Sekarang Aku Memahami Hubungan antara Alkitab dan Tuhan

05 Oktober 2020

Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Selama bertahun-tahun, sarana kepercayaan tradisional orang (yaitu dalam Kekristenan, salah satu dari tiga agama besar dunia) adalah dengan membaca Alkitab; meninggalkan Alkitab artinya tidak percaya kepada Tuhan, meninggalkan Alkitab berarti murtad dan sesat, dan bahkan ketika orang membaca buku-buku lain, landasan dari buku-buku ini haruslah merupakan penjelasan isi Alkitab. Dengan kata lain, jika engkau percaya kepada Tuhan, engkau harus membaca Alkitab, dan selain Alkitab, engkau tidak boleh memuja buku lain yang tidak ada kaitannya dengan Alkitab. Jika engkau melakukannya, artinya engkau mengkhianati Tuhan. Sejak adanya Alkitab, kepercayaan orang kepada Tuhan adalah kepercayaan kepada Alkitab. Alih-alih mengatakan bahwa orang percaya kepada Tuhan, lebih tepat mengatakan bahwa mereka percaya kepada Alkitab; daripada mengatakan bahwa mereka telah mulai membaca Alkitab, akan lebih tepat mengatakan mereka telah mulai percaya pada Alkitab; dan daripada mengatakan mereka telah kembali ke hadirat Tuhan, akan lebih tepat mengatakan mereka telah kembali ke hadirat Alkitab. Dengan cara ini, orang memuja Alkitab seakan-akan Alkitab adalah Tuhan, seakan-akan Alkitab itulah inti kehidupannya, dan kehilangan Alkitab sama artinya dengan kehilangan hidupnya. Orang menganggap Alkitab sama tingginya dengan Tuhan, bahkan ada orang yang menganggapnya lebih tinggi daripada Tuhan. Jika orang tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus, jika orang tidak bisa merasakan Tuhan, mereka tetap bisa hidup—tetapi begitu mereka kehilangan Alkitab, atau kehilangan pasal dan kata-kata terkenal dari Alkitab, mereka merasa seperti kehilangan hidup. ... Alkitab telah menjadi berhala dalam benak orang, Alkitab telah menjadi teka-teki dalam otak mereka, dan mereka tidak sanggup untuk percaya bahwa Tuhan bisa bekerja di luar Alkitab, mereka tidak sanggup untuk percaya bahwa orang bisa menemukan Tuhan di luar Alkitab, apalagi percaya bahwa Tuhan bisa meninggalkan Alkitab selama melakukan pekerjaan terakhir dan memulai pekerjaan yang baru. Ini tidak terpikirkan oleh orang-orang; mereka tidak bisa memercayainya, dan mereka juga tidak bisa membayangkannya. Alkitab telah menjadi rintangan yang besar terhadap penerimaan orang akan pekerjaan baru Tuhan, dan menjadi penghalang bagi usaha Tuhan untuk memperluas pekerjaan baru ini" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Dahulu Alkitab adalah buku yang membantuku mengenal Tuhan dalam imanku, dan pendeta kami selalu mengatakan Alkitab adalah dasar iman kami. Kupikir kepercayaan pada Alkitab adalah kepercayaan kepada Tuhan, dan aku bahkan menempatkan isinya di atas Tuhan. Aku biasanya memiliki ayat-ayat usang yang selalu siap kugunakan tanpa berpikir tentang penerapan firman Tuhan. Sebelum aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman dan memahami apa yang diungkapkan firman-Nya, aku tidak memahami hubungan antara Tuhan dan Alkitab. Kekeliruan yang kumiliki dalam imanku akhirnya diperbaiki.

Aku biasa membaca Alkitab, pergi ke ibadah gereja setiap kali kubisa, dan mencari khotbah secara online di waktu luangku untuk lebih memahami Tuhan. Suatu hari, aku menemukan sebuah film gereja di YouTube, film yang sangat bagus berjudul Di Mana Rumahku. Film itu sangat menyentuh dan mengharukan. Dan kata-kata yang diucapkan dalam film itu terasa sangat hangat tetapi berwibawa. Aku ingin tahu dari mana film itu berasal. Ketika aku melihat itu adalah film Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, Aku membuka internet untuk mengetahui lebih lanjut tentang gereja yang membuat film tersebut. Namun aku menemukan beberapa hal buruk yang ditulis tentang gereja ini dan tidak bisa mengetahui apakah hal-hal buruk itu benar atau tidak. Setelah memikirkannya lebih lanjut, aku memutuskan untuk tidak memercayai apa yang dikatakan orang lain. "Jangan percaya semua yang kau dengar." Aku tahu aku harus memeriksanya secara pribadi ... memastikan apakah itu gereja yang baik atau tidak. Aku mengunduh beberapa film lagi untuk ditonton. Aku menyaksikan dua film lagi, Kebangkitan dan Kerinduan. Keduanya benar-benar menyentuhku. Kata-kata yang diucapkan di dalamnya sangat berkuasa dan kuat, dan khotbahnya sangat praktis. Aku belajar tentang ketandusan gereja-gereja dan apa arti benar-benar diselamatkan. Film itu mengatakan Tuhan Yesus sudah datang kembali untuk melakukan penghakiman-Nya pada akhir zaman yang menggenapi nubuat Alkitab ini: "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan" (1 Petrus 4:17). Aku sangat bersemangat. Perkataan yang diucapkan di film-film itu diucapkan oleh Tuhan yang datang kembali. Tak heran perkataan itu begitu berkuasa dan menyentuh! Aku mengirim pesan, dan terhubung dengan beberapa jemaat gereja itu dan mereka bersikap hangat dan tulus, dan khotbah mereka mencerahkan. Berbicara dengan mereka sungguh menyenangkan. Aku mulai pergi ke pertemuan mereka.

Suatu malam, aku akan mengunduh lebih banyak film dari channel Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Saat aku melihat-lihat judul film mereka, aku secara tak sengaja melihat sebuah film berjudul Keluar dari Alkitab. Aku bingung. Apa artinya itu? Mengapa kita harus keluar dari Alkitab? Bagaimana bisa orang percaya dan mengenal Tuhan tanpa Alkitab? Pendeta selalu berkata iman kita harus didasarkan pada Alkitab, dan berpaling dari Alkitab adalah sesat. Meninggalkan Alkitab, bukankah itu mengkhianati Tuhan? Selama beberapa hari selanjutnya, aku berhenti menonton film gereja dan mendengarkan lagu pujian mereka, takut tersesat. Namun aku tak mampu menahan diri untuk berpikir, "Jika Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali dan aku menolak Dia, bukankah aku akan kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan?" Aku sangat bingung, jadi aku berdoa dan berpuasa. Aku memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan kepadaku ... apakah Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar adalah kedatangan-Nya kembali atau bukan. Malam pertama puasaku, aku tidak menerima ilham dari Tuhan sedikit pun, jadi kupikir aku akan memeriksa di dalam Alkitab. Aku membaca Wahyu 1:8, "Akulah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir, firman Tuhan, yang ada sekarang, yang sudah ada, dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Aku juga membaca Wahyu 11:16–17, "Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Tuhan di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Tuhan, lalu berkata, Kami bersyukur kepada-Mu, Oh TUHAN Tuhan yang Mahakuasa, yang ada sekarang, yang ada sejak mulanya, dan yang akan datang; karena Engkau telah mengambil bagi-Mu kuasa-Mu yang besar, dan Engkau memerintah." Tiba-tiba aku merasa ayat-ayat ini adalah Tuhan yang berusaha membimbingku. Kitab Wahyu berkata, Tuhan akan disebut "Yang Mahakuasa" pada akhir zaman ... Bukankah itu Tuhan Yang Mahakuasa? Penemuan ini membuatku ingin terus menyelidiki Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Aku juga menonton video Keluar dari Alkitab sampai selesai, agar aku bisa tahu, mengenai apa sebenarnya film itu, dengan sungguh-sungguh.

Seorang pengkhotbah Injil dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dalam film itu menyampaikan ini: "Banyak orang beragama mengatakan Tuhan tidak akan menyimpang dari Alkitab untuk memberikan keselamatan, dan apa pun yang tidak ada di dalam Alkitab adalah sesat. Mana yang sebenarnya lebih dahulu: Alkitab, atau pekerjaan Tuhan? Pada mulanya, Tuhan Yahweh menciptakan segala sesuatu. Dia memusnahkan dunia dengan air bah ... memusnahkan Sodom dan Gomora dengan api. Apakah Perjanjian Lama sudah ada ketika Tuhan melakukan semua pekerjaan ini?" Kupikir, "Apa kau perlu menanyakannya? Ketika Tuhan menciptakan bumi, memusnahkan dunia dengan air bah, dan membakar Sodom dan Gomora sampai rata dengan tanah, Alkitab tidak ada." Dia melanjutkan: "Tidak ada Alkitab ketika Tuhan melakukan pekerjaan ini. Pertama adalah pekerjaan Tuhan, dan setelah pekerjaan itu selesai, barulah dicatat dalam Alkitab. Dan ketika Tuhan Yesus bekerja pada Zaman Kasih Karunia, tidak ada Perjanjian Baru. Itu ditulis setelahnya oleh para murid-Nya ketika Dia menyelesaikan pekerjaan-Nya. Jelas, Alkitab hanyalah catatan sejarah tentang pekerjaan Tuhan. Tuhan tidak bekerja berdasarkan Alkitab, dan tidak dibatasi olehnya. Pekerjaan-Nya didasarkan pada rencana ilahi-Nya, serta kebutuhan umat manusia. Itulah sebabnya kita tidak boleh membatasi pekerjaan Tuhan hanya dengan apa yang ada dalam Alkitab dan kita tidak boleh menggunakan Alkitab untuk membatasi pekerjaan-Nya. Kita tidak boleh mengatakan bahwa apa pun di luar Alkitab adalah sesat. Tuhan berhak melakukan pekerjaan-Nya sendiri, dan dapat bertindak di luar batasan Alkitab."

Mendengar ini mataku terbuka. Tidak ada Perjanjian Baru ketika Tuhan Yesus bekerja. Perjanjian Baru disusun oleh orang lain hanya setelah Dia menyelesaikan semua pekerjaan-Nya. Alkitab sebenarnya hanyalah catatan pekerjaan Tuhan di masa lalu. Mengapa aku tak pernah memikirkan hal itu sebelumnya?

Pengkhotbah lain dalam film itu melanjutkan: "Jika kita mengatakan bahwa apa pun di luar Alkitab adalah sesat, bukankah kita akan mengutuk semua pekerjaan Tuhan di masa lalu dengan tidak adil? Ketika Tuhan Yesus datang, Dia tidak bekerja berdasarkan Perjanjian Lama, tetapi Dia jauh melampaui itu, seperti ajaran-Nya tentang pertobatan, menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, tidak menguduskan hari Sabat, mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali, dan masih banyak lagi. Tak satu pun dari hal itu yang ada dalam Perjanjian Lama. Beberapa bahkan bertentangan dengan hukum Taurat Perjanjian Lama. Apakah itu berarti pekerjaan Tuhan Yesus bukan pekerjaan Tuhan? Semua imam kepala, penatua, dan ahli Taurat mengutuk pekerjaan dan perkataan Tuhan Yesus sebagai kesesatan hanya karena itu tidak secara persis mengikuti Perjanjian Lama. Mereka semua menentang Tuhan. Jika kita mengikuti gagasan manusia yang keliru, memercayai apa pun di luar Alkitab adalah sesat, bukankah kita juga akan mengutuk pekerjaan Tuhan Yesus?"

Kemudian mereka membacakan firman Tuhan Yang Mahakuasa untuk menjawab pertanyaan tentang apa pun di luar Alkitab adalah sesat. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Alkitab adalah sebuah buku sejarah, dan jika engkau makan dan minum Perjanjian Lama selama Zaman Kasih Karunia—jika engkau melakukan apa yang dituntut di zaman Perjanjian Lama selama Zaman Kasih Karunia—Yesus akan menolak dan mengutukmu; jika engkau menerapkan Perjanjian Lama pada pekerjaan Yesus, engkau akan menjadi orang Farisi. Jika hari ini engkau mencampur Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru untuk dimakan dan diminum, dan dilakukan, Tuhan masa kini akan mengutukmu; engkau akan tertinggal dari pekerjaan Roh Kudus hari ini! Jika engkau makan dan minum Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, engkau berada di luar aliran Roh Kudus! Selama masa Yesus hidup, Yesus memimpin orang Yahudi dan semua orang yang mengikuti-Nya selaras dengan pekerjaan Roh Kudus di dalam Dia di saat itu. Dia tidak menggunakan Alkitab sebagai landasan dari pekerjaan-Nya, tetapi bicara sesuai dengan pekerjaan-Nya; Dia tidak memedulikan apa yang dikatakan oleh Alkitab, Dia juga tidak mencari jalan untuk memimpin pengikut-Nya di dalam Alkitab. Sejak Dia mulai bekerja, Dia menyebarkan jalan pertobatan—kata yang sama sekali tidak disebut di dalam nubuat Perjanjian Lama. Dia bukan saja tidak bertindak sesuai dengan Alkitab, tetapi Dia juga membuka jalan yang baru, dan melakukan pekerjaan baru. Dia tidak pernah merujuk pada Alkitab ketika berkhotbah. Selama Zaman Hukum Taurat, tidak ada orang yang pernah bisa melakukan mukjizat-Nya dalam menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Demikian pula, pekerjaan-Nya, ajaran-Nya, otoritas-Nya, dan kuasa firman-Nya melampaui siapa pun selama Zaman Hukum Taurat. Yesus hanya melakukan pekerjaan yang lebih baru, dan meskipun banyak orang mengutuk-Nya dengan menggunakan Alkitab—dan bahkan menggunakan Perjanjian Lama untuk menyalibkan-Nya—pekerjaan-Nya melampaui Perjanjian Lama; jika tidak demikian, mengapa orang-orang memakukan-Nya ke kayu salib? Bukankah karena Perjanjian Lama tidak mengatakan apa pun tentang ajaran-Nya dan kemampuan-Nya untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan? Pekerjaan-Nya dimaksudkan untuk membuka jalan baru, bukan untuk sengaja melawan Alkitab, atau sengaja membuang Perjanjian Lama. Dia hanya datang untuk melakukan pelayanan-Nya, untuk mendatangkan pekerjaan baru bagi mereka yang merindukan dan mencari Dia. Dia bukan datang untuk menjelaskan Perjanjian Lama atau menegakkan pekerjaan dari masa Perjanjian Lama. Pekerjaan-Nya bukanlah dimaksudkan untuk melanjutkan perkembangan Zaman Hukum Taurat, karena pekerjaan-Nya tidak mempertimbangkan apakah Alkitab digunakan sebagai landasan pekerjaan itu; Yesus hanya datang untuk melakukan pekerjaan yang harus Dia lakukan. ... Lagipula, mana yang lebih besar: Tuhan atau Alkitab? Mengapa pekerjaan Tuhan harus selaras dengan Alkitab? Apakah Tuhan tidak punya hak untuk melampaui Alkitab? Tidak bisakah Tuhan meninggalkan Alkitab dan melakukan pekerjaan lain? Mengapa Yesus dan murid-murid-Nya tidak memelihara hari Sabat? Jika Dia harus memelihara hari Sabat dan bertindak sesuai dengan perintah-perintah Perjanjian Lama, mengapa Yesus tidak memelihara hari Sabat setelah Dia datang, tetapi malah membasuh kaki, menutup kepala, memecah roti, dan minum anggur? Bukankah semua ini tidak tercantum di dalam perintah Perjanjian Lama? Jika Yesus menghormati Perjanjian Lama, mengapa Dia meninggalkan doktrin-doktrin ini? Engkau harus mengetahui mana yang ada lebih dahulu, Tuhan atau Alkitab!" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Para pengkhotbah Injil di film itu menyampaikan ini: "Alkitab bukan Tuhan. Itu hanyalah catatan nyata dari dua tahap pertama pekerjaan-Nya, kesaksian tentang pekerjaan Tuhan pada Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia. Itu tidak merepresentasikan semua pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan manusia. Catatan firman Tuhan di dalam Alkitab sangat terbatas. Itu hanyalah sebagian kecil dari watak hidup Tuhan. Itu tidak dapat menunjukkan semuanya secara keseluruhan. Tuhan tidak pernah usang, selalu baru. Dia melakukan pekerjaan baru dan mengucapkan firman baru pada setiap zaman. Contohnya, ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja pada Zaman Kasih Karunia, Dia melampaui Perjanjian Lama untuk melakukan pekerjaan baru-Nya. Tuhan tidak bekerja berdasarkan Kitab Suci atau bahkan merujuknya. Untuk membimbing para pengikut-Nya, Dia tidak melihat Kitab Suci. Pekerjaan Tuhan selalu bergerak maju. Ketika Tuhan memulai zaman baru dan melakukan pekerjaan baru, Dia membimbing manusia ke jalan yang baru dan memberikan lebih banyak kebenaran kepada kita agar kita bisa mendapatkan keselamatan penuh-Nya." "Tuhan sama sekali tidak menuntun kita berdasarkan pekerjaan lama-Nya. Artinya, Tuhan tidak melakukan pekerjaan-Nya menurut Alkitab karena Dia adalah Tuhan atas hari Sabat dan sekaligus (Tuhan) atas Alkitab. Dia punya hak penuh untuk keluar dari Alkitab, untuk melakukan pekerjaan yang lebih baru berdasarkan rencana-Nya dan kebutuhan manusia." "Pada zaman baru, pekerjaan Tuhan tidak akan pernah sama seperti pekerjaan-Nya pada zaman lama. Karena itu, pernyataan bahwa menyimpang dari Alkitab adalah sesat sama sekali keliru."

Aku memahami dari sini bahwa Perjanjian Lama dan Baru adalah catatan pekerjaan dan firman Tuhan pada Zaman Hukum Taurat dan Kasih Karunia, tetapi tidak menunjukkan semua pekerjaan Tuhan. Aku benar-benar berpikir jika aku meninggalkan Alkitab berarti aku tidak percaya kepada Tuhan. Bukankah aku telah memperlakukan Tuhan dan Alkitab setara? Ketika Tuhan Yesus bekerja, Dia tidak dituntun oleh Perjanjian Lama. Jika kita mengatakan keluar dari Kitab Suci adalah sesat, bukankah kita akan mengutuk pekerjaan Tuhan Yesus? Jika aku dilahirkan pada zaman ketika Tuhan Yesus sedang bekerja, aku pasti akan menentang-Nya, mengikuti kepercayaanku saat ini yang keliru. Jika aku membatasi pekerjaan dan firman Tuhan hanya pada apa yang ada di dalam Alkitab, aku pasti membuat kesalahan yang sama seperti orang Farisi yang berpegang teguh pada Kitab Suci lama untuk mengutuk Tuhan Yesus.

Para pengkhotbah Injil di film itu membacakan bagian lain dari firman Tuhan: "Yang Aku ajarkan kepadamu hanyalah hakikat dan kisah yang sebenarnya terjadi di balik Alkitab. Aku tidak meminta agar engkau tidak membaca Alkitab, atau agar engkau pergi berkeliling sambil menyatakan bahwa Alkitab benar-benar tak bernilai, tetapi agar engkau memiliki pengetahuan dan pandangan yang benar tentang Alkitab. Jangan berat sebelah! Meskipun Alkitab adalah buku sejarah yang ditulis manusia, Alkitab juga mendokumentasikan banyak prinsip yang digunakan orang-orang suci dan nabi-nabi zaman dahulu untuk melayani Tuhan, serta pengalaman para rasul yang terakhir dalam melayani Tuhan—semua itu benar-benar dilihat dan dialami oleh orang-orang ini, dan dapat berfungsi sebagai rujukan bagi orang-orang zaman ini dalam mencari jalan yang benar. ... Kitab-kitab ini tetaplah ketinggalan zaman, tetap tergolong kitab zaman dahulu, dan betapa pun bagusnya kitab-kitab ini, semuanya hanya sesuai untuk satu masa, dan tidak kekal. Pekerjaan Tuhan selalu berkembang, dan tidak dapat berhenti pada zaman Paulus dan Petrus, atau selalu tetap tinggal pada Zaman Kasih Karunia di mana Yesus disalibkan. Jadi, kitab-kitab ini hanya sesuai untuk Zaman Kasih Karunia, bukan untuk Zaman Kerajaan pada akhir zaman. Kitab-kitab ini hanya dapat membekali orang-orang percaya pada Zaman Kasih Karunia, bukan orang-orang suci pada Zaman Kerajaan, dan betapa pun bagusnya kitab-kitab ini, semuanya tetaplah usang" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Mendengar ini, aku memahami bahwa Tuhan Yang Mahakuasa tidak sedang mengurangi apa yang Alkitab katakan. Alkitab hanyalah catatan pekerjaan Tuhan di masa lalu yang dapat membantu kita memahami pekerjaan yang sudah Dia lakukan dan apa yang Dia tuntut dari manusia pada zaman itu. Namun, Tuhan sedang melakukan pekerjaan baru dan Alkitab sudah ketinggalan zaman. Alkitab tidak dapat membekali manusia dengan apa yang mereka butuhkan zaman sekarang ini. Aku merasakan penolakan, pertama kali aku menyaksikan film gereja, Keluar dari Alkitab. Kupikir iman kita harus didasarkan pada Alkitab dan bahwa itulah satu-satunya jalan kita akan mengetahui bagaimana percaya kepada Tuhan. Kupikir meninggalkan Alkitab artinya meninggalkan Tuhan. Aku menolak untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Kupikir Alkitab merepresentasikan Tuhan, dan merupakan inti iman. Ini menunjukkan kepadaku, Alkitab telah mengambil posisi Tuhan di hatiku. Aku tidak benar-benar percaya kepada Tuhan—aku percaya pada Alkitab. Tuhan dan Alkitab sama bagiku, dan pekerjaan-Nya hanya bisa ada di dalam Alkitab. Kupikir bahwa apa pun selain itu adalah sesat. Bukankah aku sedang membatasi dan menghujat Tuhan? Merasa terganggu oleh pemikiranku, aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah menunjukkanku film itu. Kalau tidak, akan ada akibat yang mengerikan.

Orang-orang yang membagikan Injil di film itu kemudian berkata: "Alkitab tidak dapat memberi hidup yang kekal..." Aku tertegun. Hidup yang kekal bukan dari Alkitab? Bagaimana mungkin? Aku mendengarkan apa yang mereka katakan selanjutnya. "Kepercayaan populer mengatakan sebaliknya, tetapi itu fakta yang tak terbantahkan. Tuhan Yesus memberi tahu kita, ketika Dia menegur orang-orang Farisi pada waktu itu: 'Selidikilah kitab-kitab suci; karena engkau berpikir di dalamnya ada kehidupan kekal itu: padahal kitab-kitab suci itu memberikan kesaksian tentang Aku. Dan engkau tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh kehidupan' (Yohanes 5:39-40). Tuhan Yesus mengatakan kepada kita, tidak ada hidup yang kekal di dalam Kitab Suci. Karena Kitab Suci hanya memberi kesaksian tentang Tuhan. Jika manusia menginginkan kebenaran dan hidup, Alkitab sama sekali tidak cukup. Kebenaran dan hidup hanya harus diperoleh dari Kristus itu sendiri. Ingatkah orang-orang Farisi yang berpegang teguh pada Perjanjian Lama? Mereka tidak mendapatkan hidup yang kekal, dan dihukum karena menentang dan mengutuk Tuhan Yesus. Namun, para pengikut Tuhan Yesus yang tidak berpegang teguh pada Kitab Suci, yang menerima pekerjaan dan firman Tuhan pada zaman itu akhirnya, ditebus oleh Tuhan Yesus." "Dan karena itu, satu-satunya jalan untuk mendapatkan hidup yang kekal adalah mengikuti Kristus dan jejak langkah Tuhan." "Jika kita menaati Alkitab secara membabi buta, kita tak hanya tidak bisa mendapatkan perkenanan Tuhan, tetapi sebenarnya sama seperti yang Paulus katakan, 'Tetapi Kitab Suci telah mengurung segalanya di bawah kekuasaan dosa' (Galatia 3:22), dan kita akan kehilangan keselamatan. Tuhan melakukan pekerjaan baru pada setiap zaman. Tuhan Yahweh... mengeluarkan perintah pada Zaman Hukum Taurat agar orang Israel tahu bagaimana menyembah Tuhan dengan benar, bagaimana hidup di bumi, mereka juga tahu apa arti dosa, dan bahwa mereka akan dihukum atas semua dosa mereka. Pada Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan, secara pribadi menyerahkan diri-Nya. Manusia hanya perlu mengaku, dan bertobat untuk diampuni dan terlepas dari kutukan di bawah hukum Taurat. Namun, penebusan Tuhan Yesus hanya bisa mengampuni dosa-dosa kita. Natur kita masih berdosa sampai ke inti keberadaan kita. Kita sering kali menyingkapkan watak jahat kita yang congkak, curang, jahat, dan egois dan kita tak berdaya selain berbuat dosa dan menentang Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus bernubuat bahwa Dia akan datang kembali untuk membawa penghakiman, untuk mentahirkan dan menyelamatkan manusia sepenuhnya dari dosa. Pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa membawa penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan, berdasarkan pada penebusan Tuhan Yesus. Dia mengungkapkan semua kebenaran untuk menyelamatkan dan menahirkan manusia dan menerangi rencana pengelolaan-Nya. Dia menghakimi dan menyingkapkan watak dan natur jahat manusia, menunjukkan watak benar-Nya yang kudus yang tidak menoleransi pelanggaran." "Firman yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah hal-hal yang tidak pernah diucapkan Tuhan pada Zaman Hukum Taurat atau Zaman Kasih Karunia. Firman ini, adalah Tuhan memberi kita, jalan menuju hidup yang kekal. Nubuat Tuhan Yesus digenapi: 'Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13)."

Kemudian mereka membaca bagian lain dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Kristus akhir zaman membawa kehidupan, dan membawa jalan kebenaran yang abadi dan tidak berkesudahan. Kebenaran ini adalah jalan yang memungkinkan manusia memperoleh kehidupan, dan satu-satunya jalan untuk manusia mengenal Tuhan dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Apabila engkau tidak mencari jalan kehidupan yang disediakan Kristus akhir zaman, engkau tidak akan pernah memperoleh perkenanan Yesus, dan tidak akan pernah memenuhi syarat untuk memasuki gerbang kerajaan surga, karena engkau adalah boneka dan tawanan sejarah. Mereka yang dikendalikan oleh peraturan-peraturan, oleh huruf-huruf tertulis, dan terbelenggu oleh sejarah tidak akan bisa memperoleh kehidupan maupun mendapatkan jalan hidup yang kekal. Ini terjadi karena satu-satunya yang mereka miliki hanyalah air keruh yang telah dipertahankan selama ribuan tahun, dan bukan air kehidupan yang mengalir dari takhta. Mereka yang tidak menerima air kehidupan selamanya akan tetap menjadi jasad, boneka Iblis, dan anak-anak neraka. Lalu, bagaimana mereka bisa melihat Tuhan? Jika engkau hanya mencoba memegang teguh masa lalu, hanya berusaha mempertahankan keadaan apa adanya dengan diam di tempat, dan tidak berupaya mengubah status quo dan menyingkirkan sejarah, bukankah engkau akan selalu menentang Tuhan? Langkah-langkah pekerjaan Tuhan sangat luas dan dahsyat, seperti ombak yang bergulung dan bunyi guruh yang menderu—tetapi engkau hanya duduk dan menunggu kehancuran dengan pasif, mempertahankan kebodohanmu dan tidak melakukan apa pun. Dengan cara seperti ini, bagaimana engkau bisa dianggap sebagai seseorang yang mengikuti jejak langkah Sang Anak Domba? Bagaimana engkau bisa menyatakan bahwa Tuhan yang engkau yakini dengan teguh adalah Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah usang? Bagaimana kata-kata dalam buku-bukumu yang sudah menguning termakan usia bisa mengantarkanmu ke zaman baru? Bagaimana buku-buku itu bisa menuntunmu mencari langkah-langkah pekerjaan Tuhan? Bagaimana buku-buku itu bisa membawamu ke surga? Yang engkau pegang di tanganmu adalah huruf-huruf tertulis yang hanya bisa memberikan penghiburan sementara, bukan kebenaran yang bisa memberikan kehidupan. Kitab suci yang engkau baca hanya dapat memperkaya lidahmu, bukan kata-kata hikmat yang bisa membantumu memahami kehidupan manusia, apalagi jalan yang bisa menuntunmu menuju kesempurnaan. Apakah kesenjangan ini tidak memberimu alasan untuk merenung? Bukankah ini membantumu memahami misteri yang terkandung di dalamnya? Mampukah engkau membawa dirimu ke surga untuk bertemu Tuhan dengan caramu sendiri? Tanpa kedatangan Tuhan, bisakah engkau membawa dirimu ke surga untuk menikmati kebahagiaan keluarga bersama Tuhan? Apakah sekarang engkau masih bermimpi? Jika demikian, Aku menyarankan agar engkau berhenti bermimpi, dan menyaksikan siapa yang sedang bekerja—lihatlah siapa yang sedang melakukan pekerjaan menyelamatkan manusia pada akhir zaman. Kalau engkau tidak melakukan itu, engkau tidak akan pernah mendapatkan kebenaran, dan tidak akan memperoleh kehidupan" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Para penginjil dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa menyampaikan perkataan ini: "Jika kita hanya berpegang teguh pada Alkitab dalam iman kita dan tidak menerima perkataan Tuhan pada akhir zaman, kita tidak akan pernah dapat dipelihara oleh air kehidupan Tuhan. Tanpa penghakiman Tuhan, kita tidak dapat melepaskan diri dari lingkaran setan berbuat dosa dan kemudian mengaku dosa. Tanpa melepaskan diri dari ikatan dosa, bagaimana mungkin ada orang yang dapat memasuki kerajaan surga? Dengan menerima penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman barulah kita dapat dipelihara oleh firman Tuhan, mengetahui kebenaran, dibebaskan dari kerusakan kita, dan ditahirkan. Kemudian kita dapat memasuki kerajaan surga."

Aku merasa lebih tercerahkan dan bersemangat saat aku menyaksikan dan mendengarkan. Persekutuan ini sangat praktis. Hidup yang kekal bukan di dalam Alkitab—itu hanyalah kesaksian tentang Tuhan. Alkitab tidak merepresentasikan Tuhan, ataupun menggantikan pekerjaan keselamatan-Nya. Hanya Kristus-lah jalan, kebenaran, dan hidup. Hanya Kristus yang bisa memberi kita kebenaran dan hidup. Kristus akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa, mengungkapkan kebenaran untuk menyelamatkan manusia. Aku sangat bodoh! Aku tidak bisa melepaskan Alkitab. Aku merasa sangat bersyukur... Tuhan Yang Mahakuasa membimbingku untuk mendengar suara Tuhan dan melepaskan gagasan konyolku tentang iman. Akhirnya aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman!

Sebelumnya: Jalan menuju Penyucian

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Nama Tuhan Sangat Misterius

Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Di setiap zaman, Tuhan melakukan pekerjaan baru dan disebut dengan nama baru; bagaimana mungkin Dia...