Perenungan tentang Mengikuti Manusia Sembari Percaya kepada Tuhan

02 September 2022

Oleh Saudari Xiaolu, Tiongkok

Dari semua pengalamanku, ada satu yang sangat berkesan bagiku. Tahun itu, Li Juan, seorang pemimpin tingkat atas, datang ke gereja kami untuk mengawasi pekerjaan kami. Pada waktu itu, seorang jemaat gereja sedang menyebarkan prasangka terhadap para pemimpin dan pekerja, serta membentuk faksi untuk mengganggu gereja. Kami bersekutu dengannya berkali-kali, tetapi dia tidak bertobat. Kami tidak yakin apakah kami harus menggolongkannya sebagai antikristus, jadi kami bertanya pada Li Juan. Li Juan menggunakan kebenaran tentang cara mengenali antikristus dalam persekutuan yang disampaikannya kepada kami untuk menentukan hal ini, memberi kami solusi yang terbaik. Dalam pembicaraan kami, aku juga mengetahui bahwa ketika Li Juan baru saja menjadi pemimpin, dia menyelesaikan beberapa kekacauan di gereja hanya dalam dua minggu padahal kekacauan itu tak mampu diselesaikan orang lain dalam dua bulan. Kini sebagai pemimpin tingkat atas, dia mengawasi pekerjaan banyak gereja dan menyelesaikan banyak masalah mereka. Tanpa sadar, aku mulai menghormatinya. Setelah itu, aku dan rekan sekerjaku menghadapi masalah yang tidak kami mengerti, jadi kami menunggu Li Juan datang dan membimbing kami. Sebulan kemudian, akhirnya dia datang kembali ke gereja kami. Aku langsung menyampaikan masalah dan kesulitan yang kami hadapi dan dia dengan segera kembali menyelesaikan masalahnya. Aku sangat mengagumi Li Juan setelah beberapa kali bertemu dengannya. Aku merasa dia pantas menjadi pemimpin tingkat atas, merasa dia memahami kebenaran dan memiliki kearifan. Masalah yang sama sekali tak mampu kuselesaikan mampu diselesaikannya dengan mudah. Aku berharap dia bisa lebih sering datang untuk membimbing kami. Di luar dugaan, Li Juan diberhentikan beberapa bulan kemudian karena bersikap congkak, sewenang-wenang dalam tugasnya, mengganggu pekerjaan gereja, dan karena dia tidak menerima dirinya dipangkas. Pemberhentiannya tak terbayangkan bagiku, tetapi kupikir itu bisa menjadi hal yang baik baginya. Jika dia mampu mengenal dirinya sendiri dan berubah, dia bisa kembali melakukan pekerjaan penting. Jadi meskipun dia telah diberhentikan, tempat yang dia miliki di hatiku sama sekali tidak berubah.

Beberapa bulan kemudian, gereja menugaskan aku dan Li Juan untuk memimpin pekerjaan pembersihan. Aku sangat senang. Aku ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar lebih banyak darinya. Kemudian, saat kami mendiskusikan beberapa masalah, dia selalu mampu menemukan prinsip yang relevan untuk dipersekutukannya dan menyelesaikan masalah itu. Dia juga berbicara banyak tentang dirinya yang menjadi pemimpin tak lama setelah percaya kepada Tuhan, bagaimana pekerjaannya meningkat berkat kerja kerasnya, bagaimana dia mengenal dirinya sendiri setelah pemberhentiannya, dan bagaimana gereja kembali memberinya pekerjaan penting. Mendengar semua ini membuatku makin menghormatinya, dan aku selalu menemuinya untuk bertanya. Dia selalu memiliki jawabannya. Seiring waktu, aku berhenti berfokus pada doa dan mencari Tuhan dalam tugasku, dan malah mengandalkan Li Juan untuk segala sesuatu, menganggap apa pun yang dikatakannya benar. Pada waktu itu, aku sangat menghormatinya. Aku secara membabi buta memujanya, dan nyaris mengikutinya dalam melakukan kejahatan besar.

Suatu hari, aku mengetahui bahwa ketika Zhang Ping menjadi seorang pemimpin, dia mengatakan kepada keluarganya beberapa hal yang menghakimi rekan sekerjanya, karena dia berprasangka terhadap rekan sekerjanya tersebut. Kemudian keluarganya mengulangi perkataannya dalam pertemuan kelompok. Pemimpin gereja menggolongkan Zhang Ping sebagai antikristus karena satu hal itu. Keluarganya merasa cara penanganan seperti itu tidak sesuai prinsip, jadi mereka menulis surat untuk melaporkannya. Namun kemudian, pemimpin gereja menggolongkan seluruh keluarga Zhang Ping sebagai sekelompok antikristus dan mengisolasi mereka. Saat membaca dokumen untuk pengusiran Zhang Ping, aku melihat bahwa dia hanya hidup berdasarkan watak rusak tertentu dan mengatakan beberapa hal yang menghakimi. Dia tidak seharusnya digolongkan sebagai antikristus. Keluarganya membuat laporan itu hanya untuk menunjukkan suatu masalah, mereka tidak membentuk faksi ataupun mengganggu pekerjaan gereja. Mereka tidak seharusnya disebut antikristus. Selain itu, aku telah berinteraksi dengan Zhang Ping beberapa tahun sebelumnya. Dia memiliki kemanusiaan yang dapat diterima dan tidak tampak seperti pelaku kejahatan. Aku bertanya-tanya apakah pemimpin telah membuat kesalahan dengan menyebutnya antikristus dan mengusirnya. Itu bukan masalah kecil. Aku ingin mendapatkan bantuan Li Juan untuk mempertimbangkan lagi hal ini. Namun di luar dugaan, dia berkata dengan sangat tegas, "Zhang Ping menghakimi rekan sekerjanya, dan itu adalah perbuatan yang jahat. Keluarganya berbicara atas namanya dan membuat laporan, jadi mereka adalah sekelompok antikristus. Kita bisa menyelidiki dan melihat apakah mereka melakukan perbuatan jahat lainnya." Aku merasa tak pantas baginya untuk begitu yakin akan hal ini, tetapi kemudian kupikir jika Li Juan seyakin itu, dia pasti benar-benar memahami segala sesuatunya. Bagaimanapun, dia telah melayani sebagai pemimpin tingkat atas, memiliki banyak pengalaman, dan kearifan yang luar biasa. Dia pasti tahu yang sebenarnya dan memandang segala sesuatu dengan lebih baik daripadaku. Jadi aku berubah pikiran, berkata, "Aku sudah beberapa tahun tidak berhubungan dengan Zhang Ping. Aku tidak tahu apakah dia melakukan kejahatan lain. Mari kita selidiki dan kemudian mengambil keputusan." Tak lama kemudian, kami mendapat informasi lebih lanjut tentang Zhang Ping. Dia tidak melakukan kejahatan lainnya, dan setelah menghakimi rekan sekerjanya, dia merenungkan dirinya dan mengenal dirinya sendiri. Keluarganya juga tidak membuat orang lain membela Zhang Ping. Berdasarkan perilaku mereka, mereka seharusnya tidak digolongkan sebagai antikristus dan diusir. Aku membagikan informasi ini kepada Li Juan, tetapi dia benar-benar menghina dan menurutnya menggolongkan Zhang Ping sebagai antikristus tidak salah. Dia berkata, "Jika kita membiarkan antikristus di gereja dan mereka terus melakukan kejahatan dan mengganggu, kita mengambil bagian dalam kejahatan mereka!" Saudari lain juga tidak setuju dengan Li Juan. Dia juga berkata mereka bukan sekelompok antikristus, melainkan hanya memperlihatkan kerusakan tertentu dan kita seharusnya segera membawa mereka kembali ke gereja. Li Juan masih berkata dengan penuh keyakinan, "Bahkan jika Zhang Ping bukan antikristus, dia adalah pelaku kejahatan. Dia menghakimi rekan sekerjanya di depan keluarganya, dan keluarganya lalu menyampaikan itu dalam pertemuan dan membuat laporan. Bukankah itu mengganggu gereja? Kita tak boleh menerima mereka kembali! Kita harus menyelidiki lebih lanjut tentang kejahatan mereka." Aku merasa agak ragu setelah mendengar perkataan Li Juan. Dia sangat yakin Zhang Ping harus diusir. Apakah itu berarti aku memiliki perspektif yang terbatas tentang hal ini? Apakah Zhang Ping benar-benar pelaku kejahatan? Li Juan telah begitu lama menjadi pemimpin, jadi dia pasti memiliki pandangan yang lebih luas tentang segala sesuatu dibandingkan kami. Kupikir aku tak punya kearifan dan kami bisa terus menyelidiki apa yang telah Zhang Ping lakukan. Jadi, meskipun tidak sepenuhnya merasa nyaman, aku tetap bertekad meminta beberapa saudara-saudari untuk menyelidiki masalah ini lebih lanjut. Aku merasa sangat gelisah setelah membuat pengaturan ini, dan hatiku menjadi gelap. Aku benar-benar tak mampu menggambarkan bagaimana rasanya. Aku berdoa kepada Tuhan, memohon agar Dia membimbingku mengenal diriku sendiri melalui hal ini, dan aku mampu bertindak sesuai dengan maksud-Nya. Setelah berdoa, aku membaca bagian ini dalam firman Tuhan: "Setiap gereja dan setiap individu diamati oleh Tuhan. Sebanyak apa pun orang yang sedang melaksanakan suatu tugas atau mengikut Tuhan di sebuah gereja, pada saat mereka meninggalkan firman Tuhan, pada saat mereka kehilangan pekerjaan Roh Kudus, mereka tidak lagi mengalami pekerjaan Tuhan, dan dengan demikian, mereka pun—serta tugas yang mereka laksanakan—tidak ada hubungannya dan tidak lagi menjadi bagian dalam pekerjaan Tuhan, dan dengan demikian gereja ini pun telah menjadi sebuah kelompok keagamaan. Menurutmu, apa akibatnya jika gereja menjadi sebuah kelompok keagamaan? Bukankah menurutmu orang-orang ini berada dalam bahaya besar? Mereka tidak pernah mencari kebenaran ketika menghadapi masalah dan mereka tidak bertindak sesuai dengan prinsip kebenaran, tetapi tunduk pada pengaturan dan manipulasi manusia. Bahkan ada banyak orang yang, saat melaksanakan tugasnya, tidak pernah berdoa atau mencari prinsip kebenaran; mereka hanya bertanya kepada orang lain dan melakukan apa yang orang lain katakan, bertindak berdasarkan petunjuk dari orang lain. Apa pun yang orang lain suruh mereka lakukan, itulah yang mereka lakukan. Mereka merasa berdoa kepada Tuhan tentang masalah mereka dan tentang mencari kebenaran sangatlah samar dan sulit, jadi mereka mencari solusi yang mudah dan sederhana. Menurut mereka, mengandalkan orang lain dan melakukan apa yang orang lain katakan mudah dan sangat nyata, jadi mereka hanya melakukan apa yang orang lain katakan, bertanya kepada orang lain dan melakukan apa yang mereka katakan dalam segala hal. Akibatnya, bahkan setelah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, ketika menghadapi masalah, mereka tidak pernah sekali pun datang ke hadapan Tuhan, berdoa serta mencari keinginan-Nya dan kebenaran, dan kemudian memperoleh pemahaman akan kebenaran, dan bertindak serta berperilaku sesuai dengan maksud Tuhan—mereka tidak pernah memiliki pengalaman seperti itu. Apakah orang-orang semacam itu benar-benar menerapkan iman kepada Tuhan?" (Firman, Jilid 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Hanya dengan Takut akan Tuhan Orang Dapat Menempuh Jalan Keselamatan"). Firman Tuhan menunjukkan bahwa ketika Dia tidak memiliki tempat di hati seseorang dan orang itu tidak mencari prinsip kebenaran, melainkan memilih untuk mendengarkan orang lain dan mengikuti rencana mereka, itu artinya orang itu tidak percaya kepada Tuhan; Tuhan tidak mengakui kepercayaan semacam itu. Bukankah itulah tepatnya keadaanku? Dalam masalah keluarga Zhang Ping, Li Juan berkata dia yakin mereka adalah sekelompok antikristus. Aku merasa itu tidak sesuai dengan fakta, tetapi karena aku sangat menghormatinya, aku tidak mencari prinsip kebenaran. Aku melakukan apa pun yang dia suruh. Aku sadar dari hasil penyelidikan kami bahwa keluarga mereka telah digolongkan secara tidak benar, tetapi karena melihat betapa gigihnya Li Juan, aku sama sekali mengabaikan pandanganku sendiri. Meskipun merasa tidak nyaman, aku tetap tidak mencari prinsip kebenaran. Aku hanya memaksakan diriku untuk melakukan apa yang Li Juan katakan. Tuhan tak punya tempat di hatiku. Bagaimana itu bisa disebut beriman? Semakin memikirkannya, semakin aku merasa buruk. Aku selalu menganggap diriku orang percaya sejati. Aku tak pernah menyangka akan memuja dan mengikuti seseorang. Aku merasa gelisah, yang berarti aku telah membuat Tuhan membenci dan menolak terhadapku. Jika aku tidak bertobat, aku benar-benar bisa disingkirkan. Pemikiran ini membuatku merasa takut, jadi aku berdoa, memohon agar Tuhan membimbingku mengubah keadaanku, mencari kebenaran dan mampu memperlakukan Zhang Ping dan keluarganya sesuai dengan prinsip.

Setelah itu, aku mencari prinsip kebenaran yang berkaitan dengan masalah Zhang Ping, dan memahami perbedaan antara antikristus dan orang yang memiliki watak rusak biasa. Ciri utama antikristus adalah mereka memandang kekuasaan sebagai nyawa mereka, dan selalu ingin mengendalikan umat pilihan Tuhan. Mereka menghukum orang untuk mendapatkan kekuasaan. Mereka melakukan begitu banyak kejahatan, dan sangat mengganggu pekerjaan gereja. Selain itu, antikristus muak dan membenci kebenaran. Mereka pada dasarnya orang jahat dan tidak memiliki hati nurani ataupun akal sehat. Mereka tidak merasakan penyesalan, sebanyak apa pun kejahatan yang telah mereka lakukan, dan mereka tidak mungkin bertobat. Orang rusak biasa tak mampu menahan diri untuk berbicara dan melakukan segala sesuatu demi ketenaran, keuntungan dan status, tetapi mereka mampu menerima kebenaran dan merenungkan diri mereka sendiri. Setelah menempuh jalan yang salah, mereka menjadi sadar akan diri mereka sendiri, dan memperlihatkan pertobatan. Sebagaimana firman Tuhan katakan, "Siapa pun mereka, sebesar apa pun kejahatan yang mereka lakukan, atau seserius apa pun kesalahan mereka, apakah seseorang tergolong sebagai antikristus atau memiliki watak antikristus tergantung pada apakah mereka mampu menerima kebenaran dan dipangkas, dan apakah mereka benar-benar menyesal atau tidak. Jika mereka mampu menerima kebenaran dan menerima diri mereka dipangkas, jika mereka benar-benar menyesal, dan jika mereka rela menghabiskan seumur hidup mereka berjerih payah untuk Tuhan, barulah ini benar-benar bisa dikatakan menunjukkan sedikit pertobatan. Orang semacam ini tidak dapat digolongkan sebagai antikristus" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, Bab Sembilan (Bagian Tiga)). Aku tahu di hatiku bahwa Zhang Ping bukanlah antikristus, dan aku tak boleh terus bimbang dan secara membabi buta mendengarkan Li Juan.

Aku terus mencari. Mengapa ketika aku dan Li Juan memandang sesuatu secara berbeda, aku tidak mencari prinsip, dan hanya secara membabi buta mengikuti dia? Apa sumber masalah ini? Aku teringat apa yang Tuhan katakan: "Apa yang engkau kagumi bukanlah kerendahhatian Kristus, melainkan gembala-gembala palsu yang berkedudukan menonjol. Engkau tidak menyukai keindahan ataupun hikmat Kristus, tetapi menyukai orang-orang cabul yang terlibat dalam kekejian dunia. Engkau menertawakan penderitaan Kristus yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya, tetapi mengagumi mayat-mayat yang berburu persembahan dan hidup dalam pesta pora. Engkau tidak bersedia menderita bersama Kristus, tetapi dengan senang hati pergi ke pelukan para antikristus yang sembrono itu, meskipun mereka hanya membekalimu dengan daging, kata-kata, dan kendali. Bahkan sekarang pun, hatimu masih mengarah kepada mereka, pada reputasi mereka, status mereka, dan pengaruh mereka. Namun, engkau terus memiliki sikap yang menganggap pekerjaan Kristus terlalu sulit untuk diterima dan tidak bersedia menerimanya. Inilah mengapa Aku berkata bahwa engkau tidak memiliki iman untuk mengakui Kristus" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Engkau Benar-benar Orang yang Percaya kepada Tuhan?"). Setelah membaca firman Tuhan, aku sadar aku memuja dan mengikuti seseorang karena aku tidak menghormati Kristus karena kebesarannya dalam imanku; sebaliknya aku memuja status dan kekuasaan. Karena Li Juan telah menjadi pemimpin tingkat atas dan dia memberikan solusi yang baik saat mengawasi pekerjaan, kupikir dia memahami kebenaran dan memiliki kearifan, jadi aku menghormatinya dan mengaguminya. Itu sebabnya aku tidak memiliki ide atau pendapatku sendiri ketika kami menjadi rekan sekerja. Aku selalu melakukan apa pun yang dia katakan, sepenuhnya menganggap perkataannya sebagai kebenaran. Bahkan dalam hal yang penting seperti apakah Zhang Ping dan keluarganya harus diusir atau tidak, aku tetap secara membabi buta mengikuti Li Juan. Ini menunda keluarga itu untuk dibawa kembali ke dalam gereja, dan menunda jalan masuk kehidupan mereka. Tuhan menghargai hidup semua dan setiap orang. Orang-orang yang ditindas oleh pemimpin palsu tak dapat menjadi kehidupan bergereja untuk waktu yang lama. Mereka hidup dalam kegelapan, tak berdaya dan menderita. Namun, aku tidak memikirkan maksud Tuhan; aku tidak bertanggung jawab atas kehidupan orang. Dalam masalah keluarga Zhang Ping, aku selalu terombang-ambing dan mendengarkan Li Juan. Aku sangat kacau! Tanpa kegelapan rohani dan tanpa penderitaan ini, aku pasti tidak akan tersadarkan; aku pasti akan terus melakukan kesalahan. Aku berdoa kepada Tuhan dalam pertobatanku, "Tuhan! Aku tak mau terus memuja dan mengikuti seseorang. Aku mau meninggikan-Mu dan bertindak sesuai prinsip kebenaran." Kemudian, aku menyampaikan pendapatku kepada Li Juan, dan dia hanya menjawab dengan singkat, "Akan kita bahas nanti." Kemudian, dia mengganti topik. Aku bisa melihat dia masih berpegang teguh pada pandangannya sendiri dan tidak peduli dengan hidup orang lain. Aku sangat marah. Aku bertekad, apa pun yang terjadi, aku harus memberi tahu pemimpin kami tentang keadaan keluarga Zhang Ping. Beberapa hari kemudian, pemimpin datang untuk melakukan beberapa pekerjaan dan menyingkapkan bahwa Li Juan telah bersikap sewenang-wenang dalam pekerjaan pembersihan. Dia dengan semaunya menggolongkan orang tanpa mematuhi prinsip, dan sangat mengganggu pekerjaan gereja. Oleh karena itu, pemimpin memberhentikan Li Juan. Rupanya dalam kasus Zhang Ping, Li Juan tahu betul bahwa dia salah, tetapi tidak mau mengakuinya. Dia secara pribadi mengatur agar orang-orang mencari informasi tentang Zhang Ping untuk menemukan kesalahan pada dirinya. Dia bersikeras membuat Zhang Ping dan keluarganya diusir sebagai antikristus. Aku sangat marah. Untuk melindungi statusnya, dia tidak peduli dengan hidup saudara-saudarinya. Dia sangat kejam. Mengingat kembali waktuku bersama Li Juan, dia selalu berbicara tentang semua kerja kerasnya, jadi aku menganggapnya orang yang mengejar kebenaran. Aku tidak menggunakan kebenaran untuk menganalisis motif dan esensi tindakannya. Sebenarnya, menceritakan pengalaman berarti mengatakan bagaimana kita mengenal diri kita sendiri melalui penghakiman dan hajaran Tuhan, kebenaran apa yang telah kita pahami, dan bagaimana kita telah menerapkan kebenaran untuk memuaskan Tuhan. Namun, Li Juan tak mampu berbicara tentang pemahaman yang benar. Masa-masa sulit yang dia bicarakan semuanya untuk meninggikan dan bersaksi tentang dirinya sendiri, dan untuk mendapatkan kekaguman orang. Dia sedang menempuh jalan antikristus. Pada saat inilah, aku memperoleh sedikit kearifan tentang Li Juan dan aku makin membenci diriku sendiri. Aku telah menjadi orang percaya selama bertahun-tahun, tetapi tidak memandang orang atau hal-hal melalui firman Tuhan. Aku hanya melihat bakat dan kualitas orang, dan memuja status dan kekuasaan. Aku hampir mengikuti Li Juan dalam melakukan kejahatan, mengusir orang secara salah, dan menyebabkan kerusakan yang tak bisa diperbaiki. Aku sangat buta dan bodoh! Dengan pemikiran itu, aku mulai merasa takut.

Beberapa waktu kemudian, aku membaca bagian lain firman Tuhan: "Ketika seseorang dipilih untuk menjadi pemimpin oleh saudara-saudari, atau dipromosikan oleh rumah Tuhan untuk melakukan pekerjaan tertentu atau melaksanakan tugas tertentu, ini bukan berarti bahwa mereka memiliki status atau jabatan khusus, atau bahwa kebenaran yang mereka pahami lebih dalam dan lebih banyak daripada kebenaran yang dipahami orang lain—terlebih lagi, bukan berarti bahwa orang ini mampu tunduk kepada Tuhan dan tidak akan mengkhianati-Nya. Tentu saja, itu juga bukan berarti bahwa mereka mengenal Tuhan dan merupakan orang yang takut akan Tuhan. Sebenarnya, mereka belum mencapai semua ini. Promosi dan pembinaan hanya merupakan promosi dan pembinaan dalam arti yang sebenarnya, dan tidak berarti mereka telah ditakdirkan dan diperkenan oleh Tuhan. Promosi dan pembinaan mereka hanya berarti mereka telah dipromosikan dan menunggu pembinaan. Dan hasil akhir dari pembinaan ini tergantung pada apakah orang ini mengejar kebenaran atau tidak, dan apakah mereka mampu memilih jalan mengejar kebenaran atau tidak. Jadi, ketika seseorang di gereja dipromosikan dan dibina untuk menjadi pemimpin, mereka hanya dipromosikan dan dibina dalam arti yang sederhana; itu bukan berarti bahwa mereka telah memenuhi standar dan kompeten sebagai pemimpin, bukan berarti bahwa mereka sudah mampu melakukan pekerjaan kepemimpinan, dan dapat melakukan pekerjaan nyata—itu tidak benar. Kebanyakan orang tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang hal-hal ini, dan berdasarkan imajinasi mereka sendiri, mereka mengagumi orang-orang yang telah dipromosikan. Ini adalah kesalahan. Sekalipun orang sudah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan, apakah mereka yang dipromosikan benar-benar memiliki kenyataan kebenaran? Belum tentu. Mampukah mereka menerapkan pengaturan kerja rumah Tuhan? Belum tentu. Apakah mereka memiliki rasa tanggung jawab? Apakah mereka setia? Apakah mereka mampu tunduk? Ketika menghadapi masalah, apakah mereka mampu mencari kebenaran? Semua ini tidak diketahui. Apakah orang-orang ini memiliki hati yang takut akan Tuhan? Dan seberapa besarkah hati yang takut akan Tuhan yang mereka miliki? Apakah mereka mampu untuk tidak mengikuti keinginan mereka sendiri ketika mereka melakukan sesuatu? Apakah mereka mampu mencari Tuhan? Selama mereka melakukan pekerjaan kepemimpinan, apakah mereka mampu sering datang ke hadapan Tuhan untuk mencari maksud Tuhan? Apakah mereka mampu memimpin orang-orang untuk masuk ke dalam kenyataan kebenaran? Mereka tentu saja tidak mampu melakukan hal-hal semacam itu. Mereka belum menerima pelatihan dan mereka belum memiliki cukup pengalaman sehingga mereka tidak mampu melakukan hal-hal ini. Inilah sebabnya mengapa mempromosikan dan membina orang bukan berarti mereka telah memahami kebenaran, juga tidak bisa dikatakan bahwa mereka sudah mampu untuk melaksanakan tugasnya dengan cara yang memenuhi standar. ... Apa maksud-Ku mengatakan hal ini? Ini untuk memberitahukan kepada semua orang bahwa mereka harus dengan benar memperlakukan berbagai jenis orang yang berbakat yang dipromosikan dan dibina di rumah Tuhan, sehingga mereka tidak boleh bersikap keras dalam tuntutan mereka terhadap orang-orang ini, dan, tentu saja, sehingga mereka juga harus bersikap realistis dalam memberikan pendapat mereka tentang orang-orang tersebut. Adalah bodoh untuk berlebihan mengagumi dan menghormati mereka; tidaklah manusiawi atau realistis untuk membuat tuntutan yang terlalu keras terhadap mereka. Jadi, apa cara paling masuk akal untuk memperlakukan mereka? Anggaplah mereka sebagai orang biasa dan, ketika engkau perlu mencari seseorang untuk menyelesaikan masalah, bersekutulah dengan mereka dan belajarlah dari kekuatan satu sama lain serta saling melengkapi" (Firman, Jilid 5, Tanggung Jawab Para Pemimpin dan Pekerja, "Tanggung Jawab Para Pemimpin dan Pekerja (5)"). Firman Tuhan sangat jelas. Jika orang terpilih menjadi pemimpin atau pekerja bukan berarti orang tersebut memahami kebenaran dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia juga memiliki watak yang rusak. Dia bisa saja melaksanakan tugasnya berdasarkan keinginan dan pengalamannya sendiri, dan bisa saja melakukan hal-hal yang melanggar prinsip. Kita harus membedakan orang sesuai prinsip kebenaran, tidak mengikuti siapa pun secara membabi buta. Selain itu, sekalipun persekutuan pemimpin tentang kebenaran mencerahkan kita, pencerahan dan bimbingan itu berasal dari Roh Kudus dan kita harus menerimanya dari Tuhan. Kita tak boleh secara membabi buta memuja dan mengikuti pemimpin. Jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam pekerjaan pemimpin atau pekerja, atau jika mereka melanggar prinsip kebenaran, itu harus ditangani dengan benar. Petunjuk dan bantuan dapat diberikan dengan kasih agar mereka dapat berubah dan melakukan segala sesuatu sesuai prinsip. Namun, karena memuja status dan kekuasaan, aku secara keliru mengira karena Li Juan adalah pemimpin tingkat atas, dia pasti memahami kebenaran lebih baik daripada kami. Pemikiranku sangat menyimpang! Walaupun dia telah menjadi pemimpin selama bertahun-tahun dan memiliki beberapa pengalaman kerja, dan dia mampu mengucapkan beberapa doktrin dan menyelesaikan beberapa masalah, bukan berarti dia memahami kebenaran. Persekutuan dan pemahamannya biasanya terdengar hebat, dan dia berkata ketika tidak memahami sesuatu, kita harus mencari prinsip kebenaran, tidak berpegang teguh pada pandangan kita sendiri. Namun, dalam menghadapi masalah, dia selalu bertindak dengan caranya sendiri. Dia sama sekali tak mau menerima saran orang lain dan tidak memiliki hati yang mencari. Dia hanya membicarakan doktrin tanpa kenyataan sedikit pun. Dia tidak merenungkan dirinya ataupun memahami natur Iblis dalam dirinya yang congkak dan siap dengan begitu saja mengusir orang untuk mempertahankan statusnya sendiri. Melihat Li Juan berdasarkan semua hal ini, jelaslah bahwa dia adalah sejenis pemimpin palsu dan antikristus.

Zhang Ping dan keluarganya dikembalikan ke gereja setelah itu. Memikirkan bagaimana mereka tidak dapat menjalani kehidupan bergereja selama lebih dari dua bulan dan semua penderitaan rohani yang pasti telah mereka alami, ada rasa sakit yang tak terkatakan di hatiku. Aku membenci diriku sendiri karena tidak mencari kebenaran, dan hanya mendengarkan seseorang. Jika saja aku mencari prinsip kebenaran dan segera membawa mereka kembali ke gereja, jalan masuk kehidupan mereka pasti tidak terlalu tertunda. Pada saat itu aku sadar, memuja seseorang secara membabi buta akan membuatku mudah untuk melakukan kejahatan dan menentang Tuhan bersama dengannya. Aku juga membenci betapa kacau dan butanya diriku, bahwa aku mengikuti seseorang dalam melakukan kejahatan yang begitu besar. Kemudian, aku membaca bagian ini dalam firman Tuhan: "Cara paling sederhana untuk menggambarkan kepercayaan kepada Tuhan adalah percaya bahwa Tuhan itu ada, dan, di atas landasan inilah, orang mengikuti-Nya, tunduk pada-Nya, menerima kedaulatan-Nya, pengaturan, dan penataan-Nya, mengindahkan firman-Nya, hidup berdasarkan firman-Nya, melakukan segala sesuatu berdasarkan firman-Nya, menjadi makhluk ciptaan sejati, serta takut akan Dia dan menjauhi kejahatan; hanya inilah yang berarti benar-benar percaya kepada Tuhan. Inilah yang dimaksud dengan mengikut Tuhan" (Firman, Jilid 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Orang Tidak Dapat Diselamatkan karena Menganut Agama atau karena Melakukan Upacara Keagamaan"). Firman Tuhan menunjukkan kepadaku bahwa takut akan Tuhan, menghormati Tuhan karena kebesaran-Nya, dan mencari prinsip kebenaran ketika masalah muncul, adalah hal mendasar yang harus kita junjung tinggi dalam kepercayaan kita kepada Tuhan. Siapa pun itu, asalkan apa yang mereka katakan sesuai dengan prinsip kebenaran, kita harus mengikutinya dan dengan tegas menolak apa pun yang berasal dari gagasan dan imajinasi manusia. Segala sesuatu harus dilakukan sesuai dengan firman Tuhan. Itulah iman yang sejati, dan benar-benar mengikuti Tuhan. Syukur kepada Tuhan! Aku merasa jelas tentang jalan masa depanku dalam mengikuti Tuhan.

Suatu hari, ketika sedang mendiskusikan pembinaan dengan pemimpin gereja bernama Saudari Mingyi, dia berkata Saudari Zhao Xunzhen mampu mengenal dirinya sendiri ketika menghadapi sesuatu, dan persekutuannya tentang kebenaran cukup praktis, jadi dia bisa dibina sebagai pengawas pekerjaan penyiraman. Namun, dalam interaksiku dengan Xunzhen, aku mendapati dia tak punya kualitas dan tidak memiliki pemahaman yang murni tentang kebenaran. Dia sangat pasif dalam tugasnya dan tidak mendapatkan hasil yang baik selama beberapa bulan berturut-turut. Dia bukan calon yang baik. Namun, karena Mingyi merekomendasikannya, aku bertanya-tanya apakah aku tidak melihat segala sesuatunya dengan benar. Mingyi telah menjadi pemimpin gereja selama bertahun-tahun, jadi kearifannya pasti melampauiku. Kupikir aku harus mengikuti apa yang dia katakan. Namun, aku merasa bersalah ketika memikirkannya seperti itu. Aku sadar aku berfokus pada status Mingyi dan tahun-tahun dia melayani sebagai pemimpin. Bukankah aku kembali memuja status dan kekuasaan, serta mengikuti seseorang? Aku teringat masalah Zhang Ping dan keluarganya. Akibat dari aku memuja kekuasaan dan tidak menjunjung tinggi prinsip menyedihkan bagiku. Di balik kembalinya aku menghadapi hal semacam ini, terdapat maksud Tuhan. Jika aku tetap tak mampu menegakkan prinsip, dan membantu mempromosikan calon yang tidak sesuai untuk menjadi pengawas, itu akan menunda jalan masuk kehidupan saudara-saudari. Mingyi adalah pemimpin, tetapi bukan berarti dia mengerti kebenaran atau memahami orang dengan akurat. Sarannya adalah sesuatu untuk kupertimbangkan. Aku harus mempertimbangkan apakah Xunzhen harus dibina atau tidak berdasarkan prinsip. Kemudian, aku mengumpulkan beberapa penilaian tentang Xunzhen, yang menegaskan bahwa dia tidak berkualitas dan tidak melakukan pekerjaan nyata, jadi dia bukan calon yang baik. Aku menyampaikan pendapatku kepada Mingyi dan dia setuju. Aku merasakan dalam hatiku bahwa satu-satunya cara untuk merasa tenang adalah dengan tidak mengikuti siapa pun secara membabi buta, tetapi menerapkan sesuai dengan prinsip kebenaran.

Insiden dengan Zhang Ping dan keluarganya telah terukir di hatiku. Pelajaran tak terlupakan ini membuatku memahami apa akibatnya jika aku memuja dan mengikuti seseorang sembari percaya kepada Tuhan. Aku juga mengalami bahwa mencari kebenaran dan melakukan segala sesuatu sesuai kebenaran adalah satu-satunya cara untuk mengikuti Tuhan dan mendapatkan perkenanan-Nya.

Selanjutnya: Kisah Joy

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Kurangi Ukuran Huruf
Tambah Ukuran Huruf
Masuk Layar Penuh
Keluar Layar Penuh