Apakah Penyelamatan Melalui Iman Menganugerahkan Jalan Masuk ke Kerajaan Tuhan?

16 November 2021

Sebuah pandemi menyebar tanpa ampun, dan gempa bumi, banjir, kawanan serangga, kelaparan mulai terjadi. Banyak orang berada dalam kegelisahan tanpa henti, dan orang-orang percaya dengan cemas menunggu kedatangan Tuhan di atas awan untuk diangkat ke langit, lari dari penderitaan akibat bencana dan menghindari kematian. Mereka tidak tahu kenapa masih belum diangkat untuk bertemu dengan Tuhan, dan menatap langit sepanjang hari tanpa melihat apa-apa. Banyak orang yang sangat sengsara, terutama melihat begitu banyak nyawa anggota pendeta gereja direnggut oleh pandemi. Mereka merasa tak tenang, berpikir telah dibuang oleh Tuhan dan jatuh ke dalam bencana, serta kelangsungan hidup mereka tidak pasti. Mereka merasa bingung dan tersesat. Kitab Wahyu menubuatkan Tuhan Yesus akan datang sebelum bencana dan membawa kita ke langit agar kita tidak ditelan bencana. Itulah harapan kita. Iman kita adalah untuk menghindari bencana dan mendapatkan hidup kekal. Namun, bencana sudah mulai datang, kenapa Tuhan tidak datang di atas awan untuk menyambut orang percaya? Melalui iman, dosa-dosa kita diampuni, lalu kita dibenarkan dan diberkati dengan penyelamatan. Kenapa kita tidak diangkat ke kerajaan surga? Kita telah bertahun-tahun tersiksa menunggu Tuhan dan sangat menderita. Kenapa Dia tidak datang untuk kita, membawa kita bertemu dengan-Nya, dan menghindari kesengsaraan bencana? Apakah Dia benar-benar menyingkirkan kita? Ini pertanyaan yang dimiliki banyak orang percaya. Nah, apakah penyelamatan melalui iman sungguh membawa kita ke kerajaan? Saya akan berbagi sedikit pemahaman pribadiku tentang hal ini.

Namun, sebelum membahas ini, pertama-tama mari kita perjelas satu hal. Apakah ide pembenaran melalui iman didukung oleh firman Tuhan? Apakah Tuhan Yesus pernah berkata kita hanya butuh pembenaran melalui iman untuk masuk ke kerajaan-Nya? Tidak pernah. Apakah Roh Kudus pernah bersaksi tentang hal ini? Tidak. Jadi, kita bisa yakin bahwa ide ini murni gagasan manusia, dan kita tidak bisa mengandalkan itu untuk membawa kita ke kerajaan. Faktanya, Tuhan Yesus sangat jelas tentang siapa yang bisa masuk ke kerajaan. Tuhan Yesus berfirman: "Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan" (Matius 7:21-23). "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya" (Yohanes 8:34-35). "Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus" (Imamat 11:45). "Tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan" (Ibrani 12:14). Tuhan Yesus dengan jelas memberi tahu kita hanya mereka yang melakukan kehendak Tuhan yang bisa memasuki kerajaan surga, hanya yang lolos dari dosa dan ditahirkan yang akan mendapat tempat di kerajaan. Itulah satu-satunya standar untuk bisa masuk. Apakah ditebus dari dosa dan dibenarkan melalui iman berarti seseorang melakukan kehendak Tuhan? Apakah itu berarti mereka tidak lagi berbuat dosa, atau memberontak dan menentang Tuhan? Tentu saja tidak. Semua orang percaya kepada Tuhan bisa melihat fakta bahwa meskipun telah ditebus dan dibenarkan melalui iman, kita terus berbuat dosa, hidup dalam lingkaran berdosa di siang hari dan mengaku di malam hari. Kita hidup dengan rasa sakit karena tidak bisa melarikan diri dari dosa—kita tidak bisa menahan diri. Banyak orang dalam semua denominasi yang cemburu, gemar berdebat, bertarung demi nama dan keuntungan, saling menjelek-jelekkan. Ini sangat lumrah. Lalu, kebanyakan orang beriman karena mereka rakus akan kasih karunia Tuhan, tetapi tidak melakukan perintah-Nya. Mereka bergegas ke gereja saat menghadapi krisis, tetapi mengikuti tren duniawi di masa damai. Lalu, gereja-gereja hanya mengadakan banyak pesta. Tidak ada yang bersekutu tentang kebenaran atau berbagi kesaksian pribadi, hanya bersaing untuk siapa yang menerima paling banyak kasih karunia, berkat terbesar. Dengan datangnya bencana besar dan melihat Tuhan masih belum datang di atas awan untuk mengangkat mereka, iman dan kasih banyak orang meredup, dan mereka mulai menyalahkan dan menghakimi Tuhan. Beberapa orang bahkan menyangkal dan mengkhianati-Nya. Fakta menunjukkan kepada kita bahwa diampuni dosanya dan diberkati dengan penyelamatan bisa berarti orang berperilaku lebih baik, tetapi tidak berarti mereka telah lepas dari dosa, tidak mendurhakai Tuhan, dan terutama tidak berarti mereka disucikan dan layak bagi kerajaan. Itu hanya angan-angan. Jadi, kini kita bisa melihat fakta ini dan paham kenapa Tuhan Yesus mengatakan mereka yang berkhotbah dan mengusir iblis atas nama-Nya adalah pelaku kejahatan, dan Dia tidak pernah mengenal mereka. Karena manusia masih berbuat dosa, meski dosanya telah diampuni, lalu mereka menyalahkan dan menghakimi Tuhan. Mereka penuh dengan keluhan saat melihat Tuhan masih belum datang, serta mulai menyangkal dan mengkhianati Dia. Beberapa bahkan berkata akan protes kepada Tuhan jika Dia tidak mengangkat mereka ke kerajaan. Orang-orang ini tidak lebih baik daripada orang Farisi yang menindas dan mengutuk Tuhan Yesus, bahkan mungkin lebih buruk. Orang lain bisa melihat dengan sangat jelas perilaku mereka, dan di mata Tuhan, mereka adalah pelaku kejahatan, tidak diragukan lagi. Tuhan itu kudus dan benar, jadi apakah Tuhan akan mengizinkan mereka yang terus berbuat dosa, menghakimi dan menentang Tuhan, masuk surga? Sama sekali tidak. Jadi, keyakinan orang bahwa dibenarkan oleh iman akan membawa mereka ke kerajaan adalah gagasan yang bertentangan dengan kata-kata Tuhan sendiri, dan kebenaran. Ini murni gagasan dan imajinasi manusia yang berasal dari hasrat kita yang berlebihan.

Pada titik ini, beberapa orang mungkin menyatakan diselamatkan melalui iman oleh kasih karunia punya dasar alkitabiah: "Sebab dengan hati, orang percaya kepada kebenaran; dan dengan mulut, pengakuan kepada keselamatan dibuat" (Roma 10:10). "Karena kasih karunia engkau diselamatkan melalui iman; dan itu bukan dari dirimu sendiri: tetapi pemberian Tuhan" (Efesus 2:8). Jadi, jika kita tidak bisa masuk ke kerajaan dengan cara itu, apa sebenarnya arti "diselamatkan"? Tuhan Yang Mahakuasa memberi tahu kita tentang misteri kebenaran ini. Mari kita lihat apa yang dikatakan dalam firman-Nya. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Pada masa itu, pekerjaan Yesus adalah pekerjaan untuk menebus seluruh umat manusia. Dosa-dosa semua orang yang percaya kepada-Nya diampuni; asalkan engkau percaya kepada-Nya, Dia akan menebusmu; jika engkau percaya kepada-Nya, engkau tidak lagi berdosa, engkau telah dibebaskan dari dosa-dosamu. Inilah yang dimaksud dengan diselamatkan dan dibenarkan oleh iman. Namun, di antara orang-orang percaya, masih ada yang memberontak dan melawan Tuhan, dan perlahan-lahan masih harus dibuang" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Visi Pekerjaan Tuhan (2)"). "Manusia ... diampuni dosa-dosanya, tetapi pekerjaan mengenyahkan watak rusak Iblis dalam diri manusia belumlah dilakukan dalam dirinya. Manusia hanya diselamatkan dan diampuni dosanya karena imannya, tetapi sifat dosa manusia tidak diambil daripadanya dan masih tetap ada dalam dirinya. ... Dosa manusia diampuni karena pekerjaan penyaliban Tuhan, tetapi manusia tetap hidup dalam watak lama Iblis yang rusak. Dengan demikian, manusia harus sepenuhnya diselamatkan dari watak rusak Iblis sehingga sifat dosa manusia sepenuhnya dibuang dan tidak akan pernah lagi berkembang, sehingga memungkinkan watak manusia berubah" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)"). Kita bisa melihat dari sini bahwa Tuhan Yesus disalibkan sebagai korban penghapus dosa manusia, menebus kita dari dosa. Yang harus kita lakukan adalah mengaku dan bertobat kepada Tuhan agar dosa-dosa kita diampuni. Kita tidak lagi dikutuk dan dihukum mati di bawah hukum Taurat. Tuhan tidak lagi melihat kita sebagai orang berdosa dan Iblis tidak bisa lagi menuduh kita. Kita diizinkan berdoa di hadapan Tuhan serta menikmati kedamaian dan sukacita yang Dia berikan, juga kasih karunia-Nya yang melimpah. Inilah yang dimaksud dengan "diselamatkan" di sini. Diselamatkan karena iman hanya berarti diampuni dari dosa dan tidak dikutuk di bawah hukum Taurat. Tidak seperti yang dibayangkan orang, sekali diselamatkan, mereka akan selalu selamat dan layak masuk kerajaan. Penyebutan "diselamatkan" dalam Alkitab adalah bagaimana Paulus menggambarkannya, tetapi baik Tuhan Yesus maupun Roh Kudus tidak pernah mengatakan itu. Kita tidak bisa menggunakan pernyataan manusia yang tercatat dalam Alkitab sebagai dasar, hanya firman Tuhan Yesus. Beberapa mungkin bertanya, karena Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita, Tuhan tidak lagi menganggap kita berdosa dan menyebut kita orang benar, jadi kenapa kita tidak bisa dibawa ke kerajaan? Memang benar Tuhan menyebut kita orang benar, tetapi Dia tidak mengatakan dosa-dosa kita diampuni membuat kita layak untuk kerajaan, atau bahwa karena kita diampuni, kita bisa melakukan dosa apa pun dan tetap kudus. Kita harus memahami bahwa watak Tuhan itu kudus dan benar, Dia juga tidak akan pernah menyebut orang yang terus berbuat dosa itu kudus, atau menyebut seseorang bebas dari dosa jika masih pendosa. Bahkan orang percaya yang diampuni dosanya bisa dikutuk jika menantang dan menghujat Tuhan. Seperti yang dikatakan Alkitab, "Karena jika kita dengan sengaja berbuat dosa setelah menerima pengetahuan kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu" (Ibrani 10:26). Orang Farisi dikutuk oleh Tuhan Yesus karena menghakimi, mengutuk, dan menentang Dia. Bukankah itu fakta? Semua orang percaya tahu watak Tuhan tidak akan menoleransi pelanggaran, dan Tuhan Yesus berkata, "Semua jenis dan dosa hujat kepada manusia akan diampuni: tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Dan barangsiapa yang berkata-kata melawan Anak Manusia, ia akan diampuni: tetapi jika ia berkata-kata melawan Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, tidak di dunia ini, ataupun di dunia yang akan datang" (Matius 12:31-32). Pengampunan dosa benar-benar kasih karunia Tuhan, tetapi jika orang terus melanggar watak Tuhan setelah diampuni, mereka masih bisa dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Jika kita menyalibkan Tuhan lagi, konsekuensinya akan keras. Namun, Tuhan adalah kasih dan belas kasih, jadi Dia ingin selamatkan kita dari dosa dan kejahatan, agar kita menjadi kudus. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berjanji akan datang lagi setelah pekerjaan penebusan-Nya. Kenapa Dia datang kembali? Untuk sepenuhnya menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kekuatan Iblis, agar kita bisa berpaling kepada Tuhan dan didapatkan oleh-Nya. Hanya orang percaya yang menyambut kedatangan Tuhan kembali yang punya kesempatan memasuki kerajaan surga. Pada titik ini, beberapa orang mungkin bertanya-tanya, karena dosa-dosa kita telah diampuni, bagaimana kita bisa benar-benar lepas dari dosa dan menjadi kudus, lalu masuk ke kerajaan? Itu membawa kita ke poin utama. Hanya menerima pengampunan Tuhan Yesus tidak cukup. Kita juga harus menyambut kedatangan Tuhan dan menerima langkah pekerjaan-Nya selanjutnya untuk menghindari dosa, diselamatkan sepenuhnya oleh Tuhan, dan layak untuk kerajaan. Seperti yang dinubuatkan Tuhan Yesus, "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:12-13). "Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:47-48). "Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak. ... Dan Dia juga sudah memberikan kepada-Nya otoritas untuk mengadakan penghakiman, karena Dia adalah Anak Manusia" (Yohanes 5:22, 27). Dan "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan" (1 Petrus 4:17). Jika memikirkan ini baik-baik, kita bisa melihat Tuhan Yesus datang kembali pada akhir zaman sebagai Anak manusia, mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, membimbing kita untuk masuk ke dalam semua kebenaran, agar bisa sepenuhnya bebas dari dosa dan kekuatan Iblis, serta mencapai penyelamatan sepenuhnya. Jadi, menerima penghakiman Tuhan pada akhir zaman dan mentahirkan kerusakan kita adalah satu-satunya jalan menuju kerajaan surga. Mari kita lihat lebih banyak kutipan firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Sebelum manusia ditebus, banyak racun Iblis yang telah tertanam kuat di dalam dirinya. Setelah ribuan tahun dirusak oleh Iblis, di dalam diri manusia terdapat sifat dasar yang selalu menolak Tuhan. Oleh karena itu, ketika manusia telah ditebus, manusia mengalami tidak lebih dari penebusan, di mana manusia dibeli dengan harga yang mahal, namun sifat beracun dalam dirinya masih belum dihilangkan. Manusia masih begitu tercemar sehingga harus mengalami perubahan sebelum layak untuk melayani Tuhan. Melalui pekerjaan penghakiman dan hajaran ini, manusia akan sepenuhnya menyadari substansi mereka sebenarnya yang najis dan rusak, dan mereka akan dapat sepenuhnya berubah dan menjadi tahir. Hanya dengan cara ini manusia dapat dilayakkan untuk kembali menghadap takhta Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)"). "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kata Pengantar"). Bukankah firman Tuhan Yang Mahakuasa membuat segalanya lebih jelas? Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan di Zaman Kasih Karunia, untuk mengampuni dosa manusia dan menebus kita darinya—itu benar. Namun, natur dosa manusia belum teratasi dan kita terus menentang Tuhan, itu bukanlah diselamatkan sepenuhnya. Tuhan Yang Mahakuasa telah datang pada akhir zaman, mengungkapkan begitu banyak kebenaran, dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan di atas fondasi penebusan Tuhan Yesus. Dia datang untuk sepenuhnya menyucikan dan menyelamatkan umat manusia, membawa kita ke kerajaan Tuhan. Pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman adalah pekerjaan-Nya yang paling penting dan paling mendasar untuk menyelamatkan manusia, dan itu satu-satunya jalan untuk kita disucikan dan diselamatkan sepenuhnya. Ini kesempatan emas dan satu-satunya kesempatan kita untuk masuk ke kerajaan surga. Kita bisa mengatakan bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa yang dimulai dari rumah Tuhan adalah pekerjaan mengangkat orang percaya. Melalui penghakiman dan hajaran Tuhan, kerusakan kita bisa ditahirkan, lalu kita akan dilindungi dari bencana besar dan masuk kerajaan Tuhan. Inilah yang sesungguhnya disebut diangkat. Jika tidak mengikuti pekerjaan ini, selama apa pun iman kita, sebesar apa pun kita menderita atau membayar, semuanya akan sia-sia. Itu berarti menyerah di tengah jalan, dan semua usaha kita sebelumnya akan sia-sia. Kita hanya akan berakhir jatuh ke dalam bencana, meratap dan menggertakkan gigi. Tuhan tidak akan pernah membawa seseorang yang masih memberontak terhadap-Nya, masuk ke kerajaan-Nya. Itu ditentukan oleh watak benar-Nya.

Beberapa mungkin bertanya bagaimana Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakiman untuk mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia. Mari kita lihat firman-Nya tentang itu. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Kristus akhir zaman menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Semua cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan yang beragam ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya tentang Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran"). Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan jutaan firman pada akhir zaman, memberi tahu kita semua kebenaran yang dibutuhkan untuk menahirkan kerusakan kita dan penyelamatan kita. Dia menghakimi dan menyingkap natur jahat dan anti-Tuhan kita yang berdosa dan semua aspek watak rusak kita, Dia juga menyingkap semua motif dan gagasan kita yang paling dalam, paling tersembunyi, dan tercela. Makin banyak kita membaca firman Tuhan, makin kita mengalami penghakiman itu, dan kita bisa lihat betapa dalam Iblis telah merusak kita, betapa congkak dan penuh pertentangan diri kita. Kita sangat licik, egois, dan serakah, serta hidup berdasarkan filosofi dan hukum iblis dalam segala hal, selalu melindungi kepentingan sendiri. Bahkan iman dan pekerjaan kita untuk gereja adalah demi upah dan masuk ke kerajaan. Kita tidak punya hati nurani atau nalar, tetapi sepenuhnya hidup dalam keserupaan dengan Iblis. Melalui penghakiman dan hajaran Tuhan, kita akhirnya bisa melihat kebenaran Tuhan yang tidak menoleransi pelanggaran. Tuhan sungguh melihat ke dalam hati dan pikiran kita, meskipun kita tidak mengatakannya, Tuhan akan menyibak pikiran kita, kerusakan yang ada jauh di dalam hati kita. Tanpa tempat bersembunyi, kita merasa sangat malu, dan menumbuhkan rasa takut akan Tuhan. Kita bisa berdoa tentang yang ada di hati kita, dan bicara dengan jujur tentang pemikiran dan ide kita yang salah, mendapatkan hati nurani dan nalar. Jika berbohong, kita akan segera membukanya, dan menebus kesalahan. Mengalami firman Tuhan dengan cara ini, watak rusak kita secara bertahap ditahirkan dan diubah, dan kita bisa hidup dalam keserupaan dengan manusia. Melalui penghakiman dan pentahiran Tuhan Yang Mahakuasa, kita bisa merasakan betapa nyatanya pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia! Tanpa ini, kita tidak akan bisa melihat kerusakan kita sesungguhnya, dan tidak akan pernah sepenuhnya bertobat atau berubah. Kita bisa melihat bahwa menjauhi kejahatan tidak bisa dilakukan melalui kerja keras dan pengendalian diri, tetapi sangat penting untuk kita dihakimi, dihajar, dan diuji oleh Tuhan. Kita juga harus dipangkas, ditangani, dan didisiplinkan. Itulah satu-satunya cara agar watak hidup kita benar-benar berubah serta sepenuhnya tunduk dan takut akan Tuhan. Jadi, jika kita hanya punya penebusan Tuhan Yesus dalam iman kita, dosa-dosa kita diampuni dan kita dibenarkan oleh iman, tetapi kita tidak layak untuk kerajaan. Kita tetap harus menyambut kedatangan Tuhan kembali dan menerima penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa agar bisa membuang kerusakan dan sepenuhnya menyelesaikan natur berdosa kita. Jadi, Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, melakukan pekerjaan penghakiman. Dia adalah Juruselamat yang turun untuk secara pribadi bekerja demi menyelamatkan umat manusia sepenuhnya. Banyak orang percaya dari semua denominasi mendengar suara Tuhan dan menerima Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka adalah gadis bijaksana dan menghadiri perjamuan kawin Anak Domba. Namun, mereka yang menolak Tuhan Yang Mahakuasa menjadi gadis bodoh yang akan jatuh ke dalam bencana, meratap. Sekarang kita bisa melihat kenapa dunia keagamaan belum melihat Tuhan Yesus turun di atas awan. Mereka dengan keras kepala berpegang teguh pada Kitab Suci literal, yakin Tuhan akan datang di atas awan untuk mengangkat mereka, berdasarkan ide mereka sendiri. Namun sesungguhnya, Tuhan telah datang secara diam-diam untuk bekerja. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran yang mereka tolak cari. Mereka mendengar, tetapi tidak mendengarkan, dan melihat, tetapi tidak mengerti. Mereka dengan gegabah menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka terus menatap ke langit, menunggu Juruselamat Yesus turun di atas awan. Ini akan membawa mereka ke dalam bencana. Siapa yang harus disalahkan?

Saat ini, Tuhan Yang Mahakuasa telah membuat sekelompok pemenang melalui pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman. Bencana telah dimulai, dan umat pilihan Tuhan bekerja keras menyebarkan Injil Kerajaan Tuhan Yang Mahakuasa, bersaksi tentang penampakan dan pekerjaan Tuhan. Makin banyak orang menyelidiki dan menerima jalan yang benar, dan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa sedang didirikan di lebih banyak negara. Firman Tuhan Yang Mahakuasa disebarkan dan dipersaksikan ke seluruh dunia. Mereka yang haus akan kebenaran dan mencari penampakan Tuhan datang ke hadapan takhta-Nya, satu demi satu. Ini tidak bisa dihentikan! Ini menggenapi nubuat alkitabiah ini: "Dan akan terjadi pada akhir zaman, bahwa gunung rumah Yahweh akan ditegakkan di puncak gunung-gunung, dan akan ditinggikan di atas bukit-bukit; Semua bangsa akan datang berbondong-bondong ke sana" (Yesaya 2:2). Namun, kekuatan antikristus di dunia keagamaan yang melawan Tuhan Yang Mahakuasa, dan mereka yang katanya orang percaya yang disesatkan dan dikendalikan oleh mereka telah menyerah pada bencana, kehilangan kesempatan mereka untuk diangkat. Mereka meratap dan menggertakkan gigi. Ini benar-benar tragedi. Mari kita tonton video pembacaan firman Tuhan sebagai penutup untuk hari ini. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Kristus akhir zaman membawa hidup, dan membawa jalan kebenaran yang abadi dan tidak berkesudahan. Kebenaran ini adalah jalan yang memungkinkan manusia memperoleh hidup, dan satu-satunya jalan untuk manusia mengenal Tuhan dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Apabila engkau tidak mencari jalan hidup yang disediakan Kristus akhir zaman, engkau tidak akan pernah memperoleh perkenanan Yesus, dan tidak akan pernah memenuhi syarat untuk memasuki gerbang kerajaan surga, karena engkau adalah boneka dan tawanan sejarah. Mereka yang dikendalikan oleh peraturan-peraturan, oleh hukum yang tertulis, dan terbelenggu oleh sejarah, tidak akan pernah bisa memperoleh hidup maupun mendapatkan jalan hidup yang kekal. Ini karena satu-satunya yang mereka miliki hanyalah air keruh yang telah dipertahankan selama ribuan tahun, dan bukan air kehidupan yang mengalir dari takhta. Mereka yang tidak menerima air kehidupan akan selamanya tetap mayat, mainan Iblis, dan anak-anak neraka. Lalu, bagaimana mereka bisa melihat Tuhan? Jika engkau hanya mencoba untuk berpegang teguh pada masa lalu, hanya mencoba untuk mempertahankan hal-hal sebagaimana adanya dengan tidak berubah sama sekali, dan tidak mencoba untuk mengubah status quo dan menyingkirkan sejarah, bukankah engkau akan selalu menentang Tuhan? Langkah-langkah pekerjaan Tuhan sangat luas dan dahsyat, seperti ombak yang bergelora dan guruh yang menderu—tetapi engkau hanya duduk pasif dan menunggu kehancuran, mempertahankan kebodohanmu dan tidak melakukan apa pun. Dengan cara seperti ini, bagaimana engkau bisa dianggap sebagai seorang yang mengikut jejak langkah Anak Domba? Bagaimana engkau bisa menyatakan bahwa Tuhan yang engkau yakini dengan teguh adalah Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah usang? Bagaimana kata-kata dalam buku-bukumu yang sudah menguning termakan usia bisa mengantarkanmu ke zaman baru? Bagaimana kata-kata itu bisa menuntunmu mencari langkah-langkah pekerjaan Tuhan? Bagaimana kata-kata itu bisa membawamu ke surga? Yang engkau pegang di tanganmu adalah hukum yang tertulis yang hanya bisa memberikan penghiburan sementara, bukan kebenaran yang bisa memberikan hidup. Kitab suci yang engkau baca hanya bisa memperkaya lidahmu, bukan kata-kata falsafah yang bisa membantumu memahami hidup manusia, apalagi jalan yang bisa menuntunmu menuju kesempurnaan. Apakah kesenjangan ini tidak memberimu alasan untuk merenung? Tidakkah ini membantumu memahami misteri yang terkandung di dalamnya? Mampukah engkau membawa dirimu sendiri ke surga untuk bertemu Tuhan dengan caramu sendiri? Tanpa kedatangan Tuhan, bisakah engkau membawa dirimu sendiri ke surga untuk menikmati kebahagiaan keluarga bersama Tuhan? Apakah sekarang engkau masih bermimpi? Jika demikian, Aku menyarankan agar engkau berhenti bermimpi dan menyaksikan siapa yang sedang bekerja sekarang—lihatlah siapa yang sekarang sedang melakukan pekerjaan menyelamatkan manusia pada akhir zaman. Kalau engkau tidak melakukan itu, engkau tidak akan pernah mendapatkan kebenaran, dan tidak akan pernah memperoleh hidup" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal").

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait