Keadaan Pikiranku dalam Tugas di Balik Layar

12 Juli 2022

Oleh Saudari Wu Yan, Tiongkok

Pada akhir Juni 2021, karena Partai Komunis menangkap orang Kristen secara gila-gilaan, rumah tuan rumahku sedang diawasi. Aku segera pindah, tapi kemungkinan besar polisi juga sedang mengawasiku, jadi aku harus bersembunyi di rumah untuk bekerja. Pada waktu itu, aku bertanggung jawab atas pekerjaan penyiraman beberapa kelompok. Beban kerjaku bertambah dan ada hal-hal yang tak bisa diselesaikan dengan hanya menulis surat, dan surat tidak seefektif komunikasi tatap muka. Jadi, sesuai kebutuhan pekerjaan, pemimpin memilih Saudari Wang sebagai rekan sekerjaku.

Awalnya, dia tak terlalu mengenal saudara-saudari, jadi sebelum tiap pertemuan aku selalu bersekutu dengannya tentang masalah yang harus ditangani untuk membantunya menjadi lebih efektif. Lalu kudapati seorang anggota kelompok, Saudari Li, selalu lalai dalam tugasnya. Dia tidak berubah setelah beberapa sesi persekutuan dan itu menunda pekerjaan kami. Berdasarkan prinsip, dia harus segera diberhentikan. Jadi, aku menyusun dokumen yang menjelaskan situasinya dan prinsip memberhentikan orang untuk Saudari Wang memeriksanya dan menyampaikan pendapatku kepadanya tentang alasan Saudari Li harus diberhentikan, agar dia bisa benar-benar jelas dalam persekutuannya dengan Saudari Li yang bermanfaat baginya untuk merenungkan dan mengenal dirinya sendiri. Keesokan harinya, Saudari Wang pergi untuk memberhentikannya. Dia menceritakan bagaimana prosesnya ketika dia pulang hari itu, tapi tak sekali pun menyebut namaku dalam seluruh ceritanya atau berkata bahwa aku telah membantunya mendapatkan kearifan atau menangani masalah itu. Aku merasa sedikit kecewa. Aku merasa tak ada orang lain yang tahu tentang apa yang kulakukan di balik layar. Aku bertanya-tanya apakah mereka akan berpikir Saudari Wang-lah yang dengan segera memahami keadaan Saudari Li, bahwa dia lebih arif daripada diriku. Memikirkan tentang betapa banyaknya yang telah kulakukan yang tak seorang pun tahu dan yang membuat Saudari Wang terlihat baik agak menjengkelkan bagiku.

Beberapa hari kemudian, dalam diskusi kerja dengan Saudari Wang diketahui bahwa efektivitas satu kelompok makin buruk. Aku tak mampu melihat sumber masalahnya, dan dia mengatakan kepadaku mungkin ada masalah dengan pemimpin kelompoknya. Mempertimbangkan hal itu dan memikirkan tentang perilaku konsisten pemimpin kelompok itu, aku melihat dia hanya melindungi statusnya dan melakukan tugas demi reputasi, tapi tak pernah melakukan pekerjaan nyata, dan itu benar-benar menunda segalanya. Berdasarkan prinsip dia harus diberhentikan. Aku tahu aku tidak mampu menyelesaikan masalah itu secara pribadi, dan aku harus menyampaikan pemahamanku kepada Saudari Wang agar dia bisa bersekutu lebih baik dengan orang lain, membantu mereka mendapatkan kearifan, dan segera mendapatkan pemimpin pengganti. Namun, ketika aku mengingat kembali pemberhentian Saudari Li, bagaimana aku telah mencari prinsip dan menyusun dokumen, dan bagaimana aku telah banyak bersekutu dengan Saudari Wang tapi tak seorang pun tahu, aku merasa jika kusampaikan semua pemikiranku dengannya kali ini dan dia memberhentikan pemimpin kelompok itu, orang lain pasti akan mengira semua itu pekerjaannya. Mereka pasti berpikir bahwa meskipun belum lama bekerja Saudari Wang telah mengenali dua orang yang tidak sesuai yang tidak kuberhentikan setelah begitu lama bertanggung jawab dalam pekerjaan itu. Mereka pasti berpikir dia memiliki kearifan dan pemahaman akan kebenaran yang lebih baik. Aku memutuskan untuk menyimpan beberapa pandanganku agar persekutuan Saudari Wang menjadi tidak jelas, agar orang lain tidak mengaguminya, dan aku takkan terlihat begitu buruk. Pada waktu itu, aku merasa agak bersalah. Jika persekutuan Saudari Wang tidak jelas dan pemimpin kelompok itu tidak memahami masalahnya sendiri, dia bisa salah paham dan menjadi negatif, maka itu bukan hanya akan memengaruhi perenungan dirinya, tapi juga bisa memengaruhi tugasnya di kemudian hari. Selain itu, melakukan tipu muslihat seperti ini pasti akan membuat Tuhan jijik. Dengan pemikiran itu, aku menyampaikan semua pemahamanku kepada Saudari Wang, tapi aku mulai merasa pahit saat Saudari Wang pergi untuk menangani segala sesuatunya. Mengapa aku tak bisa keluar untuk mengurus pekerjaan ini? Semua orang melihat Saudari Wang memberhentikan orang dan mengenali mereka, tapi siapa yang melihat upayaku di balik semua itu? Aku tak terlalu senang saat memikirkan bahwa semua yang telah kulakukan hanya membuat Saudari Wang terlihat baik dan meningkatkan citranya di mata orang lain. Aku bahkan mengeluh mengapa Tuhan menempatkanku dalam situasi yang buruk seperti itu. Mengapa tiba-tiba Dia mengizinkanku untuk diawasi? Kebetulan beberapa saudara-saudari menyurati kami tentang masalah pekerjaan pada waktu itu, dan beberapa orang secara khusus meminta Saudari Wang untuk menanganinya. Aku bahkan makin tak senang tentang hal itu. Aku merasa semua orang hanya melihat Saudari Wang, tapi tak melihat pekerjaanku di balik layar. Jika itu terus berlanjut, bukankah semua orang akan berkata aku hanyalah hiasan yang tak berguna? Aku merasa meskipun Saudari Wang yang sibuk, berada di rumah juga tak mudah bagiku. Tak seorang pun bisa melihat semua kerja kerasku. Aku tak senang tentang hal itu dan ingin memikirkan cara untuk membalikkan keadaan. Meskipun aku tak bisa keluar dan bertemu saudara-saudari secara langsung, aku bisa menulis surat untuk mengatur tugas untuk membuktikan aku melakukan banyak pekerjaan, dan bahwa posisiku penting. Itu akan memperkuat citraku di benak orang lain. Tepat pada saat itu, kami menerima surat dari beberapa kelompok tentang beberapa urusan rutin gereja yang perlu diatur. Aku membalasnya tentang detail untuk mempersiapkannya dan menulis dengan sangat jelas tentang kapan Saudari Wang akan pergi agar semua orang tahu akulah yang mengatur semua ini, bahwa akulah penentu keputusannya. Suatu hari, aku ingin menulis surat kepada seorang saudari, menanyakan keadaannya, tapi setelah menulis surat itu, aku bertanya-tanya apakah dia tahu bahwa akulah yang menulis surat itu. Jika aku tak memberitahukannya, dia mungkin berpikir bahwa Saudari Wang-lah yang memedulikannya. Itu tak boleh terjadi. Aku harus memastikan saudari itu tahu akulah yang menulisnya. Namun, menulis namaku secara langsung akan terlalu jelas. Lalu tiba-tiba aku teringat, belum lama ini aku telah merekomendasikan lagu pujian kepada saudari itu, jadi aku bisa menanyakannya apakah dia sudah mempelajarinya dan dengan cara ini dia bisa tahu akulah yang menulis surat. Dengan ide itu, aku segera menyelesaikan surat itu dan mengirimkannya. Aku membaca dari balasannya bahwa saudari itu tahu akulah yang menulisnya dan aku sangat senang. Aku merasa masih bisa membuat diriku terlihat baik meskipun dari balik layar dan membuat orang lain melihat aku punya kenyataan dan mampu menyelesaikan masalah. Jadi dengan demikian, aku tidak pernah benar-benar sadar bahwa aku tidak dalam keadaan yang benar. Seorang saudari yang memberitahuku tentang keadaannya sendiri adalah peringatan bagiku. Dia mengatakan kepadaku, dengan sangat tertekan bahwa beberapa dokumen studi yang dia susun dengan susah payah dikirim oleh rekan sekerjanya, jadi dia merasa rekan sekerjanya telah mengambil pujian atas pekerjaannya, dan dia merasa kurang antusias dengan tugasnya. Mendengar hal ini benar-benar mengejutkan bagiku. Bukankah akhir-akhir ini aku hidup dalam keadaan yang sama? Aku juga tidak mencari kebenaran untuk menyelesaikannya. Mungkinkah Tuhan telah mengatur keadaan itu sebagai peringatan untuk membuatku merenungkan dan mengenal diriku sendiri? Jadi, aku mencari firman Tuhan untuk menyelesaikan keadaanku. Aku membaca bagian ini. "Ketika antikristus bertindak, mereka melakukannya dengan penuh niat. Bahasa, tindakan, dan bahkan kata-kata yang mereka pilih semuanya sangat berniat. Mereka tidak untuk sesaat saja menyingkapkan kerusakan mereka, tingkat pertumbuhan mereka yang kecil, atau diri mereka yang adalah orang-orang bebal dan bodoh yang menyemburkan omong kosong ke mana pun mereka pergi. Orang semacam itu tidak untuk sesaat saja menyingkapkan dirinya seperti itu. Jika kita memperhatikan teknik mereka, cara mereka melakukan sesuatu, dan pilihan kata-kata mereka, kita dapat melihat bahwa antikristus itu licik dan jahat. Demi status mereka sendiri, demi mencapai tujuan mereka mengendalikan orang, antikristus memamerkan diri mereka sendiri di setiap kesempatan, tanpa pernah membiarkan satu kesempatan pun berlalu begitu saja. Apakah menurutmu orang-orang seperti itu akan menyingkapkan perilaku-perilaku ini di hadapan-Ku? (Ya.) Menurutmu mengapa mereka melakukannya? (Natur dan esensi mereka adalah pamer.) Apakah antikristus hanya pamer? Apakah tujuan mereka adalah pamer? Mereka menuntut status. Yang mereka maksudkan adalah, 'Tidak tahukah Engkau siapa aku? Lihatlah hal-hal yang telah kulakukan, aku melakukan hal yang baik ini, dan aku memberikan sumbangsih yang signifikan bagi rumah Tuhan. Karena Engkau menyadari hal ini, bukankah seharusnya Engkau memberiku pekerjaan yang lebih penting? Bukankah seharusnya Engkau menghargaiku? Bukankah seharusnya Engkau mengandalkanku untuk apa pun yang Kaulakukan?' Bukankah mereka memiliki tujuan tertentu di sini? Antikristus ingin mengendalikan semua orang, siapa pun itu. Apakah cara lain untuk menggambarkan pengendalian? Ini berarti memanipulasi orang lain dan mempermainkan orang, berupaya mengatur apa yang mereka lakukan. Misalnya, ketika saudara-saudari memuji sesuatu karena telah dilaksanakan dengan baik, antikristus segera mengatakan bahwa merekalah yang mengerjakannya, sehingga semua orang berterima kasih kepada mereka. Apakah orang yang benar-benar berakal sehat melakukan hal ini? Tentu saja tidak. Ketika antikristus melakukan perbuatan baik sekecil apa pun, mereka berusaha memberi tahu semua orang, sehingga semua orang akan menghormati dan memuji mereka. Inilah yang memuaskan mereka" ("Mereka Menipu, Membujuk, Mengancam, dan Mengendalikan orang" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). Dari firman Tuhan aku mengerti bahwa antikristus selalu pamer. Semua yang mereka katakan dan lakukan hanya untuk mendapatkan kekaguman orang lain, dan hanya upaya yang berkedok untuk mendapatkan status. Merenungkan firman Tuhan dan watak yang telah kusingkapkan, bukankah aku sama seperti antikristus? Saat Saudari Wang memberhentikan kedua saudari itu tanpa sedikit pun menyebutkan namaku, aku merasa diperlakukan tidak adil. Aku merasa akulah yang pertama kali mengenali mereka, tapi pujian itu akhirnya jatuh ke tangan Saudari Wang. Dialah satu-satunya yang terlihat bekerja dan sebanyak apa pun pekerjaan yang kulakukan, tak seorang pun akan melihatnya. Tak seorang pun akan tahu jika aku terus melakukan segala sesuatu secara diam-diam, yang mana sangat menjengkelkan. Aku memeras otakku dan berusaha keras untuk memamerkan diriku, sehingga saudara-saudari akan mengagumiku dan aku memiliki status di mata mereka. Kelihatannya aku hanya menulis surat mengatur pekerjaan, tapi sebenarnya, diam-diam aku berusaha mengingatkan semua orang agar tidak melupakan keberadaanku, dan bahwa Saudari Wang hanya melakukan beberapa pekerjaan mewakiliku, tapi akulah yang sebenarnya bertanggung jawab. Dengan dalih membantu seorang saudari dengan keadaannya, aku bertindak seolah-olah peduli padanya, mengingatkannya tentang keberadaanku dan mendapatkan kekagumannya, tidak membiarkan dia melihat motifku yang hina. Watakku sangat licik dan jahat! Kenyataannya, tanpa penyingkapan dan bimbingan Tuhan, aku takkan pernah tahu bahwa kedua saudari itu tidak layak untuk tugas mereka. Selain itu, pada saat mereka diberhentikan, pekerjaan itu telah banyak mengalami kerugian. Khususnya tentang pemimpin kelompok itu. Tanpa Saudari Wang membicarakannya, aku takkan mengetahuinya dan pasti tetap mempertahankannya. Aku tidak melakukan pekerjaanku dengan baik, dan aku bukan saja tak merasa bersalah, tetapi juga tanpa malu menuntut pujian dan menggunakan cara hina untuk pamer dan mendapatkan status, untuk membuat semua orang menghormatiku. Aku sangat tak tahu malu!

Lalu, ada satu bagian firman Tuhan yang kubaca. "Mereka yang mampu menerapkan kebenaran dapat menerima pemeriksaan Tuhan ketika melakukan segala sesuatu. Ketika engkau menerima pemeriksaan Tuhan, hatimu menjadi lurus. Jika engkau hanya pernah melakukan sesuatu supaya dilihat orang lain, selalu ingin mendapatkan pujian dan kekaguman orang lain, tetapi engkau tidak menerima pemeriksaan Tuhan, apakah Tuhan masih ada di dalam hatimu? Orang-orang semacam itu tidak menghormati Tuhan. Jangan selalu melakukan segala sesuatu demi kepentinganmu sendiri dan jangan selalu mempertimbangkan kepentinganmu sendiri; jangan mempertimbangkan kepentingan manusia, dan jangan memikirkan harga diri, reputasi, atau statusmu sendiri. Engkau harus terlebih dahulu memikirkan kepentingan rumah Tuhan, dan menjadikannya prioritas utamamu. Engkau harus mempertimbangkan kehendak Tuhan dan mulailah dengan merenungkan apakah engkau tidak murni dalam memenuhi tugasmu, apakah engkau telah setia, memenuhi tanggung jawabmu, dan mengerahkan seluruh tenagamu atau tidak, serta apakah engkau telah dengan sepenuh hati memikirkan tugasmu dan pekerjaan gereja atau tidak. Engkau harus memikirkan hal-hal ini. Renungkanlah hal-hal ini sesering mungkin dan pahamilah semuanya itu, maka akan menjadi lebih mudah bagimu untuk melaksanakan tugasmu dengan baik" ("Serahkanlah Hatimu yang Sejati kepada Tuhan, maka Engkau Dapat Memperoleh Kebenaran" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Firman Tuhan sungguh benar. Menerima pemeriksaan Tuhan adalah kunci untuk menerapkan kebenaran, dan kita tak boleh peduli apa yang orang pikirkan, tapi hanya peduli untuk memuaskan Tuhan dan melaksanakan tugas kita. Membaca firman Tuhan memberiku jalan penerapan, jadi dalam surat-suratku selanjutnya dan persekutuan dengan orang lain, aku selalu berusaha memiliki motif yang benar dan menerima pemeriksaan Tuhan alih-alih menggunakan surat untuk mendapatkan kekaguman orang lain dan mendapatkan tempat di hati mereka. Aku teringat semua surat yang Paulus tulis kepada gereja-gereja. Dia tak pernah meninggikan atau bersaksi tentang Tuhan Yesus di dalamnya dan tidak mendorong orang percaya untuk mengikuti perkataan Tuhan Yesus. Dia hanya meninggikan dan bersaksi tentang dirinya sendiri, berbicara tentang seberapa banyak dia telah bekerja dan telah menderita. Dia berkata, "Aku tak kurang sedikit pun daripada rasul-rasul yang terutama itu" (2 Korintus 11:5), dan membawa orang ke hadapan dirinya sendiri, di jalan menentang Tuhan. Surat-surat yang kutulis untuk saudara-saudari juga tidak meninggikan atau bersaksi tentang Tuhan, tapi aku secara tidak langsung pamer. Bukankah pada dasarnya aku melakukan hal yang sama seperti Paulus? Aku tahu bahwa jika tidak bertobat, aku akan disingkirkan dan dihukum seperti dia. Menyadari hal ini, aku berdoa kepada Tuhan: "Ya Tuhan, aku terlalu peduli dengan statusku. Aku tak mau dikendalikan olehnya dan melakukan sesuatu yang merugikan pekerjaan rumah Tuhan. Entah aku menonjol atau tidak, aku hanya ingin melaksanakan tugasku dengan teguh."

Selama beberapa hari selanjutnya, aku secara sadar memperbaiki motifku, sering mengingatkan diriku bahwa kepentingan gereja adalah yang terpenting, dan melaksanakan tugasku dengan baik. Kemudian suatu hari, kami menerima surat pengunduran diri dari Saudara Chen mengatakan dia ingin berhenti karena dia tidak rukun dengan rekan sekerjanya. Kami sudah tahu sedikit tentang masalahnya sebelumnya. Terutama, dia terlalu congkak dan keras kepala, jadi dia tidak bekerja secara harmonis dengan orang lain. Saudari Wang telah bersekutu dengannya beberapa kali tapi dia tidak berubah. Ketika tiba-tiba dia mengundurkan diri seperti ini, tampaknya akan sulit bagi kami untuk menyelesaikan masalah ini. Ketika aku dan Saudari Wang mendiskusikan masalahnya, aku menyampaikan perspektifku sendiri dan menemukan beberapa bagian firman Tuhan yang relevan. Saudari Wang juga merasa bahwa ini adalah persekutuan yang tepat. Pada waktu itu terpikir olehku bahwa betapapun bermanfaatnya persekutuanku, dialah yang sebenarnya akan berbicara dengan Saudara Chen. Siapa yang akan tahu itu adalah upayaku di balik layar, dan akulah yang memimpin? Itu membuatku ingin berhenti bersekutu dengan Saudari Wang, tapi mengetahui bahwa Tuhan memeriksa semua pemikiran dan gagasanku, aku merasa agak gelisah. Mengapa aku selalu ingin melindungi reputasi dan statusku sendiri? Aku membaca satu bagian firman Tuhan yang membantuku memahami akibat mengejar status. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Jika seseorang berkata bahwa mereka mencintai kebenaran dan bahwa mereka mengejar kebenaran, tetapi pada dasarnya, tujuan yang mereka kejar adalah untuk menonjolkan diri mereka sendiri, untuk pamer, untuk membuat orang mengagumi mereka, untuk mencapai kepentingan diri mereka sendiri, dan melaksanakan tugas mereka bukan untuk menaati atau memuaskan Tuhan, dan sebaliknya untuk memperoleh gengsi dan status, maka pengejaran mereka tidak dapat dibenarkan. Dengan demikian, dalam hal pekerjaan gereja, apakah tindakan mereka adalah penghambat, atau apakah mereka membantu memajukannya? Mereka jelas merupakan penghambat; mereka tidak memajukan pekerjaan gereja. Semua orang yang berkoar-koar menyatakan bahwa mereka sedang melakukan pekerjaan gereja, tetapi mengejar gengsi dan status pribadi mereka, menjalankan urusan mereka sendiri, membuat kelompok tertutup mereka sendiri, kerajaan kecil mereka sendiri—apakah orang semacam ini sedang melaksanakan tugas mereka? Semua pekerjaan yang mereka lakukan pada dasarnya mengganggu, mengacaukan, dan merusak pekerjaan gereja. Apa akibat dari pengejaran mereka akan status dan gengsi? Pertama, ini memengaruhi bagaimana umat pilihan Tuhan makan dan minum firman Tuhan dan memahami kebenaran, ini menghalangi jalan masuk kehidupan mereka, itu menghentikan mereka memasuki jalur yang benar dalam kepercayaan kepada Tuhan, dan membawa mereka ke jalan yang salah—yang merugikan umat pilihan, dan membawa mereka menuju kehancuran. Dan pada akhirnya, apa akibatnya terhadap pekerjaan gereja? Itu mengakibatkan penghancuran, gangguan, dan perusakan. Inilah konsekuensi yang ditimbulkan oleh pengejaran orang akan ketenaran dan status. Ketika mereka melaksanakan tugas mereka dengan cara ini, bukankah ini dapat didefinisikan sebagai menempuh jalan antikristus?" ("Mereka Melakukan Tugas Mereka Hanya untuk Membedakan Diri Mereka Sendiri dan Memuaskan Kepentingan dan Ambisi Mereka Sendiri; Mereka tidak Pernah Mempertimbangkan Kepentingan Rumah Tuhan, dan Bahkan Menjual Kepentingan Tersebut sebagai Ganti Kemuliaan Pribadi (Bagian Satu)" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). Dahulu aku selalu berpikir mengejar reputasi dan status hanya memengaruhi jalan masuk kehidupan seseorang dan asalkan tidak melakukan kejahatan besar, kita takkan mengganggu pekerjaan gereja. Aku tidak mengerti mengapa Tuhan sangat membenci pengejaran akan reputasi dan status. Membaca firman Tuhan menunjukkan kepadaku bahwa mengejar status pribadi dalam tugasku, dan tidak melindungi kepentingan rumah Tuhan pasti akan merugikan pekerjaan gereja dan jalan masuk kehidupan saudara-saudari pada akhirnya. Ini akan menghambat dan mengganggu pekerjaan gereja, dan itu dikutuk Tuhan. Ketika mendiskusikan masalah Saudara Chen, aku tak mau bersekutu lagi karena aku tidak bisa menjadi pusat perhatian. Itu tampaknya bukan masalah besar, tapi sebenarnya serius. Jika kami menunda persekutuan dengan Saudara Chen mengenai masalah-masalahnya, itu bukan hanya akan merugikan jalan masuk kehidupannya, itu juga akan memengaruhi pekerjaan penyiraman petobat baru. Sebagai penanggung jawab, aku seharusnya segera membantu orang yang bergumul dalam tugas mereka untuk menjaga pekerjaan gereja tetap pada jalurnya. Khususnya dengan Partai Komunis yang melakukan begitu banyak penangkapan, Saudari Wang berisiko ditangkap setiap kali pergi keluar menghadiri pertemuan. Jika dia tidak cukup siap, dia takkan mampu menyelesaikan masalah dalam pertemuan, yang berarti dia bisa gagal dalam pekerjaannya walaupun telah mengambil risiko. Bukankah itu sangat buruk baginya? Aku tidak berpikir tentang bagaimana menyelesaikan masalah secepat mungkin atau tentang keselamatan Saudari Wang. Aku hanya memikirkan dia bisa merebut pujianku. Aku sangat egois dan tak punya kemanusiaan! Aku adalah pengawas tapi tidak melakukan pekerjaan nyata. Aku bahkan melindungi statusku sendiri dengan mengorbankan pekerjaan rumah Tuhan. Itu menentang Tuhan, dan aku berada di jalan antikristus. Sebelumnya, aku bertanggung jawab seorang diri, dan berupaya sebaik mungkin betapapun sulit atau melelahkannya itu. Namun, karena penangkapan PKT, aku tak bisa keluar lagi—aku hanya bisa bekerja dari balik layar. Aku enggan melakukan tugasku, selalu ingin bersaing dengan Saudari Wang untuk menjadi pusat perhatian. Lalu aku sadar semua semangat dalam tugasku sebelumnya hanya demi reputasi dan status. Keadaan itu menyingkapkan motif dan pengejaranku yang keliru. Itu sepenuhnya keselamatan dan kasih Tuhan bagiku.

Kemudian, aku teringat beberapa firman Tuhan yang memberiku lebih banyak kejelasan tentang jalan penerapan. Firman Tuhan katakan: "Engkau semua harus mencapai kerjasama yang selaras demi tujuan pekerjaan Tuhan, demi kepentingan gereja, dan agar memacu saudara-saudarimu untuk maju. Engkau harus berkoordinasi satu sama lain, masing-masing mengubah yang lainnya dan mencapai hasil kerja yang lebih baik, sehingga engkau dapat memperhatikan kehendak Tuhan. Inilah kerjasama yang sejati, dan hanya mereka yang terlibat di dalamnya akan mendapatkan jalan masuk yang benar" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Melayani Seperti yang Dilakukan Orang Israel"). "Apa yang harus orang lakukan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik? Orang harus mulai melaksanakannya dengan segenap hati dan segenap kekuatannya. Menggunakan segenap hati dan kekuatan berarti selalu mencurahkan segenap pikiran dalam melaksanakan tugas mereka dan tidak membiarkan hal-hal lain menguasai pikiran mereka, kemudian menggunakan kekuatan yang dia miliki, mengerahkan segenap kekuatannya itu, dan memanfaatkan kualitas, karunia, kelebihan mereka, dan hal-hal yang mereka pahami untuk mengemban tugas itu. Jika engkau memahami, menerima dan memiliki gagasan yang baik, engkau harus menyampaikannya kepada orang lain. Inilah yang dimaksud dengan bekerja sama secara harmonis. Dengan cara ini engkau akan melaksanakan tugasmu dengan baik, dan engkau akan mendapatkan hasil memuaskan dalam pelaksanaan tugasmu. Jika engkau ingin selalu memikul seluruh beban dan menanggung semuanya sendiri, memamerkan dirimu alih-alih orang lain, apakah itu berarti engkau sedang melaksanakan tugasmu? Yang sedang kaulakukan itu disebut kediktatoran; itu artinya pamer. Itu adalah perilaku jahat, bukan pelaksanaan tugas. Tak seorang pun, apa pun kelebihan, karunia, atau bakat khusus mereka, dapat melakukan semua pekerjaan sendiri; mereka harus belajar bekerja sama secara harmonis jika ingin melaksanakan pekerjaan gereja dengan baik. Itulah sebabnya, kerja sama yang harmonis adalah prinsip penerapan untuk orang gunakan dalam melaksanakan tugasnya. Asalkan engkau mencurahkan segenap hatimu, segenap kekuatanmu, dan seluruh kesetiaanmu, serta melakukan semua yang bisa kaulakukan, itu berarti engkau sedang melaksanakan tugasmu dengan baik" ("Penyelesaian Tugas yang Benar Membutuhkan Kerja Sama yang Harmonis" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Dari firman Tuhan aku mengerti bahwa untuk melaksanakan tugas kita dengan baik, kita harus memikirkan kehendak Tuhan dan bekerja sama dengan saudara-saudari kita. Kita harus mengerahkan segenap kemampuan dan menggunakan kelebihan kita untuk melengkapi kelemahan satu sama lain. Begitulah cara kita bisa mendapatkan berkat Tuhan dan mencapai hasil yang baik dalam pekerjaan kita. Aku juga sadar bahwa tidak peduli siapa di antara kami yang menyelesaikan masalah secara langsung. Asalkan keadaan dan kesulitan orang lain dapat diselesaikan, meskipun upayaku tak terlihat dan di balik layar, melaksanakan tugasku dan memuaskan Tuhan akan memberiku penghiburan dan kedamaian. Setelah itu, aku memikirkan kebenaran apa yang harus kupersekutukan untuk keadaan Saudara Chen dan menemukan beberapa firman Tuhan yang relevan untuk diulas oleh Saudari Wang. Dia juga menemukan beberapa bagian yang sangat jelas tentang keadaan Saudara Chen dan itu tak terpikirkan olehku. Dengan bagian-bagian firman ini, segala sesuatunya jauh lebih lengkap. Aku teringat bagaimana Musa sulit berbicara, dan Harun begitu fasih, tapi mereka melaksanakan amanat Tuhan bersama-sama, memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Aku tak bisa keluar untuk bekerja, tapi aku dapat bersekutu dengan Saudari Wang tentang semua yang kulihat dan pikirkan. Bekerja sama-sama, kami memiliki pandangan yang lebih menyeluruh tentang masalah, sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan lebih baik. Bukankah itu lebih bermanfaat bagi pekerjaan gereja? Saudari Wang pergi bersekutu dengan Saudara Chen setelah kami mendiskusikan semuanya. Aku berdoa untuk mereka di dalam hatiku, berharap Tuhan membimbing mereka.

Kemudian suatu hari, kami mendapat surat dari beberapa saudara-saudari. Surat itu mengatakan bahwa melalui persekutuan Saudari Wang, mereka mampu memperbaiki beberapa kekeliruan dan melaksanakan tugas mereka dengan lebih baik. Aku merasa sedikit kecewa setelah membacanya. Aku merasa akulah yang telah menemukan kekeliruan dan masalah itu, tapi yang semua orang lihat hanyalah pekerjaan Saudari Wang. Tak seorang pun melihat apa yang kulakukan di balik layar. Kemudian aku sadar aku kembali bersaing untuk mengejar reputasi dan keuntungan, jadi aku berdoa dan menyangkal diriku sendiri. Kemudian, aku membaca satu bagian firman Tuhan dalam sebuah esai yang sangat menyentuhku. Firman Tuhan katakan: "Engkau mungkin hanya memiliki sedikit kelebihan, tetapi jika kau mampu bekerja dengan orang lain, dan dapat menerima saran yang sesuai, dan jika engkau memiliki motivasi yang benar, dan mampu melindungi pekerjaan rumah Tuhan, engkau adalah orang yang tepat. Terkadang, dengan satu kalimat, engkau dapat memecahkan masalah dan bermanfaat bagi semua orang; terkadang, setelah engkau mempersekutukan satu pernyataan kebenaran, setiap orang memiliki jalan penerapan, dan mampu bekerja sama secara harmonis, dan semua berupaya keras menuju tujuan bersama, dan berbagi pandangan dan pendapat yang sama, sehingga pekerjaan menjadi sangat efektif. Walaupun mungkin tak seorang pun ingat bahwa engkau memainkan peran ini, dan engkau mungkin tidak merasa seolah-olah telah berusaha keras, Tuhan akan melihat bahwa engkau adalah orang yang menerapkan kebenaran, orang yang bertindak sesuai dengan prinsip. Tuhan akan mengingat bahwa engkau telah melakukannya. Ini disebut melaksanakan tugasmu dengan setia" ("Penyelesaian Tugas yang Benar Membutuhkan Kerja Sama yang Harmonis" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Benar. Meskipun tak seorang pun bisa melihat pekerjaanku di balik layar, aku sedang memenuhi tanggung jawabku di hadapan Tuhan. Tak masalah apakah orang lain tahu atau tidak. Menerapkan kebenaran dan memuaskan Tuhan adalah yang terpenting. Sebagai pengawas, itu adalah tugasku dan apa yang seharusnya kulakukan, berbicara kepada orang lain ketika aku melihat kekeliruan dan masalah. Itu bukan sesuatu yang karenanya aku harus mendapat pujian. Dahulu, aku selalu berusaha pamer di depan orang lain, tapi kini aku hanya bisa bekerja dari balik layar. Itu pengaturan Tuhan, dan itulah yang kubutuhkan. Aku harus tunduk padanya dan berfungsi dengan baik, berfokus menerapkan kebenaran dalam tugasku, dan berusaha melakukan tugasku dengan baik.

Setelah itu, ketika melihat masalah dalam pekerjaan kami, aku selalu berinisiatif menghubungi Saudari Wang. Terkadang ketika aku menyurati saudara-saudari tentang masalah, aku ingin menunjukkan bahwa akulah yang menulis, tapi menyadari bahwa aku secara diam-diam sedang meninggikan diri dan pamer, aku selalu berdoa dan melepaskan motifku yang salah. Aku akan menenangkan diriku dan memikirkan apa yang bisa kutulis yang akan membantu orang lain dan bagaimana aku dapat memenuhi tanggung jawabku sendiri. Menerapkan dengan cara ini benar-benar mencerahkan hatiku dan terasa sangat membebaskan. Ini cara yang bagus untuk berperilaku!

Sebelumnya: Kasih Harus Berprinsip

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait

Aku Tidak Layak Melihat Kristus

Huanbao Kota Dalian, Provinsi Liaoning Sejak mulai percaya kepada Tuhan yang Mahakuasa untuk pertama kalinya, aku selalu kagum dengan...