalu menantikan kedatangan Tuhan kembali. Dia hanya terlalu terikat pada gagasan religius sehingga tentu saja dia tak bisa langsung menerimanya. Aku tahu harus mengandalkan Tuhan dan tetap membagikan pekerjaan Tuhan akhir zaman dengannya untuk memenuhi tugasku.

Pada hari kelima, sikap Ayah sedikit melunak, jadi aku terus membagikan kesaksian pekerjaan penghakiman Tuhan. Dia berkata muram, "Iman kita kepada Tuhan Yesus. Memercayai di dalam hati dan mengakui dengan mulut berarti kita dibenarkan dan diselamatkan oleh iman. Tuhan telah menghapus dosa kita, sehingga ketika Dia datang Dia akan mengangkat kita ke dalam kerajaan-Nya. Kita tidak butuh Tuhan datang menghakimi kita." Aku katakan kepadanya dalam persekutuan bahwa dosa kita diampuni lewat iman kita kepada Tuhan, tetapi kita masih tetap berdosa dan mengaku. Kita belum bebas dari dosa. Ayah, pikirkanlah, Ayah meminta orang lain untuk rendah hati dan bersabar dan Ayah selalu lemah lembut kepada orang lain tetapi di rumah Ayah sering marah dan bertengkar dengan Ibu. Ayah tidak bisa menjaga ajaran Tuhan." Dia menyelaku dengan marah dan melarangku mengatakan apa-apa lagi. Hari berikutnya aku melihat kesempatan untuk berbagi persekutuan dengannya lagi. "Ayah, Tuhan mengajari kita untuk mengasihi musuh kita. Aku bukan musuhmu, tetapi putramu. Aku hanya menyampaikan fakta tentang Tuhan yang datang untuk bekerja tetapi Ayah bukan hanya tak mau menyelidikinya, melainkan kehilangan kesabaran. Ini tidak menunjukkan toleransi. Aku tahu Ayah tak ingin marah. Itu karena natur berdosa kita belum terselesaikan sehingga kita mencela orang dengan marah. Alkitab mengatakan, 'Usahakanlah hidup damai dengan semua orang dan dalam kekudusan, karena tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan' (Ibrani 12:14). Tuhan Yesus juga berkata, 'Sesungguhnya aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya' (Yohanes 8:34-35). Ini jelas sekali. Tuhan itu kudus, dan mereka yang tidak kudus tak bisa melihat-Nya. Kita terus-menerus berdosa, hidup dalam dosa dan tidak benar-benar kudus. Bagaimana kita bisa masuk ke kerajaan Tuhan? Berkali-kali Tuhan Yesus menubuatkan kedatangan-Nya kembali dan bahwa Dia akan mengungkap kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman untuk sepenuhnya mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia serta membawa kita ke dalam kerajaan-Nya. Seperti yang Tuhan Yesus katakan, 'Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13). Tuhan kini telah datang kembali dan Dia mengucapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia. Dia melakukan pekerjaan penghakiman untuk benar-benar menyelesaikan natur berdosa kita. Kita hanya bisa masuk ke kerajaan Tuhan dengan cara kerusakan kita ditahirkan melalui penghakiman. Ayah, kita harus dengan rendah hati menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Bacalah firman Tuhan Yang Mahakuasa dan lihat apakah itu suara Tuhan. Kau pasti tidak ingin melewatkan kedatangan Tuhan."

Aku ingin putarkan drama singkat Injil kepadanya tetapi dia menolak menontonnya. Dia tahu banyak tentang Alkitab dan telah melakukan hal-hal baik. Dia santuni orang miskin dan terkadang membantu orang lain padahal tak punya uang, dan dia biarkan gereja menggunakan propertinya secara gratis. Namun menghadapi pekerjaan baru Tuhan, dengan keras kepala dia pertahankan gagasannya dan tak mau menyelidikinya. Mengingatkanku kepada orang-orang Farisi. Aku takut ayah akan menentang Tuhan seperti mereka dan kehilangan penyelamatan Tuhan. Aku peringatkan dia dengan mengatakan, "Orang-orang Farisi sangat mengetahui Alkitab dan kelihatannya saleh tetapi mereka sama sekali tidak mengenal Tuhan. Pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan gagasan mereka dan mereka tidak menyelidikinya dengan kerendahan hati, tetapi berpegang teguh pada Kitab Suci secara harafiah, menentang keras dan mengutuk-Nya. Mereka menyalib-Nya dan dihukum oleh Tuhan—" Dia memotong perkataanku sebelum aku selesai. "Kau bicara tentang aku? Kau menyebut aku orang Farisi?" Dengan cepat kujawab, "Aku tak menyebut Ayah orang Farisi. Aku hanya tak mau Ayah mengambil jalan mereka yang melayani Tuhan sekaligus menentang-Nya. Selama ini Ayah telah menunggu kedatangan Tuhan kembali, tetapi begitu Dia sudah di sini, Ayah tak mau menyelidiki dengan kerendahan hati. Ayah terpaku pada Kitab Suci secara harafiah dan gagasan Ayah. Ayah tak mau menerimanya. Jika kita melihat pekerjaan Tuhan pada akhir zaman seperti itu, kita akan dikutuk Tuhan seperti orang Farisi dan kehilangan penyelamatan kita. Penghakiman Tuhan Yang Mahakuasapada akhir zaman adalah langkah terakhir dan terpenting Tuhan untuk penyelamatan manusia. Ini akan segera berakhir. Dia telah membuat sekelompok para pemenang sebelum bencana, yang akan segera menimpa kita. Jika kita tak menerima penghakiman dan pentahiran-Nya, ketika bencana datang, kita akan menangis dan menggertakkan gigi." Ini membuat ayahku makin marah. Dia berdiri dan berkata, "Hentikan perkataanmu itu! Jika terus bicara, kau bukan lagi putraku mulai hari ini. Keluar dari rumah ini sekarang juga!"

Mendengar ini darinya membuatku sangat sedih. Sebelumnya, aku dan Ayah sangat dekat. Kami bicara dari hati ke hati, membaca Alkitab dan mencari kehendak Tuhan bersama. Dia mengajariku bersabar, toleran, rendah hati, dan penurut. Tak pernah kubayangkan dia akan mengusirku dan memperlakukanku seperti musuh karena aku menjadi saksi pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Karena mengikuti dia, seluruh keluarga memperlakukanku dengan dingin. Aku merasa kesepian dan tak berdaya. Aku mengirim pesan kepada saudara-saudari tentang ini, dan seorang saudari mengirimiku satu bagian dari firman Tuhan. "Menyebarkan Injil adalah tugas dan kewajiban semua orang. Kapan pun, terlepas dari apa yang kita dengar, atau apa yang kita lihat, atau perlakuan seperti apa yang kita hadapi, kita harus selalu tekun dalam melaksanakan tanggung jawab untuk menyebarkan Injil. Dalam keadaan apa pun kita tidak boleh menyerah dalam melaksanakan tugas ini karena hal-hal negatif atau kelemahan. Tugas menyebarkan Injil bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi penuh dengan bahaya. Ketika engkau semua menyebarkan Injil, engkau tidak akan berhadapan dengan para malaikat, atau makhluk ruang angkasa, atau robot. Engkau semua hanya akan menghadapi manusia yang rusak, setan-setan yang hidup, binatang—mereka semua adalah manusia yang bertahan hidup di alam semesta yang jahat ini dan yang telah dirusak sedemikian dalam oleh Iblis dan menentang Tuhan. Oleh karena itu, dalam proses menyebarkan Injil, tentunya akan ada berbagai macam bahaya, apalagi umpatan kecil, ejekan, dan kesalahpahaman, yang bahkan lebih banyak lagi. Jika engkau sungguh-sungguh menganggap menyebarkan Injil sebagai suatu tanggung jawab, sebagai suatu kewajiban, dan sebagai tugasmu, maka engkau akan mampu memandang semua itu dengan benar dan bahkan menanganinya dengan tepat, dan engkau tidak akan menyerah pada tanggung jawab dan kewajibanmu, engkau juga tidak akan menyimpang dari niat awalmu untuk menyebarkan Injil dan bersaksi tentang Tuhan karena hal-hal ini, karena ini adalah tugasmu. Bagaimana seharusnya tugas ini dipahami? Tanggung jawab yang bernilai dan paling utama dalam kehidupan yang kaujalani adalah untuk menyebarkan kabar baik tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan menyebarkan Injil tentang pekerjaan Tuhan" (Rekaman Pembicaraan Kristus). Firman Tuhan sangat menguatkanku. Aku tahu penolakan saat membagikan Injil adalah hal biasa. Manusia sudah begitu dirusak oleh Iblis dan mereka tak menyukai kebenaran. Mereka congkak dan berpegang pada gagasan dan imajinasi mereka sendiri. Aku tak bisa meninggalkan tugas dan tanggung jawabku saat menghadapi kesulitan. Aku mengingat Petrus yang bepergian ke mana-mana untuk berbagi Injil meskipun orangtuanya menentang. Dia dihakimi, dihajar, dan diuji ratusan kali, lalu disempurnakan oleh Tuhan. Dia hidup dalam kehidupan yang penuh arti. Aku harus seperti Petrus, melakukan tugasku dengan baik dan menyebarkan Injil Tuhan betapapun aku menderita atau keluargaku salah mengerti.

Keesokan paginya, aku kemasi barang-barangku dan bersiap untuk pergi. Ayahku berkata, "Kau boleh tinggal jika mau, tetapi kau harus berhenti mewartakan jalan Tuhan Yang Mahakuasa." Dengan tegas kukatakan, "Ayah tahu aku selalu ingin melayani Tuhan. Aku belajar di sekolah agama untuk mempelajari kebenaran Alkitab dan membalas kasih Tuhan, tetapi berulang kali aku membaca Alkitab tanpa memperoleh kebenaran apa pun. Aku merasa secara spiritual makin gelap dan kering. Aku melakukan hal-hal baik dan membantu orang lain, tetapi aku tak mau memberi kepada teman sekelas yang sangat membutuhkan. Saat ibadah pagi dan sore aku berdiri di depan agar bisa terlihat. Aku iri kepada saudara-saudari dalam kelompok ibadahku yang bisa memainkan alat musik karena aku hanya bisa menyanyi. Aku iri kepada orang yang lebih baik dalam ujian dibanding aku. Aku tak mampu mengendalikan pikiran-pikiran ini. Aku tak bisa terbebas dari dosa. Itu sangat menyakitkan. Akhirnya aku menemukan jawaban ketika membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Dosa kita diampuni melalui iman kita kepada Tuhan dan Dia tak menganggap kita berdosa, tetapi natur berdosa kita belumlah diselesaikan. Menerima penghakiman Tuhan pada akhir zaman adalah satu-satunya cara untuk ditahirkan dan masuk ke kerajaan-Nya. Aku telah mendengar suara Tuhan dan aku tahu Tuhan telah datang. Kerajaan telah turun. Aku punya tugas membagikan Injil kerajaan kepada lebih banyak orang agar aku tidak mengecewakan Tuhan." Dia tak terlihat terlalu menentang setelah mendengar ini. Dia terlihat sedikit sedih dan berkata, "Kau boleh pergi. Aku akan mendoakanmu. Jika Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar Tuhan Yesus yang datang kembali, aku akan menerima-Nya. Jika bukan, kau harus kembali."

Setelah itu, aku tinggal di sebuah wisma kecil, bekerja untuk mencari nafkah sambil membagikan Injil. Aku selalu berdoa, menyerahkan Ayah dan seluruh keluargaku ke tangan Tuhan. Dua minggu kemudian tiba-tiba ayah menelepon dan menanyakan kabarku. Dia bilang sangat menyesal telah memarahiku sebelumnya. Katanya, dia selalu menyuruh orang untuk rendah hati, tetapi dia kehilangan kesabarannya kepadaku dan benar bahwa dia tak bisa menaati perintah Tuhan. Lalu dia bilang, "Kembalilah. Aku ingin tahu lebih tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasapada akhir zaman." Aku sangat terkejut dan senang mendengar ini darinya. Sebelumnya dia sangat menentang pekerjaan baru Tuhan, tetapi kini dia mau menyelidiki. Aku tahu Tuhan telah mendengar doaku. Aku haturkan rasa syukur dan pujian kepada Tuhan. Di rumah, ayahku bilang, "Aku tak bisa tidur setelah kau pergi. Memikirkan semua perkataanmu siang dan malam. Aku terus berdoa dan mencari dalam Kitab Suci dan memang benar Tuhan akan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman, bahwa Tuhan akan datang pada tengah malam secara diam-diam sebagai Anak Manusia. Dia akan mengetuk pintu kita, Domba Tuhan mendengar suara Tuhan, dan hanya gadis bijaksana yang bisa mendengar suara Tuhan sedangkan gadis bodoh tidak bisa. Aku rasa kau benar. Aku belum pernah mendengar itu, tetapi ada dasar dari Alkitab untuk semua itu dan faktanya terlihat jelas. Apa yang kau katakan melibatkan nubuat tentang kedatangan Tuhan. Jika Tuhan Yesus benar-benar telah datang kembali, ini hal besar. Aku harus menyelidiki ini. Aku khawatir benar-benar menjadi orang Farisi dan kehilangan penyelamatan Tuhan. Aku harus mencari kebenaran tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman." Kemudian dia mengajukan pertanyaan: "Tuhan Yesus menebus kita melalui penyaliban-Nya dan menanggung semua dosa kita agar Dia tak melihat kita penuh dosa, dan ketika Dia datang kita bisa langsung ke surga. Kenapa dia harus melakukan tahap pekerjaan penghakimanini?"

Aku senang sekali melihat ayahku punya pemahaman seperti itu dan menyelidikinya. Untuk menjawab pertanyaannya, kami menonton sebuah klip dari film Nyanyian Kemenangan yang berjudul Kenapa Tuhan Kembali untuk Melakukan Pekerjaan Penghakiman di akhir zaman? Saudari yang ada di film itu membaca dua bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Sebelum manusia ditebus, banyak racun Iblis yang telah tertanam kuat di dalam dirinya. Setelah ribuan tahun dirusak oleh Iblis, di dalam diri manusia terdapat sifat dasar yang selalu menolak Tuhan. Oleh karena itu, ketika manusia telah ditebus, manusia mengalami tidak lebih dari penebusan, di mana manusia dibeli dengan harga yang mahal, namun sifat beracun dalam dirinya masih belum dihilangkan. Manusia masih begitu tercemar sehingga harus mengalami perubahan sebelum layak untuk melayani Tuhan. Melalui pekerjaan penghakiman dan hajaran ini, manusia akan sepenuhnya menyadari substansi mereka sebenarnya yang najis dan rusak, dan mereka akan dapat sepenuhnya berubah dan menjadi tahir. Hanya dengan cara ini manusia dapat dilayakkan untuk kembali menghadap takhta Tuhan. Semua pekerjaan yang dilakukan sekarang ini bertujuan agar manusia dapat ditahirkan dan diubahkan. Melalui penghakiman dan hajaran oleh firman-Nya, serta melalui pemurnian, manusia dapat mengenyahkan kerusakan dirinya dan disucikan. Daripada menganggap tahap pekerjaan ini sebagai tahap penyelamatan, lebih tepat menganggapnya sebagai tahap pekerjaan penyucian. Sebenarnya, tahap ini merupakan tahap penaklukan dan juga tahap kedua penyelamatan. Manusia dijadikan milik Tuhan melalui penghakiman dan hajaran oleh firman. Melalui penggunaan firman untuk memurnikan, menghakimi dan menyingkapkan, semua ketidakmurnian, gagasan, motif dan harapan pribadi dalam hati manusia akan sepenuhnya tersingkap." "Dosa manusia dapat diampuni melalui korban penghapusan dosa, tetapi manusia belum mampu menyelesaikan masalah bagaimana ia dapat untuk tidak lagi berbuat dosa dan bagaimana agar sifat dosanya dapat dibuang sepenuhnya dan diubahkan. Dosa manusia diampuni karena pekerjaan penyaliban Tuhan, tetapi manusia tetap hidup dalam watak lama Iblis yang rusak. Dengan demikian, manusia harus sepenuhnya diselamatkan dari watak rusak Iblis sehingga sifat dosa manusia sepenuhnya dibuang dan tidak akan pernah lagi berkembang, sehingga memungkinkan watak manusia berubah. Hal ini mengharuskan manusia memahami jalan pertumbuhan dalam kehidupan, jalan hidup, dan cara untuk mengubah wataknya. Hal ini juga mengharuskan manusia untuk bertindak sesuai dengan jalan ini sehingga watak manusia dapat secara bertahap diubahkan dan ia dapat hidup di bawah cahaya terang, sehingga segala sesuatu yang ia lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga ia dapat membuang watak rusak Iblisnya, dan supaya dia dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kegelapan Iblis, sehingga ia pun benar-benar lepas dari dosa. Hanya dengan begitu, manusia akan menerima keselamatan yang lengkap" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Lalu dia membagikan persekutuan ini: "Pekerjaan penebusan Tuhan Yesuspada Zaman Kasih Karunia hanya mengampuni dosa manusia, tetapi natur berdosa kita tetap ada. Inilah natur dan watak Iblis kita yang telah berakar dalam di hati kita. Karena itu kita pasti berbuat dosa dan menentang Tuhan. Natur Iblis kita-lah akar dari itu. Tuhan bisa mengampuni dosa kita, tetapi natur berdosa kita mengakar sedemikian dalam. Itu tak bisa diampuni. Karena itu Tuhan harus menghakimi dan menghajar kita untuk sepenuhnya menyelamatkan kita dari ikatan natur Iblis kita. Tuhan melakukan pekerjaan penghakimanpada akhir zaman untuk natur dan watak Iblis di dalam umat manusia yang rusak. Sebagian mungkin mempertanyakan apa ini hanya bisa diselesaikan melalui penghakiman dan hajaran. Jika kita membayar harganya, menyerahkan tubuh kita, dan menahan diri, bisakah kita menyelesaikan natur Iblis kita? Tentu saja tidak. Seperti yang Paulus katakan, 'Karena aku tahu bahwa di dalam aku (yaitu, di dalam dagingku), tidak ada hal baik: karena dalam diriku ada kehendak; tetapi aku tidak mendapati cara berbuat apa yang baik' (Roma 7:18). Kita semua memiliki pengalaman ini. Kita telah menderita dan menyerahkan tubuh kita agar terlepas dari dosa dan melampaui daging, tetapi siapa yang telah mengalahkan Iblis dan benar-benar tunduk kepada Tuhan? Hampir tidak ada. Ini menunjukkan bahwa jika bergantung pada perangkat kita sendiri, kita tak bisa menyelesaikan natur Iblis kita. Kita harus menjalani penghakiman, hajaran, ujian, dan pemurnian untuk mendapat kebenaran dan benar-benar menyelesaikan natur Iblis kita. Atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, pada akhir zaman Tuhan Yang Mahakuasa menghakimi dan menghajar manusia, mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan manusia, dan menyingkap misteri 6000 tahun pekerjaan pengelolaan Tuhan, seperti kisah di dalam pekerjaan-Nya pada Zaman Hukum Taurat, Kasih Karunia, dan Kerajaan dan apa yang dicapai pada masing-masing zaman, pentingnya penghakiman Tuhan pada akhir zaman serta nama-nama-Nya, misteri inkarnasi, kisah di dalam Alkitab, bagaimana Dia mengakhiri zaman, bagaimana kerajaan Kristus muncul, dan hasil dari setiap tipe manusia. Dia juga mengungkapkan akar kejahatan dan kegelapan di dunia dan kebenaran tentang kerusakan manusia oleh Iblis. Dia menghakimi dan mengungkap naturdan watak Iblis kita yang menentang Tuhan. Kita telah mengalami beberapa tahun penghakiman dan hajaran firman Tuhan, memahami natur Iblis kita yang menolak Tuhan, racun dan watak Iblis mana yang ada di dalam natur Iblis kita, dan kita telah melihat kebenaran bagaimana Iblis telah merusak kita. Kita sudah mulai memahami watak benar dan tidak tersinggung Tuhan dan kita telah bersimpuh di hadapan Tuhan dalam penyesalan dan merendahkan diri kita. Kita telah mulai menerapkan kebenaran dan hidup dengan firman Tuhan. Watak rusak kita perlahan berubah dan ditahirkan. Kita lebih sedikit berbohong, berdosa, dan menolak Tuhan. Ini semua karena penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Hanya pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa yang bisa sepenuhnya mentahirkan dan menyelamatkan manusia. Ini adalah fakta."

Ayahku menyaksikan semuanya dengan penuh perhatian. Dia sedikit berkata, tetapi dia berkata dengan tulus, "Kini aku paham. Aku ingin menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasapada akhir zaman." Aku beri dia salinan buku Domba Tuhan Mendengar Suara-Nya dan dia mulai membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa setiap pagi. Terkadang dia bandingkan dengan Alkitab, tetapi setelah beberapa lama dia melihat bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan suara Tuhan. Dia menjadi yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali dan menerima pekerjaan-Nya pada akhir zaman.

Tak lama kemudian, pendeta lama kami mendengar ayahku telah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasapada akhir zaman lalu dia datang bersama seorang misionaris dan rekan kerja lain untuk menghentikannya. Ayahku menjadi saksi pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku sudah lama melayani Tuhan. Aku sangat mengenal Alkitab dan terlihat saleh serta beriman, tetapi aku tidak mencari kebenaran atau menyelidiki dengan rendah hati ketika mendengar Tuhan telah datang kembali. Aku mengabaikan segala nubuat Alkitab tentang Tuhan datang kembali untuk melakukan pekerjaan penghakimanpada akhir zaman dan bahkan mengusir putraku dari rumah ketika dia membagikan Injil ini denganku. Aku sangat memberontak. Kupikir aku sudah sangat memahami Alkitab dan tak ada yang bisa meyakinkanku sebaliknya, tetapi membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar membuatku terharu. Kini aku mengerti bahwa hanya pencari kebenaran yang bisa mendengar suara Tuhan dan memperoleh keselamatan-Nya pada akhir zaman." Mendengar persekutuannya dan mengingat kembali bagaimana dia menolak pekerjaan baru Tuhan, aku sangat terharu. Aku bersyukur kepada Tuhan dari lubuk hatiku. Aku benar-benar melihat bahwa firman Tuhan adalah kebenaran dan bisa menaklukkan hati manusia. Sekuat apa pun gagasan religius seseorang atau betapapun memberontak watak mereka, jika mencari dan membaca firman Tuhan mereka akan mendengar suara Tuhan dan melihat penampakan-Nya. Seperti yang Tuhan Yesus katakan, "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku" (Yohanes 10:27).

Seluruh keluargaku, kami bertujuh, kini telah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasapada akhir zaman. Aku jadi makin percaya diri membagikan Injil ini.

Selanjutnya: Obat Iri Hati

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Menembus Kabut

Zhenxi Kota Zhengzhou, Provinsi Henan Sepuluh tahun yang lalu, didorong oleh sifat saya yang angkuh, saya tidak pernah bisa sepenuhnya...