Aku Telah Melihat Corak Asli Pendetaku

12 Oktober 2020

Oleh Saudari Nora, Filipina

Ketika aku pertama kali menjadi orang Kristen, Pendeta gereja kami yang bernama Matias dan istrinya sangat mengagumiku. Mereka menjadikanku pemimpin Tim Pujian dan guru Sekolah Minggu dan selalu penuh perhatian terhadapku. Setiap kali aku menghadapi masalah atau merasa lemah, mereka selalu berdoa untukku. Mereka juga perhatian terhadap anggota gereja lainnya. Setiap kali seseorang merasa negatif atau lemah, mereka mempersekutukan Alkitab untuk menyokong dan membantu mereka. Aku merasa mereka berdua benar-benar penuh kasih dan kami beruntung memiliki mereka. Di lubuk hatiku, aku selalu merasa mereka adalah orang tua rohaniku dalam iman.

Lalu, pada tahun 2018, aku bertemu saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa secara daring. Setelah mendengar kesaksian mereka, aku mengetahui bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, berinkarnasi sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Dia mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan mentahirkan manusia pada akhir zaman, menggenapi nubuat dalam 1 Petrus 4:17 yang mengatakan: "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan." Aku sangat senang, lalu aku dan keluargaku menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman bersama-sama. Dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa kami semua menjadi yakin bahwa semua itu adalah suara Tuhan, dan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Kami semua menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Setelah itu, aku teringat Pendeta Matias. Dia selalu menyuruh kami berjaga-jaga untuk menyambut kedatangan Tuhan, jadi kupikir dia pasti sangat senang mendengar bahwa Tuhan telah datang kembali. Kuputuskan untuk memberitahukan kepadanya kabar baik ini.

Suatu kali dalam sebuah pertemuan, Pendeta Matias berkata, "Kita hidup pada akhir zaman dan setiap saat Tuhan bisa datang kembali. Kita harus berdoa dan berjaga-jaga." Aku sangat senang mendengar perkataannya, jadi aku menimpali, berkata, "Baru-baru ini, aku bertemu beberapa saudara-saudari secara daring yang memberikan kesaksian bahwa Tuhan telah datang kembali. Aku telah menghadiri pertemuan mereka, yang benar-benar sangat mencerahkan." Tanggapannya adalah, "Pertemuan daring sangat bagus dan bisa membantu kita lebih memahami firman Tuhan." Lalu, dia melanjutkan khotbahnya. Aku senang, kupikir, "Pendeta Matias benar-benar seorang pencari kebenaran. Aku harus segera memberitakan Injil Tuhan pada akhir zaman kepadanya." Di luar dugaan, Pendeta Matias dan istrinya datang ke rumahku beberapa hari kemudian. Begitu masuk, Pendeta Matias bertanya kepadaku dengan ekspresi wajah muram, "Kau menyebutkan pertemuan daring. Apa kau sudah bergabung dengan gereja lain?" Melihatnya begitu kesal membuatku sedikit tercengang. Sebelum aku bisa menjawab, ibuku berkata dengan gembira, "Benar, Pendeta. Kami telah menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Dari sanalah kami tahu bahwa Tuhan telah datang kembali. Dia mengungkapkan banyak kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan." Pendeta Matias menjawab dengan tegas, "Tuhan telah datang kembali? Tidak mungkin! Alkitab dengan jelas menubuatkan: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Tuhan akan datang kembali di atas awan pada akhir zaman untuk dilihat semua orang. Jika Dia sudah datang kembali, mengapa kita belum melihat Dia?" Ibuku berkata, "Ada banyak nubuat dalam Alkitab tentang kedatangan Tuhan kembali. Selain Dia datang secara terbuka di atas awan, ada juga ayat tentang Dia yang datang secara rahasia, seperti dalam Kitab Wahyu 16:15, 'Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri,' Kitab Wahyu 3:3, 'Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang kepadamu bagaikan pencuri,' dan Matius 25:6, 'Dan pada tengah malam terdengar teriakan, "Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya."' Perkataan Dia datang seperti pencuri berarti Dia datang kembali secara diam-diam tanpa ada yang mengetahuinya. Jika Tuhan datang secara terbuka di atas awan, maka semua orang akan melihat Dia. Bagaimana itu bisa dikatakan seperti pencuri, dan siapa yang perlu berteriak menyerukan bahwa mempelai laki-laki telah datang?" Dengan marah, Pendeta Matias berkata, "Bukankah pernyataanmu bahwa Tuhan datang secara rahasia bertentangan dengan nubuat bahwa Dia datang di atas awan? Ini tidak sejalan dengan Alkitab. Jika kita belum melihat Tuhan datang di atas awan, itu membuktikan bahwa Dia belum datang kembali. Kita tidak boleh memercayainya!"

Sepertinya dia tidak benar-benar mengerti perkataanku, jadi aku berkata, "Pendeta Matias, nubuat bahwa Dia datang dalam daging secara rahasia dan Dia datang secara terbuka di atas awan sebenarnya tidak bertentangan. Kedatangan Tuhan kembali terjadi dalam dua tahap. Pertama, Dia datang secara rahasia dalam daging, mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan mentahirkan manusia, serta membentuk sekelompok pemenang sebelum bencana. Setelah itu selesai, pekerjaan-Nya secara rahasia pun berakhir, lalu Dia akan mengirimkan bencana, memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Dia akan menghancurkan semua musuh Tuhan, semua yang merupakan milik Iblis. Dia akan menampakkan diri secara terbuka kepada semua bangsa dan suku bangsa hanya setelah bencana besar berakhir. Mereka semua yang mendengarkan suara Tuhan dan menyelidiki pekerjaan-Nya saat Dia bekerja di sini secara rahasia, akan datang ke hadapan takhta Tuhan, menerima penghakiman-Nya pada akhir zaman, dan ditahirkan dari kerusakan mereka, dan pada akhirnya dibawa ke dalam kerajaan Tuhan. Mereka adalah gadis-gadis bijaksana yang dinubuatkan Alkitab. Mereka yang tak mau mendengarkan suara Tuhan saat Dia bekerja secara rahasia di sini dan yang bahkan mengutuk dan menolak Tuhan Yang Mahakuasa adalah gadis-gadis bodoh. Mereka adalah pengikut yang bukan orang percaya, antikristus, dan orang-orang jahat yang disingkapkan melalui pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Saat Tuhan datang secara terbuka di atas awan, mereka akan melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa yang mereka lawan sebenarnya adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, tetapi penyesalan mereka akan datang terlambat. Mereka akan dilumat oleh bencana, dan dihukum saat mereka meratap. Ini akan menggenapi apa yang Tuhan firmankan: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Dengan cara inilah kedua nubuat bahwa Tuhan akan datang secara rahasia dan datang secara terbuka akan digenapi." Lalu, ibuku berkata dengan bersungguh-sungguh, "Pendeta, dia benar. Alkitab beberapa kali menyebutkan tentang kedatangan Tuhan sebagai Anak Manusia. Contohnya: 'Sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak' (Matius 24:27). 'Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Namun, pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini' (Lukas 17:24-25). 'Anak Manusia' mengacu kepada Tuhan yang berinkarnasi, sama seperti Tuhan Yesus adalah Anak Manusia. Dia lahir dari manusia dan memiliki kemanusiaan yang normal. Jika Tuhan datang kembali dalam tubuh roh-Nya, atau sebagai Roh Tuhan Dia tak akan disebut Anak Manusia. Dan jika Tuhan datang kembali sebagai Tuhan dalam tubuh roh-Nya, siapa yang berani menolak atau menentang Dia? Bagaimana dengan perkataan bahwa 'Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini'? Tuhan Yesus telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa yang berinkarnasi. Kau harus membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa." Saat ibuku berbicara, dia mengambil salinan firman Tuhan Yang Mahakuasa untuk pendeta. Dia bukan saja menolak melihatnya, dia juga menepisnya dengan marah dan berteriak, "Ini sudah pasti bukan firman Tuhan. Semua firman Tuhan sudah tercantum dalam Alkitab dan tidak ada lagi firman di tempat mana pun!" Aku terkejut melihat Pendeta Matias berlaku tidak seperti dirinya, wajahnya merah padam karena marah. Selama ini dia selalu sangat baik—tiba-tiba dia tampak seperti orang yang sangat berbeda. Aku mulai merasa sedikit takut, jadi aku segera berdoa kepada Tuhan dalam hatiku, memohon agar Dia memberiku iman dan membimbingku untuk terus menyampaikan persekutuanku.

Setelah berdoa, aku sedikit lebih tenang. Kukatakan kepadanya dengan sangat lembut, "Pendeta Matias, tidak ada dasar alkitabiah atas pernyataanmu bahwa semua firman Tuhan sudah tercantum dalam Alkitab dan tidak ada di tempat lain. Itu tidak sesuai fakta. Dikatakan dalam Injil Yohanes, 'Dan ada pula banyak hal lainnya yang Yesus lakukan, yang jika ditulis satu per satu, menurutku seluruh dunia ini pun tidak cukup untuk memuat kitab-kitab yang ditulis itu' (Yohanes 21:25). Tuhan Yesus mengucapkan banyak hal dalam tiga setengah tahun Dia bekerja dan berkhotbah di bumi, tetapi yang tercatat dalam Empat kitab Injil hanya perlu beberapa jam untuk diucapkan. Ini menunjukkan bahwa Alkitab tidak mungkin mencatat semua perkataan Tuhan Yesus. Selain itu, ada hal-hal yang tidak dimasukkan oleh orang-orang yang menyusun Alkitab, jadi nubuat beberapa nabi tidak dimasukkan ke dalam Alkitab. Itu termasuk beberapa firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi Ezra. Itu berarti pernyataan tidak ada firman Tuhan di luar Alkitab sama sekali tidak berlaku." Ibuku juga berkata dengan sungguh-sungguh, "Bukan hanya beberapa firman Tuhan selama dua tahap pekerjaan-Nya yang tidak dimasukkan ke dalam Alkitab, tetapi juga firman yang akan Tuhan katakan pada akhir zaman! Tuhan Yesus bernubuat: 'Masih ada banyak hal lain yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak dapat menanggungnya saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13). Juga dinubuatkan berkali-kali dalam Kitab Wahyu pasal 2 dan 3: 'Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja.' Kitab Wahyu juga menyebutkan tentang Anak Domba membuka gulungan kitab. Semua ini menubuatkan bahwa Tuhan akan mengucapkan lebih banyak firman saat Dia datang kembali. Jika tidak ada firman Tuhan di luar Alkitab, bagaimana nubuat ini digenapi? Tuhan Yang Mahakuasa sedang melakukan pekerjaan penghakiman, mengungkapkan seluruh kebenaran yang akan mentahirkan dan menyelamatkan manusia sepenuhnya. Dia menyingkap semua misteri rencana pengelolaan-Nya, menyingkapkan dan menghakimi kerusakan manusia yang sebenarnya serta sumber dosa manusia dalam menentang Tuhan. Dia memberi kita jalan menuju pertobatan sejati dan jalan masuk ke dalam kerajaan surga. Yang dinubuatkan dalam Kitab Wahyu tentang Roh Kudus berbicara kepada gereja-gereja, itu mengacu pada firman Tuhan Yang Mahakuasa; firman-Nya itu adalah gulungan kitab yang dibuka oleh Anak Domba. Bagaimana mungkin firman-firman baru ini sudah tercatat lebih dahulu dalam Alkitab? Bukankah pernyataan bahwa tidak ada firman Tuhan di luar Alkitab terlalu dogmatis? Tuhan adalah Sang Pencipta dan sumber air hidup yang tak berkesudahan. Namun, pekerjaan dan firman Tuhan yang tercatat dalam Alkitab sangat terbatas. Kita tak boleh membatasi Tuhan dalam lingkup Alkitab berdasarkan gagasan kita. Itu berarti menyangkal kebenaran, menyangkal pekerjaan dan firman Tuhan itu sendiri!" Ini membuat Pendeta Matias sangat marah, tetapi dia tak bisa membantahnya. Dia hanya berkata, "Aku melarangmu menyelidiki semua ini untuk kebaikanmu sendiri. Kau belum dewasa dalam hidup dan bisa disesatkan. Segeralah mengaku dosa dan bertobat kepada Tuhan!" Aku dengan cepat menjawab, "Pendeta Matias, kami sampai pada kesimpulan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali setelah kami mencari dengan sungguh-sungguh dan membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa. Kau belum membaca firman-Nya, jadi wajar jika memiliki keraguan dan gagasan. Tuhan Yesus berfirman: 'Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka engkau akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu' (Matius 7:7). Asalkan kau mau mencari, dan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, semua kebingunganmu bisa hilang." Tidak lama setelah aku menyelesaikan perkataanku, istrinya meminta informasi kontak saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan berkata dia akan menyelidiki pekerjaan Tuhan nanti. Karena memercayai ucapannya, aku memberikan informasi kontak itu kepada mereka. Mereka mengambilnya dan langsung pergi.

Aku cukup lama merasa tak tenang setelah mereka pergi. Aku selalu menganggap mereka orang yang baik dan rendah hati. Mereka sering menyuruh kami berjaga-jaga untuk menyambut kedatangan Tuhan, tetapi saat mendengar berita kedatangan Tuhan kembali, mereka sama sekali tidak tertarik. Mereka malah dengan keras kepala berpegang teguh pada perkataan dalam Alkitab. Mengapa mereka tidak menerapkan yang mereka khotbahkan? Aku sangat kecewa dan sedih, tetapi berharap mereka akan menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, aku berdoa dalam hati untuk mereka. Aku juga mengirimi mereka tautan film Injil "Menguak Misteri Tentang Alkitab", berharap itu akan membuat mereka melepaskan gagasan mereka, menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, dan segera menyambut kedatangan Tuhan. Saat aku dengan penuh semangat menantikan hal ini, sesuatu yang sangat tak terduga terjadi. Mereka mengirimiku segala macam kabar bohong yang memfitnah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa untuk menjauhkanku darinya. Karena ini tidak memengaruhiku, mereka kemudian mengirim pesan yang mempertanyakan dan melecehkan anggota Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka juga masuk ke Facebook dan memosting banyak kabar bohong yang memfitnah dan menyerang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa untuk menyesatkan orang lain dan menghalangi mereka agar tidak menyelidiki jalan yang benar. Dan mereka tidak berhenti di sana. Mereka pergi dari rumah ke rumah memperingatkan saudara-saudari agar tidak berhubungan denganku, mengkritik dan menjelek-jelekkan aku. Banyak orang salah paham terhadapku dan menjaga jarak denganku. Ada yang mengirimiku pesan yang menuduh dan ada yang menolak berbicara denganku saat kami berpapasan. Bahkan ada yang tidak membukakan pintu saat aku mengunjungi mereka. Ini membuatku sangat sedih. Sebelumnya, aku dekat dengan saudara-saudari ini, tetapi kini mereka menghindari dan menolakku, termakan oleh kebohongan pendeta. Aku sulit percaya semua ini dilakukan oleh pendeta yang dahulu sangat kukagumi. Aku menderita dan merasa batinku sangat lemah. Aku tak bisa memahaminya. Aku tidak melakukan kesalahan apa pun. Aku hanya menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Mengapa pendeta memperlakukanku seperti itu?

Saat seorang saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa mengetahuinya, dia menawariku bantuan dan dukungan serta membacakan satu bagian firman Tuhan untukku: "Dalam setiap langkah pekerjaan yang Tuhan lakukan pada manusia, di luarnya pekerjaan itu terlihat seperti interaksi antara manusia, seolah-olah itu lahir karena pengaturan manusia atau dari gangguan manusia. Namun di balik layar, setiap langkah pekerjaan, dan semua yang terjadi, adalah pertaruhan yang Iblis buat di hadapan Tuhan, dan menuntut orang-orang untuk berdiri teguh dalam kesaksian mereka bagi Tuhan. Misalnya, ketika Ayub diuji: di balik layar, Iblis bertaruh dengan Tuhan, dan yang terjadi kepada Ayub adalah perbuatan manusia, dan gangguan manusia. Di balik setiap langkah pekerjaan yang Tuhan lakukan di dalam dirimu adalah pertaruhan antara Iblis dengan Tuhan—di balik semua itu ada peperangan" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mengasihi Tuhan yang Berarti Sungguh-Sungguh Percaya kepada Tuhan"). Baru setelah itulah aku mengerti bahwa pendeta menghalangiku dan anggota gereja lain mengisolasiku, semua itu adalah pencobaan Iblis. Iblis ingin aku meninggalkan jalan yang benar, mengkhianati Tuhan, dan kehilangan keselamatan-Nya pada akhir zaman. Iblis sangat tercela! Kupikir, "Karena aku sudah yakin Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, apa pun kesulitan yang mungkin kuhadapi, aku harus tetap teguh mengikuti Dia sampai akhir." Lalu, saudari itu menyampaikan persekutuan ini: "Tuhan menggunakan situasi ini untuk mengajar kita agar mengenali orang lain. Cara orang memperlakukan kedatangan Tuhan memperlihatkan sikap mereka terhadap kebenaran dan Tuhan, serta menyingkapkan esensi mereka." Lalu, dia membacakan bagian lain firman Tuhan: "Ingin tahukah engkau apa sumber masalah yang menyebabkan orang Farisi menentang Yesus? Ingin tahukah engkau apa esensi orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Selain itu, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mengejar kebenaran hidup. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu kedatangan Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa yang dimaksud dengan jalan kebenaran. Menurutmu, bagaimana orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal seperti itu bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mungkin mereka dapat melihat Mesias? Mereka menentang Yesus karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang Yesus ucapkan, dan terlebih lagi, karena mereka tidak mengenal Mesias. Dan karena mereka belum pernah melihat Mesias, dan tidak pernah bersama-Nya, mereka membuat kesalahan dengan berpaut pada nama Mesias sambil menentang esensi Mesias dengan segala cara yang memungkinkan. Orang-orang Farisi ini pada dasarnya keras kepala, congkak, dan tidak menaati kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: sedalam apa pun khotbah-Mu, setinggi apa pun otoritas-Mu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah keyakinan ini konyol dan tidak masuk akal?" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan kembali Langit dan Bumi"). Setelah itu, dia menyampaikan lebih banyak persekutuan berdasarkan firman dari Tuhan ini, yang membuatku lebih memahami tentang perilaku para pendeta. Aku selalu berpikir karena mereka mengenal Alkitab dengan baik, telah bekerja keras melayani Tuhan selama bertahun-tahun, mengasihi jemaat, dan selalu menyuruh kami berjaga-jaga untuk menyambut kedatangan Tuhan, itu artinya mereka mencintai kebenaran dan merindukan kedatangan Tuhan. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak seperti yang kupikirkan. Penampilan mereka yang rendah hati dan penuh kasih hanyalah topeng yang mereka gunakan untuk mengelabui dan menyesatkan orang, dan mereka tidak ada bedanya dengan orang Farisi yang munafik. Orang-orang Farisi juga terlihat sangat saleh. Setiap hari, mereka menguraikan Kitab Suci di bait suci, dan berdoa di sudut-sudut jalan agar orang lain melihat mereka melakukannya. Mereka semua menantikan kedatangan Mesias, tetapi saat Tuhan Yesus benar-benar muncul untuk melakukan pekerjaan-Nya, mengungkapkan kebenaran, dan mengadakan begitu banyak tanda dan mukjizat, yang semuanya jelas berasal dari Tuhan, orang-orang Farisi tidak mau menyelidiki semua itu. Mereka dengan keras kepala menjunjung tinggi hukum Taurat dalam kitab suci dan menggunakan kata-kata Kitab Suci untuk mengutuk pekerjaan Tuhan. Mereka membantu menyalibkan Tuhan Yesus dan mereka pun dihukum oleh Tuhan. Para pendeta dari gereja kami persis sama. Mereka tampak dengan rendah hati melayani Tuhan dan menantikan kedatangan-Nya kembali, tetapi meskipun tahu betul bahwa Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, mereka tetap tidak menyelidikinya sama sekali. Mereka malah berpegang teguh pada gagasan mereka sendiri dan perkataan harfiah dalam Alkitab, menentang dan mengutuk pekerjaan baru Tuhan. Mereka berkata jika Dia tidak datang di atas awan, maka Dia bukan Tuhan Yesus, apa pun yang tidak tertulis di dalam Alkitab bukanlah pekerjaan Tuhan, dan seterusnya. Mereka berusaha keras menghalangi orang agar tidak menyelidiki dan menerima jalan yang benar. Mereka tidak benar-benar merindukan kedatangan Tuhan, tetapi mereka adalah orang Farisi zaman modern yang membenci kebenaran, dan membenci penampakan serta pekerjaan Tuhan. Itu mengingatkanku akan Tuhan Yesus yang mengutuk orang-orang Farisi dengan berkata: "Celakalah engkau ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang munafik! Karena engkau seperti kuburan yang dicat putih, yang di luarnya memang kelihatan bagus, tetapi di dalamnya penuh tulang orang mati dan semua kenajisan. Bahkan engkau kelihatan benar dari luar di mata orang lain, tetapi di dalamnya engkau penuh dengan kemunafikan dan kejahatan" (Matius 23:27-28). Memahami semua ini memampukanku mengenali yang sebenarnya mengenai tindakan para pendeta itu. Namun, yang terjadi selanjutnya benar-benar menunjukkan kepadaku diri mereka yang sebenarnya.

Suatu sore, Penatua Arlo dan dua saudari dari gereja lamaku datang ke rumahku dan hanya menatapku dengan dingin tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Lalu, Penatua Arlo mengeluarkan ponselnya, memencet nomor, dan memberikannya kepadaku. Saat mengambilnya, aku mendengar Pendeta Matias dengan marah mengatakan segala macam kata kasar. Lalu dia memperingatkanku, "Kau dilarang berhubungan dengan anggota gereja kami dan menyebarkan Injil Tuhan Yang Mahakuasa di gereja kami. Jangan mencuri domba-dombaku!" Aku sangat marah dan kukatakan kepadanya, "Mengapa aku tak boleh memberitakan kabar baik tentang kedatangan Tuhan kembali kepada mereka? Mengapa kau selalu berusaha menghalangi orang agar mereka tidak mencari jalan yang benar? Mereka semua adalah domba Tuhan. Mengapa kau tidak membolehkan mereka mendengar suara Tuhan?" Setelah menutup telepon, Penatua Arlo dan yang lainnya menegurku, lalu pergi. Pendeta itu terus mengganggu keluargaku setelah itu, bahkan secara terbuka mencoreng nama kami di gereja. Anggota keluargaku menjadi lemah dan negatif, tak mampu menanggung penindasan tersebut. Perbuatan jahat pendeta itu membuatku sangat marah. Aku membaca lebih banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa: "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan maksud-maksud Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja mengganggu mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa mereka tidak lain adalah antikristus yang memimpin manusia untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan hidup yang berdedikasi untuk menelan jiwa manusia?" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"). Firman Tuhan Yang Mahakuasa membuatku lebih jelas mengetahui yang sebenarnya tentang para pendeta dari dunia keagamaan—mereka menentang Tuhan. Mereka menyatakan bahwa mereka melindungi kawanan domba Tuhan dengan tidak membiarkan kami memberitakan Injil kerajaan Tuhan, padahal mereka sebenarnya takut semua orang akan mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa dan tak seorang pun akan mendengarkan mereka lagi. Lalu, mereka akan kehilangan status mereka. Karena itulah mereka berusaha sekuat tenaga mencegah atau menghalangi orang percaya agar mereka tidak menyelidiki jalan yang benar. Itu membuatku teringat perkataan Tuhan Yesus: "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana" (Matius 23:13). "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri" (Matius 23:15). Para pendeta itu bukan saja tak mau mencari jalan yang benar, mereka juga berusaha keras mencoreng dan mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman dan menyesatkan orang percaya. Banyak orang yang tidak mengetahui faktanya mengikuti mereka dalam menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa. Bukankah mereka menjadikan orang-orang itu anak-anak neraka seperti mereka, agar dihukum bersama dengan mereka? Mereka benar-benar kejam. Para pendeta di dunia keagamaan membenci kebenaran. Mereka menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan tanpa malu mengumpulkan domba Tuhan di kandang mereka sendiri, berebut dengan Tuhan untuk mendapatkan umat pilihan-Nya. Mereka sama seperti orang-orang Farisi yang dikutuk Tuhan Yesus 2.000 tahun yang lalu. Mereka adalah hamba yang jahat, antikristus yang disingkapkan oleh Tuhan melalui pekerjaan-Nya pada akhir zaman! Aku melihat dengan jelas esensi mereka yang menentang Tuhan dan membenci kebenaran. Aku bertekad dengan penuh keyakinan mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa, bagaimanapun mereka mencoba menghalangi! Semua orang di keluargaku juga memperoleh kearifan dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan tidak lagi merasa terkekang oleh para pendeta.

Mengingat kembali saat para pendeta terus mengganggu dan menjelek-jelekkan aku, meskipun aku sedikit menderita, hal itu juga memampukanku mengenali mereka. Aku mengetahui diri mereka yang sebenarnya—mereka membenci kebenaran dan menentang Tuhan. Aku tak akan pernah lagi disesatkan atau dikekang oleh mereka. Aku juga mengerti jika kita berdoa kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya, Dia akan menggunakan firman-Nya untuk menuntun kita memahami kebenaran dan menang atas pencobaan Iblis. Imanku kepada Tuhan bertumbuh berkat pengalaman itu. Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Tawanan Keluargaku Sendiri

Oleh Saudari Jing Xun, Thailand Aku menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman tahun 2019. Dengan membaca firman Tuhan, kulihat Tuhan Yang...

Kurangi Ukuran Huruf
Tambah Ukuran Huruf
Masuk Layar Penuh
Keluar Layar Penuh