Bab Tujuh: Mereka Jahat, Berbahaya, dan Licik (Bagian Dua)
Lampiran: Menyelesaikan Kesalahpahaman Orang tentang Penanganan Sebuah Gereja di Kanada
Sesuatu yang tidak biasa terjadi terakhir kali kita berkumpul bersama. Apakah itu? (Itu adalah penanganan sebuah gereja di Kanada.) Ini terjadi sebulan yang lalu. Apakah hal ini masih segar dalam ingatan engkau semua? (Ya.) Apakah masalah ini sangat menggugah perasaan engkau semua? (Ya.) Ketika masalah muncul di gereja atau dengan orang-orang tertentu, Aku mengambil keputusan berdasarkan keadaan dan menangani masalah berdasarkan prinsip; pada dasarnya dengan cara inilah Aku menangani masalah di gereja Kanada tersebut. Jadi, katakan kepada-Ku, mengapa ketika seorang antikristus muncul di gereja Kanada dan menyesatkan orang, Aku menangani masalah itu dengan cara seperti yang Kulakukan ini? Apa pendapatmu tentang hal ini? Rupanya, itu membuat sebagian orang menjadi takut. Mengapa itu membuat mereka takut? Ada orang-orang yang berkata, "Masalah itu ditangani dengan cara yang begitu keras. Apakah seserius itu? Mengapa ditangani dengan cara seperti itu? Apakah penanganan dengan cara seperti itu sesuai dengan prinsip? Bukankah itu ditangani secara impulsif tanpa perencanaan yang matang? Apa akibatnya jika ditangani dengan cara seperti itu? Apakah yang dilakukan orang-orang itu benar-benar seserius itu? Berdasarkan apa yang ditanyakan kepada orang-orang di sana, serta sikap, pernyataan, dan informasi yang didengar dari mereka, sepertinya mereka tidak seharusnya ditangani dengan sekeras itu, bukan?" Begitulah cara berpikir sebagian orang. Ada orang yang berkata, "Mungkin Tuhan punya alasan dan ide-ide-Nya sendiri untuk menanganinya dengan cara seperti itu". Apa sebenarnya ide-ide tersebut? Apakah ada niat atau alasan awal untuk menangani masalah tersebut dengan cara seperti itu? Apakah masuk akal untuk menangani orang-orang tersebut dengan cara seperti itu? (Ya.) Engkau semua menganggapnya masuk akal, jadi hari ini mari kita bahas masalah ini dan benar-benar mengerti mengapa menangani masalah dengan cara seperti itu masuk akal, apa sebenarnya yang engkau semua pikirkan tentang masalah ini, apa dampaknya terhadapmu di masa depan, apakah ide-idemu tentang hal itu benar atau salah, dan apakah ada sesuatu yang keliru atau menyimpang tentang ide-idemu tersebut. Jika engkau semua selalu menahan diri, tidak mengatakan apa pun, dan tidak mengutarakan pendapatmu, selalu merasa menentang, masalahnya tidak akan pernah dapat diselesaikan dengan cara terbaik, dan itulah sebabnya kita harus mencapai kesepakatan. Apa sajakah prinsip untuk mencapai kesepakatan? Jika engkau semua tidak dapat menerima keputusan yang Kuambil ini, dan engkau memiliki ide dan gagasan tentangnya, engkau merasa menentangnya, dan bahkan memiliki kesalahpahaman tentangnya, dan jika muncul pertanyaan atau ide-ide yang buruk, apa yang harus kita lakukan? Kita harus membahas masalah ini. Jika kita memiliki perbedaan pendapat, berarti tidak ada kesepakatan di antara kita. Lalu, bagaimana agar kita dapat mencapai kesepakatan? Apakah kita bisa memperoleh persetujuan bersama sembari tetap memiliki perbedaan pendapat? Jika kita menyelesaikan perbedaan pendapat dengan cara berkompromi, jika Aku sedikit mengalah, dan engkau semua sedikit mengalah, apakah bisa? Jelas, tidak bisa. Ini bukanlah cara untuk mencapai kesesuaian. Jadi, jika kita ingin mencapai kesepakatan dan mencapai pemahaman dan keputusan yang konsisten tentang masalah ini, bagaimana cara melakukannya? Engkau semua harus mencari kebenaran, berusaha mengejar dan memahami kebenaran, dan perlu bagi-Ku untuk menjelaskan keseluruhan masalah ini kepada semua orang dan membuatnya dipahami dengan jelas. Jangan ada seorang pun yang memiliki kesalahpahaman tentang hal itu di dalam hatinya. Dengan demikian, kita akan mencapai pandangan yang konsisten tentang masalah ini, dan dengan demikian masalah ini dapat diselesaikan sepenuhnya. Jika Aku menghadapi masalah serupa di masa mendatang, Aku mungkin akan menanganinya dengan cara yang sama, atau mungkin saja Aku tidak akan menanganinya dengan cara ini, tetapi akan menggunakan cara yang lain. Jadi, apa yang seharusnya engkau semua dapatkan dari masalah ini? (Kami harus belajar cara mencari kebenaran dan memahami mengapa Tuhan menangani masalah tersebut dengan cara seperti itu.) Engkau telah menyebutkan dua aspek, bagus sekali. Apakah masih ada lagi? (Kami harus berusaha memahami prinsip yang berdasarkannya Tuhan bertindak agar kami tidak menyinggung watak Tuhan. Ini adalah peringatan bagi kami.) Ini adalah aspek lainnya.
Untuk menjelaskan secara gamblang penanganan di gereja Kanada tersebut, kita harus mulai dari awal. Dari mana kita harus memulainya? Kita akan mulai dari saat orang-orang ini meninggalkan Tiongkok. Apakah itu terlalu jauh ke belakang? Engkau semua mungkin menganggapnya lucu, tetapi sebenarnya ini bukan hal yang lucu. Apakah ini adalah kasus menghukum orang atas kesalahan yang dilakukannya di masa lalu? Bukan. Saat engkau semua mendengar pembahasan-Ku tentang alasan-Ku, engkau akan tahu mengapa Aku mulai dari sana. Dengan mengesampingkan apakah setiap orang datang ke negara lain karena adanya tugas, misi, dan tanggung jawab tertentu atau tidak, kita akan mulai dengan hal kecil berikut: apakah suatu kebetulan jika seseorang dapat meninggalkan Tiongkok? (Tidak.) Ini tidak terjadi secara kebetulan. Dari sejak engkau bertekad dan bersedia untuk meninggalkan Tiongkok untuk melaksanakan tugasmu hingga engkau tiba di luar negeri, selama proses ini, selain kerja samamu, katakan kepada-Ku, siapa yang menentukan apakah engkau dapat meninggalkan Tiongkok dengan lancar? (Tuhan.) Betul. Hal itu tidak ditentukan oleh hubungan sosial apa pun yang kaumiliki, juga tidak ditentukan oleh berapa pun uang yang kaumiliki, atau apakah engkau telah melengkapi semua formalitasnya—semua orang yang datang ke luar negeri seharusnya memiliki pemahaman dan pengalaman yang sama. Apa yang mereka semua alami? Bahwa Tuhan itu berdaulat penuh atas lancar atau tidaknya seseorang dapat meninggalkan Tiongkok; itu tidak ada hubungannya dengan seberapa cakapnya mereka atau apakah mereka memiliki kemampuan yang hebat. Ini bukan pergi dari satu provinsi ke provinsi lain di suatu negara; ini adalah meninggalkan negara seseorang, dan itu memerlukan banyak formalitas yang rumit. Terutama di zaman ini saat si naga merah yang sangat besar dengan gila-gilaan menindas dan mengejar orang-orang percaya, mengawasi setiap orang di antara mereka dengan ketat, formalitas untuk meninggalkan Tiongkok tidak begitu mudah untuk ditangani. Oleh karena itu, jika orang-orang ini bisa sampai di negara lain dengan lancar, itu sepenuhnya karena kedaulatan Tuhan dan itu menunjukkan kemahakuasaan Tuhan. Siapa yang dapat meninggalkan Tiongkok, apakah formalitas ditangani dengan lancar atau tidak, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menanganinya, semuanya itu ditentukan oleh Tuhan, dan tangan Tuhanlah yang mengatur dan menata semua ini. Tidak ada gunanya bagimu untuk tidak memercayai hal ini, juga tidak ada gunanya bagimu untuk tidak mengakuinya—ini adalah kenyataannya. Hal ini dapat terjadi atas kerja sama manusia dan kedaulatan Tuhan. Jika kita harus menentukan tentang kepergianmu meninggalkan Tiongkok, siapakah yang memfasilitasi ini? (Tuhan.) Tuhanlah yang melakukannya. Manusia tidak memiliki apa pun untuk dibanggakan, sebaliknya mereka harus bersyukur kepada Tuhan. Jadi, apa yang harus kaulakukan? (Berusaha keras untuk melaksanakan tugas kami.) Engkau harus berusaha keras untuk melaksanakan tugasmu dan melaksanakannya dengan pikiran yang terfokus. Dengan memandangnya secara keseluruhan, dapatkah kita membuat ketentuan akhir dan mengatakan bahwa kepergianmu meninggalkan Tiongkok untuk melaksanakan tugasmu adalah karena pengaturan dan bimbingan Tuhan, dan bukan karena kemampuanmu sendiri? (Ya.) Ada orang-orang yang berkata, "Bagaimana mungkin itu bukan karena kemampuanku? Meskipun aku memiliki bimbingan Tuhan, jika Tuhan tidak membimbingku, tidak akan sulit bagiku untuk meninggalkan Tiongkok karena aku adalah mahasiswa pascasarjana dengan kualifikasi TEM8 dalam bahasa Inggris, dan lulus ujian TOEFL, jadi meninggalkan Tiongkok tidak akan menjadi masalah." Sangat sedikit orang yang berada dalam posisi ini. Sebagai contoh, ada orang-orang yang kaya dan dapat beremigrasi dengan visa investor, tetapi situasi seperti itu jarang terjadi. Jadi, apakah kepergian orang-orang ini meninggalkan Tiongkok terjadi di bawah kedaulatan Tuhan dan atas izin-Nya? Ya. Kita tidak akan membahas situasi orang secara individu; kita hanya akan membahas tentang mereka yang dapat meninggalkan Tiongkok dan yang kemudian mampu dengan tulus melaksanakan tugas mereka. Ini tidak sepenuhnya karena niat mereka sendiri. Di satu sisi, engkau meninggalkan Tiongkok karena engkau memiliki misi tertentu, dan di sisi lain, engkau meninggalkan Tiongkok di bawah bimbingan Tuhan. Jika melihatnya dari sudut pandang ini, untuk apa engkau meninggalkan Tiongkok? (Melaksanakan tugas kami.) Selama apa pun waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan prosedur di tahap awal, sebanyak apa pun engkau mengorbankan diri atau bagaimanapun cara Tuhan berdaulat atas hal ini, bagaimanapun juga, karena engkau dapat meninggalkan Tiongkok dan melaksanakan tugasmu di rumah Tuhan, dapat dikatakan dengan pasti bahwa engkau memiliki misi di negara lain. Engkau memikul tanggung jawab dan beban yang berat, dan tujuanmu datang ke negara lain seharusnya sudah sangat jelas. Pertama, engkau bukanlah imigran yang datang ke negara lain untuk menikmati hidup; kedua, engkau datang ke negara lain bukan untuk mencari sumber penghidupan; ketiga, engkau datang ke negara lain bukan untuk mencari cara hidup yang berbeda; dan keempat, engkau datang ke negara lain bukan untuk menjalani kehidupan yang baik. Bukankah begitu? Engkau datang ke negara lain bukan untuk mengejar dunia; engkau datang dengan suatu misi dan dengan amanat Tuhan untuk melaksanakan tugasmu. Dilihat dari poin ini, apa yang seharusnya menjadi prioritas utamamu ketika datang ke negara lain? (Untuk melaksanakan tugas kami.) Prioritas utamamu adalah datang ke rumah Tuhan dan menemukan tempatmu, serta melaksanakan tugasmu dengan cara yang praktis dan realistis dan berperilaku baik sesuai dengan pengaturan rumah Tuhan. Bukankah benar demikian? (Ya.) Tepat sekali. Selain itu, engkau datang ke negara lain bukan karena ada orang yang mengancammu atau menculikmu—engkau datang dengan sukarela. Dari aspek mana pun engkau melihatnya, engkau telah datang ke negara lain, jadi engkau harus melaksanakan tugasmu. Itu benar, bukan? Apakah ini tuntutan yang tinggi terhadap manusia? (Tidak.) Ini bukan tuntutan yang tinggi, juga bukan tuntutan yang berlebihan. Ini bukan tuntutan yang tidak masuk akal. Jadi, berdasarkan apa yang baru saja Kukatakan, bagaimana seharusnya engkau memperlakukan tugasmu dan bagaimana seharusnya engkau melaksanakan tugasmu agar memenuhi amanat yang telah Tuhan berikan kepadamu? Haruskah engkau memikirkan hal-hal ini? Hal pertama yang harus kaulakukan adalah berpikir, "Aku bukan lagi orang biasa, sekarang aku memikul beban di pundakku. Beban apa? Itu adalah amanat, beban, yang telah Tuhan berikan kepadaku. Tuhan membimbingku untuk datang ke negara lain, dan aku harus memenuhi tanggung jawab dan kewajiban yang seharusnya dipenuhi oleh makhluk ciptaan dalam menyebarkan Injil Tuhan—ini adalah tugasku. Pertama, aku harus memikirkan tugas apa yang dapat kulaksanakan, dan kedua, aku harus memikirkan bagaimana aku dapat melaksanakan tugas itu dengan baik sehingga aku mampu hidup sesuai dengan kedaulatan Tuhan atas diriku dan pengaturan-Nya bagiku". Bukankah engkau seharusnya berpikir seperti ini? Apakah berpikir seperti ini berlebihan? Apakah berpikir seperti ini salah? Tidak; itu adalah sesuatu yang harus dipikirkan oleh orang yang memiliki rasionalitas, kemanusiaan, dan hati nurani. Jika seseorang berkata, "Setelah aku datang ke negara lain, aku menemukan bahwa itu tidak seperti yang kuduga, dan aku menyesal datang", orang macam apa ini? Orang-orang semacam itu tidak memiliki kemanusiaan dan telah mengingkari janji mereka. Namun, sebagian besar orang yang datang negara lain bersedia untuk mengabdikan diri dalam melaksanakan tugas mereka. Itu saja sudah cukup. Jadi, mari kita kaitkan apa yang sedang kita bicarakan dengan masalah di gereja Kanada. Jemaat di gereja Kanada tersebut tidak terkecuali dari hal ini. Apakah mereka pergi ke Kanada secara kebetulan? Itu bukan karena kebetulan, itu tidak dapat dihindari. Mengapa Kukatakan itu tidak dapat dihindari? Kukatakan demikian karena Tuhan telah lama menentukan siapa yang akan pergi ke negara lain dan negara mana yang akan didatangi, dan "tidak dapat dihindari" ini adalah karena kedaulatan Tuhan. Ketika dalam kedaulatan-Nya Tuhan menentukan bahwa engkau harus pergi ke suatu negara, maka itulah yang akan terjadi. Jemaat di gereja Kanada itu juga memiliki misi dan mereka datang ke negara lain atas kedaulatan dan pengaturan Tuhan. Tuhan menuntun mereka sampai ke Kanada, dan berdasarkan bakat, keterampilan profesional, kelebihan mereka masing-masing, dan sebagainya, gereja menugaskan mereka ke berbagai jabatan pekerjaan, dan memungkinkan mereka untuk melaksanakan tugas mereka. Awalnya mereka melaksanakan tugas mereka dengan agak kaku. Yang Kumaksud "kaku" di sini bukan bahwa mereka pendiam dan lambat, melainkan bahwa meskipun sebagian besar dari mereka melaksanakan tugas, mereka tidak mengejar kebenaran. Mengapa Kukatakan mereka tidak mengejar kebenaran? Ketika mereka menghadapi masalah, mereka tidak mencari kebenaran, dan mereka tidak mencari prinsip dalam tindakan mereka. Terkadang, ketika Yang di Atas membuat beberapa pengaturan untuk mereka atau menyuruh mereka untuk melakukan sesuatu, mereka tidak bersedia—inilah sikap yang mereka bawa dalam melaksanakan tugas mereka. Mereka terus bersikap asal-asalan seperti ini dan pelaksanaan tugas mereka menjadi sangat buruk, benar-benar kacau. Kehidupan bergereja atau jalan masuk kehidupan orang-orang ini tidak dalam keadaan yang baik, hasil dari tugas mereka buruk, tidak ada kenyataan dalam persekutuan mereka tentang kebenaran, dan mereka sama sekali tidak mampu mengidentifikasi pemimpin palsu dan antikristus—tidak ada yang baik dalam apa pun yang mereka lakukan. Seiring berjalannya waktu, seorang antikristus bernama Yan muncul, dan mereka menjadi satu dengan antikristus ini. Apa artinya "mereka menjadi satu"? Antikristus ini adalah seorang pemuda berusia 26 tahun, yang telah bekerja di gereja selama dua setengah tahun. Selama waktu itu, dia telah memikat hati banyak saudari, mungkin sebanyak 10 saudari. Dia menyukai beberapa dari mereka, dan tidak menyukai beberapa lainnya dan orang-orang ini diabaikannya, tetapi semua orang ini memuja antikristus tersebut. Dua setengah tahun sebelumnya, jemaat di gereja Kanada itu tidak banyak melaksanakan tugas mereka dan berada dalam keadaan lesu tanpa kehidupan. Pekerjaan apa pun yang diatur untuk mereka oleh Yang di Atas, mereka perlakukan dengan cara asal-asalan dan tanpa kesediaan untuk bekerja sama, dan butuh banyak upaya keras untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Setelah Yang di Atas memangkas mereka, mereka menjadi berputus asa, terjerumus dalam suasana hati yang buruk, jarang berkomunikasi dengan Yang di Atas, dan sikap mereka terhadap pekerjaan juga menjadi penuh dengan perasaan putus asa. Setelah antikristus bernama Yan menjadi pemimpin, situasi mereka menjadi makin buruk dari hari ke hari, dan sebagian besar dari mereka sekadar melakukan rutinitas. Mengapa mereka bisa sampai pada tahap sekadar melakukan rutinitas? Ini berkaitan dengan apa? Penyebab objektifnya bisa saja berkaitan dengan para pemimpinnya. Mereka tidak memiliki pemimpin yang baik, tidak ada satu pun pemimpin mereka yang mengejar kebenaran tetapi malah membina hubungan antarpribadi dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang serong. Dan apa penyebab subjektifnya? Itu karena tidak seorang pun dari mereka mengejar kebenaran. Apakah mudah bagi sekelompok orang yang tidak mengejar kebenaran untuk melaksanakan tugas mereka dengan setia dan sesuai standar? (Tidak.) Sebaliknya, apakah mudah bagi sekelompok orang yang tidak mengejar kebenaran dan beberapa pengikut yang bukan orang percaya untuk melakukan kegiatan yang serong, bersikap asal-asalan, dan menentang Yang di Atas? (Ya.) Dan apakah mudah bagi sekelompok orang seperti itu untuk menjadi makin merosot dan menjadi bejat seperti orang-orang tidak percaya? Sangat mudah, dan inilah jalan yang sedang mereka tempuh. Dengan berkedok melaksanakan tugas, mereka memakan makanan dari rumah Tuhan, tinggal di akomodasi milik rumah Tuhan, dan rumah Tuhan menyokong mereka. Mereka menipu rumah Tuhan untuk mendapatkan makanan dan minuman gratis tetapi masih berharap untuk masuk ke dalam kerajaan surga dan menerima upah—mereka hidup dengan mengandalkan tipu daya dengan cara seperti ini. Ketika antikristus mengganggu pekerjaan gereja, tak seorang pun dari mereka melaporkan masalahnya kepada Yang di Atas. Hanya seorang wanita yang melaporkan masalah tersebut kepada seorang pemimpin palsu, dan akibatnya masalah tersebut tidak terselesaikan. Yang lainnya buta, dan melihat begitu banyak masalah muncul di gereja, mereka tidak melaporkannya. Pengaturan kerja rumah Tuhan dengan jelas menyatakan prinsip-prinsip untuk mengganti para pemimpin dan pekerja, tetapi tak seorang pun memperhatikannya, dan malah setiap hari hanya melakukan rutinitas bersama dengan antikristus itu. Di antara para pengikut yang bukan orang percaya ini, ada yang telah percaya kepada Tuhan selama lebih dari 20 tahun, dan ada juga yang telah percaya setidaknya selama lima tahun, dan tak seorang pun melaporkan masalah ini. Namun, apa yang lebih buruk? Ada banyak pemimpin tim dan wakil pemimpin tim wanita yang menggoda antikristus ini, dan mereka bersaing satu sama lain untuk mendapatkan perhatiannya. Ketika seorang pria dan seorang wanita mulai berkencan, dengan sekilas melihatnya, orang dewasa dan orang-orang lanjut usia dapat dengan mudah mengetahuinya. Semua orang peka dalam hal hubungan antara pria dan wanita, dan mereka mampu mengetahui apa yang terjadi hanya dengan melihatnya sekilas. Namun, tak seorang pun melaporkannya, tak seorang pun bangkit untuk menegur atau menyingkapkan mereka, dan tak seorang pun mampu mengidentifikasi mereka. Adakah seseorang yang bangkit dan ketika menyadari bahwa mereka adalah gerombolan yang dipimpin oleh antikristus ini, berkata kepada dirinya sendiri, "Aku tidak boleh mengikuti kalian. Aku harus melaporkan ini kepada pimpinan tingkat atas dan membuat kalian dikeluarkan, atau mengorganisasi beberapa saudara-saudari yang memiliki rasa keadilan untuk menyingkirkan kalian"? Tidak, tak seorang pun melakukannya. Tak seorang pun melaporkannya, sampai saat masalah ini terungkap. Orang-orang macam apa ini? Apakah mereka benar-benar orang yang percaya kepada Tuhan? Apakah mereka adalah orang yang mengejar kebenaran? (Tidak.) Bahwa hal sebesar itu terjadi tepat di depan mata mereka dan mereka tidak menyadarinya, apakah orang-orang yang tidak mengejar kebenaran ini mampu melaksanakan tugas mereka dengan baik? Bagaimana sikap mereka terhadap tugas mereka? Jelas, mereka hanyalah pendompleng, yang menumpang hidup dari hari ke hari. Mereka yakin bahwa mereka dapat dengan mudah hidup rukun di rumah Tuhan, bahwa tak seorang pun boleh mengatakan sepatah kata pun jika melihat suatu masalah, tak seorang pun boleh menyinggung siapa pun, dan jika mereka menyinggung "atasan", itu akan menjadi hal yang buruk, dan konsekuensinya akan buruk bagi diri mereka. Jika engkau takut menyinggung orang lain dan tidak berani melakukannya, apakah engkau berani menyinggung Tuhan? Apakah konsekuensinya akan baik bagimu jika engkau menyinggung Tuhan? Bagaimana Tuhan akan menanganimu? Bukankah akan ada konsekuensinya? (Ya.) Akan ada konsekuensinya. Bahwa mereka takut menyinggung siapa pun, tentu saja bukanlah faktor utama. Faktor utamanya adalah bahwa mereka adalah orang-orang jahat yang tidak mencintai kebenaran. Selain tidak mengejar kebenaran, mereka juga melakukan banyak hal yang bodoh. Tidak terdapat banyak orang di gereja Kanada tersebut, tetapi mereka memiliki banyak ambisi yang liar. Pelaksanaan tugas mereka jelas tidak membuahkan hasil, tetapi mereka tetap ingin memperluas cakupan pekerjaan mereka dan menyibukkan diri dengan membeli properti, tetapi pada akhirnya mereka kehilangan uang tanda jadi yang telah mereka bayarkan untuk sebuah properti. Sekarang, sebagian besar dari orang-orang ini telah diisolasi. Katakan kepada-Ku, orang-orang macam apakah mereka? Bukankah mereka adalah sekelompok binatang buas dan bajingan? Jelas, mereka bukan siapa-siapa, tetapi mereka menghambur-hamburkan uang persembahan seperti ini. Tak seorang pun melindungi kepentingan rumah Tuhan, tak seorang pun yang memiliki rasa keadilan—mereka hanyalah sekelompok setan! Itu benar-benar menjengkelkan!
Tidak terdapat banyak orang di gereja Kanada tersebut, hanya terdapat beberapa ratus orang. Mereka tidak mengerahkan banyak upaya dalam pelaksanaan tugas mereka, mereka lalai dalam melaksanakan tugas dan membentuk kelompok tertutup, semuanya hanya sekadar melakukan rutinitas. Bukankah itu menjengkelkan? Mereka tidak efisien dalam bekerja dan tidak membuat kemajuan, mereka semua bersekongkol satu sama lain dan tidak bekerja sama secara harmonis. Para pemimpin melakukan kegiatan-kegiatan yang serong bersama orang-orang tertentu, dan tak seorang pun merasa sangat gelisah akan hal ini, tak seorang pun merasa marah, dan tak seorang pun merasa sedih tentang hal ini. Tak seorang pun mendoakan masalah ini, dan mereka juga tidak mencari atau meminta bantuan dari Yang di Atas. Tak seorang pun melakukan hal ini, dan tak seorang pun bangkit dan berkata, "Tidaklah benar bahwa kita melaksanakan tugas kita dengan cara seperti ini. Tugas yang kita laksanakan ini adalah amanat yang Tuhan berikan kepada kita, dan kita tidak boleh mengecewakan Tuhan!" Mereka tidak kekurangan apa pun, mereka memiliki cukup banyak orang, mereka memiliki cukup peralatan. Apa yang kurang dari mereka? Yang kurang dari mereka adalah orang-orang yang baik. Tak seorang pun merasa terbeban dengan pekerjaan gereja, juga tak seorang pun mampu melindungi pekerjaan rumah Tuhan, bangkit dan berbicara, atau mempersekutukan kebenaran tentang bagaimana mengidentifikasi orang, agar setiap orang dapat bangkit dan mengidentifikasi serta menyingkapkan para pemimpin palsu dan antikristus; tak seorang pun melakukan hal ini. Apakah ini karena para bajingan ini buta dan tidak melihat apa yang sedang terjadi, atau karena mereka kurang memiliki kualitas dan bingung karena usia mereka yang sudah lanjut? (Bukan.) Semuanya bukan. Jadi, bagaimana situasi yang sebenarnya? Mereka semua bersama dengan antikristus itu, semuanya saling melindungi dan saling menjilat, tak seorang pun menyingkapkan siapa pun, semua hanya berkeliaran di sarang setan tersebut. Apakah mereka pernah memikirkan tugas mereka atau amanat Tuhan? (Tidak.) Mereka hanya ingin terus melakukan rutinitas seperti ini tanpa sama sekali menyalahkan diri mereka sendiri. Apa arti fenomena ini, yakni bahwa mereka sama sekali tidak menyalahkan diri mereka sendiri? Ini berarti Roh Kudus tidak bekerja dalam diri mereka, dan Tuhan telah meninggalkan mereka. Ada penjelasan lain mengapa Tuhan meninggalkan mereka, yaitu bahwa karena sikap mereka terhadap tugas mereka dan sikap mereka terhadap kebenaran dan Tuhan, serta pemikiran mereka, Tuhan menjadi muak dengan mereka dan mereka tidak lagi layak untuk melaksanakan tugas itu. Itulah sebabnya tidak ada rasa bersalah atau disiplin yang terlihat dalam diri mereka, hati nurani mereka tidak tergerak, dan terlebih dari itu, mereka tidak menerima pencerahan atau penerangan, pemangkasan, penghakiman, atau hajaran apa pun. Hal-hal ini tidak relevan bagi mereka, mereka semua mati rasa, dan mereka tidak ada bedanya dengan setan-setan. Mereka telah mendengarkan khotbah di rumah Tuhan selama bertahun-tahun, dan juga telah mendengarkan khotbah tentang cara mengidentifikasi antikristus dan khotbah tentang bagaimana orang dapat melaksanakan tugasnya sesuai standar, tetapi apakah mereka mencari dan menerima kebenaran selama waktu ini? Apakah mereka mampu mengidentifikasi antikristus? Apakah mereka memperdebatkan berbagai perwujudan antikristus? Tidak. Jika mereka benar-benar telah melakukannya, pasti akan ada sekelompok kecil orang yang mampu bangkit dan membuka kedok serta melaporkan antikristus itu, dan keadaan tidak akan menjadi seburuk itu. Mereka hanyalah sekelompok orang yang bingung dan tidak berguna! Berdasarkan situasi mereka yang sebenarnya, perilaku mereka, dan penggolongan yang diberikan kepada mereka, Aku memindahkan mereka ke Kelompok B untuk menjalani masa isolasi dan perenungan. Apakah terlalu berlebihan bagi-Ku untuk menangani masalah ini dengan cara seperti ini? (Tidak.) Tidak, itu sama sekali tidak berlebihan. Dan jika itu tidak berlebihan, tidak bisakah itu dianggap sangat tepat? Ini dilakukan untuk memberi mereka kesempatan. Kesempatan apa? Jika mereka benar-benar memiliki sedikit kemanusiaan dan hati nurani, jika mereka dapat bertobat dan berbalik arah, mereka akan memiliki kesempatan untuk kembali ke gereja; jika mereka bahkan tidak memiliki keinginan untuk bertobat, mereka akan tetap diisolasi selama sisa hidup mereka, dan bahkan akan dikeluarkan oleh gereja. Begitulah adanya. Mereka tidak langsung dikeluarkan untuk memberi mereka kesempatan untuk bertobat. Mereka mungkin berkata, "Kami melakukan hal buruk ini, dan Engkau marah dan mengisolasi kami. Jadi, meskipun kami tidak membuahkan hasil dalam pelaksanaan tugas kami sebelumnya, setidaknya kami sudah berusaha. Mengapa Engkau tidak melihatnya?" padahal sebenarnya, mengisolasi mereka memperlihatkan sikap yang cukup lunak terhadap mereka, karena berdasarkan tindakan dan perilaku mereka, mereka seharusnya dikeluarkan. Dilihat dari sikap mereka ini—mereka berada dalam bahaya besar! Jadi, bagaimana seharusnya masalah ini ditangani? Aku harus membagi perlakuan-Ku terhadap mereka ke dalam dua tahap: tahap pertama, mengisolasi mereka, dan tahap kedua, menangani mereka berdasarkan situasi mereka selama masa isolasi dan berdasarkan perilaku mereka masing-masing, dan memutuskan apakah akan membiarkan mereka tetap di gereja atau mengeluarkan mereka. Bukankah ini memperlihatkan sikap yang cukup lunak terhadap mereka?
Jemaat di gereja Kanada itu melakukan begitu banyak hal yang buruk dan mengisolasi mereka berdasarkan perilaku mereka menunjukkan sikap yang sangat lunak, jadi mengapa sebagian orang masih memiliki ide mereka sendiri tentang cara masalah itu ditangani? Ada orang-orang yang berkata, "Mungkin benar bagi-Mu untuk menangani masalah dengan cara seperti itu, tetapi masih ada sedikit masalah. Jemaat di gereja Kanada itu sendiri yang membuat mereka mendapat masalah dan mereka mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan, tetapi menanganinya dengan cara seperti ini, bukankah berarti Engkau sedang menghukum mereka dengan keras untuk memberi contoh kepada orang lain?" Apakah ini pemahaman yang tepat? (Tidak.) Aku pernah mendengar ada orang yang berkata, "Ini adalah cara yang benar untuk menanganinya. Engkau sudah seharusnya menghukum mereka dengan keras untuk memberi contoh kepada orang lain, menjadikan mereka suatu peringatan bagi orang lain, dan menunjukkan kekuatan untuk mengirim pesan kepada orang lain." Bukankah ini sesuatu yang selalu dikatakan oleh orang tidak percaya? Inilah pandangan orang tidak percaya terhadap segala sesuatu. Engkau semua mungkin belum dapat mengetahui yang sebenarnya tentang esensi dari masalah ini, dan itulah sebabnya pandangan yang kauungkapkan masih tetap pandangan orang tidak percaya. Tidakkah engkau semua berpikir agak menjijikkan bagi seseorang untuk mengatakan hal seperti ini? Jika engkau semua menggunakan perkataan seperti itu untuk menjelaskan masalah ini, berarti engkau mengatakan hal-hal yang tidak ada kaitan dengan masalahnya, dan ini bukanlah kenyataan yang terjadi. Jadi, bagaimana engkau menggambarkan cara-Ku dalam menangani masalah ini? (Engkau telah menanganinya berdasarkan prinsip.) Tepat sekali, Aku telah menanganinya berdasarkan prinsip; ini adalah hal yang nyata untuk dikatakan. Ada lagi? Bukankah mereka sendirilah yang mendatangkan masalah? (Ya.) Dan bagaimana cara paling sederhana untuk menggambarkan hal ini? (Mereka pantas mendapatkan hukuman tersebut.) Benar, berdasarkan cara mereka berperilaku, mereka pantas mendapatkan hukuman itu dan mereka sendirilah yang mendatangkan masalah. Tuhan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran; Dia mengganjar orang sesuai dengan perilaku mereka. Terlebih lagi, orang harus menanggung akibat dari tindakan mereka, dan ketika mereka melakukan sesuatu yang salah, mereka harus dihukum—ini sudah sepantasnya. Tuhan mengganjar orang sesuai dengan perilaku mereka; inilah ganjaran terhadap jemaat di gereja Kanada dan, bila menggunakan kosakata saat ini, mereka ditangani berdasarkan prinsip. Katakan kepada-Ku, yang mana dari hal-hal tentang mereka yang telah Kuungkapkan ini yang bukan merupakan fakta? Yang mana dari analisis dan definisi-Ku tentang hal-hal ini, yang mana dari klasifikasi-Ku tentang mereka yang bukan fakta? Semua itu adalah fakta. Jadi, ganjaran terhadap mereka adalah sesuai dengan perwujudan-perwujudan ini dan sesuai dengan tindakan dan perilaku mereka—apa yang salah dengan itu? Jadi, menunjukkan kekuatan untuk mengirim pesan kepada orang lain, menghukum orang dengan keras untuk memberi contoh kepada orang lain, dan menjadikan orang suatu peringatan bagi orang lain—apakah natur dari tindakan-tindakan ini sama dengan cara-Ku menangani gereja Kanada tersebut? (Tidak.) Jadi mengapa menghukum orang dengan keras untuk memberi contoh kepada orang lain? Apa natur dari ini? Menghukum orang dengan keras untuk memberi contoh kepada orang lain, menunjukkan kekuatan untuk mengirim pesan kepada orang lain, dan menjadikan orang suatu peringatan bagi orang lain—natur dari ketiga tindakan ini pada dasarnya sama. Apakah naturnya? Ini adalah tindakan seorang penguasa atau orang yang berkuasa yang melakukan sesuatu dalam situasi tertentu yang dia yakini perlu untuk membangun otoritasnya dan menggunakannya untuk mengintimidasi orang lain. Ini disebut menghukum orang dengan keras untuk memberi contoh kepada orang lain. Apa tujuan mereka melakukan hal tersebut? Tujuannya agar orang lain mematuhi mereka, takut kepada mereka, dan merasa terintimidasi oleh mereka, tidak melakukan sesuatu yang gegabah di depan mereka, dan tidak melakukan apa pun yang mereka rasa ingin lakukan di hadapan mereka. Jika mereka melakukannya, apakah perbuatan ini sesuai dengan prinsip? (Tidak.) Mengapa engkau menganggapnya tidak sesuai dengan prinsip? Seorang penguasa selalu memiliki motivasinya sendiri dalam bertindak, dan motivasinya adalah untuk memperkuat rezimnya dan mempertahankan kekuasaannya. Dia ingin meributkan masalah seperti ini, dan ini akan menjadi natur dari tindakannya. Masalah di gereja Kanada itu ditangani berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran, dan bukan berdasarkan falsafah Iblis dari orang-orang tidak percaya. Antikristus menyesatkan orang, dia mengacaukan dan mengganggu pekerjaan gereja, dia membuat gereja menjadi kacau-balau, dan sebagian besar orang tetap saja menyatakan pembelaan mereka terhadapnya—natur dari tindakan mereka benar-benar sangat menjijikkan! Jika mereka terus bersikap seperti ini, akan lebih baik bagi mereka untuk meninggalkan gereja dan menjalani kehidupan mereka sendiri. Dengan begitu, setidaknya sumber daya rumah Tuhan tidak akan terbuang sia-sia, dan itu akan menjadi hal yang baik. Namun, apakah mereka melakukannya? Tidak ada kesadaran seperti ini dalam hati nurani mereka, dan mereka menghambur-hamburkan sumber daya keuangan dan materi rumah Tuhan, mereka tidak mengerahkan upaya dalam pelaksanaan tugas mereka, dan mereka bersekongkol dengan antikristus dan melakukan kejahatan bersamanya—natur dari tindakan-tindakan ini sangat serius! Rumah Tuhan telah menangani mereka dengan cara seperti ini untuk membuat mereka merenungkan dan mengenal diri mereka sendiri, sehingga mereka tahu bahwa mereka harus berbalik arah dan bertobat, dan ini bermanfaat bagi mereka. Jika mereka tidak ditangani, mungkin dalam setahun dari sekarang mereka semua akan mengkhianati Tuhan dan kembali ke dunia. Untungnya, mereka diisolasi dan ditangani pada waktunya, dan ini mencegah lebih banyak orang agar tidak melakukan kejahatan dan mencegah pekerjaan gereja agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar. Dengan melakukan ini, apakah mereka sedang diselamatkan atau sedang disingkirkan? (Mereka sedang diselamatkan.) Mereka sebenarnya sedang diselamatkan. Itu dilakukan untuk membantu mereka, untuk memperingatkan mereka, untuk membunyikan tanda bahaya bagi mereka, untuk memberi tahu mereka bahwa tidaklah benar bagi mereka untuk bertindak seperti itu, bahwa jika mereka terus seperti itu, mereka akan mengalami kebinasaan dan binasa serta akan kehilangan harapan untuk memperoleh keselamatan. Jika mereka dapat memahami hal ini, mereka masih memiliki harapan. Jika mereka bahkan tidak dapat memahami poin ini, dan mereka terus merasa putus asa, merosot, dan terjerumus dalam keputusasaan, menentang Yang di Atas dan melampiaskan gagasan mereka dalam suasana hati yang negatif, mereka akan berada dalam masalah. Apa yang engkau semua harapkan bagi mereka? (Berharap mereka akan bertobat.) Engkau semua berharap agar mereka akan baik-baik saja dan bertobat. Dan apa yang Kuharapkan bagi mereka? Apakah Aku berharap agar mereka tidak bertobat, agar Aku dapat mengeluarkan mereka semua, agar gereja menjadi lebih baik tanpa orang-orang ini? Apakah ini yang Kuinginkan? (Tidak.) Tidak, bukan ini yang Kuinginkan. Aku berharap agar mereka akan baik-baik saja dan bertobat, agar setelah bertobat mereka kembali ke rumah Tuhan, dan agar mereka tidak lagi melaksanakan tugas mereka seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Bagaimana bunyi ayat itu? "Biarlah semua orang berbalik dari jalannya yang jahat dan dari kejahatan yang ada di tangan mereka" (Yunus 3:8). Bagi mereka, jika mereka dapat mencapai efek ini, maka itu akan menjadi kenangan yang tidak akan pernah terhapuskan sepanjang hidup mereka dan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi mereka, itu akan menjadi peristiwa yang luar biasa. Ini tergantung pada apa yang dikejar oleh masing-masing dari mereka.
Setelah masalah antikristus di gereja Kanada itu ditangani, ada orang berpikir, "Orang-orang ini telah melaksanakan tugas mereka selama bertahun-tahun, tetapi karena seorang antikristus muncul dan menyebabkan gangguan, mereka telah diisolasi." Orang ini merasa gelisah dan cemas, berpikir, "Oh, ini pertama kalinya kulihat Tuhan marah dan mengutuk orang. Bahkan rekan, kaki tangan, dan pengikut antikristus pun tidak luput. Tuhan benar-benar tidak mempertimbangkan perasaan siapa pun! Biasanya, sering dikatakan bahwa Tuhan mengasihi dan berbelas kasihan terhadap manusia, tetapi kemarahan-Nya kali ini benar-benar tidak tertahankan!" Dia mulai merasa tidak nyaman di dalam hatinya. Katakan kepada-Ku, apakah benar bagi orang untuk berpikir seperti ini? (Tidak.) Mengapa tidak? Bagaimana seharusnya orang menyikapi masalah ini? Sudah berapa tahun engkau semua mendengarkan khotbah? Bukankah setidaknya sudah lima tahun? Dan bukankah kita seharusnya dapat mencapai kesepakatan dalam banyak hal, khususnya dalam hal-hal tertentu di mana prinsip-prinsipnya relatif jelas? (Ya.) Apa yang dimaksud dengan "kesepakatan"? Artinya semacam pemahaman yang tidak diucapkan. Aku melakukan sesuatu tanpa memberitahumu alasannya, dan engkau semua tahu alasannya dengan sangat baik, engkau mampu memahaminya, menerimanya, dan mengerti tentangnya dari sudut pandang positif—inilah yang dimaksud dengan memiliki pemahaman yang tidak diucapkan. Bagaimana pemahaman yang tidak diucapkan ini muncul? Katakanlah engkau telah mendengarkan banyak khotbah, mencapai tingkat pemahaman tertentu akan kebenaran, dan kita telah lebih mengenal satu sama lain. Aku telah menjelaskan banyak hal kepadamu, dan memberitahumu pandangan-Ku, ide-ide-Ku, prinsip-prinsip yang mendasari tindakan-Ku, serta hal-hal yang perlu engkau semua pahami dan lakukan. Aku telah memberitahumu semua hal ini dan apa pandangan-Ku, dan kemudian engkau semua telah menerima pandangan-Ku, dan memperlakukan segala sesuatu, tugasmu, imanmu, kehidupanmu, dan orang lain berdasarkan pandangan-Ku tersebut. Bukankah itu berarti pemahaman tidak diucapkan di antara kita telah makin bertumbuh? (Ya.) Jadi, apakah kita telah mencapai pemahaman tidak diucapkan semacam ini sehubungan dengan penanganan gereja Kanada tersebut? Jika Aku tidak menjelaskan masalah ini seperti yang Kulakukan sekarang, bagaimana tingkat pemahaman yang tidak diucapkan di antara kita? "Menghukum orang dengan keras untuk memberi contoh kepada orang lain," dan "Menjadikan orang suatu peringatan bagi orang lain"—inikah yang menjadi pemahaman kita yang tidak diucapkan? (Tidak.) Orang-orang ini mendengarkan khotbah selama bertahun-tahun, jadi mengapa tindakan-Ku ini memicu respons semacam ini dari mereka? Katakan kepada-Ku, bagaimana perasaan-Ku mendengar mereka menyuarakan pandangan seperti itu? Itu membuat-Ku merasa betapa tragisnya hal ini, bahwa orang-orang bisa mengatakan hal-hal seperti itu! Menurutmu, seharusnyakah Aku merasa seperti itu? (Ya.) Mengapa engkau berkata seperti itu? Pernyataan semacam ini, sudut pandang semacam ini, pemahaman semacam ini, dan pengertian semacam ini seharusnya tidak ada atau tidak muncul. Sekarang semua ini telah muncul dan ini benar-benar di luar dugaan-Ku. Semua ini benar-benar jauh dari penilaian dan harapan-Ku sampai-sampai Aku merasa malu akan hal ini! Seseorang akan berkata, "Apakah seserius itu? Bukankah Engkau hanya membesar-besarkan masalah?" Biar Kuberitahukan kepadamu, ini bukanlah masalah besar, tetapi juga bukan masalah kecil. Sejak saat engkau mulai percaya kepada Tuhan, saat engkau mengakui bahwa Tuhan adalah Tuhanmu dan Penguasamu, saat engkau ingin makan dan minum firman Tuhan, mengikuti Tuhan, menerima pengaturan dan penataan-Nya, serta tunduk pada semua yang Tuhan minta darimu, sejak hari itu, engkau telah membangun hubungan dengan Tuhan. Setelah engkau membangun hubungan ini, ada masalah yang paling krusial di antara engkau dan Tuhan. Masalah apa itu? Masalah itu adalah jika engkau tidak dapat menerima hal-hal yang Tuhan lakukan dan cara-cara Tuhan berperilaku, jika engkau tidak dapat memahami semua hal ini, dan engkau tidak dapat berinisiatif untuk mencari dan memahaminya, itu berarti hubunganmu dengan Tuhan akan setiap saat berada dalam keadaan krisis. Menandakan apakah keadaan krisis ini? Sebanyak apa pun firman Tuhan yang kaumakan dan minum, sekalipun engkau berencana untuk tunduk kepada Tuhan, selama engkau berada dalam keadaan krisis seperti ini sekalipun hanya selama sehari, berarti kenyataan bahwa engkau ingin mengikuti Tuhan dan keinginanmu untuk menerima keselamatan dari Tuhan mungkin hancur, mungkin menjadi tidak dapat dipertahankan, dan mungkin menjadi sekadar khayalan. Mengapa Kukatakan demikian? Selama hubunganmu dengan Tuhan bukanlah hubungan yang normal dan selama keadaan krisis ini ada, akan mampukah engkau mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan? Lalu hubungan seperti apa yang akan kaumiliki dengan Tuhan? Akankah itu hubungan yang berkesesuaian? Hubungan kekeluargaan, atau hubungan antar rekan kerja? Akan seperti apa tepatnya hubunganmu? Selama hubunganmu dengan Tuhan berada dalam keadaan krisis, engkau akan mampu menghakimi dan salah memahami perbuatan dan perilaku Tuhan kapan pun dan di mana pun, dan engkau bahkan akan mampu menentang dan tidak mau menerima semua hal yang Tuhan lakukan. Bukankah engkau akan berada dalam bahaya? Bagaimana bahaya ini muncul? Itu muncul karena engkau tidak mengenal Tuhan. Kita tidak akan berbicara dari sisi positif, tetapi dari sisi negatif. Sebagai contoh, engkau selalu melihat Tuhan dengan cara tertentu, dan engkau menganggap Tuhan adalah raja di bumi, pejabat yang paling penting, sosok tertinggi yang memegang kekuasaan di bumi. Di benakmu, engkau selalu menganggap Tuhan orang yang berkedudukan semacam ini dan karenanya, atas dasar ini, sudut pandang apa yang akan kauambil terhadap semua hal yang Tuhan lakukan dan katakan? Aku akan memberimu beberapa contoh dan kemudian engkau semua mungkin memahami sudut pandang yang Kumaksudkan. Ada pepatah di dunia, "Berada di dekat raja sama berbahayanya dengan berbaring di samping harimau". Jadi, apakah ada orang yang menerapkan pepatah ini dalam hubungan mereka dengan Tuhan? (Ya.) Ada orang-orang seperti itu, dan banyak orang memandang Tuhan dengan sudut pandang ini. Lalu ada pepatah yang kita sebutkan sebelumnya, "Menjadikan orang suatu peringatan bagi orang lain". Bukankah ini juga menjadikan Tuhan sebagai raja di bumi atau seseorang yang berpengaruh dan berstatus? (Ya.) Mereka memiliki pemahaman ini tentang Tuhan karena mereka memiliki pandangan ini terhadap Tuhan, dan karena mereka memiliki hubungan seperti ini dengan Tuhan, karena mereka melihat-Nya dengan cara seperti ini, karena begitulah cara mereka memahami identitas dan status-Nya, maka secara alami, mereka akan memandang Tuhan dengan cara yang sama seperti cara mereka memandang seseorang yang berstatus di dunia. Ada pepatah lain yang berbunyi: "Bagaimana mungkin orang akan membiarkan orang lain melanggar batas wilayah kekuasaannya?" Ini adalah cara untuk menggambarkan raja-raja duniawi dan orang-orang yang berstatus dan berpengaruh. Mungkin ada di antaramu yang mengenal atau pernah bergaul dengan orang-orang seperti ini, dan mungkin engkau juga menerapkan pepatah ini kepada Tuhan. Artinya, ketika Tuhan melakukan atau mengatakan sesuatu, engkau mungkin menghubungkan pepatah ini dengan Tuhan dan memandang Tuhan dengan cara seperti itu. Jika engkau memandang Tuhan dengan cara seperti itu dan memiliki perspektif itu terhadap-Nya, seperti apa sebenarnya hubunganmu dengan Tuhan? Itu akan menjadi hubungan yang menentang. Betapa pun di benakmu engkau sangat mengagumi dan takut kepada tuhan, setaat apa pun engkau dan betapa pun engkau mampu berserah kepada-Nya, dan seperti apa pun sikapmu terhadap-Nya, hubunganmu dengan Tuhan akan tetap hubungan yang menentang-Nya. Engkau semua mungkin berpikir bahwa dengan berbicara seperti ini, perkataan-Ku terdengar sedikit abstrak, tetapi jika engkau semua merenungkannya dengan saksama, bukankah engkau bisa melihat bahwa itulah kenyataannya? Setelah Aku menangani masalah antikristus di gereja Kanada itu, Aku tidak menjelaskan kepadamu segala sesuatunya secara saksama dan terperinci, dan Aku tidak memberitahumu alasan mengapa Aku menangani orang-orang itu, sehingga banyak orang menjadi khawatir tentang prospek dan takdir mereka. Berasal dari mana kekhawatiran ini? Itu berasal dari orang-orang yang salah memahami Tuhan dan tidak mengenal Tuhan—inilah sumber penyebabnya! Jika pemahamanmu tentang Tuhan sesuai dengan esensi Tuhan—sebagai contoh, jika pemahamanmu tentang kebenaran, otoritas, dan hikmat Tuhan sesuai dengan kebenaran—maka apa pun yang Tuhan lakukan, sekalipun engkau tidak memahami alasannya dan tidak memahami maksud Tuhan, apakah engkau akan salah memahami Tuhan? Sama sekali tidak. Setelah Aku menangani masalah dengan gereja Kanada itu, seseorang berkata, "Ini dilakukan untuk menjadikan suatu peringatan bagi mereka dan menakut-nakuti kami." Apa masalah orang yang mengatakan ini? Apakah yang dikatakannya sesuai dengan kebenaran? Apakah itu menunjukkan pemahaman yang benar? (Tidak.) Mengapa tidak? Biar Kukatakan kepadamu sesuatu yang sangat sederhana: pemahaman orang ini bertentangan dengan situasi yang sebenarnya, kenyataannya tidak seperti itu, dan dia telah salah paham. Bukankah itu hal yang mudah untuk dipahami? (Ya.) Jadi mengapa engkau semua berusaha keras untuk menjelaskan masalah ini? Aku tidak pernah berpikir seperti itu, dan Aku tidak pernah ingin menakut-nakuti siapa pun. Keefektifan kebanyakan orang terus makin meningkat dalam tugas mereka selama bertahun-tahun, jadi apakah mereka sekarang telah melaksanakan tugas mereka sesuai standar? Tidak, tetapi orang-orang ini sedang dalam proses memenuhi standar dalam tugas mereka, dan jika ada masalah kecil, Aku biarkan saja. Selama proses ini, ada orang-orang yang mungkin menyebabkan gangguan, ada yang mungkin menunda-nunda, atau ada beberapa masalah kecil yang mungkin muncul di antara orang-orang tertentu, tetapi secara keseluruhan, mereka cukup baik. Namun, ada satu hal yang tidak boleh kaulupakan: engkau datang untuk melaksanakan tugasmu. Sekeras apa pun engkau bekerja, atau sebanyak apa pun engkau menderita, atau sebanyak apa pun engkau dipangkas, engkau harus bersyukur kepada Tuhan. Tuhan memberimu kesempatan ini agar engkau dapat mengalami berbagai macam situasi dan memiliki berbagai macam pengalaman dan pertemuan pribadi. Ini adalah hal yang baik, dan semuanya dilakukan agar engkau dapat memahami kebenaran. Jadi, apa yang engkau semua khawatirkan? Terhadap siapa engkau semua bersikap waspada? Tidak perlu seperti itu. Kejar saja kebenaran secara normal, temukan tempatmu yang tepat, dan laksanakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu dengan baik, dan itu sudah cukup. Ini bukanlah hal yang terlalu berat untuk diminta darimu.
Sejak saat antikristus muncul di gereja Kanada tersebut dan mulai menyebabkan gangguan, sampai orang-orang itu mencapai tahap seperti sekarang, sudah berapa lama Aku bersabar terhadap mereka? Aku bukannya sama sekali tidak menyadari apa yang sedang terjadi dengan mereka, Aku bersabar terhadap mereka untuk waktu yang lama. Sejauh mana Aku bersabar? Untuk waktu yang lama, mereka tidak mampu menghasilkan pekerjaan yang tuntas, mereka tidak membuat kemajuan dalam pekerjaan mereka, dan tak seorang pun dari mereka menangani urusan mereka dengan semestinya; mereka semua sewenang-wenang dan sembrono, bejat dan tidak terkendali, dan mereka seharusnya telah ditangani sejak lama. Jika engkau semua juga mampu bersikap sewenang-wenang, sembrono, dan tidak menangani urusanmu dengan semestinya, jangan menunggu-Ku untuk menanganimu. Sebaliknya, berinisiatiflah untuk berhenti; itu akan lebih bermartabat. Apakah itu hal yang benar untuk dilakukan? Tidak, itu juga bukan hal yang benar untuk dilakukan. Jangan terus berpikir untuk keluar, engkau harus bertekad kuat untuk berakar di sini dan melaksanakan tugasmu dengan baik. Entah engkau dapat melaksanakan tugasmu dengan baik atau tidak, setidaknya berusahalah untuk melaksanakannya dengan sepenuh hati, dan pastikan bahwa engkau menyelesaikan semua tugasmu pada akhirnya. Jangan menjadi pembelot. Ada orang-orang yang berkata, "Kualitasku buruk, aku tidak terlalu terpelajar dan aku tidak berbakat. Aku memiliki kelemahan dalam kepribadianku dan aku selalu menghadapi kesulitan dalam tugasku. Apa yang akan kulakukan jika aku tidak dapat melaksanakan tugasku dengan baik dan digantikan?" Apa yang kautakutkan? Dapatkah pekerjaan ini diselesaikan olehmu seorang diri? Engkau hanya mengambil satu peran, engkau tidak diminta untuk melakukan semuanya. Lakukan saja hal-hal yang seharusnya kaulakukan, itu sudah cukup. Bukankah dengan begitu engkau akan dapat memenuhi tanggung jawabmu? Ini sangat sederhana; mengapa engkau selalu bersikap begitu waspada? Engkau takut daun-daun yang berguguran akan mengenai kepalamu dan membuatnya retak, dan engkau terlebih dahulu dan terutama memikirkan rencana daruratmu sendiri—bukankah ini tidak ada gunanya? Apa yang dimaksud dengan "tidak ada gunanya"? Artinya tidak berusaha untuk maju, tidak bersedia mengerahkan segenap kemampuan, selalu ingin mendapat makanan gratis dan bersenang-senang—orang-orang semacam ini adalah sampah. Ada orang-orang yang berpikiran terlalu sempit. Bagaimana kita dapat menggambarkan orang-orang seperti itu? (Mereka sangat picik.) Orang yang sangat picik adalah orang yang keji, dan setiap orang yang keji mampu menilai yang mulia dengan standar yang hina dan menganggap orang lain seegoistis dan sehina diri mereka. Orang-orang ini tidak berguna, dan sekalipun mereka percaya kepada Tuhan, tidak akan mudah bagi mereka untuk menerima kebenaran. Apa yang menyebabkan seseorang memiliki iman yang terlalu kecil? Itu disebabkan karena mereka tidak memahami kebenaran. Jika engkau memahami terlalu sedikit kebenaran dan pemahamanmu tentang kebenaran itu terlalu dangkal, dan akibatnya engkau tidak mampu memahami setiap pekerjaan yang Tuhan lakukan, segala sesuatu yang Tuhan lakukan, dan setiap tuntutan Tuhan terhadapmu, jika engkau tidak dapat mencapai pemahaman ini, maka segala macam kecurigaan, imajinasi, kesalahpahaman, dan gagasan tentang Tuhan akan muncul dalam dirimu. Jika hatimu hanya dipenuhi dengan hal-hal ini, dapatkah engkau memiliki iman yang sejati kepada Tuhan? Engkau semua tidak memiliki iman yang sejati kepada Tuhan, dan itulah sebabnya engkau selalu merasa gelisah, dan khawatir tidak tahu kapan engkau mungkin akan digantikan. Engkau semua merasa takut dan berpikir, "Tuhan bisa datang ke sini kapan saja untuk melakukan inspeksi." Tenanglah. Selama engkau semua melakukan pekerjaan yang rumah Tuhan percayakan kepadamu dengan baik, sekalipun engkau semua agak kurang dalam pengejaran akan kebenaran dan jalan masuk kehidupan, Aku akan mengabaikannya. Mengenai bagaimana engkau menghadiri pertemuan dan mendengarkan khotbah, bagaimana kehidupan bergerejamu, serta makan dan minum firman Tuhan yang kaulakukan, Aku tidak akan memantau semua hal itu, dan Aku tidak akan mengganggumu dalam hal pekerjaanmu. Mengapa Aku tidak akan mengganggumu? Ada beberapa alasan. Salah satunya adalah karena engkau semua lebih mengenal berbagai keterampilan profesional dibandingkan diri-Ku. Dalam proses melaksanakan pekerjaanmu selama beberapa tahun terakhir, engkau seharusnya telah meningkatkan pengalaman atau keterampilan profesionalmu dan membuat sebuah program untuk pekerjaanmu. Baik secara tertulis maupun secara lisan, engkau seharusnya telah menyimpulkan beberapa aturan dan peraturan. Aku tidak tahu cara kerja apa yang engkau semua gunakan, dan Aku tidak ingin mengganggu rencana kerja dan metode kerjamu. Engkau semua dapat mengikuti gaya atau pola, atau aturan dan peraturanmu sendiri, dan melakukan pekerjaan dengan cara apa pun yang mudah dan nyaman, membuat semua orang merasa bebas dan leluasa, dan menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi. Itu berarti, Aku memberimu kebebasan penuh dalam pekerjaanmu. Meskipun Aku terkadang berjalan-jalan di sekitar gereja, Aku berusaha agar engkau semua tidak melihat-Ku—Aku berusaha semaksimal mungkin untuk membuatmu merasa bebas dan leluasa. Mengapa Kulakukan hal ini? Tak seorang pun di antaramu sangat menguasai keterampilan profesional; engkau perlu secara bertahap melaksanakan dan mempelajari tugasmu dengan perlahan dan saksama sebagai bagian dari proses pembelajaran. Baik orang sedang mempelajari keterampilan profesional atau sedang masuk ke dalam kebenaran, mereka semua memiliki tingkat kemajuan dan tingkat efisiensi mereka masing-masing. Engkau tidak boleh memaksa orang untuk melakukan semua hal yang di luar kemampuan mereka. Orang harus melalui suatu proses, mengalami kegagalan, kemunduran, atau memetik pelajaran dari kesalahan mereka, lalu secara bertahap menyimpulkan suatu jalan untuk mereka maju dan menguasai prinsip-prinsip tertentu di semua bidang. Dengan demikian mereka akan membuat kemajuan. Engkau semua memiliki gaya kerja dan metodemu sendiri—tidak tepat bagi-Ku untuk mengganggumu dalam hal-hal ini. Itulah sebabnya Aku sangat jarang bergabung dalam diskusi mengenai semua hal yang berkaitan dengan pekerjaanmu. Ini adalah alasan yang ada kaitannya dengan engkau semua. Ada juga alasan utama yang ada kaitannya dengan diri-Ku. Aku akan jujur kepadamu, apa yang engkau semua mampu lihat dan pikirkan, baik dalam hal keterampilan profesional ataupun seni, atau terlebih lagi dalam hal kebenaran, semuanya terlihat sangat dangkal bagi-Ku. Apakah engkau semua akan mampu menanggungnya jika Aku mencoba memaksamu untuk membuat kemajuan yang lebih cepat? Tidak. Jika Aku bertindak di antaramu sesuai keinginan-Ku, tuntutan-Ku terhadapmu akan melebihi tingkat keterampilan profesionalmu yang sebenarnya saat ini dan tingkat pertumbuhanmu yang sebenarnya dalam hal jalan masuk kehidupan. Aku tidak ingin melakukan hal itu, karena itu akan sangat melelahkan bagi-Ku, dan itu akan sangat berat bagimu. Kita berdua akan berada dalam situasi yang canggung, dan itu tidak akan baik; ini bukan yang ingin Kulihat. Ini adalah pemikiran-Ku tentang hal ini, dan inilah yang sebenarnya terjadi. Karena dua alasan: salah satu alasan ada kaitannya dengan engkau semua, dan alasan lainnya adalah bahwa Aku memiliki pemikiran-Ku tentang hal ini, Aku telah menangani hal-hal ini dengan cara seperti ini. Menangani sesuatu dengan cara seperti ini cocok untuk pertumbuhanmu secara bertahap. Dalam hal jalan masuk kehidupan, engkau memiliki buku-buku firman Tuhan, ada segala macam pertemuan dan khotbah, dan ada juga para pemimpin dan pekerja yang menyiramimu dan mendukungmu; ada begitu banyak hal yang dapat engkau semua makan, minum, dan yang darinya engkau menerima perbekalan. Aspek lainnya adalah bahwa proses pertumbuhan kehidupan manusia itu seperti benih yang ditabur di tanah, disirami dan dipupuk, lalu perlahan-lahan bertunas dan bertumbuh hingga akhirnya berbuah. Prosesnya sangat lambat. Tentu saja, proses lambat yang kaulalui mungkin lebih lambat daripada benih yang tumbuh dari perkecambahan hingga berbuah. Mengapa demikian? Ada banyak penyebab praktis dan objektif yang terkandung dalam diri manusia. Salah satunya adalah karena manusia memiliki watak yang rusak, tetapi kita tidak akan membahasnya. Penyebab lainnya adalah karena manusia malas dan sering menjadi negatif. Mereka malas, mati rasa, dan lamban dalam menghadapi kebenaran dan hal-hal yang positif. Terlebih lagi, manusia tidak mencintai hal-hal yang positif. Oleh karena itu, ketika manusia berusaha memasuki kebenaran dan memperoleh jalan masuk kehidupan, mereka menghadapi perjuangan yang berat, dan mereka berlayar melawan arus. Bagi manusia, menuruti orang banyak, menumpang hidup, mengejar dunia sekuler, dan mengikuti tren, adalah mengikuti arus, dan ini adalah hal yang mudah untuk dilakukan, dan dari sudut pandang subjektif, manusia sebenarnya ingin bertindak seperti ini. Sedangkan mengejar kebenaran, melakukan apa yang adil, dan menjadi orang yang memiliki rasa keadilan yang mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya, merupakan hal yang sangat berat bagi mereka. Mereka harus memberontak terhadap keinginan subjektif mereka, perasaan mereka sendiri, gagasan mereka sendiri, dan mereka juga harus memberontak terhadap kemalasan mereka dan hal-hal buruk dan negatif lainnya. Ketika mereka menghadapi orang, rekan kerja, atau lingkungan yang tidak seperti yang mereka bayangkan, atau bahkan ketika mereka mendengar sesuatu yang menjengkelkan atau tidak menyenangkan, mereka pasti mengandalkan doa untuk mengatasinya, dan dengan demikian mereka menghadapi perlawanan yang luar biasa di jalan mengejar kebenaran dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan. Jika mereka sangat bertekad dan mengejar kebenaran dengan energi yang luar biasa, mereka akan mengalami beberapa kemajuan setelah satu atau dua tahun pengalaman. Sebaliknya, jika mereka bertindak sesuka hati mereka dan membiarkan segala sesuatunya berjalan sebagaimana adanya, kemajuan mereka akan sangat lambat. Mungkin setelah beberapa waktu mereka akan menghadapi suatu peristiwa khusus, yang sangat bermakna bagi mereka, dan mereka akan memetik suatu pelajaran, dipangkas, dan di lubuk hatinya, mereka akan sangat terluka dan sangat terpengaruh, dan hanya setelah itu, barulah mereka akan dapat membuat sedikit perubahan ke arah yang lebih baik dalam hal jalan masuk kehidupan mereka. Dapatkah perubahan ke arah yang lebih baik ini memungkinkan mereka untuk membuat kemajuan? Tidak. Kemajuan mereka bergantung pada bagaimana mereka mencari kebenaran selama periode ini. Jika mereka adalah orang yang hanya bisa mencari-cari alasan, yang suka akan kenyamanan daging, dan yang tidak benar-benar mencintai kebenaran, semua yang akan mereka dapatkan dari peristiwa ini tidak lebih dari sekadar pelajaran yang dangkal, dan mereka tidak akan memperoleh pemahaman tentang kebenaran. Berdasarkan lambatnya kemajuan hidup yang kaubuat ini, Aku menjaga jarak seperti ini dalam pergaulan-Ku denganmu dan Aku menggunakan metode ini. Menurutmu, tepatkah melakukan hal ini? (Ya.) Ini sangat bermanfaat bagimu; setidaknya engkau semua merasa tenang. Aku tidak akan memberimu beban tambahan untuk kautanggung, mengawasimu dan mengamatimu sepanjang hari, selama 24 jam setiap harinya tidak membiarkanmu waktu bersantai sama sekali, menyuruhmu bekerja dengan tekun dan tanpa lelah. Aku tidak akan berusaha melakukan itu, tetapi sebaliknya membiarkan segala sesuatu berjalan secara alami denganmu. Apakah itu berarti engkau semua boleh terjerumus dalam sikap yang memanjakan diri sendiri? (Tidak.) Lalu, bagaimana Aku bisa dengan yakin membuat pilihan ini, yakni untuk tidak mengawasimu? Karena ada pemeriksaan Roh Kudus. Selain itu, jika orang yang mengejar kebenaran memiliki kebutuhan ini, dan di lubuk hatinya, bersedia mengejar kebenaran, meskipun engkau tidak mengawasinya, dia akan tetap mengejar kebenaran—dia adalah orang baik yang melaksanakan urusannya dengan semestinya. Jika dia bukan orang yang baik, tidak akan ada gunanya meskipun engkau mengawasinya. Ketika engkau mengawasinya, dia hanya akan bertindak dengan cara tertentu secara dangkal untuk memperlakukanmu dengan acuh tak acuh, dan ketika engkau tidak mengawasi barang sejenak, dia hanya akan bertindak seperti biasanya dan kembali ke caranya yang sebelumnya. Pengejaran akan kebenaran bukanlah sesuatu yang dapat dipantau orang. Ini adalah sesuatu yang Kupahami sepenuhnya, dan itulah sebabnya Aku menggunakan metode ini untuk bergaul dan berinteraksi dengan engkau semua. Sangatlah tepat bagi-Ku untuk melakukan hal ini.
Bukankah masalah di gereja Kanada itu sudah dijelaskan secara gamblang sekarang? Dan apakah engkau semua telah memahami beberapa kebenaran dari masalah ini? Jika engkau menghadapi masalah seperti itu lagi di masa mendatang, apakah engkau akan tetap mengatakan bahwa itu adalah kasus menghukum orang dengan keras untuk memberi contoh kepada orang lain dan menjadikan mereka suatu peringatan bagi orang lain? Sebelum ini terjadi, engkau merasa bahwa tak seorang pun dapat memutuskan hubunganmu dengan Tuhan dan bahwa engkau telah sesuai dengan Tuhan. Namun, ketika engkau menghadapi masalah ini, sedikit tingkat pertumbuhanmu yang rendah itu telah tersingkap. Tingkat pertumbuhan macam apa itu? Engkau mengira engkau mampu menanggung beban berat dan menderita, bahwa tekad dan imanmu lebih besar daripada sebelumnya, dan bahwa engkau akan segera disempurnakan; ini adalah persepsi keliru yang kausimpan dalam hatimu. Dan apa yang kaupikirkan sekarang? Pemikiranmu agak prematur! Lihatlah Aku: di luarnya Aku terlihat seperti ini, Aku dapat disentuh dan dilihat—dapatkah kepribadian-Ku dianggap terbuka dan jelas? Dilihat dari kepribadian-Ku, Aku bukanlah orang yang melakukan sesuatu di belakangmu ketika suatu masalah muncul dan tidak memberitahumu apa pun, diam-diam mengambil tindakan dan kemudian membuatmu menebak apa maksud-Ku. Aku bukan tipe orang seperti itu. Masalah apa pun yang muncul, Aku selalu menjelaskannya dengan gamblang kepadamu, tetapi, engkau semua masih dapat menyimpulkan serangkaian teori semacam itu dan berkata, "Ini adalah pemahaman tertinggiku tentang Tuhan." Bagaimana menurutmu pemahaman ini? Engkau telah memetik pelajaran sekarang, bukan? Bukankah bisa dikatakan bahwa ini adalah kegagalan terbesarmu dalam pemahamanmu tentang Tuhan? Engkau semua dapat mendengar firman yang Kuucapkan dan melihat penampilan-Ku, dan Aku adalah manusia dari darah dan daging yang dapat disentuh dan dilihat. Aku mengambil tindakan itu dan tak seorang pun di antaramu mampu memahaminya, dan kita tidak dapat mencapai suatu kesepakatan—kita bahkan tidak memiliki sedikit pun pemahaman yang tidak diucapkan ini. Engkau sangat jauh dari Tuhan! Engkau masih sangat jauh dari pemahaman akan Tuhan! Ini adalah perkataan yang benar; ini adalah situasi yang sebenarnya. Jangan mengira bahwa hanya karena engkau dapat melaksanakan sedikit tugasmu, telah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan, dan dapat berbicara tentang beberapa doktrin, berarti engkau memahami Tuhan. Biar Kuberitahukan kepadamu, pemikiranmu masih prematur! Jangan mengira engkau benar-benar tahu satu atau dua hal. Sebenarnya, engkau masih jauh dari memahami Tuhan; engkau bahkan belum mencapai sedikit pun pemahaman ini. Orang dapat tersingkap dalam hal apa pun, dan ada orang-orang yang telah tersingkap melalui masalah penanganan gereja Kanada ini. Orang harus terus bertumbuh, dan terus mengenal dirinya sendiri dan Tuhan melalui berbagai situasi dan peristiwa ini untuk mempelajari tentang perbuatan dan watak Tuhan, memahami pemberontakan mereka, memahami dengan tepat seperti apa hubungan mereka dengan Tuhan, dan mengetahui yang sebenarnya tentang sejauh mana pemahaman dan pengetahuan mereka tentang kebenaran dan pemahaman mereka tentang Tuhan. Melalui hal-hal ini, tingkat pertumbuhan dan keadaanmu yang sebenarnya akan dapat diukur. Sudahkah engkau semua memetik pelajaran kali ini? Lain kali, berusaha untuk tidak memiliki pemahaman seperti ini. Itu sangat menyakitkan, semuanya begitu mengherankan! Apakah menurutmu masalah ini layak untuk dijelaskan dalam waktu yang sangat lama seperti ini? Seharusnya tidak perlu. Mengapa Kukatakan bahwa ini seharusnya tidak perlu? Berdasarkan kata-kata dan doktrin yang telah kaupahami, engkau semua seharusnya telah mampu melewati rintangan dalam masalah ini; dengan merenungkannya sendiri, dan semua orang mempersekutukannya bersama-sama, engkau seharusnya telah mampu memahaminya dengan cara yang relatif murni, tanpa menjadi begitu ekstrem dalam pemahamanmu. Namun ternyata, pemahaman yang ekstremlah yang telah muncul, dan Aku merasa perlu untuk mempersekutukan perincian tertentu. Bukankah hatimu telah dicerahkan sekarang setelah mendengarkan persekutuan ini? Sekarang, tidak seharusnya engkau memiliki gagasan lebih jauh tentang masalah ini, bukan? Jadi, apakah engkau menganggap cara-Ku menangani orang-orang itu berlebihan? (Tidak.) Mari kita akhiri pembahasan mengenai hal ini di sini, dan Aku akan mulai mempersekutukan topik yang utama.
Analisis tentang Bagaimana Antikristus Itu Jahat, Berbahaya, dan Licik
Terakhir kali, kita mempersekutukan perwujudan ketujuh dari antikristus—mereka jahat, berbahaya, dan licik. Aspek apa yang terutama kita persekutukan? Kita membahas tentang bagaimana antikristus itu jahat. Mengapa kita mengatakan bahwa mereka jahat? Watak, perwujudan, dan karakteristik khusus apa dalam esensi natur mereka yang dapat menggolongkan mereka sebagai orang yang jahat, berbahaya, dan licik? Apa saja ciri-ciri nyata yang membuktikan bahwa terdapat kejahatan dalam diri mereka, dan bahwa itu sesuai dengan keadaan mereka yang sebenarnya? Apa saja karakteristik utama dari esensi natur mereka yang memberi kita alasan untuk mengatakan bahwa orang-orang semacam ini jahat? Silakan bagikan pemikiranmu. (Ada banyak antikristus yang memahami kebenaran, tetapi mereka dengan lancang menentangnya. Mereka bersikeras memilih untuk menempuh jalan mereka sendiri meskipun mereka tahu dengan jelas apa yang benar. Kejahatan antikristus juga terwujud dalam permusuhan mereka yang tidak berdasar terhadap orang-orang yang dengan tulus mengejar kebenaran dan terhadap mereka yang positif.) (Antikristus tidak ingin melihat orang lain berada dalam keadaan yang baik. Mereka hanya ingin diri mereka sendiri yang menikmati keuntungan yang rumah Tuhan sediakan bagi saudara-saudari—mereka tidak ingin saudara-saudari menikmatinya, jadi mereka tidak menyalurkan keuntungan ini kepada saudara-saudari.) (Tuhan, persekutuan-Mu sebelumnya tentang bagaimana antikristus memanfaatkan Tuhan dan kebenaran sebagai alat bagi mereka untuk memperoleh status sangat berkesan bagiku, aku merasa bahwa ini sangat jahat.) Sebagian besar darimu mengingat beberapa hal, yaitu, beberapa contoh yang Kuberikan ketika mempersekutukan esensi jahat antikristus. Engkau semua hanya mengingat contoh-contohnya, tetapi telah melupakan isi dari persekutuan dan analisis-Ku tentang esensi jahat antikristus. Jadi, berapa banyak kebenaran yang Kubahas saat mempersekutukan dan menganalisis esensi natur jahat antikristus yang dapat engkau semua pahami? Karena engkau tidak dapat mengingat hal-hal ini, bukankah itu menunjukkan bahwa engkau tidak memahami satu pun dari hal-hal tersebut pada saat itu? Jika persekutuan-Ku sangat berkesan bagimu, bukankah engkau akan dapat mengingatnya sampai batas tertentu? Bukankah sesuatu yang langsung muncul dalam ingatanmu adalah hal yang engkau semua pahami? Bukankah sesuatu yang tidak dapat kauingat adalah hal yang kaudapati sangat sulit untuk kaupahami, atau yang sama sekali tidak dapat kaupahami? Ketika engkau mendengar kebenaran-kebenaran tersebut pada saat itu, engkau menganggap itu benar, dan engkau semua mengingatnya dalam hal doktrin, dan engkau harus berusaha keras untuk mengingatnya. Namun, setelah tidur semalam, engkau melupakannya. Sebulan kemudian, semuanya sama sekali hilang. Bukankah begitulah yang terjadi? Untuk mengetahui yang sebenarnya tentang esensi suatu masalah atau esensi seseorang, engkau perlu memahami kebenaran. Jika engkau masih berpaut pada sudut pandang orang tidak percaya, dan memandang serta mempertimbangkan segala sesuatu berdasarkan pernyataan orang tidak percaya, itu membuktikan bahwa engkau tidak memahami kebenaran. Jika engkau tidak memperoleh apa pun setelah beberapa tahun yang kauhabiskan untuk mendengarkan khotbah dan persekutuan, dan ketika orang mempersekutukan kebenaran kepadamu, engkau tidak dapat memahaminya, bagaimanapun cara mereka menjelaskannya kepadamu, ini menunjukkan kurangnya kemampuanmu untuk memahami kebenaran, itu disebut kualitas yang buruk. Bukankah benar begitu? (Ya.) Mengenai kejahatan antikristus, tak seorang pun di antaramu menyebutkan pernyataan yang paling penting. Mengapa engkau tidak menyebutkannya? Di satu sisi, itu karena sudah lama, dan engkau semua telah melupakannya. Di sisi lain, itu karena engkau semua tidak menyadari pentingnya pernyataan ini; engkau tidak tahu bahwa pernyataan ini adalah pernyataan terpenting yang menyingkapkan dan mengungkap esensi jahat antikristus. Apa pernyataan tersebut? Bahwa kejahatan antikristus yang terutama terwujud dalam permusuhan dan kebencian mereka terhadap semua hal yang positif dan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan kebenaran. Mengapa antikristus memusuhi dan membenci hal-hal positif ini? Apakah hal-hal positif ini telah menyakiti mereka? Tidak. Apakah hal-hal positif ini menyinggung kepentingan mereka? Mungkin terkadang ya, terkadang sama sekali tidak. Jadi, mengapa antikristus tanpa alasan memusuhi dan membenci hal-hal positif? (Itu karena natur mereka.) Mereka memiliki natur seperti ini, mereka memusuhi dan membenci semua hal positif dan kebenaran. Ini menegaskan natur jahat antikristus. Apakah pernyataan ini penting atau tidak? Engkau semua tidak mengingat pernyataan sepenting ini; engkau hanya mengingat hal-hal yang tidak penting. Mengapa Aku mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu kepadamu? Agar engkau semua berbicara, dan agar Aku dapat melihat sampai sejauh mana engkau semua memahami semua hal ini, seberapa banyak yang dapat kauingat dalam hatimu, dan seberapa banyak yang dapat kaupahami pada saat itu. Seperti yang diduga, engkau semua hanya mengingat beberapa hal kecil. Engkau semua menganggap semua hal yang Kubicarakan sebagai obrolan tak bermakna yang tidak masuk akal. Aku datang ke sini bukan untuk mengobrol—Aku datang ke sini untuk memberitahumu cara mengidentifikasi orang. Pernyataan yang Kuungkapkan adalah prinsip kebenaran tertinggi untuk mengidentifikasi natur jahat antikristus. Jika engkau tidak dapat menerapkan pernyataan ini, engkau tidak akan mampu mengidentifikasi atau mengetahui natur jahat antikristus. Sebagai contoh, ketika seseorang teridentifikasi sebagai antikristus, ada orang-orang yang mungkin berkata, "Dia baik kepada kami, dia penyayang, dan dia menolong kami. Mengapa mendefinisikan orang sebaik itu sebagai antikristus?" Mereka tidak memahami bahwa meskipun di luarnya antikristus itu mungkin terlihat penyayang terhadap orang lain, dia mengganggu dan mengacaukan pekerjaan Tuhan, dan secara khusus menentang Tuhan. Sisi berbahaya dan licik dalam dirinya ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh kebanyakan orang. Mereka sama sekali tidak dapat mengidentifikasi hal ini, dan mereka salah memahami Tuhan, mengembangkan gagasan tentang Tuhan, dan bahkan mengutuk dan mengeluh tentang Tuhan karena hal ini. Orang-orang seperti ini hanyalah bajingan dan mereka tidak dapat menerima keselamatan dari Tuhan. Ini karena mereka hanya melihat hal-hal yang dangkal, seperti bagaimana antikristus itu menjerat, membujuk, dan menjilat orang-orang, dan mereka tidak menyadari esensi jahat antikristus, mereka juga tidak melihat metode yang antikristus gunakan untuk menentang Tuhan dan membangun kerajaan mereka sendiri. Mengapa mereka tidak dapat melihat semua hal ini? Itu karena mereka tidak memahami kebenaran dan tidak memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi orang. Mereka selalu disesatkan oleh fenomena lahiriah dan tidak dapat mengetahui yang sebenarnya tentang esensi dan akibat dari masalah tersebut. Mereka juga selalu menggunakan gagasan tradisional manusia tentang moralitas dan cara-cara dunia untuk menilai orang dan mendefinisikan mereka. Akibatnya, mereka disesatkan oleh antikristus, mereka berpihak kepada antikristus, dan pertentangan serta pertikaian pun muncul di antara mereka dan Tuhan. Kesalahan siapakah ini? Bagaimana kesalahan ini terjadi? Ini adalah akibat mereka tidak memahami kebenaran, tidak mengetahui pekerjaan Tuhan, dan selalu memandang orang dan segala sesuatu berdasarkan gagasan dan imajinasi mereka.
II. Analisis tentang Kecintaan Antikristus terhadap Hal-Hal Negatif
Hari ini, kita akan lanjutkan persekutuan kita tentang perwujudan ketujuh dari antikristus: mereka jahat, berbahaya, dan licik. Fokus perwujudan ini adalah pada kejahatan mereka, karena kejahatan mencakup baik bahaya maupun kelicikan. Kejahatan mewakili esensi antikristus, sedangkan bahaya dan kelicikan merupakan unsur tambahan. Terakhir kali, kita mempersekutukan dan menyingkapkan esensi jahat antikristus. Kita mempersekutukan beberapa konsep umum dan beberapa isi yang memiliki definisi yang kuat, membahas beberapa firman tentang menyingkapkan aspek dari esensi antikristus ini. Hari ini, kita akan melanjutkan persekutuan kita tentang pokok bahasan ini. Ada yang mungkin bertanya, "Masih adakah yang perlu dipersekutukan tentang pokok bahasan ini?" Ya. Ada beberapa perincian yang masih perlu dipersekutukan di sini. Hari ini kita akan mempersekutukan pokok bahasan ini dengan cara yang berbeda dan dari sudut pandang yang berbeda. Apa karakteristik dan perwujudan utama dari natur jahat antikristus yang telah kita persekutukan terakhir kali? Orang-orang seperti antikristus memusuhi dan membenci semua hal positif dan kebenaran. Permusuhan dan kebencian mereka terhadap kebenaran dan hal-hal positif tidak memerlukan alasan, juga tidak terjadi sebagai akibat dari hasutan siapa pun, dan itu tentu saja bukan akibat mereka dirasuki oleh roh jahat. Sebaliknya, sudah menjadi bawaan mereka tidak menyukai hal-hal ini. Mereka memusuhi dan membenci semua hal ini; dalam kehidupan mereka, hingga ke sumsum tulang mereka, mereka merasa jijik ketika menjumpai hal-hal yang positif. Jika engkau memberi kesaksian bagi Tuhan atau mempersekutukan kebenaran kepada mereka, mereka akan mengembangkan kebencian terhadapmu, dan bahkan mungkin berpikiran untuk menyerangmu. Kita telah membahas aspek antikristus yang memusuhi dan membenci hal-hal positif dalam persekutuan terakhir kita, jadi kali ini kita tidak akan kembali membahasnya. Dalam persekutuan ini, kita akan membahas aspek lainnya. Apakah aspek lainnya itu? Antikristus memusuhi dan membenci hal-hal yang positif, jadi apa yang mereka sukai? Hari ini, kita akan menganalisis dan menelaah natur jahat antikristus dari sisi dan sudut pandang ini. Apakah ini perlu? (Ya.) Itu perlu. Dapatkah engkau semua menyadarinya sendiri? (Tidak.) Kebencian antikristus terhadap hal-hal positif dan kebenaran adalah natur jahat mereka. Jadi, atas dasar ini, pikirkan dengan saksama apa yang antikristus sukai, dan hal-hal apa yang mereka suka lakukan, serta metode dan cara apa yang mereka suka gunakan, serta orang seperti apa yang mereka sukai—bukankah ini sudut pandang dan sisi yang lebih baik untuk melihat natur jahat mereka? Ini memberikan pandangan yang lebih spesifik dan objektif. Pertama, antikristus tidak menyukai hal-hal positif, yang berarti bahwa mereka memusuhi hal-hal tersebut dan menyukai hal-hal negatif. Apa sajakah contoh hal-hal negatif? Kebohongan dan tipu daya—bukankah ini adalah hal-hal negatif? Ya, kebohongan dan tipu daya adalah hal-hal negatif. Jadi, apa hal positif yang merupakan kebalikan dari kebohongan dan tipu daya? (Kejujuran.) Tepat sekali, itu adalah kejujuran. Apakah Iblis menyukai kejujuran? (Tidak.) Dia menyukai tipu daya. Apa hal pertama yang Tuhan tuntut dari manusia? Tuhan berfirman, "Jika engkau ingin percaya kepada-Ku dan mengikuti-Ku, yang pertama dan terutama, harus menjadi orang seperti apakah engkau?" (Orang yang jujur.) Lalu, hal pertama apa yang Iblis ajarkan untuk orang lakukan? Berbohong. Apa hal pertama yang membuktikan bahwa antikristus memiliki natur yang jahat? (Tipu daya.) Ya, antikristus menyukai tipu daya, mereka menyukai kebohongan, dan mereka membenci dan menolak kejujuran. Meskipun kejujuran adalah hal yang positif, mereka tidak menyukainya, dan sebaliknya mereka merasa jijik dan benci terhadapnya. Sebaliknya, mereka menyukai tipu daya dan kebohongan. Jika seseorang sering berbicara jujur di depan antikristus, dengan mengatakan sesuatu seperti, "Engkau suka memanfaatkan statusmu dalam bekerja, dan terkadang engkau malas", bagaimana perasaan antikristus tentang hal itu? (Mereka tidak menerimanya.) Tidak menerimanya adalah salah satu sikap yang mereka miliki, tetapi apakah hanya itu? Bagaimana sikap mereka terhadap orang yang mengatakan yang sebenarnya tersebut? Mereka merasa jijik dan tidak menyukai orang itu. Seorang antikristus berkata kepada saudara-saudari, "Aku telah memimpin kalian selama beberapa waktu. Tolong semua orang memberitahuku pendapat kalian tentangku". Semua orang berpikir, "Karena engkau begitu tulus, kami akan memberimu masukan". Seseorang berkata, "Engkau cukup serius dan tekun dalam segala hal yang kaulakukan, dan engkau telah menanggung banyak penderitaan. Kami hampir tidak tahan melihatnya, dan kami merasa sangat sedih melihatmu. Rumah Tuhan membutuhkan lebih banyak pemimpin sepertimu! Jika kami harus menunjukkan satu kekurangan, maka kekuranganmu adalah engkau terlalu serius dan tekun. Jika engkau terlalu memaksakan diri dan kelelahan, engkau tidak akan dapat terus bekerja, dan bukankah kami akan tamat riwayatnya? Lalu, siapa yang akan memimpin kami?" Ketika antikristus mendengar perkataan ini, dia merasa senang. Dia tahu bahwa itu adalah kebohongan, bahwa orang ini sedang menyanjungnya, tetapi dia bersedia mendengarkannya. Sebenarnya, orang yang mengatakan ini sedang mempermainkan antikristus dengan memperlakukannya sebagai orang bodoh, tetapi antikristus ini lebih suka dipermainkan daripada mengungkapkan natur sebenarnya dari perkataan ini. Antikristus menyukai orang-orang yang menjilat mereka dengan cara seperti ini. Orang-orang ini tidak menyebutkan kesalahan, watak rusak, atau kekurangan antikristus. Sebaliknya, mereka dengan terselubung memuji dan meninggikan dirinya. Meskipun jelas bahwa perkataan mereka adalah kebohongan dan sanjungan, antikristus dengan senang hati menerima perkataan ini, menganggapnya menghibur dan menyenangkan. Bagi antikristus, perkataan ini terasa lebih nikmat daripada rasa makanan yang paling lezat. Setelah mendengar perkataan ini, mereka merasa puas. Hal ini menggambarkan apa? Ini memperlihatkan bahwa ada watak tertentu dalam diri antikristus yang menyukai kebohongan. Misalkan seseorang memberi tahu mereka, "Engkau terlalu congkak, dan engkau memperlakukan orang dengan tidak adil. Engkau baik kepada mereka yang mendukungmu, tetapi jika seseorang menjaga jarak darimu atau tidak menjilatmu, engkau meremehkan dan mengabaikan orang itu". Bukankah ini perkataan yang jujur? (Ya.) Bagaimana perasaan antikristus setelah mendengarnya? Mereka menjadi tidak senang. Mereka tidak ingin mendengarnya, dan mereka tidak dapat menerimanya. Mereka berusaha mencari dalih dan alasan untuk menjelaskan berbagai hal dan mengatakan hal tertentu agar mereka tidak terlihat seburuk itu. Mengenai orang-orang yang selalu menyanjung antikristus secara langsung, yang selalu mengucapkan perkataan yang enak didengar untuk memuji mereka secara terselubung, dan bahkan yang jelas-jelas menipu mereka dengan perkataan mereka, antikristus tidak pernah menyelidiki orang-orang ini. Sebaliknya, antikristus memanfaatkan mereka sebagai sosok yang penting. Mereka bahkan menempatkan orang yang terus-menerus berbohong pada posisi penting, menugaskan mereka untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu yang penting dan bermartabat, sebaliknya mengatur agar mereka yang selalu berbicara jujur, dan sering melaporkan masalah, untuk melaksanakan tugas-tugas mereka pada posisi yang tidak terlalu mencolok, mencegah mereka agar tidak memiliki akses kepada pimpinan tingkat atas atau agar tidak dikenal ataupun dekat dengan kebanyakan orang. Betapa pun berbakatnya orang-orang ini atau tugas apa pun yang mampu mereka laksanakan di rumah Tuhan—antikristus mengabaikan semua itu. Mereka hanya memedulikan orang yang dapat melakukan tipu daya dan yang menguntungkan mereka; orang-orang inilah yang mereka tempatkan pada posisi-posisi penting, tanpa sedikit pun mempertimbangkan kepentingan rumah Tuhan.
Antikristus menyukai tipu daya dan kebohongan. Sebagai contoh, katakanlah gereja-gereja yang mereka awasi tidak memperhatikan pekerjaan penginjilan, dan tidak berfokus membina orang untuk menyebarkan Injil, dan akibatnya, hasil pekerjaan penginjilan buruk, dan hanya sedikit orang yang didapatkan. Namun, antikristus takut bahwa orang akan melaporkan situasi yang sebenarnya. Mereka membenci siapa pun yang berbicara jujur, dan menyukai orang yang dapat berbohong, melakukan tipu daya, dan menyembunyikan dengan rapat semua informasi yang tidak menguntungkan. Dengan demikian, pembicaraan apa yang paling antikristus sukai? "Setiap orang yang menyebarkan Injil di gereja kita mampu bersaksi, dan masing-masing dari mereka adalah ahli dalam menyebarkan Injil." Bukankah perkataan ini dimaksudkan untuk menipu orang? Namun, antikristus senang mendengar hal-hal seperti ini. Bagaimana tanggapan antikristus setelah mendengarnya? Mereka berkata, "Bagus, hasil pekerjaan penginjilan di gereja kita terus membaik, jauh lebih baik daripada di gereja-gereja lain. Orang-orang yang menyebarkan Injil di gereja kita semuanya adalah ahli dalam hal itu." Antikristus dan orang-orang yang menyanjung mereka saling memuji dengan cara seperti ini, dan antikristus tidak menyingkapkan sanjungan mereka yang tidak tahu malu tersebut. Antikristus bekerja dengan cara berikut: ketika bawahan mereka menipu mereka, mereka rela ditipu. Antikristus hanya bermain-main dengan cara ini. Jika seseorang mengetahui situasi yang sebenarnya dan melakukan sesuatu dengan berkata, "Ini tidak akurat. Dari 10 orang yang kepadanya kami menyebarkan Injil, kami telah memastikan bahwa dua dari mereka tidak menerima kebenaran, dan mereka sudah tidak mau lagi menyelidiki. Hanya tiga dari delapan lainnya yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Mari kita lakukan yang terbaik untuk membawa ketiganya masuk." Ketika situasi yang sebenarnya terungkap, bagaimana reaksi antikristus? Mereka berpikir, "Aku tidak tahu tentang hal-hal itu!" Ketika seseorang berbicara dengan jujur tentang situasi sebenarnya dari semua hal yang tidak antikristus ketahui, apakah mereka setuju atau tidak setuju dengannya, apakah mereka senang atau tidak senang? Mereka tidak senang. Mengapa mereka tidak senang? Mereka adalah pemimpin, tetapi mereka tidak menyadari dan tidak memahami perincian dan fakta mengenai pekerjaan gereja—mereka bahkan membutuhkan seseorang yang memahami apa yang sebenarnya terjadi untuk menjelaskan semuanya kepada mereka. Ketika seseorang yang memahami situasinya dan berbicara dengan jujur untuk menjelaskan masalah ini, bagaimana perasaan awal antikristus? Mereka merasa seperti telah kehilangan muka sepenuhnya, dan prestise mereka akan menurun. Mengingat natur jahat antikristus, apa yang akan mereka lakukan? Kebencian akan muncul dalam diri mereka, dan mereka akan berpikir, "Dasar cerewet! Kalau kau tidak angkat bicara, ini akan berlalu begitu saja tanpa ada yang mengetahuinya. Gara-gara kau, semua orang tahu tentang hal ini, dan mereka mungkin mulai mengagumimu dan bukan mengagumiku. Bukankah ini membuatku terlihat tidak mampu, seolah-olah aku tidak melakukan pekerjaan nyata? Aku akan terus mengingatmu. Kau mengatakan yang sebenarnya, menantang dan menentangku di setiap kesempatan. Akan kupastikan kau menyesalinya!" Coba bayangkan, bagaimana mereka memandang orang-orang yang bekerja dengan sungguh-sungguh, yang berbicara dengan jujur, dan yang melaksanakan tugas mereka dengan setia? Mereka akan menganggap orang-orang itu musuh. Bukankah ini memutarbalikkan fakta? Mereka tidak hanya gagal untuk segera bekerja sama dan menebus kesalahan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka, tetapi mereka juga terus mengabaikan tugas mereka. Mereka bahkan memendam kebencian terhadap orang-orang yang berbicara dengan jujur dan yang berhati-hati serta bertanggung jawab dalam pekerjaan mereka. Mereka bahkan mungkin berusaha untuk menyiksa mereka. Bukankah ini perilaku antikristus? (Ya.) Watak macam apa ini? Ini adalah watak yang jahat. Watak jahat antikristus terungkap dengan cara seperti ini. Setiap kali orang yang jujur muncul, setiap kali seseorang berbicara jujur, mengatakan yang sebenarnya, dan setiap kali seseorang mematuhi prinsip-prinsip dan menyelidiki natur sebenarnya dari masalah tersebut, antikristus merasa jijik dan membenci mereka, dan natur jahat mereka meledak dan terlihat dengan sendirinya. Setiap kali terdapat tipu daya, dan setiap kali kebohongan diucapkan, antikristus menjadi senang, bersuka ria di dalamnya, dan bahkan sampai mereka lupa diri. Apakah ada di antaramu yang pernah membaca kisah "Pakaian Baru Sang Kaisar"? Perilaku antikristus memiliki natur yang agak mirip. Dalam kisah itu, sang kaisar berparade telanjang di jalan-jalan, dan ribuan orang berseru, "Pakaian baru sang kaisar sungguh indah! Kaisar tampak begitu mengagumkan! Kaisar begitu agung! Pakaian baru kaisar memang ajaib!" Semua orang berbohong. Apakah sang kaisar mengetahuinya? Dia benar-benar telanjang, bagaimana mungkin dia tidak menyadari fakta bahwa dia tidak mengenakan pakaian apa pun? Ini disebut kebodohan. Jadi, para antikristus yang jahat ini, meskipun berbahaya dan licik, tidak memiliki hikmat. Mengapa Kukatakan bahwa mereka tidak memiliki hikmat? Itu karena mereka seperti kaisar yang telanjang itu. Dia tidak mampu membedakan perkataan yang dimaksudkan untuk menipunya. Dia bahkan mampu berjalan-jalan tanpa busana, memperlihatkan keburukannya. Bukankah ini kebodohan? Jadi, kejahatan antikristus paling sering memperlihatkan hal apa? Memperlihatkan kebodohan mereka.
Karena antikristus memiliki natur jahat, karena mereka menyukai tipu daya dan kebohongan tetapi tidak menyukai kejujuran, dan karena mereka membenci ucapan yang jujur, maka di gereja-gereja yang berada di bawah kekuasaan antikristus, orang-orang yang jujur atau yang berusaha untuk jujur, orang-orang yang menerapkan kebenaran dan tidak ingin menipu atau berbohong, sering kali menjadi sasaran siksaan. Bukankah itulah yang terjadi? Makin engkau berbicara jujur, makin antikristus akan menyiksamu, dan makin engkau berbicara jujur, makin mereka tidak akan menyukaimu. Sebaliknya, mereka yang menyanjung dan menipu antikristus disukai dan sangat disenangi di mata mereka. Bukankah antikristus itu jahat? Apakah ada antikristus jahat seperti itu di sekitarmu? Pernahkah engkau semua bertemu dengan mereka? Mereka tidak mengizinkan orang berbicara jujur; siapa saja yang berbicara jujur dibungkam oleh mereka. Jika engkau bisa berbohong dan berkata sesuai dengan apa yang ingin mereka katakan, menjadi kaki tangan mereka, mereka tidak akan lagi menjadi musuhmu. Jika engkau bersikeras untuk berbicara jujur dan menangani masalah berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran, cepat atau lambat, mereka akan menyiksamu. Apakah ada di antaramu yang pernah disiksa? Hanya karena engkau menyingkapkan perbuatan jahat para pemimpin palsu dan antikristus, engkau disiksa, dan pada akhirnya, engkau disiksa sampai-sampai tidak berani mengatakan apa pun sekalipun engkau ingin mengatakannya. Apakah ini pernah terjadi? Berbicara jujur dan melaporkan masalah menyebabkan engkau disiksa. Di berbagai gereja, apakah ada di antaramu yang pernah disiksa karena melaporkan masalah? Jika seseorang yang berbohong dan menipu gereja dipangkas, apakah dia sedang disiksa? (Tidak.) Ini adalah pendisiplinan yang normal; tidak sama dengan siksaan. Ini terjadi karena engkau lalai dalam tugasmu, engkau melanggar prinsip, dan engkau bertindak dengan maksud yang salah, berbohong dan menipu, yang menyebabkanmu dipangkas. Jadi, di hadapan Tuhan, engkau tidak akan pernah menanggung konsekuensi apa pun karena berbicara jujur. Sebaliknya, di hadapan Iblis dan antikristus, engkau harus lebih berhati-hati. Hal ini mencerminkan pepatah, "Berada di dekat raja sama berbahayanya dengan berbaring di samping harimau". Ketika engkau berbicara kepada mereka, engkau harus selalu mempertimbangkan suasana hati mereka, mengira-ngira apakah mereka akan merasa senang atau tidak dan apakah ekspresi mereka muram atau cerah, dan setelah itu memutuskan apa yang harus kaukatakan agar sesuai dengan pemikiran mereka. Sebagai contoh, jika seorang antikristus berkata, "Bukankah hari ini akan hujan?" engkau harus menjawab, "Ramalan cuaca mengatakan akan hujan hari ini". Sebenarnya, ketika antikristus berkata akan hujan hari ini, itu karena dia tidak ingin keluar dan melaksanakan tugasnya. Jika engkau berkata, "Ramalan cuaca mengatakan akan cerah hari ini", dia akan marah. Engkau harus segera berkata, "Oh, aku salah bicara. Hari ini akan hujan." Antikristus berkata, "Kau baru saja mengatakan tidak akan hujan. Mengapa kau bisa mengatakan sekarang bahwa hujan akan turun?" Engkau harus menjawab, "Hanya karena cuaca cerah sekarang bukan berarti akan terus seperti itu. Seperti orang zaman dahulu berkata, 'Tak seorang pun mampu memprediksi cuaca secara akurat.' Ramalan cuaca tidak selalu akurat, tetapi penilaianmu pasti tepat!" Ketika antikristus mendengar ini, dia menjadi senang dan memujimu karena bersikap bijaksana. Pernahkah engkau semua bersikap seperti ini? Pernah, bukan? Apakah engkau semua mampu melakukan apa yang sering antikristus lakukan, tidak membiarkan orang berbicara jujur dan menyiksa siapa pun yang berbicara jujur? Bukankah engkau semua pernah menonton drama istana? Apa hubungan antara kaisar dan para menterinya di istana? Hubungan mereka mungkin tidak mudah diungkapkan dalam satu kalimat, tetapi ada sebuah fenomena di antara mereka, yaitu kaisar tidak mendengar begitu saja perkataan harfiah siapa pun. Dia menganalisis dan memeriksa semua yang dikatakan para menterinya, tidak pernah menganggap mereka mengatakan yang sebenarnya. Inilah prinsip kaisar itu ketika mendengarkan para menterinya berbicara. Adapun para menteri, mereka harus pandai mendengarkan maksud sebenarnya yang tidak diucapkan. Sebagai contoh, ketika kaisar berkata, "Perdana Menteri Wang menyebutkan sesuatu hari ini," dan seterusnya, semua orang mendengarkan ini dan berpikir, "Kaisar tampaknya ingin mempromosikan Perdana Menteri Wang, tetapi dia paling takut orang-orang membentuk faksi, mencari keuntungan pribadi, dan memberontak, jadi aku tidak dapat secara terbuka mendukung Perdana Menteri Wang. Aku harus bersikap netral, tidak menentang, juga tidak mendukungnya, sehingga kaisar tidak dapat mengetahui niatku yang sebenarnya—tetapi aku juga tidak menentang keinginan kaisar". Jadi, di benak mereka, bahkan satu pernyataan saja sudah melibatkan begitu banyak pemikiran, dengan liku-liku yang bahkan lebih rumit daripada jalan yang dilalui ular. Makna inti dari apa yang mereka katakan tetap sulit dipahami, diselimuti ambiguitas. Diperlukan pengalaman yang dikumpulkan selama bertahun-tahun untuk dapat menganalisis pernyataan mana yang benar atau bohong, dan engkau harus menafsirkan makna yang dimaksudkan berdasarkan cara mereka biasanya berperilaku dan berbicara. Singkatnya, tidak ada satu pun pernyataan yang jujur dalam ucapan mereka, dan semua yang mereka katakan adalah kebohongan. Dialog setiap orang, baik yang berpangkat lebih rendah atau lebih tinggi, mengandung cara bicaranya masing-masing. Mereka berbicara dari sudut pandang mereka sendiri, tetapi apa yang mereka katakan tidak pernah merupakan makna harfiah yang kaudengar—itu hanyalah kebohongan. Bagaimana kebohongan muncul? Karena orang memiliki maksud, tujuan, dan motivasi tertentu dalam ucapan dan tindakan mereka, maka ketika berbicara, mereka berhati-hati dengan perkataan mereka dan dengan maksud sebenarnya dari perkataan mereka, mereka berbicara berputar-putar, dan mereka memiliki metode bicara mereka sendiri. Begitu mereka memiliki metode tertentu, apakah itu masih ucapan yang jujur? Tidak. Perkataan mereka mengandung banyak lapisan makna, gabungan antara yang sebenarnya dan yang bohong—ada yang benar, ada yang bohong—dan ada yang dimaksudkan untuk menipu. Dalam hal apa pun, perkataan mereka tidak jujur. Ambil contoh Perdana Menteri Wang yang baru saja disebutkan. Ada seseorang yang secara terbuka menentang Perdana Menteri Wang di istana. Penentangan yang diucapkannya tidak langsung terlihat apakah benar atau bohong. Engkau harus mencari tahu lebih jauh. Dalam adegan berikutnya, dia sedang minum di ruang tamu rahasia di rumah Perdana Menteri Wang. Ternyata mereka berdua bekerja sama. Jika engkau hanya menonton adegan di mana orang ini menentang Perdana Menteri Wang, bagaimana engkau bisa melihat bahwa keduanya sebenarnya bekerja sama? Mengapa dia menentangnya? Untuk menghindari kecurigaan dan menggunakan ini untuk membuat kaisar menurunkan kewaspadaannya, sehingga dia tidak curiga bahwa mereka bersekongkol. Bukankah ini sebuah taktik? (Ya.) Orang-orang ini hidup dalam lingkaran di mana mereka tidak berani mengucapkan satu pun perkataan yang sebenarnya. Jika berbohong setiap hari sangat melelahkan, mengapa mereka tidak keluar saja? Mereka bahkan mengunjungi makam lawan yang telah meninggal—ada niat apa melakukan hal itu? Mereka senang sekali bertarung dengan orang lain; tanpa bertarung, mereka merasa hidup ini membosankan. Jika tidak ada pertarungan, mereka menganggap hidup ini terlalu membosankan. Dengan memiliki semua rencana licik dan intrik ini di benak mereka tetapi tidak ada tempat untuk menggunakannya, mereka membutuhkan saingan untuk dilawan, untuk melihat siapa yang lebih unggul. Baru setelah itulah mereka merasa hidup mereka berharga. Jika lawan mereka mati, mereka merasa seperti hidup mereka sudah tidak lagi bermakna. Katakan kepada-Ku, dapatkah orang-orang seperti ini direformasi? (Tidak.) Ini adalah natur mereka. Antikristus memiliki natur seperti ini: mereka bertarung melawan orang lain dan melawan para pemimpin serta pekerja setiap hari. Mereka bahkan bertarung melawan Tuhan, berbohong dan menipu setiap hari, mengacaukan dan mengganggu pekerjaan rumah Tuhan. Mereka tidak bisa duduk tenang sejenak pun. Mereka tidak mampu menerima kebenaran, bagaimanapun caranya kebenaran itu dipersekutukan kepada mereka. Seperti naga merah yang sangat besar, mereka tidak akan beristirahat sampai mereka sepenuhnya dihancurkan.
Antikristus tidak menyukai orang yang berbicara jujur, mereka tidak menyukai orang yang jujur. Mereka menyukai tipu daya dan kebohongan. Jadi, bagaimana sikap mereka terhadap Tuhan? Sebagai contoh, bagaimana sikap mereka terhadap Tuhan yang menuntut orang untuk bersikap jujur? Pertama, mereka memandang rendah kebenaran ini. Kemampuan mereka untuk menghina hal-hal positif menunjukkan dengan sangat jelas masalah mereka, dan itu sudah membuktikan bahwa natur mereka jahat. Namun, ini bukanlah gambaran yang lengkap atau menyeluruh. Jika ditelusuri lebih dalam, bagaimana antikristus memahami tuntutan Tuhan terhadap manusia untuk bersikap jujur? Mereka mungkin berkata, "Menjadi orang jujur, berbicara kepada tuhan tentang segala hal, memberitahukan semuanya kepada tuhan, dan menceritakan segala sesuatu secara terbuka kepada saudara-saudari—bukankah itu berarti kehilangan martabatku? Itu berarti tidak memiliki martabat, tidak memiliki harga diri, dan tentu saja tidak memiliki privasi. Ini mengerikan; kebenaran macam apa ini?" Bukankah mereka memandang kebenaran dengan cara seperti ini? Di dalam hatinya, antikristus bukan saja merendahkan firman dan tuntutan Tuhan untuk bersikap jujur, tetapi mereka juga bahkan mungkin mengutuknya. Jika mereka sampai bisa mengutuknya, dapatkah mereka menjadi orang yang jujur? Sama sekali tidak, mereka sama sekali tidak bisa bersikap jujur. Bagaimana reaksi antikristus ketika mereka melihat ada orang-orang yang mengakui bahwa mereka suka berbohong? Di lubuk hatinya, mereka mencemooh dan mengejek perilaku seperti itu. Mereka yakin bahwa orang yang berusaha untuk bersikap jujur sangatlah bodoh. Bukankah jahat mendefinisikan orang jujur sebagai orang bodoh? (Ya.) Ini jahat. Mereka berpikir, "Adakah orang yang mengatakan yang sebenarnya di tengah masyarakat sekarang ini? Tuhan memintamu untuk bersikap jujur, dan kau benar-benar berusaha untuk bersikap jujur—kau bahkan berbicara dengan jujur tentang hal-hal seperti itu. Kau benar-benar sangat bodoh!" Sikap merendahkan yang mereka rasakan di lubuk hati mereka terhadap orang jujur membuktikan bahwa mereka mengutuk dan membenci kebenaran ini, dan mereka tidak menerimanya, juga tidak tunduk padanya. Bukankah ini adalah kejahatan antikristus? Kebenaran ini jelas merupakan hal yang positif, dan merupakan aspek menjalani kemanusiaan normal yang seharusnya orang miliki dalam cara mereka berperilaku, tetapi antikristus mengutuknya. Ini jahat. Di gereja, sering kali ada orang-orang yang akhirnya "dipangkas" oleh pemimpin tertentu karena mereka melaporkan masalah atau menggambarkan keadaan yang sebenarnya kepada Yang di Atas—mereka disiksa karenanya. Terkadang, ketika Yang di Atas menanyakan situasi di gereja, ada pemimpin yang hanya melaporkan hal-hal yang positif dan tidak melaporkan hal-hal yang negatif. Ketika seseorang mendengar bahwa laporan seorang pemimpin tidak dibuat berdasarkan fakta, dan memintanya untuk mengatakan yang sebenarnya, pemimpin tersebut menyingkirkan orang ini, dan menghalanginya agar tidak mengatakan yang sebenarnya. Ada seseorang yang tidak menerima cara bertindak antikristus tersebut. Dia berpikir, "Karena kau tidak mau berbicara dengan jujur, aku tidak akan memperlakukanmu sebagai pemimpin. Aku akan mengatakan yang sebenarnya kepada Yang di Atas. Aku tidak takut jika mereka memangkasku". Jadi, dia pun dengan setia melaporkan situasi yang sebenarnya kepada Yang di Atas. Ketika dia melakukan hal ini, situasi pun tersingkap sepenuhnya di gereja. Mengapa? Karena orang ini telah menyingkapkan fakta tentang antikristus tersebut—dia telah menyingkapkan keadaan yang sebenarnya. Apakah antikristus itu setuju dengan hal ini? Dapatkah dia menoleransi hal ini? Dia sama sekali tidak akan mengampuni orang yang melaporkan masalahnya. Apa yang antikristus itu lakukan? Segera setelah itu, dia mengadakan pertemuan tentang masalah ini, dia meminta orang-orang untuk membahasnya dan mengamati reaksi mereka. Kebanyakan orang, yang mudah terpengaruh, mempertimbangkan masalah tersebut dan berpikir, "Seseorang telah melaporkan fakta-faktanya, dan sekarang pemimpin ini berada dalam bahaya. Kami tidak melaporkan apa yang sedang terjadi—jika Yang di Atas memutuskan untuk menghukum pemimpin ini, bukankah kami akan terlibat bersamanya?" Jadi, orang-orang ini mencari cara untuk membela pemimpin itu, dan sebagai akibatnya, orang yang melaporkan situasi sebenarnya dikucilkan. Dengan cara seperti ini, antikristus dapat berbuat sekehendak hatinya, karena kejahatan apa pun yang dia lakukan, tak seorang pun berani melaporkan situasi tersebut kepada Yang di Atas, dan dengan demikian dia telah mencapai tujuannya. Jadi, bagi sebagian orang, melaporkan situasi tersebut kepada Yang di Atas mendatangkan banyak kesulitan yang nyata. Mereka mengetahui fakta-faktanya, tetapi antikristus selalu ingin membungkam mereka. Karena takut dan segan, mereka berkompromi, dan dengan melakukannya, bukankah mereka telah menjadi korban pemaksaan yang antikristus lakukan? Pada akhirnya, setelah antikristus ini disingkapkan dan digantikan, bagaimana menurutmu perasaan orang-orang yang berkompromi? Apakah mereka menyesalinya? (Ya.) Mereka merasa senang sekaligus menyesal, berpikir, "Seandainya aku tahu ini akan berakhir seperti ini, aku tidak akan menyerah. Aku seharusnya terus menyingkapkan dirinya dan melaporkan masalahnya sampai dia digantikan". Namun, kebanyakan orang tidak dapat melakukan hal seperti itu; mereka terlalu pengecut.
Antikristus menyukai tipu daya dan kebohongan serta membenci kejujuran; ini merupakan perwujudan nyata pertama dari natur jahat mereka. Engkau bisa melihat bahwa ada orang-orang yang selalu berbicara dengan cara yang membuat orang lain sulit untuk memahaminya. Terkadang kalimat mereka ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya, terkadang ada akhirnya tetapi tidak ada awalnya. Engkau sama sekali tidak tahu apa yang ingin mereka katakan, tak satu pun yang mereka katakan masuk akal bagimu, dan jika engkau meminta mereka menerangkan dengan jelas, mereka tidak akan menjelaskannya. Mereka sering menggunakan kata ganti orang dalam perkataan mereka. Misalnya, mereka melaporkan sesuatu, dan berkata, "Pria itu—um, dia berpikir seperti itu, dan kemudian saudara-saudari tidak terlalu ...." Mereka bisa terus berbicara selama berjam-jam dan tetap tidak mengungkapkan diri mereka dengan jelas, tergagap dan terbata-bata, tidak menyelesaikan kalimat mereka, hanya mengucapkan beberapa kata tunggal yang tidak ada hubungannya satu sama lain, membuatmu tidak lebih mengerti dari sebelumnya—bahkan membuatmu gelisah. Sebenarnya, mereka telah menempuh pendidikan yang memadai dan berpendidikan tinggi—jadi mengapa mereka tidak mampu mengucapkan kalimat yang sempurna? Ini adalah masalah watak. Mereka sangat licik sehingga memerlukan upaya keras bahkan untuk mengatakan yang sebenarnya. Tidak ada fokus dalam apa pun yang antikristus katakan, selalu ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya; mereka mengucapkan sebagian kalimat kemudian tidak menyambung kalimat selanjutnya, dan mereka selalu menunggu reaksi orang, karena mereka tidak ingin engkau memahami maksud perkataannya, mereka ingin engkau menebaknya. Jika mereka memberitahumu secara langsung, engkau akan menyadari apa yang mereka katakan dan mengetahui yang sebenarnya, bukan? Mereka tidak menginginkan itu. Apa yang mereka inginkan? Mereka ingin engkau menebaknya sendiri, dan mereka dengan senang hati membiarkanmu yakin bahwa tebakanmu benar—dalam hal ini, karena mereka tidak mengatakannya, mereka tidak perlu bertanggung jawab. Selain itu, apa yang mereka dapatkan ketika engkau menebak maksud perkataan mereka? Tebakanmu persis seperti yang ingin mereka dengar, dan tebakanmu memberi tahu mereka gagasan dan pandanganmu tentang hal tersebut. Dari situlah, mereka akan berbicara secara selektif, memilih apa yang harus dikatakan dan tidak dikatakan, dan bagaimana mengatakannya, dan kemudian mereka akan mengambil langkah selanjutnya dalam rencana mereka. Setiap kalimat diakhiri dengan jebakan, dan saat engkau mendengarkannya, jika engkau terus menyambung kalimat mereka, engkau akan benar-benar terperangkap dalam jebakan tersebut. Apakah selalu berbicara seperti ini melelahkan bagi mereka? Watak mereka jahat—mereka tidak merasa lelah. Ini benar-benar alami bagi mereka. Mengapa mereka ingin membuat jebakan ini untukmu? Karena mereka tidak bisa mengetahui sudut pandangmu dengan jelas, dan mereka takut engkau akan mengetahui sudut pandang mereka yang sebenarnya. Di saat yang sama mereka mencoba menghentikanmu agar tidak memahami mereka, mereka mencoba memahamimu. Mereka ingin memperoleh pandangan, gagasan, dan metode darimu. Jika mereka berhasil, itu berarti jebakan mereka berhasil. Beberapa orang mengulur waktu dengan sering mengatakan "hmm" dan "hah"; mereka tidak mengungkapkan sudut pandang tertentu. Yang lain mengulur waktu dengan mengatakan "sepertinya" dan "ya begitulah ...," untuk menutupi apa yang sebenarnya mereka pikirkan, menggunakan ini menggantikan apa yang sebenarnya ingin mereka katakan. Ada banyak kata kerja, kata keterangan, dan kata kerja bantu yang tidak berguna dalam setiap kalimat mereka. Jika engkau merekam perkataan mereka dan mencatatnya, engkau akan mendapati tidak satu pun dari perkataan itu mengungkapkan sudut pandang atau sikap mereka terhadap hal tersebut. Semua perkataan mereka mengandung jebakan, pencobaan, dan bujukan tersembunyi. Watak apakah ini? (Jahat.) Sangat jahat. Apakah ini termasuk tipu daya? Jebakan, pencobaan, dan bujukan yang mereka ciptakan ini disebut tipu daya. Ini merupakan karakteristik umum dari orang-orang yang memiliki esensi jahat antikristus. Bagaimana karakteristik umum ini terwujud? Mereka melaporkan kabar baik tetapi tidak melaporkan kabar buruk, mereka terutama berbicara dengan menggunakan istilah yang menyenangkan, berbicara terbata-bata, menyembunyikan sebagian dari maksud mereka yang sebenarnya, mereka berbicara secara membingungkan, berbicara samar-samar, dan perkataan mereka mengandung pencobaan. Semua hal ini adalah jebakan, dan semuanya adalah sarana tipu daya.
Sebagian besar antikristus memperlihatkan perwujudan ini, serta berbicara dan bertindak dengan cara seperti ini. Dapatkah engkau semua mengidentifikasi perwujudan ini jika mulai berhubungan dengan mereka untuk waktu yang lama? Dapatkah engkau mengetahui yang sebenarnya tentang mereka? Pertama, engkau harus memastikan apakah mereka adalah orang yang jujur atau bukan. Sekalipun mereka sering menuntut orang lain untuk bersikap jujur dan mengatakan yang sebenarnya, engkau harus melihat apakah mereka sendiri orang yang jujur, apakah mereka berusaha untuk bersikap jujur, dan apa sudut pandang dan sikap mereka terhadap orang yang jujur. Lihatlah apakah mereka merasa jijik, benci, dan mendiskriminasi orang jujur di lubuk hati mereka, atau apakah di lubuk hatinya, mereka juga ingin menjadi orang jujur, tetapi merasa itu sulit dan berat, sehingga mereka tidak mampu melakukannya. Engkau perlu mencari tahu yang manakah dari hal-hal ini yang merupakan situasi mereka. Dapatkah engkau mengidentifikasi hal ini? Dalam waktu singkat, engkau mungkin tidak dapat melakukannya, karena jika cara-cara licik yang mereka gunakan itu cerdik, engkau mungkin tidak dapat mengetahui yang sebenarnya tentang mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, semua orang akan mampu mengetahui diri mereka yang sebenarnya; mereka tidak dapat menyembunyikan kebenaran tentang diri mereka untuk selamanya. Ini sama seperti naga merah yang sangat besar, yang sering mengatakan bahwa mereka "melayani rakyat" dan "bertindak sebagai pelayan masyarakat". Namun, siapa yang sekarang ini masih percaya bahwa mereka adalah partai rakyat? Siapa yang masih percaya bahwa mereka membuat keputusan atas nama rakyat? Tidak ada seorang pun yang masih percaya akan perkataan tersebut, bukan? Awalnya, rakyat memiliki harapan yang optimistis, berpikir bahwa dengan adanya Partai Komunis, mereka dapat mengubah nasib mereka dan menjadi tuan, bahwa partai akan melayani rakyat dan bertindak sebagai pelayan masyarakat. Namun sekarang ini, siapa yang masih percaya pada perkataan setan yang mereka ucapkan? Bagaimana rakyat menilai mereka sekarang? Mereka telah menjadi musuh rakyat. Jadi, bagaimana mereka berubah dari pelayan masyarakat menjadi musuh masyarakat? Melalui tindakan mereka, dan dengan membandingkan tindakan mereka dengan perkataan mereka, rakyat mendapati bahwa semua hal yang mereka katakan hanyalah tipu daya, kepalsuan, dan perkataan yang dimaksudkan untuk menyembunyikan diri mereka yang sebenarnya. Mereka mengucapkan perkataan yang paling menyenangkan didengar tetapi melakukan hal-hal yang terburuk. Antikristus juga seperti ini. Sebagai contoh, mereka berkata kepada saudara-saudari, "Kalian harus melaksanakan tugas kalian dengan setia—jangan biarkan tugas-tugas itu tercemar oleh ketidakmurnian pribadi." Namun, pikirkanlah, apakah mereka sendiri bertindak seperti ini? Ketika engkau menyarankan sesuatu kepada mereka, begitu engkau mengungkapkan sedikit pendapatmu, mereka tidak akan setuju ataupun menerimanya. Ketika kepentingan pribadi mereka berbenturan dengan tugas mereka atau kepentingan rumah Tuhan, mereka akan berjuang demi setiap keuntungan dan tidak akan menyerah untuk mendapatkannya. Pikirkan tentang perilaku mereka, lalu bandingkan dengan apa yang mereka katakan. Apa yang kau perhatikan? Perkataan mereka enak didengar, tetapi semuanya adalah kepalsuan yang dimaksudkan untuk menipu orang. Sedangkan ketika mereka berencana licik dan berjuang demi kepentingan mereka, perilaku mereka, serta maksud, cara, dan metode tindakan mereka, semuanya asli—semuanya itu tidak palsu. Berdasarkan hal-hal ini, engkau bisa memperoleh sedikit kemampuan untuk mengidentifikasi antikristus.
Antikristus menyukai kebohongan dan tipu daya—apa lagi yang mereka sukai? Mereka menyukai taktik, siasat, dan rencana jahat. Mereka bertindak berdasarkan falsafah Iblis, tidak pernah mencari kebenaran, sepenuhnya mengandalkan kebohongan dan tipu daya serta menggunakan siasat dan rencana jahat. Sejelas apa pun engkau mempersekutukan kebenaran, sekalipun mereka mengakuinya dengan menganggukkan kepala, mereka tidak akan bertindak berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran. Sebaliknya, mereka akan memeras otak dan bertindak menggunakan siasat dan rencana jahat. Sejelas apa pun engkau mempersekutukan kebenaran, tampaknya mereka tidak dapat memahaminya; mereka hanya melakukan segala sesuatu dengan cara yang mereka kehendaki, cara yang mereka inginkan, dan cara apa pun yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka. Mereka berbicara dengan lihai, menyembunyikan identitas mereka dan diri mereka yang sebenarnya, membodohi dan mengelabui orang, dan ketika orang lain tertipu, mereka merasa senang, dan ambisi serta keinginan mereka telah terpenuhi. Ini adalah metode dan cara yang antikristus lakukan secara konsisten. Terhadap orang-orang jujur yang berterus terang dalam cara mereka berbicara, yang berbicara dengan jujur dan yang secara terbuka mempersekutukan kenegatifan, kelemahan, dan keadaan mereka yang memberontak, dan yang berbicara dari hati, antikristus merasa jijik di dalam hatinya dan mendiskriminasi mereka. Mereka menyukai orang-orang yang, seperti halnya mereka, berbicara dengan cara yang bengkok dan menipu serta tidak menerapkan kebenaran. Ketika mereka bertemu dengan orang-orang seperti itu, di dalam hatinya, mereka merasa senang, seolah-olah mereka telah menemukan seseorang seperti mereka. Mereka tidak perlu lagi khawatir bahwa ada orang lain yang lebih baik daripada mereka atau mampu mengidentifikasi mereka. Bukankah ini merupakan perwujudan dari natur jahat antikristus? Bukankah hal ini bisa menunjukkan bahwa mereka jahat? (Ya, bisa.) Mengapa hal-hal ini dapat menggambarkan bahwa antikristus itu jahat? Hal-hal positif dan kebenaran adalah apa yang seharusnya dicintai oleh setiap makhluk ciptaan yang rasional dan memiliki hati nurani. Namun, bagi antikristus, hal-hal positif ini mereka anggap sebagai rasa sakit di leher mereka dan duri dalam daging mereka. Siapa saja yang mematuhi atau menerapkan hal-hal positif menjadi musuh mereka, dan mereka memandang orang-orang seperti itu sebagai musuh. Bukankah ini mirip dengan natur permusuhan Iblis terhadap Ayub? (Ya.) Naturnya sama, wataknya sama dengan watak Iblis, dan esensinya juga sama. Natur antikristus berasal dari Iblis, dan mereka termasuk dalam kategori yang sama dengan Iblis. Oleh karena itu, antikristus itu bersekongkol dengan Iblis. Apakah pernyataan ini berlebihan? Sama sekali tidak; itu sepenuhnya benar. Mengapa? Karena antikristus tidak menyukai hal-hal positif. Mereka senang terlibat dalam tipu daya, mereka menyukai kebohongan, penampilan yang menyesatkan, dan kepura-puraan. Jika seseorang menyingkapkan diri mereka yang sebenarnya, dapatkah mereka tunduk dan menerimanya dengan gembira? Bukan saja tidak dapat menerimanya, mereka juga akan menanggapi dengan menghujani orang tersebut dengan caci maki. Orang yang mengatakan yang sebenarnya atau menyingkapkan diri mereka yang sebenarnya akan menyulut amarah mereka dan membuat mereka tiba-tiba murka. Sebagai contoh, ada seorang antikristus yang sangat ahli dalam berpura-pura. Semua orang menganggapnya orang yang baik: penyayang, mampu bersimpati dengan orang lain, mampu memahami kesulitan orang lain, dan sering mendukung serta membantu mereka yang lemah dan negatif. Setiap kali orang lain mengalami kesulitan, dia dapat menunjukkan perhatian dan memaklumi mereka. Di dalam hatinya, orang-orang merasa antikristus ini lebih hebat daripada Tuhan. Mengenai orang yang berpura-pura berbudi luhur ini, jika engkau menyingkapkan kepura-puraan dan tipu dayanya, jika engkau mengatakan yang sebenarnya kepadanya, dapatkah dia menerimanya? Dia bukan saja tidak akan menerimanya, melainkan dia juga akan mulai meningkatkan kepura-puraan dan tipu dayanya. Katakan kepada-Ku, jika engkau menyingkapkan kepura-puraan orang Farisi ketika mereka membawa kitab suci mereka ke sudut-sudut jalan untuk berdoa dan membacakannya agar orang lain mendengarnya, dan engkau mengatakan kepada mereka bahwa mereka melakukannya untuk pamer, akankah mereka mengakui bahwa perkataanmu benar adanya? Akankah mereka dengan senang hati menerimanya? Akankah mereka merenungkan perkataanmu? Dapatkah mereka mengakui bahwa apa yang mereka lakukan adalah penipuan dan tipu daya? Dapatkah mereka merenungkannya, bertobat, dan tidak pernah lagi bertindak seperti ini? Sama sekali tidak. Jika engkau kemudian berkata, "Tindakanmu menyesatkan orang dan engkau akan masuk neraka dan dihukum", bukankah engkau mengatakan yang sebenarnya? (Ya.) Engkau mengatakan yang sebenarnya. Akankah mereka menerimanya? Tidak, mereka akan langsung menjadi sangat murka dan berkata, "Apa? Kau bilang aku akan masuk neraka dan dihukum? Itu gila! Aku percaya kepada tuhan, bukan kepadamu! Perkataanmu tidak ada artinya!" Apakah hanya itu yang mereka lakukan? Apa yang akan mereka lakukan selanjutnya? Mereka kemudian akan berkata, "Aku telah bepergian ke mana-mana, menyebarkan Injil kepada begitu banyak orang, menghasilkan begitu banyak buah, memikul begitu banyak salib, dan aku telah begitu banyak menderita di penjara—kau, bocah, aku sudah mulai percaya kepada tuhan, sejak kau masih dalam kandungan ibumu!" Natur mereka terungkap, bukan? Bukankah mereka mengkhotbahkan kesabaran dan toleransi—lalu mengapa mereka tidak bisa menoleransi masalah kecil ini? Mengapa mereka tidak bisa menoleransinya? Karena engkau telah mengatakan yang sebenarnya, engkau telah menyingkapkan diri mereka yang sebenarnya, dan mereka tidak memiliki tempat tujuan. Apakah mereka masih bisa menoleransi ini? Jika mereka bukan antikristus, jika mereka menempuh jalan antikristus tetapi mampu menerima kebenaran, dan mereka juga memperlihatkan perwujudan penipuan, apa yang akan mereka lakukan jika engkau menyingkapkan penipuan mereka? Mereka mungkin tidak akan langsung merenungkan diri mereka sendiri, dan berkata bahwa mereka melakukannya mungkin terdengar tidak realistis dan kosong. Namun, reaksi pertama kebanyakan orang normal saat mendengarnya adalah mereka merasakan rasa sakit yang menyengat di hati mereka. Rasa sakit yang menyengat ini menandakan apa? Itu berarti mereka terpengaruh oleh apa yang mereka dengar; mereka tidak menyangka seseorang berani bertindak dengan begitu gegabah, mengatakan yang sebenarnya, dan mengutuk mereka seperti ini di depan mereka—perkataan ini adalah sesuatu yang tidak pernah mereka duga dan tidak pernah mereka dengar sebelumnya. Terlebih dari itu, mereka merasa malu dan ingin menyelamatkan diri dari rasa malu tersebut. Saat mereka merenungkan ucapanmu yang mengatakan bahwa berdiri di sudut jalan untuk berdoa dan membaca kitab suci itu menyesatkan orang, setelah memeriksa diri mereka sendiri, mereka mendapati bahwa mereka memang melakukannya untuk menunjukkan kepada orang-orang betapa setianya mereka, betapa mereka sangat mengasihi Tuhan, dan seberapa mampu mereka menderita, bahwa ini adalah tipuan, dan apa yang kaukatakan adalah benar. Mereka mendapati bahwa jika mereka terus bertindak seperti ini, mereka tidak akan sanggup bertemu orang lain karena malu. Mereka memiliki rasa malu, dan dengan rasa malu itu, mereka mungkin mampu sedikit menahan diri dan menghentikan perbuatan jahat mereka atau tindakan mereka yang tidak tahu malu dan akan membuat mereka kehilangan muka. Apa artinya ketika mereka berhenti terus bertindak seperti ini? Itu menyiratkan sedikit pertobatan. Tidak bisa dipastikan bahwa mereka akan bertobat, tetapi setidaknya ada kemungkinan mereka akan bertobat, yang jauh lebih baik daripada para antikristus dan orang Farisi. Apa yang membuatnya lebih baik? Karena mereka memiliki hati nurani dan rasa malu, perkataan orang lain yang menyingkapkan diri mereka menusuk hati mereka. Meskipun mereka mungkin merasa malu dan martabat mereka terluka, setidaknya mereka dapat mengakui bahwa perkataan ini benar. Sekalipun mereka tak mampu menjaga martabatnya, di lubuk hatinya, mereka telah mengakui dan tunduk pada perkataan itu, dan telah menerimanya. Apa bedanya dengan antikristus? Mengapa kita mengatakan bahwa antikristus itu jahat? Kejahatan antikristus terletak pada fakta bahwa ketika mereka mendengar sesuatu yang benar, mereka bukan saja tidak dapat menerimanya, melainkan mereka juga membencinya. Selain itu, mereka menggunakan cara mereka sendiri, mencari dalih, alasan, dan berbagai faktor objektif untuk membela dan menjelaskan diri mereka sendiri. Apa tujuan yang ingin mereka capai? Mereka ingin mengubah hal-hal negatif menjadi hal-hal positif dan hal-hal positif menjadi hal-hal negatif—mereka ingin membalikkan keadaan. Bukankah ini jahat? Mereka berpikir, "Sekalipun perkataanmu benar, sekalipun perkataanmu sesuai dengan kebenaran, dapatkah engkau melawan kemahiranku dalam berbicara? Meskipun semua perkataan yang kuucapkan jelas-jelas salah, curang, dan menyesatkan, aku akan tetap menyangkal dan mengutuk apa yang kaukatakan." Bukankah ini jahat? Ini memang jahat. Menurutmu, ketika antikristus melihat orang baik, apakah di dalam hatinya, antikristus tidak menganggap orang itu jujur? Mereka sebenarnya menganggap orang itu jujur dan merupakan orang yang mengejar kebenaran, tetapi apa definisi mereka tentang kejujuran dan pengejaran akan kebenaran? Mereka menganggap orang jujur itu bodoh. Mereka merasa jijik, benci, dan memusuhi pengejaran akan kebenaran. Mereka yakin bahwa itu salah, bahwa tak seorang pun bisa sebegitu bodohnya sampai-sampai meninggalkan segalanya untuk mengejar kebenaran, mengatakan apa pun kepada siapa pun, dan memercayakan segalanya kepada Tuhan. Tak seorang pun sebodoh itu. Mereka merasa bahwa semua tindakan ini salah, dan mereka tidak percaya pada satu pun dari tindakan itu. Apakah antikristus percaya bahwa Tuhan itu mahakuasa dan benar? (Tidak.) Jadi, mereka membubuhi tanda tanya di balik semua hal ini di benak mereka. Apa maksud mereka sebenarnya di sini? Bagaimana kita menafsirkan tumpukan tanda tanya ini? Mereka tidak hanya meragukan atau mempertanyakannya; pada akhirnya, mereka juga menyangkalnya dan bertujuan untuk membalikkan keadaan. Apa maksud-Ku membalikkan keadaan? Mereka berpikir, "Apa gunanya berkata sejujur itu? Jika kebohongan diulang seribu kali, itu akan menjadi kebenaran. Jika tak seorang pun mengatakan yang sebenarnya, maka itu bukanlah kebenaran dan tidak ada gunanya—itu hanyalah kebohongan!" Bukankah ini memutarbalikkan yang benar dan yang salah? Ini adalah kejahatan Iblis—mendistorsi fakta dan memutarbalikkan yang benar dan yang salah—ini adalah hal yang mereka sukai. Antikristus paling mahir dalam berpura-pura dan menipu. Hal yang paling mahir mereka lakukan tentu saja adalah hal bawaan mereka, dan hal bawaan mereka adalah hal yang ada dalam esensi natur mereka. Terlebih dari itu, itulah yang mereka dambakan dan cintai, dan itu juga merupakan aturan tentang cara mereka bertahan hidup di dunia. Mereka menganut pepatah seperti "Orang yang baik mati muda sementara orang yang jahat hidup sampai usia tua", "Tiap orang memperjuangkan kepentingannya sendiri", "Takdir seseorang berada di tangannya sendiri", "Manusia akan menang atas alam", dan seterusnya. Adakah dari pernyataan-pernyataan ini yang selaras dengan kemanusiaan atau hukum alam yang dapat dipahami oleh manusia normal? Tidak satu pun. Jadi, bagaimana antikristus bisa begitu menyukai perkataan setan dari Iblis yang jahat ini dan bahkan menganggapnya sebagai semboyan mereka? Yang bisa kita katakan hanyalah, itu karena natur mereka sangat jahat.
Aku berinteraksi beberapa kali dengan seorang pemimpin gereja tertentu dalam kurun waktu sekitar setahun. Kami sempat beberapa kali bertemu, tetapi percakapan kami terbatas karena dia bukan orang yang mau banyak bicara. Apa artinya—"bukan orang yang mau banyak bicara"? Itu berarti dia tidak akan banyak berbicara meskipun engkau mengajukan pertanyaan kepadanya. Lalu, apakah dia seperti ini dalam berinteraksi dengan orang lain di gereja? Ada dua kemungkinan situasi. Kepada mereka yang memiliki pemikiran yang sama, dia memiliki banyak hal untuk dikatakan. Namun, kepada mereka yang tidak memiliki pemikiran yang sama, dia bersikap waspada dan tidak mau banyak berbicara. Kemudian, Aku menyimpulkan bahwa selama interaksi-Ku dengannya, dia mengucapkan kalimat "klasik" yang seluruhnya berjumlah lima kalimat. Dia tidak mau banyak bicara, jadi ketika dia mengatakan sesuatu, itu menjadi kalimat "klasik". Orang macam apakah ini? Bisakah kita menyebutnya "orang terhormat"? Sangat normal bagi para pemimpin atau pekerja gereja untuk berinteraksi dengan-Ku dan membahas berbagai hal, bukan? Namun, orang ini unik. Dia hanya mengucapkan lima kalimat, lima kalimat yang sangat "klasik". Dengarkan apa yang membuat kalimat-kalimat ini begitu "klasik". Setiap kalimatnya memiliki konteksnya sendiri dan sedikit kisah di baliknya. Mari kita mulai dengan asal mula kalimat pertamanya.
Di gereja yang dipimpin oleh pemimpin ini, ada seorang yang jahat yang telah melakukan beberapa hal buruk dan mengganggu pekerjaan gereja. Semua orang melihat bahwa dia adalah orang yang jahat, jadi mereka mulai bersekutu tentang dia dan mendiskusikannya. Jika dia harus diusir dan dikeluarkan, perlu dibuat pemberitahuan tentang dia di gereja, sehingga semua orang akan tahu hal-hal buruk apa yang telah dia lakukan dan mengapa dia digolongkan sebagai orang jahat dan diusir. Meskipun beberapa dari hal buruk yang dilakukan orang jahat itu telah terungkap, pemimpin ini, yang biasanya tidak banyak bicara, menyuarakan pendapatnya dan berkata, "Dia bermaksud baik." Bagaimana caranya memandang orang jahat yang melakukan hal-hal buruk dan mengganggu pekerjaan gereja? "Orang itu bermaksud baik." Dia yakin bahwa hal-hal buruk yang orang jahat itu lakukan sesuai dengan kebenaran, selama orang itu bermaksud baik. Baginya, apa pun natur dari tindakannya, entah itu baik atau buruk, atau apa pun konsekuensi dari tindakannya, asalkan dia bermaksud baik, bahkan gangguan dan kekacauan yang dia timbulkan, semua itu sesuai dengan kebenaran. "Dia bermaksud baik." Itulah kalimat pertama yang pemimpin tersebut ucapkan. Pernahkah engkau semua mendengar perkataan seperti itu? Seorang yang jahat jelas-jelas sedang melakukan kejahatan, tetapi seseorang mengatakan bahwa orang itu bermaksud baik saat melakukan hal-hal buruk tersebut. Apakah semua orang mampu mengetahui yang sebenarnya tentang kalimat ini? Aku yakin ada orang-orang yang mungkin disesatkan oleh kalimat ini karena sebagian besar orang menganggap asalkan orang bermaksud baik, mereka seharusnya tidak ditangani, dan jika orang melakukan sesuatu yang buruk dengan maksud baik, mereka tidak sedang melakukan kejahatan secara sengaja. Setelah dihasut dan disesatkan oleh pemimpin ini, ada kemungkinan sebagian orang mungkin akan berpihak pada pemimpin tersebut, dan mulai bersimpati pada orang jahat itu. Tanpa pemimpin ini yang menyesatkan mereka, sebagian besar orang akan memahami masalah ini dengan benar dan akan berpikir bahwa orang jahat itu harus dikeluarkan dan diusir karena melakukan kejahatan. Namun, setelah dihasut dan disesatkan oleh pemimpin ini, sebagian orang berpikir, "Dia bermaksud baik, itu masuk akal. Terkadang kita juga seperti itu. Jadi, jika kita melakukan sesuatu yang buruk dengan maksud yang baik, apakah kita juga akan dikeluarkan dan diusir?" Akibatnya, mereka berpihak pada pemimpin tersebut. Mengapa? Mereka memikirkan masa depan mereka sendiri. Bukankah mudah bagi orang-orang untuk menerima kalimat yang pemimpin ini ucapkan? Apa akibat penerimaan mereka terhadap kalimat tersebut? Mereka mengembangkan keraguan tentang Tuhan, tentang watak benar-Nya, dan tentang prinsip-prinsip-Nya mengenai cara melakukan sesuatu. Mereka mengembangkan keraguan tentang prinsip-prinsip yang rumah Tuhan miliki mengenai cara melakukan sesuatu, menimbulkan tanda tanya tentang prinsip-prinsip tersebut, dan kemudian mengutuk prinsip-prinsip tersebut. Mereka memiliki keraguan ini di dalam hati mereka. Sebenarnya, orang jahat ini diusir bukan karena dia telah melakukan satu hal yang buruk. Di rumah Tuhan, tak seorang pun diusir hanya karena melakukan kesalahan yang sesekali, baik mereka melakukan pekerjaan kasar, tugas khusus, ataupun tugas yang melibatkan keterampilan teknis. Mereka semua mengalami penggolongan yang dibuat secara gabungan oleh para pemimpin gereja dan saudara-saudari atas perilaku mereka yang konsisten, dan baru setelah itu mereka ditangani. Sebagai contoh, jika seseorang selalu malas ketika dia seharusnya bekerja dan membuat alasan untuk menghindari pekerjaan, apakah pantas untuk mengusirnya berdasarkan perilaku ini? (Ya.) Benar, itu pantas. Sebagai contoh, jika engkau ditugaskan untuk melakukan pembersihan, dan engkau sering makan kuaci bunga matahari, minum teh, membaca koran, dan dengan santai membuang kulit kuaci secara sembarangan, bukankah engkau sedang mengabaikan tugasmu? Engkau bukan saja tidak melakukan pembersihan, engkau juga mengotori ruangan, yang berarti engkau mengabaikan tugasmu. Jika engkau tidak kompeten dalam pekerjaanmu, maka mengusirmu adalah sepenuhnya sesuai dengan prinsip, dan engkau tidak bisa membantah hal itu. Namun, pemimpin gereja tersebut mengeklaim bahwa orang itu bermaksud baik, dan perkataan ini menyesatkan orang. Setelah pemimpin itu menghasut dan menyesatkan orang-orang dengan cara seperti ini, beberapa dari mereka mengikuti pimpinannya, dan mereka mencapai kesepakatan. Namun, di manakah mereka menempatkan Tuhan dan prinsip-prinsip kebenaran ketika mereka bertindak seperti ini? Mereka menjadi seperti keluarga, berbicara tentang "gereja kami" dan "rumah Tuhan kami." Bagaimana "gereja" dan "rumah Tuhan" didefinisikan? Bisakah ada rumah Tuhan di mana tidak ada Tuhan? (Tidak.) Jika tidak ada Tuhan di suatu tempat, bisakah sebuah gereja berdiri atau didirikan di sana? (Tidak.) Jadi, apa artinya ketika mereka mengatakan "kami"? Itu berarti mereka telah berpisah dari Tuhan. Gereja menjadi gereja milik pemimpin yang bingung ini, dia menjadi tuan atas gereja, sementara mereka yang disebut saudara-saudari dan orang-orang yang bingung itu membentuk kelompok bersamanya dan bertindak seperti kerabat terhadapnya. Mereka menjauhkan diri dari Tuhan, sehingga Tuhan mengambil peran di luar "rumah Tuhan". Inilah konsekuensi yang berkembang ketika pemimpin tersebut mengucapkan kalimat pertama itu dalam keadaan seperti ini. Semua orang terutama menyetujuinya, dengan berpikir, "Pemimpin gereja kita adil, dia penuh perhatian terhadap kita, memaafkan kelemahan kita, dan bahkan berbicara atas nama kita. Ketika kita melakukan kesalahan, Tuhan selalu menyingkapkan dan memangkas kita. Namun, pemimpin kita selalu melindungi kita, seperti induk ayam melindungi anak-anaknya. Bersama pemimpin ini, kita tidak akan diperlakukan tidak adil." Semua orang berterima kasih kepadanya. Inilah konsekuensi dari kalimat pertama yang pemimpin tersebut ucapkan.
Mari kita lanjutkan dengan kalimat kedua yang pemimpin tersebut ucapkan. Ada beberapa pekerjaan yang berkaitan dengan urusan luar di gereja yang kebanyakan orang tidak dapat melakukannya atau terlalu sibuk mengurus tugas mereka sendiri. Ada beberapa orang percaya secara nama saja yang ahli dalam menangani masalah-masalah luar, jadi rumah Tuhan mengalokasikan sedikit uang untuk menunjuk seseorang seperti ini untuk mengurus tugas-tugas ini, dan terkadang rumah Tuhan akan mengeluarkan sedikit lebih banyak uang untuknya untuk menangani beberapa tugas atas nama rumah Tuhan. Katakan kepada-Ku, apakah mengeluarkan uang tambahan 200 RMB untuk menangani hal-hal seperti ini melanggar prinsip-prinsip rumah Tuhan? Ini adalah satu-satunya cara untuk menangani hal-hal tersebut, dan itu membuahkan hasil yang baik, jadi begitulah cara hal-hal itu ditangani. Memberi uang tambahan 200 RMB kepada orang itu memudahkan rumah Tuhan untuk menangani hal-hal ini, dan banyak masalah dapat diselesaikan. Apakah layak mengeluarkan uang tambahan 200 RMB itu? (Itu layak.) Itu benar-benar layak. Adalah hal yang tepat untuk melakukan sesuatu dengan cara seperti ini. Jika rumah Tuhan memberikan 200 RMB itu kepada seseorang yang tidak dapat menangani tugas-tugas itu, itu hanya akan menjadi pemborosan. Memberikan 200 RMB itu kepadanya berarti tugas-tugas itu dapat dilaksanakan dengan baik—jadi apakah menangani hal-hal dengan cara seperti ini sesuai dengan prinsip-prinsip rumah Tuhan? (Itu sesuai dengan prinsip.) Jadi, apakah tidak membahas atau mengomunikasikan hal ini kepada saudara-saudari sesuai dengan prinsip? (Itu sesuai dengan prinsip.) Apakah Yang di Atas berhak untuk menangani hal-hal dengan cara seperti ini? (Ya.) Ya, tentu saja. Namun, pemimpin gereja tersebut berkata, "Saudara-saudari mengatakan orang itu diberi uang tambahan 200 RMB .... Aku hanya menanyakan masalah ini mewakili saudara-saudari. Mereka tidak memahami prinsip ini, dan kami ingin mencari cara untuk mempersekutukan aspek kebenaran ini." Dia hanya berbicara dalam setengah kalimat. Ini adalah kalimat keduanya. Jelas, kalimat ini adalah sebuah pertanyaan, yang berarti, "Engkau mengatakan bahwa semua yang kaulakukan sesuai dengan prinsip, tetapi hal ini tidak, dan ada saudara-saudari yang memiliki pendapat dan gagasan tentang hal itu, jadi aku harus menanyakan kepadamu tentang hal ini mewakili mereka. Bagaimana engkau menjelaskan masalah ini? Jelaskan kepadaku." Itu sebuah pertanyaan, bukan? Jadi, silakan analisis berapa banyak pesan yang terkandung dalam perkataan ini—apa pandanganmu ketika mendengar hal seperti ini? Bagaimana engkau memandang orang ini berdasarkan masalah ini? (Tuhan, ada nada bertanya dalam kalimatnya ini. Dia mempertanyakan Tuhan. Sebenarnya, dia memiliki gagasannya sendiri tentang hal ini. Dia tidak mengungkapkan pemikirannya sendiri yang sebenarnya, sebaliknya dia mengatakan bahwa saudara-saudarilah yang tidak dapat menerima keputusan Yang di Atas, sehingga mereka memiliki gagasan tentang hal itu. Sebagai pemimpin gereja, ketika saudara-saudari memiliki gagasan, dia seharusnya mempersekutukan kebenaran kepada mereka untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi dia bukan saja tidak menyelesaikannya, dia malah mempertanyakan Tuhan dengan gagasan-gagasan ini. Terdapat watak yang licik dan jahat di dalam dirinya.) Ada dua hal yang telah disebutkan: yang pertama adalah dia mempertanyakan Yang di Atas, dan yang kedua adalah fakta bahwa dia sudah memiliki gagasan di dalam dirinya, tetapi dia berkata, "Saudara-saudari tidak memahami prinsip-prinsip itu, dan mereka ingin mencarinya." Apakah ada masalah dengan kalimat ini? Apakah saudara-saudari itu begitu penting baginya? Karena dia menganggap jalan masuk kehidupan saudara-saudari itu begitu penting, ketika mereka mengembangkan gagasan yang sedemikian kuatnya, mengapa dia tidak meluruskannya? Bukankah dia lalai dalam tugasnya? Dia memang lalai. Dia tidak menyelesaikan masalah, dan dia bahkan tanpa malu-malu membawa serta gagasan saudara-saudari untuk mempertanyakan Yang di Atas. Jadi, apa gunanya dia? Apa yang membuatnya mampu mempertanyakan? Bukankah dia juga memiliki gagasan? Bukankah dia juga memiliki pemikiran tentang keputusan Yang di Atas? Bukankah dia juga merasa bahwa masalah ini ditangani dengan tidak tepat? 200 RMB itu tidak dihabiskan untuknya, jadi dia merasa rugi, bukan? Dia berpikir, "Seharusnya akulah yang menerima tambahan 200 RMB itu, kami pantas menerimanya. Orang itu adalah pengikut yang bukan orang percaya, dia tidak seharusnya menerimanya. Kami benar-benar percaya kepada tuhan dan kami adalah orang-orang dari rumah tuhan, sedangkan dia bukan." Bukankah itu yang dia maksudkan? (Ya.) Memang itulah yang dia maksudkan. Dan dia tidak mengatakannya secara langsung; dia tergagap saat mengatakannya. Setelah mendengar perkataannya, apakah engkau semua memahaminya atau tidak? Bagaimana pandangan engkau semua tentang masalah pengeluaran uang ini? Sebagian besar orang dapat memahami masalah kecil ini. Mengingat besarnya pekerjaan rumah Tuhan, apakah pemimpin itu benar-benar harus memperhatikan pengeluaran tambahan sebesar 200 RMB? Selain itu, uang tersebut tidak berasal dari kantongnya sendiri, jadi mengapa dia merasa sangat tertekan karenanya? Bukankah dia hanya merasa iri saat melihat orang lain menjadi orang baik? Bukankah itu yang dia maksudkan? Dapatkah engkau semua memahami apa yang baru saja Kujelaskan kepadamu? Adakah di antaramu yang tidak setuju, dan berkata, "Tidak! Mengeluarkan tambahan 200 RMB tanpa sepengetahuan kami—sangatlah buruk bahwa kami tidak berhak untuk tahu tentang hal ini. Bukankah ini menghambur-hamburkan persembahan rumah Tuhan?" Apa konsep rumah Tuhan? Apa konsep persembahan? Biar Kuberitahukan kepadamu, persembahan itu bukan milik semua orang, itu bukan milik saudara-saudari; jika hanya ada saudara-saudari dan tidak ada Tuhan, itu tidak akan disebut rumah Tuhan. Ketika Tuhan menampakkan diri dan bekerja, ketika Dia memanggil orang-orang ke hadapan-Nya dan mendirikan gereja—itulah rumah Tuhan. Ketika saudara-saudari mempersembahkan persepuluhan, itu tidak dipersembahkan kepada rumah Tuhan, atau kepada gereja, dan tentu saja itu tidak dipersembahkan kepada individu mana pun. Kepada Tuhanlah mereka mempersembahkan persepuluhan ini. Secara sederhana, uang itu diberikan kepada Tuhan; itu adalah milik pribadi-Nya. Apa maksudnya bahwa itu adalah milik pribadi-Nya? Bahwa Tuhan dapat mengalokasikannya sesuai keinginan-Nya, dan bahwa pemimpin itu tidak memenuhi syarat untuk terlibat di dalamnya. Biar Kuberitahukan kepadamu bahwa mengajukan pertanyaan dan ingin mencari kebenaran karena masalah ini agak berlebihan dan tidak perlu; itu berarti dia sedang bersikap palsu dan berpura-pura! Ada begitu banyak masalah penting yang tidak dicari kebenarannya oleh pemimpin ini, tetapi dia memilih untuk mencari tentang masalah ini. Mengapa dia tidak menangani orang jahat itu? Mengapa dia tidak mencari, dengan berkata, "Orang ini telah memperlihatkan beberapa perwujudan melakukan kejahatan; semua saudara-saudari muak terhadapnya. Bukankah seharusnya aku menangani masalah ini?" Pemimpin itu tidak bertanya tentang masalah ini; dia sepenuhnya buta terhadap orang jahat ini. Bukankah itu masalah? Apa kalimat pertama yang pemimpin ini ucapkan? (Dia bermaksud baik.) "Dia bermaksud baik." Lihatlah betapa "penuh kebajikan" orang ini; sungguh munafik! Dia jahat, tetapi perkataannya penuh dengan kebajikan dan moralitas; ada madu dalam perkataannya, tetapi ada belati di dalam hatinya, dan dia tidak bertindak seperti manusia. Apa kalimat keduanya? "Rumah Tuhan memberi tambahan 200 RMB kepada seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas. Aku ingin bertanya mewakili saudara-saudari tentang bagaimana kita seharusnya memahami dan mengerti prinsip dalam masalah ini." Aku menyampaikan ini sebagai pernyataan yang lengkap; tentu saja, dia tidak mengatakannya seperti itu. Dia berbicara dengan ragu-ragu, sehingga sulit untuk memahami apa yang dia maksudkan. Begitulah cara dia berbicara. Inilah kalimat kedua yang pemimpin itu ucapkan.
Sekarang dengarkan kalimat ketiga yang pemimpin itu ucapkan. Semua orang sedang bekerja bersama-sama menggali tanah. Setiap orang telah ditugaskan untuk mengisi satu keranjang dengan tanah. Ada satu orang yang bekerja dengan cepat dan selesai lebih dahulu, lalu duduk di sana sambil minum air dan beristirahat, menunggu yang lain. Kemudian, terjadi sesuatu yang tidak beres. Apa yang tidak beres? Masalah ketiga muncul. Pemimpin ini datang sekali lagi untuk bertanya kepada Yang di Atas, katanya, "Ada seseorang di sini yang bekerja dan bergerak dengan cepat, tetapi ada satu hal yang salah dengannya. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, dia hanya duduk di sana dan tidak membantu orang lain, jadi semua orang mulai mengembangkan gagasan tentangnya." Saudara Yang di Atas bertanya, "Apakah dia biasanya malas saat bekerja?" Pemimpin tersebut menjawab, "Tidak. Dia hanya bekerja dengan cepat, dan setelah selesai, dia hanya duduk di sana menunggu, tidak membantu siapa pun, jadi saudara-saudari memiliki gagasan tentang dia, mereka mengatakan dia tidak punya belas kasihan." Ketika saudara-saudari menyebutkan hal ini, pemimpin tersebut merasa tertekan. Dia berpikir, "Ya ampun, lihat betapa kejamnya orang itu! Saudara-saudariku lelah karena bekerja, mereka bekerja dengan lambat, dan tak ada seorang pun yang membantu mereka." Seluruh kelompok merasa kesal, jadi dia juga merasa kesal. Betapa "berempatinya" dia! Dia membawa "beban" ini bersamanya untuk dilaporkan kepada Yang di Atas. Hal pertama yang dia tanyakan adalah, "Dapatkah orang seperti ini dihukum?" Katakan kepada-Ku, menurutmu, apakah orang seperti ini dapat dihukum? (Tidak.) Jadi, apa reaksi engkau semua setelah mendengar perkataannya? Apakah engkau memiliki perasaan campur aduk tentang hal itu? Apakah engkau merasa kesal? (Ya.) Rumah Tuhan selalu bersekutu bahwa orang harus memahami kebenaran dan memperlakukan orang lain secara adil, tetapi dia bahkan tidak mampu melakukan hal sekecil ini. Dia menganggap menghukum orang itu berarti adil. Bukankah ini jahat? (Ya.) Dia berpikir, "Saudara-saudariku menderita, dan mereka telah melaporkan kepadaku bahwa orang ini tidak memiliki belas kasihan. Sebagai pemimpin, bagaimana aku bisa memenangkan hati orang-orang ini, menenangkan mereka, melindungi mereka, menjaga mereka agar tidak diperlakukan secara tak adil atau merasa diperlakukan dengan tidak semestinya?" Respons pertamanya adalah menghukum orang itu, menganggap bahwa dengan menghukumnya, kemarahan semua orang akan mereda, dan semuanya akan adil dan setara. Bukankah dia ingin melakukan hal ini? (Ya.) Dia berpikir, "Kita semua makan makanan yang sama, tinggal di tempat yang sama, dan kita semua diperlakukan sama. Apa hakmu bekerja dengan begitu cepat? Jika engkau bekerja dengan cepat, mengapa engkau tidak membantu orang lain?" Katakan kepada-Ku, bagaimana perasaan orang-orang setelah mendengar perkataan ini? "Bekerja dengan cepat adalah dosa. Sepertinya kita tidak boleh bekerja dengan cepat—tidak ada gunanya bekerja dengan cepat di bawah pimpinan pemimpin ini. Bekerja dengan cepat itu tidak baik, dan bersikap proaktif juga tidak baik. Lambat adalah hal yang dapat dibenarkan!" Yang di Atas bertanya kepada pemimpin tersebut, "Bagaimana dengan mereka yang bekerja dengan lambat? Apakah engkau memberi mereka penghargaan?" Pemimpin itu bungkam, tetapi dia tidak bingung. Dia berkata, "Tidak, aku tidak bisa memberi mereka penghargaan. Namun, orang yang bekerja dengan cepat itu harus dihukum. Semua saudara-saudari mengatakan dia perlu dihukum." Itulah kalimat yang dia ucapkan. Katakan kepada-Ku, apakah kalimat ini benar-benar mewakili saudara-saudari, atau apakah mewakili pemimpin itu sendiri? (Kalimat itu mewakili pemimpin itu sendiri.) Mari kita kesampingkan saudara-saudari—di antara mereka, ada segala macam orang yang bingung: mereka yang tidak mencintai kebenaran, mereka yang berbicara dengan cara yang bengkok, mereka yang egoistis dan mementingkan diri sendiri, mereka yang suka memicu pertengkaran, mereka yang berbicara tanpa prinsip, dan mereka yang bertindak tanpa dasar moral. Orang macam apa yang tidak dapat ditemukan di antara mereka? Jadi, apa tanggung jawab orang itu sebagai pemimpin gereja? Apakah tanggung jawabnya adalah untuk berbicara mewakili saudara-saudari yang berpengaruh, untuk membela tren-tren jahat dan tindakan-tindakan jahat ini? (Tidak.) Lalu apa tanggung jawabnya? Ketika dia menemukan masalah distorsi dan penyimpangan di antara saudara-saudari, adalah tanggung jawabnya untuk menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan kebenaran, sehingga orang-orang itu dapat memahami di mana letak masalahnya, dan masalah dengan keadaan mereka, menuntun mereka untuk mengenal diri mereka sendiri dan memahami kebenaran, dan membawa mereka ke hadapan Tuhan. Bukankah ini adalah tanggung jawab seorang pemimpin gereja? (Ya.) Apakah dia memenuhi tanggung jawab itu? Dia tidak hanya gagal memenuhinya, tetapi dia juga bahkan mendorong tren-tren jahat dan tindakan-tindakan jahat tersebut, melindungi, menghasut, dan memaklumi pembiakan dan penyebarannya di gereja. Bukankah ini jahat? (Ya.) Katakan kepada-Ku, setelah Yang di Atas memangkas dan menyingkapkan seseorang dengan watak jahat semacam ini, akankah mereka menentangnya di dalam hati mereka? (Ya.) Mereka pasti akan menentang. Akankah mereka memperlakukan orang secara adil sesuai dengan prinsip yang diberikan kepada mereka oleh Yang di Atas? Sama sekali tidak. Engkau dapat melihat dari perkataan yang dia ucapkan bahwa dia benar-benar licik. Kemudian, Aku berpikir, "Jika mereka yang bekerja dengan cepat akan dihukum, siapa yang berani bekerja dengan cepat? Semua orang akan menjadi lambat seperti kura-kura, tidak dapat naik ke tepi sungai bahkan setelah berjalan perlahan selama tiga hari." Bukankah itulah yang akan terjadi? Selain ketidakmampuannya untuk memperlakukan orang secara adil, aspek yang paling fatal dan parah dari pemimpin tersebut, dan aspek yang paling dapat menyesatkan orang, adalah bahwa hal buruk apa pun yang saudara-saudari lakukan atau sudut pandang keliru dan tak masuk akal apa pun yang mereka sebarkan, dia tidak hanya gagal untuk membedakan dan mengoreksi mereka, tetapi dia juga memanjakan mereka, melindungi mereka, dan bahkan berusaha untuk menyenangkan mereka. Bukankah dia adalah orang yang berbahaya? (Ya.) Dia sangat berbahaya! Inilah kalimat ketiga yang pemimpin tersebut ucapkan.
Mari kita lanjutkan dengan kalimat keempat. Aku sering mengunjungi gereja tempat pemimpin itu bertugas, dan mereka memelihara beberapa ekor ayam di sana. Setiap kali Aku berkunjung, dia selalu menyembelih seekor ayam. Suatu hari, seekor ayam direbus dalam kaldu bening; hari berikutnya, seekor ayam dimasak dengan kuah merah; hari berikutnya, seekor ayam diasapi. Kupikir jika Aku terus pergi ke sana setiap hari, kawanan ayam itu mungkin akan habis dalam beberapa hari. Mengapa demikian? Ketika seekor ayam dimasak, terkadang Aku akan memakan sepotong, dan terkadang Aku tidak menginginkannya, tetapi orang-orang itu tetap memakannya, dan seekor ayam utuh pun dikonsumsi setiap kali. Kemudian, Aku mempertimbangkan hal ini: jika seekor ayam utuh dikonsumsi setiap kali Aku berkunjung, berapa banyak pun ayam yang mereka miliki, ayam-ayam itu tidak akan bertahan lama jika dikonsumsi seperti itu. Jadi, Aku memberi tahu pemimpin itu bahwa dia tidak boleh lagi menyembelih ayam. Bukankah itu hal yang tepat untuk dilakukan? (Ya.) Ternyata ini benar-benar membuatnya kesal. Dia mengajukan pertanyaan, katanya, "Jika kami tidak boleh menyembelih ayam, lalu ..." Engkau tidak tahu apa yang dia tanyakan selanjutnya. Apa yang akhirnya dia katakan? "Lalu, apa yang ingin engkau makan?" Aku berkata, "Tidak adakah yang bisa dimakan selain daging ayam? Bukankah kebun ini penuh dengan sayur-sayuran? Aku tidak keberatan makan sayur-sayuran." Dia bermaksud, jika mereka tidak diizinkan menyembelih ayam, Aku tetap perlu makan daging. "Penuh pengertian," bukan? Aku berkata, "Daging apa! Jika engkau punya sayur-sayuran, Aku tidak akan makan daging. Jika Aku tidak memberitahumu untuk menyembelih ayam, jangan sembelih ayam!" Ini seharusnya mudah dipahami, bukan? (Ya.) Namun, itu menjadi dilema baginya. Tidak bisa menyembelih ayam membuatnya benar-benar tidak nyaman; dia mulai bertindak sangat aneh, seperti orang yang kerasukan. Karena dia tidak bisa makan daging ayam saat itu, saat Aku berkunjung berikutnya, dia mengajukan pertanyaan lain, yang membawa kita ke kalimat kelima. Dengarkan bagaimana pertanyaannya menjadi makin menggelikan. Apa pertanyaannya? Dia berkata, "Karena kita tidak boleh menyembelih ayam, dan kita juga memelihara kelinci—apakah engkau akan makan daging kelinci saja?" Itu benar-benar membuat-Ku marah. Aku berkata, "Kelinci kecil yang kita pelihara sangat lucu, dengan mata merah cerah dan bulu putih bersih. Mereka bermain-main dengan gembira. Mengapa kau selalu berpikir untuk makan daging? Tidak bisakah kau hidup tanpa daging?" Aku tidak mengerti. Dapur mereka tidak pernah kekurangan daging; ada kaki ayam dan daging babi yang tak ada habisnya. Bukannya tidak ada daging untuk dimakannya, jadi mengapa dia terus bertanya tentang menyembelih kelinci dan memakan dagingnya? Aku hanya menjawab dengan tajam, "Engkau tidak boleh menyembelih kelinci! Untuk apa semua penyembelihan ini?" Melihat-Ku menjawabnya dengan cara seperti ini membuatnya takut bahwa dirinya akan dipangkas dan tidak berani bertanya lebih lanjut. Makanan apa yang dia persiapkan setelah itu? Selama bulan Juni dan Juli, ada berbagai macam tanaman di kebun; sayuran berdaun hijau dan sayur buah berlimpah. Suatu hari, pemimpin itu menyiapkan meja makan yang penuh dengan hidangan. Apa yang dia siapkan? Tumis kecambah kacang hijau, sup kecambah kedelai, tahu rebus dengan ikan, tumis kacang hijau dan telur, tumis jamur kuping—tidak ada satu pun sayuran berdaun hijau di atas meja. Aku melirik semua hidangan kering itu. Yang cocok dengan musim saat itu adalah makanan yang segar, tetapi makanan yang dia hidangkan sama sekali tidak sesuai musim. Aku berpikir, bukankah orang ini jahat? Ada semua jenis sayuran di kebun; mengapa dia tidak menghidangkan beberapa sayuran berdaun hijau? Pada akhirnya, Aku berkata bahwa orang itu harus segera diusir. Jika seseorang seperti dirinya diberi tugas memasak, orang tidak akan pernah bisa makan makanan sesuai musimnya. Sebaliknya, mereka akan selalu makan makanan yang tidak sesuai musimnya. Apakah itu normal? Itu sama sekali tidak normal!
Melalui pertanyaan yang diajukan oleh pemimpin ini dan cara dia memasak, Aku mengamati bahwa pertama, karakternya buruk; kedua, dia memiliki watak yang jahat dan berbahaya; dan ketiga, dia tidak mengejar kebenaran. Namun, ada hal yang tidak terduga; engkau bahkan bisa menyebutnya aneh. Dahulu, setiap kali ada pemilihan di gereja ini, dia menerima suara terbanyak, dan bahkan dalam pemilihan ulang, dia tetap menerima suara terbanyak. Apa yang terjadi sehingga orang seperti itu berulang kali menerima jumlah suara tertinggi? Bukankah ada alasan untuk ini di kedua belah pihak? (Ya.) Ada alasan untuk ini di kedua belah pihak. Apa alasan utamanya? Di satu sisi, sebagian besar saudara-saudari tidak mengejar atau tidak memahami kebenaran, dan mereka tidak dapat membedakan orang. Di sisi lain, pemimpin gereja ini sangat mampu menyesatkan orang. Engkau semua tidak tahu siapa orang ini, engkau belum melihat apa yang dia lakukan, dan engkau tidak tahu orang macam apa dirinya di balik pintu tertutup. Namun, berdasarkan hal-hal yang telah Kubahas, beserta kelima kalimat yang dia ucapkan, menurutmu, orang seperti apakah dia? Apakah dia cocok menjadi pemimpin gereja? (Tidak.) Lalu mengapa saudara-saudari itu terus memilihnya? Itu karena dia memiliki strategi dan telah menyesatkan orang-orang ini. Dia sama sekali tidak polos dan tidak rendah hati seperti yang terlihat di luarnya; dia jelas memiliki strategi. Kemudian, Aku mengatakan bahwa tidak ada orang di gereja itu yang cocok untuk bertindak sebagai pemimpin dan orang lain harus diutus untuk melayani di posisi tersebut. Namun, ada orang-orang yang tidak mengerti; mereka merasa bahwa pemimpin ini tidak dipilih oleh saudara-saudari. Bagaimana seharusnya "saudara-saudari" didefinisikan? Apakah saudara-saudari merepresentasikan kebenaran? Apakah mereka didefinisikan seperti ini? (Tidak.) Ketika saudara-saudari secara bersama mengajukan tuntutan, aturan, atau pendapat dan argumen, apakah hal-hal ini pasti sesuai dengan kebenaran? Haruskah Tuhan mempertimbangkan masalah mereka dan memperhatikan mereka terlebih dahulu? Dapatkah Tuhan melakukan ini? (Tidak.) Lalu bagaimana seharusnya mereka diperlakukan? Bagaimana saudara-saudari ini seharusnya didefinisikan? Sebagian besar dari mereka bersedia melaksanakan tugas mereka, berjerih payah, dan bekerja, tetapi mereka tidak mengejar kebenaran. Mereka tidak memiliki kemampuan dan kualitas untuk memahami kebenaran, mereka bodoh, mati rasa, dan dungu, mereka tidak mampu membedakan orang atau tidak tahu yang sebenarnya mengenai berbagai hal, dan mereka egois dan mementingkan diri sendiri. Meskipun mereka memiliki beberapa maksud baik dan bersedia meninggalkan banyak hal, mengorbankan diri mereka, dan bekerja keras untuk Tuhan, apa kelemahan fatal mereka? Mereka tidak memahami kebenaran atau tidak menerimanya. Mereka berpegang pada perkataan, "Siapa pun yang memberiku makan adalah ibuku, dan siapa pun yang memberiku uang adalah ayahku." Siapa pun yang baik kepada mereka atau menguntungkan mereka, siapa pun yang berbicara atas nama mereka dan melindungi mereka, itulah orang yang mereka pilih. Jika orang-orang seperti itu diizinkan untuk memilih pemimpin mereka sendiri, mampukah mereka memilih pemimpin yang baik? Mereka tidak mampu. Mampukah mereka membuat kemajuan dalam jalan masuk kehidupan mereka? Jika Yang di Atas membiarkan mereka berbuat semaunya, dan terus bertindak dengan begitu gegabah, bukankah itu tidak bertanggung jawab? (Ya.) Mereka orang-orang yang bingung, tetapi Yang di Atas tidak demikian, dan pemimpin yang dipilih orang-orang ini telah dikeluarkan dan diganti oleh orang lain. Meskipun orang-orang ini tidak mau menerima pemimpin yang baru, selama pemimpin itu mampu melakukan pekerjaan yang nyata, dia jauh lebih baik daripada pemimpin palsu tersebut yang menyesatkan orang. Meskipun saudara-saudari ini tidak memahami pengaturan dari Yang di Atas, akan tiba saatnya ketika mereka memahami beberapa kebenaran dan memiliki sedikit pemahaman tentang berbagai hal, dan pada saat itulah mereka akan tahu siapa yang baik dan siapa yang jahat. Dengan bertindak seperti ini, Yang di Atas sepenuhnya bertanggung jawab atas mereka. Apakah melakukan ini pantas? (Itu pantas.) Meskipun mereka tidak mengerti, mereka tidak boleh dibiarkan melakukan apa pun yang mereka inginkan dalam memilih siapa pun yang mereka inginkan. Apakah mereka ingin memberontak? Jika mereka ingin melakukan kejahatan, menjadi kaki tangan Iblis, mereka akan dihancurkan sepenuhnya. Jadi, Yang di Atas membuat keputusan untuk mereka dan memilih pemimpin lain. Namun, mereka tidak menerimanya; mereka bersikeras bahwa orang yang telah mereka pilih itu adalah orang yang cocok. Bukankah ini jahat? Mengapa mereka selalu berpikir bahwa dia baik? Apa yang begitu baik tentang dia? Mengapa mereka begitu bertekad untuk mempertahankannya? Ada masalah di sana: mereka telah disesatkan dan dirugikan oleh pemimpin palsu ini tanpa menyadarinya. Mereka benar-benar sekelompok orang bodoh. Aku sudah selesai membahas masalah ini. Kita menganggap orang-orang seperti pemimpin palsu ini sebagai kasus yang khas untuk dianalisis dan ditelaah dalam topik ini—melakukan hal ini adalah tepat. Bagaimanapun juga, kejahatan dalam watak mereka itu sendiri adalah hal yang khas.
Melalui persekutuan kita tentang kejahatan dalam perwujudan ketujuh antikristus, dengan disertai contoh-contoh spesifik ini, dan dengan menganalisis serta membandingkannya, apakah pokok bahasan ini menjadi lebih jelas bagimu? Apakah orang yang baru saja Kubahas ini akan mampu mengejar kebenaran di masa depan atau tidak, itu masih belum diketahui, sulit untuk dikatakan, dan kita akan menahan diri untuk tidak menarik kesimpulan apa pun untuk saat ini. Namun, satu hal yang pasti: watak, esensi, dan natur orang itu semuanya jahat. Jadi, apa yang dia cintai? Apakah dia mencintai keadilan dan kebenaran? Apakah dia mencintai berbagai kebenaran yang Tuhan ucapkan? Apakah dia senang menjadi orang yang jujur, memperlakukan orang lain dengan adil, bertindak berdasarkan prinsip, dan mencari kebenaran? Apakah dia mencintai hal-hal ini? Dia tidak mencintai satu pun dari hal-hal ini—ini seratus persen pasti. Melalui beberapa kalimat yang dia ucapkan dan beberapa pertanyaan yang dia ajukan, hal-hal yang dia cintai di lubuk hatinya dan hingga sumsum tulangnya telah tersingkap. Tidak ada satu pun di antara semuanya ini yang selaras dengan hal-hal positif. Siapakah orang-orang yang dia sukai dan ingin dilindunginya? Dia melindungi mereka yang melakukan kejahatan, yang mengganggu pekerjaan gereja, yang sama sekali tidak memiliki kesetiaan dan yang melakukan banyak perbuatan jahat dalam pelaksanaan tugas mereka. Dia tidak memandang orang-orang seperti itu dengan kemarahan atau kebencian; dia bahkan berbicara atas nama mereka dan membela mereka. Hal ini menunjukkan apa? Itu menunjukkan bahwa mereka adalah dari jenis yang sama: mereka memiliki minat yang sama dan esensi yang sama. Mereka tentu saja saling bersepakat, dan mereka adalah dua jenis orang yang sama busuknya. Ketika ada saudara-saudari yang terus-menerus memiliki gagasan dan kesalahpahaman tentang firman dan tindakan Tuhan, bagaimana perasaan pemimpin tersebut? Apakah dia menanggung beban ketika harus menyelesaikan masalah-masalah ini? (Tidak.) Dia tidak menanggung beban ini; dia tidak membahas masalah-masalah ini ataupun memperhatikan hal-hal ini—dia mengabaikannya. Ketika seseorang mempermalukan nama Tuhan, atau mengacaukan dan mengganggu pekerjaan rumah Tuhan, ketika seseorang tidak setia dan asal-asalan dalam melaksanakan tugasnya, atau merugikan kepentingan rumah Tuhan dan mendatangkan gangguan dan kehancuran saat melaksanakan tugasnya, atau melampiaskan kenegatifan dan menyebarkan gagasan, dapatkah dia mengidentifikasi semua ini sebagai masalah? Dia tidak dapat mengidentifikasi hal-hal ini sebagai masalah; dia berpikir, "Wajar jika masalah-masalah ini ada; siapa yang tidak memperlihatkan kerusakan?" Apa yang dia maksudkan? Dia bermaksud mengatakan bahwa orang-orang itu haruslah bertindak seperti ini, karena dengan begitu dia tidak akan tampak begitu buruk—dia dapat "bersembunyi" dan "terlindungi." Bukankah ini jahat? Orang-orang ini selalu menyebabkan gangguan dan kekacauan, dan dia tidak menanganinya. Berdasarkan hal ini, katakan kepada-Ku, apakah dia memiliki rasa keadilan? Apakah dia mencintai kebenaran? Dia menganggap rumah Tuhan sebagai tempat seperti apa? Dia tidak ingin rumah Tuhan dipenuhi dengan orang-orang yang jujur, orang-orang yang setia kepada Tuhan, orang-orang yang mengikuti jalan Tuhan dan tahu posisi mereka saat melaksanakan tugas mereka. Dia tidak ingin semua orang terbuka dan mempersekutukan firman Tuhan, tunduk kepada Tuhan dan menjadi saksi bagi-Nya. Dia tidak ingin semua orang di rumah Tuhan menjadi seperti itu. Jadi, apa yang dia inginkan? Dia ingin semua orang menjalin hubungan yang mementingkan diri sendiri, menjaga kepentingan satu sama lain, tidak merugikan orang lain, atau tidak mengungkap rahasia siapa pun. Dia ingin semua orang saling melindungi dan menutupi, menyembunyikan hal-hal buruk yang dilakukan orang lain dari orang luar, dan bertindak sebagai front yang bersatu. Itulah yang dia inginkan. Ketika seseorang menyingkapkan kesalahan dan keadaan orang lain yang sebenarnya dan membeberkan hal-hal ini ke publik, berbicara langsung dan memberi tahu semua orang tentang hal itu, dia membenci dan menolak tindakan seperti itu. Dia suka ketika kesalahan tetap disembunyikan dan diselubungi, ketika kebohongan tidak terungkap, dan ketika siapa pun yang terlibat dalam tipu daya atau merugikan kepentingan rumah Tuhan tidak ditangani berdasarkan prinsip. Di gereja yang dia awasi, apa yang terjadi dengan firman Tuhan dan ketetapan administratif serta pengaturan kerja rumah Tuhan? Itu semua menjadi kata-kata yang tak bermakna, dan tidak dapat dilaksanakan. Mengapa itu tidak dapat dilaksanakan? Karena dia menghalanginya; dia menjadi tembok yang menghalangi dilaksanakannya semua itu. Inilah watak jahat yang antikristus perlihatkan dengan cara memutarbalikkan fakta, menggunakan taktik tertentu dan terlibat dalam rencana licik dan tipu daya tertentu untuk membodohi dan menipu orang lain demi mencapai tujuan mereka sendiri.
Di gereja-gereja di mana antikristus berkuasa, pengaturan kerja rumah Tuhan tidak dapat dilaksanakan. Pada saat yang sama, sebuah fenomena aneh muncul di gereja-gereja tersebut, di mana satu-satunya pekerjaan yang dilaksanakan adalah pekerjaan yang tidak ada hubungannya atau yang bertentangan dengan pengaturan kerja rumah Tuhan, yang membuat munculnya perbedaan pendapat dan argumen di antara saudara-saudari, dan menimbulkan kekacauan di gereja. Bagaimana para pemimpin palsu bertindak? Mereka tidak bekerja sesuai dengan pengaturan kerja rumah Tuhan; seolah-olah mereka tidak melakukan apa pun, dan mereka sama sekali tidak menanggapi pengaturan kerja tersebut. Orang-orang di bawah para pemimpin ini tidak tahu apa-apa; seperti tumpukan pasir yang tercecer, tidak ada yang mengatur mereka—setiap orang melakukan apa pun yang mereka inginkan, dengan cara apa pun yang mereka inginkan. Para pemimpin palsu tidak mengungkapkan pernyataan apa pun dan tidak memikul tanggung jawab ini. Namun, antikristus bertindak dengan cara berbeda. Mereka tidak hanya gagal melaksanakan pengaturan kerja, mereka juga membuat pernyataan dan melakukan tindakan mereka sendiri. Ada di antara mereka yang mengambil pengaturan kerja dari Yang di Atas dan mengubahnya, menjadikannya pernyataan mereka sendiri, yang kemudian mereka terapkan, dan ada di antara mereka yang sama sekali tidak bertindak sesuai dengan pengaturan kerja dari Yang di Atas, dan hanya melakukan urusan mereka sendiri. Mereka menahan pengaturan kerja dari Yang di Atas dan tidak menyampaikannya kepada orang-orang di bawah mereka, membiarkan mereka berada dalam kegelapan sementara mereka sendiri berbuat sekehendak hati mereka, bahkan menciptakan teori dan pernyataan mereka sendiri untuk menyesatkan dan menipu orang-orang di bawah mereka. Jadi, jangan melihat seberapa banyak antikristus mampu meninggalkan atau penderitaan apa yang mampu mereka tanggung di luarnya. Kesampingkan tindakan dan perilaku lahiriah mereka, dan lihatlah esensi dari hal-hal yang mereka lakukan. Hubungan seperti apa yang mereka miliki dengan Tuhan? Mereka menentang semua yang telah Tuhan firmankan dan lakukan, menentang semua yang Tuhan ingin untuk saudara-saudari pahami, dan semua yang Dia tuntut untuk dilaksanakan di jajaran bawah di gereja—mereka menentang semua hal ini. Ada orang-orang yang mungkin bertanya, "Apakah gagal melaksanakan hal-hal ini sama dengan menentangnya?" Mengapa mereka tidak melaksanakan hal-hal ini? Karena mereka tidak menyetujui hal-hal tersebut. Bahwa mereka tidak menyetujui hal-hal ini, apakah itu berarti mereka lebih tinggi daripada rumah Tuhan? Bahwa mereka tidak menyetujui hal-hal ini, apakah itu berarti mereka memiliki rencana yang lebih baik? Tidak. Jadi, mengapa mereka berani tidak melaksanakan hal-hal ini hanya karena mereka tidak menyetujuinya? Karena mereka ingin mendominasi dan mengendalikan gereja. Mereka yakin bahwa jika mereka melaksanakan semua hal sepenuhnya sesuai dengan pengaturan kerja dan tuntutan dari Yang di Atas, kontribusi mereka mungkin tidak diperhatikan, tidak menonjol, dan tidak terlihat oleh siapa pun. Bagi antikristus, ini akan menjadi bencana. Jika setiap orang bersaksi bagi Tuhan dan secara teratur mempersekutukan kebenaran, jika setiap orang dapat memahami kebenaran, menangani masalah berdasarkan prinsip, mencari kebenaran dan berdoa serta berseru kepada Tuhan ketika menghadapi masalah, lalu apa fungsi mereka? Antikristus tidak mengejar kebenaran, jadi mereka tidak akan ada fungsinya; mereka akan menjadi hiasan belaka. Jika mereka menjadi hiasan, dan tidak ada lagi yang akan memperhatikan mereka, akankah mereka menerima hal ini? Tidak. Mereka akan memikirkan cara untuk menyelamatkan situasi. Antikristus memiliki watak yang jahat dan esensi yang jahat—dapatkah mereka mengantisipasi bahwa mereka akan tersingkap jika saudara-saudari semuanya mengejar kebenaran? Antikristus sangat buruk, dan mereka tidak mengejar kebenaran; mereka jahat, licik, berbahaya, dan mereka tidak mencintai hal-hal yang positif. Jika setiap orang memahami kebenaran, mereka akan mampu mengidentifikasi antikristus. Apakah antikristus mengetahui hal ini? Ya. Mereka dapat merasakannya dalam roh mereka. Ini seperti ketika engkau pergi ke suatu tempat dan bertemu dengan roh jahat. Ketika roh jahat itu melihatmu, dia merasa engkau tidak menyenangkan, dan hanya dengan sekali pandang, engkau akan merasa bahwa roh jahat itu menjijikkan, dan tidak ingin berbicara dengannya. Sebenarnya, dia tidak menyinggung perasaanmu atau melakukan apa pun yang merugikanmu, tetapi engkau merasa dia menjijikkan untuk dilihat, dan mendengarkannya berbicara membuatmu merasa lebih jijik. Sebenarnya, dia tidak mengenalmu, dan engkau pun tidak mengenalnya. Apa yang terjadi di sini? Engkau dapat merasakan dalam rohmu bahwa engkau dan dia bukan jenis orang yang sama. Antikristus adalah musuh umat pilihan Tuhan. Jika engkau tidak memiliki persepsi atau kesadaran ketika berinteraksi dengan mereka, bukankah itu berarti engkau sangat mati rasa? Katakanlah ketika seorang antikristus tidak banyak bicara, dan hanya mengucapkan beberapa patah kata sambil mengungkapkan suatu argumen, mengemukakan sudut pandang, atau memiliki sikap tertentu dalam tindakannya, engkau tidak dapat melihat semua hal ini dengan jelas. Jika engkau berinteraksi dengannya untuk waktu yang lama, dan masih belum memiliki kesadaran ini, dan suatu hari Yang di Atas mendefinisikan orang itu sebagai antikristus, dan baru pada saat itulah engkau akhirnya memiliki pencerahan ini dan merasakan sedikit ketakutan, berpikir, "Bagaimana mungkin aku tidak dapat mengidentifikasi antikristus yang sejelas itu! Betapa berbahayanya!" betapa lambat dan mati rasanya engkau!
Kejahatan antikristus memiliki satu ciri yang jelas, dan Aku akan memberitahumu rahasia untuk mengidentifikasi hal itu: dalam ucapan maupun tindakan mereka, engkau tidak dapat memahami kedalamannya ataupun mengetahui isi hati mereka yang sebenarnya. Saat berbicara kepadamu, mata mereka selalu berputar, dan engkau tidak dapat mengetahui rencana licik macam apa yang sedang mereka pikirkan. Terkadang, mereka membuatmu merasa bahwa mereka setia atau sangat tulus, tetapi ini tidak benar—engkau tidak pernah bisa mengetahui diri mereka yang sebenarnya. Engkau memiliki perasaan tertentu di hatimu, perasaan bahwa ada kelicikan mendalam dalam pemikiran mereka, kedalaman yang tak terselami, bahwa mereka licik. Ini adalah ciri pertama dari kejahatan antikristus, dan ini menunjukkan bahwa antikristus memiliki sifat yang jahat. Apa ciri kedua dari kejahatan antikristus? Yaitu bahwa semua yang mereka katakan dan lakukan sangat menyesatkan. Di manakah penyesatan ini terlihat? Dalam kecakapan khusus mereka untuk memahami psikologi manusia, dalam mengatakan hal-hal yang sesuai dengan gagasan dan imajinasi manusia dan mudah diterima. Namun, ada satu hal yang harus mampu kauidentifikasi: mereka tidak pernah mewujudkan hal-hal menyenangkan yang mereka katakan. Sebagai contoh, mereka mengkhotbahkan doktrin kepada orang lain, memberi tahu mereka cara menjadi orang jujur, cara berdoa, dan membiarkan Tuhan menjadi penguasa mereka ketika sesuatu menimpa mereka, tetapi ketika sesuatu terjadi pada antikristus itu sendiri, mereka tidak menerapkan kebenaran. Yang mereka lakukan hanyalah bertindak sesuai dengan keinginan mereka sendiri, dan memikirkan tak terhitung banyaknya cara untuk menguntungkan diri mereka sendiri, membuat orang lain melayani mereka dan menangani urusan mereka. Mereka tidak pernah berdoa kepada Tuhan atau membiarkan Dia menjadi penguasa mereka. Mereka mengatakan semua hal yang menyenangkan, tetapi tindakan mereka tidak sejalan dengan apa yang mereka katakan. Hal pertama yang mereka pertimbangkan ketika mengambil tindakan adalah keuntungan bagi diri mereka sendiri; mereka tidak menerima pengaturan dan penataan Tuhan. Orang-orang melihat bahwa mereka tidak taat ketika melakukan sesuatu, bahwa mereka selalu mencari cara untuk menguntungkan diri mereka sendiri dan mencari jalan keluar. Inilah sisi licik dan jahat antikristus yang dapat dilihat orang. Ketika bekerja, terkadang antikristus mampu menanggung kesulitan dan membayar harga, bahkan terkadang tidak tidur dan tidak makan, tetapi mereka hanya melakukan ini untuk mendapatkan status atau membuat diri mereka sendiri terkenal. Mereka menderita kesulitan demi ambisi dan tujuan mereka tetapi bersikap asal-asalan dalam pekerjaan penting yang rumah Tuhan atur bagi mereka, yang hampir tidak mereka laksanakan. Jadi, apakah mereka tunduk pada pengaturan Tuhan dalam semua yang mereka lakukan? Apakah mereka melaksanakan tugas mereka? Ada masalah di sini. Ada pula jenis perilaku lain, yaitu ketika saudara-saudari mengemukakan pendapat yang berbeda, antikristus akan menolaknya secara tidak langsung, berkata berbelit-belit, membuat orang mengira bahwa antikristus itu telah bersekutu dan berdiskusi bersama mereka—tetapi pada akhirnya, setiap orang harus melakukan apa yang mereka katakan. Mereka selalu mencari cara untuk menolak saran orang lain, sehingga orang mengikuti ide-ide mereka dan melakukan apa yang mereka katakan. Seperti inikah mencari prinsip-prinsip kebenaran itu? Tentu saja tidak. Jadi, apa prinsip mereka dalam bekerja? Bahwa setiap orang harus mendengarkan mereka dan mematuhi mereka, bahwa tidak ada yang lebih baik daripada mereka untuk didengarkan dan dipatuhi, dan bahwa ide-ide mereka adalah yang terbaik dan tertinggi. Antikristus ingin setiap orang merasa bahwa apa yang mereka katakan adalah benar, bahwa perkataan mereka adalah kebenaran. Bukankah ini jahat? Inilah ciri kedua dari kejahatan antikristus. Ciri ketiga dari kejahatan antikristus adalah bahwa ketika mereka bersaksi tentang diri mereka sendiri, mereka sering bersaksi tentang kontribusi mereka, kesulitan yang telah mereka derita, dan hal-hal bermanfaat yang telah mereka lakukan untuk semua orang, dengan menanamkannya ke dalam pikiran orang-orang, sehingga orang-orang itu akan ingat bahwa mereka sedang turut menikmati keberhasilan antikristus tersebut. Jika seseorang memuji atau berterima kasih kepada seorang antikristus, dia bahkan mungkin mengucapkan beberapa kata yang sangat rohani, seperti, "Syukur kepada tuhan. Ini semua adalah pekerjaan tuhan. Kasih karunia tuhan sudah cukup bagi kita", sehingga setiap orang melihat bahwa mereka sangat rohani, dan bahwa mereka adalah hamba Tuhan yang baik. Padahal sebenarnya, mereka sedang meninggikan dan bersaksi bagi diri mereka sendiri, dan sama sekali tidak ada tempat bagi Tuhan di hati mereka. Di benak semua orang, status antikristus telah jauh melampaui status Tuhan. Bukankah ini bukti nyata bahwa antikristus sedang bersaksi bagi diri mereka sendiri? Di gereja-gereja di mana antikristus memegang kekuasaan dan memegang kendali, mereka memiliki status tertinggi di hati orang-orang. Tuhan hanya bisa menjadi yang kedua atau ketiga. Jika Tuhan pergi ke gereja tempat seorang antikristus berkuasa lalu mengatakan sesuatu, akankah apa yang Dia katakan dipahami oleh orang-orang di sana? Akankah mereka menerimanya dengan segenap hati? Sulit untuk dikatakan. Ini cukup untuk membuktikan seberapa besar upaya antikristus dalam bersaksi bagi diri mereka sendiri. Mereka sama sekali tidak bersaksi bagi Tuhan, tetapi menggunakan semua kesempatan untuk bersaksi bagi Tuhan untuk bersaksi bagi diri mereka sendiri. Bukankah taktik yang antikristus gunakan ini berbahaya? Bukankah itu sangat jahat? Melalui ketiga ciri yang dipersekutukan di sini, mudah untuk mengidentifikasi antikristus.
Antikristus memiliki satu ciri lagi, dan itu juga merupakan perwujudan utama dari watak jahat mereka. Yaitu bahwa bagaimanapun cara rumah Tuhan mempersekutukan kebenaran, bagaimanapun cara umat pilihan Tuhan bersekutu tentang bagaimana mereka mengenal diri mereka sendiri, atau bagaimana mereka menerima penghakiman, hajaran, dan pemangkasan, antikristus tidak memedulikannya. Mereka tetap mengejar ketenaran, keuntungan, dan status, dan tidak pernah melepaskan maksud dan keinginan mereka untuk memperoleh berkat. Di benak antikristus, asalkan seseorang mampu melaksanakan tugas, membayar harga, dan menderita beberapa kesulitan, sudah seharusnya mereka diberkati oleh Tuhan. Jadi, setelah melakukan pekerjaan gereja selama beberapa waktu, mereka mulai mencatat pekerjaan yang telah mereka lakukan untuk gereja, kontribusi yang telah mereka berikan untuk rumah Tuhan, dan apa saja yang telah mereka lakukan untuk saudara-saudari. Mereka menyimpan semua ini rapat-rapat dalam benak mereka, menunggu untuk melihat kasih karunia dan berkat apa yang akan mereka peroleh dari Tuhan, sehingga mereka dapat menentukan apakah yang mereka lakukan itu sepadan atau tidak. Mengapa mereka selalu menyibukkan diri mereka dengan hal-hal seperti itu? Apa yang mereka kejar di lubuk hati mereka? Apa tujuan mereka percaya kepada Tuhan? Sejak awal, kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah tentang memperoleh berkat. Dan, meskipun sudah bertahun-tahun mereka mendengarkan khotbah, sebanyak apa pun firman Tuhan yang mereka makan dan minum, sebanyak apa pun doktrin yang mereka pahami, mereka tidak akan pernah melepaskan keinginan dan maksud mereka untuk diberkati. Jika engkau meminta mereka untuk menjadi makhluk ciptaan yang taat serta menerima kedaulatan dan pengaturan Tuhan, mereka akan berkata, "Itu tidak ada hubungannya denganku. Itu bukan yang harus kuperjuangkan. Yang harus kuperjuangkan adalah: setelah aku berjuang, setelah aku melakukan upaya yang diperlukan dan menderita kesulitan yang diperlukan—setelah aku melakukannya sesuai dengan apa yang tuhan tuntut—tuhan haruslah memberiku upah dan mengizinkanku untuk tetap tinggal, dan dimahkotai di dalam kerajaan, serta memegang kedudukan yang lebih tinggi daripada umat tuhan. Setidaknya aku harus memimpin dua atau tiga kota". Inilah yang paling dipedulikan oleh antikristus. Bagaimanapun cara rumah Tuhan mempersekutukan kebenaran, maksud dan keinginan mereka untuk memperoleh berkat tidak bisa dilepaskan; mereka sejenis dengan Paulus. Bukankah transaksi yang sepenuhnya seperti ini mengandung semacam watak yang jahat dan kejam? Ada orang-orang beragama yang berkata, "Generasi kita mengikuti tuhan di jalan salib. Tuhan memilih kita, jadi kita berhak untuk diberkati. Kita telah menderita dan membayar harga, dan kita telah minum anggur dari cawan yang pahit. Sebagian dari kita bahkan telah ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara. Setelah mengalami semua penderitaan ini, setelah mendengar begitu banyak khotbah, dan belajar banyak tentang Alkitab, jika suatu hari kita tidak diberkati, kita akan pergi ke tingkat yang ketiga dari surga dan berdebat dengan tuhan." Pernahkah engkau mendengar hal seperti ini? Mereka berkata akan pergi ke tingkat yang ketiga dari surga dan berdebat dengan Tuhan—betapa beraninya mereka? Bukankah mendengarnya saja membuatmu merasa takut? Siapa yang berani mencoba dan berdebat dengan Tuhan? Untungnya, Yesus yang mereka percayai telah lama naik ke surga. Seandainya Yesus masih berada di bumi, bukankah mereka akan berusaha menyalibkan-Nya lagi? Tentu saja, ada orang-orang yang pada awalnya mungkin menganggap perkataan seperti itu berkuasa dan mengesankan ketika mereka pertama kali mulai percaya kepada Tuhan, mengira bahwa orang seharusnya memiliki ambisi dan tekad seperti ini. Namun, setelah percaya sampai sekarang, bagaimana engkau semua memandang perkataan ini? Bukankah orang-orang seperti itu adalah para penghulu malaikat? Bukankah mereka adalah para Iblis? Engkau bisa berdebat dengan siapa saja tetapi tidak dengan Tuhan. Engkau tidak boleh melakukan hal seperti itu, atau bahkan berpikir untuk melakukannya pun tidak boleh. Berkat itu berasal dari Tuhan: Dia memberikannya kepada siapa pun yang Dia inginkan. Sekalipun engkau memenuhi persyaratan untuk menerima berkat dan Tuhan tidak memberikannya kepadamu, engkau tetap tidak boleh berdebat dengan Tuhan. Seluruh alam semesta dan semua manusia berada di bawah kekuasaan Tuhan; Tuhan adalah penentu keputusan. Bagaimana mungkin engkau, seorang manusia kecil, berani berdebat dengan Tuhan? Bagaimana engkau bisa begitu melebih-lebihkan kemampuanmu sendiri? Mengapa engkau tidak becermin untuk melihat siapa dirimu? Dengan berani menentang dan melawan Sang Pencipta dengan cara seperti ini, bukankah engkau sedang mencari mati? "Jika suatu hari kita tidak diberkati, kita akan pergi ke tingkat yang ketiga dari surga dan berdebat dengan tuhan" adalah pernyataan yang secara terbuka menentang Tuhan. Tempat seperti apakah tingkat yang ketiga dari surga itu? Itu adalah tempat Tuhan bersemayam. Berani pergi ke tingkat yang ketiga dari surga untuk berdebat dengan Tuhan sama saja dengan berusaha untuk "menggulingkan" Tuhan! Bukankah demikian? Ada orang-orang yang mungkin bertanya, "Apa hubungannya ini dengan antikristus?" Ini banyak hubungannya dengan mereka, karena semua orang yang ingin pergi ke tingkat yang ketiga dari surga untuk berdebat dengan Tuhan adalah antikristus. Hanya antikristus yang mampu mengatakan hal-hal seperti itu. Perkataan seperti ini adalah suara yang antikristus pendam di lubuk hati mereka. Inilah kejahatan mereka. Meskipun antikristus mungkin tidak mengucapkan perkataan ini secara terbuka, mereka memang memendam semua hal ini di dalam hati mereka, hanya saja mereka tidak berani mengungkapkannya, dan tidak membiarkan seorang pun mengetahuinya. Namun, keinginan dan ambisi di lubuk hati mereka membara seperti api yang tak terpadamkan. Mengapa demikian? Karena antikristus tidak mencintai kebenaran. Mereka tidak mencintai keadilan dan kebenaran Tuhan, penghakiman dan hajaran Tuhan, dan mereka tentu saja tidak mencintai kemahakuasaan, hikmat, dan kedaulatan Tuhan atas segala sesuatu. Mereka tidak mencintai semua hal ini—mereka membencinya. Jadi, apa yang mereka cintai? Mereka mencintai status dan memedulikan upah. Mereka berkata, "Aku memiliki karunia, bakat, dan kemampuan. Aku telah bekerja keras untuk gereja, jadi tuhan harus membalasku dan memberiku upah!" Bukankah mereka berada dalam masalah? Bukankah ini berarti mencari mati? Bukankah ini tantangan langsung kepada Tuhan? Bukankah ini berarti menantang Sang Pencipta? Berani mengarahkan ujung tombak mereka langsung kepada Tuhan, Sang Pencipta—ini adalah sesuatu yang hanya Iblis, si penghulu malaikat, yang mampu melakukan. Jika memang ada orang yang memiliki sudut pandang seperti itu, yang mampu melakukan tindakan seperti itu, berarti tidak diragukan lagi bahwa mereka adalah antikristus. Di bumi, hanya antikristus yang berani menentang Tuhan secara terbuka dan mengkritik-Nya seperti ini. Ada yang mungkin berkata, "Antikristus yang kami lihat tidak seberani atau selancang ini." Ini perlu dilihat bagaimana konteks dan lingkungan tempat antikristus itu berada. Bagaimana mungkin mereka berani unjuk gigi jika mereka belum sepenuhnya memperoleh kekuasaan dan memapankan diri mereka? Antikristus tahu bahwa mereka perlu menunggu waktu yang tepat, menunggu saatnya untuk bangkit. Setelah mereka menjadi mampu, mereka pun sepenuhnya unjuk gigi. Meskipun beberapa antikristus mampu menyembunyikan diri mereka yang sebenarnya dengan cukup baik saat mereka tidak memiliki status, dan di luarnya mereka terlihat tidak ada masalah, begitu mereka mendapatkan status dan memapankan diri mereka, kejahatan dan keburukan mereka sepenuhnya tersingkap. Itu seperti orang-orang tertentu yang tidak memiliki kenyataan kebenaran. Ketika mereka tidak memiliki status apa pun, mereka hanya bisa dengan enggan tunduk untuk dipangkas, dan tidak menentang dalam hati mereka. Namun, jika mereka menjadi pemimpin atau pekerja dan mendapatkan sejumlah prestise di antara umat pilihan Tuhan, ketika mereka dipangkas, kemungkinan besar mereka akan memperlihatkan diri mereka yang sebenarnya, dan mulai berdebat dengan Tuhan serta menentang-Nya. Ini seperti bagaimana sebagian orang melaksanakan tugas mereka dengan baik dan tidak memiliki keluhan apa pun dalam keadaan normal, tetapi jika dihadapkan dengan kanker dan kematian yang mendekat dengan cepat, kemungkinan besar mereka akan memperlihatkan diri mereka yang sebenarnya. Mereka akan mulai mengeluh tentang Tuhan, berdebat dengan-Nya, dan menentang-Nya. Antikristus, kelompok orang ini, muak akan kebenaran dan membenci kebenaran, serta mereka tidak pernah menerapkan kebenaran. Lalu, mengapa, bahkan setelah diungkapkan dan disingkapkan, mereka tetap bersedia berjerih payah di gereja, dan bahkan menjadi pengikut yang paling kecil? Apa yang sedang terjadi? Mereka memiliki tujuan: mereka tidak akan pernah melepaskan maksud mereka untuk memperoleh berkat. Pola pikir mereka adalah, "Aku akan memegang erat tali penyelamat terakhir ini. Jika aku tidak dapat memperoleh berkat, aku tidak akan pernah membiarkan tuhan begitu saja. Jika aku tidak dapat memperoleh berkat, berarti tuhan bukanlah tuhan!" Watak macam apa ini? Berani dengan lancangnya menyangkal Tuhan dan menentang-Nya—ini adalah kejahatan. Selama mereka memiliki harapan sekecil apa pun untuk memperoleh berkat, mereka akan tinggal di rumah Tuhan dan menunggu berkat-berkat itu. Bagaimana hal ini dapat diamati? Mereka seperti orang Farisi, selalu berpura-pura baik—bukankah maksud dan tujuan di balik ini jelas? Terlihat sebaik apa pun perilaku mereka di luarnya, sebesar apa pun penderitaan mereka di luarnya, mereka tidak pernah menerapkan kebenaran, mereka tidak mencari kebenaran ketika mereka bertindak, atau tidak berdoa kepada Tuhan dan tidak mencari maksud-maksud-Nya. Mereka tidak pernah melakukan sesuatu yang Tuhan sukai. Sebaliknya, mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan dan apa yang mereka sukai, hanya berusaha untuk memuaskan ambisi dan keinginan mereka sendiri untuk mendapatkan berkat. Bukankah ini akan membuat mereka mendapat masalah? Bukankah ini menyingkapkan esensi antikristus? Apa yang antikristus cintai dan kejar benar-benar merepresentasikan watak Iblis dalam diri mereka. Mereka menganggap apa yang mereka cintai dan kejar sebagai hal-hal positif yang menyenangkan Tuhan, dan berusaha membuat-Nya menerima dan memberkati mereka. Apakah ini sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran? Bukankah ini berarti menentang Tuhan dan bertekad untuk melawan-Nya? Antikristus berusaha bertransaksi dengan Tuhan di setiap kesempatan. Mereka menggunakan penderitaan dan harga yang mereka bayar untuk menuntut upah dan mahkota dari Tuhan, untuk menukarnya dengan tempat tujuan yang baik. Namun, bukankah mereka salah perhitungan? Dengan menentang Tuhan dengan cara seperti ini, bagaimana mungkin mereka tidak menghadapi hukuman Tuhan? Inilah balasan yang setimpal atas dosa-dosa mereka. Inilah balasannya.
Pernah ada seorang antikristus yang tahu sedikit tentang seni menyanyi dan menari, dan pada waktu itu dia ditugaskan untuk memimpin saudara-saudari di paduan suara untuk mempelajari seni tersebut. Saudara-saudari itu masih muda, dan kebanyakan dari mereka belum terlalu lama percaya kepada Tuhan; mereka hanya bersemangat dan bersedia melaksanakan tugas mereka, itu saja, tetapi mereka tidak memahami kebenaran, dan sebagian dari mereka bahkan belum memiliki landasan. Sementara antikristus itu bekerja, dia membimbing mereka untuk mengalami perasaan akan pekerjaan Roh Kudus, membuat mereka mengalami perbedaan antara perasaan akan kehadiran Tuhan dan ketidakhadiran-Nya—dia selalu membuat mereka mengandalkan perasaan mereka. Dia tidak memahami kebenaran, dan dia juga tidak memiliki pengalaman nyata, tetapi dia salah mengarahkan dan menyesatkan saudara-saudari dengan cara seperti ini berdasarkan gagasan dan imajinasinya. Yang di Atas tahu bahwa antikristus ini tidak memiliki kenyataan kebenaran, dan hanya memintanya untuk mengajar dan menjelaskan seni tersebut. Melaksanakan aspek dari tugasnya ini sudah dianggap memadai dan merupakan pemenuhan tanggung jawabnya. Namun, dia tetap ingin "mempersekutukan kebenaran", dan membuat orang memahami perasaan mereka dan mengandalkan perasaan mereka. Dengan bertindak seperti ini, bukankah mudah baginya untuk membawa orang-orang ke dalam perasaan supernatural dari pekerjaan roh jahat? Ini terlalu berbahaya! Begitu roh jahat memanfaatkan kesempatan seperti ini dan merasuki seseorang, orang itu akan hancur. Selama masa pelatihan, dia meminta orang-orang ini berdoa, dan setelah berdoa, dia membuat mereka melihat bagaimana Roh Kudus bekerja, dan apakah mereka berkeringat, menangis, atau memiliki perasaan lain dalam tubuh mereka. Dia menekankan hal-hal ini, padahal sebenarnya, hal-hal ini telah dijelaskan dengan cukup gamblang. Ada begitu banyak kebenaran, tetapi dia tidak mempersekutukannya, dia juga tidak menuntun orang-orang itu untuk makan dan minum firman Tuhan, dan dia gagal untuk melakukan pekerjaan yang semestinya dia lakukan. Dia tidak mengizinkan saudara-saudari untuk membuat koreografi tarian, dan sebaliknya membiarkan semua orang menari di atas panggung sesuai keinginan hati mereka, berimprovisasi sesuka hati mereka, bahkan berkata, "Tidak apa-apa, tuhan sedang memimpin kita, jadi kita tidak takut, roh kudus sedang bekerja!" Antikristus ini tidak memahami kebenaran, jadi dia selalu melakukan hal-hal yang bodoh. Saudara-saudari tidak memiliki kemampuan untuk membedakan hal ini, jadi mereka mendengarkan antikristus ini dan mulai berdoa, "Tuhan, mohon bekerjalah, Tuhan, mohon bekerjalah ...." Mereka berusaha sekuat tenaga untuk berdoa "dengan segenap hati mereka", dan bahkan menangis setelah berdoa, lalu mereka naik ke panggung dan berimprovisasi dalam tarian. Mereka yang menonton dari bawah panggung merasakan bahwa suasananya luar biasa dan Roh Kudus sedang melakukan pekerjaan yang penuh kuasa! Mereka menangis saat melihat yang lain menari, seolah-olah mereka telah merasakan pekerjaan Roh Kudus. Pada akhirnya, orang-orang ini merekam semua hal ini dan mengambil gambar untuk Kulihat. Sebagian orang dalam gambar itu menangis dengan mata tertutup, dan di tengah musim dingin wajah mereka semuanya merah karena kepanasan. Aku melihat masalah sedang terjadi dan orang-orang ini sedang dihancurkan oleh orang itu. Dia hanya diminta untuk mengajarkan keterampilan itu, dan dia tidak memahami kebenaran apa pun. Dia hanya bertindak membabi buta berdasarkan imajinasinya, ingin menemukan perasaan akan pekerjaan Roh Kudus. Apakah pekerjaan Roh Kudus adalah masalah perasaan? Engkau harus memahami kebenaran—itu nyata. Perasaan saja adalah hampa dan tidak berguna. Bisakah engkau memahami kebenaran dan maksud-maksud Tuhan berdasarkan perasaanmu? Sama sekali tidak. Engkau tidak perlu mencari perasaan, engkau hanya perlu mencari prinsip dan maksud Tuhan berdasarkan firman Tuhan, lalu membandingkannya dengan hal-hal yang menimpamu—ini sangat nyata, dan engkau perlahan-lahan akan memahami kebenaran. Ketika engkau melakukan penerapan berdasarkan firman Tuhan, Roh Kudus tentu saja akan mulai bekerja. Sekalipun Roh Kudus tidak bekerja, karena engkau telah melakukan penerapan berdasarkan firman Tuhan, Tuhan akan mengakuimu sebagai pengikut-Nya—ini sangat nyata, ini adalah hal yang paling benar. Antikristus itu tidak menyampaikan persekutuannya seperti ini, tetapi selalu mendorong orang-orang itu untuk mencari perasaan, mencari hal-hal seperti tanda-tanda dan keajaiban, serta mimpi. Ini adalah orang awam yang tidak memiliki pemahaman rohani yang memimpin sekelompok anak-anak yang bodoh dan tidak tahu apa-apa untuk melakukan hal-hal konyol. Orang-orang dalam gambar-gambar itu menangis dan meratap. Itu merepresentasikan apa? Itu tidak merepresentasikan apa pun, tetapi ada sesuatu yang menjelaskan natur dari apa yang sedang dia lakukan. Antikristus ini mengambil gambar-gambar dari semua hal ini dan melabelinya "perincian pekerjaan Tuhan". Apakah "perincian" ini? Orang-orang itu tidak memahami kebenaran, mereka mencari perasaan akan pekerjaan Roh Kudus dan berimprovisasi tanpa alasan yang baik, dan setiap kali mereka menari, tariannya berbeda, karena setiap kali perasaannya berbeda, dan "tuntunan" Tuhan pun berbeda—itulah "perincian" tersebut. Apa lagi yang termasuk dalam "perincian" itu? Antikristus juga mengatakan bahwa itu adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus. Ketika dia mengatakan ini, saudara-saudari menjadi gembira, seolah-olah iman dan tingkat pertumbuhan mereka tiba-tiba berkembang secara signifikan. Mengapa dia mengatakan "perincian"? Berasal dari mana kata "perincian" ini? Aku pernah menyebutkan perincian pekerjaan Tuhan. Merujuk pada apakah perincian ini? Ini merujuk kepada hasil pekerjaan Tuhan dalam diri manusia yang dapat dilihat dan dipahami oleh manusia, dan itu tidak bersifat supernatural, juga tidak samar. Itu adalah sesuatu yang dapat kaurasakan. Itu adalah ketika Tuhan telah melakukan banyak pekerjaan dalam dirimu, mengucapkan banyak firman kepadamu, mengerahkan upaya yang sungguh-sungguh, dan dengan demikian mengubah cara hidupmu, pandanganmu terhadap berbagai hal, sikap yang kaumiliki saat melakukan berbagai hal, sikapmu terhadap Tuhan, dan bagian-bagian lain dari dirimu. Yang berarti, itu adalah hasil dan buah dari pekerjaan Tuhan—inilah yang dimaksud dengan perincian. Antikristus itu juga menyebut hal-hal yang dia lakukan sebagai "perincian". Dengan mengesampingkan natur dari hal-hal ini untuk saat ini, apa yang dapat engkau semua lihat dengan hanya menganalisis frasa ini? Tuhan bekerja dalam diri manusia, dan Dia telah berkata bahwa manusia akan melihat perincian pekerjaan yang Dia lakukan dalam diri mereka, tetapi antikristus ini sedang menuntun semua orang untuk mengamuk, dan mengacaukan segalanya, tetapi dia juga menyebut ini "perincian"—apa yang berusaha dia lakukan? (Dia ingin menjadi setara dengan Tuhan.) Benar. Berasal dari manakah istilah "perincian" yang dia gunakan? Itu berasal dari keinginannya untuk setara dengan Tuhan dan meniru Tuhan. Dengan menggunakan istilah ini, yang dia maksud adalah, "Tuhan bekerja dalam perincian, dan tuntunanku terhadap sekelompok orang ini juga adalah untuk melakukan perincian." Keterangan setelah "perincian" adalah bahwa itu adalah "pekerjaan Tuhan," tetapi sebenarnya, di dalam hatinya dia menghubungkan hasil dari perincian pekerjaan Roh Kudus dengan dirinya sendiri, yaitu bahwa itu adalah apa yang antikristus lakukan. Setiap kali ada kesempatan untuk menjadikan dirinya pusat perhatian, setiap kali ada secercah kesempatan, mereka tidak akan melepaskannya; mereka akan bersaing dengan Tuhan untuk mendapatkan orang-orang. Orang macam apa yang ingin mereka dapatkan dengan bersaing? Ada dari mereka yang tidak memahami kebenaran, mereka tidak dapat membedakan orang berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran, dan mereka bodoh serta tidak tahu apa-apa; ada dari mereka yang tidak mengejar kebenaran, dan mereka suka mengikuti orang banyak dan bertindak membabi buta di luarnya; dan ada juga orang-orang yang merupakan orang yang baru percaya dan memiliki dasar yang dangkal—mereka belum memahami apa sebenarnya arti percaya kepada Tuhan, dan mereka disesatkan oleh antikristus. Beberapa waktu kemudian, perilaku ini dihentikan tepat pada waktunya. Fakta bahwa perilaku itu dihentikan bukanlah hal yang luar biasa, tetapi itu berarti bahwa hal-hal bodoh yang antikristus lakukan telah terungkap, sekaligus. Ketika semua orang bersekutu dan berpikir kembali, mereka berkata, "Sebelum antikristus ini datang, meskipun kita terkadang tidak dapat menemukan jalan kita dalam hal aspek profesional dan teknis bernyanyi, ketika kita bernyanyi, kita merasa bahwa kita dapat menerimanya dengan sepenuh hati, dan kita dapat menyanyikan setiap kata dengan sepenuh hati kita. Setelah dia datang dan berbicara tentang beberapa teori profesional, kita semua merasa kering dan tidak ingin bernyanyi lagi, karena kita tidak dapat menikmati apa yang Tuhan katakan dalam setiap kata—kita tidak dapat merasakan Tuhan." Bukankah orang-orang ini berada dalam masalah? Begitu antikristus mengulurkan tangan mereka untuk bertindak, konsekuensi yang mereka timbulkan adalah orang-orang tidak dapat lagi merasakan di mana Tuhan berada, dan tidak tahu bagaimana bertindak dengan tepat. Mereka kehilangan arah. Begitu orang tidak dapat merasakan Tuhan, dapatkah mereka tetap melaksanakan tugas mereka? Dapatkah mereka tetap melakukan semua hal dengan kesetiaan untuk bersaksi bagi Tuhan? Setelah manusia dirusak oleh Iblis, mereka mengembangkan ciri tertentu, yaitu suka mengikuti orang banyak. Mereka seperti lalat: tidak perlu ada tujuan yang jelas, selama ada pemimpin, orang lain akan bergabung dengan mereka dalam bertindak bodoh secara membabi buta, karena itu terasa lebih hidup, dan ketika mereka bertindak dengan cara seperti itu, mereka tidak perlu mengekang diri mereka, tidak ada dasar untuk tindakan mereka, dan tak ada seorang pun yang bertindak berdasarkan prinsip. Mereka tidak perlu berdoa atau mencari, mereka tidak perlu bersikap saleh atau tenang; asalkan mereka memiliki kepala dan dapat bernapas, mereka dapat bertindak dengan cara seperti itu. Bukankah ini kurang lebih sama dengan binatang? Karena manusia yang rusak memiliki ciri ini, mereka mudah disesatkan, tetapi jika engkau memahami kebenaran dan dapat membedakan hal-hal ini, engkau tidak akan mudah disesatkan. Setelah antikristus ini disingkapkan, semua orang menganalisis hal-hal menyesatkan yang dia katakan, dan taktik yang dia gunakan untuk bertindak dengan cara seperti itu, membandingkannya dengan firman Tuhan. Mereka menyadari bahwa orang ini benar-benar pandai menyesatkan orang, bahwa dia telah mengacaukan banyak hal, dan meskipun apa yang telah dia pimpin untuk mereka lakukan tampak cukup mengesankan, dan tampaknya mereka merasakan pekerjaan Roh Kudus yang dahsyat, sebenarnya, mereka sama sekali belum dapat merasakan Tuhan. Di luarnya, terlihat seolah-olah setiap orang dirasuki oleh semangat yang besar, dan iman serta tingkat pertumbuhan mereka tiba-tiba berkembang; tetapi sebenarnya, ini adalah ilusi, pekerjaan roh jahat. Keadaan supernatural ini muncul, sehingga Roh Kudus tidak bekerja. Untuk jangka waktu tertentu setelah ini, melalui persekutuan tentang kebenaran, setiap orang mampu mengidentifikasi antikristus tersebut, dan keadaan mereka kembali normal sedikit demi sedikit. Orang-orang ini telah disesatkan oleh antikristus, dan mereka telah menjauh dari-Ku. Ketika Aku berbicara, orang-orang ini memandang-Ku seperti Aku adalah orang yang tidak dikenal, mereka tidak ingin menjawab pertanyaan-Ku, dan kami segera menjadi seperti orang asing. Mereka menunggu antikristus berbicara sebelum mereka menaati apa pun; mereka mendengarkan apa pun yang antikristus katakan, dan apa pun yang dia katakan merepresentasikan mereka. Jadi, orang-orang ini tidak bersuara dalam hal apa pun, tetapi mereka bersedia untuk tidak bersuara; mereka menunggu antikristus berbicara dan dikendalikan olehnya. Roh-roh jahat dan antikristus melakukan hal-hal seperti itu untuk menyesatkan orang.
Sejumlah hal jahat dapat terungkap dengan jelas dari perkataan yang diucapkan dan itu dapat ditelaah, tetapi ada hal-hal jahat lainnya yang hanya dapat dikatakan bahwa terdapat roh-roh jahat yang bekerja di dalamnya, dan tidak dapat terungkap dengan jelas dari perkataan, itu hanya dapat diidentifikasi berdasarkan perasaanmu atau berdasarkan kebenaran yang kaupahami dan berdasarkan pengalamanmu. Antikristus ini dengan cepat diidentifikasi dan ditangani, dan kehidupan bergereja kembali normal. Setelah itu, semua orang masih terus merasa takut ketika mereka mempersekutukan kejadian ini. Mereka berkata, "Itu benar-benar berbahaya! Yang disebut 'hal-hal terperinci' dari antikristus itu sangat merugikan kita sehingga kita hampir dihancurkan olehnya." Oleh karena itu, engkau semua harus belajar untuk mengidentifikasi antikristus. Jika engkau tidak pernah menganggap serius pentingnya mengidentifikasi antikristus, engkau akan berada dalam bahaya, dan engkau tidak tahu kapan atau pada kesempatan apa engkau akan disesatkan olehnya. Engkau bahkan mungkin akan mengikuti antikristus dengan cara yang bingung tanpa tahu apa yang sedang terjadi. Pada saat itu, engkau tidak akan merasa ada yang salah dengan hal itu, dan engkau bahkan akan merasa bahwa apa yang antikristus ini katakan adalah benar—dengan cara seperti ini engkau akan disesatkan tanpa menyadarinya. Kenyataan bahwa engkau telah disesatkan menunjukkan bahwa engkau telah mengkhianati Tuhan, dan dengan demikian Tuhan tidak mungkin akan menyelamatkanmu. Ada orang-orang yang biasanya berperilaku baik, tetapi untuk sesaat, mereka ditipu oleh antikristus, dan pada akhirnya gereja membawa mereka kembali melalui imbauan dan nasihat serta persekutuan. Namun, ada orang-orang yang tidak kembali bagaimanapun kebenaran dipersekutukan kepada mereka, dan mereka bersikeras untuk mengikuti antikristus tersebut—bukankah itu berarti mereka sudah benar-benar hancur? Mereka dengan tegas tidak mau berbalik, dan Tuhan tidak lagi bekerja dalam diri mereka. Ada orang-orang yang tidak mampu membedakan orang, dan merasa kasihan terhadap orang-orang seperti ini, berkata, "Orang itu cukup baik: dia percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, dan dia meninggalkan banyak hal dan mengorbankan dirinya; dia pernah melaksanakan tugasnya dengan sangat setia, imannya kepada Tuhan sangat besar, dan dia adalah orang percaya sejati—bukankah kita seharusnya memberinya kesempatan lagi?" Apakah sudut pandang ini benar? Apakah itu sesuai dengan kebenaran? Manusia hanya dapat melihat apa yang orang lain perlihatkan di luarnya, tetapi tidak dapat melihat hati mereka; mereka tidak dapat melihat dengan jelas orang macam apa mereka sebenarnya, atau esensi macam apa yang mereka miliki. Mereka harus berinteraksi dengan orang-orang itu atau mengamatinya selama kurun waktu tertentu, dan orang-orang itu harus mengalami kejadian-kejadian yang menyingkapkan dirinya sehingga orang dapat mengetahui diri mereka yang sebenarnya. Selain itu, jika karena kebaikan hatimu, engkau berusaha untuk membantu orang-orang seperti ini, tetapi mereka tidak berbalik sebanyak apa pun engkau menyampaikan persekutuanmu, engkau tidak akan tahu apa alasan di balik semua itu. Sebenarnya, Tuhan telah mengetahui yang sebenarnya tentang orang-orang ini dan menyingkirkan mereka. Mengapa Tuhan menyingkirkan mereka? Alasan yang paling jelas adalah karena sejumlah antikristus jelas-jelas adalah roh jahat, dan dapat digolongkan sebagai antikristus dengan roh jahat yang bekerja dalam diri mereka. Jika orang-orang mengikuti mereka selama jangka waktu tertentu, hati mereka akan menjadi gelap, dan mereka akan menjadi sangat lemah sehingga mereka pun roboh, yang membuktikan bahwa Tuhan telah lama mengabaikan mereka. Tuhan memiliki watak yang benar, dan Dia membenci Iblis. Karena orang-orang ini mengikuti Iblis dan roh-roh jahat, dapatkah Tuhan tetap mengakui mereka sebagai pengikut-Nya? Tuhan itu kudus dan sangat membenci kejahatan. Dia tidak menginginkan orang-orang yang telah mengikuti roh-roh jahat; sekalipun orang lain menganggap mereka orang baik, Dia tidak menginginkan mereka. Apa artinya Tuhan sangat membenci kejahatan? Menandakan apakah "sangat membenci kejahatan" itu? Dengarkan apa yang Kukatakan sekarang, dan engkau semua akan memahaminya. Dimulai ketika Tuhan memilih seseorang, hingga orang tersebut mengakui bahwa Tuhan adalah kebenaran, keadilan, hikmat, dan kemahakuasaan, bahwa hanya Dialah satu-satunya Tuhan—setelah mereka memahami hal-hal ini, dan setelah mereka memiliki beberapa pengalaman, di lubuk hatinya, mereka akan memiliki pemahaman dasar tentang watak dan esensi Tuhan, apa yang Tuhan miliki dan siapa Tuhan itu, dan pemahaman dasar ini akan menjadi iman mereka. Itu juga akan memotivasi mereka untuk mengikuti Tuhan, mengorbankan diri mereka untuk Tuhan, serta melaksanakan tugas mereka. Setelah mereka memiliki pengalaman, memahami kebenaran, dan pemahaman mereka tentang watak Tuhan serta pengenalan mereka akan Tuhan telah berakar di dalam hati mereka—setelah mereka memiliki tingkat pertumbuhan ini—mereka tidak akan menyangkal Tuhan. Namun, jika mereka tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang Kristus, Tuhan yang nyata, dan jika mereka cenderung memuja dan mengikuti antikristus, berarti mereka masih berada dalam bahaya. Mereka mungkin masih berpaling dari Kristus dalam daging untuk mengikuti seorang antikristus yang jahat. Ini akan berarti mereka secara terbuka menyangkal Kristus dan memutuskan hubungan dengan Tuhan. Maksud mereka sebenarnya adalah, "Aku tidak lagi mengikuti Tuhan—aku mengikuti Iblis. Aku mencintai Iblis dan aku bersedia melayaninya; aku bersedia mengikuti Iblis. Bagaimanapun dia memperlakukanku, bagaimanapun dia menghancurkan, menginjak-injak, dan merusak diriku, aku sangat bersedia. Betapa pun benar dan kudusnya Tuhan, berapa pun banyak kebenaran yang Dia ungkapkan, aku tidak bersedia mengikuti-Nya. Aku tidak menyukai kebenaran. Aku menyukai ketenaran, status, upah, dan mahkota; sekalipun aku tidak dapat memperolehnya, aku menyukainya." Demikianlah, mereka telah mengikuti seseorang yang tidak ada hubungannya dengan mereka, mereka telah lari dengan seorang antikristus yang menentang Tuhan. Apakah Tuhan masih menginginkan orang semacam ini? Tentu saja tidak. Apakah masuk akal bagi Tuhan untuk tidak menginginkan mereka? Sangat masuk akal. Engkau tahu dari doktrin bahwa Tuhan adalah Tuhan yang sangat membenci kejahatan, dan bahwa Tuhan itu kudus. Engkau memahami doktrin ini, tetapi tahukah engkau bagaimana Tuhan memperlakukan orang-orang semacam ini? Jika Tuhan membenci dan menolak seseorang, tanpa ragu-ragu Dia akan mengabaikan mereka. Bukankah apa yang Kukatakan adalah apa yang benar-benar akan terjadi? (Ya.) Inilah yang akan terjadi. Lalu, apakah Tuhan mengabaikan orang semacam itu berarti Dia memiliki hati yang kejam? (Tidak.) Tuhan berprinsip dalam tindakan-tindakan-Nya. Jika engkau mengenal siapa Tuhan itu, tetapi engkau tidak suka mengikuti-Nya—jika engkau mengenal siapa Iblis itu, tetapi engkau bersikeras mengikutinya—maka Tuhan tidak akan memaksamu. Silakan saja mengikuti Iblis selamanya. Jangan kembali; Tuhan telah mengabaikanmu. Bagaimana seseorang dapat memahami watak Tuhan? Watak Tuhan itu benar dan kudus, dan ada unsur dalam watak-Nya yang sangat membenci kejahatan. Dengan kata lain, jika sebagai makhluk ciptaan, engkau bersedia menjadi orang yang bejat, apa lagi yang bisa Tuhan katakan? Tuhan tidak pernah memaksa manusia untuk melakukan hal-hal yang tidak bersedia mereka lakukan. Dia tidak pernah memaksa manusia untuk menerima kebenaran. Jika engkau ingin menjadi bejat, itu adalah pilihan pribadimu—pada akhirnya, engkaulah yang akan menanggung akibatnya, dan engkau sendirilah yang harus disalahkan. Prinsip Tuhan dalam menangani manusia tidak dapat diubah, jadi jika engkau senang dengan kebejatanmu, maka kesudahan yang tak terelakkan bagimu adalah menerima hukuman. Sekalipun engkau mungkin telah bertahun-tahun mengikuti Tuhan; jika engkau ingin menjadi bejat, Tuhan tidak akan memaksamu untuk bertobat. Engkaulah yang bersedia mengikuti Iblis, untuk disesatkan dan dihancurkan oleh Iblis, dan karenanya, engkaulah yang pada akhirnya harus menanggung akibatnya. Sebagian orang merasa kasihan kepada orang-orang semacam ini dan menyia-nyiakan kebaikan untuk membantu mereka, tetapi bagaimanapun mereka didesak, mereka tidak akan kembali. Apa yang terjadi di sini? Sebenarnya, Tuhan tidak menyelamatkan orang semacam ini; Dia tidak menginginkan mereka. Apa yang dapat dilakukan manusia tentang hal itu? Itulah alasan yang mendasarinya. Namun, jika orang tidak dapat memahami situasi tertentu dengan jelas, mereka harus melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, dan melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab yang seharusnya mereka laksanakan. Mengenai hasil apa yang didapatkan setelah melaksanakan tugas-tugas ini, mereka harus mengandalkan pimpinan Tuhan. Bukankah engkau semua sudah mencapai suatu pemahaman tentang pernyataan "Tuhan adalah Tuhan yang sangat membenci kejahatan" melalui perincian yang telah Aku bahas ini? Ini adalah salah satu aspeknya, yaitu bahwa Tuhan tidak menginginkan mereka yang tercemar oleh roh-roh jahat. Apa alasan Tuhan tidak menginginkan mereka? Jika engkau telah memilih Iblis, bagaimana mungkin Tuhan masih menginginkanmu? Jika engkau telah memilih Iblis, bagaimana mungkin Tuhan masih berbelas kasihan dan menggerakkan hatimu untuk membuatmu kembali? Apakah Tuhan mampu melakukan itu? Dia sangat mampu, tetapi Dia memilih untuk tidak melakukan hal ini karena watak-Nya benar, dan karena Dia adalah Tuhan yang sangat membenci kejahatan.
Terakhir kali, persekutuan kita berfokus pada perwujudan utama dari esensi jahat antikristus yang merupakan sikap yang memusuhi dan penuh kebencian terhadap semua hal positif dan kebenaran. Hari ini Aku akan bersekutu dari perspektif yang lain, yaitu bahwa antikristus menyukai segala sesuatu yang bertentangan dengan hal-hal positif. Dan hal-hal apakah itu? (Hal-hal negatif.) Ya, itu adalah hal-hal negatif, yaitu segala sesuatu yang berlawanan, bertentangan, dan tidak sesuai dengan kebenaran. Antikristus tidak menyukai hal-hal positif, jadi pasti ada sesuatu yang mereka sukai, bukan? Dan apa yang mereka sukai? Mereka menyukai tipu daya dan kebohongan, serta rencana licik, rencana jahat, dan taktik. Apakah ada antikristus yang membaca Tiga Puluh Enam Strategi di waktu luang mereka? Kubayangkan pasti ada yang membacanya. Menurutmu, apakah Aku membaca Tiga Puluh Enam Strategi? Aku tidak membacanya. Aku tidak mempelajarinya. Apa gunanya membacanya? Membacanya membuat-Ku merasa mual dan ingin muntah. Bagaimana perasaanmu setelah membaca Tiga Puluh Enam Strategi? Bukankah itu membuatmu merasa makin jijik dengan manusia yang jahat? Apakah engkau mengalami perasaan ini? Makin banyak engkau membacanya, makin engkau merasa jijik. Engkau merasa bahwa orang seperti ini sangat buruk! Apakah pantas jika harus menggunakan strategi untuk setiap hal kecil, berupaya sampai sejauh itu, tidak bisa tidur di malam hari atau tidak bisa makan di siang hari, dan memutar otak untuk mencari tahu cara untuk bersaing? Sebagian antikristus mungkin mempelajari Tiga Puluh Enam Strategi di waktu luang mereka, dan bersaing dengan orang lain dan Tuhan untuk melihat siapa yang lebih pintar. Mereka menikmati kebohongan, tipu daya, rencana licik, serta taktik dan strategi—tetapi apakah mereka menyukai keadilan dan kebenaran Tuhan? Apa lawan kata dari keadilan dan kebenaran? (Kejahatan dan keburukan.) Kejahatan dan keburukan. Mereka menyukai hal-hal yang buruk, menyukai segala sesuatu yang tidak adil dan tidak pantas, segala sesuatu yang tidak benar dan tidak layak. Sebagai contoh, orang mengejar kebenaran adalah hal yang benar untuk dilakukan—bagaimana antikristus mendefinisikan hal ini? Mereka berkata, "Orang yang mengejar kebenaran adalah orang bodoh! Apa gunanya menjalani hidup, jika orang tidak menjalaninya seperti yang mereka inginkan? Orang haruslah memikirkan kepentingan mereka sendiri, dan mengenai mereka yang hidup demi kebenaran dan keadilan, orang-orang itu semuanya bodoh!" Itu adalah sudut pandang mereka. Jadi, apakah mereka mampu melakukan hal-hal yang benar? Tidak mampu. Dapatkah mereka bangkit dan bersuara ketika hal-hal muncul di gereja yang mengganggu dan mengacaukan pekerjaan gereja? Mereka bukan saja tidak bangkit, melainkan mereka juga diam-diam merasa terhibur dan bersukacita dalam kemalangan ini—mereka adalah orang-orang yang pada dasarnya jahat. Mereka tidak pernah mencemaskan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan rumah Tuhan, mereka juga tidak pernah bangkit dan melakukan apa pun untuk melindungi umat pilihan Tuhan. Mereka yang diam-diam merasa terhibur, dan menjadikan rumah Tuhan bahan tertawaan ketika mereka melihat orang-orang jahat melakukan kejahatan, dan orang-orang buruk menindas gereja—orang macam apa mereka? Mereka adalah orang-orang jahat. Lalu pemimpin macam apa yang mampu melindungi orang-orang jahat ini? Mereka adalah antikristus. Mereka tidak akan membiarkan kepentingan mereka sendiri dirugikan, tetapi mereka tidak peduli ketika kepentingan gereja dirugikan, dan mereka sama sekali tidak merasa sedih. Di balik pintu tertutup mereka malah senang karena tidak kehilangan apa pun. Ini adalah kejahatan antikristus.
Kita baru saja membahas tentang bagaimana antikristus itu muak akan kebenaran, bagaimana mereka menyukai hal-hal yang jahat dan tidak benar, mengejar kepentingan dan berkat, tidak pernah melepaskan maksud dan keinginan mereka untuk memperoleh berkat, dan selalu berusaha bertransaksi dengan Tuhan. Jadi, bagaimana seharusnya hal ini dikenali dan digolongkan? Jika kita menyebutnya mengutamakan keuntungan di atas segalanya, itu terlalu dangkal. Ini seperti bagaimana Paulus mengakui bahwa dia memiliki duri dalam dagingnya, dan bahwa dia harus bekerja agar dapat menebus dosa-dosanya, tetapi pada akhirnya, tetap ingin mendapatkan mahkota kebenaran. Apa natur dari hal ini? (Kekejaman.) Ini adalah sejenis watak yang kejam. Namun, apa natur dari hal ini? (Bertransaksi dengan Tuhan.) Hal ini memiliki natur tersebut. Dia mencari keuntungan dalam segala sesuatu yang dia lakukan, memperlakukan segala sesuatu sebagai transaksi. Ada pepatah di antara orang-orang tidak percaya: "Tidak ada yang namanya makan siang gratis." Antikristus pun memiliki logika ini, dengan berpikir, "Jika aku bekerja untukmu, apa balasan yang akan kauberikan kepadaku? Keuntungan apa yang dapat kuperoleh?" Bagaimana seharusnya natur ini disimpulkan? Natur ini didorong oleh keuntungan, mengutamakan keuntungan di atas segalanya, serta bersikap egois dan hina. Inilah esensi natur antikristus. Mereka percaya kepada Tuhan hanya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan berkat. Sekalipun mereka menanggung penderitaan tertentu atau membayar harga tertentu, semua itu bertujuan untuk bertransaksi dengan Tuhan. Maksud dan keinginan mereka untuk memperoleh berkat dan upah sangatlah besar, dan mereka berpaut erat pada hal tersebut. Mereka tidak menerima satu pun dari banyak kebenaran yang telah Tuhan ungkapkan, dan di dalam hatinya, mereka selalu menganggap bahwa percaya kepada Tuhan adalah tentang memperoleh berkat dan mendapatkan tempat tujuan yang baik, bahwa ini adalah prinsip yang tertinggi, dan tidak ada yang bisa melampauinya. Mereka beranggapan bahwa orang tidak boleh percaya kepada Tuhan kecuali demi memperoleh berkat, dan jika bukan demi berkat, berarti kepercayaan kepada Tuhan tidak akan bermakna ataupun bernilai, sehingga itu akan kehilangan makna dan nilainya. Apakah gagasan-gagasan ini ditanamkan dalam diri antikristus oleh orang lain? Apakah gagasan-gagasan ini berasal dari pendidikan atau pengaruh orang lain? Tidak, gagasan-gagasan ini ditentukan oleh esensi natur bawaan para antikristus, yang merupakan sesuatu yang tidak dapat diubah oleh siapa pun. Meskipun Tuhan yang berinkarnasi mengucapkan begitu banyak firman pada zaman sekarang, antikristus tidak menerima satu pun dari firman tersebut, tetapi malah menolak dan mengutuk firman tersebut. Natur mereka yang muak akan kebenaran dan membenci kebenaran tidak akan pernah dapat berubah. Jika mereka tidak dapat berubah, apa yang ditunjukkan oleh hal ini? Ini menunjukkan bahwa natur mereka jahat. Ini bukan masalah mengejar atau tidak mengejar kebenaran; ini adalah watak yang jahat, ini artinya secara lancang menentang dan melawan Tuhan. Inilah esensi natur antikristus; inilah diri mereka yang sebenarnya. Karena antikristus mampu secara lancang menentang dan melawan Tuhan, apa watak mereka? Watak mereka jahat. Mengapa Kukatakan bahwa watak mereka jahat? Para antikristus berani menentang Tuhan dan berteriak melawan-Nya demi memperoleh berkat, dan demi ketenaran, keuntungan, dan status. Mengapa mereka berani melakukan hal ini? Di lubuk hatinya, ada suatu kekuatan, watak jahat yang mengatur mereka, sehingga mereka mampu bertindak jahat, berdebat dengan Tuhan, dan berteriak melawan-Nya. Bahkan sebelum Tuhan berkata Dia tidak akan memberi mereka mahkota, sebelum Tuhan mencabut tempat tujuan mereka, watak jahat mereka tersingkap dari dalam hati mereka, dan mereka berkata, "Jika engkau tidak memberiku mahkota dan tempat tujuan, aku akan pergi ke tingkat yang ketiga dari surga dan berdebat denganmu!" Jika bukan karena watak jahat mereka, dari mana mereka mendapatkan kekuatan seperti itu? Dapatkah kebanyakan orang mengumpulkan kekuatan sebanyak itu? Mengapa antikristus tidak percaya bahwa firman Tuhan adalah kebenaran? Mengapa mereka dengan gigih berpegang pada keinginan mereka untuk memperoleh berkat? Bukankah ini juga merupakan kejahatan mereka? (Ya.) Berkat-berkat yang Tuhan janjikan untuk diberikan kepada manusia telah menjadi ambisi dan keinginan para antikristus. Mereka bertekad untuk mendapatkan berkat-berkat itu, tetapi mereka tidak ingin mengikuti jalan Tuhan, dan mereka tidak mencintai kebenaran. Sebaliknya, mereka mengejar berkat, upah, dan mahkota. Bahkan sebelum Tuhan berkata Dia tidak akan memberi mereka hal-hal ini, mereka ingin menentang Tuhan. Apa logika mereka? "Jika aku tidak dapat memperoleh berkat dan upah, aku akan berdebat denganmu, aku akan menentangmu, dan aku akan mengatakan bahwa engkau bukanlah tuhan!" Dengan mengatakan hal-hal seperti itu, bukankah mereka sedang mengancam Tuhan? Bukankah mereka sedang berusaha untuk menggulingkan Dia? Mereka bahkan berani menyangkal kedaulatan Tuhan atas segala sesuatu. Selama tindakan Tuhan tidak sesuai dengan keinginan mereka, mereka berani menyangkal bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta, satu-satunya Tuhan yang benar. Bukankah ini adalah watak Iblis? Bukankah ini watak jahat Iblis? Apakah ada perbedaan antara cara antikristus bertindak dan sikap Iblis terhadap Tuhan? Cara dan sikap mereka bisa sepenuhnya sama. Antikristus tidak ingin mengakui kedaulatan Tuhan atas segala sesuatu, dan mereka ingin merebut berkat, upah, dan mahkota dari tangan Tuhan. Watak macam apa ini? Atas dasar apa mereka ingin bertindak dan merebut hal-hal seperti ini? Bagaimana mereka dapat mengerahkan kekuatan seperti itu? Alasan untuk ini sekarang dapat disimpulkan: ini adalah watak jahat antikristus. Antikristus tidak mencintai kebenaran, tetapi mereka tetap ingin memperoleh berkat dan mahkota, dan merebut upah ini dari tangan Tuhan. Bukankah ini berarti mencari kematian? Apakah mereka menyadari bahwa mereka sedang mencari kematian? (Mereka tidak menyadarinya.) Mereka mungkin juga sedikit merasakan bahwa memperoleh upah adalah hal yang mustahil, jadi mereka terlebih dahulu mengutarakan pernyataan seperti, "Jika aku tidak dapat memperoleh berkat, aku akan pergi ke tingkat yang ketiga dari surga dan berdebat dengan tuhan!" Mereka telah meramalkan bahwa mustahil bagi mereka untuk memperoleh berkat. Bagaimanapun juga, Iblis telah berteriak melawan Tuhan di udara selama bertahun-tahun, dan apa yang telah Tuhan berikan kepadanya? Satu-satunya pernyataan Tuhan kepadanya adalah, "Setelah pekerjaan selesai, Aku akan melemparkanmu ke jurang maut. Engkau seharusnya berada di jurang maut!" Ini adalah satu-satunya "janji" Tuhan kepada Iblis. Bukankah sangat keliru jika Iblis masih menginginkan upah? Ini adalah watak yang jahat. Esensi bawaan para antikristus adalah menentang Tuhan, dan antikristus sendiri bahkan tidak tahu mengapa demikian. Hati mereka hanya terfokus untuk mendapatkan berkat dan mahkota. Setiap kali ada sesuatu yang berkaitan dengan kebenaran atau Tuhan, penentangan dan kemarahan muncul di dalam diri mereka. Ini adalah kejahatan. Orang normal mungkin tidak dapat memahami perasaan batin antikristus; hal itu cukup sulit bagi antikristus. Antikristus memiliki ambisi yang sangat besar, mereka memiliki kekuatan jahat yang sangat besar di dalam dirinya, dan keinginan yang sangat besar untuk mendapatkan berkat. Mereka dapat digambarkan sebagai orang dengan keinginan yang berkobar. Namun, rumah Tuhan selalu mempersekutukan kebenaran—pasti sangat menyakitkan dan sulit bagi mereka untuk mendengarnya. Mereka memaksa diri melakukan apa yang tak ingin mereka lakukan dan sangat banyak berpura-pura agar dapat menanggungnya. Bukankah ini semacam kekuatan yang jahat? Jika orang-orang biasa tidak mencintai kebenaran, mereka akan menganggap kehidupan bergereja tidak menarik dan bahkan merasa jijik terhadapnya. Membaca firman Tuhan dan mempersekutukan kebenaran akan terasa lebih seperti penderitaan daripada kesenangan bagi mereka. Jadi, bagaimana antikristus dapat menanggungnya? Karena keinginan mereka untuk mendapatkan berkat begitu besar, maka mereka memaksa diri melakukan apa yang tak ingin mereka lakukan dan dengan enggan menanggungnya. Selain itu, mereka menyelinap ke rumah Tuhan untuk bertindak sebagai antek Iblis, dan mengabdikan diri mereka untuk menyebabkan gangguan dan kekacauan pada pekerjaan gereja. Mereka yakin bahwa ini adalah misi mereka, dan sampai mereka menyelesaikan tugas mereka untuk menentang Tuhan, mereka merasa tidak nyaman dan merasa telah mengecewakan Iblis. Ini ditentukan oleh natur antikristus.
Para antikristus sangat menyukai status, dan semua orang mengetahuinya. Sampai sejauh mana mereka menyukai status? Apa sajakah perwujudannya? Pertama-tama, mereka memanfaatkan setiap kesempatan untuk meningkatkan kekuasaan mereka, entah dengan cara menjilat atau menipu, atau dengan melakukan hal-hal baik untuk memenangkan hati orang. Apa pun yang terjadi, setiap kali ada kesempatan untuk meningkatkan kekuasaan, mereka memanfaatkannya. Setelah memperoleh status, mereka lebih menghargainya daripada sebelumnya. Ketika orang-orang normal memperoleh status, mereka memiliki rasa malu dan sedikit menahan diri. Selain itu, posisi seorang pemimpin atau pekerja di rumah Tuhan adalah suatu tugas. Itu bukan status atau gelar resmi, itu adalah suatu tugas. Terkadang orang-orang normal ini mungkin memperlihatkan sedikit watak rusak mereka dengan memamerkan diri, menganggap bahwa mereka sekarang memiliki jabatan resmi. Orang-orang normal merasa bahwa agak dapat diterima untuk berperilaku seperti ini sesekali, tetapi jika mereka melakukannya secara rutin, mereka akan merasa jijik dengan diri mereka sendiri dan takut bahwa saudara-saudari mereka akan melihatnya. Mereka memiliki martabat dan rasa malu, jadi mereka sedikit menahan diri. Setelah memahami kebenaran, lambat laun mereka akan makin tidak mementingkan status. Dampak positif apa yang akan ditimbulkan hal ini, dan hasil baik apa yang akan diperoleh dari hal ini? Itu akan membuat mereka mampu melaksanakan tugas mereka dengan tenang. Apa pun peran mereka saat ini, mereka akan menganggapnya sebagai suatu tugas. Karena mereka dipilih untuk memimpin, dan kepemimpinan merupakan beban sekaligus tugas bagi manusia, pertama-tama mereka harus memahami hal-hal apa saja yang termasuk dalam lingkup tugas ini. Ketika engkau tidak memegang peran kepemimpinan, engkau tidak perlu memusingkan diri dengan hal-hal tertentu, dan engkau tidak benar-benar memiliki beban apa pun. Namun, ketika engkau memegang peran kepemimpinan, engkau perlu mencari tahu bagaimana caranya engkau dapat melaksanakan tugasmu dengan baik, dan bagaimana melaksanakan tugasmu berdasarkan prinsip-prinsip dan pengaturan kerja rumah Tuhan. Mereka yang mengejar kebenaran dapat maju ke arah yang positif seperti ini. Jadi, apa perbedaan antara antikristus dan mereka yang mengejar kebenaran dalam hal cara mereka menyikapi status? Para antikristus sangat berhasrat untuk mengejar, menghargai, dan mengelola status mereka. Mereka memikirkan status mereka di setiap kesempatan. Status bagaikan darah kehidupan mereka. Jika orang lain tidak menghargai mereka, atau jika mereka secara tidak sengaja mengatakan sesuatu yang salah dan orang lain memandang rendah mereka, dan mereka kehilangan tempat di hati orang lain, mereka akan selalu merasa cemas tentang status mereka, dan menjadi sangat berhati-hati dalam cara mereka bertindak dan berbicara. Bagaimanapun caramu bersekutu tentang mengejar kebenaran, mereka tidak akan dapat memahaminya. Apa satu-satunya hal yang dapat mereka pahami? "Bagaimana aku dapat menjalankan 'jabatan' ini dengan baik dan bertindak seperti seorang pejabat?" Ada perwujudan spesifik tertentu dari hal ini. Sebagai contoh, ketika seorang pemimpin gereja mengambil foto kelompok dengan lebih dari 20 saudara-saudari, di manakah seseorang yang bermartabat dan memiliki rasa malu akan memilih untuk duduk? Dia akan menemukan sudut di pinggir untuk duduk. Di mana para antikristus biasanya duduk? (Di tengah.) Apakah mereka duduk di tengah karena keinginan semua orang atau karena keinginan pribadi mereka? (Itu adalah keinginan pribadi mereka.) Terkadang, mungkin semua orang menyisakan tempat di tengah untuk mereka, memaksa mereka ke posisi sentral, dan dalam hatinya, mereka merasa sangat senang dengan diri mereka sendiri, berpikir, "Lihatlah betapa banyak dukungan yang kudapatkan dari semua orang! Aku harus duduk di sini. Dari sini aku bisa melihat bahwa aku memiliki tempat di hati semua orang. Mereka tidak bisa hidup tanpaku!" Mereka merasa sangat senang dan gembira. Jika mereka tidak menyukai ide setiap orang yang memberi mereka tempat di tengah, mengapa mereka mau duduk di sana? Jelaslah bahwa mereka sangat menikmati posisi mereka pada saat itu dan perasaan yang ditimbulkannya. Mereka benar-benar membutuhkan dan menghargai perasaan saat itu, dan itulah sebabnya mereka tidak menolak posisi tersebut. Pemimpin ini duduk tepat di tengah, dikelilingi oleh puluhan orang lainnya, dan dia bahkan menggunakan bantal untuk membuat dirinya terlihat menonjol. Dia berpikir, "Tidak akan berhasil jika aku sama tinggi dengan orang lain. Bagaimana ini bisa menunjukkan keistimewaanku sebagai seorang pemimpin? Aku perlu sedikit meninggikan tubuhku, duduk di tengah, sehingga aku akan terlihat mencolok. Ini berarti mengetahui tempat yang tepat untuk duduk. Ketika orang melihat foto itu, hal pertama yang akan mereka lihat adalah diriku. Mereka akan berkata, 'Ini adalah pemimpin kami.' Betapa hebatnya! Foto ini akan bertahan selama bertahun-tahun. Jika orang-orang tidak dapat melihatku, dan mereka perlahan-lahan melupakanku, apa gunanya aku menjadi seorang pemimpin?" Setinggi inilah dia menghargai statusnya.
Suatu kali, Aku mencari beberapa orang dari suatu gereja untuk mengetahui situasi di sana. Setelah mereka menyalakan video, mereka semua duduk di depan kamera, menyisakan ruang di tengah. Aku tidak mengerti mengapa dan menyarankan mereka untuk pindah lebih dekat ke tengah karena bingkai kamera tidak terlalu besar, dan mereka tampak canggung dengan hanya separuh dari wajah mereka yang terlihat. Setelah itu, mereka bergeser sedikit ke tengah, tetapi masih menyisakan tempat kosong di tengah. Aku bergumam dalam hati, "Mengapa tidak ada yang duduk di tengah? Seolah-olah ada sosok Buddha di sana—mengapa tidak ada yang berani mengisi tempat duduk yang kosong itu?" Kemudian, seorang pria yang agak gemuk datang dan duduk tepat di tengah, tampak seperti sosok "Buddha", bulat dan montok. Ternyata tempat duduk di tengah itu disediakan untuknya. Dapatkah engkau semua menebak siapa orang ini? (Pemimpin.) Benar, dia duduk tepat di tengah. Itu adalah simbol status. Ketika setan ini datang, dia tampak seperti sosok Buddha, dan duduk di sana, dia merasa wajar menempati tempat itu, seolah-olah itu adalah tempat yang seharusnya dia tempati. Semua orang dengan sangat rela duduk di kedua sisi, menatapnya dengan rasa senang tertentu, seolah-olah mereka sangat "memahaminya." Rasanya seperti mereka adalah sekelompok penjilat, yang berkata, "Ah, akhirnya engkau datang juga. Kami telah menunggumu begitu lama." Sementara Aku berbicara, tak seorang pun memperhatikan apa pun; mereka sedang menunggu pemimpin. Sang "Buddha" ini harus terlebih dahulu muncul. Jika dia tidak muncul, Aku tidak dapat melanjutkan berbicara. Bagaimana dia bisa duduk di sana, dan duduk di tempat itu dengan merasa begitu wajar? Apakah ini ada hubungannya dengan preferensi, prioritas, dan pengejaran yang biasanya dia lakukan? (Ya.) Pemandangan seperti apa yang biasanya ditampilkan orang-orang seperti ini? Gunakan imajinasimu dan pikirkanlah hal ini. Ketika pemimpin ini mengadakan pertemuan atau memasuki ruangan tempat orang-orang melaksanakan tugas, bagaimana mereka memperlakukan dirinya? Seolah-olah dia adalah leluhur atau Buddha: mereka segera memberinya tempat duduk, dan tempat duduk utama harus disediakan untuknya. Apakah tidak menjadi masalah jika mereka tidak menyediakan tempat duduk untuknya? Berdasarkan fenomena yang Aku lihat di kamera pada saat itu, mungkin akan menjadi masalah jika mereka tidak memberinya tempat duduk utama—itu telah menjadi aturan, aturan yang tidak tertulis. Ketika "Buddha" itu tiba, dia harus segera diberi tempat duduk utama. Jika "Buddha" itu tidak ada di sana, tempat duduk utama harus tetap kosong. Itulah yang disebut status. Apakah ada di antara engkau semua yang bertindak seperti ini, dan menganggap status lebih tinggi daripada segalanya? Apa yang dapat engkau semua lihat dari pemandangan yang baru saja Aku gambarkan? Orang yang berbeda memperlakukan status secara berbeda. Mereka yang mencintai kebenaran menganggap statusnya sebagai suatu tugas, dengan menghargai amanat Tuhan di dalam hatinya. Mereka menerima tugas mereka tetapi tidak menegaskan status mereka. Sebagian orang melihat status sebagai beban, mereka menganggap status itu sebagai beban tambahan yang memberi mereka tekanan, kekangan, dan bahkan masalah. Sedangkan orang-orang yang memuja status, menganggap status sebagai semacam jabatan, dan selalu menikmati manfaat dari status tersebut. Mereka tidak dapat hidup tanpa status. Setelah mereka mendapatkannya, mereka rela mengorbankan segalanya, termasuk nyawa dan harga diri mereka untuk itu—mereka bahkan rela menjual tubuh mereka untuk itu. Bukankah ini jahat? (Ya.) Ini disebut kejahatan. Seperti apa sebenarnya status itu di mata mereka? Di mata mereka, status adalah jalan dan sarana untuk menjadi yang teratas, dan cara untuk mengubah identitas, nasib, dan kedudukan mereka di antara orang-orang. Oleh karena itu, mereka sangat menghargai status. Setelah mereka mendapatkannya, dan orang-orang mendengarkan, mematuhi, menuruti, dan menjilat mereka dalam segala hal, bukannya merasa jijik dengan semua ini, mereka menemukan kesenangan yang luar biasa di dalamnya. Sama seperti pemimpin itu yang duduk di kursi tengah—posturnya begitu santai dan tenang, dan memiliki perasaan senang dan kenikmatan yang luar biasa. Bukankah ini jahat? Jika seseorang sangat menikmati semua perasaan unggul dan semua keuntungan yang dibawa oleh status, dan terutama mengejar dan menghargai hal-hal ini, tidak bersedia melepaskannya, maka orang itu sangat jahat. Mengapa Kukatakan dia sangat jahat? Mengenai orang-orang yang suka menyanjung, mengucapkan kata-kata manis, dan memuji orang-orang yang berstatus, apa sebenarnya yang mereka katakan? Mereka mengucapkan perkataan yang tidak benar, perkataan yang tidak tahu malu, yang memuakkan dan menjijikkan, perkataan yang penuh tipu daya, dan bahkan beberapa hal yang menyinggung perasaan untuk didengar. Sebagai contoh, katakanlah seseorang yang berstatus memiliki seorang putra yang sangat jelek, dengan wajah lancip dan pipi seperti kera—apakah para penyanjung itu mengatakan bahwa dia jelek? Apa yang mereka katakan? (Mereka berkata bahwa dia sangat tampan.) Apakah cukup bagi mereka untuk hanya mengatakan "dia sangat tampan"? Mereka harus mengatakan sesuatu yang memuakkan, seperti, "Dia memiliki dahi yang besar dan rahang yang lebar dan bulat. Dia memiliki wajah seseorang yang akan menjadi kaya dan memiliki status tinggi di masa depan!" Meskipun jelas bahwa ini tidak benar, mereka masih berani mengucapkan kebohongan ini secara terbuka. Ketika pejabat itu mendengarnya, dia merasa gembira, dia senang mendengar hal-hal seperti ini—dia senang mendengarkannya. Seberapa senang pejabat itu mendengarkan hal-hal seperti itu? Jika tak seorang pun mengucapkan perkataan yang munafik, yang menyanjung dan menipu di depannya, jika tak seorang pun mengucapkan perkataan yang palsu dan menjijikkan untuk membuatnya bahagia dan membuatnya senang, dia akan merasa hidup ini tidak menarik. Bukankah ini jahat? (Ya.) Ini sangat jahat. Ketika dia sendiri berbohong, itu sudah cukup memuakkan, tetapi dia juga senang jika ada pembohong-pembohong lain yang berada di sekitarnya seperti sekerumun lalat bau, dan dia tidak pernah bosan mendengar perkataan seperti ini. Orang ini menyukai siapa saja yang pandai berkata-kata, yang pandai menyanjung dan menjilat, dan yang berbicara dengan cara berbelit-belit—dia menjaga orang-orang ini tetap di dekatnya dan menempatkan mereka pada posisi yang penting. Bukankah pemimpin semacam itu berada dalam bahaya? Pekerjaan macam apa yang dapat mereka lakukan? Bukankah gereja akan tamat riwayatnya jika berada di bawah kendali mereka? Apakah gereja masih dapat memiliki pekerjaan Roh Kudus?
Aku pernah mendengar bahwa sejumlah pemimpin gemar makan. Ketika mereka dahulu tinggal bersama saudara-saudari yang tidak pandai memasak dan tidak menyiapkan makanan yang enak, mereka akan mencari tuan rumah yang tahu cara menjilat dan menyanjung mereka, dan yang secara khusus menyiapkan makanan lezat untuk mereka setiap hari. Setiap hari, para pemimpin itu selalu makan dan minum sepuasnya, berkata, "Syukur kepada tuhan, kita dapat menikmati perjamuan tuhan setiap hari. Ini benar-benar kasih karunia tuhan!" Orang-orang semacam itu berada dalam bahaya. Sekalipun mereka belum menjadi antikristus, perilaku mereka telah menyingkapkan bahwa mereka memiliki esensi natur dan watak jahat antikristus, dan juga bahwa mereka saat ini sedang menempuh jalan antikristus. Apakah mereka dapat menjadi antikristus, atau apakah mereka adalah antikristus, itu tergantung pada jalan yang mereka pilih di kemudian hari. Sangat jelas bahwa mereka saat ini sedang menempuh jalan antikristus dan bahwa esensi watak mereka sesuai dengan esensi watak antikristus, dan ini karena mereka menyukai hal-hal negatif dan tidak menyukai hal-hal positif. Di dalam hatinya, mereka memandang hina hal-hal positif, mengutuk dan menolaknya. Apa yang mereka terima? Mereka menerima kepalsuan, kebohongan, dan semua yang berhubungan dengan hal-hal negatif. Ketika Aku tiba di suatu tempat, seseorang berkata, "Engkau tidak terlihat sehat; beristirahatlah sebentar." Entah Aku merasa sehat atau tidak dan kapan Aku perlu beristirahat, Aku sendiri yang mengetahui hal-hal ini. Engkau tidak perlu berpura-pura pintar, dan engkau tidak perlu memamerkan betapa pintarnya dirimu. Aku tidak menerima ini; Aku merasa itu menjijikkan. Orang seperti apa yang Aku sukai? Orang yang mampu dengan segera bersekutu ketika sesuatu terjadi dan mengungkapkan pikiran mereka kepada-Ku. Aku bersekutu denganmu untuk menyelesaikan kesulitanmu, dan agar engkau dapat lebih akrab dengan-Ku. Jangan sibukkan dirimu dengan menjilat dan berusaha menyenangkan-Ku—itu sangat menjijikkan! Orang-orang semacam ini harus menjauh dari-Ku, karena Aku menganggap mereka menjijikkan. Aku menggolongkanmu sebagai lalat atau hama yang mengganggu. Jauhkan dirimu dari-Ku! Ada orang-orang yang berkata, "Tidakkah Engkau membutuhkan seseorang di sisi-Mu untuk melayani-Mu?" Menurut pandanganmu, berdasarkan identitas dan status-Ku, seharusnya ada perlakuan dan pelayanan yang sesuai. Namun, Aku tidak membutuhkannya. Engkau tidak boleh melakukan hal-hal ini, mengerti? Aku merasa jijik dan benci terhadap hal-hal ini. Jika engkau sungguh-sungguh memiliki keinginan dalam hatimu untuk bersikap penuh perhatian terhadap-Ku dan peduli kepada-Ku, ada banyak cara yang tepat untuk melakukannya. Sebagai contoh, jika Aku memberitahumu untuk melakukan sesuatu, engkau melakukannya dengan taat, dan ketika engkau menghadapi kesulitan, engkau dapat segera mendiskusikannya dengan-Ku. Namun, apa pun yang kaulakukan, jangan meniru cara orang-orang tidak percaya dalam menjilat orang-orang yang memegang jabatan, mengucapkan banyak sanjungan yang enak didengar—Aku tidak suka mendengarnya. Postur tubuh-Ku jelas tidak tinggi, tetapi engkau bersikeras mengatakan, "Engkau mungkin tidak tinggi, tetapi Engkau lebih tinggi daripada kami." Aku tidak suka mendengarnya, jadi apa pun yang kaulakukan, jangan katakan itu kepada-Ku; engkau mengatakannya kepada orang yang salah. Antikristus suka mendengar kata-kata seperti ini. Sebagai contoh, mereka bertanya kepada saudara-saudari di bawah mereka, "Apakah aku terlihat gemuk?" Dan ada yang berkata, "Biarpun engkau gemuk, engkau terlihat lebih baik daripada kami." "Lalu apakah aku kurus?" "Biarpun engkau kurus, engkau terlihat luar biasa. Bagaimanapun, engkau terlihat seperti model busana; semuanya terlihat bagus jika dikenakan olehmu." Ketika antikristus mendengar perkataan ini, mereka merasa senang dan menganggapmu sebagai mitra dan sekutu mereka. Semua hal yang disukai antikristus ini menjijikkan dan jahat—dalam hal apa lagi orang bisa menyebut mereka jahat? Apakah antikristus mencintai unsur-unsur kemanusiaan yang normal, seperti hati nurani, nalar, rasa malu, dan martabat, serta kemampuan membedakan antara yang baik dan yang jahat, hitam dan putih, serta benar dan salah, di antara hal-hal lain dalam kemanusiaan yang normal? Apakah antikristus mengasihi orang-orang yang memiliki rasa malu? Apakah mereka mengasihi orang-orang yang bermartabat? Mereka mengasihi orang-orang yang tidak tahu malu, yang dapat berbicara dengan cara yang memuakkan tanpa kesadaran akan dirinya dan tanpa merasa malu. Bukankah antikristus tidak punya rasa malu? Makin memuakkan kata-katamu, makin mereka merasa senang. Dilihat dari preferensi antikristus dan sikap mereka terhadap berbagai hal, serta pilihan dan orientasi mereka, jelaslah bahwa kejahatan mereka tidak mengenal batas. Jangankan mereka yang memahami kebenaran—bahkan orang-orang yang memiliki sedikit rasa keadilan di tengah masyarakat pun tidak menghargai perilaku seperti itu. Engkau melihat bahwa ada orang-orang di kalangan pejabat yang berusaha mati-matian menjilat mereka yang memiliki jabatan. Mereka memberikan apa saja yang dibutuhkan oleh orang-orang yang berkuasa, bahkan menyerahkan istri mereka sendiri—bukankah mereka tidak bermartabat? (Ya.) Selain itu, ada para pejabat yang melakukan hubungan sesama jenis, dan ada orang-orang berjenis kelamin sama dengan para pejabat ini akan bergaul intim dengan mereka, dan mereka melakukannya meskipun secara pribadi mereka tidak menginginkannya. Mampukah engkau semua melakukan hal-hal seperti itu? (Tidak.) Namun, mereka mampu melakukannya. Mereka tidak punya dasar moral, tidak punya rasa malu, tidak punya kesadaran hati nurani, tidak punya rasionalitas—itulah sebabnya mereka melakukan hal-hal seperti ini. Engkau bahkan tidak bisa mengucapkan hal-hal yang mereka katakan seandainya engkau dipaksa untuk mengucapkannya sebagai dialog dalam sebuah sandiwara; orang-orang ini bahkan lebih memuakkan daripada para pemain sandiwara. Apa yang Kumaksudkan dengan pemain sandiwara? Maksud-Ku adalah mereka yang tidak keberatan dan tidak merasa malu ketika mereka terlihat atau kedapatan dalam keadaan telanjang bulat. Orang-orang seperti itu disebut pemain sandiwara. Jadi, para penjilat ini, dengan kata-kata mereka yang memuakkan dan menjijikkan serta preferensi mereka akan hal-hal jahat, bahkan lebih buruk daripada para pemain sandiwara itu. Para pemain sandiwara ini hanya menjual tubuh mereka, tetapi apa yang dijual oleh gerombolan orang jahat yang dikenal sebagai antikristus ini? Mereka menjual jiwa mereka. Mereka adalah sekelompok setan-setan, yang tidak dapat diselamatkan. Itulah sebabnya menyampaikan kebenaran kepada orang-orang ini seperti melemparkan mutiara di depan babi—tidak mungkin bagi mereka untuk mencintai kebenaran. Beginilah cara mereka menyikapi status, menikmati berbagai perasaan unggul dan perasaan senang lainnya yang menyertainya. Apa sajakah berbagai perasaan yang berasal dari kenikmatan ini? Apakah itu hal-hal positif atau negatif? Semua itu adalah hal-hal negatif. Ketika mereka memperoleh status, mereka berharap bisa menikmati orang-orang yang menyanjung, melayani, dan menuruti kepentingan mereka. Mereka juga ingin menikmati perlakuan khusus—makanan, tempat tinggal, dan barang-barang yang mereka pakai semuanya harus istimewa, dan mereka harus berbeda dari orang lain dalam segala hal. Apakah tubuh fisikmu benar-benar berbeda dari tubuh orang lain? Setelah antikristus mendapatkan status, mereka menganggap diri mereka orang yang mulia dan luar biasa, seolah-olah tidak ada tempat di bumi yang dapat menampung mereka lagi—mereka harus duduk di atas "hamparan bunga mawar" dan membuat orang-orang memberikan persembahan kepada mereka. Bukankah begitu? Katakan kepada-Ku, apakah ini adalah ide-ide yang biasanya dimiliki manusia yang normal? Entah mereka memiliki status atau tidak, orang normal mungkin memiliki aspirasi dan keinginan tertentu dalam hal ini, tetapi karena mereka memiliki rasa malu, hati nurani, dan rasionalitas, selain sekarang memiliki sedikit pemahaman tentang kebenaran, keterikatan mereka pada status akan berkurang dan memudar. Terlebih dari itu, mereka mampu untuk tidak terlalu mementingkan keuntungan yang menyertai status, dan jika mereka mampu menganggap keuntungan yang menyertai status sebagai hal yang tidak penting, mereka juga akan merasa jijik ketika orang lain menyanjung, mengucapkan perkataan yang enak didengar, menjilat, dan berperilaku lain semacam itu, serta mampu meninggalkan dan menjauhkan diri mereka atau bahkan berpaling dari hal-hal seperti itu. Namun, dapatkah antikristus meninggalkan atau melepaskan hal-hal ini? Sama sekali tidak. Jika engkau meminta mereka untuk melepaskan hal-hal ini, seolah-olah engkau meminta nyawa mereka. Jika tidak, mengapa sebagian orang, begitu kehilangan status, mereka berkata, "Aku tidak akan percaya lagi, aku tidak akan terus hidup, hidup tidak layak dijalani"? Bukankah ada sesuatu yang terjadi di sini? Mengapa status begitu penting bagi mereka? Mereka tidak dapat menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja dan tanpa kejadian penting; mereka harus memiliki status, mereka harus terlihat menonjol di antara orang banyak dan menikmati penghormatan, pemujaan, dan pemuliaan orang lain, serta kebohongan yang dimaksudkan untuk menjilat, menipu, dan menyanjung mereka. Mereka ingin menikmati hal-hal ini. Apakah orang-orang yang memiliki kemanusiaan yang normal bersedia menikmati hal-hal seperti itu? Tentu saja tidak; itu membuat mereka gelisah. Mengapa antikristus suka menikmati hal-hal ini? Itu karena mereka memiliki watak Iblis di dalam diri mereka. Hanya orang-orang sejenis Iblislah yang mengejar hal-hal ini dan memiliki tuntutan seperti ini. Manusia normal mungkin menikmati hal-hal ini untuk sementara waktu, tetapi mereka mulai menganggapnya tidak berarti dan bahkan menganggapnya menjengkelkan, lalu menjauhi semua itu. Namun, sebagian orang dengan keras kepala tidak mau melepaskannya. Sebagai contoh, mengapa sejumlah bintang film tidak pernah pensiun dari dunia film, meskipun sudah berusia lanjut? Itu karena tanpa lingkaran cahaya di kepala mereka, tanpa adanya orang-orang di sekitar mereka, mereka merasa hidup itu membosankan. Mereka merasa langit tidak sebiru sebelumnya, merasa hidup mereka menjadi tidak terarah, menjadi tidak bermakna dan tidak bernilai. Mereka merasa seluruh hidup mereka menjadi suram, jadi mereka harus kembali ke industri film untuk menghidupkan kembali perasaan menjadi seorang bintang. Antikristus memiliki kualitas yang sama dengan mereka: mereka memiliki watak dan esensi yang sama jahatnya. Ketika antikristus mendapatkan status, mereka memamerkannya di mana-mana, bahkan mengambil peran otoriter di rumah mereka dan membuat anggota keluarga mereka mematuhi mereka. Antikristus memiliki watak dan esensi yang jahat, dan mereka memperlakukan status dengan kasih sayang tertentu, berusaha keras untuk memperlihatkannya dan memamerkannya. Apa yang ditunjukkan hal ini kepada kita? Apakah orang-orang ini punya rasa malu? Mereka tidak punya rasa malu. Mereka memperoleh status dan menganggap identitas mereka telah berubah, dan bahkan hubungan mereka dengan orang tua mereka pun berubah. Bukankah ada masalah di sini? Ini menyimpang! Bahwa mereka bisa bersikap seperti itu terhadap status merupakan salah satu jenis bukti yang menyingkapkan esensi jahat mereka.
Tuhan adalah Sang Pencipta, dan identitas serta status-Nya adalah yang tertinggi. Tuhan memiliki otoritas, hikmat, dan kuasa, dan Dia memiliki watak-Nya sendiri, kepunyaan-Nya dan keberadaan-Nya. Adakah orang yang tahu sudah berapa tahun Tuhan melakukan pekerjaan-Nya di tengah manusia dan segala ciptaan? Tak seorang pun tahu sudah berapa tahun tepatnya Tuhan bekerja dan mengelola semua manusia; tak seorang pun mampu mengetahui angka pastinya, dan Tuhan tidak melaporkan hal-hal ini kepada manusia. Sebaliknya, jika Iblis melakukan sesuatu seperti ini, akankah dia melaporkannya? Dia pasti akan melaporkannya. Dia ingin memamerkan dirinya untuk menyesatkan lebih banyak orang dan membuat lebih banyak orang menyadari kontribusi dirinya. Mengapa Tuhan tidak melaporkan hal-hal ini? Karena terdapat aspek kerendahhatian dan ketersembunyian dalam esensi Tuhan. Apa kebalikan sikap rendah hati dan tersembunyi? Kebalikannya adalah sikap yang congkak dan memamerkan diri. Betapa pun hebatnya pekerjaan yang Tuhan lakukan, Dia hanya memberi tahu manusia apa yang mampu mereka pahami dan mengerti, hal-hal yang memungkinkan manusia untuk memperoleh pengetahuan, untuk mengetahui esensi diri-Nya melalui pekerjaan yang Dia lakukan. Manfaat apa cara ini berikan kepada manusia? Hasil apa yang dicapai? Apakah manusia harus mengetahui hal-hal ini agar dapat menyembah Tuhan? Sebenarnya bukan itu. Manusia mampu menyembah Tuhan adalah hasil akhir yang objektif, tetapi apa maksud awal Tuhan dalam membiarkan manusia mengetahui hal-hal ini? Yaitu agar setelah mereka memiliki pengetahuan tentang hal-hal ini, setelah mereka memiliki pemahaman tentang bagaimana Tuhan mengelola manusia dan bagaimana Dia mengatur manusia dan berdaulat atas mereka, untuk mampu tunduk pada kedaulatan Tuhan, tidak lagi melakukan penentangan yang sia-sia, dan tidak lagi menyimpang dari jalur—sehingga dengan demikian, penderitaan manusia akan jauh lebih berkurang. Dengan hidup secara wajar dan bertahan hidup berdasarkan cara dan hukum yang Tuhan berikan, dan sesuai dengan tuntutan-Nya serta prinsip-prinsip yang Dia berikan, engkau tidak akan lagi jatuh ke dalam cengkeraman Iblis, engkau juga tidak akan dirusak dan diinjak-injak untuk kedua kalinya. Sebaliknya, engkau akan hidup selamanya dalam aturan yang Tuhan tetapkan, hidup dalam keserupaan dengan manusia dan sebagai makhluk ciptaan, serta menerima pemeliharaan dan perlindungan Tuhan. Ini adalah maksud dan tujuan awal dari pekerjaan Tuhan. Lalu, setelah Tuhan melakukan pekerjaan besar tersebut, pernahkah Dia memamerkannya? Pernahkah Dia memberi tahu manusia apa yang telah Dia lakukan? Tidak pernah. Banyak orang tidak tahu apa yang telah Tuhan lakukan, atau hal-hal macam apa yang Tuhan lakukan dan yang tidak dilakukan oleh-Nya. Kenyataannya, Tuhan telah melakukan sangat banyak hal, tetapi Dia tidak pernah menyatakan hal-hal ini kepada manusia. Tuhan tidak menyatakannya kepada manusia; yang perlu kaulakukan hanyalah memahami dengan jelas apa yang seharusnya kauketahui. Di masa depan, manusia akan dapat hidup di bumi secara normal dan menerima bimbingan Tuhan, dan ketika Tuhan datang di antara manusia, orang-orang akan dapat berinteraksi secara normal dengan Tuhan, menerima-Nya, menyembah-Nya, mendengarkan firman-Nya, dan tidak lagi berjalan dengan Iblis. Dengan demikian, kerajaan Tuhan akan muncul di bumi, dan di bumi akan ada sekelompok orang yang dapat menyembah-Nya, sekelompok orang yang dapat mendengarkan firman-Nya dan menerapkannya. Dengan demikian, pekerjaan Tuhan akan terlaksana; sudah cukup untuk mencapai hasil ini. Jadi, ketika Tuhan melakukan sesuatu, jika engkau tidak memahami atau tidak menyadarinya, Tuhan tidak akan menjelaskannya kepadamu. Mengapa Dia tidak akan menjelaskannya? Tidak perlu melakukannya. Ada banyak hal yang tidak kaupahami, dan Tuhan tidak akan mengungkapkan misteri-misteri tertentu kepadamu untuk membuatmu mengetahui hal-hal ini atau memahami identitas dan esensi-Nya, atau memahami kuasa-Nya. Tuhan tidak melakukan pekerjaan ini. Apa yang saat ini menjadi fokus Tuhan? Dia berfokus untuk membuat manusia memahami kebenaran. Setelah engkau memahami kebenaran, engkau akhirnya akan mengenal Tuhan, memiliki landasan bagi kehidupanmu, dan mampu tunduk kepada Tuhan serta menyembah-Nya di masa mendatang, dan engkau juga akan mampu mengidentifikasi dan meninggalkan Iblis, tidak lagi disesatkan olehnya atau mengikutinya—maka pekerjaan-Nya telah selesai. Mengenai misteri-misteri itu, manusia akan memiliki kesempatan untuk memahaminya di masa mendatang, tetapi misteri tindakan Tuhan sangat luas, dan sekalipun Tuhan menyingkapkannya kepadamu, itu tidak berarti engkau akan memahaminya. Sekalipun engkau menjumpai misteri-misteri tersebut, engkau mungkin tidak dapat mengerti atau memahaminya. Mengapa demikian? Karena ada jarak antara makhluk ciptaan dan Tuhan, antara pemikiran manusia dan ide-ide Tuhan. Sebagai contoh, engkau mungkin tahu bahwa pelangi adalah tanda perjanjian antara Tuhan dan manusia, tetapi apakah engkau tahu bagaimana pelangi terbentuk? Jika Tuhan menjelaskan misteri ini kepadamu, akankah engkau memahaminya? Engkau tidak akan memahaminya, jadi Tuhan tidak memberitahumu. Jika Dia menjelaskannya kepadamu, itu akan menjadi beban bagimu, karena engkau perlu mempelajarinya dan menganalisisnya, yang akan menyusahkanmu. Oleh karena itu, Tuhan tidak banyak berbicara tentang misteri. Namun, dapatkah manusia, yang merupakan milik Iblis, tetap diam jika mereka tahu tentang misteri ini? Sama sekali tidak. Di sinilah esensi mereka berbeda. Apakah Tuhan menjelaskan banyak hal yang telah Dia ungkapkan kepada manusia selama bertahun-tahun tetapi yang tidak pernah mampu manusia pahami? Apakah Dia melakukan hal-hal supernatural? Tidak. Manusia diciptakan oleh Tuhan, dan Tuhan tahu seberapa banyak manusia mampu memahami dan sampai sejauh mana mereka mampu memahaminya. Hal-hal ini ditempatkan di depan mata manusia, tetapi jika tidak perlu bagi mereka untuk memahaminya, tidak perlu mencerahkan mereka atau memaksakan hal-hal ini kepada manusia dan menjadikannya beban bagi mereka, jadi Tuhan tidak bekerja dengan cara seperti itu. Oleh karena itu, ada prinsip yang berdasarkannya Tuhan bertindak. Perlakuan-Nya terhadap manusia adalah menghargai, penuh perhatian, dan penuh kasih terhadap mereka. Tuhan menginginkan yang terbaik bagi manusia—inilah sumber dan maksud semula di balik semua tindakan Tuhan. Sebaliknya Iblis, dia memamerkan dirinya, memaksakan segala sesuatu kepada manusia, memaksa mereka untuk menyembahnya dan disesatkan olehnya, dan menyebabkan mereka menjadi tidak bermoral, sehingga mereka lambat laun menjadi manusia setan dan berjalan menuju kebinasaan. Namun, jika engkau percaya kepada Tuhan, jika engkau memahami dan memperoleh kebenaran, engkau akan mampu melepaskan dirimu dari pengaruh Iblis dan memperoleh keselamatan—engkau tidak akan menghadapi kebinasaan sebagai kesudahanmu. Iblis tidak tahan melihat manusia berada dalam keadaan yang baik, dan dia tidak peduli apakah manusia itu hidup atau mati; dia hanya memedulikan dirinya sendiri, keuntungannya sendiri, dan kesenangannya sendiri, dan dia tidak memiliki kasih, belas kasihan, toleransi, dan pengampunan. Iblis tidak memiliki kualitas-kualitas ini; hanya Tuhan yang memiliki hal-hal positif ini. Tuhan telah melakukan sangat banyak pekerjaan dalam diri manusia, tetapi pernahkah Dia membicarakannya? Pernahkah Dia menjelaskannya? Pernahkah Dia mengumumkannya? Tidak pernah. Sekalipun manusia salah memahami Tuhan, Dia tidak menjelaskannya. Dari sudut pandang Tuhan, entah engkau berusia enam puluh atau delapan puluh tahun, pemahamanmu tentang Tuhan sangat terbatas, dan berdasarkan begitu sedikitnya yang kauketahui, engkau masih seorang anak. Tuhan tidak mempermasalahkannya; engkau masih seorang anak yang belum dewasa. Sekalipun orang mungkin telah hidup selama bertahun-tahun dan tubuh mereka menunjukkan tanda-tanda penuaan; pemahaman mereka tentang Tuhan masih sangat kekanak-kanakan dan dangkal. Tuhan tidak mempermasalahkannya—jika engkau tidak paham, berarti engkau tidak paham. Itulah kualitas dan kemampuanmu, dan itu tidak dapat diubah. Tuhan tidak akan memaksakan apa pun kepadamu. Tuhan menuntut manusia untuk menjadi kesaksian bagi-Nya, tetapi pernahkah Dia mempersaksikan diri-Nya sendiri? (Tidak.) Sedangkan Iblis, dia takut orang tidak mengetahui hal terkecil sekalipun yang dia lakukan. Sama halnya dengan antikristus: antikristus pun menyombongkan setiap hal kecil yang mereka lakukan di depan semua orang. Mendengar mereka, sepertinya mereka sedang bersaksi bagi Tuhan—tetapi jika engkau mendengarkan dengan saksama, engkau akan mendapati bahwa mereka tidak sedang bersaksi bagi Tuhan, melainkan sedang pamer, membesarkan diri mereka sendiri. Niat dan esensi di balik apa yang mereka katakan adalah untuk bersaing dengan Tuhan demi mendapatkan umat pilihan-Nya, dan demi status. Tuhan itu rendah hati dan tersembunyi, sedangkan Iblis memamerkan dirinya sendiri. Apakah ada perbedaan di antara keduanya? Memamerkan diri versus kerendahhatian dan ketersembunyian: yang mana yang merupakan hal positif? (Kerendahhatian dan ketersembunyian.) Bisakah Iblis digambarkan sebagai sosok yang rendah hati? (Tidak.) Mengapa? Dinilai dari esensi natur jahat dirinya, Iblis adalah sampah yang tidak berguna; adalah hal yang tidak normal bagi Iblis jika dia tidak memamerkan dirinya sendiri. Bagaimana mungkin Iblis disebut makhluk yang "rendah hati"? "Kerendahhatian" mengacu pada Tuhan. Identitas, esensi, dan watak Tuhan itu mulia dan terhormat, tetapi Dia tidak pernah pamer. Tuhan itu rendah hati dan tersembunyi, jadi manusia tidak melihat apa yang telah Dia lakukan, tetapi meskipun Dia bekerja dalam ketidakjelasan seperti itu, umat manusia tak henti-hentinya dibekali, dipelihara, dan dibimbing—dan semua ini diatur oleh Tuhan. Bukankah karena ketersembunyian dan kerendahhatian inilah hingga Tuhan tidak pernah mengumumkan hal-hal ini, tidak pernah menyebutkannya? Tuhan itu rendah hati justru karena Dia mampu melakukan hal-hal ini tetapi tidak pernah mengumumkan, dan tidak memperdebatkannya dengan manusia. Apa hakmu untuk berbicara tentang kerendahhatian padahal engkau tidak mampu melakukan hal-hal semacam itu? Engkau tidak melakukan satu pun dari hal-hal tersebut, tetapi bersikeras menuntut pujian untuk itu—ini disebut bersikap tidak tahu malu. Dalam membimbing umat manusia, Tuhan melakukan pekerjaan yang begitu besar, dan Dia memimpin seluruh alam semesta. Otoritas dan kuasa-Nya begitu besar, tetapi Dia tidak pernah berkata, "Kuasa-Ku luar biasa." Dia tetap tersembunyi di antara segala sesuatu, mengendalikan segalanya, memelihara dan membekali umat manusia, memungkinkan seluruh umat manusia untuk terus berlanjut dari generasi ke generasi. Sebagai contoh, lihatlah udara dan sinar matahari, atau semua hal materiel yang diperlukan untuk keberadaan manusia di bumi—semuanya mengalir tanpa henti. Bahwa Tuhan membekali manusia, itu tidak diragukan lagi. Jika Iblis melakukan sesuatu yang baik, apakah dia akan diam saja, dan membiarkan perbuatannya tersebut tidak dipuji? Tidak akan pernah. Sama seperti beberapa antikristus di gereja yang sebelumnya pernah melakukan pekerjaan berbahaya, yang meninggalkan segala sesuatu dan menanggung penderitaan, yang bahkan mungkin sampai masuk penjara; ada juga beberapa orang yang pernah berkontribusi pada satu aspek pekerjaan rumah Tuhan. Mereka tidak pernah melupakan hal-hal ini, mereka pikir mereka pantas mendapatkan pujian seumur hidup, mereka pikir semua ini adalah modal seumur hidup mereka—yang memperlihatkan betapa kecilnya manusia! Manusia benar-benar kecil, dan Iblis tidak tahu malu.
Katakan kepada-Ku, seandainya antikristus memiliki status yang sama dengan Tuhan, apa yang harus mereka makan dan pakai? Mereka harus makan makanan yang paling enak dan memakai merek yang terbaik, bukan? Jadi, mengenai tuntutan mereka akan hal-hal materiel, katakan kepada-Ku, bukankah mereka memiliki spesifikasi tertentu? Ketika mereka pergi ke suatu tempat, mereka harus naik pesawat. Setibanya mereka di sana, bisakah saudara-saudari biasa menjamu mereka di rumah mereka? Sekalipun mereka bisa, para antikristus itu tidak akan tinggal bersama mereka—mereka harus menginap di hotel mewah. Bukankah antikristus sangat memperhatikan spesifikasi mereka? Mengenai kehormatan, kenikmatan, dan kesombongan yang akan diberikan status kepada mereka, dapatkah mereka melepaskan semua itu? Selama mereka memiliki kondisi dan kesempatan yang tepat, mereka akan meraih semua itu sebanyak mungkin dan menikmatinya. Apa prinsip mereka? Selama mereka memiliki status, mereka dapat memperoleh uang dan mengenakan pakaian serta aksesori bermerek. Mereka tidak ingin memakai barang-barang biasa; mereka harus memakai merek-merek terkenal. Dasi, jas, kemeja, kancing manset, kalung emas, dan ikat pinggang mereka—semuanya bermerek. Ini bukan pertanda yang baik, dan bukankah saudara-saudari yang akan menderita karenanya? Uang yang dipersembahkan oleh saudara-saudari digunakan oleh para antikristus ini untuk membeli barang-barang bermerek. Bukankah ini kejahatan besar yang mereka lakukan? Bukankah itu disebabkan oleh kejahatan mereka? Itulah berbagai macam hal yang dapat mereka lakukan. Ada seseorang yang berpakaian sederhana ketika pertama kali mengambil peran kepemimpinan, hanya memiliki tiga sampai lima pasang pakaian yang bukan bermerek atau mewah. Setelah beberapa tahun memimpin, karena dia tidak melakukan pekerjaan nyata apa pun, dia diganti. Ketika dia pergi, dia membawa banyak barang: pakaian bermerek, tas, segala macam barang bagus. Sebagai seorang pemimpin, dia tidak menghasilkan uang, jadi dari mana datangnya semua barang-barang ini? Itu berasal dari statusnya. Jika dia menolak ketika orang lain membelikan dia barang-barang ini, apakah saudara-saudari masih akan bersikeras membelikannya barang-barang tersebut? Apakah hal semacam itu akan terjadi? Jika dia tidak menginginkan barang-barang ini, saudara-saudari tidak akan membelinya untuknya. Apa masalahnya di sini? Dia dengan memaksa dan dengan rakus merampas barang-barang ini. Di satu sisi, dia memeras saudara-saudari, dan di sisi lain, dia sendiri secara aktif membelinya. Selain itu, dia membiarkan saudara-saudari membelikannya barang-barang ini, dan jika ada yang menolak, dia menyiksa mereka dan mempersulit mereka. Sejumlah alasan ini semuanya berperan. Pada akhirnya, dia menerima "panen yang melimpah" dan menjadi kaya. Apakah engkau semua iri pada pemimpin seperti ini? Jika engkau semua memiliki kesempatan, dapatkah engkau juga memperoleh kekayaan seperti ini? Biar Kuberitahukan kepadamu, tidak baik menjadi kaya dengan cara seperti ini—ada akibatnya! Ada orang-orang yang ketika menjadi pemimpin, mereka takut hal-hal ini terjadi pada mereka. Mereka menganggap bahwa pencobaannya akan terlalu besar, bahwa akan sulit untuk menghindari atau menangani pencobaan ini, dan akan mudah bagi mereka untuk jatuh ke dalam pencobaan itu. Namun, ada orang-orang yang tidak peduli, dan berpikir, "Ini hal yang normal. Siapa yang menjabat tanpa menikmati hal-hal seperti itu? Mengapa harus menjabat? Itulah intinya!" Suara macam apa ini? Itu adalah suara para antikristus, dan orang-orang seperti ini berada dalam bahaya.
Sampai sekarang, Aku telah bekerja selama hampir tiga puluh tahun. Pernahkah Aku memeras apa pun dari seseorang? Sebagai contoh, jika Aku melihat seseorang memakai perhiasan yang bagus, apakah Aku memerasnya dengan mengirimkan pesan seperti, "Berikan perhiasanmu kepada-Ku; itu tidak cocok untukmu. Perhiasan emas dan perak dimaksudkan untuk orang-orang yang berstatus, dan mereka yang tidak berstatus tidak boleh memakainya"? Pernahkah ini terjadi? Tidak pernah. Bahkan ketika ada saudara-saudari yang memiliki sedikit uang dan membelikan-Ku jaket kulit atau sesuatu, Aku selalu mengembalikannya. Bukannya Aku tidak menyukainya; hanya saja Aku tidak membutuhkan barang-barang seperti itu. Kemudian, Aku memikirkannya, "Bagaimana Aku harus menangani barang-barang ini dengan tepat? Apa yang harus Kulakukan agar orang-orang yang membelinya tidak merasa sakit hati?" Aku membawa barang-barang ini ke gereja agar saudara-saudari dapat mendistribusikannya berdasarkan prinsip. Jika ada orang yang bersedia membeli barang-barang berharga itu, gereja akan menjualnya dengan harga diskon. Ini bukan tentang menghasilkan uang; ini tentang menangani barang-barang dengan cara yang cocok untuk kedua belah pihak. Tak seorang pun boleh menerima barang-barang ini secara cuma-cuma karena barang-barang tersebut pada awalnya tidak ditujukan untukmu. Barang-barang ini terbatas dan tidak dapat dibagikan secara merata kepada semua orang, dan tidaklah pantas untuk barang-barang tersebut diberikan kepada siapa pun. Oleh karena itu, satu-satunya pilihan adalah bagi mereka yang punya uang dan bersedia membelinya, mereka dipersilakan untuk membelinya. Harganya tentu lebih murah daripada yang dijual di pasar, jadi itu adalah kebajikan dari rumah Tuhan. Aku berhak melakukan hal-hal dengan cara seperti ini. Itu karena begitu sesuatu diberikan kepada-Ku, itu menjadi milik-Ku, dan Aku berhak untuk menanganinya sesuai keinginan-Ku. Itu tidak lagi ada hubungannya dengan orang yang pertama kali membelinya. Dengan menangani masalah dengan cara ini, Aku telah memperhatikan harga diri orang itu. Seharusnya tidak ada keberatan, karena cara ini sepenuhnya tepat. Banyak saudara-saudari telah membelikan-Ku barang-barang. Aku tidak memercayakan mereka untuk membelikan-Ku barang-barang, apalagi menuntut mereka untuk melakukannya. Mereka telah berbaik hati melakukannya, yang Aku hargai, tetapi ada banyak barang yang tidak dapat Kuterima karena Aku tidak membutuhkannya. Ini adalah masalah nyata. Apakah yang telah Kukatakan tepat? (Ya.) Apakah cara-Ku menanganinya juga tepat? (Ya.) Ada juga beberapa saudara-saudari yang tahu bahwa Aku sensitif terhadap dingin dan tidak makan makanan dingin, jadi mereka membelikan-Ku obat untuk "perut kembung". Akan tetapi, Aku merasa tidak enak badan setelah minum obat-obatan itu—tubuh-Ku tidak dapat menahan eksperimen semacam itu, jadi ada banyak obat yang harus Aku waspadai. Engkau semua perlu memahami hal ini. Ada juga saudara-saudari yang membeli beberapa suplemen kesehatan, seperti ginseng gunung, ginseng merah, dan jenis tonik lainnya. Aku tidak dapat meminum semuanya. Mengapa? Karena suplemen itu tidak cocok untuk-Ku. Bukannya Aku meremehkan apa yang dibeli saudara-saudari untuk-Ku atau dari mana mereka membelinya; hanya saja Aku tidak dapat menggunakannya; Aku tidak bisa menggunakannya. Tidak semua hal yang baik cocok untuk semua orang. Ada banyak hal yang baik di luar sana, dan jika engkau meminum sesuatu yang baik dan itu menyebabkan reaksi yang merugikan atau alergi, berarti itu bukanlah hal yang baik bagimu. Jadi, bagaimana hal ini harus ditangani? Yang terbaik adalah memberikan kepada mereka yang cocok untuk menggunakannya. Oleh karena itu, biar Kuberitahukan kepada engkau semua, siapa pun yang mengeluarkan uang untuk membelikan-Ku barang-barang, ingatlah kata-kata ini—jangan membelinya. Jika Aku membutuhkan sesuatu, Aku akan memberitahumu secara langsung, dan Aku tidak akan terlalu bersopan santun dalam hal ini. Mengerti? Namun, ketika engkau semua membawa barang-barang ini kepada-Ku, dan Aku berkata Aku tidak membutuhkannya atau tidak cocok, itu juga bukan berarti Aku bersikap sopan kepadamu. Itu bukan berbohong ataupun bersikap munafik. Semua yang Kukatakan adalah nyata; semuanya benar. Harap jangan mencari makna tersirat di balik apa yang Kukatakan. Ketika Aku berkata Aku tidak membutuhkannya, itu berarti Aku tidak membutuhkannya. Ketika Aku berkata Aku tidak dapat menggunakannya, itu berarti Aku tidak dapat menggunakannya. Apa pun yang engkau semua lakukan, jangan buang-buang waktumu untuk berpikir tentang membeli barang atau mengeluarkan uang dengan sia-sia. Jangan berpikir bahwa semua hal yang baik harus diberikan kepada Tuhan—apakah engkau tahu apakah Aku membutuhkannya atau tidak? Jika Aku tidak membutuhkannya, bukankah engkau telah membelinya dengan sia-sia? Jika engkau sungguh-sungguh ingin membeli sesuatu untuk-Ku, biar Kuberitahukan kepadamu—jangan belikan apa pun untuk-Ku. Jika engkau mengatakan bahwa engkau membelinya untuk-Ku agar Aku bisa membagikan kepada semua orang, maka baiklah, Aku dapat membagikannya. Mengenai bagaimana Aku memperlakukan barang-barang tersebut, dan bagaimana Aku memperlakukan harta benda yang dibawa oleh status dan kedudukan, seperti inilah sikap-Ku. Apakah antikristus memperlakukan hal-hal ini dengan cara yang sama? (Tidak.) Pertama-tama, mereka tentu saja tidak menolak apa pun—makin banyak, makin baik. Siapa pun yang mengirimi mereka hadiah atau apa pun hadiah itu, mereka menerimanya. Kedua, mereka pasti memeras barang-barang tertentu dari orang-orang, dan terakhir, mereka mengambil beberapa barang untuk diri mereka sendiri. Inilah yang mereka cari dan inginkan; itulah yang diberikan kepada mereka oleh status yang mereka kejar.
Mengenai esensi jahat antikristus, berdasarkan persekutuan kita baik yang lalu maupun hari ini, dapatkah engkau semua membuat ringkasan dalam satu kalimat yang menyingkapkan esensi jahat ini? Ciri terbesar dari kejahatan antikristus adalah ini: mereka mengutuk segala sesuatu yang positif, segala sesuatu yang adil dan sejalan dengan kebenaran, dan segala sesuatu yang dianggap indah di antara manusia. Mereka membenci dan muak akan hal-hal ini. Sebaliknya, segala sesuatu yang negatif, dan segala sesuatu yang dikutuk dan dipandang rendah oleh orang-orang yang memiliki hati nurani, nalar, dan rasa keadilan justru merupakan hal-hal yang disukai oleh antikristus. Inilah hal-hal yang mereka kejar dan hargai. Ada juga kalimat lain yang dapat merangkum hal ini: antikristus membenci segala sesuatu yang positif yang berasal dari Tuhan dan membenci apa yang Tuhan kasihi, sebaliknya justru mengasihi hal-hal yang Tuhan benci dan kutuk. Inilah kejahatan para antikristus. Apakah ciri utama dari kejahatan ini? Mereka memiliki kesukaan khusus terhadap segala sesuatu yang buruk dan negatif, sementara membenci dan menunjukkan permusuhan terhadap segala sesuatu yang indah, positif, dan sejalan dengan kebenaran. Itulah kejahatan. Engkau mengerti, bukan? Persekutuan hari ini membahas topik "apa yang antikritus sukai." Kita juga memberikan beberapa contoh, beberapa di antaranya lebih umum daripada yang lain, tetapi semuanya dapat digunakan sebagai bukti untuk menjelaskan esensi natur jahat antikristus. Selanjutnya, yang perlu engkau semua lakukan setelah ini adalah merenungkan dan mempersekutukan hal-hal jahat atau hal-hal positif mana yang engkau semua lihat dan pahami, hal-hal negatif mana yang antikristus sukai, hal-hal positif mana yang mereka benci, dan hal apa yang dapat engkau semua pahami, serta hal apa yang engkau lihat dan alami. Antikristus dan orang biasa yang rusak memiliki masalah tertentu dengan watak dan esensi mereka, dan meskipun tingkat keparahan dari kesamaan ini mungkin berbeda, esensi watak mereka sama. Jalan yang mereka tempuh dan tujuan yang mereka kejar mungkin juga berbeda, tetapi mereka memperlihatkan banyak esensi watak rusak yang sama. Oleh karena itu, mengungkap berbagai aspek esensi antikristus bermanfaat bagi setiap orang yang rusak. Jika umat pilihan Tuhan dapat mengidentifikasi esensi antikristus, dapat dipastikan mereka tidak akan disesatkan oleh antikristus dan tidak akan memuja atau mengikuti mereka.
7 Agustus 2019