Tempat Tujuan dan Kesudahan

Firman Tuhan Harian: Kutipan 580

Dalam satu kilatan petir, setiap binatang tersingkap dalam bentuk aslinya. Demikian juga, disinari oleh terang-Ku, manusia telah mendapatkan kembali kesucian yang dahulu pernah mereka miliki. Oh, dunia lama yang rusak! Akhirnya, itu telah jatuh ke air yang kotor dan tenggelam di bawah permukaan, telah larut menjadi lumpur! Oh, seluruh umat manusia yang Kuciptakan! Pada akhirnya mereka telah hidup kembali dalam terang, menemukan dasar untuk keberadaan dan berhenti bergumul di lumpur! Oh, tak terhitung banyaknya hal tentang ciptaan yang Kupegang di tangan-Ku! Bagaimana mungkin mereka tidak diperbarui lewat firman-Ku? Bagaimana mungkin mereka tidak menjalankan fungsi mereka dalam terang? Bumi tidak lagi diam dan sunyi, surga tidak lagi sepi dan sedih. Surga dan bumi, yang tidak lagi terpisah oleh kehampaan, bersatu menjadi satu, tidak pernah terpisah lagi. Pada kesempatan yang penuh kegembiraan ini, pada momen kegembiraan yang meluap-luap ini, kebenaran dan kekudusan-Ku telah meluas ke seluruh alam semesta, dan seluruh umat manusia memujinya tanpa henti. Kota-kota di surga tertawa dengan sukacita, dan kerajaan-kerajaan di bumi menari-nari dengan gembira. Siapakah yang tidak bersukacita, dan siapakah yang juga tidak menangis pada saat seperti ini? Bumi dalam keadaannya yang semula adalah milik surga, dan surga bersatu dengan bumi. Manusia adalah tali yang menyatukan surga dan bumi, dan karena kesucian manusia, karena pembaruan manusia, surga tidak lagi tersembunyi dari bumi dan bumi tidak lagi diam terhadap surga. Wajah umat manusia dipenuhi dengan senyum kepuasan, dan ada kemanisan yang tak mengenal batas yang tersembunyi di dalam semua hati mereka. Manusia tidak bertengkar dengan manusia, dan juga tidak memukul satu sama lainnya. Adakah orang yang tidak hidup dalam damai dengan orang lain dalam terang-Ku? Adakah orang yang mempermalukan nama-Ku pada hari-Ku? Semua manusia mengarahkan pandangan penuh hormat mereka kepada-Ku, dan dalam hati mereka, diam-diam mereka berseru kepada-Ku. Aku telah menyelidiki setiap tindakan umat manusia: di antara manusia yang telah ditahirkan, tak seorang pun yang tidak taat kepada-Ku, tak seorang pun yang menghakimi-Ku. Seluruh umat manusia diliputi dengan watak-Ku. Semua orang mulai mengenal-Ku, semakin mendekat kepada-Ku dan memuja-Ku. Aku berdiri teguh dalam roh manusia, dimuliakan di puncak tertinggi di mata manusia, dan mengalir dalam darah di pembuluh darah manusia. Pengagungan penuh sukacita dalam hati manusia memenuhi setiap tempat di muka bumi, udara sejuk dan segar, kabut tebal tidak lagi menutupi bumi, dan matahari bersinar gemerlapan.

Dikutip dari "Bab 18, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 581

Kerajaan sedang meluas di tengah umat manusia, kerajaan sedang terbentuk di tengah umat manusia, kerajaan sedang ditegakkan di tengah umat manusia; tidak ada kekuatan apa pun yang dapat menghancurkan kerajaan-Ku. Dari umat-Ku yang berada di dalam kerajaan-Ku saat ini, manakah dari antaramu yang bukan manusia di antara manusia? Siapa dari antaramu yang berada di luar kondisi manusia? Ketika titik awal-Ku yang baru diumumkan kepada orang banyak, bagaimana manusia akan bereaksi? Engkau semua telah melihat dengan mata kepalamu sendiri keadaan umat manusia; tentunya engkau tidak masih menyimpan harapan untuk bertahan selamanya di dunia ini, bukan? Aku sekarang sedang berjalan di antara umat-Ku dan Aku tinggal di tengah-tengah mereka. Saat ini, mereka yang mengasihi-Ku dengan tulus—orang-orang semacam itu diberkati. Diberkatilah mereka yang tunduk kepada-Ku, mereka pasti akan tinggal dalam kerajaan-Ku. Diberkatilah mereka yang mengenal-Ku, mereka pasti akan memegang kekuasaan dalam kerajaan-Ku. Diberkatilah mereka yang mencari-Ku, mereka pasti akan lepas dari belenggu Iblis dan menikmati berkat-Ku. Diberkatilah mereka yang mampu menyangkal dirinya, mereka pasti akan masuk ke dalam milik kepunyaan-Ku dan mewarisi kelimpahan kerajaan-Ku. Aku akan mengingat mereka yang menyibukkan diri bagi-Ku, Aku akan merengkuh dengan sukacita mereka yang berkorban bagi-Ku, dan Aku akan memberikan kenikmatan kepada mereka yang memberi persembahan kepada-Ku. Aku akan memberkati mereka yang menemukan kenikmatan dalam firman-Ku, mereka pasti akan menjadi tiang-tiang yang menopang bubungan di kerajaan-Ku, mereka pasti akan mendapatkan kelimpahan yang tiada taranya di rumah-Ku dan tak seorang pun yang dapat menandingi mereka. Pernahkah engkau semua menerima berkat-berkat yang diberikan kepadamu? Pernahkah engkau mencari janji-janji yang dibuat untukmu? Di bawah bimbingan terang-Ku, engkau semua pasti akan menerobos cengkeraman kekuatan kegelapan. Engkau pasti tidak akan kehilangan terang yang membimbingmu di tengah kegelapan. Engkau pasti akan menjadi penguasa atas seluruh ciptaan. Engkau pasti akan menjadi seorang pemenang di hadapan Iblis. Saat runtuhnya kerajaan si naga merah yang sangat besar, engkau pasti akan berdiri di tengah kumpulan besar orang banyak untuk menjadi saksi bagi kemenangan-Ku. Engkau semua pasti akan berdiri teguh dan tak tergoyahkan di tanah Sinim. Melalui penderitaan yang kautanggung, engkau akan mewarisi berkat-berkat-Ku, dan pasti akan memancarkan kemuliaan-Ku ke seluruh alam semesta.

Dikutip dari "Bab 19, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 582

Saat firman-Ku diwujudkan, kerajaan akan secara bertahap terbentuk di bumi dan manusia berangsur-angsur kembali ke dalam keadaan normal, dengan demikian di bumi akan terbentuk kerajaan di dalam hati-Ku. Dalam kerajaan itu, semua umat Tuhan akan mendapatkan kembali kehidupan manusia yang normal. Tidak ada lagi musim dingin yang membeku, digantikan oleh dunia dengan kota-kota musim semi, di mana musim semi berlangsung sepanjang tahun. Orang tidak lagi diperhadapkan pada dunia manusia yang suram dan menyedihkan, tidak lagi menanggung dinginnya dunia manusia. Orang tidak saling bertikai, negara-negara tidak berperang satu sama lain, tidak ada lagi pembantaian dan darah yang mengalir dari pembantaian; seluruh negeri dipenuhi dengan kebahagiaan, dan di mana-mana penuh dengan kehangatan di antara manusia. Aku bergerak ke seluruh dunia, Aku menikmati semuanya dari atas takhta-Ku, dan Aku tinggal di antara bintang-bintang. Para malaikat mempersembahkan lagu-lagu baru dan tarian baru kepada-Ku. Kerapuhan mereka tidak lagi menyebabkan air mata mengalir di wajah mereka. Aku tidak lagi mendengar suara tangisan para malaikat di hadapan-Ku, dan tidak ada lagi orang yang mengeluh tentang kesusahan kepada-Ku. Saat ini, engkau semua hidup di hadapan-Ku; esok, engkau semua akan berada di kerajaan-Ku. Bukankah ini berkat terbesar yang Kuanugerahkan kepada manusia? Karena harga yang kaubayar saat ini, engkau semua akan mewarisi berkat-berkat masa depan dan akan hidup di antara kemuliaan-Ku. Apakah engkau semua masih tidak ingin terhubung dengan esensi Roh-Ku? Apakah engkau semua masih ingin membunuh dirimu sendiri? Orang bersedia mengejar janji-janji yang dapat mereka lihat, meskipun itu bersifat sementara, tetapi tak seorang pun mau menerima janji-janji masa depan, meskipun itu bersifat kekal. Perkara-perkara yang dapat dilihat oleh manusia adalah perkara-perkara yang akan Kumusnahkan, dan perkara-perkara yang tidak kelihatan oleh manusia adalah perkara-perkara yang akan Kuselesaikan. Inilah perbedaan antara Tuhan dan manusia.

Dikutip dari "Bab 20, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 583

Dalam terang-Ku, manusia kembali melihat cahaya. Dalam firman-Ku, manusia menemukan hal-hal yang mereka nikmati. Aku telah datang dari Timur, aku berasal dari Timur. Ketika kemuliaan-Ku bersinar, semua bangsa diterangi, semuanya dibawa ke dalam terang itu, tidak ada sesuatu pun yang tetap tinggal dalam kegelapan. Di dalam kerajaan, kehidupan yang dijalani umat Tuhan bersama Tuhan bahagia tak terkira. Perairan menari-nari penuh keriaan atas kehidupan yang terberkati dari umat itu, gunung-gunung menikmati kelimpahan-Ku bersama umat itu. Semua orang berjuang, bekerja keras, menunjukkan kesetiaan mereka dalam kerajaan-Ku. Di dalam kerajaan, tak ada lagi pemberontakan, tak ada lagi perlawanan; langit dan bumi bergantung satu sama lain, Aku dan manusia semakin dekat dalam perasaan yang mendalam, melewati kebahagiaan hidup yang manis, saling menyandarkan diri .... Pada saat ini, Aku secara resmi memulai kehidupan-Ku di surga. Tak ada lagi gangguan Iblis, dan manusia masuk ke dalam perhentian. Di seluruh alam semesta, umat pilihan-Ku hidup dalam kemuliaan-Ku, diberkati secara luar biasa, bukan sebagai manusia yang hidup di antara manusia, melainkan sebagai manusia yang hidup bersama Tuhan. Semua umat manusia telah mengalami perusakan Iblis, dan meneguk pahit manisnya kehidupan sampai ke ampasnya. Sekarang, ketika hidup dalam terang-Ku, bagaimana mungkin orang tidak bersukacita? Bagaimana mungkin orang bisa dengan mudah melupakan momen indah ini dan membiarkannya berlalu begitu saja? Hai engkau manusia! Nyanyikan lagu pujian dalam hatimu dan menarilah dengan penuh sukacita bagi-Ku! Angkatlah hatimu yang tulus dan persembahkanlah kepada-Ku! Tabuhlah genderangmu dan mainkan dengan penuh sukacita bagi-Ku! Aku memancarkan kegembiraan-Ku di seluruh alam semesta! Kepada manusia Aku menyatakan wajah-Ku yang penuh kemuliaan! Aku akan berseru dengan suara nyaring! Aku akan melampaui alam semesta! Aku sudah berkuasa di antara manusia! Aku diagungkan oleh manusia! Aku melayang-layang di atas langit biru dan manusia berjalan beriringan bersama-Ku. Aku berjalan di antara manusia dan umat-Ku mengelilingi Aku! Hati manusia riang gembira, lagu-lagu pujian mereka mengguncang alam semesta, membelah langit! Alam semesta tak lagi diselimuti oleh kabut; tak ada lagi lumpur, tak ada lagi tumpukan limbah. Hai orang-orang kudus di alam semesta! Di bawah pengawasan-Ku, engkau menunjukkan wajahmu yang sesungguhnya. Engkau bukan manusia yang diselimuti oleh kenajisan, melainkan orang-orang kudus yang murni seperti batu giok, engkau semua adalah kekasih-Ku, engkau semua adalah kesukaan-Ku! Segala sesuatu kembali pada kehidupan! Orang-orang kudus semuanya telah kembali untuk melayani-Ku di surga, masuk ke dalam pelukan-Ku yang hangat, tidak lagi menangis, tidak lagi cemas, mempersembahkan diri mereka kepada-Ku, kembali ke rumah-Ku, dan di tanah air mereka, mereka akan mengasihi-Ku tanpa henti! Tidak pernah berubah dalam segala kekekalan! Ke mana perginya kesedihan itu! Ke mana perginya air mata itu! Ke mana perginya kedagingan! Bumi berlalu, tetapi langit kekal untuk selamanya. Aku menampakkan diri kepada segala bangsa, dan segala bangsa memuji-Ku. Kehidupan ini, keindahan ini, sejak zaman dahulu sampai akhir zaman, tidak akan berubah. Inilah kehidupan kerajaan.

dari "Bersukacitalah, Hai Engkau Semua Manusia! Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 584

Aku telah melakukan banyak pekerjaan di antara engkau semua, dan tentu saja, telah mengucapkan juga sejumlah perkataan. Namun, mau tak mau Aku merasa bahwa firman-Ku dan pekerjaan-Ku belum sepenuhnya memenuhi tujuan pekerjaan-Ku pada akhir zaman. Karena pada akhir zaman, pekerjaan-Ku bukanlah demi seseorang tertentu ataupun orang-orang tertentu, tetapi demi menunjukkan watak dasar-Ku. Namun, karena berbagai alasan—mungkin kurangnya waktu atau jadwal kerja yang sibuk—orang-orang belum memperoleh pengetahuan apa pun tentang diri-Ku dari watak-Ku. Oleh karena itu, Aku memulai rencana baru-Ku, pekerjaan terakhir-Ku, dan membuka lembaran baru dalam pekerjaan-Ku, sehingga semua orang yang melihat-Ku akan memukuli dada mereka dan menangis serta meratap tanpa henti karena keberadaan-Ku. Ini karena Aku membawa akhir umat manusia pada dunia, dan mulai dari saat ini, Aku akan membukakan sepenuhnya keseluruhan watak-Ku di hadapan umat manusia sehingga mata semua orang yang mengenal Aku dan yang tidak mengenal Aku dapat terpuaskan dan melihat bahwa Aku memang telah datang ke dunia manusia, telah datang ke bumi di mana semua hal bertambah banyak. Inilah rencana-Ku, dan satu-satunya "pengakuan"-Ku sejak Aku menciptakan umat manusia. Hendaklah engkau semua memusatkan segenap perhatianmu pada setiap gerakan-Ku, karena tongkat-Ku sekali lagi menekan dengan keras umat manusia, pada semua orang yang menentang Aku.

Bersama langit, Aku memulai pekerjaan yang harus Aku lakukan. Dan demikianlah, Aku menelusuri jalan-Ku melalui arus manusia dan bergerak di antara langit dan bumi, tanpa seorang pun pernah merasakan gerakan-Ku ataupun memperhatikan firman-Ku. Oleh karenanya, rencana-Ku terus berjalan dengan lancar. Hanya saja seluruh indramu telah menjadi sedemikian mati rasa sampai-sampai engkau semua tidak menyadari langkah-langkah pekerjaan-Ku. Namun, pasti akan tiba harinya saat engkau semua akan menyadari maksud-maksud-Ku. Sekarang ini, Aku hidup bersamamu dan menderita bersamamu, dan telah sejak lama Aku memahami sikap umat manusia terhadap-Ku. Aku tidak ingin berbicara lebih jauh mengenai hal ini, terlebih lagi, Aku tidak ingin mempermalukanmu dengan mengemukakan pembicaraan lebih jauh mengenai pokok bahasan yang menyakitkan ini. Aku hanya berharap engkau semua mengingat dalam hatimu segala hal yang telah engkau lakukan, sehingga kita dapat memperhitungkan semua itu pada hari ketika kita bertemu kembali. Aku tidak ingin secara keliru menuduh seorang pun di antaramu, karena Aku selalu bertindak adil, jujur dan terhormat. Tentu saja, Aku juga berharap engkau semua bisa bersikap terhormat, dan tidak melakukan apa pun yang bertentangan dengan surga dan bumi ataupun hati nuranimu sendiri. Inilah satu-satunya hal yang Kuminta darimu. Banyak orang merasa gelisah dan tidak nyaman karena mereka telah melakukan kesalahan-kesalahan mengerikan, dan banyak yang merasa malu akan diri mereka sendiri karena mereka belum pernah melakukan satu pun perbuatan baik. Namun, ada juga banyak orang yang, sama sekali tidak merasa dipermalukan oleh dosa-dosa mereka, malah berubah dari buruk menjadi lebih buruk, sepenuhnya merobek topeng yang menutupi wajah mereka yang mengerikan—yang belum sepenuhnya disingkapkan—untuk menguji watak-Ku. Aku tidak peduli, juga tidak mengindahkan tindakan seorang pun. Sebaliknya, Aku melakukan pekerjaan yang harus Kulakukan, baik itu mengumpulkan informasi, ataupun mengelilingi negeri ini ataupun melakukan sesuatu dalam kepentingan-Ku. Pada saat-saat penting, Aku melanjutkan pekerjaan-Ku di antara manusia sebagaimana yang direncanakan semula, tidak sedetik pun terlambat ataupun terlalu cepat, dengan mudah juga dengan segera. Namun, di setiap langkah pekerjaan-Ku, beberapa orang disingkirkan, karena Aku membenci cara mereka menyanjung-nyanjung dan sikap patuh mereka yang pura-pura. Orang-orang yang menjijikkan bagi-Ku pasti akan ditinggalkan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Singkatnya, Aku ingin semua orang yang Kubenci berada jauh dari-Ku. Tak perlu dikatakan lagi, Aku tidak akan mengampuni orang-orang jahat yang tetap tinggal di rumah-Ku. Karena hari penghukuman manusia sudah dekat, Aku tidak terburu-buru mengusir semua jiwa yang tercela itu dari rumah-Ku, karena Aku memiliki rencana-Ku sendiri.

Dikutip dari "Persiapkan Perbuatan Baik yang Cukup demi Tempat Tujuanmu" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 585

Sekarang adalah waktunya Aku menentukan akhir setiap orang, bukan tahap di mana Aku mulai membentuk manusia. Aku menulis dalam buku catatan-Ku, satu per satu, perkataan dan tindakan setiap orang, jalan yang telah mereka tempuh dalam mengikuti Aku, karakteristik dasar mereka, dan bagaimana mereka telah bersikap pada akhirnya. Dengan cara ini, tak peduli jenis orang macam apa mereka, tidak seorang pun akan lolos dari tangan-Ku, dan semua orang akan bersama jenis mereka sendiri sebagaimana yang Aku tetapkan. Aku memutuskan tempat tujuan setiap orang bukan berdasarkan usia, senioritas, jumlah penderitaan, dan yang utama, bukan berdasarkan sejauh mana mereka mengundang rasa kasihan, tetapi berdasarkan apakah mereka memiliki kebenaran. Tidak ada pilihan lain selain ini. Engkau semua harus menyadari bahwa semua orang yang tidak mengikuti kehendak Tuhan juga akan dihukum. Ini adalah fakta yang tak dapat diubah. Jadi, semua orang yang dihukum pasti akan dihukum oleh karena keadilan Tuhan dan sebagai ganjaran atas banyaknya tindakan jahat mereka. Aku belum membuat satu perubahan pun dalam rencana-Ku sejak dimulainya rencana tersebut. Hanya saja, menurut pandangan manusia, orang-orang yang kepadanya Aku mengarahkan firman-Ku tampaknya semakin berkurang jumlahnya, demikian juga mereka yang benar-benar berkenan bagi-Ku. Namun demikian, Aku menegaskan bahwa rencana-Ku tidak pernah berubah; sebaliknya, iman dan kasih manusialah yang selalu berubah, selalu memudar, sampai sedemikian rupa hingga memungkinkan bagi setiap orang untuk beralih dari menyanjung-nyanjung aku menjadi dingin terhadap-Ku, dan bahkan mengusir-Ku. Sikap-Ku terhadapmu tidak panas ataupun dingin, sampai Aku merasa jijik dan benci, dan akhirnya menjatuhkan hukuman. Namun, pada hari penghukumanmu, Aku akan tetap melihatmu, tetapi engkau semua tidak akan dapat lagi melihat-Ku. Karena kehidupan di antaramu telah menjadi menjemukan dan membosankan bagi-Ku, maka, tentu saja, Aku telah memilih lingkungan yang berbeda sebagai tempat untuk hidup. Lebih baik menghindari perkataan jahatmu yang menyakitkan dan menjauhi perilaku kotormu yang tak tertahankan, agar engkau semua tidak bisa lagi membodohi-Ku ataupun memperlakukan Aku dengan asal-asalan. Sebelum meninggalkanmu, Aku tetap harus menasihatimu agar engkau semua tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran. Sebaliknya, engkau harus melakukan apa yang menyenangkan bagi semua orang, yang bermanfaat bagi semua orang, dan yang bermanfaat bagi tempat tujuanmu sendiri, karena kalau tidak, orang yang menderita di tengah bencana tidak lain adalah dirimu sendiri.

Dikutip dari "Persiapkan Perbuatan Baik yang Cukup demi Tempat Tujuanmu" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 586

Belas kasihan-Ku Kuungkapkan kepada orang-orang yang mengasihi Aku dan menyangkal dirinya sendiri. Sementara itu, hukuman menimpa orang-orang jahat, yang justru merupakan bukti dari watak-Ku yang benar dan bahkan lebih dari itu, merupakan kesaksian akan murka-Ku. Ketika bencana datang, semua orang yang menentang Aku akan menangis saat mereka menjadi korban kelaparan dan wabah. Mereka yang telah melakukan segala macam kejahatan, tetapi telah mengikuti Aku selama bertahun-tahun, tidak akan luput membayar dosa-dosa mereka; mereka juga akan dilemparkan ke dalam bencana, seperti yang jarang terlihat selama jutaan tahun, dan mereka akan hidup dalam keadaan panik dan ketakutan terus-menerus. Dan, para pengikut-Ku, yang telah menunjukkan kesetiaan kepada-Ku, akan bersukacita dan mengelu-elukan keperkasaan-Ku. Mereka akan mengalami kepuasan yang tak terlukiskan dan hidup di tengah sukacita seperti yang belum pernah Kuanugerahkan sebelumnya kepada umat manusia. Karena Aku menghargai perbuatan baik manusia dan membenci perbuatan jahat mereka. Sejak pertama kali Aku mulai memimpin umat manusia, Aku telah sangat berharap untuk mendapatkan sekelompok orang yang sepikiran dengan-Ku. Sementara itu, mereka yang tidak sepikiran dengan-Ku, tidak akan pernah Kulupakan; Aku selalu membenci mereka dalam hati-Ku, menunggu kesempatan untuk memberi pembalasan kepada mereka, yang akan membuat-Ku senang melihatnya. Sekarang, hari-Ku akhirnya tiba, dan Aku tidak perlu lagi menunggu.

Pekerjaan terakhir-Ku bukan hanya demi menghukum manusia, tetapi juga demi mengatur tempat tujuan manusia. Selain itu, pekerjaan ini bertujuan agar semua orang dapat mengakui perbuatan dan tindakan-Ku. Aku ingin setiap orang melihat bahwa semua yang telah Kulakukan adalah benar, dan bahwa semua yang telah Kulakukan adalah pengungkapan dari watak-Ku. Bukan perbuatan manusia, apalagi naturnya, yang telah melahirkan umat manusia, tetapi Akulah yang memelihara setiap makhluk hidup dalam penciptaan. Tanpa keberadaan-Ku, umat manusia hanya akan binasa dan menderita kengerian bencana. Tidak seorang manusia pun akan pernah dapat melihat kembali matahari dan bulan yang indah, ataupun alam yang hijau; umat manusia hanya akan menghadapi malam yang dingin dan lembah bayang-bayang maut yang tak terhindarkan. Akulah satu-satunya keselamatan umat manusia. Akulah satu-satunya harapan umat manusia dan terlebih dari itu, Akulah Dia yang menjadi sandaran keberadaan seluruh umat manusia. Tanpa Aku, umat manusia akan segera terhenti. Tanpa Aku, umat manusia akan menderita malapetaka dan diinjak-injak oleh segala macam roh, meski tidak seorang pun memperhatikan diri-Ku. Aku telah melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh siapa pun, dan hanya berharap orang dapat membalas-Ku dengan beberapa perbuatan baik. Walaupun hanya sedikit orang yang telah mampu membalas-Ku, Aku tetap akan mengakhiri perjalanan-Ku di dunia manusia, dan memulai langkah berikutnya dari pekerjaan-Ku yang sedang berlangsung, karena semua kesibukan-Ku kian kemari di tengah manusia selama bertahun-tahun ini telah membuahkan hasil, dan Aku sangat senang. Yang Kupedulikan bukanlah jumlah orang, melainkan lebih pada perbuatan baik mereka. Dalam hal apa pun, Aku berharap engkau semua mempersiapkan perbuatan baik yang cukup demi tempat tujuanmu sendiri. Maka, Aku akan merasa puas; kalau tidak, tak seorang pun di antaramu dapat lolos dari bencana yang akan menimpamu. Bencana berasal dari-Ku dan tentu saja Akulah yang mengaturnya. Jika engkau semua tidak dapat terlihat sebaik itu di mata-Ku, engkau semua tidak akan luput dari tertimpa bencana. Di tengah kesengsaraan, tindakan dan perbuatanmu tidak dianggap sepenuhnya tepat, karena iman dan kasihmu itu kosong, dan engkau semua hanya memperlihatkan dirimu entah takut atau tangguh. Mengenai hal ini, Aku hanya akan membuat penilaian antara baik atau buruk. Kepedulian-Ku selanjutnya adalah bagaimana engkau masing-masing bertindak dan mengungkapkan diri, dan berdasarkan inilah Aku akan menentukan akhir dari engkau semua. Namun, Aku harus menjelaskan hal ini: terhadap mereka yang tidak menunjukkan kepada-Ku sedikit pun kesetiaan selama masa-masa kesukaran, Aku tidak akan lagi berbelas kasihan, karena belas kasihan-Ku hanya sampai sejauh ini. Lagipula, Aku tidak suka siapa pun yang pernah mengkhianati Aku, terlebih lagi, Aku tidak suka bergaul dengan mereka yang mengkhianati kepentingan teman-temannya. Inilah watak-Ku, terlepas dari siapa pun orangnya. Aku harus memberi tahu engkau hal ini: siapa pun yang menghancurkan hati-Ku tidak akan menerima pengampunan dari-Ku untuk kedua kalinya, dan siapa pun yang telah setia kepada-Ku akan selamanya berada di hati-Ku.

Dikutip dari "Persiapkan Perbuatan Baik yang Cukup demi Tempat Tujuanmu" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 587

Dalam bentangan dunia yang luas ini, lautan mengendap menjadi dataran, dataran membanjir menjadi lautan, berulang-ulang. Selain Dia yang memerintah atas segalanya di antara segala sesuatu, tak seorang pun dapat memimpin dan menuntun umat manusia ini. Tidak ada orang perkasa yang dapat mengupayakan atau melakukan persiapan bagi umat manusia ini, apalagi ada orang yang dapat memimpin umat manusia ini menuju tempat tujuan terang dan membebaskan mereka dari ketidakadilan dunia. Tuhan meratapi masa depan manusia, bersedih atas kejatuhan umat manusia, dan merasakan kepedihan karena umat manusia selangkah demi selangkah berjalan menuju kerusakan dan jalur tanpa jalan kembali. Tidak seorang pun pernah berpikir arah mana yang akan dituju oleh umat manusia semacam ini yang telah menghancurkan hati Tuhan dan meninggalkan Dia untuk mencari si jahat. Justru karena alasan inilah mengapa tak seorang pun yang merasakan murka Tuhan, mengapa tak seorang pun berusaha mencari cara untuk menyenangkan Tuhan atau mencoba untuk lebih mendekat kepada Tuhan, dan terlebih lagi, mengapa tak seorang pun berusaha untuk memahami kesedihan dan kepedihan Tuhan. Bahkan setelah mendengar suara Tuhan, manusia terus saja berjalan di jalannya sendiri, bersikeras menyimpang dari Tuhan, menghindar dari kasih karunia dan pemeliharaan Tuhan, dan menjauhi kebenaran-Nya, lebih memilih menjual dirinya kepada Iblis, musuh Tuhan. Dan adakah yang pernah memikirkan—jika manusia terus membandel—bagaimana Tuhan akan bertindak terhadap umat manusia yang telah menolak-Nya tanpa menoleh ke belakang? Tak seorang pun mengetahui bahwa alasan Tuhan memberi peringatan dan nasihat berulang-ulang adalah karena Dia telah mempersiapkan di tangan-Nya malapetaka yang belum pernah ada sebelumnya, yang tidak akan tertahankan bagi daging dan jiwa manusia. Malapetaka ini bukan sekadar hukuman untuk daging, tetapi juga untuk jiwa. Engkau perlu tahu ini: saat rencana Tuhan gagal, dan saat peringatan serta nasihat-Nya tidak diindahkan, kemarahan seperti apa yang akan ditumpahkan-Nya? Ini tidak akan seperti sesuatu yang pernah dialami atau didengar sebelumnya oleh makhluk ciptaan mana pun. Oleh karena itu Kukatakan, malapetaka ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak akan pernah terulang. Karena rencana Tuhan adalah menciptakan umat manusia hanya satu kali ini, dan menyelamatkannya hanya satu kali ini. Inilah yang pertama, dan juga yang terakhir. Oleh karena itu, tak seorang pun mampu memahami niat serius dan antisipasi yang sungguh-sungguh Tuhan lakukan untuk menyelamatkan umat manusia kali ini.

Dikutip dari "Tuhan adalah Sumber Kehidupan Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 588

Manusia memahami sedikit tentang pekerjaan zaman sekarang dan pekerjaan masa depan, tetapi dia tidak memahami tempat tujuan yang akan dimasuki umat manusia. Sebagai makhluk ciptaan, manusia harus melaksanakan tugas sebagai makhluk ciptaan: manusia harus mengikuti Tuhan dalam apa pun yang Dia lakukan; engkau semua harus melanjutkan dengan cara apa pun yang Kukatakan kepadamu. Engkau tidak mungkin mengelola segala sesuatunya sendirian, dan engkau tidak memiliki penguasaan atas dirimu sendiri; semuanya harus diserahkan pada belas kasihan Tuhan, dan segala sesuatunya berada dalam tangan-Nya. Jika pekerjaan Tuhan terlebih dahulu memberi manusia suatu akhir, yaitu tempat tujuan yang mengagumkan, kepada manusia, dan jika Tuhan menggunakan ini untuk memikat manusia dan menyebabkan manusia mengikuti Dia—jika Dia membuat kesepakatan dengan manusia—maka ini bukanlah penaklukan, juga bukan membentuk kehidupan manusia. Jika Tuhan menggunakan akhir manusia untuk mengendalikan dirinya dan mendapatkan hatinya, maka dalam hal ini Dia tidak akan menyempurnakan manusia, dan Dia juga tidak akan bisa mendapatkan manusia, melainkan akan menggunakan tempat tujuan untuk mengendalikan manusia. Manusia tidak memedulikan apa pun selain akhir masa depan, yaitu tempat tujuan akhir, dan apakah ada sesuatu yang baik untuk diharapkan atau tidak. Jika manusia diberi harapan yang indah selama pekerjaan penaklukan, dan jika, sebelum penaklukan manusia, dia diberikan tempat tujuan yang benar untuk dicapai, maka bukan saja penaklukan manusia tidak akan mencapai hasilnya, tetapi hasil dari pekerjaan penaklukan juga akan terpengaruh. Artinya, pekerjaan penaklukan mencapai hasilnya dengan cara merenggut nasib dan prospek manusia dan menghakimi serta menghajar watak pemberontak manusia. Pekerjaan penaklukan tidak dicapai dengan membuat kesepakatan dengan manusia, yaitu dengan memberikan berkat dan kasih karunia kepada manusia, melainkan dengan mengungkapkan kesetiaan manusia dengan melucuti "kebebasan" manusia dan menghancurkan prospeknya. Inilah hakikat dari pekerjaan penaklukan. Jika manusia diberi harapan yang indah pada awalnya, dan pekerjaan hajaran dan penghakiman dilakukan setelah itu, maka manusia akan menerima hajaran dan penghakiman ini atas dasar bahwa dia memiliki prospek, dan pada akhirnya, ketaatan tanpa syarat dan penyembahan kepada Sang Pencipta oleh semua makhluk-Nya tidak akan tercapai; hanya akan ada ketaatan buta yang bodoh, atau manusia akan secara membabi buta mengajukan tuntutan kepada Tuhan, dan akan mustahil untuk sepenuhnya menaklukkan hati manusia. Akibatnya, akan mustahil bagi pekerjaan penaklukan seperti itu untuk mendapatkan manusia, dan, terlebih lagi, untuk menjadi kesaksian bagi Tuhan. Makhluk semacam ini tidak akan mampu melaksanakan tugas mereka dan hanya akan melakukan tawar-menawar dengan Tuhan; ini bukan menjadi penaklukan tetapi belas kasihan dan berkat. Masalah terbesar dengan manusia adalah bahwa dia tidak memikirkan apa pun kecuali nasib dan prospeknya dan memberhalakan hal-hal ini. Manusia mengejar Tuhan demi nasib dan prospeknya; dia tidak menyembah Tuhan karena kasihnya kepada-Nya. Karena itu, dalam penaklukan manusia, keegoisan manusia, keserakahan dan hal-hal yang paling menghalangi penyembahannya kepada Tuhan semuanya harus ditangani dan dengan demikian disingkirkan. Dengan melakukan itu, hasil penaklukan manusia akan tercapai. Sebagai hasilnya, pada tahap awal penaklukan manusia, adalah perlu untuk membersihkan semua ambisi liar dan kelemahan paling fatal manusia, dan melalui ini, mengungkapkan kasih manusia kepada Tuhan dan mengubah pengetahuannya tentang kehidupan manusia, pandangannya tentang Tuhan, dan arti keberadaannya. Dengan cara ini, kasih manusia kepada Tuhan ditahirkan, yang berarti, hati manusia ditaklukkan. Namun, dalam hal sikap Tuhan terhadap semua makhluk ciptaan, Tuhan tidak menaklukkan hanya demi menaklukkan mereka; melainkan, Dia menaklukkan untuk mendapatkan manusia, demi kemuliaan-Nya sendiri, dan demi memulihkan keserupaan manusia dengan manusia yang semula dan yang paling awal. Seandainya Dia menaklukkan hanya demi menaklukkan manusia, maka makna pekerjaan penaklukan akan hilang. Dengan kata lain, jika, setelah menaklukkan manusia, Tuhan tidak bertanggung jawab atas manusia dan tidak menghiraukan hidup atau matinya manusia, maka ini bukanlah pengelolaan umat manusia, dan bukan juga penaklukan manusia demi penyelamatannya. Hanya mendapatkan manusia setelah penaklukannya, dan kedatangan terakhirnya di tempat tujuan yang mengagumkan yang merupakan inti dari semua pekerjaan penyelamatan, dan hanya inilah yang dapat mencapai tujuan penyelamatan manusia. Dengan kata lain, kedatangan manusia di tempat tujuan yang indah dan masuknya manusia ke tempat perhentian adalah satu-satunya prospek yang harus dimiliki oleh semua makhluk, dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh Sang Pencipta. Seandainya manusia yang melakukan pekerjaan ini, maka pekerjaan ini akan menjadi sangat terbatas: pekerjaan ini dapat membawa manusia ke titik tertentu, tetapi pekerjaan ini tidak akan dapat membawa manusia ke tempat tujuan yang kekal. Manusia tidak dapat memutuskan nasib manusia, atau, terlebih lagi, manusia juga tidak mampu memastikan prospek dan tempat tujuan masa depannya. Namun, pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan berbeda. Karena Dia menciptakan manusia, Dia menuntunnya; karena Dia menyelamatkan manusia, Dia akan sepenuhnya menyelamatkannya, dan akan sepenuhnya mendapatkannya; karena Dia memimpin manusia, Dia akan membawanya ke tempat tujuan yang tepat; dan karena Dia menciptakan dan mengelola manusia, Dia harus bertanggung jawab atas nasib dan prospek manusia. Inilah pekerjaan yang dilakukan oleh Sang Pencipta. Meskipun pekerjaan penaklukan dicapai dengan menyingkirkan manusia dari prospeknya, manusia akhirnya harus dibawa ke tempat tujuan yang tepat yang dipersiapkan untuknya oleh Tuhan. Justru karena Tuhan bekerja pada manusia maka manusia memiliki tempat tujuan dan nasibnya terjamin. Di sini, tempat tujuan yang sesuai yang dimaksud bukanlah harapan dan prospek manusia yang disingkirkan di masa lalu; keduanya berbeda. Hal-hal yang manusia harapkan dan kejar adalah kerinduan yang muncul dari pengejarannya akan keinginan daging yang berlebihan, bukan tempat tujuan yang ditentukan bagi manusia. Sementara itu, apa yang telah dipersiapkan Tuhan bagi manusia adalah berkat dan janji yang menjadi hak manusia setelah dia disucikan, yang dipersiapkan Tuhan bagi manusia setelah menciptakan dunia, dan yang tidak tercemar oleh pilihan, gagasan, imajinasi atau daging manusia. Tempat tujuan ini tidak dipersiapkan untuk orang tertentu tetapi merupakan tempat perhentian bagi seluruh umat manusia. Karena itu, tempat tujuan ini adalah tempat tujuan yang paling sesuai bagi umat manusia.

Dikutip dari "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 589

Sang Pencipta bermaksud mengatur semua makhluk ciptaan. Engkau tidak boleh mengesampingkan atau tidak menaati apa pun yang Dia lakukan, dan engkau juga tidak boleh memberontak terhadap-Nya. Ketika pekerjaan yang Dia lakukan pada akhirnya mencapai tujuan-Nya, dalam hal inilah Dia akan mendapatkan kemuliaan. Pada zaman sekarang, mengapa tidak dikatakan bahwa engkau adalah keturunan Moab, atau keturunan si naga merah yang sangat besar? Mengapa tidak ada pembicaraan tentang umat pilihan, dan hanya ada pembicaraan tentang makhluk ciptaan? Makhluk ciptaan—inilah sebutan asli manusia, dan inilah yang merupakan identitas bawaannya. Nama bervariasi hanya karena zaman dan periode pekerjaan bervariasi; sebenarnya, manusia adalah makhluk biasa. Semua makhluk, apakah mereka yang paling rusak atau yang paling kudus, harus melaksanakan tugas sebagai makhluk ciptaan. Ketika Tuhan melakukan pekerjaan penaklukan, Dia tidak mengendalikanmu menggunakan prospek, nasib, atau tempat tujuanmu. Sebenarnya tidak perlu bekerja dengan cara ini. Tujuan dari pekerjaan penaklukan adalah membuat manusia melaksanakan tugas sebagai makhluk ciptaan, membuat manusia menyembah Sang Pencipta; hanya setelah inilah manusia dapat memasuki tempat tujuan yang mengagumkan. Nasib manusia dikendalikan oleh tangan Tuhan. Engkau tidak mampu mengendalikan dirimu sendiri: meskipun manusia selalu terburu-buru dan menyibukkan diri mewakili dirinya sendiri, dia tetap tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri. Jika engkau dapat mengetahui prospekmu sendiri, jika engkau mampu mengendalikan nasibmu sendiri, apakah engkau akan tetap menjadi makhluk ciptaan? Singkatnya, terlepas dari bagaimana Tuhan bekerja, semua pekerjaan-Nya adalah demi manusia. Misalnya, perhatikanlah langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Tuhan untuk melayani manusia: bulan, matahari, dan bintang-bintang yang Dia ciptakan untuk manusia, hewan dan tumbuhan, musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin, dan sebagainya—semuanya diciptakan demi keberadaan manusia. Jadi, terlepas dari bagaimana Tuhan menghajar dan menghakimi manusia, semua itu demi penyelamatan manusia. Meskipun Dia melucuti manusia dari harapan kedagingannya, itu adalah demi menyucikan manusia, dan penyucian manusia dilakukan agar dia dapat selamat. Tempat tujuan manusia berada di tangan Sang Pencipta, jadi bagaimana manusia bisa mengendalikan dirinya sendiri?

Dikutip dari "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 590

Setelah pekerjaan penaklukan selesai, manusia akan dibawa ke dunia yang indah. Tentu saja, kehidupan ini masih berada di bumi, tetapi kehidupan ini akan sama sekali berbeda dengan kehidupan manusia saat ini. Ini adalah kehidupan yang akan manusia miliki setelah seluruh umat manusia ditaklukkan, kehidupan ini akan menjadi awal yang baru bagi manusia di bumi, dan bagi umat manusia memiliki kehidupan semacam itu akan menjadi bukti bahwa umat manusia telah memasuki dunia yang baru dan indah. Kehidupan ini akan menjadi awal kehidupan manusia dan Tuhan di bumi. Dasar pemikiran kehidupan yang indah seperti ini haruslah bahwa setelah manusia disucikan dan ditaklukkan, dia tunduk di hadapan Sang Pencipta. Jadi, pekerjaan penaklukan adalah tahap terakhir dari pekerjaan Tuhan sebelum umat manusia memasuki tempat tujuan yang mengagumkan. Kehidupan seperti itu adalah kehidupan masa depan manusia di bumi, kehidupan terindah di bumi, jenis kehidupan yang manusia rindukan, jenis kehidupan yang belum pernah dicapai manusia dalam sejarah dunia. Ini adalah hasil akhir dari 6.000 tahun pekerjaan pengelolaan; inilah yang paling didambakan manusia, dan ini juga janji Tuhan kepada manusia. Namun janji ini tidak dapat segera terwujud: manusia akan memasuki tempat tujuan masa depan hanya setelah pekerjaan akhir zaman selesai, dan dia telah sepenuhnya ditaklukkan, yaitu, setelah Iblis dikalahkan sepenuhnya. Setelah manusia dimurnikan, dia tidak akan memiliki natur yang berdosa dalam dirinya, karena Tuhan akan mengalahkan Iblis, yang berarti bahwa tidak akan ada gangguan oleh kekuatan musuh, dan sama sekali tidak ada kekuatan musuh yang dapat menyerang daging manusia. Jadi manusia akan bebas dan kudus—dia akan memasuki kekekalan. Jika kekuatan kegelapan musuh dibelenggu barulah manusia akan bebas ke mana pun dia pergi, dan dalam dirinya tidak akan ada pemberontakan atau penentangan. Iblis harus dibelenggu, dan semuanya akan menjadi baik bagi manusia; situasi saat ini ada karena Iblis masih menimbulkan masalah di mana-mana di muka bumi, dan karena seluruh pekerjaan pengelolaan Tuhan belum mencapai akhirnya. Setelah Iblis dikalahkan, manusia akan sepenuhnya dibebaskan; ketika manusia mendapatkan Tuhan dan keluar dari wilayah kekuasaan Iblis, dia akan melihat Surya kebenaran. Kehidupan yang menjadi hak manusia normal akan didapatkan kembali; semua yang seharusnya dimiliki oleh manusia normal—seperti kemampuan untuk membedakan yang baik dari yang jahat, dan pemahaman tentang cara makan dan berpakaian, dan kemampuan untuk hidup normal—semua ini akan didapatkan kembali. Seandainya Hawa tidak dicobai oleh ular, manusia seharusnya memiliki kehidupan normal semacam ini setelah dia diciptakan pada mulanya. Dia seharusnya makan, berpakaian, dan menjalani kehidupan manusia yang normal di bumi. Namun, setelah manusia menjadi bejat, kehidupan ini menjadi khayalan yang tak dapat dicapai, dan bahkan saat ini manusia tidak berani membayangkan hal-hal seperti itu. Sebenarnya, kehidupan yang indah ini, yang dirindukan manusia, adalah sebuah kebutuhan: jika manusia tidak memiliki tempat tujuan seperti itu, maka kehidupannya yang bejat di bumi tidak akan pernah berhenti, dan jika tidak ada kehidupan yang indah seperti itu, maka tidak akan ada kesudahan bagi nasib Iblis atau bagi zaman di mana Iblis menguasai bumi. Manusia harus tiba di dunia yang tidak terjangkau oleh kekuatan kegelapan, dan ketika dia tiba di sana, ini akan membuktikan bahwa Iblis telah dikalahkan. Dengan cara ini, setelah tidak ada gangguan dari Iblis, Tuhan itu sendiri akan mengendalikan umat manusia, dan Dia akan memerintah dan mengendalikan seluruh kehidupan manusia; baru pada saat itulah Iblis sudah benar-benar dikalahkan. Kehidupan manusia pada saat ini kebanyakan adalah kehidupan yang najis; masih merupakan kehidupan yang penuh penderitaan dan kesusahan. Ini tidak bisa disebut kekalahan Iblis; manusia belum melepaskan diri dari lautan penderitaan, belum terlepas dari kesulitan hidup manusia, atau pengaruh Iblis, dan dia masih memiliki pengetahuan yang sangat sedikit tentang Tuhan. Semua kesukaran manusia diciptakan oleh Iblis; Iblislah yang membawa penderitaan ke dalam hidup manusia, dan setelah Iblis diikat dalam belenggu barulah manusia akan dapat sepenuhnya melepaskan diri dari lautan penderitaan. Namun, pembelengguan Iblis dicapai melalui ditaklukkannya dan didapatkannya hati manusia, dengan menjadikan manusia sebagai rampasan perang dalam peperangan melawan Iblis.

Dikutip dari "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 591

Sekarang ini, pengejaran manusia untuk menjadi seorang pemenang dan untuk disempurnakan adalah hal-hal yang dia kejar sebelum dia memiliki kehidupan manusia normal di bumi, dan kedua hal ini merupakan tujuan yang dicari manusia sebelum Iblis diikat dalam belenggu. Pada dasarnya, pengejaran manusia untuk menjadi seorang pemenang dan untuk disempurnakan, atau dipakai dengan baik, adalah untuk melepaskan diri dari pengaruh Iblis: pengejaran manusia adalah untuk menjadi pemenang, tetapi hasil akhirnya adalah terlepasnya dia dari pengaruh Iblis. Dengan melepaskan diri dari pengaruh Iblis barulah manusia dapat menjalani kehidupan manusia normal di bumi, kehidupan yang menyembah Tuhan. Sekarang ini, pengejaran manusia untuk menjadi seorang pemenang dan untuk disempurnakan adalah hal-hal yang dikejar sebelum memiliki kehidupan manusia normal di bumi. Kedua hal itu dikejar terutama agar manusia ditahirkan, agar manusia melakukan kebenaran, dan agar manusia menyembah Sang Pencipta. Jika manusia memiliki kehidupan manusia normal di bumi, kehidupan yang tanpa kesulitan atau penderitaan, maka manusia tidak akan berusaha menjadi seorang pemenang. "Menjadi seorang pemenang" dan "disempurnakan" adalah tujuan yang Tuhan berikan kepada manusia untuk dikejar, dan melalui pengejaran tujuan ini, Dia membuat manusia melakukan kebenaran dan hidup dalam kehidupan yang bermakna. Tujuannya adalah untuk menyempurnakan manusia dan untuk mendapatkan dia, dan pengejaran untuk menjadi seorang pemenang dan disempurnakan hanyalah sebuah sarana. Jika, di masa depan, manusia memasuki tempat tujuan yang mengagumkan, tidak akan ada petunjuk untuk menjadi seorang pemenang dan menjadi sempurna; hanya akan ada masing-masing makhluk ciptaan yang melakukan tugasnya. Zaman sekarang, manusia dibuat mengejar hal-hal ini hanya untuk menentukan ruang lingkup bagi manusia, sehingga pengejaran manusia bisa menjadi lebih terarah dan nyata. Jika tidak, manusia akan hidup di tengah hal-hal abstrak yang samar, dan mengejar jalan masuk ke dalam hidup yang kekal, dan jika demikian, bukankah manusia akan lebih menyedihkan lagi? Mengejar dengan cara ini, tanpa tujuan atau prinsip—bukankah itu menipu diri sendiri? Pada akhirnya, pengejaran ini secara alami akan sia-sia; pada akhirnya, manusia akan tetap hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis dan tidak akan mampu melepaskan diri darinya. Mengapa menundukkan dirinya pada pengejaran tanpa tujuan seperti ini? Ketika manusia memasuki tempat tujuan kekal, manusia akan menyembah Sang Pencipta, dan karena manusia telah memperoleh keselamatan dan memasuki kekekalan, manusia tidak akan mengejar tujuan apa pun, dan selain itu, dia juga tidak perlu khawatir tentang dirinya akan dikepung oleh Iblis. Pada saat ini, manusia akan mengetahui posisinya, dan akan melaksanakan tugasnya, dan walaupun mereka tidak dihajar atau dihakimi, setiap orang akan melaksanakan tugas mereka. Pada saat itu, manusia akan menjadi makhluk ciptaan, baik dalam identitas maupun status. Tidak akan ada lagi perbedaan antara tinggi dan rendah; setiap orang hanya akan melaksanakan fungsi yang berbeda. Namun, manusia akan tetap hidup di tempat tujuan yang tertib dan sesuai bagi umat manusia; manusia akan melaksanakan tugasnya demi menyembah Sang Pencipta, dan umat manusia inilah yang akan menjadi umat manusia yang kekal. Pada saat itu, manusia akan memperoleh kehidupan yang diterangi oleh Tuhan, kehidupan di bawah pemeliharaan dan perlindungan Tuhan, kehidupan bersama dengan Tuhan. Manusia akan menjalani kehidupan normal di bumi, dan semua manusia akan memasuki jalur yang benar. Rencana pengelolaan 6.000 tahun akan sepenuhnya mengalahkan Iblis, yang berarti bahwa Tuhan akan memulihkan gambar asli manusia pada saat penciptaannya, dan dengan demikian, maksud Tuhan yang semula akan terpenuhi. Pada mulanya, sebelum manusia dirusak oleh Iblis, manusia menjalani kehidupan normal di bumi. Kemudian, ketika manusia dirusak oleh Iblis, manusia kehilangan kehidupan normal ini, dan karena itu dimulailah pekerjaan pengelolaan Tuhan dan peperangan melawan Iblis untuk memulihkan kehidupan normal manusia. Ketika pekerjaan 6.000 tahun pengelolaan Tuhan berakhir barulah kehidupan semua umat manusia secara resmi akan dimulai di bumi; baru setelah itulah manusia akan memiliki kehidupan yang mengagumkan, dan Tuhan akan mendapatkan kembali tujuan-Nya dalam menciptakan manusia pada mulanya, serta rupa asli manusia. Dan karena itu, setelah manusia memiliki kehidupan normal sebagai manusia di bumi, manusia tidak akan mengejar untuk menjadi pemenang atau untuk disempurnakan, karena manusia akan menjadi kudus. "Pemenang" dan "disempurnakan" yang orang bicarakan adalah tujuan yang diberikan kepada manusia yang harus dikejar selama peperangan antara Tuhan dan Iblis, dan tujuan tersebut ada hanya karena manusia telah dirusak. Dengan memberimu suatu tujuan dan membuatmu mengejar tujuan inilah Iblis akan dikalahkan. Memintamu untuk menjadi pemenang atau untuk disempurnakan atau dipakai mengharuskanmu untuk menjadi kesaksian untuk mempermalukan Iblis. Pada akhirnya, manusia akan menjalani kehidupan manusia normal di bumi, dan manusia akan menjadi kudus; ketika ini terjadi, akankah manusia tetap berusaha untuk menjadi pemenang? Bukankah mereka semua adalah makhluk ciptaan? Berbicara tentang menjadi seorang pemenang dan menjadi orang yang disempurnakan, kata-kata ini ditujukan kepada Iblis, dan pada kenajisan manusia. Bukankah kata "pemenang" ini mengacu pada kemenangan atas Iblis dan kekuatan musuh? Ketika engkau mengatakan bahwa engkau telah disempurnakan, apakah di dalam dirimu yang disempurnakan? Bukankah engkau telah melepaskan dirimu dari watak-watak Iblis yang rusak, sehingga engkau dapat mencapai kasih yang tertinggi kepada Tuhan? Hal-hal seperti ini dikatakan berkaitan dengan hal-hal najis di dalam diri manusia, dan dalam hubungannya dengan Iblis; semua ini tidak dibicarakan dalam hubungannya dengan Tuhan.

Dikutip dari "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 592

Ketika manusia mencapai kehidupan sejati manusia di bumi dan seluruh kekuatan Iblis diikat dalam belenggu, manusia akan hidup dengan mudah di bumi. Segala sesuatunya tidak akan serumit seperti sekarang: hubungan manusia, hubungan sosial, hubungan keluarga yang rumit—semuanya menimbulkan begitu banyak masalah, begitu banyak penderitaan! Kehidupan manusia di sini sangat menyedihkan! Begitu manusia telah ditaklukkan, hati dan pikirannya akan berubah: dia akan memiliki hati yang menghormati dan mengasihi Tuhan. Setelah semua orang di alam semesta yang berusaha untuk mengasihi Tuhan telah ditaklukkan, yang berarti, setelah Iblis dikalahkan, dan setelah Iblis—semua kekuatan kegelapan—telah diikat dalam belenggu, kehidupan manusia di bumi tidak akan terganggu, dan manusia akan bisa hidup dengan bebas di bumi. Jika kehidupan manusia tidak memiliki hubungan daging dan kerumitan daging, kehidupan akan jauh lebih mudah. Hubungan daging manusia terlalu rumit, dan bagi manusia untuk memiliki hubungan seperti ini adalah bukti bahwa dia belum membebaskan dirinya dari pengaruh Iblis. Jika engkau memiliki hubungan yang sama dengan setiap saudara-saudarimu, jika engkau memiliki hubungan yang sama dengan setiap anggota keluargamu, engkau tidak akan khawatir, dan tidak perlu mengkhawatirkan siapa pun. Tidak ada yang lebih baik dari ini, dan dengan cara ini, manusia akan terbebas dari separuh penderitaannya. Menjalani kehidupan manusia normal di bumi, manusia akan serupa dengan malaikat; meskipun masih berasal dari daging, manusia akan menjadi seperti malaikat. Ini adalah janji terakhir, janji terakhir yang dianugerahkan kepada manusia. Saat ini manusia mengalami hajaran dan penghakiman; apakah menurutmu pengalaman manusia tentang hal-hal seperti itu tidak ada artinya? Mungkinkah pekerjaan hajaran dan penghakiman dilakukan tanpa alasan? Sebelumnya telah dikatakan bahwa menghajar dan menghakimi manusia berarti menempatkannya ke dalam jurang maut, yang berarti merampas nasib dan prospeknya. Ini demi satu hal: penahiran manusia. Manusia tidak ditempatkan di jurang maut dengan sengaja, di mana setelahnya Tuhan tidak bertanggung jawab atas manusia. Melainkan, ini bertujuan untuk menangani pemberontakan dalam diri manusia, sehingga pada akhirnya hal-hal di dalam diri manusia dapat ditahirkan, sehingga dia dapat memperoleh pengetahuan yang benar tentang Tuhan dan menjadi seperti orang kudus. Jika ini dilakukan, maka semua akan tercapai. Kenyataannya, ketika hal-hal dalam diri manusia yang harus ditangani telah ditangani, dan manusia menjadi kesaksian yang berkumandang, Iblis juga akan dikalahkan, dan meskipun mungkin ada beberapa hal yang semula ada dalam diri manusia yang tidak sepenuhnya ditahirkan, begitu Iblis dikalahkan, hal itu tidak lagi akan menimbulkan masalah, dan pada saat itu manusia akan sepenuhnya ditahirkan. Manusia belum pernah mengalami kehidupan seperti itu, tetapi ketika Iblis dikalahkan, semuanya akan diselesaikan dan hal-hal sepele di dalam diri manusia itu semuanya akan dibereskan, dan begitu masalah utama telah terselesaikan, semua masalah lainnya akan berakhir. Selama inkarnasi Tuhan di bumi ini, saat Dia secara pribadi melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia, semua pekerjaan yang Dia kerjakan dilakukan-Nya untuk mengalahkan Iblis, dan Dia akan mengalahkan Iblis melalui penaklukan manusia dan dengan menyempurnakanmu. Ketika engkau semua menjadi kesaksian yang berkumandang, ini juga akan menjadi tanda kekalahan Iblis. Manusia terlebih dahulu ditaklukkan dan akhirnya benar-benar disempurnakan untuk mengalahkan Iblis. Namun, pada hakikatnya, bersama dengan kekalahan Iblis, ini juga merupakan penyelamatan seluruh umat manusia dari lautan penderitaan yang hampa ini. Terlepas dari apakah pekerjaan dilakukan di seluruh dunia atau di Tiongkok, itu semua adalah untuk mengalahkan Iblis dan membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia, sehingga manusia dapat memasuki tempat perhentian. Tuhan yang berinkarnasi, daging yang normal ini, memang untuk mengalahkan Iblis. Pekerjaan Tuhan dalam daging digunakan untuk membawa keselamatan bagi semua manusia di bawah kolong langit yang mengasihi Tuhan, pekerjaan ini dilakukan demi menaklukkan semua umat manusia, dan, selain itu, demi mengalahkan Iblis. Inti dari semua pekerjaan pengelolaan Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kekalahan Iblis untuk membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia. Mengapa, dalam banyak pekerjaan ini, selalu ada pembahasan tentang perlunya engkau semua menjadi kesaksian? Dan kepada siapakah kesaksian ini ditujukan? Bukankah kesaksian itu ditujukan kepada Iblis? Kesaksian ini diberikan untuk Tuhan, dan kesaksian ini diberikan untuk menjadi kesaksian bahwa pekerjaan Tuhan telah mencapai hasilnya. Menjadi kesaksian berkaitan dengan pekerjaan mengalahkan Iblis; jika tidak ada peperangan dengan Iblis, manusia tidak akan dituntut untuk menjadi kesaksian. Karena Iblis harus dikalahkan, maka pada saat yang sama dengan penyelamatan manusia, Tuhan menuntut agar manusia menjadi kesaksian bagi Dia di hadapan Iblis, yang Dia gunakan untuk menyelamatkan manusia dan berperang melawan Iblis. Karena itu, manusia adalah objek penyelamatan dan alat untuk mengalahkan Iblis, dan karena itu, manusia merupakan inti dari pekerjaan seluruh pengelolaan Tuhan, sedangkan Iblis hanyalah objek pemusnahan, musuh. Engkau mungkin merasa bahwa engkau belum melakukan apa pun, tetapi karena perubahan watakmu, kesaksian telah diberikan, dan kesaksian ini ditujukan kepada Iblis dan tidak diberikan bagi manusia. Manusia tidak layak untuk menikmati kesaksian seperti ini. Bagaimana dia bisa memahami pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan? Objek peperangan Tuhan adalah Iblis; sedangkan manusia hanyalah objek penyelamatan. Manusia memiliki watak-watak Iblis yang jahat dan tidak mampu memahami pekerjaan ini. Ini karena perusakan oleh Iblis dan ini tidak melekat di dalam diri manusia, tetapi diarahkan oleh Iblis. Sekarang ini, pekerjaan utama Tuhan adalah mengalahkan Iblis, yaitu sepenuhnya menaklukkan manusia, sehingga manusia dapat menjadi kesaksian terakhir bagi Tuhan di hadapan Iblis. Dengan cara ini, semua hal akan tercapai. Dalam banyak kasus, dengan mata telanjangmu tampaknya tidak ada yang telah dilakukan, tetapi pada sebenarnya, pekerjaan itu telah selesai. Manusia menuntut agar semua pekerjaan yang telah selesai dapat dilihat, tetapi tanpa membuatnya terlihat olehmu, Aku telah menyelesaikan pekerjaan-Ku karena Iblis telah menyerah, yang berarti bahwa Iblis telah benar-benar dikalahkan, bahwa semua hikmat, kekuasaan, dan otoritas Tuhan telah mengalahkan Iblis. Memang inilah kesaksian yang harus diberikan, dan meskipun kesaksian itu tidak memiliki pernyataan yang jelas di dalam diri manusia, meskipun kesaksian ini tidak terlihat oleh mata telanjang, Iblis telah dikalahkan. Keseluruhan pekerjaan ini ditujukan kepada Iblis dan dilakukan karena peperangan melawan Iblis. Dan karena itu, ada banyak hal yang tidak dilihat oleh manusia sebagai hal-hal yang telah berhasil diselesaikan, tetapi di mata Tuhan, hal-hal itu telah berhasil diselesaikan sejak lama. Inilah salah satu kebenaran inti dari semua pekerjaan Tuhan.

Dikutip dari "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 593

Semua orang yang mau disempurnakan memiliki kesempatan untuk disempurnakan, jadi semua orang harus tenang: di masa depan engkau semua akan memasuki tempat tujuan. Namun jika engkau tidak mau disempurnakan, dan tidak mau memasuki dunia yang mengagumkan, maka itu adalah masalahmu sendiri. Semua orang yang mau disempurnakan dan setia kepada Tuhan, semua orang yang taat, dan semua orang yang dengan setia menjalankan tugas mereka—semua orang semacam itu dapat disempurnakan. Zaman sekarang, semua orang yang tidak setia menjalankan tugas mereka, semua orang yang tidak setia kepada Tuhan, semua orang yang tidak tunduk kepada Tuhan, terutama mereka yang telah menerima pencerahan dan penerangan Roh Kudus tetapi tidak menerapkannya—semua orang semacam itu tidak dapat disempurnakan. Semua orang yang mau setia dan taat kepada Tuhan dapat disempurnakan, walaupun mereka sedikit bodoh; semua orang yang mau mengejar dapat disempurnakan. Tidak perlu khawatir tentang hal ini. Asalkan engkau mau mengejar ke arah ini, engkau dapat disempurnakan. Aku tidak mau meninggalkan atau menyingkirkan satu pun di antaramu, tetapi jika manusia tidak berusaha keras untuk bekerja dengan baik, maka engkau hanya merusak dirimu sendiri; bukan Aku yang menyingkirkanmu, tetapi engkau sendiri. Jika engkau sendiri tidak berusaha keras untuk bekerja dengan baik—jika engkau malas, atau tidak melaksanakan tugasmu, atau tidak setia, atau tidak mengejar kebenaran, dan selalu berbuat sesukamu, jika engkau bertingkah sembrono, berjuang demi ketenaran dan kekayaanmu sendiri, dan tidak bermoral dalam berurusan dengan lawan jenis, maka engkau akan menanggung beban dosamu sendiri dan engkau tidak layak dikasihani oleh siapa pun. Maksud-Ku adalah agar engkau semua disempurnakan, dan setidaknya ditaklukkan, sehingga tahap pekerjaan ini berhasil diselesaikan. Keinginan Tuhan adalah agar setiap orang disempurnakan, agar akhirnya didapatkan oleh-Nya, untuk sepenuhnya ditahirkan oleh-Nya, dan untuk menjadi orang-orang yang Dia kasihi. Tidaklah penting apakah Aku mengatakan engkau semua terbelakang atau kualitasmu rendah—ini semua fakta. Perkataan-Ku tentang hal ini tidak membuktikan bahwa Aku bermaksud meninggalkanmu, bahwa Aku telah kehilangan harapan atas dirimu, apalagi bahwa Aku tidak mau menyelamatkanmu. Pada zaman sekarang, Aku telah datang untuk melakukan pekerjaan keselamatanmu, yang berarti bahwa pekerjaan yang Kulakukan adalah kelanjutan dari pekerjaan penyelamatan. Setiap orang memiliki kesempatan untuk disempurnakan: asalkan engkau mau, asalkan engkau mengejar, pada akhirnya engkau akan dapat mencapai hasilnya, dan tak seorang pun di antaramu yang akan ditinggalkan. Jika kualitasmu rendah, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan kualitasmu yang rendah; jika kualitasmu tinggi, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan kualitasmu yang tinggi; jika engkau bodoh dan buta huruf, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan dirimu yang buta huruf; jika engkau terpelajar, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan fakta bahwa engkau terpelajar; jika engkau sudah tua, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan usiamu; jika engkau mampu memberikan tumpangan, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan kemampuan ini; jika engkau mengatakan engkau tidak mampu memberi tumpangan, dan hanya mampu melaksanakan tugas tertentu, apakah itu mengabarkan Injil, atau mengurus gereja, atau menangani urusan umum lainnya, penyempurnaanmu oleh-Ku akan sesuai dengan tugas yang kaulakukan. Setia, taat sampai akhir, dan berusaha untuk memiliki kasih yang tertinggi kepada Tuhan—inilah yang harus kaucapai, dan tidak ada penerapan yang lebih baik dari ketiga hal ini. Pada akhirnya, manusia dituntut untuk mencapai ketiga hal ini, dan jika dia dapat mencapainya, dia akan disempurnakan. Namun, yang terpenting, engkau harus benar-benar mengejar, engkau harus secara aktif melangkah maju dan naik, dan tidak pasif dalam hal itu. Aku telah mengatakan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk disempurnakan dan dapat disempurnakan, dan ini berlaku, tetapi engkau tidak berusaha untuk menjadi lebih baik dalam pengejaranmu. Jika engkau tidak mencapai ketiga kriteria ini, pada akhirnya engkau harus disingkirkan. Aku ingin semua orang mengejar, Aku ingin semua orang mengalami pekerjaan dan pencerahan Roh Kudus, dan dapat taat sampai akhir karena ini adalah tugas yang harus engkau semua masing-masing lakukan. Ketika engkau semua telah melaksanakan tugasmu, engkau semua akan disempurnakan, engkau juga akan memiliki kesaksian yang berkumandang. Semua orang yang memiliki kesaksian adalah mereka yang telah menang atas Iblis dan mendapatkan janji Tuhan, dan mereka adalah orang-orang yang akan tetap hidup di tempat tujuan yang mengagumkan.

Dikutip dari "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 594

Pada mulanya, Tuhan sedang beristirahat. Tidak ada manusia atau apa pun di bumi pada waktu itu, dan Tuhan belum melakukan pekerjaan apa pun. Tuhan hanya mulai melakukan pekerjaan pengelolaan-Nya setelah umat manusia ada dan setelah manusia dirusak; mulai dari saat itulah, Tuhan tidak lagi beristirahat, melainkan mulai menyibukkan diri-Nya di antara umat manusia. Oleh karena kerusakan manusialah, Tuhan kehilangan istirahat-Nya, dan juga karena pemberontakan si penghulu malaikat. Jika Tuhan tidak mengalahkan Iblis dan menyelamatkan umat manusia, yang rusak, Tuhan tidak akan pernah dapat masuk kembali ke tempat perhentian. Sama seperti manusia tidak memiliki tempat perhentian, demikian pula Tuhan. Ketika Tuhan sekali lagi masuk ke tempat perhentian, manusia pun akan masuk ke tempat perhentian. Hidup dalam tempat perhentian berarti kehidupan tanpa peperangan, tanpa kenajisan, tanpa kefasikan yang terus ada. Ini berarti, kehidupan tanpa gangguan Iblis (di sini "Iblis" merujuk pada kekuatan musuh), dan perusakan Iblis, dan juga tidak rentan terhadap serangan kekuatan apa pun yang bertentangan dengan Tuhan; ini adalah kehidupan di mana segala sesuatu mengikuti jenisnya masing-masing dan dapat menyembah Tuhan atas ciptaan, dan di mana surga dan bumi sepenuhnya tenang—inilah yang dimaksud dengan perkataan "kehidupan manusia yang tenang". Ketika Tuhan memasuki tempat perhentian, tidak akan ada kefasikan yang akan terus bercokol di bumi, dan tidak akan ada serangan lebih lanjut dari kekuatan musuh, dan umat manusia pun akan masuk ke dunia yang baru—bukan lagi umat manusia yang dirusak oleh Iblis, melainkan manusia yang telah diselamatkan setelah dirusak Iblis. Hari perhentian umat manusia juga merupakan hari perhentian Tuhan. Tuhan kehilangan istirahat-Nya karena ketidakmampuan manusia untuk masuk ke tempat perhentian, bukan karena Dia pada mulanya tidak mampu beristirahat. Masuk ke tempat perhentian bukan berarti segala sesuatu akan berhenti bergerak atau berhenti berkembang, juga bukan berarti Tuhan berhenti bekerja atau manusia berhenti hidup. Tanda memasuki tempat perhentian adalah ketika Iblis telah dimusnahkan, ketika orang-orang jahat yang bergabung dengannya dalam kejahatannya telah dihukum dan dimusnahkan dan ketika semua kekuatan yang berseteru dengan Tuhan tidak ada lagi. Tuhan masuk ke tempat perhentian artinya Dia tidak lagi melakukan pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan manusia. Umat manusia masuk ke tempat perhentian artinya seluruh manusia akan hidup dalam terang Tuhan dan berkat-berkat-Nya; tidak akan ada kerusakan yang disebabkan si Iblis, dan tidak ada lagi kefasikan yang akan terjadi. Di bawah pemeliharaan Tuhan, manusia akan hidup dengan normal di bumi. Ketika Tuhan dan manusia masuk ke tempat perhentian bersama-sama, itu artinya umat manusia telah diselamatkan dan Iblis telah dimusnahkan, bahwa pekerjaan Tuhan di dalam diri manusia telah selesai sepenuhnya. Tuhan tidak lagi terus bekerja di dalam diri manusia, dan manusia tidak akan lagi terus hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis. Oleh karena itu, Tuhan tidak akan sibuk lagi, dan manusia tidak akan terus-menerus bergerak; Tuhan dan manusia akan masuk ke tempat perhentian bersama-sama. Tuhan akan kembali ke posisi-Nya yang semula, dan setiap orang akan kembali ke posisinya masing-masing. Keduanya merupakan tempat tujuan di mana Tuhan dan manusia akan tinggal setelah seluruh pengelolaan Tuhan selesai. Tuhan memiliki tempat tujuan Tuhan dan manusia memiliki tempat tujuan manusia. Sementara beristirahat, Tuhan akan terus membimbing seluruh umat manusia dalam kehidupan mereka di bumi, dan sementara dalam terang-Nya, manusia akan menyembah satu-satunya Tuhan yang benar di surga. Tuhan tidak lagi akan tinggal di antara umat manusia, dan manusia juga tidak akan dapat hidup bersama dengan Tuhan di tempat tujuan Tuhan. Tuhan dan manusia tidak dapat hidup di alam yang sama; sebaliknya, keduanya memiliki cara hidup mereka masing-masing. Tuhan adalah Pribadi yang membimbing umat manusia, dan seluruh umat manusia adalah perwujudan dari pekerjaan pengelolaan Tuhan. Manusia adalah orang-orang yang dipimpin, dan tidak memiliki esensi yang sama dengan Tuhan. "Beristirahat" artinya kembali ke tempatnya yang semula. Oleh karena itu, ketika Tuhan masuk ke tempat perhentian, itu artinya Tuhan kembali ke tempat-Nya yang semula. Tuhan tidak akan lagi tinggal di bumi atau berada di antara umat manusia untuk berbagi sukacita dan penderitaan mereka. Ketika umat manusia masuk ke tempat perhentian, itu artinya manusia telah menjadi ciptaan yang sejati; mereka akan menyembah Tuhan dari bumi, dan menjalani kehidupan manusia normal. Manusia tidak akan lagi membangkang kepada Tuhan atau menolak Dia, dan akan kembali ke kehidupan Adam dan Hawa yang semula. Ini akan menjadi kehidupan dan tempat tujuan Tuhan dan umat manusia setelah mereka masuk ke tempat perhentian. Kekalahan Iblis adalah kecenderungan yang tidak terelakkan dalam peperangan antara Tuhan dan Iblis. Dengan demikian, masuknya Tuhan ke tempat perhentian setelah menyelesaikan pekerjaan pengelolaan-Nya dan keselamatan penuh manusia serta masuknya manusia ke tempat perhentian menjadi kecenderungan yang tidak terelakkan. Tempat perhentian manusia adalah di bumi, dan tempat perhentian Tuhan adalah di surga. Sementara manusia menyembah Tuhan di tempat perhentian, mereka akan hidup di bumi, dan sementara Tuhan memimpin umat manusia yang tersisa di tempat perhentian, Dia akan memimpin mereka dari surga, bukan dari bumi. Tuhan akan tetap berupa Roh, dan manusia akan tetap berupa daging. Tuhan dan manusia, keduanya memiliki cara istirahat yang berbeda. Sementara Tuhan beristirahat, Dia akan datang dan menampakkan diri di antara manusia; sementara manusia beristirahat, mereka akan dipimpin oleh Tuhan untuk mengunjungi surga, serta menikmati kehidupan di surga. Setelah Tuhan dan manusia masuk ke tempat perhentian, Iblis tidak akan ada lagi; dan demikian pula, orang-orang jahat itu pun tidak akan ada lagi. Sebelum Tuhan dan manusia masuk ke tempat perhentian, orang-0rang jahat di muka bumi yang pernah menganiaya Tuhan di bumi, serta musuh-musuh yang tidak taat kepada-Nya di bumi, sudah akan dimusnahkan; mereka akan dilenyapkan oleh malapetaka besar pada akhir zaman. Setelah orang-orang jahat itu sepenuhnya dimusnahkan, bumi tidak akan pernah lagi mengenal gangguan Iblis. Baru pada saat itulah manusia akan mendapatkan keselamatan sempurna, dan pekerjaan Tuhan berakhir sepenuhnya. Inilah prasyarat bagi Tuhan dan manusia untuk masuk ke tempat perhentian.

Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 595

Mendekatnya akhir segala sesuatu menunjukkan selesainya pekerjaan Tuhan, sekaligus berakhirnya perkembangan manusia. Ini berarti, keadaan manusia yang dirusak oleh Iblis telah mencapai akhir perkembangan mereka, dan bahwa keturunan Adam dan Hawa akan telah menyelesaikan perkembangbiakan mereka. Ini juga berarti bahwa akan mustahil bagi manusia semacam itu, yang sudah dirusak oleh Iblis, untuk terus berkembang. Adam dan Hawa pada awalnya belum dirusak, tetapi Adam dan Hawa yang diusir dari Taman Eden telah dirusak oleh Iblis. Ketika Tuhan dan manusia masuk ke tempat perhentian bersama-sama, Adam dan Hawa—yang diusir dari Taman Eden—dan keturunan mereka akhirnya akan berakhir. Manusia di masa depan tetap terdiri dari keturunan Adam dan Hawa, tetapi mereka tidak akan menjadi orang-orang yang hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis. Sebaliknya, mereka akan menjadi orang-orang yang telah diselamatkan dan disucikan. Ini akan menjadi manusia yang telah dihakimi dan dihajar, dan yang kudus. Orang-orang ini tidak akan serupa dengan umat manusia sebelumnya; bisa dikatakan bahwa mereka akan menjadi jenis manusia yang sama sekali berbeda dari Adam dan Hawa pada awalnya. Orang-orang ini akan dipilih dari antara mereka yang dirusak oleh Iblis, dan mereka akan menjadi orang-orang yang akhirnya berdiri teguh selama penghakiman dan hajaran Tuhan; mereka akan menjadi kelompok terakhir yang tersisa dari antara umat manusia yang rusak. Hanya orang-orang inilah yang dapat masuk ke tempat perhentian terakhir bersama dengan Tuhan. Mereka yang mampu berdiri teguh dalam masa penghakiman dan hajaran Tuhan pada akhir zaman—yaitu, selama pekerjaan penyucian terakhir—akan menjadi orang-orang yang akan masuk ke tempat perhentian terakhir bersama Tuhan; karena itu, semua orang yang masuk ke tempat perhentian akan terbebas dari pengaruh Iblis dan sudah didapatkan oleh Tuhan setelah menjalani pekerjaan penyucian terakhir-Nya. Orang-orang ini, yang pada akhirnya akan didapatkan oleh Tuhan, akan masuk ke tempat perhentian terakhir. Tujuan penting pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan adalah untuk menyucikan umat manusia dan untuk mempersiapkan mereka untuk hari perhentian terakhir; tanpa penahiran semacam itu, tidak ada umat manusia yang dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kategori menurut jenisnya, atau masuk ke tempat perhentian. Pekerjaan ini adalah satu-satunya jalan untuk manusia bisa masuk ke tempat perhentian. Hanya pekerjaan penahiran Tuhan yang akan mentahirkan manusia dari kefasikan mereka, dan hanya pekerjaan hajaran dan penghakiman-Nya yang mampu menyoroti unsur-unsur manusia yang tidak taat itu, dengan demikian memisahkan orang-orang yang dapat diselamatkan dari orang-orang yang tidak dapat diselamatkan, dan memisahkan mereka yang akan tetap hidup dari yang akan binasa. Ketika pekerjaan ini berakhir, orang-orang yang diizinkan untuk tetap hidup itu semuanya akan ditahirkan dan memasuki keadaan kemanusiaan yang lebih tinggi di mana mereka akan menikmati kehidupan manusia yang kedua yang lebih indah di bumi; dengan kata lain, mereka akan masuk ke hari perhentian manusia dan hidup berdampingan dengan Tuhan. Setelah mereka yang tidak diizinkan untuk tetap hidup telah dihajar dan dihakimi, wujud asli mereka akan seluruhnya disingkapkan, setelah itu mereka semua akan dimusnahkan dan, sama seperti Iblis, mereka tidak akan diizinkan lagi untuk tetap hidup di bumi. Manusia di masa depan tidak akan lagi mancakup orang-orang jenis ini; orang-orang semacam itu tidak layak untuk memasuki negeri tempat perhentian terakhir, mereka juga tidak layak untuk bergabung pada hari perhentian yang akan dimiliki Tuhan bersama dengan manusia, karena mereka adalah target penghukuman dan merupakan orang-orang jahat yang fasik. Mereka pernah ditebus, dan juga telah dihakimi dan dihajar; mereka juga pernah memberikan pelayanan kepada Tuhan. Namun ketika hari terakhir tiba, mereka tetap akan disingkirkan dan dimusnahkan karena kejahatan mereka dan sebagai akibat ketidaktaatan dan ketidakmampuan mereka untuk ditebus; mereka tidak akan pernah ada lagi di dunia masa depan, dan mereka tidak akan lagi hidup di antara umat manusia di masa depan. Entah mereka adalah roh orang mati atau orang yang masih hidup dalam daging, semua pelaku kejahatan dan semua orang yang belum diselamatkan akan dimusnahkan begitu yang kudus di antara umat manusia memasuki tempat perhentian. Adapun roh-roh jahat dan manusia yang melakukan kejahatan, atau roh-roh orang saleh dan mereka yang melakukan kebenaran, terlepas pada zaman apa mereka berada, semua orang yang melakukan kejahatan pada akhirnya akan dimusnahkan, dan semua orang benar akan selamat. Apakah seseorang atau sesosok roh akan menerima keselamatan atau tidak bukanlah sepenuhnya ditentukan atas dasar pekerjaan zaman akhir; tetapi lebih ditentukan oleh apakah mereka telah menolak atau tidak taat kepada Tuhan atau tidak. Orang-orang pada zaman sebelumnya yang melakukan kejahatan dan tidak dapat memperoleh keselamatan pasti akan menjadi sasaran penghukuman, dan orang-orang pada zaman ini yang melakukan kejahatan dan tidak dapat diselamatkan pasti akan menjadi sasaran penghukuman juga. Manusia dikategorikan atas dasar baik dan jahat, bukan berdasarkan pada zaman mana mereka hidup. Begitu orang dikategorikan demikian, mereka tidak akan langsung dihukum atau diberi upah; sebaliknya, Tuhan hanya akan melaksanakan pekerjaan-Nya untuk menghukum orang yang jahat dan memberi upah kepada orang yang baik setelah Dia sudah selesai melakukan pekerjaan penaklukan-Nya pada akhir zaman. Sebenarnya, Dia telah memisahkan manusia ke dalam kategori baik dan jahat sejak Dia mulai melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia. Hanya saja Dia akan memberi upah kepada orang yang benar dan menghukum orang yang jahat baru setelah pekerjaan-Nya berakhir; Dia tidak akan memisahkan mereka ke dalam kategori-kategori setelah Dia menyelesaikan pekerjaan-Nya dan kemudian segera memulai tugas untuk menghukum orang yang jahat dan memberi upah kepada orang yang baik. Seluruh tujuan di balik pekerjaan terakhir-Nya untuk menghukum orang yang jahat dan memberi upah kepada orang yang baik adalah untuk sepenuhnya menyucikan seluruh umat manusia, sehingga Dia dapat membawa umat manusia yang sepenuhnya kudus ke tempat perhentian kekal. Tahap pekerjaan-Nya ini adalah tahap pekerjaan yang paling penting; ini merupakan tahap terakhir dari seluruh pekerjaan pengelolaan-Nya. Jika Tuhan tidak memusnahkan orang jahat, tetapi membiarkan mereka tetap hidup, maka seluruh umat manusia tetap tidak dapat masuk ke tempat perhentian, dan Tuhan tidak akan dapat membawa seluruh umat manusia ke dunia yang lebih baik. Pekerjaan semacam ini tidak akan sepenuhnya selesai. Ketika pekerjaan-Nya selesai, seluruh umat manusia akan sepenuhnya kudus; hanya dengan cara inilah Tuhan akan dapat hidup di tempat perhentian dengan damai.

Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 596

Orang-orang pada zaman sekarang tidak mampu melepaskan hal-hal yang dari daging; mereka tidak mampu melepaskan kenikmatan daging, dunia, uang, atau watak mereka yang rusak. Kebanyakan orang melakukan pengejaran mereka secara asal-asalan. Sebenarnya, orang-orang ini sama sekali tidak memiliki Tuhan di dalam hati mereka; bahkan mereka tidak takut akan Tuhan. Mereka tidak memiliki Tuhan di dalam hati mereka sehingga mereka tidak dapat memahami semua yang Tuhan lakukan, dan bahkan mereka tidak dapat memercayai firman yang Dia ucapkan. Orang-orang semacam ini terlalu kedagingan; mereka sudah rusak sedemikian dalam dan sama sekali tidak memiliki kebenaran apa pun. Terlebih lagi, mereka tidak percaya bahwa Tuhan dapat menjadi daging. Siapa pun yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi—artinya, siapa pun yang tidak memercayai Tuhan yang kelihatan atau pekerjaan dan firman-Nya, tetapi malah menyembah Tuhan yang di surga yang tidak kelihatan—tidak memiliki Tuhan di dalam hatinya. Orang-orang semacam itu adalah orang-orang yang suka memberontak dan menentang Tuhan. Mereka tidak memiliki kemanusiaan dan nalar, apalagi kebenaran. Selain itu, bagi orang-orang ini, Tuhan yang kelihatan dan nyata semakin tidak dapat dipercayai, namun Tuhan yang tidak kelihatan dan tidak berwujud adalah yang paling dapat dipercaya dan juga paling menggembirakan hati mereka. Apa yang mereka cari bukanlah kebenaran yang sebenarnya, juga bukan esensi sejati kehidupan, apalagi kehendak Tuhan. Sebaliknya, mereka mencari kesenangan. Hal apa pun yang paling memungkinkan mereka untuk memenuhi keinginan mereka sendiri, tidak diragukan lagi, merupakan apa yang mereka percayai dan apa yang mereka kejar. Mereka hanya percaya kepada Tuhan untuk memuaskan keinginan mereka sendiri, bukan untuk mencari kebenaran. Bukankah orang-orang semacam ini adalah para pelaku kejahatan? Mereka sangat percaya diri, dan mereka sama sekali tidak percaya bahwa Tuhan yang di surga akan memusnahkan "orang-orang baik" seperti mereka. Sebaliknya, mereka percaya bahwa Tuhan akan mengizinkan mereka untuk tetap hidup, dan bahkan memberi mereka upah yang melimpah, karena mereka telah melakukan banyak hal bagi Tuhan dan menunjukkan "kesetiaan" yang luar biasa terhadap-Nya. Seandainya mereka juga mengejar Tuhan yang kelihatan, segera setelah keinginan mereka tidak terpenuhi, mereka akan segera menyerang balik Tuhan atau meledak dalam kemarahan. Mereka menunjukkan diri mereka sebagai orang-orang hina yang keji yang selalu berusaha memuaskan keinginan mereka sendiri; mereka bukanlah orang yang berintegritas dalam pengejaran akan kebenaran. Orang semacam ini disebut orang-orang jahat yang mengikuti Kristus. Orang-orang yang tidak mencari kebenaran tidak mungkin memercayai kebenaran, dan bahkan tidak mampu memahami kesudahan umat manusia di masa depan, karena mereka tidak memercayai baik pekerjaan maupun ucapan yang disampaikan oleh Tuhan yang kelihatan—dan ini termasuk tidak dapat memercayai tempat tujuan akhir umat manusia di masa depan. Oleh karena itu, bahkan jika mereka mengikuti Tuhan yang kelihatan, mereka tetap melakukan kejahatan dan tidak mencari kebenaran ataupun melakukan kebenaran yang Kuinginkan. Orang-orang yang tidak percaya bahwa mereka akan dimusnahkan justru adalah orang-orang yang akan dimusnahkan. Mereka semua yakin bahwa diri mereka sangat pintar, dan mereka yakin bahwa mereka adalah orang-orang yang melakukan kebenaran. Mereka menganggap tingkah laku mereka yang jahat sebagai kebenaran dan karena itu menghargainya. Orang-orang jahat ini sangat percaya diri; mereka menganggap kebenaran sebagai doktrin dan menganggap perbuatan jahat mereka sebagai kebenaran, tetapi pada akhirnya mereka hanya akan menuai apa yang telah mereka tabur. Semakin percaya diri manusia dan semakin congkak mereka, semakin mereka tidak dapat memperoleh kebenaran; semakin orang percaya kepada Tuhan yang di surga, semakin mereka menentang Tuhan. Orang-orang inilah yang akan dihukum.

Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 597

Sebelum umat manusia masuk ke tempat perhentian, apakah setiap jenis orang akan dihukum atau diberi upah, akan ditentukan dari apakah mereka telah mencari kebenaran atau tidak, apakah mereka mengenal Tuhan atau tidak, dan apakah mereka bisa menaati Tuhan yang kelihatan atau tidak. Mereka yang telah memberikan pelayanan kepada Tuhan yang kelihatan tetapi tidak mengenal atau tunduk kepada-Nya, tidak memiliki kebenaran. Orang-orang semacam itu adalah para pelaku kejahatan, dan para pelaku kejahatan pasti akan dihukum; selain itu, mereka akan dihukum berdasarkan tingkah laku mereka yang jahat. Tuhan adalah untuk dipercayai manusia, dan Dia juga layak untuk ditaati manusia. Mereka yang hanya memiliki iman kepada Tuhan yang samar dan tidak kelihatan adalah mereka yang tidak percaya kepada Tuhan dan tidak dapat tunduk kepada Tuhan. Jika orang-orang ini tetap tidak dapat percaya kepada Tuhan yang kelihatan pada saat pekerjaan penaklukan-Nya selesai, dan tetap tidak taat dan menentang Tuhan yang kelihatan dalam rupa daging, maka "orang-orang yang percaya kepada Tuhan yang samar" ini, pasti akan menjadi objek pemusnahan. Ini sama seperti beberapa orang di antaramu—siapa pun yang secara lisan mengakui Tuhan yang berinkarnasi, tetapi tidak dapat melakukan kebenaran berupa ketundukan kepada Tuhan yang berinkarnasi, pada akhirnya akan menjadi objek penyingkiran dan pemusnahan. Selain itu, siapa pun yang secara lisan mengakui Tuhan yang kelihatan dan juga makan dan minum dari kebenaran yang diungkapkan oleh-Nya sambil mencari Tuhan yang samar dan tidak kelihatan, akan lebih mungkin untuk dimusnahkan di masa depan. Tak seorang pun dari antara orang-orang ini yang akan mampu untuk tetap hidup sampai waktu perhentian yang akan datang setelah pekerjaan Tuhan selesai, dan juga tak seorang pun yang serupa dengan orang-orang semacam itu yang tetap hidup pada waktu perhentian itu. Orang-orang jahat adalah mereka yang tidak melakukan kebenaran; esensi mereka adalah penentangan dan ketidaktaatan kepada Tuhan, dan mereka tidak punya niat sedikit pun untuk tunduk kepada Dia. Orang-orang semacam ini semuanya akan dimusnahkan. Apakah engkau semua memiliki kebenaran atau tidak dan apakah engkau menentang Tuhan atau tidak, itu bergantung pada esensimu, bukan bergantung pada penampilanmu atau bagaimana engkau sesekali berbicara atau berperilaku. Apakah mereka akan dimusnahkan atau tidak ditentukan oleh esensi seseorang; ini ditentukan berdasarkan esensi yang diungkapkan oleh perilaku orang dan pengejaran orang akan kebenaran. Di antara orang-orang yang sama dengan satu sama lain dalam melakukan pekerjaan, dan yang melakukan pekerjaan yang sama banyaknya, mereka yang esensi manusiawinya baik serta memiliki kebenaran, merekalah yang akan diizinkan untuk tetap hidup, sementara mereka yang esensi manusiawinya jahat dan tidak taat kepada Tuhan yang kelihatan, merekalah yang akan menjadi objek pemusnahan. Semua pekerjaan atau firman Tuhan yang berkaitan dengan tempat tujuan umat manusia akan menangani manusia dengan cara yang tepat menurut esensi setiap orang; tidak ada sedikit pun kesalahan yang akan terjadi, dan tidak ada satu kesalahan pun yang akan dibuat. Setelah orang melakukan pekerjaan barulah emosi atau makna manusiawinya ikut berperan. Pekerjaan yang Tuhan lakukan adalah yang paling sesuai; Dia sama sekali tidak akan mengajukan klaim yang palsu terhadap makhluk apa pun. Sekarang ini ada banyak orang yang tidak mampu memahami tempat tujuan masa depan manusia dan yang tidak memercayai firman yang Kuucapkan. Semua orang yang tidak percaya, serta mereka yang tidak melakukan kebenaran, adalah setan-setan!

Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 598

Saat ini, mereka yang mencari dan mereka yang tidak mencari adalah dua jenis orang yang sama sekali berbeda, yang tempat tujuannya juga sangat berbeda. Mereka yang mengejar pengetahuan akan kebenaran dan melakukan kebenaran adalah orang-orang yang akan Tuhan selamatkan. Mereka yang tidak mengenal jalan yang benar adalah setan-setan dan musuh; mereka adalah keturunan si penghulu malaikat dan akan dimusnahkan. Bahkan orang percaya saleh yang percaya kepada Tuhan yang samar—bukankah mereka juga adalah setan-setan? Orang-orang yang memiliki hati nurani yang baik tetapi tidak menerima jalan yang benar adalah setan-setan; esensi mereka esensi yang menentang Tuhan. Mereka yang tidak menerima jalan yang benar adalah mereka yang menentang Tuhan, dan sekalipun orang-orang ini menanggung banyak kesukaran, mereka tetap akan dimusnahkan. Semua orang yang tidak mau melepaskan dunia, yang tidak tahan berpisah dengan orang tua mereka, tidak sanggup untuk melepaskan diri kenikmatan daging mereka sendiri adalah ketidaktaatan kepada Tuhan, dan semuanya akan menjadi objek pemusnahan. Siapa pun yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi adalah orang jahat dan, terlebih lagi, akan dimusnahkan. Mereka yang beriman tetapi tidak melakukan kebenaran, mereka yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi, dan mereka yang sama sekali tidak percaya pada keberadaan Tuhan juga akan menjadi objek pemusnahan. Semua orang yang diizinkan untuk tetap hidup adalah orang-orang yang telah mengalami penderitaan dari pemurnian dan berdiri teguh; inilah orang yang sudah benar-benar bertahan menghadapi ujian. Siapa pun yang tidak mengakui Tuhan adalah musuh; artinya, siapa pun yang tidak mengakuii Tuhan yang berinkarnasi—apakah mereka berada di dalam atau di luar aliran ini atau tidak adalah antikristus! Siapakah Iblis, siapakah setan-setan, dan siapa lagi musuh Tuhan kalau bukan para penentang yang tidak percaya kepada Tuhan? Bukankah mereka adalah orang-orang yang tidak taat kepada Tuhan? Bukankah mereka adalah orang-orang yang mengaku beriman, tetapi tidak memiliki kebenaran? Bukankah mereka adalah orang-orang yang hanya berupaya untuk memperoleh berkat tetapi tidak mampu menjadi kesaksian bagi Tuhan? Engkau masih bergaul dengan setan-setan itu sekarang dan memiliki hati nurani dan kasih terhadap mereka, tetapi dalam hal ini, bukankah engkau sedang menawarkan niat baikmu kepada Iblis? Bukankah ini dapat dianggap bersekutu dengan setan-setan? Jika orang pada zaman sekarang masih tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, dan terus secara membabi buta menjadi penuh kasih dan penyayang tanpa berniat mencari kehendak Tuhan atau mampu dengan cara apa pun menyimpan maksud-maksud Tuhan sebagai milik mereka, maka akhir hidup mereka akan menjadi lebih buruk. Siapa pun yang tidak percaya kepada Tuhan dalam daging adalah musuh Tuhan. Jika engkau dapat memiliki hati nurani dan kasih terhadap musuh, bukankah itu berarti engkau tidak memiliki rasa keadilan? Jika engkau sesuai dengan mereka yang Kubenci dan yang dengannya Aku tidak sependapat, dan tetap memiliki kasih dan perasaan pribadi terhadap mereka, bukankah itu berarti engkau tidak taat? Bukankah engkau sedang dengan sengaja menentang Tuhan? Apakah orang semacam itu memiliki kebenaran? Jika orang memiliki hati nurani terhadap musuh, kasih kepada setan-setan, dan belas kasihan kepada Iblis, bukankah itu berarti mereka dengan sengaja mengganggu pekerjaan Tuhan? Orang-orang yang hanya percaya kepada Yesus dan tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi selama akhir zaman dan mereka yang secara lisan mengaku percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi tetapi melakukan kejahatan, semuanya adalah antikristus, apalagi mereka yang tidak percaya kepada Tuhan. Semua orang ini akan menjadi objek pemusnahan. Standar yang dipergunakan manusia untuk menghakimi manusia lain didasarkan pada perilakunya; orang yang perilakunya baik adalah orang benar, sementara orang yang perilakunya keji adalah orang jahat. Standar yang Tuhan pakai untuk menghakimi manusia didasarkan pada apakah esensi mereka tunduk kepada-Nya atau tidak; orang yang tunduk kepada Tuhan adalah orang benar, sedangkan orang yang tidak tunduk kepada Tuhan adalah musuh dan orang jahat, terlepas dari apakah perilaku orang ini baik atau buruk dan terlepas dari apakah ucapan orang ini benar atau salah. Sebagian orang ingin menggunakan perbuatan baik untuk mendapatkan tempat tujuan yang baik di masa depan, dan sebagian orang ingin menggunakan ucapan yang baik untuk mendapatkan tempat tujuan yang baik. Semua orang secara keliru percaya bahwa Tuhan menentukan kesudahan manusia setelah melihat perilaku mereka atau setelah mendengar ucapan mereka; oleh karena itu banyak orang ingin memanfaatkan ini untuk menipu Tuhan agar memberi mereka kemurahan sesaat. Di masa depan, orang-orang yang akan selamat dalam keadaan beristirahat semuanya telah mengalami hari kesengsaraan dan juga telah menjadi kesaksian bagi Tuhan; mereka semua akan menjadi orang-orang yang telah memenuhi tugas mereka dan telah dengan sengaja tunduk kepada Tuhan. Orang-orang yang hanya ingin menggunakan kesempatan untuk melakukan pelayanan dengan niat untuk menghindari melakukan kebenaran tidak akan diizinkan untuk tetap hidup. Tuhan memiliki standar yang sesuai untuk mengatur kesudahan setiap individu; Dia tidak hanya membuat keputusan ini berdasarkan pada perkataan dan perilaku seseorang, Dia juga tidak membuat keputusan ini berdasarkan pada bagaimana orang berperilaku selama satu periode waktu. Dia sama sekali tidak akan bersikap toleran terhadap semua perilaku jahat seseorang dengan memperhatikan pelayanan masa lalu mereka kepada-Nya. Dia juga tidak akan membiarkan dia tetap hidup karena satu kali pengorbanan yang dia lakukan bagi Tuhan. Tak seorang pun dapat menghindari pembalasan atas kejahatan mereka, dan tak seorang pun dapat menutupi perilaku jahat mereka dan dengan demikian menghindari siksaan pemusnahan. Jika orang-orang dapat dengan sungguh-sungguh memenuhi tugasnya sendiri, itu berarti mereka selamanya setia kepada Tuhan dan tidak mencari upah, terlepas dari apakah mereka menerima berkat atau menderita kemalangan. Jika orang setia kepada Tuhan ketika mereka melihat berkat, tetapi kehilangan kesetiaan ketika mereka tidak dapat melihat berkat apa pun, dan pada akhirnya, jika mereka tidak dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan atau memenuhi tugas-tugas yang menjadi kewajiban mereka, maka mereka akan tetap menjadi objek pemusnahan meskipun mereka pernah memberikan pelayanan kepada Tuhan dengan setia. Singkatnya, orang-orang jahat tidak dapat tetap hidup sampai kekekalan, dan mereka juga tidak dapat masuk ke tempat perhentian; hanya orang benar yang merupakan tuan atas tempat perhentian. Setelah umat manusia masuk ke jalur yang benar, mereka akan memiliki kehidupan manusia yang normal. Mereka semua akan melakukan tugas mereka masing-masing dan benar-benar setia kepada Tuhan. Mereka akan sepenuhnya membuang ketidaktaatan dan watak rusak mereka, dan mereka akan hidup bagi Tuhan dan karena Tuhan, tanpa ketidaktaatan dan penentangan. Mereka semua akan mampu sepenuhnya tunduk kepada Tuhan. Ini akan menjadi kehidupan Tuhan dan manusia; ini akan menjadi kehidupan kerajaan, dan ini akan menjadi kehidupan tempat perhentian.

Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 599

Mereka yang membawa anak-anak dan kerabat mereka yang sama sekali tidak percaya kepada Tuhan ke dalam gereja semuanya bersikap sangat egois, dan mereka hanya menunjukkan kebaikan. Orang-orang ini hanya berfokus untuk bersikap penuh kasih, tanpa menghiraukan apakah mereka percaya atau tidak dan tanpa menghiraukan apakah itu adalah kehendak Tuhan atau bukan. Sebagian orang membawa istri mereka ke hadapan Tuhan, atau membawa orang tua mereka ke hadapan Tuhan, dan apakah Roh Kudus setuju atau tidak dengan ini atau sedang bekerja di dalam diri mereka, mereka secara membabi buta "mengadopsi orang-orang berbakat" bagi Tuhan. Anfaat apa yang mungkin dapat diperoleh dari memberikan kebaikan kepada orang-orang yang tidak percaya ini? Bahkan seandainya mereka, yang tanpa kehadiran Roh Kudus, bergumul untuk mengikuti Tuhan, mereka tetap tidak dapat diselamatkan seperti yang mungkin diyakini orang. Mereka yang dapat menerima keselamatan sebenarnya tidak mudah didapatkan. Orang-orang yang belum mengalami pekerjaan Roh Kudus dan ujian, serta belum disempurnakan oleh Tuhan yang berinkarnasi, sama sekali tidak dapat disempurnakan. Oleh karena itu, dari saat mereka mulai mengikuti Tuhan secara status, orang-orang itu tidak memiliki kehadiran Roh Kudus. Mengingat kondisi dan keadaan mereka yang sebenarnya, mereka sama sekali tidak dapat disempurnakan. Karena itu, Roh Kudus memutuskan untuk tidak mencurahkan terlalu banyak energi untuk mereka, dan Dia juga tidak memberikan pencerahan atau membimbing mereka dengan cara apa pun; Dia hanya mengizinkan mereka untuk mengikuti, dan pada akhirnya mengungkapkan kesudahan mereka—ini sudah cukup. Antusiasme dan niat manusia berasal dari Iblis, dan hal-hal ini sama sekali tidak dapat menyelesaikan pekerjaan Roh Kudus. Seperti apa pun orang itu, mereka harus memiliki pekerjaan Roh Kudus. Dapatkah manusia membuat manusia sempurna? Mengapa suami mengasihi istrinya? Dan mengapa istri mengasihi suaminya? Mengapa anak-anak berbakti kepada orang tuanya? Mengapa orang tua menyayangi anak-anak mereka? Niat macam apa yang sebenarnya dimiliki orang? Bukankah niat mereka adalah untuk memuaskan rencana dan keinginan egois mereka sendiri? Apakah mereka benar-benar bermaksud untuk bertindak demi rencana pengelolaan Tuhan? Apakah mereka benar-benar bertindak demi pekerjaan Tuhan? Apakah niat mereka adalah untuk memenuhi tugas makhluk ciptaan? Mereka yang, sejak saat mereka mulai percaya kepada Tuhan, tidak bisa mendapatkan kehadiran Roh Kudus, tidak pernah bisa mendapatkan pekerjaan Roh Kudus; orang-orang ini telah ditetapkan sebagai objek untuk dimusnahkan. Sebesar apa pun kasih yang dimiliki orang bagi mereka, itu tidak dapat menggantikan pekerjaan Roh Kudus. Antusiasme dan kasih manusia merepresentasikan niat manusia, tetapi tidak dapat merepresentasikan niat Tuhan, dan juga tidak dapat menggantikan pekerjaan Tuhan. Bahkan jika orang memberikan kasih atau belas kasihan sebanyak mungkin kepada orang-orang yang secara status percaya kepada Tuhan dan berpura-pura mengikuti Dia tanpa mengetahui apa sebenarnya arti percaya kepada Tuhan, mereka tetap tidak akan memperoleh simpati Tuhan ataupun mendapatkan pekerjaan Roh Kudus. Bahkan jika orang-orang yang dengan tulus mengikuti Tuhan memiliki kualitas yang rendah dan tidak mampu memahami banyak kebenaran, mereka terkadang masih bisa mendapatkan pekerjaan Roh Kudus; tetapi mereka yang memiliki kualitas yang cukup bagus, tetapi tidak dengan tulus percaya, mereka sama sekali tidak bisa memperoleh kehadiran Roh Kudus. Sama sekali tidak ada kemungkinan untuk diselamatkan dengan orang-orang semacam itu. Sekalipun mereka membaca firman Tuhan atau terkadang mendengarkan khotbah atau menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan, pada akhirnya mereka tidak akan dapat tetap hidup sampai waktu perhentian. Apakah orang mencari dengan sungguh-sungguh atau tidak bukanlah ditentukan oleh bagaimana orang lain menilai mereka atau bagaimana orang di sekitar memandang mereka, tetapi ditentukan oleh apakah Roh Kudus bekerja dalam diri mereka atau tidak dan apakah mereka mendapatkan kehadiran Roh Kudus atau tidak. Selain itu, itu tergantung pada apakah watak mereka berubah atau tidak dan pada apakah mereka memperoleh pengetahuan tentang Tuhan atau tidak setelah mengalami pekerjaan Roh Kudus selama jangka waktu tertentu. Jika Roh Kudus bekerja dalam diri seseorang, watak orang ini akan berangsur-angsur berubah, dan sudut pandang mereka mengenai kepercayaan kepada Tuhan pun akan berangsur-angsur menjadi semakin murni. Terlepas dari berapa lama orang mengikuti Tuhan, asalkan mereka telah berubah, ini berarti Roh Kudus bekerja dalam diri mereka. Jika mereka belum berubah, ini berarti Roh Kudus tidak bekerja dalam diri mereka. Bahkan jika orang-orang ini memberikan pelayanan, yang mendorong mereka untuk melakukannya adalah keinginan untuk mendapatkan keberuntungan. Hanya melakukan pelayanan sesekali tidak dapat menggantikan mengalami perubahan dalam watak mereka. Pada akhirnya mereka tetap akan dimusnahkan, karena di dalam kerajaan tidak akan diperlukan adanya para pelaku pelayanan, juga tidak akan diperlukan adanya siapa pun yang wataknya belum berubah untuk melayani mereka yang telah disempurnakan dan yang setia kepada Tuhan. Perkataan yang diucapkan di masa lalu yang mengatakan, "Ketika orang percaya kepada Tuhan, keberuntungan pun tersenyum kepada seluruh keluarganya", hanya cocok untuk Zaman Kasih Karunia, tetapi tidak ada hubungannya dengan tempat tujuan manusia. Perkataan tersebut hanya cocok untuk sebuah tahap selama Zaman Kasih Karunia. Makna sebenarnya dari perkataan ini ditujukan pada damai sejahtera dan berkat-berkat materi yang orang nikmati; perkataan itu bukan memiliki arti bahwa seluruh keluarga dari orang yang percaya kepada Tuhan akan diselamatkan, juga bukan berarti bahwa ketika seseorang mendapatkan keberuntungan, seluruh keluarga orang itu juga akan dibawa ke tempat perhentian. Apakah orang menerima berkat atau menderita kemalangan, itu ditentukan berdasarkan pada esensi orang, bukan ditentukan berdasarkan pada esensi umum yang mungkin dirinya dan orang lain miliki. Pepatah atau aturan semacam itu sama sekali tidak memiliki tempat dalam kerajaan. Jika orang pada akhirnya mampu tetap hidup, itu karena dia telah memenuhi tuntutan Tuhan, dan jika mereka pada akhirnya tidak mampu tetap hidup hingga waktu perhentian, itu karena mereka tidak taat kepada Tuhan dan belum memuaskan tuntutan Tuhan. Semua orang memiliki tempat tujuan yang sesuai. Tempat tujuan ini ditentukan berdasarkan pada esensi masing-masing orang, dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan orang lain. Perilaku jahat seorang anak tidak dapat dialihkan kepada orang tuanya, dan kebenaran seorang anak tidak dapat dibagikan kepada orang tuanya. Perilaku jahat orang tua tidak dapat dialihkan kepada anak-anaknya, dan kebenaran orang tua tidak dapat dibagikan kepada anak-anaknya. Setiap orang menanggung dosanya masing-masing, dan setiap orang menikmati keberuntungannya masing-masing. Tak seorang pun dapat menggantikan orang lain; inilah keadilan. Dari sudut pandang manusia, jika orang tua mendapatkan keberuntungan, anak-anak mereka pun seharusnya bisa mendapatkannya, dan jika anak-anak melakukan kejahatan, orang tua mereka harus menebus dosa mereka. Inilah sudut pandang manusia dan cara manusia melakukan sesuatu; ini bukan sudut pandang Tuhan. Kesudahan setiap orang ditentukan berdasarkan esensi yang berasal dari perilaku mereka, dan hal itu selalu ditentukan dengan tepat. Tak seorang pun dapat menanggung dosa orang lain; terlebih lagi, tak seorang pun dapat menerima hukuman menggantikan orang lain. Hal ini mutlak. Kepedulian orang tua kepada anak-anaknya tidak menunjukkan bahwa mereka dapat melakukan perbuatan benar menggantikan anak-anak mereka, begitu pula kasih sayang anak kepada orang tuanya bukan berarti mereka dapat melakukan perbuatan benar menggantikan orang tua mereka. Inilah makna sebenarnya di balik firman, "Kalau ada dua orang di ladang, yang satu akan diambil, dan yang satu ditinggalkan. Dua wanita yang sedang menggiling di pengirikan; yang satu akan diambil, dan yang lain ditinggalkan." Tak seorang pun dapat membawa anak-anak mereka yang melakukan kejahatan ke tempat perhentian berdasarkan kasih mereka yang dalam terhadap anak-anak mereka, dan tak seorang pun dapat membawa istri (atau suami) mereka ke tempat perhentian berdasarkan perilaku mereka yang benar. Ini adalah ketetapan administratif; tidak ada pengecualian bagi siapa pun. Pada akhirnya, para pelaku kebenaran adalah para pelaku kebenaran, dan para pelaku kejahatan adalah para pelaku kejahatan. Orang benar pada akhirnya akan dibiarkan hidup, sementara para pelaku kejahatan akan dimusnahkan. Orang yang kudus adalah kudus; mereka tidak najis. Orang yang najis adalah najis, dan tidak ada sedikit pun di dalam diri mereka yang kudus. Orang-orang yang akan dimusnahkan adalah semua orang fasik, dan yang akan selamat adalah semua orang benar—bahkan jika anak-anak orang jahat melakukan perbuatan yang benar, dan bahkan jika orang tua dari orang yang benar melakukan perbuatan yang jahat. Tidak ada hubungan antara suami yang percaya dan istri yang tidak percaya, dan tidak ada hubungan antara anak yang percaya dan orang tua yang tidak percaya; mereka adalah dua jenis orang yang sama sekali bertentangan. Sebelum masuk ke tempat perhentian, orang memiliki kerabat jasmaniah, tetapi begitu masuk ke tempat perhentian, orang tidak lagi memiliki kerabat jasmaniah untuk dibicarakan. Mereka yang melakukan tugasnya adalah musuh dari mereka yang tidak melakukan tugasnya; mereka yang mengasihi Tuhan dan mereka yang membenci Tuhan bertentangan satu sama lain. Mereka yang masuk ke tempat perhentian dan mereka yang akan dimusnahkan adalah dua jenis makhluk ciptaan yang bertentangan. Makhluk ciptaan yang memenuhi tugas mereka akan mampu tetap hidup, sementara makhluk ciptaan yang tidak memenuhi tugas mereka akan menjadi objek pemusnahan; terlebih lagi, hal ini akan berlangsung selama-lamanya. Apakah engkau mengasihi suamimu demi memenuhi tugasmu sebagai makhluk ciptaan? Apakah engkau mengasihi istrimu demi memenuhi tugasmu sebagai makhluk ciptaan? Apakah engkau berbakti kepada orang tuamu yang tidak percaya demi memenuhi tugasmu sebagai makhluk ciptaan? Apakah cara pandang manusia tentang kepercayaan kepada Tuhan benar atau salah? Mengapa engkau percaya kepada Tuhan? Apa yang ingin kaudapatkan? Bagaimana engkau mengasihi Tuhan? Mereka yang tidak dapat memenuhi tugas mereka sebagai makhluk ciptaan dan tidak dapat melakukan upaya habis-habisan akan menjadi objek pemusnahan. Ada hubungan jasmaniah yang ada di antara orang-orang saat ini, juga ada hubungan darah, tetapi kelak, semua ini akan hancur. Orang percaya dan orang tidak percaya sama sekali tidak sesuai; sebaliknya mereka saling bertentangan satu sama lain. Mereka yang berada di tempat perhentian akan percaya bahwa Tuhan itu ada dan akan tunduk kepada-Nya sedangkan mereka yang tidak tunduk kepada Tuhan semuanya akan dimusnahkan. Keluarga-keluarga tidak akan ada lagi di muka bumi; bagaimana mungkin ada orang tua atau anak-anak atau hubungan antara suami dan istri? Ketidaksesuaian antara percaya dan tidak percaya akan benar-benar memutuskan hubungan jasmaniah semacam itu!

Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 600

Pada mulanya, tidak ada keluarga di antara umat manusia; hanya ada seorang laki-laki dan seorang perempuan—dua jenis manusia yang berbeda. Tidak ada negara, apalagi keluarga, tetapi sebagai akibat dari kerusakan manusia, berbagai jenis manusia mengelompokkan dirinya ke dalam kelompok kekerabatan, yang kemudian berkembang menjadi negara dan bangsa. Negara dan bangsa ini terdiri dari keluarga-keluarga kecil, dan dengan cara ini, berbagai jenis manusia tersebar di antara berbagai ras berdasarkan perbedaan bahasa dan batasan-batasan wilayah. Sebenarnya, berapapun banyaknya ras yang mungkin ada di dunia, umat manusia hanya memiliki satu nenek moyang. Pada mulanya, hanya ada dua jenis manusia, dan kedua jenis ini adalah laki-laki dan perempuan. Namun, karena perkembangan pekerjaan Tuhan, pergerakan sejarah, dan perubahan geografis, hingga ke tingkat yang beragam, kedua jenis manusia ini berkembang menjadi jauh lebih banyak jenis manusia. Pada dasarnya, terlepas dari seberapa banyak ras umat manusia yang mungkin membentuk umat manusia, semua manusia tetaplah ciptaan Tuhan. Apa pun rasnya, semua manusia adalah makhluk ciptaan-Nya; mereka semua adalah keturunan Adam dan Hawa. Meskipun tidak dibuat oleh tangan Tuhan, mereka adalah keturunan Adam dan Hawa, yang Tuhan ciptakan secara pribadi. Termasuk jenis apa pun manusia, mereka semua adalah makhluk ciptaan-Nya; karena mereka termasuk umat manusia, yang diciptakan oleh Tuhan, tempat tujuan mereka pun merupakan tempat yang seharusnya dimiliki oleh umat manusia, dan mereka telah dibagi menurut peraturan yang mengatur umat manusia. Artinya, semua pelaku kejahatan dan semua orang benar, bagaimanapun juga, adalah makhluk ciptaan. Makhluk ciptaan yang melakukan kejahatan pada akhirnya akan dimusnahkan, dan makhluk ciptaan yang melakukan kebenaran akan selamat. Ini adalah pengaturan yang paling sesuai bagi kedua jenis makhluk ciptaan ini. Para pelaku kejahatan, oleh karena ketidaktaatan mereka, tidak dapat menyangkal bahwa mereka adalah ciptaan Tuhan, mereka telah ditangkap oleh Iblis, dan oleh karena itu tidak dapat diselamatkan. Makhluk ciptaan yang berperilaku benar, berdasarkan fakta bahwa mereka akan selamat, tidak menyangkal bahwa mereka telah diciptakan oleh Tuhan tetapi telah menerima keselamatan setelah mereka dirusak oleh Iblis. Para pelaku kejahatan adalah makhluk ciptaan yang tidak taat kepada Tuhan; mereka adalah makhluk ciptaan yang tidak dapat diselamatkan dan telah sepenuhnya ditangkap oleh Iblis. Orang-orang yang melakukan kejahatan adalah manusia juga; mereka adalah orang-orang yang telah dirusak secara ekstrem, dan yang tidak dapat diselamatkan. Sama seperti mereka juga adalah makhluk ciptaan, orang-orang yang berperilaku benar pun telah dirusak, tetapi mereka adalah orang-orang yang mau melepaskan diri dari watak mereka yang rusak dan telah menjadi mampu tunduk kepada Tuhan. Orang yang berperilaku benar tidak penuh dengan kebenaran; sebaliknya, mereka telah menerima keselamatan dan terbebas dari watak mereka yang rusak; mereka dapat tunduk kepada Tuhan. Mereka akan berdiri teguh pada akhirnya, meskipun itu bukan berarti bahwa mereka tidak pernah dirusak oleh Iblis. Setelah pekerjaan Tuhan berakhir, di antara semua ciptaan-Nya, akan ada yang dimusnahkan dan akan ada yang selamat. Inilah kecenderungan yang tak terelakkan dalam pekerjaan pengelolaan-Nya, tak seorang pun dapat menyangkal hal ini. Para pelaku kejahatan tidak diizinkan untuk tetap hidup; mereka yang tunduk dan mengikuti Tuhan sampai pada akhirnya pasti akan selamat. Karena pekerjaan ini adalah pekerjaan pengelolaan umat manusia, akan ada orang-orang yang tetap hidup dan akan ada orang-orang yang disingkirkan. Ini adalah kesudahan yang berbeda bagi berbagai jenis manusia, dan inilah pengaturan yang paling sesuai bagi makhluk ciptaan-Nya. Pengaturan Tuhan yang terakhir bagi umat manusia adalah memisahkan mereka dengan memecah belah keluarga, menghancurkan bangsa, dan melenyapkan batas negara dalam pengaturan tanpa keluarga dan batas negara, karena manusia, bagaimanapun juga, adalah keturunan dari satu nenek moyang dan merupakan ciptaan Tuhan. Singkatnya, makhluk ciptaan yang melakukan kejahatan akan dimusnahkan, dan makhluk ciptaan yang menaati Tuhan akan tetap hidup. Dengan cara ini, tidak akan ada keluarga, tidak ada negara, dan terutama tidak ada bangsa di tempat perhentian di masa depan; jenis manusia ini adalah jenis manusia yang paling kudus. Adam dan Hawa pada mulanya diciptakan sehingga manusia dapat memelihara segala sesuatu di muka bumi; manusia pada mulanya merupakan tuan atas segala sesuatu. Maksud Yahweh dalam menciptakan manusia adalah untuk membiarkan mereka ada di muka bumi dan mengurus segala sesuatu yang ada di atasnya, karena manusia pada mulanya tidak dirusak dan tidak mampu melakukan kejahatan. Namun, setelah manusia dirusak, mereka tidak lagi menjadi pengelola atas segala sesuatu. Dan tujuan keselamatan Tuhan adalah untuk memulihkan fungsi ini dalam diri manusia, untuk memulihkan nalar dan ketaatannya yang semula; umat manusia di tempat perhentian akan menjadi gambaran dari hasil yang ingin dicapai dalam pekerjaan penyelamatan-Nya. Meskipun kehidupan di sana tidak akan sama seperti kehidupan di Taman Eden, esensinya tetap sama; umat manusia tidak lagi hanya akan menjadi diri mereka yang tidak rusak seperti sebelumnya, melainkan adalah umat manusia yang menjadi rusak dan kemudian menerima keselamatan. Orang-orang yang telah menerima keselamatan ini pada akhirnya (yaitu setelah pekerjaan Tuhan selesai) akan masuk ke tempat perhentian. Demikian juga, kesudahan mereka yang telah dihukum juga akan sepenuhnya diungkapkan pada akhirnya, dan mereka hanya akan dimusnahkan setelah pekerjaan Tuhan selesai. Dengan kata lain, setelah pekerjaan-Nya selesai, para pelaku kejahatan dan mereka yang telah diselamatkan itu semuanya akan diungkapkan, karena pekerjaan pengungkapan semua jenis manusia (apakah mereka adalah para pelaku kejahatan atau orang-orang yang diselamatkan) akan dilakukan atas semua manusia secara bersamaan. Para pelaku kejahatan akan disingkirkan, dan mereka yang diizinkan untuk tetap hidup akan diungkapkan secara bersamaan. Oleh karena itu, kesudahan semua jenis manusia akan diungkapkan secara bersamaan. Tuhan tidak akan mengizinkan sekelompok orang yang telah diselamatkan untuk masuk ke tempat perhentian sebelum menyingkirkan para pelaku kejahatan dan menghakimi atau menghukum mereka sedikit demi sedikit; itu tidak akan sejalan dengan fakta. Ketika para pelaku kejahatan dimusnahkan dan mereka yang selamat masuk ke tempat perhentian, pekerjaan Tuhan di seluruh alam semesta akan selesai. Tidak akan ada urutan prioritas di antara mereka yang menerima berkat dan mereka yang menderita kemalangan; mereka yang menerima berkat akan hidup untuk selamanya, sementara mereka yang menderita kemalangan akan binasa untuk selamanya. Kedua langkah pekerjaan ini akan diselesaikan secara bersamaan. Justru karena adanya orang-orang yang tidak taat maka kebenaran orang-orang yang tunduk akan diungkapkan, dan justru karena adanya orang-orang yang telah menerima berkat maka kemalangan yang diderita orang-orang jahat akibat perilaku mereka yang jahat akan diungkapkan. Jika Tuhan tidak mengungkapkan para pelaku kejahatan, mereka yang tunduk kepada Tuhan dengan tulus tidak akan pernah melihat matahari; jika Tuhan tidak membawa mereka yang tunduk kepada-Nya ke tempat tujuan yang sesuai, mereka yang tidak taat kepada Tuhan tidak akan dapat menerima balasan mereka yang setimpal. Inilah proses pekerjaan-Nya. Jika Dia tidak melakukan pekerjaan menghukum orang yang jahat dan memberi upah kepada orang yang baik, makhluk ciptaan-Nya tidak akan pernah dapat masuk ke tempat tujuannya masing-masing. Begitu manusia telah masuk ke tempat perhentian, para pelaku kejahatan akan dimusnahkan dan semua umat manusia akan masuk ke jalur yang benar; semua jenis orang akan bersama dengan jenisnya masing-masing sesuai dengan fungsi yang harus mereka jalankan. Hanya ini yang akan menjadi hari perhentian umat manusia, ini akan menjadi kecenderungan yang tak terelakkan bagi perkembangan umat manusia, dan ketika umat manusia masuk ke tempat perhentian barulah pencapaian besar dan terakhir Tuhan akan mencapai penyelesaiannya; ini akan menjadi bagian terakhir dari pekerjaan-Nya. Pekerjaan ini akan mengakhiri seluruh kehidupan jasmaniah umat manusia yang merosot, serta kehidupan umat manusia yang rusak. Sejak saat itu, umat manusia akan masuk ke dunia yang baru. Meskipun semua manusia hidup dalam daging, terdapat perbedaan yang signifikan antara esensi kehidupan dengan esensi kehidupan manusia yang rusak. Makna penting keberadaan dan makna penting keberadaan umat manusia yang rusak juga berbeda. Meskipun ini tidak akan menjadi kehidupan dari jenis manusia yang baru, dapat dikatakan bahwa ini adalah kehidupan umat manusia yang telah menerima keselamatan, serta suatu kehidupan di mana kemanusiaan dan nalar telah didapatkan kembali. Inilah orang-orang yang pernah tidak taat kepada Tuhan, yang telah ditaklukkan oleh Tuhan dan kemudian diselamatkan oleh-Nya; inilah orang-orang yang dahulu mempermalukan Tuhan dan kemudian menjadi kesaksian bagi Dia. Keberadaan mereka, setelah menjalani dan bertahan dalam ujian-Nya, adalah keberadaan yang paling bermakna; mereka adalah orang-orang yang menjadi kesaksian bagi Tuhan di hadapan Iblis, dan adalah orang-orang yang layak untuk hidup. Orang-orang yang akan dimusnahkan adalah mereka yang tidak dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan dan tidak layak untuk terus hidup. Kemusnahan mereka adalah akibat dari perilaku mereka yang jahat, dan kebinasaan seperti itu adalah tempat tujuan terbaik bagi mereka. Ketika kelak manusia memasuki dunia yang indah, tidak akan ada lagi hubungan antara suami dan istri, antara ayah dan anak perempuan atau antara ibu dan anak laki-laki seperti yang dibayangkan orang akan mereka temukan. Pada waktu itu, setiap manusia akan mengikuti jenisnya masing-masing, dan keluarga akan telah dicerai-beraikan. Setelah gagal sepenuhnya, Iblis tidak akan pernah lagi mengganggu umat manusia, dan manusia tidak akan lagi memiliki watak Iblis yang rusak dalam dirinya. Orang-orang yang tidak taat sudah akan dimusnahkan, dan hanya mereka yang tunduk yang akan tetap hidup. Dan dengan demikian, sangat sedikit keluarga yang akan selamat secara utuh; bagaimana mungkin hubungan jasmaniah bisa terus ada? Kehidupan jasmaniah manusia di masa lalu akan sepenuhnya dilarang; lalu bagaimana bisa hubungan jasmaniah ada di antara manusia? Tanpa watak rusak yang jahat, kehidupan manusia tidak akan seperti kehidupan yang lama di masa lalu, tetapi menjadi sebuah kehidupan yang baru. Orang tua akan kehilangan anak-anak, dan anak-anak akan kehilangan orang tua. Suami akan kehilangan istri dan istri akan kehilangan suami. Hubungan jasmaniah saat ini ada di antara orang-orang, tetapi itu tidak akan ada lagi setelah semua orang masuk ke tempat perhentian. Hanya manusia jenis inilah yang akan memiliki kebenaran dan kekudusan; hanya manusia semacam inilah yang bisa menyembah Tuhan.

Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 601

Tuhan menciptakan manusia dan menempatkan mereka di bumi, dan Dia telah membimbing mereka sejak saat itu. Lalu Dia menyelamatkan manusia dan menjadi korban penghapus dosa bagi manusia. Pada akhirnya, Dia masih harus menaklukkan manusia, menyelamatkan mereka sepenuhnya, dan memulihkan gambar asli mereka. Inilah pekerjaan yang telah dilakukan-Nya sejak awal—memulihkan manusia kepada rupa dan gambar aslinya. Tuhan akan membangun kerajaan-Nya dan memulihkan gambar asli manusia, yang artinya Dia akan memulihkan otoritas-Nya di bumi dan di antara segala ciptaan. Manusia kehilangan hati mereka yang takut akan Tuhan serta fungsi yang ada pada makhluk ciptaan Tuhan setelah dirusak oleh Iblis, dengan demikian menjadi musuh yang tidak taat kepada-Nya. Manusia telah hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis dan mengikuti perintahnya; karenanya, Tuhan tidak mungkin bekerja di antara ciptaan-Nya, dan menjadi semakin tidak dapat memperoleh rasa hormat yang takut akan Dia dari ciptaan-Nya. Manusia diciptakan oleh Tuhan dan harus menyembah-Nya, tetapi mereka sebenarnya berpaling dari-Nya dan malah menyembah Iblis. Iblis menjadi berhala di hati manusia. Dengan demikian, Tuhan kehilangan kedudukan-Nya di hati manusia, yang berarti Dia kehilangan makna di balik penciptaan-Nya atas manusia. Oleh karena itu, untuk memulihkan makna di balik penciptaan-Nya atas umat manusia, Dia harus memulihkan gambar asli manusia dan membebaskan mereka dari watak rusaknya. Untuk merebut kembali manusia dari Iblis, Dia harus menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya dengan cara inilah Tuhan secara berangsur-angsur dapat memulihkan gambar dan fungsi asli manusia, dan akhirnya memulihkan kerajaan-Nya. Pemusnahan terakhir atas anak-anak durhaka itu juga akan dilakukan untuk memungkinkan manusia menyembah Tuhan dan hidup di bumi dengan lebih baik. Karena Tuhan menciptakan manusia, Dia akan membuat mereka menyembah-Nya; karena Dia ingin memulihkan fungsi asli manusia, Dia akan memulihkannya sepenuhnya, tanpa percampuran apa pun. Memulihkan otoritas-Nya berarti membuat manusia menyembah-Nya dan tunduk kepada-Nya; ini berarti Dia akan membuat manusia hidup karena Dia dan membuat musuh-musuh-Nya binasa karena otoritas-Nya. Ini berarti Tuhan akan membuat segala sesuatu tentang diri-Nya terus ada di antara manusia tanpa penentangan dari siapa pun. Kerajaan yang ingin dibangun-Nya adalah kerajaan-Nya sendiri. Manusia yang diinginkan-Nya adalah yang menyembah-Nya, yang sepenuhnya tunduk kepada-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya. Jika Tuhan tidak menyelamatkan manusia yang rusak, maka makna di balik penciptaan-Nya atas manusia akan hilang; Dia tidak akan memiliki otoritas lagi di antara manusia, dan kerajaan-Nya tidak akan ada lagi di bumi. Jika Tuhan tidak memusnahkan musuh-musuh yang tidak taat kepada-Nya itu, Dia tidak akan dapat memperoleh kemuliaan-Nya yang sempurna, ataupun membangun kerajaan-Nya di muka bumi. Semua ini akan menjadi tanda penyelesaian pekerjaan-Nya dan pencapaian besar-Nya: untuk benar-benar memusnahkan orang-orang di antara manusia yang tidak taat kepada-Nya, dan membawa mereka yang telah disempurnakan ke tempat perhentian. Saat manusia telah dipulihkan kepada gambar aslinya, dan saat mereka dapat memenuhi tugasnya masing-masing, menjaga posisinya yang semestinya dan tunduk pada semua pengaturan Tuhan, Dia akan mendapatkan sekelompok orang di bumi yang menyembah-Nya, dan Dia juga akan membangun kerajaan di muka bumi yang menyembah-Nya. Dia akan meraih kemenangan kekal di atas bumi, dan mereka yang menentang-Nya akan binasa selamanya. Ini akan memulihkan maksud-Nya yang semula dalam menciptakan manusia; ini akan memulihkan tujuan-Nya dalam menciptakan segala sesuatu, dan ini juga akan memulihkan otoritas-Nya di bumi, di antara segala sesuatu, dan di antara musuh-musuh-Nya. Semua ini akan menjadi lambang kemenangan telak-Nya. Sejak saat itu, manusia akan masuk ke tempat perhentian dan memulai kehidupan yang berada di jalur yang benar. Tuhan juga akan masuk ke tempat perhentian kekal bersama manusia, dan masuk ke dalam kehidupan kekal bersama manusia. Kekotoran dan ketidaktaatan di muka bumi akan lenyap, dan semua ratapan akan lenyap, dan segala sesuatu di dunia ini yang menentang Tuhan akan lenyap. Hanya Tuhan dan orang-orang yang telah diselamatkan-Nya yang akan tinggal tetap; hanya ciptaan-Nya yang tetap hidup.

Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 602

Manusia akan dilengkapi sepenuhnya pada Zaman Kerajaan. Setelah pekerjaan penaklukan, manusia akan menjalani pemurnian dan kesengsaraan. Mereka yang menang dan menjadi kesaksian selama kesengsaraan ini adalah orang-orang yang pada akhirnya akan dilengkapi; merekalah para pemenang itu. Selama masa kesengsaraan ini, manusia harus menerima pemurnian ini, dan pemurnian ini adalah pemurnian yang terakhir dalam pekerjaan Tuhan. Inilah terakhir kalinya manusia akan dimurnikan sebelum penuntasan seluruh pekerjaan pengelolaan Tuhan, dan semua orang yang mengikut Tuhan harus menerima ujian terakhir ini, dan mereka harus menerima pemurnian yang terakhir ini. Mereka yang dilanda kesengsaraan tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus dan tuntunan Tuhan, tetapi mereka yang telah benar-benar ditaklukkan dan yang sungguh-sungguh mencari Tuhan pada akhirnya akan berdiri teguh; mereka inilah orang-orang yang memiliki kemanusiaan, dan yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Apa pun yang Tuhan lakukan, para pemenang ini tidak akan kehilangan visi dan akan tetap melakukan kebenaran tanpa gagal dalam kesaksian mereka. Merekalah yang pada akhirnya akan keluar dari kesengsaraan besar. Meskipun orang-orang yang mengambil keuntungan dari kesusahan orang lain masih bisa mendompleng saat ini, tak seorang pun bisa lolos dari kesengsaraan terakhir ini, dan tak seorang pun bisa lolos dari ujian terakhir ini. Bagi mereka yang menang, kesengsaraan seperti itu adalah pemurnian yang luar biasa; tetapi bagi mereka yang mengambil keuntungan dari kesusahan orang lain, itu adalah pekerjaan pemusnahan total. Bagaimanapun mereka diuji, kesetiaan mereka yang memiliki Tuhan di dalam hatinya tetap tidak berubah; tetapi bagi mereka yang tidak memiliki Tuhan di dalam hatinya, begitu pekerjaan Tuhan tidak menguntungkan bagi dagingnya, mereka berubah pandangan tentang Tuhan dan bahkan meninggalkan Tuhan. Itulah orang-orang yang tidak akan tetap bertahan sampai pada akhirnya, yang hanya mencari berkat Tuhan tanpa memiliki kerinduan untuk mengorbankan diri kepada Tuhan dan menyerahkan hidupnya bagi Tuhan. Orang-orang hina semacam itu semuanya akan dibuang ketika pekerjaan Tuhan berakhir, dan sama sekali tidak layak dikasihani. Mereka yang tidak memiliki kemanusiaan tidak mampu bersungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Ketika situasinya aman dan terjamin, atau ketika mereka bisa mendapatkan keuntungan, mereka taat sepenuhnya kepada Tuhan, tetapi begitu keinginan mereka tidak terkabul atau akhirnya ditolak, mereka langsung memberontak. Bahkan hanya dalam waktu semalam, mereka bisa berubah dari sosok manusia yang penuh senyum dan "baik hati" menjadi pembunuh berwajah buruk yang kejam, yang tiba-tiba memperlakukan orang yang memberi kebaikan kepada mereka di masa lalu sebagai musuh bebuyutan, tanpa sebab atau alasan. Jika setan-setan ini tidak diusir keluar, setan-setan yang bisa membunuh tanpa ragu ini, bukankah mereka akan menjadi bahaya yang tersembunyi? Pekerjaan penyelamatan manusia tidak dicapai setelah selesainya pekerjaan penaklukan. Meskipun pekerjaan penaklukan telah selesai, pekerjaan pemurnian manusia belum selesai; pekerjaan seperti ini hanya akan selesai setelah manusia sepenuhnya disucikan, setelah mereka yang sungguh-sungguh tunduk kepada Tuhan dilengkapi, dan setelah para penyamar yang tidak memiliki Tuhan di hatinya itu disingkirkan. Mereka yang tidak memuaskan Tuhan di tahap akhir pekerjaan-Nya akan disingkirkan sepenuhnya, dan mereka yang disingkirkan ini adalah milik Iblis. Karena mereka tidak mampu memuaskan Tuhan, mereka memberontak terhadap Tuhan, dan meskipun orang-orang ini mengikuti Tuhan sekarang ini, itu tidak membuktikan bahwa mereka adalah orang-orang yang pada akhirnya akan bertahan. Dalam firman bahwa "mereka yang mengikut Tuhan sampai akhir akan menerima keselamatan", arti kata "mengikut" adalah berdiri teguh di tengah kesengsaraan. Pada zaman sekarang, banyak orang menganggap mengikut Tuhan itu mudah, tetapi ketika pekerjaan Tuhan akan segera berakhir, engkau akan mengetahui arti "mengikut" yang sebenarnya. Hanya karena engkau masih mampu mengikut Tuhan sekarang ini setelah ditaklukkan, ini tidak membuktikan bahwa engkau adalah salah seorang dari antara mereka yang akan disempurnakan. Mereka yang tidak mampu bertahan dalam ujian, yang tidak mampu menang di tengah kesengsaraan, pada akhirnya tidak akan mampu berdiri teguh, sehingga tidak mampu pula mengikut Tuhan sampai akhirnya. Mereka yang sungguh-sungguh mengikut Tuhan mampu bertahan dalam ujian mereka, sedangkan mereka yang tidak sungguh-sungguh mengikut Tuhan tidak sanggup bertahan dalam ujian apa pun dari Tuhan. Cepat atau lambat, mereka akan disingkirkan, sedangkan para pemenang akan tetap tinggal di dalam kerajaan. Apakah manusia sungguh-sungguh mencari Tuhan atau tidak, itu ditentukan oleh ujian terhadap pekerjaannya, yaitu oleh ujian dari Tuhan, dan ini tidak ada kaitannya dengan keputusan manusia itu sendiri. Tuhan tidak menolak siapa pun begitu saja; segala yang Dia lakukan adalah untuk meyakinkan manusia sepenuhnya. Dia tidak melakukan apa pun yang tidak terlihat oleh manusia, atau pekerjaan apa pun yang tidak dapat meyakinkan manusia. Apakah keyakinan manusia itu benar atau salah dibuktikan oleh fakta dan tidak bisa ditentukan oleh manusia. Memang benar bahwa "gandum tidak bisa diubah menjadi lalang dan lalang tidak bisa diubah menjadi gandum". Semua orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan pada akhirnya akan tetap tinggal di dalam kerajaan, dan Tuhan tidak akan salah memperlakukan siapa pun yang sungguh-sungguh mengasihi Dia. Berdasarkan fungsi dan kesaksian mereka yang berbeda-beda, para pemenang di dalam kerajaan akan melayani sebagai imam atau pengikut, dan semua orang yang telah menang di tengah kesengsaraan akan menjadi keimamatan di dalam kerajaan. Keimamatan ini akan terbentuk ketika pekerjaan injil di seluruh alam semesta telah berakhir. Ketika saat itu tiba, hal yang harus dilakukan manusia adalah melaksanakan tugasnya di dalam kerajaan Tuhan, dan hidup bersama dengan Tuhan di dalam kerajaan. Dalam keimamatan itu akan ada imam besar dan para imam, dan sisanya akan menjadi anak-anak Tuhan dan umat Tuhan. Ini semua ditentukan oleh kesaksian mereka untuk Tuhan selama masa kesengsaraan; itu bukanlah gelar yang diberikan begitu saja. Begitu status manusia dikukuhkan, pekerjaan Tuhan akan berakhir, karena masing-masing orang akan digolongkan menurut jenisnya dan dikembalikan ke posisi mereka yang semula, dan ini menandakan selesainya pekerjaan Tuhan, ini adalah hasil akhir dari pekerjaan Tuhan dan penerapan manusia serta perwujudan visi pekerjaan Tuhan dan kerja sama manusia. Pada akhirnya, manusia akan menemukan perhentian di dalam kerajaan Tuhan, dan Tuhan pun akan kembali ke tempat kediaman-Nya untuk beristirahat. Ini akan menjadi hasil akhir dari 6.000 tahun kerja sama antara Tuhan dan manusia.

Dikutip dari "Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 603

Mereka di antara saudara-saudari yang selalu menyebarkan kenegatifan mereka adalah kaki tangan Iblis dan mereka mengacaukan gereja. Orang-orang seperti ini suatu hari kelak harus diusir dan disingkirkan. Dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan, jika orang tidak memiliki hati yang menghormati Tuhan, jika mereka tidak memiliki hati yang taat kepada Tuhan, mereka bukan saja tidak akan mampu melakukan pekerjaan apa pun bagi-Nya, tetapi justru sebaliknya, mereka akan menjadi orang-orang yang mengganggu pekerjaan Tuhan dan yang menentang Dia. Percaya kepada Tuhan, tetapi tidak menaati ataupun menghormati-Nya, dan malah menentang Dia, adalah hal paling memalukan sebagai orang percaya. Apabila orang-orang percaya hanya asal-asalan dan tidak menjaga perkataan dan tingkah laku mereka, sama seperti orang tidak percaya, maka mereka bahkan lebih jahat daripada orang tidak percaya; mereka tipikal setan. Mereka yang menyebarkan omongan beracun dan jahat di dalam gereja, mereka yang menyebarkan rumor, menimbulkan ketidakharmonisan, dan membentuk kelompok-kelompok ekslusif di antara saudara-saudari—mereka haruslah diusir dari gereja. Namun, karena saat ini adalah masa pekerjaan Tuhan yang berbeda, orang-orang ini dibatasi, sebab mereka pasti menghadapi penyisihan. Semua orang yang telah dirusak oleh Iblis memiliki watak yang rusak. Beberapa orang semata-mata memiliki watak yang rusak, sementara beberapa orang lainnya berbeda: mereka bukan saja memiliki watak Iblis yang rusak, tetapi natur mereka juga luar biasa jahat. Bukan saja perkataan dan perbuatan mereka menyingkapkan watak Iblis dan rusak mereka; lebih dari itu, orang-orang ini adalah Iblis si setan yang asli. Perilaku mereka mengganggu dan mengacaukan pekerjaan Tuhan, menghalangi jalan masuk saudara-saudari ke dalam kehidupan, dan menghancurkan kehidupan bergereja yang normal. Cepat atau lambat, serigala-serigala berbulu domba ini harus disingkirkan; sikap yang tak kenal ampun, sikap penolakan, harus diterapkan atas para kaki tangan Iblis ini. Hanya inilah artinya berdiri di pihak Tuhan, dan mereka yang gagal melakukannya sedang berkubang dalam lumpur bersama Iblis. Orang-orang yang dengan tulus percaya kepada Tuhan selalu memiliki Dia di dalam hati mereka, dan mereka selalu memelihara hati yang menghormati Tuhan, hati yang mengasihi Tuhan. Mereka yang percaya kepada Tuhan harus melakukan segala sesuatu dengan hati-hati dan bijaksana, dan semua yang mereka lakukan haruslah sesuai dengan tuntutan Tuhan dan mampu memuaskan hati-Nya. Mereka tidak boleh keras kepala, melakukan apa pun yang mereka sukai; itu tidak sesuai dengan tata tertib orang kudus. Orang tidak boleh mengamuk, mengibarkan panji Tuhan sembari menyombongkan diri dan menipu di mana-mana; ini adalah jenis perilaku yang paling memberontak. Keluarga mempunyai aturan mereka sendiri dan negara memiliki hukum mereka sendiri—bukankah terlebih lagi di rumah Tuhan? Bukankah standarnya bahkan lebih ketat? Bukankah bahkan ada lebih banyak ketetapan administratif? Orang bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan, tetapi ketetapan administratif Tuhan tidak dapat diubah seenaknya. Tuhan adalah Tuhan yang tidak menoleransi pelanggaran manusia; Dia adalah Tuhan yang menghukum mati manusia. Sungguhkah manusia belum mengetahui hal ini?

Dikutip dari "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 604

Setiap gereja memiliki jemaat yang mendatangkan masalah bagi gereja atau ikut campur dalam pekerjaan Tuhan. Mereka semua adalah Iblis yang telah menyusupi rumah Tuhan dengan menyamar. Orang-orang seperti itu sangat mahir bersandiwara: mereka datang dengan penuh hormat ke hadapan-Ku, menunduk dan membungkuk, hidup layaknya anjing kudisan, dan mempersembahkan "segalanya" demi mencapai tujuan pribadi mereka—tetapi di hadapan saudara-saudari, mereka menunjukkan sisi buruk mereka. Ketika melihat orang-orang yang melakukan kebenaran, mereka menyerang dan mendorong orang-orang itu agar tersingkir; ketika melihat orang-orang yang lebih hebat dari diri mereka, mereka menyanjung dan memuji orang-orang itu. Mereka berkeliaran dalam gereja. Dapat dikatakan bahwa para "perundung lokal", para "anjing piaraan" seperti ini, ada di kebanyakan gereja. Mereka bertindak jahat bersama-sama, saling mengedip dan memberi kode rahasia, dan tak seorang pun di antara mereka yang melakukan kebenaran. Siapa pun yang paling berbisa, dialah "kepala setan", dan siapa pun yang paling bergengsi, memimpin mereka, mengibarkan panji mereka tinggi-tinggi. Orang-orang ini merajalela di gereja, menyebarkan kenegatifan mereka, menghembuskan kematian, melakukan dan mengatakan apa pun sesuka mereka, dan tak seorang pun yang berani menghentikan mereka. Mereka meluap-luap dengan watak Iblis. Begitu mereka mulai menimbulkan kekacauan, hawa kematian langsung masuk ke dalam gereja. Orang-orang dalam gereja yang melakukan kebenaran disingkirkan, tidak mampu untuk memberikan yang terbaik, sementara mereka yang mengganggu gereja dan menyebarkan kematian merajalela di dalamnya—dan lebih dari itu, sebagian besar orang mengikuti mereka. Gereja seperti ini benar-benar dikuasai Iblis; Iblislah raja mereka. Apabila jemaat tidak bangkit dan menolak kepala setan ini, cepat atau lambat mereka juga akan hancur. Mulai sekarang, harus ada tindakan tegas terhadap gereja-gereja semacam ini. Jika orang-orang yang mampu melakukan sedikit kebenaran tidak berusaha untuk melakukannya, gereja itu akan dihapuskan. Jika suatu gereja tidak memiliki seorang pun yang bersedia melakukan kebenaran dan tak seorang pun yang bisa memberikan kesaksian bagi Tuhan, gereja tersebut haruslah sepenuhnya dikucilkan, dan hubungannya dengan gereja-gereja lain harus diputuskan. Ini disebut "mengubur kematian"; inilah artinya mengusir Iblis. Jika di sebuah gereja terdapat beberapa perundung lokal, dan mereka diikuti oleh "lalat-lalat kecil" yang sama sekali tidak memiliki ketajaman rohani, dan jika para jemaat, bahkan setelah memahami kebenaran, tetap tidak mampu menolak belenggu dan manipulasi dari para perundung ini, maka semua orang bodoh ini akan disingkirkan pada akhirnya. Lalat-lalat kecil ini mungkin tidak melakukan sesuatu yang mengerikan, tetapi mereka bahkan lebih curang, lebih licik, dan pintar mengelak, dan setiap orang yang seperti ini akan disingkirkan. Tak seorang pun yang akan tersisa! Orang-orang yang adalah kepunyaan Iblis akan dikembalikan kepada Iblis, sedangkan orang-orang yang adalah milik Tuhan pasti akan mencari kebenaran; ini ditentukan oleh natur mereka. Biarlah semua yang mengikuti Iblis binasa! Tidak akan ada rasa kasihan yang ditunjukkan kepada orang-orang seperti ini. Biarlah mereka yang mencari kebenaran memperoleh pemeliharaan dan biarlah mereka menikmati firman Tuhan sepuas hati mereka. Tuhan itu adil; Dia tidak akan pilih kasih kepada siapa pun. Jika engkau adalah iblis, engkau tidak akan mampu melakukan kebenaran; jika engkau adalah orang yang mencari kebenaran, engkau pasti tidak akan ditawan oleh Iblis. Ini tidak diragukan lagi.

Dikutip dari "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 605

Orang-orang yang tidak berjuang untuk maju selalu ingin orang lain menjadi negatif dan malas seperti diri mereka sendiri. Mereka yang tidak melakukan kebenaran merasa iri terhadap mereka yang melakukannya, dan selalu mencoba memperdaya mereka yang bingung dan tidak memiliki ketajaman rohani. Hal-hal yang mereka utarakan bisa menyebabkan engkau mundur, terperosok, mengalami keadaan yang tidak normal, dan dipenuhi kegelapan, serta menyebabkanmu menjadi jauh dari Tuhan, mencintai daging, dan memuaskan dirimu sendiri. Orang-orang yang tidak mencintai kebenaran dan yang selalu acuh tak acuh terhadap Tuhan tidak memiliki kesadaran diri, dan watak orang-orang seperti itu membujuk orang lain agar berbuat dosa dan menentang Tuhan. Mereka tidak melakukan kebenaran, dan mereka juga tidak membiarkan orang lain melakukan kebenaran. Mereka mencintai dosa dan tidak membenci diri mereka sendiri. Mereka tidak mengenal diri mereka sendiri dan menghentikan orang lain untuk mengenal diri mereka sendiri; mereka juga menghentikan orang lain dari menginginkan kebenaran. Orang-orang yang mereka perdayai tidak mampu melihat terang. Mereka jatuh ke dalam kegelapan, tidak mengenal diri mereka sendiri, tidak memiliki kejelasan tentang kebenaran, dan menjadi semakin jauh dari Tuhan. Mereka tidak melakukan kebenaran dan menghentikan orang lain melakukan kebenaran, membawa semua orang bodoh itu ke hadapan mereka. Alih-alih mengatakan bahwa mereka percaya kepada Tuhan, lebih baik mengatakan bahwa mereka percaya kepada nenek moyang mereka, atau bahwa yang mereka percayai adalah berhala di dalam hati mereka. Sebaiknya orang-orang yang mengklaim dirinya mengikuti Tuhan itu membuka matanya dan melihat baik-baik, siapa yang sesungguhnya mereka percayai: benarkah Tuhan yang engkau percayai, ataukah Iblis? Jika engkau tahu bahwa yang engkau percayai bukanlah Tuhan melainkan berhalamu, sebaiknya engkau tidak mengklaim dirimu sebagai orang percaya. Jika engkau benar-benar tidak tahu siapa yang engkau percayai, sekali lagi, sebaiknya engkau tidak mengklaim dirimu sebagai orang percaya. Mengaku-aku dirimu orang percaya adalah penghujatan! Tak seorang pun yang memaksamu untuk percaya kepada Tuhan. Jangan katakan engkau semua percaya kepada-Ku; Aku sudah muak mendengar perkataan seperti itu, dan tidak ingin mendengarnya lagi, karena yang engkau semua percayai adalah berhala-berhala di dalam hatimu dan para perundung lokal yang ada di antaramu. Mereka yang menggelengkan kepala ketika mendengar kebenaran, yang menyeringai ketika mendengarkan pembicaraan tentang kematian, semuanya adalah keturunan Iblis, dan merekalah orang-orang yang akan disingkirkan. Di dalam gereja, ada banyak orang yang tidak memiliki ketajaman rohani. Ketika sesuatu yang menyesatkan terjadi, tanpa disangka-sangka mereka berdiri di pihak Iblis; mereka bahkan merasa tersinggung ketika disebut kaki tangan Iblis. Meskipun orang bisa menyebut mereka tidak memiliki ketajaman rohani, mereka selalu berdiri di sisi yang tidak memiliki kebenaran, mereka tidak pernah berdiri di pihak kebenaran di saat genting, mereka tidak pernah bangkit dan membela kebenaran. Apakah mereka benar-benar tidak memiliki ketajaman rohani? Mengapa mereka tanpa disangka-sangka memihak Iblis? Mengapa mereka tidak pernah mengatakan sepatah kata pun yang adil dan masuk akal dalam mendukung kebenaran? Benarkah situasi ini tercipta sebagai akibat kebingungan mereka yang sementara? Semakin orang tidak memiliki ketajaman rohani, semakin mereka tidak mampu berdiri di pihak kebenaran. Hal ini menunjukkan apa? Bukankah itu menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak memiliki ketajaman rohani mencintai kejahatan? Bukankah itu menunjukkan bahwa mereka adalah keturunan Iblis yang setia? Mengapa mereka selalu dapat berdiri di pihak Iblis dan seia sekata dengan Iblis? Setiap perkataan dan perbuatan mereka, serta ekspresi wajah mereka, cukup untuk membuktikan bahwa mereka bukanlah pencinta kebenaran; sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang membenci kebenaran. Bahwa mereka dapat berdiri di pihak Iblis, itu cukup untuk membuktikan bahwa Iblis sangat menyayangi setan-setan kecil ini, yang menghabiskan seluruh hidup mereka berjuang demi kepentingan Iblis. Bukankah semua fakta ini terlampau jelas? Jika engkau benar-benar orang yang mencintai kebenaran, lalu mengapa engkau tidak memedulikan orang-orang yang melakukan kebenaran, dan mengapa engkau justru segera mengikuti orang-orang yang tidak melakukan kebenaran begitu mereka melihatmu? Masalah macam apa ini? Aku tak peduli apakah engkau memiliki ketajaman rohani atau tidak. Aku tidak peduli berapa harga yang telah kaubayar. Aku tidak peduli sebesar apa kekuatanmu, dan Aku tidak peduli apakah engkau adalah perundung lokal ataukah pemimpin yang mengibarkan panji-panji. Jika kekuatanmu besar, itu hanya karena Iblis membantumu dengan kekuatannya. Jika gengsimu tinggi, itu semata karena terlalu banyak orang di sekitarmu yang tidak melakukan kebenaran. Jika engkau belum diusir hingga saat ini, itu karena saat ini bukanlah waktu untuk pekerjaan pengusiran; sebaliknya, sekarang ini adalah waktu untuk pekerjaan penyisihan. Tidak perlu buru-buru mengusirmu saat ini. Aku hanya menunggu datangnya hari ketika Aku akan menghukummu setelah engkau disingkirkan. Barang siapa tidak melakukan kebenaran akan disingkirkan!

Dikutip dari "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 606

Orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan adalah mereka yang bersedia menerapkan firman Tuhan dan bersedia melakukan kebenaran. Orang-orang yang sungguh-sungguh dapat berdiri teguh dalam kesaksian mereka bagi Tuhan adalah mereka yang bersedia menerapkan firman-Nya dan dapat dengan sungguh-sungguh berdiri di pihak kebenaran. Orang-orang yang menggunakan tipu daya dan melakukan ketidakadilan semuanya tidak memiliki kebenaran, dan mereka semua mempermalukan Tuhan. Mereka yang menimbulkan pertikaian di dalam gereja adalah kaki tangan Iblis, mereka jelmaan Iblis. Orang-orang seperti ini sangatlah jahat. Orang-orang yang tidak memiliki ketajaman rohani dan tidak mampu berdiri di pihak kebenaran, semuanya memendam niat jahat dan menodai kebenaran. Terlebih lagi, orang-orang ini merupakan representasi tipikal Iblis. Mereka tidak mungkin ditebus dan akan dengan sendirinya disingkirkan. Keluarga Tuhan tidak mengizinkan orang-orang yang tidak melakukan kebenaran untuk tetap tinggal, juga tidak membiarkan mereka yang dengan sengaja mengacaukan gereja untuk tetap tinggal. Namun, saat ini belum waktunya untuk melakukan pekerjaan pengusiran; orang-orang semacam itu hanya akan disingkapkan dan disingkirkan pada akhirnya. Tidak ada lagi pekerjaan sia-sia yang perlu dilakukan atas orang-orang ini; mereka yang adalah milik Iblis tidak dapat berdiri di pihak kebenaran, sedangkan orang-orang yang mencari kebenaran dapat berdiri di pihak kebenaran. Orang-orang yang tidak melakukan kebenaran tidak layak mendengarkan jalan kebenaran dan tidak layak menjadi saksi kebenaran. Kebenaran sama sekali tidak diperuntukkan bagi telinga mereka; melainkan ditujukan kepada mereka yang melakukannya. Sebelum kesudahan setiap orang dinyatakan, mereka yang mengganggu gereja dan mengacaukan pekerjaan Tuhan akan pertama-tama disisihkan untuk sekarang ini, untuk ditangani kemudian. Begitu pekerjaan itu selesai, tiap-tiap orang ini akan disingkapkan, dan setelah itu akan disingkirkan. Untuk saat ini, sementara kebenaran disediakan, mereka akan diabaikan. Ketika kebenaran telah dinyatakan seluruhnya kepada manusia, orang-orang itu harus disingkirkan; itu akan menjadi saat di mana semua orang akan dikelompokkan sesuai jenisnya. Trik-trik picik dari orang-orang yang tak memiliki ketajaman rohani akan mendatangkan pemusnahan mereka di tangan orang-orang jahat, mereka akan disesatkan oleh orang jahat, tanpa bisa kembali. Perlakuan semacam inilah yang pantas mereka terima, karena mereka tidak mencintai kebenaran, karena mereka tidak mampu berdiri di pihak kebenaran, karena mereka mengikuti orang jahat dan berdiri di pihak yang jahat, dan karena mereka bersekongkol dengan orang jahat dan menentang Tuhan. Mereka tahu benar bahwa orang-orang jahat itu menyebarkan kejahatan, tetapi mereka mengeraskan hati dan meninggalkan kebenaran untuk mengikuti mereka. Bukankah semua orang ini, yang tidak melakukan kebenaran melainkan melakukan hal-hal yang menghancurkan dan keji, melakukan kejahatan? Walaupun ada di antara mereka yang menampilkan diri sebagai raja dan ada orang-orang yang mengikuti mereka, bukankah natur mereka semua sama, yakni menentang Tuhan? Alasan apa yang dapat mereka miliki untuk mengklaim bahwa Tuhan tidak menyelamatkan mereka? Alasan apa yang dapat mereka kemukakan untuk mengklaim bahwa Tuhan tidak adil? Bukankah kejahatan mereka sendiri yang menghancurkan mereka? Bukankah pemberontakan mereka sendiri yang menyeret mereka ke neraka? Orang-orang yang melakukan kebenaran pada akhirnya akan diselamatkan dan disempurnakan oleh karena kebenaran. Orang-orang yang tidak melakukan kebenaran pada akhirnya akan mendatangkan pemusnahan atas diri mereka sendiri oleh karena kebenaran. Inilah kesudahan yang menanti orang-orang yang melakukan kebenaran dan yang tidak melakukan kebenaran. Aku menasihati setiap orang yang tidak berniat untuk melakukan kebenaran agar meninggalkan gereja secepat mungkin agar tidak semakin banyak berbuat dosa. Bila saatnya tiba, sudah terlambat untuk menyesal. Khususnya mereka yang suka membentuk kelompok-kelompok ekslusif dan menciptakan perpecahan, beserta para perundung lokal di dalam gereja, mereka harus meninggalkan gereja lebih cepat lagi. Orang-orang seperti ini, yang memiliki natur serigala jahat, tidak dapat berubah. Akan lebih baik jika mereka meninggalkan gereja secepat mungkin, jangan pernah lagi mengganggu kehidupan normal saudara-saudari, dan dengan demikian, terhindar dari hukuman Tuhan. Mereka di antaramu yang telah bergaul dengan mereka, sebaiknya menggunakan kesempatan ini untuk merenungkan dirimu sendiri. Akankah engkau meninggalkan gereja bersama dengan orang-orang jahat itu ataukah tetap tinggal dan mengikut dengan taat? Engkau harus mempertimbangkan masalah ini dengan saksama. Aku memberimu satu kesempatan lagi untuk memilih, dan Aku menunggu jawabanmu.

Dikutip dari "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 607

Sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan, engkau harus setia hanya kepada Dia dalam segala sesuatu, dan mampu menyelaraskan dirimu dengan kehendak-Nya dalam segala sesuatu. Namun demikian, meski semua orang mengerti pesan ini, karena berbagai kesulitan manusia—karena kebodohan, kekonyolan, dan kerusakan mereka misalnya, kebenaran-kebenaran ini, yang paling jelas dan mendasar dari semuanya, tidak sepenuhnya jelas baginya, jadi, sebelum kesudahanmu menjadi tak mungkin diubah, Aku pertama-tama harus memberitahukan kepadamu beberapa hal yang sangat penting. Sebelum Kulanjutkan, engkau semua harus terlebih dahulu memahami hal ini: firman yang Kuucapkan adalah kebenaran yang ditujukan kepada seluruh umat manusia; firman-Ku tidak ditujukan hanya kepada orang tertentu atau tipe orang tertentu. Karena itu, engkau semua harus berkonsentrasi memahami firman-Ku dari sudut pandang kebenaran, dan harus memiliki sikap penuh perhatian dan kesungguhan; jangan abaikan satu pun firman atau kebenaran yang Kuucapkan, dan jangan menganggap remeh semua firman yang Kuucapkan. Dalam hidupmu, Aku melihat bahwa engkau semua telah melakukan banyak hal yang tidak sesuai dengan kebenaran, jadi Aku terutama memintamu untuk menjadi hamba kebenaran, agar engkau tidak diperbudak oleh kejahatan dan keburukan, dan agar engkau tidak menginjak-injak kebenaran atau mencemari sudut mana pun dari rumah Tuhan. Inilah peringatan-Ku kepadamu. Sekarang Aku akan membahas topik yang ingin Kusampaikan saat ini.

Pertama, demi nasibmu, engkau semua harus mencari perkenanan Tuhan. Dengan kata lain, karena engkau semua mengakui bahwa engkau adalah anggota rumah Tuhan, engkau semua harus menenangkan hati Tuhan dan memuaskan-Nya dalam segala sesuatu. Dengan kata lain, engkau harus berprinsip dan selaras dengan kebenaran dalam tindakan-tindakanmu. Jika ini tidak bisa engkau lakukan, engkau akan dibenci dan ditolak oleh Tuhan dan ditolak oleh semua manusia. Begitu engkau telah jatuh ke dalam keadaan sulit seperti itu, engkau tidak bisa lagi terhitung sebagai anggota rumah Tuhan, dan inilah tepatnya yang dimaksud dengan tidak diperkenan oleh Tuhan.

Kedua, engkau harus tahu bahwa Tuhan menyukai mereka yang jujur. Secara hakikat, Tuhan adalah setia, jadi firman-Nya selalu bisa dipercaya; tindakan-tindakan-Nya, terlebih lagi, tidak mengandung kesalahan dan tidak dapat disangkal, inilah sebabnya Tuhan menyukai mereka yang sepenuhnya jujur kepada-Nya. Kejujuran berarti memberikan hatimu kepada Tuhan, bersungguh-sungguh kepada Tuhan dalam segala sesuatu, terbuka kepada-Nya dalam segala sesuatu, tidak pernah menyembunyikan yang sebenarnya, tidak berusaha menipu mereka yang di atas dan di bawahmu, dan tidak melakukan sesuatu semata-mata demi mengambil hati Tuhan. Singkatnya, jujur berarti kudus dalam tindakan dan perkataanmu, dan tidak menipu baik Tuhan maupun manusia. Apa yang Kukatakan ini sangat sederhana, tetapi bagimu sangat berat. Banyak orang lebih suka dihukum di neraka daripada berkata dan bertindak jujur. Tidak mengherankan bahwa Aku punya perlakuan lain yang menanti mereka yang tidak jujur. Tentu saja, Aku sepenuhnya tahu betapa sulitnya bagimu untuk jujur. Karena engkau begitu pintar, begitu hebat dalam mengukur orang dengan tongkat pengukurmu sendiri yang picik, ini membuat pekerjaan-Ku menjadi jauh lebih mudah. Dan karena engkau masing-masing menyimpan rahasiamu, baiklah, Aku akan mengirimmu, satu per satu, ke dalam bencana untuk "dididik" dengan api, sehingga sesudahnya engkau bisa berketetapan hati dalam kepercayaanmu pada firman-Ku. Pada akhirnya, Aku akan membuat mulutmu mengucapkan perkataan "Tuhan adalah Tuhan yang setia," lalu engkau akan menebah dadamu dan meratap, "Betapa liciknya hati manusia!" Akan seperti apakah keadaan pikiranmu pada saat itu? Aku bayangkan engkau tidak akan merasa sedemikian berjaya sebagaimana dirimu sekarang. Dan terlebih lagi, tidak akan merasa dirimu "semendalam dan sesulit itu untuk dipahami" sebagaimana dirimu sekarang. Di hadirat Tuhan, sebagian orang berperilaku sangat sempurna, mereka berusaha keras "berperilaku baik", tetapi mereka memperlihatkan taringnya dan mengacungkan cakarnya di hadirat Roh. Apakah engkau menganggap orang-orang seperti itu termasuk bilangan mereka yang jujur? Jika engkau seorang munafik, seorang yang cakap dalam "hubungan antarpribadi", maka Aku katakan bahwa engkau benar-benar seseorang yang berusaha meremehkan Tuhan. Jika kata-katamu dipenuhi dengan alasan dan pembenaran diri yang tidak ada nilainya, maka Aku katakan bahwa engkau adalah seseorang yang benci untuk melakukan kebenaran. Jika engkau memiliki banyak rahasia yang enggan engkau bagikan, jika engkau sama sekali menolak menyingkapkan rahasiamu—kesulitan-kesulitanmu—di depan orang lain untuk mencari jalan terang, maka Aku katakan bahwa engkau adalah seseorang yang tidak akan memperoleh keselamatan dengan mudah, dan yang tidak akan dengan mudah keluar dari kegelapan. Jika mencari jalan kebenaran sangat menyenangkanmu, maka engkau adalah seorang yang selalu tinggal dalam terang. Jika engkau sangat senang menjadi seorang pelaku pelayanan di rumah Tuhan, bekerja dengan rajin dan bertanggung jawab di tengah ketidakmengertianmu, selalu memberi dan tidak pernah mengambil, maka Aku katakan bahwa engkau adalah orang kudus yang setia, karena engkau tidak mencari upah dan hanya menjadi seorang yang jujur. Jika engkau mau berterus terang, jika engkau rela mengorbankan diri sepenuhnya, jika engkau mampu mengorbankan hidupmu bagi Tuhan dan berdiri teguh dalam kesaksianmu, jika engkau jujur sampai ke taraf engkau hanya tahu untuk memuaskan Tuhan dan tidak memikirkan dirimu sendiri atau mengambil untuk dirimu sendiri, maka Aku katakan bahwa orang-orang seperti ini adalah mereka yang terpelihara dalam terang dan yang akan hidup selamanya dalam kerajaan. Engkau harus tahu apakah ada iman sejati dan kesetiaan sejati dalam dirimu, entah engkau memiliki pengalaman menderita untuk Tuhan atau tidak, dan entah engkau sudah sepenuhnya tunduk kepada Tuhan. Jika engkau tidak memiliki hal-hal ini, maka masih ada dalam dirimu ketidaktaatan, kecurangan, ketamakan, dan keluhan. Karena hatimu jauh dari jujur, engkau tidak pernah menerima pengakuan positif dari Tuhan dan tidak pernah hidup dalam terang. Bagaimana nasib orang pada akhirnya bergantung pada apakah dia memiliki hati yang jujur dan bersih, dan apakah dia memiliki jiwa yang murni. Jika engkau adalah seorang yang sangat tidak jujur, seorang yang hatinya jahat, dan seorang yang jiwanya cemar, maka engkau pasti akan berakhir di tempat di mana manusia dihukum, sebagaimana tercatat dalam suratan takdirmu. Jika engkau mengeklaim dirimu sebagai seorang yang sangat jujur, tetapi tidak pernah berhasil bertindak sesuai kebenaran atau mengucapkan perkataan kebenaran, maka apakah engkau masih menantikan Tuhan untukmengupahimu? Apakah engkau masih berharap Tuhan menganggapmu sebagai biji mata-Nya? Bukankah ini cara berpikir yang tidak masuk akal? Engkau menipu Tuhan dalam segala sesuatu; bagaimana mungkin rumah Tuhan menampung orang sepertimu, yang tangannya cemar?

Hal ketiga yang ingin Kukatakan kepadamu adalah ini: setiap orang, dalam menjalani kehidupan beriman mereka kepada Tuhan, telah melakukan hal-hal yang menentang dan menipu Tuhan. Sebagian perbuatan buruk tidak perlu dicatat sebagai pelanggaran, tetapi sebagian lainnya tidak bisa diampuni; karena ada banyak perbuatan yang melanggar ketetapan administratif, yang menyinggung watak Tuhan. Banyak orang yang mengkhawatirkan nasib mereka sendiri mungkin bertanya perbuatan-perbuatan apa sajakah itu. Engkau harus tahu bahwa engkau semua pada dasarnya congkak dan sombong, dan tidak mau tunduk pada kenyataan. Karena alasan ini, Aku akan memberitahumu sedikit demi sedikit sesudah engkau merenungkan tentang dirimu sendiri. Aku menasihatimu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang tercantum dalam ketetapan administratif, dan berupaya untuk mengenal watak Tuhan. Jika tidak, engkau akan kesulitan untuk menjaga bibirmu terkatup, lidahmu akan bergunjing terlalu bebas dengan perkataan yang terdengar mengesankan, dan engkau tanpa disadari akan menyinggung watak Tuhan dan jatuh ke dalam kegelapan, kehilangan hadirat Roh Kudus dan terang. Karena engkau semua tidak berprinsip dalam tindakan-tindakanmu, karena engkau melakukan dan mengatakan yang tidak seharusnya, engkau akan menerima ganjaran yang setimpal. Engkau harus tahu bahwa meskipun engkau tidak berprinsip dalam perkataan dan perbuatan, Tuhan sangat berprinsip dalam keduanya. Alasan engkau menerima ganjaran adalah karena engkau telah menyinggung Tuhan, bukan manusia. Jika, dalam hidupmu, engkau melakukan banyak pelanggaran terhadap watak Tuhan, engkau pasti masuk neraka. Bagi manusia, mungkin kelihatannya engkau hanya melakukan sedikit perbuatan yang tidak sesuai dengan kebenaran, dan tidak lebih dari itu. Namun, sadarkah engkau bahwa di mata Tuhan, engkau sudah menjadi seseorang yang baginya tidak ada lagi korban penghapus dosa? Karena engkau telah melanggar ketetapan administratif Tuhan lebih dari sekali dan, terlebih lagi, tidak menunjukkan tanda-tanda pertobatan, tidak ada pilihan lain selain engkau jatuh ke dalam neraka, tempat Tuhan menghukum manusia. Sejumlah kecil orang, sementara mengikut Tuhan, melakukan beberapa perbuatan yang melanggar prinsip, tapi setelah ditangani dan diberikan bimbingan, mereka berangsur-angsur menyadari kerusakan mereka sendiri, dan setelah itu masuk ke jalur kenyataan yang benar, dan mereka terus berakar kuat hingga sekarang. Orang-orang seperti itu adalah mereka yang akan tetap bertahan sampai akhir. Bagaimanapun, orang-orang jujurlah yang Aku cari; jika engkau seorang yang jujur dan seorang yang bertindak sesuai prinsip, engkau bisa menjadi orang kepercayaan Tuhan. Jika dalam tindakan-tindakanmu engkau tidak menyinggung watak Tuhan, dan engkau mencari kehendak Tuhan, serta memiliki hati yang menghormati Tuhan, maka imanmu sesuai standar. Siapa pun yang tidak menghormati Tuhan dan tidak memiliki hati yang gemetar ketakutan, sangatlah mungkin melanggar ketetapan administratif Tuhan. Banyak orang melayani Tuhan dengan kekuatan semangatnya, tetapi tidak memiliki pemahaman tentang ketetapan administratif Tuhan, terlebih dari itu, tidak memiliki sedikit pun pemahaman tentang implikasi dari firman-Nya. Jadi, dengan niat baiknya, mereka sering pada akhirnya melakukan hal-hal yang mengganggu pengelolaan Tuhan. Dalam kasus-kasus serius, mereka dicampakkan, dijauhkan dari kesempatan lebih lanjut untuk mengikuti-Nya, dan dibuang ke dalam neraka, semua hubungan dengan rumah Tuhan berakhir. Orang-orang ini bekerja di rumah Tuhan dengan kekuatan niat baik mereka yang bodoh, dan pada akhirnya menimbulkan kemarahan watak Tuhan. Orang-orang membawa cara-cara mereka melayani pejabat dan pembesar ke rumah Tuhan dan berusaha menerapkannya, dengan sia-sia berpikir bahwa cara-cara tersebut dapat diterapkan dengan amat mudah di sana. Mereka tidak pernah membayangkan bahwa Tuhan tidak memiliki watak anak domba, melainkan watak singa. Karena itu, mereka yang berhubungan dengan Tuhan untuk pertama kalinya tidak mampu berkomunikasi dengan-Nya, karena hati Tuhan tidak seperti hati manusia. Hanya setelah engkau mengerti banyak kebenaran engkau dapat terus mengenal Tuhan. Pengetahuan ini tidak terdiri dari perkataan dan doktrin, tetapi bisa digunakan sebagai harta karun yang melaluinya engkau masuk ke dalam hubungan yang karib dengan Tuhan, dan sebagai bukti bahwa Dia berkenan akan engkau. Jika engkau tidak punya realitas pengetahuan dan tidak diperlengkapi dengan kebenaran, maka pelayananmu yang penuh semangat itu hanya dapat menimbulkan rasa muak dan kebencian Tuhan terhadap dirimu. Sekarang, engkau seharusnya sudah mengerti bahwa percaya kepada Tuhan bukanlah sekadar belajar teologi!

Walaupun perkataan yang Kugunakan untuk memperingatkanmu singkat, semua yang telah Kujelaskan adalah apa yang paling kurang dalam dirimu. Engkau harus tahu bahwa apa yang Aku katakan sekarang adalah demi pekerjaan terakhir-Ku di antara manusia, demi menentukan kesudahan manusia. Aku tidak ingin melakukan lebih banyak pekerjaan yang tidak ada tujuannya, Aku juga tidak ingin terus membimbing mereka yang tidak punya harapan seperti kayu bobrok, apalagi terus memimpin mereka yang secara diam-diam memendam niat jahat. Mungkin suatu hari nanti, engkau akan mengerti maksud sebenarnya di balik firman-Ku dan kontribusi yang telah Kuberikan bagi umat manusia. Mungkin suatu hari nanti, engkau semua akan memahami pesan yang memampukanmu untuk menentukan kesudahanmu sendiri.

dari "Tiga Peringatan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 608

Aku sudah memberimu banyak peringatan dan mengaruniakan kepadamu banyak kebenaran yang dimaksudkan untuk menaklukkanmu. Hari ini, engkau semua merasa jauh lebih diperkaya daripada dahulu, engkau telah memahami banyak prinsip tentang bagaimana seharusnya orang bersikap, dan engkau telah memiliki sangat banyak akal sehat yang sepatutnya dimiliki oleh orang-orang yang setia. Semua ini adalah hasil panen yang telah engkau tuai selama bertahun-tahun. Aku tidak menyangkali prestasimu, tetapi Aku juga harus mengatakan dengan jujur bahwa Aku juga tidak menyangkali banyaknya ketidaktaatan dan pemberontakan yang telah engkau semua lakukan terhadap-Ku selama bertahun-tahun ini, karena tidak ada satu pun orang kudus di antara engkau semua. Engkau semua, tanpa terkecuali, adalah orang-orang yang sudah dirusak Iblis; engkau adalah musuh-musuh Kristus. Sampai saat ini, pelanggaran dan ketidaktaatanmu sudah tak terhitung banyaknya, sehingga hampir tidak bisa dianggap aneh jikalau Aku selalu mendesakmu. Aku tidak mau hidup berdampingan denganmu seperti ini—tetapi demi masa depanmu, demi tempat tujuanmu, Aku, saat ini, akan mendesakmu sekali lagi. Kuharap engkau semua akan memahami Aku, dan lebih dari itu, engkau semua akan mampu memercayai setiap perkataan-Ku dan memahami implikasi mendalam dari firman-Ku. Jangan meragukan apa yang Kufirmankan, apalagi mengutip firman-Ku semaumu dan membuangnya sesukamu; bagi-Ku itu tidak bisa dimaafkan. Jangan menghakimi firman-Ku, apalagi meremehkannya atau mengatakan bahwa Aku selalu mencobaimu, atau lebih parah lagi, mengatakan bahwa apa yang telah Kufirmankan kepadamu tidak akurat. Hal-hal ini bagi-Ku juga tak bisa dimaafkan. Karena engkau semua memperlakukan Aku dan apa yang Kufirmankan dengan kecurigaan seperti itu, tidak pernah mempertimbangkan firman-Ku sepenuhnya dan mengabaikan Aku, Aku mengatakan ini kepadamu dengan sangat serius: Jangan hubungkan apa yang Kufirmankan dengan filsafat; jangan hubungkan firman-Ku dengan dusta para penipu. Terlebih dari itu, jangan engkau menanggapi firman-Ku dengan perasaan jijik. Mungkin di masa depan tidak akan ada orang yang bisa memberitahukan kepadamu apa yang sedang Kukatakan atau Kufirmankan dengan sedemikian murah hatinya ini, apalagi membimbingmu untuk memahami poin-poin ini dengan sabar. Engkau akan menghabiskan hari-hari itu untuk mengingat masa-masa indah, atau dengan menangis keras, atau merintih kesakitan, atau engkau semua akan hidup dalam gelap malam tanpa ada setitik pun kebenaran atau kehidupan, atau hanya menunggu dengan pasrah, atau tenggelam dalam penyesalan yang begitu mendalam karena engkau semua sudah habis akal .... Hampir tak ada seorang pun di antaramu yang dapat terhindar dari kemungkinan-kemungkinan ini. Karena tidak ada dari antaramu yang duduk untuk sungguh-sungguh menyembah Tuhan, melainkan engkau semua menenggelamkan diri dalam dunia kebejatan dan kejahatan, mencampuradukkan ke dalam kepercayaanmu, ke dalam roh, jiwa, dan tubuhmu, begitu banyak hal yang tidak ada hubungannya dengan kebenaran dan kehidupan dan yang benar-benar bertentangan dengannya. Oleh karena itu, yang Kuharapkan darimu adalah agar engkau semua bisa dibawa kepada jalan yang terang. Harapan-Ku satu-satunya adalah agar engkau semua mampu menjaga dirimu sendiri, berhati-hati, dan agar engkau tidak terlalu menekankan pada tempat tujuanmu sembari bersikap acuh tak acuh dalam memandang perilaku dan pelanggaranmu.

Dikutip dari "Pelanggaran akan Menuntun Manusia ke Neraka" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 609

Untuk waktu yang lama, orang-orang yang percaya kepada Tuhan semuanya berharap dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan tempat tujuan yang indah, dan semua orang percaya milik Tuhan berharap nasib baik akan tiba-tiba datang kepada mereka. Mereka semua berharap bahwa tanpa menyadarinya mereka tiba-tiba mendapati diri mereka duduk dengan damai di suatu tempat di surga. Namun, Kukatakan bahwa orang-orang ini, dengan pikiran indah mereka, tidak pernah tahu apakah mereka memenuhi syarat untuk menerima nasib baik yang turun surga atau bahkan duduk di sebuah kursi di surga. Engkau semua, saat ini, sudah mengenal dirimu sendiri dengan baik, tetapi engkau semua masih berharap bisa melarikan diri dari bencana pada akhir zaman dan dari tangan Yang Mahakuasa ketika Dia menghukum orang-orang yang jahat. Sepertinya, seolah-olah memiliki mimpi indah dan menginginkan segala sesuatu tepat seperti yang mereka sukai adalah ciri umum dari semua orang yang telah dirusak oleh Iblis, dan bukan semacam kejeniusan orang tertentu. Meski demikian, Aku masih ingin mengakhiri keinginanmu yang muluk-muluk ini, juga hasratmu yang kuat untuk mendapat berkat. Mengingat banyaknya pelanggaranmu, dan fakta bahwa pemberontakanmu itu terus bertambah, bagaimana hal-hal ini dapat sesuai dengan gambaranmu akan masa depan yang indah? Jika engkau ingin melakukan kesalahan sesuka hatimu, tanpa ada yang menahanmu, tetapi pada saat yang sama engkau masih ingin mimpimu terwujud, maka Aku mendorongmu untuk melanjutkan kebodohanmu dan jangan pernah bangun—karena mimpimu adalah mimpi kosong dan di hadirat Tuhan yang benar, Dia tidak akan membuat pengecualian bagimu. Jika engkau hanya ingin mimpimu terwujud, jangan pernah bermimpi; melainkan hadapilah kebenaran dan kenyataan untuk selamanya. Hanya inilah satu-satunya cara agar engkau dapat diselamatkan. Apa sajakah langkah-langkah nyata dalam metode ini?

Pertama, perhatikan semua pelanggaranmu, dan periksalah perilaku dan pikiran apa pun yang engkau miliki yang tidak sesuai dengan kebenaran.

Ini adalah satu hal yang dapat dengan mudah engkau lakukan, dan Aku yakin semua orang yang cerdas mampu melakukannya. Namun, mereka yang tidak pernah tahu apa yang dimaksud dengan pelanggaran dan kebenaran adalah pengecualian, karena pada level mendasar pun mereka bukan orang yang cerdas. Aku berbicara kepada orang-orang yang telah diperkenan oleh Tuhan, yang jujur, yang tidak pernah melakukan pelanggaran serius terhadap ketetapan administratif, dan yang bisa dengan mudah mengenali pelanggaran mereka sendiri. Meskipun satu hal yang Kutuntut darimu ini, mudah untuk dilakukan, ini bukanlah satu-satunya hal yang Kutuntut darimu. Bagaimanapun juga, Kuharap engkau semua tidak akan tertawa secara diam-diam mendengar tuntutan ini, dan terutama jangan menganggapnya rendah atau memandangnya sepele. Engkau harus memperlakukannya dengan serius dan jangan mengabaikannya.

Kedua, untuk setiap pelanggaran dan ketidaktaatanmu, engkau harus mencari kebenaran yang berkaitan, dan kemudian menggunakan kebenaran-kebenaran ini untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Setelah itu, gantilah tindakanmu yang melanggar dan pikiran serta tindakanmu yang tidak taat itu dengan melakukan kebenaran.

Ketiga, engkau semua harus menjadi orang yang jujur, bukan seseorang yang selalu sok pintar dan yang terus-menerus penuh tipu daya. (Di sini, Aku memintamu sekali lagi untuk menjadi orang yang jujur.)

Jika engkau bisa melakukan ketiga hal ini, berarti engkau adalah orang yang beruntung—orang yang mimpi-mimpinya terwujud dan yang menerima nasib baik. Mungkin engkau semua akan memperlakukan ketiga tuntutan yang tidak menarik ini dengan serius atau mungkin engkau memperlakukannya tanpa tanggung jawab. Apa pun itu, tujuan-Ku adalah memenuhi mimpi-mimpimu dan membuat cita-citamu terkabul, bukan untuk mengolok-olok atau mengejekmu.

Tuntutan-Ku mungkin sederhana, tetapi apa yang sedang Kukatakan kepadamu ini tidaklah sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Jika semua yang engkau lakukan hanyalah membicarakan tentang hal ini secara sambil lalu, atau mengoceh tentang pernyataan-pernyataan kosong yang muluk-muluk, maka rencana dan keinginanmu selamanya tidak akan terwujud. Aku tidak akan merasa kasihan kepada mereka di antaramu yang menderita selama bertahun-tahun dan bekerja sangat keras tetapi tidak memiliki apa pun untuk kautunjukkan. Sebaliknya, Aku akan memperlakukan mereka yang tidak memenuhi tuntutan-Ku dengan memberi mereka hukuman, bukan upah, apalagi bersimpati terhadap mereka. Mungkin engkau semua membayangkan bahwa, karena sudah menjadi pengikut selama bertahun-tahun, engkau telah bekerja keras apa pun yang terjadi, maka engkau seharusnya diberi setidaknya semangkuk nasi di rumah Tuhan dengan hanya menjadi pelaku pelayanan. Aku akan katakan bahwa sebagian besar dari antaramu berpikir seperti ini, karena engkau semua selalu mengejar prinsip bagaimana agar engkau mendapat keuntungan dan bagaimana agar engkau tidak dimanfaatkan. Jadi, Kukatakan kepadamu sekarang dengan serius: Aku tidak peduli seberapa baik kerja kerasmu, seberapa mengesankan kualifikasimu, seberapa dekat engkau mengikuti Aku, seberapa terkenalnya engkau, atau seberapa banyak engkau telah memperbaiki sikapmu; selama engkau belum memenuhi tuntutan-Ku, engkau tidak akan pernah bisa mendapatkan pujian-Ku. Hapus semua gagasan dan perhitunganmu secepat mungkin, dan mulailah memperlakukan tuntutan-Ku dengan serius; jika tidak, Aku akan mengubah semua orang menjadi abu untuk mengakhiri pekerjaan-Ku, seburuk-buruknya, itu membuat pekerjaan dan penderitaan-Ku selama bertahun-tahun menjadi sia-sia, karena Aku tidak bisa membawa musuh-musuh-Ku dan orang yang berbau kejahatan dan berpenampilan seperti Iblis untuk masuk ke dalam kerajaan-Ku, ataupun membawa mereka ke zaman berikutnya.

Dikutip dari "Pelanggaran akan Menuntun Manusia ke Neraka" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 610

Aku punya banyak harapan. Aku harap engkau semua bisa membawa diri dengan benar dan bertata krama, setia melakukan tugasmu, memiliki kebenaran dan kemanusiaan, menjadi orang-orang yang dapat menyerahkan segala sesuatu yang mereka miliki, bahkan hidup mereka bagi Tuhan dan seterusnya. Semua harapan ini lahir dari kekurangan, kerusakan, dan ketidaktaatanmu. Jika tak satu pun dari percakapan yang telah Kulakukan denganmu cukup untuk menarik perhatianmu, maka tentu satu-satunya yang bisa Kulakukan sekarang adalah tidak mengatakan apa-apa lagi. Namun, engkau semua mengerti apa akibatnya jika itu terjadi. Aku tidak sering beristirahat, jadi kalau Aku tidak berfirman, Aku akan melakukan sesuatu untuk orang melihatnya. Aku bisa membuat lidah seseorang membusuk, atau menyebabkan seseorang meninggal dengan anggota tubuh tercerai berai, atau membuat orang mengalami kelainan saraf dan menyebabkan mereka terlihat mengerikan dalam begitu banyak cara. Kemudian sekali lagi, Aku bisa membuat orang-orang menanggung siksaan yang telah Kupersiapkan secara khusus bagi mereka. Dengan begitu Aku akan merasa senang, sangat bahagia, dan sangat puas. Sejak dahulu selalu dikatakan bahwa "Kebaikan dibalas dengan kebaikan, dan kejahatan dibalas dengan kejahatan," jadi mengapa sekarang tidak? Jika engkau ingin menentang-Ku dan ingin menghakimi Aku, Aku akan membuat mulutmu membusuk dan itu akan sangat menyenangkan diri-Ku. Ini karena pada akhirnya, apa yang telah engkau lakukan bukanlah kebenaran, apalagi ada hubungannya dengan kehidupan, sedangkan segala sesuatu yang Aku lakukan adalah kebenaran; semua tindakan-Ku sesuai dengan prinsip pekerjaan-Ku dan ketetapan administratif yang Aku tetapkan. Karena itu, Aku mendesak setiap orang di antaramu untuk mengumpulkan beberapa kebajikan, berhenti melakukan begitu banyak kejahatan, dan memperhatikan tuntutan-Ku di waktu luangmu. Maka Aku akan merasa senang. Jika engkau berkontribusi (atau menyumbangkan) bagi kebenaran, seperseribu saja dari usaha yang engkau lakukan bagi daging, maka Aku katakan bahwa engkau tidak akan sering melakukan pelanggaran atau memiliki mulut yang berbau busuk. Bukankah ini jelas?

Semakin banyak pelanggaran yang engkau lakukan, semakin kecil kesempatanmu untuk mendapatkan tempat tujuan yang baik. Sebaliknya, semakin sedikit pelanggaran yang engkau lakukan, semakin besar peluangmu untuk dipuji oleh Tuhan. Jika pelanggaranmu meningkat sampai di titik di mana tidak mungkin bagi-Ku untuk mengampunimu, berarti engkau telah sepenuhnya menyia-nyiakan kesempatanmu untuk diampuni. Jika hal itu yang terjadi, tempat tujuanmu bukanlah di atas, melainkan di bawah. Jika engkau tidak percaya kepada-Ku, beranikan dirimu dan lakukan yang salah, dan lihatlah apa yang engkau akan dapatkan. Jika engkau orang yang menerapkan kebenaran dengan sungguh-sungguh, engkau pasti memiliki kesempatan untuk pelanggaranmu diampuni, dan engkau akan semakin jarang berbuat tidak taat. Jika engkau adalah orang yang tidak mau melakukan kebenaran, maka pelanggaranmu di hadapan Tuhan pasti akan meningkat jumlahnya dan engkau akan semakin sering tidak taat, sampai engkau mencapai batas, yang akan menjadi waktu kehancuran totalmu. Ini akan menjadi waktu saat mimpi indahmu tentang menerima berkat akan dihancurkan. Jangan anggap pelanggaranmu sekadar kesalahan yang dilakukan orang yang belum dewasa atau bodoh; jangan gunakan alasan engkau tidak melakukan kebenaran karena kualitasmu yang rendah membuatmu tidak mungkin dapat melakukannya. Terlebih dari itu, jangan menganggap pelanggaran yang telah engkau lakukan sebagai tindakan seseorang yang tidak tahu apa-apa. Jika engkau mudah mengampuni dirimu dan memperlakukan dirimu dengan kemurahan, maka Aku katakan engkau adalah pengecut yang tidak akan pernah mendapatkan kebenaran, dan pelanggaranmu tidak akan pernah berhenti menghantuimu; pelanggaranmu akan selalu menghalangimu untuk memenuhi tuntutan kebenaran dan membuatmu selamanya menjadi sahabat setia Iblis. Nasihat-Ku kepadamu tetap sama: Jangan hanya memperhatikan tempat tujuanmu sembari gagal memperhatikan pelanggaranmu yang tersembunyi; anggap dengan serius pelanggaranmu dan jangan mengabaikan pelanggaranmu karena terlalu memperhatikan tempat tujuanmu.

Dikutip dari "Pelanggaran akan Menuntun Manusia ke Neraka" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 611

Hari ini, Aku menegurmu seperti ini adalah demi kelangsungan hidupmu sendiri, supaya pekerjaan-Ku berjalan dengan lancar, dan agar pekerjaan perdana-Ku di alam semesta dapat dilakukan dengan lebih tepat dan sempurna, demi mengungkapkan firman, otoritas, kemegahan, dan penghakiman-Ku kepada orang dari semua negara dan bangsa. Pekerjaan yang Aku lakukan di antara engkau sekalian adalah awal dari pekerjaan-Ku di seluruh alam semesta. Meskipun sekarang sudah masa akhir zaman, ketahuilah bahwa "akhir zaman" hanyalah nama untuk suatu zaman; sama seperti Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia, itu mengacu pada satu zaman, dan mengindikasikan keseluruhan zaman tersebut, bukan mengacu pada beberapa tahun atau bulan terakhir. Namun, akhir zaman sama sekali tidak sama dengan Zaman Kasih Karunia dan Zaman Hukum Taurat. Pekerjaan pada akhir zaman tidak dilakukan di Israel, melainkan di antara orang-orang bukan Yahudi; pekerjaan ini adalah penaklukan orang-orang dari segala bangsa dan suku bangsa di luar Israel di hadapan takhta-Ku, sehingga kemuliaan-Ku di seluruh alam semesta dapat memenuhi alam semesta dan cakrawala. Pekerjaan ini dilakukan agar Aku bisa memperoleh kemuliaan yang lebih besar, sehingga semua makhluk di bumi dapat meneruskan kemuliaan-Ku ke segala bangsa, turun-temurun selamanya dari generasi ke generasi, dan semua makhluk di surga dan di bumi dapat melihat seluruh kemuliaan yang telah Kuperoleh di bumi. Pekerjaan yang dilakukan selama akhir zaman adalah pekerjaan penaklukan. Ini bukanlah tuntutan hidup bagi semua manusia di bumi, melainkan akhir dari penderitaan hidup umat manusia di bumi yang tiada berkesudahan selama ribuan tahun. Akibatnya, pekerjaan di akhir zaman tidak bisa seperti pekerjaan beberapa ribu tahun di Israel, juga tidak bisa seperti pekerjaan beberapa tahun saja di Yudea yang terus berlanjut selama dua ribu tahun sampai inkarnasi Tuhan yang kedua. Manusia di akhir zaman hanya menjumpai penampakan kembali Sang Penebus dalam rupa manusia, dan mereka menerima firman dan pekerjaan yang Tuhan lakukan secara pribadi. Waktunya tidak akan berlangsung selama dua ribu tahun sebelum akhir zaman berakhir; waktunya singkat, seperti ketika Yesus melakukan pekerjaan pada Zaman Kasih Karunia di Yudea. Ini karena akhir zaman merupakan akhir dari keseluruhan era. Akhir zaman adalah penutupan dan akhir dari rencana pengelolaan Tuhan selama enam ribu tahun, dan akhir zaman menyudahi perjalanan hidup umat manusia yang penuh penderitaan. Akhir zaman tidak membawa seluruh umat manusia ke suatu zaman baru ataupun memungkinkan kehidupan umat manusia untuk berlanjut; itu tidak akan ada artinya bagi rencana pengelolaan-Ku atau bagi keberadaan manusia. Jika manusia terus seperti ini, maka cepat atau lambat mereka akan sepenuhnya dimangsa oleh iblis, dan semua jiwa yang menjadi milik-Ku pada akhirnya akan dihancurkan oleh tangannya. Pekerjaan-Ku berlangsung selama enam ribu tahun, dan Aku berjanji bahwa kendali si jahat atas seluruh umat manusia juga tidak akan berlangsung selama lebih dari enam ribu tahun. Jadi, sekarang waktunya sudah habis. Aku tidak akan melanjutkan atau menunda lagi: selama akhir zaman Aku akan mengalahkan Iblis, Aku akan mengambil kembali semua kemuliaan-Ku, dan Aku akan memperoleh kembali semua jiwa yang menjadi milik-Ku di bumi sehingga semua jiwa yang menderita ini dapat terbebas dari lautan penderitaan, dan dengan demikian Aku akan menyudahi seluruh pekerjaan-Ku di bumi. Mulai hari ini dan seterusnya, Aku tidak akan pernah lagi menjadi daging di bumi, dan Roh-Ku yang mengendalikan segala hal tidak akan pernah lagi bekerja di bumi. Aku hanya akan melakukan satu hal di bumi: Aku akan membuat ulang umat manusia, yaitu umat manusia yang kudus, dan yang adalah kota setia-Ku di bumi. Namun, ketahuilah bahwa Aku tidak akan memusnahkan seluruh dunia, juga tidak akan memusnahkan seluruh umat manusia. Aku akan mempertahankan sepertiga bagian yang tersisa—sepertiga bagian yang mengasihi Aku dan yang telah sepenuhnya ditaklukkan oleh-Ku, dan Aku akan membuat sepertiga bagian ini berbuah dan berkembang biak di bumi sama seperti orang Israel di bawah hukum Taurat, memberkati mereka dengan domba dan ternak berlimpah serta semua kekayaan di bumi. Umat manusia ini akan tetap bersama-Ku selamanya, tetapi mereka bukanlah umat manusia zaman sekarang yang sungguh menjijikkan, melainkan umat manusia yang merupakan kumpulan dari semua orang yang sudah didapatkan oleh-Ku. Umat manusia seperti itu tidak akan dirusak, diganggu, atau dibelenggu oleh Iblis, dan akan menjadi satu-satunya umat manusia yang ada di bumi setelah Aku menang atas Iblis. Ini adalah umat manusia yang sekarang sudah ditaklukkan oleh-Ku dan telah mendapatkan janji-Ku. Jadi, umat manusia yang telah ditaklukkan selama akhir zaman juga merupakan umat manusia yang akan dibiarkan hidup dan memperoleh berkat-berkat-Ku yang kekal. Umat manusia ini akan menjadi satu-satunya bukti kemenangan-Ku atas Iblis, dan satu-satunya rampasan perang-Ku dari Iblis. Para rampasan perang ini diselamatkan oleh-Ku dari wilayah kekuasaan Iblis, dan merupakan satu-satunya kristalisasi serta buah dari rencana pengelolaan-Ku selama enam ribu tahun. Mereka berasal dari setiap bangsa dan denominasi, dan setiap tempat dan negara di seluruh alam semesta. Mereka berasal dari berbagai ras, memiliki bahasa, adat istiadat serta warna kulit berbeda, dan mereka tersebar di semua bangsa dan denominasi di seluruh dunia, dan bahkan di setiap penjuru dunia. Pada akhirnya, mereka akan bersatu membentuk satu umat manusia yang utuh, kumpulan manusia yang tidak terjangkau oleh kekuatan Iblis. Mereka di antara umat manusia yang belum diselamatkan dan ditaklukkan oleh-Ku akan tenggelam dalam kesunyian di kedalaman lautan, dan akan dibakar oleh api-Ku yang menghanguskan untuk selama-lamanya. Aku akan memusnahkan umat manusia yang sudah usang dan sangat menjijikkan ini, sama seperti Aku memusnahkan anak sulung dan ternak sulung Mesir, hanya menyisakan orang Israel, yang makan daging domba, minum darah domba, dan menandai ambang pintu mereka dengan darah domba. Bukankah manusia yang sudah ditaklukkan oleh-Ku dan bagian dari keluarga-Ku juga orang yang makan daging-Ku, Sang Anak Domba, dan minum darah-Ku, Sang Anak Domba, dan yang telah ditebus oleh-Ku dan menyembah-Ku? Bukankah orang-orang seperti itu selalu disertai oleh kemuliaan-Ku? Bukankah mereka yang tanpa daging Anak Domba, yang adalah diri-Ku, sudah tenggelam di kedalaman lautan? Hari ini, engkau semua menentang Aku, dan hari ini firman-Ku sama seperti yang diucapkan oleh Yahweh kepada anak-anak dan cucu-cucu Israel. Namun, kekerasan di kedalaman hatimu mengakibatkan murka-Ku menumpuk, menghadirkan lebih banyak penderitaan bagi dagingmu, lebih banyak penghakiman atas dosamu, dan lebih banyak murka atas ketidakbenaranmu. Siapa yang bisa dibiarkan hidup pada hari murka-Ku, jika engkau memperlakukan-Ku seperti hari ini? Ketidakbenaran siapa bisa luput dari pandangan hajaran-Ku? Dosa siapa bisa lolos dari tangan-Ku, yang adalah Yang Mahakuasa? Pembangkangan siapa bisa terluput dari penghakiman-Ku, yang adalah Yang Mahakuasa? Aku, Yahweh, berbicara seperti itu kepadamu, keturunan keluarga bukan Yahudi, dan firman yang Kuucapkan kepadamu melampaui semua perkataan pada Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia, tetapi engkau lebih keras daripada semua orang Mesir. Bukankah engkau menimbun murka-Ku saat Aku dengan tenang melakukan pekerjaan-Ku? Bagaimana mungkin engkau semua bisa melarikan diri tanpa cedera dari hari-Ku, yang adalah Yang Mahakuasa?

Dikutip dari "Tak Satu pun yang Berasal dari Daging Dapat Luput pada Hari Kemurkaan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Firman Tuhan Harian: Kutipan 612

Apakah kini engkau paham apa arti penghakiman dan apa arti kebenaran? Jika engkau sudah paham, Aku menasihatimu untuk tunduk dengan patuh untuk dihakimi, kalau tidak, engkau tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk dipuji oleh Tuhan atau dibawa oleh-Nya ke dalam kerajaan-Nya. Orang-orang yang hanya menerima penghakiman tetapi tidak pernah bisa disucikan, yaitu, mereka yang melarikan diri di tengah pekerjaan penghakiman, akan selamanya dibenci dan ditolak oleh Tuhan. Dosa-dosa mereka lebih banyak, dan lebih mendukakan, daripada dosa-dosa orang Farisi, karena mereka telah mengkhianati Tuhan dan adalah pemberontak terhadap Tuhan. Orang-orang semacam itu yang bahkan tidak layak untuk melakukan pelayanan akan menerima hukuman yang lebih besar, hukuman yang jauh lebih kekal. Tuhan tidak akan mengampuni pengkhianat mana pun yang pernah memperlihatkan kesetiaan dengan kata-kata tetapi kemudian mengkhianati-Nya. Orang-orang semacam ini akan menerima pembalasan melalui hukuman terhadap roh, jiwa, dan tubuh. Bukankah inilah tepatnya penyingkapan watak Tuhan yang benar? Bukankah ini tujuan Tuhan dalam menghakimi manusia, dan menyingkapkannya? Tuhan menyerahkan semua orang yang melakukan berbagai perbuatan jahat selama masa penghakiman ke suatu tempat yang dipenuhi dengan roh-roh jahat, dan membiarkan roh-roh jahat ini menghancurkan tubuh daging mereka sesukanya, dan tubuh orang-orang itu mengeluarkan bau busuk mayat. Itulah pembalasan yang pantas terhadap mereka. Tuhan menuliskan dalam buku catatan mereka setiap dosa orang-orang percaya palsu, rasul-rasul palsu, dan pekerja-pekerja palsu yang tidak setia itu; lalu, ketika waktunya tiba, Dia melemparkan mereka ke tengah-tengah roh-roh najis, membiarkan roh-roh najis ini mencemari seluruh tubuh mereka sesuka hatinya, sehingga mereka tidak akan pernah bisa mengalami reinkarnasi dan tidak pernah melihat terang lagi. Orang-orang munafik yang melakukan pelayanan selama beberapa waktu tetapi tidak mampu tetap setia sampai akhir diperhitungkan Tuhan di antara orang fasik, sehingga mereka bersekongkol dengan orang fasik dan menjadi bagian dari gerombolan mereka yang kacau; pada akhirnya, Tuhan akan membinasakan mereka. Tuhan menyingkirkan dan tidak memperhatikan orang-orang yang tidak pernah setia kepada Kristus atau yang tidak pernah menyumbangkan apa pun dari tenaga mereka, dan akan membinasakan mereka semua pada saat perubahan zaman. Mereka tidak akan ada lagi di bumi, apalagi memperoleh jalan masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Orang-orang yang tidak pernah tulus kepada Tuhan, tetapi dipaksa oleh keadaan untuk berurusan dengan-Nya secara asal-asalan, diperhitungkan di antara orang-orang yang melakukan pelayanan bagi umat-Nya. Hanya sejumlah kecil dari orang-orang semacam itu yang akan terus hidup, sedangkan sebagian besar akan binasa bersama orang-orang yang melakukan pelayanan yang tidak memenuhi standar. Akhirnya, Tuhan akan membawa ke dalam kerajaan-Nya semua orang yang sepikiran dengan Tuhan, umat pilihan dan anak-anak Tuhan, serta mereka yang telah ditentukan dari semula oleh Tuhan untuk menjadi imam-imam. Mereka akan menjadi hasil pekerjaan Tuhan. Adapun orang-orang yang tidak bisa masuk ke kategori mana pun yang ditentukan Tuhan, mereka akan diperhitungkan di antara orang tidak percaya—dan engkau semua pasti dapat membayangkan seperti apa kesudahan mereka nantinya. Aku telah mengatakan kepada engkau semua segala sesuatu yang harus Kukatakan; jalan yang engkau semua pilih adalah pilihanmu sendiri. Yang harus engkau semua pahami adalah ini: pekerjaan Tuhan tidak pernah menunggu siapa pun yang tidak bisa mengikuti-Nya, dan watak Tuhan yang benar tidak berbelas kasihan kepada siapa pun.

Dikutip dari "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Sebelumnya: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan 6

Selanjutnya: Mengenal Tuhan 1

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini