Roh Kudus Bekerja Secara Berprinsip

20 Juli 2019

Qin Shuting Kota Linyi, Propinsi Shandong

Selama beberapa waktu yang lalu, walaupun tidak henti-hentinya kumakan dan minum firman Tuhan, tidak pernah kurasakan terang. Aku berdoa kepada Tuhan untuk hal ini, tetapi setelah itu, aku belum tercerahkan juga. Maka, pikirku, "Ada waktunya bagi Tuhan untuk mencerahkan setiap manusia, maka tiada gunanya mencoba mendesakkan hal ini." Setelah itu, aku menjaga aturan, makan dan minum firman Tuhan tanpa cemas, "dengan sabar" menanti pencerahan Tuhan.

Hingga suatu hari, kubaca firman Tuhan ini: "Hanya jika hatimu damai di hadapan Tuhan, upayamu mengejar kebenaran dan perubahan dalam watakmu akan membuahkan hasil. Karena engkau datang ke hadapan Tuhan dengan membawa beban, dan karena engkau selalu merasa banyak sekali kekuranganmu, bahwa ada banyak kebenaran yang perlu kauketahui, banyak realitas yang perlu kaualami, dan bahwa engkau seharusnya memusatkan perhatianmu seluruhnya pada kehendak Tuhan—hal-hal ini selalu ada dalam pikiranmu. Seolah-olah semua itu menekanmu begitu kuat sampai engkau merasa sulit bernapas, dan karenanya engkau merasakan beban berat di hatimu (meskipun engkau tidak berada dalam keadaan negatif). Hanya orang-orang seperti inilah yang memenuhi syarat untuk menerima pencerahan dari firman Tuhan dan digerakkan oleh Roh Tuhan. Karena beban merekalah, karena hati mereka yang berat, dan, dapat dikatakan, karena harga yang telah mereka bayar serta siksaan yang telah mereka derita di hadapan Tuhanlah mereka menerima penerangan dan pencerahan-Nya. Karena Tuhan tidak memberi perlakuan khusus kepada siapa pun. Dia selalu adil dalam memperlakukan orang, tetapi Dia juga tidak memberi kepada orang secara asal-asalan atau tanpa syarat. Ini merupakan salah satu aspek dari watak-Nya yang benar" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Sangatlah Penting untuk Membangun Hubungan yang Normal dengan Tuhan"). Ketika merenungkan firman Tuhan ini, aku mengerti: Tuhan adalah Tuhan yang benar. Tak pernah Ia sewenang-wenang dalam ketetapan-Nya bagi manusia, dan tidak memberi kepada manusia tanpa syarat. Guna menerima pencerahan dan penerangan Tuhan, orang harus menenangkan hati mereka di hadapan Tuhan dan memiliki hati yang merindu dan mencari firman Tuhan. Mereka harus menanggung beban kehidupan mereka sendiri dan menelusuri kelemahan-kelemahan mereka di dalam firman Tuhan. Menanggung beban mereka, mereka dengan sengaja harus makan dan minum firman Tuhan untuk menaruh setiap perhatian kepada kehendak-Nya dan memasuki kebenaran lebih dalam lagi. Kenyataannya, hanya dengan membayar harga seperti itu ketika bekerja bersama Tuhan, seseorang dapat memperoleh pencerahan dari Tuhan. Bila melihat peristiwa yang lalu, aku tidak menanggung beban, tidak sama sekali pula kujaga hati yang merindu untuk makan dan minum firman Tuhan. Setiap kali kuambil Alkitab, akan kubuka sambil lalu dan melihat bahwa bagian ini dan bagian itu sudah kubaca, berpikir bahwa aku sudah mempunyai gagasan kasar tentang setiap bagian. Lalu akan kucari salah satu bagian yang lama, kubaca sepintas lalu, dan selesai sudah. Dahulu, kala kumakan dan minum firman Tuhan, cukuplah bagiku untuk mengerti makna harafiah dari firman itu, berfokus hanya pada penjagaan beberapa aturan dan cara bertindak. Tentu saja tidak kulihat banyak kebenaran yang perlu kumasuki, tidak juga kupuaskan hati Tuhan. Sama sekali tidak kutanggung beban hidupku sendiri, tidak juga kucemas tentang tidak melengkapi diri dengan cukup kebenaran; aku semata-mata menangani caraku makan dan minum firman Tuhan dengan biasa-biasa saja. Dengan sikap congkak seperti itu terhadap firman Tuhan, bagaimana akan kuperoleh pencerahan dan penerangan-Nya? Aku benar-benar tidak bekerja bersama Tuhan, dan menggunakan ungkapan "Ada waktunya bagi Tuhan untuk mencerahkan setiap manusia" sebagai alasan untuk secara membabi buta menanti pencerahan Tuhan. Aku benar-benar menjadi begitu bodohnya! Baru sekarang kuakui bahwa, meskipun ada waktunya bagi Tuhan untuk mencerahkan setiap manusia, sejauh ini benar adanya, adat suatu prinsip di balik pekerjaan Roh Kudus pada manusia. Manusia sendiri harus memiliki hati yang merindu, mencari, agar sanggup bekerja bersama Tuhan secara positif dan aktif. Baru setelah itu dapatlah Roh Kudus bekerja pada manusia dan mencerahkan serta menerangi pengertian manusia tentang kehendak Tuhan, menjadikan mereka mengerti akan kebenaran dalam firman-Nya.

Oh Tuhan! Kuhaturkan syukur atas pencerahan-Mu yang terjadi tepat pada waktunya yang memungkinkan aku mengenal penyimpangan dalam pengalamanku sendiri. Sekarang kuingin berpaling kembali untuk bekerja bersama-Mu secara positif dan aktif, untuk menjaga hati yang merindu dan mencari, untuk menanggung bebanku, untuk makan dan minum firman-Mu, untuk lebih jauh mengejar pencerahan yang diperoleh melalui firman-Mu, untuk membuat diriku menembus lebih dalam ke dalam kebenaran, dan demi hidupku agar bertumbuh menjadi lebih besar.

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait

Tinggalkan Balasan