Siapa Orang Farisi Masa Kini?
Selama 22 tahun sebagai orang Kristen, aku terutama bertanggung jawab atas keuangan gereja dan sekolah Minggu. Pada Mei 2017, aku bertemu Saudari Jane dari Prancis di Facebook. Dia memberikan kesaksian tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman dan berkata bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali dalam daging untuk mengungkapkan kebenaran dan menghakimi serta mentahirkan manusia. Aku teramat senang. Aku mencari tahu lebih jauh dan melihat bahwa firman yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, bahwa itu adalah suara Tuhan, sumber air hidup yang mengalir dari takhta. Semangatku dipupuk dan ditopang. Aku dan kedua putriku dengan senang hati menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman.
Suatu hari, aku sedang mengobrol dengan seorang saudari saat dia memberitahuku tentang berbagi Injil dengan seorang pemimpin di gereja lamanya. Dia berkata pendeta itu berpegang teguh pada kata-kata harfiah Alkitab dan menolak menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Dia menyebarkan segala macam kebohongan dan menutup gereja, bahkan mengancam para orang percaya. Aku takjub dan bingung oleh hal ini. Aku pikir, "Pendeta adalah pemimpin gereja. Mereka selalu menyuruh kita berjaga-jaga untuk kedatangan Tuhan kembali. Setelah mendengar Tuhan telah datang kembali, mengapa mereka tidak mengarahkan para orang percaya untuk menyelidikinya, tetapi mencoba menghentikan mereka? Para pendeta di gereja kami telah mempelajari teologi dan menguasai Alkitab dengan baik. Mereka saleh dan mencintai para saudara–saudari serta selalu mengajari kami agar mengikuti ajaran Tuhan dan berjaga-jaga untuk kedatangan Tuhan. Seandainya mau membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, mereka akan tahu itu adalah suara Tuhan dan dengan senang hati menyambut-Nya." Namun, yang mengejutkanku, suatu hari 10 bulan kemudian, aku dan putri bungsuku mengkhotbahkan Injil kepada seorang saudari dan Pendeta Li dari gereja lama kami mengetahuinya. Dia berbohong untuk menghentikanku mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa dan mengancam akan mengeluarkanku dari gereja. Barulah aku melihat kemunafikan aslinya.
Suatu hari, dia tiba-tiba meneleponku dan memintaku untuk menemuinya di gereja. Ketika aku tiba di sana, dia bertanya kepadaku dengan keras, "Kau seorang diaken gereja yang sudah percaya selama lebih dari 20 tahun. Kenapa kau kini percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa? Kenapa tak bertanya kepadaku tentang itu lebih dahulu? Kau tak sepenuhnya memahami Alkitab. Tanpa penjagaan kami, kau akan mudah disesatkan. Bagaimana kau tahu Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali?" Aku merasa sangat tidak nyaman dan berpikir, "Aku bebas untuk menyelidiki jalan yang benar. Kenapa aku harus menanyakannya denganmu lebih dahulu? Lalu, benar, aku sudah percaya sejak lama, dan meskipun aku tidak tahu sebanyak dirimu tentang Alkitab, aku tahu pikiranku sendiri. Aku menyelidiki jalan ini selama tiga bulan dan membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa. Aku melihat bahwa firman-Nya memiliki otoritas dan kuasa—itu adalah kebenaran. Firman-firman itu tidak hanya mengungkap kebenaran dan misteri Alkitab, tetapi juga menunjukkan kepada kita jalan untuk ditahirkan dari kerusakan. Dari membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku menjadi yakin Dia adalah Tuhan yang datang kembali, jadi aku menerima Dia." Yang kukatakan kepada pendeta itu adalah, "Kau baru akan tahu apakah Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali dengan sungguh-sungguh mempelajarinya dan membaca firman-Nya."
Aku kemudian menunjukkan kepadanya aplikasi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa di ponselku dan memutar video pembacaan firman Tuhan untuknya. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Di seluruh alam semesta, Aku sedang melakukan pekerjaan-Ku, dan di Timur, guruh menggelegar tanpa henti, mengguncangkan semua bangsa dan denominasi. Suara-Kulah yang membawa semua manusia ke masa kini. Aku akan membuat semua manusia ditaklukkan oleh suara-Ku, masuk ke dalam aliran ini, dan tunduk di hadapan-Ku, sebab sudah sejak lama Aku mengambil kembali kemuliaan-Ku dari seluruh bumi dan menyatakannya sekali lagi di Timur. Siapa yang tak rindu melihat kemuliaan-Ku? Siapa yang tak harap-harap cemas menantikan kedatangan-Ku kembali? Siapa yang tidak haus akan penampakan-Ku kembali? Siapa yang tidak mendambakan keindahan-Ku? Siapa yang tak mau datang kepada terang? Siapa yang tak mau melihat kekayaan Kanaan? Siapa yang tak merindukan kembalinya Sang Penebus? Siapa yang tak memuja Yang Mahakuasa? Suara-Ku akan menyebar ke seluruh bumi; ketika berhadapan dengan umat pilihan-Ku, Aku ingin berbicara lebih banyak kepada mereka. Seperti guruh hebat yang mengguncangkan gunung-gunung dan sungai-sungai, Aku mengucapkan firman-Ku kepada seluruh alam semesta dan umat manusia. Oleh karena itulah, firman yang keluar dari mulut-Ku telah menjadi harta umat manusia, dan semua manusia menghargai firman-Ku. Kilat memancar dari Timur terus sampai ke Barat. Firman-Ku begitu berharga sampai-sampai manusia enggan melepaskannya dan pada saat yang sama mendapati bahwa firman itu tak terselami, tetapi semakin bersuka di dalamnya. Seperti bayi yang baru lahir, semua orang bergembira dan bersukacita, merayakan kedatangan-Ku. Dengan suara-Ku, Aku akan membawa semua manusia ke hadapan-Ku" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia)
Di tengah video, Pendeta Li tersenyum mencemooh dan berkata, "Matikan. Aku telah sangat lama mengunduh aplikasi ini, dan telah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa." Aku terkejut sekaligus senang mendengar ini, dan bergegas berkata, "Kau sudah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa? Lalu? Apa menurutmu itu adalah suara Tuhan?" Dia mengerutkan bibirnya dan berkata, "Semua firman Tuhan ada di dalam Alkitab. Tidak ada firman Tuhan di luar Alkitab. Aku tidak akan memercayainya sebagus apa pun kata-kata itu!" Ini membuatku terkejut, dan aku membalas, berkata, "Pendeta Li, apa kau yakin semua firman Tuhan ada di dalam Alkitab? Kau selalu membacakan ayat ini untuk kami: 'Dan ada pula banyak hal lainnya yang Yesus lakukan, yang jika ditulis satu per satu, menurutku seluruh dunia ini pun tidak cukup untuk memuat kitab-kitab yang ditulis itu' (Yohanes 21:25). Bukankah itu benar? Tuhan Yesus secara resmi bekerja selama tiga setengah tahun, memimpin murid-murid-Nya untuk berkhotbah dan bekerja. Dia mengatakan banyak hal dan memberikan banyak khotbah, Empat Injil dalam Alkitab pun mencatat hanya sebagian kecil dari yang Tuhan Yesus katakan. Jadi, klaimmu bahwa firman Tuhan hanya ada dalam Alkitab tak sesuai dengan fakta. Tuhan Yesus juga dengan jelas menubuatkan Dia akan datang kembali pada akhir zaman untuk membuka gulungan kitab dan mengucapkan perkataan-Nya kepada gereja-gereja. Perkataan ini adalah firman baru yang diungkapkan oleh Tuhan pada akhir zaman. Perkataan itu mustahil dicatat di muka dalam Alkitab. Karena itulah kita tidak bisa membatasi perkataan Tuhan pada Alkitab. Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan manusia. Itu adalah 'apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja' (Wahyu 2:7). Kita harus mencari dengan rendah hati karena hanya dengan begitu kita akan mendengar suara Tuhan dan menyambut Tuhan."
Pendeta Li mencibir kepadaku dan berkata dengan penuh teka-teki, "Aku bisa melihat kau tahu satu atau dua hal. Kita orang Kristen tidak bisa menyimpang dari Alkitab apa pun alasannya. Sehebat apa pun firman Tuhan Yang Mahakuasa, jika itu melampaui Alkitab, aku tak bisa menerimanya. Aku sarankan agar kau tidak lagi memercayai Tuhan Yang Mahakuasa, jika tidak, pelayananmu di gereja kami akan dicabut, dan kau akan menyesalinya!" Aku berkata, "Bukankah kita orang Kristen merindukan Tuhan Yesus datang kembali? Hanya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang sekarang bersaksi bahwa Dia telah datang kembali, jadi bukankah kita harus mempelajarinya? Jika tak mencari dengan rendah hati, tetapi berpegang teguh pada gagasan dan imajinasi kita, kita akan melewatkan kedatangan Tuhan kembali, lalu kita benar-benar akan menyesalinya!" Sebelum aku selesai, dia berkata, "Cukup! Cukup bicaramu. Aku tidak akan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Aku akan memberimu waktu untuk mempertimbangkan kembali. Jika kau tidak mau melepaskan itu, kau akan dikeluarkan." Dia kemudian bergegas pergi. Aku terkejut dan kecewa terhadap reaksi Pendeta Li. Dia selalu memberi tahu kami Tuhan menyetujui orang-orang yang mencari dengan rendah hati. Saat dihadapkan pada kedatangan Tuhan kembali, aku terkejut melihat dia justru berpegang teguh pada Alkitab dan gagasannya sendiri. Dia bahkan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi tetap tidak ingin tahu lebih banyak tentang itu. Dia benar-benar bermuka dua. Itu kemunafikan.
Minggu itu, aku pergi ke gereja. Sebelum kebaktian, Pendeta Hong mendatangiku dan berkata, "Aku dengar kau telah mempelajari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Aku sudah lama tahu tentang Gereja itu. Hal-hal yang mereka khotbahkan melampaui Alkitab. Keyakinanmu kepada Tuhan Yang Mahakuasa adalah pengkhianatan terhadap Tuhan Yesus. Lepaskanlah keyakinan itu, jika tidak, imanmu selama bertahun-tahun akan sia-sia!" Aku berpikir, "Bagaimana dia tahu aku percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa? Pendeta Li pasti memberitahunya." Jadi, aku bertanya kepadanya, "Apakah Tuhan mengikuti Perjanjian Lama saat Dia mulai bekerja? Dia mengkhotbahkan jalan pertobatan dan tak memelihara hari Sabat. Apakah ini dicatat dalam Perjanjian Lama? Firman dan pekerjaan Tuhan melampaui Perjanjian Lama, jadi apakah kau berani mengatakan kita mengkhianati Tuhan Yahweh dengan percaya kepada Tuhan?" Tampak canggung, dia tak berkata-kata, jadi aku bertanya, "Sudahkah kau membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa? Firmannya mengungkap misteri Alkitab. Dia menunjukkan akar penyebab mengapa umat manusia berdosa dan menentang Tuhan. Dia mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan manusia. Firmannya dinubuatkan dalam Kitab Wahyu, itu adalah 'apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja' (Wahyu 2:7). Aku telah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mendengar suara Tuhan, aku juga tahu bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Dengan percaya kepada-Nya, aku mengikuti jejak langkah Tuhan. Bagaimana mungkin itu pengkhianatan terhadap Tuhan Yesus?" Pendeta Hong memotongku dengan tidak sabar dan berkata, "Cukup. Jika kau bersikeras pada jalan ini, pastikan kau tak menyesalinya." Dia tertawa dingin dan pergi. Ekspresinya membuatku menggigil, dan aku bertanya-tanya apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
Kebaktian dimulai dan Pendeta Hong memutar video berisi kebohongan yang memfitnah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Menonton video kebohongan dan tuduhan palsu ini, aku menjadi sangat marah, berpikir, "Hanya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran yang tersedia secara daring. Alih-alih mengarahkan orang percaya untuk mempelajarinya, kau memutar video berisi kebohongan ini untuk mendiskreditkan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Kau hanya menentang dan menghujat Tuhan!"
Pendeta Hong kemudian berkata dengan keras, "Alkitab berkata 'Aku heran betapa cepatnya engkau berpaling dari Dia yang memanggil engkau kepada kasih karunia Kristus dan beralih kepada injil lain; yang sebenarnya bukan Injil; tetapi ada orang yang mengacaukan engkau sekalian, dan yang ingin membelokkan Injil Kristus. Tetapi meskipun kami, atau malaikat dari surga, yang memberitakan kepada engkau injil lain selain Injil yang sudah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia' (Galatia 1:6-8). Kita percaya kepada Tuhan Yesus dan harus berpegang pada nama dan jalan-Nya. Kita tidak boleh mendengarkan bualan atau menerima Injil lain. Kita terutama tidak boleh mendengarkan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa bersaksi tentang kedatangan Tuhan kembali karena itu adalah kemurtadan. Jika ada yang ketahuan telah menerima jalan Tuhan Yang Mahakuasa, mereka akan segera dikeluarkan! Jika ada yang mengkhotbahkan Tuhan Yang Mahakuasa kepada kalian, segera beri tahu aku atau kalian akan mengkhianati Tuhan." Pendeta Hong kemudian menatapku dengan tajam. Melihat dia terlihat begitu penuh kemenangan, aku tidak bisa menahan diri teringat orang-orang Farisi yang berdiri di bait suci, menipu dan menghasut orang-orang biasa untuk menolak Tuhan Yesus.
Semua saudara-saudari di gereja tampak ketakutan. Melihat mereka semua terperdaya Pendeta Hong, aku berpikir dengan marah: "Dia benar-benar keterlaluan. Dia sengaja salah menafsirkan Alkitab untuk menipu orang dan mengintimidasi mereka agar tidak menyelidiki jalan yang benar. Jika dia memahami Alkitab dengan baik, tentunya dia tahu ada konteks dari perkataan Paulus. Yang dimaksud Paulus adalah hanya ada satu Injil di Zaman Kasih Karunia, Injil pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Mengikuti Injil lain adalah mengkhianati Tuhan. Namun, Paulus tidak pernah mengatakan Injil kerajaan yang akan dikhotbahkan ketika Tuhan datang kembali itu salah, atau bersaksi akan kedatangan kembali Tuhan Yesus itu berarti mengkhotbahkan Injil yang berbeda." Pendeta Hong secara semena-mena menerapkan kata-kata Paulus pada pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Dia menyalahartikan Alkitab! Dia menipu orang dan menghentikan mereka mencari jalan yang benar, merusak kesempatan mereka untuk masuk ke kerajaan Tuhan! Aku benar-benar ingin membantah kekeliruannya agar semua orang di gereja bisa melihat sifat aslinya. Namun, aku pikir jika melakukan itu, aku akan menemui jalan buntu. Jika dia secara terbuka mengumumkan aku akan dikeluarkan, akan lebih sulit bagiku mengkhotbahkan Injil kepada orang lain. Jadi, aku memutuskan untuk diam.
Setelah kebaktian, Pendeta Hong memperingatkanku lagi agar tidak mengkhotbahkan Injil Tuhan Yang Mahakuasa kepada anggota lain. Tentang ini aku berpikir, "Saudara-saudari adalah domba Tuhan, dan Tuhan telah datang untuk mencari domba-Nya, tetapi Pendeta Hong tak mengizinkanku berkhotbah kepada mereka atau membiarkan mereka mendengar suara Tuhan. Dia justru menipu dan mengancam mereka untuk mencegah mereka menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa. Dengan melakukan ini, dia menghalangi jalan menuju kerajaan Tuhan." Aku teringat perkataan Tuhan kepada orang-orang Farisi: "Tetapi celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana" (Matius 23:13). "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri" (Matius 23:15). Pendeta Hong berperilaku seperti orang Farisi. Saat mendengar bahwa Tuhan telah datang, dia menolak untuk mendengarkan dan menghentikan orang lain dari mendengar suara Tuhan dan menyapa Tuhan. Ini perbuatan jahat dan melawan Tuhan. Itu menyinggung watak Tuhan dan membuatnya layak mendapatkan kutukan Tuhan! Kata-kata pendeta tidak berpengaruh kepadaku dan aku terus mengkhotbahkan Injil kepada orang lain.
Seminggu kemudian, Pendeta Li memintaku datang ke gereja bersama putriku. Pendeta Li ada di sana bersama empat diaken dan anggota dewan lainnya. Pendeta Li berkata sambil tersenyum, "Sudahkah kau mempertimbangkannya kembali?" Aku berkata dengan sungguh-sungguh, "Sebagai orang Kristen, kita terus berbuat dosa dan mengaku, serta tak bisa membebaskan diri dari dosa. Tuhan Yang Mahakuasa sekarang mengungkapkan kebenaran dan bekerja untuk menghakimi dan mentahirkan manusia. Hanya dengan menerima pekerjaan-Nya dan menjalani penghakiman dan hajaran-Nya, kita bisa sepenuhnya ditahirkan dari dosa dan layak untuk memasuki kerajaan Tuhan. Aku telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun dan kini telah menyambut kedatangan-Nya kembali. Aku takkan pernah mengkhianati Tuhan Yang Mahakuasa, apa pun yang terjadi." Seorang diaken tiba-tiba melompat, menudingkan jarinya ke arahku, dan berkata dengan marah, "Karena kau bersikeras untuk percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, mulai besok kau bukan lagi guru Sekolah Minggu kami ataupun bertanggung jawab atas keuangan gereja!" Pendeta Li berbicara dengan manis, "Iman kita kepada Tuhan berarti dosa-dosa kita diampuni. Kita tidak butuh Tuhan untuk datang kembali untuk menghakimi atau mentahirkankan kita. Kau telah disesatkan." Aku berkata, "Tuhan mengampuni dosa-dosa kita saat Dia disalibkan, itu benar. Namun, kita harus mengerti bahwa dosa-dosa kita diampuni berarti kita telah ditebus oleh Tuhan Yesus dan tidak lagi dikutuk di bawah hukum Taurat. Itu tidak berarti kita disucikan dan diselamatkan sepenuhnya. Tuhan Yesus tidak membebaskan kita dari natur berdosa kita, jadi kita dikendalikan oleh itu dan sering kali tak bisa menahan diri menunjukkan watak rusak yang jahat seperti kecongkakan, kecurangan, dan kejahatan. Ibrani 12:14 berkata: 'Usahakankah hidup damai dengan semua orang dan dalam kekudusan, karena tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan.' Tuhan itu kudus, jadi bagaimana kita, yang terlalu kotor, layak untuk melihat Tuhan, layak untuk kerajaan surga? Karena itulah Tuhan Yesus berjanji datang kembali pada akhir zaman untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan menghakimi dan mentahirkan manusia. Ini menggenapi nubuat Tuhan: 'Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13). 'Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman' (Yohanes 12:47-48)."
Pendeta Li berkata dengan meremehkan, "Kami akan menunggu Tuhan Yesus dengan bekas paku di tangan-Nya, yang datang menaiki awan untuk membawa kita ke dalam kerajaan-Nya. Meskipun Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan kebenaran, kami tetap takkan menerima Dia!" Dia mengucapkan hujatan lain terhadap Tuhan Yang Mahakuasa sementara yang lainnya ikut mengutuk. Melihat mereka begitu keras kepala, aku berkata dengan tegas, "Kalian semua adalah pemimpin gereja yang telah mendengar kesaksian orang-orang tentang kedatangan Tuhan kembali dan kalian bukan hanya tidak mau mencari dengan rendah hati, tetapi berusaha keras menghentikan orang lain mempelajari jalan yang benar. Kalian menyebarkan kebohongan untuk menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa. Perbuatan macam apa ini? Apa yang pada akhirnya terjadi kepada mereka yang menentang dan mengutuk Tuhan? Orang-orang Farisi berpegang teguh pada gagasan dan imajinasi mereka, dengan keras kepala menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan Yesus serta menghujat-Nya. Pada akhirnya, mereka membuat Dia dipaku di kayu salib, dengan demikian menyinggung Tuhan dan mendatangkan kutukan dan hukuman-Nya. Tentunya pelajaran dari kegagalan orang Farisi seharusnya membuat kita tersadar? Dengarkanlah firman Tuhan Yang Mahakuasa dan kemudian putuskan!" Aku lalu mengambil ponselku dan membaca sebuah kutipan dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Mereka yang berharap memperoleh hidup tanpa mengandalkan kebenaran yang diucapkan oleh Kristus adalah orang-orang paling konyol di bumi, dan mereka yang tidak menerima jalan hidup yang dibawa oleh Kristus adalah orang-orang yang sesat dalam fantasi. Maka Aku mengatakan bahwa orang-orang yang tidak menerima Kristus akhir zaman selamanya akan dibenci Tuhan. Kristus adalah pintu gerbang bagi manusia menuju kerajaan pada akhir zaman, yang tidak bisa dilangkahi oleh siapa pun. Tidak seorang pun bisa disempurnakan oleh Tuhan kecuali melalui Kristus. Engkau percaya kepada Tuhan, karena itu, engkau harus menerima firman-Nya dan menaati jalan-Nya. Engkau tidak bisa hanya berpikir tentang memperoleh berkat sementara engkau tidak mampu menerima kebenaran dan tidak mampu menerima perbekalan hidup. Kristus datang pada akhir zaman agar semua yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya bisa diberi hidup. Pekerjaan-Nya adalah untuk mengakhiri zaman lama dan memasuki zaman baru, dan pekerjaan-Nya adalah jalan yang harus ditempuh oleh semua orang yang ingin memasuki zaman baru. Kalau engkau tidak bisa mengakui-Nya, malah mengutuk, menghujat, atau bahkan menganiaya Dia, maka engkau pasti akan dibakar sepanjang keabadian, dan tidak akan pernah memasuki kerajaan Tuhan. Karena Kristus sesungguhnya adalah pengungkapan Roh Kudus, pengungkapan Tuhan, Pribadi yang Tuhan beri kepercayaan untuk melakukan pekerjaan-Nya di bumi. Oleh karena itu, Aku mengatakan bahwa jika engkau tidak bisa menerima segala hal yang dilakukan oleh Kristus akhir zaman, berarti engkau menghujat Roh Kudus. Hukuman setimpal yang harus ditanggung oleh mereka yang menghujat Roh Kudus sangat jelas bagi semua orang" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Sebelum aku selesai membaca, seorang anggota dewan melompat dan berteriak, "Berhenti! Kami takkan menerimanya tidak peduli seberapa benar jalan Tuhan Yang Mahakuasa!" Aku marah dan berkata, "Kau sangat congkak! Kata-kata ini adalah firman Roh Kudus, perkataan Tuhan sendiri. Kau benar-benar tak bisa melihatnya? Tidak bisakah kau memahami suara Tuhan? Apa kau bahkan domba Tuhan?" Pendeta Li berkata dengan senyum licik, "Kami takkan memercayai siapa pun yang mengungkapkan kebenaran kecuali itu adalah Tuhan Yesus!" Aku melihat mereka tak memiliki keinginan untuk mencari kebenaran. Mereka hanya berpegang teguh pada gagasan mereka dan sembarangan menghakimi dan mengutuk pekerjaan Tuhan. Mereka benar-benar tidak masuk akal! Aku tidak ingin berbicara dengan mereka lagi, maka aku pergi bersama putriku. Saat itu, Pendeta Li mengancam kami, berkata, "Aku akan memberimu waktu satu bulan untuk mempertimbangkan posisimu. Jika kau terus percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, kalian semua akan dikeluarkan!" Aku menjawab dengan marah, "Tak perlu menunggu sebulan. Keluarkan aku sekarang! Aku tak takut dikeluarkan dari gereja ini. Aku lebih takut tak mendengar suara Tuhan, tak melihat penampakan Tuhan, tak menyambut Tuhan, dan kehilangan berkat kerajaan surga. Kita akhirnya mendengar suara Tuhan dan telah dibangkitkan ke hadapan takhta Tuhan untuk menghadiri perjamuan kawin Anak Domba. Meskipun kau tak mengusir kami, kami takkan pernah kembali ke sini lagi!" Pendeta Li memberikan senyuman licik itu lagi dan berkata, "Kami belum bisa mengeluarkanmu. Jika kami melakukannya, yang lain akan berkata kami mengeluarkanmu hanya karena kau bergabung dengan pertemuan daring. Mereka akan mengatakan kami tak menunjukkan belas kasihan. Dalam waktu satu bulan, kami akan memberi tahu semua orang bahwa kau telah mengkhianati Tuhan dan ingin meninggalkan gereja. Kami akan mengatakan telah melakukan semua yang kami bisa untuk menasihatimu, tetapi kau bersikeras memercayai Tuhan Yang Mahakuasa, dan bahwa kami harus mengusirmu sebagai upaya terakhir."
Perilakunya yang bermuka dua benar-benar membuatku jijik. Saat Tuhan Yesus menegur orang Farisi, Dia berkata: "Celakalah engkau ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang munafik! Karena engkau seperti kuburan yang dicat putih, yang di luarnya memang kelihatan bagus, tetapi di dalamnya penuh tulang orang mati dan semua kenajisan. Bahkan engkau kelihatan benar dari luar di mata orang lain, tetapi di dalamnya engkau penuh dengan kemunafikan dan kejahatan" (Matius 23:27-28). Ternyata kepedulian Pendeta Li dan yang lainnya terhadap orang percaya hanya pura-pura, semuanya palsu. Mereka hanya ingin menjunjung citra dan posisi mereka di mata saudara-saudari. Saudara-saudari telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun dan ingin menyambut kedatangan-Nya kembali, tetapi mereka tertipu oleh pendeta munafik ini. Mereka memercayai kebohongan ini dan kehilangan kesempatan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Siapa sangka para pendeta dan penatua yang memberi tahu kita agar waspada terhadap Kristus palsu dan antikristus akan berakhir sebagai antikristus curang itu sendiri? Mereka menuduh orang tanpa berkaca, menyesatkan orang. Mereka sangat penuh kebencian!
Setelah kami meninggalkan gereja, putriku dengan marah berkata, "Dahulu aku berpikir karena mereka telah melayani Tuhan selama bertahun-tahun dan memahami Alkitab, mereka akan dengan senang hati menyambut Tuhan saat Dia datang. Aku tak pernah berpikir mereka bisa begitu congkak. Mereka tak mau mencarinya sendiri, bahkan mencoba menghentikan dan menipu orang lain. Mereka secara terang-terangan menentang Tuhan!" Aku kemudian teringat firman Tuhan yang kubaca dalam sebuah pertemuan: "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah antikristus yang memimpin manusia menentang Tuhan? Bagaimana pengikut mereka bisa tahu bahwa mereka adalah setan, pelahap jiwa manusia?" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Para pendeta dan penatua ini selalu berdiri di atas mimbar, menguraikan Alkitab, tetapi mereka tak melakukan yang mereka khotbahkan. Mereka tampak saleh dan penuh kasih di luar, tetapi itu semua hanya kepura-puraan, kemunafikan. Mereka menguraikan Alkitab dan mengandalkan teori teologis untuk melindungi posisi dan mata pencaharian mereka. Saat mendengar seseorang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali, mereka bukan hanya tak mencarinya, tetapi berpegang teguh pada gagasan religius mereka, salah menafsirkan Alkitab dan mengutuk kedatangan Tuhan kembali. Untuk menjaga agar orang percaya tetap di bawah kendali mereka, mereka bahkan menyebarkan ajaran sesat dan mengarang kebohongan untuk menipu dan mengintimidasi mereka. Mereka berusaha keras menghentikan orang-orang menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Mereka melakukan hal-hal tercela seperti menghentikan kebaktian gerejaku dan mengusir kami dari gereja. Mereka mencoba mengancam dan membuat kami takut agar melepaskan jalan yang benar. Mereka menyatakan bahwa mereka peduli terhadap kehidupan para orang percaya, tetapi sebenarnya mereka lebih suka kita semua kelaparan di tanah tandus tanpa pekerjaan Roh Kudus daripada membiarkan kita mendengar suara Tuhan. Mereka ingin orang percaya tetap di bawah kendali mereka selamanya, untuk menyumbangkan uang kepada mereka dan melayani mereka. Mereka adalah hamba-hamba jahat yang diungkap oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, antikristus yang membenci kebenaran dan melawan Tuhan, setan pelahap jiwa yang menghentikan orang masuk ke kerajaan Tuhan. Aku melihat corak asli para pendeta dan penatua yang munafik dan menentang Tuhan. Aku melepaskan diri dari kerangkeng antikristus agama dan bisa mengikuti jejak Anak Domba. Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas penyelamatan-Nya!
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.