Mengenal Pekerjaan Tuhan 2
Firman Tuhan Harian: Kutipan 188
Sebagai orang-orang percaya di dalam Tuhan, engkau masing-masing harus menghargai bagaimana engkau telah sungguh-sungguh mendapatkan peninggian dan keselamatan tertinggi dengan menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman dan pekerjaan dari rencana-Nya yang Dia lakukan dalam engkau hari ini. Tuhan telah menjadikan sekelompok orang ini sebagai fokus tunggal pekerjaan-Nya di seluruh semesta. Dia telah mengorbankan seluruh hati-Nya bagi engkau semua; Dia telah merebut kembali dan memberikan kepada engkau semua seluruh pekerjaan Roh Kudus di seluruh semesta. Itulah sebabnya engkau semua adalah orang-orang yang beruntung. Selain itu, Dia telah memindahkan kemuliaan-Nya dari Israel, umat pilihan-Nya, kepada engkau semua, dan Dia akan menjadikan tujuan dari rencana-Nya terwujud sepenuhnya melalui kelompok ini. Karena itu, engkau semua adalah orang-orang yang akan menerima warisan Tuhan, dan bahkan lebih dari ini, engkau adalah ahli waris kemuliaan Tuhan. Mungkin engkau semua ingat kata-kata ini: "Sebab penderitaan ringan kami, yang hanya sementara, mengerjakan bagi kami kemuliaan yang lebih besar dan kekal." Engkau semua pernah mendengar kata-kata itu sebelumnya, tetapi tak satu pun darimu yang memahami arti sebenarnya dari kata-kata tersebut. Hari ini, engkau sadar sepenuhnya akan makna penting sejatinya. Kata-kata ini akan dipenuhi oleh Tuhan pada akhir zaman, dan akan dipenuhi dalam diri orang-orang yang telah dianiaya secara brutal oleh si naga merah yang sangat besar di negeri tempatnya berbaring melingkar. Si naga merah yang sangat besar itu menganiaya Tuhan dan ia adalah musuh Tuhan, dan karenanya, di negeri ini, mereka yang percaya kepada Tuhan dipaksa menanggung penghinaan dan penindasan, dan sebagai hasilnya, perkataan-perkataan ini terpenuhi dalam diri engkau semua, sekelompok orang ini. Karena dimulai di sebuah negeri yang melawan Tuhan, semua pekerjaan Tuhan menghadapi rintangan-rintangan yang luar biasa, dan memenuhi sekian banyak firman-Nya membutuhkan waktu; akibatnya, orang-orang dimurnikan sebagai hasil dari firman Tuhan, yang juga adalah bagian dari penderitaan. Teramat sulit bagi Tuhan untuk menjalankan pekerjaan-Nya di negeri si naga merah yang sangat besar—tetapi lewat kesulitan inilah Tuhan mengerjakan satu tahap pekerjaan-Nya, membuat hikmat-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya yang menakjubkan menjadi nyata, dan menggunakan kesempatan ini untuk menyempurnakan kelompok orang ini. Melalui penderitaan manusialah, melalui kualitas mereka, dan melalui semua watak iblis orang-orang di negeri yang najis inilah Tuhan mengerjakan pekerjaan penyucian dan penaklukan-Nya, agar dari ini, Dia bisa memperoleh kemuliaan, dan agar Dia bisa mendapatkan mereka yang akan menjadi saksi perbuatan-perbuatan-Nya. Seperti itulah seluruh makna penting semua pengorbanan yang telah Tuhan lakukan bagi kelompok orang ini. Artinya, melalui orang-orang yang menentang-Nyalah Tuhan melakukan pekerjaan penaklukan, dan hanya dengan demikianlah kuasa Tuhan yang dahsyat dapat menjadi nyata. Dengan kata lain, hanya mereka yang berada di negeri yang najis itulah yang layak mewarisi kemuliaan Tuhan, dan hanya inilah yang bisa menekankan kuasa Tuhan yang dahsyat. Itulah sebabnya dari negeri yang najis ini, dan dari orang-orang yang tinggal di negeri yang najis ini, kemuliaan Tuhan diperoleh. Seperti itulah kehendak Tuhan. Tahap pekerjaan Yesus pun sama: Dia hanya bisa memperoleh kemuliaan di tengah-tengah orang Farisi yang menganiaya Dia; jika bukan karena penganiayaan orang Farisi dan pengkhianatan Yudas, Yesus tidak mungkin diolok-olok atau difitnah, apalagi disalibkan, dan karenanya, tidak mungkin memperoleh kemuliaan. Di tempat Tuhan bekerja dalam setiap zaman, dan di tempat Dia melakukan pekerjaan-Nya dalam daging, di situlah Dia memperoleh kemuliaan dan di situlah Dia mendapatkan orang yang Dia ingin dapatkan. Inilah rencana pekerjaan Tuhan, dan inilah pengelolaan-Nya.
Dikutip dari "Apakah Pekerjaan Tuhan Sesederhana yang Manusia Bayangkan?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 189
Dalam rencana Tuhan selama beberapa ribu tahun, ada dua bagian pekerjaan yang dilakukan dalam daging: pertama adalah pekerjaan penyaliban, di mana Dia memperoleh kemuliaan; yang kedua adalah pekerjaan penaklukan dan penyempurnaan pada akhir zaman, di mana Dia memperoleh kemuliaan. Inilah pengelolaan Tuhan. Jadi, jangan menganggap pekerjaan Tuhan atau amanat Tuhan kepadamu sebagai hal yang sepele. Engkau semua adalah ahli waris dari kemuliaan yang lebih besar dan kekal, dan ini ditetapkan secara khusus oleh Tuhan. Dari dua bagian kemuliaan-Nya, yang satu terwujud dalam dirimu; keseluruhan satu bagian dari kemuliaan Tuhan telah dianugerahkan atas engkau semua, agar itu menjadi warisanmu. Inilah peninggian Tuhan bagimu, dan ini pula rencana yang telah ditetapkan-Nya sejak dahulu. Mengingat besarnya pekerjaan yang telah Tuhan lakukan di negeri tempat si naga merah yang sangat besar berdiam, jika saja pekerjaan ini dipindahkan ke tempat lain, maka sudah sejak dahulu ini telah menghasilkan kesuksesan besar dan dengan mudah diterima oleh manusia. Selain itu, pekerjaan ini akan jauh terlalu mudah diterima bagi para rohaniwan Barat yang percaya kepada Tuhan, karena tahap pekerjaan yang dilakukan Yesus adalah sesuatu yang bisa dijadikan contoh. Itulah sebabnya Tuhan tidak bisa mencapai tahap pekerjaan untuk memperoleh kemuliaan ini di tempat lain; ketika pekerjaan ini didukung banyak orang dan diakui bangsa-bangsa, kemuliaan Tuhan tidak akan berpengaruh. Justru inilah makna penting istimewa dari dilaksanakannya tahap pekerjaan ini di negeri ini. Tak seorang pun dari antaramu yang dilindungi oleh hukum—sebaliknya, engkau semua dihukum oleh hukum. Bahkan, yang lebih jadi masalah adalah orang-orang tidak memahamimu: entah itu kerabat, orang tua, para sahabat, atau rekan-rekanmu, tak seorang pun dari antara mereka yang memahami dirimu. Ketika engkau dibuang Tuhan, mustahil bagimu untuk melanjutkan hidup di bumi, tetapi, meskipun demikian, manusia tidak tahan berada jauh dari Tuhan, inilah arti penting penaklukan Tuhan atas manusia, dan inilah kemuliaan Tuhan. Hal yang engkau semua telah warisi hari ini melampaui warisan para rasul dan nabi dari sepanjang masa dan bahkan lebih besar daripada warisan Musa dan Petrus. Berkat-berkat tidak bisa diperoleh dalam waktu satu atau dua hari; melainkan harus didapatkan melalui pengorbanan yang besar. Itu artinya, engkau semua harus memiliki kasih yang telah melalui pemurnian, engkau harus memiliki iman yang besar, dan engkau harus memiliki kebenaran-kebenaran yang Tuhan perintahkan untuk engkau peroleh; terlebih lagi, engkau harus berpaling pada keadilan, tanpa menjadi takut atau mengelak, serta harus selalu memiliki kasih bagi Tuhan sampai mati. Engkau harus punya ketetapan hati, perubahan harus terjadi dalam watak hidupmu, kerusakanmu harus dipulihkan, engkau harus menerima semua pengaturan Tuhan tanpa mengeluh, dan engkau harus taat bahkan sampai mati. Inilah yang harus kaucapai, inilah tujuan akhir pekerjaan Tuhan, dan inilah yang Tuhan minta dari kelompok orang ini. Karena Dia memberi kepadamu, tentu Dia akan meminta balasan darimu, dan tentu akan membuat tuntutan yang sesuai terhadapmu. Karena itu, ada alasan di balik semua pekerjaan yang Tuhan lakukan, yang menunjukkan mengapa, berulang-kali, Tuhan melakukan pekerjaan yang menetapkan standar yang tinggi dan tuntutan yang ketat. Untuk itulah engkau harusnya dipenuhi dengan iman kepada Tuhan. Singkatnya, semua pekerjaan Tuhan dilakukan demi engkau, agar engkau semua layak menerima warisan-Nya. Ini bukan demi kemuliaan Tuhan sendiri, tetapi demi keselamatanmu dan untuk menyempurnakan sekelompok orang yang sangat menderita di negeri yang najis ini. Engkau harus memahami kehendak Tuhan. Karena itu, Aku mendesak orang-orang bodoh yang tidak memiliki wawasan atau nalar: Jangan menguji Tuhan, dan berhentilah melawan. Tuhan sudah melalui penderitaan yang tak pernah dialami manusia mana pun, dan pada zaman dahulu menanggung penghinaan yang lebih besar sebagai ganti manusia. Apa lagi yang tak bisa kaulepaskan? Apa yang mungkin lebih penting daripada kehendak Tuhan? Apa yang mungkin lebih tinggi dari kasih Tuhan? Sudah cukup sulit bagi Tuhan untuk melakukan pekerjaan-Nya di negeri yang najis ini; jika, ditambah lagi, manusia secara sadar dan keras kepala melakukan pelanggaran, pekerjaan Tuhan harus diperpanjang. Singkatnya, ini bukan demi kepentingan siapa pun, ini tidak menguntungkan siapa pun. Tuhan tidak terikat oleh waktu; pekerjaan dan kemuliaan-Nya yang terutama. Oleh sebab itu, Dia akan membayar harga apa pun demi pekerjaan-Nya, berapa lama pun waktu yang dibutuhkan. Inilah watak Tuhan: Dia tidak akan beristirahat sebelum pekerjaan-Nya tuntas. Pekerjaan-Nya hanya akan selesai ketika Dia memperoleh bagian kedua dari kemuliaan-Nya. Jika, di seluruh semesta, Tuhan tidak menyelesaikan bagian kedua dari pekerjaannya untuk memperoleh kemuliaan, hari-Nya tidak akan pernah tiba, tangan-Nya tidak akan pernah meninggalkan umat pilihan-Nya, kemuliaan-Nya tidak akan pernah terbit atas Israel, dan rencana-Nya tidak akan pernah selesai. Engkau semua harus bisa melihat kehendak Tuhan, dan harus melihat bahwa pekerjaan Tuhan tidak sesederhana penciptaan langit dan bumi dan segala sesuatu. Ini karena pekerjaan hari ini merupakan transformasi mereka yang telah rusak, yang sudah mati rasa sepenuhnya, untuk menyucikan mereka yang diciptakan tetapi diproses oleh Iblis. Ini bukan penciptaan Adam dan Hawa, apalagi penciptaan terang, atau penciptaan setiap tumbuhan dan binatang. Tuhan menyucikan hal-hal yang telah dirusak Iblis, dan kemudian mendapatkan mereka kembali; mereka menjadi milik kepunyaan-Nya, dan mereka menjadi kemuliaan-Nya. Ini tidak seperti yang manusia bayangkan, tidak sesederhana penciptaan langit dan bumi dan segala isinya, atau pekerjaan mengutuk Iblis hingga ke jurang maut; tepatnya, ini adalah pekerjaan transformasi manusia, mengubah hal-hal negatif dan bukan milik-Nya, menjadi hal-hal yang positif dan menjadi kepunyaan-Nya. Inilah kebenaran di balik tahap pekerjaan Tuhan ini. Engkau harus memahami ini dan jangan menggampangkan keadaan. Pekerjaan Tuhan bukanlah pekerjaan biasa. Keindahan dan hikmat pekerjaan ini melampaui pikiran manusia. Tuhan tidak menciptakan segalanya selama tahap pekerjaan ini, tetapi Dia pun tidak menghancurkannya. Alih-alih, Dia mentransformasi segala hal yang diciptakan-Nya, dan menyucikan semua yang telah dinajiskan oleh Iblis. Demikianlah, Tuhan memulai sebuah inisiatif yang besar, yang mencakup seluruh arti penting pekerjaan Tuhan. Apakah engkau melihat dalam firman ini bahwa pekerjaan Tuhan sebenarnya sangat sederhana?
Dikutip dari "Apakah Pekerjaan Tuhan Sesederhana yang Manusia Bayangkan?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 190
6.000 tahun pekerjaan pengelolaan Tuhan dibagi menjadi tiga tahap: Zaman Hukum Taurat, Zaman Kasih Karunia, dan Zaman Kerajaan. Ketiga tahap pekerjaan ini semuanya demi penyelamatan umat manusia, yang berarti, ketiganya adalah demi penyelamatan umat manusia yang telah sangat dirusak oleh Iblis. Namun, pada saat yang sama, ketiganya juga adalah agar Tuhan dapat berperang melawan Iblis. Jadi, sebagaimana pekerjaan penyelamatan yang dibagi menjadi tiga tahap, maka peperangan dengan Iblis juga dibagi menjadi tiga tahap, dan dua aspek pekerjaan Tuhan ini dilakukan secara bersamaan. Peperangan melawan Iblis sebenarnya demi penyelamatan manusia, dan karena pekerjaan penyelamatan manusia bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan secara sukses dalam satu tahap, peperangan melawan Iblis juga dibagi menjadi beberapa tahap dan masa, dan perang yang dilancarkan terhadap Iblis sesuai dengan kebutuhan manusia dan sejauh mana perusakan iblis terhadap manusia. Mungkin, dalam imajinasinya, manusia percaya bahwa dalam peperangan ini Tuhan akan mengangkat senjata melawan Iblis, sebagaimana dua pasukan yang akan saling berperang. Inilah yang hanya mampu dibayangkan oleh kecerdasan manusia; ini merupakan gagasan yang sangat kabur dan tidak realistis, tetapi inilah yang diyakini manusia. Dan karena Kukatakan di sini bahwa cara penyelamatan manusia adalah melalui peperangan dengan Iblis, manusia membayangkan bahwa begitulah peperangan tersebut dilakukan. Ada tiga tahap dalam pekerjaan penyelamatan manusia, yang berarti peperangan melawan Iblis telah dibagi menjadi tiga tahap untuk mengalahkan Iblis sekali untuk selamanya. Namun, kebenaran inti dari seluruh pekerjaan peperangan melawan Iblis adalah bahwa hasilnya dicapai melalui beberapa langkah pekerjaan: penganugerahan kasih karunia kepada manusia, menjadi korban penghapus dosa manusia, mengampuni dosa manusia, menaklukkan manusia, dan menyempurnakan manusia. Sebenarnya, peperangan melawan Iblis bukanlah mengangkat senjata melawan Iblis, tetapi penyelamatan manusia, pembentukan hidup manusia, dan perubahan watak manusia sehingga manusia dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan. Beginilah Iblis dikalahkan. Iblis dikalahkan dengan mengubah watak manusia yang rusak. Ketika Iblis telah dikalahkan, yaitu, ketika manusia telah sepenuhnya diselamatkan, maka Iblis yang dipermalukan akan sepenuhnya dibelenggu, dan dengan demikian, manusia akan sepenuhnya diselamatkan. Jadi, hakikat penyelamatan manusia adalah peperangan melawan Iblis, dan peperangan ini terutama tercermin dalam penyelamatan manusia. Tahap akhir zaman, di mana manusia harus ditaklukkan, adalah tahap terakhir dalam peperangan melawan Iblis, dan ini juga merupakan pekerjaan penyelamatan sempurna manusia dari wilayah kekuasaan Iblis. Makna hakiki penaklukan manusia adalah kembalinya perwujudan Iblis—yakni manusia yang telah dirusak oleh Iblis—kepada Sang Pencipta setelah penaklukannya, yang melaluinya dia akan meninggalkan Iblis dan sepenuhnya kembali kepada Tuhan. Dengan cara ini, manusia akan sepenuhnya diselamatkan. Dan karena itu, pekerjaan penaklukan adalah pekerjaan terakhir dalam peperangan melawan Iblis dan tahap terakhir dalam pengelolaan Tuhan demi kekalahan Iblis. Tanpa pekerjaan ini, penyelamatan penuh manusia pada akhirnya akan mustahil, kekalahan telak Iblis juga akan mustahil, dan umat manusia tidak akan pernah bisa memasuki tempat tujuan yang mengagumkan, atau terbebas dari pengaruh Iblis. Karena itu, pekerjaan penyelamatan manusia tidak dapat berakhir sebelum peperangan melawan Iblis berakhir, karena inti dari pekerjaan pengelolaan Tuhan adalah demi penyelamatan manusia. Manusia yang paling awal berada di tangan Tuhan, tetapi karena pencobaan dan perusakan Iblis, manusia terbelenggu oleh Iblis dan jatuh ke dalam tangan si jahat. Dengan demikian, Iblis menjadi objek yang harus dikalahkan dalam pekerjaan pengelolaan Tuhan. Karena Iblis menguasai manusia, dan karena manusia adalah modal yang Tuhan gunakan untuk melaksanakan seluruh pengelolaan, jika manusia ingin diselamatkan, dia harus direnggut kembali dari tangan Iblis, yang berarti bahwa manusia harus didapatkan kembali setelah ditawan oleh Iblis. Dengan demikian, Iblis dikalahkan melalui perubahan watak lama manusia, perubahan yang memulihkan akal dan nalar aslinya. Dengan demikian, manusia yang telah ditawan dapat direnggut kembali dari tangan Iblis. Jika manusia dibebaskan dari pengaruh dan belenggu Iblis, dia akan dipermalukan, manusia pada akhirnya akan didapatkan kembali, dan Iblis akan dikalahkan. Dan karena manusia telah dibebaskan dari pengaruh gelap Iblis, manusia akan menjadi rampasan dari semua peperangan ini, dan Iblis akan menjadi objek yang akan dihukum setelah peperangan ini selesai. Setelah itu, seluruh pekerjaan penyelamatan umat manusia akan selesai.
Dikutip dari "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 191
Tuhan telah berinkarnasi di daratan Tiongkok, atau yang oleh orang-orang sebangsanya dari Hong Kong dan Taiwan menyebutnya sebagai "daerah pedalaman". Ketika Tuhan datang dari surga ke bumi, tak seorang pun yang di surga atau di bumi menyadari hal ini, karena inilah arti sesungguhnya dari Tuhan yang datang kembali secara tersembunyi. Dia telah bekerja dan hidup dalam daging untuk waktu yang lama, tetapi tak seorang pun yang menyadarinya. Bahkan sampai sekarang, tak seorang pun mengenali-Nya. Mungkin ini akan tetap menjadi teka-teki yang abadi. Kedatangan Tuhan dalam daging kali ini adalah sesuatu yang tidak mungkin disadari oleh manusia. Betapapun besar dan kuatnya dampak pekerjaan Roh, Tuhan selalu tetap tenang, tidak pernah menunjukkan perasaan-Nya. Dapat dikatakan bahwa tahap pekerjaan-Nya ini sama dengan jika itu sedang berlangsung di alam surgawi. Meskipun itu terlihat jelas bagi semua orang yang memiliki mata untuk melihat, tak seorang pun yang mengenalinya. Ketika Tuhan menyelesaikan tahap pekerjaan-Nya ini, seluruh umat manusia akan mengubah sikap mereka di masa lalu.[1] dan terbangun dari mimpi panjang mereka. Aku ingat Tuhan pernah berkata: "Menjadi manusia kali ini seperti jatuh ke dalam sarang harimau." Artinya, karena dalam tahap pekerjaan Tuhan ini Tuhan menjadi manusia dan bahkan dilahirkan di tempat kediaman si naga merah yang sangat besar, maka lebih dari sebelumnya, Dia menghadapi bahaya yang ekstrem dengan datang ke bumi kali ini. Yang dihadapi-Nya adalah pisau dan senapan, serta gada dan pentungan; yang dihadapi-Nya adalah pencobaan; yang dihadapi-Nya adalah orang banyak dengan wajah bertampang ingin membunuh. Dia berisiko terbunuh setiap saat. Tuhan datang dengan membawa murka bersama-Nya. Namun, Dia datang untuk melakukan pekerjaan penyempurnaan, yang berarti Dia datang untuk melakukan bagian kedua dari pekerjaan-Nya, yang berlanjut setelah pekerjaan penebusan. Demi tahap pekerjaan-Nya ini, Tuhan telah mencurahkan pikiran dan perhatian sepenuhnya dan menggunakan segala cara yang mungkin untuk menghindari serangan pencobaan, dengan kerendahhatian menyembunyikan diri-Nya sendiri dan tidak pernah memamerkan jati diri-Nya. Ketika menyelamatkan manusia dari salib, Yesus hanya menyelesaikan pekerjaan penebusan; Dia tidak melakukan pekerjaan penyempurnaan. Jadi hanya separuh dari pekerjaan Tuhan yang dilakukan, dan menyelesaikan pekerjaan penebusan hanyalah separuh dari seluruh rencana-Nya. Ketika zaman baru akan segera dimulai dan zaman yang lama akan berakhir, Bapa mulai merundingkan bagian kedua dari pekerjaan-Nya dan membuat persiapan untuk itu. Inkarnasi pada akhir zaman ini tidak secara jelas dinubuatkan di masa lalu, dengan demikian meletakkan dasar untuk semakin besarnya kerahasiaan seputar kedatangan Tuhan menjadi manusia kali ini. Saat fajar menyingsing, tanpa sepengetahuan banyak orang, Tuhan datang ke bumi dan memulai kehidupan-Nya dalam daging. Manusia tidak menyadari datangnya momen ini. Mungkin mereka semua tertidur pulas; mungkin banyak yang terjaga dengan waspada sambil menunggu, dan mungkin banyak yang sedang berdoa dalam hati kepada Tuhan di surga. Namun di antara sekian banyak orang ini, tak seorang pun mengetahui bahwa Tuhan telah tiba di bumi. Tuhan bekerja dengan cara ini untuk melakukan pekerjaan-Nya dengan lebih lancar dan untuk mencapai hasil yang lebih baik, dan juga untuk mencegah lebih banyak pencobaan. Ketika aktivitas tidur manusia di musim semi berakhir, pekerjaan Tuhan akan telah lama selesai dan Dia akan pergi, mengakhiri kehidupan pengembaraan dan masa tinggal-Nya yang singkat di bumi. Karena pekerjaan Tuhan mengharuskan agar Tuhan bertindak dan berbicara secara pribadi, dan karena tidak mungkin bagi manusia untuk campur tangan, Tuhan telah menanggung penderitaan yang luar biasa untuk datang ke bumi dan melakukan pekerjaan itu sendiri. Manusia tidak mampu menggantikan pekerjaan Tuhan. Karena alasan inilah Tuhan dengan berani menghadapi bahaya ribuan kali lebih besar daripada orang-orang pada zaman Kasih Karunia untuk turun ke tempat kediaman si naga merah yang sangat besar demi melakukan pekerjaan-Nya sendiri, mencurahkan seluruh pikiran dan perhatian-Nya, untuk menebus sekelompok orang miskin ini, sekelompok orang yang telah terjerumus ke dalam tumpukan kotoran ini. Meskipun tak seorang pun yang mengetahui keberadaan Tuhan, Tuhan tidak merasa terusik, karena hal itu sangat menguntungkan pekerjaan-Nya. Karena semua manusia itu sangat keji dan jahat, jadi bagaimana mereka bisa menoleransi keberadaan Tuhan? Itulah sebabnya Tuhan selalu datang ke bumi dalam keheningan. Betapapun sangat kejamnya manusia, Tuhan tidak terganggu sedikit pun dengan semua itu, melainkan hanya terus melakukan pekerjaan yang perlu dilakukan-Nya untuk memenuhi amanat lebih besar yang dipercayakan Bapa surgawi kepada-Nya. Siapakah di antaramu yang telah mengenali keindahan Tuhan? Siapakah yang lebih menunjukkan perhatian terhadap beban Bapa selain Anak-Nya? Siapakah yang mampu memahami kehendak Bapa? Roh Bapa di surga sering merasa terusik, dan Anak-Nya di bumi selalu berdoa demi kehendak Bapa, membuat hati-Nya khawatir. Adakah yang mengetahui kasih Bapa bagi Anak-Nya? Adakah yang mengetahui hati Anak yang terkasih yang merindukan Bapa? Terpisah antara langit dan bumi, keduanya senantiasa saling bertatapan dari jauh, mengikuti satu sama lain dalam Roh. Wahai umat manusia! Kapankah engkau akan memikirkan hati Tuhan? Kapankah engkau akan memahami maksud Tuhan? Bapa dan Anak selalu bergantung satu sama lain. Lalu mengapa Mereka harus dipisahkan, dengan satu di surga di atas dan satu lagi di bumi di bawah? Bapa mengasihi Anak-Nya sebagaimana Anak mengasihi Bapa-Nya. Lalu mengapa Bapa harus menantikan Anak dengan kerinduan yang dalam dan menyakitkan? Meskipun Mereka mungkin belum lama terpisah, tetapi siapa yang mengetahui berapa hari dan malam Bapa telah merindukan Anak-Nya dengan penantian yang menyakitkan, dan berapa lama Dia telah menantikan kembalinya Anak-Nya dengan segera? Dia mengamati, Dia duduk dalam ketenangan, dan Dia menunggu; tak satu pun yang Dia lakukan yang bukan demi kembalinya Anak-Nya yang terkasih dengan segera. Anak yang telah mengembara sampai ke ujung bumi: kapankah Mereka akan dipersatukan kembali? Meskipun, setelah bersatu kembali, Mereka akan bersama untuk selamanya, bagaimana Dia dapat menanggung keterpisahan selama ribuan hari dan malam, yang satu di surga di atas dan yang satu lagi di bumi di bawah? Puluhan tahun di bumi terasa seperti ribuan tahun di surga. Bagaimana mungkin Bapa tidak khawatir? Ketika Tuhan datang ke bumi, Dia mengalami perubahan yang tak terhitung banyaknya di dunia manusia sama seperti halnya manusia. Tuhan tidak berdosa, jadi mengapa Dia harus dibuat menanggung penderitaan yang sama seperti manusia? Tak heran Bapa sangat merindukan Anak-Nya; siapakah yang bisa memahami hati Tuhan? Tuhan memberi terlalu banyak kepada manusia; bagaimana manusia bisa cukup membalas kebaikan hati Tuhan? Namun manusia memberi terlalu sedikit kepada Tuhan; jadi bagaimana mungkin Tuhan tidak khawatir?
Dikutip dari "Pekerjaan dan Jalan Masuk (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Catatan kaki:
1. "Mengubah sikap mereka di masa lalu" mengacu pada bagaimana gagasan dan pandangan manusia tentang Tuhan berubah, begitu mereka telah mengenal Tuhan.
Firman Tuhan Harian: Kutipan 192
Nyaris tak seorang pun di antara manusia yang memahami keterdesakan dalam pikiran Tuhan, karena kualitas manusia terlalu rendah dan roh mereka agak tumpul, sehingga mereka semua tidak mengindahkan ataupun memedulikan apa yang sedang Tuhan lakukan. Karena alasan ini, Tuhan selalu mengkhawatirkan manusia, seolah-olah sifat kejam manusia bisa muncul setiap saat. Dari sini orang dapat memahami dengan lebih jelas bahwa kedatangan Tuhan ke bumi disertai dengan pencobaan yang sangat besar. Namun demi menyempurnakan sekelompok orang, Tuhan, yang dipenuhi dengan kemuliaan, memberitahu manusia tentang semua maksud-Nya, tidak menyembunyikan apa pun darinya. Dia telah dengan tegas memutuskan untuk menyempurnakan sekelompok orang ini, dan karena itu, penderitaan atau pencobaan apa pun yang datang, Dia membuang muka dan mengabaikan semuanya. Dia hanya melakukan pekerjaan-Nya sendiri secara diam-diam, dengan teguh percaya bahwa suatu hari nanti ketika Tuhan telah memperoleh kemuliaan-Nya, manusia akan mengenal Dia, dan percaya bahwa begitu manusia telah disempurnakan oleh Tuhan, dia akan sepenuhnya memahami hati Tuhan. Saat ini mungkin ada manusia yang mencobai Tuhan, atau salah memahami Tuhan, atau menyalahkan Tuhan; Tuhan tidak terganggu sedikit pun dengan semua itu. Ketika Tuhan turun dalam kemuliaan, semua manusia akan memahami bahwa segala sesuatu yang Tuhan lakukan adalah untuk kebahagiaan umat manusia, dan semua orang akan memahami bahwa segala sesuatu yang Tuhan lakukan adalah agar umat manusia dapat terus bertahan hidup dengan lebih baik. Tuhan datang, membawa pencobaan, dan Dia juga datang dalam kemegahan dan murka. Pada saat Tuhan meninggalkan manusia, Dia telah lama mendapatkan kemuliaan-Nya, dan Dia pergi dengan penuh kemuliaan dan dengan sukacita karena kembali. Tuhan yang bekerja di bumi tidak merasa terganggu bagaimanapun manusia menolak Dia. Dia hanya terus melakukan pekerjaan-Nya. Penciptaan dunia oleh Tuhan sudah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu, Dia telah datang ke bumi untuk melakukan pekerjaan yang tak terhitung banyaknya, dan Dia telah sepenuhnya mengalami penolakan dan fitnahan manusia. Tak seorang pun yang menyambut kedatangan Tuhan; Dia disambut dengan dingin. Dalam perjalanan yang berat selama beberapa ribu tahun ini, perilaku manusia telah lama melukai hati Tuhan dengan cepat. Dia tidak lagi memperhatikan pemberontakan manusia, melainkan telah membuat rencana lain untuk mengubah dan menyucikan manusia. Cemoohan, fitnahan, penganiayaan, kesengsaraan, penderitaan karena penyaliban, pengucilan oleh manusia, dan lain sebagainya, yang telah dialami oleh Tuhan sejak menjadi manusia: Tuhan telah merasakan cukup banyak hal-hal ini, dan mengenai kesulitan dunia manusia, Tuhan yang telah menjadi manusia telah menderita semua ini secara penuh. Roh Bapa di surga telah lama mendapati pemandangan seperti itu tak tertahankan, dan memalingkan wajah-Nya serta menutup mata-Nya, menunggu Anak-Nya yang terkasih untuk kembali. Yang Dia inginkan hanyalah agar umat manusia akan mendengarkan dan taat, dan, setelah merasakan rasa malu yang sangat besar di hadapan daging-Nya, dapat berhenti memberontak terhadap-Nya. Yang Dia inginkan adalah agar umat manusia dapat percaya pada keberadaan Tuhan. Dia telah lama berhenti mengajukan tuntutan yang lebih besar kepada manusia, karena Tuhan telah membayar harga yang sangat mahal, tetapi manusia tenang-tenang saja,[1] dan sama sekali tidak memperhatikan pekerjaan Tuhan.
Dikutip dari "Pekerjaan dan Jalan Masuk (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Catatan kaki:
1. "Tenang-tenang saja" berarti bahwa manusia tidak peduli dengan pekerjaan Tuhan dan tidak menganggapnya penting.
Firman Tuhan Harian: Kutipan 193
Pada Zaman Kasih Karunia, ketika Tuhan kembali ke tingkat yang ketiga dari surga, pekerjaan penebusan Tuhan terhadap seluruh umat manusia sebenarnya telah bergerak menuju ke bagian terakhirnya. Yang tersisa di bumi adalah salib yang Yesus pikul di punggungnya, kain kafan yang membungkus Yesus, dan mahkota duri serta jubah ungu yang Yesus kenakan (ini adalah benda-benda yang orang Yahudi gunakan untuk mengejek-Nya). Artinya, setelah pekerjaan penyaliban Yesus menyebabkan kegemparan yang besar, segala sesuatunya menjadi tenang kembali. Sejak saat itu, murid-murid Yesus mulai melanjutkan pekerjaan-Nya, menggembalakan dan menyirami gereja di mana-mana. Isi dari pekerjaan mereka adalah sebagai berikut: mereka meminta semua orang untuk bertobat, mengakui dosa-dosa mereka, dan dibaptis; dan para rasul semuanya pergi untuk menyebarkan kisah yang sebenarnya terjadi tentang penyaliban Yesus, dan karena itu semua orang tidak berdaya selain bersujud di hadapan Yesus untuk mengakui dosa-dosa mereka; dan selain itu, para rasul pergi ke mana-mana untuk menyebarkan firman yang Yesus ucapkan. Sejak saat itu dimulailah pembangunan gereja pada Zaman Kasih Karunia. Apa yang Yesus lakukan selama zaman itu juga berbicara tentang kehidupan manusia dan kehendak Bapa di surga, hanya, karena zamannya berbeda, banyak dari perkataan dan penerapan itu sangat berbeda dari zaman sekarang. Namun, secara hakikat, keduanya tetap sama: keduanya adalah pekerjaan Roh Tuhan dalam daging, tepat dan persis demikian. Pekerjaan dan perkataan semacam ini telah terus berlanjut sampai saat ini, dan dengan demikian, hal semacam ini masih disampaikan di antara lembaga-lembaga keagamaan zaman sekarang, dan itu sama sekali tidak berubah. Ketika pekerjaan Yesus selesai dan gereja-gereja telah berada di jalur yang benar dari Yesus Kristus, Tuhan tetap memulai rencana-Nya untuk tahap pekerjaan-Nya yang lain, yaitu perkara kedatangan-Nya menjadi daging pada akhir zaman. Sebagaimana yang dipahami manusia, penyaliban Tuhan telah mengakhiri pekerjaan inkarnasi Tuhan, menebus seluruh umat manusia, dan membuat-Nya mampu merebut kunci alam maut. Semua orang mengira pekerjaan Tuhan sudah selesai sepenuhnya. Padahal, dari sudut pandang Tuhan, hanya sebagian kecil dari pekerjaan-Nya yang telah selesai. Yang telah Dia lakukan adalah menebus umat manusia; Dia tidak menaklukkan umat manusia, apalagi mengubah wajah jahat manusia. Itulah sebabnya Tuhan berkata: "Meskipun daging inkarnasi-Ku mengalami rasa sakit kematian, itu bukanlah tujuan keseluruhan dari inkarnasi-Ku. Yesus adalah Anak-Ku yang Kukasihi dan disalib bagi-Ku, tetapi Dia tidak menyelesaikan seluruh pekerjaan-Ku. Dia hanya melakukan sebagian darinya." Karena itu, Tuhan memulai bagian kedua dari rencana-Nya untuk melanjutkan pekerjaan inkarnasi. Tujuan akhir Tuhan adalah menyempurnakan dan mendapatkan semua orang yang diselamatkan dari cengkeraman Iblis, itulah sebabnya Tuhan bersiap, sekali lagi, menghadapi bahaya saat datang menjadi daging. Yang dimaksud dengan "inkarnasi" mengacu pada Dia yang tidak membawa kemuliaan (karena pekerjaan Tuhan belum selesai), tetapi yang menampakkan diri dalam identitas Anak yang dikasihi, dan yang adalah Kristus, yang kepada-Nya Tuhan berkenan. Itulah sebabnya ini dikatakan "menghadapi bahaya". Daging inkarnasi memiliki kuasa yang kecil dan harus sangat berhati-hati,[1] dan kuasa-Nya terpisah dari otoritas Bapa di surga; Dia hanya memenuhi pelayanan daging, menyelesaikan pekerjaan dan amanat Bapa tanpa terlibat dalam pekerjaan lain, dan Dia hanya menyelesaikan satu bagian pekerjaan. Itulah sebabnya Tuhan disebut "Kristus" segera setelah Dia datang ke bumi—inilah makna yang terkandung di dalam nama itu. Alasan dikatakan bahwa kedatangan itu disertai pencobaan adalah karena hanya satu bagian pekerjaan yang diselesaikan. Selain itu, alasan Bapa hanya menyebut-Nya "Kristus" dan "Anak yang dikasihi", tetapi belum memberi-Nya seluruh kemuliaan justru karena daging inkarnasi datang untuk melakukan satu bagian pekerjaan, bukan untuk merepresentasikan Bapa di surga, melainkan untuk memenuhi pelayanan Anak yang terkasih. Ketika Anak yang terkasih menyelesaikan seluruh amanat yang diterima-Nya barulah Bapa akan memberi-Nya seluruh kemuliaan bersama dengan identitas Bapa. Dapat dikatakan ini adalah "aturan surgawi". Karena Dia yang telah menjadi daging dan Bapa di surga berada di dua dunia yang berbeda, keduanya hanya saling memandang dalam Roh, Bapa mengawasi Anak yang terkasih, tetapi Anak tidak dapat melihat Bapa dari jauh. Karena fungsi yang mampu dilakukan daging terlalu kecil dan Dia dapat berpotensi dibunuh sewaktu-waktu, maka orang dapat mengatakan kedatangan ini penuh dengan bahaya terbesar. Ini sama dengan Tuhan sekali lagi menyerahkan anak-Nya yang terkasih ke dalam perut harimau, di mana nyawa-Nya berada dalam bahaya, menaruh-Nya di tempat di mana Iblis paling memusatkan kekuatannya. Bahkan dalam kondisi yang mengerikan itu, Tuhan masih menyerahkan Anak-Nya yang terkasih kepada orang-orang di tempat yang penuh dengan kekotoran dan ketidaksenonohan untuk mereka "membawa Dia ke dalam kedewasaan". Ini karena melakukannya adalah satu-satunya cara untuk membuat pekerjaan Tuhan tampak pantas dan alami, dan itu adalah satu-satunya cara memenuhi seluruh keinginan Bapa dan menyelesaikan bagian terakhir pekerjaan-Nya di antara manusia. Yesus hanya menyelesaikan satu tahap dari pekerjaan Bapa. Karena penghalang yang dimiliki daging inkarnasi dan perbedaan dalam pekerjaan yang harus diselesaikan, Yesus sendiri tidak tahu bahwa akan ada kedatangan kembali yang kedua dalam daging. Oleh karena itu, tidak ada ahli eksposisi Alkitab atau nabi yang berani dengan jelas menubuatkan bahwa Tuhan akan berinkarnasi sekali lagi pada akhir zaman, yaitu, Dia akan datang menjadi daging sekali lagi untuk melakukan bagian kedua dari pekerjaan-Nya dalam daging. Oleh karena itu, tak seorang pun yang menyadari bahwa Tuhan sudah sejak lama menyembunyikan diri-Nya sendiri dalam daging. Tidak mengherankan, karena hanya setelah Yesus dibangkitkan dan naik ke surga barulah Dia menerima amanat ini, oleh karena itu, tidak ada nubuat yang jelas tentang inkarnasi kedua Tuhan, dan hal itu tidak terbayangkan oleh pikiran manusia. Pada banyak kitab nubuatan dalam Alkitab, tidak ada kata-kata yang menyebutkan hal ini dengan jelas. Namun, ketika Yesus datang untuk bekerja, telah ada nubuat yang jelas yang mengatakan bahwa seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang putra, yang berarti bahwa Dia dikandung melalui Roh Kudus. Meskipun demikian, Tuhan tetap mengatakan bahwa ini terjadi dengan adanya risiko kematian, jadi seberapa lebih berisikonya yang akan terjadi pada zaman sekarang? Tidak heran Tuhan mengatakan inkarnasi kali ini mengandung risiko bahaya ribuan kali lebih besar daripada yang terjadi selama Zaman Kasih Karunia. Di banyak tempat, Tuhan telah bernubuat bahwa Dia akan mendapatkan sekelompok pemenang di tanah Sinim. Karena di belahan timur dunia itulah para pemenang akan didapatkan, maka tempat di mana Tuhan menginjakkan kaki dalam inkarnasi-Nya yang kedua tanpa diragukan lagi adalah tanah Sinim, tepat di mana si naga merah yang sangat besar bergelung. Di sana, Tuhan akan mendapatkan keturunan si naga merah yang sangat besar sehingga dia akan dikalahkan dan dipermalukan sepenuhnya. Tuhan akan membangkitkan orang-orang ini, yang terbebani dengan penderitaan, untuk membangunkan mereka sampai mereka benar-benar terbangun, dan membuat mereka berjalan keluar dari kabut dan menolak si naga merah yang sangat besar. Mereka akan terbangun dari mimpi mereka, mengenali hakikat si naga merah yang sangat besar, menjadi mampu memberikan segenap hati mereka kepada Tuhan, bangkit dari tekanan kekuatan kegelapan, berdiri di belahan Timur dunia, dan menjadi bukti kemenangan Tuhan. Hanya dengan cara inilah Tuhan akan mendapatkan kemuliaan. Karena alasan ini saja, Tuhan membawa pekerjaan yang berakhir di Israel ke negeri di mana si naga merah yang sangat besar bergelung dan, hampir dua ribu tahun setelah kepergian-Nya, telah datang sekali lagi dalam daging untuk melanjutkan pekerjaan Zaman Kasih Karunia. Di mata manusia, Tuhan sedang memulai pekerjaan yang baru dalam daging. Namun dalam pandangan Tuhan, Dia sedang melanjutkan pekerjaan Zaman Kasih Karunia, tetapi hanya setelah selang beberapa ribu tahun, dan hanya dengan perubahan lokasi dan program pekerjaannya. Walaupun gambar yang diambil tubuh daging dalam pekerjaan sekarang ini tampak sangat berbeda dengan Yesus, Mereka berasal dari hakikat dan asal yang sama, dan Mereka berasal dari sumber yang sama. Mereka mungkin memiliki banyak perbedaan secara lahiriah, tetapi kebenaran inti dari pekerjaan Mereka sangat identik. Bagaimanapun juga, kedua zaman ini sangat berbeda bagaikan siang dan malam. Bagaimana bisa pekerjaan Tuhan mengikuti pola yang tidak berubah? Atau bagaimana bisa tahap yang berbeda dari pekerjaan-Nya saling menghalangi satu sama lain?
Dikutip dari "Pekerjaan dan Jalan Masuk (6)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Catatan kaki:
1. "Memiliki kuasa yang kecil dan harus sangat berhati-hati" menunjukkan bahwa kesulitan daging terlalu banyak, dan pekerjaan yang dilakukan sangat terbatas.
Firman Tuhan Harian: Kutipan 194
Dibutuhkan waktu sampai saat ini untuk manusia menyadari bahwa apa yang kurang dalam dirinya bukan hanya suplai kehidupan rohani dan pengalaman mengenal Tuhan, tetapi—yang bahkan lebih penting lagi—perubahan dalam wataknya. Karena ketidaktahuan manusia sepenuhnya akan sejarah dan budaya kuno rasnya sendiri, akibatnya adalah manusia sama sekali tidak mengetahui tentang pekerjaan Tuhan. Semua manusia berharap untuk dapat melekat kepada Tuhan di lubuk hatinya, tetapi karena daging manusia sangat rusak, mati rasa dan bodoh, ini menyebabkan manusia sama sekali tidak mengenal Tuhan. Kedatangan Tuhan di antara manusia saat ini tidak lain adalah bertujuan untuk mengubah pemikiran dan roh mereka, serta gambar Tuhan di dalam hati mereka yang sudah mereka miliki selama jutaan tahun. Dia akan mengambil kesempatan ini untuk menyempurnakan manusia. Artinya, melalui pengetahuan manusia, Dia akan mengubah cara manusia mengenal-Nya dan sikap mereka terhadap Dia, memungkinkan manusia untuk membuat awal baru yang penuh kemenangan dalam mengenal Tuhan, dan dengan demikian mencapai pembaruan dan perubahan roh manusia. Penanganan dan pendisiplinan adalah caranya, sementara penaklukan dan pembaruan adalah tujuannya. Menghilangkan pemikiran takhayul yang telah manusia miliki tentang Tuhan yang samar telah menjadi tujuan kekal Tuhan, dan akhir-akhir ini, hal ini juga telah menjadi masalah yang mendesak bagi-Nya. Seandainya semua orang bisa berpikir panjang dalam mempertimbangkan situasi ini. Mengubah pengalaman setiap orang sehingga tujuan Tuhan yang mendesak ini dapat segera tercapai sehingga tahap terakhir pekerjaan Tuhan di bumi dapat diselesaikan dengan sempurna. Berilah Tuhan kesetiaan yang seharusnya engkau semua berikan kepada-Nya, dan berilah penghiburan kepada hati Tuhan untuk terakhir kalinya. Di antara saudara-saudari, diharapkan tak seorang pun melalaikan tanggung jawab ini, atau hanya berpura-pura dan melakukannya secara asal-asalan. Tuhan menjadi manusia kali ini sebagai jawaban atas sebuah undangan, dan sebagai tanggapan langsung terhadap keadaan manusia. Artinya, Dia datang untuk menyediakan apa yang dibutuhkan manusia. Apa pun kualitas atau latar belakang manusia, Dia akan memampukan dia untuk memahami firman Tuhan dan, dari firman-Nya, melihat keberadaan dan perwujudan Tuhan serta menerima penyempurnaan Tuhan atas dirinya, mengubah pemikiran dan gagasan manusia sehingga wajah Tuhan yang asli tertanam kuat di lubuk hati manusia. Inilah satu-satunya keinginan Tuhan di bumi. Sehebat apa pun natur bawaan manusia, atau betapapun hinanya esensi manusia, atau seperti apa perilaku manusia di masa lampau, Tuhan tidak memedulikan semua ini. Dia hanya berharap agar manusia sepenuhnya memperbarui gambar Tuhan yang mereka miliki di dalam lubuk hatinya dan akhirnya mengetahui esensi umat manusia, dan dengan demikian tiba pada perubahan pandangan ideologis manusia, dan dapat merindukan Tuhan dari kedalaman hatinya dan membangkitkan keterikatan yang abadi dengan-Nya: inilah satu tuntutan yang Tuhan minta dari manusia.
Dikutip dari "Pekerjaan dan Jalan Masuk (7)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 195
Aku sudah mengatakan berulang kali bahwa pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dilakukan untuk mengubah roh masing-masing orang, untuk mengubah jiwa masing-masing orang, sehingga hati mereka, yang telah menderita trauma berat, direformasi, dan dengan cara demikian menyelamatkan jiwa mereka, yang sudah sangat parah dilukai oleh kejahatan; pekerjaan ini adalah untuk membangkitkan roh manusia, menyingkirkan hati mereka yang dingin dan memungkinkan mereka untuk diperbarui kembali. Ini adalah kehendak Tuhan yang terbesar. Singkirkan dahulu pembicaraan tentang seberapa tinggi atau dalamnya kehidupan dan pengalaman manusia; saat hati orang telah dibangkitkan, saat mereka telah dibangunkan dari mimpinya dan sepenuhnya mengetahui kerusakan yang disebabkan oleh si naga merah yang sangat besar, saat itulah pekerjaan pelayanan Tuhan sudah selesai. Hari di mana pekerjaan Tuhan selesai juga merupakan hari di mana manusia secara resmi memulai jalan yang benar dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan. Pada saat inilah, pelayanan Tuhan akan berakhir: pekerjaan Tuhan menjadi daging akan selesai sepenuhnya, dan manusia akan mulai secara resmi melakukan tugas yang harus ia lakukan—ia akan melakukan pelayanannya. Ini adalah langkah-langkah pekerjaan Tuhan. Jadi, engkau harus mencari jalanmu untuk masuk di atas fondasi bahwa dirimu mengetahui hal-hal ini. Semua ini adalah hal yang harus engkau semua pahami. Jalan masuk manusia akan meningkat saat perubahan telah terjadi jauh di lubuk hatinya, karena pekerjaan Tuhan adalah penyelamatan manusia sepenuhnya—manusia yang sudah ditebus, yang masih hidup di bawah kekuatan kegelapan, dan yang tidak pernah bangun sendiri—dari tempat berkumpulnya setan-setan ini; pekerjaan Tuhan adalah agar manusia dapat dibebaskan dari ribuan tahun dosa, dan menjadi kesayangan Tuhan, sepenuhnya memukul jatuh si naga merah yang sangat besar, mendirikan kerajaan Tuhan, dan menenangkan hati Tuhan dengan lebih cepat; mengungkapkan seluruh kebencian yang membengkak di dadamu, membasmi kuman-kuman berjamur tersebut, memungkinkanmu untuk meninggalkan kehidupan ini, yang tak ada bedanya dengan kehidupan sapi atau kuda, untuk tidak lagi menjadi budak, tidak lagi diinjak-injak atau diperintah oleh si naga merah yang sangat besar; engkau semua tidak akan lagi menjadi bagian dari bangsa yang gagal ini, tidak akan lagi menjadi milik si naga merah yang sangat besar yang keji, dan engkau tidak akan lagi diperbudak olehnya. Sarang para setan pasti akan dihancurkan berkeping-keping oleh Tuhan, dan engkau semua akan berdiri di sisi Tuhan—engkau adalah milik Tuhan, dan bukan milik kerajaan para budak ini. Tuhan sudah sejak lama sangat membenci masyarakat yang gelap ini. Dia menggertakkan gigi-Nya, ingin sekali kaki-Nya menginjak-injak si ular tua yang jahat dan keji ini, sehingga ia tidak akan pernah bangkit lagi dan tidak akan pernah lagi menyiksa manusia; Dia tidak akan mengampuni tindakannya di masa lalu, Dia tidak akan menoleransi kecurangannya terhadap manusia, dan Dia akan membalaskan semua dosa yang dilakukannya dari zaman ke zaman. Tuhan tidak akan sedikit pun membiarkan biang keladi dari seluruh kejahatan[1] ini lolos dari hukuman, Dia akan menghancurkannya sama sekali.
Dikutip dari "Pekerjaan dan Jalan Masuk (8)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Catatan kaki:
1. "Biang keladi dari seluruh kejahatan" merujuk pada si iblis tua. Frasa ini mengungkapkan kebencian yang amat sangat.
Firman Tuhan Harian: Kutipan 196
Banyak sudah malam-malam tanpa tidur yang telah diderita Tuhan demi pekerjaan umat manusia. Dari tempat yang tinggi sampai ke kedalaman yang paling rendah, Dia telah turun ke neraka hidup tempat manusia tinggal untuk melewati hari-hari-Nya bersama manusia, Dia tidak pernah mengeluh tentang kejorokan di antara manusia, dan Dia tidak pernah mencela manusia karena ketidaktaatannya, tetapi menanggung penghinaan terbesar sementara Dia melakukan pekerjaan-Nya sendiri. Bagaimana mungkin Tuhan menjadi milik neraka? Bagaimana mungkin Dia menghabiskan hidup-Nya di neraka? Tetapi demi semua umat manusia, agar seluruh umat manusia dapat menemukan istirahat lebih cepat, Dia telah menanggung penghinaan dan menderita ketidakadilan untuk datang ke bumi, dan secara pribadi masuk ke dalam "neraka" dan "dunia orang mati," ke dalam sarang harimau, untuk menyelamatkan manusia. Bagaimana mungkin manusia berhak untuk menentang Tuhan? Alasan apa yang dimilikinya untuk mengeluh tentang Tuhan? Bagaimana ia masih memiliki nyali untuk memandang Tuhan? Tuhan dari surga telah datang ke negeri yang paling kotor dan jahat ini, tanpa pernah melampiaskan keluhan-Nya, atau berkeluh-kesah tentang manusia, tetapi sebaliknya dengan tenang menerima kerusakan[1] dan penindasan yang disebabkan manusia. Tidak pernah Dia membalas tuntutan-tuntutan manusia yang keterlaluan, tidak pernah Dia menuntut manusia secara berlebihan, dan tidak pernah Dia membuat tuntutan yang tidak masuk akal terhadap manusia. Dia hanya melakukan semua pekerjaan yang dikehendaki oleh manusia tanpa mengeluh: mengajar, mencerahkan, menegur, memurnikan lewat firman, mengingatkan, menasihati, menghibur, menghakimi, dan mengungkapkan. Manakah dari langkah-langkah-Nya yang bukan demi kehidupan manusia? Meskipun Dia telah menghapus harapan dan nasib manusia, langkah-langkah manakah yang dilakukan Tuhan yang bukan demi nasib manusia? Yang manakah dari langkah-langkah itu bukan demi kelangsungan hidup manusia? Yang manakah dari langkah-langkah itu bukan untuk membebaskan manusia dari penderitaan ini dan dari penindasan kekuatan kegelapan yang sekelam malam? Yang manakah dari langkah-langkah itu bukan demi manusia? Siapakah bisa memahami hati Tuhan, yang seperti hati seorang ibu yang penyayang? Siapakah bisa memahami hati Tuhan yang penuh semangat? Hati Tuhan yang penuh semangat dan pengharapan-Nya yang kuat telah dibalas dengan hati yang dingin, dengan mata yang tak berperasaan dan tak peduli, dan dengan teguran dan hinaan yang berulang-ulang dari manusia; semua itu telah dibalas dengan ucapan yang tajam, sarkasme, dan penghinaan; semua itu telah dibalas dengan cemoohan manusia, dengan injakan dan penolakan, dengan kesalahpahaman, rintihan, kerenggangan, dan sikap menghindar dari manusia, dan tidak dengan apa pun kecuali kebohongan, serangan, dan kepahitan. Kata-kata yang penuh kehangatan telah disambut dengan alis yang mengancam dan perlawanan yang dingin dari seribu jari yang bergoyang-goyang. Tuhan hanya dapat bertahan, dengan kepala tertunduk, melayani manusia seperti sapi yang menurut.[2] Begitu banyak matahari dan bulan, begitu banyak kali bintang-bintang dihadapi-Nya, begitu banyak kali Dia berangkat pada waktu fajar dan kembali pada senja hari, berputar-putar dan berbalik, menanggung penderitaan yang seribu kali lebih besar daripada rasa sakit karena kepergian-Nya dari Bapa-Nya, menahan serangan dan penghancuran manusia, penanganan dan pemangkasan manusia. Kerendahan hati dan ketersembunyian Tuhan telah dibalas dengan prasangka[3] manusia, dengan pandangan yang tidak adil dan perlakuan yang tidak adil dari manusia, dan cara Tuhan bekerja tanpa suara dalam ketidakjelasan, kesabaran-Nya, dan toleransi-Nya telah dibalas dengan tatapan serakah dari manusia. Manusia berusaha menindas Tuhan sampai mati, tanpa rasa bersalah sedikit pun, dan berusaha menginjak Tuhan masuk ke dalam tanah. Sikap manusia dalam memperlakukan Tuhan merupakan salah satu "kepandaian yang langka," dan Tuhan, yang ditindas dan dipandang rendah oleh manusia, dihancurkan sampai rata di bawah kaki puluhan ribu orang, sementara manusia sendiri meninggikan diri, seolah-olah ia akan menjadi raja di bukit, seolah-olah ia ingin merebut kekuasaan mutlak,[4] menjalankan kekuasaan dari balik layar, membuat Tuhan menjadi sutradara yang bertanggung jawab dan taat aturan di balik layar, yang tidak diperkenankan untuk melawan atau menimbulkan masalah; Tuhan harus memainkan peran Kaisar Terakhir, Dia harus menjadi boneka,[5] tanpa kebebasan sama sekali. Perbuatan manusia sungguh tak terkatakan, jadi bagaimana ia berhak untuk menuntut ini atau itu dari Tuhan? Bagaimana ia berhak untuk mengajukan saran-saran kepada Tuhan? Bagaimana ia berhak untuk menuntut agar Tuhan bersimpati dengan kelemahannya? Bagaimana ia pantas menerima belas kasihan Tuhan? Bagaimana ia pantas menerima kemurahan hati Tuhan berulang kali? Bagaimana ia pantas menerima pengampunan Tuhan berulang kali? Di manakah hati nuraninya? Ia telah menghancurkan hati Tuhan sejak lama, ia telah lama membiarkan hati Tuhan hancur berkeping-keping. Tuhan datang di antara manusia dengan gembira dan penuh semangat, berharap bahwa manusia akan murah hati kepada-Nya, meskipun hanya dengan sedikit kehangatan. Namun hati Tuhan tidak cepat dihibur oleh manusia, yang diterima-Nya hanyalah serangan dan siksaan yang semakin bertambah dengan cepat[6]. Hati manusia terlalu rakus, keinginannya terlalu besar, ia tidak pernah bisa dipuaskan, ia selalu jahat dan membabi buta, ia tidak pernah memberi Tuhan kebebasan atau hak untuk berbicara, dan tidak memberikan pilihan apa pun kepada Tuhan selain tunduk pada penghinaan, dan membiarkan manusia untuk memanipulasi diri-Nya sesuai dengan keinginannya.
Dikutip dari "Pekerjaan dan Jalan Masuk (9)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Catatan kaki:
1. "Kerusakan" digunakan untuk menyingkapkan ketidaktaatan umat manusia.
2. "Disambut dengan alis yang mengancam dan perlawanan yang dingin dari seribu jari yang bergoyang-goyang, dengan kepala tertunduk, melayani manusia seperti sapi yang menurut" pada mulanya adalah kalimat tunggal, tetapi di sini dibagi menjadi dua untuk membuatnya menjadi lebih jelas. Kalimat pertama menunjukkan tindakan manusia, sementara yang kedua menunjukkan penderitaan yang dialami oleh Tuhan, dan bahwa Tuhan itu rendah hati dan tersembunyi.
3. "Prasangka" menunjukkan perilaku manusia yang tidak taat.
4. "Merebut kekuasaan mutlak" menunjukkan perilaku manusia yang tidak taat. Mereka meninggikan diri, membelenggu orang lain, membuatnya mengikuti mereka dan menderita bagi mereka. Mereka adalah kekuatan yang memusuhi Tuhan.
5. "Boneka" digunakan untuk mengolok-olok mereka yang tidak mengenal Tuhan.
6. "Semakin bertambah dengan cepat" digunakan untuk menyoroti perilaku yang hina dari manusia.
Firman Tuhan Harian: Kutipan 197
Inkarnasi Tuhan telah menimbulkan gejolak mengejutkan di semua agama dan di segala bidang, telah "mengacaubalaukan" tatanan asli lingkup keagamaan, dan telah mengguncang hati semua orang yang merindukan penampakan Tuhan. Siapa yang tidak mengaguminya? Siapa yang tidak rindu melihat Tuhan? Tuhan telah secara pribadi berada di antara manusia selama bertahun-tahun, tetapi manusia tidak pernah menyadarinya. Sekarang ini, Tuhan itu sendiri telah menampakkan diri, dan menunjukkan identitas-Nya kepada orang banyak—bagaimana mungkin hal ini tidak membawa kesenangan pada hati manusia? Tuhan pernah berbagi suka dan duka dengan manusia, dan sekarang ini Dia telah bersatu kembali dengan umat manusia, dan berbagi kisah tentang masa-masa yang telah lewat bersamanya. Setelah Dia berjalan keluar dari Yudea, orang tidak dapat menemukan jejak-Nya. Mereka rindu untuk sekali lagi bertemu dengan Tuhan, nyaris tidak mengetahui bahwa sekarang ini mereka telah bertemu lagi dengan-Nya, dan telah bersatu kembali dengan-Nya. Bagaimana mungkin hal ini tidak membangkitkan pikiran tentang masa yang telah lewat? Suatu hari dua ribu tahun yang lalu, Simon bin Yunus, keturunan orang Yahudi, melihat Yesus Sang Juruselamat, ia makan di meja yang sama dengan-Nya, dan setelah mengikuti-Nya selama bertahun-tahun merasakan kasih sayang yang lebih dalam kepada-Nya: ia mengasihi-Nya dari lubuk hatinya, ia sangat mengasihi Tuhan Yesus. Bangsa Yahudi tidak mengetahui apa pun tentang betapa bayi berambut emas ini, yang lahir di palungan yang dingin, adalah gambar pertama inkarnasi Tuhan. Mereka semua mengira bahwa Dia sama dengan mereka, tidak seorang pun menganggap-Nya berbeda—bagaimana mungkin manusia mengenali Yesus yang umum dan biasa ini? Orang Yahudi menganggap-Nya sebagai anak Yahudi dari zaman itu. Tidak seorang pun memandang-Nya sebagai Tuhan yang indah, dan orang-orang tidak melakukan apa pun selain secara membabi buta mengajukan tuntutan terhadap-Nya, meminta agar Dia memberi kepada mereka kasih karunia yang kaya dan berlimpah, kedamaian, dan sukacita. Mereka hanya tahu bahwa, seperti seorang miliuner, Dia memiliki apa pun yang bisa orang inginkan. Namun, orang tidak pernah memperlakukan Dia sebagai seorang yang terkasih; orang-orang pada waktu itu tidak mengasihi-Nya, hanya memprotes-Nya, dan mengajukan tuntutan-tuntutan yang tak masuk akal kepada-Nya. Dia tidak pernah melawan, tetapi terus-menerus memberikan kasih karunia kepada manusia, sekalipun manusia tidak mengenal-Nya. Dia tidak melakukan apa pun kecuali secara diam-diam memberikan kehangatan, kasih, dan belas kasihan, bahkan lebih dari itu, Dia memberi kepada manusia cara-cara penerapan yang baru, memimpin manusia keluar dari ikatan hukum Taurat. Manusia tidak mengasihi-Nya, ia semata-mata iri kepada-Nya dan mengenali talenta-talenta-Nya yang luar biasa. Bagaimana mungkin umat manusia yang buta mengetahui betapa besar penghinaan yang diderita oleh Yesus Sang Juruselamat yang indah ketika Dia datang di antara manusia? Tidak seorang pun mempertimbangkan kesusahan-Nya, tidak seorang pun mengetahui tentang kasih-Nya kepada Bapa, dan tidak seorang pun bisa mengetahui kesepian-Nya; meskipun Maria adalah ibu yang melahirkan-Nya, bagaimana mungkin ia mengetahui pikiran di dalam hati Tuhan Yesus yang penyayang? Siapakah yang mengetahui penderitaan tak terkatakan yang ditanggung Anak manusia? Setelah mengajukan permintaan-permintaan kepada-Nya, orang-orang pada zaman itu dengan sikap dingin menempatkan Dia di bagian belakang dari pikiran mereka, dan membuang-Nya ke luar. Dengan demikian, Dia mengembara di jalan-jalan, hari demi hari, tahun demi tahun, berkelana selama bertahun-tahun hingga Dia hidup selama tiga puluh tiga tahun yang sulit, tahun-tahun yang panjang tetapi sekaligus singkat. Ketika orang membutuhkan diri-Nya, mereka mengundang-Nya ke dalam rumah mereka dengan wajah penuh senyuman, mencoba untuk mengajukan tuntutan kepada-Nya—dan setelah Dia memberikan sumbangsih-Nya kepada mereka, mereka segera mendorong-Nya ke luar pintu. Orang memakan apa yang disediakan dari mulut-Nya, mereka meminum darah-Nya, mereka menikmati kasih karunia yang dikaruniakan-Nya kepada mereka, tetapi mereka juga menentang Dia, karena mereka tidak pernah tahu siapa yang telah memberi hidup kepada mereka. Pada akhirnya, mereka menyalibkan-Nya, tetapi tetap saja Dia tidak bersuara. Bahkan sekarang ini, Dia tetap diam. Orang-orang memakan daging-Nya, mereka meminum darah-Nya, mereka makan makanan yang dibuat-Nya bagi mereka, dan mereka menempuh jalan yang telah dibukakan-Nya bagi mereka, tetapi mereka tetap berniat untuk menolak-Nya; mereka benar-benar memperlakukan Tuhan yang telah memberi kepada mereka hidup, sebagai musuh, dan sebaliknya memperlakukan orang-orang yang adalah budak sama seperti mereka sebagai Bapa surgawi. Dalam hal ini, bukankah mereka dengan sengaja menentang Dia? Bagaimana Yesus sampai mati di kayu salib? Tahukah engkau? Bukankah Dia dikhianati oleh Yudas, yang paling dekat dengan-Nya dan yang telah memakan diri-Nya, meminum diri-Nya, dan menikmati diri-Nya? Bukankah Yudas mengkhianati Yesus karena Dia tidak lebih dari seorang guru biasa yang tidak berarti? Jika orang sudah benar-benar melihat bahwa Yesus itu luar biasa, dan merupakan Pribadi yang berasal dari surga, bagaimana mungkin mereka menyalibkan-Nya hidup-hidup selama dua puluh empat jam, hingga tak ada lagi napas yang tersisa dalam tubuh-Nya? Siapakah yang bisa mengenal Tuhan? Orang-orang tidak melakukan apa pun selain menikmati Tuhan dengan keserakahan yang tak terpuaskan, tetapi mereka tidak pernah mengenal Dia. Mereka diberi sedikit tetapi telah mengambil sangat banyak, dan mereka membuat "Yesus" sepenuhnya taat pada perintah mereka, pada instruksi mereka. Siapa yang pernah menunjukkan jalan belas kasih terhadap Anak manusia ini, yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya? Siapakah yang pernah berpikir untuk menggabungkan kekuatan dengan-Nya demi memenuhi amanat Bapa? Siapakah yang pernah memikirkan diri-Nya? Siapakah yang pernah mempertimbangkan kesulitan-Nya? Tanpa sedikit pun kasih, manusia menghempaskan Dia ke depan dan ke belakang; manusia tidak tahu dari mana asalnya terang dan hidupnya, dan tidak melakukan apa pun kecuali secara diam-diam merencanakan cara untuk sekali lagi menyalibkan "Yesus" dari dua ribu tahun yang lalu, yang telah mengalami penderitaan di antara manusia. Apakah "Yesus" benar-benar membangkitkan kebencian semacam itu? Apakah segala sesuatu yang dilakukan-Nya telah lama dilupakan? Kebencian yang terkumpul selama ribuan tahun akhirnya akan tersembur keluar. Engkau semua, yang sejenis orang Yahudi! Kapankah "Yesus" pernah memusuhimu, sehingga engkau semua harus begitu membenci-Nya? Dia telah berbuat begitu banyak, dan berfirman begitu banyak—bukankah itu demi kebaikanmu? Dia telah menyerahkan nyawa-Nya bagimu tanpa meminta imbalan apa pun, Dia telah memberikan kepadamu seluruh diri-Nya—apakah engkau semua benar-benar masih ingin memakan-Nya hidup-hidup? Dia telah memberikan seluruh diri-Nya kepadamu tanpa menahan apa pun, tanpa pernah menikmati kemuliaan duniawi, kehangatan di antara manusia, kasih di antara manusia, atau semua berkat di antara manusia. Orang-orang begitu jahat terhadap-Nya, Dia tidak pernah menikmati semua kekayaan di bumi, Dia mengabdikan seluruh hati-Nya yang tulus dan penuh gairah kepada manusia, Dia telah mengabdikan seluruh diri-Nya kepada umat manusia—lalu, siapa yang pernah memberi Dia kehangatan? Siapakah yang pernah memberi Dia penghiburan? Manusia telah memberi-Nya segala macam tekanan, ia menyerahkan segala kemalangan kepada-Nya, ia memaksakan pengalaman yang paling nahas di antara manusia pada diri-Nya, ia menyalahkan Dia atas semua ketidakadilan, dan Dia menerimanya tanpa sepatah kata pun. Pernahkah Dia memprotes siapa pun? Pernahkah Dia meminta sedikit balasan dari siapa pun? Siapakah yang pernah menunjukkan simpati kepada-Nya? Sebagai manusia normal, siapakah dari antaramu yang tidak memiliki masa kecil yang romantis? Siapakah yang tidak memiliki masa muda yang penuh warna? Siapakah yang tidak memiliki kehangatan dari orang-orang terkasih? Siapakah yang tanpa kasih dari kerabat dan teman? Siapakah yang tidak mendapatkan rasa hormat dari orang lain? Siapakah yang tanpa keluarga yang penuh kehangatan? Siapakah yang tidak mendapatkan kenyamanan dari orang kepercayaan mereka? Lalu, apakah Dia pernah menikmati semua ini? Siapakah yang pernah memberi-Nya sedikit kehangatan? Siapakah yang pernah memberi-Nya sedikit penghiburan? Siapakah yang pernah menunjukkan sedikit moralitas manusia kepada-Nya? Siapakah yang pernah bertenggang rasa terhadap-Nya? Siapakah yang pernah bersama-Nya selama masa-masa yang sulit? Siapakah yang pernah melewati kehidupan yang sulit bersama-Nya? Manusia tidak pernah mengendurkan tuntutannya terhadap Dia; ia semata-mata mengajukan tuntutan kepada-Nya tanpa keraguan, seolah-olah, setelah datang ke dunia manusia, Dia harus menjadi lembu atau kudanya manusia, tawanan manusia, dan harus memberikan seluruh diri-Nya kepada manusia; jika tidak, manusia tidak akan pernah memaafkan-Nya, tidak akan bersikap lunak terhadap-Nya, tidak akan pernah menyebut-Nya Tuhan, dan tidak akan pernah memberikan penghargaan yang tinggi kepada-Nya. Manusia terlalu keras dalam sikapnya terhadap Tuhan, seolah-olah ia berniat menyiksa Tuhan sampai mati, baru setelah itu ia akan mengendurkan tuntutannya kepada Tuhan; jika tidak, manusia tidak akan pernah menurunkan standar tuntutannya kepada Tuhan. Bagaimana mungkin manusia seperti ini tidak dibenci oleh Tuhan? Bukankah ini adalah tragedi zaman sekarang? Hati nurani manusia tak tampak di mana pun. Ia terus mengatakan bahwa ia akan membalas kasih Tuhan, tetapi ia membedah Tuhan dan menyiksa-Nya hingga mati. Bukankah ini adalah "resep rahasia" imannya kepada Tuhan, yang diwariskan dari leluhurnya? Tidak ada tempat di mana "orang Yahudi" tidak ditemukan, dan pada zaman sekarang mereka masih melakukan pekerjaan yang sama, mereka masih melakukan pekerjaan yang sama yaitu menentang Tuhan, namun percaya bahwa mereka sedang meninggikan Tuhan. Bagaimana mungkin mata manusia sendiri mengenal Tuhan? Bagaimana mungkin manusia, yang hidup dalam daging, memperlakukan Tuhan yang berinkarnasi, yang telah datang dari Roh sebagai Tuhan? Siapakah di antara manusia yang bisa mengenal Dia? Di manakah kebenaran di antara manusia? Di manakah kebenaran yang sejati? Siapakah yang bisa mengetahui watak Tuhan? Siapakah yang mampu bersaing dengan Tuhan yang di surga? Tidak mengherankan bahwa, ketika Dia datang di antara manusia, tidak seorang pun telah mengenal Tuhan, dan Dia telah ditolak. Bagaimana manusia dapat menoleransi keberadaan Tuhan? Bagaimana ia bisa membiarkan terang mengusir kegelapan dunia? Bukankah ini semua adalah tentang pengabdian terhormat manusia? Bukankah ini adalah jalan masuk manusia yang jujur? Dan, tidakkah pekerjaan Tuhan terpusat di sekitar jalan masuk manusia? Aku ingin agar engkau semua menyatukan pekerjaan Tuhan dengan jalan masuk manusia, dan membangun hubungan yang baik antara manusia dan Tuhan, serta melakukan tugas yang seharusnya dilakukan oleh manusia dengan segenap kemampuanmu. Dengan cara ini, pekerjaan Tuhan kemudian akan selesai, diakhiri dengan diri-Nya memperoleh kemuliaan!
Dikutip dari "Pekerjaan dan Jalan Masuk (10)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 198
Saat ini, Aku bekerja dalam diri umat pilihan Tuhan di Tiongkok untuk menyingkapkan semua watak pemberontakan mereka dan membuka semua kedok keburukan mereka, dan ini memberikan konteks untuk mengatakan semua yang perlu Kukatakan. Setelah itu, ketika melaksanakan langkah selanjutnya dari pekerjaan penaklukan seluruh alam semesta Aku akan menggunakan penghakiman-Ku atas engkau semua untuk menghakimi kefasikan semua orang di seluruh alam semesta, karena engkau semua adalah wakil para pemberontak di antara umat manusia. Mereka yang tidak dapat melangkah maju hanya akan menjadi kontras dan objek pelayanan, sedangkan mereka yang dapat melangkah maju akan dipakai. Mengapa Kukatakan bahwa mereka yang tidak dapat melangkah maju hanya akan berfungsi sebagai kontras? Itu karena firman dan pekerjaan-Ku saat ini semuanya membidik latar belakangmu dan karena engkau semua telah menjadi wakil dan lambang pemberontakan di antara seluruh umat manusia. Kelak, Aku akan membawa firman yang menaklukkanmu ini ke berbagai negara dan menggunakannya untuk menaklukkan orang-orang di sana, tetapi engkau tidak akan mendapatkan mereka. Bukankah itu akan membuatmu sebagai kontras? Watak rusak seluruh umat manusia, tindakan memberontak manusia, gambar dan rupa buruk manusia—semuanya dicatat saat ini dalam firman yang digunakan untuk menaklukkanmu. Aku kemudian akan menggunakan firman ini untuk menaklukkan orang-orang dari setiap bangsa dan setiap denominasi karena engkau semua adalah model, contoh. Namun, Aku tidak berniat untuk sengaja meninggalkanmu; jika engkau gagal dalam pengejaranmu, dan karena itu engkau terbukti tidak dapat disembuhkan, bukankah engkau hanya akan menjadi objek pelayanan dan kontras? Aku pernah berfirman bahwa hikmat-Ku dilaksanakan berdasarkan rencana kotor Iblis. Mengapa Kukatakan demikian? Bukankah itu adalah kebenaran di balik apa yang Kufirmankan dan kerjakan saat ini? Jika engkau tidak dapat melangkah maju, jika engkau tidak disempurnakan, tetapi malah dihukum, tidakkah engkau akan menjadi kontras? Mungkin engkau telah banyak menderita selama hidupmu, tetapi saat ini engkau masih tidak memahami apa pun; engkau tidak tahu apa-apa tentang kehidupan. Meskipun telah dihajar dan dihakimi, engkau sama sekali belum berubah, dan jauh di dalam dirimu, engkau belum memperoleh kehidupan. Bila tiba saatnya untuk menguji pekerjaanmu, engkau akan mengalami ujian sepanas api dan bahkan kesengsaraan yang lebih besar. Api ini akan mengubah seluruh keberadaanmu menjadi abu. Sebagai orang yang tidak memiliki kehidupan, orang yang tidak memiliki secuil pun emas murni di dalam dirinya (tidak berharga), orang yang masih terjebak dengan watak rusak yang lama, dan orang yang bahkan tidak bisa melakukan pekerjaan yang baik sebagai kontras, bagaimana mungkin engkau tidak disingkirkan? Dapatkah orang yang bernilai kurang dari satu sen, dan yang tidak memiliki kehidupan, dapat berguna untuk pekerjaan penaklukan? Apabila waktu itu tiba, hari-harimu akan lebih sulit daripada hari-hari pada zaman Nuh dan Sodom! Doa-doamu pun tidak akan ada gunanya saat itu. Setelah pekerjaan penyelamatan berakhir, bagaimana bisa engkau datang kembali kelak dan mulai bertobat lagi? Begitu semua pekerjaan penyelamatan telah dilakukan, tidak akan ada lagi pekerjaan penyelamatan; yang akan terjadi adalah awal dari pekerjaan menghukum orang-orang yang jahat. Engkau menentang, memberontak, dan melakukan segala sesuatu yang kautahu jahat adanya. Bukankah engkau adalah sasaran hukuman berat? Aku menyampaikan hal ini kepadamu saat ini. Jika engkau memilih untuk tidak mendengarkan, maka ketika bencana menimpamu kelak, bukankah akan sudah terlambat jika baru saat itu engkau mulai merasa menyesal dan mulai percaya? Aku memberimu kesempatan untuk bertobat saat ini, tetapi engkau tidak mau melakukannya. Berapa lama lagi engkau mau menunggu? Sampai hari hajaran? Aku tidak mengingat pelanggaran masa lalumu saat ini; Aku mengampunimu berulang kali, berpaling dari sisi burukmu untuk hanya melihat sisi baikmu, karena semua firman dan pekerjaan-Ku saat ini dimaksudkan untuk menyelamatkanmu dan Aku tidak berniat buruk terhadapmu. Namun, engkau menolak untuk masuk; engkau tidak dapat membedakan yang baik dari yang buruk dan tidak tahu cara menghargai kebaikan. Bukankah orang-orang semacam ini hanya menunggu datangnya hukuman dan ganjaran yang setimpal?
Dikutip dari "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (1)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 199
Ketika Musa memukul gunung batu, dan air yang dianugerahkan oleh Yahweh tepercik keluar, itu karena imannya. Ketika Daud memainkan kecapi saat memuji-Ku, Yahweh—dengan hatinya yang dipenuhi dengan sukacita—itu karena imannya. Ketika Ayub kehilangan ternaknya yang memenuhi pegunungan dan segala kekayaan yang tak terkira jumlahnya, dan tubuhnya dipenuhi dengan barah yang busuk, itu karena imannya. Ketika dia dapat mendengar suara-Ku, Yahweh, dan melihat kemuliaan-Ku, Yahweh, itu karena imannya. Bahwa Petrus dapat mengikut Yesus Kristus, itu karena imannya. Bahwa dia bersedia disalibkan demi Aku dan menjadi kesaksian yang mulia, itu juga karena imannya. Ketika Yohanes melihat gambar mulia Anak Manusia, itu karena imannya. Ketika dia melihat penglihatan akan akhir zaman, itu semata-mata karena imannya. Alasan mengapa begitu banyak bangsa yang disebut Kafir telah memperoleh pewahyuan-Ku, dan akhirnya mengetahui bahwa Aku telah datang kembali sebagai manusia untuk melakukan pekerjaan-Ku di antara manusia, itu juga karena iman mereka. Semua orang, yang ditegur oleh firman-Ku yang keras tetapi yang juga dihiburkan olehnya, dan diselamatkan—bukankah mereka mengalaminya karena iman mereka? Orang telah menerima begitu banyak karena iman mereka, dan itu tidak selalu merupakan berkat. Mereka mungkin tidak menerima jenis kebahagiaan dan sukacita seperti yang dirasakan Daud, atau memperoleh air yang dianugerahkan Yahweh seperti yang diperoleh Musa. Misalnya, Ayub diberkati oleh Yahweh karena imannya, tetapi dia juga mengalami bencana. Entah engkau diberkati atau mengalami bencana, kedua-duanya adalah peristiwa yang penuh berkat. Tanpa iman, engkau tidak akan dapat menerima pekerjaan penaklukan ini, apalagi melihat perbuatan Yahweh yang ditunjukkan di depan matamu saat ini. Engkau tidak akan bisa melihat, apalagi menerima. Semua musibah, bencana, dan penghakiman ini—jika semuanya ini tidak menimpamu, akankah engkau dapat menyaksikan perbuatan Yahweh saat ini? Zaman sekarang, imanlah yang memungkinkan engkau untuk ditaklukkan, dan dengan ditaklukkanlah yang memungkinkan engkau untuk memercayai setiap perbuatan Yahweh. Hanya karena imanlah engkau menerima hajaran dan penghakiman seperti itu. Melalui hajaran dan penghakiman ini, engkau ditaklukkan dan disempurnakan. Tanpa jenis hajaran dan penghakiman yang kauterima saat ini, imanmu akan sia-sia karena engkau tidak akan mengenal Tuhan; sebesar apa pun kepercayaanmu kepada-Nya, imanmu itu akan tetap ada tetapi merupakan ungkapan kosong yang tidak berpijak pada kenyataan. Setelah menerima pekerjaan penaklukan ini, pekerjaan yang membuatmu taat sepenuhnya, barulah imanmu menjadi benar, dan dapat diandalkan dan hatimu berbalik kepada Tuhan. Bahkan jika engkau mengalami banyak penghakiman atau kutukan yang besar karena kata "iman" ini, engkau tetap memiliki iman yang sejati dan engkau menerima hal yang paling benar, paling nyata, dan paling berharga. Ini karena hanya dalam proses penghakimanlah engkau melihat tempat tujuan akhir ciptaan Tuhan; dalam penghakiman inilah engkau mengerti bahwa Sang Pencipta harus dikasihi; dalam pekerjaan penaklukan seperti itulah engkau melihat tangan Tuhan; dalam penaklukan inilah engkau sepenuhnya memahami kehidupan manusia; dalam penaklukan inilah engkau mendapatkan jalan hidup manusia yang benar dan akhirnya memahami arti sebenarnya dari "manusia"; hanya dalam penaklukan inilah engkau melihat watak yang benar dari Yang Mahakuasa dan wajah-Nya yang indah dan mulia; dalam pekerjaan penaklukan inilah engkau mengetahui tentang asal-usul manusia dan memahami seluruh "sejarah abadi" umat manusia; dalam penaklukan inilah engkau memahami leluhur umat manusia dan asal mula kerusakan umat manusia; dalam penaklukan inilah engkau menerima sukacita dan penghiburan serta penghakiman, pendisiplinan yang tak berkesudahan, dan kata-kata teguran dari Sang Pencipta kepada umat manusia yang diciptakan-Nya; dalam pekerjaan penaklukan inilah engkau menerima berkat, serta bencana yang seharusnya diterima manusia. ... Bukankah semua ini terjadi karena imanmu yang sedikit? Dan bukankah imanmu bertumbuh setelah memperoleh semua hal ini. Bukankah engkau telah memperoleh keuntungan luar biasa? Engkau bukan saja telah mendengar firman Tuhan dan melihat hikmat Tuhan, tetapi engkau juga mengalami secara pribadi setiap langkah pekerjaan-Nya. Mungkin engkau akan mengatakan bahwa jika engkau tidak memiliki iman, engkau tidak akan menderita hajaran atau penghakiman semacam ini. Namun engkau harus tahu bahwa tanpa iman, bukan saja engkau tidak akan bisa menerima hajaran atau perhatian semacam ini dari Yang Mahakuasa, tetapi engkau juga akan selamanya kehilangan kesempatan untuk bertemu Sang Pencipta. Engkau tidak akan pernah mengetahui asal-usul umat manusia dan tidak pernah memahami pentingnya kehidupan manusia. Bahkan jika ragamu mati dan jiwamu pergi, engkau tetap tidak akan memahami semua perbuatan Sang Pencipta, apalagi mengetahui bahwa Sang Pencipta melakukan pekerjaan yang begitu hebat di bumi setelah Dia menciptakan manusia. Sebagai bagian dari umat manusia yang diciptakan-Nya, apakah engkau rela dengan bodohnya jatuh ke dalam kegelapan dengan cara seperti ini dan menderita hukuman kekal? Jika engkau memisahkan dirimu dari hajaran dan penghakiman saat ini, maka apa yang akan kauhadapi? Apakah menurutmu setelah terpisah dari penghakiman saat ini, engkau akan dapat luput dari kehidupan yang sulit ini? Bukankah benar jika engkau meninggalkan "tempat ini", yang akan kauhadapi adalah siksaan yang menyakitkan atau perlakuan kejam yang dilakukan oleh iblis? Mungkinkah engkau menghadapi siang dan malam yang tak tertahankan? Apakah menurutmu hanya karena engkau luput dari penghakiman ini sekarang, maka engkau dapat selamanya menghindari siksaan masa depan itu? Apa yang akan menimpamu? Mungkinkah tempat yang sebenarnya kauharapkan adalah Shangri-La? Apakah menurutmu engkau dapat luput dari hajaran kekal di masa depan hanya dengan melarikan diri dari kenyataan seperti yang kaulakukan saat ini? Setelah sekarang ini, akankah engkau pernah dapat menemukan peluang dan berkat semacam ini lagi? Akankah engkau sanggup menemukannya ketika bencana menimpamu? Akankah engkau sanggup menemukannya ketika seluruh umat manusia memasuki tempat perhentian? Kehidupan bahagiamu saat ini dan keluarga kecilmu yang harmonis—dapatkah keduanya menggantikan tempat tujuan kekal masa depanmu? Jika engkau memiliki iman sejati, dan jika engkau memperoleh banyak hal karena imanmu, maka semua itulah yang seharusnya engkau—makhluk ciptaan—peroleh dan yang seharusnya kaumiliki pula pada awalnya. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi iman dan hidupmu selain penaklukan semacam itu.
Dikutip dari "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (1)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 200
Di masa kini, engkau harus menyadari bagaimana agar ditaklukkan, dan bagaimana manusia berperilaku setelah mereka ditaklukkan. Engkau mungkin mengatakan engkau telah ditaklukkan, tetapi bisakah engkau taat sampai mati? Engkau harus mampu mengikut Dia sampai akhir terlepas dari apakah ada prospek atau tidak, dan engkau tidak boleh kehilangan iman kepada Tuhan dalam lingkungan apa pun. Pada akhirnya, engkau harus mencapai dua aspek kesaksian: kesaksian Ayub—ketaatan sampai mati; dan kesaksian Petrus—kasih yang tertinggi kepada Tuhan. Di satu sisi, engkau harus seperti Ayub: dia kehilangan semua harta benda, dan sekujur tubuhnya ditimpa rasa sakit, kendati demikian, dia tidak meninggalkan nama Yahweh. Ini adalah kesaksian Ayub. Petrus mampu mengasihi Tuhan sampai mati. Ketika dia disalib dan menghadapi kematiannya, dia tetap mengasihi Tuhan; dia tidak memikirkan prospeknya sendiri atau mengejar harapan yang indah atau pikiran yang muluk-muluk, dan dia hanya berusaha untuk mengasihi Tuhan dan menaati semua pengaturan Tuhan. Itulah standar yang harus kaucapai sebelum engkau dapat dianggap telah menjadi kesaksian, sebelum engkau menjadi orang yang telah disempurnakan setelah ditaklukkan. Saat ini, jika orang benar-benar mengetahui hakikat dan status mereka sendiri, akankah mereka masih mencari prospek dan pengharapan? Yang harus kauketahui adalah ini: terlepas dari apakah Tuhan membuatku sempurna atau tidak, aku harus mengikut Tuhan; semua yang Dia lakukan sekarang adalah baik dan dilakukan demi kepentinganku, dan agar watak kita dapat berubah dan kita dapat melepaskan diri dari pengaruh Iblis, membiarkan kita lahir di negeri kecemaran tetapi melepaskan diri kita dari kenajisan, melepaskan kecemaran dan pengaruh Iblis, untuk meninggalkannya. Tentu saja, inilah yang dituntut darimu, tetapi bagi Tuhan itu hanyalah penaklukan, dilakukan agar orang memiliki tekad untuk taat dan dapat tunduk pada semua pengaturan Tuhan. Dengan cara ini, segalanya akan tercapai. Saat ini, kebanyakan orang telah ditaklukkan, tetapi di dalam diri mereka masih banyak yang memberontak dan tidak taat. Tingkat pertumbuhan manusia yang sebenarnya masih terlalu rendah, dan mereka hanya dapat menjadi penuh semangat jika ada harapan dan prospek; jika tidak ada harapan dan prospek, mereka menjadi negatif, dan bahkan berpikir untuk meninggalkan Tuhan. Selain itu, manusia tidak memiliki keinginan yang besar untuk berupaya hidup dalam kemanusiaan yang normal. Ini tidak bisa diterima. Jadi, Aku masih harus berbicara tentang penaklukan. Sesungguhnya, kesempurnaan terjadi pada saat yang bersamaan dengan penaklukan: ketika engkau ditaklukkan, dampak pertama dari disempurnakan juga tercapai. Jika ada perbedaan antara ditaklukkan dan disempurnakan, itu tergantung pada tingkat perubahan dalam diri manusia. Ditaklukkan adalah langkah pertama untuk disempurnakan, dan bukan berarti bahwa mereka telah sepenuhnya disempurnakan, ataupun membuktikan bahwa mereka telah sepenuhnya didapatkan oleh Tuhan. Setelah manusia ditaklukkan, ada beberapa perubahan dalam watak mereka, tetapi perubahan semacam itu jauh berbeda dengan perubahan pada manusia yang telah sepenuhnya didapatkan oleh Tuhan. Saat ini, yang dilakukan adalah pekerjaan awal untuk menyempurnakan manusia—menaklukkan mereka—dan jika engkau tidak dapat mencapai keadaan ditaklukkan, engkau tidak akan memiliki sarana untuk disempurnakan dan sepenuhnya didapatkan oleh Tuhan. Engkau hanya akan mendapatkan sedikit firman hajaran dan penghakiman, tetapi hal-hal tersebut tidak akan mampu mengubah hatimu sepenuhnya. Dengan demikian engkau akan menjadi salah satu dari mereka yang disingkirkan; itu tidak ada bedanya dengan melihat hidangan mewah di atas meja tetapi tidak memakannya. Bukankah itu skenario yang tragis bagimu? Karena itu engkau harus berusaha mengalami perubahan: apakah ditaklukkan atau disempurnakan, keduanya terkait dengan apakah ada perubahan dalam dirimu atau tidak, dan apakah engkau taat atau tidak, dan ini menentukan apakah engkau bisa didapatkan atau tidak oleh Tuhan. Ketahuilah bahwa "ditaklukkan" dan "disempurnakan" semata-mata didasarkan pada tingkat perubahan dan ketaatan, juga pada seberapa murni kasihmu kepada Tuhan. Yang dituntut saat ini adalah engkau dapat sepenuhnya disempurnakan, tetapi pada awalnya engkau harus ditaklukkan—engkau harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang hajaran dan penghakiman Tuhan, harus memiliki iman untuk mengikuti-Nya, dan menjadi orang yang berusaha mengalami perubahan dan mencari pengenalan akan Tuhan. Hanya setelah itulah engkau akan menjadi orang yang berusaha disempurnakan. Engkau semua harus memahami bahwa dalam proses disempurnakan, engkau akan ditaklukkan, dan dalam proses ditaklukkan, engkau akan disempurnakan. Saat ini, engkau dapat berusaha untuk disempurnakan atau berusaha mengalami perubahan dalam manusia lahiriahmu dan peningkatan dalam kualitasmu, tetapi yang terpenting adalah engkau dapat memahami bahwa segala sesuatu yang Tuhan lakukan saat ini memiliki arti dan bermanfaat: ini memungkinkan engkau yang lahir di negeri kecemaran untuk melepaskan diri dari kecemaran dan menyingkir-kannya, itu memungkinkanmu untuk mengatasi pengaruh Iblis, dan meninggalkan pengaruh gelap Iblis. Dengan berfokus pada hal-hal ini, engkau dilindungi di negeri kecemaran ini. Pada akhirnya, kesaksian apa yang akan diminta untuk kauberikan? Engkau dilahirkan di negeri kecemaran tetapi bisa menjadi kudus, tidak pernah lagi dicemari oleh kenajisan, engkau hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis tetapi melepaskan dirimu dari pengaruh Iblis, dan tidak dirasuki atau diganggu oleh Iblis, dan engkau hidup di tangan Yang Mahakuasa. Ini adalah kesaksian, dan bukti kemenangan dalam peperangan melawan Iblis. Engkau mampu meninggalkan Iblis, engkau tidak lagi menyingkapkan watak Iblis dalam apa yang kauhidupi, tetapi hidup dalam apa yang Tuhan tuntut untuk dicapai manusia ketika Dia menciptakan manusia: kemanusiaan yang normal, akal yang normal, wawasan yang normal, tekad yang normal untuk mengasihi Tuhan, dan kesetiaan kepada Tuhan. Inilah kesaksian yang diberikan oleh makhluk ciptaan Tuhan. Engkau berkata: "Kami lahir di negeri kecemaran, tetapi karena perlindungan Tuhan, karena kepemimpinan-Nya, dan karena Dia telah menaklukkan kami, kami telah melepaskan diri dari pengaruh Iblis. Bahwa kami bisa taat hari ini juga merupakan dampak dari ditaklukkan Tuhan, dan itu bukan karena kami baik, atau karena kami secara alami mengasihi Tuhan. Itu karena Tuhan memilih kami, dan telah menentukan kami dari semula, sehingga kami telah ditaklukkan saat ini, dapat menjadi kesaksian bagi-Nya, dan dapat melayani Dia; demikian juga, karena Dia memilih kami dan melindungi kami, maka kami telah diselamatkan dan dibebaskan dari wilayah kekuasaan Iblis, dan dapat meninggalkan kecemaran dan disucikan di negeri si naga merah yang sangat besar."
Dikutip dari "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (2)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 201
Pekerjaan pada akhir zaman terlepas dari semua aturan, dan terlepas dari apakah engkau dikutuk atau dihukum, asalkan engkau membantu pekerjaan-Ku, dan bermanfaat bagi pekerjaan penaklukan zaman sekarang, dan terlepas dari apakah engkau adalah keturunan Moab atau keturunan si naga merah yang sangat besar, asalkan engkau melakukan tugas makhluk ciptaaan Tuhan dalam tahap pekerjaan ini, dan melakukan yang terbaik yang mampu kaulakukan, maka hasil yang diharapkan akan tercapai. Engkau adalah keturunan si naga merah yang sangat besar, dan engkau adalah keturunan Moab; singkatnya, semua orang yang berasal dari darah dan daging adalah ciptaan Tuhan, dan diciptakan oleh Sang Pencipta. Engkau adalah makhluk ciptaan Tuhan, engkau seharusnya tidak punya pilihan, dan ini adalah tugasmu. Tentu saja, saat ini pekerjaan Sang Pencipta ditujukan ke seluruh alam semesta. Terlepas dari keturunan siapa engkau berasal, intinya engkau adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan, engkau semua—keturunan Moab—adalah bagian dari makhluk ciptaan Tuhan, dengan satu-satunya perbedaan adalah nilaimu lebih rendah. Karena saat ini pekerjaan Tuhan dilakukan di antara semua makhluk, dan ditujukan ke seluruh alam semesta, Sang Pencipta bebas memilih manusia, zat, atau benda mana pun untuk melakukan pekerjaan-Nya. Dia tidak peduli dari keturunan siapa engkau dahulunya; asalkan engkau adalah salah satu makhluk ciptaan-Nya, dan asalkan engkau bermanfaat bagi pekerjaan-Nya—pekerjaan penaklukan dan kesaksian—Dia akan melaksanakan pekerjaan-Nya dalam dirimu tanpa keraguan. Ini menghancurkan pemahaman tradisional masyarakat, yaitu bahwa Tuhan tidak akan pernah bekerja di luar orang Israel, terutama mereka yang telah dikutuk dan rendah; bagi mereka yang telah dikutuk, seluruh keturunan pada generasi masa depan mereka juga akan dikutuk selamanya, tanpa pernah mendapat peluang keselamatan; Tuhan tidak akan pernah turun dan bekerja di negeri yang bukan Israel, dan tidak akan pernah menginjakkan kakinya di tanah yang najis, karena Dia kudus. Semua gagasan ini telah dihancurkan oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Ketahuilah bahwa Tuhan adalah Tuhan bagi semua makhluk ciptaan, Dia memegang kekuasaan atas langit dan bumi dan segala sesuatu, dan bukan hanya Tuhan atas orang Israel. Jadi, pekerjaan di Tiongkok ini adalah yang pekerjaan yang paling signifikan, dan tidakkah pekerjaan ini akan disebarkan ke semua bangsa? Kesaksian besar masa depan tidak akan terbatas pada Tiongkok saja; jika Tuhan hanya menaklukkan engkau semua, bisakah setan-setan jahat diyakinkan? Mereka tidak memahami ditaklukkan, atau kuasa Tuhan yang dahsyat, dan ketika umat pilihan Tuhan di seluruh alam semesta melihat hasil akhir dari pekerjaan ini barulah semua makhluk ciptaan akan ditaklukkan. Tidak ada yang lebih terbelakang atau rusak daripada keturunan Moab. Ketika orang-orang ini dapat ditaklukkan—mereka yang paling rusak, yang tidak mengakui Tuhan atau percaya bahwa Tuhan itu ada, yang telah ditaklukkan, dan mengakui Tuhan di mulut mereka, memuji-Nya, dan mampu mengasihi-Nya—barulah ini akan menjadi kesaksian penaklukan. Meskipun engkau semua bukan Petrus, engkau hidup dalam gambar Petrus, engkau mampu memiliki kesaksian Petrus dan Ayub, dan ini adalah kesaksian terbesar. Pada akhirnya engkau akan berkata: "Kami bukan orang Israel, tetapi keturunan Moab yang ditinggalkan, kami bukan Petrus, yang kualitasnya tidak mampu kami capai, atau Ayub, dan kami bahkan tidak bisa dibandingkan dengan tekad Paulus untuk menderita demi Tuhan dan mengabdikan dirinya kepada Tuhan, dan kami sangat terbelakang, dan dengan demikian, kami tidak memenuhi syarat untuk menikmati berkat Tuhan. Tuhan telah mengangkat kami saat ini; jadi kami harus memuaskan Tuhan, dan meskipun kami tidak memiliki cukup kualitas atau kelayakan, kami bersedia untuk memuaskan Tuhan—kami memiliki tekad ini. Kami adalah keturunan Moab, dan kami dikutuk. Ini ditetapkan oleh Tuhan, dan kami tidak mampu mengubahnya, tetapi hidup kami dan pengetahuan kami bisa berubah, dan kami bertekad untuk memuaskan Tuhan." Ketika engkau memiliki tekad ini, itu akan membuktikan bahwa engkau telah bersaksi untuk ditaklukkan.
Dikutip dari "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (2)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 202
Hasil yang dimaksudkan dari pekerjaan penaklukan terutama adalah agar daging manusia berhenti memberontak, yaitu, agar pikiran manusia memperoleh suatu pemahaman baru tentang Tuhan, agar hati manusia menaati Tuhan sepenuhnya, dan agar manusia memiliki keinginan untuk hidup bagi Tuhan. Orang tidak dianggap sudah ditaklukkan saat perangai atau daging mereka telah berubah; ketika pemikiran, kesadaran, dan akal sehat manusia berubah, dengan kata lain, saat seluruh sikap mentalmu berubah—saat itulah engkau telah ditaklukkan oleh Tuhan. Saat engkau telah bertekad untuk menaati dan memakai mentalitas baru, saat engkau tidak lagi menggunakan gagasan atau niatmu sendiri terhadap firman dan pekerjaan Tuhan, dan saat otakmu bisa berpikir normal—yaitu, saat engkau melakukan jerih payah untuk Tuhan dengan segenap hatimu—engkaulah jenis orang yang sepenuhnya ditaklukkan. Dalam agama, banyak orang menderita tidak tanggung-tanggung sepanjang hidup mereka: mereka menundukkan tubuh dan memikul salib, bahkan terus menderita dan menanggung sengsara saat sudah di ambang maut! Beberapa masih berpuasa menjelang kematian mereka. Sepanjang hidup, mereka menolak makanan lezat dan pakaian bagus, hanya berfokus pada penderitaan. Mereka mampu menaklukkan tubuh mereka dan meninggalkan daging mereka. Semangat mereka dalam menanggung penderitaan layak dipuji. Namun, pemikiran, gagasan, sikap mental, dan tentu saja sifat lama mereka, sama sekali belum ditangani. Mereka tidak memiliki pemahaman sejati tentang diri mereka. Gambaran mental mereka akan Tuhan adalah gambaran mental tradisional yang samar. Tekad mereka untuk menderita bagi Tuhan berasal dari semangat dan karakter kemanusiaan mereka yang baik. Meski mereka percaya kepada Tuhan, mereka tidak memahami Tuhan ataupun mengetahui kehendak-Nya. Mereka hanya bekerja dan menderita bagi Tuhan secara membabi buta. Mereka tidak memberi nilai apa pun pada pemahaman, tidak begitu peduli tentang bagaimana memastikan apakah pelayanan mereka sebenarnya memenuhi kehendak Tuhan atau tidak, apalagi untuk mengetahui bagaimana memperoleh pengenalan akan Tuhan. Tuhan yang mereka layani bukanlah Tuhan dalam gambar hakiki-Nya, melainkan Tuhan yang telah mereka imajinasikan, Tuhan yang baru mereka dengar atau hanyalah legenda-legenda yang mereka baca dalam buku. Kemudian mereka menggunakan imajinasi yang kreatif dan kesalehan mereka untuk menderita bagi Tuhan dan melakukan pekerjaan Tuhan yang ingin Tuhan lakukan. Pelayanan mereka begitu tidak tepat, sehingga hampir tak seorang pun yang benar-benar mampu melayani sesuai kehendak Tuhan. Terlepas dari seberapa mereka bersedia menderita, perspektif asli mereka terhadap pelayanan dan gambaran mental mereka tentang Tuhan tetap tidak berubah karena mereka belum mengalami penghakiman, hajaran, pemurnian, serta penyempurnaan dari Tuhan, dan karena tak seorang pun yang menuntun mereka dengan menggunakan kebenaran. Bahkan sekalipun mereka percaya kepada Yesus Sang Juruselamat, tak seorang pun dari mereka pernah melihat Sang Juruselamat. Mereka hanya mengenal-Nya melalui legenda dan kabar angin. Dengan demikian, pelayanan mereka tidak lebih dari melayani secara acak dengan mata tertutup, seperti seorang buta yang melayani bapanya sendiri. Pada akhirnya, apa yang bisa dicapai melalui pelayanan semacam ini? Dan siapa yang akan memperkenan pelayanan tersebut? Dari awal hingga akhir, pelayanan mereka sama sekali tidak pernah berubah; mereka hanya menerima pelajaran buatan manusia dan mendasarkan pelayanan mereka hanya pada kealamian mereka dan hal-hal yang mereka sukai. Apa upah yang bisa didapat dari ini? Bahkan Petrus pun, yang melihat Yesus, tidak tahu cara melayani sesuai kehendak Tuhan; dia baru mulai memahaminya pada akhirnya, dalam usia yang sudah senja. Apa yang bisa dipahami tentang orang-orang buta itu, yang belum mengalami penanganan atau pemangkasan apa pun dan yang tidak memiliki orang untuk memandu mereka? Bukankah pelayanan banyak orang di antaramu sekalian sekarang ini sama seperti semua orang buta ini? Mereka semua, yang belum menerima penghakiman, belum menerima pemangkasan dan penanganan, dan belum berubah—bukankah mereka belum sepenuhnya ditaklukkan? Apa gunanya orang-orang seperti itu? Jika pemikiranmu, pemahamanmu tentang kehidupan, dan pemahamanmu tentang Tuhan tidak menunjukkan perubahan baru dan engkau tidak mendapatkan apa pun sama sekali, engkau tidak akan pernah mencapai apa pun yang luar biasa dalam pelayananmu! Tanpa visi dan tanpa pemahaman baru tentang pekerjaan Tuhan, engkau tidak ditaklukkan. Caramu mengikuti Tuhan akan menjadi seperti orang yang menderita dan berpuasa: bernilai rendah! Sesungguhnya, karena hanya ada sedikit kesaksian dalam apa yang mereka lakukan, Aku mengatakan bahwa pelayanan mereka sia-sia! Di sepanjang hidup mereka, orang-orang itu menderita dan mendekam dalam penjara; mereka senantiasa menanggung sengsara, penuh kasih, dan selalu memikul salib, mereka diolok-olok dan ditolak oleh dunia, mereka mengalami setiap kesukaran, dan sekalipun mereka taat sampai akhir, mereka tetap tidak ditaklukkan, dan tidak dapat memberikan kesaksian tentang sudah ditaklukkan. Mereka sudah sangat banyak menderita, tetapi dalam batinnya, mereka tidak mengenal Tuhan sama sekali. Tidak satu pun dari pemikiran kolot, gagasan lama, pengamalan keagamaan, pemahaman buatan manusia, dan ide manusia mereka sudah ditangani. Sama sekali tidak ada pemahaman baru dalam diri mereka. Tidak ada sedikit pun pemahaman mereka tentang Tuhan yang benar atau akurat. Mereka telah salah memahami kehendak Tuhan. Bisakah ini disebut melayani Tuhan? Apa pun pemahamanmu tentang Tuhan di masa lalu, jika itu tetap sama hari ini dan engkau terus mendasarkan pemahamanmu akan Tuhan pada gagasan dan idemu sendiri, tidak peduli apa yang Tuhan lakukan, artinya jika engkau tidak memiliki pemahaman baru yang benar akan Tuhan dan engkau gagal mengenali gambaran serta watak sejati Tuhan, jika pemahamanmu tentang Tuhan masih dipandu oleh pemikiran feodal dan takhayul serta masih terlahir dari imajinasi serta gagasan manusia, itu berarti engkau belum ditaklukkan. Aku mengucapkan semua perkataan ini kepadamu sekarang agar engkau bisa paham, supaya pengetahuan ini dapat menuntunmu menuju pemahaman akurat yang lebih baru; Aku juga mengatakan firman ini untuk menyingkirkan gagasan usang dan cara pengenalan lama dalam dirimu sehingga engkau bisa memiliki pemahaman baru. Jika engkau sungguh makan dan minum firman-Ku, pemahamanmu akan berubah drastis. Selama engkau makan dan minum firman Tuhan dengan hati yang taat, perspektifmu akan diubahkan sepenuhnya. Selama engkau mampu menerima hajaran berulang-ulang, mentalitas lamamu akan berubah secara bertahap. Selama mentalitas lamamu sepenuhnya diganti dengan yang baru, pengamalanmu juga akan ikut berubah. Dengan cara ini, pelayananmu akan menjadi semakin tepat sasaran, semakin mampu memenuhi kehendak Tuhan. Jika engkau bisa mengubah hidupmu, pengetahuanmu tentang hidup manusia, dan banyak gagasanmu tentang Tuhan, maka kealamianmu akan berkurang secara bertahap. Inilah, dan ini sungguh benar, hasil setelah Tuhan menaklukkan manusia, inilah perubahan yang akan dilihat dalam diri manusia. Jika dalam percaya kepada Tuhan, semua yang engkau ketahui hanyalah menaklukkan tubuhmu serta menanggung sengsara dan menderita, dan engkau tidak tahu apakah yang engkau lakukan benar atau salah, apalagi untuk siapa itu kaulakukan, bagaimana bisa pengamalan semacam ini mengarah pada perubahan?
Dikutip dari "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (3)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 203
Apa arti disempurnakan? Apa yang dimaksud dengan ditaklukkan? Kriteria apa yang harus dipenuhi agar orang dapat ditaklukkan? Dan kriteria apa yang harus dipenuhi agar mereka dapat disempurnakan? Baik penaklukan maupun penyempurnaan keduanya bertujuan untuk menyempurnakan manusia sehingga dia bisa dipulihkan kepada keserupaannya yang semula, dan dibebaskan dari watak jahatnya yang rusak dan pengaruh Iblis. Penaklukan ini lebih dahulu terjadi dalam proses pembentukan manusia; sesungguhnya, ini adalah langkah pertama dari pekerjaan itu. Penyempurnaan adalah langkah kedua, dan itu merupakan pekerjaan penutup. Setiap manusia harus menjalani prosese penaklukan. Jika tidak, mereka tidak mungkin mengenal Tuhan, ataupun menyadari bahwa Tuhan itu ada, yang berarti, akan tidak mungkin bagi mereka untuk mengakui Tuhan. Dan jika orang tidak mengakui Tuhan, juga tidak mungkin baginya untuk disempurnakan oleh Tuhan sebab engkau tidak memenuhi kriteria untuk penyempurnaan ini. Jika mengakui Tuhan pun tidak, lalu bagaimana mungkin engkau dapat mengenal-Nya? Bagaimana mungkin engkau dapat mengejar Dia? Engkau juga tidak akan dapat menjadi saksi bagi Dia, apalagi memiliki iman untuk memuaskan Dia. Jadi, bagi setiap orang yang ingin disempurnakan, langkah pertama haruslah menjalani pekerjaan penaklukan. Inilah persyaratan pertama. Namun, baik penaklukan maupun penyempurnaan bertujuan untuk membentuk orang-orang dan mengubah mereka, dan masing-masing adalah bagian dari pekerjaan pengelolaan manusia. Kedua tahap ini diperlukan untuk membuat seseorang menjadi utuh, dan keduanya tidak boleh diabaikan. Memang, "ditaklukkan" tidak terlalu enak kedengarannya, tetapi sebenarnya, proses penaklukan seseorang adalah proses mengubah mereka. Begitu engkau telah ditaklukkan, watakmu yang rusak mungkin belum sepenuhnya diberantas, tetapi engkau akan mengetahuinya. Melalui pekerjaan penaklukan, engkau akan mulai mengetahui kemanusiaanmu yang rendah, serta mengetahui betapa besar ketidaktaatanmu. Meskipun engkau tidak akan bisa membuang atau mengubah hal-hal ini dalam periode pekerjaan penaklukan yang singkat, engkau mulai akan mengetahuinya, dan ini akan meletakkan dasar untuk penyempurnaanmu. Jadi, penaklukan dan penyempurnaan, keduanya bertujuan untuk mengubah manusia, membebaskan manusia dari watak jahatnya yang rusak sehingga mereka dapat menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Tuhan. Ditaklukkan hanyalah langkah pertama dalam mengubah watak manusia, serta langkah pertama agar manusia dapat menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu adalah langkah yang lebih rendah daripada langkah disempurnakan. Watak hidup orang yang telah ditaklukkan masih jauh di bawah perubahan watak hidup orang yang telah disempurnakan. Ditaklukkan dan disempurnakan secara konseptual berbeda satu sama lain karena keduanya adalah dua fase pekerjaan yang berbeda dan karena keduanya menuntut orang pada standar yang berbeda; penaklukan menuntut mereka pada standar yang lebih rendah, sementara penyempurnaan menuntut mereka pada standar yang lebih tinggi. Orang yang disempurnakan adalah orang benar, orang yang dikuduskan; mereka adalah perwujudan pekerjaan pengelolaan manusia, atau hasil akhirnya. Meskipun mereka bukan manusia sempurna, mereka adalah orang-orang yang berupaya menjalani hidup yang bermakna. Sementara itu, orang-orang yang ditaklukkan mengakui keberadaan Tuhan hanya secara lisan; mereka mengakui bahwa Tuhan telah berinkarnasi, bahwa Firman telah menampakkan diri dalam daging, dan bahwa Tuhan telah datang ke bumi untuk melakukan pekerjaan penghakiman dan hajaran. Mereka juga mengakui bahwa penghakiman dan hajaran Tuhan serta pukulan dan pemurnian-Nya, semuanya bermanfaat bagi manusia. Mereka baru saja agak memiliki keserupaan dengan manusia. Mereka memiliki sedikit wawasan tentang kehidupan, tetapi itu tetap kabur bagi. Dengan kata lain, mereka baru mulai memiliki kemanusiaan. Inilah dampak dari ditaklukkan. Ketika orang menjejakkan kaki pada jalan penyempurnaan, watak lama mereka mampu untuk berubah. Bahkan, hidup mereka terus bertumbuh dan mereka secara berangsur-angsur masuk lebih mendalam ke dalam kebenaran. Mereka mampu membenci dunia dan semua orang yang tidak mengejar kebenaran. Mereka khususnya membenci diri mereka sendiri, tetapi lebih dari itu, mereka mengenal diri mereka sendiri dengan jelas. Mereka mau hidup sesuai kebenaran dan menjadikan pengejaran mereka akan kebenaran sebagai tujuan. Mereka tidak mau hidup dalam pemikiran yang dihasilkan otak mereka sendiri, dan mereka merasa benci dengan sikap merasa diri benar, keangkuhan, dan kesombongan manusia. Mereka berbicara dengan rasa kesopanan yang kuat, menangani segala sesuatu dengan kearifan dan hikmat, serta setia dan taat kepada Tuhan. Jika mereka mengalami hajaran dan penghakiman, mereka bukan hanya tidak menjadi pasif atau lemah, tetapi mereka bersyukur untuk hajaran dan penghakiman dari Tuhan. Mereka percaya bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa hajaran dan penghakiman Tuhan, bahwa itu melindungi mereka. Mereka tidak mengejar iman untuk mendapatkan kedamaian dan sukacita atau mencari makanan demi memuaskan rasa lapar mereka. Mereka juga tidak mengejar kesenangan daging yang sementara. Inilah yang terjadi pada mereka yang disempurnakan. Setelah orang ditaklukkan, mereka mengakui bahwa Tuhan itu ada, tetapi pengakuan itu diwujudkan di dalam diri mereka dengan cara yang terbatas. Apa sebenarnya arti Firman menampakkan diri dalam rupa manusia? Apa arti inkarnasi? Apa yang telah dilakukan Tuhan yang berinkarnasi? Apa tujuan dan makna penting pekerjaan-Nya? Setelah mengalami begitu banyak pekerjaan-Nya, mengalami perbuatan-Nya di dalam daging, apa yang telah kauperoleh? Setelah memahami semua perkara ini barulah engkau akan menjadi orang yang ditaklukkan. Jika engkau hanya berkata bahwa engkau mengakui Tuhan itu ada, tetapi tidak meninggalkan apa yang seharusnya kautinggalkan dan tidak mampu melepaskan kesenangan daging yang seharusnya kaulepaskan, melainkan terus mengingini kenyamanan daging seperti yang selalu kaulakukan, dan jika engkau tidak dapat melepaskan prasangka apa pun terhadap saudara-saudari, dan tidak membayar harga apa pun dalam melaksanakan penerapan-penerapan sederhana, ini membuktikan engkau masih belum ditaklukkan. Dalam hal ini, sekalipun engkau memahami banyak hal, semua itu akan sia-sia. Orang-orang yang ditaklukkan adalah mereka yang telah mencapai sedikit perubahan awal dan jalan masuk awal. Mengalami penghakiman dan hajaran Tuhan memberi orang pengenalan awal akan Tuhan, dan pemahaman awal akan kebenaran. Engkau mungkin tidak mampu sepenuhnya memasuki kenyataan kebenaran yang lebih dalam dan lebih terperinci, tetapi dalam kehidupan nyatamu engkau dapat melakukan banyak kebenaran dasar, seperti kebenaran yang menyangkut kesenangan dagingmu atau status pribadimu. Semua ini adalah dampak yang diperoleh dalam diri orang-orang selama proses penaklukan. Perubahan watak juga dapat terlihat pada orang yang ditaklukkan; misalnya, cara mereka berpakaian dan berdandan, dan cara hidup mereka—semua ini bisa berubah. Sudut pandang mereka tentang kepercayaan mereka kepada Tuhan berubah, mereka jelas mengenai tujuan pengejaran mereka, dan mereka memiliki aspirasi yang lebih tinggi. Selama pekerjaan penaklukan, perubahan yang sesuai juga terjadi dalam watak hidup mereka. Ada perubahan, tetapi perubahan mereka dangkal, masih di tahap awal, dan jauh lebih kecil dibandingkan perubahan watak dan sasaran pengejaran mereka yang telah disempurnakan. Jika dalam perjalanan menjadi orang yang ditaklukkan, watak seseorang tidak berubah sama sekali, dan dia tidak memperoleh kebenaran sedikit pun, maka orang seperti ini adalah sampah, dan sama sekali tidak berguna! Orang-orang yang belum ditaklukkan tidak dapat disempurnakan! Jika orang hanya berusaha untuk ditaklukkan, dia tidak bisa sepenuhnya disempurnakan, sekalipun wataknya menunjukkan sedikit perubahan yang sesuai selama pekerjaan penaklukan. Dia juga akan kehilangan kebenaran awal yang telah diperolehnya. Ada perbedaan besar antara banyaknya perubahan watak pada orang yang ditaklukkan dan pada orang yang disempurnakan. Namun, ditaklukkan adalah langkah pertama dalam perubahan; langkah ini adalah dasarnya. Tidak adanya perubahan awal ini adalah bukti bahwa seseorang sebenarnya sama sekali tidak mengenal Tuhan, karena pengenalan ini berasal dari penghakiman, dan penghakiman semacam itu adalah bagian utama dari pekerjaan penaklukan. Jadi, semua orang yang disempurnakan harus ditaklukkan terlebih dahulu; jika tidak, mereka tidak mungkin disempurnakan.
Dikutip dari "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 204
Hari ini, Aku menegurmu seperti ini adalah demi kelangsungan hidupmu sendiri, supaya pekerjaan-Ku berjalan dengan lancar, dan agar pekerjaan perdana-Ku di alam semesta dapat dilakukan dengan lebih tepat dan sempurna, demi mengungkapkan firman, otoritas, kemegahan, dan penghakiman-Ku kepada orang dari semua negara dan bangsa. Pekerjaan yang Aku lakukan di antara engkau sekalian adalah awal dari pekerjaan-Ku di seluruh alam semesta. Meskipun sekarang sudah masa akhir zaman, ketahuilah bahwa "akhir zaman" hanyalah nama untuk suatu zaman; sama seperti Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia, itu mengacu pada satu zaman, dan mengindikasikan keseluruhan zaman tersebut, bukan mengacu pada beberapa tahun atau bulan terakhir. Namun, akhir zaman sama sekali tidak sama dengan Zaman Kasih Karunia dan Zaman Hukum Taurat. Pekerjaan pada akhir zaman tidak dilakukan di Israel, melainkan di antara orang-orang bukan Yahudi; pekerjaan ini adalah penaklukan orang-orang dari segala bangsa dan suku bangsa di luar Israel di hadapan takhta-Ku, sehingga kemuliaan-Ku di seluruh alam semesta dapat memenuhi alam semesta dan cakrawala. Pekerjaan ini dilakukan agar Aku bisa memperoleh kemuliaan yang lebih besar, sehingga semua makhluk di bumi dapat meneruskan kemuliaan-Ku ke segala bangsa, turun-temurun selamanya dari generasi ke generasi, dan semua makhluk di surga dan di bumi dapat melihat seluruh kemuliaan yang telah Kuperoleh di bumi. Pekerjaan yang dilakukan selama akhir zaman adalah pekerjaan penaklukan. Ini bukanlah tuntutan hidup bagi semua manusia di bumi, melainkan akhir dari penderitaan hidup umat manusia di bumi yang tiada berkesudahan selama ribuan tahun. Akibatnya, pekerjaan di akhir zaman tidak bisa seperti pekerjaan beberapa ribu tahun di Israel, juga tidak bisa seperti pekerjaan beberapa tahun saja di Yudea yang terus berlanjut selama dua ribu tahun sampai inkarnasi Tuhan yang kedua. Manusia di akhir zaman hanya menjumpai penampakan kembali Sang Penebus dalam rupa manusia, dan mereka menerima firman dan pekerjaan yang Tuhan lakukan secara pribadi. Waktunya tidak akan berlangsung selama dua ribu tahun sebelum akhir zaman berakhir; waktunya singkat, seperti ketika Yesus melakukan pekerjaan pada Zaman Kasih Karunia di Yudea. Ini karena akhir zaman merupakan akhir dari keseluruhan era. Akhir zaman adalah penutupan dan akhir dari rencana pengelolaan Tuhan selama enam ribu tahun, dan akhir zaman menyudahi perjalanan hidup umat manusia yang penuh penderitaan. Akhir zaman tidak membawa seluruh umat manusia ke suatu zaman baru ataupun memungkinkan kehidupan umat manusia untuk berlanjut; itu tidak akan ada artinya bagi rencana pengelolaan-Ku atau bagi keberadaan manusia. Jika manusia terus seperti ini, maka cepat atau lambat mereka akan sepenuhnya dimangsa oleh iblis, dan semua jiwa yang menjadi milik-Ku pada akhirnya akan dihancurkan oleh tangannya. Pekerjaan-Ku berlangsung selama enam ribu tahun, dan Aku berjanji bahwa kendali si jahat atas seluruh umat manusia juga tidak akan berlangsung selama lebih dari enam ribu tahun. Jadi, sekarang waktunya sudah habis. Aku tidak akan melanjutkan atau menunda lagi: selama akhir zaman Aku akan mengalahkan Iblis, Aku akan mengambil kembali semua kemuliaan-Ku, dan Aku akan memperoleh kembali semua jiwa yang menjadi milik-Ku di bumi sehingga semua jiwa yang menderita ini dapat terbebas dari lautan penderitaan, dan dengan demikian Aku akan menyudahi seluruh pekerjaan-Ku di bumi. Mulai hari ini dan seterusnya, Aku tidak akan pernah lagi menjadi daging di bumi, dan Roh-Ku yang mengendalikan segala hal tidak akan pernah lagi bekerja di bumi. Aku hanya akan melakukan satu hal di bumi: Aku akan membuat ulang umat manusia, yaitu umat manusia yang kudus, dan yang adalah kota setia-Ku di bumi. Namun, ketahuilah bahwa Aku tidak akan memusnahkan seluruh dunia, juga tidak akan memusnahkan seluruh umat manusia. Aku akan mempertahankan sepertiga bagian yang tersisa—sepertiga bagian yang mengasihi Aku dan yang telah sepenuhnya ditaklukkan oleh-Ku, dan Aku akan membuat sepertiga bagian ini berbuah dan berkembang biak di bumi sama seperti orang Israel di bawah hukum Taurat, memberkati mereka dengan domba dan ternak berlimpah serta semua kekayaan di bumi. Umat manusia ini akan tetap bersama-Ku selamanya, tetapi mereka bukanlah umat manusia zaman sekarang yang sungguh menjijikkan, melainkan umat manusia yang merupakan kumpulan dari semua orang yang sudah didapatkan oleh-Ku. Umat manusia seperti itu tidak akan dirusak, diganggu, atau dibelenggu oleh Iblis, dan akan menjadi satu-satunya umat manusia yang ada di bumi setelah Aku menang atas Iblis. Ini adalah umat manusia yang sekarang sudah ditaklukkan oleh-Ku dan telah mendapatkan janji-Ku. Jadi, umat manusia yang telah ditaklukkan selama akhir zaman juga merupakan umat manusia yang akan dibiarkan hidup dan memperoleh berkat-berkat-Ku yang kekal. Umat manusia ini akan menjadi satu-satunya bukti kemenangan-Ku atas Iblis, dan satu-satunya rampasan perang-Ku dari Iblis. Para rampasan perang ini diselamatkan oleh-Ku dari wilayah kekuasaan Iblis, dan merupakan satu-satunya kristalisasi serta buah dari rencana pengelolaan-Ku selama enam ribu tahun. Mereka berasal dari setiap bangsa dan denominasi, dan setiap tempat dan negara di seluruh alam semesta. Mereka berasal dari berbagai ras, memiliki bahasa, adat istiadat serta warna kulit berbeda, dan mereka tersebar di semua bangsa dan denominasi di seluruh dunia, dan bahkan di setiap penjuru dunia. Pada akhirnya, mereka akan bersatu membentuk satu umat manusia yang utuh, kumpulan manusia yang tidak terjangkau oleh kekuatan Iblis. Mereka di antara umat manusia yang belum diselamatkan dan ditaklukkan oleh-Ku akan tenggelam dalam kesunyian di kedalaman lautan, dan akan dibakar oleh api-Ku yang menghanguskan untuk selama-lamanya. Aku akan memusnahkan umat manusia yang sudah usang dan sangat menjijikkan ini, sama seperti Aku memusnahkan anak sulung dan ternak sulung Mesir, hanya menyisakan orang Israel, yang makan daging domba, minum darah domba, dan menandai ambang pintu mereka dengan darah domba. Bukankah manusia yang sudah ditaklukkan oleh-Ku dan bagian dari keluarga-Ku juga orang yang makan daging-Ku, Sang Anak Domba, dan minum darah-Ku, Sang Anak Domba, dan yang telah ditebus oleh-Ku dan menyembah-Ku? Bukankah orang-orang seperti itu selalu disertai oleh kemuliaan-Ku? Bukankah mereka yang tanpa daging Anak Domba, yang adalah diri-Ku, sudah tenggelam di kedalaman lautan? Hari ini, engkau semua menentang Aku, dan hari ini firman-Ku sama seperti yang diucapkan oleh Yahweh kepada anak-anak dan cucu-cucu Israel. Namun, kekerasan di kedalaman hatimu mengakibatkan murka-Ku menumpuk, menghadirkan lebih banyak penderitaan bagi dagingmu, lebih banyak penghakiman atas dosamu, dan lebih banyak murka atas ketidakbenaranmu. Siapa yang bisa dibiarkan hidup pada hari murka-Ku, jika engkau memperlakukan-Ku seperti hari ini? Ketidakbenaran siapa bisa luput dari pandangan hajaran-Ku? Dosa siapa bisa lolos dari tangan-Ku, yang adalah Yang Mahakuasa? Pembangkangan siapa bisa terluput dari penghakiman-Ku, yang adalah Yang Mahakuasa? Aku, Yahweh, berbicara seperti itu kepadamu, keturunan keluarga bukan Yahudi, dan firman yang Kuucapkan kepadamu melampaui semua perkataan pada Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia, tetapi engkau lebih keras daripada semua orang Mesir. Bukankah engkau menimbun murka-Ku saat Aku dengan tenang melakukan pekerjaan-Ku? Bagaimana mungkin engkau semua bisa melarikan diri tanpa cedera dari hari-Ku, yang adalah Yang Mahakuasa?
Dikutip dari "Tak Satu pun yang Berasal dari Daging Dapat Luput pada Hari Kemurkaan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 205
Engkau semua harus mengabdikan segenap dirimu untuk pekerjaan-Ku. Engkau harus melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi-Ku. Aku bersedia menjelaskan kepadamu segala sesuatu yang tidak engkau pahami sehingga engkau semua dapat memperoleh semua yang tidak engkau miliki dari-Ku. Meskipun kekuranganmu terlalu banyak untuk dihitung, Aku bersedia untuk terus melakukan pekerjaan yang harus Kulakukan dalam dirimu, mengaruniakan kepadamu belas kasihan terakhir-Ku sehingga engkau bisa mendapat manfaat dari-Ku dan memperoleh kemuliaan yang tidak ada dalam dirimu dan yang belum pernah dilihat dunia ini. Aku telah bekerja selama bertahun-tahun, tetapi tidak ada manusia yang pernah mengenal Aku. Aku ingin memberitahukan kepadamu rahasia yang belum pernah Kuberitahukan kepada siapa pun.
Di antara manusia, Aku adalah Roh yang tidak dapat mereka lihat, Roh yang tidak dapat mereka sentuh. Karena ketiga tahap pekerjaan-Ku di bumi (penciptaan dunia, penebusan, dan penghancuran), Aku menampakkan diri di tengah mereka pada waktu yang berbeda (tidak pernah secara terbuka) untuk melakukan pekerjaan-Ku di antara mereka. Pertama kali Aku datang di antara manusia adalah selama Zaman Penebusan. Tentu saja, Aku datang di tengah keluarga Yahudi; oleh karena itu, orang-orang pertama yang melihat kedatangan Tuhan ke bumi adalah orang-orang Yahudi. Alasan-Ku melakukan pekerjaan ini secara pribadi adalah karena Aku ingin memakai daging inkarnasi-Ku sebagai korban penghapus dosa dalam pekerjaan penebusan-Ku. Jadi, yang pertama melihat Aku adalah orang Yahudi pada Zaman Kasih Karunia. Itulah pertama kalinya Aku bekerja dalam rupa manusia. Pada Zaman Kerajaan, pekerjaan-Ku adalah untuk menaklukkan dan menyempurnakan, jadi Aku kembali melakukan pekerjaan penggembalaan-Ku dalam rupa manusia. Inilah kedua kalinya Aku bekerja dalam rupa manusia. Di kedua tahap terakhir pekerjaan ini, yang berhubungan dengan manusia bukan lagi Roh yang tak terlihat dan tak berwujud, melainkan seorang manusia, yang adalah Roh yang diwujudkan dalam daging. Dengan demikian, di mata manusia, Aku sekali lagi menjadi seorang manusia, tanpa rasa dan penampilan Tuhan. Terlebih lagi, Tuhan yang manusia lihat bukan hanya laki-laki, tetapi juga perempuan, yang mana hal ini paling mencengangkan dan membingungkan bagi mereka. Berulang kali, pekerjaan-Ku yang luar biasa telah menghancurkan kepercayaan lama yang dianut selama bertahun-tahun. Orang-orang pun tercengang! Tuhan bukan hanya Roh Kudus, bukan hanya Roh, atau Roh yang tujuh kali lipat lebih kuat, atau Roh yang mencakup segalanya, tetapi juga seorang manusia—seorang manusia biasa, manusia yang sangat biasa. Dia bukan hanya laki-laki, tetapi juga perempuan. Keduanya serupa dalam hal Mereka sama-sama terlahir dari manusia, dan berbeda dalam hal yang satu dikandung dari Roh Kudus dan yang lainnya terlahir dari seorang manusia, meskipun berasal langsung dari Roh. Mereka serupa dalam hal keduanya adalah daging inkarnasi Tuhan yang melakukan pekerjaan Bapa, dan berbeda dalam hal yang satu melakukan pekerjaan penebusan dan yang lainnya melakukan pekerjaan penaklukan. Keduanya merepresentasikan Bapa, tetapi yang satu adalah Sang Penebus, yang penuh dengan kasih setia dan belas kasihan, dan yang lainnya adalah Tuhan kebenaran, yang penuh dengan murka dan penghakiman. Yang satu adalah Panglima Tertinggi yang memulai pekerjaan penebusan, dan yang lainnya adalah Tuhan yang benar yang menyelesaikan pekerjaan penaklukan. Yang satu adalah Yang Awal, yang lain adalah Yang Akhir. Yang satu adalah daging tanpa dosa, yang lain adalah daging yang menyelesaikan penebusan, melanjutkan pekerjaan, dan tidak pernah berdosa. Keduanya adalah Roh yang sama, tetapi Mereka tinggal dalam daging yang berbeda dan dilahirkan di tempat yang berbeda, dan Mereka dipisahkan selang beberapa ribu tahun. Namun, semua pekerjaan Mereka saling melengkapi, tidak pernah bertentangan, dan dapat dibandingkan. Keduanya adalah manusia, tetapi yang satu adalah bayi laki-laki dan yang lainnya adalah bayi perempuan. Selama bertahun-tahun ini, yang telah dilihat orang bukan hanya Roh dan bukan hanya manusia, seorang laki-laki, tetapi juga banyak hal yang tidak sesuai dengan gagasan manusia; dan dengan demikian, manusia tidak pernah mampu untuk sepenuhnya memahami diri-Ku. Mereka tetap setengah percaya dan setengah meragukan Aku—seolah-olah Aku ada, tetapi seolah-olah Aku juga mimpi yang penuh ilusi—itulah sebabnya, hingga hari ini, orang-orang masih belum tahu siapa Tuhan itu. Dapatkah engkau benar-benar menyimpulkan Aku dalam satu kalimat sederhana? Apakah engkau sungguh berani mengatakan, "Yesus tidak lain adalah Tuhan, dan Tuhan tidak lain adalah Yesus"? Apakah engkau sungguh berani mengatakan, "Tuhan tidak lain adalah Roh, dan Roh tidak lain adalah Tuhan"? Apakah engkau merasa nyaman berkata, "Tuhan hanyalah manusia berpakaian daging"? Apakah engkau benar-benar memiliki keberanian untuk menegaskan, "Gambar Yesus merupakan gambar Tuhan yang luar biasa"? Apakah engkau mampu menggunakan kefasihan bicaramu untuk menjelaskan watak dan gambar Tuhan secara menyeluruh? Apakah engkau benar-benar berani mengatakan, "Tuhan menciptakan laki-laki saja, bukan perempuan, menurut gambar-Nya sendiri"? Jika engkau mengatakan ini, berarti tidak ada perempuan di antara mereka yang Kupilih, dan terlebih lagi perempuan tidak akan menjadi salah satu golongan manusia. Sekarang, apakah engkau benar-benar tahu siapa Tuhan itu? Apakah Tuhan itu manusia? Apakah Tuhan itu Roh? Apakah Tuhan itu benar-benar seorang laki-laki? Dapatkah hanya Yesus yang menyelesaikan pekerjaan yang hendak-Ku lakukan? Jika engkau memilih hanya satu dari pertanyaan di atas untuk menyimpulkan esensi-Ku, berarti engkau adalah orang percaya setia yang sangat bodoh. Jika Aku bekerja sebagai daging inkarnasi sekali, dan hanya sekali, akankah engkau membatasi Aku? Dapatkah engkau sepenuhnya memahami diri-Ku dengan melihat sekilas saja? Dapatkah engkau benar-benar sepenuhnya menyimpulkan diri-Ku berdasarkan apa yang telah disingkapkan kepadamu selama masa hidupmu? Jika Aku melakukan pekerjaan yang serupa dalam dua inkarnasi-Ku, bagaimana pandanganmu tentang Aku? Akankah engkau meninggalkan Aku selamanya terpaku di kayu salib? Mungkinkah Tuhan itu sesederhana yang engkau nyatakan?
Dikutip dari "Bagaimanakah Pemahamanmu tentang Tuhan?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 206
Satu tahap pekerjaan dari dua zaman sebelumnya dilaksanakan di Israel, dan yang satunya lagi dilaksanakan di Yudea. Secara umum, tak satu pun dari kedua tahap pekerjaan tersebut dilaksanakan di luar Israel, dan kedua tahap ini dilakukan atas umat pilihan mula-mula. Sebagai akibatnya, orang Israel meyakini bahwa Tuhan Yahweh adalah Tuhan atas bangsa Israel saja. Karena Yesus bekerja di Yudea, di mana Dia melaksanakan pekerjaan penyaliban, orang Yahudi memandang Dia sebagai Penebus orang Yahudi. Mereka berpikir bahwa Dia adalah Raja orang Yahudi saja, bukan Raja bangsa-bangsa lain; bahwa Dia bukanlah Tuhan yang menebus orang Inggris, ataupun Tuhan yang menebus orang Amerika, melainkan Tuhan yang menebus orang Israel; dan bahwa orang-orang Yahudilah yang Dia tebus di Israel. Sebenarnya, Tuhan adalah Penguasa atas segala sesuatu. Dia adalah Tuhan atas seluruh ciptaan. Dia bukan hanya Tuhan orang Israel, ataupun hanya Tuhan orang Yahudi. Dia adalah Tuhan atas seluruh ciptaan. Kedua tahap pekerjaan-Nya yang sebelumnya, terjadi di Israel, di mana hal ini telah menciptakan pemahaman tertentu di dalam diri orang-orang. Mereka meyakini bahwa Yahweh melakukan pekerjaan-Nya di Israel, bahwa Yesus sendiri melaksanakan pekerjaan-Nya di Yudea, dan, selain itu, bahwa Dia menjadi daging untuk bekerja—dan bagaimanapun juga, pekerjaan ini tidak meluas hingga ke luar Israel. Tuhan tidak bekerja di antara orang Mesir atau orang India; Dia hanya bekerja di antara orang Israel. Karena itu orang-orang membentuk berbagai pemahaman dan mendefinisikan pekerjaan Tuhan dalam suatu lingkup tertentu. Mereka mengatakan bahwa saat Tuhan bekerja, Dia harus melakukannya di antara umat pilihan, dan di Israel; selain orang Israel, Tuhan tidak bekerja atas orang lain, juga tidak ada ruang lingkup yang lebih besar untuk pekerjaan-Nya. Mereka terutama sangat ketat dalam hal membatasi Tuhan yang berinkarnasi, dan tidak mengizinkan-Nya untuk bergerak di luar lingkup Israel. Bukankah semua itu semata-mata pemahaman manusia? Tuhan menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu, Dia menjadikan seluruh ciptaan, jadi bagaimana mungkin Dia membatasi pekerjaan-Nya hanya bagi orang Israel saja? Jika itu benar, apa gunanya Dia menciptakan seluruh ciptaan? Dia menciptakan seluruh dunia, dan Dia telah melaksanakan rencana pengelolaan enam ribu tahun-Nya tidak hanya di Israel, melainkan atas setiap orang di alam semesta. Terlepas dari apakah mereka tinggal di Tiongkok, Amerika Serikat, Inggris, atau Rusia, setiap orang adalah keturunan Adam; mereka semua diciptakan oleh Tuhan. Tak seorang pun dari antara mereka yang dapat keluar dari batasan penciptaan, dan tak seorang pun dari antara mereka yang dapat memisahkan diri mereka dari sebutan "keturunan Adam". Mereka semua adalah makhluk ciptaan Tuhan, mereka semua adalah keturunan Adam, dan mereka juga merupakan keturunan Adam dan Hawa yang telah rusak. Ciptaan Tuhan tidak hanya orang Israel, melainkan semua manusia; hanya saja sebagian telah dikutuk, dan sebagian telah diberkati. Ada banyak hal yang baik mengenai orang Israel; Tuhan awalnya bekerja di antara mereka karena mereka adalah bangsa yang kerusakannya paling sedikit. Orang Tiongkok tidak bisa dibandingkan dengan mereka; orang Tiongkok jauh lebih rendah. Jadi, Tuhan pertama-tama bekerja di antara orang Israel, dan tahap kedua pekerjaan-Nya hanya dilaksanakan di Yudea—yang menimbulkan banyak pemahaman dan aturan di antara manusia. Sebetulnya, jika Tuhan bertindak sesuai dengan pemahaman manusia, Dia hanya akan menjadi Tuhan orang Israel, dan dengan demikian tidak akan sanggup memperluas pekerjaan-Nya hingga ke bangsa-bangsa lain, karena Dia hanya akan menjadi Tuhan orang Israel dan bukan Tuhan atas seluruh ciptaan. Nubuat-nubuat berkata bahwa nama Yahweh akan dibesarkan di antara bangsa-bangsa lain, bahwa nama Yahweh akan tersebar ke antara bangsa-bangsa lain. Mengapa ini dinubuatkan? Seandainya Tuhan adalah Tuhan orang Israel saja, maka Dia hanya akan bekerja di Israel. Selain itu, Dia tidak akan memperluas pekerjaan ini, dan Dia tidak akan bernubuat seperti itu. Karena Dia telah menubuatkan ini, Dia pasti akan memperluas pekerjaan-Nya di antara bangsa-bangsa lain, di antara segala bangsa dan segala negeri. Karena Dia mengatakan ini, Dia harus melakukannya; inilah rencana-Nya, karena Dia adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu, dan Tuhan atas seluruh ciptaan. Terlepas dari apakah Dia sedang bekerja di antara orang Israel atau di seluruh Yudea, pekerjaan yang Dia lakukan adalah pekerjaan atas seluruh alam semesta dan pekerjaan atas seluruh umat manusia. Pekerjaan yang sedang Dia lakukan sekarang di negeri si naga merah yang sangat besar—di sebuah bangsa yang bukan bangsa Isreal—masih merupakan pekerjaan atas seluruh umat manusia. Israel bisa saja menjadi basis pekerjaan-Nya di bumi; demikian pula, Tiongkok juga bisa saja menjadi basis pekerjaan-Nya di antara bangsa-bangsa lain. Bukankah Dia kini telah menggenapi nubuat bahwa "nama Yahweh akan dibesarkan di antara bangsa-bangsa lain"? Tahap pertama pekerjaan-Nya di antara bangsa-bangsa lain adalah pekerjaan ini, pekerjaan yang Dia lakukan di negerisi naga merah yang sangat besar. Kenyataan bahwa Tuhan yang berinkarnasi bekerja di negeri ini, dan bekerja di antara orang-orang yang terkutuk ini, terutama sangatlah berlawanan dengan pemahaman manusia; mereka adalah orang-orang yang paling rendah dari antara semuanya, mereka tidak ada harganya, dan mereka adalah bangsa yang tadinya ditinggalkan oleh Yahweh. Manusia dapat ditinggalkan oleh sesamanya, tetapi jika mereka ditinggalkan oleh Tuhan, artinya tak seorang pun yang memiliki status dan nilai yang lebih rendah dari mereka. Bagi mahkluk ciptaan Tuhan, dikuasai Iblis atau ditinggalkan sesama manusia adalah sesuatu yang terasa sangat menyakitkan—tetapi bagi makhluk ciptaan yang ditinggalkan oleh Penciptanya, ini berarti mereka memiliki status yang terendah. Keturunan Moab dikutuk, dan mereka dilahirkan di negara yang terbelakang ini; tak diragukan lagi, dari semua orang yang berada di bawah pengaruh kegelapan, keturunan Moab memiliki status terendah. Karena orang-orang ini sampai sekarang telah berada pada status terendah, pekerjaan yang dilakukan di antara mereka adalah pekerjaan yang paling mampu untuk menghancurkan pemahaman manusia, dan juga merupakan pekerjaan yang paling bermanfaat bagi seluruh rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan. Melakukan pekerjaan seperti itu di antara orang-orang ini merupakan cara yang terbaik untuk menghancurkan pemahaman manusia, dan dengan pekerjaan ini, Tuhan memulai sebuah zaman; dengan pekerjaan ini, Dia menghancurkan seluruh pemahaman manusia; dengan pekerjaan ini, Dia mengakhiri pekerjaan di seluruh Zaman Kasih Karunia. Pekerjaan pertama-Nya dilaksanakan di Yudea, di dalam lingkup Israel; di antara bangsa-bangsa lain, Dia tidak melakukan pekerjaan apa pun untuk memulai zaman baru. Tahap akhir pekerjaan itu tidak hanya dilaksanakan di antara bangsa-bangsa lain, tetapi terlebih lagi di antara orang-orang yang telah terkutuk. Satu poin ini merupakan bukti yang paling ampuh untuk mempermalukan Iblis, dan dengan demikian, Tuhan "menjadi" Tuhan atas seluruh ciptaan di alam semesta, Tuhan atas segala sesuatu, objek penyembahan bagi segala yang bernapas.
Dikutip dari "Tuhan adalah Tuhan atas Seluruh Ciptaan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 207
Saat ini, ada orang-orang yang masih belum memahami pekerjaan baru apa yang telah Tuhan mulai. Di antara bangsa-bangsa lain, Tuhan telah memulai awal yang baru. Dia telah memulai zaman yang baru, dan memulai pekerjaan baru—dan Dia melakukan pekerjaan ini atas keturunan Moab. Bukankah ini adalah pekerjaan terbaru-Nya? Di sepanjang sejarah, tak seorang pun pernah mengalami pekerjaan ini sebelumnya. Tak seorang pun pernah mendengar tentang hal ini, apalagi menghargainya. Hikmat Tuhan, keajaiban Tuhan, kedalaman Tuhan yang tak terselami, kebesaran Tuhan, dan kekudusan Tuhan semuanya diwujudkan melalui tahap pekerjaan ini, pekerjaan pada akhir zaman. Bukankah ini adalah pekerjaan baru, pekerjaan yang menghancurkan pemahaman manusia? Ada orang yang berpikir seperti ini: "Karena Tuhan telah mengutuk Moab dan berkata bahwa Dia akan meninggalkan keturunan Moab, bagaimana mungkin Dia kini menyelamatkan mereka?" Ini adalah orang-orang yang berasal dari bangsa-bangsa lain yang dikutuk Tuhan dan diusir dari Israel; orang Israel menyebut mereka "anjing kafir". Dalam pandangan semua orang, mereka bukan hanya anjing kafir, melainkan lebih buruk lagi, anak-anak kebinasaan; dengan kata lain, mereka bukanlah umat pilihan Tuhan. Mereka mungkin telah dilahirkan di dalam lingkup Israel, tetapi mereka bukanlah bagian dari bangsa Israel, dan diusir ke antara bangsa-bangsa lain. Mereka adalah orang-orang yang paling hina. Justru karena mereka adalah yang paling hina di antara umat manusia, Tuhan melaksanakan pekerjaan-Nya untuk memulai sebuah zaman baru di antara mereka, karena mereka adalah gambaran dari umat manusia yang rusak. Pekerjaan Tuhan itu selektif dan ditujukan untuk kelompok tertentu; pekerjaan yang Dia lakukan di antara orang-orang itu sekarang juga dilaksanakan di antara ciptaan. Nuh adalah makhluk ciptaan Tuhan, begitu pula keturunannya. Setiap orang di dunia ini yang terdiri dari darah dan daging adalah makhluk ciptaan Tuhan. Pekerjaan Tuhan ditujukan kepada seluruh ciptaan; pekerjaan ini tidak tergantung pada apakah orang telah dikutuk setelah mereka diciptakan atau tidak. Pekerjaan pengelolaan-Nya ditujukan kepada seluruh ciptaan, bukan kepada umat pilihan yang tidak terkutuk. Karena Tuhan ingin melaksanakan pekerjaan-Nya di antara ciptaan-Nya, Dia pasti akan melaksanakannya sampai tuntas dan berhasil, dan Dia akan bekerja di antara orang-orang yang bermanfaat bagi pekerjaan-Nya. Karena itu, Dia menghancurkan seluruh pemahaman ketika Dia bekerja di antara manusia; bagi-Nya, kata-kata "dikutuk", "dihajar", dan "diberkati" tidak ada artinya! Orang Yahudi itu baik, seperti umat pilihan Israel; mereka adalah orang-orang dengan kualitas dan kemanusiaan yang baik. Pada mulanya, di antara merekalah Yahweh memulai pekerjaan-Nya, dan melakukan pekerjaan-Nya yang mula-mula—tetapi tidak ada manfaatnya jika Dia melakukan pekerjaan penaklukan-Nya terhadap orang Israel pada zaman sekarang ini. Meskipun mereka juga merupakan bagian dari ciptaan, dan mungkin ada banyak hal yang positif tentang mereka, tetapi akan sia-sia untuk melaksanakan tahap pekerjaan ini di antara mereka; Tuhan tidak akan dapat menaklukkan siapa pun, juga tidak akan dapat meyakinkan seluruh ciptaan, itulah sebabnya Dia mengalihkan pekerjaan-Nya kepada orang-orang dari negeri si naga merah yang sangat besar ini. Yang terpenting di sini adalah tindakan-Nya memulai sebuah zaman, menghancurkan semua aturan dan semua pemahaman manusia dan juga mengakhiri pekerjaan-Nya di seluruh Zaman Kasih Karunia. Jika pekerjaan-Nya pada zaman sekarang ini dilaksanakan di antara orang Israel, pada saat rencana pengelolaan enam ribu tahun-Nya hampir selesai, semua orang akan percaya bahwa Tuhan adalah Tuhan atas orang Israel saja, bahwa orang Israel adalah satu-satunya umat pilihan Tuhan, bahwa hanya orang Israel sajalah yang berhak mewarisi berkat dan janji Tuhan. Inkarnasi Tuhan selama akhir zaman di bangsa lain, di negeri si naga merah yang sangat besar, menuntaskan pekerjaan Tuhan sebagai Tuhan atas seluruh ciptaan; Dia menyelesaikan seluruh pekerjaan pengelolaan-Nya, dan Dia mengakhiri bagian inti dari pekerjaan-Nya di negeri si naga merah yang sangat besar. Inti dari ketiga tahap pekerjaan ini adalah penyelamatan manusia—yaitu membuat seluruh ciptaan menyembah Sang Pencipta. Karena itu, ada makna yang besar pada setiap tahap pekerjaan; Tuhan tidak melakukan apa pun yang tak bermakna atau tak bernilai. Di satu sisi, tahap pekerjaan ini memulai sebuah zaman baru dan mengakhiri dua zaman sebelumnya; di sisi lain, pekerjaan ini menghancurkan seluruh pemahaman manusia dan semua kepercayaan dan pengetahuan lama manusia. Pekerjaan dua zaman sebelumnya dilaksanakan menurut berbagai pemahaman manusia; tetapi, tahap ini sama sekali melenyapkan pemahaman manusia, dan dengan jalan itu, sama sekali menaklukkan umat manusia. Melalui penaklukan keturunan Moab, melalui pekerjaan yang dilaksanakan di antara keturunan Moab, Tuhan akan menaklukkan segenap umat manusia di seluruh alam semesta. Inilah makna terdalam dari tahap pekerjaan-Nya ini, dan inilah aspek paling berharga dari tahap pekerjaan-Nya ini. Bahkan jika engkau sekarang menyadari bahwa statusmu rendah dan bahwa engkau bernilai rendah, engkau akan tetap merasa bahwa engkau telah bertemu dengan hal yang paling menggembirakan: engkau telah mewarisi berkat yang sangat besar, menerima janji yang besar, dan engkau dapat membantu menyelesaikan pekerjaan besar Tuhan ini. Engkau telah melihat wajah Tuhan yang sesungguhnya, engkau mengenal watak yang melekat pada Tuhan, dan engkau melakukan kehendak Tuhan. Kedua tahap pekerjaan Tuhan yang sebelumnya, dilaksanakan di Israel. Jika tahap pekerjaan-Nya selama akhir zaman ini juga dilaksanakan di antara orang Israel, tidak hanya seluruh makhluk ciptaan akan memercayai bahwa hanya orang Israel sajalah umat pilihan Tuhan, tetapi seluruh rencana pengelolaan Tuhan akan gagal memperoleh hasil yang diharapkan. Selama masa di mana kedua tahap pekerjaan-Nya dilaksanakan di Israel, tidak ada pekerjaan baru—juga tidak ada pekerjaan memulai zaman baru—yang dilaksanakan di antara bangsa-bangsa lain. Tahap pekerjaan zaman sekarang—pekerjaan memulai sebuah zaman baru—pertama kali dilaksanakan di antara bangsa-bangsa lain, selain itu, pekerjaan ini pada awalnya dilaksanakan di antara keturunan Moab, dengan demikian memulai seluruh zaman itu. Tuhan telah menghancurkan setiap pengetahuan yang terkandung dalam pemahaman manusia, tidak mengizinkan sedikit pun dari pengetahuan itu untuk tetap ada. Dalam pekerjaan penaklukan-Nya, Dia telah menghancurkan pemahaman manusia, yaitu pengetahuan manusia yang terdahulu dan usang. Dia membiarkan manusia melihat bahwa dengan Tuhan tidak ada aturan-aturan, bahwa tidak ada yang usang mengenai Tuhan, bahwa pekerjaan yang Dia lakukan benar-benar merdeka, benar-benar bebas, bahwa Dia benar dalam apa pun yang dilakukan-Nya. Engkau harus sepenuhnya tunduk pada pekerjaan apa pun yang dilakukan-Nya di antara ciptaan. Semua pekerjaan yang dilakukan-Nya memiliki makna, dan dikerjakan seturut kehendak dan hikmat-Nya sendiri, dan bukan berdasarkan pada pilihan dan pemahaman manusia. Jika sesuatu bermanfaat bagi pekerjaan-Nya, Dia melakukannya; dan jika sesuatu tidak bermanfaat bagi pekerjaan-Nya, Dia tidak melakukannya, betapa pun baiknya hal itu! Dia bekerja dan memilih penerima dan lokasi pekerjaan-Nya seturut dengan maksud dan tujuan pekerjaan-Nya. Ketika Dia bekerja, Dia tidak mengikuti aturan-aturan di masa lalu, ataupun mengikuti cara-cara lama. Sebaliknya, Dia merencanakan pekerjaan-Nya berdasarkan arti penting pekerjaan-Nya. Akhirnya, Dia akan memperoleh hasil nyata dan tujuan yang diharapkan-Nya. Jika engkau tidak memahami hal-hal ini sekarang, pekerjaan ini tidak akan berdampak apa pun dalam dirimu.
Dikutip dari "Tuhan adalah Tuhan atas Seluruh Ciptaan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 208
Seberapa besarkah rintangan terhadap pekerjaan Tuhan? Apakah ada yang pernah mengetahuinya? Dengan orang-orang yang terperangkap dalam warna-warni takhayul yang mendarah daging, siapa yang mampu mengetahui wajah Tuhan yang sebenarnya? Dengan pengetahuan budaya terbelakang yang sedemikian dangkal dan tak masuk akal ini, bagaimana mungkin mereka memahami sepenuhnya firman yang disampaikan oleh Tuhan? Bahkan ketika firman disampaikan kepada mereka dengan bertatapan muka, dan mereka diberi makan dari mulut ke mulut, bagaimana mereka bisa paham? Terkadang firman Tuhan seakan-akan didengarkan oleh telinga yang tuli: orang-orang tidak sedikit pun bereaksi, mereka menggeleng-gelengkan kepala dan tidak memahami apa pun. Bagaimana mungkin ini tidak mengkhawatirkan? "Sejarah budaya dan pengetahuan budaya kuno sejak zaman dahulu kala[1]" ini telah memelihara sekelompok orang tidak berguna. Budaya kuno ini—warisan berharga ini—adalah setumpukan sampah! Semua itu menjadi aib abadi sejak zaman dahulu, dan tak pantas disebut-sebut! Budaya kuno ini telah mengajari manusia tipu muslihat dan teknik untuk menentang Tuhan dan "bimbingan yang teratur dan lembut"[2] dari pendidikan nasional telah menjadikan manusia bahkan semakin tidak taat kepada Tuhan. Setiap bagian dari pekerjaan Tuhan sangat sulit, dan setiap tahap dari pekerjaan-Nya di bumi menyengsarakan Tuhan. Betapa berat pekerjaan-Nya di bumi! Langkah-langkah pekerjaan Tuhan di bumi melibatkan kesukaran yang besar: oleh karena kelemahan manusia, kekurangan, kekanak-kanakan, ketidaktahuannya, dan segala sesuatu dari manusia, Tuhan membuat perencanaan yang cermat dan pertimbangan yang matang. Manusia itu seperti macan kertas yang orang tidak berani mengganggu atau mengusiknya; dengan satu sentuhan ringan, ia balas menggigit, atau jatuh lalu tersesat, dan seolah-olah, jika sedikit saja konsentrasinya hilang, ia kumat atau mengabaikan Tuhan, atau lari kepada orang tuanya yang seperti babi dan anjing untuk memuaskan hal-hal najis dari tubuh mereka. Benar-benar halangan yang besar! Hampir di setiap langkah pekerjaan-Nya, Tuhan dicobai, dan hampir di setiap langkah-Nya, Tuhan menghadapi bahaya yang besar. Firman-Nya tulus dan murni dan tanpa kebencian, tetapi siapa yang mau menerimanya? Siapa yang bersedia tunduk sepenuhnya? Ini menghancurkan hati Tuhan. Dia berusaha siang dan malam bagi manusia, Dia diliputi kecemasan karena hidup manusia dan Dia bersimpati dengan kelemahan manusia. Dia telah menanggung banyak perubahan dan perkembangan tak terduga di setiap langkah pekerjaan-Nya, untuk setiap firman yang Dia ucapkan; Dia pernah dihadapkan pada dua pilihan sulit dan memikirkan kelemahan, ketidaktaatan, sikap kekanak-kanakan, dan kerapuhan manusia ... siang dan malam tanpa henti. Siapa yang pernah mengetahui hal ini? Kepada siapa Dia bisa menceritakannya? Siapa yang bisa memahaminya? Dia selalu membenci dosa manusia, dan kurangnya keberanian, dan kelemahan karakter manusia, dan Dia selalu mengkhawatirkan kerapuhan manusia dan merenungkan jalan yang ada di hadapan manusia. Tatkala mengamati perkataan dan perbuatan manusia, Dia selalu dipenuhi dengan belas kasih dan amarah, dan pemandangan akan hal-hal ini selalu menyakitkan hati-Nya. Bagaimanapun juga, orang-orang lugu ini, telah menjadi mati rasa; mengapa Tuhan harus selalu mempersulit mereka? Manusia yang lemah benar-benar kehilangan ketekunannya, mengapa Tuhan selalu merasakan kemarahan yang tanpa henti terhadap dirinya? Manusia yang lemah dan tak berdaya tidak lagi memiliki daya hidup sedikit pun; mengapa Tuhan harus selalu menegurnya karena ketidaktaatannya? Siapa yang bisa manahan ancaman Tuhan yang di surga? Manusia, bagaimanapun juga, rapuh dan Tuhan, berada dalam situasi yang sulit ini, telah mendorong kemarahan-Nya jauh ke dalam hati-Nya, agar manusia perlahan-lahan dapat merenungkan dirinya sendiri. Namun manusia, yang berada dalam masalah besar, tidak sedikit pun memiliki penghargaan terhadap kehendak Tuhan; manusia telah diinjak-injak oleh raja Iblis tua, tetapi ia sama sekali tidak menyadarinya, ia selalu menentang Tuhan, atau bersikap tidak panas ataupun dingin terhadap Tuhan. Tuhan sudah mengucapkan begitu banyak firman, tetapi siapa yang pernah menganggapnya serius? Manusia tidak memahami firman Tuhan, tetapi ia tetap tidak merasa gelisah, dan tidak pernah punya kerinduan, dan tidak pernah benar-benar mengenal hakikat si iblis tua. Orang-orang hidup di dunia orang mati, di neraka, tetapi percaya bahwa mereka hidup di istana di dasar laut; mereka dianiaya oleh si naga merah yang sangat besar, tetapi mengira diri mereka disayang[3] oleh negara; mereka dicemooh oleh Iblis tetapi mengira mereka menikmati karya seni daging yang luar biasa. Benar-benar segerombolan manusia yang kotor dan hina! Manusia telah mengalami kemalangan, tetapi ia tidak mengetahuinya dan dalam masyarakat yang gelap ini, ia menderita kecelakaan demi kecelakaan[4], tetapi ia tidak pernah terbangun karena hal ini. Kapankah ia akan menyingkirkan watak yang seperti budak dan menyayangi diri sendiri ini? Mengapa ia begitu tidak peduli dengan hati Tuhan? Apakah diam-diam ia memaafkan penindasan dan kesulitan ini? Tidakkah ia mengharapkan datangnya hari di mana ia bisa mengubah kegelapan menjadi terang? Tidakkah ia berharap untuk sekali lagi memperbaiki ketidakadilan terhadap keadilan dan kebenaran? Apakah ia rela memperhatikan dan tidak melakukan apa pun ketika orang-orang meninggalkan kebenaran dan memutarbalikkan fakta? Apakah ia dengan senang hati terus menanggung perlakuan yang salah ini? Apakah ia bersedia menjadi budak? Apakah ia bersedia binasa di tangan Tuhan bersama dengan para budak dari negari yang gagal ini? Di manakah tekadmu? Di manakah ambisimu? Di manakah harga dirimu? Di manakah integritasmu? Di manakah kebebasanmu? Apakah engkau rela mempersembahkan seluruh hidupmu[5] bagi si naga merah yang sangat besar, si raja Iblis? Apakah engkau bahagia membiarkannya menyiksamu sampai mati? Permukaan jurang yang dalam ini kacau dan gelap, sementara rakyat yang menderita penderitaan seperti itu, berseru kepada surga dan mengeluh kepada bumi. Kapankah manusia akan mampu mengangkat kepalanya tinggi-tinggi? Manusia kurus kering dan kerempeng, bagaimana ia mampu melawan Iblis yang kejam dan tiran ini? Mengapa ia tidak mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan secepat yang ia bisa? Mengapa ia masih bimbang? Kapan ia bisa menyelesaikan pekerjaan Tuhan? Karena tanpa tujuan ditindas dan ditekan, seluruh hidupnya pada akhirnya dihabiskan dalam kesia-siaan; mengapa ia begitu terburu-buru datang dan begitu buru-buru untuk pergi? Mengapa ia tidak menyimpan sesuatu yang berharga untuk diberikan kepada Tuhan? Apakah ia sudah lupa akan ribuan tahun kebencian?
Dikutip dari "Pekerjaan dan Jalan Masuk (8)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Catatan kaki:
1. "Sejak zaman dahulu kala" digunakan secara mengejek.
2. "Bimbingan yang teratur dan lembut" digunakan secara mengejek.
3. "Disayang" digunakan untuk mengejek orang yang seperti kayu dan tidak punya kesadaran diri.
4. "Menderita kecelakaan demi kecelakaan" mengindikasikan bahwa manusia dilahirkan di negeri si naga merah yang sangat besar dan mereka tidak mampu mengangkat kepala mereka tinggi-tinggi.
5. "Mempersembahkan seluruh hidupmu" dimaksudkan dalam artian merendahkan.
Firman Tuhan Harian: Kutipan 209
Jalan pada zaman sekarang tidak mudah untuk ditempuh. Juga dapat dikatakan bahwa jalan tersebut sulit untuk didapatkan dan sangat langka di sepanjang zaman. Namun, siapa sangka bahwa daging manusia saja sudah cukup untuk menggagalkan dirinya? Pekerjaan pada zaman sekarang benar-benar sama berharganya seperti hujan di musim semi dan sama bernilainya seperti kebaikan Tuhan terhadap manusia. Namun, jika manusia tidak mengetahui tujuan dari pekerjaan-Nya pada zaman sekarang atau memahami esensi umat manusia, lalu bagaimana mereka bisa membicarakan betapa berharga dan pentingnya hal ini? Daging bukanlah milik manusia itu sendiri, sehingga tak seorang pun yang dapat melihat dengan jelas akan ke mana tempat tujuan daging yang sebenarnya. Meskipun demikian, engkau harus tahu dengan baik bahwa Tuhan atas segala ciptaan akan mengembalikan umat manusia, yang diciptakan, kepada posisi mereka yang semula, dan memulihkan gambar asli mereka dari masa penciptaan mereka. Dia akan sepenuhnya mengambil kembali napas yang Dia hembuskan ke dalam manusia, memperoleh kembali tulang dan dagingnya dan mengembalikan semuanya kepada Tuhan Sang Pencipta. Dia akan sepenuhnya mengubah dan memperbarui umat manusia dan mengambil kembali seluruh warisan yang awalnya memang bukan milik manusia, tetapi milik Tuhan, dan tidak akan pernah menyerahkannya kembali kepada umat manusia. Ini karena tidak satu pun dari hal-hal tersebut yang dari semula merupakan milik manusia. Dia akan mengambil kembali semuanya itu—ini bukanlah perampasan yang tidak adil; tetapi ini dimaksudkan untuk mengembalikan surga dan bumi kepada keadaannya yang semula, dan untuk mengubah dan memperbarui manusia. Ini adalah tempat tujuan yang layak bagi manusia, walaupun mungkin bukan merupakan penempatan kembali daging setelah mengalami hajaran, sebagaimana yang orang bayangkan. Tuhan tidak menginginkan tulang rangka dari daging setelah kehancurannya, melainkan elemen-elemen semula dalam diri manusia yang adalah milik Tuhan pada mulanya. Karena itu, Dia tidak akan membinasakan umat manusia atau sepenuhnya memusnahkan daging manusia, karena daging manusia bukanlah milik pribadi dari manusia. Melainkan, ini adalah tambahan dari Tuhan, yang mengelola umat manusia. Bagaimana mungkin Dia membinasakan daging manusia bagi "kenikmatan" diri-Nya? Saat ini, sudahkah engkau benar-benar melepaskan segala sesuatu dari dagingmu yang nilainya tidak berharga bahkan satu sen pun? Jika engkau mampu memahami tiga puluh persen saja dari pekerjaan di akhir zaman (tiga puluh persen saja, yang artinya, memahami pekerjaan Roh Kudus pada zaman sekarang, juga pekerjaan firman dari Tuhan di akhir zaman), maka engkau tidak akan terus "melayani" atau "berbakti" kepada dagingmu—daging yang telah rusak selama bertahun-tahun—sebagaimana yang engkau lakukan sekarang. Engkau harus melihat dengan jelas bahwa manusia sekarang telah mencapai suatu kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan lagi terus bergerak maju seperti roda sejarah. Dagingmu yang berjamur telah lama ditutupi oleh lalat, jadi bagaimana itu memiliki kekuatan untuk membalikkan roda sejarah yang telah Tuhan mampukan untuk berlanjut sampai pada hari ini? Bagaimana mungkin daging bisa membuat jam akhir zaman yang berhenti menjadi berdetik kembali dan terus menggerakkan jarum-jarumnya searah jarum jam? Bagaimana mungkin itu dapat mengubah kembali dunia yang tampak terselubung dalam kabut yang pekat? Dapatkah dagingmu menghidupkan kembali gunung-gunung dan sungai-sungai? Dapatkah dagingmu, yang hanya memiliki sedikit fungsi, benar-benar memulihkan dunia manusia seperti yang engkau dambakan? Dapatkah engkau benar-benar mendidik keturunanmu menjadi "manusia"? Apakah engkau mengerti sekarang? Milik siapakah dagingmu sebenarnya? Maksud Tuhan yang semula untuk menyelamatkan, menyempurnakan, dan mengubah manusia bukanlah untuk memberimu tanah air yang indah atau memberi kepada daging manusia istirahat yang penuh kedamaian; melainkan demi kemuliaan-Nya dan kesaksian-Nya, untuk kenikmatan yang lebih baik bagi umat manusia di masa depan, dan agar mereka boleh segera menikmati istirahat. Jadi, ini bukan untuk dagingmu, karena manusia adalah modal pengelolaan Tuhan dan daging manusia sekadar tambahan. (Seorang manusia adalah sebuah objek yang memiliki tubuh dan roh, sedangkan daging semata-mata merupakan benda yang melapuk. Ini berarti daging adalah sebuah alat untuk digunakan dalam rencana pengelolaan tersebut.) Engkau harus tahu bahwa usaha Tuhan dalam menyempurnakan, melengkapi, dan mendapatkan manusia tidak membawa apa pun kecuali pedang dan pukulan atas daging mereka, dan mendatangkan penderitaan tanpa batas, api yang menyala-nyala, penghakiman tanpa belas kasihan, hajaran, dan kutuk, dan juga ujian yang tanpa batas. Seperti itulah kisah dan kebenaran yang sesungguhnya dari pekerjaan untuk mengelola manusia. Namun, semua hal ini ditujukan pada daging manusia, dan semua panah permusuhan ditujukan tanpa ampun terhadap daging manusia (karena manusia tidak bersalah). Semua itu demi kemuliaan dan kesaksian-Nya, dan demi pengelolaan-Nya. Hal ini karena pekerjaan-Nya tidak semata-mata demi umat manusia, tetapi demi keseluruhan rencana dan juga untuk memenuhi kehendak-Nya yang semula saat Dia menciptakan manusia. Oleh karena itu, mungkin sembilan puluh persen dari yang dialami manusia melibatkan penderitaan dan ujian dalam api, dan hanya ada sangat sedikit atau bahkan tidak ada hari-hari yang nikmat dan menyenangkan yang didambakan oleh daging manusia. Terlebih lagi, manusia juga tidak mampu menikmati momen menyenangkan dalam daging untuk menghabiskan waktu yang indah bersama Tuhan. Daging ini kotor, sehingga apa yang dilihat dan dinikmati oleh daging manusia tiada lain kecuali hajaran Tuhan, yang tidak disukai manusia, dan yang seakan-akan tidak memiliki alasan yang wajar. Hal ini karena Tuhan akan mewujudkan watak-Nya yang benar, yang tidak disukai oleh manusia, tidak menoleransi pelanggaran manusia, dan membenci musuh. Tuhan secara terbuka menyingkapkan semua watak-Nya melalui sarana apa pun yang diperlukan, dan dengan demikian menyelesaikan pekerjaan-Nya selama enam ribu tahun berperang melawan Iblis—pekerjaan keselamatan bagi seluruh umat manusia dan pemusnahan si Iblis tua!
Dikutip dari "Tujuan Mengelola Umat Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 210
Akhir zaman telah tiba dan negara-negara di seluruh dunia sedang berada dalam kekacauan. Ada kekacauan politik, ada kelaparan, wabah penyakit, banjir, dan kekeringan terjadi di mana-mana. Ada malapetaka di dunia manusia; surga juga menurunkan bencana. Ini adalah tanda-tanda akhir zaman. Namun bagi manusia, ini tampak seperti dunia yang penuh keriangan dan keindahan; itu semakin lama menjadi semakin semarak, hati manusia tertarik padanya, dan banyak manusia yang terperangkap dan tidak mampu melepaskan diri darinya; sejumlah besar orang akan tertipu oleh mereka yang terlibat dalam tipu daya dan sihir. Jika engkau tidak berusaha mengejar kemajuan, tidak memiliki teladan yang sempurna, dan belum membangun dasar pada jalan yang benar, engkau akan terhanyut oleh gelombang dosa yang semakin membesar. Tiongkok adalah negara yang paling terbelakang dari semua negara; itu adalah negeri di mana si naga merah yang sangat besar berdiam, negeri yang paling banyak memiliki orang yang menyembah berhala dan terlibat dalam sihir, memiliki kuil terbanyak, dan itu adalah tempat di mana setan-setan kotor bersemayam. Engkau dilahirkan darinya, engkau telah dididik olehnya dan masuk ke dalam pengaruhnya; engkau telah dirusak dan disiksa olehnya, tetapi setelah disadarkan, engkau meninggalkannya dan sepenuhnya didapatkan oleh Tuhan. Inilah kemuliaan Tuhan, dan inilah sebabnya tahap pekerjaan ini memiliki makna yang sangat besar. Tuhan telah melakukan pekerjaan dengan skala yang sedemikian besar, telah mengucapkan begitu banyak firman, dan Dia akhirnya akan sepenuhnya mendapatkan engkau semua—ini merupakan salah satu bagian dari pekerjaan pengelolaan Tuhan, dan engkau adalah "jarahan kemenangan" dari peperangan Tuhan dengan Iblis. Semakin engkau semua memahami kebenaran dan semakin baik kehidupan bergerejamu, semakin si naga merah yang sangat besar itu bertekuk lutut. Semua ini adalah perkara-perkara dunia rohani—itu adalah peperangan dunia rohani, dan ketika Tuhan menang, Iblis akan dipermalukan dan jatuh. Tahap pekerjaan Tuhan ini memiliki makna yang sangat besar. Tuhan bekerja dalam skala yang sedemikian besar dan sepenuhnya menyelamatkan kelompok orang ini sehingga engkau dapat melepaskan diri dari pengaruh Iblis, hidup di negeri yang kudus, hidup dalam terang Tuhan, dan memiliki terang untuk memimpin dan membimbing. Kemudian ada arti dalam hidupmu. Apa yang engkau makan dan kenakan berbeda dari orang tidak percaya; engkau semua menikmati firman Tuhan dan menjalani kehidupan yang bermakna—dan apa yang dinikmati orang tidak percaya? Mereka hanya menikmati "warisan leluhur" dan "semangat kebangsaan" mereka. Mereka tidak memiliki sisa kemanusiaan sedikit pun! Pakaian, perkataan, dan tindakanmu semuanya berbeda dari mereka. Akhirnya, engkau semua akan melepaskan diri sepenuhnya dari kekotoran, tidak lagi terperangkap dalam pencobaan Iblis, dan mendapatkan pembekalan harian Tuhan. Engkau semua harus selalu waspada. Meskipun engkau tinggal di tempat yang kotor, engkau tidak ternodai dengan kekotoran dan dapat hidup bersama Tuhan, menerima perlindungan-Nya yang besar. Tuhan telah memilih engkau semua dari antara semua manusia di negeri kuning ini. Bukankah engkau adalah orang yang paling diberkati? Engkau adalah makhluk ciptaan—engkau tentu saja harus menyembah Tuhan dan mengejar kehidupan yang bermakna. Jika engkau semua tidak menyembah Tuhan tetapi hidup dalam dagingmu yang kotor, lalu bukankah engkau hanyalah binatang buas yang mengenakan pakaian manusia? Karena engkau adalah manusia, engkau harus mengorbankan dirimu bagi Tuhan dan menanggung semua penderitaan! Engkau harus dengan senang hati dan tanpa ragu-ragu menerima sedikit penderitaan yang engkau alami sekarang dan menjalani kehidupan yang bermakna, seperti Ayub dan Petrus. Di dunia ini, manusia mengenakan pakaian setan, makan makanan dari setan, serta bekerja dan melayani di bawah kaki iblis, menjadi sangat terinjak-injak dalam kotorannya. Jika engkau tidak memahami makna kehidupan atau mendapatkan jalan yang benar, lalu apa artinya hidup seperti ini? Engkau semua adalah orang-orang yang mengejar jalan yang benar dan yang mencari peningkatan. Engkau semua adalah orang-orang yang bangkit di negara si naga merah yang sangat besar, mereka yang Tuhan sebut orang benar. Bukankah itu kehidupan yang paling bermakna?
Dikutip dari "Penerapan (2)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 211
Sekarang ini, pekerjaan yang Kulakukan dalam dirimu dimaksudkan untuk menuntun engkau semua ke dalam kehidupan kemanusiaan yang normal; pekerjaan ini adalah pekerjaan mengantarkan zaman yang baru dan menuntun umat manusia menuju kehidupan di zaman yang baru. Langkah demi langkah, pekerjaan ini dilaksanakan dan berkembang di antara engkau semua, secara langsung: Aku mengajarimu secara tatap muka; Aku memegang tanganmu; Aku memberitahukan kepadamu apa pun yang tidak engkau pahami, menganugerahkan kepadamu apa pun yang tidak ada dalam dirimu. Dapat dikatakan bahwa bagi engkau semua, seluruh pekerjaan ini adalah perbekalan bagi kehidupanmu, juga membimbingmu ke dalam kehidupan kemanusiaan yang normal; pekerjaan ini terutama dimaksudkan untuk membekalimu dengan makanan dan minuman bagi kehidupan sekelompok orang ini pada akhir zaman. Bagi Aku, semua pekerjaan ini dimaksudkan untuk mengakhiri zaman yang lama dan mengantarkan zaman yang baru; sedangkan bagi Iblis, Aku menjadi daging adalah justru untuk mengalahkannya. Pekerjaan yang Kulakukan di antara engkau semua sekarang adalah makanan dan minumanmu untuk sekarang ini dan penyelamatanmu yang tepat pada waktunya, tetapi selama beberapa tahun yang singkat ini, Aku akan mengatakan kepadamu seluruh kebenaran, seluruh jalan kehidupan, dan bahkan pekerjaan di masa depan; ini akan cukup untuk memampukanmu mengalami berbagai hal secara normal di masa depan. Seluruh firman-Ku saja adalah apa telah Kupercayakan kepadamu. Aku tidak memberimu nasihat yang lain; pada zaman sekarang, semua perkataan yang Kuucapkan kepadamu adalah nasihat-Ku kepadamu, karena pada zaman sekarang, engkau semua tidak memiliki pengalaman yang berkenaan dengan banyak dari firman yang Kuucapkan, dan tidak memahami makna batiniah dari firman tersebut. Suatu hari nanti, pengalamanmu akan membuahkan hasil tepat seperti yang telah Kukatakan saat ini. Firman ini adalah visimu sekarang ini, dan firman ini akan menjadi apa yang akan engkau semua andalkan di masa yang akan datang; firman ini adalah makanan dan minuman bagi kehidupan di zaman sekarang dan nasihat untuk di masa depan, dan tidak ada nasihat yang lebih baik daripada ini. Ini karena waktu yang Kumiliki untuk bekerja di bumi tidaklah sepanjang waktu yang engkau semua miliki untuk mengalami firman-Ku; Aku hanya menyelesaikan pekerjaan-Ku, sedangkan engkau semua sedang mengejar kehidupan, sebuah proses yang melibatkan perjalanan hidup yang panjang. Hanya setelah mengalami banyak hal, engkau akan mampu sepenuhnya memperoleh jalan kehidupan; hanya setelah itulah, engkau akan mampu memahami makna sebenarnya yang terkandung dalam firman yang Kuucapkan sekarang ini. Ketika engkau semua memiliki firman-Ku di tanganmu, ketika setiap orang di antaramu telah menerima semua amanat-Ku, setelah Aku mengamanatkan kepadamu semua yang harus Kuamanatkan, dan ketika pekerjaan firman telah mencapai akhirnya, seberapa pun besarnya dampak yang telah tercapai, pelaksanaan kehendak Tuhan juga telah tercapai. Hal ini tidaklah seperti yang engkau bayangkan, yaitu bahwa engkau harus diubahkan sampai pada tahap tertentu; Tuhan tidak bertindak sesuai dengan pemahamanmu.
Dikutip dari "Penerapan (7)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 212
Pada akhir zaman, Tuhan menjadi manusia untuk melakukan pekerjaan yang harus Dia lakukan dan untuk melaksanakan pelayanan firman-Nya. Dia datang secara pribadi untuk bekerja di antara manusia dengan tujuan untuk menyempurnakan orang-orang yang berkenan di hati-Nya. Dari sejak penciptaan hingga hari ini, hanya selama akhir zamanlah Dia melakukan pekerjaan semacam ini. Hanya pada akhir zaman, Tuhan telah berinkarnasi untuk melakukan pekerjaan berskala sangat besar ini. Meskipun Dia menanggung penderitaan yang bagi manusia sulit untuk ditanggung, dan meskipun Dia adalah Tuhan yang agung yang memiliki kerendahhatian untuk menjadi manusia biasa, tidak ada aspek dari pekerjaan-Nya yang tertunda, dan rencana-Nya tidak goyah sedikit pun. Dia melakukan pekerjaan-Nya sesuai rencana-Nya yang semula. Salah satu tujuan dari inkarnasi ini adalah untuk menaklukkan manusia, dan tujuan lainnya adalah untuk menyempurnakan orang-orang yang Dia kasihi. Dia ingin melihat dengan mata-Nya sendiri orang-orang yang Dia sempurnakan, dan Dia ingin menyaksikan sendiri bagaimana orang-orang yang Dia sempurnakan itu menjadi kesaksian bagi-Nya. Bukan hanya satu atau dua orang yang disempurnakan, melainkan sekelompok orang, yang terdiri dari hanya segelintir orang. Orang-orang dalam kelompok ini berasal dari berbagai negara di dunia, dan dari beragam kewarganegaraan dunia. Tujuan melakukan pekerjaan yang sangat banyak ini adalah untuk mendapatkan sekelompok orang ini, untuk mendapatkan kesaksian tentang Dia dari sekelompok orang ini, dan untuk memperoleh kemuliaan yang bisa Dia dapatkan dari mereka. Dia tidak melakukan pekerjaan yang tidak penting, Dia juga tidak melakukan pekerjaan yang tidak bernilai. Dapat dikatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan yang sangat banyak itu, tujuan Tuhan adalah untuk menyempurnakan mereka semua yang ingin Dia sempurnakan. Selama waktu senggang yang dimiliki-Nya di luar ini, Dia akan melenyapkan mereka yang jahat. Ketahuilah bahwa Dia tidak melakukan pekerjaan besar ini karena mereka yang jahat; sebaliknya, Dia memberikan segalanya karena sejumlah kecil orang yang akan disempurnakan oleh-Nya. Pekerjaaan yang Dia lakukan, firman yang Dia ucapkan, misteri yang Dia singkapkan, serta penghakiman dan hajaran-Nya, semuanya itu adalah demi sejumlah kecil orang-orang tersebut. Dia tidak menjadi daging karena mereka yang jahat, apalagi orang-orang jahat itu membangkitkan murka yang besar dalam diri-Nya. Dia mengatakan kebenaran, dan berbicara tentang jalan masuk, karena mereka yang akan disempurnakan; Dia menjadi daging karena mereka, dan karena merekalah Dia menganugerahkan janji-janji dan berkat-berkat-Nya. Kebenaran, jalan masuk, dan kehidupan dalam kemanusiaan yang Dia bicarakan bukan dilakukan demi kepentingan mereka yang jahat. Dia ingin menghindari berbicara kepada mereka yang jahat, sebaliknya Dia ingin menganugerahkan seluruh kebenaran kepada mereka yang akan disempurnakan. Namun untuk saat ini, tuntutan pekerjaan-Nya mengizinkan mereka yang jahat untuk menikmati sebagian kekayaan-Nya. Mereka yang tidak melakukan kebenaran, yang tidak memuaskan Tuhan, dan yang mengganggu pekerjaan-Nya, mereka semua jahat. Mereka tidak dapat disempurnakan, serta dibenci dan ditolak oleh Tuhan. Sebaliknya, orang-orang yang menerapkan kebenaran dan dapat memuaskan Tuhan, serta mereka yang mengorbankan diri mereka sepenuhnya dalam pekerjaan Tuhan adalah orang-orang yang akan disempurnakan oleh Tuhan. Mereka yang ingin Tuhan sempurnakan tidak lain adalah sekelompok orang ini, dan pekerjaan yang Tuhan lakukan adalah demi orang-orang ini. Kebenaran yang Dia sampaikan ditujukan kepada orang-orang yang bersedia menerapkannya. Dia tidak menyampaikan kebenaran kepada orang-orang yang tidak menerapkannya. Peningkatan wawasan dan pertumbuhan pemahaman yang Dia bicarakan ditujukan kepada orang-orang yang dapat melakukan kebenaran. Ketika Dia berbicara tentang mereka yang akan disempurnakan, orang-orang inilah yang Dia bicarakan. Pekerjaan Roh Kudus diarahkan kepada orang-orang yang mau menerapkan kebenaran. Hal-hal seperti memiliki hikmat dan kemanusiaan diarahkan kepada orang-orang yang bersedia menerapkan kebenaran. Mereka yang tidak melakukan kebenaran mungkin mendengar banyak kata-kata kebenaran, tetapi karena pada dasarnya mereka adalah orang-orang yang sangat jahat dan tidak tertarik akan kebenaran, apa yang mereka pahami hanyalah doktrin, kata-kata dan teori-teori kosong, yang tidak bernilai sedikit pun bagi jalan masuk kehidupan mereka. Tidak seorang pun dari antara mereka setia kepada Tuhan; mereka semua adalah orang-orang yang melihat Tuhan tetapi tidak bisa mendapatkan Dia; mereka semuanya dikutuk oleh Tuhan.
Dikutip dari "Hanya Mereka yang Berfokus pada Penerapan yang Dapat Disempurnakan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 213
Tujuan utama dari pekerjaan penaklukan adalah untuk mentahirkan umat manusia sehingga mereka bisa memiliki kebenaran, karena manusia terlalu sedikit memahami kebenaran! Melakukan pekerjaan penaklukan dalam diri orang-orang semacam ini adalah hal yang terpenting. Engkau semua telah jatuh ke dalam pengaruh kegelapan dan telah sedemikian dirusak. Maka, tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk memungkinkan engkau semua mengetahui natur manusia dan dengan demikian hidup dalam kebenaran. Disempurnakan adalah sesuatu yang harus diterima semua makhluk ciptaan. Jika pekerjaan tahap ini hanya melibatkan penyempurnaan manusia saja, maka itu bisa dilakukan di Inggris, atau Amerika, atau Israel; itu bisa dilakukan pada semua orang di bangsa mana pun. Namun pekerjaan penaklukan itu selektif. Langkah pertama dari pekerjaan penaklukan adalah jangka pendek; selain itu, tahap ini akan digunakan untuk mempermalukan Iblis dan menaklukkan seluruh alam semesta. Inilah awal dari pekerjaan penaklukan. Dapat dikatakan bahwa setiap makhluk yang percaya kepada Tuhan dapat disempurnakan karena disempurnakan adalah sesuatu yang hanya bisa dicapai setelah melewati perubahan jangka panjang. Namun ditaklukkan itu berbeda. Contoh dan model untuk penaklukan haruslah seseorang yang tertinggal sangat jauh, hidup dalam kegelapan paling gelap; mereka harus yang paling rendah, paling tidak mau mengakui Tuhan, dan paling tidak taat kepada Tuhan. Inilah tepatnya jenis orang yang bisa bersaksi ketika telah ditaklukkan. Tujuan utama dari pekerjaan penaklukan adalah mengalahkan Iblis, sedangkan tujuan utama menyempurnakan manusia adalah mendapatkan manusia. Ini dimaksudkan supaya orang memiliki kesaksian setelah ditaklukkan bahwa pekerjaan penaklukan ini telah dilakukan di sini, pada orang-orang seperti dirimu. Tujuannya adalah supaya orang-orang bisa menjadi kesaksian setelah ditaklukkan. Orang-orang yang sudah ditaklukkan itu akan dipakai untuk mencapai tujuan mempermalukan Iblis. Jadi, apakah metode utama penaklukan? Hajaran, penghakiman, kutukan, dan penyingkapan—menggunakan watak yang benar untuk menaklukkan manusia sehingga mereka benar-benar diyakinkan karena watak Tuhan yang benar. Menggunakan realitas dan otoritas firman untuk menaklukkan manusia dan meyakinkan mereka sepenuhnya—inilah arti ditaklukkan. Mereka yang telah disempurnakan tidak hanya mampu mencapai ketaatan setelah ditaklukkan, tetapi mereka juga mampu memiliki pengetahuan tentang pekerjaan penghakiman, mengubah watak mereka, dan akhirnya mengenal Tuhan. Mereka mengalami jalan mengasihi Tuhan dan menjadi dipenuhi dengan kebenaran. Mereka belajar bagaimana mengalami pekerjaan Tuhan, menjadi mampu menderita bagi Tuhan dan memiliki kehendak mereka sendiri. Mereka yang telah disempurnakan adalah orang-orang yang memiliki pemahaman sejati tentang kebenaran karena mengalami firman Tuhan. Mereka yang telah ditaklukkan adalah orang-orang yang mengetahui kebenaran tetapi belum menerima makna kebenaran yang sebenarnya. Setelah ditaklukkan, mereka taat, tetapi ketaatan mereka adalah hasil dari penghakiman yang mereka terima. Mereka sama sekali tidak memiliki pemahaman tentang makna sebenarnya dari banyak kebenaran. Mereka mengakui kebenaran di mulutnya, tetapi belum memasuki kebenaran; mereka memahami kebenaran, tetapi tidak mengalami kebenaran. Pekerjaan yang dilakukan kepada mereka yang disempurnakan termasuk di dalamnya hajaran dan penghakiman, dan juga perbekalan kehidupan. Orang yang menghargai untuk memasuki kebenaran adalah orang yang akan disempurnakan. Perbedaan antara mereka yang akan disempurnakan dan mereka yang akan ditaklukkan terletak pada apakah mereka memasuki kebenaran atau tidak. Mereka yang disempurnakan adalah orang-orang yang memahami kebenaran, telah memasuki kebenaran, dan hidup dalam kebenaran; mereka yang tidak dapat disempurnakan adalah orang-orang yang tidak memahami kebenaran dan tidak memasuki kebenaran, yaitu, mereka yang tidak hidup dalam kebenaran. Jika orang-orang semacam itu saat ini mampu taat sepenuhnya, maka mereka ditaklukkan. Jika mereka yang ditaklukkan tidak mencari kebenaran—jika mereka mengikuti kebenaran tetapi tidak hidup di dalamnya, jika mereka melihat dan mendengar kebenaran tetapi tidak menghargai hidup dalam kebenaran—mereka tidak bisa disempurnakan. Orang-orang yang akan disempurnakan melakukan kebenaran sesuai dengan tuntutan Tuhan di sepanjang jalan penyempurnaan. Melalui hal ini, mereka memuaskan kehendak Tuhan, dan mereka disempurnakan. Siapa pun yang mengikuti kebenaran sampai akhir sebelum pekerjaan penaklukan selesai adalah orang yang ditaklukkan, tetapi dia tidak bisa dikatakan sebagai orang yang sudah disempurnakan. "Orang yang disempurnakan" adalah mereka yang setelah pekerjaan penaklukan berakhir, mampu mengejar kebenaran dan didapatkan oleh Tuhan. Itu mengacu pada mereka yang, setelah pekerjaan penaklukan berakhir, berdiri teguh dalam kesengsaraan dan hidup dalam kebenaran. Yang membedakan ditaklukkan dan disempurnakan adalah perbedaan dalam langkah-langkah pekerjaan dan perbedaan dalam tingkat pemahaman manusia dan masuknya mereka ke dalam kebenaran. Semua orang yang belum memulai jalan menuju kesempurnaan, artinya mereka yang tidak memiliki kebenaran, pada akhirnya tetap akan disingkirkan. Hanya mereka yang memiliki kebenaran dan hidup dalam kebenaran yang bisa didapatkan sepenuhnya oleh Tuhan. Artinya, mereka yang hidup dalam gambar Petruslah yang disempurnakan, sementara yang lainnya adalah orang-orang yang telah ditaklukkan. Pekerjaan yang dilakukan atas semua orang yang ditaklukkan terdiri dari pengutukan, hajaran, dan menunjukkan murka, dan yang datang kepada mereka adalah keadilan dan kutuk. Melakukan pekerjaan pada orang-orang semacam itu berarti mengungkapkan dirinya tanpa basa-basi atau kesopanan—menyingkapkan watak rusak dalam dirinya sehingga mereka sendiri mengenalinya dan sepenuhnya diyakinkan. Setelah orang menjadi taat sepenuhnya, pekerjaan penaklukan pun berakhir. Bahkan jika kebanyakan orang masih tidak berusaha untuk memahami kebenaran, pekerjaan penaklukan tetap akan berakhir.
Dikutip dari "Hanya Mereka yang Telah Disempurnakan Bisa Menjalani Hidup yang Bermakna" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 214
Bagaimana Tuhan menyempurnakan manusia? Apakah watak Tuhan itu? Apakah yang terkandung dalam watak-Nya? Untuk menjelaskan semua hal ini: orang menyebutnya memberitakan nama Tuhan, yang lain menyebutnya menjadi kesaksian bagi Tuhan, dan ada pula yang menyebutnya meninggikan Tuhan. Manusia, berdasarkan landasan mengenal Tuhan, pada akhirnya akan diubahkan dalam watak hidupnya. Semakin manusia mengalami ditangani dan dimurnikan, semakin dia disegarkan; semakin banyak langkah pekerjaan Tuhan, semakin manusia disempurnakan. Zaman sekarang ini, dalam pengalaman manusia, setiap langkah pekerjaan Tuhan menyerang balik pemahamannya, dan semuanya itu berada jauh melampaui kecerdasan manusia dan di luar harapannya. Tuhan menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan dalam segala hal, ini bertentangan dengan pemahamannya. Tuhan menyampaikan firman-Nya di saat engkau lemah; hanya dengan cara inilah Dia dapat membekali hidupmu. Dengan menyerang balik pemahamanmu, Dia membuatmu menerima penanganan Tuhan; hanya dengan cara inilah engkau dapat menyingkirkan kerusakanmu. Saat ini, Tuhan yang berinkarnasi bekerja dalam keadaan keilahian di satu sisi, tetapi di sisi lain Dia bekerja dalam keadaan kemanusiaan yang normal. Ketika engkau tidak dapat lagi menyangkal pekerjaan Tuhan, saat engkau mampu tunduk pada apa pun yang Tuhan katakan atau lakukan dalam keadaan kemanusiaan-Nya yang normal, ketika engkau mampu tunduk dan memahami apa pun normalitas yang Dia manifestasikan, dan saat engkau telah mendapatkan pengalaman aktual, baru pada saat itulah engkau dapat yakin bahwa Dia adalah Tuhan. Baru pada saat itulah engkau akan berhenti menghasilkan pemahaman, dan baru pada saat itulah engkau dapat mengikuti-Nya sampai akhir. Ada hikmat pada pekerjaan Tuhan dan Dia tahu bagaimana manusia dapat berdiri teguh dalam kesaksian mereka tentang Dia. Dia tahu letak kelemahan utama manusia dan firman yang diucapkan-Nya dapat menyerangmu pada kelemahan utamamu, tetapi Dia juga menggunakan firman-Nya yang megah dan bijaksana untuk membuatmu berdiri teguh dalam kesaksianmu tentang Dia. Demikianlah perbuatan ajaib Tuhan. Pekerjaan yang Tuhan lakukan tak terbayangkan oleh akal manusia. Kerusakan macam apakah yang dimiliki manusia dalam daging, dan apakah yang merupakan esensi manusia—semua ini diungkapkan melalui penghakiman Tuhan, yang membuat manusia tidak memiliki tempat untuk bersembunyi dari rasa malunya.
Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman dan hajaran sehingga manusia dapat memperoleh pengetahuan tentang Dia, dan demi kesaksian-Nya. Tanpa penghakiman-Nya atas watak manusia yang rusak, manusia tidak mungkin mengetahui watak-Nya yang benar, yang tidak menoleransi pelanggaran, dan manusia juga tidak akan mampu mengubah pengetahuan lamanya tentang Tuhan menjadi pengetahuan yang baru. Demi kesaksian-Nya, dan demi pengelolaan-Nya, Dia memperlihatkan keseluruhan diri-Nya secara terbuka, sehingga melalui penampakan-Nya yang secara terbuka itu, Dia memampukan manusia untuk sampai pada pengetahuan tentang Tuhan, untuk diubahkan dalam wataknya, dan untuk menjadi kesaksian yang meyakinkan bagi Tuhan. Perubahan watak manusia dicapai melalui berbagai jenis pekerjaan Tuhan; tanpa perubahan seperti itu dalam wataknya, manusia tidak akan dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan dan berkenan di hati Tuhan. Perubahan watak manusia menandakan bahwa manusia telah membebaskan dirinya dari perbudakan Iblis dan dari pengaruh kegelapan, dan telah benar-benar menjadi teladan dan contoh pekerjaan Tuhan, seorang saksi Tuhan, dan orang yang berkenan di hati Tuhan. Pada zaman sekarang, Tuhan yang berinkarnasi telah datang untuk melakukan pekerjaan-Nya di bumi, dan Dia menuntut agar manusia mencapai pengetahuan tentang Dia, ketaatan kepada-Nya, menjadi kesaksian bagi-Nya, mengenal pekerjaan-Nya yang normal dan nyata, menaati semua firman dan pekerjaan-Nya yang tidak sesuai dengan pemahaman manusia, dan memberi kesaksian tentang semua pekerjaan yang Dia lakukan untuk menyelamatkan manusia serta semua perbuatan yang Dia capai untuk menaklukkan manusia. Orang-orang yang menjadi kesaksian bagi Tuhan harus memiliki pengetahuan tentang Tuhan; hanya kesaksian semacam inilah yang akurat dan nyata, dan hanya kesaksian semacam inilah yang dapat mempermalukan Iblis. Tuhan memakai orang-orang yang telah mengenal Dia melalui menjalani penghakiman dan hajaran, penanganan dan pemangkasan-Nya, untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Dia memakai orang-orang yang telah dirusak oleh Iblis untuk menjadi kesaksian bagi-Nya, dan demikian pula Dia memakai orang-orang yang wataknya telah berubah, dan yang dengan demikian telah mendapatkan berkat-Nya, untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Tuhan tidak membutuhkan manusia untuk memuji Dia dengan mulutnya. Dia juga tidak membutuhkan pujian dan kesaksian dari sekutu Iblis, yang belum diselamatkan oleh-Nya. Hanya orang-orang yang mengenal Tuhan yang memenuhi syarat untuk menjadi kesaksian bagi-Nya, dan hanya mereka yang telah mengalami perubahan watak yang memenuhi syarat untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Tuhan tidak akan membiarkan manusia dengan sengaja mempermalukan nama-Nya.
Dikutip dari "Hanya Mereka yang Mengenal Tuhan yang Bisa Menjadi Kesaksian bagi Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 215
Coba ingatlah peristiwa di dalam Alkitab ketika Tuhan melakukan pemusnahan atas Sodom, dan renungkan juga bagaimana istri Lot menjadi tiang garam. Coba ingat kembali bagaimana orang Niniwe bertobat dari dosa-dosa mereka dengan mengenakan kain kabung dan abu, dan ingatlah peristiwa apa yang terjadi setelah orang Yahudi memakukan Yesus di kayu salib 2.000 tahun yang lalu. Orang Yahudi dibuang dari Israel dan melarikan diri ke berbagai negara di seluruh dunia. Banyak yang terbunuh, dan seluruh bangsa Yahudi dihadapkan pada penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pemusnahan negara mereka. Mereka telah memakukan Tuhan di kayu salib—melakukan dosa yang sangat keji—dan memprovokasi watak Tuhan. Mereka harus membayar apa yang telah mereka lakukan dan harus menanggung semua akibat dari perbuatan mereka. Mereka mengutuk Tuhan, menolak Tuhan, dan karena itu mereka hanya dapat memiliki satu nasib: dihukum oleh Tuhan. Inilah akibat pahit dan bencana yang dibuat penguasa mereka atas negara dan bangsa mereka.
Sekarang ini, Tuhan telah datang kembali ke dunia untuk melakukan pekerjaan-Nya. Perhentian pertamanya adalah contoh pemerintahan yang diktator: Tiongkok, benteng ateisme yang kokoh. Tuhan telah mendapatkan sekelompok orang melalui hikmat dan kuasa-Nya. Selama periode ini, Dia telah diburu oleh partai yang berkuasa di Tiongkok dengan segala cara dan dihadapkan pada penderitaan besar, tanpa tempat untuk meletakkan kepala-Nya dan tanpa tempat untuk berteduh. Meskipun demikian, Tuhan masih terus melanjutkan pekerjaan yang ingin dilakukan-Nya: Dia memperdengarkan suara-Nya dan mengabarkan Injil. Tak seorang pun yang mampu menyelami kemahakuasaan Tuhan. Di Tiongkok, negara yang menganggap Tuhan sebagai musuh, Tuhan tak pernah berhenti bekerja. Sebaliknya, semakin banyak orang telah menerima pekerjaan dan firman-Nya karena Tuhan menyelamatkan setiap umat manusia semaksimal mungkin. Kita percaya bahwa tidak ada negara atau kuasa apa pun yang dapat menghalangi tujuan yang ingin dicapai Tuhan. Orang-orang yang menghalangi pekerjaan Tuhan, menentang firman Tuhan dan mengganggu serta menghalangi rencana Tuhan pada akhirnya akan dihukum oleh-Nya. Orang yang menentang pekerjaan Tuhan pasti akan dikirim ke neraka; setiap negara yang menentang pekerjaan Tuhan akan dimusnahkan; setiap bangsa yang bangkit untuk menentang pekerjaan Tuhan akan dihapuskan dari bumi ini, dan akan lenyap. Aku mendorong orang dari segala bangsa, dari semua negara, dan bahkan industri untuk mendengarkan suara Tuhan, untuk mengamati pekerjaan Tuhan dan memperhatikan nasib umat manusia, untuk menjadikan Tuhan menjadi yang paling kudus, paling terhormat, paling tinggi, dan satu-satunya Tuhan yang disembah di antara umat manusia, dan membuat seluruh umat manusia hidup dalam berkat Tuhan, sama seperti keturunan Abraham yang hidup dalam janji Yahweh, dan seperti Adam dan Hawa, yang pada mulanya diciptakan oleh Tuhan, hidup di dalam Taman Eden.
Pekerjaan Tuhan itu melonjak maju seperti gelombang yang dahsyat. Tak seorang pun yang mampu menahan-Nya, dan tak seorang pun yang mampu menghentikan langkah-Nya. Hanya orang yang baik-baik mendengarkan firman-Nya, dan yang mencari dan haus akan Dia, yang dapat mengikuti jejak langkah-Nya dan menerima janji-Nya. Orang-orang yang tidak melakukannya akan dihadapkan pada bencana yang dahsyat dan hukuman yang pantas.
Dikutip dari "Tuhan Mengendalikan Nasib Seluruh Umat Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 216
Pekerjaan pengelolaan Tuhan dimulai pada penciptaan dunia, dan manusia berada pada inti pekerjaan ini. Dapat dikatakan, segala sesuatu yang diciptakan Tuhan adalah demi kepentingan manusia. Karena pekerjaan pengelolaan-Nya berlangsung selama ribuan tahun dan tidak dilakukan hanya dalam hitungan menit atau detik, atau sekejap mata, atau bahkan dalam waktu satu atau dua tahun, Dia harus menciptakan lebih banyak hal yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti matahari, bulan, berbagai macam makhluk hidup, makanan, dan lingkungan yang ramah. Inilah awal pengelolaan Tuhan.
Setelah itu, Tuhan menyerahkan umat manusia kepada Iblis, dan manusia hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis, yang secara perlahan membawa kepada pekerjaan Tuhan pada zaman pertama: kisah Zaman Hukum Taurat .... Lebih dari beberapa ribu tahun selama Zaman Hukum Taurat, umat manusia menjadi terbiasa dengan tuntunan Zaman Hukum Taurat, dan mulai tidak menghargainya. Secara berangsur-ansur, manusia meninggalkan pemeliharaan Tuhan. Jadi, sementara mengikuti hukum Taurat, mereka juga menyembah berhala dan melakukan perbuatan jahat. Mereka hidup tanpa perlindungan Yahweh, dan sekadar menjalani hidup mereka di depan mezbah Bait Suci. Sesungguhnya, pekerjaan Tuhan telah meninggalkan mereka sejak lama, dan meskipun orang Israel masih memegang hukum Taurat, menyebut nama Yahweh, dan bahkan dengan bangga meyakini hanya merekalah umat Yahweh dan umat pilihan Yahweh, kemuliaan Tuhan diam-diam telah meninggalkan mereka ...
Ketika Tuhan melakukan pekerjaan-Nya, Dia selalu diam-diam meninggalkan satu tempat dan dengan lembut melakukan pekerjaan baru di tempat lain. Hal ini tampaknya sangat sulit dipercaya orang yang telah mati rasa. Orang telah selalu menghargai hal-hal lama dan memandang hal-hal baru yang tak dikenal dengan permusuhan atau melihatnya sebagai gangguan. Jadi, pekerjaan baru apa pun yang Tuhan lakukan, dari awal hingga akhir, manusialah yang terakhir mengetahuinya di antara segala sesuatu.
Seperti yang selalu terjadi, setelah pekerjaan Yahweh pada Zaman Hukum Taurat, Tuhan memulai pekerjaan baru-Nya pada tahap kedua: mengambil rupa sebagai daging—berinkarnasi sebagai manusia selama sepuluh, dua puluh tahun—serta berfirman dan melakukan pekerjaan-Nya di antara orang percaya. Namun, tanpa terkecuali, tak seorang pun yang mengetahuinya, dan hanya sejumlah kecil orang yang mengakui bahwa Dia adalah Tuhan yang menjadi daging setelah Tuhan Yesus dipakukan di kayu salib dan dibangkitkan. ... Begitu tahap kedua pekerjaan Tuhan selesai—setelah penyaliban—pekerjaan Tuhan untuk memulihkan manusia dari dosa (dengan kata lain, mendapatkan kembali manusia dari tangan Iblis) diselesaikan. Jadi, sejak saat itu, umat manusia hanya perlu menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat agar dosa-dosanya diampuni. Secara teori, dosa manusia tidak lagi menjadi penghalang baginya untuk mencapai keselamatan dan datang ke hadapan Tuhan, dan tidak lagi menjadi pijakan yang dapat digunakan Iblis untuk mendakwa manusia. Hal itu karena Tuhan itu sendiri telah melakukan pekerjaan yang nyata, telah menjadi serupa dan mencicipi daging yang dikuasai dosa, dan Tuhan itu sendiri yang menjadi korban penghapus dosa. Dengan demikian, manusia turun dari kayu salib, dan ditebus, serta diselamatkan melalui daging Tuhan—yang serupa dengan daging yang berdosa ini. Jadi, setelah ditawan oleh Iblis, manusia menjadi selangkah lebih dekat untuk menerima keselamatan-Nya di hadapan Tuhan. Tentu saja, tahap pekerjaan ini lebih mendalam dan lebih berkembang daripada pengelolaan Tuhan selama Zaman Hukum Taurat.
Demikianlah pengelolaan Tuhan: menyerahkan umat manusia kepada Iblis—umat manusia yang tidak mengenal siapa Tuhan, siapa itu Pencipta, bagaimana menyembah Tuhan, atau mengapa manusia harus tunduk kepada Tuhan—dan membiarkan Iblis untuk merusaknya. Selangkah demi selangkah, Tuhan kemudian menyelamatkan manusia dari tangan Iblis, sampai manusia sepenuhnya menyembah Tuhan dan menolak Iblis. Inilah pengelolaan Tuhan. Ini mungkin terdengar seperti dongeng khayalan, dan ini mungkin tampak membingungkan. Orang merasa bahwa cerita ini seperti cerita khayalan karena mereka sama sekali tidak dapat membayangkan betapa banyaknya yang telah terjadi pada manusia selama beberapa ribu tahun terakhir, apalagi membayangkan betapa banyaknya kisah yang telah terjadi di alam semesta dan cakrawala. Dan selain itu, itu karena mereka tidak dapat memahami adanya dunia yang lebih mencengangkan dan menakutkan di luar dunia yang lahiriah, dunia yang tidak dapat dilihat oleh mata jasmani mereka. Perkara ini tampaknya tidak dapat dipahami oleh manusia karena manusia tidak memiliki pemahaman mengenai pentingnya pekerjaan penyelamatan Tuhan bagi umat manusia atau pentingnya pekerjaan pengelolaan-Nya, dan tidak memahami apa yang pada akhirnya Tuhan harapkan bagi umat manusia. Apakah untuk menjadi sama sekali tidak dirusak oleh Iblis, seperti Adam dan Hawa? Tidak! Tujuan pengelolaan Tuhan adalah untuk mendapatkan sekelompok orang yang menyembah Tuhan dan tunduk kepada-Nya. Meskipun orang-orang ini telah dirusak oleh Iblis, mereka tidak lagi memandang Iblis sebagai bapa mereka; mereka mengenali wajah Iblis yang menjijikkan dan menolaknya, dan mereka datang ke hadapan Tuhan untuk menerima penghakiman dan hajaran Tuhan. Dia akhirnya mengetahui apa yang buruk dan bagaimana yang buruk itu berlawanan dengan yang kudus, dan mengakui kebesaran Tuhan dan kejahatan Iblis. Umat manusia yang semacam ini tidak akan lagi bekerja untuk Iblis, atau menyembah Iblis, atau memuja Iblis. Hal itu karena merekalah sekelompok orang yang benar-benar telah didapatkan oleh Tuhan. Inilah makna penting pekerjaan Tuhan dalam mengelola umat manusia. Selama pekerjaan pengelolaan Tuhan pada zaman ini, umat manusia merupakan sasaran perusakan Iblis dan sekaligus sasaran penyelamatan Tuhan, dan manusia adalah ciptaan yang diperebutkan oleh Tuhan dan Iblis. Saat Tuhan melakukan pekerjaan-Nya, Dia secara berangsur-angsur mendapatkan kembali manusia dari tangan Iblis, dan karena itu manusia menjadi semakin dekat dengan Tuhan ...
Dan kemudian datanglah Zaman Kerajaan, yang merupakan tahap pekerjaan yang lebih praktis, tetapi yang juga paling sulit diterima oleh manusia. Hal itu karena semakin dekat manusia datang kepada Tuhan, semakin dekat tongkat hajaran Tuhan mendekati manusia, dan semakin jelas wajah Tuhan disingkapkan kepada manusia. Setelah penebusan umat manusia, manusia secara resmi kembali ke dalam keluarga Tuhan. Manusia berpikir bahwa sekaranglah saatnya untuk bersenang-senang, tetapi dia malah menjadi sasaran serangan terbuka oleh Tuhan, hal yang tidak pernah dapat diperkirakan seorang pun sebelumnya: ternyata, inilah baptisan yang harus "dinikmati" oleh umat Tuhan. Mendapatkan perlakuan semacam itu, manusia tidak mempunyai pilihan lain selain berhenti sejenak dan merenung, "Aku adalah anak domba yang telah hilang selama bertahun-tahun yang Tuhan tebus dengan harga yang sangat mahal, lalu mengapa Tuhan memperlakukanku seperti ini? Apakah ini cara Tuhan untuk mengolok-olok dan menelanjangiku? ..." Setelah bertahun-tahun berlalu, manusia telah menjadi letih, setelah mengalami beratnya pemurnian dan hajaran. Meskipun manusia telah kehilangan "kemuliaan" dan "keromantisan" masa lampau, tanpa sadar, dia telah mulai memahami prinsip tentang perilaku manusia, dan telah mulai menghargai tahun-tahun pengabdian Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia. Manusia perlahan-lahan mulai membenci kebiadabannya sendiri. Dia mulai membenci betapa liarnya dia, semua kesalahpahamannya terhadap Tuhan, dan tuntutan-tuntutannya yang tidak masuk akal terhadap-Nya. Waktu tidak dapat diputar kembali. Peristiwa masa lalu menjadi kenangan yang sangat disesalkan bagi manusia, dan perkataan serta kasih Tuhan menjadi kekuatan pendorong dalam kehidupan baru manusia. Luka manusia semakin pulih dari hari ke hari, kekuatannya kembali, dan dia bangkit dan memandang wajah Yang Mahakuasa ... hanya untuk mendapati bahwa Dia selalu berada di sisiku, dan bahwa senyuman dan raut wajah-Nya yang indah masih begitu menggetarkan perasaan. Hati-Nya masih menaruh perhatian pada umat manusia yang diciptakan-Nya, dan tangan-Nya masih sehangat dan sekuat semula. Seolah-olah manusia kembali lagi ke Taman Eden, tetapi kali ini manusia tidak lagi mendengarkan godaan si ular, tidak lagi berpaling dari wajah Yahweh. Manusia berlutut di hadapan Tuhan, melihat wajah Tuhan yang tersenyum, dan memberikan pengorbanannya yang paling berharga—Oh! Tuhanku, Tuhanku!
Kasih dan belas kasihan Tuhan meresap ke dalam setiap rincian pekerjaan pekerjaan pengelolaan-Nya, dan entah orang dapat memahami maksud baik Tuhan atau tidak, Dia tetap melakukan pekerjaan yang ingin diselesaikan-Nya tanpa mengenal lelah. Terlepas dari seberapa banyak orang memahami tentang pengelolaan Tuhan, pertolongan dan manfaat yang diberikan oleh pekerjaan Tuhan dapat dihargai oleh semua orang. Mungkin, pada saat ini, engkau belum sedikit pun merasakan kasih atau kehidupan yang disediakan Tuhan, tetapi asalkan engkau tidak meninggalkan Tuhan dan tidak menyerah dalam tekadmu untuk mengejar kebenaran, akan datang suatu hari ketika senyuman Tuhan akan diperlihatkan kepadamu. Karena, tujuan pekerjaan pengelolaan Tuhan adalah untuk mendapatkan kembali orang-orang yang berada di bawah wilayah kekuasaan Iblis, bukan untuk membuang orang-orang yang telah dirusak oleh Iblis dan menentang Tuhan.
Dikutip dari "Manusia Hanya Dapat Diselamatkan di Tengah Pengelolaan Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 217
Semua orang perlu memahami tujuan pekerjaan-Ku di bumi, yaitu, apa yang pada akhirnya ingin Kudapatkan, dan taraf sejauh apa yang harus Kucapai dalam pekerjaan ini sebelum pekerjaan ini bisa selesai. Jika, setelah berjalan bersama-Ku hingga hari ini, manusia tidak memahami tentang pekerjaan-Ku, bukankah berarti perjalanan mereka bersama-Ku selama ini sia-sia saja? Jika orang mengikuti Aku, mereka seharusnya tahu kehendak-Ku. Aku sudah bekerja di bumi selama ribuan tahun, dan sampai hari ini, Aku terus melaksanakan pekerjaan-Ku dengan cara ini. Meskipun pekerjaan-Ku terdiri dari banyak proyek, tujuannya tetap tidak berubah; contohnya saja, meskipun Aku dipenuhi dengan penghakiman dan hajaran terhadap manusia, apa yang Kulakukan tetaplah demi menyelamatkan manusia, dan demi menyebarkan Injil-Ku serta untuk semakin memperluas pekerjaan-Ku di antara semua bangsa bukan Yahudi, setelah manusia disempurnakan. Jadi sekarang ini, di saat banyak orang telah lama tenggelam dalam kekecewaan, Aku masih melanjutkan pekerjaan-Ku, Aku melanjutkan pekerjaan yang harus Kulakukan untuk menghakimi dan menghajar manusia. Meskipun pada kenyataannya manusia sudah muak dengan apa yang Kukatakan, dan dia tidak memiliki kerinduan untuk menyibukkan dirinya dengan pekerjaan-Ku, Aku tetap melaksanakan tugas-Ku, sebab tujuan pekerjaan-Ku tetap tidak berubah, dan rencana awal-Ku tidak akan gagal. Fungsi penghakiman-Ku adalah memampukan manusia bisa menaati-Ku dengan lebih baik, dan fungsi hajaran-Ku memungkinkan manusia untuk diubahkan secara lebih efektif. Meski yang Kulakukan ini adalah demi pengelolaan-Ku, Aku belum pernah melakukan apa pun yang tidak bermanfaat bagi manusia, karena Aku ingin membuat semua bangsa di luar Israel menjadi sama taatnya dengan orang Israel, untuk menjadikan mereka manusia sejati, sehingga Aku akan memiliki tempat berpijak di negeri-negeri di luar Israel. Inilah pengelolaan-Ku; inilah pekerjaan yang sedang Kurampungkan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi. Bahkan kini, banyak orang masih belum memahami pengelolaan-Ku, karena mereka tidak menaruh minat pada hal-hal seperti ini, dan hanya memedulikan masa depan dan tempat tujuan mereka sendiri. Apa pun yang Kukatakan, mereka tetap saja acuh tak acuh terhadap pekerjaan yang Kulakukan, mereka malah hanya memusatkan perhatian pada tempat tujuan mereka di masa mendatang. Jika keadaan terus berlangsung seperti ini, bagaimana pekerjaan-Ku dapat diperluas? Bagaimana Injil-Ku dapat disebarkan ke seluruh dunia? Ketahuilah bahwa pada saat pekerjaan-Ku meluas, Aku akan mencerai-beraikanmu, dan memukulmu, sama seperti Yahweh memukul setiap suku Israel. Semua ini akan dilakukan agar Injil-Ku dapat tersebar luas ke seluruh dunia, sehingga menjangkau bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga nama-Ku akan disanjung baik oleh orang dewasa maupun kanak-kanak, dan nama-Ku yang kudus ditinggikan di mulut orang-orang dari semua bangsa dan suku bangsa. Semua ini akan dilakukan agar, di era terakhir ini, nama-Ku akan diagungkan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga perbuatan-Ku akan dilihat oleh bangsa-bangsa bukan Yahudi, dan mereka akan memanggil-Ku Yang Mahakuasa oleh karena perbuatan-perbuatan-Ku, dan agar firman-Ku akan segera digenapi. Aku akan membuat semua orang tahu bahwa Aku bukan hanya Tuhan atas orang Israel, tetapi juga Tuhan atas semua bangsa bukan Yahudi, bahkan atas mereka yang sudah Kukutuk. Aku akan membiarkan semua orang melihat bahwa Akulah Tuhan atas seluruh ciptaan. Inilah pekerjaan terbesar-Ku, tujuan dari rencana pekerjaan-Ku pada akhir zaman, dan satu-satunya pekerjaan yang harus digenapi pada akhir zaman.
Dikutip dari "Pekerjaan Menyebarkan Injil Juga Merupakan Pekerjaan Menyelamatkan Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 218
Hanya selama akhir zamanlah, pekerjaan yang sudah Kukelola selama ribuan tahun disingkapkan sepenuhnya kepada manusia. Baru sekaranglah Kubukakan sepenuhnya misteri pengelolaan-Ku kepada manusia, dan manusia telah mengetahui tujuan pekerjaan-Ku dan, terlebih lagi, telah memahami seluruh misteri-Ku. Aku sudah memberitahukan kepada manusia segala sesuatu tentang tempat tujuan yang dirisaukannya. Sudah kubukakan bagi manusia seluruh misteri-Ku yang sebelumnya tersembunyi selama lebih dari 5.900 tahun. Siapakah Yahweh? Siapakah Mesias? Siapakah Yesus? Engkau semua seharusnya mengetahui semua ini. Pekerjaan-Ku dinyatakan berdasarkan nama-nama ini. Sudahkah engkau semua memahaminya? Bagaimanakah seharusnya nama-Ku yang kudus diserukan? Bagaimanakah seharusnya nama-Ku disebarkan ke bangsa-bangsa mana pun yang telah memanggil-Ku dengan salah satu dari nama-nama-Ku? Pekerjaan-Ku sedang meluas, dan Aku akan sepenuhnya menyebarkannya ke setiap dan semua bangsa. Oleh karena pekerjaan-Ku telah dilaksanakan dalam dirimu, Aku akan memukulmu sebagaimana Yahweh telah memukul para gembala dalam kaum keluarga Daud di Israel, membuatmu tercerai-berai ke antara segala bangsa. Sebab pada akhir zaman, Aku akan menghancurkan bangsa-bangsa hingga luluh lantak dan menyebabkan para penduduknya kembali tersebar. Saat Aku kembali lagi, bangsa-bangsa telah terbagi-bagi seturut batas-batas yang ditetapkan oleh api-Ku yang menyala-nyala. Pada saat itu, Aku akan mewujudkan diri-Ku sekali lagi kepada manusia sebagai matahari yang terik, menunjukkan diri-Ku sendiri secara terang-terangan di hadapan mereka dalam gambaran Yang Kudus yang belum pernah mereka lihat, dengan berjalan di antara banyak bangsa, seperti yang pernah Aku, Yahweh, lakukan sekali waktu di antara suku-suku bangsa Yahudi. Sejak saat itu, Aku akan memimpin umat manusia dalam kehidupan mereka di bumi ini. Di sana, mereka pasti akan melihat kemuliaan-Ku, dan mereka juga pasti akan melihat tiang awan di udara yang memimpin mereka dalam kehidupan mereka, karena Aku akan menampakkan diri-Ku di tempat-tempat kudus. Manusia akan menyaksikan hari kebenaran-Ku, dan juga perwujudan-Ku yang penuh kemuliaan. Hal itu akan terjadi saat Aku memerintah di seluruh bumi dan membawa serta banyak anak-anak-Ku ke dalam kemuliaan. Di segala penjuru bumi, manusia akan sujud menyembah, dan Kemah Suci-Ku akan ditegakkan di tengah-tengah umat manusia, di atas batu karang pekerjaan yang sedang Kulaksanakan sekarang. Manusia juga akan melayani-Ku di Bait Suci. Mezbah, yang dilapisi hal-hal kotor yang menjijikkan, akan Kuhancurkan hingga berkeping-keping dan Kubangun yang baru. Anak-anak domba dan lembu yang baru lahir akan ditumpuk di atas mezbah kudus. Aku akan menghancurkan Bait Suci zaman sekarang dan membangun yang baru. Bait Suci yang kini berdiri, yang penuh dengan orang-orang keji, akan runtuh, dan Bait Suci yang akan Kubangun akan dipenuhi dengan para pelayan yang setia kepada-Ku. Sekali lagi mereka akan berdiri dan melayani-Ku demi kemuliaan Bait Suci-Ku. Engkau semua pasti akan menyaksikan hari saat Aku akan menerima kemuliaan yang besar, dan engkau pun pasti akan menyaksikan hari saat Aku menghancurkan Bait Suci dan membangun yang baru. Engkau semua juga pasti akan menyaksikan hari kedatangan Kemah Suci-Ku ke dalam dunia manusia. Sebagaimana Kuhancurkan Bait Suci, demikian pula akan Kubawa Kemah Suci-Ku ke dalam dunia manusia, sama seperti mereka melihat turunnya diri-Ku. Setelah Kuremukkan segala bangsa, Aku akan mengumpulkan mereka lagi, selanjutnya, Kubangun Bait Suci-Ku dan Kudirikan mezbah-Ku, supaya semua orang dapat mempersembahkan korban kepada-Ku, melayani-Ku di dalam Bait Suci-Ku, dan mengabdikan diri mereka dengan setia pada pekerjaan-Ku di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi. Mereka akan menjadi seperti orang-orang Israel masa kini, mengenakan jubah dan mahkota imam, dengan kemuliaan-Ku, Yahweh, di tengah-tengah mereka, dan keagungan-Ku melayang di atas mereka dan berdiam bersama mereka. Pekerjaan-Ku di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi juga akan dilakukan dengan cara yang sama. Sebagaimana pekerjaan-Ku di Israel dahulu, demikian pula pekerjaan-Ku di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi, sebab Aku akan memperluas pekerjaan-Ku di Israel dan menyebarkannya ke bangsa-bangsa bukan Yahudi.
Dikutip dari "Pekerjaan Menyebarkan Injil Juga Merupakan Pekerjaan Menyelamatkan Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 219
Sekaranglah saatnya Roh-Ku melakukan pekerjaan besar, dan saatnya Aku memulai pekerjaan-Ku di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi. Lebih dari itu, sekaranglah saatnya Aku mengelompokkan semua makhluk ciptaan, menempatkan setiap mereka ke dalam kategorinya masing-masing, sehingga pekerjaan-Ku dapat berlangsung lebih cepat dan lebih efektif. Dengan demikian, yang Kuminta dari engkau semua adalah supaya engkau mempersembahkan seluruh keberadaanmu untuk pekerjaan-Ku, dan terlebih lagi, supaya engkau memahami dengan jelas dan memastikan seluruh pekerjaan yang sudah Kukerjakan dalam dirimu, serta mengerahkan seluruh kekuatanmu ke dalam pekerjaan-Ku agar pekerjaan-Ku menjadi lebih efektif. Inilah yang harus engkau pahami. Berhentilah bertengkar di antaramu, mencari-cari jalan mundur, atau mencari-cari kenyamanan daging, yang akan menunda pekerjaan-Ku dan menunda masa depanmu yang indah. Bersikap seperti itu tidak akan mendatangkan perlindungan bagimu, melainkan akan mendatangkan kehancuran bagimu. Bukankah tindakan seperti ini bodoh? Apa yang engkau nikmati sekarang dengan serakah adalah hal yang merusak masa depanmu, sedangkan penderitaan yang engkau alami sekarang adalah hal yang melindungimu. Engkau harus menyadari hal-hal ini dengan jelas, agar dapat menghindarkan dirimu terjebak dalam pencobaan yang akan membuatmu sulit melepaskan diri, dan untuk menghindarkan dirimu terjebak dalam kabut tebal dan tidak mampu menemukan sinar matahari. Saat kabut tebal itu pergi, engkau akan mendapati dirimu berada di tengah penghakiman pada hari yang besar itu. Pada saat itu, hari-Ku akan semakin mendekat kepada manusia. Bagaimana engkau akan meloloskan diri dari penghakiman-Ku? Bagaimana engkau akan dapat menahan panas terik matahari itu? Saat Aku menganugerahkan kelimpahan-Ku kepada manusia, dia tidak menghargainya baik-baik, malah membuangnya begitu saja ke tempat di mana orang tidak akan memperhatikannya. Saat hari-Ku turun ke atas manusia, dia tidak akan lagi mampu menemukan kelimpahan-Ku atau menemukan kata-kata pahit kebenaran yang Kuucapkan kepadanya dahulu. Dia akan meratap dan menangis, sebab dia sudah kehilangan kecerahan terang itu dan jatuh ke dalam kegelapan. Apa yang engkau semua lihat hari ini hanyalah pedang tajam dari mulut-Ku. Engkau belum melihat tongkat di tangan-Ku atau api yang Kupakai untuk menghanguskan manusia, dan itulah sebabnya engkau semua masih tetap angkuh dan kelewat batas di hadirat-Ku. Itulah sebabnya engkau masih menentang-Ku di rumah-Ku, berbantah dengan lidah manusiamu tentang apa yang sudah Kuucapkan dengan mulut-Ku. Manusia tidak takut akan Aku, dan meskipun dia terus saja bermusuhan dengan-Ku hingga saat ini, dia tetap tidak merasa takut sama sekali. Engkau memiliki lidah dan gigi orang yang tidak benar di mulutmu. Perkataan dan perbuatanmu seperti perkataan dan perbuatan si ular yang menggoda Hawa hingga jatuh dalam dosa. Terhadap satu sama lain engkau menuntut mata ganti mata dan gigi ganti gigi, dan engkau bergumul di hadirat-Ku untuk memperebutkan kedudukan, kemasyhuran, dan keuntungan diri sendiri, tetapi engkau tidak tahu bahwa diam-diam Aku mengawasi kata-kata dan perbuatanmu. Bahkan sebelum engkau semua datang ke hadirat-Ku, Aku sudah mengetahui apa yang ada di dasar hatimu. Manusia selalu berharap untuk dapat lolos dari genggaman tangan-Ku dan menghindar dari pengamatan mata-Ku, tetapi kata-kata dan perbuatannya tak pernah luput dari-Ku. Justru, Aku sengaja membiarkan kata-kata dan perbuatan itu tertangkap mata-Ku, sehingga Aku bisa menghajar ketidakbenaran manusia dan menjatuhkan penghakiman atas pemberontakannya. Dengan demikian, kata-kata dan perbuatan manusia yang terselubung selalu tampak di hadapan takhta penghakiman-Ku, dan penghakiman-Ku tidak pernah meninggalkan manusia, sebab pemberontakannya sudah melampaui batas. Pekerjaan-Ku ialah membakar dan menyucikan segala perkataan dan perbuatan manusia yang diucapkan dan dilakukan di hadirat Roh-Ku. Dengan cara ini,[a] saat Aku meninggalkan bumi, manusia akan tetap mempertahankan kesetiaan mereka kepada-Ku, dan akan tetap melayani-Ku sebagai para pelayan-Ku yang kudus yang melaksanakan pekerjaan-Ku, membuat pekerjaan-Ku di bumi bisa terus berlanjut sampai kesudahannya.
Dikutip dari "Pekerjaan Menyebarkan Injil Juga Merupakan Pekerjaan Menyelamatkan Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Catatan Kaki:
a. Naskah asli tidak mengandung frasa "Dengan cara ini."
Firman Tuhan Harian: Kutipan 220
Sudahkah engkau sekalian memahami pekerjaan apa yang akan Tuhan lakukan dalam diri sekelompok orang ini? Tuhan pernah berkata, bahkan di Kerajaan Seribu Tahun pun orang harus tetap mengikuti perkataan-Nya, dan di masa depan perkataan Tuhan tetap akan menuntun hidup manusia secara langsung di tanah Kanaan yang baik. Ketika Musa berada di padang gurun, Tuhan memberikan petunjuk dan berbicara kepadanya secara langsung. Dari surga Tuhan mengirimkan makanan, air, dan manna untuk manusia nikmati, dan sekarang pun masih demikian: Tuhan secara pribadi telah mengirimkan makanan dan minuman untuk manusia nikmati, dan Dia telah secara pribadi mengirimkan kutuk untuk menghajar manusia. Jadi, setiap langkah pekerjaan-Nya dilakukan oleh Tuhan secara pribadi. Pada zaman sekarang, orang merindukan terjadinya kenyataan tertentu, mereka berupaya menyaksikan tanda dan mukjizat, dan mungkin saja semua orang yang seperti itu akan disingkirkan, karena pekerjaan Tuhan menjadi semakin nyata. Tidak seorang pun tahu bahwa Tuhan telah turun dari surga, mereka juga tidak menyadari bahwa Tuhan telah menurunkan makanan dan minuman penyegar dari surga—tetapi Tuhan benar-benar ada, dan suasana penuh kehangatan Kerajaan Seribu Tahun yang orang bayangkan juga merupakan perkataan Tuhan sendiri. Ini adalah kenyataan, dan hanya inilah yang disebut memerintah bersama Tuhan di bumi. Memerintah bersama Tuhan di bumi merujuk pada daging. Apa yang bukan merupakan daging tidak berada di bumi, dan dengan demikian semua orang yang memusatkan pikiran untuk pergi ke surga tingkat ketiga melakukan hal yang sia-sia. Suatu hari nanti, ketika seluruh alam semesta kembali kepada Tuhan, pusat pekerjaan-Nya di seluruh alam semesta akan mengikuti perkataan-Nya; di tempat yang berbeda-beda, beberapa orang akan menggunakan telepon, beberapa orang akan menaiki pesawat, beberapa orang akan naik kapal menyeberangi laut, dan beberapa orang akan menggunakan laser untuk menerima perkataan Tuhan. Semua orang akan menyembah, dan penuh kerinduan, mereka semua akan datang mendekat kepada Tuhan, dan berkumpul menuju kepada Tuhan, dan semua akan menyembah Tuhan—dan semua ini adalah perbuatan Tuhan. Ingatlah ini! Tuhan pasti tidak akan pernah memulai lagi di tempat lain. Tuhan akan menggenapi kenyataan ini: Dia akan membuat semua orang di seluruh alam semesta datang ke hadapan-Nya, dan menyembah Tuhan di bumi, dan pekerjaan-Nya di tempat-tempat lain akan berhenti, dan orang akan dipaksa untuk mencari jalan yang benar. Itu akan menjadi seperti Yusuf: semua orang datang kepadanya untuk memperoleh makanan, dan sujud menyembahnya, karena ia memiliki banyak makanan. Demi menghindari bencana kelaparan, orang akan dipaksa mencari jalan yang benar. Seluruh komunitas keagamaan akan menderita bencana kelaparan yang hebat, dan hanya Tuhan zaman sekarang merupakan sumber air hidup, yang memiliki sumber mata air yang selalu mengalir, yang disediakan untuk manusia nikmati, dan orang akan datang dan mengandalkan diri-Nya. Itu akan menjadi saat ketika perbuatan Tuhan dinyatakan dan ketika Tuhan memperoleh kemuliaan; semua orang di seluruh alam semesta akan menyembah "manusia" yang biasa-biasa ini. Tidakkah ini akan menjadi hari kemuliaan Tuhan? Suatu hari nanti, pendeta-pendeta berusia lanjut akan berkirim telegram untuk mencari air dari sumber air hidup. Mereka sudah tua, tetapi tetap saja mereka akan datang untuk menyembah manusia ini, yang dahulu mereka pandang hina. Mereka akan mengakui Dia dengan mulut mereka dan akan memercayai Dia dengan hati mereka—bukankah ini adalah tanda dan mukjizat? Saat ketika seluruh kerajaan bersukacita akan menjadi hari kemuliaan Tuhan, dan siapa pun yang datang kepadamu dan menerima kabar baik dari Tuhan akan diberkati oleh Tuhan, dan negara-negara serta orang-orang, yang melakukannya akan diberkati dan dipelihara oleh Tuhan. Ke depan, arahnya akan seperti ini: mereka yang mendapatkan perkataan dari mulut Tuhan akan memiliki jalan untuk ditempuh di bumi, dan baik mereka pengusaha atau ilmuwan, maupun pendidik atau industrialis, mereka yang tidak memiliki firman Tuhan akan kesulitan untuk melangkah setapak pun, dan akan dipaksa mencari jalan yang benar. Inilah yang dimaksud dengan, "Dengan kebenaran engkau akan berjalan ke seluruh dunia; tanpa kebenaran, engkau tidak akan sampai ke mana pun." Kenyataannya adalah seperti ini: Tuhan akan menggunakan Jalan (yang berarti seluruh firman-Nya) untuk memerintah seluruh alam semesta dan memerintah dan menaklukkan umat manusia. Manusia selalu mengharapkan perubahan besar dalam cara Tuhan bekerja. Secara sederhana, melalui firmanlah Tuhan mengendalikan manusia, dan engkau harus melakukan apa yang Dia firmankan, entah engkau bersedia ataupun tidak; inilah kenyataan yang sebenarnya, dan yang harus ditaati oleh semua orang, dan karenanya, hal ini juga tidak terhindarkan, dan diketahui oleh semua orang.
Dikutip dari "Kerajaan Seribu Tahun Telah Tiba" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 221
Firman Tuhan akan menyebar di antara tak terhitung banyaknya keluarga, akan menjadi dikenal oleh semua orang, dan baru setelah itulah, pekerjaan-Nya akan menyebar ke seluruh alam semesta. Dengan kata lain, agar pekerjaan Tuhan tersebar ke seluruh alam semesta, firman-Nya harus disebarluaskan. Pada hari kemuliaan Tuhan, firman Tuhan akan menunjukkan kuasa dan otoritasnya. Setiap perkataan Tuhan sejak dahulu kala sampai saat ini akan digenapi dan menjadi kenyataan. Dengan cara ini, akan ada kemuliaan bagi Tuhan di bumi—artinya, firman-Nya akan memerintah di bumi. Semua orang fasik akan dihajar oleh firman yang keluar dari mulut Tuhan, semua orang benar akan diberkati oleh firman yang keluar dari mulut-Nya, dan segala sesuatu akan ditegakkan dan disempurnakan oleh firman yang diucapkan dari mulut-Nya. Dia juga tidak akan menunjukkan tanda atau mukjizat; segala sesuatu akan digenapi oleh firman-Nya, dan firman-Nya akan menghasilkan kenyataan. Semua orang di bumi akan merayakan firman Tuhan, baik orang dewasa, anak-anak, laki-laki, perempuan, tua, maupun muda, semuanya akan tunduk di bawah firman Tuhan. Firman Tuhan menampakkan diri dalam daging, yang memungkinkan manusia untuk melihatnya di bumi, dengan jelas dan nyata. Inilah arti Firman menjadi manusia. Tuhan telah datang ke dalam dunia terutama untuk menggenapi kenyataan "Firman menjadi manusia," yang artinya, Dia telah datang supaya firman-Nya dapat disampaikan dari daging (tidak seperti pada zaman Musa dalam Perjanjian Lama, ketika Tuhan berbicara secara langsung dari langit). Setelah itu, seluruh firman-Nya akan digenapi selama zaman Kerajaan Seribu Tahun, firman itu akan menjadi kenyataan yang terlihat di depan mata manusia, dan manusia akan melihatnya dengan mata mereka sendiri tanpa kesenjangan sedikit pun. Inilah makna tertinggi inkarnasi Tuhan. Artinya, pekerjaan Roh diselesaikan melalui daging, dan melalui firman. Inilah arti sesungguhnya "Firman menjadi manusia" dan "Penampakan Firman dalam rupa manusia." Hanya Tuhan yang dapat menyatakan kehendak Roh, dan hanya Tuhan dalam daging yang dapat berbicara atas nama Roh; firman Tuhan dibuat menjadi jelas oleh Tuhan yang berinkarnasi, dan semua orang dibimbing oleh firman tersebut. Tidak seorang pun dikecualikan, semua orang berada di dalam lingkup ini. Hanya dari perkataan-perkataan inilah, orang menjadi paham; mereka yang tidak memperolehnya dengan cara ini sedang berangan-angan dengan mengira apakah mereka bisa mendapatkan perkataan dari surga. Seperti inilah otoritas yang ditunjukkan dalam daging Tuhan yang berinkarnasi, yang menyebabkan semua orang percaya dengan keyakinan penuh. Bahkan para ahli yang paling disegani dan para pendeta agamawi pun tidak dapat mengucapkan perkataan ini. Mereka semua harus tunduk di bawah firman, dan tidak seorang pun akan mampu memulai awal yang baru. Tuhan akan menggunakan firman untuk menaklukkan alam semesta. Dia akan melakukan ini bukan melalui daging inkarnasi-Nya, melainkan melalui perkataan dari mulut Tuhan yang menjadi manusia untuk menaklukkan semua orang di seluruh alam semesta; inilah satu-satunya arti dari Firman menjadi manusia, dan inilah satu-satunya arti dari penampakan Firman dalam daging. Mungkin, bagi manusia, Tuhan sepertinya belum melakukan banyak pekerjaan—tetapi Tuhan hanya perlu mengucapkan firman-Nya, dan orang-orang pun akan sepenuhnya diyakinkan dan merasa takjub. Tanpa adanya kenyataan, orang berteriak dan menjerit; dengan firman Tuhan, mereka terdiam. Tuhan pasti akan menggenapi kenyataan ini, karena inilah rencana Tuhan yang telah lama ditetapkan: menggenapi kenyataan kedatangan Firman di bumi. Sebenarnya, tidak perlu bagi-Ku untuk menjelaskan—kedatangan Kerajaan Seribu Tahun di muka bumi adalah kedatangan firman Tuhan di muka bumi. Turunnya Yerusalem baru dari surga adalah kedatangan firman Tuhan untuk hidup di antara manusia, untuk menyertai setiap tindakan manusia, dan semua pemikirannya yang terdalam. Ini juga adalah kenyataan yang akan Tuhan genapi; dan inilah keindahan Kerajaan Seribu Tahun. Inilah rencana yang ditetapkan oleh Tuhan: firman-Nya akan menampakkan diri di bumi selama seribu tahun, dan firman-Nya akan mewujudkan semua perbuatan-Nya, serta menyelesaikan semua pekerjaan-Nya di bumi, dan sesudahnya, tahap umat manusia ini akan berakhir.
Dikutip dari "Kerajaan Seribu Tahun Telah Tiba" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 222
Ketika Sinim terwujud di bumi—ketika kerajaan terwujud—tidak akan ada lagi perang di bumi, tidak akan pernah ada lagi kelaparan, wabah, dan gempa bumi; manusia akan berhenti membuat senjata, semua orang akan hidup dalam damai dan kestabilan; dan akan ada interaksi yang normal di antara manusia, dan interaksi yang normal di antara negara-negara. Namun masa sekarang ini tidak sebanding dengan ini. Semua yang ada di bawah langit berada dalam kekacauan, dan kudeta secara berangsur-angsur mulai bermunculan di setiap negara. Saat Tuhan memperdengarkan suara-Nya, manusia secara berangsur-angsur berubah, dan setiap negara perlahan-lahan terpecah dari dalam. Fondasi Babel yang teguh mulai berguncang, seperti sebuah istana di atas pasir, dan, saat kehendak Tuhan berubah, perubahan yang dahsyat terjadi tanpa disadari di dunia, dan berbagai macam tanda muncul setiap saat, menunjukkan kepada manusia bahwa hari-hari terakhir dunia telah tiba! Ini adalah rencana Tuhan; semua ini adalah langkah-langkah yang Dia kerjakan, dan setiap negara pasti akan terpecah-pecah. Sodom yang lama akan dibinasakan untuk kedua kalinya, dan karena itulah Tuhan berkata: "Dunia sedang runtuh! Babel sedang lumpuh!" Tak seorang pun kecuali Tuhan sendiri yang mampu memahami hal ini sepenuhnya; bagaimanapun juga, ada batas bagi kesadaran manusia. Misalnya, para menteri urusan dalam negeri mungkin tahu bahwa keadaan saat ini tidak stabil dan kacau, tetapi mereka tidak mampu mengatasinya. Mereka hanya bisa mengikuti arus, berharap dalam hati mereka akan hari ketika mereka bisa mengangkat kepala tinggi-tinggi, berharap harinya akan datang di mana matahari akan terbit lagi di Timur, menyinari seluruh negeri ini dan membalikkan keadaan yang menyedihkan ini. Namun, mereka sama sekali tidak tahu, bahwa ketika matahari terbit untuk kedua kalinya, kemunculannya tidak dimaksudkan untuk memulihkan tatanan yang lama—kemunculannya adalah suatu kebangkitan, suatu perubahan yang menyeluruh. Begitulah rencana Tuhan bagi seluruh alam semesta. Dia akan membawa dunia yang baru, tetapi, di atas segalanya, Dia akan terlebih dahulu memperbarui manusia.
Dikutip dari "Bab 22 dan 23, Penafsiran Rahasia Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 223
Di dunia, gempa bumi adalah awal dari bencana. Pertama, Aku membuat dunia—yaitu bumi—berubah, dan setelahnya, tulah dan kelaparan menyusul. Inilah rencana-Ku, dan inilah langkah-langkah-Ku, dan Aku akan mengerahkan semuanya untuk melayani Aku, untuk menyelesaikan rencana pengelolaan-Ku. Dengan demikian, seluruh dunia alam semesta akan hancur, bahkan tanpa campur tangan-Ku secara langsung. Ketika Aku pertama kali menjadi manusia dan dipaku di kayu salib, bumi bergetar hebat, hal yang sama akan terjadi pada akhirnya. Gempa bumi akan dimulai pada saat yang sama Aku memasuki alam rohani dari daging. Dengan demikian, anak-anak sulung sama sekali tidak akan menderita malapetaka, sedangkan mereka yang bukan anak-anak sulung akan ditinggalkan untuk menderita dalam bencana. Jadi, dari sudut pandang manusia, semua orang bersedia menjadi anak-anak sulung. Dalam firasat orang, hal itu bukan untuk menikmati berkat, tetapi untuk meloloskan diri dari penderitaan akibat bencana. Ini adalah siasat si naga merah yang sangat besar. Namun, Aku tidak akan pernah membiarkannya meloloskan diri; Aku akan menyebabkannya menderita hukuman-Ku yang berat dan kemudian bangkit dan memberikan pelayanannya kepada-Ku (ini berarti membuat anak-anak-Ku dan umat-Ku lengkap), membiarkannya diperdaya selama-lamanya oleh rencana jahatnya sendiri, selamanya menerima penghakiman-Ku, dan selamanya dibakar oleh-Ku. Inilah arti sebenarnya dari membuat para pelaku pelayanan memuji-Ku (yaitu memakai mereka untuk mengungkapkan kuasa-Ku yang besar). Aku tidak akan membiarkan si naga merah yang sangat besar menyelinap ke dalam kerajaan-Ku, dan Aku tidak akan membiarkan si naga merah yang sangat besar punya hak untuk memuji-Ku! (Karena ia tidak layak, tidak pernah layak!) Aku hanya akan membuatnya memberikan pelayanan kepada-Ku sampai kekekalan! Aku hanya akan membiarkannya tersungkur di hadapan-Ku. (Mereka yang dihancurkan lebih baik daripada mereka yang berada dalam kebinasaan; penghancuran hanyalah hukuman berat sementara, tetapi mereka yang berada dalam kebinasaan akan menderita hukuman yang berat untuk selamanya. Karena itulah, Aku memakai kata "tersungkur". Berhubung orang-orang ini menyelinap ke dalam rumah-Ku dan menikmati banyak kasih karunia-Ku dan mereka memiliki pengetahuan tentang Aku, Aku menggunakan hukuman yang berat. Adapun mereka yang berada di luar rumah-Ku, dapat dikatakan bahwa orang-orang bodoh ini tidak akan menderita.) Dalam pemahaman orang-orang, mereka berpikir bahwa orang yang dihancurkan lebih buruk daripada mereka yang berada dalam kebinasaan, tetapi sebaliknya, mereka yang berada dalam kebinasaan harus dihukum berat selamanya, dan mereka yang dihancurkan akan kembali ke ketiadaan selama-lamanya.
Dikutip dari "Bab 108, Perkataan Kristus pada Mulanya" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 224
Ketika salam penghormatan untuk kerajaan berkumandang—yang juga terjadi saat ketujuh guruh bergemuruh—suara ini mengguncangkan langit dan bumi, menggetarkan langit dan membuat hati sanubari setiap manusia bergetar. Sebuah lagu kebangsaan untuk kerajaan secara seremonial membahana di negeri si naga merah yang sangat besar, membuktikan bahwa Aku telah memusnahkan negeri itu dan mendirikan kerajaan-Ku. Bahkan yang lebih penting, kerajaan-Ku telah berdiri di bumi. Pada saat ini, Aku mulai mengutus malaikat-malaikat-Ku ke setiap bangsa di dunia sehingga mereka dapat menggembalakan anak-anak-Ku, umat-Ku; hal ini juga dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan dari langkah pekerjaan-Ku yang selanjutnya. Namun Aku sendiri akan pergi ke tempat kediaman si naga merah yang sangat besar itu bergelung, dan bersaing dengannya. Begitu seluruh umat manusia telah mengenal-Ku dalam daging dan mampu melihat perbuatan-perbuatan-Ku dalam daging, sarang si naga merah yang sangat besar akan berubah menjadi abu dan lenyap tanpa bekas. Sebagai umat kerajaan-Ku, karena engkau sangat membenci si naga merah yang sangat besar, engkau harus memuaskan hati-Ku dengan tindakanmu, dan dengan cara ini mempermalukan si naga itu. Apakah engkau semua benar-benar merasakan bahwa si naga merah yang sangat besar itu penuh kebencian? Apakah engkau benar-benar merasakan bahwa si naga itu adalah musuh Sang Raja kerajaan? Apakah engkau semua benar-benar memiliki iman bahwa engkau dapat menjadi kesaksian yang luar biasa bagi-Ku? Apakah engkau benar-benar yakin bahwa engkau mampu mengalahkan si naga merah yang sangat besar? Inilah yang Kuminta dari engkau semua; satu-satunya yang Kubutuhkan adalah agar engkau semua mampu mencapai langkah ini. Mampukah engkau semua melakukannya? Apakah engkau memiliki iman bahwa engkau mampu mencapai hal ini? Apa sebenarnya yang mampu dilakukan manusia? Bukankah lebih baik Aku melakukannya sendiri? Mengapa Aku mengatakan bahwa Aku sendiri yang akan turun ke tempat di mana peperangan itu terjadi? Yang Kuinginkan adalah imanmu, bukan perbuatanmu. Manusia tidak mampu menerima firman-Ku secara langsung, melainkan hanya memandangnya sekilas. Sudahkah ini membantumu untuk mencapai tujuanmu? Sudahkah engkau mengenal-Ku dengan cara ini? Sebenarnya, dari antara manusia di bumi, tak seorang pun yang dapat melihat wajah-Ku secara langsung, dan tak seorang pun yang dapat menerima arti dari firman-Ku yang murni dan sejati. Oleh karena itu, Aku telah menjalankan sebuah proyek yang belum pernah ada sebelumnya di bumi, untuk mencapai tujuan-Ku dan membangun gambar diri-Ku yang sejati dalam hati manusia. Dengan cara ini, Aku akan mengakhiri zaman di mana gagasanlah yang memegang kekuasaan atas manusia.
Pada masa kini, Aku tidak hanya turun ke negeri si naga merah yang sangat besar, Aku juga menghadapkan wajah-Ku ke seluruh alam semesta, menyebabkan seluruh langit berguncang. Adakah satu tempat pun yang tidak tertimpa penghakiman-Ku? Adakah satu tempat pun yang tidak berada di bawah malapetaka yang Kucurahkan ke atasnya? Ke mana pun Aku pergi, Aku telah menyebarkan berbagai "benih-benih bencana". Inilah salah satu cara-Ku bekerja, dan tanpa keraguan merupakan tindakan penyelamatan bagi umat manusia, dan apa yang Kulakukan terhadap mereka tetaplah merupakan bentuk kasih sayang. Aku ingin membiarkan semakin banyak orang untuk mengenal-Ku dan dapat melihat-Ku, dan dengan cara ini, mulai menghormati Tuhan yang tidak dapat mereka lihat selama bertahun-tahun tetapi yang sekarang menjadi nyata. Karena alasan apa Aku menciptakan dunia? Mengapa, setelah manusia menjadi rusak, Aku tidak membinasakan mereka sepenuhnya? Karena alasan apa seluruh umat manusia hidup di tengah-tengah bencana? Apa tujuan-Ku mengenakan daging? Ketika Aku melakukan pekerjaan-Ku, umat manusia mengetahui bukan hanya rasa pahit tetapi juga rasa manis. Dari antara semua manusia di dunia, siapakah yang hidup dalam kasih karunia-Ku? Apabila Aku tidak menganugerahi manusia dengan berkat materi, siapa di dunia ini yang akan dapat menikmati kelimpahan? Mungkinkah mengizinkan engkau semua mengambil kedudukanmu sebagai umat-Ku adalah berkat? Seandainya engkau bukan umat-Ku melainkan para pelaku pelayanan, bukankah engkau semua akan hidup dalam berkat-Ku? Tak seorang pun di antaramu yang mampu memahami asal mula firman-Ku. Umat manusia—jauh dari menghargai sebutan yang telah Kuberikan kepada mereka, begitu banyak dari mereka, karena diberi sebutan "pelaku pelayanan", menyimpan kebencian di hati mereka, dan begitu banyak orang, karena diberi sebutan "umat-Ku", melahirkan kasih kepada-Ku dalam hati mereka. Jangan ada seorang pun yang mencoba untuk menipu-Ku; mata-Ku melihat segala sesuatu! Siapakah di antaramu yang menerima dengan sukarela, siapakah di antaramu yang memberikan ketaatan penuh? Jika salam penghormatan pada kerajaan tidak berkumandang, apakah engkau benar-benar dapat tunduk sampai akhir? Apa yang dapat dilakukan dan dipikirkan oleh manusia, sejauh mana dia mampu melangkah—semua hal-hal ini telah sejak lama Kutentukan dari semula.
Dikutip dari "Bab 10, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 225
Terlepas dari kenyataan bahwa pembangunan kerajaan telah secara resmi dimulai, salam penghormatan bagi kerajaan belum secara resmi berdering; saat ini hanyalah nubuatan mengenai apa yang akan terjadi. Ketika orang-orang semuanya telah dilengkapi dan semua bangsa di bumi menjadi kerajaan Kristus, maka itu akan menjadi saat tatkala ketujuh guruh bergemuruh. Saat ini merupakan langkah maju yang besar menuju ke tahap itu; komando telah dikeluarkan ke arah hari tersebut. Inilah rencana Tuhan, dan dalam waktu dekat rencana ini akan direalisasikan. Namun, Tuhan telah menyelesaikan semua yang telah dikatakan-Nya. Dengan demikian, jelaslah bahwa bangsa-bangsa di bumi hanyalah kastil di atas pasir, yang terguncang ketika air pasang semakin mendekat: akhir zaman sudah dekat, dan si naga merah yang sangat besar akan tumbang di bawah firman Tuhan. Untuk memastikan rencana-Nya berhasil dilaksanakan, para malaikat surga telah turun ke bumi, melakukan upaya terbaik mereka untuk memuaskan Tuhan. Tuhan yang berinkarnasi itu sendiri telah bergerak ke medan perang untuk mengobarkan perang melawan musuh. Di mana pun inkarnasi muncul, di sanalah musuh dihancurkan dari tempat itu. Tiongkok akan menjadi yang pertama yang dimusnahkan; yang akan diluluhlantakkan oleh tangan Tuhan. Tuhan sama sekali tidak akan memberi ampun di sana. Bukti keruntuhan progresif si naga merah yang sangat besar dapat terlihat dalam kedewasaan yang berlanjut dari orang-orangnya; ini dapat terlihat jelas oleh siapa pun. Kedewasaan orang-orang tersebut merupakan tanda kematian musuh. Inilah sedikit penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan "bersaing". Dengan demikian, Tuhan telah mengingatkan kepada orang-orang itu dalam berbagai kesempatan agar mereka memberikan kesaksian yang indah bagi-Nya untuk menyingkirkan status yang dipertahankan dalam gagasan mereka, yang merupakan keburukan si naga merah yang sangat besar di hati manusia. Tuhan menggunakan pengingat seperti itu untuk menghidupkan kembali iman manusia, dan dengan melakukannya, memperoleh pencapaian dalam pekerjaan-Nya. Ini karena Tuhan telah berfirman, "Apa yang dapat dilakukan manusia? Bukankah sebaiknya Aku melakukannya sendiri?" Semua manusia seperti ini; mereka bukan saja tidak mampu, tetapi juga mudah berkecil hati dan kecewa. Karena alasan ini, mereka tidak dapat mengenal Tuhan. Tuhan tidak hanya menghidupkan kembali iman manusia; Dia juga secara diam-diam dan terus-menerus memenuhi manusia dengan kekuatan.
Selanjutnya, Tuhan mulai berbicara kepada seluruh alam semesta. Tuhan bukan hanya telah memulai pekerjaan baru-Nya di Tiongkok, tetapi di seluruh alam semesta, Dia telah mulai melakukan pekerjaan baru zaman sekarang. Dalam tahap pekerjaan ini, karena Tuhan ingin menyatakan semua perbuatan-Nya di seluruh dunia sehingga semua manusia yang telah mengkhianati-Nya akan datang kembali untuk tunduk di hadapan takhta-Nya, maka penghakiman Tuhan itu masih mengandung rahmat dan belas kasihan-Nya. Tuhan menggunakan peristiwa-peristiwa terkini di seluruh dunia sebagai kesempatan untuk membuat manusia merasa panik, mendorong mereka untuk mencari Tuhan sehingga mereka dapat berhamburan datang kembali ke hadapan-Nya. Dengan demikian, Tuhan berkata, "Inilah salah satu cara-Ku bekerja, dan tanpa keraguan merupakan tindakan penyelamatan bagi manusia, dan apa yang Aku lakukan terhadap mereka tetaplah merupakan bentuk kasih sayang."
Dikutip dari "Bab 10, Penafsiran Rahasia Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 226
Aku menggunakan otoritas-Ku di muka bumi, menyingkapkan pekerjaan-Ku secara keseluruhan. Semua yang ada dalam pekerjaan-Ku tercermin di muka bumi; di bumi, umat manusia tidak pernah mampu memahami pergerakan-Ku di surga, ataupun merenungkan secara mendalam peredaran dan lintasan Roh-Ku. Sebagian besar umat manusia hanya memahami perkara-perkara kecil yang berada di luar roh, tanpa mampu memahami keadaan roh yang sebenarnya. Tuntutan yang Kubuat kepada umat manusia bukan berasal dari diri-Ku yang samar di surga, atau dari diri-Ku yang tak terbayangkan di bumi; Aku membuat tuntutan yang sesuai berdasarkan tingkat pertumbuhan manusia di bumi. Aku tidak pernah menempatkan siapa pun dalam kesulitan, demikian pula Aku tidak pernah meminta siapa pun untuk "memeras darahnya" demi kesenangan-Ku—mungkinkah tuntutan-Ku hanya terbatas pada kondisi-kondisi semacam itu? Di antara makhluk di bumi yang tak terhitung banyaknya, manakah yang tidak tunduk pada watak firman di mulut-Ku? Manakah dari makhluk-makhluk ini, yang datang di hadapan-Ku, yang tidak terbakar habis oleh firman-Ku dan api-Ku yang membara? Manakah dari makhluk-makhluk ini yang berani "berjalan dengan angkuh" dengan penuh kegembiraan di hadapan-Ku? Manakah dari makhluk-makhluk ini yang tidak bersujud di hadapan-Ku? Apakah Aku adalah Tuhan yang hanya memaksakan keheningan pada ciptaan? Dari sekian banyak benda ciptaan, Aku memilih mereka yang memenuhi tujuan-Ku; dari sekian banyak umat manusia, Aku memilih mereka yang peduli akan hati-Ku. Aku memilih yang terbaik dari semua bintang, sehingga menambah pancaran terang yang redup pada kerajaan-Ku. Aku berjalan di muka bumi, menyebarkan keharuman-Ku di mana-mana, dan, di setiap tempat, Aku meninggalkan jejak wujud-Ku. Setiap tempat menggemakan suara-Ku. Di mana-mana orang berlama-lama bernostalgia tentang pemandangan indah masa lalu, karena semua umat manusia mengenang masa lalu ...
Semua umat manusia rindu untuk melihat wajah-Ku, tetapi ketika Aku turun ke muka bumi secara pribadi, mereka semua menolak kedatangan-Ku, dan mereka semua menghalau kedatangan terang, seolah-olah aku adalah musuh manusia di surga. Manusia menyapa-Ku dengan sinar mata defensif dan tetap selalu waspada, sangat takut kalau Aku memiliki rencana lain baginya. Karena manusia menganggap-Ku sebagai teman yang asing, mereka merasa seolah-olah Aku menyimpan niat untuk membunuh mereka tanpa pandang bulu. Di mata manusia, Aku merupakan seorang musuh yang mematikan. Setelah merasakan kehangatan-Ku di tengah malapetaka, manusia tetap tidak menyadari kasih-Ku, dan masih bertekad untuk menangkis dan menentang-Ku. Jauh dari memanfaatkan keberadaannya dalam kondisi ini untuk mengambil tindakan terhadapnya, Aku mendekap manusia dalam kehangatan pelukan-Ku, mengisi mulutnya dengan rasa manis, dan memasukkan makanan yang diperlukan ke perutnya. Namun, ketika kemarahan-Ku yang penuh dengan kemurkaan mengguncang pegunungan dan sungai-sungai, Aku tidak akan lagi, karena sikap manusia yang pengecut, melimpahkan kepadanya berbagai bentuk pertolongan. Pada saat ini, Aku akan menjadi sangat marah, menolak memberikan kesempatan untuk bertobat kepada semua makhluk hidup dan, melepaskan semua harapan-Ku akan manusia, Aku akan memberikan ganjaran yang sangat layak diterimanya. Pada saat ini, guntur dan halilintar akan menyambar dan bergemuruh, bagaikan gelombang laut yang mengamuk dalam kemarahannya, bagaikan sepuluh ribu gunung yang runtuh. Karena pemberontakannya, manusia ditumbangkan oleh guntur dan halilintar, dan makhluk-makhluk lainnya dimusnahkan dalam bunyi guntur dan halilintar, dan seluruh alam semesta tiba-tiba terjebak dalam kekacauan, dan makhluk ciptaan tidak dapat memulihkan napas kehidupan yang semula. Banyak sekali umat manusia yang tidak dapat meloloskan diri dari gemuruh guntur; di tengah kilatan halilintar, manusia, gerombolan demi gerombolan, jatuh ke dalam ke aliran yang deras, tersapu oleh derasnya air yang memancar ke bawah dari pegunungan. Tiba-tiba, terkumpullah sejumlah besar "manusia" di "tempat tujuan" manusia. Mayat-mayat mengapung di permukaan samudra. Seluruh umat manusia menjauhi-Ku oleh karena murka-Ku, karena manusia telah berdosa terhadap esensi Roh-Ku dan pemberontakannya telah menyinggung-Ku. Namun, di tempat-tempat yang tak berair, orang-orang lainnya masih menikmati, di tengah-tengah gelak tawa dan nyanyian, janji-janji yang telah Kujamin kepada mereka.
Ketika semua manusia diam, Aku memancarkan secercah terang di depan mata mereka. Setelah itu, pikiran manusia menjadi jernih dan matanya menjadi terang, dan tidak lagi mau tetap diam; dengan demikian, perasaan roh segera muncul di dalam hati mereka. Saat ini terjadi, seluruh umat manusia dibangkitkan. Dengan mengesampingkan keluhan mereka yang tak terucapkan, semua manusia datang ke hadapan-Ku, setelah memperoleh kesempatan lagi untuk bertahan hidup melalui firman yang Kunyatakan. Ini karena semua manusia ingin hidup di muka bumi. Namun siapakah di antara mereka yang pernah memiliki niat untuk hidup demi Aku? Siapakah di antara mereka yang pernah menyingkapkan hal-hal yang indah dalam dirinya sendiri yang dia persembahkan untuk kesenangan-Ku? Siapakah di antara mereka yang pernah mencium keharuman-Ku yang memikat? Semua manusia merupakan makhluk yang kasar dan tidak dimurnikan; secara lahiriah, mereka tampak memesona, tetapi esensi mereka bukanlah mengasihi-Ku dengan tulus, karena, di dalam lubuk hati manusia tidak pernah ada unsur diri-Ku sedikit pun. Manusia sangat berkekurangan; membandingkannya dengan diri-Ku tampak memperlihatkan jurang yang begitu besar bagaikan langit dan bumi. Meskipun demikian, Aku tidak menyerang manusia pada titik lemah dan rentannya, demikian pula Aku tidak menertawakan dia untuk mengolok-oloknya karena kekurangannya. Tangan-Ku telah bekerja di bumi selama ribuan tahun, dan sepanjang waktu itu, mata-Ku terus mengawasi seluruh umat manusia. Namun Aku tidak pernah begitu saja mengambil satu pun kehidupan manusia dan mempermainkannya seolah-olah itu adalah mainan. Aku mengamati penderitaan yang telah dialami manusia dan memahami harga yang telah dia bayar. Saat dia berdiri di hadapan-Ku, Aku tidak ingin membuat manusia lengah untuk menghajarnya, juga tidak ingin memberikan kepadanya hal-hal yang tidak diinginkannya. Sebaliknya, selama ini, Aku hanya membekali dan memberi kepada manusia. Jadi, yang dinikmati semua manusia adalah anugerah-Ku, itu semua adalah karunia yang berasal dari tangan-Ku. Karena Aku berada di bumi, manusia tidak pernah harus menderita siksaan kelaparan. Sebaliknya, Aku memperkenankan manusia untuk menerima segala sesuatu di tangan-Ku yang dapat dinikmatinya, dan memperkenankan manusia untuk hidup dalam berkat-Ku. Bukankah seluruh umat manusia hidup di bawah hajaran-Ku? Sama seperti ada kelimpahan di kedalaman gunung-gunung, dan ada banyak hal untuk dinikmati di perairan, bukankah orang-orang yang hidup dalam firman-Ku saat ini memiliki, terlebih lagi, makanan untuk dihargai dan dicicipi? Aku berada di bumi, dan umat manusia menikmati berkat-Ku di bumi. Ketika Aku meninggalkan bumi, yakni ketika pekerjaan-Ku juga telah mencapai penyelesaiannya, manusia tidak akan lagi menerima kemurahan hati apa pun dari-Ku karena kelemahan mereka.
Dikutip dari "Bab 17, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 227
Apakah engkau semua benar-benar membenci si naga merah yang sangat besar? Apakah engkau benar-benar membencinya? Mengapa Aku harus menanyakannya kepadamu berkali-kali? Kenapa terus menanyakan pertanyaan ini kepadamu? Gambar naga merah yang sangat besar seperti apa yang ada di hatimu? Apakah gambar itu sudah benar-benar disingkirkan? Apakah engkau benar-benar tidak menganggapnya sebagai bapamu? Semua orang harus mengenali tujuan di balik pertanyaan-Ku. Itu bukanlah bertujuan membangkitkan amarah dalam diri manusia, atau memicu pemberontakan di antara manusia, ataupun supaya manusia menemukan jalan keluarnya sendiri, melainkan supaya semua orang bisa melepaskan diri sendiri dari ikatan si naga merah yang sangat besar. Namun, tidak perlu ada yang khawatir. Semua akan terjadi oleh firman-Ku; manusia tidak akan ambil bagian dan tidak ada manusia yang bisa melakukan pekerjaan yang akan Aku kerjakan. Aku akan membersihkan udara dari seluruh negeri ini dan menghapuskan semua jejak Iblis di bumi. Aku sudah memulainya dan Aku akan memulai langkah pertama dari pekerjaan hajaran-Ku di tempat tinggal si naga merah yang sangat besar. Jadi, dapat terlihat bahwa hajaran-Ku akan menimpa seluruh alam semesta, dan si naga merah yang sangat besar dan segala jenis roh najis tidak akan mampu untuk melarikan diri dari hajaran-Ku, karena Aku akan memandang ke seluruh negeri ini. Ketika pekerjaan-Ku di bumi sudah selesai, yaitu ketika zaman penghakiman sudah berakhir, Aku akan secara resmi menghajar si naga merah yang sangat besar. Umat-Ku pasti akan melihat hajaran-Ku yang benar terhadap si naga merah yang sangat besar, pasti akan menaikkan pujian karena kebenaran-Ku, dan pasti akan selamanya mengagungkan nama-Ku yang kudus karena kebenaran-Ku. Dari saat itulah, engkau akan secara resmi melakukan tugasmu, dan engkau akan secara resmi memuji-Ku di seluruh tanah ini, untuk selama-lamanya!
Ketika zaman penghakiman mencapai puncaknya, Aku tidak akan buru-buru menyimpulkan pekerjaan-Ku, tetapi akan mengintegrasikan ke dalamnya bukti dari zaman hajaran dan membiarkan bukti ini terlihat oleh seluruh umat-Ku; lewat hal ini akan lahir buah yang lebih banyak. Bukti ini adalah alat yang akan Aku gunakan untuk menghajar si naga merah yang sangat besar dan Aku akan membuat umat-Ku melihatnya dengan mata kepala mereka sendiri sehingga mereka akan lebih tahu tentang watak-Ku. Saat umat-Ku menikmati Aku adalah saat si naga merah yang sangat besar dihajar. Membuat umat si naga merah yang sangat besar bangkit dan melawannya adalah rencana-Ku, dan metode yang akan Aku gunakan untuk menyempurnakan umat-Ku, dan ini adalah kesempatan besar bagi seluruh umat-Ku untuk bertumbuh dalam hidup.
Dikutip dari "Bab 28, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 228
Ketika bulan terang terbit, malam yang tenang sekali lagi sirna. Walau bulan hancur, manusia tetap tidak terpengaruh, dan duduk dengan tenang di bawah sinar rembulan, mengagumi pemandangan indah di bawah sinar rembulan. Manusia tidak bisa menjelaskan perasaannya; kadang ia ingin bisa membawa pikirannya ke masa lalu, kadang ia ingin tahu tentang masa depan, kadang ia menikmati saat ini. Senyum muncul di wajahnya, dan di tengah udara yang menyenangkan, tercium bau yang tajam; ketika angin sepoi-sepoi mulai bertiup, manusia mendeteksi ada keharuman yang kaya, dan ia sepertinya terpikat olehnya, tidak bisa melepaskan diri darinya. Inilah saatnya Aku secara pribadi datang ke antara manusia, dan manusia memiliki indera penciuman yang meningkat karena aroma yang kuat tersebut, dan karenanya semua manusia hidup di tengah keharuman ini. Aku berdamai dengan manusia, manusia hidup dalam keharmonisan dengan-Ku, tidak lagi ia menentang-Ku, tidak lagi Aku memangkas manusia karena kekurangannya, tidak lagi ada ekspresi tertekan di wajah manusia, dan maut tidak lagi mengancam seluruh umat manusia. Hari ini Aku akan maju bersama manusia memasuki zaman hajaran, maju bersamanya berdampingan. Aku akan melakukan pekerjaan-Ku, yaitu Aku akan memukul umat manusia dengan tongkat-Ku, dan memukul sifat pemberontakan dalam diri manusia. Di mata manusia, tongkat-Ku sepertinya memiliki kekuatan khusus: tongkat ini akan menimpa semua mereka yang adalah musuh-Ku dan Aku tidak akan dengan mudah mengampuni mereka; di antara mereka yang menentang-Ku, tongkat ini akan melakukan fungsi dasarnya; semua orang yang ada di tangan-Ku melaksanakan tugas mereka sesuai dengan kehendak-Ku, dan tidak pernah mereka melanggar keinginan-Ku atau mengubah hakikat mereka. Sebagai hasilnya, semua air akan bergelora, gunung-gunung akan berguncang, sungai-sungai besar akan terbagi, manusia akan berubah, matahari akan meredup, bulan menjadi gelap, manusia tidak akan lagi hidup dalam kedamaian, tidak akan lagi ada masa ketenangan di tanah ini, langit tidak akan pernah lagi tenang dan diam, dan tidak akan bertahan lagi. Segala sesuatu akan diperbarui dan akan dipulihkan kepada penampilan awal mereka. Semua keluarga di bumi akan tercerai berai; dan semua bangsa akan terpisah; hilang sudah hari-hari pertemuan kembali suami dan istri, ibu dan anak lelaki tidak akan bertemu lagi, tidak akan ada lagi pertemuan antara ayah dan anak perempuannya. Semua yang dulunya ada di bumi akan dihancurkan oleh-Ku. Aku tidak akan memberi kesempatan kepada manusia untuk melepaskan emosi mereka, karena Aku tidak memiliki emosi, dan Aku telah semakin membenci emosi manusia sampai tingkat yang ekstrem. Ini karena emosi di antara manusia yang telah Aku singkirkan dan karena itulah Aku menjadi "orang lain" di mata mereka; ini karena emosi di antara manusia yang telah Aku lupakan; karena emosi manusia, ia menangkap peluang untuk memakai "hati nuraninya"; karena emosi manusia, ia selalu menjadi lelah dengan hajaran-Ku; karena emosi manusia, ia menyebut-Ku tidak adil dan tidak benar, dan Aku tidak pernah mendengar perasaan manusia ketika melakukan segala sesuatu. Bukankah Aku juga punya kerabat di bumi? Siapa yang seperti Aku, bekerja siang dan malam, tanpa memikirkan makanan atau tidur, demi seluruh rencana pengelolaan-Ku? Bagaimana bisa manusia dibandingkan dengan Tuhan? Bagaimana mungkin manusia menjadi sesuai dengan Tuhan? Bagaimana mungkin Tuhan, yang menciptakan, sama dengan manusia, yang diciptakan? Bagaimana mungkin Aku selalu hidup dan bertindak bersama dengan manusia di bumi? Siapa yang mampu merasakan kekhawatiran hati-Ku? Apakah doa-doa manusia? Aku pernah setuju bergabung dengan manusia dan berjalan bersamanya—dan ya, sampai hari ini manusia hidup dalam perlindungan dan pemeliharaan-Ku, tetapi akan tibakah suatu hari ketika manusia bisa melepaskan dirinya dari pemeliharaan-Ku? Walau manusia tidak pernah membebani dirinya dengan kepedulian terhadap hati-Ku, siapa yang bisa terus menerus hidup di negeri tanpa terang? Hanya karena berkat-Ku saja, manusia bisa hidup sampai hari ini.
Dikutip dari "Bab 28, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 229
Negara-negara berada dalam kekacauan besar, karena tongkat Tuhan telah mulai memainkan perannya di bumi. Pekerjaan Tuhan dapat terlihat melalui keadaan di bumi. Ketika Tuhan berkata "Semua air akan bergelora, gunung-gunung akan berguncang, sungai-sungai besar akan terbagi," inilah pekerjaan awal tongkat Tuhan di bumi, yang menghasilkan "Semua keluarga di bumi akan tercerai berai; dan semua bangsa akan terpisah; hilang sudah hari persatuan suami dan istri, ibu dan anak lelaki tidak akan bertemu lagi, tidak akan ada lagi pertemuan antara ayah dan anak perempuannya. Semua yang dulunya ada di bumi akan dihancurkan oleh-Ku." Itulah yang akan menjadi keadaan keluarga-keluarga di bumi pada umumnya. Tentu saja, itu tidak mungkin merupakan keadaan mereka semua, tetapi itulah keadaan kebanyakan dari mereka. Di sisi lain, ini merujuk kepada kondisi yang dialami oleh umat di aliran ini di masa depan. Dinubuatkan bahwa begitu mereka sudah melewati hajaran firman, dan orang-orang tidak percaya telah mengalami malapetaka, tidak akan ada lagi relasi keluarga di antara manusia di bumi; mereka semua akan menjadi orang-orang Sinim, dan semuanya akan setia di dalam kerajaan Tuhan. Oleh karena itu, hilang sudah hari persatuan suami dan istri, ibu dan anak lelaki tidak akan bertemu lagi, tidak akan ada lagi pertemuan antara ayah dan anak perempuannya. Jadi, keluarga-keluarga di bumi akan terpisah, tercerai-berai, dan ini akan menjadi pekerjaan terakhir yang Tuhan lakukan dalam diri manusia. Dan karena Tuhan akan melakukan pekerjaan ini di seluruh alam semesta, Dia menggunakan kesempatan untuk menjelaskan makna kata "emosi" bagi manusia, sehingga mereka dapat melihat bahwa kehendak Tuhan adalah untuk mencerai-beraikan keluarga manusia, dan menunjukkan bahwa Tuhan menggunakan hajaran untuk menyelesaikan semua "sengketa keluarga" di antara umat manusia. Jika tidak begitu, tidak akan ada cara untuk membawa bagian terakhir pekerjaan Tuhan di bumi pada kesudahannya. Bagian akhir firman Tuhan menyingkapkan kelemahan terbesar manusia—mereka semua hidup dalam emosi—sehingga Tuhan tidak menghindarkan seorang pun dari antara mereka, dan menyingkapkan rahasia yang tersembunyi dalam hati seluruh umat manusia. Mengapa sulit sekali bagi manusia memisahkan diri dari emosi? Apakah melakukan hal ini melampaui standar hati nurani? Bisakah hati nurani memenuhi kehendak Tuhan? Bisakah emosi membantu manusia mengatasi kesulitan? Di mata Tuhan, emosi adalah musuh-Nya—bukankah ini sudah dinyatakan dengan jelas dalam firman Tuhan?
Dikutip dari "Bab 28, Penafsiran Rahasia Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 230
Semua firman Tuhan mengandung sebagian dari watak-Nya. Watak Tuhan tidak bisa sepenuhnya diungkapkan dalam kata-kata, yang cukup untuk menunjukkan betapa besar kekayaan yang ada dalam diri-Nya. Bagaimanapun juga, apa yang bisa manusia lihat dan sentuh, terbatas, sama halnya dengan kemampuan manusia. Walaupun firman Tuhan jelas, manusia tidak mampu memahaminya sepenuhnya. Contohnya firman Tuhan ini: "Dalam satu kilatan petir, setiap binatang tersingkap dalam bentuk aslinya. Demikian juga, diterangi oleh cahaya-Ku, manusia telah mendapatkan kembali kesucian yang dahulu pernah dimilikinya. Oh, dunia lama yang rusak! Akhirnya, itu telah jatuh ke air yang kotor dan tenggelam di bawah permukaan, telah larut menjadi lumpur!" Semua firman Tuhan mengandung keberadaan-Nya, dan meskipun semua manusia mengetahui firman Tuhan ini, tak seorang pun pernah mengetahui maknanya. Di mata Tuhan, semua orang yang menentang-Nya adalah musuh-Nya, artinya, mereka yang menjadi milik roh-roh jahat adalah binatang. Dari sini, orang bisa mengamati keadaan gereja yang sebenarnya. Semua manusia diterangi oleh firman Tuhan, dan di dalam terang ini, mereka memeriksa diri mereka sendiri tanpa mereka menjalani didikan atau hajaran atau pengusiran langsung oleh orang lain, tanpa mereka menggunakan cara-cara manusia untuk melakukan sesuatu, dan tanpa orang lain menunjukkannya. Dari "sudut pandang mikroskopis," mereka melihat dengan sangat jelas seberapa banyak penyakit yang sebenarnya ada dalam diri mereka. Di dalam firman Tuhan, setiap jenis roh dikelompokkan dan disingkapkan dalam bentuk aslinya. Roh-roh malaikat menjadi semakin diterangi dan dicerahkan, karenanya firman Tuhan berkata, "telah mendapatkan kembali kesucian yang dahulu pernah mereka miliki." Firman Tuhan ini didasarkan pada hasil akhir yang didapatkan oleh Tuhan. Tentu saja, pada saat ini, hasil ini belum dapat sepenuhnya dicapai—ini barulah sebuah pendahuluan, yang melaluinya kehendak Tuhan dapat terlihat. Firman Tuhan ini cukup untuk menunjukkan bahwa sejumlah besar orang akan hancur dalam firman Tuhan dan akan dikalahkan selama proses pengudusan semua orang yang dilakukan bertahap. "Telah larut menjadi lumpur" yang disebutkan di sini tidak bertentangan dengan tindakan Tuhan menghancurkan dunia dengan api, dan "kilat" yang merujuk pada murka Tuhan. Pada saat Tuhan melepaskan murka-Nya yang dahsyat, seluruh dunia akan mengalami segala jenis malapetaka sebagai akibatnya, seperti meletusnya gunung berapi. Berdiri di ketinggian cakrawala, dapat terlihat bahwa di bumi segala jenis malapetaka sedang mendekati seluruh umat manusia, semakin mendekat dari hari ke hari. Dilihat dari atas, bumi menyajikan beragam pemandangan seperti pemandangan sebelum terjadinya gempa bumi. Air yang berapi menyembur tak terkendali, lava mengalir bebas, gunung-gunung bergeser dan cahaya dingin berpijar di mana-mana. Seluruh dunia telah tenggelam di dalam api. Ini adalah pemandangan saat Tuhan melepaskan murka-Nya, dan ini adalah waktu penghakiman-Nya. Semua yang dari darah dan daging tidak akan mampu melarikan diri. Dengan demikian, perang antar negara dan konflik antar manusia tidak akan dibutuhkan untuk menghancurkan seluruh dunia; tetapi dunia akan "secara sadar menikmati" dalam buaian hajaran Tuhan. Tak seorang pun akan mampu melarikan diri; setiap orang harus menjalani siksaan ini, satu demi satu. Setelah itu, seluruh alam semesta akan sekali lagi berkilauan dengan pancaran cahaya kudus dan seluruh umat manusia sekali lagi akan memulai hidup yang baru. Dan Tuhan akan beristirahat di atas semesta dan akan memberkati seluruh umat manusia setiap hari. Langit tidak akan lagi sepi tak tertahankan, tetapi akan memulihkan vitalitasnya seperti yang belum pernah terjadi sejak dunia diciptakan dan kedatangan "hari keenam" akan terjadi pada saat Tuhan memulai sebuah kehidupan yang baru. Tuhan dan manusia akan masuk ke tempat perhentian dan alam semesta tidak akan lagi keruh atau kotor, melainkan akan diperbarui. Inilah sebabnya Tuhan berkata: "Bumi tidak lagi diam dan sunyi, langit tidak lagi sedih dan sepi." Di dalam kerajaan surga, tidak pernah ada ketidakbenaran atau emosi manusia, atau watak rusak manusia apa pun, karena gangguan Iblis tidak ada di sana. "Orang-orang" semuanya mampu memahami firman Tuhan, dan kehidupan di surga adalah kehidupan yang penuh sukacita. Semua yang ada di surga, memiliki hikmat dan martabat Tuhan.
Dikutip dari "Bab 18, Penafsiran Rahasia Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 231
Bisa dikatakan bahwa seluruh perkataan zaman sekarang menubuatkan perkara yang akan terjadi di masa depan; perkataan ini adalah tentang bagaimana Tuhan membuat pengaturan mengenai langkah berikut dari pekerjaan-Nya. Tuhan sudah hampir menyelesaikan pekerjaan-Nya dalam diri orang-orang di gereja, dan setelah itu, Dia akan menampakkan diri dengan kemarahan di hadapan semua orang. Sebagaimana Tuhan katakan: "Aku akan membuat manusia di bumi mengakui perbuatan-Ku, dan di hadapan 'kursi pengadilan', perbuatan-perbuatan-Ku akan dibuktikan, sehingga semuanya diakui di antara manusia di seluruh bumi, yang akan menyerah." Apakah engkau melihat sesuatu dalam perkataan ini? Ini adalah ringkasan bagian selanjutnya dari pekerjaan Tuhan. Pertama-tama, Tuhan akan membuat semua anjing penjaga yang menggunakan kekuatan politik diyakinkan dengan tulus dan Dia akan membuat mereka mundur dari panggung sejarah atas kemauannya sendiri, tidak pernah lagi berjuang untuk mendapatkan status, dan tidak pernah lagi terlibat dalam rencana jahat dan intrik. Pekerjaan ini harus dilakukan melalui Tuhan, dengan memunculkan berbagai bencana di muka bumi. Namun, ini sama sekali bukan berarti Tuhan akan menampakkan diri. Pada saat ini, negara si naga merah yang sangat besar masih akan tetap menjadi tanah yang najis, dan karenanya Tuhan tidak akan menampakkan diri, tetapi hanya akan muncul lewat hajaran. Begitulah watak benar Tuhan, yang darinya tidak seorang pun dapat meloloskan diri. Selama masa ini, semua yang tinggal di negara si naga merah yang sangat besar akan menderita bencana, yang tentu saja juga termasuk kerajaan di bumi (gereja). Ini adalah waktunya ketika fakta-fakta bermunculan, dan demikianlah ini dialami oleh semua orang dan tidak seorang pun bisa melarikan diri. Ini telah ditentukan dari semula oleh Tuhan. Justru karena langkah pekerjaan inilah, Tuhan berkata, "Sekarang adalah waktunya melaksanakan rencana besar." Karena, di masa depan, tidak akan ada gereja di muka bumi, dan karena munculnya bencana, manusia hanya akan mampu memikirkan tentang apa yang ada di depan mereka, dan akan mengabaikan segala yang lain, dan akan sukar bagi mereka untuk menikmati Tuhan di tengah bencana. Oleh karena itu, manusia diminta untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya selama masa yang indah ini, sehingga mereka tidak melewatkan kesempatan ini. Ketika fakta-fakta ini berlalu, Tuhan telah sepenuhnya mengalahkan si naga merah yang sangat besar, dan karenanya, pekerjaan kesaksian umat Tuhan akan berakhir; setelah itu, Tuhan akan memulai langkah pekerjaan berikutnya, membuat negara si naga merah yang sangat besar tandus dan pada akhirnya memakukan orang-orang di seluruh alam semesta di kayu salib secara terbalik, setelahnya Dia akan memusnahkan seluruh umat manusia—ini adalah langkah-langkah pekerjaan Tuhan di masa depan. Oleh karena itu, engkau semua harus berusaha sekuat tenaga untuk mengasihi Tuhan dalam lingkungan yang damai ini. Di masa depan, engkau tidak akan punya kesempatan lagi untuk mengasihi Tuhan, karena manusia hanya punya kesempatan mengasihi Tuhan di dalam daging; ketika mereka hidup di dunia lain, tidak ada orang yang akan berbicara tentang mengasihi Tuhan. Bukankah ini adalah tanggung jawab makhluk ciptaan? Jadi, bagaimana seharusnya engkau semua mengasihi Tuhan selama hari-hari hidupmu? Pernahkah engkau memikirkannya? Apakah engkau menunggu sampai engkau meninggal untuk mengasihi Tuhan? Bukankah ini omong kosong? Hari ini, mengapa engkau tidak berusaha mengasihi Tuhan? Bisakah mengasihi Tuhan sementara sibuk menjadi kasih yang sejati bagi Tuhan? Alasan mengapa dikatakan bahwa langkah pekerjaan Tuhan ini akan segera berakhir adalah karena Tuhan sudah memiliki kesaksian di hadapan Iblis. Jadi, tidak perlu manusia melakukan apa pun; manusia hanya diminta untuk berusaha mengasihi Tuhan di tahun-tahun kehidupannya—inilah kuncinya. Karena tuntutan Tuhan tidak tinggi, dan terlebih lagi, karena ada kecemasan yang membara di hati-Nya, Dia telah menyatakan ringkasan langkah berikut dari pekerjaan-Nya sebelum langkah pekerjaan ini selesai, yang jelas menunjukkan berapa banyak waktu yang ada; jika hati Tuhan tidak cemas, akankah Dia menyampaikan firman ini sedemikian awalnya? Oleh karena waktunya singkat, maka Tuhan bekerja dengan cara seperti ini. Diharapkan, engkau semua dapat mengasihi Tuhan dengan segenap hatimu, segenap pikiranmu, dan segenap kekuatanmu, sama seperti engkau semua menghargai hidupmu sendiri. Bukankah inilah hidup yang paling bermakna? Di mana lagi engkau bisa menemukan makna hidup? Bukankah engkau sangat buta? Apakah engkau mau mengasihi Tuhan? Apakah Tuhan layak mendapat kasih manusia? Apakah manusia layak mendapat pengagungan dari manusia? Jadi, apa yang harus engkau lakukan? Kasihilah Tuhan dengan berani, tanpa keraguan, dan lihat apa yang akan Tuhan lakukan kepadamu. Lihatlah apakah Dia akan membinasakanmu. Singkat kata, tugas mengasihi Tuhan lebih penting daripada menyalin dan menulis bagi Tuhan. Engkau harus memberikan tempat utama bagi yang terpenting, sehingga hidupmu bisa menjadi lebih bernilai dan dipenuhi dengan kebahagiaan, dan setelah itu, engkau harus menantikan "putusan" Tuhan bagimu. Aku ingin tahu apakah rencanamu termasuk mengasihi Tuhan. Aku ingin rencana semua orang menjadi rencana yang akan disempurnakan oleh Tuhan, dan semua rencana itu menjadi kenyataan.
Dikutip dari "Bab 42, Penafsiran Rahasia Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"