Siapa yang Mampu Menyelamatkan Umat Manusia dan Mengubah Nasib Kita?

24 Oktober 2021

Saat menyebut nasib, kebanyakan orang menyamakan nasib baik dengan memiliki uang dan status, serta menjadi sukses, dan berpikir bahwa orang miskin, yang tidak memiliki status, yang mengalami bencana dan kesulitan, yang dipandang rendah, artinya bernasib buruk. Jadi, untuk mengubah nasib, mereka mati-matian mengejar pengetahuan, berharap ini akan membantu mereka memperoleh kekayaan dan status, dan dengan demikian mengubah nasib mereka. Apakah memiliki uang, status, dan kesuksesan dalam hidup berarti benar-benar bernasib baik? Apakah mengalami musibah dan kemalangan berarti benar-benar bernasib buruk? Kebanyakan orang tidak memiliki pemahaman yang baik tentang hal ini dan masih giat mengejar pengetahuan untuk mengubah nasib mereka. Namun, dapatkah pengetahuan mengubah nasib seseorang? Siapa sebenarnya yang mampu menyelamatkan umat manusia dan mengubah nasib kita? Mari kita selidiki pertanyaan ini sekarang.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat bahwa banyak orang yang memperoleh pengetahuan juga dapat memperoleh uang dan status. Mereka hidup makmur dan bahkan mungkin menjadi terkenal atau disanjung. Sukses dan terkenal, sepertinya mereka memiliki nasib yang sangat bagus. Namun, benarkah itu? Apakah mereka benar-benar bahagia? Mereka mungkin memiliki kekuasaan dan pengaruh serta tampak termasyhur, tetapi mereka tetap merasa hampa dan sengsara, serta kehilangan semangat hidup. Beberapa orang bahkan mengonsumsi narkoba atau bunuh diri. Dan beberapa orang memanfaatkan kekuasaan dan pengaruh mereka untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan dan berbuat jahat, dan akhirnya dipenjara, kehilangan harga diri. Bukankah mereka sebagian besar adalah kaum intelektual? Mengapa orang-orang yang tampak begitu berakal sehat dan memahami hukum, melakukan hal-hal yang buruk seperti itu? Mengapa mereka melakukan hal-hal yang konyol seperti itu? Mengapa segala sesuatunya menjadi seperti itu? Sekarang ini, semua orang menginginkan pendidikan, semua orang mengejar pengetahuan, dan kelas penguasa atas semua negara dan ras adalah kaum intelektual. Merekalah yang memegang kekuasaan, mereka adalah meritokrasi di seluruh dunia. Jadi, masuk akal bahwa dengan berkuasanya kaum intelektual, dunia seharusnya menjadi makin beradab dan penuh kasih. Namun, apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dunia? Dunia sedang jatuh ke dalam kekacauan, dengan orang-orang berbuat curang, bertengkar, atau bahkan saling membunuh. Mereka semua menolak dan menentang Tuhan, mereka membenci kebenaran dan meninggikan kejahatan tanpa keinginan untuk bertobat, membangkitkan murka Tuhan dan kemarahan manusia. Bencana datang satu demi satu, dan dunia terus-menerus berada di ambang peperangan besar. Jadi, jelas bahwa dengan berkuasanya kaum intelektual, memiliki meritokrasi tidak menghasilkan masyarakat yang damai dan bahagia, melainkan membawa makin banyak bencana dan penderitaan kepada kita. Pandemi sedang meningkat, peperangan terjadi tanpa henti, serta gempa bumi dan kelaparan mengikuti. Orang-orang dipenuhi ketakutan, seolah-olah kiamat telah tiba. Apa alasan sebenarnya untuk ini? Mengapa ketika orang memperoleh pengetahuan, kekuasaan, dan status, mereka melakukan begitu banyak hal buruk? Mengapa berkuasanya kaum intelektual dan meritokrasi membawa begitu banyak bencana pada suatu negara dan rakyat? Ini sangat layak untuk direnungkan! Apakah memperoleh pengetahuan bisa membuat seseorang menjadi lebih baik dan bebas dari dosa? Dapatkah memperoleh pengetahuan membuat orang menjadi baik dan menghentikan mereka dari melakukan hal-hal buruk? Dapatkah pengetahuan menyelamatkan manusia dari dosa, dan menyelamatkan manusia dari kekuatan Iblis? Saya makin meragukan kemampuan pengetahuan untuk mengubah nasib seseorang. Mengapa setelah memperoleh pengetahuan dan status, kebanyakan orang menjadi makin congkak dan merasa dirinya benar? Mengapa makin banyak pengetahuan, makin mereka merasa dirinya penting? Begitu berkuasa, mereka menjadi sesat dan sewenang-wenang, mendatangkan malapetaka dan menyebabkan bencana. Tampaknya, seiring dengan pendidikan yang lebih baik dan ilmu pengetahuan yang makin berkembang, sebuah negara seharusnya dikelola dengan lebih baik dan rakyat seharusnya menjadi makin beradab, bahagia, dan sehat. Namun, apakah negara seperti itu benar-benar ada? Tidak pernah ada. Itu benar-benar membuat orang bingung! Saya membaca bagian ini dalam firman Tuhan: "Sejak manusia menemukan ilmu-ilmu sosial, pikiran manusia telah menjadi disibukkan dengan ilmu dan pengetahuan. Kemudian ilmu dan pengetahuan telah menjadi alat yang digunakan untuk memerintah umat manusia, dan tidak ada lagi ruang yang cukup bagi manusia untuk menyembah Tuhan, dan tidak ada lagi suasana yang mendukung penyembahan kepada Tuhan. Kedudukan Tuhan telah turun semakin rendah di hati manusia. Tanpa Tuhan di dalam hatinya, dunia batin manusia gelap, tanpa pengharapan dan hampa. Selanjutnya banyak ilmuwan sosial, ahli sejarah, dan politisi telah bermunculan untuk mengungkapkan teori-teori ilmu sosial, teori evolusi manusia, serta teori-teori lainnya yang bertentangan dengan kebenaran bahwa Tuhan menciptakan manusia, untuk memenuhi hati dan pikiran manusia. Dan dengan demikian, mereka yang percaya bahwa Tuhan yang menciptakan segalanya telah menjadi semakin sedikit, dan mereka yang percaya pada teori evolusi menjadi semakin banyak jumlahnya. Semakin lama semakin banyak orang yang memperlakukan catatan tentang pekerjaan Tuhan dan firman-Nya pada zaman Perjanjian Lama sebagai mitos dan legenda. Di dalam hati mereka, orang menjadi acuh tak acuh pada martabat dan kebesaran Tuhan, pada prinsip bahwa Tuhan itu ada dan berkuasa atas segala sesuatu. Kelangsungan hidup umat manusia dan nasib negara-negara serta bangsa-bangsa tidak penting lagi bagi mereka, dan manusia hidup dalam dunia hampa yang hanya mengurusi makan, minum, dan mengejar kesenangan. ... Hanya sedikit orang yang menyadari kewajibannya untuk mencari tempat di mana Tuhan melakukan pekerjaan-Nya saat ini, atau mencari tahu bagaimana Dia mengendalikan dan mengatur tempat tujuan manusia. Dengan demikian, tanpa sepengetahuan manusia, peradaban manusia menjadi semakin tidak mampu memenuhi keinginan manusia, dan bahkan banyak orang yang merasa bahwa, dengan hidup di dunia seperti itu, mereka merasa tidak lebih berbahagia dibandingkan orang-orang yang sudah meninggal. Bahkan orang-orang yang berasal dari negara-negara yang tadinya berperadaban tinggi pun mengutarakan keluhan seperti ini. Karena tanpa tuntunan Tuhan, berapa banyak pun penguasa dan ahli sosiologi yang memeras otak mereka untuk melestarikan peradaban manusia, semuanya sia-sia saja. Tak seorang pun dapat mengisi kehampaan dalam hati manusia, karena tak seorang pun dapat menjadi hidup manusia, dan tidak ada teori sosial yang dapat membebaskan manusia dari kehampaan yang dideritanya. Ilmu, pengetahuan, kebebasan, demokrasi, kesenangan, hiburan: semua ini hanya memberikan penghiburan yang sementara bagi manusia. Bahkan dengan hal-hal ini, manusia pasti tetap berbuat dosa dan meratapi ketidakadilan yang ada di masyarakat. Hal-hal ini tidak dapat mengekang keinginan dan hasrat manusia untuk mencari. ... Manusia, bagaimanapun juga, hanyalah manusia, dan kedudukan serta kehidupan Tuhan tidak dapat digantikan oleh siapa pun. Umat manusia tidak hanya membutuhkan masyarakat yang adil, tempat di mana setiap orang mendapat cukup makanan dan diperlakukan dengan setara serta mendapat kebebasan, yang dibutuhkan umat manusia adalah keselamatan Tuhan dan perbekalan-Nya untuk kehidupan mereka. Ketika manusia menerima keselamatan Tuhan dan perbekalan-Nya untuk kehidupan mereka, barulah kerinduan untuk mencari, dan kehampaan rohani manusia dapat terpenuhi. Jika rakyat suatu negara atau suatu bangsa tidak dapat menerima keselamatan dan pemeliharaan Tuhan, maka negara atau bangsa semacam itu akan berada di jalan menuju kemunduran, menuju kegelapan, dan akan dimusnahkan oleh Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 2: Tuhan Mengendalikan Nasib Seluruh Umat Manusia").

Firman Tuhan sangat benar, dan itu benar-benar mengungkapkan yang sebenarnya sedang terjadi. Bagaimana sebenarnya pengetahuan dihasilkan? Tidak diragukan, itu berasal dari orang-orang terkenal dan hebat yang menjadi objek sanjungan sepanjang sejarah. Ada Konfusianisme, teori evolusi Darwin, Manifesto Komunis Marx, dan teori komunisme. Ateisme, materialisme, dan teori evolusi semua berasal dari pemikiran dan teori yang ditulis orang-orang terkenal ini ke dalam buku, dan merupakan dasar bagi ilmu pengetahuan dan teori dalam masyarakat modern kita. Semua doktrin dan teori ini telah dipromosikan oleh kelas penguasa di sepanjang zaman. Mereka telah membuatnya menjadi buku pelajaran dan diajarkan di sekolah, serta menjadi prinsip-prinsip bagi umat manusia. Mereka telah mendidik, merusak, dan melumpuhkan generasi demi generasi, menjadi alat bagi kelas penguasa untuk menyesatkan dan merusak umat manusia. Seluruh umat manusia telah menjadi makin rusak di bawah pendidikan dan pengaruh pengetahuan dan sains, sehingga masyarakat menjadi makin gelap dan kacau, hingga baik Tuhan maupun manusia menjadi murka. Sekarang, bencana makin sering terjadi dan malapetaka tidak pernah berhenti menyerang. Perang besar bisa terjadi kapan saja. Manusia hidup dalam ketakutan, seolah-olah mereka sedang menghadapi kiamat. Ini benar-benar membuat kita bertanya-tanya apakah sains dan pengetahuan sebenarnya adalah kebenaran atau bukan. Orang makin mengejar dan menerimanya, tetapi mereka tidak mampu melepaskan diri dari dosa atau menemukan kebahagiaan, malah menjadi makin rusak dan jahat, tenggelam dalam dosa dan rasa sakit yang tak mampu mereka hindari. Mari kita lihat apa esensi sebenarnya dari orang-orang terkenal dan hebat yang dipuja semua orang itu. Mereka semua telah menjadi ateis dan evolusionis yang menyangkal dan menolak Tuhan. Mereka tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, atau percaya bahwa Dia mengendalikan segala sesuatu. Mereka sama sekali tidak mau menerima kebenaran yang Tuhan ungkapkan. Dalam semua perkataan mereka, tak sepatah kata pun yang mengungkapkan kegelapan masyarakat; tak sepatah kata pun yang mengungkapkan esensi dan kenyataan kerusakan manusia oleh Iblis; tak sepatah kata pun yang mengungkapkan natur dan esensi jahat kelas penguasa, atau menjadi saksi tentang keberadaan dan pekerjaan Tuhan, atau bersaksi tentang perbuatan dan kasih Tuhan, atau sesuai dengan kebenaran dalam firman Tuhan. Semua perkataan mereka adalah kebohongan dan kekeliruan yang menolak dan menentang Tuhan. Secara keseluruhan, perkataan mereka sepenuhnya untuk menjunjung tinggi kepentingan kelas penguasa, menyesatkan, merusak, dan merugikan umat manusia, dan sebagai akibatnya, mereka telah membawa umat manusia ke jalan yang gelap dan jahat, dan umat manusia telah menjadi sejenis Iblis yang menentang dan mengkhianati Tuhan. Orang macam apakah yang ada dalam kelas penguasa? Apakah mereka berbudi luhur dan bijaksana? Sama sekali tidak. Belum ada seorang pun yang berbudi luhur dan bijaksana. Yang mereka sebut kebajikan dan kebijaksanaan telah diperlihatkan sebagaimana adanya dan semua kejahatan mereka yang dilakukan di balik layar telah tersingkap. Jadi, jelas bahwa sepanjang sejarah perusakan Iblis atas umat manusia, tidak ada penguasa yang berbudi luhur atau bijaksana, dan semua orang yang berkuasa adalah perwujudan Iblis dan setan. Manakah dari gagasan dan teori mereka yang paling merusak umat manusia? Ateisme, materialisme, evolusionisme, dan komunisme. Mereka telah menyebarkan kebohongan dan kekeliruan yang tak terhitung banyaknya, termasuk "Tuhan tidak ada sama sekali," "Yang namanya Juruselamat itu tidak pernah ada," "Takdir seseorang berada di tangannya sendiri," dan "Pengetahuan dapat mengubah nasibmu." Hal-hal ini berakar di hati orang-orang sejak usia muda dan secara perlahan bertumbuh. Apa akibatnya? Orang-orang mulai menolak Tuhan dan segala sesuatu yang berasal dari-Nya, bahkan menolak bahwa Tuhan menciptakan langit, bumi dan segala sesuatu, dan bahwa Dia mengendalikan segalanya. Manusia diciptakan oleh Tuhan, tetapi mereka menyangkal fakta ini, dan mereka memutarbalikkan kebenaran, mengatakan bahwa manusia berevolusi dari monyet, seolah-olah manusia termasuk dalam kategori yang sama dengan binatang. Teori-teori intelektual yang keliru dan absurd ini mengambil alih pikiran orang, menempati hati mereka dan menjadi bagian dari natur mereka, sehingga mereka semua menolak Tuhan dan menjauhkan diri dari-Nya dan makin sulit bagi mereka untuk menerima kebenaran. Mereka juga menjadi makin congkak, jahat, dan rusak sepanjang waktu. Mereka kehilangan semua hati nurani dan nalar, benar-benar kehilangan kemanusiaan mereka dan akhirnya tidak dapat diselamatkan. Beginilah cara umat manusia telah dirusak oleh Iblis hingga menjadi setan. Ini adalah akibat buruk dari orang-orang yang mengejar pengetahuan dan menggunakannya untuk mengubah nasib mereka. Fakta memperlihatkan bahwa sains dan pengetahuan bukanlah kebenaran dan tidak dapat menjadi hidup kita, dan semua itu bertentangan dengan kebenaran dan semua itu tidak sesuai dengan kebenaran. Yang bisa semua itu lakukan hanyalah merusak, menyakiti, dan menghancurkan umat manusia.

Jadi, mengapa mengatakan bahwa hal-hal ini bukan kebenaran? Itu karena pengetahuan bukan berasal dari Tuhan, tetapi itu berasal dari perusakan Iblis terhadap manusia. Itu berasal dari orang-orang hebat dan terkenal yang dipuja umat manusia yang rusak. Jadi, kita dapat mengatakan dengan pasti bahwa pengetahuan bukanlah kebenaran. Pertama, pengetahuan tidak dapat membantu orang mengetahui esensi rusak mereka atau membuat mereka mengenal diri sendiri. Kedua, pengetahuan tidak mampu mentahirkan watak manusia yang rusak, tetapi hanya membuat orang makin congkak. Ketiga, pengetahuan tidak mampu menyelamatkan manusia dari dosa dan menyucikan mereka. Keempat, pengetahuan tidak dapat membantu orang memahami kebenaran dan mengenal serta tunduk kepada Tuhan. Kelima, pengetahuan tidak dapat membantu orang memperoleh kebahagiaan sejati atau mencerahkan mereka, dan khususnya tidak dapat memberi mereka tempat tujuan yang indah. Jadi, pengetahuan bukanlah kebenaran, dan itu tidak mampu menyelamatkan umat manusia dari dosa atau kekuatan Iblis. Jadi, kita bisa yakin bahwa pengetahuan tidak bisa mengubah nasib seseorang. Hanya yang berasal Tuhan adalah kebenaran; hanya firman Tuhan yang adalah kebenaran. Hanya kebenaran yang dapat menjadi hidup manusia dan mampu mentahirkan kerusakan mereka, memampukan mereka melepaskan diri dari dosa dan menjadi kudus. Hanya kebenaran yang mampu memulihkan hati nurani dan nalar manusia dan hidup dalam keserupaan dengan manusia sejati. Hanya kebenaran yang dapat memberi manusia arah dan tujuan yang benar dalam hidup, dan hanya kebenaran yang dapat membantu orang mengenal Tuhan, memperoleh berkat-Nya, dan mendapatkan tempat tujuan yang indah. Itu sebabnya, hanya kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan dalam daging yang mampu menyelamatkan umat manusia dari kekuatan Iblis, memampukan mereka untuk sepenuhnya berbalik kepada Tuhan. Hanya Juruselamat yang mampu menyelamatkan dan mengubah nasib umat manusia, memberi kita tempat tujuan yang indah. Jadi, mengapa pengetahuan tidak mampu menyelamatkan manusia? Itu karena manusia telah dirusak sedemikian dalamnya oleh Iblis, dengan natur jahat dan hidup dalam watak jahat, selalu berbuat dosa dan melakukan kejahatan. Mereka mampu melakukan kejahatan apa pun dalam situasi yang tepat, dan saat mereka memperoleh kekuasaan, mereka memperlihatkan jati diri mereka yang sebenarnya dan merajalela. Dan pengetahuan berasal manusia yang rusak, dari Iblis, jadi pengetahuan bukanlah kebenaran. Sebanyak apa pun manusia yang rusak belajar, mereka tidak mampu mengetahui esensi dan kebenaran dari kerusakan diri mereka sendiri, dan mereka benar-benar tidak mampu sungguh bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Tidak ada pengetahuan yang mampu menyelesaikan natur berdosa seseorang, apalagi mengubah watak mereka yang rusak. Sebanyak apa pun pengetahuan manusia yang rusak, mereka tidak mampu melepaskan diri dari dosa atau kekuatan Iblis, dan mencapai kekudusan. Tanpa menerima kebenaran, mereka tidak mampu mencapai penundukan diri kepada Tuhan, dan tidak pernah mampu menyelesaikan masalah natur berdosa mereka. Makin tinggi pengetahuan manusia yang rusak, makin sulit untuk menerima kebenaran dan makin besar kemungkinan mereka untuk menolak dan menentang Tuhan. Ketika orang mengejar lebih banyak pengetahuan, mereka menjadi makin congkak dan merasa dirinya benar, dan makin ambisius. Mereka tak berdaya selain melangkah ke jalan dosa. Itulah sebabnya, pengetahuan hanya dapat merusak, mencelakakan, dan menghancurkan manusia. Banyak orang tak mampu melihat esensi dan manfaat pengetahuan yang sebenarnya. Mereka tak mampu melihat asal atau sumber pengetahuan, tetapi hanya memuja dan mengejarnya secara membabi buta daripada mengejar kebenaran. Mengapa setelah memperoleh kekuasaan, semua orang terkenal itu melakukan begitu banyak kejahatan, membawa penderitaan bagi orang-orang dan merugikan negara, menyebabkan berbagai macam bencana, melakukan kejahatan yang buruk dan tidak dapat diselamatkan? Itulah akibat dari memuja dan mengejar pengetahuan. Ini memperlihatkan kepada kita bahwa pengetahuan tidak dapat mengubah nasib seseorang, dan setinggi apa pun pengetahuan seseorang, mereka tidak dapat diselamatkan oleh Tuhan jika mereka tidak memiliki iman dan menerima kebenaran. Mereka tidak akan diberkati oleh Tuhan atau bernasib baik, setinggi apa pun pengetahuan mereka, tetapi akan masuk neraka ketika mereka mati. Tuhan itu adil dan Dia mengendalikan nasib manusia, jadi siapa pun yang tidak mendapatkan perkenanan atau berkat-Nya tidak dapat memiliki nasib yang baik, tetapi ditakdirkan untuk mengalami kehancuran, kebinasaan, dan neraka.

Sekarang orang bijak telah berhenti menyanjung pengetahuan tetapi merindukan Yang Kudus untuk datang dan Juruselamat untuk turun dan menyelamatkan umat manusia. Tak seorang pun berharap bahwa setiap orang terkenal dan hebat akan menyelamatkan umat manusia. Mereka bahkan tak mampu menyelamatkan diri mereka sendiri, jadi bagaimana mungkin mereka menyelamatkan seluruh umat manusia? Fakta memperlihatkan kepada kita bahwa pengetahuan tidak dapat memastikan nasib yang baik, dan gagasan pengembangan negara melalui sains dan pendidikan hanyalah omong kosong. Hanya Juruselamat yang mampu menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kekuatan Iblis; hanya Juruselamat yang mengungkapkan kebenaran yang dapat menuntun kita ke jalan terang; hanya dengan menerima semua kebenaran yang diungkapkan oleh Juruselamat yang dapat membebaskan kita dari perusakan Iblis sehingga kita dapat diselamatkan sepenuhnya oleh Tuhan serta mendapatkan perkenanan dan berkat-Nya. Inilah satu-satunya cara untuk sepenuhnya mengubah nasib kita. Jelas bahwa perubahan nasib seseorang terjadi dengan menerima penampakan dan pekerjaan Juruselamat, dengan menerima semua kebenaran yang diungkapkan oleh Juruselamat pada zaman akhir, dan dengan ditahirkan lewat menerima penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Sederhananya, satu-satunya cara untuk benar-benar mengubah nasib seseorang adalah dengan menerima kebenaran. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Tuhan menciptakan dunia ini. Dialah yang menciptakan umat manusia, dan bahkan Dialah perancang kebudayaan Yunani kuno dan peradaban manusia. Hanya Tuhan yang menghibur umat manusia, dan hanya Tuhan yang peduli pada umat manusia ini siang dan malam. Perkembangan dan kemajuan manusia tidak dapat dipisahkan dari kedaulatan Tuhan, dan sejarah serta masa depan umat manusia berkaitan erat dengan rancangan-rancangan Tuhan. Apabila engkau adalah seorang Kristen sejati, engkau tentu akan percaya bahwa kebangkitan dan kejatuhan suatu negara atau bangsa terjadi sesuai dengan rancangan Tuhan. Hanya Tuhan sendiri yang mengetahui nasib suatu negara atau bangsa, dan hanya Tuhan sendiri yang mengendalikan perjalanan umat manusia ini. Jika umat manusia ingin mendapatkan nasib yang baik, jika suatu negara ingin mendapatkan nasib yang baik, manusia harus sujud menyembah kepada Tuhan, bertobat dan mengaku di hadapan Tuhan. Jika tidak, nasib dan tempat tujuan manusia akan menjadi malapetaka yang tidak terhindarkan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 2: Tuhan Mengendalikan Nasib Seluruh Umat Manusia").

Sekarang kita bisa memahami dengan jelas bahwa para intelektual bahkan tidak mampu menyelamatkan diri mereka sendiri, jadi bagaimana mungkin mereka menyelamatkan umat manusia? Hanya Juruselamat yang mampu menyelamatkan umat manusia dari dosa, dan memberikan terang, kebahagiaan, dan tempat tujuan yang indah kepada manusia. Lalu, siapakah Juruselamat itu? Tidak diragukan bahwa Dialah Tuhan yang berinkarnasi dalam rupa manusia, datang di antara umat manusia untuk melakukan pekerjaan keselamatan. Dialah Juruselamat kita. Kita dapat mengatakan bahwa Juruselamat adalah perwujudan Tuhan, bahwa Dia adalah Tuhan yang mengenakan daging manusia. Itulah yang dimaksud dengan inkarnasi. Jadi, Tuhan yang berinkarnasi adalah Juruselamat yang turun di antara kita. Tuhan telah berinkarnasi dua kali untuk menyelamatkan umat manusia sejak Dia menciptakan umat manusia. 2.000 tahun yang lalu, Dia menjadi daging sebagai Tuhan Yesus dan berkata dalam sebuah khotbah, "Bertobatlah engkau: karena Kerajaan Surga sudah dekat" (Matius 4:17). Dia mengungkapkan banyak kebenaran dan akhirnya disalibkan untuk menebus umat manusia, bertindak sebagai korban penghapus dosa bagi umat manusia. Inilah demonstrasi yang jelas dari kasih Tuhan kepada manusia. Orang-orang dari seluruh dunia menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka, mengaku dan bertobat kepada Tuhan, dan diampuni dari dosa-dosa mereka. Mereka menikmati kedamaian dan sukacita yang dianugerahkan oleh Tuhan beserta banyak kasih karunia-Nya. Ketika Tuhan Yesus menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya, Dia bernubuat berkali-kali, "Aku segera datang" dan "kedatangan Anak Manusia." "Sebab Anak Manusia akan datang pada waktu yang tidak engkau duga" (Matius 24:44). Itulah sebabnya semua orang yang telah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka sedang menantikan Dia datang pada akhir zaman dan turun untuk menyelamatkan dan membawa mereka ke dalam kerajaan surga. Tuhan Yesus bernubuat, "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:12-13). "Sucikanlah mereka dengan kebenaran-Mu: firman-Mu adalah kebenaran" (Yohanes 17:17). Berdasarkan nubuat-Nya, Tuhan akan menjadi daging sebagai Anak manusia pada akhir zaman dan mengungkapkan kebenaran untuk sepenuhnya mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia, untuk membawa umat manusia ke tempat tujuan yang indah. Jadi, Tuhan yang berinkarnasi pada akhir zaman adalah Juruselamat yang menampakkan diri kepada umat manusia. Jadi, bagaimana seharusnya kita menyambut Juruselamat? Tuhan Yesus berkata: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku" (Yohanes 10:27). "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7). Tuhan Yesus mengingatkan kita berulang kali bahwa kunci untuk menyambut Tuhan adalah mendengarkan suara Tuhan, dan menerima kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan ketika Dia datang kembali pada akhir zaman. Bencana sudah ada di depan mata kita sekarang. Kita dapat melihat bahwa di seluruh dunia, hanya Tuhan Yang Mahakuasa yang telah mengungkapkan semua kebenaran yang menyelamatkan umat manusia, dan tak seorang pun selain Tuhan Yang Mahakuasa yang telah mengungkapkan kebenaran. Ini membuktikan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, bahwa Dia adalah Juruselamat yang datang untuk menyelamatkan umat manusia pada akhir zaman. Ini kabar baik yang luar biasa. Satu-satunya cara kita dapat mengubah nasib kita adalah dengan menerima keselamatan Juruselamat, dan menerima kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan.

Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Kristus akhir zaman menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Semua cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan yang beragam ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya tentang Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran").

Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran, yang dikumpulkan dalam buku-buku firman Tuhan seperti Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, yang seluruhnya ada jutaan firman. Semua ini adalah kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan untuk pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman, dan jumlahnya jauh lebih banyak daripada kebenaran yang diungkapkan Tuhan pada Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia. Tuhan Yang Mahakuasa telah menyingkapkan semua misteri rencana pengelolaan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia, Dia telah menyingkapkan semua misteri Alkitab yang tidak pernah manusia pahami, dan Dia telah menyingkapkan kebenaran tentang kerusakan umat manusia oleh Iblis dan natur jahat kita yang menentang Tuhan. Hal ini memampukan kita untuk mengenali sumber dosa kita dan kebenaran tentang kerusakan kita. Semua orang menjadi sepenuhnya diyakinkan dalam menghadapi fakta tersebut dan mulai membenci dirinya sendiri, timbul penyesalan, dan sungguh bertobat. Tuhan juga mengungkapkan semua kebenaran yang harus manusia terapkan dan masuki, agar kita dapat hidup berdasarkan firman-Nya dan hidup dalam keserupaan dengan manusia sejati dan keserupaan dengan kebenaran. Itulah satu-satunya cara untuk memperoleh janji dan berkat Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran, yang semuanya untuk menyucikan kerusakan umat manusia dan menyelamatkan kita dari kekuatan Iblis sehingga kita dapat berbalik kepada Tuhan dan mengenal Tuhan. Kebenaran ini adalah satu-satunya prinsip yang benar untuk kehidupan dan ajaran untuk memperoleh keselamatan, dan cukup untuk sepenuhnya mengubah nasib seseorang, memungkinkan mereka untuk mendapatkan akses ke tempat tujuan yang indah—kerajaan Tuhan. Bencana besar telah dimulai. Satu-satunya cara untuk membuat harapan baik mereka menjadi kenyataan adalah dengan menerima penampakan dan pekerjaan Juruselamat. Menerima semua kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan perkenanan Tuhan, untuk mendapatkan perlindungan dan berkat Tuhan melalui malapetaka besar, untuk bertahan hidup dan dibawa oleh Tuhan ke dalam kerajaan-Nya. Jika orang tidak menerima semua kebenaran yang diungkapkan oleh Sang Juruselamat, tetapi hanya menantikan tuhan palsu dari imajinasi mereka, atau roh jahat untuk datang dan menyelamatkan mereka dari bencana, itu hanyalah khayalan. Mereka akan berakhir dengan tangan kosong, tidak mendapatkan apa pun dari upaya mereka. Tuhan palsu dan roh jahat tidak mampu menyelamatkan manusia. Hanya Tuhan dalam daging, Sang Juruselamat yang mampu menyelamatkan umat manusia, dan itulah satu-satunya cara bagi orang untuk memperoleh nasib dan tempat tujuan yang baik. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Kristus akhir zaman membawa hidup, dan membawa jalan kebenaran yang abadi dan tidak berkesudahan. Kebenaran ini adalah jalan yang memungkinkan manusia memperoleh hidup, dan satu-satunya jalan untuk manusia mengenal Tuhan dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Apabila engkau tidak mencari jalan hidup yang disediakan Kristus akhir zaman, engkau tidak akan pernah memperoleh perkenanan Yesus, dan tidak akan pernah memenuhi syarat untuk memasuki gerbang kerajaan surga" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal"). "Mereka yang berharap memperoleh hidup tanpa mengandalkan kebenaran yang diucapkan oleh Kristus adalah orang-orang paling konyol di bumi, dan mereka yang tidak menerima jalan hidup yang dibawa oleh Kristus adalah orang-orang yang sesat dalam fantasi. Maka Aku mengatakan bahwa orang-orang yang tidak menerima Kristus akhir zaman selamanya akan dibenci Tuhan. Kristus adalah pintu gerbang bagi manusia menuju kerajaan pada akhir zaman, yang tidak bisa dilangkahi oleh siapa pun. Tidak seorang pun bisa disempurnakan oleh Tuhan kecuali melalui Kristus. Engkau percaya kepada Tuhan, karena itu, engkau harus menerima firman-Nya dan menaati jalan-Nya. Engkau tidak bisa hanya berpikir tentang memperoleh berkat sementara engkau tidak mampu menerima kebenaran dan tidak mampu menerima perbekalan hidup. Kristus datang pada akhir zaman agar semua yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya bisa diberi hidup. Pekerjaan-Nya adalah untuk mengakhiri zaman lama dan memasuki zaman baru, dan pekerjaan-Nya adalah jalan yang harus ditempuh oleh semua orang yang ingin memasuki zaman baru. Kalau engkau tidak bisa mengakui-Nya, malah mengutuk, menghujat, atau bahkan menganiaya Dia, maka engkau pasti akan dibakar sepanjang keabadian, dan tidak akan pernah memasuki kerajaan Tuhan. Karena Kristus sesungguhnya adalah pengungkapan Roh Kudus, pengungkapan Tuhan, Pribadi yang Tuhan beri kepercayaan untuk melakukan pekerjaan-Nya di bumi. Oleh karena itu, Aku mengatakan bahwa jika engkau tidak bisa menerima segala hal yang dilakukan oleh Kristus akhir zaman, berarti engkau menghujat Roh Kudus. Hukuman setimpal yang harus ditanggung oleh mereka yang menghujat Roh Kudus sangat jelas bagi semua orang" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal").

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait

Apa Sebenarnya Arti Diangkat?

2.000 tahun yang lalu, setelah Tuhan Yesus disalibkan dan menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya, Dia berjanji akan datang kembali. Sejak...