7. Bagaimana Aku Hampir Menjadi Gadis Bodoh
Pada musim gugur tahun 2002, Saudari Zhao dari denominasiku, Gereja Kebenaran, membawa keponakannya, Saudari Wang, ke rumahku untuk memberitahukan kabar baik kepadaku tentang kedatangan Tuhan. Setelah beberapa hari membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mendengarkan persekutuan Saudari Wang yang terperinci, aku memahami bahwa, dari sejak penciptaan dunia sampai sekarang, Tuhan telah melakukan tiga tahap pekerjaan untuk menyelamatkan umat manusia. Kebenaran lainnya yang juga aku ketahui adalah pemakaian nama Tuhan yang berbeda pada setiap tahap pekerjaan-Nya, makna nama Tuhan di setiap zaman, misteri inkarnasi Tuhan, dan sebagainya. Kebenaran ini benar-benar datang sebagai pencerahan besar bagiku, dan aku memandangi mereka dengan sukacita. Aku berpikir dalam hati: "Jalan ini tampak sangat jelas, dan Tuhan Yang Mahakuasa kemungkinan besar adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, jadi aku harus memastikan untuk mengambil kesempatan ini dan membaca lebih banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa." Sebelum pergi, Saudari Wang meninggalkan beberapa buku firman Tuhan untukku. Setiap kali aku ada waktu luang di siang hari, aku membaca firman Tuhan. Semakin aku membacanya, semakin aku suka membacanya dan semakin aku merasa bahwa itu adalah firman Tuhan. Setelah tiga hari aku menjadi cemas. Aku berpikir: "Anak laki-lakiku, yang juga orang percaya, dan banyak saudara-saudari di gerejaku masih belum mengetahui kabar baik tentang kedatangan Tuhan kembali ini. Aku harus bergegas dan memberi tahu mereka."
Keesokan harinya pagi-pagi sekali, aku pergi ke rumah anakku. Aku berkata dengan gembira kepadanya, "Ini adalah buku yang luar biasa. Kau harus membacanya sesegera mungkin." Anakku melirikku dan bertanya, "Buku apa? Kau tampak sangat senang. Letakkan saja di sana dan aku akan melihatnya saat aku ada waktu." Aku mengira, karena semua orang percaya menantikan kedatangan Tuhan kembali, anakku akan senang mengetahui bahwa Tuhan telah datang.
Aku sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa tiga hari kemudian anakku akan datang ke rumahku bersama enam orang. Salah satunya adalah Pendeta Xia dari denominasiku, dan yang lainnya adalah pendeta dan pengkhotbah dari denominasi anakku. Aku sedikit terkejut melihat mereka, karena aku tidak tahu apa yang sedang terjadi dan mengapa begitu banyak orang datang menemuiku. Seorang pendeta yang bermarga Li memandangiku sejenak dengan saksama dan dengan ekspresi prihatin di wajahnya, berkata, "Bibi, kita semua adalah orang yang percaya kepada Tuhan, satu keluarga besar. Anakmu memberitahuku bahwa seseorang telah memberimu sebuah buku, tetapi sebaiknya kau jangan membacanya. Sekarang adalah akhir zaman, dan Tuhan Yesus berkata: 'Jadi, jika ada orang yang berkata kepada kau: Lihat, Kristus ada di sini, atau Kristus ada di sana; jangan kau percaya. Karena akan bangkit Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang dahsyat; jadi, jika mungkin, mereka akan menyesatkan orang-orang pilihan' (Matius 24:23-24). Kami percaya bahwa perkataan Tuhan Yesus ini artinya bahwa siapa pun yang mengatakan bahwa Tuhan telah datang kembali adalah penipu yang harus kita waspadai dan tolak untuk dengarkan. Saat ini, di seluruh dunia hanya Kilat dari Timur yang secara terbuka menjadi saksi kedatangan Tuhan kembali, jadi, apa pun yang kau lakukan, jangan berhubungan lagi dengan mereka. Jangan juga membaca buku-buku Kilat dari Timur. Jalan mereka berbeda dari kepercayaan kita, jadi jangan dengarkan mereka. Kau tidak memahami Alkitab dengan sangat baik, dan kau memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah, jadi kau dengan mudah ditipu. Kami telah berkhotbah selama bertahun-tahun dan kami memahami Alkitab dengan baik. Kami telah melakukan perjalanan ke seluruh Tiongkok dan kami telah berpengalaman serta kami lebih dewasa dalam kehidupan. Kami datang hari ini secara khusus untuk menyelamatkanmu, jadi kau harus percaya kepada kami dan tidak mencoba melakukannya dengan caramu sendiri." Ketika aku mendengar ini, aku berpikir dalam hati: "Pendeta ini tampaknya peduli denganku dan apa yang dia katakan tidaklah salah. Aku sudah tua dan kurang berpendidikan, dan aku tidak terlalu memahami Alkitab. Tentu saja aku tidak dapat membedakan sebaik mereka." Pada titik ini, Pendeta Xia berkata, "Aku seorang pendeta, dan Tuhan telah memberiku kawanan domba-Nya untuk dijaga. Jadi, adalah tanggung jawabku untuk memastikan kau tidak menyimpang dari jalan yang benar. Jika aku tidak menjagai kawanan domba Tuhan, aku tidak akan bisa memberikan pertanggungjawaban kepada Tuhan. Saudari, jangan berpindah-pindah ke kelompok lain seperti ini. Kalau kau dicuri dari kami oleh Kilat dari Timur, maka kepercayaanmu kepada Tuhan selama bertahun-tahun akan sia-sia!" Melihat wajah mereka yang tegang dan mendengar nada suara yang serius ketika mereka berbicara denganku membuatku merasa sedikit ketakutan. Aku berpikir: "Benar. Kalau aku mulai keliru dalam kepercayaanku, bukankah artinya tahun-tahun kepercayaanku akan sia-sia?" Namun kemudian aku berpikir: "Kata-kata dalam buku itu tampaknya sangat baik, sangat benar. Para pendeta dan pengkhotbah ini belum membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, jadi bagaimana mereka dapat mengatakan bahwa itu bukan jalan yang benar?" Jadi aku berkata kepada mereka, "Perkataan kalian mungkin benar, tetapi apa yang kudengar dari mereka sepenuhnya selaras dengan firman Tuhan dalam Alkitab!" Ketika mereka mendengarku mengatakan itu, mereka semua mulai berbicara secara bersamaan, mengatakan begitu banyak hal untuk menakut-nakutiku sehingga aku menjadi pusing dan bingung serta mengalami berbagai gejolak emosi. Aku duduk di sana, tidak mampu mengatakan sepatah kata pun. Kemudian mereka ingin aku berdoa bersama mereka dan mengutuk Kilat dari Timur, tetapi aku tidak mau, jadi mereka mulai menerorku lagi. Akhirnya, anakku berkata, "Biarkan aku berurusan dengan ibuku sekarang." Kemudian dia mengambil dua buku lagu pujian dan kaset Ikuti Anak Domba dan Nyanyikan Lagu Baru, serta sebuah buku firman Tuhan yang berjudul Penghakiman Dimulai dari Bait Tuhan dari lemari, dan dia memberikannya kepada pendeta itu untuk diambil.
Setelah mereka pergi, aku sangat kesal sehingga aku bahkan jadi tidak nafsu makan, jadi aku datang di hadapan Tuhan dan berdoa: "Tuhan Yesus, yang dikatakan oleh para pendeta itu benar atau tidak? Sepertinya mereka benar-benar peduli dengan hidupku. Jika aku tidak mendengarkan mereka, apakah aku akan menaruh kepercayaanku di tempat yang salah? Ya Tuhan, jika Engkau benar-benar telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dan aku tidak menerimamu, bukankah artinya aku akan menutup pintu terhadap-Mu? Bukankah artinya aku akan menjadi seperti salah seorang gadis bodoh? Ya Tuhan, melalui pembacaan firman Tuhan Yang Mahakuasa beberapa hari terakhir ini, aku merasa rohku telah mendapatkan banyak pembekalan. Sejujurnya, aku sungguh merasakan ini, tetapi mungkinkah aku salah? Sekarang setelah mereka mengambil buku dan kaset lagu pujianku, aku merasa sangat sedih dan aku tidak tahu harus berbuat apa. Kumohon tunjukkan jalan kepadaku ...." Setelah berdoa, aku tiba-tiba teringat bahwa Saudari Wang telah memberiku satu lagi buku firman Tuhan Yang Mahakuasa dan telah memintaku untuk menyembunyikannya di dalam lemari. Ketika aku menyadari bahwa aku masih memiliki buku ini, aku merasa sedikit lebih baik. Namun kemudian aku berpikir tentang apa yang dikatakan para pendeta itu, dan aku masih bingung tentang apa yang harus dilakukan. Haruskah aku membaca buku itu atau tidak? Malam itu, aku hampir tidak bisa tidur sama sekali, pikiranku kacau. Berkali-kali aku berdoa kepada Tuhan sambil menangis ...
Keesokan harinya pagi-pagi sekali, anakku datang untuk membawaku ke sebuah pertemuan di gereja lamaku. Aku sangat ragu-ragu, tetapi anakku menyeretku ke tempat pertemuan dan bahkan mengatakan kepada seorang pengkhotbah bahwa aku telah dicuri oleh Kilat dari Timur dan memintanya untuk sebisanya membujukku agar tidak pindah. Dalam sekejap, pengkhotbah itu dan semua saudara-saudari mengelilingiku. Pengkhotbah itu memegang tanganku, dan dengan suara lembut berkata, "Bibi, apa pun yang kau lakukan, jangan dengarkan orang lain yang berkhotbah. Kalau kau mulai keliru dalam kepercayaanmu, ketika Tuhan datang untuk mengangkat jemaat maka kau akan tertinggal, bukan? Kau memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah, jadi jika ada siapa pun yang memberimu buku apa pun untuk dibaca, lebih baik kau bertanya kepada kami terlebih dahulu. Biarkan kami memeriksanya untukmu ...." Saudara-saudari itu juga terus berusaha membujukku untuk tidak pindah, dan aku terharu hingga menangis karena "kasih" mereka. Ketika mereka melihat betapa terharunya diriku, mereka sekali lagi menegaskan maksud mereka: "Kalau siapa pun dari Kilat dari Timur datang mengunjungimu lagi, jangan izinkan mereka masuk. Jangan berhubungan lagi dengan mereka!" Aku mengangguk setuju.
Hanya selang beberapa hari kemudian, Saudari Wang datang menemuiku lagi. Aku mengatakan kepadanya, "Pendeta membacakan ayat Alkitab ini kepadaku: 'Jadi, jika ada orang yang berkata kepada kau: Lihat, Kristus ada di sini, atau Kristus ada di sana; jangan kau percaya. Karena akan bangkit Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang dahsyat; jadi, jika mungkin, mereka akan menyesatkan orang-orang pilihan' (Matius 24:23-24). Pada akhir zaman, Mesias palsu akan muncul dan siapa pun yang mengatakan bahwa Tuhan telah datang kembali adalah penipu. Aku tidak memahami Alkitab, dan tingkat pertumbuhanku rendah, jadi aku mudah disesatkan. Aku tidak berani mendengarkan jalan yang lain, jadi aku tidak akan mengizinkanmu masuk. Jangan datang lagi." Dengan ketulusan yang besar Saudari Wang berkata, "Tuhan Yesus mengatakan ini untuk memastikan agar kita berjaga-jaga terhadap Mesias palsu selama akhir zaman, tetapi Dia tidak bermaksud agar kita juga berpaling dari Kristus. Jika ada Mesias palsu, itu karena Kristus sejati telah muncul, karena tanpa Kristus sejati, para penipu itu tidak memiliki apa pun untuk ditiru. Perkataan Tuhan Yesus itu memberi tahu kita bahwa kita harus belajar cara membedakan; itu tidak mengatakan bahwa kita harus menolak mendengarkan Injil kedatangan Tuhan kembali hanya karena Mesias palsu akan muncul pada akhir zaman. Kalau tidak, bagaimana kita dapat menyambut kedatangan Tuhan? Sebenarnya, Tuhan Yesus telah dengan jelas menggambarkan ciri-ciri Mesias palsu. Ciri-ciri tersebut di antaranya memanifestasikan tanda-tanda, melakukan mukjizat, menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, serta meniru pekerjaan yang telah dilakukan Tuhan Yesus agar dapat menipu manusia. Jadi selama akhir zaman, siapa pun yang menirukan Tuhan Yesus untuk memberitakan jalan pertobatan dan yang dapat memanifestasikan beberapa tanda sederhana atau menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan adalah Mesias palsu. Tuhan Yang Mahakuasa, yang adalah Tuhan Yesus yang datang kembali dalam daging pada akhir zaman, tidak mengulangi pekerjaan yang telah dilakukan Tuhan Yesus, melainkan melakukan pekerjaan yang baru di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengakhiri Zaman Kasih Karunia dan telah memulai Zaman Kerajaan, dan Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan tahap pekerjaan menghakimi dan mentahirkan umat manusia. Tuhan Yang Mahakuasa akan dengan sepenuhnya menyelamatkan semua orang yang telah ditebus tetapi yang masih hidup dalam dosa dengan menyingkirkan belenggu dari natur mereka yang berdosa dan membebaskan mereka dari pengaruh gelap Iblis. Dia kemudian akan membawa umat manusia ke tempat tujuan akhir yang indah. Hanya Tuhan Sendiri yang mampu melakukan pekerjaan ini; tidak seorang pun dari Mesias palsu yang mampu melakukannya." Meskipun apa yang dikatakan saudari itu tampak masuk akal, segala sesuatu yang telah disampaikan para pendeta kepadaku masih terngiang-ngiang dalam pikiranku. Pikiranku gelisah dan tidak dapat fokus dan aku tidak ingin lagi mendengar persekutuannya. Jadi aku memberi tahu dia bahwa ada sesuatu yang harus kulakukan di rumah tetangga sebelahku, yang merupakan kebohongan, agar dapat menjauh darinya. Saudari Wang kembali ke rumahku beberapa kali setelah itu, tetapi aku selalu menghindarinya. Tetanggaku berkata kepadaku, "Dia tidak terlihat seperti orang jahat. Apa yang kau takutkan?" Dalam hati aku tahu bahwa Saudari Wang adalah orang yang baik, tetapi karena tingkat pertumbuhanku yang rendah, aku takut salah menaruh kepercayaanku.
Setelah aku kembali menghadiri ibadah di gereja lamaku, aku mendengar para pengkhotbah masih menyampaikan hal-hal yang sama seperti dalam khotbah mereka sebelumnya. Mereka selalu berbicara tentang cara berjaga-jaga terhadap Kilat dari Timur, atau menyumbang kepada gereja, atau mengulangi banyak hal lama yang membosankan tentang seberapa banyak mereka telah bekerja dan menderita bagi Tuhan dan seberapa besar anugerah Tuhan yang telah mereka nikmati .... Mereka bahkan tidak bisa mengatakan sesuatu yang baru sedikit pun. Aku dengan segera bosan mendengarnya, dan aku mulai tertidur. Pada satu kesempatan, seorang saudara dari gereja lain datang untuk menyampaikan khotbah, tetapi itu kurang lebih adalah hal yang sama tentang bagaimana dia telah pergi ke banyak tempat untuk melakukan pekerjaan Tuhan, tentang berapa banyak dia menderita, berapa banyak orang yang telah dia pertobatkan melalui pemberitaan Injil dan berapa banyak gereja yang telah dia rintis. Dia terus menceritakan tentang pencapaian dirinya dalam pelayanan. Mendengarkannya membuatku merasa sangat tidak nyaman, dan aku sampai pada kesimpulan bahwa dia tidak sedang menjadi saksi bagi Tuhan tetapi hanya memberikan kesaksian untuk dirinya sendiri. Pada kesempatan lain, aku baru saja tiba di tempat ibadah ketika salah seorang saudari berkata kepadaku, "Hari ini kita akan dilayani oleh seorang mahasiswi teologi berusia 20-an." Aku sangat senang mendengarnya dan aku berencana akan memberikan perhatian khusus pada kesempatan ini, karena dia pasti akan menyampaikan khotbah yang lebih baik daripada pengkhotbah kami. Namun mahasiswi itu memulai khotbahnya dengan membahas tentang cara berjaga-jaga terhadap Kilat dari Timur, dan kemudian berbicara tentang bagaimana dia berhenti bersekolah pada usia 16 tahun demi masuk ke sekolah Alkitab untuk belajar teologi, bagaimana dia melayani dan menderita di tempat terbuka meskipun hujan, berapa banyak tempat yang pernah dia kunjungi .... Semakin aku mendengarkan, aku semakin muak. Aku berpikir dalam hati: "Ini semua hanyalah anggur tua dalam kirbat yang baru! Mengapa mereka terus membicarakan hal-hal membosankan yang sama? Tidak satu pun darinya yang berhubungan dengan pengalaman atau pengetahuan mereka tentang firman Tuhan, juga tidak menuntun kami dalam mengikuti jalan Tuhan atau melakukan dan masuk ke dalam firman-Nya." Aku sudah kembali ke ibadah itu selama lebih dari sebulan, tetapi aku belum mendapatkan apa pun darinya. Semakin aku mendengarkan khotbah-khotbah ini, rohku semakin kering, dan aku berpikir aku akan mati karena kehausan dan kelaparan rohani jika aku terus percaya dengan cara seperti ini. Ke mana aku bisa pergi untuk menemukan sedikit kehidupan? Semakin aku memikirkannya, semakin kesal diriku.
Setelah ibadah itu, aku berjalan pulang dengan sedih. Aku teringat dengan buku Penghakiman Dimulai dari Bait Tuhan yang telah diberikan Saudari Wang kepadaku, yang menyatakan bahwa manusia tidak boleh congkak dan tidak boleh meninggikan diri mereka sendiri tetapi harus menghormati Tuhan sebagai Tuhan yang agung dan mulia. Namun para pengkhotbah ini semuanya menjadi saksi bagi diri mereka sendiri, menghormati diri mereka sendiri di atas segalanya, dan membuat orang lain mengagumi dan mengidolakan mereka. Tampak bagiku bahwa apa yang dikatakan buku itu benar! Jadi malam itu, ketika aku sendirian di rumah, aku mengeluarkan buku Penghakiman Dimulai dari Bait Tuhan dan membacanya. Semakin aku membaca, semakin hatiku melonjak, dan aku benar-benar merasa bahwa firman ini bisa menjadi "makanan" untuk hidupku. Aku bingung mengapa pendeta kami tidak membiarkan kami membaca buku yang bagus seperti ini. Pendeta kami sering mengatakan bahwa dia bertanggung jawab atas hidup kami, tetapi sepertinya dia hanya tahu cara menjadi saksi bagi dirinya sendiri dalam khotbah-khotbahnya. Dia tidak pernah memberi tahu kami cara mendapatkan kehidupan. Aku ingat suatu masa ketika aku sangat lemah dan tidak ingin pergi ke ibadah gereja. Pendeta itu tidak pernah datang mengunjungiku atau memberiku dukungan. Jadi mengapa, segera setelah aku mulai mendapatkan makanan rohani dari pembacaan firman Tuhan Yang Mahakuasa, dia datang dan menyeretku kembali ke gereja lamaku untuk mendengarkan mereka mengulang hal-hal lama yang sama? Itu tidak sedang bertanggung jawab untuk hidupku! Tiba-tiba aku menyadari betapa kelirunya diriku, dan aku sangat menyalahkan diriku sendiri: Firman Tuhan Yang Mahakuasa sanggup membekali hidupku, sehingga artinya itu kemungkinan besar berasal dari Tuhan. Bagaimana aku bisa begitu bodoh dan buta dengan memercayai apa yang dikatakan pendeta dan menyerah untuk menyelidiki jalan yang benar? Aku juga teringat tentang bagaimana Saudari Wang selalu memberiku dukungan yang penuh kasih dan telah memberikan kesaksian tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman untukku sehingga aku memiliki kesempatan untuk mendapatkan keselamatan Tuhan pada akhir zaman. Namun aku tidak bersikap baik kepada Saudari Wang, dan bahkan menghindar bertemu dengannya pada beberapa kesempatan. Aku seharusnya tidak memperlakukan dia seperti musuh. Ketika aku merenungkan hal ini, aku merasa sangat sedih. Jadi aku datang di hadapan Tuhan dan dengan penuh air mata menaikkan doa pertobatan: "Tuhan, aku telah memperlakukan saudari yang membawakanku buku firman Tuhan sebagai musuh dan tidak menerimanya. Ini bukan masalah aku tidak menerima seseorang, tetapi sebenarnya aku sedang menolak keselamatan-Mu! Tuhan, sekarang aku tahu bahwa aku seharusnya tidak mendengarkan para pendeta itu dan berhenti menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Aku ingin bertobat kepada-Mu, tetapi aku tidak tahu cara menemukan Saudari Wang. Kumohon tolong aku ...." Setelah berdoa, aku kembali mengambil buku itu dan membacanya sampai larut malam. Semakin aku membacanya, semakin aku merasa bahwa isinya bagus, dan semakin aku membenci para pendeta itu karena menghalangiku membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa.
Aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena mendengarkan doaku! Keesokan harinya pada siang hari, ketika aku sedang makan siang, Saudari Wang datang ke rumahku. Aku mengatakan kepadanya tentang semua yang telah terjadi sejak terakhir kali aku bertemu dengannya. Ketika dia mendengar bahwa aku tidak dapat memperoleh pemeliharaan di dalam agama, dia membacakan sebuah bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa untukku: "Tuhan akan menggenapi kenyataan ini: Dia akan membuat semua orang di seluruh alam semesta datang ke hadapan-Nya, dan menyembah Tuhan di bumi, dan pekerjaan-Nya di tempat-tempat lain akan berhenti, dan orang akan dipaksa untuk mencari jalan yang benar. Itu akan menjadi seperti Yusuf: semua orang datang kepadanya untuk memperoleh makanan, dan sujud menyembahnya, karena ia memiliki banyak makanan. Demi menghindari bencana kelaparan, orang akan dipaksa mencari jalan yang benar. Seluruh komunitas keagamaan akan menderita bencana kelaparan yang hebat, dan hanya Tuhan zaman sekarang merupakan sumber air hidup, yang memiliki sumber mata air yang selalu mengalir, yang disediakan untuk manusia nikmati, dan orang akan datang dan mengandalkan diri-Nya" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kerajaan Seribu Tahun Telah Tiba"). Kemudian saudari itu mempersekutukannya denganku: "Tuhan adalah sumber air kehidupan, dan hanya Tuhan yang sanggup membekali kehidupan manusia. Ketika manusia meninggalkan Tuhan, semua menjadi gelap dan kering, seperti ranting yang terlepas dari batang pohon. Dalam kepercayaan kita kepada Tuhan, kita harus mengikuti jejak Anak Domba, menerima pekerjaan Tuhan yang sekarang, dan datang di hadapan Tuhan, karena baru pada saat itulah kita dapat memperoleh pekerjaan Roh Kudus serta dibekali makanan dan air kehidupan Tuhan. Mengapa kita tidak bisa mendapatkan pemeliharaan dari mendengarkan para pendeta dan penatua dalam agama? Ada dua alasan untuk ini. Yang pertama adalah para pendeta dan penatua itu tidak menaati perintah-perintah Tuhan dan tidak melakukan firman Tuhan. Mereka tidak memiliki pengalaman kehidupan yang nyata dan tidak memiliki pengetahuan yang nyata tentang Tuhan, apa lagi memiliki hati yang takut akan Tuhan. Mereka sama sekali tidak mengagungkan Tuhan atau menjadi saksi bagi-Nya dalam pekerjaan dan khotbah mereka. Mereka selalu menceritakan tentang pencapaian diri mereka dalam pelayanan dan menjadi saksi bagi diri mereka sendiri. Dengan sepenuhnya menyimpang dari jalan Tuhan, mereka telah berubah menjadi para gembala palsu yang menipu manusia. Inilah sebabnya mereka dibenci dan ditolak oleh Roh Kudus dan tidak pernah mendapatkan pencerahan dan bimbingan-Nya. Dan ini adalah alasan utama mengapa komunitas keagamaan sangat gersang. Alasan lainnya adalah Tuhan Yesus telah datang kembali untuk melakukan pekerjaan pada zaman baru. Pekerjaan Roh Kudus atas manusia pada Zaman Kasih Karunia telah diakhiri dan sekarang sedang dilakukan atas kelompok orang yang mengikuti pekerjaan Tuhan yang baru. Namun para pendeta dan penatua sama sekali tidak menyelidiki pekerjaan baru Tuhan, dan mereka tidak mengikuti jejak Tuhan atau menerima kepemimpinan-Nya. Sebaliknya, yang mereka lakukan adalah menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, serta memfitnah dan menghujat Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus zaman akhir. Mereka melakukan apa pun yang mereka bisa demi menghalangi orang percaya untuk menyelidiki jalan yang benar dan kembali kepada Tuhan, dan dengan demikian telah menjadi seperti orang Farisi yang menyalibkan Tuhan. Mereka telah dihukum dan disingkirkan oleh Tuhan, sehingga Roh Kudus tidak mungkin dapat bekerja atas mereka. Jadi, jika kita ingin menerima pemeliharaan hidup, kita harus mengikuti pekerjaan Roh Kudus yang sekarang ini, menerima firman yang sedang Tuhan ungkapkan saat ini, dan menerima kepemimpinan, pembekalan, dan penggembalaan dari Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus akhir zaman. Inilah satu-satunya jalan bagi kita untuk mendapatkan kebenaran dan kehidupan. Ini menggenapi apa yang Tuhan Yesus katakan: 'Akulah jalan, kebenaran, dan hidup' (Yohanes 14:6). 'Tetapi barangsiapa minum dari air yang Kuberikan kepadanya tidak akan pernah haus lagi; tetapi air yang akan Kuberikan kepadanya itu akan menjadi sumur mata air di dalam dirinya, yang memancar terus hingga kehidupan yang kekal' (Yohanes 4:14)."
Setelah mendengarkan persekutuan Saudari Wang tentang firman Tuhan, aku tiba-tiba menyadari mengapa para pendeta, penatua dan mahasiswa teologi tidak memiliki hal yang layak untuk dikhotbahkan: mereka tidak memiliki kebenaran! Mereka menentang Tuhan, dan Roh Kudus telah sejak lama meninggalkan mereka. Ketika mereka berkhotbah, mereka hanya memiliki pengetahuan intelektual untuk diandalkan, tetapi mereka tidak memiliki pencerahan Roh Kudus, dan itulah sebabnya khotbah mereka tidak bermanfaat bagi siapa pun. Namun masih ada sesuatu yang tidak kumengerti, jadi aku bertanya kepada Saudari Wang, "Semua pendeta dan penatua itu mengatakan bahwa mereka sangat mengenal Alkitab, bahwa mereka pernah belajar di sekolah Alkitab dan memiliki banyak kehidupan. Aku tidak begitu memahami Alkitab dan menurutku mereka benar-benar lebih dewasa rohani daripada diriku dalam kehidupan, jadi itu sebabnya aku mendengarkan mereka. Jadi sekarang aku tidak dapat memutuskan apakah mereka benar-benar memiliki banyak kehidupan atau tidak. Saudari, apakah apakah menurutmu mereka benar-benar memiliki banyak kehidupan?" Saudari Wang menjawab, "Tidak seorang pun yang dapat bersaksi sendiri bahwa mereka memiliki kehidupan. Ini semua diputuskan sesuai dengan firman Tuhan. Apa artinya memiliki hidup? Hal-hal apa yang secara khusus harus dimanifestasikan? Yesus berkata: 'Akulah jalan, kebenaran, dan hidup' (Yohanes 14:6). Dan Tuhan Yang Mahakuasa berkata: 'Entah engkau memiliki realitas atau tidak bukan didasarkan pada apa yang engkau ucapkan, melainkan pada apa yang engkau hidupi. Hanya ketika firman Tuhan menjadi hidupmu dan ungkapan alamimu, barulah engkau disebut memiliki realitas, dan hanya dengan demikianlah engkau dianggap memiliki pemahaman sejati dan tingkat pertumbuhan yang nyata. Engkau harus mampu menanggung pemeriksaan untuk jangka waktu panjang, dan engkau harus dapat hidup dalam keserupaan yang Tuhan kehendaki. Itu bukan semata-mata tentang bersikap, melainkan harus mengalir secara alami dari dalam dirimu. Hanya dengan demikian, engkau akan benar-benar memiliki realitas, dan baru kemudian engkau akan memperoleh kehidupan' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Melakukan Kebenaranlah yang Berarti Memiliki Realitas"). 'Mengapa dikatakan bahwa banyak orang tidak memiliki kehidupan? Karena mereka tidak mengenal Tuhan, dan dengan demikian dikatakan bahwa mereka tidak memiliki Tuhan di dalam hati mereka, dan tidak memiliki kehidupan' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Mengenal Tuhan yang Bisa Menjadi Kesaksian bagi Tuhan"). Dari perkataan Tuhan kita dapat melihat bahwa Kristus adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Kebenaran dapat bertindak sebagai kehidupan manusia, jadi mendapatkan kebenaran sama dengan mendapatkan kehidupan, dan memiliki kehidupan menunjukkan bahwa seseorang telah mendapatkan kebenaran dan mengenal Tuhan. Seseorang yang tidak memahami kebenaran dan tidak mengenal Tuhan tidak akan memiliki hati yang takut akan Tuhan dan tidak akan mampu menjalani kenyataan firman Tuhan. Ini berarti mereka tidak memiliki kehidupan. Jika seseorang tidak memiliki firman Tuhan sebagai kehidupan mereka, mereka akan tetap hidup dengan racun Iblis yang melekat di dalam diri mereka. Mereka sering memperlihatkan watak mereka yang rusak—kecongkakan, kesombongan, keegoisan, kejijikan, kebengkokan, kelicikan, dan sebagainya. Dan bahkan jika mereka percaya kepada Tuhan, mereka tetap tidak dapat takut akan Tuhan dan menjauh dari kejahatan. Mereka sering berbohong, menipu, melakukan dosa, dan menentang Tuhan. Bagaimana mereka bisa disebut sebagai orang yang memiliki kehidupan? Jika mereka mengatakan mereka memiliki kehidupan, itu hanyalah kehidupan duniawi yang sama, kehidupan jahat yang penuh dengan watak rusak yang bertentangan dengan Tuhan, dan bukan kehidupan baru, yang berasal dari mengalami firman Tuhan dan mendapatkan kebenaran. Jadi, meskipun para pendeta dan penatua mungkin mengenal Alkitab, dan memiliki pengetahuan tentang Alkitab dan teori-teori teologis, itu bukan berarti mereka mengenal Tuhan dan takut akan Tuhan serta memahami kebenaran dan memiliki pekerjaan Roh Kudus. Dan tentu saja itu bukan berarti bahwa mereka menerapkan firman Tuhan atau menaati-Nya. Sebaliknya, yang kita lihat adalah mereka biasanya meninggikan dan memberikan kesaksian kepada diri mereka sendiri, dan umumnya berusaha membuat orang percaya untuk memuja mereka. Yang mereka perlihatkan dan hidupi adalah keserupaan dengan Iblis—menjadi congkak dan sombong, tidak memiliki takut akan Tuhan, dan bersikap munafik aga dapat membodohi orang. Baik dalam pekerjaan maupun dalam khotbah, mereka tidak dapat menyampaikan tentang pengetahuan nyata apa pun tentang firman Tuhan atau pengalaman nyata apa pun yang bermanfaat bagi orang lain. Berapa tahun pun kau mendengarkan mereka, kau tidak akan pernah memahami kebenaran apa pun dan hidupmu tidak akan pernah bertumbuh. Mereka tidak memiliki pengetahuan tentang Tuhan atau pekerjaan-Nya, dan ketika Tuhan datang kembali dalam daging pada akhir zaman untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman-Nya, mereka dengan gila-gilaan menentang, mengutuk, dan menghujat Dia tanpa sedikit pun rasa takut akan Tuhan di hati mereka. Kehidupan macam apa yang mereka miliki? Mereka sepenuhnya memiliki kehidupan Iblis. Mereka sama seperti orang Farisi yang mengetahui Alkitab dengan baik dan berpikir bahwa mereka memiliki kepercayaan yang tulus kepada Tuhan dan memiliki kehidupan tetapi tidak mengenal Tuhan dan bahkan menentang dan mengutuk Tuhan serta menyalibkan Dia. Ini memberi tahu kita bahwa hanya karena seseorang mengetahui Alkitab dengan baik, itu bukan berarti mereka memiliki kebenaran dan kehidupan. Satu-satunya orang yang memiliki kehidupan adalah mereka yang memahami dan menerapkan kebenaran serta yang mengenal Tuhan, memiliki hati yang takut akan Dia, dan dapat hidup dengan firman Tuhan. Para pendeta dan penatua itu mengatakan bahwa mereka memiliki banyak kehidupan, dan ini hanya membodohi orang percaya dan menipu diri mereka sendiri."
Setelah mendengarkan firman Tuhan Yang Mahakuasa dan persekutuan Saudari Wang, semuanya menjadi sangat jelas dalam pikiranku: Hanya karena seseorang mengetahui Alkitab dengan baik dan dapat menguraikan Alkitab, itu bukan berarti mereka memahami kebenaran, mengenal Tuhan atau memiliki kehidupan. Dahulu aku berpikir bahwa orang-orang di posisi tinggi atau yang pernah belajar teologi atau memiliki pengetahuan Alkitab semuanya memiliki banyak kehidupan. Namun sekarang aku melihat bahwa sudut pandangku sama sekali tidak masuk akal. Tampaknya orang yang tidak memiliki kebenaran tidak mampu membedakan, dan karenanya mudah dibodohi. Aku kemudian mengajukan pertanyaan kepada Saudari Wang: "Tuhan Yang Mahakuasa berbicara dengan sangat baik. Yang harus kita lakukan adalah membaca firman-Nya dengan saksama dan kita akan menyadari bahwa ini adalah firman Tuhan dan suara Tuhan. Jadi, mengapa para pendeta dan penatua tidak menerima ini dan bahkan berusaha keras untuk menentang dan mengutuk Dia?" Saudari Wang menjawab, "Sekarang pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa telah datang dan mengungkapkan semua kebenaran yang diperlukan agar manusia yang rusak ditahirkan dan diselamatkan. Kebenaran-kebenaran ini adalah jalan kehidupan kekal yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita. Asalkan orang dengan serius membaca firman Tuhan, mereka akan mengakui bahwa firman ini adalah jalan, kebenaran, dan hidup serta merupakan dasar dan pedoman untuk kelangsungan hidup umat manusia. Ini adalah fakta. Meskipun sebagian besar pendeta dan penatua menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan berusaha menghalangi orang membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, ini bukan berarti mereka tidak dapat mendengar otoritas dan kuasa di dalamnya. Beberapa pendeta dan penatua tidak dapat mengkhotbahkan apa pun yang bermanfaat, jadi mereka mencuri firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mengkhotbahkannya kepada jemaat mereka, mengklaim bahwa itu adalah pencerahan yang diberikan Roh Kudus kepada mereka. Namun mengapa mereka masih dengan gila-gilaan menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa? Ini ada hubungannya dengan natur dan hakikat mereka yang membenci kebenaran. Jika kita mengingat ketika Tuhan Yesus pertama kali mulai melakukan pekerjaan-Nya, Dia memanifestasikan banyak mukjizat, terutama kebangkitan Lazarus dan memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan, yang lebih mencengangkan bagi orang-orang di seluruh tanah Yudea. Jadi, banyak rakyat jelata pada masa itu mengenali dari perkataan dan pekerjaan Tuhan bahwa Dia adalah Mesias yang datang. Namun para pemimpin Yahudi tidak menerima Tuhan Yesus, dan sebaliknya menentang dan mengutuk Dia serta, pada akhirnya, bersekongkol dengan pemerintah Romawi untuk menyalibkan Tuhan. Mengapa ini terjadi? Apakah karena mereka tidak dapat mendengar otoritas dan kuasa di dalam perkataan Tuhan Yesus? Tidak! Itu karena mereka melihat ada semakin banyak orang yang menerima jalan Tuhan Yesus. Mereka takut kalau semua rakyat jelata percaya kepada Tuhan Yesus maka tidak seorang pun yang akan mengikuti atau memuja mereka, dan mereka akan kehilangan status dan mata pencaharian mereka. Mereka dengan jelas tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan, tetapi mereka dengan sengaja menentang Dia; ini menyingkapkan esensi antikristus mereka, yang menentang Tuhan dan yang membenci kebenaran. Tuhan Yesus dengan keras menegur mereka ketika Dia berkata: 'Tetapi kau sekarang berusaha membunuh Aku, yang menyampaikan kepadamu kebenaran, yang Aku dengar dari Tuhan' (Yohanes 8:40). 'Mengapa kau tidak mengerti perkataan-Ku? Bahkan karena kau tidak dapat mendengar firman-Ku. Kau adalah anak bapamu yang jahat dan keinginan bapamu itu yang kau lakukan. Ia adalah pembunuh sejak awal, dan tidak hidup dalam kebenaran, karena tidak ada kebenaran di dalamnya' (Yohanes 8:43-44). Di masa sekarang, firman Tuhan Yang Mahakuasa telah menyingkapkan dengan sangat jelas natur dan esensi dari para pemimpin komunitas keagamaan saat ini. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: 'Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti "raga yang kuat", tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa mereka tidak lain adalah antikristus yang memimpin manusia untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan hidup yang didedikasikan untuk menelan jiwa manusia?' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"). Para pemimpin komunitas keagamaan sekarang ini sama seperti orang Farisi pada zaman dahulu: meskipun mereka mengetahui Alkitab dengan baik, mereka sama sekali tidak tahu apa pun tentang pekerjaan Tuhan. Mereka melihat bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa sedang diterima oleh semakin banyak orang yang merindukan dan mencari penampakan Tuhan, dan mereka takut bahwa kalau orang percaya semuanya percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa maka tidak seorang pun yang akan mengikuti mereka lagi atau menyumbangkan uang kepada mereka. Jadi agar dapat melindungi status dan mata pencaharian mereka, atas nama kesetiaan kepada Tuhan dan melindungi kawanan domba-Nya, mereka telah membuat segala macam kabar bohong yang jahat untuk dengan gila-gilaan menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan mereka berusaha keras demi menghalangi orang percaya untuk mencari dan menyelidiki jalan yang benar. Karena itu kita dapat melihat bahwa para pemimpin agama sebenarnya adalah orang Farisi yang muak terhadap kebenaran dan membenci kebenaran. Mereka adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, dan mereka adalah antikristus yang disingkapkan oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman."
Setelah mendengarkan firman Tuhan dan persekutuan saudari itu, aku tiba-tiba mengerti. Aku menganggukkan kepala beberapa kali dan berkata, "Sekarang akhirnya aku mengerti mengapa para pendeta dan penatua itu, setelah mendengar bahwa ada orang yang menjadi saksi kedatangan Tuhan kembali, tidak mencari atau menyelidikinya melainkan malah terus-menerus mengutuk Dia. Sekarang aku mengerti mengapa para pendeta dan penatua itu berteriak-teriak berkata bahwa mereka melindungi dan peduli dengan hidupku, padahal sebenarnya mereka sedang berusaha keras untuk menahan dan menghalangiku membaca firman Tuhan dan mendapatkan pemeliharaan hidup dari Tuhan. Semua itu karena segala yang mereka lakukan adalah demi melindungi kepentingan mereka sendiri. Mereka takut kalau orang-orang mulai mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa, maka mereka tidak akan mendengarkan khotbah mereka atau menyumbangkan uang kepada mereka, dan itulah sebabnya mereka menghalangi orang untuk menyelidiki jalan yang benar. Mereka benar-benar tercela, dan mereka hampir merusak kesempatanku untuk memperoleh keselamatan sejati. Sekarang aku tahu cara membedakan dengan lebih baik, aku tidak akan lagi berhubungan dengan mereka. Apa pun yang mereka lakukan untuk menggangguku, aku akan berdiri teguh dan mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa." Setelah itu, aku tidak pernah kembali lagi ke ibadah gereja lamaku.
Tak lama sesudah itu, dua pengkhotbah dari gereja lamaku datang ke rumahku. Salah seorang dari mereka, Pendeta Zhang, berkata kepadaku, "Bibi, mengapa kau tidak pergi ke ibadah? Apakah kau telah berhubungan lagi dengan jemaat Kilat dari Timur? Apa pun yang kau lakukan, jangan beralih ke agama mereka. Jika kau mengikuti kepercayaan mereka, kau akan binasa!" Dengan suara tegas aku menjawab, "Aku tidak mendapatkan apa pun dari menghadiri ibadah denganmu belakangan ini, rohku semakin gelap dan aku tidak dapat merasakan kehadiran Tuhan. Namun sejak aku mulai membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, rohku telah dibangkitkan, dan sekarang aku mulai memahami kebenaran dan hidupku terpelihara. Aku merasa Tuhan menyertaiku dan Roh Kudus sedang bekerja atasku. Sekarang aku yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali dan bahwa kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah air kehidupan. Hanya firman Tuhan Yang Mahakuasa yang mampu memberiku pemeliharaan, dan ke mana pun aku bisa mendapatkan kehidupan, ke sanalah aku akan pergi." Pengkhotbah yang satu lagi, Pendeta Song, kemudian berkata, "Kami khawatir kepadamu. Kami khawatir kau akan menyimpang dari jalan yang benar. Kau belum dewasa dalam kehidupan ...." Aku berkata kepadanya, "Aku mungkin belum dewasa dalam kehidupan, tetapi Tuhan akan tetap menuntunku. Terima kasih atas perhatianmu, tetapi kau seharusnya memikirkan kehidupanmu sendiri. Hidupku berada di tangan Tuhan ...." Setelah mereka mendengar apa yang kukatakan, mereka pergi dengan gusar. Sementara menyaksikan mereka menghilang di kejauhan, aku merasakan kelegaan luar biasa yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Setelah itu, mereka kembali dua kali lagi, tetapi melihatku sama sekali tidak tergoyahkan oleh nasihat mereka, mereka tidak pernah kembali lagi. Berkat Tuhan yang membimbingku, aku melihat wajah yang sesungguhnya dan motif jahat para pemimpin agama itu, dan aku menyadari tipu muslihat Iblis dan menemukan jalan keluar dari kebingungan dan kembali kepada Tuhan. Sekarang aku sedang dibekali dengan air kehidupan, dan aku akan selalu mengikuti dan menyembah Tuhan Yang Mahakuasa!