Bab Tujuh: Mereka Jahat, Berbahaya, dan Licik (Bagian Satu)
Lampiran: Menangani Insiden Antikristus di Kanada
Seperti apa situasi orang-orang yang melaksanakan tugas mereka di gereja Kanada saat ini? Apakah engkau semua memiliki kemampuan untuk mengenali si antikristus Yan? Apakah engkau melihat adanya masalah dalam cara Yan berbicara dan bertindak? (Pada saat itu, aku tidak melihat adanya masalah, aku hanya mengira dia tidak menindaklanjuti pekerjaannya. Aku tidak tahu terlalu banyak tentang hal lainnya.) Orang berikutnya bisa melanjutkan. (Aku tidak banyak berinteraksi dengan Yan. Aku menghadiri beberapa pertemuan dengannya dua tahun yang lalu, tetapi aku tidak berkomunikasi dengannya lagi setelah itu.) Yan adalah pemimpin gereja engkau semua, jadi bagaimana mungkin tidak ada satu pun tim engkau semua bisa menghubunginya? Apakah karena sekarang dia ketahuan memiliki masalah dan engkau semua berusaha menghindari tanggung jawab, ataukah engkau benar-benar tidak berkomunikasi dengannya? Aku mendengar ada yang memiliki hubungan tidak pantas dengan Yan—benarkah demikian? (Ya.) Apakah engkau semua mengetahuinya? (Tidak.) Kalau begitu, engkau semua benar-benar buta. Yang lainnya bisa melanjutkan. (Aku sering berinteraksi dengan Yan. Saat itu, aku pikir dia hanya agak congkak dan merasa diri benar, sangat suka meninggikan diri dan memamerkan dirinya. Namun, aku tidak pernah mengenali bahwa dia memiliki esensi antikristus.) Dia suka merayu wanita; apakah engkau mengetahui hal itu? (Tidak. Dia selalu berbicara dengan tegas dalam persekutuan bahwa sangatlah buruk jika pria dan wanita terlibat dalam pergaulan bebas, dan dia sering mempersekutukan bahwa kita harus menghentikan perilaku seperti itu. Aku tidak pernah menyangka dia bisa berbuat seperti itu secara diam-diam.) Yang berikutnya silakan melanjutkan. (Aku bekerja dengan Yan selama setahun, tetapi aku tidak memiliki hubungan yang baik dengannya dan kami tidak bekerjasama secara harmonis. Aku hanya berhubungan dengannya untuk urusan pekerjaan dan tidak banyak berinteraksi dengannya di luar hal tersebut. Itulah sebabnya aku tidak begitu mengenalnya.) Engkau tidak begitu mengenalnya? Apakah itu karena engkau tidak memerhatikan apa yang sedang terjadi atau karena engkau tidak memahaminya? Bagaimana mungkin engkau tidak mengenalnya? Bagaimana hal semacam ini bisa terjadi? (Karena jalan yang aku tempuh salah dan aku mengidolakan serta mengagumi orang yang memiliki karunia. Yan adalah seorang pembicara yang hebat, dan dalam setiap persekutuan dia sering mengutip firman Tuhan dan khotbah-khotbah serta persekutuan dari Yang di Atas. Sepertinya dia tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah, dan setiap kali ada masalah di gereja, dia akan berusaha untuk menyelesaikannya.) Jika dia tahu cara menyelesaikan masalah, bagaimana mungkin Tim Produksi Film gereja di Kanada masih memiliki begitu banyak masalah yang belum terselesaikan sampai sekarang? Engkau mengatakan bahwa dia benar-benar tahu cara menyelesaikan masalah, tetapi bukankah itu omong kosong? Bukankah itu tipu muslihat? (Ya.) Apakah engkau semua mendengarkan khotbah? Apakah engkau menghadiri pertemuan setiap minggu? (Ya.) Jadi, apakah engkau semua mendengarkan-Ku ketika Aku berkhotbah tentang mengenali antikristus? (Ya.) Setelah mendengarkan-Ku, apakah kemudian engkau semua dapat mengenali Yan? Dapatkah engkau semua melihat adanya masalah dalam cara Yan berperilaku? Engkau semua mendengarkan khotbah dan berkumpul di tempat yang sama dengan antikristus, tetapi engkau tidak mampu melihat antikristus yang sedemikian jelasnya—apa masalahnya di sini? Yan telah menjadi pemimpin selama dua tahun lima bulan; siapa yang paling sering berinteraksi dengannya? Di tim manakah dia menghabiskan waktu paling lama? Berapa banyak orang di tim tersebut yang dapat mengenalinya? Berapa banyak orang yang mengetahui bahwa dia memiliki masalah, tetapi tidak mengungkapkannya? Siapa yang menyadari bahwa dia memiliki masalah dan mengambil inisiatif untuk mengemukakannya? Apakah engkau semua mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini? (Tidak seorang pun memahami seperti apa dia sebenarnya.) Lalu, bagaimana engkau akhirnya mengetahui bahwa dia adalah antikristus? (Seorang saudari yang memiliki hubungan dengannya mengatakan bahwa dia berada dalam kondisi yang buruk, dan ketika kami mencoba mempelajari situasinya lebih lanjut, kami menemukan masalah Yan terkait hubungannya dengan wanita.) Saudari itu mengungkapkan masalah tersebut, lalu adakah orang lain yang melaporkannya? (Tidak.)
Selama kita bersekutu serta menganalisis berbagai perwujudan antikristus ini, apakah engkau semua menemukan adanya masalah lain dengan Yan? (Dengan bersekutu tentang mengenali antikristus, aku menyadari bahwa Yan sangat pandai menciptakan perpecahan di antara orang-orang. Dia sering menghakimi beberapa saudara-saudari di hadapanku serta berusaha menanamkan perselisihan dalam hubunganku dengan saudari yang bekerja bersamaku. Dia mengatakan bahwa saudari itu hanyalah penyenang orang yang tidak menerapkan kebenaran, dan seterusnya. Hal ini membuatku memiliki pendapat tertentu tentang saudari itu, dan seiring berjalannya waktu, aku tidak bisa bekerja bersamanya dengan baik.) Sebenarnya, engkau semua memiliki pendapat tentang Yan, tetapi tak seorang pun mengungkapkan atau melaporkannya. Engkau semua adalah penyenang orang yang suka menunda-nunda pekerjaan gereja dan tidak peduli sama sekali. Dia tidak melakukan pekerjaan yang diatur oleh Yang di Atas untuknya, dan engkau semua melihat hal tersebut, tetapi tidak melaporkannya. Sebaliknya, engkau justru melindungi dan menuruti antikristus ini. Mengapa engkau semua tidak melaporkannya? Apakah engkau takut menyinggung perasaannya ataukah engkau tidak sepenuhnya memahami situasinya? (Aku tidak sepenuhnya memahaminya. Selain menemuinya sesekali ketika aku punya masalah, biasanya aku tidak banyak berinteraksi dengannya. Yan mengatakan bahwa dia sibuk bekerja, tetapi kami tidak tahu apakah dia mengatakan yang sebenarnya atau tidak.) Tidak perlu menyelidiki tindakannya yang tersembunyi; engkau seharusnya sudah bisa melihat dengan jelas sebagian perilakunya dari apa yang terjadi tepat di depanmu. Ada perwujudan tertentu ketika antikristus melakukan sesuatu. Dia bukan hanya melakukan sesuatu secara sembunyi-sembunyi; jadi, engkau dapat mengenali perwujudan tersebut secara langsung. Jika engkau semua tidak mampu melihat perwujudan tersebut, bukankah itu berarti engkau semua buta? (Ya.) Jadi, kalau ada orang yang seperti ini lagi sekarang, apakah engkau semua akan bisa mengenalinya? Bisakah orang seperti Yan melaksanakan pekerjaan nyata? Bisakah mereka bersekutu tentang kebenaran dan menyelesaikan masalah? (Tidak.) Mengapa engkau mengatakan tidak? (Karena dari hasil pekerjaannya, gereja memiliki banyak masalah yang belum terselesaikan dalam waktu yang lama, kemajuan dari seluruh pekerjaan sangat lambat, dan film yang kami produksi tidak memenuhi tuntutan rumah Tuhan.) Sebelum Yan ditangani secara tegas, apakah engkau semua menemukan adanya masalah? (Tidak.) Jadi, apa yang engkau semua pahami setelah mendengarkan khotbah? Engkau semua tidak mampu melihat permasalahan yang sangat serius seperti itu, lalu engkau selalu saja mencari-cari alasan dengan berkata, "Kami tidak berinteraksi dengannya. Bagaimana mungkin kami tahu apa yang dia lakukan diam-diam? Kami hanyalah orang percaya biasa, sedangkan dia adalah seorang pemimpin. Kami tidak bisa terus-menerus mengikutinya, jadi wajar jika kami tidak mampu mengenalinya dan tidak melaporkannya." Apakah ini yang engkau semua maksudkan? (Ya.) Apa esensi dari hal ini? (Kami berusaha untuk menghindari tanggung jawab.) Jadi, apakah engkau semua akan menyikapi persoalan ini dengan cara yang sama jika kelak menjumpai orang seperti itu? (Tidak, aku tidak akan menyikapinya seperti ini lagi. Jika aku menemukan orang seperti itu, aku akan melaporkannya.) Aku tidak begitu yakin engkau akan melakukannya. Ada orang-orang di banyak gereja yang melaporkan pemimpin palsu dan antikristus, tetapi belum ada seorang pun di gereja Kanada. Antikristus ini sudah lama aktif dan tidak ada yang melaporkannya, tak seorang pun melaporkannya. Baru-baru ini, Tim Produksi Film di AS mengirimkan surat yang melaporkan seseorang. Surat tersebut tersusun dengan baik, dengan dasar yang kuat, sangat spesifik dan akurat, dan didasarkan pada fakta. Ini menunjukkan bahwa di setiap gereja ada orang-orang yang mampu mengenali pemimpin palsu dan antikristus—ini adalah hal yang baik. Terkadang, pemimpin palsu dan antikristus akan berpura-pura untuk sementara waktu dan menyingkapkan masalah-masalah tertentu. Sebagian orang mungkin hanya bisa melihat adanya masalah, tetapi tidak mampu memahami esensi serta kebenaran dari masalah-masalah tersebut atau tidak tahu bagaimana menyelesaikannya—ini juga berkaitan dengan tidak adanya kemampuan untuk mengenali. Apa yang harus engkau lakukan dalam situasi seperti itu? Pada saat seperti ini, engkau harus meminta orang yang memahami kebenaran untuk mengenalinya. Jika ada beberapa orang yang dapat bertanggung jawab, dan semua orang berusaha, bersekutu, serta mendiskusikan persoalan tersebut bersama-sama, engkau semua akan mampu mencapai kesepakatan dan memahami esensi dari masalahnya, lalu engkau akan mampu mengenali apakah mereka adalah pemimpin palsu dan antikristus. Tidaklah sulit untuk membereskan masalah pemimpin palsu dan antikristus; pemimpin palsu tidak melaksanakan pekerjaan nyata dan mudah untuk ditemukan dan mereka terlihat dengan jelas; antikristus mengganggu dan mengacaukan pekerjaan gereja dan juga mudah ditemukan dan mereka terlihat dengan jelas. Semua ini berkaitan dengan masalah mengganggu umat pilihan Tuhan dalam pelaksanaan tugas mereka, dan engkau harus melaporkan dan menyingkapkan orang-orang semacam itu—hanya dengan melakukannya, barulah engkau dapat menghindarkan pekerjaan gereja dari mengalami penundaan. Melaporkan dan menyingkapkan pemimpin palsu dan antikristus adalah pekerjaan yang sangat penting yang akan menjamin mampunya umat pilihan Tuhan untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik, dan semua umat pilihan Tuhan harus memikul tanggung jawab ini. Siapa pun orangnya, selama mereka adalah pemimpin palsu atau antikristus, umat pilihan Tuhan harus menyingkapkan dan melaporkan mereka, dan dengan melakukan ini, barulah engkau akan memenuhi tanggung jawabmu. Selama masalah yang dilaporkan itu benar dan memang ada kejadian pemimpin palsu atau antikristus, rumah Tuhan akan selalu menanganinya dengan tepat waktu dan sesuai prinsip. Jadi, apakah engkau semua sudah melaporkan masalah Yan si antikristus? Tidak. Engkau semua tidak melakukannya. Engkau semua telah lama disesatkan dan dipermainkan oleh setan ini seolah-olah engkau tidak memiliki kesadaran. Membiarkan antikristus yang begitu nyata di sampingmu bertindak semena-mena sepanjang waktu tanpa adanya perlawanan, apakah engkau semua tidak memiliki kesadaran sama sekali? Apakah engkau semua menjalani kehidupan bergereja secara normal? Mampukah engkau menikmati pekerjaan Roh Kudus? Apakah engkau mendapatkan manfaat setiap kali menghadiri pertemuan? Engkau seharusnya bisa merasakan semua hal ini. Yang terpenting, Yan si antikristus tidak melaksanakan pekerjaan nyata sama sekali, dia mengakibatkan penundaan terhadap pekerjaan produksi film dan benar-benar mengacaukan pekerjaan gereja. Siapa pun yang memiliki hati seharusnya mampu melihat persoalan ini, tetapi tak seorang pun di antara engkau semua membongkar kedok antikristus ini atau pun melaporkannya. Tampaknya engkau semua suka berbaur dengan setan-setan yang najis dan roh-roh jahat, dan engkau sama sekali tidak mencintai kebenaran. Engkau semua mungkin tidak mau mengakuinya, tetapi inilah kenyataannya. Engkau berbaur dengan setan dan masih menganggap itu adalah hal yang hebat. Engkau merasa tidak perlu lagi membaca firman Tuhan atau pun mengejar kebenaran dan cukup melakukan formalitas saja dalam melaksanakan tugas. Engkau beranggapan tidak perlu lagi menghiraukan tentang mendapatkan keselamatan, menerapkan kebenaran, tunduk pada pengaturan dan penataan Tuhan, atau pun melaksanakan tugasmu dengan baik. Engkau yakin bahwa engkau boleh menuruti keinginan daging, tidak terikat dan bebas melakukan apa saja, sama seperti orang-orang Sodom pada masa itu, makan, minum, berpesta-pora, dan tidak melakukan pekerjaan dengan benar, tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab, dan tidak ada yang menyingkapkan atau melaporkan antikristus. Ini mengakibatkan gereja tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus untuk waktu yang lama. Engkau semua tidak peduli, engkau semua telah terjerumus ke dalam kemerosotan moral, tidak ada bedanya dengan pengikut yang bukan orang percaya dan orang tidak percaya. Engkau semua telah mendengarkan khotbah selama bertahun-tahun, tetapi bahkan sampai sekarang pun engkau masih belum mampu membedakan pemimpin palsu dan antikristus, malah engkau mau bergaul dengan antikristus dan makan sepanjang hari bersama mereka tanpa sama sekali memikirkan apa pun dengan serius. Perilaku semacam itu sudah cukup memperlihatkan bahwa engkau semua bukanlah orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Pertama, engkau semua tidak mencintai kebenaran ataupun menerima kebenaran; kedua, engkau semua tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugasmu, bahkan dapat dikatakan engkau tidak melaksanakan tugasmu dengan setia, dan engkau benar-benar mengabaikan pekerjaan gereja. Engkau semua tampak melaksanakan tugasmu tetapi engkau tidak memperoleh hasil apa pun; engkau hanya melakukan formalitas. Sekalipun pemimpin palsu dan antikritus telah mengganggu dan merusak pekerjaan gereja, engkau semua sama sekali tidak menyadarinya, dan semua itu sama sekali tidak mengganggumu. Ketika antikristus telah disingkapkan sepenuhnya, barulah engkau semua mengakui bahwa engkau tidak memiliki kemampuan untuk mengenali, dan ketika Aku menanyakan tentang detailnya, engkau semua berkata, "Aku tidak tahu, aku tidak bertanggung jawab!" Engkau benar-benar cuci tangan dari masalah ini. Apakah engkau semua mengira bahwa dengan berkata demikian masalahnya sudah selesai dan engkau akan dapat melepaskan diri dari tanggung jawab? Apakah rumah Tuhan tidak akan menyelidikinya lagi? Rumah Tuhan telah menyiramimu selama ini dan engkau semua telah mendengarkan banyak khotbah, dan apa hasilnya? Ada masalah serius seperti ini, yaitu seorang antikristus telah muncul di gereja, tetapi engkau semua tidak menyadarinya. Ini memperlihatkan bahwa engkau semua sama sekali belum mengalami kemajuan, bahwa engkau mati rasa dan bodoh, dan engkau memuaskan dagingmu. Engkau adalah sekumpulan orang mati, tanpa ada seorang pun yang hidup, tanpa ada seorang pun yang mengejar kebenaran, paling-paling hanya ada beberapa orang yang berjerih payah. Setelah percaya kepada Tuhan dan mendengarkan khotbah selama ini, engkau kemudian bergaul dengan seorang antikristus—apa bedanya dirimu dengan orang yang tidak percaya kepada Tuhan? Engkau semua termasuk antikristus, engkau semua bukan umat Tuhan; engkau semua mengikuti antikristus, mengikuti Iblis, dan engkau semua sama sekali bukan pengikut Tuhan. Sekalipun engkau semua tidak melakukan hal-hal jahat seperti yang dilakukan antikristus tersebut, engkau telah mengikutinya dan melindunginya, karena engkau tidak menyingkapkan ataupun melaporkannya, dan malah berceloteh bahwa engkau tidak banyak berhubungan dengan antikristus itu dan tidak tahu apa yang sedang dilakukannya. Dengan melakukannya, bukankah engkau sedang melindungi antikristus itu padahal dapat melihatnya dengan mata kepalamu sendiri? Antikristus itu telah melakukan begitu banyak kejahatan dan melumpuhkan pekerjaan gereja, mengacaukan kehidupan bergereja hingga menjadi kacau balau, tetapi engkau berkata engkau tidak tahu apa yang antikristus itu lakukan—siapa yang akan memercayai perkataanmu? Engkau semua melihat antikristus itu mengganggu dan merusak pekerjaan gereja dengan mata kepalamu sendiri, tetapi engkau sama sekali tidak peduli dan sama sekali tidak bereaksi. Tak seorang pun menyingkapkan atau melaporkan dirinya—engkau semua telah gagal melaksanakan tanggung jawab yang sekecil ini dan engkau semua begitu tidak berhati nurani dan tidak bernalar! Semua gereja terus-menerus mengirimkan surat laporan yang melaporkan pemimpin palsu dan antikristus—pernahkah engkau semua melihatnya? Hanya gereja Kanada yang seperti genangan air mati yang tidak pernah menghubungi Yang di Atas untuk melaporkan situasinya. Engkau adalah sekelompok orang mati, tanpa ada seorang pun yang hidup! Tuhan tidak akan mengakui gereja semacam itu, dan jika engkau semua tidak bertobat, engkau akan sepenuhnya tamat dan semuanya akan disingkirkan.
Hari ini, tanggal 10 Juli 2019. Mulai hari ini, Tim Produksi Film Kanada akan secara resmi menjalani masa pengasingan dan perenungan selama satu tahun. Ada berapa orang yang ada di Tim Produksi Film? (Ya Tuhan, ada 34 orang di Tim Produksi Film.) Berapa pemimpinnya? (Dua.) Baiklah, kalau begitu engkau berdua berdiri agar Aku bisa melihatmu. Engkau semua di Tim Produksi Film, ingatlah hari ini, tanggal 10 Juli. Mulai hari ini, Tim Produksi Film Kanada akan secara resmi dikategorikan sebagai Kelompok B untuk jangka waktu satu tahun. Jika engkau semua bertobat, engkau dapat kembali ke gereja biasa; kami akan melihat bagaimana perilakumu selama setahun ini—jika engkau semua mampu terus melaksanakan tugas, serta menunjukkan pertobatan, engkau semua dapat kembali melanjutkan menjalani kehidupan bergereja. Apakah engkau mengerti? (Ya.) Tugas-tugas engkau semua akan tetap sama selama periode ini. Apabila di antaramu ada yang tidak ingin dikeluarkan dan diusir, bagaimana menurutmu jika menerapkan metode pengasingan dan perenungan ini? Apakah engkau puas dengan hal ini? (Ya.) Mengapa Aku memberimu waktu satu tahun? (Untuk memberi kami kesempatan untuk bertobat.) Untuk memberi engkau semua kesempatan untuk bertobat. Jika setelah satu tahun perilaku engkau semua tetap memalukan, efisiensi kerjamu tetap belum maksimal, engkau masih menunda-nunda dalam melaksanakan tugas, pekerjaanmu tetap kacau seperti sebelumnya, engkau belum membuat kemajuan sama sekali dalam pekerjaan professional dan jalan masuk kehidupan, serta belum mencapai hasil apapun, engkau semua akan menjalani pengasingan lagi selama satu tahun dengan jangka waktu yang diperpanjang setiap tahun dengan cara ini. Ketika engkau semua telah membuat kemajuan, yaitu saat engkau semua mampu menulis beberapa artikel kesaksian pengalaman, dan perilaku, pemahaman, serta hasil pekerjaanmu semuanya memang sudah sesuai dengan yang diharapkan, barulah engkau semua dapat kembali menjalani kehidupan bergereja. Tim-tim lainnya di gereja Kanada dapat melanjutkan menjalani kehidupan bergereja. Kami akan melihat seperti apa sikap engkau semua ke depannya dalam melaksanakan tugas. Jika engkau semua masih berperilaku memalukan, semua orang di gereja Kanada akan diasingkan. Apakah engkau mengerti? (Ya.) Apa pendapatmu mengenai hasil penanganan masalah ini? (Bagus.) Apakah engkau benar-benar tulus mengatakan itu bagus, atau hanya asal bicara? (Memang bagus.) Baiklah, engkau semua puas dengan hal ini. Jadi, khotbah hari ini adalah khotbah terakhir yang akan engkau semua dengar. Sesuai dengan maksud-Ku sejak awal, engkau semua kini akan sepenuhnya diasingkan dan disingkirkan, serta tidak akan diizinkan mendengarkan khotbah. Semua khotbah yang telah engkau dengarkan selama bertahun-tahun ini sia-sia dan engkau tidak mendapatkan apa pun, jadi untuk apa engkau terus mendengarkannya? Aku merasa sangat terluka melihatmu! Engkau semua semua tampak sangat bodoh dan mati rasa.
Ketika tadi Aku berbincang dengan seorang saudari dari gereja Kanada, Aku mengetahui bahwa suasana di sana penuh dengan tawa konyol dan pesta pora yang hingar-bingar, begitu berisiknya sehingga dia tidak dapat mengetik, seolah-olah dia berada di kawasan pusat kota yang ramai. Saat itulah Aku mulai merasa tidak suka dan menganggap orang-orang di gereja Kanada tidak saleh, semuanya bejat seperti pengikut yang bukan orang percaya, dan mereka tidak mengejar kebenaran. Kemudian, Aku mempersekutukan masalah produksi film dengan orang-orang ini dan mereka benar-benar mati rasa. Apa yang dimaksud dengan "mati rasa"? Ketika Aku berbicara, mereka tidak menunjukkan reaksi atau ekspresi wajah sama sekali, mata mereka kosong seolah-olah dirasuki roh jahat—sama sekali tidak menunjukkan reaksi atau sikap apa pun. Bukankah ini mengerikan? Dilihat dari kondisi mental dan penampilan orang-orang ini, tidak ada satu pun tim yang baik, semuanya kacau, dan yang paling utama, ada insiden pergaulan bebas yang terjadi di Tim Produksi Film, tetapi mereka tetap mengatakan bahwa mereka tidak tahu apa-apa. Apakah yang mereka katakan itu akurat? Bukankah itu menipu? Sebenarnya, masalah Yan si antikristus ini telah ditangani oleh para pemimpin dan pekerja, tetapi karena masalah ini sangat serius dan menjijikkan, Aku sendiri harus turun tangan. Mengapa Aku harus turun tangan? Karena mereka tidak menanganinya dengan benar. Mereka hanya mengatakan beberapa hal yang tidak penting, tidak mampu menyelesaikan masalah dan sama sekali tidak mampu menganalisis persoalan tersebut. Seberapa mati rasakah engkau semua sekarang? Wajahmu kalau ditusuk dengan jarum, kemungkinan tidak berdarah; engkau sama sekali tidak bisa merasakan apa pun. Para pemimpin dan pekerja telah dipangkas, tetapi setelah itu, mereka tetap sama dan tidak berubah. Itulah sebabnya, Aku harus turun tangan dan mengubah "penanganan" engkau semua. Pelajaran apa yang telah engkau semua petik dari masalah ini? Di dalam hati, engkau semua merasa sedih, bukan? Menurutmu, adilkah Aku menangani masalah dengan cara seperti ini? (Ya.) Bagaimana hal ini bisa dikatakan adil? Biarkan Aku berbicara terus terang: Jika engkau tidak mengikuti jalan yang benar atau menerapkan kebenaran, jika engkau mengaku beriman kepada Tuhan, tetapi ingin hidup seperti orang tidak percaya dan bertindak sembarangan, imanmu kepada Tuhan tidak ada artinya. Mengapa Aku katakan tidak ada artinya? Di mana letak makna iman kepada Tuhan? Maknanya terletak pada perubahan menyeluruh dalam jalan yang ditempuh orang-orang, pandangan hidupnya, serta arah dan tujuan hidupnya setelah percaya kepada Tuhan. Semua aspek ini menjadi sepenuhnya berbeda dari orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan, orang-orang duniawi, dan setan-setan. Jalan yang ditempuh orang percaya juga menjadi sama sekali bertolak belakang dengan jalan mereka. Apa yang dimaksud arah yang bertolak belakang ini? Engkau ingin menjadi orang baik, menjadi orang yang tunduk kepada Tuhan dan memiliki keserupaan dengan manusia. Jadi, bagaimana engkau dapat mencapainya? Engkau harus fokus berjuang untuk mencapai kebenaran, baru setelah itulah engkau akan mampu berubah. Jika engkau tidak mengejar kebenaran atau menerapkan kebenaran, imanmu kepada Tuhan tidak memiliki makna atau pun nilai, imanmu hanyalah cangkang kosong, kebohongan belaka, hanya kata-kata tak bermakna, tidak ada dampaknya sama sekali. Engkau semua harus merenungkan apa yang Aku katakan di sini. Firman ini adalah kebenaran yang paling sederhana serta mendasar, dan barangkali engkau semua belum pernah merenungkannya sebelumnya. Benarkah demikian? Jika engkau berkata, "Aku percaya kepada Tuhan. Aku akan melakukan apa yang seharusnya aku lakukan, melakukan apa yang aku inginkan, dan dalam hal tunduk kepada Tuhan, pada pengaturan dan penataan Tuhan, setia kepada Tuhan, serta menjadi orang yang memiliki kemanusiaan, semua hal itu tidak ada kaitannya denganku." Jika semua hal tersebut tidak ada kaitannya denganmu, untuk apa engkau percaya kepada Tuhan? Mengapa engkau percaya kepada Tuhan? Bagaimana engkau ingin memercayai-Nya? Engkau ingin menjadi orang yang seperti apa dalam kepercayaanmu kepada Tuhan? Jika semua hal ini tidak ada kaitannya denganmu, kepercayaanmu kepada Tuhan sama sekali tidak ada artinya. Jika dalam kepercayaanmu kepada Tuhan engkau selalu mengandalkan gagasan dan imajinasimu, melakukan berbagai hal sesuai dengan pilihanmu sendiri, melakukan apa pun yang engkau inginkan dan menuruti dagingmu, itu menunjukkan pemikiran dan pandanganmu serta hal-hal yang engkau lakukan tidak ada kaitannya dengan kebenaran dan dengan apa yang Tuhan tuntut. Dengan demikian, imanmu kepada Tuhan tidak ada artinya dan engkau tidak perlu terus memercayai-Nya. Sekalipun engkau tetap percaya, usahamu akan sia-sia, dan Tuhan tidak akan menyelamatkanmu.
Topik ini sangat berat, dan engkau semua merasa kesal mengenai penanganan masalah ini; hal ini agak tak terduga. Apapun itu, peristiwa seperti ini akan terjadi lagi di masa mendatang. Setelah kali ini kita menangani masalah tersebut dengan cara ini, jika kelak hal serupa terjadi lagi, masalah tersebut tidak akan ditangani dengan cara yang sama, tetapi mungkin saja ditangani dengan lebih tegas. Katakan pada-Ku, apakah ini tepat? (Ya.)
Selanjutnya, kita akan mempersekutukan topik yang sedikit lebih mudah. Apakah engkau semua suka mendengarkan cerita? (Ya.) Jika demikian, Aku akan menyampaikan sebuah cerita kepadamu. Cerita apa yang sebaiknya Aku bagikan kepadamu? Topik seperti apa yang ingin engkau semua dengar? Apakah engkau lebih suka mendengarkan cerita atau mendiskusikan peristiwa-peristiwa terkini, politik, atau mendengar tentang sejarah? Kita tidak akan membahas hal-hal tersebut karena tidak ada gunanya. Aku akan membagikan sebuah cerita tentang perilaku orang-orang yang percaya kepada Tuhan, watak mereka, dan berbagai keadaan yang dialami orang-orang dalam kehidupan sehari-hari.
Lampiran:
Pembicaraan tentang Kapital:
"Biarkan Saja!"
Ada lima orang sedang berbincang-bincang, salah satu dari mereka, Tuan Uni, berkata, "Selama aku berkuliah, kehidupan kampus adalah hal yang paling aku rindukan. Halaman kampus dipenuhi dengan segala jenis tanaman, pemandangannya begitu indah selama musim semi dan musim gugur yang membuatku merasa tenang dan bahagia. Pada saat itu, aku juga masih muda, penuh dengan cita-cita, lugu, dan tidak mengalami banyak tekanan. Hidup begitu mudah selama tiga tahun aku berkuliah. Seandainya aku bisa memutar waktu sepuluh atau dua puluh tahun ke belakang, dan kembali ke kehidupan kampus, aku rasa itu akan menjadi hal terindah dalam hidup ini ...." Ini adalah Tuan Uni, orang pertama yang berbicara. Apa arti dari "Uni"? Artinya adalah mahasiswa universitas; dari sinilah nama Tuan Uni berasal. Belum sempat Tuan Uni sepenuhnya mengenang kehidupan kampusnya yang indah, Tuan Pascasarjana menimpali dan berkata, "Apakah berkuliah selama tiga tahun bisa dianggap sebagai pendidikan sarjana? Itu namanya program vokasi. Gelar sarjana umumnya diraih dalam waktu empat tahun; itu baru dapat dianggap sebagai kuliah S1 atau pendidikan sarjana. Aku menempuh pendidikan sarjana selama empat tahun. Selama berkuliah, aku mengetahui ada banyak sarjana di pasar tenaga kerja dan sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Jadi, sebelum lulus, aku sudah memikirkan hal tersebut dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana. Tidak banyak mahasiswa pascasarjana pada saat itu, dan mendapatkan pekerjaan akan jauh lebih mudah. Sesuai yang diharapkan, setelah aku lulus pendidikan pascasarjana, aku mendapatkan pekerjaan yang sangat bagus dengan penghasilan yang besar dan kehidupan yang nyaman. Inilah hasil dari menjadi lulusan pascasarjana." Pesan apa yang engkau dapatkan setelah mendengar hal ini? Tuan Uni lulus dari program vokasi, sedangkan Tuan Pascasarjana menyelesaikan studi pascasarjananya, memperoleh penghasilan yang tinggi, memiliki status dan dihargai dalam masyarakat. Tuan Pascasarjana berbicara dengan antusias, lalu Tuan Manajer berkata, "Engkau masih muda, nak! Engkau belum memiliki pengalaman sama sekali di masyarakat. Baik engkau mengejar gelar pascasarjana maupun doktor, tidak ada yang lebih penting daripada memilih jurusan yang bagus di perguruan tinggi. Sebelum mulai berkuliah, aku meneliti pasar dan mendapati bahwa bisnis dari segala dimensi membutuhkan orang-orang yang memiliki keterampilan manajemen. Jadi ketika masuk perguruan tinggi, aku memutuskan untuk belajar manajemen pasar agar ketika lulus aku bisa menjadi salah satu manajer puncak sebuah perusahaan, atau yang dikenal sebagai CEO. Ketika aku menyelesaikan studi, itu adalah masa di mana beraneka macam bisnis dengan berbagai dimensi membutuhkan orang-orang berbakat sepertiku. Pasar kerjanya sangat luas, dan ketika aku mulai melamar pekerjaan, beberapa perusahaan mencoba merekrutku. Akhirnya, aku memilih salah satu di antaranya. Aku memilih perusahaan asing terbaik dan langsung menjadi manajer dengan penghasilan yang tinggi. Dalam waktu lima tahun, aku telah membeli mobil sendiri. Mengesankan, bukan? Aku tahu cara membuat pilihan yang baik!" Ketika Tuan Manajer sedang berbicara, dua orang di hadapannya merasa ingin menentangnya, tetapi mereka tidak mengatakan apa pun. Di dalam hatinya mereka berpikir, "Dia seorang manajer puncak dan berpandangan jauh ke depan. Dia memiliki lebih banyak kapital daripada kami. Meskipun kami merasa ditantang, kami tidak akan berkata apa-apa. Kami akan mengalah saja." Setelah selesai berbicara, Tuan Manajer sangat puas dengan dirinya sendiri, menganggap orang-orang muda itu tidak berpengalaman seperti dirinya. Tepat saat dia merasa sangat puas dengan dirinya sendiri, seseorang bernama Tuan Pejabat mulai berbicara. Tuan Pejabat tidak begitu memikirkan apa yang telah dikatakan ketiga orang sebelumnya. Dengan santai dia memegang cangkir tehnya, menyesapnya, melihat ke sekeliling, dan berkata, "Semua orang dapat menjadi mahasiswa sekarang ini. Siapa yang tidak dapat masuk perguruan tinggi? Sekadar berkuliah tidaklah cukup, begitu juga dengan terjun ke dunia bisnis. Sekalipun engkau adalah seorang manajer puncak, itu bukanlah pekerjaan permanen, pekerjaan itu tidak stabil. Kuncinya adalah mendapatkan pekerjaan tetap, dan dengan begitu, engkau akan terjamin seumur hidup!" Ketika yang lainnya mendengar hal tersebut, mereka berkata, "Pekerjaan permanen? Siapa yang membicarakan hal semacam itu sekarang ini? Itu sudah ketinggalan zaman!" Tuan Pejabat membalas, "Ketinggalan zaman? Hm, engkau berkata begitu karena engkau berpikiran sempit dan kurang wawasan! Ketika engkau mendapatkan pekerjaan permanen, meskipun penghasilanmu lebih sedikit, itu menjamin kehidupan yang stabil, engkau juga memiliki wewenang dan bisa ikut terlibat dalam banyak hal! Banyak orang yang tidak mengerti ketika aku mengikuti ujian untuk menjadi pegawai negeri sipil dan bertanya mengapa seseorang yang masih sangat muda ingin bekerja di instansi pemerintah. Setelah aku lulus ujian pegawai negeri sipil, teman-teman dan kerabat yang mencari pekerjaan atau berurusan dengan masalah hukum meminta bantuanku. Itu wewenang yang besar, kan? Meskipun gajinya tidak besar, aku diberi tempat tinggal dan mobil. Tunjangan yang aku dapatkan lebih besar daripada engkau semua. Selain itu, aku juga bisa mendapatkan penggantian biaya ketika aku makan di luar atau berbelanja, dan aku juga bisa bepergian dengan taksi atau pesawat secara gratis. Pekerjaan engkau semua tidak cukup bagus dan tidak terjamin. Aku jauh lebih berhasil daripada engkau semua!" Yang lainnya merasa tidak nyaman setelah mendengar hal tersebut, mereka kemudian berkata, "Meskipun tunjanganmu cukup bagus, reputasimu buruk. Engkau melakukan pemerasan dan bertindak seperti penguasa yang lalim di mana-mana, dan engkau tidak melayani masyarakat. Engkau hanya merugikan orang lain dan melakukan segala macam perbuatan buruk." Tuan Pejabat menjawab, "Siapa yang peduli kalau reputasiku buruk? Aku tetap mendapatkan keuntungan dari hal itu!" Semua orang mulai membahas masalah tersebut hingga akhirnya orang yang terakhir tidak bisa menahan diri lagi, lalu berdiri dan berkata, "Baiklah, engkau semua pernah berkuliah, engkau sudah menempuh pendidikan pascasarjana, engkau manajer puncak sebuah bisnis, engkau seorang pejabat, sedangkan aku belum memiliki pengalaman seperti engkau semua. Meskipun aku hanyalah orang yang tidak penting, aku harus berbagi pengalaman denganmu. Ketika aku kembali ke 'mater'…." Yang lainnya terkejut dan bertanya, "Apa artinya 'mater' ini? Lulus ujian pegawai negeri menjadikan seseorang sebagai pegawai negeri sipil, kuliah pascasarjana menjadikan seseorang sebagai lulusan pascasarjana, menjadi manajer puncak sebuah perusahaan membuat seseorang menjadi CEO, jadi apa artinya 'mater' ini? Dapatkah engkau menjelaskannya?" Orang itu berkata, "Jadi engkau semua bisa kuliah di perguruan tinggi, kuliah pascasarjana, menjadi manajer bisnis terkemuka, dan menjadi pegawai negeri, tetapi aku tidak boleh kembali ke almamaterku untuk melihat-lihat?" Engkau mengerti? Dia menjadi marah. Orang yang tidak penting ini berpendidikan rendah, tetapi tetap saja sombong. Yang lainnya berkata, "Kami semua mengerti apa artinya kembali ke almamater. Engkau tidak perlu mengatakan kembali ke 'mater'. Katakan saja engkau kembali ke almamatermu." Mereka kemudian bertanya tentang jenjang pendidikan yang ditempuhnya di almamaternya, apakah SMA, diploma, sarjana, ataukah pascasarjana. Dia menjawab, "Aku tidak pernah menempuh pendidikan sarjana ataupun pascasarjana, dan aku tidak pernah mengikuti ujian untuk menjadi pegawai negeri sipil. Apakah salah jika aku hanya mengenyam pendidikan SD? Biarkan saja!" Dia merasa malu; dia telah mengungkapkan latar belakangnya, dan hal itu tidak dapat ditutup-tutupi lagi. Dia telah menyimpan kepura-puraan selama ini. Dalam bergaul dengan orang lain, dia belum pernah mengungkapkan jenjang pendidikannya. Sekarang setelah semuanya terungkap, dia merasa malu, dia kemudian meraih pintu dan bergegas pergi. Yang lainnya tidak mengerti mengapa dia kabur, lalu mereka semua serempak berkata, "Bukankah engkau hanya lulusan SD? Untuk apa engkau kabur? Engkau tampak sangat bangga akan hal itu!" Aku akan mengakhiri cerita ini; kurang lebih semuanya sudah tercakup di sini.
Ada lima orang dalam cerita ini. Topik apa yang sedang mereka bicarakan? (Latar belakang akademisnya.) Apa makna sesungguhnya dari latar belakang akademis bagi seseorang? (Itu adalah status sosial mereka.) Latar belakang akademis seseorang berkaitan dengan status sosialnya—ini adalah fakta yang objektif. Jadi, mengapa orang ingin membicarakan status sosialnya? Mengapa mereka ingin mengangkat status sosial dan identitasnya sebagai topik pembicaraan? Apa yang sedang mereka lakukan? (Mereka sedang memamerkan diri.) Jadi, apa seharusnya judul cerita ini? (Membandingkan Latar Belakang Akademis.) Jika ceritanya diberi judul "Membandingkan Latar Belakang Akademis", bukankah itu terlalu blak-blakan? (Ya. Bagaimana dengan "Memamerkan Status"?) Itu agak terlalu lugas, kurang halus, dan tidak cukup mendalam. Bagaimana jika kita katakan judul utamanya adalah "Pembicaraan tentang Kapital" dan subjudulnya "Biarkan Saja"? Judul ini agak satiris, bukan? "Pembicaraan tentang Kapital" artinya setiap orang berbicara tentang kapitalnya sendiri, termasuk latar belakang akademis dan status sosialnya. Lalu apa yang dimaksud dengan "Biarkan Saja"? (Tidak mau mengakui bahwa orang lain lebih baik.) Tepat sekali, tampaknya ada watak tertentu yang muncul di sini. "Jadi, apa pentingnya kalau engkau seorang mahasiswa pascasarjana? Apa pentingnya jika tingkat pendidikanmu lebih tinggi dariku?" Tak seorang pun mau mengakui bahwa orang lain lebih baik dari dirinya sendiri. Inilah yang dimaksud dengan berbicara tentang kapital. Bukankah pembicaraan seperti ini sering terdengar ketika engkau berada di sekitar orang lain? Ada orang-orang yang memamerkan kekayaan keluarga mereka, ada yang memamerkan latar belakang keluarga mereka yang bergengsi, ada yang memamerkan fakta bahwa kaisar dan selebriti tertentu memiliki nama marga yang sama dengan mereka, dan ada pula yang membicarakan dari perguruan tinggi mana mereka lulus, betapa hebatnya mereka dulu, bahkan ada seorang gadis, terapis pijat di salon kecantikan yang berkata, "Aku belajar pijat dari seorang guru terkenal yang ahli dalam memberikan koreksi dan penilaian pribadi. Akhirnya, aku menjadi terapis pijat profesional terbaik, dan tahun 2000-an adalah masa yang penuh kejayaan bagiku ...." Kata "penuh kejayaan" ini tidak pada tempatnya. Bahkan seorang gadis pemijat di industri jasa berbicara tentang "masa yang penuh kejayaan"—dia benar-benar membual dan menyombongkan diri. Yang sedang kita diskusikan tentang topik ini terutama adalah percakapan-percakapan tertentu yang sering terdengar, perilaku yang sering terlihat, dan watak yang sering tersingkap saat berada di sekitar orang lain dalam kehidupan nyata. Mengapa orang-orang berbicara tentang kapital seperti ini? Watak atau motivasi apa yang mendasarinya? Dapatkah hal-hal yang dibicarakan ini dianggap kejayaan? Kejayaan tidak ada kaitannya dengan itu. Jadi, apakah orang mendapatkan manfaat dengan membicarakan hal-hal tersebut? (Tidak.) Apakah engkau semua juga membicarakannya? (Ya.) Engkau mengetahui itu tidak ada manfaatnya, jadi mengapa engkau membicarakannya? Mengapa orang sangat suka berbicara tentang hal-hal seperti itu? (Ini adalah kapital yang mereka pamerkan.) Apa tujuan mereka memamerkannya? (Agar dihormati oleh orang lain.) Ini karena tidak ada yang ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja. Bahkan orang yang hanya lulusan SD berbicara tentang kembali ke "mater" mereka untuk melihat-lihat, berharap dapat menggunakan bahasa sastra semacam ini untuk menipu dan membodohi orang lain agar dihormati. Apa tujuannya membuat orang lain menghormati dirinya? Untuk meninggikan dirinya di atas orang lain, mendapatkan status dan kedudukan, dianggap luar biasa, agar perkataannya didengar, untuk mendapatkan dukungan dari orang lain, dan memiliki wibawa. Jika engkau harus melepaskan semua hal tersebut dan menjadi orang biasa, apa yang harus engkau miliki? Pertama, engkau harus memiliki cara pandang yang benar. Bagaimana cara pandang yang benar ini bisa didapatkan? Cara pandang yang benar ini didapatkan dengan membaca firman Tuhan dan memahami sikap apa yang harus engkau miliki terhadap hal-hal tertentu sesuai dengan maksud Tuhan dan sikap apa yang seharusnya dimiliki oleh manusia normal—inilah cara pandang yang benar. Jadi, sebagai orang biasa, umum, dan normal, bagaimana cara pandang yang paling tepat dan benar terhadap semua hal ini, seperti status sosial, kapital sosial, atau latar belakang keluarga dan sebagainya? Apakah engkau semua mengetahuinya? Katakanlah ada orang yang telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, yang merasa yakin bahwa mereka telah memahami banyak kebenaran, yang yakin meyakini bahwa mereka mengikuti jalan Tuhan dan setia kepada Tuhan serta tugas mereka. Meskipun demikian, mereka menganggap status dalam masyarakat dan di antara orang lain, serta kekayaan mereka sebagai hal yang sangat penting, dan mereka sangat menghargai hal-hal tersebut. Mereka bahkan sering kali memamerkan kapital, latar belakangnya yang hebat, dan kekayaan mereka—apakah orang semacam itu benar-benar memahami kebenaran? Tentu saja tidak. Jadi, apakah orang yang tidak memahami kebenaran adalah orang yang mencintai kebenaran? (Tidak.) Tidak. Apa hubungan antara membicarakan kapital dengan apakah seseorang memahami dan mencintai kebenaran atau tidak? Mengapa Aku mengatakan orang yang menjujung tinggi harga dirinya dan memamerkan kapitalnya bukanlah seseorang yang mencintai dan memahami kebenaran? Bagaimana seharusnya seseorang yang benar-benar mencintai dan memahami kebenaran menyikapi masalah status sosial, kapital, dan kekayaan pribadi ini? Hal-hal apa saja yang termasuk dalam status sosial? Latar belakang keluarga, pendidikan, reputasi, prestasi dalam masyarakat, bakat, dan etnismu. Jadi bagaimana engkau menyikapi semua hal tersebut untuk membuktikan bahwa engkau adalah orang yang memahami kebenaran? Pertanyaan ini seharusnya mudah untuk dijawab, bukan? Engkau semua seharusnya memiliki banyak pemahaman tentang aspek ini secara teoretis. Utarakan saja apa yang ada di benakmu. Jangan berkata, "Oh, aku belum memikirkannya secara matang, jadi aku tidak bisa mengatakan apa apa." Jika engkau belum memikirkannya secara matang, katakan saja apa yang ada dalam pikiranmu saat ini. Jika engkau baru dapat berbicara setelah engkau memikirkan sesuatu dengan matang, itu namanya menulis artikel. Kita saat ini hanya mengobrol; Aku tidak sedang memintamu untuk menulis artikel. Pertama-tama, bicaralah dari sudut pandang teoretis. (Aku memahami dari firman Tuhan bahwa Dia tidak melihat setinggi apa pendidikan atau status sosial seseorang, tetapi lebih pada apakah mereka mengejar kebenaran, mampu menerapkan kebenaran, sungguh-sungguh tunduk kepada Tuhan dan melaksanakan tugasnya sesuai standar. Jika seseorang memiliki status sosial yang tinggi dan berpendidikan tinggi, tetapi mereka tidak memiliki pemahaman rohani, tidak menempuh jalan mengejar kebenaran, tidak takut akan Tuhan atau menjauhi kejahatan, pada akhirnya, mereka akan tetap disingkirkan dan tidak akan mampu berdiri teguh di rumah Tuhan. Itulah sebabnya, latar belakang akademis dan status seseorang tidaklah penting. Yang penting adalah apakah seseorang mengejar kebenaran atau tidak.) Bagus sekali, ini adalah konsep yang paling mendasar. Mengapa Aku mengatakan konsep ini paling mendasar? Karena pada dasarnya topik dan konten ini adalah persoalan yang biasa dibicarakan orang. Apakah ada yang memiliki pemahaman berbeda? Seseorang bisa menambahkan apa yang telah disampaikan. (Jika seseorang mampu mengejar kebenaran, mereka akan mampu memahami bahwa mengejar ketenaran, keuntungan, dan status sebenarnya adalah semacam rantai, belenggu yang mereka kenakan, dan makin mereka mengejarnya, mereka akan merasa makin hampa. Mereka juga akan makin memahami kerusakan dan penderitaan yang diakibatkan oleh ketenaran, keuntungan, dan status. Ketika mereka memahaminya dan melihat orang yang menganggap hal tersebut sebagai kapital, mereka akan berpikir betapa menyedihkannya orang seperti itu.) (Seseorang yang benar-benar mencintai dan memahami kebenaran akan menilai status sosial dan reputasi menggunakan firman Tuhan. Mereka akan memerhatikan apa yang Tuhan firmankan dan tuntut, apa yang Tuhan inginkan untuk dikejar oleh manusia, apa yang pada akhirnya mereka dapatkan dengan mengejar hal-tersebut, dan apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan Tuhan dalam diri manusia.) Engkau semua telah menyinggungnya di sini, tetapi apakah hal yang engkau katakan erat kaitannya dengan kebenaran? Mampukah engkau membuat penilaian mengenai hal ini? Kebanyakan orang memiliki pemahaman dasar, dan jika Aku memintamu untuk berkhotbah, yang akan engkau sampaikan adalah khotbah nasihat. Mengapa Aku mengatakan demikian? Karena khotbah nasihat adalah sebuah khotbah di mana engkau menyampaikan berbagai hal yang memberi nasihat dan semangat kepada orang-orang—itu tidak dapat menyelesaikan masalah yang nyata. Meskipun setiap kalimatnya mungkin terdengar benar, masuk akal, serta sejalan dengan nalar manusia dan tuntutan logika, kalimat itu tidak ada kaitannya dengan kebenaran, tetapi hanya merupakan pengetahuan dangkal dan mendasar yang dimiliki manusia. Jika engkau mempersekutukan perkataan tersebut dengan orang lain, apakah engkau akan mampu menyelesaikan masalah dan kesulitan mereka sampai ke akar-akarnya? Tidak, engkau tidak akan mampu, itulah sebabnya Aku mengatakan ini adalah khotbah nasihat. Jika engkau tidak mampu menyelesaikan kesulitan dan masalah mereka sampai ke akar-akarnya, engkau tidak menggunakan kebenaran untuk menyelesaikan masalahnya. Orang-orang yang tidak memahami kebenaran akan selalu mengutamakan pengetahuan, reputasi, dan status. Mereka tidak akan mampu melepaskan diri dari kekangan dan belenggu dari aspek-aspek tersebut.
Menurutmu, bagaimana seharusnya engkau memandang nilai, status sosial, dan latar belakang keluarga manusia? Sikap benar seperti apa yang seharusnya kaumiliki? Pertama-tama, engkau harus melihat cara Tuhan memandang hal ini dari firman-Nya; hanya dengan cara ini, barulah engkau akan memahami kebenaran dan tidak melakukan apa pun yang bertentangan dengan kebenaran. Jadi, bagaimana cara Tuhan memandang latar belakang keluarga, status sosial, pendidikan yang diterima, dan kekayaan yang mereka miliki di tengah masyarakat? Jika engkau tidak melihat segala sesuatu berdasarkan firman Tuhan dan tidak mampu berpihak kepada Tuhan dan menerima bahwa segala sesuatu adalah dari Tuhan, caramu memandang segala sesuatu pasti akan sangat berbeda dari apa yang Tuhan maksudkan. Jika perbedaannya tidak banyak, hanya terdapat sedikit ketidakcocokan, itu tidak masalah; jika caramu memandang segala sesuatu sepenuhnya bertentangan dengan apa yang Tuhan maksudkan, berarti caramu bertentangan dengan kebenaran. Bagi Tuhan, apa yang Dia berikan kepada manusia dan seberapa banyak yang Dia berikan, itu terserah pada-Nya, dan status orang di tengah masyarakat juga telah ditentukan oleh Tuhan dan sama sekali tidak dibuat-buat oleh orang itu sendiri. Jika Tuhan menyebabkan seseorang mengalami penderitaan dan kemiskinan, apakah artinya orang itu tidak memiliki harapan untuk diselamatkan? Jika dia adalah orang nilai diri dan kedudukan sosialnya rendah, apakah Tuhan tidak akan menyelamatkan dirinya? Jika dia memiliki status yang rendah di tengah masyarakat, apakah artinya dia memiliki status yang rendah di mata Tuhan? Belum tentu. Tergantung pada apakah hal ini? Ini tergantung pada jalan yang orang ini tempuh, pada apa yang dikejarnya, dan pada sikapnya terhadap kebenaran dan Tuhan. Jika status sosial seseorang sangat rendah, keluarganya sangat miskin, dan tingkat pendidikannya rendah, tetapi dia percaya kepada Tuhan dengan cara yang realistis dan sikap yang membumi, dan dia mencintai kebenaran dan hal-hal yang positif, di mata Tuhan, apakah nilai dirinya tinggi atau rendah, apakah dia berharga atau tidak berharga? Dia berharga. Jika dilihat dari perspektif ini, tergantung pada apakah nilai diri seseorang—apakah tinggi atau rendah, luhur atau hina? Itu tergantung pada bagaimana Tuhan memandangmu. Jika Tuhan memandangmu sebagai orang yang mengejar kebenaran, berarti engkau bernilai dan berharga—engkau adalah bejana yang berharga. Jika Tuhan memandangmu sebagai orang yang tidak mengejar kebenaran dan engkau tidak sungguh-sungguh mengorbankan dirimu bagi-Nya, berarti engkau tidak ada nilainya dan tidak berharga—engkau adalah bejana yang hina. Setinggi apa pun pendidikanmu atau setinggi apa pun statusmu di tengah masyarakat, jika engkau tidak mengejar atau memahami kebenaran, nilai dirimu tidak akan pernah tinggi; sekalipun banyak orang mendukungmu, memujimu, dan mengagumimu, engkau tetap saja orang malang yang hina. Lalu, mengapa Tuhan memandang manusia dengan cara seperti ini? Mengapa seseorang yang sedemikian "luhur", yang memiliki status setinggi itu di tengah masyarakat, yang dipuji dan dipuja oleh banyak orang, yang bahkan begitu bergengsi, dipandang Tuhan sebagai orang yang hina? Mengapa cara Tuhan memandang manusia sangat bertolak belakang dengan cara manusia memandang manusia lainnya? Apakah Tuhan sengaja menentang manusia? Sama sekali tidak. Ini karena Tuhan adalah kebenaran, Tuhan adalah keadilan, sedangkan manusia itu rusak dan tidak memiliki kebenaran atau keadilan, dan Tuhan mengukur manusia berdasarkan standar-Nya sendiri, dan standar-Nya untuk mengukur manusia adalah kebenaran. Barangkali hal tersebut terdengar sedikit abstrak, dengan kata lain, standar penilaian Tuhan didasarkan pada sikap seseorang terhadap Tuhan, terhadap kebenaran, dan terhadap hal-hal yang positif—ini tidak lagi abstrak. Katakanlah ada seseorang yang memiliki status sosial yang tinggi dalam masyarakat, berpendidikan tinggi, sangat terpelajar dan berbudaya, dan memiliki sejarah keluarga yang sangat terhormat dan terpandang, tetapi ada satu masalah: Mereka tidak mencintai hal-hal yang positif, menolak Tuhan, merasa muak, dan kebencian yang mendalam terhadap-Nya. Setiap kali ada sesuatu yang berkaitan dengan Tuhan, topik-topik tentang Dia atau pekerjaan-Nya, mereka menggertakkan gigi dengan penuh kebencian, mata mereka menyala-nyala, bahkan mereka ingin menyerang orang lain. Jika ada orang menyebutkan topik yang berkaitan dengan Tuhan atau kebenaran, mereka menolak dan memusuhinya, natur kebinatangan mereka pun muncul. Apakah orang seperti itu berharga atau tidak berharga? Seberapa berhargakah latar belakang akademis, status sosial, dan martabat mereka di mata Tuhan? Sama sekali tidak berharga. Bagaimana pandangan Tuhan terhadap orang-orang seperti itu? Bagaimana Tuhan menentukan natur mereka? Orang-orang tersebut adalah setan dan Iblis, mereka adalah makhluk yang paling hina dan tidak berharga. Jadi sekarang, apa dasar untuk menentukan seseorang itu mulia atau hina? (Sikap mereka terhadap Tuhan, kebenaran, dan hal-hal yang positif.) Tepat sekali. Pertama-tama, seseorang harus memahami sikap Tuhan. Seseorang harus terlebih dahulu memahami sikap Tuhan dan memahami prinsip-prinsip dan standar yang Dia gunakan untuk mendefinisikan manusia, kemudian menilai manusia berdasarkan prinsip-prinsip dan standar yang Tuhan tetapkan bagi manusia—hanya inilah cara yang paling akurat, tepat, dan adil. Kita sekarang memiliki dasar untuk menilai manusia, jadi secara spesifik, bagaimana kita harus menerapkannya? Sebagai contoh, ada seseorang yang berpendidikan tinggi dan populer. Ke mana pun mereka pergi, semua orang memiliki pendapat yang baik tentang mereka, dan dalam pandangan orang lain mereka tampaknya memiliki prospek yang sangat bagus—lalu apakah mereka pasti dianggap mulia di mata Tuhan? Belum tentu. Jadi bagaimana kita harus menilai orang ini? Kemuliaan dan kehinaan seseorang bukan didasarkan pada status sosial, latar belakang akademis, etnis, atau kebangsaannya. Atas dasar apa kita harus menilainya? (Itu harus didasarkan pada firman Tuhan dan sikapnya terhadap kebenaran dan terhadap Tuhan.) Tepat sekali. Misalnya, engkau semua datang dari Tiongkok daratan ke AS, sekalipun suatu hari nanti engkau menjadi warga negara Amerika, apakah nilai dan status engkau semua akan berubah? (Tidak.) Benar, tidak akan berubah; engkau akan tetap menjadi orang yang sama. Jika engkau percaya kepada Tuhan, tetapi tidak mampu memperoleh kebenaran, engkau tetap termasuk dalam kelompok yang akan binasa. Beberapa orang yang pemikirannya dangkal tidak sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan atau mengejar kebenaran. Mereka justru mengikuti dunia sekuler, dan setelah menjadi warga negara Amerika, mereka mulai mengatakan berbagai hal, seperti "engkau semua orang Tiongkok" dan "engkau semua orang dari Tiongkok daratan". Katakan pada-Ku, apakah orang-orang seperti itu mulia atau hina? (Hina.) Mereka sangat hina! Mereka berperilaku seolah-olah menjadi warga negara Amerika akan membuat mereka mulia—bukankah mereka begitu dangkal? Mereka sangat dangkal. Jika seseorang mampu menyikapi ketenaran dan keuntungan, status sosial, kekayaan, dan prestasi akademis dengan hati yang tenang—tentu saja, hati yang tenang ini bukan berarti engkau pernah mengalami hal-hal ini dan menjadi tidak peduli, melainkan lebih pada engkau memiliki standar penilaian dan tidak menganggap semua itu sebagai hal terpenting dalam hidupmu. Standar dan prinsip-prinsip yang engkau gunakan untuk menilai dan memahaminya, serta nilai-nilaimu telah mengalami perubahan sehingga engkau mampu menyikapi semua hal tersebut dengan benar serta melihatnya dengan hati yang tenang—hal ini membuktikan apa? Ini membuktikan bahwa engkau telah terbebas dari hal-hal eksternal, seperti status sosial, nilai manusia, dan sebagainya. Engkau semua saat ini mungkin belum bisa mencapainya, tetapi begitu engkau semua sungguh-sungguh memahami kebenaran, engkau akan mampu memahami permasalahan ini. Aku akan memberimu sebuah contoh. Ada seseorang yang ketika berjumpa dengan saudara-saudari yang kaya, yang memakai barang-barang bermerek dan terlihat sebagai orang berada, mereka tidak tahu bagaimana cara berbicara atau bergaul dengan saudara-saudari itu. Jadi mereka merendahkan diri sendiri, memuji dan menyanjung saudara-saudari yang kaya itu dengan perilaku yang memuakkan—bukankah ini artinya mereka menghinakan dirinya sendiri? Ada sesuatu yang menguasai mereka dalam hal ini. Sebagian lagi memanggil wanita kaya dengan sebutan "kakak perempuan" dan menyebut pria kaya sebagai "kakak laki-laki" ketika berjumpa dengan mereka, selalu berusaha menyanjung orang-orang ini dan menampilkan dirinya sendiri. Namun, ketika bertemu dengan seseorang yang miskin dan biasa-biasa saja, datang dari pedesaan dan berpendidikan rendah, mereka meremehkan dan mengabaikannya, dan sikap mereka pun berubah. Apakah perilaku seperti ini biasa terjadi di gereja? Ya, dan engkau semua tidak dapat menyangkalnya karena ada beberapa di antara engkau semua yang telah menunjukkan perilaku demikian. Ada yang memanggil orang kaya itu dengan sebutan "kakak laki-laki", "kakak perempuan", atau "bibi"—ini merupakan perilaku sosial yang cukup mengkhawatirkan. Dilihat dari perilakunya, mereka bukanlah orang-orang yang mengejar kebenaran dan sama sekali tidak memiliki kenyataan kebenaran. Sebagian besar di antara engkau semua merupakan orang seperti ini, dan jika mereka tidak berubah, pada akhirnya mereka semua akan disingkirkan. Meskipun pandangan yang keliru ini tidak memengaruhi penerimaan seseorang terhadap jalan yang benar, hal tersebut dapat mempengaruhi jalan masuk kehidupan seseorang dan pelaksanaan tugasnya. Jika mereka bukan orang-orang yang menerima kebenaran, kemungkinan besar mereka akan menyebabkan gangguan dalam gereja. Jika engkau mampu memahami maksud Tuhan, engkau akan mampu memahami prinsip-prinsip dan standar yang digunakan untuk menilai semua hal tersebut. Selain itu apa pun status sosial, latar belakang pendidikan seseorang, atau dari latar belakang keluarga seperti apa mereka berasal, ada satu fakta yang harus engkau akui: tingkat pendidikan dan latar belakang keluargamu tidak dapat mengubah karaktermu, juga tidak dapat memengaruhi watakmu. Bukankah begitu? (Ya, memang begitu.) Mengapa Aku mengatakan demikian? Terlepas dari keluarga mana seseorang dilahirkan atau pendidikan yang mereka terima, apakah mereka berpendidikan tinggi atau tidak, dan apa pun latar belakang atau status sosialnya, baik tinggi maupun rendah, watak rusak mereka sama saja dengan orang lain. Semua orang sama—ini tidak dapat dihindari. Status sosial dan kekayaanmu tidak mengubah kenyataan bahwa engkau adalah bagian dari umat manusia yang telah dirusak oleh Iblis, juga tidak dapat mengubah fakta bahwa engkau adalah manusia rusak dengan watak yang rusak yang menentang Tuhan. Apa yang Aku maksudkan dengan hal ini? Maksud-Ku adalah sekaya apa pun keluargamu atau setinggi apa pun pendidikanmu, engkau semua memiliki watak rusak. Entah engkau mulia atau hina, kaya atau miskin, berstatus tinggi atau rendah, engkau tetaplah manusia yang rusak. Itulah sebabnya, setelah menerima pekerjaan Tuhan, engkau semua sederajat, dan Tuhan itu adil dan benar terhadap semua manusia. Bukankah ini pemahaman yang seharusnya dimiliki setiap orang? (Ya.) Apakah ada orang yang tidak dirusak oleh Iblis dan tidak memiliki watak rusak hanya karena mereka memiliki status sosial yang tinggi dan dilahirkan dalam ras yang paling mulia di antara seluruh umat manusia? Apakah pernyataan ini masuk akal? Pernahkan fakta ini terjadi sepanjang sejarah umat manusia? (Tidak.) Belum pernah terjadi. Kenyataannya, tidak satu manusia pun, entah itu Ayub, Abraham, para nabi dan orang-orang kudus pada zaman dahulu, juga orang Israel, yang bisa menghindari kebenaran yang tak dapat disangkal ini: dalam menjalani kehidupan di dunia ini, semua manusia telah dirusak oleh Iblis. Dalam merusak manusia, Iblis tidak peduli apakah engkau berpendidikan tinggi atau tidak, bagaimana sejarah keluargamu, apa nama keluargamu, atau seberapa besar silsilah keluargamu, hasil akhirnya adalah: jika engkau hidup di antara umat manusia, engkau telah dirusak oleh Iblis. Itulah sebabnya, fakta bahwa engkau memiliki watak rusak Iblis dan hidup dengan watak rusak Iblis tidak dapat diubah oleh nilai-nilai dan latar belakang akademismu. Bukankah ini pemahaman yang seharusnya dimiliki orang-orang? (Ya, benar.) Setelah engkau semua memahami hal-hal ini, jika nantinya ada orang yang memamerkan karunia dan kapitalnya, atau engkau kembali bertemu seseorang yang "unggul" di antaramu, bagaimana engkau semua akan menyikapinya? (Aku akan memperlakukan mereka sesuai dengan firman Tuhan.) Benar sekali. Lalu, bagaimana engkau akan menyikapi mereka sesuai dengan firman Tuhan? Jika engkau merasa frustasi, dan mulai meremehkan atau mencemooh mereka dengan berkata, "Lihatlah betapa terpelajarnya dirimu, untuk apa engkau pamer? Engkau berbicara tentang kapitalmu lagi, tetapi mampukah engkau melaksanakan tugasmu dengan baik? Setinggi apa pun pendidikanmu, bukankah engkau tetap dirusak oleh Iblis?" apakah ini cara yang baik untuk menyikapinya? Ini tidak sejalan dengan prinsip dan bukanlah sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh seseorang dengan kemanusiaan yang normal. Jadi, bagaimana seharusnya engkau memperlakukan mereka dengan cara yang sejalan dengan prinsip? Engkau tidak seharusnya memandang tinggi mereka, tetapi juga tidak seharusnya meremehkannya—bukankah ini sebuah kompromi? Ya. Apakah berkompromi itu benar? Tidak, itu tidak benar. Engkau harus memperlakukan mereka dengan benar, dan jika engkau mampu menggunakan kebenaran yang engkau pahami untuk membantu mereka, lakukanlah. Jika engkau tidak mampu membantu, sementara posisimu adalah seorang pemimpin dan engkau melihat bahwa mereka cocok untuk tugas tertentu, mintalah mereka untuk melaksanakan tugas tersebut. Jangan memandang rendah mereka hanya karena mereka berpendidikan tinggi, dengan berpikir, "Hm, apa gunanya berpendidikan tinggi? Apakah engkau memahami kebenaran? Aku tidak berpendidikan tinggi, tetapi aku tetap seorang pemimpin. Aku berkualitas baik dan lebih baik daripadamu, jadi aku akan meremehkan dan mempermalukanmu!" Ini adalah tindakan yang jahat dan tidak manusiawi. Apa makna dari "memperlakukan mereka dengan benar"? Maknanya adalah menangani persoalan berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran. Apakah prinsip kebenaran tersebut dalam konteks ini? Prinsipnya adalah bersikap adil kepada orang lain. Jangan terlalu mengagumi dan meninggikan mereka, dan jangan merendahkan diri di hadapan mereka seolah-seolah engkau memiliki derajat yang lebih rendah. Jangan menyanjungnya, dan jangan pula menginjak-injak dan merendahkannya; mungkin saja mereka tidak menganggap dirinya berharga dan tidak bermaksud menyombongkan diri. Apakah pantas jika terus-menerus merasa khawatir mereka akan menyombongkan diri sehingga engkau selalu berusaha merendahkannya? Tidak, itu keliru. Ini adalah sikap yang jahat dan tidak manusiawi—jika engkau tidak terlalu berlebihan dalam satu hal, berarti engkau berlebihan dalam hal yang lain. Memperlakukan orang lain dengan benar dan adil—inilah prinsipnya. Prinsip ini terdengar mudah, tetapi sulit untuk diterapkan.
Dahulu, ada seorang pemimpin yang akan berpindah tempat tinggal. Aku menyarankannya untuk membawa serta para pemimpin tim dan anggota terkait agar memudahkan mereka dalam mendiskusikan pekerjaan bersama. Apa yang Aku katakan tidaklah sulit untuk dipahami—seseorang akan langsung memahaminya begitu mendengarnya. Pada akhirnya, personel yang dibawanya memiliki "kredibilitas" yang cukup baik: ada yang membawakan dia teh, ada pula yang mencucikan kakinya dan mengusap punggungnya—mereka semua adalah sekelompok penjilat. Seberapa menjijikkannyakah pemimpin ini? Ada seseorang dengan penyakit menular yang memuji dan menyanjungnya setiap hari, mengikutinya ke mana saja dan melayaninya. Pemimpin ini bahkan rela mengambil risiko tertular penyakit hanya demi menikmati bagaimana rasanya disanjung. Akhirnya, karena penyakit menular yang diderita orang tersebut kambuh setelah mereka pindah, pemimpin palsu ini pun tersingkap. Itulah sebabnya, terlepas dari apakah manusia memahami kebenaran atau pun tidak, mereka sama sekali tidak boleh melakukan hal-hal buruk, tidak boleh melakukan sesuatu dengan bergantung pada ambisi dan keinginannya, tidak memiliki mentalitas mengambil risiko karena Tuhan menyelidiki hati manusia dan menyelidiki seluruh bumi. Apa yang termasuk dalam "seluruh bumi"? Itu mencakup segala sesuatu yang konkret maupun abstrak. Jangan mencoba menilai Tuhan, otoritas-Nya, atau kemahakuasaan-Nya dengan menggunakan pikiranmu sendiri. Manusia adalah makhluk ciptaan dan hidup mereka sangat tidak berarti—bagaimana mereka dapat menilai kebesaran Sang Pencipta? Bagaimana mungkin mereka mampu menilai kemahakuasaan dan hikmat Sang Pencipta dalam penciptaan dan kedaulatan-Nya atas segala sesuatu? Engkau sama sekali tidak boleh melakukan hal-hal bodoh atau berbuat jahat. Melakukan kejahatan pasti akan mendatangkan pembalasan, dan ketika suatu hari nanti Tuhan menyingkapkanmu, engkau akan menanggung akibat yang tidak engkau duga, dan pada hari itu engkau akan menangis dan menggertakkan gigi. Engkau harus berperlaku dengan keadaran diri. Dalam hal-hal tertentu, sebelum Tuhan menyingkapkanmu, engkau lebih baik memeriksa dirimu berdasarkan firman Tuhan, merenungkan dirimu dan mengungkap hal-hal yang tersembunyi, menemukan masalahmu sendiri, lalu mencari kebenaran untuk menyelesaikannya—jangan menunggu sampai Tuhan menyingkapkanmu. Jika Tuhan telah menyingkapkanmu, bukankah itu akan membuatmu pasif? Pada saat itu, engkau telah melakukan pelanggaran. Dari saat Tuhan memeriksamu dirimu sampai engkau disingkapkan, nilai diri dan pendapat Tuhan tentangmu mungkin akan berubah drastis. Hal ini disebabkan ketika Tuhan memeriksamu, Dia memberimu kesempatan dan menaruh pengharapan-Nya kepadamu hingga tiba saatnya engkau disingkapkan. Dari saat Tuhan menaruh pengharapan-Nya pada seseorang hingga pengharapan itu menjadi sia-sia pada akhirnya, seperti apakah suasana hati Tuhan? Suasana hati-Nya mengalami penurunan yang drastis. Akan seperti apa akibatnya bagi dirimu? Dalam kasus-kasus yang tidak terlalu serius, engkau mungkin akan menjadi seseorang yang dibenci Tuhan, dan engkau akan diabaikan. Apa artinya "diabaikan"? Itu berarti engkau akan terus dipertahankan dan diawasi. Apa akibatnya dalam kasus-kasus yang lebih serius? Tuhan akan berfirman, "Orang ini merupakan malapetaka dan sedikit pun tidak layak untuk melakukan pelayanan. Aku sama sekali tidak akan menyelamatkan orang ini!" Begitu Tuhan mengambil keputusan tersebut, engkau tidak akan lagi mendapatkan hasil apa pun. Ketika itu terjadi, meskipun engkau bermohon dan berdarah-darah, itu tidak akan ada gunanya karena Tuhan telah memberimu cukup banyak kesempatan, tetapi engkau tidak pernah bertobat dan telah bertindak terlalu jauh. Itulah sebabnya, apa pun masalah yang ada dalam dirimu atau kerusakan yang engkau perlihatkan, engkau harus selalu merenungkan dan mengenali dirimu berdasarkan firman Tuhan atau meminta saudara-saudari untuk menunjukkan hal-hal ini kepadamu. Yang terpenting adalah engkau harus menerima pemeriksaan Tuhan, datang di hadirat Tuhan, dan memohon kepada-Nya untuk mencerahkan dan menerangimu. Apa pun cara yang engkau gunakan, menemukan masalahnya sejak awal, lalu menyelesaikannya merupakan hasil yang dicapai melalui perenungan diri, dan ini adalah hal terbaik yang dapat engkau lakukan. Jangan menunggu sampai Tuhan telah menyingkapkan dan menyingkirkanmu baru engkau merasa menyesal karena pada saat itu, semuanya sudah sangat terlambat! Ketika Tuhan menyingkapkan seseorang, apakah Dia sangat murka atau penuh belas kasihan? Sulit untuk mengatakannya, itu tidak diketahui, dan Aku tidak bisa menjanjikan apa pun kepadamu—jalan yang engkau tempuh sepenuhnya tergantung kepadamu. Tahukah engkau semua apa tanggung jawab-Ku? Yaitu menyampaikan kepadamu semua yang perlu Aku katakan, setiap kata yang harus Aku ucapkan, tanpa ada yang terlewatkan. Apa pun metode yang Aku gunakan, baik itu melalui tulisan, cerita, atau membuat program-program kecil, dalam hal apa pun, Aku menyampaikan kebenaran yang Tuhan ingin engkau semua pahami melalui berbagai cara sekaligus menunjukkan masalah-masalah yang dapat Aku lihat. Aku memperingatkan, mengingatkan, dan menasihati engkau semua, serta memberikan sedikit pembekalan, bantuan, dan dukungan. Terkadang Aku juga mengatakan hal-hal yang keras. Ini adalah tanggung jawab-Ku, dan terserah padamu bagaimana engkau menempuh jalanmu selanjutnya. Engkau tidak perlu memeriksa cara bicara dan ekspresi wajah-Ku, dan engkau tidak perlu mengamati pendapat-Ku tentang dirimu dengan saksama—engkau tidak perlu melakukan semua itu. Hasil yang akan engkau dapatkan di masa depan tidak ada hubungannya dengan-Ku; itu hanya terkait dengan apa yang engkau sendiri kejar. Hari ini, Aku mengungkapkan semuanya dan berbicara secara terbuka, Aku berbicara dengan sangat jelas. Sudahkah engkau semua mendengar dan memahami setiap kata dan setiap kalimat yang telah Aku sampaikan, serta apa yang perlu aku sampaikan, apa yang seharusnya aku sampaikan, dan apa yang telah Aku sampaikan sebelumnya? Tidak ada yang abstrak dalam apa yang Aku sampaikan, tidak ada satu hal pun yang tidak engkau pahami; engkau semua telah memahaminya, jadi Aku telah memenuhi tanggungjawab-Ku. Jangan beranggapan Aku harus tetap mengawasi engkau semua setelah Aku selesai berbicara dan tetap bertanggungjawab atasmu, mendampingi sampai akhir. Engkau semua telah percaya kepada Tuhan selama beberapa tahun, engkau semua adalah orang dewasa dan bukan anak kecil. Engkau semua memiliki pemimpin yang bertanggungjawab atasmu ketika engkau melakukan berbagai hal, itu bukan tanggungjawab-Ku. Aku memiliki ruang lingkup pekerjaan-Ku sendiri, ruang lingkup tanggungjawab-Ku sendiri. Aku tidak diharuskan dan juga tidak mungkin mengikuti masing-masing dari engkau semua, terus mengawasi dan mendesakmu—Aku tidak berkewajiban untuk melakukan hal itu. Adapun apa yang engkau semua kejar, apa yang secara pribadi engkau semua katakan dan lakukan, serta jalan yang engkau tempuh, tidak satu pun dari semua ini ada kaitannya dengan-Ku. Mengapa Aku katakan tidak ada kaitannya denganku? Jika engkau semua mampu melaksanakan tugasmu di rumah Tuhan dengan cara yang sesuai dan tepat, rumah Tuhan akan bertanggungjawab atas engkau semua sampai akhir. Jika engkau semua bersedia melaksanakan tugasmu, membayar harga, menerima kebenaran dan bertindak sesuai dengan prinsip, rumah Tuhan akan menuntunmu, membekalimu, dan mendukungmu. Jika engkau semua tidak bersedia melaksanakan tugasmu dan ingin pergi bekerja untuk mendapatkan uang, pintu-pintu rumah Tuhan terbuka lebar dan engkau akan menerima salam perpisahan yang hangat. Namun, jika engkau membuat kekacauan, melakukan kejahatan, dan membuat keributan di rumah Tuhan, terlepas dari siapa pun yang melakukan kejahatan, rumah Tuhan memiliki ketetapan administratif dan pengaturan kerja, dan engkau akan ditangani berdasarkan prinsip-prinsip tersebut. Apakah engkau mengerti? Engkau semua telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, telah banyak membaca firman Tuhan, dan menghadiri pertemuan-pertemuan, serta mendengarkan khotbah selama bertahun-tahun, lalu mengapa engkau belum bertobat atau berubah sedikit pun? Ada banyak orang yang telah mendengarkan khotbah selama bertahun-tahun dan memahami sejumlah kebenaran, tetapi mereka masih belum bertobat, tetap melaksanakan tugas secara asal-asalan, dan orang-orang ini berada dalam bahaya. Biarkan Aku memberitahu engkau semua sesuatu yang nyata: jangan selalu mengharapkan-Ku untuk mengawasi, menjaga, dan membimbingmu langkah demi langkah, sehingga engkau dapat melakukan sesuatu yang nyata dan efektif. Jika Aku tidak menjaga, atau mengawasi dan mendorong engkau semua, lalu engkau semua bersikap asal-asalan sehingga kemajuan pekerjaan menjadi lambat, engkau semua akan tamat. Ini menunjukkan bahwa engkau semua melaksanakan tugas tanpa kesetiaan dan hanyalah orang yang berjerih payah. Biarkan Aku memberi tahu engkau semua, Aku telah melaksanakan pelayanan-Ku dan Aku tidak berkewajiban untuk menjaga engkau semua. Ini karena Roh Kudus sedang bekerja dan memeriksa engkau semua dalam persoalan ini; Aku telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan, menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan, Aku telah berpegang pada pelayanan-Ku, dan melaksanakan tanggung jawab-Ku. Yang tersisa untuk engkau semua lakukan hanyalah bertanggung jawab atas tindakan dan perilakumu sendiri. Jika engkau semua tidak menerima kebenaran, tetapi terus-menerus bersikap asal-asalan dan tidak pernah berpikir untuk bertobat, hukuman dan penyingkiran engkau semua tidak akan ada kaitannya dengan-Ku.
Salah satu aspek dari cerita yang baru saja Aku sampaikan membahas tentang cara memandang status sosial, nilai-nilai, latar belakang keluarga, latar belakang akademis seseorang dan seterusnya, beserta standar dan prinsip yang digunakan untuk menilai hal-hal tersebut. Aspek lainnya adalah cara menyikapinya dan memahami esensinya. Setelah engkau memahami esensi dari hal-hal tersebut, meskipun semua itu masih ada di dalam hatimu, engkau tidak akan dikekang olehnya dan tidak akan hidup berdasarkan hal-hal itu. Ketika engkau melihat orang tidak percaya memamerkan cerita mereka yang hebat karena telah berkuliah dan meraih gelar master atau doktor, apa pandangan dan sikapmu? Jika engkau berkata, "Mendapatkan gelar sarjana bukanlah apa-apa. Aku sudah lama menyelesaikan pendidikan pascasarjanaku bertahun-tahun yang lalu." Jika engkau memiliki mentalitas demikian, itu akan menyusahkan bagimu, dan menunjukkan bahwa engkau belum banyak berubah dalam kepercayaanmu kepada Tuhan. Jika mereka bertanya kepadamu apa latar belakang pendidikanmu, dan engkau berkata, "Aku bahkan tidak lulus SD dan tidak bisa menulis esai," dan mereka menganggapmu bukan siapa-siapa dan mulai mengabaikanmu, bukankah itu sempurna? Engkau bisa menghemat waktu agar dapat lebih banyak membaca firman Tuhan dan melaksanakan tugasmu, dan ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Apa gunanya bergosip dengan orang-orang tidak percaya dan pengikut yang bukan orang percaya? Jika engkau mengatakan engkau berpendidikan rendah dan tidak memiliki status dalam masyarakat, dan seseorang meremehkanmu, apa yang akan engkau lakukan? Jangan diambil hati dan merasa terkekang, biarkan saja mereka berbicarabiarkan mereka mengatakan apa pun yang mereka inginkan, itu tidak ada artinya bagimu. Selama hal tersebut tidak membuatmu menunda mengejar kebenaran dalam kepercayaanmu kepada Tuhan, itu tidak masalah. Sebenarnya ini adalah topik yang tidak penting, tetapi dalam kehidupan sehari-hari, melalui hal-hal yang diungkapkannya, dapat dilihat bahwa orang-orang sangat mementingkan berbagai hal tentang kapital ini dan selalu mengingatnya dalam hati. Sikap ini bukan saja dapat memengaruhi cara bicara dan perilaku seseorang, melainkan juga jalan masuk kehidupan dan pilihannya akan jalan yang benar dalam kepercayaan kepada Tuhan. Baiklah, Aku tidak akan membahas topik seperti ini lagi. Mari kita kembali pada topik yang terakhir kali kita persekutukan, dan melanjutkan bersekutu, serta menganalisis berbagai perwujudan antikristus.
Analisis tentang Bagaimana Antikristus Itu Jahat, Berbahaya, dan Licik
I. Analisis tentang Permusuhan dan Kebencian Antikristus terhadap Hal-Hal Positif dan Kebenaran
Kita telah selesai menganalisis perwujudan keenam dari antikristus, dan sekarang kita akan mulai menganalisis perwujudan yang ketujuh: bagaimana antikristus itu jahat, berbahaya, dan licik. Ada orang-orang yang berkata, "Karena kita sedang menganalisis dan menyingkapkan antikristus, bukankah terlalu halus untuk mengatakan mereka jahat, berbahaya, dan licik? Siapa yang tidak memiliki watak jahat atau licik sedikit pun? Orang-orang biasa juga memiliki watak rusak ini, jadi jika kita menyingkapkan dan menganalisis antikristus dengan cara ini, bukankah itu berarti semua orang adalah antikristus?" Apakah ada di antaramu yang berpikir demikian? Jika memang ada di antaramu yang berpikir begitu, engkau keliru. Apakah ada perbedaan antara watak jahat, berbahaya, dan licik antikristus dengan penyingkapan watak rusak ini pada orang biasa? Tentu saja ada perbedaan, jika tidak, watak-watak ini tidak akan tercakup dalam pewujudan antikristus. Hari ini, Aku akan terlebih dahulu fokus mempersekutukan tentang perbedaan ini, sebelum kemudian membahas beberapa contoh nyata dan perwujudan khusus watak antikristus yang jahat, berbahaya, dan licik. Mudah untuk memahami arti harfiah dari kata-kata "jahat", "berbahaya", dan "licik." Kesulitannya terletak pada mengenali perbedaan mendasar antara perwujudan semacam ini dalam diri antikristus dan pada orang biasa, mengapa kita mendefinisikan tipe orang yang memiliki watak rusak dan esensi ini sebagai antikristus, dan apa perbedaan esensi antikristus dan orang biasa yang rusak. Pertama, antikristus secara terang-terangan menentang kebenaran dan Tuhan; mereka bersaing dengan Tuhan untuk mendapatkan umat pilihan-Nya, kedudukan-Nya, dan hati orang-orang. Antikristus bahkan melakukan berbagai hal di antara umat pilihan Tuhan untuk memenangkan hati mereka, menyesatkan dan melumpuhkannya. Singkatnya, natur dari tindakan dan perilaku antikristus, baik yang terang-terangan maupun rahasia, selalu bertentangan dengan Tuhan. Mengapa Aku katakan bertentangan dengan Tuhan? Karena sekalipun mereka jelas-jelas mengetahui bahwa firman Tuhan adalah kebenaran dan Dia adalah Tuhan, mereka tetap menentang-Nya dan tidak menerima kebenaran terlepas dari bagaimana hal tersebut dipersekutukan. Sebagai contoh, sejumlah antikristus memengaruhi beberapa orang, menyesatkan dan mengendalikan mereka. Antikristus membuat orang-orang ini menaati dan mengikutinya, lalu dengan curang mengambil segala macam buku dan materi dari gereja. Setelah itu, mereka membangun gereja dan kerajaannya sendiri demi memperoleh kenikmatan diikuti dan disembah oleh para pengikutnya, dan akhirnya mereka mulai mengambil keuntungan dari gereja. Perilaku semacam ini jelas merupakan persaingan mereka dengan Tuhan untuk mendapatkan umat pilihan-Nya—bukankah ini karakteristik antikristus? Apakah tidak adil untuk mendefinisikan orang-orang ini sebagai antikristus berdasarkan karakteristik yang jelas tersebut? Sama sekali tidak—definisi ini sangat tepat! Ada juga sejumlah antikristus yang membentuk kelompok-kelompok di dalam gereja dan menciptakan perpecahan di dalamnya. Mereka terus-menerus mengembangkan kekuatannya sendiri di dalam gereja dan mengucilkan orang-orang yang tidak sependapat dengan antikristus. Mereka kemudian mempertahankan orang-orang yang mendengarkan dan mengikutinya dengan setia untuk membentuk kekuatan sendiri dan membuat semua orang melakukan apa yang mereka katakan. Bukankah ini artinya mereka sedang membangun kerajaan sendiri? Apa pun pengaturan pekerjaan atau tuntutan Yang di Atas, mereka menolak untuk melaksanakannya, dan justru bertindak dengan caranya sendiri, mendorong para pengikutnya untuk secara terang-terangan menentang Yang di Atas. Sebagai contoh, rumah Tuhan menghendaki agar para pemimpin dan pekerja yang tidak mampu melaksanakan pekerjaan nyata segera diganti. Namun, seorang antikristus akan berpikir, "Meskipun beberapa pemimpin dan pekerja tidak mampu melaksanakan pekerjaan nyata, mereka mendukung dan menyetujuiku, dan aku telah membina mereka. Tidak mungkin yang di atas mengganti orang-orang ini, kecuali mereka menyingkirkan aku terlebih dahulu." Katakan kepada-Ku, bukankah gereja itu berada di bawah kendali antikristus tersebut? Pengaturan kerja rumah Tuhan tidak diakui oleh antikristus itu dan tidak dapat dilaksanakan. Bahkan, ketika pengaturan kerja tersebut telah diterapkan dalam jangka waktu yang lama, dan setiap gereja telah melaporkan kembali bagaimana pengaturan tersebut dilaksanakan, misalnya, siapa yang telah dipindahkan ke tugas lain atau diganti karena keadaan tertentu, antikristus tersebut tidak pernah melaporkan apa pun dan tidak pernah memindahtugaskan siapa pun. Ada orang-orang yang selalu asal-asalan dalam tugas mereka dan menimbulkan dampak serius pada pekerjaan gereja, tetapi antikristus tidak memindahtugaskan mereka. Bahkan ketika Yang di Atas secara langsung memberi tahu antikristus untuk mengganti orang-orang ini, mereka tidak memberikan jawaban untuk waktu yang lama. Bukankah ada masalah di sini? Ketika Yang di Atas meminta mereka untuk melaksanakan pengaturan kerja atau mencoba menanyakan tentang sesuatu, mereka menemui jalan buntu dengan si antikristus. Saudara-saudari di gereja tidak mengetahui apa pun tentang hal itu, mereka tidak menerima pesan apa pun, dan hubungan mereka dengan Yang di Atas terputus—gereja sepenuhnya berada di bawah kendali satu orang itu. Apa natur dari antikristus yang bertindak demikian? Ini adalah antikristus yang sedang mengambil alih gereja. Antikristus membentuk kelompok-kelompok di dalam gereja, membangun kerajaan sendiri, menentang rumah Tuhan, dan mencelakai umat pilihan Tuhan. Orang-orang kehilangan pekerjaan Roh Kudus, mereka tidak mampu merasakan hadirat Tuhan, tidak ada damai atau sukacita, mereka kehilangan iman kepada Tuhan, dan tidak lagi melaksanakan tugas dengan penuh semangat. Bahkan mereka menjadi negatif dan jahat, hidup mereka tidak ada kemajuan. Semua ini merupakan akibat dari antikristus menyesatkan dan mengendalikan orang-orang. Sekarang ini, di semua wilayah penggembalaan di Tiongkok daratan, sejumlah pemimpin palsu dan antikristus telah disingkapkan dan diganti. Di antara mereka, ada beberapa pemimpin dan pekerja palsu yang tidak melakukan pekerjaan nyata. Mereka semua memiliki perwujudan dan watak antikristus, tetapi belum mencapai taraf menjadi antikristus, jadi mereka hanya diganti. Namun, beberapa orang bertindak semaunya dan mengabaikan aturan, menjadi penentu keputusan dalam segala hal, benar-benar melanggar pengaturan kerja dan bertindak dengan caranya sendiri. Akibatnya, mereka dianggap sebagai antikristus dan diusir. Cara menyingkapkan dan menangani pemimpin palsu dan antikristus ini sungguh luar biasa! Aku merasa sangat gembira ketika membaca laporan tersebut karena ini menunjukkan bahwa sebagian dari umat pilihan Tuhan telah memahami sedikit kebenaran setelah bertahun-tahun mendengarkan khotbah. Mengapa Aku katakan mereka telah memahami sedikit kebenaran? Itu karena setelah mendengarkan khotbah, mereka mampu mengaitkan dan menerapkannya pada beberapa hal yang mereka jumpai dalam hidup. Setelah selesai mendengarkan kebenaran ini, mereka mungkin tidak langsung memahaminya saat itu, tetapi kemudian mereka mulai memiliki kemampuan untuk mengenali orang-orang dan peristiwa. Umat pilihan Tuhan ini mulai memiliki prinsip-prinsip dan standar yang dapat mereka gunakan untuk menilai orang-orang yang bertindak semaunya dan mengabaikan aturan, tidak mampu melaksanakan pekerjaan nyata, tidak mampu menyelesaikan masalah yang nyata, asal-asalan dalam tugasnya dan tidak mau menanggung beban, dan orang-orang yang tidak memiliki rasa tanggung jawab. Bukankah ini sebuah kemajuan? Ini adalah kemajuan. Mereka tidak dapat dikatakan memiliki tingkat pertumbuhan, tetapi mereka hanya telah memahami sedikit kebenaran. Umat pilihan Tuhan memiliki kemampuan untuk mengenali pemimpin palsu, antikristus, dan sejumlah orang yang tidak melaksanakan pekerjaan nyata dan tidak kompeten dalam pekerjaannya—bukankah ini hal yang baik? Ini adalah hal yang baik; ini menunjukkan bahwa umat pilihan Tuhan memahami kebenaran dan memiliki kemampuan untuk mengenali, serta mampu berpihak pada Tuhan dan melindungi pekerjaan gereja—ini adalah sesuatu yang patut dirayakan. Tidak mungkin bagi antikristus untuk menyesatkan orang-orang yang memahami kebenaran. Mereka mungkin sementara waktu dapat menyesatkan orang-orang yang tidak memahami kebenaran dan tidak memiliki kemampuan untuk mengenali, tetapi sampai kapan? Aku percaya bahwa makin orang memahami kebenaran dan makin besar iman mereka kepada Tuhan, makin singkat waktu yang mereka perlukan untuk menolak dan melepaskan ikatan serta kekangan antikristus. Itulah sebabnya, kita masih perlu mempersekutukan berbagai pewujudan antikristus secara mendetail. Jika tidak, apabila orang disesatkan dan dikendalikan oleh antikristus, akan sangat sulit bagi mereka untuk mendapatkan keselamatan.
Aku baru saja menjelaskan secara sederhana beberapa perwujudan antikristus dan alasan untuk mendefinisikan orang-orang seperti itu sebagai antikristus. Jadi, apa perbedaan antara perwujudan watak jahat, berbahaya, dan licik pada antikristus dengan watak rusak orang biasa? Apakah engkau memiliki pemahaman tentang hal ini? Aku akan membagikan sebuah cerita, dan cerita ini tentu saja berkaitan dengan watak jahat, berbahaya, dan licik. Dalam Alkitab, Kitab Ayub mencatat percakapan antara Tuhan dan Iblis. Tuhan bertanya kepada Iblis, "Dari mana engkau?" (Ayub 1:7). Bagaimana jawaban Iblis? ("Dari berkeliling ke sana ke mari di bumi, dan dari menjelajahinya ke atas ke bawah" (Ayub 1:7).) Sampai sekarang, manusia masih belum memahami apa yang Iblis maksudkan dengan hal tersebut—inilah yang disebut watak. Mengapa manusia tidak memahami apa yang Iblis maksudkan? Itu karena engkau belum sepenuhnya memahami asal asul Iblis. Apa masalahnya dengan perkataan Iblis? Ada semacam watak di sini, dan itu adalah watak yang jahat. Mari kita akhiri pembahasan tentang kalimat tersebut untuk saat ini dan menganalisis apa yang terjadi selanjutnya. Iblis datang ke hadapan Tuhan, dan setelah Iblis menjawab pertanyaan-Nya, Tuhan berfirman kepada Iblis, "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub, tidak ada seorang pun seperti dia di bumi, yang demikian tak bercela dan jujur, yang takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan?" (Ayub 1:8). Reaksi apa yang biasanya akan diperlihatkan orang biasa ketika mendengar Tuhan berfirman demikian? (Mereka ingin melihat bagaimana tindakan Ayub.) Orang-orang akan langsung berpikir, "Ayub takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, dia adalah orang yang tak bercela. Aku sangat mengaguminya!" Dari mana kekaguman ini muncul? Hal itu timbul dari semacam kerinduan, cinta, dan hasrat akan hal-hal yang positif dalam kemanusiaan yang normal. Namun, jika engkau tidak mencintai kebenaran, apa yang akan engkau perlihatkan ketika mendengar perkataan tersebut? Cemoohan. Engkau akan mencemoohnya dan mengabaikannya. Sebagian orang bahkan mungkin berpikir, "Takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan? Apa arti dari rasa takut ini? Apa yang dimaksud dengan 'menjauhi kejahatan'? Di mana engkau bisa menemukan orang yang tak bercela pada zaman ini?" Mereka tampaknya tidak merasakan apa pun setelah mendengar perkataan ini, jadi apakah mereka memiliki hati yang mendambakan dan merindukan semua hal tersebut? (Tidak.) Apakah mereka menginginkannya? (Tidak.) Apakah mereka ingin berusaha memahami secara tepat detail-detail yang ada di dalamnya? Apakah mereka memiliki aspirasi ini? Tidak; di dalam hatinya, mereka tidak ingin mengetahuinya. Ada tipe orang lainnya yang bereaksi tidak wajar ketika mendengar Tuhan berfirman bahwa Ayub takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, serta dia adalah orang yang tak bercela. Mereka berkata, "Hah? Ayub takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, dia adalah orang yang tak bercela—adakah orang yang seperti itu? Tunjukkan padaku seberapa tak bercelanya dia—aku tidak percaya!" Apakah orang seperti ini, yang memiliki pemikiran dan perwujudan demikian, benar-benar percaya dan mengakui firman yang Tuhan ucapkan? (Tidak.) Mereka tidak sungguh-sungguh percaya atau mengakuinya. Pertama, ada satu hal yang pasti: Mereka tidak mengakui bahwa apa yang Tuhan ucapkan itu benar, dapat dipercaya, dan tepat. Mereka tidak menganggap firman Tuhan sebagai kebenaran, sebagai perkataan Sang Pencipta, dan sebagai kebenaran tertinggi bagi seluruh umat manusia. Jika mereka tidak menganggap firman Tuhan sebagai kebenaran, bagaimana mereka memandang Tuhan? Jika mereka menyangkal firman-Nya, mungkinkah mereka mengakui bahwa Tuhan adalah Tuhan? Tentu saja tidak karena mereka menyangkal firman Tuhan, menyangkal cara pandang-Nya, dan menyangkal perkataan-Nya. Hal ini pada dasarnya berarti mereka menyangkal keberadaan Tuhan dan menyangkal bahwa Dia adalah kenyataan dari segala hal yang positif. Hal ini sudah pasti. Ada satu hal lagi. Sikap apa yang dimiliki orang-orang seperti ini terhadap kebenaran yang Tuhan ungkapkan dan terhadap hal-hal positif serta negatif, dan watak apa yang ada di balik sikap mereka? Bagaimana pandangan mereka tentang Ayub? "Itu tidak mungkin! Mungkinkah masih ada orang seperti itu di dunia ini? Itu hanyalah peninggalan sejarah. Orang seperti itu tidak mungkin ada di dunia ini. Hanya orang-orang yang suka berkhianat, buruk, jahat, dan kejam yang hidup di dunia ini. Orang seperti Ayub seharusnya mati, bukan hidup!" Watak apakah ini? (Jahat.) Ini adalah watak jahat Iblis. Apakah ada orang-orang di antara umat manusia saat ini yang memiliki watak jahat seperti Iblis? Orang macam apa yang ketika mereka mendengar Tuhan berfirman, "Ayub takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan; dia adalah orang yang tak bercela," merasa tidak yakin, tidak mau menerima hal itu, merasa jijik dan benci, bahkan timbul umpatan di hati mereka? Dapatkah kita katakan bahwa orang-orang yang memunculkan hal-hal yang demikian adalah antek-antek Iblis? (Ya.) Jadi, apakah terlalu berlebihan untuk mendefinisikan orang-orang ini sebagai antikristus? (Tidak.) Ketika Tuhan berkata kepada Iblis dengan jelas dan sungguh-sungguh, "Ayub takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan; dia adalah orang yang tak bercela," bagaimana sikap Iblis? Iblis meragukan fakta tersebut. Salah satu aspeknya adalah Iblis meragukan Ayub adalah orang seperti itu dan menganggapnya tidak mungkin. Hal ini disebabkan Iblis itu jahat dan percaya bahwa segala sesuatu itu jahat. Iblis tidak percaya ada orang yang sangat luar biasa di antara umat manusia, benar-benar dapat dipandang tak bercela oleh Tuhan—Iblis tidak percaya akan fakta ini. Aspek lainnya adalah ketika Tuhan menemukan orang yang sangat baik seperti Ayub, apa yang Iblis rasakan dalam hatinya? Pertama, pada taraf yang paling dangkal, Iblis merasa iri, dan berpikir, "Bagaimana mungkin ada orang yang tak bercela? Bukankah aku telah merusak seluruh umat manusia? Semua orang sama seperti aku, mereka semua telah mengkhianati Engkau. Bagaimana mungkin mereka mengikuti Engkau?" Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa manusia, itulah mentalitasnya. Iblis tidak percaya hal ini bisa terjadi, dan ada dua aspek dari ketidakpercayaannya tersebut. Yang pertama adalah Iblis berharap Ayub tidak ada. Sedangkan yang kedua adalah Iblis berpikir, "Sekalipun Ayub ada, Aku akan membinasakannya." Bukankah ini kejahatan Iblis? (Ya.) Inilah kejahatannya. Iblis tidak ingin ada orang yang benar-benar baik, yang takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, datang di hadirat Tuhan, Iblis tidak menginginkan orang seperti Ayub hidup di dunia, tidak menginginkan orang seperti ini ada, terlebih lagi mucul—inilah kejahatan Iblis. Apa sumber dari kejahatan Iblis? Esensi wataknya yang jahat. Di samping itu, Iblis juga memusuhi semua hal yang positif. Apa yang tercakup dalam "semua hal yang positif"? Ini mencakup orang-orang yang takut akan Tuhan, menjauhi kejahatan dan tak bercela. Dengan bersikap memusuhi Ayub, bukankah Iblis juga memusuhi Tuhan? (Ya.) Inilah keadaan yang sebenarnya. Ketika memusuhi Ayub, Iblis juga membenci Tuhan. Iblis tidak ingin seorang pun menyembah Tuhan—ini akan membuatnya sangat bahagia dan inilah keinginannya yang terbesar. Lalu, ternyata semua fakta ini bertolak belakang dengan apa yang diharapkannya, apa yang ingin dilihatnya, dan apa yang diinginkannya. Sesuatu yang sangat luar biasa tersebut terjadi tepat di hadapannya, tetapi kejahatan dan kekejamannya menyebabkan Iblis berbicara lagi di hadapan Tuhan, yakni percakapan berikut antara dirinya dan Tuhan. Apakah ada yang mengetahui teks aslinya? ("Apakah Ayub takut kepada Tuhan begitu saja tanpa mendapat apa pun?" (Ayub 1:9).) Iblis tidak berbicara secara langsung, ada perangkap yang tersembunyi dalam perkataannya. Iblis mengatakan, "Apakah Ayub takut kepada Tuhan begitu saja tanpa mendapat apa pun?" agar engkau berpikir tentang hal itu. Katakan kepada-Ku, apakah Tuhan mengetahui apa yang Iblis maksudkan dengan hal tersebut? (Ya.) Tuhan mengetahuinya. Tuhan mengenal Iblis sepenuhnya dan dapat melihat hal itu dengan sangat jelas. Begitu Iblis berkata, "Apakah Ayub takut kepada Tuhan begitu saja tanpa mendapat apa pun?" Tuhan mengetahui apa yang akan dilakukannya. Ketika Tuhan melihat bahwa Iblis ingin melakukan sesuatu, Dia mengetahui bahwa sebuah kesempatan telah tiba, telah tiba saatnya bagi-Nya menggunakan Iblis untuk menguji Ayub. Jadi, siapakah yang bijak di antara mereka? (Tuhan.) Iblis tidak mengetahui hal ini dan berpikir, "Bukankah Tuhan tidak mengizinkan aku untuk menyentuh Ayub? Aku tak pernah menyangka Dia akan menyetujui hal itu sekarang." Kita akan mengakhiri ceritanya di sini. Semua orang pada dasarnya mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.
Sekarang mari kita menganalisis perwujudan dan watak Iblis dalam apa yang dikatakannya, serta apa sebenarnya motif dan tujuannya dalam mengatakan hal tersebut. Pertama, Iblis tidak memercayai apa yang Tuhan firmankan, artinya, Iblis menyimpan keraguan terhadap isi dan fakta-fakta dari firman yang Tuhan ucapkan. Iblis meragukan apa yang Tuhan firmankan, dan pada saat yang bersamaan, ingin menggunakan cara tertentu untuk menyangkal firman itu, tetapi tidak dapat menyangkalnya secara langsung. Di manakah letak kejahatan Iblis? Kejahatannya terletak pada menggunakan cara yang lebih licik, dengan berkata dalam hatinya, "Aku tidak akan menyangkal-Mu secara langsung. Aku akan membuat-Mu mengizinkanku untuk menyiksa Ayub, lalu membuat dia menyangkal-Mu. Ini akan menjadi kesudahan yang terbaik. Bukankah dengan demikian Engkau telah gagal?" Inilah tujuan Iblis. Watak apakah yang Iblis perlihatkan dalam pemikiran dan percakapannya dengan Tuhan? Itu jelas adalah watak yang jahat. Apa perbedaan antara kejahatan Iblis dengan kejahatan manusia biasa yang rusak? Peran apa yang dimainkan Iblis di sini? Iblis tidak secara langsung mencari Ayub untuk membuatnya menyangkal Tuhan. Jika Ayub melawan, Iblis pasti akan dipermalukan, itulah sebabnya Iblis tidak bertindak dengan cara itu. Jadi, apa yang Iblis lakukan? Apa sebenarnya motif, cara, dan taktik Iblis dalam melakukan hal tersebut? (Menyerang dengan menggunakan pihak lain.) Engkau benar-benar meremehkan Iblis; kejahatannya tidak dapat dipahami oleh manusia. Semua hal positif yang adil dan indah di dunia ini tidaklah indah bagi Iblis—Iblis ingin menjadikan semua hal tersebut jahat dan najis. Apa perbedaan terbesar antara Iblis dan manusia yang rusak? Perbedaan terbesarnya adalah Iblis sepenuhnya menyadari bahwa Tuhan adalah kebenaran, memiliki hikmat dan otoritas, merupakan sumber dari semua hal yang positif. Meskipun demikian, Iblis tidak mengakuinya, sebaliknya dia merasa jijik, muak, benci, dan bahkan mengutuk semua hal tersebut. Akan tetapi, manusia yang rusak sering kali disesatkan oleh Iblis, mereka tidak tahu apa itu hal-hal yang positif atau yang adil, terlebih lagi apa itu kebenaran atau apa yang Tuhan tuntut. Meskipun mereka memperlihatkan beberapa watak rusak, watak rusak yang jahat dan licik ini tersingkap saat mereka bodoh, tidak tahu, mati rasa, dibutakan dan ditipu, serta tidak memahami kebenaran, sedangkan Iblis dengan sengaja melakukan kesalahan. Mengapa kita menyebutnya Iblis? Karena Iblis dapat melihat semua yang Tuhan lakukan di alam roh dan di seluruh alam semesta. Meskipun telah menyaksikan semua ini, Iblis tetap menyangkal bahwa Tuhan itu ada, Tuhan adalah kebenaran, dan berdaulat atas seluruh umat manusia. Berapa pun banyaknya orang yang mengikuti Tuhan, sehebat apa pun pekerjaan yang Tuhan lakukan, sebesar apa pun otoritas yang Tuhan miliki, atau betapa pun maha kuasanya Tuhan, Iblis tetap menyangkalnya, dan tanpa memiliki rasa malu atau hormat, Iblis melumpuhkan, membutakan, dan merusak umat manusia, menggunakan segala macam cara untuk menyesatkan umat manusia dan membuat mereka mengikutinya. Apa saja perwujudan utama dari kejahatan Iblis yang baru saja Aku katakan? Kekhususan Iblis adalah menentang Tuhan, tidak mengakui apa yang Tuhan firmankan betapa pun benarnya firman itu, tidak mengakui bahwa firman-Nya adalah hal yang positif dan kebenaran, serta memutarbalikkan keadaan. Sebagai contoh, Tuhan memerintahkan untuk mencatat sejarah penciptaan manusia, dan selain catatan tentang fakta penciptaan manusia oleh Tuhan, juga ada jejak-jejak bukti yang dapat ditemukan. Apa yang Iblis lakukan? Iblis mengarang "Darwinisme" dan mengatakan bahwa manusia berevolusi dari kera, membuat gambar yang memperlihatkan bahwa kera secara bertahap berevolusi dari makhluk berkaki empat menjadi manusia berkaki dua yang berjalan tegak, Iblis mengarang ajaran sesat dan kekeliruan tersebut. Akibatnya, meskipun sebagian orang kini menyangkal evolusi, banyak yang masih tidak percaya bahwa manusia berasal dari Tuhan. Bukankah ini kejahatan Iblis? (Ya.) Inilah kejahatan Iblis. Sehebat apa pun pekerjaan Tuhan yang disaksikannya sendiri, Iblis tetap memusuhi dan menentang-Nya sampai akhir. Selama Tuhan tidak memusnahkan atau pun membinasakannya, Iblis akan terus menentang-Nya hari demi hari. Di sinilah letak kejahatan Iblis, dan penyebab utama dari hal tersebut adalah esensinya yang jahat.
Dalam percakapan antara Iblis dan Tuhan dalam Kitab Ayub, adakah kaitan antara perwujudan Iblis dan perwujudan antikristus? (Ya.) Apa kaitannya? Mengapa Aku mengaitkan bagian ini? Kejahatan, bahaya, dan kelicikan antikristus merupakan topik yang sering engkau jumpai, dan semuanya juga merupakan perwujudan nyata yang sering engkau lihat, jadi mengapa Aku memerinci perwujudan antikristus ini sebagai satu pokok tersendiri untuk dianalisis? Kita baru saja membicarakan tentang kejahatan Iblis dan bagaimana dia secara tegas memposisikan dirinya untuk menentang Tuhan, jadi bukankah antikristus juga melakukan hal ini? (Ya.) Apa saja perwujudan dari antikristus? Setelah antikristus mendengarkan khotbah, mereka menyadari bahwa khotbah tersebut bagus dan mereka mampu memahami kata-katanya. Selain itu, mereka memiliki kualitas tertentu, dan setelah memahami kata-kata tersebut, mereka berusaha untuk mengingatnya, dan berusaha untuk menghafal dalam hati hal-hal yang mereka sukai dan sesuai dengan gagasannya sendiri. Kemudian, atas dasar ini, antikristus mempersiapkan dan merumuskan khotbahnya sendiri, yang dianggap sangat bagus oleh orang lain ketika mereka mendengarnya. Namun, ini bukanlah perwujudan utama dari kejahatan antikristus, lalu apa perwujudan utamanya? Orang-orang seperti ini mampu memahami kebenaran, jadi katakan pada-Ku, apakah mereka memiliki kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah? (Ya.) Ya, mereka mampu, mereka tidak bodoh. Sebagai contoh, mereka sering berhubungan dengan saudara-saudari, dan mereka mengetahui di dalam hatinya mana orang yang mengejar kebenaran dan mana yang tidak. Mereka mengetahui di dalam hatinya siapa yang mampu mengabdikan diri dan melepaskan segala sesuatu, siapa yang mampu melaksanakan tugas mereka dengan setia, dan siapa yang secara pasti dapat membuat keputusan untuk menerapkan kebenaran dan bertindak berdasarkan prinsip ketika menghadapi masalah-masalah biasa. Tetapi dapatkah mereka memperlakukan orang-orang seperti itu dengan adil? (Tidak.) Bagaimana cara mereka memperlakukan orang berkenaan dengan perwujudan antikristus? Sebagai contoh, ketika ada orang yang tidak menimbulkan ancaman, mereka berpikir, "Engkau mengejar kebenaran dan kualitasmu lebih baik dariku, tetapi aku tidak akan mendukungmu. Aku tidak mendukungmu bukan berarti aku mengabaikanmu. Jika engkau menyanjungku, aku akan tetap mempertahankanmu di sampingku. Jika engkau tidak pernah menyanjungku dan sangat jujur, selalu melakukan berbagai hal dengan tidak memihak dan selalu berpegang pada prinsip, engkau akan mampu mengenali hal buruk apa pun yang aku lakukan serta melihat diriku yang sebenarnya. Engkau akan mempersekutukan kebenaran denganku untuk membuatku bertobat, dan itu akan membuatku sangat malu. Jika engkau tidak mencampuri urusanku, semuanya akan baik-baik saja. Jika engkau selalu mencampuri urusanku, aku akan menyingkirkanmu!" Seperti inilah rencana antikristus, mereka melakukan perhitungan seperti ini dalam hati. Watak apakah ini? Antikristus memiliki dua watak: kejam dan jahat. Inilah cara pikir mereka sebelum bertindak demikian dan membuat orang tersebut menderita—ini adalah kejahatan. Antikristus sepenuhnya mengetahui bahwa orang ini mengejar kebenaran dan memiliki rasa keadilan, tetapi mereka tidak mendukungnya, tidak mendekatinya, dan dalam hati, mereka merasa diwaspadai dan ditolak oleh orang tersebut—watak apakah ini? Ini adalah kejahatan. Kejahatan ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa antikristus bukannya tidak memahami apa itu hal-hal yang positif dan apa itu hal-hal yang hal negatif. Mereka mengetahui apa itu jalan yang benar, hanya saja mereka tidak mengikutinya, tidak menerapkan kebenaran, tidak mendengarkan siapa pun, dan memilih jalan kejahatan. Sebagian perempuan, misalnya, tidak mau menjadi perempuan bermoral dan menjalani kehidupan yang pantas dan layak, tetapi justru lari ke rumah pelacuran. Saat ini, tidak ada yang memaksa atau menjajakan mereka, jadi mengapa harus lari ke rumah pelacuran? Itu karena mereka jahat dan terlahir untuk menjadi seperti itu. Antikristus adalah sampah semacam ini, kita menganalisis dan mendefinisikan mereka sebagai antikristus karena kejahatan antikristus tidak akan pernah dapat dibandingkan dengan kebenaran dan kebaikan orang biasa—inilah perbedaan antara antikristus dengan orang biasa yang memiliki watak rusak. Terlepas dari apakah mereka dipangkas atau gereja menggunakan ketetapan administratif untuk menindaknya dengan tegas, atau saudara-saudari bangkit untuk menentang dan menyingkapkannya, tidak ada sesuatu pun yang mampu mengubah tujuan dan prinsip awal yang mendasari tindakan mereka—ini tidak akan pernah terjadi. Tak seorang pun mampu mengubahnya, tak seorang pun mampu menggerakkan hati dan membuat mereka melepaskan pandangan atau pun prinsipnya dalam berperilaku; engkau tidak mampu mengubahnya—mereka adalah antikristus. Apakah menurutmu antikristus itu begitu jahat sehingga mereka tidak mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk? Mereka mengetahuinya. Ketika seorang antikristus melaporkan masalah atau melaporkan tentang pekerjaan kepada Yang di Atas, mereka menuliskan kata-kata yang terdengar sangat menyenangkan, dan ketika engkau membaca laporan-laporan tersebut, engkau mengira orang ini pasti memiliki kualitas yang sangat baik. Namun, ketika engkau mengetahui situasi sebenarnya di lapangan, engkau akan mendapati bahwa mereka selalu melanggar pengaturan kerja, menindas orang-orang yang mengejar kebenaran, dan mengganggu pekerjaan gereja—mereka adalah antikristus. Sejumlah antikristus telah meninggalkan komentar-komentar di situs gereja kita, dan jika engkau tidak mengetahui latar belakang atau asal usul mereka, engkau hanya akan melihat betapa fasihnya komentar mereka. Kalimat-kalimatnya ditulis sangat jelas dengan gaya penulisan yang baik, dan engkau mengira orang ini memiliki kualitas yang baik. Setelah engkau mendengar tentang mereka, barulah engkau mengetahui bahwa mereka adalah antikristus, mereka melakukan banyak kejahatan dan diusir dari gereja tiga tahun yang lalu. Mereka terus-menerus memposting pesan di situs web rumah Tuhan agar Yang di Atas memerhatikan, agar mereka didukung dan diberi kesempatan untuk memperbaiki diri; seperti itulah keadaannya. Katakan kepada-Ku, apakah antikristus ingin diberkati? (Ya.) Mereka benar-benar ingin diberkati; mereka takut akan kematian dan takut binasa.
Apa perwujudan utama dari kejahatan antikristus? Perwujudan utamanya adalah mereka mengetahui dengan jelas apa yang benar dan apa yang sesuai dengan kebenaran, tetapi ketika melakukan sesuatu, mereka hanya akan memilih hal-hal yang melanggar prinsip dan bertentangan dengan kebenaran, serta yang menguntungkan posisi dan kepentingannya sendiri—inilah perwujudan utama dari watak jahat antikristus. Berapa pun banyaknya kata-kata dan doktrin yang mereka pahami, betapa pun menyenangkannya bahasa yang mereka gunakan dalam khotbah, atau seberapa pun besarnya mereka terlihat memiliki pemahaman rohani dalam pandangan orang lain, ketika melakukan sesuatu, antikristus hanya akan memilih satu prinsip dan satu cara, yakni melawan kebenaran, melindungi kepentingannya sendiri, dan menentang kebenaran sampai akhir, tanpa kecuali—inilah prinsip dan cara yang mereka pilih dalam bertindak. Selain itu, seperti apa sebenarnya Tuhan dan kebenaran yang mereka bayangkan dalam hati? Sikap antikristus terhadap kebenaran hanyalah ingin dapat berbicara dan mengkhotbahkannya tanpa keinginan untuk menerapkannya. Mereka hanya membicarakannya, ingin dihargai oleh umat pilihan Tuhan, lalu memanfaatkan hal tersebut untuk merebut posisi sebagai pemimpin gereja dan mencapai tujuan mereka untuk menguasai umat pilihan Tuhan. Antikristus mengkhotbahkan doktrin untuk mencapai tujuannya—bukankah ini berarti mereka menunjukkan penghinaan terhadap kebenaran, mempermainkan, serta menginjak-injak kebenaran? Bukankah mereka menyinggung watak Tuhan karena memperlakukan kebenaran dengan cara demikian? Antikristus hanya memanfaatkan kebenaran. Di dalam hatinya, kebenaran adalah sebuah slogan, sejumlah kata yang muluk-muluk, kalimat-kalimat yang kedengarannya hebat yang dapat mereka gunakan untuk menyesatkan orang dan memenangkan hatinya, yang mampu memuaskan rasa hausnya akan hal-hal yang luar biasa. Antikristus beranggapan bahwa tak ada seorang pun di dunia ini yang mampu menerapkan kebenaran atau hidup dalam kebenaran, itu tidak mungkin berhasil, mustahil, hanya apa yang diakui dan dapat dilaksanakan oleh semua orang itulah yang merupakan kebenaran. Sekalipun berbicara tentang kebenaran, dalam hatinya, mereka tidak mengakui bahwa itu adalah kebenaran. Bagaimana kita menguji hal ini? (Mereka tidak menerapkan kebenaran.) Antikristus tidak pernah menerapkan kebenaran; itu adalah salah satu aspeknya. Apa aspek penting lainnya? Ketika mereka menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan nyata, doktrin yang mereka pahami sama sekali tidak dapat diterapkan. Antikristus terlihat seolah-olah benar-benar memiliki pemahaman rohani, mereka mengkhotbahkan doktrin demi doktrin, tetapi ketika menghadapi masalah, cara yang digunakan menyimpang. Meskipun mereka tidak mampu menerapkan kebenaran, apa yang mereka lakukan setidaknya harus sejalan dengan gagasan dan imajinasi manusia, standar dan selera manusia, serta setidaknya harus dapat diterima oleh orang lain. Dengan cara ini, posisi mereka akan tetap stabil. Namun, dalam kehidupan nyata, hal-hal yang mereka lakukan sangat menyimpang, dan sekilas terlihat jelas bahwa mereka tidak memahami kebenaran. Mengapa antikristus tidak memahami kebenaran? Di dalam hatinya, mereka menolak kebenaran, tidak mengakui kebenaran, sangat suka melakukan segala sesuatu sesuai falsafah Iblis. Mereka selalu ingin menangani masalah dengan menggunakan cara manusia. Jika mereka mampu meyakinkan orang lain dan meningkatkan reputasinya dengan menangani masalah tersebut, itu sudah cukup baginya. Ketika seorang antikristus mendengar orang mengkhotbahkan teori yang tak bermakna di sebuah pertemuan, mereka menjadi sangat bersemangat, tetapi ketika ada seseorang di sana yang mengkhotbahkan kenyataan kebenaran dan membahas sedetail mungkin berbagai keadaan yang dialami orang-orang, mereka selalu merasa bahwa pembicara tersebut sedang mengkritik dan menusuk hatinya sehingga mereka merasa benci dan tidak ingin mendengarnya. Apabila diminta untuk mempersekutukan tentang bagaimana keadaan mereka akhir-akhir ini, apakah mereka telah membuat kemajuan, atau menghadapi kesulitan dalam melaksanakan tugas, tidak ada yang bisa mereka katakan. Jika engkau terus mempersekutukan aspek kebenaran tersebut, mereka pun tertidur; mereka tidak suka mendengarnya. Ada juga orang-orang yang tampak penuh perhatian ketika engkau mengobrol santai dengannya, tetapi begitu mendengar seseorang mempersekutukan tentang kebenaran, mereka langsung bersembunyi di sudut ruangan dan tertidur—mereka sama sekali tidak memiliki cinta terhadap kebenaran. Sejauh mana mereka tidak mencintai kebenaran? Pada tingkat yang ringan, mereka tidak tertarik akan kebenaran, dan cukuplah mereka menjadi orang yang berjerih payah saja. Pada tingkat yang serius, mereka menolak kebenaran, merasa sangat tidak suka dengan kebenaran, dan tidak bisa menerimanya. Jika orang semacam ini menjadi pemimpin, mereka adalah antikristus. Jika mereka adalah pengikut biasa, mereka sedang menempuh jalan antikristus dan merupakan penerus antikristus. Di luarnya, mereka tampak cerdas dan berbakat dengan potensi yang baik, tetapi esensi natur mereka adalah antikristus—seperti itulah keadaannya. Apa dasar dari penilaian tersebut? Semuanya didasarkan pada sikap orang-orang ini terhadap kebenaran dan terhadap hal-hal yang positif. Inilah aspek yang berkaitan dengan pendekatan orang-orang terhadap kebenaran. Aspek lainnya adalah sering kali, orang-orang tidak menghadapi kebenaran secara langsung, ada hal-hal yang tidak berkaitan dengan kebenaran dan mereka tidak mampu memikirkan aspek kebenaran apa yang terkait, jadi, siapakah yang secara langsung mereka hadapi? Yang secara langsung mereka hadapi adalah Tuhan. Bagaimana orang-orang ini memperlakukan Tuhan? Dalam perwujudan yang bagaimanakah mereka memperlihatkan watak jahatnya? Apakah mereka mengambil bagian dalam doa dan persekutuan yang sejati dengan Tuhan? Apakah mereka memiliki sikap yang jujur? Apakah mereka memiliki iman yang sejati? (Tidak.) Apakah mereka sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan dan memercayakan diri mereka kepada-Nya? Apakah mereka sungguh-sungguh takut akan Tuhan? (Tidak.) Semua ini adalah hal-hal yang nyata dan sama sekali bukan basa-basi atau kata-kata klise yang tak bermakna. Jika engkau tidak memahami bahwa perkataan ini memang nyata, itu menandakan engkau tidak memiliki pemahaman rohani. Biarkan Aku memberi engkau semua sebuah contoh tentang perwujudan orang-orang tersebut. Sejumlah orang mengepalkan tangan dan bersumpah dalam pertemuan sambil berkata, "Aku tidak akan menikah seumur hidup, aku akan berhenti dari pekerjaanku, dan aku akan melepaskan segalanya dan mengikuti Tuhan sampai akhir!" Setelah mereka berteriak dengan keras dan hendak mengorbankan diri bagi Tuhan, mereka merenung dan berucap, "Bagaimana aku bisa mendapatkan lebih banyak berkat dari Tuhan? Aku harus melakukan sesuatu agar Tuhan melihatnya." Namun, mereka mendengar Tuhan berfirman bahwa Dia tidak mengasihi orang-orang seperti mereka, lalu mereka berpikir, "Sekarang apa yang akan aku lakukan? Aku akan menjauhkan diri dari Tuhan agar Dia tidak dapat melihatku." Sikap seperti apakah ini? (Sikap waspada.) Mereka menjauhkan diri dari Tuhan untuk bersikap waspada terhadap-Nya. Watak apakah yang terdapat dalam kewaspadaan mereka? (Watak yang jahat.) Mereka selalu bersikap waspada terhadap Tuhan ketika melakukan sesuatu, mereka takut Tuhan akan mengetahui dirinya yang sebenarnya, dan mereka tidak mau menerima pemeriksaan Tuhan—apakah ini kepercayaan kepada Tuhan? Bukankah ini berarti mereka menentang Tuhan? Ini adalah keadaan yang sangat negatif, bukan normal. Meskipun mereka masih mau makan dan minum firman Tuhan, pada saat mereka mendengar Tuhan berfirman untuk menghakimi dan menyingkapkan manusia, mereka melarikan diri, atau langsung berpura-pura dan mencari cara semacam sebagai kompromi untuk melindungi diri. Mereka berusaha keras untuk menyembunyikan diri, melakukan segala kemungkinan untuk menghindar dan bersikap waspada, sementara pada saat yang sama, mereka terus-menerus melawan Tuhan di dalam hatinya. Mereka tidak mencari maksud Tuhan dan juga tidak mencari kebenaran dalam berbagai hal yang dilakukan. Sebaliknya, mereka ingin lebih jauh memperlihatkan bahwa mereka mampu menerima kebenaran dan tunduk kepada Tuhan tanpa mengeluh, berusaha mendapatkan persetujuan semua orang melalui kepura-puraan dan kepalsuan. Adapun apa yang Tuhan firmankan, apa yang Dia tuntut dari orang-orang seperti itu, bagaimana Dia menilai dan mendefiniskannya, mereka tidak peduli dengan hal-hal tersebut dan tidak ingin mengetahuinya. Dalam hatinya, mereka tidak begitu yakin tentang siapa sebenarnya Tuhan itu, yang ada hanyalah imajinasi dan penilaian mereka. Ketika Tuhan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan gagasannya, mereka mengutuk hal tersebut dalam hati. Meskipun mereka mengaku percaya kepada Tuhan, hati mereka dipenuhi dengan keraguan. Inilah watak jahat manusia.
Ada antikristus yang sering kali mencoba untuk menguji Tuhan. Mereka mengambil satu langkah ke depan, mengamati situasi, lalu maju satu langkah lagi. Sederhananya, mereka dapat dikatakan memiliki sikap "tunggu dan lihat". Apa artinya "tunggu dan lihat"? Aku akan memberimu sebuah contoh. Misalnya, ada orang yang berhenti dari pekerjaannya, lalu berdoa di hadapan Tuhan dan berkata, "Ya tuhan, aku tidak punya pekerjaan lagi. Aku berharap engkau akan mendukungku di masa depan. Aku percayakan segalanya di tangan-mu. Aku mengabdikan hidupku kepada-mu." Setelah selesai berdoa, mereka menunggu untuk melihat apakah Tuhan memberkati mereka dengan sesuatu, apakah Dia memberi mereka penyingkapan supernatural atau kasih karunia yang lebih besar, apakah mereka setidaknya mendapatkan dan merasakan lebih banyak kenikmatan dibanding ketika mereka melakukan pekerjaannya di dunia. Ini artinya mereka sedang menguji Tuhan. Apa makna doa dan pengabdian tersebut? (Itu adalah sebuah transaksi.) Bukankah ada watak jahat dalam transaksi tersebut? (Ya.) Pendekatan mereka adalah memulai dengan menawarkan sedikit iming-iming untuk mendapatkan imbalan yang lebih besar, memohon kasih karunia dan berkat dari Tuhan—inilah tujuannya. Seseorang berkata, "Situasi di Tiongkok sangat mengerikan. Tindakan penangkapan yang dilakukan si naga merah yang sangat besar terhadap orang-orang makin memburuk. Dua orang berkumpul saja sudah berbahaya, lebih berbahaya lagi jika sebuah keluarga beranggotakan empat orang berkumpul. Sangatlah berisiko untuk percaya kepada tuhan dalam situasi seperti ini di Tiongkok. Jika benar-benar terjadi hal yang buruk, apakah kita tetap akan diselamatkan? Bukankah kepercayaan kita akan sia-sia?" Mereka mulai berpikir, "Aku harus memikirkan cara untuk meninggalkan negara ini. Dahulu ketika situasinya baik-baik saja, aku merindukan kemudahan dan kenyamanan, dan tidak ingin meninggalkan Tiongkok. Sangat menyenangkan berkumpul dengan keluargaku, aku juga bisa percaya kepada tuhan, dan menerima berkat; itu adalah situasi yang saling menguntungkan. Sekarang keadaannya menjadi buruk, malapetaka telah datang, aku harus bergegas dan meninggalkan Tiongkok. Aku masih dapat melakukan tugasku setelah meninggalkan negara ini, dan dengan melaksanakan tugasku, aku akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan berkat." Akhirnya, mereka melarikan diri dari negara itu. Sikap apakah ini? Itu adalah sikap oportunis. Setiap orang dapat melakukan perhitungan, dan setiap orang memiliki mentalitas transaksional—bukankah ini jahat? Adakah orang-orang seperti itu di antara engkau semua? Dalam hati mereka berkata, "Jika aku mendapatkan intimidasi di dunia ini, orang tua dan keluargaku dapat melindungi aku. Jika aku ditangkap karena kepercayaanku kepada tuhan, apakah dia akan tetap melindungiku? Sulit untuk mengetahuinya secara pasti. Jadi apa yang harus aku lakukan jika aku tidak yakin dengan hal tersebut? Orang tuaku tentu saja tidak akan mampu melindungiku. Ketika seseorang ditangkap karena kepercayaannya kepada tuhan, orang biasa tidak dapat menyelamatkan mereka, dan jika aku tidak tahan dengan penganiayaan dan siksaan kejam di tangan si naga merah yang sangat besar dan menjadi seperti Yudas, bukankah kehidupan kecilku akan hancur? Sebaiknya aku meninggalkan negara ini dan percaya kepada tuhan di luar negeri saja." Adakah orang yang berpikir demikian? Pasti ada, bukan? Jadi, apakah ada yang berkata, "Engkau menjelek-jelekkan kami, padahal kami tidak berpikir seperti itu"? Orang-orang seperti ini pasti tidak sedikit jumlahnya, dan pada saatnya nanti, engkau akan melihat dan memahaminya.
Apa saja ciri utama kejahatan antikristus? Yang pertama adalah mereka tidak mengakui hal-hal yang positif, mereka tidak mengakui bahwa kebenaran itu ada, dan beranggapan bahwa kekeliruan yang sesat serta berbagai hal jahat dan negatif dalam dirinya adalah kebenaran—inilah salah satu perwujudan dari kejahatan antikristus. Sebagai contoh, ada yang berkata, "Kebahagiaan seseorang ada di tangannya sendiri," dan, "Hanya dengan kekuasaanlah seseorang dapat memiliki segalanya"—inilah logika antikristus. Mereka meyakini bahwa dengan kekuasaan, orang-orang yang memuja dan menyanjung, yang menawarkan hadiah dan mengambil hati mereka, serta segala macam keuntungan dalam bentuk status dan kenikmatan akan berdatangan. Mereka merasa tidak perlu lagi ditekan atau diatur oleh siapa pun, dan dapat memimpin orang lain—inilah prioritas utama antikristus. Apa pendapatmu tentang perhitungan mereka yang seperti itu? Bukankah itu jahat? (Ya.) Antikristus menggunakan logika Iblis dan kekeliruan sesatnya untuk menggantikan kebenaran—itu adalah salah satu aspek dari kejahatan antikristus. Pertama-tama, mereka tidak mengakui kebenaran, tidak mengakui adanya hal-hal yang positif, juga tidak mengakui kebenaran dari hal-hal yang positif. Selain itu, meskipun sebagian orang mengakui bahwa hal-hal positif dan negatif memang ada di dunia ini, bagaimana antikristus menyikapi hal-hal positif dan keberadaan kebenaran? Mereka tetap tidak mencintainya, kehidupan yang mereka pilih dan jalan yang mereka tempuh dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan tetap negatif dan bertentangan dengan kebenaran. Mereka hanya melindungi kepentingannya sendiri. Baik sesuatu itu positif maupun negatif, selama hal tersebut dapat melindungi kepentingannya, tidak masalah, itulah yang utama. Bukankah ini watak yang jahat? Ada satu hal lagi: orang-orang seperti ini yang memiliki esensi jahat pada dasarnya meremehkan kerendahan hati dan ketersembunyian Tuhan, kesetiaan dan kebaikan-Nya; mereka pada dasarnya memandang rendah hal-hal positif ini. Misalnya, lihatlah Aku: bukankah Aku sangat biasa? Aku biasa saja, mengapa engkau tidak berani mengatakannya? Aku sendiri mengakui bahwa Aku biasa saja. Aku tidak pernah menganggap diri-Ku luar biasa atau hebat. Aku hanya orang biasa; Aku selalu mengakui fakta ini dan berani menghadapinya. Aku tidak ingin menjadi wanita super atau orang hebat—betapa melelahkannya itu! Ada yang memandang rendah diri-Ku sebagai orang biasa dan selalu menyimpan gagasan tentang Aku. Ketika orang-orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan datang di hadapan-Ku, mereka tetap datang dengan kesalehan, terlepas dari penampilan lahiriah-Ku. Ada juga orang-orang yang berbicara kepada-Ku dengan sangat sopan, tetapi dalam hatinya, tersembunyi sikap yang merendahkan-Ku. Aku dapat mengetahui hal ini dari nada bicara dan cara mereka menggerakkan tubuh. Meskipun terkadang mereka tampak penuh hormat, apa pun yang Aku katakan, mereka selalu menjawab dengan "Tidak." Mereka selalu menyangkal apa yang Aku katakan. Misalnya, Aku mengatakan cuacanya sangat panas hari ini, dan mereka berkata, "Tidak, tidak panas. Kemarin cuacanya sangat panas." Mereka menyangkal apa yang Aku katakan, bukan? Apa pun yang Aku katakan, mereka selalu membantahnya. Bukankah ada orang seperti ini di sekitar kita? (Ada.) Aku berkata, "Makanan hari ini asin. Apakah makanan itu terlalu banyak garamnya atau terlalu banyak kecap asin?" Mereka berkata, "Dua-duanya tidak. Terlalu banyak gula di dalamnya." Apa pun yang Aku katakan, mereka membantahnya, jadi Aku tidak mengatakan apa-apa lagi, kami tidak sependapat, seolah-olah kami berbicara dalam bahasa yang berbeda. Ada juga yang ketika mendengar Aku berbicara tentang iman kepada Tuhan, mereka berkata, "Engkau ahli dalam berbicara tentang hal ini, jadi aku akan mendengarkan." Jika Aku berbicara sedikit saja tentang hal apa pun yang bersifat lahiriah, mereka tidak mau lagi mendengarkan, seolah-olah Aku tidak mengetahui apa pun tentang hal-hal yang bersifat lahiriah. Tidak apa-apa jika mereka mengabaikan-Ku, Aku akan diam. Aku tidak butuh siapa pun untuk memperhatikan-Ku. Aku hanya melakukan apa yang seharusnya Aku lakukan. Aku mempunyai tanggung jawab dan cara hidup-Ku sendiri. Katakan kepada-Ku, sikap apakah yang ditunjukkan orang-orang ini? Mereka tahu Aku tidak terlihat seperti orang yang hebat atau cakap, Aku berbicara dan bertindak seperti orang biasa, jadi mereka berpikir, "Mengapa engkau tidak seperti tuhan? Lihatlah aku. Jika aku adalah tuhan, aku akan sangat serupa dengan-Nya." Ini bukan tentang apakah Aku menyerupai Tuhan atau tidak. Engkaulah yang menuntut agar Aku menjadi seperti Tuhan. Aku tidak pernah mengatakan bahwa Aku seperti Dia, Aku tidak pernah ingin menjadi seperti Dia; Aku hanya melakukan apa yang seharusnya Aku lakukan. Jika Aku pergi ke suatu tempat dan ada orang yang tidak mengenali-Ku, itu bagus karena akan menghindarkan-Ku dari masalah. Engkau tahu, Tuhan Yesus sangat banyak berfirman dan melakukan pekerjaan di Yudea pada masa itu. Betapa pun rusaknya watak para murid yang mengikuti Dia, sikap mereka terhadap-Nya adalah seperti sikap manusia terhadap Tuhan—hubungan mereka adalah hubungan yang normal. Namun, ada orang-orang yang berkata tentang Tuhan Yesus, ""Bukankah dia anak si tukang kayu?" Bahkan beberapa orang yang telah lama mengikuti-Nya pun tetap bersikap demikian. Ini adalah sesuatu yang sering dihadapi oleh Tuhan yang berinkarnasi ketika menjadi manusia biasa, normal, dan ini adalah peristiwa yang umum. Sebagian orang sangat antusias ketika pertama kali berjumpa dengan-Ku. Ketika Aku meninggalkannya, mereka bersimpuh dan menangis. Namun, hal ini tidak terjadi selama interaksi yang nyata, dan sering kali Aku harus menanggungnya. Mengapa Aku harus meanggungnya? Karena ada orang-orang yang bodoh, ada yang tidak bisa dibina, ada beberapa yang dibutuhkan sebagai pelaku pelayanan, dan ada juga orang-orang yang menolak akal sehat. Itulah sebabnya, adakalanya Aku harus menanggungnya, dan terkadang ada orang-orang tertentu yang tidak bisa Aku biarkan mendekati-Ku; orang-orang ini terlalu memuakkan dan mereka memiliki watak antagonis. Seberapa antagoniskah mereka? Sebagai contoh, Aku melihat seekor anjing kecil yang tampak sangat cantik, lalu Aku berkata, "Mari kita panggil saja dengan Huamao." Apa sikap kebanyakan orang terhadap nama ini? Itu hanya masalah nama, dan karena Aku yang pertama kali mengusulkannya, itulah yang menjadi nama anjing tersebut. Itu hal yang sangat biasa. Orang-orang tertentu yang memiliki watak antagonis tidak mau memanggilnya dengan nama itu, dan mereka berkata, "Nama macam apa Huamao itu? Aku belum pernah mendengar seekor anjing dipanggil Huamao. Kita jangan memanggilnya dengan nama itu, kita seharusnya memberinya nama dalam bahasa Inggris." Aku berkata, "Aku tidak begitu pandai membuat nama dalam bahasa Inggris, jadi engkau semua bisa memanggilnya apa saja, dan Aku akan mengalah pada keputusanmu." Mengapa Aku mengalah pada keputusan mereka? Ini adalah masalah kecil, jadi untuk apa memperdebatkan hal tersebut? Ada orang-orang yang tidak mau mengalah, dan sebaliknya harus memperdebatkan tentang hal-hal seperti itu. Hanya karena Aku memilih untuk mengalah, bukan berarti Aku merasa telah melakukan kesalahan. Itu sekadar prinsip yang Aku gunakan dalam berperilaku dan bertindak. Hanya karena Aku tidak berdebat denganmu, berarti Aku takut kepadamu. Aku tidak mendebat, tetapi di dalam hatiku Aku tahu engkau adalah pengikut tetapi bukan orang percaya, dan Aku lebih suka berurusan dengan anjing daripada dengan orang-orang sepertimu. Selain beberapa orang yang harus berinteraksi dengan-Ku dalam kehidupan sehari-hari, Aku hanya akan berurusan dengan saudara-saudari, orang-orang di rumah Tuhan—inilah prinsip-Ku. Aku sama sekali tidak berinteraksi dengan orang tidak percaya. Aku tidak perlu melakukannya. Namun, jika ada pengikut yang bukan orang percaya dalam rumah Tuhan dan bersahabat dengan rumah Tuhan, mereka dapat menjadi sahabat gereja. Apakah mereka membantu gereja atau pun mengerahkan upaya dan menangani beberapa persoalan, gereja bisa menampung mereka. Namun Aku tidak akan berurusan dengan mereka seperti yang Aku lakukan dengan saudara-saudari. Aku sangat sibuk dengan pekerjaan-Ku dan tidak memiliki waktu untuk menangani hal-hal semacam itu. Orang-orang yang sudah percaya kepada Tuhan selama beberapa tahun seharusnya memiliki konsep tentang pekerjaan-Nya, tentang Tuhan yang berinkarnasi, dan penyelamatan-Nya atas manusia, tetapi mereka sama sekali tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan. Mereka sama saja dengan orang tidak percaya dan tidak berubah sama sekali. Katakan kepada-Ku, siapakah orang-orang ini? Mereka adalah setan yang terlahir alami, musuh-musuh Tuhan. Ketika ikatan seseorang dengan orang-orang berwatak Iblis dan jahat makin dalam, semuanya akan membawa malapetaka dan bencana.
Engkau semua dapat memahami dari kehidupanmu sehari-hari bahwa kelompok mana pun yang engkau ikuti, akan selalu ada orang yang tidak menyukaimu. Bahkan, tanpa provokasi atau membuatnya kesal sekalipun, mereka akan mengatakan hal-hal yang buruk tentang dirimu, menghakimimu, serta memfitnahmu. Engkau mungkin tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi mereka tidak menyukaimu, tidak akur denganmu dan ingin menindasmu—apa yang terjadi di sini? Engkau mungkin tidak tahu apa yang telah engkau lakukan sehingga membuat mereka tidak senang, tetapi entah mengapa, mereka ingin menindasmu. Adakah orang-orang jahat seperti ini? (Ya.) Mereka adalah musuh-musuhmu dan hanya itu penjelasannya. Bahkan, sebelum engkau berinteraksi dengannya, mereka langsung tidak menyukaimu dan berpikir bagaimana mereka bisa menyakitimu—bukankah mereka musuh bebuyutanmu? (Ya, benar.) Bisakah engkau akur dengan musuh bebuyutan? Dapatkah engkau menempuh jalan yang sama? Tentu saja tidak. Jadi, apakah engkau akan berselisih dan berdebat dengan orang-orang seperti itu? (Tidak, aku tidak akan berdebat dengan mereka.) Mengapa tidak? Karena mereka menolak akal sehat. Ada orang-orang yang pada dasarnya menolak dan membenci hal-hal yang positif, hal-hal yang benar, dan hal-hal yang relatif baik di antara umat manusia, yakni, sesuatu yang positif yang diinginkan dan disukai orang. Salah satu watak yang jelas dimiliki orang-orang seperti ini adalah watak jahat—mereka adalah orang jahat. Misalnya, seorang laki-laki yang sedang mencari kekasih mungkin berpikir, "Mau cantik atau jelek, selama dia berbudi luhur, baik hati, dan dapat menjalani hidup dengan baik, itu sudah cukup. Terutama jika dia adalah perempuan yang memiliki kemanusiaan dan iman, tidak peduli apakah aku kaya atau miskin, jelek atau tampan, atau sakit, dia akan sepenuhnya berkomitmen untuk bersamaku." Orang-orang baik biasanya memiliki pandangan demikian. Tipe orang seperti apa yang tidak menyukai atau menyetujui pandangan tersebut? (Orang jahat.) Jika demikian, katakan kepada-Ku, pandangan apa yang dianut oleh orang jahat? Bagaimana reaksi mereka ketika mendengar perkataan ini? Mereka akan menertawakanmu dan berkata, "Dasar bodoh. Kita hidup di zaman apa? Engkau masih mencari orang seperti itu? Engkau seharusnya mencari perempuan yang kaya dan cantik!" Laki-laki biasa menikah dengan perempuan yang baik dan berbudi luhur. Mereka menjalani kehidupan yang baik dan benar bersama-sama serta memiliki keluarga yang bersatu dan bahagia; mereka berperilaku bersih dalam hidup. Apakah orang-orang jahat berpikir demikian? (Tidak.) Mereka berkata, "Di dunia saat ini, apakah seorang laki-laki masih bisa disebut laki-laki jika dia tidak punya 10 pacar atau lebih dan beberapa istri? Jika tidak punya, itu artinya dia telah menyia-nyiakan hidup!" Mereka semua menganut pandangan seperti ini. Engkau berkata kepada mereka, "Carilah perempuan yang saleh, berbudi luhur, dan baik, terutama yang memiliki kemanusiaan dan iman," tetapi apakah mereka bisa menerima hal tersebut? (Tidak.) Mereka mencibirmu dan berkata, "Engkau benar-benar bodoh! Di zaman sekarang tidak ada yang peduli dengan urusan orang lain, semua orang hidup bebas dan merdeka. Terutama ketika engkau meninggalkan Tiongkok dan pergi ke negara Barat, di sana bahkan lebih bebas lagi tanpa ada yang mengawasimu. Mengapa engkau mempersulit dirimu sendiri? Engkau sungguh bodoh!" Inilah pandangan yang mereka anut. Jadi, bagaimana perasaan mereka ketika engkau berbicara tentang hal-hal yang positif, sesuatu yang positif yang paling menakjubkan dari manusia yang berkaitan dengan kebenaran dan keadilan? Mereka merasa benci dan mengutukmu di dalam hati. Begitu menyadari bahwa engkau adalah orang seperti itu, mereka menjadi waspada dan akan menghindarimu. Orang-orang dengan tipe yang berbeda tidak menempuh jalan yang sama. Mereka tahu engkau tidak menyukai orang-orang seperti mereka, dan di dalam hatinya, mereka memandang rendah orang-orang sepertimu. Mereka tidak akan mau berbicara denganmu tentang seberapa sering mereka berdandan dan bersenang-senang dengan orang lain. Mereka takut engkau akan mempersekutukan kebenaran dan berusaha membuat mereka mengikuti jalan yang benar, mereka sangat membencinya. Dengan kata lain, di lubuk hatinya, mereka memandang rendah semua hal yang positif. Itulah sebabnya, jika engkau menjumpai orang-orang seperti itu ketika sedang mengkhotbahkan Injil, engkau tidak dapat mengkhotbahkannya kepada mereka. Sekalipun engkau melakukannya dan mereka akhinya akhirnya percaya, mereka tetaplah antikristus dan tidak dapat diselamatkan. Mengapa engkau semua bisa duduk di sini dan mendengarkan khotbah-Ku? Bukankah itu karena engkau memiliki hati yang sedikit mencintai kebenaran? Selama Roh Kudus bekerja dalam dirimu ketika Aku berbicara, hatimu akan merasa tergerak dan terdorong, dan engkau akan berkeinginan untuk mengabdikan diri, menderita, dan mengorbankan dirimu dalam mengejar keadilan, kebenaran, serta keselamatan. Ketika orang-orang jahat itu mendengar seseorang berbicara tentang mengorbankan diri untuk keadilan, kebenaran, dan untuk Tuhan, mereka merasa kata-kata ini tak bermakna, hanyalah slogan, tidak dapat dipahami, dan mereka memandang rendah orang-orang seperti itu. Itulah sebabnya, ketika engkau semua berjumpa dengan orang-orang jahat itu, jangan bersekutu tentang apa pun dengan mereka, engkau semua bukan tipe orang yang sama dengan mereka, jadi sebaiknya jaga jarak. Ketika Aku berjumpa dengan orang-orang seperti itu dan menyadari sikap dan nada bicara mereka terhadap-Ku, haruskah Aku kemudian memangkas dan menceramahi mereka? (Tidak, itu tidak perlu.) Tidak perlu memberi mereka perhatian atau menanggapinya. Bisakah engkau mengubah mereka dengan memberikan respon? Tidak bisa. Abaikan mereka dan biarkan saja; orang-orang seperti itu tidak akan bertahan lama dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan. Pertama: mereka tidak mencintai kebenaran. Kedua: mereka membenci hal-hal yang positif. Ketiga: mereka memandang rendah Tuhan, menganggap watak Tuhan dan segala sesuatu yang indah tentang-Nya sebagai hal yang paling rendah dan paling hina—semua ini memastikan bahwa mereka tidak akan pernah diselamatkan oleh Tuhan. Di mana pun orang-orang seperti ini berada, apakah mereka orang yang jujur atau pengkhianat, perwujudan tersebut memastikan adanya watak jahat dalam diri mereka.
Di mana pun antikristus berkuasa, kehidupan bergereja dan hasil yang dicapai umat pilihan Tuhan dalam melaksanakan tugas mereka tidak akan baik, dan pekerjaan rumah Tuhan akan terhambat. Jadi, jika antikristus tidak ditangani dan diusir, pekerjaan gereja akan mengalami kerugian besar dan banyak umat pilihan Tuhan akan dirugikan! Pemimpin palsu pada dasarnya tidak bisa melakukan pekerjaan nyata, dan ketika menangani sejumah urusan yang bersifat umum, kemajuannya lambat dan upaya yang tidak efektif. Selain itu, mereka tidak mengetahui cara melatih dan menggunakan orang-orang yang berkualitas baik dan mengejar kebenaran. Bagaimana dengan antikristus? Ketika antikristus berkuasa, mereka melakukan sesuatu semata-mata demi ketenaran, keuntungan, dan status. Mereka sama sekali tidak melakukan pekerjaan nyata, secara terang-terangan mengacaukan dan mengganggu pekerjaan gereja—antikristus pada hakekatnya bersifat merusak dan tidak ada bedanya dengan Iblis. Jika melihat orang-orang yang mencintai dan mengejar kebenaran, antikristus merasa tidak nyaman. Dari mana asalnya perasaan tidak nyaman ini? Perasaan tersebut berasal dari watak jahatnya. Artinya, di dalam natur mereka, ada watak jahat yang membenci keadilan, hal-hal positif, kebenaran, serta menentang Tuhan. Itulah sebabnya, ketika melihat seseorang yang mengejar kebenaran, antikristus berkata, "Engkau tidak berpendidikan tinggi dan tidak menarik, tetapi engkau tetap sungguh-sungguh mengejar kebenaran." Ini memperlihatkan sikap apa? Ini adalah penghinaan. Misalnya, ada saudara-saudari yang memiliki karunia atau keahlian dalam suatu bidang dan ingin melaksanakan tugas yang sesuai dengan bidang tersebut. Sebenarnya, dalam hal persyaratannya, mereka cocok untuk tugas tersebut, tetapi bagaimana antikristus memperlakukan saudara-saudari ini? Di dalam hatinya, mereka berpikir, "Jika engkau ingin melaksanakan tugas ini, pertama-tama engkau harus bersikap manis terhadapku dan menjadi bagian dari kelompokku, setelah itu barulah aku akan mengizinkanmu untuk melaksanakan tugas tersebut. Jika tidak, lupakan saja!" Bukankah begini cara antikristus bertindak? Mengapa antikristus begitu membenci orang-orang yang dengan tulus percaya kepada Tuhan, yang memiliki rasa keadilan dan kemanusiaan, dan berupaya untuk mengejar kebenaran? Mengapa mereka selalu berbeda pendapat dengan orang-orang seperti itu? Ketika melihat orang-orang yang mengejar kebenaran dan berperilaku baik, tidak pernah bersikap negatif dan memiliki maksud yang baik, antkristus merasa tidak nyaman. Ketika melihat mereka yang bertindak adil, mampu melaksanakan tugasnya berdasarkan prinsip, mampu menerapkan kebenaran setelah memahaminya, antikristus menjadi sangat marah. Mereka berusaha keras mencari cara untuk menyiksa orang-orang itu dan mempersulitnya. Jika ada seseorang yang dapat menyelami esensi natur antikristus, kelicikan dan kejahatannya, serta ingin menyingkapkan dan melaporkannya, apa yang akan dilakukan antikristus itu? Mereka akan memikirkan segala cara untuk melenyapkan orang tersebut yang mereka anggap sebagai penghalang, dan akan menghasut saudara-saudari untuk menolaknya. Seorang saudara atau saudari biasa yang tidak memiliki kedudukan dan status di gereja, mereka hanya memiliki kemampuan untuk mengenali antikristus dan tidak menimbulkan ancaman baginya. Lalu mengapa antikristus tidak pernah menyukainya dan memperlakukannya bagaikan jarum di matanya dan duri dalam daging? Bagaimana orang ini menganggu rencana antikristus? Mengapa antikristus tidak dapat menoleransi orang-orang seperti itu? Itu karena di dalam diri antikristus terdapat watak jahat. Mereka tidak bisa menerima orang-orang yang mengejar kebenaran atau mengikuti jalan yang benar. Mereka menentang siapa pun yang ingin mengikuti jalan yang benar dan dengan sengaja mempersulitnya. Antikristus akan berusaha keras mencari cara untuk menyingkirkanmu, atau mereka akan menindasmu sehingga engkau menjadi negatif dan lemah. Mereka juga akan mencari keburukanmu dan menyebarkannya ke mana-mana, membuat semua orang menolakmu, dan jika itu terjadi, mereka merasa senang. Jika engkau tidak mendengarkannya, tidak mengikuti apa yang dikatakannya, tetap mengejar kebenaran, mengikuti jalan yang benar, dan menjadi orang yang baik, hatinya akan gelisah, merasa kesal dan tidak nyaman melihatmu melaksanakan tugas. Mengapa bisa demikian? Apakah engkau pernah menyinggungnya? Tidak pernah. Mengapa mereka memperlakukanmu seperti itu, padahal engkau tidak melakukan apapun kepada mereka atau merugikan kepentingannya? Ini semata-mata menunjukkan bahwa natur antikristus ini jahat, dan mereka pada dasarnya menentang keadilan, hal-hal positif, dan kebenaran. Jika engkau menanyakan kepadanya apa yang terjadi, mereka pun tidak tahu. Mereka hanya sengaja mempersulitmu. Jika engkau meminta untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu, mereka pasti melakukannya dengan cara lain. Jika engkau mengatakan si polan tidak terlalu hebat, mereka mengatakan orang itu hebat. Jika engkau mengatakan ini adalah cara yang sangat baik untuk menyebarkan Injil, mereka mengatakan cara itu buruk. Jika engkau mengatakan seorang saudari yang baru percaya kepada Tuhan selama satu atau dua tahun telah menjadi negatif dan lemah serta harus ditopang, mereka berkata, "Tidak perlu, dia lebih kuat darimu." Singkatnya, mereka selalu bertentangan denganmu dan sengaja bertindak sebaliknya. Apa prinsip mereka dalam menentangmu? Prinsip mereka adalah apa pun yang menurutmu benar, mereka mengatakan salah; dan apa pun yang menurutmu salah, mereka mengatakan itu benar. Adakah prinsip-prinsip kebenaran dalam tindakan mereka? Sama sekali tidak. Mereka hanya ingin mempermalukanmu, merendahkan dan menghancurkan, merendahkanmu sampai pada titik di mana engkau tidak dapat menegakkan kepala. Engkau tidak lagi mengejar kebenaran, menjadi lemah, berhenti percaya. Begitu tujuannya tercapai, mereka merasa senang. Apa yang sebenanya terjadi di sini? Inilah esensi jahat dari orang-orang seperti antikristus. Ketika mereka melihat saudara-saudari memuji Tuhan dan bersaksi bagi-Nya, dan tidak memperhatikan mereka, apakah mereka senang? Tidak, mereka tidak senang. Bagaimana perasaannya? Mereka merasa iri. Biasanya, ketika kita mendengar ada orang yang memuji orang lain, reaksi yang normal adalah, "Aku juga hebat; mengapa tidak memujiku juga?" Antikristus memiliki sedikit pemikiran seperti itu, tetapi ketika mendengar seseorang memberikan kesaksian tentang Tuhan, mereka berpikir, "Orang itu memiliki pengalaman dan bersaksi demikian, dan semua orang menyetujuinya. Orang itu memiliki pemahaman tersebut, mengapa aku tidak memilikinya?" Mereka merasa iri dan mengagumi orang itu. Antikristus memiliki ciri tertentu: Ketika mereka mendengar seseorang memberi kesaksian tentang Tuhan, dan berkata, "Ini adalah pekerjaan Tuhan, pendisiplinan-Nya, ini adalah perbuatan Tuhan, pengaturan-Nya, aku rela untuk tunduk," antikristus merasa tidak senang dan berpikir, "Engkau mengatakan semua itu pekerjaan tuhan. Apakah engkau melihat bagaimana tuhan berkuasa atas segala sesuatu? Apakah engkau merasakan bagaimana tuhan mengatur segala sesuatu? Mengapa aku tidak tahu?" Salah satu aspek dari hal ini adalah mereka sama seperti Iblis dalam caranya menyikapi perkenanan Tuhan atas Ayub. Antikristus memiliki mentalitas yang sama seperti Iblis ketika Tuhan mendapatkan seseorang—mereka memiliki watak Iblis. Aspek lainnya adalah jika seseorang memahami kebenaran dan dapat mengenali antikristus, dan mereka tidak mengikuti antikristus, tetapi sebaliknya menolaknya, antikristus itu menjadi panik dan berpikir, "Aku sama sekali tidak bisa mendapatkan orang ini, jadi aku akan melenyapkannya!" Itulah sebabnya, ketika Ayub menghadapi ujian, Tuhan berfirman kepada Iblis, "Lihat dia ada dalam tanganmu; tetapi sayangkan nyawanya." Jika Tuhan tidak mengatakan hal tersebut, apakah Iblis akan menunjukkan belas kasihan? (Tidak.) Itu sudah pasti. Iblis sama sekali tidak akan menunjukkan belas kasihan.
Bagaimana sikap antikristus terhadap saudara-saudari yang mengejar dan mencintai kebenaran, terhadap orang-orang yang memiliki iman dan melaksanakan tugasnya dengan setia? Bagaimana sikap antikristus terhadap orang-orang tertentu yang menceritakan tentang pengalaman hidupnya untuk bersaksi bagi Tuhan dan orang-orang yang sering bersekutu tentang kebenaran dengan saudara-saudari? (Mereka merasa iri dan benci.) Apa yang mendasari sikap ini? Watak jahatnya. Itulah sebabnya, apabila engkau sering melihat antikristus menindas seseorang tanpa alasan yang jelas, membencinya, dan membuat sejumlah orang menderita, engkau akan tahu bahwa tak seorang pun yang dapat mengubah watak jahat antikristus, watak itu sudah tertanam kuat dan merupakan sifat bawaan. Dari sini dapat dilihat bahwa orang-orang yang adalah antikristus ini tidak mungkin mendapatkan keselamatan. Mereka tidak membiarkan saudara-saudari bersaksi bagi Tuhan, jadi apakah mereka sendiri dapat bersaksi bagi Tuhan? (Tidak.) Mereka sangat benci ketika orang lain bersaksi bagi Tuhan sampai-sampai menggertakkan giginya, jadi katakan pada-Ku, apakah mereka bisa bersaksi bagi Tuhan? Mereka sama sekali tidak mampu bersaksi bagi Tuhan. Ada orang-orang yang berkata, "Itu tidak benar, beberapa antikristus memberikan kesaksian yang sangat baik bagi Tuhan, dan saudara-saudari sampai meneteskan air mata ketika mendengarnya." Namun, kesaksian macam apakah itu? Engkau harus mendengarkan dengan seksama "kesaksian" tersebut untuk mengetahui apakah itu kesaksian yang nyata atau bukan. Katakanlah ada seseorang yang memiliki keluarga dan pekerjaan yang baik. Karena digerakkan oleh Tuhan, mereka meninggalkan keluarga dan pekerjaannya yang baik serta mencurahkan jiwa dan raganya untuk Tuhan. Meskipun di dalam hatinya merasa sedih, mereka tetap meninggalkan semuanya. Saudara-saudari berkata kepadanya, "Apakah engkau sama sekali tidak merasa lemah?" Mereka menjawab, "Ya, sedikit, tetapi jika aku mampu meninggalkan keluarga dan pekerjaanku, bukankah itu semua adalah pekerjaan tuhan? Dahulu aku mendapatkan penghasilan dua atau tiga ribu sehari, puluhan ribu sebulan, dan aku memiliki banyak aset. Setelah aku mulai percaya kepada tuhan demi melaksanakan tugasku, aku menyerahkan asetku untuk diurus orang lain." Yang lainnya bertanya, "Apakah engkau tidak mengelola asetmu sama sekali setelah menyerahkannya kepada orang lain? Apakah sekarang engkau tidak lagi memiliki sebagian dari asetmu? Bagaimana engkau bisa melepaskan asetmu?" Mereka menjawab, "Itu adalah pekerjaan tuhan." Bukankah ini terlalu samar? (Ya.) Itu hanyalah perkataan tak bermakna. Lagipula, bukankah mereka mengatakan pendapatannya sangat tinggi hanyalah bualan? Mengapa mereka mengatakan demikian? Karena mereka ingin bersaksi betapa banyaknya yang telah mereka korbankan. Apakah mereka bersaksi bagi Tuhan? Mereka hanya memberikan kesaksian tentang sebagian kecil dari sejarah "kemuliaan" mereka, tentang harga yang telah mereka bayar, apa yang telah mereka korbankan di masa lalu, tentang sejauh mana mereka telah mengabdi, dan betapa mereka tidak mengeluh tentang Tuhan. Apakah ada sesuatu di dalamnya yangmemberi kesaksian bagi Tuhan? Engkau belum melihat apa yang telah Tuhan lakukan dalam semua hal ini, bukan? Mereka tidak benar-benar bersaksi bagi Tuhan; mereka jelas bersaksi bagi dirinya sendiri, tetapi menyatakan bahwa itu adalah kesaksian bagi Tuhan! Bukankah ini menipu? Mereka berpura-pura bersaksi bagi Tuhan demi dapat bersaksi bagi dirinya sendiri—bukankah ini kemunafikan? Jadi mengapa ada orang-orang yang merasa sangat terharu dan bahkan menangis ketika mendengarnya? Tidak sedikit orang bodoh di luar sana! Ketika ada yang menyebutkan bersaksi bagi Tuhan, antikristus akan berbicara tentang beberapa hal kecil yang telah dilakukan, yang dedikasikan, dan sedikit waktu yang telah mereka habiskan untuk dirinya sendiri. Seiring berjalannya waktu, orang-orang tidak lagi memerhatikan, jadi mereka mengangkat hal-hal baru untuk dibicarakan, dan dengan cara ini, mereka memberi kesaksian bagi dirinya sendiri. Jika ada yang lebih baik darinya, mampu bersekutu dengan lebih baik, serta menyingkapkan sedikit terang kebenaran, antikristus merasa tidak nyaman. Apakah mereka merasa tidak nyaman karena upaya mereka dalam hal kebenaran tidak sebanding dengan orang lain, dan mereka ingin mengunggulinya? Bukan, masalah sebenarnya adalah mereka tidak akan membiarkan orang lain lebih baik darinya, mereka tidak tahan jika orang lain lebih baik, dan hanya merasa senang ketika dirinya lebih baik dari yang lain. Bukankah ini jahat? Jika seseorang lebih baik dan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran, engkau seharusnya belajar dari mereka—bukankah itu sesuatu yang baik? Ini seharusnya menjadi hal yang menggembirakan bagi semua orang. Ambil contoh Ayub, orang yang menonjol di antara pengikut Tuhan dalam sejarah manusia. Apakah yang terjadi padanya selama enam ribu tahun pekerjaan pengelolaan Tuhan merupakah sesuatu yang mulia atau memalukan? (Itu adalah sesuatu yang mulia.) Itu memang hal yang mulia. Jadi, sikap apa yang seharusnya kauambil terhadap hal ini? Cara pandang apa yang seharusnya kaumiliki? Engkau harus bersukacita bagi Tuhan, merayakan-Nya, memuji kebesaran-Nya atas kemuliaan yang telah Dia peroleh—ini adalah sesuatu yang baik. Hal sebaik ini, tetapi sejumlah orang justru merasa muak karenanya dan bahkan membencinya. Bukankah ini cerminan kejahatan orang-orang tersebut? Sejujurnya, itu memang kejahatan mereka yang diakibatkan oleh watak jahatnya.
Watak antikristus itu jahat; mereka bukan hanya tidak mau menerima kebenaran, melainkan juga sanggup menentang Tuhan, membangun kerajaannya sendiri, dan dengan keras kepala melawan Tuhan—ini adalah watak yang jahat. Apakah engkau semua memiliki pemahaman tentang watak yang jahat? Kebanyakan orang mungkin tidak mengetahui cara untuk mengenalinya, jadi mari kita ambil sebuah contoh. Sebagian orang biasanya berperilaku sangat wajar dalam siatuasi tertentu. Mereka berbicara dan berinteraksi dengan orang lain secara wajar, mereka terlihat seperti orang-orang pada umumnya, dan tidak melakukan hal yang buruk. Namun, ketika mereka datang ke pertemuan dan membaca firman Tuhan serta bersekutu tentang kebenaran, ada beberapa dari mereka yang tidak mau mendengarkan, ada yang mengantuk, sebagian merasa tidak suka, merasa sulit untuk bertahan dan tidak ingin mendengarnya, bahkan ada yang tertidur tanpa menyadarinya—apa yang terjadi di sini? Mengapa begitu banyak fenomena yang tidak normal muncul ketika seseorang mulai bersekutu tentang kebenaran? Sebagian dari orang-orang ini berada dalam keadaan tidak normal, tetapi beberapa lainnya jahat. Kemungkinan bahwa mereka telah dirasuki oleh roh-roh jahat tidak dapat dikesampingkan, dan terkadang orang tidak mampu memahami hal ini sepenuhnya atau mengenalinya dengan jelas. Ada roh-roh jahat dalam diri antikristus. Jika engkau bertanya mengapa mereka memusuhi kebenaran, mereka akan menyangkalnya dan dengan keras kepala tidak mau mengakui hal itu, padahal pada kenyataannya, mereka tahu di dalam hatinya bahwa mereka tidak mencintai kebenaran. Ketika tidak ada yang membaca firman Tuhan, mereka bergaul dengan orang lain seperti biasa dan engkau tidak menyadari apa yang ada dalam batinnya. Namun, ketika seseorang membaca firman Tuhan, mereka tidak ingin mendengarnya dan muncul rasa tidak suka dalam hatinya. Natur mereka disingkapkan dengan sangat jelas di sini—mereka adalah roh jahat; itulah mereka. Apakah firman Tuhan telah menyingkapkan esensinya atau mengena di hati mereka? Keduanya tidak. Ketika menghadiri pertemuan, mereka tidak ingin mendengarkan seorang pun membaca firman Tuhan—bukankah ini artinya mereka berwatak jahat? Apa artinya "berwatak jahat"? Artinya adalah memusuhi kebenaran, hal-hal positif, dan orang-orang yang bersikap positif tanpa alasan. Bahkan mereka sendiri tidak mengetahui penyebabnya, mereka hanya terdorong untuk berperilaku seperti itu. Inilah yang dimaksud dengan berwatak jahat, dalam istilah awam, ini hanya berarti bersikap buruk. Ada antikristus yang berkata, "Ketika seseorang mulai membaca firman tuhan, aku tidak ingin mendengarkan. Begitu mendengar orang bersaksi bagi tuhan, aku merasa muak, bahkan aku sendiri tidak tahu alasannya. Ketika aku melihat seseorang yang mencintai dan mengejar kebenaran, aku tidak tahan dengan mereka, aku ingin menentangnya, selalu ingin mengutuk, menyakiti tanpa sepengetahuan mereka, dan menyiksanya sampai mati." Bahkan mereka sendiri pun tidak mengetahui mengapa mereka merasa seperti itu—inilah watak jahatnya. Apa penyebab sebenarnya dari hal tersebut? Antikristus sama sekali tidak memiliki roh manusia normal di dalam dirinya, mereka sedikit pun tidak memiliki kemanusiaan yang normal—begitulah kesimpulannya. Jika orang normal mendengar Tuhan berfirman dengan sangat jelas dan gamblang tentang berbagai aspek kebenaran, mereka akan berpikir, "Di zaman yang sangat jahat dan tak bermoral seperti ini, di mana benar dan salah tidak dapat dibedakan, baik dan buruk dikacaukan, sangatlah berharga dan langka dapat mendengarkan begitu banyak kebenaran dan firman yang sangat bagus seperti itu!" Mengapa hal tersebut berharga? Firman Tuhan membangkitkan kerinduan dan inspirasi dalam diri orang-orang yang memiliki hati dan jiwa. Inspirasi apa? Mereka mendambakan keadilan dan hal-hal positif, mendambakan hidup di hadirat Tuhan, adanya keadilan dan kebenaran di dunia, dan mendambakan Tuhan datang dan memegang kekuasaan atas dunia—inilah seruan semua orang yang mencintai kebenaran. Namun, apakah antikristus mendambakan semua hal tersebut? (Tidak.) Apa yang didambakan antikristus? "Jika aku berkuasa, aku akan memusnahkan semua orang yang tidak kusukai! Ketika ada orang bersaksi tentang kristus sebagai tuhan yang sedang menampakkan diri dan bekerja, bersaksi bahwa tuhan adalah penguasa umat manusia, bersaksi bahwa firman tuhan adalah kebenaran, pernyataan hidup tertinggi bagi umat manusia, dan landasan bagi kelangsungan hidup manusia, aku merasa muak, benci, dan aku tidak ingin mendengarnya!" Ini adalah sesuatu yang tertanam jauh dalam diri antikristus. Bukankah antikristus memiliki watak ini? Selama seseorang memuja, mengagumi, dan mengikutinya, mereka adalah kawan, mereka berada di pihak yang sama. Jika seseorang selalu bersekutu tentang kebenaran dan bersaksi bagi Tuhan, antikristus menjauhi mereka dan merasa muak terhadapnya, bahkan menyerang, mengucilkan, dan menyiksa mereka—ini adalah kejahatan. Ketika kita berbicara tentang kejahatan, hal itu selalu mengacu pada rencana licik Iblis. Tindakan Iblis itu jahat, perbuatan si naga merah yang sangat besar itu jahat, perilaku antikristus itu jahat. Ketika kita menyebut mereka jahat, hal tersebut pada dasarnya merujuk pada sikap mereka yang memusuhi semua hal yang positif, terutama penentangan mereka terhadap kebenaran dan Tuhan—inilah hakekat kejahatan dan watak antikristus.
Coba pikirkan antikristus yang pernah engkau semua temui dan pelajari yang menunjukkan watak yang jahat seperti itu. Aku pernah bertemu dengan seorang perempuan jahat dengan kemanusiaan yang sangat buruk. Setiap kali rumah Tuhan memperingatkan tentang malapetaka besar yang akan segera tiba, menekankan waktunya yang sudah dekat, saudara-saudari harus mempersiapkan perbuatan baik dan berupaya untuk mengejar kebenaran, melaksanakan tugasnya dengan baik untuk memenuhi maksud Tuhan, dan memastikan mereka tidak akan menyesal di kemudian hari; perempuan ini akan mengutuk dalam hatinya dan berpikir, "Akhir zaman? Hidup ini indah. Mungkin itu kiamat bagimu, tetapi bukan untukku! Sekalipun malapetaka besar datang, aku akan tetap hidup. Jika ada yang harus mati, engkau semua saja yang mati!" Bukankah perempuan ini tidak bernalar? Setiap kali ada yang bersekutu tentang aspek kebenaran ini, dia akan bersikap tidak masuk akal dan penolakan akan muncul di hatinya, dan dia akan berpikir, "Hidupku baik-baik saja sekarang ini! Aku mempunyai banyak uang, mobil, rumah, penghasilan yang tinggi. Aku orang penting di daerahku, dan tak seorang pun berani menghinaku. Kondisi kehidupanku sangat baik. Jika malapetaka besar datang, bukankah aku akan menderita kerugian? Aku belum siap untuk mati!" Apa cara pandangnya tentang pekerjaan Tuhan dan tentang Tuhan ingin memusnahkan dunia dan umat manusia yang jahat ini? (Dia memusuhinya.) Apa pun yang Tuhan lakukan, apabila hal itu menyangkut kepentingannya dan merugikannya, dia akan membenci dan menentangnya. Dia tidak akan menyetujuinya, sambil berpikir, "Apa yang engkau lakukan itu salah!" dan dia akan langsung menyangkal perbuatan Tuhan. Selain itu, hal yang paling jahat tentang dirinya adalah dia tidak suka keadilan dan kebenaran berkuasa. Siapa pun yang memegang kekuasaan, sekalipun Tuhan yang berkuasa dan ada keadilan serta kebenaran, apabila hal itu merugikan kepentingannya, itu juga tidak bisa diterimanya—kepentingannya lebih berarti baginya daripada Tuhan. Bukankah tindakannya itu memperlihatkan natur Iblis? Ketika natur Iblis itu sedang beraksi, bukankah itu mirip dengan perilaku seseorang yang dirasuki roh jahat yang mengatakan tidak ingin mendengar firman Tuhan? (Ya.) Setiap kali seseorang membaca firman Tuhan, roh jahat itu akan mengatakan tidak ingin mendengarnya. Setiap kali seorang saudara atau saudari bersekutu tentang hari Tuhan atau malapetaka besar yang akan segera tiba, perempuan jahat ini akan membenci dan mengutuknya dalam hati. Mengapa dia mengutuknya? Jika Tuhan datang untuk memusnahkan dunia, dia akan kehilangan semua harta miliknya—setiap kali sesuatu menyentuh kepentingannya, dia akan mengutuknya. Itulah sebabnya, kutukannya memiliki sifat yang sama dengan roh jahat yang mengatakan tidak ingin mendengar firman Tuhan. Mereka memiliki ciri yang sama, yakni setiap kali ada orang yang mengemukakan kebenaran, menyingkapkan isi hatinya, keburukan, kejahatan, dan kelicikannya, akan timbul kebencian, konflik, dan perlawanan di hatinya, lalu mereka mengutuk dan mengumpatnya—inilah sifat roh jahat. Di luarnya, perempuan jahat ini berbicara dan bertindak seperti orang normal, tidak tampak dirasuki setan, tetapi natur dari tindakannya sama persis dengan setan itu. Apabila ada kesempatan, engkau semua dapat bertanya kepada orang-orang kaya di gereja, "Ketika hari Tuhan tiba dan malapetaka besar datang, dan semua harta keluargamu lenyap, apakah engkau akan merasa kesal? Apakah engkau menantikan kedatangan hari Tuhan? Apakah engkau menantikan Tuhan mengambil alih kekuasaan, dan keadilan serta kebenaran memegang kendali? Apakah engkau menantikan Tuhan membinasakan umat manusia yang jahat ini meskipun itu berarti engkau juga akan dibinasakan? Apakah engkau rela hal ini terjadi?" Perhatikan tanggapan mereka. Ada di antara mereka yang rela hal tersebut terjadi, dan ada yang tidak. Ketika mempertimbangkan seluruh dunia, seluruh alam semesta, semua hal materiil yang dikendalikan oleh Tuhan—di sini kita tidak berbicara tentang hal-hal non-materiil, tetapi sesuatu yang bersifat kebendaan: harta keluarga, mobil, rumah, uang, dan sebagainya—apakah semua harta benda ini benar-benar lebih berharga daripada sebutir pasir di tangan Tuhan? (Tidak.) Namun, ketika orang-orang mendapatkan barang-barang ini, mereka tidak ingin melepaskannya dan merasa memiliki kapital untuk menentang Tuhan dan berkata, "Jika engkau mengambil harta keluargaku, aku akan membenci-mu, menentang-mu, dan tidak akan mengakui bahwa engkau adalah tuhan!" Apakah status-Nya sebagai Tuhan ditentukan oleh pengakuanmu? (Tidak.) Apakah engkau memiliki kapital untuk menentang Tuhan dengan sedikit harta keluarga itu? Engkau sangat bodoh! Berlian adalah benda yang paling berharga di bumi. Ketika orang awam melihat berlian seberat satu karat, mereka terkagum-kagum dan berkata, "Berlian ini sangat besar! Pasti harganya 10 atau 20 ribu dolar!" Mereka menganggap berlian sangat berharga. Namun, kemudian aku mendengar laporan berita yang mengatakan bahwa sebuah planet yang tidak jauh dari bumi seluruhnya terbuat dari berlian, dan mendadak aku menyadari sesuatu: manusia sangat picik. Ketika engkau melihat sebutir berlian berkilauan, engkau sangat menyukainya dan beranggapan berlian itu benda yang bagus, tetapi ketika engkau mendengar ada sebuah planet yang seluruhnya terbuat dari berlian, bagaimana pandangmu sekarang? Pandanganmu terhadap berlian berubah. Dengan kata lain, begitu engkau mendengar informasi lain, cakrawala pandangmu mendadak menjadi lebih luas, engkau tidak lagi terbatas pada pandangan kecil dan sempit yang ada di hadapanmu, engkau bukan lagi katak dalam tempurung karena jumlah informasi yang kaumiliki telah meningkat, dan persepsimu telah berubah dan berkembang. Ketika manusia menjalani kehidupan di dunia ini, terus-menerus menghadapi berbagai pengalaman dan lingkungan yang berbeda, cakrawala mereka terus berubah, pada saat yang bersamaan, pandangan mereka juga terus diperbarui. Hal ini wajar, dan merupakan proses di mana Tuhan membuat manusia secara bertahap mengalami perkembangan dalam hidup ini, serta terus membuat kemajuan dalam wawasan, pandangan, dalam memahami seluruh dunia dan perbuatan Tuhan. Jadi sekarang, setelah engkau semua mendengarkan Aku menceritakan hal ini, bagaimana seharusnya engkau menyikapinya? Haruskah engkau berpikir, "Oh, orang-orang di bumi sangat bodoh, mereka tidak memiliki wawasan dan pengetahuan mereka sangat sedikit!" Dengan kata lain, pandangan dan wawasanmu tentang seluruh alam semesta, seluruh umat manusia, semua hal dan segala sesuatu yang diperintahkan Tuhan, mungkin terbatas seperti pemahamanmu tentang berlian kecil dibandingkan dengan sebuah planet, benarkah demikian? (Benar.) Kesimpulan apa yang dapat kita tarik dari hal ini? Di Bumi, terlepas dari prestasi, ketenaran, atau pencapaian luar biasa seseorang, mereka tidak boleh menyombongkan diri karena pada dasarnya manusia sangat tidak berarti dan tidak bernilai! Tuhan telah menempatkan beberapa berlian di bumi untuk diperebutkan manusia, tetapi apakah mereka tidak mengetahui berapa banyak planet yang ada dalam kepemilikan Tuhan yang berisi harta yang bahkan lebih besar daripada berlian? Bukankah manusia itu menyedihkan? (Ya.) Seperti inilah keadaan manusia yang menyedihkan; mereka sangat bodoh.
Antikristus tidak mampu menahan diri untuk menentang Tuhan. Mereka pada dasarnya membenci kebenaran dan hal-hal positif, mereka bahkan tidak dapat membiarkan orang-orang yang mengejar kebenaran dan mencintai hal-hal positif, tetapi sebaliknya mengutuk, menindas, dan mengucilkan orang-orang seperti itu. Adapun terhadap orang-orang yang bersekongkol dengan antikristus, mereka pasti terikat satu sama lain, saling melindungi, saling menjaga, dan saling mendukung. Dari sini, kita dapat melihat bahwa orang-orang yang merupakan antikristus tersebut adalah reinkarnasi dari roh jahat dan setan najis, mereka tidak memiliki kemanusiaan yang normal. Sebanyak apa pun mereka memahami kebenaran yang didengar, atau sejelas apa pun mereka mengkhotbahkan kata-kata dan doktrin, ketika tiba saatnya untuk menerapkannya, satu-satunya hal yang mereka pilih adalah melawan kebenaran dan menentang Tuhan, serta menjaga kedudukan dan kepentingannya sendiri—inilah kejahatan antikristus. Dalam hal apakah mereka paling jahat? Dalam hal kebenciannya terhadap kebenaran, kebencian yang tidak berdasar atau tidak beralasan. Jika engkau bertanya mengapa mereka membenci kebenaran, barangkali mereka tidak akan bisa menjelaskannya, tetapi setiap tindakannya mencerminkan watak dan cara antikristus. Setiap tindakan mereka menyesatkan dan menjerat orang, mengganggu dan mengacaukan pekerjaan rumah Tuhan—inilah hasil dari setiap tindakan antikristus. Bandingkan dan perhatikan pemimpin dan pekerja di setiap tingkatan, atau saudara-saudari biasa yang engkau semua kenal dan berinteraksi dengan mereka, ini untuk mengetahui apakah ada di antara mereka yang tanpa alasan membenci saudara-saudari yang mengejar kebenaran dan terus menerus berusaha menyerang dan mengucilkannya. Antikristus sendiri tahu bahwa perilaku itu salah, tetapi tidak mampu menahan diri. Mereka mengucapkan kata-kata yang terdengar menyenangkan di hadapan saudara-saudari tersebut, tetapi bertindak berbeda di belakang mereka. Antikristus menyingkapkan wajah Iblisnya dan mulai menentang saudara-saudari. Jika ini bukan kejahatan, lalu apalagi? Apa hal yang paling menjijikkan tentang antikristus? Mereka sering mengucapkan kata-kata yang tampaknya benar untuk menyesatkan umat pilihan Tuhan dan orang-orang di sekitarnya, bahkan menipu dan memperdaya Yang di Atas. Selain itu, mereka ingin menipu Tuhan dan mendapatkan kepercayaan dari orang lain dengan perkataan yang muluk-muluk, yang memungkinkan mereka berperilaku gegabah, bertindak sembarangan, dan melakukan apa pun yang mereka inginkan di rumah Tuhan. Antikristus mengetahui cara berbicara yang benar dan salah, bagaimana mereka seharusnya bersikap, apa yang merupakan prinsip dan apa yang bukan, apa yang dimaksud dengan menentang prinsip dan apa yang dimaksud dengan bertindak berdasarkan prinsip. Mereka bukannya tidak mengetahui semua hal tersebut, beberapa antikristus bahkan memahaminya dengan sangat jelas dan gamblang. Namun meskipun mereka memahami prinsip-prinsip tersebut dengan sangat baik, ketika bertindak, mereka sama sekali tidak menerapkan kebenaran, dan tanpa henti-hentinya melakukan hal-hal yang buruk sesuai keinginannya sendiri. Inilah yang memastikan natur mereka sebagai Iblis dan sebagai antikristus. Mereka bukan saja menolak kebenaran dan membencinya, melainkan juga sering membenci dan mengutuk hal-hal yang positif. Mengapa si naga merah yang sangat besar membenci kebenaran dan Tuhan? Hal ini sepenuhnya ditentukan oleh natur Iblisnya. Ada saudara-saudari yang dianiaya dan dikejar-kejar sampai tidak bisa kembali ke rumah, lalu setan dan Iblis itu berkata, "Orang-orang ini tidak lagi menjalani kehidupan yang normal; mereka telah meninggalkan keluarganya." Padahal kenyataannya, mereka tidak dapat pulang ke rumah karena dianiaya oleh si naga merah yang sangat besar. Hal semacam ini sering terjadi. Apa lagi yang pernah engkau semua dengar? (Si naga merah yang sangat besar mengatakan bahwa membaca firman Tuhan terlalu banyak akan membuat orang dicuci otaknya.) Si naga merah yang sangat besar berkata, "Orang-orang ini telah dicuci otaknya oleh firman tuhan; mereka adalah elemen-elemen tuhan." Ini benar-benar memutarbalikkan fakta. Padahal jelas bahwa si naga merah besarlah yang merusak dan mencuci otak mereka. Namun, si naga merah yang sangat besar justru menuduh bahwa firman Tuhan yang mencuci otak orang-orang—setan-setan ini sangat jahat! Si naga merah yang sangat besar menyatakan semua perbuatan baik yang dilakukan oleh orang lain sebagai perbuatannya sendiri dan menyalahkan orang lain atas semua kejahatan yang dilakukannya. Antikristus juga melakukan hal yang sama. Cara mereka sama persis dengan si naga merah yang sangat besar dan Iblis. Mereka benar-benar adalah kaki tangan Iblis!
Apakah sekarang kita telah selesai mempersekutukan tentang perwujudan antikristus yang jahat, berbahaya, dan licik? Bukankah apa yang telah Aku persekutukan hari ini berbeda dan lebih nyata daripada yang mampu kaupahami secara harfiah? Rumah Tuhan telah memproduksi banyak video dalam beberapa tahun terakhir, termasuk beberapa lagu pujian, film, dan sebagainya, semuanya telah diunggah ke internet. Di Tiongkok daratan, ada seorang antikristus yang melihatnya dan berkata, "Engkau semua telah membuat program-program ini di luar negeri dan kami juga bisa melakukannya di dalam negeri." Lalu dia merekrut sekelompok orang dan mulai mengadakan paduan suara di negara si naga merah yang sangat besar, tetapi akhirnya, orang-orang ini ditangkap. Mengapa antikristus ingin melakukan hal tersebut? Apakah dia memiliki tujuan tertentu? (Ya.) Apa tujuannya? (Mengendalikan orang.) Keinginan antikristus bukan sekadar mengendalikan orang, melainkan ingin membentuk kelompok sendiri, dan berpikir, "Rumah tuhan bisa memiliki paduan suara, aku juga bisa! Jika aku berhasil, aku akan memiliki kelompok sendiri. Hanya dengan satu gerakan, aku akan menarik banyak orang!" Dengan cara ini, dia dapat menggantikan gereja Tuhan. Bukankah ini tujuan yang ingin dicapainya? Namun pada akhirnya, si naga merah yang sangat besar itu menggagalkan rencanannya, dan harapannya pun pupus. Rumah Tuhan melaksanakan pekerjaan ini dengan menjamin keamanannya. Apakah keinginannya bisa diwujudkan di negara yang dikuasai oleh si naga merah yang sangat besar? Kondisi yang dia alami tidak seperti ini, tetapi dia tetap ingin memamerkan dirinya. Upayanya untuk memamerkan dirinya tidak berhasil, dan pada akhirnya, segalanya menjadi berantakan. Beberapa tahun lalu, kelompok lain membuat sebuah program dan mengunggahnya ke internet. Mereka menyanyikan lagu-lagu lama diiringi dengan tarian serta mengenakan gaun bermotif bunga gaya etnis minoritas. Itu terlalu kuno dan ketinggalan zaman. Katakan kepada-Ku, bukankah antikristus ini hanya menimbulkan kekacauan? (Ya.) Orang-orang tidak percaya dan orang-orang beragama yang tidak mengetahui situasi yang sebenarnya, menganggap bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh gereja. Antikristus selalu melakukan hal-hal bodoh. Mereka bukan hanya jahat, melainkan juga bodoh. Mengapa mereka bodoh? Apakah karena mereka begitu jahat sehingga menjadi bodoh karena kejahatannya? Bukan. Terlepas dari kualitas seseorang, jika mereka memahami kebenaran, sekalipun tidak memiliki jalan untuk terus maju ketika melakukan berbagai hal dan tidak mengetahui apa yang pantas atau tidak pantas untuk dilakukan, mereka masih memiliki batasan di dalam hatinya: mereka tidak akan bertindak sembarangan atau tanpa pertimbangan. Bukankah demikian? Ya. Namun, orang-orang yang tidak memahami kebenaran dan sangat congkak hingga tak bernalar bertindak semaunya. Apa yang dimaksud dengan mereka bertindak semaunya? Orang-orang seperti ini tidak memiliki akal sehat, dan orang yang tidak memiliki akal sehat tidak mampu mempertimbangkan berbagai hal. Apa yang Kumaksudkan dengan 'mempertimbangkan'? Yang Kumaksudkan adalah apa yang harus dilakukan pada tahap-tahap awal, apa yang harus dipersiapkan, hal-hal apa yang dibutuhkan ketika mengambil tindakan, mengapa program ini harus dibuat. Setelah program tersebut dibuat, berapa banyak orang yang dapat dipengaruhi, dididik, apakah ada akibat ataupun kekurangannya—semua ini perlu dievaluasi. Proses evaluasi ini disebut "mempertimbangkan". Apakah orang-orang bodoh ini mampu mempertimbangkan berbagai hal? (Tidak.) Orang-orang yang tidak mampu mempertimbangkan berbagai hal tidak memiliki akal sehat; apakah mereka memiliki pemahaman akan kebenaran? Tentu saja tidak. Jika seseorang sungguh-sungguh memahami kebenaran, penalaran mereka akan menjadi jelas dan mantap. Mereka mampu memahami dengan lebih jelas apa yang positif, apa yang negatif, apa yang benar, apa yang salah, dan sejauh mana prinsip tertentu dapat diterapkan. Dengan kata lain, apa pun yang mereka perbuat, entah mereka melakukan hal yang baik atau pun buruk, mereka memiliki standar di dalam hatinya. Misalnya, jika ada yang menyuruhmu berlari telanjang di sepanjang jalan, apakah engkau akan melakukannya? (Tidak.) Apakah engkau akan melakukannya jika orang itu memukulmu? Apakah engkau akan melakukannya jika orang itu memberimu sepuluh ribu yuan? (Itu adalah hal yang memalukan. Aku tidak akan melakukannya.) Menyadari bahwa hal ini akan memalukan untuk dilakukan, mencerminkan suatu bentuk pemikiran, keputusan, dan sikap yang muncul dari rasionalitas, artinya, hanya dengan rasionalitas engkau mampu memiliki pemikiran dan sikap demikian. Itulah sebabnya, entah engkau semua dibujuk dengan uang atau dianiaya dan disiksa dengan kejam, bagaimana pun engkau dipaksa, engkau tetap tidak akan melakukannya. Engkau semua tidak akan terpengaruh dan akan tetap teguh. Antikristus tidak memahami kebenaran, itulah sebabnya mereka tidak memiliki konsep dari tindakannya. Apa yang dimaksud dengan "konsep" di sini? Maksudnya adalah mereka tidak mengerti apa yang harus dilakukan untuk bersaksi bagi Tuhan. Antikristus ini percaya bahwa dia memiliki hati yang benar-benar mengasihi. Dia mengumpulkan sekelompok orang untuk membuat video paduan suara, dan pada akhirnya, menghabiskan banyak uang dan membuat dirinya menanggung risiko. Situasi di Tiongkok daratan lebih buruk daripada di luar negeri, jadi bagaimana jika ada yang tidak beres? Apakah dia memikirkan hal ini? Dia mungkin telah mempertimbangkan situasinya sampai taraf tertentu, tetapi dia tidak tahu program-program mana yang harus dibuat atau hasil apa yang harus dicapai—dia sama sekali tidak mengerti. Mengapa dia tidak mengerti? Karena tidak memiliki rasionalitas. Bagaimana terjadinya rasionalitas itu? Hanya melalui pemahaman akan kebenaranlah penalaran seseorang dapat sedikit demi sedikit menjadi jelas dan logis. Antikristus memiliki natur yang membenci kebenaran, mereka pada hakikatnya menentang hal-hal positif, dan di lubuk hatinya, mereka tidak akan pernah bisa mencintai kebenaran, jadi apakah mereka bisa memahami kebenaran? (Tidak.) Jika mereka tidak bisa memahami kebenaran, apakah mereka bisa memiliki pemikiran seperti manusia normal? Mereka tidak akan pernah bisa memilikinya. Apakah orang-tanpa pemikiran manusia normal memiliki rasionalitas? Tidak, mereka tidak memilikinya. Ketika antikristus melakukan dan mengatakan sesuatu, pandangan dan semua hal yang mereka lakukan tidak ada bedanya dengan apa yang dilakukan oleh setan dan roh jahat. Mengapa Aku mengatakan tidak ada bedanya? Misalnya, ada orang-orang yang sangat suka berkhotbah dan memamerkan dirinya. Kemudian dia selalu mencari orang-orang untuk mendengarkan khotbahnya. Sekalipun orang-orang tidak suka mendengarkannya, dia tetap saja berkhotbah. Ketika orang lain menyatakan rasa tidak suka terhadapnya, dia tetap tidak peduli dan tidak berusaha untuk mengamati reaksi mereka. Dia tidak melihat apa yang dibutuhkan orang lain, dan hanya mau memuaskan dirinya sendiri. Bukankah ini memalukan? Ini memang memalukan. Dia tidak memiliki rasionalitas. Adakah perbedaan antara tidak adanya rasionalitas ini dengan ucapan dan tindakan yang sembarangan serta semena-mena dari orang yang dirasuki Iblis dan roh jahat? Meskipun dia mungkin tidak terlihat seperti orang gila yang berlari telanjang di jalanan, terlihat jelas bahwa dia berperilaku tidak rasional. Ketika dia diminta untuk menyirami beberapa saudara-saudari, atau mengabarkan Injil, atau melaksanakan tugas, dia sama sekali tidak memiliki prinsip dan hanya bertindak sembarangan, sesuka hatinya. Bahkan ada orang-orang yang telah mengabarkan Injil selama 20 tahun tanpa mendapatkan seorang pun, tetapi mereka tetap ingin menjadi pemimpin. Adakah orang-orang seperti itu? Ya. Mereka sama sekali tidak memiliki prinsip, membuat kekacauan dalam segala hal yang dilakukan, tetapi tetap ingin menjadi pemimpin dan membimbing orang lain—tentu saja ada banyak orang seperti ini. Mereka telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, telah membaca banyak firman Tuhan, dan telah mendengarkan banyak khotbah, tetapi sama sekali tidak memahami kebenaran. Jadi, apa akar dari kurangnya pemahaman mereka? Apa yang menjadi penyebab ketidakpahaman mereka? Apakah hal itu disebabkan kualitas dan kemampuannya untuk memahami sangat kurang, atau karena sifat buruknya dan mereka tidak mencintai kebenaran? (Ini berkaitan dengan esensi mereka.) Mengapa itu berkaitan dengan esensinya? (Itu karena esensinya jahat, mereka tidak mampu menerima pekerjaan Roh Kudus. Tuhan tidak melakukan pekerjaan-Nya atas orang-orang seperti itu, jadi bagaimanapun mereka makan dan minum firman Tuhan, mereka tidak akan pernah memahami kebenaran.) Ini adalah penyebab yang objektif. Penyebab yang objektif tentu saja adalah Roh Kudus tidak bekerja atas mereka sehingga mereka pasti tidak akan mampu memahami apa pun—hal ini berlaku pada siapa saja. Selain itu ada penyebab subjektif, apakah itu? (Orang-orang seperti itu membenci kebenaran.) Bagaimana pandangan orang-orang yang membenci kebenaran terhadap kebenaran? Mereka menganggap kebenaran sebagai antitesis. Mereka menganggapnya sebagai antitesis, itu merupakan salah satu aspek. Apa lagi? Apakah mereka mampu memahami sisi yang nyata dari kebenaran? Sama sekali tidak. Jika pada tingkatan ini saja mereka tidak mampu memahaminya, katakan pada-Ku, mampukah mereka memahami kebenaran? Tidak akan pernah, mereka tidak mampu memahami kebenaran. Penyebab yang objektif adalah orang-orang seperti itu tidak mampu menerima pekerjaan Roh Kudus dan Tuhan tidak mencerahkan mereka. Penyebab yang subjektif adalah mereka memusuhi Tuhan, kebenaran, dan segala hal yang positif. Bagi mereka, tidak ada hal positif yang benar-benar bernilai atau penting. Jadi, hal-hal apa yang mereka yakini di dalam hati sebagai sesuatu yang positif? Segala hal yang didukung oleh Iblis—semua yang jahat, hampa, dan tidak jelas. Jadi, apakah orang-orang jahat yang membenci kebenaran ini mampu memahami kebenaran? Mereka tidak akan pernah memahaminya karena mereka tidak menerima kebenaran. Sekarang, katakan pada-Ku, apakah ada gunanya mempersekutukan kebenaran dengan orang-orang seperti itu? Apakah mereka mau mendengarkan ketika engkau membacakan firman Tuhan padanya? Mereka semua adalah orang-orang tidak percaya dan setan, jadi bagaimana mungkin mereka mendengarkan firman Tuhan? Sejumlah orang tidak mampu memahami masalah ini, berkata, "Mengapa mereka tidak mengerti ketika aku mempersekutukan kebenaran dengannya? Apakah mereka bukan manusia?" Engkau merasa bingung dan tidak mampu memahami mereka. Ada orang-orang yang bicaranya tidak enak didengar, hal-hal yang mereka lakukan benar-benar bodoh dan tidak masuk akal—mereka ini adalah orang-orang tidak percaya, setan, mereka tuli terhadap akal sehat. Mengapa Aku menyebut mereka "tuli terhadap akal sehat"? Engkau percaya bahwa Tuhan itu ada dan Dia berdaulat atas segala sesuatu—bukankah ini hal yang positif? (Benar.) Namun, apa yang diyakini orang-orang ini? Mereka beranggapan, "Inikah cara tuhan memegang kedaulatan atas segala sesuatu? Dia sama sekali tidak mengesankan." Bukankah mereka memang tuli terhadap akal sehat? (Benar.) Mustahil untuk berkomunikasi dengan orang-orang seperti itu. Mereka ini termasuk dalam kategori yang sama sekali berbeda, mirip binatang, tuli terhadap akal sehat. Binatang tidak memiliki kemampuan untuk memahami hal positif atau kebenaran, jadi tidak ada cara untuk berkomunikasi dengan mereka. Fakta bahwa engkau tidak bisa berkomunikasi dengan mereka bukanlah masalah waktu, atau apakah engkau melakukan upaya yang keras atau sebesar apa upayamu, melainkan lebih pada ketidakmampuan mereka untuk memahami, jadi apa lagi yang bisa dikatakan kepada mereka? Apa sebenarnya yang terdapat dalam diri orang-orang ini? Tidak ada kejujuran, ketulusan, dan kebaikan di dalam hatinya, hanya kejahatan, mereka dipenuhi dengan kejahatan. Inilah sebabnya mengapa orang-orang ini tuli terhadap akal sehat dan tidak dapat diselamatkan.
Dibandingkan dengan watak jahat, tingkat keparahan watak licik dan berbahaya relatif lebih ringan dan lebih dangkal. Jika tingkatannya dangkal, mengapa Aku menyebutkan keduanya di sini? Antikristus berperilaku dan berbicara dengan cara yang licik, membingungkan, dan tidak jelas, membuat orang lain menganggap mereka berbahaya dan penuh tipu daya, sehingga sulit bagi orang awam untuk memahami situasi yang sebenarnya. Tindakan dan cara bicara mereka yang licik tidak sejalan dengan orang-orang yang jujur, tulus, dan mengejar kebenaran. Sebaliknya, mereka justru sering mempermainkan dan memanfaatkan orang-orang seperti itu. Tanpa disadari, orang-orang ini dipermainkan, ditipu, bahkan dimanfaatkan oleh antikristus. Tentu saja, perilaku dan cara-cara yang digunakan oleh antikristus ini bukanlah aspek yang paling berbahaya. Lalu apa yang yang sangat membahayakan orang-orang? Yang benar-benar merusak orang-orang adalah watak jahat antikristus, juga tindakannya yang menyesatkan, mengendalikan, dan suka menindas orang. Tindakan yang muncul dari watak jahat inilah yang jauh lebih parah. Antikristus selalu memiliki motif dan niat yang tidak dapat mereka ungkapkan secara terbuka terkait tindakannya. Mereka tidak akan pernah memberikan atau mengorbankan sesuatu tanpa alasan, mereka juga tidak akan melakukan sesuatu untuk siapa pun atau bagi rumah Tuhan tanpa alasan atau imbalan. Di balik setiap tindakan dan perkataannya, selalu ada motif dan niat tersembunyi, dan ketika niat serta motif mereka terungkap, atau ambisi dan keinginannya hancur, mereka mencari kesempatan untuk mengundurkan diri. Di dalam hatinya mereka berpikir, "Tidak ada gunanya mengabdi atau mengorbankan diri tanpa alasan, itu tidak menguntungkanku. Seseorang harus mendapatkan sesuatu dari kepercayaannya kepada tuhan. Jika seseorang mengorbankan dirinya untuk tuhan tanpa meminta upah, itu benar-benar bodoh." Logika mereka adalah: "Tidak ada makan siang gratis." Mereka memandang hati nurani dan nalar, perilaku dan perbuatan baik yang seharusnya dimiliki oleh orang normal sebagai sesuatu yang bodoh dan dungu. Bukankah ini jahat? (Ya.) Ini sangat jahat. Misalnya, rumah Tuhan membuat beberapa pengaturan kerja dan memberikan perhatian terhadap kehidupan saudara-saudari yang melaksanakan tugasnya, tetapi antikristus menghalanginya dari dalam. Apa tujuan antikristus menghalanginya? Jika pengaturan kerja itu datang dari antikristus, dan saudara-saudari mengetahui hal ini, mereka akan merasa berhutang budi kepada antikristus, yang memungkinkan antikristus untuk memimpin. Jika saudara-saudari tidak tahu siapa yang membuat pengaturan kerja dan mengira rumah Tuhanlah yang melakukannya, dan mereka bersyukur kepada Tuhan, apakah antikristus akan menerima hal tersebut? Sama sekali tidak. Pengaturan kerja itu akan terhenti di tangan antikristus dan tidak akan dilaksanakan. Pengaturan kerja ini bermanfaat bagi saudara-saudari jika rumah Tuhan menerbitkan pengaturan pekerjaan ini, dan pekerjaan Injil akan menjadi lebih meluas. Ini adalah hal besar terkait dengan pekerjaan Tuhan, jadi bagaimana seharusnya orang-orang yang berperan sebagai pemimpin bekerjasama? Mereka seharusnya melakukan apa pun yang mereka bisa untuk bekerjasama dengan baik dan melaksanakan pekerjaan tersebut. Namun, beberapa antikristus menghalanginya dari dalam dan tidak melaksanakan pekerjaan itu selama dua tahun. Apa alasannya? Ini adalah hambatan dan gangguan dari Iblis. Beberapa gereja diganggu dan dikendalikan oleh antikristus dan orang-orang jahat, dan saudara-saudari yang melaksanakan tugas tidak mendapatkan perhatian. Hal ini membuat antikristus senang, dan di dalam hatinya mereka berpikir, "Cukup aku saja yang menerima keuntungan dari hal yang luar biasa dan manfat yang sangat besar yang dibawanya. Bagaimana bisa semua saudara-saudari juga menjadi penerima manfaat?" Bagaimana saudara-saudari yang mendapatkan manfaat itu memengaruhi antikristus? Itu tidak akan memengaruhi mereka sama sekali. Mereka akan mendapatkan manfaat, semua orang akan mendapatkan manfaat, dan itu akan sangat baik! Pikirkan situasinya secara keseluruhan: engkau tidak seharusnya menghalangi hal tersebut, juga tidak seharusnya menahannya, tetapi melaksanakannya dengan senang hati. Bukankah itu wajar? (Ya.) Ini adalah tugas yang harus kaulaksanakan dan ini adalah tanggungjawabmu. Di satu sisi, engkau tidak perlu mengeluarkan biaya sedikit pun, di sisi lain, bukankah semua orang berharap agar pekerjaan Injil ini berkembang? (Ya, benar.) Ketika melihat saudara-saudari menikmati kasih karunia Tuhan, apakah mereka menjadi iri hati? Apa yang membuat mereka iri hati? Bukankah antikristus itu setan? Jadi, mengapa antikristus tidak melaksanakan pekerjaan tersebut? Itu karena mereka iri hati. Apakah mereka memikirkan bahwa melaksanakan pekerjaan itu akan bermanfaat untuk memperluas pekerjaan Injil? Tidak, mereka tidak memikirkannya. Apakah hal itu memengaruhi kepentingan mereka? Apa hubungannya dengan mereka? Itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan mereka, tetapi mereka tidak melaksanakannya, dan ini menunjukkan bahwa mereka jahat. Mereka adalah setan berjalan dan harus dikutuk! Terhadap masalah seperti itu yang berkenaan dengan pekerjaan rumah Tuhan dan begitu banyak orang yang melaksanakan tugas, mereka sama sekali tidak mempertimbangkan akibatnya. Kalaupun mereka memiliki sedikit niat baik, mereka tidak akan sanggup melakukannya. Mengapa mereka bertindak demikian? Ini adalah perbuatan jahat dan melambangkan kejahatan. Apakah engkau melakukan hal-hal seperti itu? Jika engkau mampu melakukannya, engkau tidak ada bedanya dengan antikristus, dan engkau juga adalah setan berjalan. Engkau semua tidak boleh melakukan hal tersebut! Ada juga beberapa antikristus yang melihat bahwa ada orang-orang jahat di gereja yang sering mengganggu pekerjaan gereja, bertindak semena-mena di gereja, tetapi mereka mengabaikannya. Ketika diminta untuk menangani orang-orang seperti itu, mereka menolak dan menunda-nundanya. Mereka tidak memikirkan kepentingan saudara-saudari; mereka hanya memikirkan reputasinya sendiri agar tidak rusak, itu saja. Mereka berpikir, "Aku diangkat menjadi pemimpin, jadi akulah yang harus mengambil keputusan akhir. Aku memiliki kekuasaan dan otoritas mutlak. Jika aku mengusir siapa saja yang kaukatakan harus diusir, hal itu akan memperlihatkan bahwa aku sama sekali tidak berdaya. Aku harus memastikan saudara-saudari mengetahui bahwa orang-orang ini berada di bawah pengawasanku dan mereka adalah bawahanku." Siapakah yang mereka tentang? (Tuhan.) Bukankah menentang Tuhan itu jahat? Ini adalah kejahatan. Tahukah engkau apa esensi dari manusia? Tuhan memberimu napas, jika engkau tidak mengetahui hal yang sepenting itu, bukankah itu berarti engkau bodoh? Tuhan dapat mengakhiri hidupmu kapan saja, tetapi engkau masih keras kepala menentang-Nya—ini adalah kejahatan, dan engkau adalah setan berjalan! Itulah sebabnya, satu aspek yang penting adalah engkau harus mengejar kebenaran dan tidak mengikuti jalan antikristus. Selain itu, engkau harus mengetahui cara untuk mengenali antikristus. Jika engkau bertemu dengan antikristus, engkau harus mengamati mereka dengan saksama, dan jika engkau melihat mereka akan melakukan hal yang buruk, segera hentikan mereka, dan bersatulah dengan saudara-saudari untuk menyingkapkan, menganalisis, menolak, dan mengusir mereka. Baru-baru ini, Aku mendengar berita tentang beberapa saudara-saudari yang masih muda di sebuah gereja berkumpul untuk menyingkirkan seorang pemimpin palsu. Aku percaya bahwa anak-anak muda ini telah membuat kemajuan. Mereka tidak hidup berdasarkan falsah Iblis, mereka mampu menerapkan kebenaran serta bertindak berdasarkan prinsip, dan mereka jauh lebih baik daripada kebanyakan orang. Sebagian besar orang memiliki prinsip-prinsip untuk urusan duniawi, sangat dirusak oleh Iblis dan belum dapat melepaskan diri dari cengkeramannya. Kemampuan untuk menyingkirkan pemimpin palsu menunjukkan bahwa seseorang memahami beberapa kebenaran dan dapat melindungi pekerjaan rumah Tuhan—ini adalah hal yang baik yang menunjukkan tingkat kedewasaan dalam hidup dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan baik.
Melalui persekutuan dan pemaparan hari ini mengenai aspek-aspek dari esensi antikristus berupa kejahatan, bahaya, dan kelicikan, serta berbagai perwujudannya, kita melihat bahwa antikristus pada hakikatnya menentang Tuhan. Ada orang-orang yang berkata, "Meskipun aku memiliki watak antikristus, aku tidak memiliki esensi natur antikristus, dan aku tidak akan pernah berkembang menjadi antikristus." Bagaimana pendapatmu tentang sikap ini? Meskipun engkau tidak memiliki esensi antikristus, engkau memiliki perwujudan dan penyingkapan antikristus, engkau hidup dalam apa yang antikristus jalani, dan engkau memiliki watak antikristus, jadi engkau berada dalam bahaya mengikuti jalan antikristus. Dengan status, pengaruh, dan kapital, hanya masalah waktu sebelum engkau menjadi antikristus, dan itu adalah fakta. Apa maksud-Ku mengatakan hal ini? Aku mengatakan hal ini untuk memperingatkan engkau semua dan memberitahukan kepadamu sebuah fakta: Begitu seseorang mulai mengikuti jalan antikristus, ada dua kemungkinan. Yang pertama adalah engkau akan menyadarinya pada waktunya, mengubah arah, merenungkan dirimu sendiri, bertobat, dan menjadi mampu untuk tunduk pada pengaturan dan penataan Tuhan. Ini adalah kemungkinan terbaik, dan engkau akan memiliki harapan untuk mendapatkan keselamatan. Namun, jika engkau tidak mampu mengikuti jalan mengejar kebenaran, begitu engkau telah melakukan banyak kejahatan dan ditetapkan sebagai antikristus, konsekuensinya sangatlah mengerikan. Apakah engkau mengerti? (Ya.) Bagus jika engkau mengerti. Apa maksud-Ku dengan hal ini? Maksud-Ku adalah jika engkau memiliki perwujudan antikristus, engkau masih memiliki keleluasaan dan kesempatan untuk bertobat, tetapi begitu engkau menjadi antikristus, engkau berada dalam bahaya. Itulah sebabnya, ketika engkau mengetahui bahwa dirimu memiliki perwujudan antikristus, engkau harus mengubah arah, mencari kebenaran dan menyelesaikan masalah tersebut; jangan anggap remeh masalah tersebut. Jika tidak, ketika engkau memiliki kekuasaan dan kesempatan, engkau akan dengan gegabah melakukan perbuatan yang jahat serta mengakibatkan gangguan dan kekacauan pada pekerjaan gereja. Engkau tidak akan mampu menanggung akibatnya, dan hal itu sangat mungkin akan memengaruhi kesudahan dan tempat tujuanmu.
Hari ini kita telah menguraikan dengan jelas mengenai perbedaan mendasar antara watak jahat antikristus dan watak jahat orang biasa. Apakah engkau semua sekarang mengerti? Semua manusia yang rusak memiliki watak jahat, serta penyingkapan dan perwujudan dari watak jahatnya. Namun, watak jahat orang biasa dan watak jahat antikristus berbeda. Meskipun orang biasa memiliki watak jahat, di dalam hatinya, ada kerinduan akan kebenaran dan cinta akan kebenaran Dalam proses iman kepada Tuhan dan melaksanakan tugasnya, mereka mampu menerima kebenaran. Meskipun kebenaran yang dapat mereka terapkan terbatas, mereka masih mampu menerapkan sebagian kebenaran tersebut, yang memungkinkan wataknya yang rusak sedikit demi sedikit dimurnikan dan benar-benar diubah. Pada akhirnya, mereka mampu sunguh-sungguh tunduk kepada Tuhan dan mendapatkan keselamatan. Sebaliknya, antikristus sama sekali tidak mencintai kebenaran, tidak pernah menerima kebenaran, dan tidak pernah menerapkannya. Engkau semua harus berusaha mengamati dan mengenali berdasarkan apa yang Kukatakan di sini. Baik pemimpin gereja atau pekerja, maupun saudara-saudari biasa, lihatlah apakah mereka mampu menerapkan kebenaran sejauh apa yang mampu dipahaminya. Misalnya, jika seseorang memahami prinsip kebenaran, tetapi ketika tiba saatnya untuk menerapkannya, mereka sama sekali tidak menerapkannya dan justru melakukan apa saja yang mereka inginkan, serta bertindak sembarangan—ini adalah kejahatan dan sulit untuk menyelamatkan orang seperti itu. Ada orang-orang yang tidak sungguh-sungguh memahami kebenaran, tetapi di dalam hatinya mereka ingin mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan agar sesuai dengan maksud Tuhan dan kebenaran. Di lubuk hati terdalam, mereka tidak ingin melanggar kebenaran. Hanya saja, karena ketidakpahamannya akan kebenaran, mereka melanggar prinsip dalam berbicara dan bertindak, membuat kesalahan, bahkan melakukan hal-hal yang mengakibatkan gangguan dan kekacauan—apa natur dari hal ini? Natur dari hal tersebut tidak ada kaitannya dengan melakukan kejahatan; ini terjadi oleh karena kebodohan dan ketidaktahuan. Semua ini dilakukan karena mereka sepenuhnya tidak memahami kebenaran dan tidak mampu mencapai prinsip-prinsip kebenaran. Mereka hanya berasumsi berdasarkan gagasan dan imajinasinya bahwa apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang benar sehingga mereka bertindak demikian. Itulah sebabnya Tuhan memandang mereka sebagai orang yang bodoh dan tidak berpengetahuan, tidak berkualitas, bukan sebagai seseorang yang secara sadar memahami kebenaran, melainkan dengan sengaja melanggarnya. Adapun terhadap para pemimpin dan pekerja yang selalu melakukan berbagai hal dengan menggunakan gagasan dan imajinasinya, serta sering mengacaukan pekerjaan rumah Tuhan karena tidak memahami kebenaran, engkau harus menerapkan pengawasan dan pembatasan, serta mempersekutukan lebih banyak kebenaran untuk menyelesaikan masalah. Apabila mereka sangat kurang kualitasnya dan tidak mampu memahami prinsip-prinsip kebenaran, sudah saatnya untuk memberhentikan mereka sebagai pemimpin palsu. Jika mereka memahami kebenaran, tetapi dengan sengaja menentang kebenaran, mereka harus dipangkas. Jika mereka tetap tidak mampu menerima kebenaran sepanjang waktu itu dan tidak menunjukkan tanda-tanda pertobatan, mereka harus ditangani sebagai orang jahat dan dikeluarkan. Namun, natur antikristus jauh lebih buruk daripada natur orang jahat atau pemimpin palsu karena antikristus dengan sengaja mengacaukan pekerjaan gereja. Meskipun mereka mungkin memahami kebenaran, mereka tidak menerapkannya, tidak mau mendengarkan siapa pun, dan jika mereka mendengarkan, mereka tidak mau menerima apa yang didengarnya. Bahkan jika di luarnya mereka tampak menerimanya, di dalam hati mereka tetap menolak, dan ketika tiba saatnya untuk bertindak, mereka tetap bertindak berdasarkan pilihannya sendiri tanpa memedulikan kepentingan rumah Tuhan. Di depan orang, mereka berbicara dengan baik dan tampak manusiawi, tetapi ketika tidak ada orang yang melihat, natur Iblisnya muncul—inilah antikristus. Ada orang-orang yang melakukan segala macam kejahatan dan menjadi antikristus ketika mendapatkan status. Ada juga yang tidak memiliki status, tetapi esensi naturnya sama dengan yang dimiliki antikristus—dapatkah engkau mengatakan bahwa mereka adalah orang yang baik? Begitu mendapatkan status, mereka melakukan segala macam kejahatan—mereka itu adalah antikristus.
Adakah di antara engkau semua yang menyadari bahwa dirimu adalah bibit antikristus, dan begitu memiliki status, engkau dijamin seratus persen akan menjadi antikristus? Kalau begitu, jika ada yang memilihmu untuk menjadi pemimpin, jangan biarkan mereka melakukannya, dan katakan, "Aku tidak bersedia. Tolong jangan pilih aku. Jika kalian memilihku, habislah aku." Ini namanya memiliki kesadaran diri. Tidak memiliki status merupakan perlindungan bagimu. Sebagai pengikut biasa, engkau mungkin tidak pernah memiliki kesempatan untuk melakukan kejahatan besar, dan kemungkinan engkau akan dihukum, bisa jadi nol. Namun, begitu engkau memiliki status, kemungkinanmu melakukan kejahatan adalah seratus persen, demikian pula kemungkinan engkau menghadapi hukuman. Lalu semuanya akan berakhir bagimu, dan engkau akan sepenuhnya menghancurkan segala kesempatan yang kaumiliki untuk mendapatkan keselamatan. Jika engkau memiliki ambisi dan keinginan, engkau harus segera berdoa kepada Tuhan, mencari kebenaran untuk menyelesaikan masalah tersebut, mengandalkan Tuhan dan menerapkan pengendalian diri. Jangan bangga dengan posisimu, maka engkau akan mampu melaksanakan tugasmu secara normal. Jika engkau terus-menerus terpaku pada jabatan dan menikmati status, serta mengabaikan pelaksanaan tugasmu, engkau adalah penipu dan harus disingkirkan. Ketika engkau menerima tugas, jangan berfokus pada posisimu, engkau harus melaksanakan tugasmu dengan baik—menyelesaikan pekerjaan dengan baik adalah hal yang lebih nyata daripada apa pun. Jika engkau mampu melaksanakan tugasmu dengan baik, bukankah engkau sudah memuaskan Tuhan? Bagi engkau semua, inilah cara terakhir untuk menghindari berbuat jahat. Membatasi engkau semua agar tidak memiliki status, apakah itu sesuatu yang baik atau buruk? (Ini adalah hal yang baik.) Lalu, mengapa ada orang-orang yang pada saat pemilihan tetap bersikeras untuk mendapatkan status? Orang-orang seperti itu memiliki ambisi yang terlalu besar. Ambisi yang terlalu besar itu tidak normal—itu artinya mereka menyimpang. Ada banyak saudari muda, semuanya berusia dua puluhan, yang ingin berkuasa dan sangat mencintai status. Jika tidak dipilih menjadi pemimpin, mereka merajuk dan tidak mau makan. Meskipun tampaknya agak kekanak-kanakan, seiring bertambahnya usia, tekad mereka akan menjadi lebih kuat, dan mereka akan menjadi lebih ahli dalam hal ini, bukan? Beberapa perempuan mendengar cerita tentang seorang wanita yang menjadi ratu dan mereka merasa sangat iri, berharap bisa menjadi wanita itu. Mereka tidak ingin menjadi orang biasa, dan dalam imannya kepada Tuhan, mereka tidak ingin menjadi para pengikut biasa. Keinginan itu terus membara di hati nya, dan begitu ada kesempatan untuk menunjukkan diri, mereka langsung memanfaatkannya. Mereka tidak berpikir untuk melakukan beberapa hal, melaksanakan tugas, memenuhi beberapa tanggung jawab secara realistis dan masuk akal, serta mengejar kebenaran dengan sepenuh hati. Alangkah indahnya jika mereka melakukannya! Namun, kehidupan semacam ini tidak memuaskannya. Mereka tidak mau menjalani hidup yang biasa-biasa saja—itu menjadi masalah bagi mereka. Adakah di antara engkau semua yang seperti itu? Ambillah contoh seorang wanita yang suka berzina. Sebaik apa pun suaminya kepadanya atau seberapa pun banyaknya uang yang dimiliki suaminya, dia tidak akan pernah bisa menjaga hatinya. Ada wanita yang memiliki banyak anak, tetapi masih suka berselingkuh, tidak ada pria yang bisa menahannya—ini perilaku yang menyimpang. Dari mana asalnya dorongan menyimpang ini? (Itu berasal dari naturnya.) Bagaimana naturnya terbentuk? Ada roh najis dalam dirinya dan mereka adalah reinkarnasi dari roh najis. Meskipun segala sesuatu di alam roh itu rumit, betapa pun rumitnya, selama seseorang memahami kebenaran dan mampu menilainya berdasarkan firman Tuhan, individu tersebut akan memiliki kemampuan untuk mengenali. Hal ini disebut menembus alam roh secara langsung. Ketika engkau memahami kebenaran, engkau mampu memahami berbagai hal secara tajam dan akurat. Pikiranmu juga menjadi cepat dan jelas, dan hatimu menjadi terang. Jika engkau tidak memahami kebenaran, hatimu akan selalu bingung. Engkau tidak akan mengetahui apa yang sedang kaulakukan, dan engkau akan menjadi seperti orang bodoh, ragu-ragu untuk bergerak ke arah mana pun. Jika berbuat lebih banyak, engkau khawatir akan menjadi sombong, dan jika engkau berbuat lebih sedikit, engkau akan mengabaikan tanggung jawabmu. Engkau akan selalu berada dalam keadaan seperti itu. Hal ini karena engkau memiliki terlalu sedikit pemahaman tentang kebenaran. Apa perwujudan pertama dari orang yang memiliki terlalu sedikit pemahaman akan kebenaran? Mereka menjalani kehidupan yang hina dan tak berguna. Setelah dipermainkan, diintimidasi, dan diperalat oleh antikristus, mereka akhirnya terbangun dan menyadari bagaimana mereka pernah mengikuti antikristus, melayaninya dan bekerja untuknya, bahkan mengatakan bahwa antikristus setia dan mengasihi Tuhan. Sekarang barulah mereka menyadari bagaimana mereka menyalahgunakan kata-kata ini. Bukankah ini sama sekali tidak ada gunanya? (Ya.) Mengapa ini tidak ada gunanya? Karena mereka tidak memahami kebenaran, dan mereka menerima konsekuensi yang pantas mereka dapatkan! Jika engkau memahami kebenaran, engkau akan mampu mengenali antikristus dan melihatnya dengan jelas, kemudian engkau akan mampu menyingkapkan dan mengeluarkan mereka. Lalu, apakah engkau akan terus disesatkan dan mengikutinya? Tentu saja tidak. Selain itu, engkau telah mendengarkan begitu banyak khotbah, rumah Tuhan telah menyirami dan membinamu selama bertahun-tahun. Oleh kaena itu, jika engkau tidak memahami kebenaran, tidak mampu mengenali antikristus, dan bahkan tidak melaksanakan tanggung jawab yang harus kaulaksanakan, dan pada akhirnya bergaul dengan antikristus dan menjadi kaki tangannya, bukankah itu membuatmu menjadi tak berguna? Bukankah orang-orang seperti ini patut dikasihani? Jika engkau mengaku mengikuti Tuhan, tetapi akhirnya disesatkan dan ditarik oleh antikristus, mengikuti jalan antikristus selama beberapa tahun, dan engkau ingin kembali, tetapi tidak memiliki keberanian untuk menghadapi saudara-saudari, bukankah itu cara hidup yangsangat tidak ada gunanya? Betapa pun tertekannya dirimu, itu tidak ada gunanya. Salah siapa jika engkau tidak memahami kebenaran? Engkau tidak dapat menyalahkan siapa pun selain dirimu sendiri.
Kita telah mempersekutukan sebanyak tujuh dari berbagai perwujudan antikristus. Mengenai perwujudan mendetail yang telah kita bicarakan untuk masing-masing perwujudannya, esensi yang telah kita analisis, serta berbagai keadaan yang telah kita bicarakan, tak satu pun dari hal-hal tersebut yang terbentuk begitu saja, semuanya didasarkan pada fakta yang jelas dan bukti yang kuat. Namun, ada satu hal yang penting: jika setelah mendengar semua ini, engkau semua masih tidak mampu menerapkannya dalam situasi kehidupan nyata, hal ini menunjukkan apa? Pertama, ini menunjukkan bahwa engkau tidak memiliki pemahaman rohani, sekalipun terkadang engkau memiliki pemahaman rohani, pemahaman itu hanya setengahnya saja, bukan pemahaman rohani sepenuhnya. Kedua, engkau tidak mencintai kebenaran dan tidak menganggapnya serius. Ketiga, kualitasmu sangat kurang dan engkau tidak memiliki kemampuan untuk memahami. Aku telah banyak berbicara tentang menyingkapkan antikristus, tetapi engkau belum memahami apa pun. Engkau mungkin merasa sudah memahaminya pada saat itu, tetapi kemudian menjadi bingung lagi, ini menunjukkan bahwa engkau masih belum memahaminya. Mengapa engkau tidak memahaminya? Apakah ini ada kaitannya dengan kemampuan pemahaman? Ketika Aku telah menjelaskan berbagai hal sampai pada taraf ini, dan engkau masih belum memahaminya, itu artinya kemampuan pemahamanmu sangat kurang dan engkau tidak memiliki cukup kemampuan untuk memahami kebenaran. Apakah yang Kukatakan itu tepat? Memang begitulah keadaannya. Di antara engkau semua, ada yang telah mendengarkan khotbah selama 10 atau 20 tahun, tetapi masih belum memahami kebenaran. Bagaimana kita menjelaskan hal ini? Hanya ada dua kemungkinan: yang pertama adalah engkau tidak memiliki pemahaman rohani, berkualitas buruk, dan tidak mampu memahami kebenaran. Kemungkinan lainnya adalah meskipun engkau memiliki pemahaman rohani, engkau tidak mencintai kebenaran dan tidak tertarik akan kebenaran. Jika engkau termasuk dalam salah satu dari dua kemungkinan tersebut, berarti engkau tidak mampu memahami kebenaran. Jika engkau termasuk dalam kedua-duanya, engkau tidak dapat diselamatkan dan tidak ada harapan bagimu. Jika engkau semua tetap tidak mampu menghubungkannya dengan dirimu sendiri setelah Aku selesai menyampaikan persekutuan, dan engkau tidak mengerti apa yang Kumaksudkan, lalu apa yang bisa disimpulkan tentang kemampuan pemahamanmu? Bukankah itu sangat kurang? Jika engkau cenderung bermalas-malasan, mencari kenyamanan, tidak memiliki cinta akan kebenaran, lebih mementingkan kesenangan pribadi, dan disibukkan dengan urusan luar, perkataan ini akan makin tidak berdampak pada engkau semua dan efektivitasnya akan sangat berkurang—seperti itulah keadaannya. Sebenarnya, antikristus sangat mudah untuk dikenali. Salah satu aspeknya adalah mengidentifikasi cara yang mereka gunakan untuk melakukan sesuatu, sedangkan aspek lainnya adalah dengan melihat wataknya, arah hidup, dan pandangannya tentang keberadaan. Termasuk juga sikapnya terhadap saudara-saudari, terhadap tugas, kepentingan rumah Tuhan, terhadap Tuhan dan kebenaran, terhadap hal-hal positif, serta prinsip-prinsip mereka dalam bertindak. Dengan menggunakan aspek-aspek ini, pada dasarnya engkau akan mampu mengenali antikristus. Apakah masih perlu untuk mengamati dan mempelajari tentang mereka lebih lama lagi? Tidak perlu. Antikristus bukan hanya terlibat dalam tindakan amoral atau menindas orang, melainkan juga mereka memiliki natur Iblis dan mampu melakukan apa pun. Setelah mendengarkan khotbah ini, jika engkau sama sekali tidak mampu mengenali watak antikristus dan tidak mengetahui bahwa yang mereka singkapkan itu adalah watak antikristus, apakah engkau benar-benar telah mengenali semuanya? Engkau mengingat doktrin tersebut, tetapi tidak bisa mengaitkannya dengan apa pun, dan ketika dihadapkan dengan situasi nyata, doktrinmu lemah dan tidak efektif. Ini membuktikan bahwa engkau belum memahami doktrin tersebut. Jika engkau memahaminya pada saat itu dan kemudian mendoa-bacakannya, sering mempersekutukannya dengan saudara-saudari, mencatat dan merenungkan kebenaran-kebenaran tersebut, dan sering berdoa di hadirat Tuhan, engkau akan mendapatkan wawasan yang lebih dalam. Namun, jika engkau semua menginginkan kenyamanan dalam tugasmu, menjadi malas, tidak merasa terbebani, menuruti keinginan pribadi, bertindak sesuka hati, tidak sungguh-sungguh mencintai kebenaran, mengikuti tren duniawi, dan tertarik oleh hal-hal lahiriah, engkau tidak akan mampu melaksanakan tugasmu dengan baik. Pada akhirnya, kebenaran yang telah kita persekutukan tidak akan ada hasilnya untukmu, yang tersisa hanyalah kata-kata dan doktrin, dan itu artinya engkau telah mendengarkan semuanya dengan sia-sia. Apakah engkau semua mendengarkan persekutuan ini lagi setelahnya? (Ya.) Berapa kali engkau mampu mendengarkannya? Apakah semua itu menimbulkan pengaruh yang berbeda setiap kali engkau mendengarkannya? Apakah engkau merenungkannya setelah itu? Kesan apa yang engkau dapatkan setelah merenungkannya? Menurutmu, dapatkah khotbah-khotbah ini menjadi prinsip penerapan dan kriteria untuk mengenali orang dan peristiwa dalam hidupmu? (Aku dapat membandingkan beberapa watak dan perwujudan antikristus yang nyata dengan diriku sendiri, yakni, perkataan dan perbuatanku yang jelas-jelas dimaksudkan untuk memikat hati orang lain. Aku memikirkan penyingkapan firman Tuhan dan mengetahui bahwa natur dari tindakanku adalah untuk memikat hati orang lain dengan mencapai tujuan tertentu. Namun, aku masih sangat kurang dalam hal mengenali orang lain, dan belum secara sadar membandingkan firman Tuhan dengan orang-orang di sekitarku.) Katakan pada-Ku, jika engkau ingin melihat dirimu sendiri dengan jelas, apakah engkau menggunakan cermin atau genangan air keruh? (Cermin.) Apa manfaat dari bercermin? Engkau dapat melihat dirimu sendiri dengan lebih jelas. Itulah sebabnya, pemahamanmu sangatlah terbatas jika engkau hanya mampu mengenali dirimu sendiri; engkau juga harus belajar mengenali orang lain. Mengenali orang lain bukan berarti dengan sengaja menilai mereka sebagai antikristus, melainkan lebih kepada memiliki prinsip-prinsip untuk mengevaluasi serta mengenali ucapan dan tindakan dari berbagai tipe orang. Hal ini bermanfaat bagi dirimu sendiri, dan dengan melakukannya kita juga dapat memperlakukan orang lain dengan benar berdasarkan prinsip, juga membantu mencapai kerja sama yang harmonis ketika melaksanakan tugas dengan orang lain. Namun, hasil yang dapat dicapai seseorang semata-mata dengan mengandalkan pengenalan akan diri sendiri itu terbatas. Engkau tidak dapat berfokus hanya pada mengenal dirimu sendiri ketika mengejar kebenaran. Engkau juga harus berfokus pada menerapkan kebenaran untuk mencapai hasil tunduk kepada Tuhan. Dengan berfokus pada satu aspek saja, engkau tidak akan pernah mencapai pemahaman yang sepenuhnya akan kebenaran atau masuk ke dalam kenyataan kebenaran, engkau juga tidak akan bertumbuh dalam hidup. Ini sama saja dengan hanya memahami kata-kata dan doktrin sehingga engkau tidak mampu benar-benar mengenal Tuhan. Orang-orang yang sungguh-sungguh memahami kebenaran dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Mereka bukan hanya mengenal dirinya sendiri, melainkan juga mampu mengenali orang lain, serta mampu melihat secara jelas berbagai tipe orang, peristiwa, dan segala persoalan. Hanya dengan cara inilah seseorang mampu melaksanakan tugasnya dengan layak dan dipakai oleh Tuhan.
Melalui persekutuan tentang perwujudan watak jahat antikristus pada hari ini, pemahaman baru apa yang lebih mendalam yang telah engkau semua capai mengenai watak jahat? Mari kita persekutukan hal ini. (Tuhan, hal yang paling menyadarkanku hari ini adalah saat Tuhan berkata bahwa jika kita bertindak seperti antikristus dan dengan sengaja menghalangi serta mengacaukan pekerjaan rumah Tuhan, itu berarti kita adalah setan berjalan. Tuhan berbicara tentang orang-orang tertentu yang tidak tahan melihat orang lain lebih baik daripada dirinya. Aku merenungkan diriku dan menyadari bahwa aku memiliki semangat bersaing yang sangat kuat, ketika melihat orang yang melaksanakan tugas bersamaku memiliki lebih banyak kelebihan dariku, aku merasa tidak nyaman, dan selalu ingin mengalahkan mereka. Aku merasa keadaanku ini seperti setan berjalan yang Tuhan singkapkan, dan aku melihat bahwa natur dari masalah ini lebih buruk dari yang kubayangkan, dan itu membuatku takut. Aku tidak pernah memahami hal ini dengan mendalam. Sekarang setelah melihat betapa parahnya watak rusakku ini, aku merasa sangat tidak nyaman.) Saat ini, engkau telah menyadarinya. Watak rusak manusia itu lebih kompleks dari apa yang sepintas lalu tersingkap. Ada akar masalah dan berbagai hal di dalam watak itu yang membuatmu sulit untuk membuangnya, yang selalu mengendalikan dirimu, membuatmu menyingkapkan begitu banyak kerusakan dan tidak mampu mengendalikan dirimu sendiri. Manusia tidak mampu menerangkan secara jelas mengapa mereka seperti itu, mereka tidak mampu mengendalikannya—inilah watak manusia. Ketika seseorang mampu memahami dengan jelas watak rusak tersebut, itu adalah sebuah kemajuan. Dalam hal watak rusak semacam ini, jika engkau mampu mencari kebenaran dan memahami esensinya, mampu menerima penghakiman, ujian, dan pemurnian dari Tuhan, yang memungkinkanmu mencapai suatu keadaan di mana engkau bisa menerapkan kebenaran dan sungguh-sungguh tunduk kepada Tuhan, watak rusak ini bisa berubah—di sinilah awal engkau menerapkan kebenaran berdasarkan pemahaman kebenaran. Sekarang ini, sangat sulit bagi sebagian besar dari engkau semua untuk menahan diri ketika watak rusakmu tersingkap, ini artinya engkau belum mulai menerapkan kebenaran. Sedikit hal yang engkau lakukan dalam pelaksanaan tugasmu hampir semuanya didasarkan pada kepentingan pribadi dan kesukaan, bahkan emosi, dan ini tidak banyak kaitannya dengan perubahan watak, bukan? (Benar.) Bagus sekali, engkau merasa tersadar. Siapa lagi yang ingin berbicara? (Setelah mendengarkan persekutuan yang Tuhan sampaikan hari ini, aku merasa sangat tersadar. Dahulu aku berpikir bahwa watak jahat artinya berbicara secara licik, tidak berbicara terus terang, dan selalu berpura-pura, serta menipu orang lain. Namun hari ini, setelah mendengarkan Tuhan membekali dengan analisis mengenai apa watak jahat itu, aku tahu sekarang bahwa kejahatan artinya menentang dan melanggar kebenaran dan hal-hal positif. Jika seseorang melanggar dan menentang kebenaran dan hal-hal positif, itulah yang dimaksud dengan watak jahatnya. Sebelumnya, pemahamanku tentang watak jahat sangat dangkal, tetapi sekarang setelah mendengarkan persekutuan yang Tuhan sampaikan, aku memiliki pemahaman baru. Selain itu, yang sangat membuatku terguncang adalah Tuhan mengatakan bahwa Tim Pembuatan Film Kanada akan digolongkan sebagai Grup B selama setahun. Aku sangat terkejut mendengarnya, dan dari cara Tuhan menangani masalah ini, aku dapat melihat watak Tuhan yang adil. Aku melihat bahwa tidak seorang pun di dalam tim menerapkan kebenaran. Ini mengakibatkan hambatan yang luar biasa besarnya bagi pekerjaan rumah Tuhan, dan itu membuatku benar-benar marah. Orang-orang di tim kami juga mengalami keadaan serupa akhir-akhir ini, yakni, kurangnya tanggung jawab terhadap tugas kami. Ketika beban pekerjaan kami mulai berkurang, kami tidak membuat rencana yang jelas untuk tugas kami sehingga kami menjadi malas, hanya menjalani hari demi hari. Setelah mendengarkan persekutuan yang Tuhan sampaikan hari ini, aku memahami bahwa jika seseorang tidak menerapkan kebenaran atau mengejar kemajuan dalam tugasnya, serta tidak serius tentang kebenaran, Tuhan membenci sikap pelaksanaan tugas semacam itu. Aku juga menyadari bahwa kita harus menghargai waktu dan kesempatan yang ada untuk melaksanakan tugas. Jika kita tidak menghargai tugas, begitu batas waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita terbuang sia-sia, murka-Nya akan menimpa manusia, dan sudah terlambat untuk menyesalinya.) Sepertinya engkau semua perlu sedikit tekanan, bukan? (Benar.) Bagus sekali. Ini adalah masalah yang nyata, dan ketika engkau semua berkumpul, engkau harus mempersekutukan tentang cara menyelesaikan masalah tersebut. Engkau semua harus bersekutu secara berkala dan melakukan evaluasi serta menemukan rencana baru. Setiap orang memiliki misi dalam hidup ini, termasuk Aku, dan jika mereka tidak hidup untuk misi tersebut, hidupnya akan kehilangan nilainya. Jika hidupmu tidak punya nilai, hidupmu tidak ada artinya. Mengapa Kukatakan hidupmu tidak ada artinya? Engkau akan menjalani kehidupan seperti mayat berjalan; engkau tidak layak untuk hidup. Jika engkau tidak melaksanakan tanggung jawabmu dan menyelesaikan misimu, engkau tidak layak untuk menikmati semua yang Tuhan berikan kepadamu. Apa artinya ini? Itu berarti bahwa Tuhan dapat mengambil segalanya darimu kapan saja. Tuhan dapat memberi dan Tuhan dapat mengambil—begitulah keadaannya. Sebenarnya, setiap orang yang hadir di sini sekarang memiliki misi, hanya saja engkau semua memiliki tugas yang berbeda-beda untuk dilaksanakan. Orang-orang tidak percaya juga memiliki misi. Misi mereka adalah menciptakan kekacauan di dunia dan mengganggu masyarakat, menyebabkan orang-orang menjadi makin menderita dan akhirnya mati di tengah bencana. Sebaliknya, misi engkau semua adalah bekerjasama dengan pekerjaan Tuhan, mengabarkan Injil Tuhan dan pekerjaan baru-Nya, sekaligus memahami kebenaran dan mendapatkan keselamatan—inilah yang memberikan sukacita terbesar. Tidak ada satu hal pun dalam sejarah manusia yang pernah memberikan lebih banyak sukacita atau lebih menguntungkan daripada hal ini. Tidak ada satu hal pun yang lebih penting daripada ini. Inilah hal terpenting dalam hidup, hal yang terbesar dalam sejarah manusia. Jika engkau meninggalkan misimu dan melepaskan tugas dan tanggung jawabmu, hidupmu tidak akan bernilai, dan kehidupan ini tidak akan ada artinya bagimu. Barangkali engkau memang belum mati dan masih menjalani sisa hidupmu di dunia ini, tetapi kehidupan ini tidak akan memiliki makna atau nilai bagimu. Katakanlah ada satu orang yang belum pernah mendengar tentang kebenaran atau jalan Tuhan, dan orang lain yang pernah mengetahui apa itu rencana pengelolaan Tuhan dan memahami jalan Tuhan, tetapi pada akhirnya tidak mendapatkan kebenaran atau kehidupan. Katakan kepada-Ku, apakah kedua orang ini akan merasakan hal yang sama di lubuk hatinya ketika hidup di dunia? (Tidak.) Orang-orang tidak percaya tidak mengetahui misi mereka dan tidak memahaminya. Namun, engkau semua mengetahui dari mana misimu berasal. Engkau semua mengetahui bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta, Penguasa atas segala sesuatu, manusia berasal dari Tuhan dan harus kembali kepada-Nya—setelah mengetahui semua ini, masih dapatkah engkau semua hidup dengan tenang di dunia ini? Masih dapatkah engkau menjalani kehidupan dengan santai? Tidak. Karena Tuhan telah memberimu misi ini, engkau harus memikul tanggung jawab untuk mengabarkan Injil, menjadi saksi Tuhan kepada orang lain, melaksanakan semua tanggung jawab yang seharusnya dilaksanakan manusia, membagikan kebenaran yang kaupahami serta kesaksian pengalamanmu sehingga semua orang dapat memperoleh manfaat, lalu Tuhan akan dipuaskan. Sebenarnya, apa yang bisa dilakukan manusia hanyalah ini. Selama engkau mau sedikit menderita, membayar harga, dan sedikit mengurangi keinginan untuk kenyamanan, engkau akan mampu mencapainya. Dengan cara ini, kesudahanmu akan berbeda dari kesudahan orang-orang tidak percaya, dan Tuhan akan memberikan penilaian yang berbeda kepadamu—ini sangat berharga! Tuhan memberikan berkat ini kepadamu, dan jika engkau tidak tahu cara menghargainya, sikap memberontakmu sungguh keterlaluan. Karena engkau telah memilih jalan iman kepada Tuhan, janganlah engkau ragu, justru sebaliknya, tenangkanlah hatimu sepenuhnya dan laksanakan tugasmu dengan baik. Jangan sampai engkau menyesal nantinya. Sekalipun sekarang ini engkau belum mampu mencapai tingkat pertumbuhan seperti Petrus dan melakukan perbuatan yang benar seperti Ayub, berjuanglah untuk melaksanakan tugasmu sesuai standar. Apa yang dimaksud dengan "melaksanakan tugas sesuai standar"? Maksudnya adalah melaksanakan tugasmu berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran dan pengaturan pekerjaan rumah Tuhan tanpa kelalaian, tanpa motif tersembunyi atau menahan sesuatu, tetapi sebaliknya memberikan upaya terbaikmu—engkau akan mampu melaksanakan tugasmu dengan baik. Tuhan tidak menuntut banyak hal dari manusia, bukan? (Benar.) Apakah sulit untuk mencapainya? Ini adalah hal yang dalam batas kemampuan manusia dan seharusnya bisa dicapai. Apakah ada pertanyaan lain? Jika tidak, mari kita akhiri persekutuan untuk hari ini.
10 Juli 2019