Pertanyaan 6: Pada Zaman Kasih Karunia, Tuhan menjadi manusia untuk menjadi korban penghapus dosa bagi umat manusia. Pada akhir zaman Tuhan telah kembali menjadi manusia untuk menyatakan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman-Nya untuk benar-benar menyucikan dan menyelamatkan manusia. Jadi, mengapa Tuhan perlu berinkarnasi dua kali untuk menyelamatkan manusia? Lalu, apa makna penting Tuhan berinkarnasi dua kali?

Jawaban:

Mengapa Tuhan harus berinkarnasi dua kali untuk pekerjaan penyelamatan manusia? Pertama-tama kita harus paham: sehubungan dengan penyelamatan manusia, dua inkarnasi Tuhan punya makna yang besar dan dalam. Karena pekerjaan penyelamatan, baik jika kita membicarakan tentang penebusan maupun penghakiman dan penyucian di akhir zaman, tidak bisa dilakukan oleh manusia. Tuhan harus berinkarnasi dan melakukan pekerjaan itu sendiri. Di Zaman Kasih Karunia, Tuhan berinkarnasi sebagai Tuhan Yesus, yaitu, Roh Tuhan dalam wujud manusia yang kudus dan tanpa dosa, dan disalibkan untuk melayani sebagai korban penghapus dosa, menebus manusia dari sifat dosanya. Kita semua mengerti ini. Namun, mengenai kembalinya Tuhan Yesus di akhir zaman, kenapa Dia berinkarnasi sebagai Anak manusia untuk menampakkan diri dan bekerja? Banyak yang kesulitan memahaminya. Jika Tuhan Yang Mahakuasa tidak menjelaskan aspek kebenaran ini dan menyingkap misteri ini, tidak seorang pun akan mengerti kebenaran ini.

…………

Di Zaman Kasih Karunia, Tuhan berinkarnasi pertama kali hanya untuk pekerjaan penebusan, memakai penyaliban sebagai korban penghapus dosa untuk menebus manusia dari sifat dosanya, untuk membebaskan manusia dari kutukan dan hukuman hukum Taurat. Kita hanya perlu mengakui dosa-dosa kita dan bertobat dan dosa-dosa kita akan diampuni. Lalu kita dapat menikmati kasih karunia dan kebenaran yang melimpah. Ini pekerjaan penebusan yang dilakukan Tuhan Yesus, dan merupakan makna sejati dari diselamatkan oleh iman kepada Tuhan. Meskipun Tuhan Yesus mengampuni kita dari dosa-dosa kita, kita belum terbebas dari belenggu dosa, karena kita masih punya sifat berdosa dan watak jahat kita. Meskipun kita telah mengakui dosa-dosa kita kepada Tuhan dan sudah mendapat pengampunan-Nya, kita tidak punya pengetahuan tentang sifat berdosa kita, bahkan tidak tahu watak kita yang rusak, yang jauh lebih serius daripada sifat dosa. Kita hanya mampu mengenali dosa itu di dalam diri kita yang merupakan ketidaktaatan, dan itu yang menghasilkan tuduhan hati nurani kita. Namun, kita gagal mengenali dosa yang lebih dalam, dosa penentangan kepada Tuhan. Kita tidak tahu akar penentangan kita kepada Tuhan, atau bagaimana watak jahat kita bermanifestasi, bagaimana sifat jahat bisa terjadi, keberadaan racun Iblis di dalam sifat kita, di mana filsafat jahat manusia dan logika dan aturan jahat muncul. Jadi mengapa manusia tidak punya pengetahuan tentang hal-hal jahat ini? Mengingat manusia telah diampuni dosa-dosanya oleh Tuhan Yesus, kenapa manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari belenggu dosa, kenapa terus melakukan dosa yang sama? Apa manusia sungguh suci setelah diampuni dari dosa-dosanya? Ini masalah yang sungguh praktis yang tidak dipahami siapa pun di Zaman Kasih Karunia. Meskipun dalam iman kita kepada Tuhan, dosa-dosa kita sudah diampuni, kita masih tanpa sadar berbuat dosa, menentang dan mengkhianati Tuhan. Sebagai orang percaya, kitalah yang pertama tahu soal ini. Misalnya, setelah beriman kepada Tuhan, kita terus berbohong, melakukan hal sia-sia, membenci kebenaran dan menyanjung kejahatan. Kita masih congkak, berkhianat, egois, dan tamak; kita tidak berdaya terjebak dalam watak yang rusak oleh Iblis. Banyak manusia bekerja tanpa lelah untuk Tuhan, tetapi itu karena mereka berharap mendapat upah dan masuk kerajaan surga. Saat mereka menikmati kasih karunia Tuhan, mereka bahagia dan imannya kepada Tuhan teguh; tetapi begitu menghadapi bencana, atau ada tragedi dalam keluarga, mereka salah paham, menyalahkan dan bahkan menyangkal dan mengkhianati Tuhan. Begitu pekerjaan Tuhan tidak sejalan dengan gagasan dan khayalan mereka, mereka bertindak seperti orang-orang Farisi munafik, menentang dan mengutuk Tuhan. Apa kalian mengalami sendiri apa yang Aku katakan? Semua ini membuktikan apa? Ini menunjukkan bahwa meskipun kita menerima keselamatan Tuhan Yesus dan dosa-dosa kita diampuni, ini tidak berarti kita telah sepenuhnya menjauhkan diri dari dosa dan sekarang disucikan, itu tidak berarti kita telah jadi kepunyaan Tuhan dan dimiliki oleh Tuhan. Jadi, ketika Tuhan Yesus datang lagi untuk melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman, banyak kaum agamawi datang untuk menghakimi, mengutuk, dan menghujat Tuhan, secara terbuka mengumumkan Dia sebagai musuh dan menyalibkan Dia sekali lagi. Mungkinkah mereka yang secara terbuka mengutuk dan menentang Tuhan diangkat ke dalam kerajaan surga hanya karena dosa-dosa mereka diampuni? Bisakah Tuhan mengijinkan kekuatan jahat yang menentang Tuhan dalam kerajaan surga? Akankah Tuhan mengangkat antikristus ini, pembenci kebenaran, ke dalam kerajaan surga? Meskipun dosa-dosa kita diampuni melalui iman kepada Tuhan, kita belum sepenuhnya menjauh dari sifat dosa, dari pengaruh jahat, bahkan semakin berkurang sebagai kepunyaan dan milik Tuhan. Jadi, jika kita ingin menjauh dari dosa dan mencapai penyucian, untuk sepenuhnya dimiliki Tuhan, kita harus benar-benar disucikan dan diselamatkan oleh pekerjaan inkarnasi kedua Tuhan.

Pandangan kita tentang pekerjaan penyelamatan Tuhan terlalu sederhana, seolah-olah setelah dosa diampuni tidak ada masalah, kita hanya tinggal menunggu diangkat Tuhan ke kerajaan surga. Betapa naif dan kekanak-kanakannya manusia yang rusak! Betapa konyolnya gagasan dan khayalan manusia yang rusak! Apa dosa satu-satunya masalah yang menimpa manusia setelah dirusak Iblis? Apa akar dari dosa manusia? Apakah dosa itu? Mengapa Tuhan membencinya? Sampai hari ini, tidak ada yang punya pemahaman yang tepat. Manusia telah dirusak seluruhnya oleh Iblis, sampai sejauh mana kerusakan mereka? Tidak ada yang paham. Kenyataan kerusakan menyeluruh manusia telah terbukti saat penyaliban Tuhan Yesus. Kenyataan bahwa manusia menyalibkan Tuhan Yesus yang pengasih, yang mengungkapkan banyak kebenaran, sungguh menunjukkan bahwa manusia telah jadi keturunan Iblis, sekelompok Iblis, dan telah sepenuhnya kehilangan kemanusiaan mereka, bahkan sedikit pun tidak punya akal sehat atau hati nurani. Siapa yang masih punya kemanusiaan normal? Bukankah penentangan dan permusuhan kepada Tuhan menunjukkan bahwa manusia telah tiba pada titik ekstrem: kubu mereka, atau kubu Tuhan, sehingga tidak dapat didamaikan dengan Tuhan? Dapatkah ini diselesaikan dengan membiarkan dosa mereka diampuni? Siapa yang bisa menjamin dengan diampuninya dosa-dosanya, manusia tidak akan menentang atau menganggap Tuhan sebagai musuh? Tidak ada yang bisa menjaminnya! Dosa manusia dapat diampuni, tetapi bisakah Tuhan mengampuni sifat manusia? Sifat yang menentang Tuhan? Bisakah Tuhan mengampuni watak jahat yang ada dalam diri manusia? Lalu, bagaimana cara Tuhan menyelesaikan hal-hal milik Iblis ini? Tanpa ragu, Tuhan menggunakan penghakiman dan didikan. Artinya, tanpa penghakiman dan didikan Tuhan yang benar, manusia yang rusak tidak akan ditaklukkan, terlebih lagi, mereka akan tenggelam dalam kehinaan yang dalam. Inilah alasan utama kenapa Tuhan harus berinkarnasi untuk melakukan pekerjaan penghakiman. Banyak yang mempertanyakan dan punya gagasan tentang Tuhan berinkarnasi untuk melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman. Kenapa begitu? Ini karena mereka gagal melihat kenyataan kerusakan mutlak manusia. Akibatnya, mereka tidak mengerti makna pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman. Mereka berpegang teguh pada gagasan mereka, gagal mencari dan menyelidiki jalan yang benar. Jadi, bagaimana mereka bisa menerima dan mematuhi pekerjaan Tuhan?

…………

Inkarnasi mengacu pada Roh Tuhan yang mengenakan daging dan menjadi orang biasa dan normal untuk melakukan pekerjaan Tuhan sendiri. Inkarnasi Tuhan harus memiliki kemanusiaan normal, harus bekerja dan bicara dalam kemanusiaan normal. Bahkan saat Dia membuat mukjizat, itu harus dilakukan dalam kemanusiaan yang normal. Penampilan luar inkarnasi Tuhan tampak normal. Dia melakukan pekerjaan-Nya seperti manusia normal, rata-rata. Jika Dia tidak punya kemanusiaan yang normal dan bekerja dalam kemanusiaan normal-Nya, Dia tidak akan menjadi inkarnasi Tuhan. Inkarnasi berarti Roh Tuhan diwujudkan dalam daging. Dalam kemanusiaan normal, Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan Tuhan sendiri, menebus dan menyelamatkan manusia. Inilah makna inkarnasi. Sekarang apa makna dari dua inkarnasi Tuhan? Yang dimaksud terutama bahwa dua inkarnasi Tuhan telah melengkapi makna inkarnasi, menyelesaikan pekerjaan Firman menampakkan diri dalam rupa manusia, dan menyelesaikan rencana pengelolaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia. Ini adalah makna dua inkarnasi Tuhan. Kita semua harus mengerti tujuan inkarnasi pertama Tuhan adalah melakukan pekerjaan penebusan dan membuka jalan bagi pekerjaan penghakiman di akhir zaman. Jadi, inkarnasi pertama Tuhan tidak menyelesaikan makna inkarnasi. Tujuan inkarnasi kedua Tuhan adalah melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman dan sepenuhnya merebut manusia dari cengkeraman Iblis, untuk membebaskan manusia dari watak jahat mereka, membebaskannya dari pengaruh Iblis agar dapat kembali kepada Tuhan dan dimiliki oleh-Nya. Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus di akhir zaman, mengungkapkan seluruh kebenaran untuk menyucikan dan menyelamatkan manusia, menyelesaikan semua pekerjaan Tuhan dalam daging, dan mengungkapkan semua yang harus Tuhan ungkapkan dalam daging inkarnasi-Nya. Dengan begitu, Dia menyelesaikan pekerjaan Firman menampakkan diri dalam rupa manusia. ... Dua inkarnasi Tuhan menyelesaikan semua pekerjaan Tuhan dalam daging, yaitu, pekerjaan Tuhan untuk menyelesaikan penyelamatan manusia. Jadi, di masa depan, Tuhan tidak akan berinkarnasi lagi. Tidak akan ada yang ketiga atau keempat, karena pekerjaan Tuhan di dalam daging telah sepenuhnya digenapi. Inilah maksud bahwa Tuhan telah berinkarnasi dua kali untuk menyelesaikan makna inkarnasi.

Tuhan telah berinkarnasi dua kali untuk menyelesaikan makna inkarnasi. Bagi mereka yang belum mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, ini sulit dimengerti. Mereka yang hanya mengalami pekerjaan penebusan dalam Zaman Kasih Karunia tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang berinkarnasi, tetapi hanya sedikit yang mengerti bahwa pekerjaan Tuhan Yesus terbatas pada penebusan saja dan Dia tidak menyelesaikan pekerjaan Firman menampakkan diri dalam rupa manusia. Yang berarti, Tuhan Yesus tidak mengungkapkan seluruh kebenaran selesainya penyelamatan manusia oleh inkarnasi Tuhan. Maka Tuhan Yesus berkata: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). Sekarang Tuhan Yesus telah kembali menjadi manusia sebagai Anak manusia. Dialah Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus akhir zaman. Dia ada di sini untuk melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, mengungkapkan seluruh kebenaran yang akan menyucikan dan menyelamatkan manusia, kebenaran "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia." Inkarnasi Tuhan bicara pertama kalinya dalam identitas Tuhan kepada seluruh alam semesta, menyatakan firman-Nya. Dia menyatakan rincian rencana pengelolaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia, mengungkapkan kehendak Tuhan, tuntutan-Nya kepada manusia, dan tujuan manusia.

Mari lihat penjelasan Tuhan Yang Mahakuasa: "Bisa dikatakan bahwa ini adalah pertama kalinya sejak penciptaan, Tuhan berbicara kepada seluruh umat manusia. Tidak pernah sebelumnya Tuhan berbicara kepada umat manusia ciptaan-Nya dengan begitu mendetail dan sangat sistematis. Tentu saja, ini juga adalah pertama kalinya Dia berbicara begitu banyak, dan begitu panjang, kepada seluruh umat manusia. Ini benar-benar sesuatu yang baru. Terlebih lagi, perkataan-perkataan ini adalah tulisan pertama yang diungkapkan Tuhan di antara umat manusia di mana Dia mengungkap manusia, membimbing mereka, menghakimi mereka, dan berbicara dari hati ke hati dengan dengan mereka, jadi ini juga adalah perkataan-perkataan pertama di mana Tuhan mengizinkan manusia mengetahui jejak langkah-Nya, tempat di mana Dia berdiam, watak Tuhan, apa yang dimiliki Tuhan dan siapa Tuhan, pikiran Tuhan dan kepedulian-Nya terhadap umat manusia. Bisa dikatakan bahwa ini adalah perkataan-perkataan pertama yang Tuhan telah ucapkan kepada umat manusia dari surga tingkat ketiga sejak penciptaan dan ini pertama kalinya Tuhan menggunakan identitas yang melekat pada Diri-Nya untuk menyatakan dan mengungkapkan suara hati-Nya kepada manusia dengan banyak kata" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Pendahuluan").

"Ini karena Aku membawa akhir umat manusia kepada dunia, dan sejak saat ini, Aku akan membukakan seluruhnya tentang watak-Ku di hadapan umat manusia, sehingga semua orang yang mengenal Aku dan semua orang yang tidak mengenal Aku akan terbuka matanya dan melihat bahwa Aku memang sudah datang ke dalam dunia manusia, sudah datang ke muka bumi saat segala sesuatu berlipat ganda. Inilah rencana-Ku, 'pengakuan' tunggal-Ku sejak penciptaan umat manusia. Aku berharap engkau semua dapat memberikan perhatian penuh kepada setiap gerakan-Ku, karena tongkat-Ku akan kembali menekan umat manusia, menekan semua yang menentang Aku" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Persiapkan Perbuatan Baik yang Cukup demi Tempat Tujuanmu").

Mengenai dua inkarnasi Tuhan untuk menyelesaikan makna inkarnasi, ada orang-orang yang tidak mengerti, karena mereka kurang pengalaman. Saat mendengarnya, mereka tidak mengerti. Sekarang mari kita bahas lebih rinci tentang pekerjaan yang dilakukan selama dua inkarnasi Tuhan. Selama inkarnasi pertama Tuhan, Dia melakukan pekerjaan penebusan, melakukan banyak mukjizat: lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang, meredakan angin dan ombak hanya dengan berfirman. Dia membangkitkan Lazarus. Juga, Tuhan Yesus berpuasa dan dicobai di padang gurun selama empat puluh hari. Dia berjalan di laut, dll. Karena daging Tuhan Yesus melakukan mukjizat, dan Dia berubah rupa di atas gunung, di mata kita manusia, meskipun Tuhan Yesus berinkarnasi di dalam daging, Dia masih punya unsur-unsur supernatural. Dia berbeda dari manusia rata-rata, mukjizat mengikuti ke mana pun Dia menampakkan diri. Juga, Tuhan Yesus hanya melakukan satu tahap pekerjaan, pekerjaan penebusan. Dia hanya mengungkapkan kebenaran pekerjaan penebusan, terutama mewujudkan watak Tuhan tentang rahmat dan kasih. Dia tidak mengungkapkan seluruh kebenaran pekerjaan penghakiman dan keselamatan, dan Dia tidak mengungkapkan kepada manusia watak Tuhan yang benar, kudus, dan tak bisa disinggung. Jadi, tidak dapat dikatakan bahwa inkarnasi pertama menyelesaikan arti inkarnasi. Sebagaimana yang difirmankan Tuhan Yang Mahakuasa: "Yesus mengerjakan suatu tahap pekerjaan yang hanya memenuhi substansi dari 'Firman itu bersama-sama dengan Tuhan': kebenaran Tuhan ada bersama dengan Dia, dan Roh Tuhan ada bersama manusia dan tidak dapat dipisahkan dari-Nya, yaitu, inkarnasi daging Tuhan ada bersama Roh Tuhan, yang merupakan bukti lebih besar bahwa inkarnasi Yesus adalah inkarnasi Tuhan yang pertama" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Penerapan (4)"). Inkarnasi Tuhan di akhir zaman berbeda dari inkarnasi pertama. Dalam inkarnasi kedua, Tuhan belum melakukan mukjizat, Dia sama sekali tidak supernatural. Dalam penampakan luar, Dia seperti manusia normal dan biasa, melakukan pekerjaan-Nya dan berfirman secara praktis dan nyata di antara manusia. Dia telah mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi, menyucikan, dan menyempurnakan manusia. Tuhan Yang Mahakuasa menyingkapkan semua misteri rencana pengelolaan Tuhan, dan mewujudkan watak Tuhan yang benar dan kudus, semua yang Tuhan miliki dan siapa Dia, kehendak Tuhan, dan tuntutan-Nya kepada manusia. Juga, Dia telah menghakimi dan menyingkap sifat jahat manusia dan watak rusak yang menentang Tuhan, dan juga menaklukkan, menyempurnakan, menyingkap, dan menyingkirkan manusia, masing-masing menurut jenisnya sendiri. Semua kebenaran dari Tuhan untuk manusia di akhir zaman diungkapkan dalam kemanusiaan daging-Nya yang normal, tidak ada yang supernatural. Yang kita lihat adalah manusia normal yang mengatakan firman-Nya dan melakukan pekerjaan-Nya, tetapi semua firman yang Kristus katakan adalah kebenaran. Ia punya otoritas dan kuasa, dapat menyucikan dan menyelamatkan manusia. Dari firman Kristus, yang menghakimi dan menyingkap kebenaran dan hakikat dari kerusakan manusia, kita melihat betapa Tuhan menembus inti manusia dalam pengamatan-Nya, Tuhan memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang manusia. Manusia juga jadi tahu watak Tuhan yang benar, kudus, dan tidak dapat disinggung. Dari teguran dan nasihat Kristus, kita merasakan belas kasih dan perhatian Tuhan kepada manusia. Dari banyak cara di mana Kristus bicara dan bekerja, kita menghargai kemahakuasaan dan hikmat Tuhan, kesungguhan niat-Nya dalam bekerja untuk menyelamatkan manusia, serta kasih sejati dan penyelamatan manusia oleh Tuhan. Dari cara Kristus memperlakukan semua orang, masalah dan perkara, kita paham bagaimana kesenangan, kemarahan, kesedihan, dan kebahagiaan Tuhan semuanya merupakan kenyataan hal-hal positif, dan bagaimana semuanya adalah ungkapan watak Tuhan dan perwujudan alami dari hakikat kehidupan Tuhan. Dari firman dan pekerjaan Kristus, kita melihat bagaimana Tuhan itu agung dan besar dan rendah hati dan tersembunyi, kita mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang benar tentang watak dan wajah Tuhan yang sebenarnya, membuat kita haus akan kebenaran dan menghormati Tuhan di hati, untuk sungguh mengasihi dan menaati Tuhan. Ini adalah efek dari firman dan pekerjaan inkarnasi kedua Tuhan atas kita. Firman dan pekerjaan inkarnasi kedua Tuhan tidak hanya memungkinkan manusia melihat Tuhan menjadi daging, tetapi juga memungkinkan mereka melihat fakta firman menampakkan diri dalam rupa manusia Firman Tuhan menyelesaikan semua hal. Daging normal yang biasa-biasa saja ini adalah perwujudan Roh kebenaran. Tuhan yang berinkarnasi adalah jalan, dan kebenaran, dan hidup! Dialah penampakan satu-satunya Tuhan yang benar! Hanya dengan penampakan dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa makna inkarnasi telah diselesaikan.

…………

Sekarang, kita semua memiliki sedikit lebih banyak pemahaman tentang bagaimana dua inkarnasi Tuhan menyelesaikan pentingnya inkarnasi! Kita sekarang menyadari bahwa pekerjaan penyelamatan manusia oleh Tuhan dicapai melalui pekerjaan inkarnasi. Tahapan pekerjaan Tuhan Yesus adalah pekerjaan penebusan. Kebenaran yang Dia ungkapkan sangat terbatas, jadi, setelah mengalami pekerjaan Tuhan Yesus, pengetahuan kita tentang Tuhan masih terbatas. Tuhan Yang Mahakuasa datang untuk melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman, dan mengungkapkan keseluruhan kebenaran dari penghakiman Tuhan yang adil atas kerusakan manusia. Hal ini memungkinkan manusia melihat watak Tuhan yang melekat dan mengetahui hakikat-Nya yang benar dan suci. Jadi, Tuhan yang berinkarnasi di akhir zaman telah benar-benar menyelesaikan pekerjaan Tuhan dalam daging. Dia mengungkapkan seluruh kebenaran yang dimaksudkan Tuhan untuk diungkapkan dalam daging, sehingga memenuhi fakta Firman menampakkan diri dalam rupa manusia. Ini adalah bagaimana dua inkarnasi Tuhan menyelesaikan makna inkarnasi. Dua inkarnasi Tuhan sangat diperlukan, dan menambahkan serta melengkapi satu sama lain. Jadi orang tidak bisa berkata bahwa Tuhan hanya dapat berinkarnasi satu kali, atau bahwa Dia akan berinkarnasi tiga atau empat kali, karena dua inkarnasi Tuhan telah menyelesaikan pekerjaan penyelamatan Tuhan atas manusia, dan mengungkapkan seluruh kebenaran yang menyelamatkan manusia, yang harus diungkanpkan oleh inkarnasi Tuhan. Jadi, dua inkarnasi Tuhan telah menyelesaikan makna inkarnasi.

—Pertanyaan dan Jawaban Klasik mengenai Injil Kerajaan

Sebelumnya: Pertanyaan 5: Mengapa dikatakan bahwa manusia yang rusak harus diselamatkan oleh Tuhan yang berinkarnasi? Ini adalah sesuatu yang tidak dimengerti kebanyakan orang—tolong bagikan persekutuan tentang ini.

Selanjutnya: Pertanyaan 7: Dua daging Tuhan yang berinkarnasi memberikan kesaksian bahwa Kristus adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Bagaimana seharusnya kita memahami Kristus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup?

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini