Watak Tuhan dan Apa yang Dimiliki-Nya dan Siapa Dia
Firman Tuhan Harian: Kutipan 232
Aku benar, Aku setia, dan Aku adalah Tuhan yang menyelidiki lubuk hati manusia! Aku akan segera menyingkapkan siapa yang benar dan siapa yang salah. Jangan khawatir; segala sesuatu bekerja menurut waktu-Ku. Siapa yang menginginkan-Ku dengan tulus, dan siapa yang tidak—Aku akan memberitahumu satu per satu. Makan, minum, dan, mendekat sajalah kepada-Ku ketika engkau masuk ke dalam hadirat-Ku, dan Aku akan secara pribadi melakukan pekerjaan-Ku. Jangan terlalu berhasrat untuk mendapatkan hasil yang cepat; pekerjaan-Ku bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan semua di waktu yang sama. Di dalamnya ada langkah-langkah-Ku dan hikmat-Ku, dan itulah sebabnya hikmat-Ku dapat dinyatakan. Aku akan membiarkan engkau semua melihat apa yang dilakukan oleh tangan-Ku—menghukum orang yang jahat dan memberi upah kepada orang yang baik. Aku pasti tidak memihak siapa pun. Engkau yang mengasihi-Ku dengan tulus, Aku akan mengasihimu dengan tulus, dan adapun mereka yang tidak mengasihi-Ku dengan tulus, murka-Ku akan selamanya menyertai mereka sehingga mereka dapat selalu ingat bahwa Akulah Tuhan yang benar, Tuhan yang menyelidiki lubuk hati manusia. Jangan bertindak dengan satu cara di depan orang lain tetapi bertindak dengan cara lain tanpa sepengetahuan mereka; Aku melihat dengan jelas semua yang engkau lakukan dan meskipun engkau dapat mengelabui orang lain, engkau tidak dapat mengelabui-Ku. Aku melihat semuanya dengan jelas. Engkau tidak mungkin dapat menyembunyikan apa pun; semua berada di dalam tangan-Ku. Jangan menganggap dirimu sangat cerdas karena membuat perhitungan kecilmu demi keuntunganmu. Kukatakan kepadamu: sebanyak apa pun rencana yang dapat dihasilkan manusia, mungkin seribu atau sepuluh ribu rencana, pada akhirnya mereka tidak dapat melarikan diri dari telapak tangan-Ku. Segala sesuatu dan benda-benda dikendalikan oleh tangan-Ku, apalagi satu orang! Jangan mencoba menghindari-Ku atau bersembunyi, jangan berusaha menipu atau merahasiakan. Mungkinkah engkau tetap tidak melihat bahwa wajah-Ku yang mulia, murka-Ku dan penghakiman-Ku telah dinyatakan secara terbuka? Siapa pun yang tidak menginginkan-Ku dengan tulus, Aku akan segera menghakimi mereka dan tanpa belas kasihan. Belas kasihan-Ku telah berakhir dan tidak ada lagi yang tersisa. Jangan menjadi munafik lagi dan hentikan cara-caramu yang liar dan sembrono.
Anak-Ku, berhati-hatilah, luangkan lebih banyak waktu di hadirat-Ku dan Aku akan bertanggung jawab atasmu. Jangan takut, keluarkanlah pedang bermata dua-Ku yang tajam, dan—sesuai dengan kehendak-Ku—bertempurlah dengan Iblis sampai akhir. Aku akan melindungimu; jangan khawatir. Semua hal yang tersembunyi akan dibuka dan dinyatakan. Akulah Matahari yang memancarkan terang, menerangi semua kegelapan tanpa belas kasihan. Penghakiman-Ku telah tercurah secara keseluruhan dan gereja adalah medan peperangan. Engkau semua harus mempersiapkan dirimu sendiri dan mendedikasikan seluruh keberadaanmu pada pertempuran penentuan terakhir; Aku pasti akan melindungimu sehingga engkau dapat memperjuangkan pertempuran kemenangan yang baik bagi-Ku.
Berhati-hatilah—sekarang ini, hati manusia itu curang serta tidak terduga dan mereka tidak mungkin mendapatkan kepercayaan orang lain. Hanya Aku yang sepenuhnya untukmu. Tidak ada kecurangan di dalam-Ku; bersandarlah hanya kepada-Ku! Anak-anak-Ku pasti akan menang dalam pertempuran penentuan terakhir dan Iblis pasti akan muncul dan mati. Jangan takut! Akulah kekuatanmu, Akulah segalanya bagimu. Jangan memikirkan segala sesuatu berulang kali, engkau tidak bisa menangani terlalu banyak pemikiran. Telah Kukatakan sebelumnya, Aku tidak akan lagi menarik engkau semua di sepanjang jalan karena waktu terlalu mendesak. Aku tidak punya waktu lagi untuk menjewermu dan mengingatkanmu terus-menerus—itu tidak mungkin! Selesaikan saja persiapanmu untuk peperangan. Aku bertanggung jawab penuh untukmu; segala sesuatu berada di dalam tangan-Ku. Ini adalah peperangan antara hidup dan mati dan salah satu pihak pasti binasa. Namun engkau harus jelas tentang ini: Aku selamanya menang dan tak terkalahkan, dan Iblis pasti akan binasa. Inilah pendekatan-Ku, pekerjaan-Ku, kehendak-Ku dan rencana-Ku!
Sudah selesai! Semua sudah selesai! Jangan menjadi tawar hati atau takut. Aku menyertaimu dan engkau bersama-Ku, akan menjadi raja-raja selamanya! Firman-Ku, sekali diucapkan, tidak akan pernah berubah dan berbagai peristiwa akan segera menimpa engkau semua. Waspadalah! Engkau harus merenungkan setiap firman dengan baik; jangan lagi menjadi samar-samar tentang firman-Ku. Engkau harus jelas tentang firman-Ku! Engkau harus ingat—luangkan lebih banyak waktu di hadirat-Ku!
dari "Bab 44, Perkataan Kristus pada Mulanya" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 233
Aku telah mulai mengambil tindakan untuk menghukum mereka yang melakukan kejahatan, dan mereka yang memegang kekuasaan dan yang menganiaya anak-anak Tuhan. Mulai sekarang, tangan ketetapan administratif-Ku akan selalu ada atas mereka yang menentang Aku di dalam hatinya. Ketahuilah ini! Ini adalah awal dari penghakiman-Ku, dan belas kasihan tidak akan ditunjukkan kepada siapa pun, dan tidak seorang pun akan dibiarkan lolos, karena Akulah Tuhan yang tidak dipengaruhi emosi, yang melakukan kebenaran, dan akan lebih baik bagi engkau semua untuk mengetahui hal ini.
Bukannya Aku ingin menghukum mereka yang melakukan kejahatan; tetapi, ini adalah ganjaran yang menimpa diri mereka oleh karena kejahatan mereka sendiri. Aku tidak cepat untuk menghukum siapa pun, Aku juga tidak memperlakukan siapa pun secara tidak adil—Aku adil kepada semua orang. Aku tentunya mengasihi anak-anak-Ku, dan Aku pastinya membenci orang-orang jahat yang menentang Aku; inilah prinsip di balik tindakan-Ku. Setiap orang dari antaramu harus memiliki wawasan mengenai ketetapan administratif-Ku; jika tidak, engkau semua tidak akan memiliki sedikit pun rasa takut, dan akan bertindak ceroboh di hadapan-Ku. Engkau juga tidak akan tahu apa yang ingin Kucapai, apa yang ingin Kukerjakan, apa yang ingin Kudapatkan, atau orang macam apa yang dibutuhkan kerajaan-Ku.
Ketetapan-ketetapan administratif-Ku adalah:
1. Tidak peduli siapa engkau, jika engkau menentang Aku di dalam hatimu, engkau akan dihakimi.
2. Mereka yang telah Kupilih akan segera didisiplinkan untuk setiap pemikiran yang salah.
3. Aku akan mengesampingkan orang-orang yang tidak percaya kepada-Ku. Aku akan membiarkan mereka berbicara dan bertindak sembrono sampai pada akhirnya, ketika Aku akan menghukum mereka sepenuhnya dan membereskan mereka.
4. Aku akan menjaga dan melindungi mereka yang percaya kepada-Ku setiap saat. Setiap saat Aku akan memberi mereka hidup melalui keselamatan. Orang-orang ini akan memiliki kasih-Ku, dan mereka pasti tidak akan jatuh atau tersesat. Kelemahan apa pun yang mereka miliki akan bersifat sementara, dan Aku pasti tidak akan mengingat kelemahan-kelemahan mereka.
5. Mereka yang tampaknya percaya, tetapi sebenarnya tidak percaya—yang percaya bahwa Tuhan ada tetapi tidak mencari Kristus, tetapi yang juga tidak menentang—orang-orang ini adalah yang paling patut dikasihani, dan melalui perbuatan-Ku, Aku akan membuat mereka melihat dengan jelas. Melalui tindakan-Ku, Aku akan menyelamatkan orang-orang semacam ini dan membawa mereka pulang.
6. Anak-anak sulung, yang pertama menerima nama-Ku, akan diberkati! Aku pasti akan mengaruniakan berkat-berkat terbaik kepada engkau semua, memungkinkanmu untuk menikmati berkat-berkat itu sepuas hatimu; tidak seorang pun berani menghalangi ini. Semua ini dipersiapkan sepenuhnya untukmu, karena ini adalah ketetapan administratif-Ku.
Dikutip dari "Bab 56, Perkataan Kristus pada Mulanya" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 234
Berbahagialah orang-orang yang telah membaca firman-Ku dan percaya bahwa firman-Ku akan digenapi. Aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk, tetapi akan membuat apa yang engkau percayai digenapi dalam dirimu. Inilah berkat-Ku yang datang kepadamu. Firman-Ku membongkar rahasia yang tersembunyi di dalam diri setiap orang; semua orang memiliki luka-luka yang mematikan, dan Aku adalah tabib yang baik yang menyembuhkan luka-luka itu: datang saja ke hadirat-Ku. Mengapa Aku mengatakan bahwa di masa depan tidak akan ada lagi perkabungan dan ratap tangis? Itu dikarenakan hal ini. Di dalam-Ku, segala sesuatu terlaksana, tetapi dalam diri manusia, segala sesuatu adalah rusak, kosong, dan curang bagi manusia. Di hadirat-Ku, engkau pasti mendapatkan segala sesuatu, dan engkau pasti bisa melihat serta menikmati semua berkat yang tidak pernah dapat engkau bayangkan. Mereka yang tidak datang ke hadapan-Ku pasti suka memberontak dan pasti merupakan orang-orang yang menentang-Ku. Aku pasti tidak akan mengampuni mereka semudah itu; Aku akan menghajar dengan keras orang-orang semacam ini. Ingatlah ini! Semakin manusia datang ke hadapan-Ku, mereka akan semakin memperoleh lebih banyak—meskipun yang mereka peroleh itu hanyalah kasih karunia. Di kemudian hari, mereka akan menerima berkat-berkat yang jauh lebih besar.
Sejak penciptaan dunia, Aku telah mulai menentukan dari semula dan memilih kelompok orang ini—yaitu, engkau semua pada zaman sekarang. Watak, kualitas, rupa, dan tingkat pertumbuhan, keluarga tempatmu dilahirkan, pekerjaan dan pernikahanmu—keseluruhan dirimu, bahkan warna rambut dan kulitmu, serta waktu kelahiranmu—semuanya itu diatur oleh tangan-Ku. Bahkan segala sesuatu yang engkau lakukan dan orang-orang yang engkau jumpai setiap hari diatur oleh tangan-Ku, belum lagi fakta bahwa yang membawamu ke dalam hadirat-Ku sekarang ini sebenarnya adalah oleh pengaturan-Ku. Jangan membuat dirimu masuk ke dalam kekacauan; engkau harus melanjutkan dengan tenang. Apa yang Kuizinkan untuk engkau nikmati sekarang adalah bagian yang layak engkau terima, dan itu sudah Kutentukan dari semula sejak penciptaan dunia. Semua manusia sangat ekstrem: mereka terlalu keras kepala atau sama sekali tidak tahu malu. Mereka tidak mampu melakukan segala sesuatu sesuai dengan rencana dan pengaturan-Ku. Jangan lagi lakukan ini. Di dalam-Ku, semuanya dibebaskan; jangan mengikat dirimu sendiri, karena akan ada kerugian sehubungan dengan hidupmu. Ingatlah ini!
Dikutip dari "Bab 74, Perkataan Kristus pada Mulanya" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 235
Akulah Tuhan yang unik itu sendiri, dan selain itu, Akulah satu-satunya pribadi Tuhan. Bahkan terlebih lagi, Akulah, seluruh daging, perwujudan sempurna dari Tuhan. Siapa pun yang berani tidak menghormati-Ku, siapa pun yang berani menunjukkan sikap yang menentang di mata mereka, dan siapa pun yang berani mengucapkan kata-kata pembangkangan terhadap-Ku pasti akan mati karena kutukan dan murka-Ku (akan ada kutuk karena murka-Ku). Selain itu, siapa pun yang berani tidak setia atau tidak berbakti kepada-Ku, siapa pun yang berani mencoba menipu-Ku pasti akan mati dalam kebencian-Ku. Keadilan, kemegahan, dan penghakiman-Ku akan kekal selama-lamanya. Pada mulanya, Aku penuh kasih dan penyayang, tetapi ini bukanlah watak keilahian-Ku yang sempurna; keadilan, kemegahan dan penghakiman hanyalah bagian dari watak-Ku—Tuhan itu sendiri yang sempurna. Selama Zaman Kasih Karunia, Aku penuh kasih dan belas kasihan. Karena pekerjaan yang harus Kuselesaikan, Aku memiliki kasih sayang dan belas kasihan, tetapi setelah itu, tidak lagi diperlukan kasih sayang dan belas kasihan (dan sejak saat itu tidak ada lagi). Semua itu adalah keadilan, kemegahan, dan penghakiman, dan inilah watak sempurna dari kemanusiaan-Ku yang normal bersama dengan keilahian-Ku yang sempurna.
Orang yang tidak mengenal-Ku akan binasa di dalam jurang maut, sedangkan orang yang mengenal-Ku akan hidup selama-lamanya untuk dipelihara dan dilindungi dalam kasih-Ku. Saat Aku mengucapkan sepatah kata, seluruh alam semesta dan ujung-ujung bumi bergetar. Siapakah yang dapat mendengar firman-Ku dan tidak gemetar ketakutan? Siapakah yang dapat menahan diri untuk tidak menghormati-Ku? Dan siapakah yang tidak mampu membedakan antara keadilan dan kemegahan-Ku dari perbuatan-Ku! Dan siapakah yang tidak dapat melihat kemahakuasaan dan hikmat-Ku dalam perbuatan-Ku! Siapa pun yang tidak memperhatikan pasti akan mati. Hal ini karena orang yang tidak memperhatikan adalah orang yang menentang-Ku dan yang tidak mengenal-Ku; mereka adalah penghulu malaikat dan orang yang paling jahat. Periksalah dirimu sendiri: siapa pun yang jahat, merasa dirinya benar, sombong, dan congkak pasti menjadi sasaran kebencian-Ku serta pasti akan binasa!
Sekarang Aku mengumumkan ketetapan administratif kerajaan-Ku: segala sesuatu berada dalam penghakiman-Ku, segala sesuatu berada dalam keadilan-Ku, segala sesuatu berada dalam kemegahan-Ku, dan Aku menerapkan keadilan-Ku terhadap semua orang. Orang-orang yang berkata bahwa mereka percaya kepada-Ku tetapi menentang-Ku di dalam hati mereka, atau orang-orang yang hatinya telah meninggalkan-Ku akan diusir—tetapi semuanya akan dilakukan dalam waktu-Ku yang tepat. Orang-orang yang berbicara secara sarkastis tentang diri-Ku, tetapi dengan cara yang orang lain tidak perhatikan, akan segera mati (mereka akan binasa dalam roh, tubuh dan jiwa). Orang yang menindas atau tidak menghiraukan orang yang Kukasihi, murka-Ku akan segera dihakimi oleh murka-Ku. Hal ini berarti bahwa orang-orang yang cemburu terhadap orang yang Kukasihi dan yang mengira bahwa Aku tidak adil akan diserahkan kepada orang yang Kukasihi untuk dihakimi. Semua orang yang berkelakuan baik, sederhana dan jujur (termasuk orang yang kurang berhikmat) dan yang memperlakukan-Ku dengan ketulusan hati akan tetap berada dalam kerajaan-Ku. Orang yang belum didisiplinkan, yang berarti orang-orang jujur yang kurang berhikmat dan berwawasan itu, akan memiliki kuasa dalam kerajaan-Ku. Namun, mereka juga telah ditangani dan diremukkan. Bahwa mereka belum menjalani pendisiplinan tidaklah mutlak. Sebaliknya, melalui hal-hal inilah Aku akan memperlihatkan kepada semua orang kemahakuasaan dan hikmat-Ku. Aku akan mengusir semua orang yang masih meragukan-Ku; Aku tidak menginginkan salah satu dari mereka (Aku membenci orang yang masih meragukan-Ku pada saat seperti ini). Dengan perbuatan yang Kulakukan di seluruh alam semesta, Aku akan memperlihatkan kepada orang-orang yang jujur tentang keagungan perbuatan-Ku, kemudian membuat hikmat, wawasan, dan kearifan mereka bertumbuh, dan Aku juga akan membuat orang-orang yang curang dimusnahkan dalam sekejap sebagai hasil dari perbuatan-perbuatan-Ku yang menakjubkan. Semua anak sulung yang terlebih dahulu menerima nama-Ku (yang berarti orang-orang kudus dan tak bercacat, orang yang jujur) akan menjadi yang pertama untuk memperoleh jalan masuk ke dalam kerajaan dan memerintah atas semua bangsa dan seluruh manusia bersama-sama dengan-Ku, memerintah sebagai raja di dalam kerajaan dan menghakimi semua bangsa dan seluruh manusia (ini mengacu kepada semua anak sulung di dalam kerajaan, dan tidak ada yang lain). Orang-orang di antara semua bangsa dan seluruh manusia yang telah dihakimi, dan yang telah bertobat, akan masuk ke dalam kerajaan-Ku dan menjadi umat-Ku, sedangkan orang yang keras kepala dan tidak bertobat akan dilemparkan ke dalam jurang maut (binasa untuk selama-lamanya). Penghakiman di dalam kerajaan akan menjadi penghakiman yang terakhir kalinya dan ini akan menjadi pentahiran-Ku yang menyeluruh atas dunia. Maka tidak akan ada lagi ketidakadilan, kesedihan, air mata, atau keluhan, dan bahkan lebih dari itu, tidak akan ada bumi lagi. Segala sesuatunya akan menjadi perwujudan Kristus, dan semuanya akan menjadi kerajaan Kristus. Kemuliaan yang luar biasa! Kemuliaan yang luar biasa!
Dikutip dari "Bab 79, Perkataan Kristus pada Mulanya" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 236
Sekarang aku mempermaklumkan ketetapan administratif-Ku untuk engkau semua (berlaku dari sejak permaklumannya, menetapkan hajaran berbeda bagi orang yang berbeda):
Aku menepati janji-janji-Ku, dan semuanya berada di tangan-Ku: siapa pun yang ragu pasti akan terbunuh. Tidak ada ruang untuk pertimbangan apa pun; mereka akan segera dimusnahkan, dan dengan demikian membebaskan hati-Ku dari kebencian. (Mulai sekarang ditegaskan bahwa siapa pun yang terbunuh pasti bukan anggota kerajaan-Ku, dan pasti merupakan keturunan Iblis.)
Sebagai anak-anak sulung, engkau harus menjaga kedudukanmu sendiri dan memenuhi tugas-tugasmu dengan baik, dan jangan sibuk mencampuri urusan orang lain. Engkau harus mempersembahkan dirimu bagi rencana pengelolaan-Ku, dan ke mana pun engkau pergi, engkau harus menjadi kesaksian yang baik bagi-Ku dan mempermuliakan nama-Ku. Jangan melakukan tindakan yang memalukan; jadilah teladan bagi semua anak-anak-Ku dan umat-Ku. Jangan melakukan hal-hal yang tidak bermoral bahkan untuk sesaat: engkau harus selalu tampil di hadapan semua orang dengan membawa identitas anak sulung, dan jangan menjadi seperti budak; sebaliknya, engkau harus melangkah maju dengan percaya diri dan bangga. Aku meminta engkau semua untuk mempermuliakan nama-Ku, bukan mempermalukan nama-Ku. Mereka yang adalah anak-anak sulung masing-masing memiliki fungsi pribadi mereka sendiri, dan tidak dapat melakukan semuanya. Ini adalah tanggung jawab yang telah Kuberikan kepadamu, dan ini tidak boleh dilalaikan. Engkau semua harus mengabdikan dirimu sendiri dengan sepenuh hati, dengan segenap pikiran dan segenap kekuatanmu, untuk memenuhi apa yang telah Aku percayakan kepadamu.
Mulai sekarang dan seterusnya, di seluruh alam semesta, tugas untuk menggembalakan semua anak-Ku dan semua umat-Ku akan dipercayakan kepada anak-anak sulung-Ku untuk dipenuhi, dan Aku akan menghajar siapa pun yang tidak dapat mendedikasikan segenap hati dan pikiran mereka untuk memenuhinya. Inilah keadilan-Ku. Aku tidak akan mengampuni atau berlaku lembut bahkan kepada anak-anak sulung-Ku.
Jika ada siapa pun di antara anak-anak-Ku atau di antara umat-Ku yang mengejek dan menghina salah seorang dari anak-anak sulung-Ku, Aku akan menghukum mereka dengan keras, karena anak-anak sulung-Ku merepresentasikan diri-Ku sendiri; apa yang orang lakukan terhadap mereka, mereka juga melakukannya terhadap-Ku. Ini adalah ketetapan administratif-Ku yang paling keras. Aku akan mengizinkan anak-anak sulung-Ku, sesuai dengan keinginan mereka, menjalankan keadilan-Ku terhadap setiap anak-anak-Ku dan umat-Ku yang melanggar ketetapan ini.
Aku secara berangsur-angsur akan meninggalkan siapa pun yang memandang Aku dengan sembrono dan hanya berfokus pada makanan, pakaian, dan tidur-Ku, hanya memperhatikan urusan-urusan lahiriah-Ku dan tidak memikirkan beban-Ku, dan tidak memusatkan perhatian untuk memenuhi fungsi mereka sendiri dengan benar. Ini ditujukan kepada semua yang memiliki telinga.
Siapa pun yang sudah selesai melayani-Ku harus dengan taat menarik diri tanpa percekcokan. Berhati-hatilah, kalau tidak Aku akan menanganimu. (Ini adalah ketetapan tambahan.)
Mulai sekarang anak-anak sulung-Ku akan mengambil gada besi dan mulai menjalankan otoritas-Ku untuk memerintah semua bangsa dan suku bangsa, berjalan di antara semua bangsa dan suku bangsa, dan melaksanakan penghakiman, keadilan, dan kemegahan-Ku di antara semua bangsa dan suku bangsa. Anak-anak-Ku dan umat-Ku akan takut kepada-Ku, memuji-Ku, bersorak bagi-Ku, dan memuliakan-Ku tanpa henti, karena rencana pengelolaan-Ku terpenuhi dan anak-anak sulung-Ku dapat memerintah bersama-Ku.
Ini adalah bagian dari ketetapan administratif-Ku; setelah ini, Aku akan memberitahukannya kepadamu saat pekerjaan itu berlangsung. Dari ketetapan-ketetapan administratif di atas, engkau semua akan melihat kecepatan-Ku dalam melakukan pekerjaan-Ku, serta langkah mana yang telah tercapai oleh pekerjaan-Ku. Ini akan menjadi pembuktian.
Aku telah menghakimi Iblis. Karena kehendak-Ku tidak terhalang dan karena anak-anak sulung-Ku telah memperoleh kemuliaan bersama dengan-Ku, Aku telah menjalankan keadilan dan kemegahan-Ku atas dunia dan segala sesuatu yang menjadi milik Iblis. Aku tidak melakukan apa pun atau memberi perhatian kepada Iblis sama sekali (karena dia bahkan tidak layak untuk berbicara dengan-Ku). Aku hanya terus melakukan apa yang ingin Aku lakukan. Pekerjaan-Ku berjalan dengan lancar, langkah demi langkah, dan kehendak-Ku tidak terhalang di seluruh bumi. Ini telah mempermalukan Iblis sampai pada titik di mana dia telah dihancurkan sepenuhnya, tetapi ini sendiri belum memenuhi kehendak-Ku. Aku juga mengizinkan anak-anak sulung-Ku untuk melaksanakan ketetapan administratif-Ku atas mereka. Di satu sisi, yang Aku biarkan Iblis lihat adalah murka-Ku terhadapnya; di sisi lain, Aku membiarkannya melihat kemuliaan-Ku (lihat bahwa anak-anak sulung-Ku adalah kesaksian yang berkumandang yang paling mempermalukan Iblis). Aku tidak menghukumnya secara langsung; sebaliknya, aku membiarkan anak-anak sulung-Ku melaksanakan keadilan dan kemegahan-Ku. Karena Iblis biasanya menyiksa anak-anak-Ku, menganiaya anak-anak-Ku, dan menindas anak-anak-Ku, sekarang, setelah pekerjaannya selesai, Aku akan membiarkan anak-anak sulung-Ku yang dewasa untuk menanganinya. Iblis tidak berdaya melawan kejatuhan. Kelumpuhan semua bangsa di dunia adalah kesaksian terbaik; orang-orang yang bertengkar dan negara-negara yang berperang adalah perwujudan nyata dari keruntuhan kerajaan Iblis. Alasan Aku tidak menunjukkan tanda-tanda dan mukjizat di masa lalu adalah untuk mempermalukan Iblis dan mempermuliakan nama-Ku, langkah demi langkah. Setelah Iblis sepenuhnya dihabisi, Aku mulai menunjukkan kuasa-Ku: apa yang Kufirmankan terjadi, dan hal-hal supernatural yang tidak sesuai dengan gagasan-gagasan manusia akan terlaksana (ini mengacu pada berkat-berkat yang akan segera datang). Karena Aku adalah Tuhan yang nyata itu sendiri dan Aku tidak dibatasi oleh aturan, dan karena Aku berfirman sesuai dengan perubahan dalam rencana pengelolaan-Ku, dan karena itu, apa yang Kufirmankan di masa lalu tidak selalu berlaku di masa sekarang. Jangan berpegang teguh pada gagasanmu sendiri! Aku bukan Tuhan yang tunduk pada aturan; dengan-Ku, semuanya bebas, melampaui segala sesuatu, dan sepenuhnya merdeka. Apa yang Kufirmankan di masa lalu mungkin sudah usang sekarang, atau mungkin dibatalkan sekarang (tetapi, ketetapan-ketetapan administratif-Ku, karena semua itu dipermaklumkan, tidak akan pernah berubah). Semua ini adalah langkah-langkah dalam rencana pengelolaan-Ku. Jangan berpegang teguh pada peraturan. Setiap hari ada terang baru dan ada penyingkapan baru, dan itulah rencana-Ku. Setiap hari terang-Ku akan disingkapkan di dalam dirimu dan suara-Ku akan dilepaskan ke alam semesta. Apakah engkau mengerti? Ini adalah tugasmu, tanggung jawab yang Aku percayakan kepadamu. Engkau tidak boleh melalaikannya bahkan untuk sesaat. Aku akan memakai orang-orang yang Kuperkenan sampai akhir, dan ini tidak akan pernah berubah. Karena Aku adalah Tuhan Yang Mahakuasa, Aku tahu orang macam apa yang harus melakukan hal yang mana, serta orang macam apa yang mampu melakukan hal yang mana. Inilah kemahakuasaan-Ku.
Dikutip dari "Bab 88, Perkataan Kristus pada Mulanya" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 237
Setiap kalimat yang Kuucapkan mengandung otoritas dan penghakiman, dan tak seorang pun yang mampu mengubah firman-Ku. Setelah firman-Ku diucapkan, segala sesuatu pasti akan terjadi sesuai dengan firman-Ku; inilah watak-Ku. Firman-Ku adalah otoritas dan siapa pun yang mengubahnya menyinggung hajaran-Ku, dan Aku harus membunuhnya. Dalam kasus-kasus berat, mereka membawa kehancuran pada hidup mereka sendiri dan mereka dimasukkan ke dunia orang mati, atau ke dalam jurang maut. Inilah satu-satunya cara Aku menangani umat manusia, dan manusia tidak mungkin dapat mengubahnya—inilah ketetapan administratif-Ku. Ingatlah ini! Tak seorang pun diizinkan untuk menyinggung ketetapan-Ku; segala sesuatu harus dilakukan sesuai dengan kehendak-Ku! Di masa lalu, Aku terlalu lunak kepadamu dan engkau semua hanya mengalami firman-Ku. Firman yang Kuucapkan tentang membunuh manusia belum digenapi. Namun mulai sekarang, semua bencana (ini berhubungan dengan ketetapan administratif-Ku) akan datang satu demi satu untuk menghukum semua orang yang tidak selaras dengan kehendak-Ku. Harus ada kedatangan fakta—kalau tidak, manusia tidak akan dapat melihat murka-Ku tetapi akan mencemari diri mereka berulang-ulang. Ini adalah langkah dari rencana pengelolaan-Ku, dan inilah cara di mana Aku melakukan langkah selanjutnya dari pekerjaan-Ku. Aku mengatakan ini kepadamu terlebih dahulu sehingga engkau semua dapat menghindari melakukan pelanggaran dan mengalami kebinasaan selamanya. Dengan kata lain, mulai sekarang dan seterusnya, Aku akan membuat semua manusia, kecuali anak-anak sulung-Ku, mengambil posisi mereka yang tepat sesuai dengan kehendak-Ku, dan Aku akan menghajar mereka satu demi satu. Aku tidak akan membiarkan seorang pun dari mereka luput. Coba saja engkau semua berani berbuat cemar lagi! Coba saja engkau berani menjadi pemberontak lagi! Aku telah mengatakan sebelumnya bahwa Aku bersikap adil kepada semua orang, bahwa Aku sama sekali tidak memiliki perasaan, dan ini berfungsi untuk menunjukkan bahwa watak-Ku tidak boleh disinggung. Inilah pribadi-Ku. Tak seorang pun yang bisa mengubah ini. Semua orang mendengar firman-Ku dan semua orang melihat wajah-Ku yang mulia. Semua orang harus menaati-Ku seluruhnya dan sepenuhnya—inilah ketetapan administratif-Ku. Semua orang di seluruh alam semesta dan ujung-ujung bumi harus memuji dan memuliakan-Ku, karena Akulah Tuhan yang unik itu sendiri, karena Akulah pribadi Tuhan. Tak seorang pun yang mampu mengubah firman dan perkataan-Ku, ucapan dan perbuatan-Ku, karena semua ini adalah milik-Ku, dan ini adalah hal-hal yang telah Kumiliki sejak zaman purbakala dan yang akan ada selama-lamanya.
Dikutip dari "Bab 100, Perkataan Kristus pada Mulanya" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 238
Pekerjaan yang Kurencanakan terus berlanjut tanpa henti. Setelah beralih ke dalam Zaman Kerajaan, dan setelah membawa engkau semua ke dalam kerajaan-Ku sebagai umat-Ku, Aku akan mengajukan tuntutan lain kepadamu; artinya, Aku akan mulai menyebarluaskan di hadapan engkau semua ketetapan yang akan Kugunakan untuk memerintah zaman ini:
Karena engkau semua disebut sebagai umat-Ku, engkau harus dapat memuliakan nama-Ku; yakni menjadi kesaksian di tengah ujian. Jika ada yang mencoba untuk menipu-Ku dan menyembunyikan kebenaran dari-Ku, atau terlibat dalam urusan-urusan yang tidak terpuji di belakang-Ku, orang-orang semacam itu, tanpa terkecuali, akan diusir dan disingkirkan dari rumah-Ku untuk menunggu-Ku menangani mereka. Orang-orang yang telah bersikap tidak setia dan tidak berbakti kepada-Ku di masa lalu, dan yang bangkit lagi saat ini untuk menghakimi-Ku secara terbuka—mereka juga akan diusir dari rumah-Ku. Orang-orang yang adalah umat-Ku harus senantiasa menunjukkan perhatian terhadap beban-Ku serta berusaha mengenal firman-Ku. Hanya orang-orang semacam inilah yang akan Kuberi pencerahan, dan mereka pasti akan hidup di bawah bimbingan dan pencerahan-Ku, tidak pernah mengalami hajaran. Orang-orang yang gagal menunjukkan perhatian terhadap beban-Ku, memusatkan perhatian untuk merencanakan masa depan mereka sendiri—yakni, orang-orang yang perbuatannya tidak bertujuan untuk memuaskan hati-Ku, tetapi malah terus meminta—Aku sama sekali menolak untuk memakai makhluk-makhluk seperti pengemis ini, karena sejak dilahirkan, mereka tidak mengetahui apa arti menunjukkan perhatian terhadap beban-Ku. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki akal sehat; orang-orang semacam ini menderita "kekurangan gizi" pada otak, dan harus pulang untuk mendapatkan "makanan". Aku tidak membutuhkan orang-orang semacam itu. Di antara umat-Ku, setiap orang akan dituntut untuk menganggap mengenal-Ku sebagai tugas wajib yang harus dipenuhi sampai akhir, seperti makan, berpakaian, dan tidur, sesuatu yang tidak pernah dilupakan orang meski hanya sesaat, sehingga pada akhirnya, mengenal-Ku akan menjadi sama familiernya dengan makan—sesuatu yang kaulakukan dengan mudah, dengan terampil. Mengenai firman yang Kuucapkan, setiap kata harus diterima dengan keyakinan penuh dan dicerna sepenuhnya; tidak boleh ada tindakan setengah-setengah yang asal-asalan. Siapa pun yang tidak memperhatikan firman-Ku akan dianggap menentang-Ku secara langsung; siapa pun yang tidak makan firman-Ku, atau tidak berusaha untuk mengetahuinya, akan dianggap tidak memperhatikan-Ku, dan akan langsung diusir dari pintu rumah-Ku. Ini karena, sebagaimana telah Kukatakan dahulu, yang Kuinginkan bukanlah sejumlah besar orang, melainkan keunggulan. Dari antara seratus orang, jika hanya satu orang saja yang dapat mengenal-Ku melalui firman-Ku, maka Aku akan rela membuang semua yang lainnya untuk berfokus mencerahkan dan menerangi yang satu ini. Dari sini engkau dapat memahami bahwa tidak selalu benar bahwa jumlah yang besar saja yang dapat mewujudkan-Ku dan hidup di dalam-Ku. Yang Kuinginkan adalah gandum (meskipun bijinya mungkin tidak penuh) dan bukan lalang (meskipun bijinya cukup penuh untuk dikagumi). Adapun orang-orang yang tidak peduli pada pencarian, tetapi yang malah bersikap malas, mereka harus pergi atas kemauan mereka sendiri; Aku tidak ingin melihat mereka lagi, jangan sampai mereka terus mendatangkan aib bagi nama-Ku.
Dikutip dari "Bab 5, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 239
Karena engkau termasuk di antara orang-orang dalam rumah-Ku, dan karena engkau setia dalam kerajaan-Ku, engkau harus memenuhi standar tuntutan-Ku dalam segala yang kaulakukan. Aku tidak menghendaki engkau sekadar menjadi awan yang melayang, tetapi agar engkau menjadi salju yang berkilauan, memiliki esensinya dan, terlebih lagi, memiliki nilainya. Karena Aku berasal dari tanah yang kudus, Aku tidak seperti bunga teratai, yang hanya memiliki nama tetapi tidak memiliki esensi, karena itu berasal dari lumpur dan bukan tanah yang kudus. Saat surga yang baru turun ke bumi dan bumi yang baru membentang di langit, tepat pada saat itu jugalah Aku secara resmi bekerja di antara manusia. Siapakah di antara umat manusia yang mengenal-Ku? Siapakah yang melihat saat kedatangan-Ku? Siapakah yang telah melihat bahwa Aku tidak hanya memiliki nama, tetapi lebih dari itu, Aku juga memiliki esensi? Aku menyapu awan putih dengan tangan-Ku dan mengamati langit dengan teliti; tak ada apa pun di langit yang tidak diatur oleh tangan-Ku, dan di bawah langit, tak seorang pun yang tidak menyumbangkan upaya kecilnya sendiri demi pencapaian usaha-Ku yang besar. Aku tidak membuat tuntutan yang berat kepada manusia di bumi, karena Aku selalu merupakan Tuhan yang nyata dan karena Aku adalah Yang Mahakuasa yang menciptakan manusia dan mengenal mereka dengan baik. Semua manusia berada di depan mata Yang Mahakuasa. Bagaimana mungkin orang-orang yang berada di sudut-sudut terpencil bumi sekali pun terhindar dari pemeriksaan Roh-Ku? Meskipun manusia "mengenal" Roh-Ku, mereka tetap menyinggung Roh-Ku. Firman-Ku menyingkapkan wajah semua manusia yang buruk rupa, serta menyingkapkan pikiran terdalam mereka, dan membuat segala yang ada di muka bumi menjadi jelas oleh terang-Ku dan jatuh di tengah pemeriksaan-Ku. Namun, meskipun jatuh, hati mereka tidak berani menyimpang jauh dari-Ku. Di antara semua objek ciptaan, siapakah yang tidak mengasihi-Ku sebagai hasil dari perbuatan-Ku? Siapakah yang tidak merindukan-Ku sebagai hasil dari firman-Ku? Pada diri siapakah tidak timbul perasaan keterikatan sebagai hasil dari kasih-Ku? Hanya karena perusakan Iblislah manusia tidak dapat mencapai keadaan yang Kukehendaki. Bahkan standar terendah yang Kukehendaki menimbulkan perasaan waswas dalam diri manusia, apalagi pada masa kini—zaman di mana Iblis merajalela dan sangat sewenang-wenang—atau saat ketika manusia telah sedemikian diinjak-injak oleh Iblis sehingga seluruh tubuh mereka dilumuri dengan kecemaran. Kapankah kegagalan manusia untuk memedulikan hati-Ku sebagai akibat dari kebejatan mereka tidak menyebabkan-Ku berduka? Mungkinkah Aku mengasihani Iblis? Mungkinkah Aku salah dalam kasih-Ku? Ketika manusia tidak menaati-Ku, hati-Ku diam-diam menangis; ketika mereka menentang-Ku, Aku menghajar mereka; ketika mereka diselamatkan oleh-Ku dan dibangkitkan dari kematian, Aku menyediakan makanan bagi mereka dengan sangat teliti; ketika mereka tunduk kepada-Ku, hati-Ku tenang dan Aku segera merasakan perubahan besar di surga dan bumi dan segala sesuatu. Ketika manusia memuji-Ku, bagaimana mungkin Aku tidak menikmatinya? Ketika manusia menjadi kesaksian bagi-Ku dan didapatkan oleh-Ku, bagaimana mungkin Aku tidak memperoleh kemuliaan? Mungkinkah bahwa bagaimanapun manusia bertindak dan berperilaku tidak diatur dan dibekali oleh-Ku? Ketika Aku tidak memberikan petunjuk, manusia bersantai dan berdiam diri; selain itu, di belakang-Ku, mereka terlibat dalam transaksi kotor yang "terpuji" itu. Apakah kaupikir daging yang Kukenakan tidak mengetahui apa pun tentang perbuatan, perilaku, dan perkataanmu? Telah bertahun-tahun Aku menahan angin dan hujan, dan demikian pula Aku telah mengalami kepahitan dunia manusia; tetapi ketika direnungkan lebih dalam, tak ada penderitaan sebesar apa pun yang dapat membuat umat manusia yang kedagingan kehilangan harapan terhadap-Ku, apalagi ada kemanisan apa pun yang dapat membuat manusia yang kedagingan menjadi dingin, putus asa, atau meremehkan-Ku. Apakah kasih manusia untuk-Ku benar-benar terbatas pada ketiadaan penderitaan atau ketiadaan manisnya hidup?
Dikutip dari "Bab 9, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 240
Saat ini, karena Aku telah menuntun engkau semua hingga ke titik ini, Aku telah membuat pengaturan yang sesuai, dan memiliki tujuan-Ku sendiri. Seandainya Aku mengatakan tentang semua itu kepadamu sekarang, apakah engkau semua akan benar-benar mampu memahaminya? Aku sangat mengenal pemikiran dalam pikiran manusia dan keinginan dalam hati manusia: siapakah yang tidak pernah mencari jalan keluar untuk diri mereka sendiri? Siapakah yang tidak pernah memikirkan prospek mereka sendiri? Namun, sekalipun manusia memiliki kecerdasan yang kaya dan memesona, siapakah yang dapat meramalkan bahwa, setelah zaman-zaman yang lalu, zaman sekarang akan menjadi seperti yang sekarang ini? Apakah ini benar-benar hasil dari upaya subjektifmu sendiri? Apakah ini upah bagi ketekunanmu yang tak kenal lelah? Apakah ini tablo indah yang dibayangkan oleh pikiranmu? Jika Aku tidak membimbing seluruh umat manusia, siapakah yang akan mampu memisahkan diri mereka dari pengaturan-Ku dan mencari jalan keluar lain? Apakah imajinasi dan kehendak manusia yang telah membawanya sampai ke saat ini? Banyak orang menjalani hidup mereka tanpa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Apakah ini benar-benar karena kesalahan dalam pemikiran mereka? Banyak hidup manusia dipenuhi dengan kebahagiaan dan kepuasan yang tidak terduga. Apakah ini sebenarnya karena mereka mengharapkan terlalu sedikit? Siapakah dari seluruh umat manusia yang tidak diperhatikan di mata Yang Mahakuasa? Siapakah yang tidak hidup menurut apa yang telah ditentukan dari semula oleh Yang Mahakuasa? Apakah kehidupan dan kematian manusia terjadi karena pilihannya sendiri? Apakah manusia mengendalikan nasibnya sendiri? Banyak orang menginginkan kematian, tetapi kematian menjauh dari mereka; banyak orang ingin menjadi orang yang kuat dalam kehidupan dan takut akan kematian, tetapi tanpa sepengetahuan mereka, hari kematian mereka semakin mendekat, menjerumuskan mereka ke dalam jurang maut; banyak orang menatap ke langit dan menghela napas panjang; banyak orang menangis tersedu-sedu; banyak orang jatuh di tengah ujian; dan banyak orang menjadi tawanan pencobaan. Meskipun Aku tidak menampakkan diri secara langsung agar manusia dapat melihat-Ku secara jelas, banyak orang takut melihat wajah-Ku, sangat takut bahwa Aku akan membunuh mereka, bahwa Aku akan menghabisi mereka. Apakah manusia benar-benar mengenal-Ku, atau tidak? Tak seorang pun bisa memastikannya. Bukankah demikian? Engkau semua takut akan Aku dan hajaran-Ku, tetapi engkau juga berdiri dan secara terbuka menentang-Ku serta menjatuhkan penghakiman atas-Ku. Bukankah ini keadaan yang sebenarnya? Manusia tidak pernah mengenal-Ku karena dia belum pernah melihat wajah-Ku atau mendengar suara-Ku. Oleh karena itu, meskipun Aku berada dalam hati manusia, adakah seseorang yang di dalam hatinya Aku tidak kabur dan tidak jelas? Adakah seseorang yang di dalam hatinya Aku benar-benar jelas? Aku tidak menginginkan mereka yang adalah umat-Ku juga melihat-Ku secara samar dan kabur, dan karena itu Aku memulai pekerjaan besar ini.
Aku secara diam-diam datang ke antara manusia, dan kemudian Aku secara diam-diam pergi. Adakah orang yang pernah melihat-Ku? Apakah matahari mampu melihat-Ku karena nyala apinya yang membara? Apakah bulan mampu melihat-Ku karena kemilau sinarnya? Dapatkah gugusan bintang melihat-Ku karena tempat mereka di angkasa? Ketika Aku datang, manusia tidak mengetahuinya, dan segala sesuatunya tetap tidak mengetahui, dan ketika Aku pergi, manusia tetap tidak menyadarinya. Siapakah yang mampu memberi kesaksian tentang-Ku? Mungkinkah pujian manusia di bumi? Mungkinkah bunga bakung yang bermekaran di alam bebas? Apakah burung yang terbang di langit? Apakah singa yang mengaum di pegunungan? Tak seorang pun mampu sepenuhnya memberi kesaksian tentang-Ku! Tak seorang pun mampu melakukan pekerjaan yang akan Kulakukan! Bahkan jika mereka melakukan pekerjaan ini, apa dampak yang akan dihasilkannya? Setiap hari Aku mengamati setiap tindakan banyak orang, dan setiap hari Aku menyelidiki hati dan pikiran banyak orang; belum pernah ada orang yang lolos dari penghakiman-Ku, dan belum pernah ada orang yang melepaskan diri dari kenyataan penghakiman-Ku. Aku berdiri mengatasi langit dan melihat ke kejauhan: tak terhitung banyaknya orang yang telah dihabisi oleh-Ku, tetapi, demikian juga, tak terhitung banyaknya orang yang hidup di tengah belas kasihan dan kasih setia-Ku. Bukankah engkau semua juga hidup dalam keadaan seperti itu?
Dikutip dari "Bab 11, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 241
Di bumi, Akulah Tuhan yang nyata itu sendiri yang tinggal di hati manusia; di surga, Akulah Penguasa atas semua ciptaan. Aku telah mendaki gunung dan mengarungi sungai-sungai, dan Aku telah berjalan keluar masuk dari antara umat manusia. Siapakah yang berani secara terbuka menentang Tuhan yang nyata itu sendiri? Siapakah yang berani melepaskan diri dari kedaulatan Yang Mahakuasa? Siapakah yang berani menyatakan bahwa Aku, tidak diragukan lagi, berada di surga? Selain itu, siapakah yang berani menyatakan bahwa Aku tak terbantahkan di bumi? Tak seorang pun di antara seluruh umat manusia yang mampu menjelaskan secara terperinci tempat-tempat di mana Aku tinggal. Mungkinkah setiap kali Aku berada di surga, Aku adalah Tuhan yang supernatural itu sendiri, dan bahwa setiap kali Aku berada di bumi, Aku adalah Tuhan yang nyata itu sendiri? Tentu saja apakah Aku adalah Tuhan yang nyata itu sendiri atau bukan tidak dapat ditentukan oleh keberadaan-Ku sebagai Penguasa atas seluruh ciptaan, atau ditentukan oleh kenyataan bahwa Aku mengalami penderitaan di dunia manusia, bukan? Jika demikian halnya, bukankah itu berarti bahwa manusia sungguh bodoh dan sama sekali tidak memiliki harapan? Aku berada di surga, tetapi Aku juga berada di bumi; Aku berada di antara objek ciptaan yang tak terhitung banyaknya, dan juga di di antara banyak orang. Manusia dapat menyentuh-Ku setiap hari; selain itu, mereka dapat melihat-Ku setiap hari. Sejauh menyangkut umat manusia, Aku sepertinya terkadang tersembunyi dan terkadang terlihat; aku sepertinya benar-benar ada, tetapi juga sepertinya tidak ada. Dalam diri-Ku terdapat misteri yang tak terselami umat manusia. Seolah-olah semua manusia sedang melihat-Ku dengan teliti melalui mikroskop untuk menemukan lebih banyak lagi misteri dalam diri-Ku, dengan cara itu berharap dapat menghapuskan perasaan tidak nyaman dalam hati mereka. Namun, sekalipun mereka menggunakan sinar-X, bagaimana mungkin umat manusia mampu menyingkapkan rahasia yang ada pada-Ku?
Pada saat ketika umat-Ku, sebagai hasil dari pekerjaan-Ku, memperoleh kemuliaan bersama dengan-Ku, sarang si naga merah yang sangat besar akan terbongkar, semua lumpur dan kotoran akan tersapu bersih, dan semua air yang tercemar, yang terkumpul selama bertahun-tahun yang tak terhitung lamanya, akan mengering dalam api-Ku yang menyala-nyala, lalu musnah. Setelah itu, si naga merah yang sangat besar itu akan binasa dalam lautan api dan belerang. Apakah engkau semua sungguh-sungguh mau untuk tetap berada di bawah pemeliharaan-Ku yang penuh kasih sehingga tidak direnggut oleh naga itu? Apakah engkau semua benar-benar membenci siasatnya yang curang? Siapakah yang mampu menjadi kesaksian yang kuat bagi-Ku? Demi nama-Ku, demi Roh-Ku, demi seluruh rencana pengelolaan-Ku—siapakah yang dapat mempersembahkan segenap kekuatan mereka? Saat ini, ketika kerajaan berada di dunia manusia, adalah saat di mana Aku telah datang secara pribadi di antara umat manusia. Jika tidak demikian, adakah orang yang dapat dengan berani pergi ke medan perang atas nama-Ku tanpa rasa gentar? Agar kerajaan itu dapat terbentuk, supaya hati-Ku menjadi puas, dan selain itu, agar hari-Ku dapat datang, sehingga saatnya akan tiba ketika banyak sekali benda ciptaan terlahir kembali dan bertumbuh secara melimpah, sehingga manusia dapat diselamatkan dari lautan penderitaan mereka, agar hari esok akan datang, dan agar itu menjadi menakjubkan, serta mekar dan berkembang dan, terlebih lagi, agar kegembiraan masa depan dapat terwujud, seluruh umat manusia berjuang dengan segenap kekuatan mereka, tidak menyisakan apa pun dalam mengorbankan diri mereka bagi-Ku. Bukankah ini pertanda bahwa kemenangan sudah menjadi milik-Ku? Bukankah itu adalah pertanda selesainya rencana-Ku?
Semakin manusia hidup pada akhir zaman, semakin mereka akan merasakan kehampaan dunia, dan semakin sedikit keberanian yang akan mereka miliki untuk menjalani kehidupan. Karena alasan ini, tak terhitung banyaknya orang yang telah mati dalam kekecewaan, tak terhitung banyaknya orang yang merasa kecewa dalam pencarian mereka, dan tak terhitung banyaknya orang lain yang menderita karena dimanipulasi oleh tangan Iblis. Aku telah menyelamatkan begitu banyak orang dan mendukung begitu banyak dari mereka, dan, kerapkali, ketika manusia telah kehilangan terang, Aku memindahkan mereka kembali ke tempat terang sehingga mereka dapat mengenal-Ku di dalam terang, dan menikmati diri-Ku di tengah kebahagiaan. Karena datangnya terang-Ku, tumbuhlah kasih yang kuat dalam hati orang-orang yang berdiam dalam kerajaan-Ku, karena Akulah Tuhan untuk dicintai manusia—Tuhan yang kepada-Nya umat manusia berpegang erat dalam keterikatan yang manis—dan mereka dipenuhi dengan kesan yang tak kunjung hilang akan sosok-Ku. Namun, kesimpulannya, tak seorang pun yang memahami apakah ini adalah pekerjaan Roh atau fungsi daging. Manusia membutuhkan waktu seumur hidup hanya untuk mengalami satu hal ini secara terperinci. Manusia tidak pernah membenci-Ku di lubuk hatinya; sebaliknya, mereka berpegang erat kepada-Ku di kedalaman roh mereka. Hikmat-Ku membangkitkan kekaguman mereka, keajaiban yang Kulakukan adalah sesuatu yang indah bagi mata mereka, dan firman-Ku membingungkan pikirannya, tetapi mereka sangat menghargai firman-Ku. Realitas-Ku membuat manusia bingung, tercengang dan tertegun, tetapi mereka mau menerima semuanya. Bukankah ini justru adalah keadaan manusia sebagaimana mereka sebenarnya?
Dikutip dari "Bab 15, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 242
1. Manusia tidak boleh membesarkan atau meninggikan dirinya sendiri. Dia harus menyembah dan meninggikan Tuhan.
2. Lakukan segala sesuatu yang bermanfaat bagi pekerjaan Tuhan dan bukan hal yang merugikan kepentingan pekerjaan Tuhan. Pertahankan nama Tuhan, kesaksian Tuhan, dan pekerjaan Tuhan.
3. Uang, benda-benda materi, dan semua harta benda di rumah Tuhan adalah persembahan yang harus manusia berikan. Persembahan ini hanya boleh dinikmati oleh pendeta dan Tuhan, karena persembahan manusia adalah untuk kesenangan Tuhan. Tuhan hanya membagi persembahan ini dengan pendeta, dan tidak ada orang lain yang memenuhi syarat atau berhak menikmati sedikit pun dari persembahan. Semua persembahan manusia (termasuk uang dan benda-benda materi yang dapat dinikmati) diberikan kepada Tuhan, bukan kepada manusia, sehingga barang-barang ini tidak boleh dinikmati oleh manusia; jika manusia menikmatinya, itu berarti Dia mencuri persembahan. Siapa pun yang melakukan ini adalah seorang Yudas, karena, selain menjadi seorang pengkhianat, Yudas juga mengambil tanpa izin apa yang ditaruh dalam kantong uang.
4. Manusia memiliki watak yang rusak dan selain itu, Dia memiliki emosi-emosi. Oleh karena itu, sangat dilarang bagi dua orang jemaat yang berlainan jenis kelamin untuk bekerja bersama-sama tanpa didampingi ketika melayani Tuhan. Siapa pun yang ketahuan melakukannya akan dikeluarkan, tanpa pengecualian.
5. Jangan menghakimi Tuhan atau mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan secara asal-asalan. Lakukan seperti yang seharusnya dilakukan manusia, dan berbicara sebagaimana seharusnya manusia berbicara, dan jangan melampaui atau melanggar batasmu. Jagalah lidahmu dan berhati-hatilah di mana engkau melangkah, untuk menghindari melakukan apa pun yang menyinggung watak Tuhan.
6. Lakukan apa yang seharusnya dilakukan manusia, dan laksanakan kewajibanmu, serta penuhi tanggung jawabmu, serta pertahankan tugasmu. Karena kaupercaya kepada Tuhan, engkau harus memberikan kontribusimu untuk pekerjaan Tuhan; jika tidak, maka engkau tidak layak untuk makan dan minum firman Tuhan, dan tidak layak untuk hidup dalam rumah Tuhan.
7. Dalam pekerjaan dan urusan gereja, selain menaati Tuhan, ikuti instruksi dari orang yang dipakai oleh Roh Kudus dalam segala hal. Bahkan pelanggaran sekecil apa pun tak dapat diterima. Bersikaplah mutlak dalam kepatuhanmu, dan jangan menganalisis benar atau salah; apa yang benar atau salah tidak ada kaitannya denganmu. Engkau hanya harus memusatkan perhatianmu dengan ketaatan penuh.
8. Orang yang percaya kepada Tuhan harus menaati Tuhan dan menyembah-Nya. Jangan meninggikan atau memuja orang lain; Jangan menempatkan Tuhan di urutan pertama, orang yang kaupuja di urutan kedua, dan dirimu sendiri di urutan ketiga. Tak seorang pun boleh memiliki tempat di hatimu, dan engkau tidak boleh menganggap orang—terutama mereka yang kauhormati—sejajar dengan Tuhan, atau setara dengan-Nya. Ini tidak bisa ditoleransi oleh Tuhan.
9. Pusatkan pikiranmu pada pekerjaan gereja. Kesampingkan prospek dagingmu sendiri, bersikaplah tegas terhadap masalah-masalah keluarga, abdikan dirimu dengan sepenuh hati pada pekerjaan Tuhan, dan tempatkanlah pekerjaan Tuhan di urutan pertama dan kehidupanmu sendiri di urutan kedua. Inilah kepatutan orang kudus.
10. Kerabat yang tidak beriman (anak, suami atau istrimu, saudara perempuanmu atau orangtuamu, dan lain sebagainya) tidak boleh dipaksa masuk ke gereja. Rumah Tuhan tidak kekurangan jemaat, dan tidak perlu menambah jemaatnya dengan orang yang tidak ada gunanya. Semua orang yang tidak dengan senang hati percaya tidak boleh dibawa masuk ke dalam gereja. Ketetapan ini ditujukan kepada semua orang. Engkau harus memeriksa, mengawasi, dan mengingatkan satu sama lain tentang masalah ini, dan tak seorang pun yang boleh melanggarnya. Bahkan ketika kerabat yang tidak beriman dengan enggan masuk ke gereja, mereka tidak boleh diberi buku-buku atau diberi nama yang baru; orang-orang semacam itu bukanlah bagian dari keluarga Tuhan, dan masuknya mereka ke dalam gereja harus dihentikan dengan cara apa pun yang diperlukan. Jika masalah datang ke gereja karena adanya serangan Iblis, maka engkau sendiri akan dikeluarkan atau engkau akan dikenakan pembatasan-pembatasan. Singkatnya, setiap orang memiliki tanggung jawab dalam masalah ini, meskipun demikian, engkau tidak boleh sembrono, atau menggunakannya untuk menyelesaikan dendam pribadi.
dari "Sepuluh Ketetapan Administratif yang Harus Ditaati Umat Pilihan Tuhan pada Zaman Kerajaan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 243
Orang harus mematuhi sekian banyak tugas yang harus mereka laksanakan. Inilah yang harus orang-orang patuhi, dan inilah yang harus mereka lakukan. Biarkan Roh Kudus melakukan apa yang harus dilakukan Roh Kudus; manusia tidak boleh mengambil bagian di dalamnya. Manusia harus melakukan apa yang harus dilakukan manusia, yang tidak ada kaitannya dengan Roh Kudus. Itu tak lain adalah hal yang harus dilakukan manusia, dan harus dipatuhi sebagai perintah, sama seperti kepatuhan terhadap hukum Taurat dalam Perjanjian Lama. Meskipun sekarang bukan lagi Zaman Hukum Taurat, masih banyak firman yang harus dipatuhi yang sejenis dengan firman yang diucapkan pada Zaman Hukum Taurat. Firman ini tidak dilakukan semata-mata dengan bergantung pada jamahan Roh Kudus, melainkan, itu merupakan sesuatu yang harus dipatuhi manusia. Contohnya: Engkau tidak boleh menilai pekerjaan Tuhan yang nyata. Engkau tidak boleh menentang orang yang tentangnya Tuhan memberi kesaksian. Di hadapan Tuhan, engkau harus tahu diri dan tidak boleh bersikap kurang ajar. Engkau harus berhati-hati dalam berbicara, serta perkataan dan tindakan-tindakanmu haruslah mengikuti pengaturan orang yang tentangnya Tuhan memberi kesaksian. Engkau harus menghormati kesaksian Tuhan. Engkau tidak boleh mengabaikan pekerjaan Tuhan dan firman yang keluar dari mulut-Nya. Engkau tidak boleh menirukan nada suara dan tujuan perkataan Tuhan. Secara lahiriah, engkau tidak boleh melakukan apa pun yang jelas-jelas menentang orang yang tentangnya Tuhan memberi kesaksian. Dan seterusnya. Hal-hal inilah yang harus dipatuhi setiap orang. Pada setiap zaman, Tuhan menetapkan banyak aturan yang sama dengan hukum Taurat yang harus dipatuhi oleh manusia. Melalui ini, Tuhan membatasi watak manusia dan mengamati ketulusannya. Misalnya, renungkanlah firman "Hormatilah ayah dan ibumu" dari zaman Perjanjian Lama. Firman ini tidak berlaku pada zaman sekarang; pada zaman itu, firman ini hanya membatasi beberapa watak lahiriah manusia, itu digunakan untuk menunjukkan ketulusan kepercayaan manusia kepada Tuhan, dan sebagai tanda dari orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Walaupun sekarang ini adalah Zaman Kerajaan, masih banyak aturan yang harus manusia patuhi. Aturan masa lampau tidak berlaku; dan zaman sekarang ini ada lebih banyak penerapan yang lebih sesuai untuk manusia lakukan, dan yang diperlukan. Penerapan-penerapan itu tidak melibatkan pekerjaan Roh Kudus dan harus dilakukan oleh manusia.
Pada Zaman Kasih Karunia, banyak penerapan Zaman Hukum Taurat ditiadakan karena hukum-hukum ini tidak efektif terutama bagi pekerjaan pada waktu itu. Setelah hukum-hukum ini ditiadakan, banyak penerapan yang sesuai dengan zaman ini diberlakukan, dan yang menjadi berbagai aturan yang berlaku pada zaman sekarang. Ketika Tuhan zaman sekarang datang, aturan-aturan lama ini diabaikan dan tidak lagi diwajibkan untuk dipatuhi, dan banyak penerapan yang sesuai dengan pekerjaan saat ini diberlakukan. Pada zaman sekarang, penerapan-penerapan ini bukan merupakan aturan, melainkan bertujuan mencapai suatu dampak; semua itu cocok untuk zaman sekarang—di masa depan, mungkin semua itu akan menjadi aturan. Ringkasnya, engkau harus melakukan apa yang menghasilkan buah bagi pekerjaan zaman sekarang. Jangan khawatirkan hari esok: yang dilakukan sekarang adalah untuk sekarang. Mungkin besok akan ada penerapan yang lebih baik yang harus kaulakukan—namun jangan terlalu memuusingkan hal itu. Sebaliknya, lakukan saja apa yang harus dilakukan sekarang agar terhindar dari tindakan menentang Tuhan. Pada zaman sekarang, tidak ada yang lebih penting bagi manusia selain melakukan hal berikut ini: engkau tidak boleh mencoba menipu Tuhan yang berdiri di hadapanmu, atau menyembunyikan apa pun dari-Nya. Janganlah engkau mengucapkan perkataan kotor atau congkak di hadapan Tuhan yang berdiri di hadapanmu. Janganlah engkau menipu Tuhan yang ada di hadapanmu dengan ucapan manis dan muluk untuk mendapatkan kepercayaan-Nya. Jangan pernah bertindak tidak hormat di hadapan Tuhan. Engkau harus menaati segala perkataan yang keluar dari mulut Tuhan, dan tidak boleh menentang, melawan, atau membantah firman-Nya. Jangan pula menafsirkan sesuka hatimu firman yang keluar dari mulut Tuhan. Jagalah lidahmu demi menghindarkan dirimu dari menjadi mangsa siasat curang orang fasik. Jagalah langkah kakimu demi menghindarkan diri dari melanggar batas yang telah Tuhan tetapkan bagimu. Jika engkau melanggar batas, ini akan menyebabkanmu berdiri di posisi Tuhan dan mengucapkan perkataan yang sombong dan congkak, dan dengan demikian engkau akan dibenci Tuhan. Jangan sembarangan menyebarluaskan perkataan yang keluar dari mulut Tuhan, agar engkau tidak diolok-olok orang lain dan dipermalukan Iblis. Engkau harus menaati semua pekerjaan Tuhan zaman sekarang. Sekalipun engkau tidak memahaminya, jangan membuat penilaian atasnya; yang dapat kaulakukan adalah mencari dan bersekutu. Tak seorang pun boleh melanggar posisi Tuhan yang semula. Tidak ada yang dapat kaulakukan selain melayani Tuhan zaman sekarang dari posisi manusia. Engkau tidak boleh mengajari Tuhan zaman sekarang dari posisi manusia—melakukan itu adalah kesesatan. Tak seorang pun boleh berdiri di posisi orang yang tentangnya Tuhan memberi kesaksian; dalam perkataan, tindakan, dan pikiranmu yang terdalam, engkau harus berdiri di posisi manusia. Hal ini harus dipatuhi, ini adalah tanggung jawab manusia, dan tak seorang pun boleh mengubahnya, mencoba mengubahnya berarti pelanggaran terhadap ketetapan administratif. Hal ini harus diingat oleh semua orang.
Dikutip dari "Perintah-Perintah Zaman Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 244
Ada banyak hal yang Kuharap engkau semua capai, tetapi tidak semua tindakanmu, tidak semua tentang hidupmu, yang mampu memenuhi apa yang Kuminta, jadi Aku tidak punya pilihan selain langsung menyampaikannya dan menjelaskan kehendak-Ku kepada engkau semua. Berhubung kemampuanmu untuk membedakan lemah dan penghargaanmu pun sama lemahnya, engkau semua hampir-hampir sama sekali tidak mengetahui watak dan hakikat-Ku—dan dengan demikian adalah hal yang mendesak bagi-Ku untuk memberitahukan semuanya kepadamu. Seberapa banyak pun engkau memahami sebelumnya, terlepas dari apakah engkau ingin memahami masalah-masalah ini atau tidak, Aku harus tetap harus menjelaskannya kepada engkau semua secara terperinci. Masalah-masalah ini tidak sepenuhnya asing bagimu, tetapi engkau semua sepertinya sangat kurang memahami ataupun terbiasa, dengan makna yang terkandung di dalamnya. Banyak dari antaramu hanya memiliki pemahaman yang samar, dan sebagian saja serta tidak utuh. Untuk membantumu melakukan kebenaran dengan lebih baik—melakukan firman-Ku dengan lebih baik—menurut-Ku inilah masalah-masalah yang harus pertama-tama dan terutama engkau semua pahami. Jika tidak, imanmu akan tetap samar-samar, munafik, dan penuh dengan perangkap agamawi. Jika engkau tidak memahami watak Tuhan, maka mustahil bagimu untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya kaulakukan bagi Dia. Jika engkau tidak mengenal hakikat Tuhan, maka mustahil bagimu memiliki rasa hormat dan takut akan Dia; sebaliknya, hanya akan ada ketidakpedulian dan pengingkaran yang sembrono, dan selain itu, penghujatan yang tidak dapat diperbaiki. Walaupun memahami watak Tuhan memang penting, dan mengenal hakikat Tuhan tidak boleh diabaikan, tak seorang pun yang pernah memeriksa dan menyelidiki secara menyeluruh ke dalam masalah-masalah ini. Jelas sekali terlihat bahwa engkau semua telah menolak ketetapan administratif yang telah Kunyatakan. Jika engkau semua tidak memahami watak Tuhan, maka kemungkinan besar engkau akan menyinggung watak-Nya. Menyinggung watak-Nya sama saja dengan membangkitkan murka Tuhan itu sendiri, di mana hasil akhir dari tindakanmu adalah pelanggaran terhadap ketetapan administratif. Sekarang engkau seharusnya menyadari bahwa apabila engkau mengetahui hakikat Tuhan, engkau juga dapat memahami watak-Nya—dan apabila engkau memahami watak-Nya, engkau juga akan memahami ketetapan administratif. Tentu saja, banyak dari yang terkandung di dalam ketetapan administratif menyentuh watak Tuhan, tetapi tidak semua watak-Nya diungkapkan di dalam ketetapan administratif; karena itu, engkau semua harus melangkah lebih jauh lagi dalam mengembangkan pemahamanmu akan watak Tuhan.
Dikutip dari "Sangatlah Penting untuk Memahami Watak Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 245
Watak Tuhan adalah topik yang sepertinya sangat abstrak bagi setiap orang dan, terlebih lagi, adalah topik yang tidak mudah diterima setiap orang, karena watak-Nya tidak seperti kepribadian manusia. Tuhan juga memiliki emosi-Nya sendiri seperti sukacita, kemarahan, kesedihan, dan kebahagiaan, tetapi semua emosi ini berbeda dengan emosi manusia. Tuhan adalah siapa Dia dan Dia memiliki apa yang dimiliki-Nya. Semua yang diungkapkan dan dinyatakan-Nya merupakan representasi dari hakikat-Nya dan identitas-Nya. Siapa Dia dan apa yang dimiliki-Nya, serta hakikat-Nya dan identitas-Nya, adalah hal-hal yang tak dapat digantikan oleh manusia mana pun. Watak-Nya meliputi kasih-Nya kepada manusia, penghiburan bagi manusia, kebencian terhadap manusia, dan terlebih lagi, pemahaman yang menyeluruh mengenai umat manusia. Namun, kepribadian manusia bisa saja optimis, riang, atau tanpa perasaan. Watak Tuhan adalah watak yang dimiliki oleh Sang Penguasa segala sesuatu dan seluruh makhluk hidup, watak yang dimiliki oleh Tuhan atas segala ciptaan. Watak-Nya merepresentasikan kehormatan, kuasa, kemuliaan, kebesaran, dan yang terutama, keagungan. Watak-Nya adalah lambang otoritas, lambang segala sesuatu yang benar, lambang segala sesuatu yang indah dan baik. Bahkan, ini adalah lambang Dia yang tidak bisa[a] dikalahkan atau diserang oleh kegelapan dan kekuatan musuh mana pun, dan juga lambang diri-Nya yang tidak bisa disinggung (serta tidak membiarkan diri-Nya disinggung)[b] oleh makhluk ciptaan mana pun. Watak-Nya adalah lambang kekuasaan yang tertinggi. Tak ada orang atau orang-orang yang bisa atau boleh mengganggu pekerjaan Tuhan atau watak-Nya. Namun, kepribadian manusia tidaklah lebih daripada sekadar simbol superioritas manusia yang sedikit melebihi binatang. Manusia di dalam dan dari dirinya sendiri tidak memiliki otoritas, otonomi, atau kemampuan untuk melampaui dirinya sendiri, tetapi dalam hakikatnya adalah makhluk yang gemetar ketakutan di bawah kendali segala macam orang, peristiwa, dan hal-hal lainnya. Sukacita Tuhan ada karena keberadaan dan munculnya kebenaran dan terang, karena kehancuran kegelapan dan kejahatan. Dia senang membawa terang dan kehidupan yang baik bagi umat manusia; sukacita-Nya adalah sukacita yang benar, lambang dari keberadaan segala sesuatu yang positif, dan terlebih lagi, lambang keberuntungan. Murka Tuhan bangkit karena bahaya yang ditimbulkan oleh keberadaan dan campur tangan ketidakadilan atas umat-Nya, karena keberadaan kejahatan dan kegelapan, karena keberadaan hal-hal yang menyingkirkan kebenaran, dan terlebih lagi, karena keberadaan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang baik dan indah. Murka-Nya adalah lambang bahwa segala sesuatu yang negatif tidak ada lagi dan bahkan terlebih lagi, itu adalah lambang kekudusan-Nya. Kesedihan Tuhan disebabkan oleh umat manusia, yang kepadanya Dia telah memiliki pengharapan, tetapi yang telah jatuh ke dalam kegelapan, karena pekerjaan yang dilakukan-Nya bagi manusia tidak memberikan hasil sesuai dengan harapan-Nya, dan karena umat manusia yang dikasihi-Nya itu tidak semuanya bisa hidup dalam terang. Tuhan merasa sedih kepada umat manusia yang tak berdosa, kepada orang yang jujur tetapi bebal, dan kepada orang yang baik tetapi tidak memiliki pandangannya sendiri. Kesedihan-Nya adalah lambang kebaikan-Nya dan belas kasihan-Nya, lambang keindahan dan kebaikan. Kebahagiaan-Nya, tentu saja, berasal dari mengalahkan musuh-musuh-Nya dan mendapatkan ketulusan dari manusia. Selain itu, kebahagiaan Tuhan berasal dari pengusiran dan penhancuran seluruh kekuatan musuh, dan karena umat manusia menerima kehidupan yang baik dan damai. Kebahagiaan Tuhan tidak sama dengan sukacita manusia; sebaliknya, ini adalah perasaan mengumpulkan buah-buah yang baik, perasaan yang bahkan lebih besar daripada sukacita. Kebahagiaan-Nya adalah lambang terbebasnya umat manusia dari penderitaan mulai saat ini dan seterusnya, dan lambang manusia memasuki dunia terang. Di sisi lain, emosi manusia semuanya bangkit demi kepentingan diri mereka sendiri, bukan demi kebenaran, terang, atau apa yang indah, apalagi demi kasih karunia yang dianugerahkan oleh surga. Emosi manusia itu egois dan merupakan milik dunia kegelapan. Emosi manusia tidak muncul demi kehendak Tuhan, apalagi demi rencana-Nya, dan karena itulah manusia dan Tuhan tidak bisa dibicarakan secara bersamaan. Tuhan selamanya tertinggi dan selamanya mulia, sedangkan manusia selamanya rendah dan tidak berharga. Ini karena Tuhan selamanya berkorban dan menyerahkan diri-Nya sendiri bagi umat manusia; sedangkan manusia selamanya hanya mengambil dan berjuang demi dirinya sendiri. Tuhan selamanya bersusah payah demi kelangsungan hidup umat manusia, tetapi manusia tidak pernah bersumbangsih apa pun demi terang atau untuk kebenaran. Sekalipun manusia berupaya selama beberapa waktu, upaya itu tidak sanggup menahan satu hantaman pun, karena upaya manusia selalu demi dirinya sendiri dan bukan untuk orang lain. Manusia selalu egois, sedangkan Tuhan selamanya tidak pernah mementingkan diri sendiri. Tuhan adalah sumber segala sesuatu yang adil, baik, dan indah, sedangkan manusia adalah pihak yang berhasil melakukan dan mewujudkan segala keburukan dan kejahatan. Tuhan tidak akan pernah mengubah hakikat-Nya yang adalah kebenaran dan keindahan, tetapi manusia sangat mampu, kapan pun dan dalam situasi apa pun, mengkhianati kebenaran dan menyimpang jauh dari Tuhan.
Dikutip dari "Sangatlah Penting untuk Memahami Watak Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Catatan kaki:
a. Dalam naskah aslinya tertulis "ini adalah simbol ketidakmampuan untuk ..."
b. Dalam naskah aslinya tertulis "juga merupakan simbol ketidakmampuan untuk disinggung (dan tidak membiarkan diri disinggung)."
Firman Tuhan Harian: Kutipan 246
Setiap kalimat yang Kuucapkan mengandung watak Tuhan di dalamnya. Engkau semua sebaiknya merenungkan firman-Ku dengan saksama, dan engkau semua pasti akan mendapatkan keuntungan besar dari firman-Ku. Hakikat Tuhan sangat sulit untuk dipahami, tetapi Aku yakin bahwa engkau semua setidaknya memiliki beberapa gagasan mengenai watak Tuhan. Maka, Aku berharap bahwa engkau akan memiliki lebih banyak hal yang telah kaulakukan yang tidak menyinggung watak Tuhan untuk kautunjukkan kepada-Ku. Barulah Aku akan merasa tenang. Contohnya, jagalah agar Tuhan selalu ada di dalam hatimu. Ketika engkau bertindak, bertindaklah sesuai dengan firman-Nya. Carilah kehendak-Nya dalam segala hal, dan jangan lakukan hal yang tidak menghormati dan mempermalukan Tuhan. Apalagi kalau engkau tidak memikirkan Tuhan dan berusaha mengisi kekosongan yang kelak akan timbul di hatimu. Jika engkau melakukan hal ini, engkau pasti akan menyinggung watak Tuhan. Sekali lagi, seandainya engkau tidak membuat pernyataan atau keluhan yang menghujat terhadap Tuhan di sepanjang hidupmu, dan sekali lagi, seandainya engkau mampu melaksanakan dengan benar segala sesuatu yang telah Tuhan percayakan kepadamu dan juga tunduk kepada segala firman-Nya di sepanjang hidupmu, maka engkau semua pasti akan menghindari pelanggaran terhadap ketetapan administratif. Contohnya, seandainya engkau pernah berkata: "Mengapa aku tidak berpikir bahwa Dia adalah Tuhan?" "Menurutku semua firman ini tidak lebih daripada sedikit pencerahan dari Roh Kudus," "Menurut pendapatku, tidak semua hal yang Tuhan lakukan pasti benar," "Kemanusiaan Tuhan tidaklah lebih hebat dari kemanusiaanku," "Firman Tuhan sama sekali tidak bisa dipercaya," atau komentar-komentar menghakimi lainnya, maka Aku menasihatimu untuk lebih sering mengaku dosa dan bertobat. Jika tidak, engkau tidak akan pernah memperoleh kesempatan untuk diampuni, karena engkau semua bukan menyinggung seorang manusia, tetapi menyinggung Tuhan itu sendiri. Engkau mungkin mengira bahwa engkau hanya menghakimi seorang manusia, tetapi Roh Tuhan tidak menganggapnya demikian. Sikapmu yang tidak menghormati daging-Nya sama saja dengan tidak menghormati-Nya. Dengan demikian, bukankah engkau telah menyinggung watak Tuhan? Engkau harus ingat bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh Roh Tuhan dilakukan untuk melindungi pekerjaan-Nya di dalam daging dan agar pekerjaan ini terlaksana dengan baik. Jika engkau semua mengabaikan hal ini, maka Kukatakan bahwa engkau adalah orang yang tidak akan pernah bisa berhasil dalam memercayai Tuhan, karena engkau telah membangkitkan murka Tuhan, Dia akan menggunakan hukuman yang pantas untuk memberimu pelajaran.
Mengenal hakikat Tuhan bukanlah masalah sepele. Engkau harus memahami watak-Nya. Dengan cara ini, engkau akan, secara berangsur-angsur dan tanpa sadar, mulai mengenal hakikat Tuhan. Ketika engkau telah masuk ke dalam pengenalan ini, engkau akan mendapati dirimu melangkah ke dalam keadaan yang lebih tinggi dan lebih indah. Pada akhirnya, engkau akan mulai merasa malu akan jiwamu yang amat buruk, dan terlebih lagi, akan merasa tidak ada tempat lagi untuk bersembunyi dari rasa malumu. Pada saat itu, akan semakin sedikit perilakumu yang menyinggung watak Tuhan, hatimu akan makin mendekat kepada hati Tuhan, dan secara berangsur-angsur kasih kepada Dia akan bertumbuh di dalam hatimu. Ini adalah tanda umat manusia sedang memasuki keadaan yang indah. Namun sampai saat ini, engkau semua belum mencapai hal ini. Sementara engkau semua sibuk hilir mudik demi kepentingan nasibmu, siapa yang masih memiliki keinginan untuk berusaha mengenal hakikat Tuhan? Jika hal ini terus berlanjut, engkau semua tanpa sadar akan melakukan pelanggaran terhadap ketetapan administratif, karena engkau semua terlalu sedikit memahami watak Tuhan. Jadi, bukankah apa yang engkau semua lakukan sekarang sebenarnya sedang meletakkan dasar bagi pelanggaran-pelanggaranmu terhadap watak Tuhan? Permintaan-Ku agar engkau semua memahami watak Tuhan tidaklah terlepas dari pekerjaan-Ku. Karena jika engkau semua sering kali melanggar ketetapan administratif, siapa di antaramu yang bisa lolos dari hukuman? Bukankah itu berarti pekerjaan-Ku akan menjadi sia-sia belaka? Karena itu, Aku tetap meminta bahwa, selain mencermati setiap detail perilakumu sendiri, engkau harus waspada dengan langkah-langkah yang kauambil. Ini akan menjadi tuntutan yang lebih tinggi yang Kuminta darimu, dan Aku berharap bahwa engkau semua akan mempertimbangkannya dengan saksama serta sungguh-sungguh memperhatikannya. Apabila tiba saatnya ketika tindakan-tindakanmu membangkitkan murka-Ku dengan hebat, maka engkau semua sendirilah yang harus memperhitungkan akibatnya, dan tidak akan ada orang lain yang akan menanggung hukuman itu untuk menggantikanmu.
Dikutip dari "Sangatlah Penting untuk Memahami Watak Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 247
Orang-orang mengatakan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang adil, dan selama manusia mengikuti Dia sampai akhir, Dia pasti akan bersikap adil kepada manusia, sebab Dialah Yang Mahabenar. Jika manusia mengikuti Dia sampai akhir, bisakah Dia membuang manusia? Aku tidak memihak terhadap semua orang dan menghakimi semua orang dengan watak-Ku yang benar, tetapi ada beberapa syarat yang sesuai dengan persyaratan yang kutuntut dari manusia, dan apa yang Kutuntut itu harus dilaksanakan oleh semua orang, siapa pun mereka. Aku tidak peduli tentang kualifikasimu, atau sudah berapa lama engkau memilikinya; yang Kupedulikan hanyalah apakah engkau berjalan di jalan-Ku, dan apakah engkau mengasihi dan haus akan kebenaran. Jika engkau tidak memiliki kebenaran, dan justru mempermalukan nama-Ku, serta tidak bertindak sesuai dengan jalan-Ku, hanya mengikuti tanpa perhatian atau kepedulian, pada waktu itulah Aku akan memukul dan menghukum engkau karena kejahatanmu, dan apa jawabmu kemudian? Bisakah engkau berkata bahwa Tuhan itu tidak benar? Hari ini, jika engkau telah mematuhi firman yang Kusampaikan, engkau adalah jenis orang yang berkenan bagi-Ku. Engkau mengatakan bahwa engkau selalu menderita selama mengikut Tuhan, bahwa engkau telah mengikuti-Nya dalam segala keadaan, dan telah berbagi saat-saat suka dan duka bersama-Nya, tetapi engkau belum hidup dalam firman yang Tuhan sampaikan; engkau hanya ingin sibuk bagi Tuhan dan mengorbankan dirimu bagi Tuhan setiap hari, dan tidak pernah berpikir untuk hidup dalam kehidupan yang bermakna. Engkau juga berkata, "Bagaimanapun juga, aku percaya bahwa Tuhan itu benar. Aku telah menderita bagi-Nya, sibuk bekerja bagi Dia, mempersembahkan diriku bagi Dia, dan aku telah bekerja keras meskipun tidak menerima penghargaan apa pun; Dia tentunya akan mengingat aku." Memang benar bahwa Tuhan itu benar, tetapi kebenaran ini tidak ternoda oleh kecemaran apa pun. Kebenaran ini tidak mengandung kehendak manusia, dan tidak tercemar oleh daging, atau oleh transaksi manusia. Semua yang memberontak dan menentang, dan semua yang tidak mematuhi jalan-Nya, akan dihukum; tidak ada yang diampuni, dan tak seorang pun yang luput! Beberapa orang berkata, "Hari ini aku sibuk bekerja untuk-Mu; ketika saat akhir tiba, bisakah Engkau memberiku sedikit berkat?" Lalu Aku bertanya, "Sudahkah engkau menuruti firman-Ku?" Kebenaran yang engkau bicarakan didasarkan pada transaksi. Engkau hanya berpikir bahwa Aku benar dan tidak memihak terhadap semua orang, bahwa semua orang yang mengikut Aku sampai akhir pasti akan diselamatkan dan memperoleh berkat-berkat-Ku. Ada makna rohani dalam firman-Ku bahwa "semua orang yang mengikut Aku sampai akhir pasti akan diselamatkan": mereka yang mengikut Aku sampai akhir adalah orang-orang yang akan sepenuhnya Kudapatkan, mereka adalah orang-orang yang setelah Kutaklukkan, mencari kebenaran dan disempurnakan. Syarat apa yang telah engkau capai? Engkau hanya mencapai syarat untuk mengikut Aku sampai akhir, tetapi apa lagi? Sudahkah engkau menuruti firman-Ku? Engkau telah mencapai salah satu dari lima persyaratan-Ku, tetapi engkau tidak berniat menyelesaikan empat sisanya. Engkau baru sekadar menemukan jalan yang termudah dan paling sederhana, dan mengejarnya dengan sikap hanya berharap mendapatkan keberuntungan. Terhadap orang sepertimu, watak-Ku yang benar adalah hajaran dan penghakiman, itulah ganjaran yang benar dan hukuman yang benar bagi semua pelaku kejahatan; semua orang yang tidak mengikuti jalan-Ku pasti akan dihukum, bahkan sekalipun mereka mengikut Aku sampai akhir. Inilah kebenaran Tuhan. Ketika watak yang benar ini diungkapkan dalam hukuman atas manusia, mereka akan tercengang dan merasa menyesal, sebab ketika mengikut Tuhan, mereka tidak menuruti jalan-Nya. "Pada waktu itu, aku hanya sedikit menderita saat mengikut Tuhan, tetapi tidak menuruti jalan Tuhan. Apa alasannya? Tidak ada pilihan lain selain dihajar!" Namun dalam benaknya ia berpikir, "Bagaimanapun, aku telah mengikut sampai akhir, bahkan jika Engkau menghajar aku, hajaran itu tidak mungkin terlalu berat, dan setelah menuntut hajaran ini, Engkau akan tetap menginginkan aku. Aku tahu Engkau benar, dan tidak akan memperlakukan aku seperti itu selama-lamanya. Lagi pula, aku tidak seperti orang-orang yang akan dilenyapkan; mereka yang akan dilenyapkan akan menerima hajaran berat, sedangkan hajaranku tentu akan lebih ringan." Watak yang benar tidak seperti yang engkau katakan. Bukan berarti bahwa orang-orang yang pandai mengakui dosa-dosa mereka akan ditangani secara lunak. Kebenaran adalah kekudusan, dan merupakan suatu watak yang tidak menoleransi pelanggaran manusia, dan semua yang cemar dan tidak berubah adalah sasaran dari kejijikan Tuhan. Watak Tuhan yang benar bukanlah hukum, tetapi merupakan ketetapan administratif, yaitu ketetapan administratif di dalam kerajaan, dan ketetapan administratif ini adalah hukuman yang benar bagi siapa pun yang tidak memiliki kebenaran dan belum berubah, dan tidak ada kesempatan untuk keselamatan. Sebab ketika setiap orang digolongkan menurut jenisnya, maka yang baik akan diberi upah dan yang jahat akan dihukum. Inilah saatnya ketika tempat tujuan manusia menjadi jelas; inilah waktunya pekerjaan penyelamatan akan berakhir, setelahnya, pekerjaan penyelamatan manusia tidak akan lagi dilakukan, dan ganjaran akan ditimpakan atas setiap orang yang melakukan kejahatan.
Dikutip dari "Pengalaman Petrus: Pengetahuannya tentang Hajaran dan Penghakiman" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 248
Aku adalah api yang menghanguskan dan Aku tidak menoleransi pelanggaran. Karena manusia semuanya diciptakan oleh-Ku, apa pun yang Kukatakan dan Kulakukan, manusia harus menaatinya, dan mereka tidak boleh memberontak. Manusia tidak punya hak untuk ikut campur dalam pekerjaan-Ku, dan terlebih lagi, mereka tidak memenuhi syarat untuk menganalisis apa yang benar dan salah dalam pekerjaan dan firman-Ku. Aku adalah Tuhan atas ciptaan, dan makhluk ciptaan harus mencapai semua yang Aku inginkan dengan hati yang penuh penghormatan terhadap-Ku; mereka tidak seharusnya mencoba untuk berargumen dengan-Ku, dan mereka, terutama, tidak boleh menentang. Dengan otoritas-Ku Aku memerintah umat-Ku, dan semua orang yang adalah bagian dari ciptaan-Ku harus tunduk pada otoritas-Ku. Walaupun saat ini engkau semua berani dan lancang di hadapan-Ku, walaupun engkau tidak menaati firman yang Kugunakan untuk mengajarmu, dan engkau tidak kenal takut, Aku menghadapi pemberontakanmu dengan penuh toleransi; Aku tidak akan kehilangan kesabaran-Ku dan merusak pekerjaan-Ku karena belatung-belatung kecil tidak penting yang mengaduk-aduk kotoran di tumpukan sampah. Aku menoleransi keberadaan semua yang Kubenci dan semua hal yang menjijikkan bagi-Ku demi kehendak Bapa-Ku, dan Aku akan terus melakukannya sampai seluruh perkataan-Ku selesai disampaikan, sampai saat terakhir-Ku. Jangan khawatir! Aku tidak akan turun ke tingkat yang sama dengan belatung tanpa nama, dan Aku tidak akan membandingkan tingkat kemampuan-Ku denganmu. Aku membencimu, tetapi Aku masih bisa menahannya. Engkau tidak menaati Aku, tetapi engkau tidak bisa melarikan diri dari hari ketika Aku akan menghajarmu, seperti yang sudah dijanjikan Bapa-Ku kepada-Ku. Dapatkah seekor belatung yang diciptakan dibandingkan dengan Tuhan atas ciptaan? Pada musim gugur, daun-daun yang berguguran akan kembali ke akarnya; engkau akan kembali rumah "bapa"-mu, dan Aku akan kembali ke sisi Bapa-Ku. Aku akan ditemani oleh kasih sayang lembut Bapa-Ku dan engkau akan diikuti oleh injakan kaki bapamu. Aku akan memiliki kemuliaan Bapa-Ku dan engkau akan mendapatkan rasa malu bapamu. Aku akan menggunakan hajaran yang sudah lama Aku tahan untuk menemanimu dan engkau akan menerima hajaran-Ku dengan dagingmu yang berbau busuk yang telah dirusak selama puluhan ribu tahun. Aku akan mengakhiri pekerjaan firman-Ku di dalam dirimu, yang disertai dengan toleransi, dan engkau akan mulai memenuhi peranmu, yakni menderita bencana dari firman-Ku. Aku akan sangat bersukacita dan bekerja di Israel; engkau akan meratap dan menggertakkan gigi, hidup dan sekarat di dalam lumpur. Aku akan mendapatkan kembali wujud asli-Ku dan tidak lagi tinggal di tempat najis bersamamu, sedangkan engkau akan mendapatkan kembali keburukan aslimu dan terus berkubang dalam tumpukan sampah. Ketika pekerjaan dan firman-Ku sudah selesai, itu akan menjadi hari sukacita bagi-Ku. Ketika penentangan dan pemberontakanmu sudah selesai, itu akan menjadi hari ratapan bagimu. Aku tidak akan bersimpati kepadamu, dan engkau tidak akan pernah melihat Aku lagi. Aku tidak akan lagi berdialog denganmu, dan engkau tidak akan lagi bertemu dengan-Ku. Aku akan membenci pemberontakanmu, dan engkau akan merindukan keindahan-Ku. Aku akan memukulmu, dan engkau akan merindukan-Ku. Aku akan dengan senang hati meninggalkanmu, dan engkau akan menyadari utangmu kepada-Ku. Aku tidak akan pernah melihatmu lagi, tetapi engkau akan selalu berharap kepada-Ku. Aku akan membencimu karena engkau saat ini menentang-Ku, dan engkau akan merindukan-Ku, karena Aku saat ini menghajarmu. Aku tidak mau hidup bersamamu, tetapi engkau akan dengan pahit merindukannya dan meratap hingga kekekalan, karena engkau menyesali semua yang telah engkau lakukan kepada-Ku. Engkau akan menyesali pemberontakan dan penentanganmu, engkau bahkan akan sujud tersungkur dengan menyesal dan engkau akan tersungkur di hadapan-Ku dan bersumpah tidak akan pernah lagi tidak taat kepada-Ku. Namun, dalam hatimu, engkau hanya akan mengasihi-Ku, tetapi engkau tidak akan pernah bisa mendengar suara-Ku, Aku harus membuatmu malu akan dirimu sendiri.
Dikutip dari "Ketika Daun-daun yang Berguguran Kembali ke Akarnya, Engkau Akan Menyesali Semua Kejahatan yang Telah Engkau Perbuat" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 249
Belas kasihan-Ku Kuungkapkan kepada orang-orang yang mengasihi Aku dan menyangkal dirinya sendiri. Sementara itu, hukuman menimpa orang-orang jahat, yang justru merupakan bukti dari watak-Ku yang benar dan bahkan lebih dari itu, merupakan kesaksian akan murka-Ku. Ketika bencana datang, semua orang yang menentang Aku akan menangis saat mereka menjadi korban kelaparan dan wabah. Mereka yang telah melakukan segala macam kejahatan, tetapi telah mengikuti Aku selama bertahun-tahun, tidak akan luput membayar dosa-dosa mereka; mereka juga akan dilemparkan ke dalam bencana, seperti yang jarang terlihat selama jutaan tahun, dan mereka akan hidup dalam keadaan panik dan ketakutan terus-menerus. Dan, para pengikut-Ku, yang telah menunjukkan kesetiaan kepada-Ku, akan bersukacita dan mengelu-elukan keperkasaan-Ku. Mereka akan mengalami kepuasan yang tak terlukiskan dan hidup di tengah sukacita seperti yang belum pernah Kuanugerahkan sebelumnya kepada umat manusia. Karena Aku menghargai perbuatan baik manusia dan membenci perbuatan jahat mereka. Sejak pertama kali Aku mulai memimpin umat manusia, Aku telah sangat berharap untuk mendapatkan sekelompok orang yang sepikiran dengan-Ku. Sementara itu, mereka yang tidak sepikiran dengan-Ku, tidak akan pernah Kulupakan; Aku selalu membenci mereka dalam hati-Ku, menunggu kesempatan untuk memberi pembalasan kepada mereka, yang akan membuat-Ku senang melihatnya. Sekarang, hari-Ku akhirnya tiba, dan Aku tidak perlu lagi menunggu.
Pekerjaan terakhir-Ku bukan hanya demi menghukum manusia, tetapi juga demi mengatur tempat tujuan manusia. Selain itu, pekerjaan ini bertujuan agar semua orang dapat mengakui perbuatan dan tindakan-Ku. Aku ingin setiap orang melihat bahwa semua yang telah Kulakukan adalah benar, dan bahwa semua yang telah Kulakukan adalah pengungkapan dari watak-Ku. Bukan perbuatan manusia, apalagi naturnya, yang telah melahirkan umat manusia, tetapi Akulah yang memelihara setiap makhluk hidup dalam penciptaan. Tanpa keberadaan-Ku, umat manusia hanya akan binasa dan menderita kengerian bencana. Tidak seorang manusia pun akan pernah dapat melihat kembali matahari dan bulan yang indah, ataupun alam yang hijau; umat manusia hanya akan menghadapi malam yang dingin dan lembah bayang-bayang maut yang tak terhindarkan. Akulah satu-satunya keselamatan umat manusia. Akulah satu-satunya harapan umat manusia dan terlebih dari itu, Akulah Dia yang menjadi sandaran keberadaan seluruh umat manusia. Tanpa Aku, umat manusia akan segera terhenti. Tanpa Aku, umat manusia akan menderita malapetaka dan diinjak-injak oleh segala macam roh, meski tidak seorang pun memperhatikan diri-Ku. Aku telah melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh siapa pun, dan hanya berharap orang dapat membalas-Ku dengan beberapa perbuatan baik. Walaupun hanya sedikit orang yang telah mampu membalas-Ku, Aku tetap akan mengakhiri perjalanan-Ku di dunia manusia, dan memulai langkah berikutnya dari pekerjaan-Ku yang sedang berlangsung, karena semua kesibukan-Ku kian kemari di tengah manusia selama bertahun-tahun ini telah membuahkan hasil, dan Aku sangat senang. Yang Kupedulikan bukanlah jumlah orang, melainkan lebih pada perbuatan baik mereka. Dalam hal apa pun, Aku berharap engkau semua mempersiapkan perbuatan baik yang cukup demi tempat tujuanmu sendiri. Maka, Aku akan merasa puas; kalau tidak, tak seorang pun di antaramu dapat lolos dari bencana yang akan menimpamu. Bencana berasal dari-Ku dan tentu saja Akulah yang mengaturnya. Jika engkau semua tidak dapat terlihat sebaik itu di mata-Ku, engkau semua tidak akan luput dari tertimpa bencana. Di tengah kesengsaraan, tindakan dan perbuatanmu tidak dianggap sepenuhnya tepat, karena iman dan kasihmu itu kosong, dan engkau semua hanya memperlihatkan dirimu entah takut atau tangguh. Mengenai hal ini, Aku hanya akan membuat penilaian antara baik atau buruk. Kepedulian-Ku selanjutnya adalah bagaimana engkau masing-masing bertindak dan mengungkapkan diri, dan berdasarkan inilah Aku akan menentukan akhir dari engkau semua. Namun, Aku harus menjelaskan hal ini: terhadap mereka yang tidak menunjukkan kepada-Ku sedikit pun kesetiaan selama masa-masa kesukaran, Aku tidak akan lagi berbelas kasihan, karena belas kasihan-Ku hanya sampai sejauh ini. Lagipula, Aku tidak suka siapa pun yang pernah mengkhianati Aku, terlebih lagi, Aku tidak suka bergaul dengan mereka yang mengkhianati kepentingan teman-temannya. Inilah watak-Ku, terlepas dari siapa pun orangnya. Aku harus memberi tahu engkau hal ini: siapa pun yang menghancurkan hati-Ku tidak akan menerima pengampunan dari-Ku untuk kedua kalinya, dan siapa pun yang telah setia kepada-Ku akan selamanya berada di hati-Ku.
Dikutip dari "Persiapkan Perbuatan Baik yang Cukup demi Tempat Tujuanmu" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 250
Ketika Tuhan datang ke bumi, Dia bukan berasal dari dunia, dan Dia tidak menjadi manusia untuk menikmati dunia. Tempat di mana bekerja akan paling jelas mengungkapkan watak-Nya dan menjadi yang paling berarti adalah tempat Dia dilahirkan. Entah itu negeri yang kudus ataukah negeri yang najis, dan di mana pun Dia bekerja, Dia adalah kudus. Segala sesuatu di dunia diciptakan oleh-Nya, walaupun segala sesuatu telah dirusak oleh Iblis. Namun, segala sesuatu masih milik-Nya; semuanya ada di tangan-Nya. Dia datang ke negeri yang najis dan bekerja di sana untuk mengungkapkan kekudusan-Nya; Dia hanya melakukan ini demi pekerjaan-Nya, yang berarti, Dia menanggung penghinaan besar untuk melakukan pekerjaan semacam ini demi menyelamatkan manusia dari negeri yang najis ini. Ini adalah demi memberikan kesaksian, demi semua umat manusia. Hal yang dapat dilihat manusia dari pekerjaan seperti ini adalah kebenaran Tuhan, dan pekerjaan ini lebih mampu menampilkan kekuasaan Tuhan yang tertinggi. Kebesaran dan kebenaran-Nya diwujudkan melalui penyelamatan sekelompok manusia hina yang dicela orang. Terlahir di negeri yang najis sama sekali tidak membuktikan bahwa Dia rendah; itu hanya memungkinkan semua ciptaan melihat kebesaran-Nya dan kasih-Nya yang sejati bagi umat manusia. Semakin Dia melakukannya, semakin terungkap kasih-Nya yang murni, kasih-Nya yang tanpa cela bagi manusia. Tuhan itu kudus dan benar. Meskipun Dia lahir di negeri yang najis, dan meskipun Dia hidup dengan orang-orang yang penuh dengan kenajisan, sebagaimana Yesus hidup dengan orang-orang berdosa di Zaman Kasih Karunia, bukankah setiap rincian pekerjaan-Nya dilakukan demi kelangsungan hidup semua umat manusia? Bukankah itu semua agar manusia dapat memperoleh keselamatan yang luar biasa? Dua ribu tahun yang lalu Dia hidup bersama para pendosa selama beberapa tahun. Itu adalah demi penebusan. Hari ini, Dia hidup bersama sekelompok orang yang najis dan rendah. Ini adalah demi keselamatan. Bukankah semua pekerjaan-Nya adalah demi engkau, manusia? Jika bukan demi menyelamatkan manusia, untuk apa Dia harus hidup dan menderita dengan kaum pendosa selama bertahun-tahun setelah lahir di palungan? Dan jika bukan demi menyelamatkan manusia, mengapa Dia datang kembali menjadi manusia untuk kedua kalinya, lahir di negeri tempat setan-setan berkumpul, dan hidup dengan orang-orang ini yang telah sangat dalam dirusak oleh Iblis? Bukankah Tuhan itu setia? Bagian pekerjaan-Nya yang mana yang tidak ditujukan bagi umat manusia? Bagian mana yang bukan demi takdirmu? Tuhan itu kudus—ini tidak bisa berubah. Dia tidak tercemar oleh kenajisan meskipun Dia datang ke negeri yang najis; semua ini hanya berarti bahwa kasih Tuhan bagi umat manusia sangat tanpa pamrih, penderitaan dan penghinaan yang ditanggung-Nya begitu besar! Tidak tahukah engkau betapa besarnya penghinaan yang ditanggung-Nya bagi engkau semua dan bagi takdirmu? Alih-alih menyelamatkan orang-orang hebat atau anak-anak dari keluarga kaya dan berkuasa, Dia secara khusus menyelamatkan mereka yang rendah dan diremehkan orang lain. Bukankah semua ini adalah kekudusan-Nya? Bukankah semua ini adalah kebenaran-Nya? Demi kelangsungan hidup seluruh umat manusia, Dia lebih suka terlahir di negeri yang najis dan menderita segala penghinaan. Tuhan itu sangat nyata—Dia tidak melakukan pekerjaan yang palsu. Bukankah setiap tahap pekerjaan-Nya telah dilakukan secara nyata? Meskipun semua orang memfitnah-Nya dan mengatakan bahwa Dia duduk semeja dengan para pendosa, meskipun semua orang mengejek Dia dan mengatakan bahwa Dia hidup dengan anak-anak yang najis, bahwa Dia tinggal bersama orang-orang yang paling rendah, Dia tetap mengabdikan diri-Nya tanpa pamrih, dan Dia tetap ditolak seperti ini di antara manusia. Bukankah penderitaan yang Dia tanggung lebih besar dari penderitaanmu? Bukankah pekerjaan-Nya lebih besar daripada harga yang telah engkau bayar?
Dikutip dari "Makna Penting Menyelamatkan Keturunan Moab" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 251
Tuhan telah merendahkan diri-Nya sedemikian rendahnya sampai-sampai Dia melakukan pekerjaan-Nya dalam diri orang-orang yang kotor dan rusak ini, dan menyempurnakan sekelompok orang ini. Tuhan tidak hanya menjadi manusia untuk hidup dan makan di tengah-tengah manusia, untuk menggembalakan manusia, dan untuk menyediakan kebutuhan manusia. Yang lebih penting adalah Dia melakukan pekerjaan besar-Nya untuk menyelamatkan dan menaklukkan orang-orang yang rusaknya tak tertahankan ini. Dia datang ke jantung si naga merah yang sangat besar untuk menyelamatkan orang-orang yang paling rusak ini, sehingga semua orang dapat diubahkan dan dijadikan baru. Penderitaan dahsyat yang Tuhan tanggung bukan hanya penderitaan yang ditanggung oleh Tuhan yang berinkarnasi, tetapi yang terberat dari semua itu adalah karena Roh Tuhan menderita penghinaan yang ekstrem—Dia merendahkan diri-Nya dan menyembunyikan diri-Nya sampai sedemikian rupa hingga Dia menjadi seorang manusia biasa. Tuhan berinkarnasi dan mengambil rupa daging, sehingga orang-orang melihat bahwa Dia memiliki kehidupan manusia biasa dan kebutuhan manusia biasa. Ini cukup untuk membuktikan bahwa Tuhan telah merendahkan diri-Nya sampai sedemikian rendahnya. Roh Tuhan mewujudkan diri-Nya dalam rupa daging. Roh-Nya sangat agung dan besar, tetapi Dia mengambil rupa seorang manusia pada umumnya, manusia yang kecil, untuk melakukan pekerjaan Roh-Nya. Kualitas, wawasan, akal sehat, kemanusiaan, dan kehidupanmu masing-masing menunjukkan bahwa engkau semua benar-benar tidak layak untuk menerima pekerjaan Tuhan yang semacam ini. Engkau semua benar-benar tidak layak membuat Tuhan menanggung penderitaan seperti itu demi dirimu. Tuhan begitu agung, dan manusia begitu hina, tetapi Dia tetap bekerja dalam diri mereka. Dia bukan hanya berinkarnasi untuk menyediakan kebutuhan manusia, berbicara kepada manusia, tetapi Dia bahkan hidup bersama manusia. Tuhan begitu rendah hati, begitu penuh kasih.
Dikutip dari "Hanya Mereka yang Berfokus pada Penerapan yang Dapat Disempurnakan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 252
Banyak sudah malam-malam tanpa tidur yang telah diderita Tuhan demi pekerjaan umat manusia. Dari tempat yang tinggi sampai ke kedalaman yang paling rendah, Dia telah turun ke neraka hidup tempat manusia tinggal untuk melewati hari-hari-Nya bersama manusia, Dia tidak pernah mengeluh tentang kejorokan di antara manusia, dan Dia tidak pernah mencela manusia karena ketidaktaatannya, tetapi menanggung penghinaan terbesar sementara Dia melakukan pekerjaan-Nya sendiri. Bagaimana mungkin Tuhan menjadi milik neraka? Bagaimana mungkin Dia menghabiskan hidup-Nya di neraka? Tetapi demi semua umat manusia, agar seluruh umat manusia dapat menemukan istirahat lebih cepat, Dia telah menanggung penghinaan dan menderita ketidakadilan untuk datang ke bumi, dan secara pribadi masuk ke dalam "neraka" dan "dunia orang mati," ke dalam sarang harimau, untuk menyelamatkan manusia. Bagaimana mungkin manusia berhak untuk menentang Tuhan? Alasan apa yang dimilikinya untuk mengeluh tentang Tuhan? Bagaimana ia masih memiliki nyali untuk memandang Tuhan? Tuhan dari surga telah datang ke negeri yang paling kotor dan jahat ini, tanpa pernah melampiaskan keluhan-Nya, atau berkeluh-kesah tentang manusia, tetapi sebaliknya dengan tenang menerima kerusakan[1] dan penindasan yang disebabkan manusia. Tidak pernah Dia membalas tuntutan-tuntutan manusia yang keterlaluan, tidak pernah Dia menuntut manusia secara berlebihan, dan tidak pernah Dia membuat tuntutan yang tidak masuk akal terhadap manusia. Dia hanya melakukan semua pekerjaan yang dikehendaki oleh manusia tanpa mengeluh: mengajar, mencerahkan, menegur, memurnikan lewat firman, mengingatkan, menasihati, menghibur, menghakimi, dan mengungkapkan. Manakah dari langkah-langkah-Nya yang bukan demi kehidupan manusia? Meskipun Dia telah menghapus harapan dan nasib manusia, langkah-langkah manakah yang dilakukan Tuhan yang bukan demi nasib manusia? Yang manakah dari langkah-langkah itu bukan demi kelangsungan hidup manusia? Yang manakah dari langkah-langkah itu bukan untuk membebaskan manusia dari penderitaan ini dan dari penindasan kekuatan kegelapan yang sekelam malam? Yang manakah dari langkah-langkah itu bukan demi manusia? Siapakah bisa memahami hati Tuhan, yang seperti hati seorang ibu yang penyayang? Siapakah bisa memahami hati Tuhan yang penuh semangat? Hati Tuhan yang penuh semangat dan pengharapan-Nya yang kuat telah dibalas dengan hati yang dingin, dengan mata yang tak berperasaan dan tak peduli, dan dengan teguran dan hinaan yang berulang-ulang dari manusia; semua itu telah dibalas dengan ucapan yang tajam, sarkasme, dan penghinaan; semua itu telah dibalas dengan cemoohan manusia, dengan injakan dan penolakan, dengan kesalahpahaman, rintihan, kerenggangan, dan sikap menghindar dari manusia, dan tidak dengan apa pun kecuali kebohongan, serangan, dan kepahitan. Kata-kata yang penuh kehangatan telah disambut dengan alis yang mengancam dan perlawanan yang dingin dari seribu jari yang bergoyang-goyang. Tuhan hanya dapat bertahan, dengan kepala tertunduk, melayani manusia seperti sapi yang menurut.[2] Begitu banyak matahari dan bulan, begitu banyak kali bintang-bintang dihadapi-Nya, begitu banyak kali Dia berangkat pada waktu fajar dan kembali pada senja hari, berputar-putar dan berbalik, menanggung penderitaan yang seribu kali lebih besar daripada rasa sakit karena kepergian-Nya dari Bapa-Nya, menahan serangan dan penghancuran manusia, penanganan dan pemangkasan manusia. Kerendahan hati dan ketersembunyian Tuhan telah dibalas dengan prasangka[3] manusia, dengan pandangan yang tidak adil dan perlakuan yang tidak adil dari manusia, dan cara Tuhan bekerja tanpa suara dalam ketidakjelasan, kesabaran-Nya, dan toleransi-Nya telah dibalas dengan tatapan serakah dari manusia. Manusia berusaha menindas Tuhan sampai mati, tanpa rasa bersalah sedikit pun, dan berusaha menginjak Tuhan masuk ke dalam tanah. Sikap manusia dalam memperlakukan Tuhan merupakan salah satu "kepandaian yang langka," dan Tuhan, yang ditindas dan dipandang rendah oleh manusia, dihancurkan sampai rata di bawah kaki puluhan ribu orang, sementara manusia sendiri meninggikan diri, seolah-olah ia akan menjadi raja di bukit, seolah-olah ia ingin merebut kekuasaan mutlak,[4] menjalankan kekuasaan dari balik layar, membuat Tuhan menjadi sutradara yang bertanggung jawab dan taat aturan di balik layar, yang tidak diperkenankan untuk melawan atau menimbulkan masalah; Tuhan harus memainkan peran Kaisar Terakhir, Dia harus menjadi boneka,[5] tanpa kebebasan sama sekali. Perbuatan manusia sungguh tak terkatakan, jadi bagaimana ia berhak untuk menuntut ini atau itu dari Tuhan? Bagaimana ia berhak untuk mengajukan saran-saran kepada Tuhan? Bagaimana ia berhak untuk menuntut agar Tuhan bersimpati dengan kelemahannya? Bagaimana ia pantas menerima belas kasihan Tuhan? Bagaimana ia pantas menerima kemurahan hati Tuhan berulang kali? Bagaimana ia pantas menerima pengampunan Tuhan berulang kali? Di manakah hati nuraninya? Ia telah menghancurkan hati Tuhan sejak lama, ia telah lama membiarkan hati Tuhan hancur berkeping-keping. Tuhan datang di antara manusia dengan gembira dan penuh semangat, berharap bahwa manusia akan murah hati kepada-Nya, meskipun hanya dengan sedikit kehangatan. Namun hati Tuhan tidak cepat dihibur oleh manusia, yang diterima-Nya hanyalah serangan dan siksaan yang semakin bertambah dengan cepat[6]. Hati manusia terlalu rakus, keinginannya terlalu besar, ia tidak pernah bisa dipuaskan, ia selalu jahat dan membabi buta, ia tidak pernah memberi Tuhan kebebasan atau hak untuk berbicara, dan tidak memberikan pilihan apa pun kepada Tuhan selain tunduk pada penghinaan, dan membiarkan manusia untuk memanipulasi diri-Nya sesuai dengan keinginannya.
Dikutip dari "Pekerjaan dan Jalan Masuk (9)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Catatan kaki:
1. "Kerusakan" digunakan untuk menyingkapkan ketidaktaatan umat manusia.
2. "Disambut dengan alis yang mengancam dan perlawanan yang dingin dari seribu jari yang bergoyang-goyang, dengan kepala tertunduk, melayani manusia seperti sapi yang menurut" pada mulanya adalah kalimat tunggal, tetapi di sini dibagi menjadi dua untuk membuatnya menjadi lebih jelas. Kalimat pertama menunjukkan tindakan manusia, sementara yang kedua menunjukkan penderitaan yang dialami oleh Tuhan, dan bahwa Tuhan itu rendah hati dan tersembunyi.
3. "Prasangka" menunjukkan perilaku manusia yang tidak taat.
4. "Merebut kekuasaan mutlak" menunjukkan perilaku manusia yang tidak taat. Mereka meninggikan diri, membelenggu orang lain, membuatnya mengikuti mereka dan menderita bagi mereka. Mereka adalah kekuatan yang memusuhi Tuhan.
5. "Boneka" digunakan untuk mengolok-olok mereka yang tidak mengenal Tuhan.
6. "Semakin bertambah dengan cepat" digunakan untuk menyoroti perilaku yang hina dari manusia.
Firman Tuhan Harian: Kutipan 253
Segala sesuatu yang Tuhan lakukan itu nyata, tak satu pun yang dilakukan-Nya hampa, dan Dia sendiri mengalami semuanya. Tuhan membayar harga pengalaman penderitaan-Nya sendiri sebagai ganti tempat tujuan bagi manusia. Bukankah ini pekerjaan yang nyata? Orang tua dapat membayar harga yang mahal demi anak-anak mereka, dan ini merepresentasikan ketulusan mereka. Dalam melakukan ini, Tuhan yang berinkarnasi, tentu saja, adalah yang paling tulus dan setia kepada umat manusia. Esensi Tuhan adalah setia; Dia melakukan apa yang Dia katakan, dan apa pun yang Dia lakukan tergenapi. Segala sesuatu yang Dia lakukan untuk manusia adalah tulus. Dia tidak sekadar bicara; ketika Dia berkata Dia akan membayar harga, Dia benar-benar membayar harganya. Ketika Dia berkata bahwa Dia akan menjalani penderitaan manusia dan menderita menggantikan mereka, Dia benar-benar datang untuk hidup di antara mereka, merasakan dan mengalami penderitaan ini secara pribadi. Setelah itu, segala sesuatu di alam semesta akan mengakui bahwa segala sesuatu yang Tuhan lakukan itu benar dan adil, bahwa semua yang Tuhan lakukan nyata: ini adalah sebuah bukti yang kuat. Selain itu, manusia akan memiliki tempat tujuan yang indah di masa depan, dan semua manusia yang tersisa akan memuji Tuhan; mereka akan memuji bahwa perbuatan Tuhan memang dilakukan karena kasih-Nya kepada manusia. Tuhan datang di antara manusia dengan merendahkan diri-Nya, sebagai manusia biasa. Dia tidak hanya melakukan beberapa pekerjaan, mengucapkan sedikit firman, lalu pergi; melainkan, Dia sesungguhnya datang di antara manusia untuk mengalami penderitaan dunia. Setelah Dia selesai mengalami penderitaan ini barulah Dia akan pergi. Beginilah nyata dan praktisnya pekerjaan Tuhan; semua manusia yang tersisa akan memuji Dia karenanya, dan mereka akan melihat kesetiaan Tuhan kepada manusia dan kebaikan hati-Nya. Esensi keindahan dan kebaikan Tuhan dapat dilihat dari makna penting inkarnasi-Nya dalam daging. Apa pun yang Dia lakukan tulus; apa pun yang Dia katakan sungguh-sungguh dan setia. Dengan segala sesuatu yang ingin Dia lakukan, Dia benar-benar melakukannya, dan ketika membayar harga, Dia benar-benar membayarnya; Dia tidak hanya sekadar bicara. Tuhan adalah Tuhan yang benar; Tuhan adalah Tuhan yang setia.
Dikutip dari "Aspek Kedua dari Makna Penting Inkarnasi" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 254
Jalan hidup bukan sesuatu yang bisa dimiliki oleh siapa pun, dan juga bukan sesuatu yang bisa diperoleh dengan mudah oleh siapa pun. Ini karena hidup hanya bisa berasal dari Tuhan, yang artinya, hanya Tuhan sendiri yang memiliki hakikat hidup, dan hanya Tuhan sendiri yang memiliki jalan hidup. Dengan demikian, hanya Tuhanlah sumber hidup dan sumber air hidup yang abadi. Sejak Dia menciptakan dunia, Tuhan telah melakukan banyak pekerjaan yang meliputi vitalitas hidup, telah mengerjakan banyak pekerjaan yang memberikan hidup bagi manusia, dan telah membayar harga yang mahal agar manusia bisa beroleh hidup. Ini karena Tuhan sendiri adalah hidup yang kekal, dan Tuhan sendirilah jalan kebangkitan bagi manusia. Tuhan selalu hadir dalam hati manusia, dan Dia selalu tinggal di antara manusia. Dia menjadi penggerak hidup manusia, akar keberadaan manusia, dan simpanan berlimpah bagi keberadaan manusia setelah dilahirkan. Dia membuat manusia dilahirkan kembali, dan memampukan manusia untuk hidup dalam setiap perannya dengan gigih. Berkat kuasa-Nya, dan daya hidup-Nya yang tidak terpadamkan, manusia telah hidup dari generasi ke generasi, dan selama itulah kuasa hidup Tuhan telah menjadi landasan bagi keberadaan manusia, dan yang untuknya Tuhan telah membayar harga yang tidak pernah dibayarkan oleh manusia biasa mana pun. Daya hidup Tuhan dapat menang atas kekuatan mana pun; terlebih lagi, daya hidup-Nya melampaui kekuatan apa pun. Hidup-Nya kekal, kuasa-Nya menakjubkan, dan daya hidup-Nya tidak bisa ditundukkan oleh makhluk ciptaan atau kekuatan musuh mana pun. Daya hidup Tuhan sungguh ada dan memancarkan cahaya terangnya kapan pun dan di mana pun. Langit dan bumi mungkin mengalami perubahan dahsyat, tetapi hidup Tuhan tetap sama selama-lamanya. Segala sesuatu mungkin berlalu, tetapi hidup Tuhan akan tetap, karena Tuhan adalah sumber keberadaan dari segala sesuatu, dan akar dari keberadaannya. Hidup manusia berasal dari Tuhan, surga pun ada karena Tuhan, dan keberadaan bumi berasal dari kuasa hidup Tuhan. Tidak ada satu objek pun yang memiliki daya hidup dapat melampaui kedaulatan Tuhan, dan tidak ada suatu pun yang memiliki energi bisa menghindarkan diri dari wilayah kekuasaan otoritas Tuhan. Dengan cara ini, siapa pun mereka, semua orang harus tunduk di bawah wilayah kekuasaan Tuhan, semua orang harus hidup di bawah perintah Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang bisa luput dari tangan-Nya.
Dikutip dari "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 255
Apabila engkau benar-benar ingin memperoleh jalan hidup kekal, dan jika engkau mencarinya dengan sepenuh hati, jawablah pertanyaan ini terlebih dahulu: di manakah Tuhan sekarang? Mungkin engkau akan menjawab, "Tuhan tinggal di surga, tentu saja—Dia tidak mungkin tinggal di rumahmu, bukan?" Mungkin engkau akan menjawab bahwa Tuhan tentu tinggal di antara segala sesuatu. Atau mungkin engkau mengatakan Tuhan tinggal dalam hati setiap orang, atau Tuhan berada dalam dunia roh. Aku tidak menyangkal semua ini, tetapi Aku harus memperjelas masalahnya. Tidak sepenuhnya tepat mengatakan bahwa Tuhan tinggal dalam hati manusia, tetapi juga tidak sepenuhnya salah. Itu karena, di antara orang-orang yang percaya kepada Tuhan, ada mereka yang keyakinannya benar dan ada mereka yang keyakinannya salah, ada mereka yang berkenan di hadapan Tuhan dan ada mereka yang tidak berkenan di hadapan-Nya, ada mereka yang menyenangkan hati Tuhan dan ada mereka yang dibenci-Nya, serta ada mereka yang disempurnakan Tuhan dan ada mereka yang Dia singkirkan. Oleh karena itu, Aku mengatakan bahwa Tuhan tinggal hanya dalam hati sedikit orang, dan orang-orang ini tidak diragukan lagi adalah mereka yang sungguh percaya kepada Tuhan, mereka yang berkenan di hadapan Tuhan, mereka yang menyenangkan hati Tuhan, dan mereka yang disempurnakan-Nya. Mereka adalah orang-orang yang dipimpin oleh Tuhan. Karena mereka dipimpin oleh Tuhan, mereka adalah orang-orang yang sudah mendengar dan melihat jalan hidup yang kekal dari Tuhan. Mereka yang kepercayaannya kepada Tuhan salah, mereka yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, mereka yang dibenci oleh Tuhan, mereka yang disingkirkan oleh Tuhan—mereka pasti ditolak oleh Tuhan, mereka pasti tidak akan memperoleh jalan hidup, dan pasti tetap tidak mengetahui di mana Tuhan berada. Sebaliknya, mereka yang hatinya didiami oleh Tuhan tahu di mana Tuhan berada. Mereka adalah orang-orang yang dianugerahi jalan hidup yang kekal oleh Tuhan, dan merekalah orang-orang yang mengikut Tuhan. Apakah sekarang engkau tahu di mana Tuhan berada? Tuhan berada baik dalam hati manusia maupun di sisi manusia. Dia tidak hanya berada dalam dunia roh, dan di atas segala sesuatu, tetapi terlebih lagi Dia ada di bumi di tempat manusia berada. Oleh karena itu, kedatangan akhir zaman telah membawa langkah-langkah pekerjaan Tuhan ke dalam wilayah baru. Tuhan berdaulat atas segala sesuatu di alam semesta, dan Dia adalah landasan di hati manusia, dan selain itu, Dia berada di antara manusia. Hanya dengan cara inilah Dia bisa membawa jalan hidup kepada umat manusia, dan membawa manusia ke dalam jalan hidup. Tuhan telah datang ke dunia, dan tinggal di antara manusia, agar manusia bisa memperoleh jalan hidup, dan agar manusia bisa ada. Sementara itu, Tuhan juga mengendalikan segala sesuatu di alam semesta, agar semuanya dapat bekerja sama dengan pengelolaan-Nya di antara manusia. Karena itu, jika engkau hanya mengakui doktrin bahwa Tuhan tinggal di surga dan dalam hati manusia, tetapi tidak mengakui kebenaran akan keberadaan Tuhan di antara manusia, engkau tidak akan pernah mendapatkan hidup, dan tidak akan pernah memperoleh jalan kebenaran.
Tuhan sendiri adalah hidup, dan kebenaran, dan hidup dan kebenaran-Nya ada berdampingan. Mereka yang tidak mampu memperoleh kebenaran tidak akan pernah mendapatkan hidup. Tanpa bimbingan, dukungan, dan perbekalan dari kebenaran, engkau hanya akan mendapatkan hukum yang tertulis, doktrin, dan, terutama sekali, kematian. Hidup Tuhan selalu-ada, kebenaran dan hidup-Nya ada berdampingan. Jika engkau tidak bisa menemukan sumber kebenaran, engkau tidak akan memperoleh makanan untuk hidup; jika engkau tidak bisa mendapatkan perbekalan hidup, engkau tentu tidak memiliki kebenaran, dan oleh karena itu, selain dari imajinasi dan konsepsi, keseluruhan tubuhmu tidak lebih dari sekedar daging—dagingmu yang berbau busuk. Ketahuilah bahwa kata-kata dari buku tidak dapat dianggap sebagai hidup, catatan sejarah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan berbagai peraturan di masa lalu tidak bisa menjadi catatan tentang firman yang diucapkan oleh Tuhan saat ini. Hanya yang diungkapkan Tuhan ketika Dia datang ke bumi dan tinggal di antara manusia adalah kebenaran, hidup, kehendak Tuhan, dan cara kerja-Nya saat ini. Kalau engkau menerapkan catatan tentang firman yang diucapkan Tuhan di masa yang lampau pada masa kini, engkau adalah arkeolog, dan cara terbaik untuk menggambarkanmu adalah sebagai seorang pakar warisan sejarah. Itu karena engkau selalu percaya kepada jejak-jejak pekerjaan yang Tuhan lakukan di masa lalu, hanya percaya kepada bayangan Tuhan yang tinggal dari ketika sebelumnya Dia bekerja di antara manusia, dan hanya percaya kepada jalan yang Tuhan berikan kepada para pengikut-Nya di masa yang lampau. Engkau tidak percaya kepada arah pekerjaan Tuhan saat ini, tidak percaya kepada wajah Tuhan yang mulia saat ini, dan tidak percaya kepada jalan kebenaran yang diungkapkan Tuhan saat ini. Jadi, tidak dapat disangkal engkau adalah seorang pemimpi di siang bolong yang terputus sepenuhnya dari kenyataan. Jika kini engkau masih berpegang teguh pada perkataan yang tidak mampu memberi hidup bagi manusia, engkau adalah sepotong kayu mati,[a] tidak bisa ditolong lagi, karena engkau terlalu konservatif, terlalu keras kepala, terlalu tidak bernalar!
Dikutip dari "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Catatan kaki:
a. Sepotong kayu mati: pepatah Tiongkok yang artinya "tidak dapat ditolong lagi."
Firman Tuhan Harian: Kutipan 256
Tuhan itu sendiri memiliki kebenaran, dan Dia adalah sumber kebenaran. Setiap hal yang positif dan setiap kebenaran berasal dari Tuhan. Dia dapat memutuskan benar-salahnya segala sesuatu dan semua peristiwa; Dia dapat menilai perkara-perkara yang telah terjadi, perkara-perkara yang sedang terjadi sekarang, dan perkara-perkara di masa depan yang belum diketahui manusia. Dialah satu-satunya hakim yang dapat memutuskan benar-salahnya segala sesuatu, dan ini berarti benar-salahnya segala sesuatu hanya dapat diputuskan oleh-Nya. Dia mengetahui aturan untuk segala sesuatu. Inilah perwujudan kebenaran, yang berarti bahwa Dia sendirilah yang memiliki esensi kebenaran. Jika manusia memahami kebenaran dan mencapai kesempurnaan, akankah dia kemudian ada hubungannya dengan perwujudan kebenaran? Ketika manusia disempurnakan, dia memiliki penilaian yang akurat atas segala yang dilakukan Tuhan sekarang ini dan hal-hal yang dikehendaki-Nya, dan dia memiliki cara yang akurat untuk melakukan penerapan; manusia juga memahami kehendak Tuhan dan mengetahui hal-hal yang benar dan hal-hal yang salah. Namun, ada beberapa hal yang tidak dapat dicapai manusia, hal-hal yang hanya dapat diketahuinya setelah Tuhan memberitahukan kepadanya tentang hal itu—manusia tidak dapat mengetahui perkara-perkara yang belum diketahui, perkara-perkara yang belum diberitahukan Tuhan kepadanya, dan manusia tidak dapat membuat prediksi. Lagi pula, sekalipun manusia mendapatkan kebenaran dari Tuhan, dan memiliki kebenaran kenyataan, dan mengetahui esensi dari banyak kebenaran, dan memiliki kemampuan untuk membedakan yang benar dan yang salah, dia tidak akan memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan menguasai segala sesuatu. Itulah perbedaannya. Makhluk ciptaan hanya bisa mendapatkan kebenaran dari sumber kebenaran. Bisakah mereka mendapatkan kebenaran dari manusia? Apakah manusia adalah kebenaran? Bisakah manusia menyediakan kebenaran? Manusia tidak bisa melakukannya, dan itulah perbedaannya. Engkau hanya bisa menerima kebenaran, tidak bisa menyediakannya—jadi bisakah engkau disebut sebagai perwujudan kebenaran? Apa sebenarnya arti perwujudan kebenaran? Perwujudan kebenaran adalah sumber yang menyediakan kebenaran, sumber pemerintahan dan kedaulatan atas segala sesuatu, dan itu juga merupakan tolok ukur dan aturan yang atasnya segala sesuatu dan semua peristiwa dihakimi. Inilah arti perwujudan kebenaran.
Dikutip dari "Untuk Pemimpin dan Pekerja, Memilih Jalan adalah yang Paling Penting (10)" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 257
Dalam pengungkapan-Nya akan kebenaran, Tuhan mengungkapkan watak dan esensi-Nya; pengungkapan-Nya akan kebenaran tidak berdasarkan pada ikhtisar umat manusia tentang berbagai hal positif dan pernyataan yang manusia ketahui. Firman Tuhan adalah firman Tuhan; firman Tuhan adalah kebenaran. Firman merupakan dasar dan hukum yang atasnya umat manusia seharusnya hidup, dan apa yang disebut ajaran-ajaran yang berasal dari manusia dikutuk oleh Tuhan. Ajaran-ajaran itu tidak berkenan kepada-Nya, dan terlebih lagi, semua itu bukanlah asal-usul atau dasar perkataan-Nya. Tuhan mengungkapkan watak dan esensi-Nya melalui firman-Nya. Semua firman yang disampaikan oleh pengungkapan Tuhan adalah kebenaran, karena Dia memiliki esensi Tuhan, dan Dia adalah realitas dari segala hal yang positif. Fakta bahwa firman Tuhan adalah kebenaran tidak pernah berubah, bagaimanapun manusia yang rusak ini menempatkan atau mendefinisikannya, atau bagaimanapun mereka memandang atau memahaminya. Sebanyak apa pun firman Tuhan telah diucapkan, dan sebanyak apa pun umat manusia yang berdosa dan rusak ini mengutuk dan menolak firman tersebut, bahkan sampai tidak mau menyebarkanluaskannya, tetap saja ada fakta yang tak dapat diubah: bahkan dalam keadaan-keadaan seperti ini, yang disebut sebagai budaya dan tradisi yang dihargai umat manusia, tidak dapat menjadi hal yang positif, dan tidak dapat menjadi kebenaran, bahkan dengan alasan-alasan yang disebutkan di atas. Ini tidak dapat diubah.
Budaya tradisional dan cara hidup umat manusia tidak akan menjadi kebenaran karena perubahan atau dengan berlalunya waktu, demikian pula firman Tuhan tidak akan menjadi perkataan manusia karena kutukan atau kealpaan umat manusia. Esensi ini tidak akan pernah berubah; kebenaran tetaplah kebenaran. Fakta apakah yang ada di sini? Semua ucapan yang diikhtisarkan umat manusia berasal dari Iblis—semua itu merupakan imajinasi dan gagasan manusia, bahkan timbul dari hawa nafsu manusia, dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang positif. Di samping itu, firman Tuhan merupakan pengungkapan dari esensi dan status Tuhan. Apa alasannya Dia mengungkapkan firman ini? Mengapa Aku mengatakan bahwa firman ini adalah kebenaran? Alasannya adalah Tuhan berkuasa atas semua hukum, asas, sumber, esensi, kenyataan, dan misteri dari segala sesuatu, dan semua itu berada dalam genggaman tangan-Nya, dan hanya Tuhan yang mengetahui asal-usul dan sumber yang sebenarnya dari semua hal itu. Karena itu, definisi dari segala hal yang disebutkan dalam firman Tuhan sajalah yang paling akurat, dan tuntutan agar umat manusia hidup di dalam firman Tuhan merupakan satu-satunya tolok ukur bagi umat manusia—satu-satunya kriteria yang dengannya umat manusia seharusnya hidup.
Dikutip dari "Tentang Arti Kebenaran" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 258
Dari saat engkau lahir dengan menangis ke dalam dunia ini, engkau mulai melakukan tugasmu. Oleh karena rencana Tuhan dan oleh karena penentuan-Nya dari semula, engkau melakukan peranmu dan memulai perjalanan hidupmu. Apa pun latar belakangmu, dan apa pun perjalanan yang ada di hadapanmu, tak seorang pun dapat lolos dari pengaturan dan rencana Surga, dan tak seorang pun dapat mengendalikan nasibnya sendiri, sebab hanya Dia yang mengatur segala sesuatu yang mampu melakukan pekerjaan tersebut. Sejak hari manusia diciptakan, Tuhan telah bekerja sedemikian rupa, mengelola alam semesta, mengarahkan irama perubahan untuk segala sesuatu dan jalur pergerakannya. Sebagaimana halnya segala sesuatu, manusia secara diam-diam dan tanpa sadar dipelihara oleh kemanisan dan hujan serta embun dari Tuhan; seperti segala sesuatu, manusia tanpa sadar hidup di bawah pengaturan tangan Tuhan. Hati dan roh manusia berada di tangan Tuhan, segala sesuatu dalam kehidupannya berada dalam pengamatan mata Tuhan. Entah engkau memercayainya atau tidak, setiap dan segala hal, apakah hidup atau mati, akan berganti, berubah, diperbarui, dan lenyap sesuai dengan pemikiran Tuhan. Begitulah cara Tuhan memimpin segala sesuatu.
Ketika malam diam-diam mendekat, manusia tidak sadar karena hati manusia tidak dapat merasakan bagaimana malam itu datang mendekat, ataupun dari mana malam itu datang. Saat malam diam-diam menyelinap pergi, manusia menyambut cahaya pagi, tetapi mengenai dari manakah terang itu telah datang dan bagaimana terang itu telah mengusir kegelapan malam, manusia lebih tidak mengetahui, dan bahkan kurang menyadarinya. Pergantian siang dan malam yang terus terjadi berulang-ulang ini membawa manusia dari satu masa ke masa lainnya, dari satu latar sejarah ke latar sejarah berikutnya, sementara sekaligus memastikan bahwa pekerjaan Tuhan dalam setiap masa dan rencana-Nya bagi setiap zaman terlaksana. Manusia telah melewati masa-masa ini bersama dengan Tuhan, tetapi tidak mengetahui bahwa Tuhan mengatur nasib segala sesuatu dan makhluk hidup, juga tidak mengetahui bagaimana Tuhan mengatur dan mengarahkan segala sesuatu. Ini telah luput dari perhatian manusia sejak zaman dahulu kala sampai sekarang. Adapun alasannya, bukan karena perbuatan-perbuatan Tuhan terlalu tersembunyi, juga bukan karena rencana Tuhan masih belum diwujudkan, tetapi karena hati dan roh manusia terlalu jauh dari Tuhan, sampai pada titik di mana manusia tetap melayani Iblis bahkan saat dia mengikuti Tuhan—dan masih tidak mengetahuinya. Tak seorang pun yang secara aktif mencari jejak langkah dan penampakan Tuhan, dan tak seorang pun yang mau ada dalam pemeliharaan dan penjagaan Tuhan. Sebaliknya, mereka ingin mengandalkan kerusakan Iblis, si jahat, untuk menyesuaikan diri dengan dunia ini, dan dengan aturan-aturan kehidupan yang diikuti oleh umat manusia yang jahat. Pada titik ini, hati dan roh manusia telah menjadi persembahan manusia kepada Iblis dan menjadi makanan Iblis. Selain itu, hati dan roh manusia telah menjadi tempat Iblis dapat berdiam dan menjadi tempat bermainnya yang pas. Dengan demikian, manusia tanpa sadar kehilangan pemahamannya tentang prinsip-prinsip menjadi manusia, dan nilai serta makna keberadaan manusia. Hukum Tuhan dan perjanjian antara Tuhan dan manusia berangsur-angsur memudar dalam hati manusia, dan manusia berhenti mencari atau mengindahkan Tuhan. Dengan berlalunya waktu, manusia tidak lagi mengerti alasan Tuhan menciptakan dirinya, ataupun memahami perkataan yang keluar dari mulut-Nya dan segala hal yang berasal dari Tuhan. Kemudian manusia mulai menentang hukum dan ketetapan-ketetapan Tuhan, dan hati serta rohnya menjadi mati .... Tuhan kehilangan manusia yang awalnya Dia ciptakan, dan manusia kehilangan sumber yang semula dia miliki: inilah kenestapaan umat manusia. Faktanya, dari awal hingga sekarang, Tuhan telah mementaskan tragedi bagi umat manusia, yang di dalamnya manusia menjadi pemeran utama sekaligus korbannya, dan siapa sutradara di balik tragedi ini, tak seorang pun dapat menjawabnya.
Dikutip dari "Tuhan adalah Sumber Kehidupan Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 259
Tuhan menciptakan dunia ini dan menghadirkan manusia, makhluk hidup yang ke dalam dirinya Dia anugerahkan kehidupan. Selanjutnya, manusia memiliki orang tua dan kerabat dan tidak sendirian lagi. Sejak pertama kali manusia melihat dunia lahiriah ini, dia telah ditakdirkan untuk berada dalam penentuan Tuhan dari semula. Napas kehidupan dari Tuhanlah yang menyokong setiap makhluk hidup sepanjang masa pertumbuhannya hingga dewasa. Selama proses ini, tak seorang pun merasa bahwa manusia bertumbuh dewasa di bawah pemeliharaan Tuhan; melainkan, mereka meyakini bahwa manusia bertumbuh dewasa di bawah pemeliharaan yang penuh kasih dari orang tuanya, dan bahwa naluri kehidupannya sendirilah yang mengatur proses pertumbuhannya. Anggapan ini ada karena manusia tidak memahami siapa yang menganugerahkan kehidupannya dan dari mana kehidupan itu berasal, apalagi cara naluri kehidupan menciptakan keajaiban. Manusia hanya tahu bahwa makanan adalah dasar keberlanjutan hidupnya, bahwa kegigihan adalah sumber keberadaannya, dan bahwa keyakinan dalam benaknya adalah modal yang menjadi sandaran kelangsungan hidupnya. Tentang kasih karunia dan perbekalan Tuhan Tuhan, manusia sama sekali tidak menyadarinya, dan dengan demikian, manusia menyia-nyiakan kehidupan yang dianugerahkan kepadanya oleh Tuhan .... Tak seorang pun di antara umat manusia yang dipelihara Tuhan siang dan malam mengambil inisiatif untuk menyembah-Nya. Tuhan hanya terus membentuk manusia tanpa mengharapkan apa pun darinya, sebagaimana yang telah direncanakan-Nya. Dia berbuat demikian dengan harapan bahwa, suatu hari, manusia akan terjaga dari mimpinya dan tiba-tiba memahami nilai dan makna kehidupan, harga yang Tuhan bayar untuk semua yang telah diberikan-Nya kepada manusia, dan perhatian penuh semangat yang dengannya Tuhan menantikan manusia berbalik kepada-Nya. Tak seorang pun pernah menyelidiki rahasia yang mengatur asal mula dan kelanjutan hidup manusia. Hanya Tuhan, yang memahami semua ini, yang secara diam-diam menahan kepedihan dan pukulan yang diberikan kepada-Nya oleh manusia, yang telah menerima segalanya dari Tuhan, tetapi tidak bersyukur. Manusia menikmati segala yang diberikan hidup sebagai hal yang biasa, dan demikian pula, "tidak mengherankan" jika Tuhan dikhianati oleh manusia, dilupakan oleh manusia, dan diperas oleh manusia. Mungkinkah rencana Tuhan benar-benar sangat penting? Mungkinkah manusia, makhluk hidup yang berasal dari tangan Tuhan ini, benar-benar sangat penting? Rencana Tuhan tentu saja penting; kendati demikian, makhluk hidup yang diciptakan oleh tangan Tuhan ini ada demi rencana-Nya. Oleh karena itu, Tuhan tidak dapat menyia-nyiakan rencana-Nya karena kebencian terhadap umat manusia ini. Demi rencana-Nya dan demi napas yang Dia embuskan, Tuhan menanggung segala siksaan, bukan demi daging manusia, tetapi demi hidup manusia. Dia melakukannya bukan demi mendapatkan daging manusia kembali, melainkan demi mendapatkan kembali hidup yang telah diembuskan-Nya. Inilah rencana-Nya.
Dikutip dari "Tuhan adalah Sumber Kehidupan Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 260
Semua yang datang ke dalam dunia ini harus melewati kehidupan dan kematian, dan sebagian besar di antaranya melewati siklus kematian dan kelahiran kembali. Mereka yang hidup akan segera mati dan mereka yang mati akan segera kembali. Semua ini adalah jalan kehidupan yang ditetapkan Tuhan bagi setiap makhluk hidup. Namun, perjalanan dan siklus ini justru adalah fakta sebenarnya yang Tuhan harap dilihat manusia: bahwa hidup yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia itu tak berujung, tak terkekang oleh kejasmanian, waktu, atau ruang. Inilah misteri kehidupan yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan bukti bahwa kehidupan berasal dari-Nya. Meskipun banyak orang mungkin tidak percaya bahwa kehidupan berasal dari Tuhan, manusia pasti menikmati semua yang berasal dari Tuhan, entah mereka percaya atau menyangkal keberadaan-Nya. Seandainya Tuhan suatu hari tiba-tiba berubah pikiran dan ingin mengambil kembali semua yang ada di dunia ini dan menarik kembali hidup yang telah diberikan-Nya, maka semua akan lenyap. Tuhan memakai hidup-Nya untuk menyokong segala sesuatu, baik yang bernyawa maupun yang tak bernyawa, membuat segalanya teratur dengan menggunakan kekuatan dan otoritas-Nya. Ini adalah fakta yang tak terpikirkan atau dipahami oleh siapa pun, dan fakta-fakta yang tak terpahami ini adalah perwujudan dan bukti dari kekuatan hidup Tuhan. Sekarang biarkan Aku memberitahukan kepadamu sebuah rahasia: kebesaran kehidupan Tuhan dan kuasa kehidupan-Nya tidak terselami oleh makhluk mana pun. Demikianlah adanya saat ini, sama seperti demikianlah dahulu, dan demikian pula adanya di masa yang akan datang. Rahasia kedua yang akan Kuberitahukan adalah ini: sumber kehidupan bagi semua makhluk ciptaan berasal dari Tuhan, seberapapun perbedaan mereka dalam bentuk atau struktur kehidupannya; jenis makhluk hidup apa pun dirimu, engkau tidak dapat bergerak berlawanan dengan jalan kehidupan yang telah Tuhan tetapkan. Bagaimanapun, yang kuinginkan adalah agar manusia memahami ini: tanpa pemeliharaan, penjagaan, dan perbekalan Tuhan, manusia tidak dapat menerima segala sesuatu yang semestinya diterimanya, betapapun tekun upayanya atau betapapun gigih perjuangannya. Tanpa penyediaan kehidupan dari Tuhan, manusia kehilangan sudut pandang terhadap nilai dan makna kehidupan. Bagaimana mungkin Tuhan membiarkan manusia, yang dengan sembrono menyia-nyiakan nilai kehidupan-Nya, menjadi begitu riang? Seperti yang telah Kukatakan sebelumnya: jangan lupakan bahwa Tuhan adalah sumber kehidupanmu. Jika manusia gagal menghargai semua yang telah Tuhan anugerahkan, Tuhan bukan saja akan menarik kembali semua yang telah diberikan-Nya pada awalnya, tetapi Dia akan membuat manusia membayar kepada-Nya dua kali lipat dari semua yang telah Dia berikan.
Dikutip dari "Tuhan adalah Sumber Kehidupan Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 261
Segala sesuatu di dunia ini berubah dengan cepat seiring pemikiran Yang Mahakuasa dan di bawah pengawasan-Nya. Hal-hal yang belum pernah didengar umat manusia dapat tiba-tiba terjadi, sedangkan hal-hal yang sudah lama dimiliki umat manusia dapat menghilang tanpa disadari. Tak seorang pun mampu menyelami keberadaan Yang Mahakuasa, dan terlebih lagi, tak seorang pun dapat merasakan transendensi dan kehebatan kekuatan hidup Yang Mahakuasa. Dia transenden karena Dia mampu memahami apa yang tidak dapat dipahami manusia. Dia besar karena Dialah sosok yang ditinggalkan oleh umat manusia tetapi menyelamatkan umat manusia. Dia memahami arti kehidupan dan kematian, dan lebih dari itu, Dia tahu hukum-hukum keberadaan yang harus diikuti oleh manusia yang diciptakan. Dialah dasar dari keberadaan manusia, dan Dialah Sang Penebus yang membangkitkan kembali umat manusia. Dia membebani hati yang bahagia dengan dukacita dan mengangkat hati yang bersedih dengan kebahagiaan, semua ini demi pekerjaan-Nya, dan demi rencana-Nya.
Umat manusia, setelah meninggalkan perbekalan kehidupan Yang Mahakuasa, tidak mengetahui tujuan keberadaan mereka, tetapi tetap takut akan kematian. Mereka tanpa bantuan atau dukungan, tetapi tetap enggan menutup mata mereka, dan mereka menguatkan diri untuk menjalani keberadaan mereka yang hina di dunia ini, sekarung daging tanpa kesadaran pada jiwa mereka sendiri. Engkau hidup dengan cara ini, tanpa harapan, seperti halnya dengan orang lain, tanpa tujuan. Hanya Yang Mahakudus dari legenda yang akan menyelamatkan mereka yang mengerang di tengah penderitaan dan sangat mendambakan kedatangan-Nya. Sejauh ini, keyakinan seperti itu belum terwujud dalam diri mereka yang kurang memiliki kesadaran. Kendati demikian, orang-orang tetap merindukannya. Yang Mahakuasa berbelas kasihan kepada orang-orang yang sudah sangat menderita ini; pada saat yang sama, Dia muak dengan orang-orang yang tidak memiliki kesadaran ini, karena Dia harus menunggu terlalu lama untuk mendapatkan jawaban dari umat manusia. Dia ingin mencari, mencari hati dan rohmu, untuk membawakanmu air dan makanan, serta membangunkanmu, agar engkau tidak akan haus dan lapar lagi. Ketika engkau letih dan ketika engkau mulai merasakan adanya ketandusan yang suram di dunia ini, jangan kebingungan, jangan menangis. Tuhan Yang Mahakuasa, Sang Penjaga, akan menyambut kedatanganmu setiap saat. Dia berjaga di sisimu, menantikanmu untuk berbalik. Dia menantikan hari ketika engkau tiba-tiba memperoleh kembali ingatanmu: ketika engkau menyadari bahwa engkau berasal dari Tuhan, bahwa, entah kapan, engkau kehilangan arah, entah kapan, engkau kehilangan kesadaran di jalan, dan entah kapan, engkau mendapatkan seorang "bapa"; selanjutnya, ketika engkau menyadari bahwa Yang Mahakuasa selama ini selalu mengamati, menantikan di sana sangat lama untuk kedatanganmu kembali. Dia telah mengamati dengan kerinduan yang memilukan, menunggu respons tanpa jawaban. Penjagaan dan penantian-Nya begitu tak ternilai, dan semua itu adalah demi hati manusia dan roh manusia. Mungkin penjagaan dan penantian ini tidak berbatas waktu, dan mungkin semua itu sudah berakhir. Namun, engkau harus tahu persis di mana hati dan rohmu berada saat ini.
Dikutip dari "Keluhan Yang Mahakuasa" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 262
Sebagai anggota umat manusia dan orang Kristen yang taat, adalah tanggung jawab dan kewajiban kita semua untuk mempersembahkan pikiran dan tubuh kita untuk memenuhi amanat Tuhan, sebab seluruh keberadaan kita berasal dari Tuhan, dan kita ada berkat kedaulatan Tuhan. Apabila pikiran dan tubuh kita bukan dipersembahkan untuk amanat Tuhan dan bukan untuk tujuan kebenaran bagi umat manusia, maka jiwa kita akan merasa malu dengan jiwa orang-orang yang telah menjadi martir demi amanat Tuhan, dan bahkan lebih malu lagi dengan Tuhan, yang telah menyediakan segalanya untuk kita.
Tuhan menciptakan dunia ini. Dialah yang menciptakan umat manusia, dan bahkan Dialah perancang kebudayaan Yunani kuno dan peradaban manusia. Hanya Tuhan yang menghibur umat manusia, dan hanya Tuhan yang peduli pada umat manusia ini siang dan malam. Perkembangan dan kemajuan manusia tidak dapat dipisahkan dari kedaulatan Tuhan, dan sejarah serta masa depan umat manusia berkaitan erat dengan rancangan-rancangan Tuhan. Apabila engkau adalah seorang Kristen sejati, engkau tentu akan percaya bahwa kebangkitan dan kejatuhan suatu negara atau bangsa terjadi sesuai dengan rancangan Tuhan. Hanya Tuhan sendiri yang mengetahui nasib suatu negara atau bangsa, dan hanya Tuhan sendiri yang mengendalikan perjalanan umat manusia ini. Jika umat manusia ingin mendapatkan nasib yang baik, jika suatu negara ingin mendapatkan nasib yang baik, manusia harus sujud menyembah kepada Tuhan, bertobat dan mengaku di hadapan Tuhan. Jika tidak, nasib dan tempat tujuan manusia akan menjadi malapetaka yang tidak terhindarkan.
Lihatlah kembali ke zaman ketika Nuh membangun bahtera: umat manusia sudah sangat rusak, manusia menyimpang dari berkat Tuhan, tidak lagi dipedulikan oleh Tuhan, dan telah kehilangan janji-janji Tuhan. Mereka hidup dalam kegelapan, tanpa terang Tuhan. Kemudian mereka menjadi bejat dan membiarkan diri mereka terperosok dalam kerusakan yang mengerikan. Orang-orang semacam ini tidak bisa lagi menerima janji Tuhan; mereka tidak layak untuk melihat wajah Tuhan atau mendengar suara Tuhan, karena mereka telah meninggalkan Tuhan, mencampakkan segala yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka, dan melupakan ajaran-ajaran Tuhan. Hati mereka semakin lama semakin menjauh dari Tuhan, dan, bersamaan dengan itu, mereka menjadi sangat bobrok melampaui segala nalar dan kemanusiaan, dan mereka menjadi semakin jahat. Kemudian mereka berjalan semakin dekat dengan kematian, dan jatuh ke dalam murka dan hukuman Tuhan. Hanya Nuh yang menyembah Tuhan dan menjauhi kejahatan, dan karena itu dia dapat mendengar suara Tuhan, dan mendengar petunjuk-petunjuk-Nya. Dia membangun bahtera berdasarkan petunjuk firman Tuhan, dan di sana mengumpulkan segala macam makhluk hidup. Lalu, setelah semuanya siap, Tuhan melepaskan pemusnahan-Nya atas dunia. Hanya Nuh dan tujuh anggota keluarganya yang selamat dari pemusnahan ini, karena Nuh menyembah Yahweh dan menjauhi kejahatan.
Sekarang lihatlah ke zaman sekarang ini: orang benar seperti Nuh, yang dapat menyembah Tuhan dan menjauhi kejahatan, tidak ada lagi. Namun, Tuhan masih bermurah hati terhadap umat manusia ini, dan masih meluputkan mereka selama akhir zaman ini. Tuhan mencari orang-orang yang merindukan penampakan-Nya. Dia mencari orang-orang yang dapat mendengar firman-Nya, orang-orang yang tidak melupakan amanat-Nya, dan mempersembahkan hati dan tubuh mereka kepada-Nya. Dia mencari orang-orang yang taat seperti orang yang lugu di hadapan-Nya, dan tidak menentang-Nya. Jika engkau dapat mengabdikan dirimu kepada Tuhan tanpa dihalangi oleh kuasa atau kekuatan apa pun, Tuhan akan memandangmu dengan kemurahan, dan akan melimpahkan berkat-Nya kepadamu. Jika engkau termasuk orang yang terkemuka, bereputasi tinggi, mempunyai banyak pengetahuan, memiliki harta yang melimpah, dan didukung oleh banyak orang, tetapi semuanya ini tidak menghalangimu untuk datang ke hadapan Tuhan untuk menerima panggilan-Nya dan amanat-Nya serta melakukan apa yang diminta-Nya darimu, maka semua yang kaulakukan akan menjadi tujuan yang paling bermakna di bumi dan upaya umat manusia yang paling benar. Jika engkau menolak panggilan Tuhan demi status dan tujuanmu sendiri, semua yang kaulakukan itu akan dikutuk dan bahkan dibenci oleh Tuhan. Mungkin engkau adalah seorang presiden, ilmuwan, pendeta, atau penatua, tetapi setinggi apa pun jabatanmu, jika engkau mengandalkan pengetahuan dan kemampuanmu dalam usahamu, engkau akan selalu menjadi orang yang gagal dan akan selalu kehilangan berkat-berkat Tuhan karena Tuhan tidak menerima apa pun yang kaulakukan, dan Dia tidak mengakui usahamu sebagai pekerjaan yang benar, atau menerima bahwa engkau bekerja untuk kepentingan umat manusia. Dia akan berkata bahwa segala sesuatu yang kaulakukan itu menggunakan pengetahuan dan kekuatan umat manusia untuk menjauhkan perlindungan Tuhan dari manusia, dan itu dilakukan untuk menyangkal berkat-berkat Tuhan. Dia akan berkata bahwa engkau sedang membimbing umat manusia menuju kegelapan, menuju kematian, dan menuju awal keberadaan tanpa batas di mana manusia telah kehilangan Tuhan dan berkat-Nya.
Dikutip dari "Tuhan Mengendalikan Nasib Seluruh Umat Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 263
Sejak manusia menemukan ilmu-ilmu sosial, pikiran manusia telah menjadi disibukkan dengan ilmu dan pengetahuan. Kemudian ilmu dan pengetahuan telah menjadi alat yang digunakan untuk memerintah umat manusia, dan tidak ada lagi ruang yang cukup bagi manusia untuk menyembah Tuhan, dan tidak ada lagi suasana yang mendukung penyembahan kepada Tuhan. Kedudukan Tuhan telah turun semakin rendah di hati manusia. Tanpa Tuhan di dalam hatinya, dunia batin manusia gelap, tanpa pengharapan dan hampa. Selanjutnya banyak ilmuwan sosial, ahli sejarah, dan politisi telah bermunculan untuk mengungkapkan teori-teori ilmu sosial, teori evolusi manusia, serta teori-teori lainnya yang bertentangan dengan kebenaran bahwa Tuhan menciptakan manusia, untuk memenuhi hati dan pikiran manusia. Dan dengan demikian, mereka yang percaya bahwa Tuhan yang menciptakan segalanya telah menjadi semakin sedikit, dan mereka yang percaya pada teori evolusi menjadi semakin banyak jumlahnya. Semakin lama semakin banyak orang yang memperlakukan catatan tentang pekerjaan Tuhan dan firman-Nya pada zaman Perjanjian Lama sebagai mitos dan legenda. Di dalam hati mereka, orang menjadi acuh tak acuh pada martabat dan kebesaran Tuhan, pada prinsip bahwa Tuhan itu ada dan berkuasa atas segala sesuatu. Kelangsungan hidup umat manusia dan nasib negara-negara serta bangsa-bangsa tidak penting lagi bagi mereka, dan manusia hidup dalam dunia hampa yang hanya mengurusi makan, minum, dan mengejar kesenangan. ... Hanya sedikit orang yang menyadari kewajibannya untuk mencari tempat di mana Tuhan melakukan pekerjaan-Nya saat ini, atau mencari tahu bagaimana Dia mengendalikan dan mengatur tempat tujuan manusia. Dengan demikian, tanpa sepengetahuan manusia, peradaban manusia menjadi semakin tidak mampu memenuhi keinginan manusia, dan bahkan banyak orang yang merasa bahwa, dengan hidup di dunia seperti itu, mereka merasa tidak lebih berbahagia dibandingkan orang-orang yang sudah meninggal. Bahkan orang-orang yang berasal dari negara-negara yang tadinya berperadaban tinggi pun mengutarakan keluhan seperti ini. Karena tanpa tuntunan Tuhan, berapa banyak pun penguasa dan ahli sosiologi yang memeras otak mereka untuk melestarikan peradaban manusia, semuanya sia-sia saja. Tak seorang pun dapat mengisi kehampaan dalam hati manusia, karena tak seorang pun dapat menjadi hidup manusia, dan tidak ada teori sosial yang dapat membebaskan manusia dari kehampaan yang dideritanya. Ilmu, pengetahuan, kebebasan, demokrasi, kesenangan, hiburan: semua ini hanya memberikan penghiburan yang sementara bagi manusia. Bahkan dengan hal-hal ini, manusia pasti tetap berbuat dosa dan meratapi ketidakadilan yang ada di masyarakat. Hal-hal ini tidak dapat mengekang keinginan dan hasrat manusia untuk mencari. Ini karena manusia diciptakan oleh Tuhan dan pengorbanan serta pencarian manusia yang sia-sia hanya dapat membawa manusia pada semakin banyak kesedihan dan hanya dapat menyebabkan manusia berada dalam keadaan ketakutan, tidak akan tahu cara menghadapi masa depan umat manusia, atau cara menghadapi perjalanan yang terbentang di depan. Manusia bahkan akhirnya menjadi takut terhadap sains dan pengetahuan, dan bahkan lebih takut lagi terhadap perasaan hampa. Di dunia ini, entah engkau tinggal di negara yang menganut kebebasan atau di negara yang tidak mengakui hak asasi manusia, engkau sama sekali tak dapat meluputkan diri dari nasib umat manusia. Apakah engkau adalah yang memerintah atau yang diperintah, engkau sama sekali tidak dapat melepaskan diri dari keinginan untuk menyelidiki nasib, misteri, dan tempat tujuan umat manusia, apalagi melepaskan dirimu dari perasaan hampa yang membingungkan. Fenomena seperti ini, yang lazim dialami oleh semua umat manusia, disebut fenomena sosial oleh para ahli sosiologi, tetapi belum ada satu pun orang hebat yang mampu memecahkan masalah tersebut. Manusia, bagaimanapun juga, hanyalah manusia, dan kedudukan serta kehidupan Tuhan tidak dapat digantikan oleh siapa pun. Umat manusia tidak hanya membutuhkan masyarakat yang adil, tempat di mana setiap orang mendapat cukup makanan dan diperlakukan dengan setara serta mendapat kebebasan, yang dibutuhkan umat manusia adalah keselamatan Tuhan dan perbekalan-Nya untuk kehidupan mereka. Ketika manusia menerima keselamatan Tuhan dan perbekalan-Nya untuk kehidupan mereka, barulah kerinduan untuk mencari, dan kehampaan rohani manusia dapat terpenuhi. Jika rakyat suatu negara atau suatu bangsa tidak dapat menerima keselamatan dan pemeliharaan Tuhan, maka negara atau bangsa semacam itu akan berada di jalan menuju kemunduran, menuju kegelapan, dan akan dimusnahkan oleh Tuhan.
Mungkin negaramu saat ini makmur, tetapi bila engkau biarkan rakyatmu menyimpang dari Tuhan, negaramu dengan sendirinya akan semakin kehilangan berkat-berkat Tuhan. Peradaban negaramu akan semakin terinjak-injak, dan tak lama kemudian, rakyat akan bangkit melawan Tuhan dan mengutuk Surga. Demikianlah, tanpa sepengetahuan manusia, nasib suatu negara akan dibawa pada kehancuran. Tuhan akan membangkitkan negara-negara yang kuat untuk menangani negara-negara yang telah dikutuk Tuhan, dan bahkan mungkin melenyapkan mereka dari muka bumi. Kebangkitan dan kejatuhan suatu negara atau bangsa didasarkan pada apakah para penguasanya menyembah Tuhan atau tidak, dan apakah mereka memimpin rakyatnya untuk mendekat kepada Tuhan dan menyembah-Nya atau tidak. Namun, di zaman terakhir ini, karena orang yang sungguh-sungguh mencari dan menyembah Tuhan semakin jarang, Tuhan melimpahkan perkenanan khusus pada negara-negara yang menjadikan Kristen sebagai agama negara. Dia mengumpulkan negara-negara itu bersama-sama untuk membentuk kumpulan yang relatif benar di dunia, sementara negara-negara ateis atau negara-negara yang tidak menyembah Tuhan yang benar menjadi lawan terhadap kumpulan yang benar ini. Dengan demikian, Tuhan bukan hanya mendapat tempat di tengah-tengah umat manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya, tetapi juga mendapatkan negara-negara yang dapat menjalankan otoritas yang benar, menjatuhkan sanksi dan pembatasan untuk diberlakukan pada negara-negara yang menentang Dia. Namun meskipun demikian, tetap tidak ada lagi orang-orang yang maju untuk menyembah Tuhan, karena manusia sudah menyimpang terlalu jauh dari-Nya, dan manusia telah terlalu lama melupakan Tuhan. Yang tersisa di bumi hanyalah negara-negara yang menjalankan kebenaran dan menentang kefasikan. Namun, hal ini jauh dari keinginan Tuhan, karena tidak ada penguasa negara yang akan mengizinkan Tuhan untuk memimpin rakyatnya, dan tidak ada partai politik yang akan mengumpulkan rakyatnya untuk menyembah Tuhan; Tuhan telah kehilangan tempatnya yang sah di hati setiap negara, bangsa, golongan penguasa, dan bahkan di hati setiap orang. Meskipun kekuatan orang benar memang ada di dunia ini, pemerintahan yang tidak memberi tempat bagi Tuhan di hati manusia sifatnya rapuh. Tanpa berkat Tuhan, arena politik akan menjadi kacau dan akhirnya tidak mampu menahan satu serangan pun. Bagi umat manusia, berada dalam keadaan tanpa berkat Tuhan adalah seperti tanpa matahari. Betapapun tekunnya para penguasa berusaha memberikan kontribusi kepada rakyatnya, sebanyak apa pun konferensi keadilan yang diadakan oleh umat manusia, tak satu pun dari upaya ini yang akan membalikkan arus atau mengubah nasib umat manusia. Manusia beranggapan bahwa suatu negara yang rakyatnya mendapat cukup makanan dan pakaian, yang hidup bersama dengan damai, adalah negara yang baik dan memiliki kepemimpinan yang baik. Namun, Tuhan tidak berpikir demikian. Dia beranggapan bahwa suatu negara yang di dalamnya tak seorang pun yang menyembah Dia adalah negara yang akan dimusnahkan-Nya. Cara berpikir manusia sangat bertentangan dengan cara berpikir Tuhan. Bila seorang kepala negara tidak menyembah Tuhan, nasib negaranya akan tragis, dan negara itu tidak akan memiliki tempat tujuan.
Tuhan tidak ikut campur dalam politik manusia, tetapi nasib suatu negara atau bangsa dikendalikan oleh Tuhan. Tuhan mengendalikan dunia ini dan seluruh alam semesta. Nasib manusia dan rencana Tuhan sangat erat berkaitan, dan tidak ada manusia, negara, atau bangsa yang terbebas dari kedaulatan Tuhan. Jika manusia ingin mengetahui nasibnya, dia harus datang ke hadapan Tuhan. Tuhan akan membuat orang-orang yang mengikuti dan menyembah-Nya menjadi berhasil dan akan membuat orang-orang yang menentang dan menolak-Nya menjadi merosot dan punah.
Dikutip dari "Tuhan Mengendalikan Nasib Seluruh Umat Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 264
Dalam luasnya alam semesta dan cakrawala, makhluk ciptaan, yang tak terhitung jumlahnya, hidup dan berkembang biak, mengikuti hukum siklus kehidupan, dan mengikuti satu aturan yang konstan. Orang-orang yang meninggal membawa bersama mereka kisah-kisah orang yang masih hidup, dan orang-orang yang masih hidup mengulangi riwayat yang sama menyedihkannya dengan mereka yang telah binasa. Demikianlah, umat manusia mau tak mau bertanya kepada dirinya sendiri: Untuk apa kita hidup? Dan mengapa kita harus mati? Siapa yang memerintah dunia ini? Siapa yang menciptakan umat manusia? Apakah umat manusia benar-benar diciptakan oleh alam? Apakah umat manusia benar-benar mengendalikan nasibnya sendiri? ... Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan umat manusia tanpa henti selama ribuan tahun. Sayangnya, semakin manusia telah menjadi terobsesi dengan pertanyaan-pertanyaan ini, semakin bertambah kehausan yang dimilikinya akan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan menawarkan kepuasan sekejap dan kenikmatan daging yang bersifat sementara, tetapi jauh dari cukup untuk membebaskan manusia dari kesendirian, kesepian, serta kengerian dan ketidakberdayaan yang nyaris tersembunyi jauh di dalam jiwanya. Manusia hanya menggunakan pengetahuan ilmiah yang dapat dilihatnya dengan mata telanjang dan dipahami dengan otaknya untuk membius hatinya. Namun, pengetahuan ilmiah semacam itu tidak cukup untuk menghentikan manusia dari menyelidiki misteri. Manusia sama sekali tidak tahu siapa Yang Berdaulat atas alam semesta dan atas segala sesuatu, apalagi asal mula dan masa depan umat manusia. Umat manusia sekadar hidup, mau tak mau, di tengah hukum ini. Tak seorang pun yang dapat melepaskan diri dan tak seorang pun yang dapat mengubahnya, karena di antara segala sesuatu dan di langit hanya ada satu Pribadi dari selama-lamanya sampai selama-lamanya yang memegang kedaulatan atas segalanya. Dialah Pribadi yang tidak pernah dilihat manusia, Pribadi yang tidak pernah dikenal umat manusia, yang keberadaan-Nya tidak pernah dipercayai umat manusia—tetapi Dialah yang mengembuskan napas ke dalam nenek moyang manusia dan memberikan kehidupan kepada umat manusia. Dialah yang menyediakan dan memelihara umat manusia, membiarkan mereka ada; dan Dialah yang telah membimbing umat manusia sampai pada saat ini. Selain itu, Dia dan Dia sajalah Pribadi tempat umat manusia bergantung demi kelangsungan hidupnya. Dia memegang kedaulatan atas segala sesuatu dan mengatur semua makhluk hidup dalam alam semesta. Dia mengendalikan keempat musim, dan Dialah yang mendatangkan angin, embun beku, salju, dan hujan. Dia memberikan sinar matahari kepada umat manusia dan mendatangkan malam. Dialah yang membentangkan langit dan bumi, menyediakan gunung-gunung, danau, dan sungai serta semua makhluk hidup di dalamnya bagi manusia. Perbuatan-Nya ada di mana-mana, kuasa-Nya ada di mana-mana, hikmat-Nya ada di mana-mana, dan otoritas-Nya ada di mana-mana. Setiap hukum dan peraturan ini merupakan wujud perbuatan-Nya, dan masing-masing menyatakan hikmat dan otoritas-Nya. Siapakah yang dapat meloloskan dirinya sendiri dari kedaulatan-Nya? Siapakah yang dapat melepaskan dirinya sendiri dari rancangan-Nya? Segala sesuatu ada di bawah pandangan-Nya, dan terlebih lagi, segala sesuatu hidup di bawah kedaulatan-Nya. Perbuatan-Nya dan kuasa-Nya tidak memberikan pilihan bagi umat manusia selain mengakui bahwa Dia memang ada dan memegang kedaulatan atas segala sesuatu. Tidak ada yang lain selain Dia yang dapat memerintah alam semesta, apalagi membekali umat manusia tanpa henti. Terlepas dari apakah engkau dapat mengenali perbuatan Tuhan, dan terlepas dari apakah engkau percaya pada keberadaan Tuhan, tidak ada keraguan bahwa nasibmu terletak ditentukan oleh Tuhan, dan tidak ada keraguan bahwa Tuhan akan selalu memegang kedaulatan atas segala sesuatu. Keberadaan dan otoritas-Nya tidak didasarkan pada apakah kedua hal tersebut diakui dan dipahami oleh manusia atau tidak. Hanya Dialah yang mengetahui masa lalu, masa kini, dan masa depan manusia, dan hanya Dialah yang dapat menentukan nasib umat manusia. Terlepas dari apakah engkau dapat menerima fakta ini, tidak lama lagi, manusia akan menyaksikan semua ini dengan matanya sendiri, dan inilah fakta yang akan segera dinyatakan oleh Tuhan. Umat manusia hidup dan mati di bawah pengawasan Tuhan. Manusia hidup untuk pengelolaan Tuhan, dan saat matanya tertutup untuk terakhir kalinya, itu pun untuk pengelolaan ini. Manusia datang dan pergi, dan itu terus berulang. Tanpa terkecuali, semua itu adalah bagian dari kedaulatan Tuhan dan rancangan-Nya. Pengelolaan Tuhan selalu tidak pernah berhenti; itu terus-menerus maju. Dia akan membuat umat manusia menyadari keberadaan-Nya, memercayai kedaulatan-Nya, melihat perbuatan-perbuatan-Nya, dan kembali ke kerajaan-Nya. Inilah rencana-Nya, dan pekerjaan yang telah dilakukan-Nya selama ribuan tahun.
Dikutip dari "Manusia Hanya Dapat Diselamatkan di Tengah Pengelolaan Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"