26. Membuka Pintu Hatiku dan Menyambut Kedatangan Tuhan kembali

Oleh Saudari Yongyuan, Amerika Serikat

Pada bulan November 1982, seluruh keluarga kami beremigrasi ke Amerika Serikat. Kami semua memiliki kepercayaan kepada Tuhan sejak generasi kakekku, jadi kami menemukan sebuah gereja Tionghoa di Chinatown, New York, segera setelah sampai di Amerika Serikat sehingga kami dapat menghadiri misa. Kami tidak pernah melewatkan satu misa pun, dan ibu serta adik perempuanku sangat rajin membaca Alkitab kapan pun mereka punya waktu untuk mencari berkat dan perlindungan Tuhan. Pastor sering berkata: "Saat Tuhan datang, Dia akan menghakimi manusia di muka umum dan membagi mereka menjadi beberapa kategori: mereka yang sungguh-sungguh bertobat dan mengaku dosa serta mengamalkan iman mereka akan dapat masuk surga; mereka yang melakukan dosa kecil tetapi bukan dosa yang serius akan menderita siksaan api penyucian, tetapi mereka masih bisa diselamatkan dan naik ke surga; mereka yang tidak percaya kepada Tuhan atau melakukan dosa yang terlalu berat akan mengalami hukuman neraka." Perkataan ini meninggalkan kesan mendalam di hatiku, seolah-olah perkataan itu telah terpatri di hatiku. Perkataan itu mendorongku untuk percaya kepada Tuhan dengan antusias, dan sesibuk apa pun diriku, aku tidak pernah lalai untuk menghadiri misa.

Dalam sekejap, tahun 2014 tiba. Suatu hari, seorang jemaat paroki tiba-tiba berkata kepadaku, "Adik perempuanmu sekarang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa ...." Selain itu, dia mengatakan banyak hal yang memfitnah dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa dan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Mendengar kabar tak terduga ini, aku merasa sangat cemas, dan menjadi sangat khawatir adik perempuanku telah tersesat. Kabar tentang adik perempuanku yang telah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman menyebar ke seluruh gereja dengan cepat. Pastor menasihatiku untuk menjaga jarak darinya, dan ada beberapa jemaat gereja lainnya yang juga mengatakan beberapa hal yang memfitnah dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa di hadapanku. Setelah pastor dan jemaat paroki lainnya "membantu"-ku beberapa kali, aku mulai memercayai perkataan mereka dan yakin bahwa adik perempuanku telah tersesat. Aku memberi tahu pastor dan jemaat paroki bahwa aku tidak akan lagi mendengarkan adik perempuanku, dan jika diberi kesempatan, aku akan mencoba untuk membawanya kembali ke gereja kami sehingga dia dapat bertobat kepada Tuhan. Sesampainya di rumah, aku menelepon saudara-saudaraku, dan mereka semua mendukungku. Kami semua telah berusaha membujuk adik perempuanku bersama-sama, namun dia tidak hanya teguh dalam kepercayaannya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi dia juga memberikan kesaksian kepada kami bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali. Dia mencoba membujuk kami untuk menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman sehingga kami tidak akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keselamatan Tuhan. Namun hatiku telah dipenuhi dengan banyak gagasan negatif yang telah ditanamkan dalam diriku oleh pastor dan jemaat paroki. Bagaimanapun adik perempuanku bersekutu denganku atau bagaimanapun dia memberi kesaksian, aku sama sekali tidak mau mendengarkan.

Belakangan, aku dan ibuku bertengkar dengan adik perempuanku karena kepercayaannya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi apa pun yang dia katakan, aku terus memercayai pastor dan kabar bohong yang kubaca di Internet, tidak pernah berani mencari atau menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa. Tidak pernah ada solusi apa pun untuk perdebatan kami, tetapi aku mendapati ibuku lambat laun mulai setuju dengan persekutuan dan kesaksian adik perempuanku. Ibuku malah mulai sepakat dengan adik perempuanku dan akhirnya menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Melihat ini, aku mulai khawatir. Jika segala sesuatunya benar-benar seperti yang dikatakan oleh pastor dan jemaat paroki, bagaimana jika ada sesuatu yang terjadi pada keluargaku? Dalam keadaan putus asa, aku pergi untuk mencari Saudari Qianhe yang memiliki hubungan baik denganku dan adik perempuanku, dan memintanya untuk mencoba dan membujuk ibu dan adik perempuanku. Namun dia tidak hanya gagal membujuk mereka, tetapi dia sendiri juga jadi percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Ini sangat membingungkan bagiku: saudari ini sangat tulus dan dia adalah seorang pencari Tuhan yang antusias, jadi bagaimana mungkin dia tidak dapat membujuk mereka, tetapi dia sendiri malah jadi percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa? Apakah firman Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar memiliki kekuatan yang begitu besar? Mungkinkah firman Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar dapat memberikan makanan bagi kehidupan manusia? Namun, begitu aku merenungkan perkataan pastor dan jemaat paroki yang menyerang Tuhan Yang Mahakuasa serta apa yang kubaca di internet yang menentang dan mengutuk Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, aku kembali merasakan ketakutan di hatiku dan tidak berhubungan lagi dengan mereka. Setelah itu, aku jarang pergi mengunjungi ibuku. Terkadang aku pergi hanya untuk berkunjung dan kemudian pergi dengan tergesa-gesa, dan aku menolak untuk mendengarkan persekutuan ibu dan adik perempuanku. "Perang dingin" dengan ibu dan adik perempuanku ini berlangsung seperti ini selama satu setengah tahun.

Suatu hari di bulan Maret 2016, aku mendengar bahwa beberapa jemaat gereja yang terkemuka juga telah pergi untuk membujuk adik perempuanku, jadi aku ingin pergi ke sana untuk mengetahui apakah dia telah mengubah pikirannya atau belum. Ketika aku berjumpa dengannya, aku bertanya kepadanya tentang apa yang dia pikirkan. Dia berkata kepadaku, "Aku telah mengikuti jejak langkah Anak Domba dan menegaskan bahwa jalan Tuhan Yang Mahakuasa adalah jalan yang benar. Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali dan aku sama sekali tidak akan menyimpang dari-Nya." Tatapan mata adik perempuanku yang mantap dan jawabannya tegas, membuat hatiku agak goyah dan membangkitkan rasa keingintahuanku. Aku berpikir: dari orang-orang percaya di keluarga kami, adik perempuanku adalah pencari Tuhan yang paling bersemangat, dan di dalam gereja, Saudari Qianhe juga adalah seorang pencari Tuhan dan memiliki kepekaan. Ibuku juga selalu memiliki kepercayaan yang teguh kepada Tuhan. Sekarang, mereka semua percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, dan iman mereka semakin bertumbuh setelah mengikuti Dia. Mereka berbicara dengan wawasan yang semakin banyak dan tidak seorang pun yang mampu menggoncangkan atau menyanggah mereka. Kekuatan apa yang membuat mereka mampu mempertahankan iman yang begitu besar seperti itu di hadapan begitu banyak perlawanan? Mungkinkah pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman benar-benar adalah jalan yang benar? Mungkinkah Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar adalah kedatangan Tuhan yang kedua? Sudah hampir dua tahun sejak adik perempuanku, Saudari Qianhe, dan ibuku telah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi ketika aku melihat bahwa segala sesuatunya berjalan baik bagi mereka, aku dapat melihat bahwa peringatan dan taktik menakut-nakuti pastor dan apa yang telah kubaca di Internet tidak menjadi kenyataan dalam kasus mereka .... Menyadari hal ini, hatiku sedikit melembut dan aku juga ingin menyelidiki firman dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa. Aku menyampaikan pemikiranku kepada adik perempuanku. Dia dengan sangat gembira setuju dan mengundangku ke rumah ibuku sehingga seorang saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dapat bersekutu denganku dan menjadi saksi pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman.

Aku pergi ke rumah ibuku akhir pekan itu. Adikku, Saudari Qianhe, dan Zhang Xiao, seorang saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, semuanya berada di sana. Saudari Qianhe sangat senang ketika dia mendengar bahwa aku ingin mencari dan menyelidiki. Dia bersekutu denganku: "Alasan utama Tuhan datang pada akhir zaman adalah untuk mengungkapkan firman dan melakukan pekerjaan menghakimi dan mentahirkan manusia agar dapat menyelamatkan kita dari belenggu dosa. Saat ini, mereka yang sedang berada di Zaman Kasih Karunia hidup dalam siklus berbuat dosa dan kemudian mengakui dosa. Meskipun kita bertekun dalam menghadiri misa dan membaca Alkitab, serta mengaku dosa kepada pastor, kita masih terus berbohong dan menipu, dan hidup dalam watak kita yang rusak seperti kecongkakan, keserakahan, dan keegoisan. Selain itu, kita melakukan dosa dan menentang Tuhan, dan tidak seorang pun yang dapat membebaskan diri dari ikatan natur dosa ini, serta tidak seorang pun yang dapat mencapai kesucian dan kekudusan dengan mengandalkan pengakuan dan pertobatan. Itulah sebabnya kita masih perlu menerima pekerjaan yang akan dilakukan Tuhan pada akhir zaman untuk menghakimi dan mentahirkan manusia. Hanya dengan melakukan itu kita dapat sepenuhnya terbebas dari belenggu dosa, ditahirkan dan diubahkan, serta memperoleh keselamatan dari Tuhan." Mendengar ini, aku bertanya dalam kebingungan: "Pastor sering berkata: 'Jika orang berbuat dosa kecil, ketika Tuhan datang kembali untuk secara terbuka menghakimi manusia, begitu mereka menyelesaikan penderitaan mereka di api penyucian, mereka akan dapat naik ke surga. Mereka yang melakukan dosa besar akan langsung masuk neraka untuk dihukum.' Bagaimana kau dapat mengatakan bahwa pekerjaan penghakiman yang akan Tuhan lakukan ketika kembali adalah untuk mentahirkan dan menyelamatkan manusia?" Saudari Qianhe berkata: "Aku juga dahulu percaya perkataan dari pastor. Aku memiliki gagasan yang sama sepertimu tentang cara Tuhan akan datang kembali untuk melakukan pekerjaan penghakiman, tetapi merenungkannya sekarang, apakah yang dikatakan pastor benar-benar sesuai dengan Alkitab? Apakah ini berdasarkan pada firman Tuhan? Apakah Tuhan Yesus pernah berkata bahwa ada api penyucian? Apakah Dia pernah mengatakan apa pun tentang orang-orang yang melakukan dosa kecil dapat naik ke surga setelah menyelesaikan penderitaan mereka di api penyucian, dan bahwa hanya mereka yang melakukan dosa besar yang masuk neraka? Tentu saja tidak! Jadi berasal dari manakah perkataan ini? Perkataan ini jelas sekali berasal dari gagasan dan imajinasi manusia, dan hanya merupakan spekulasi dan dugaan manusia. Semua itu tidak selaras dengan firman Tuhan, juga tidak selaras dengan kenyataan pekerjaan Tuhan. Apa gunanya bagi kita mempertahankan perkataan ini?" Mendengarkan persekutuannya, aku mengangguk dalam hati. Dia melanjutkan: "Saat ini, kita semua dipenuhi dengan dosa, dan tidak seorang pun yang suci. Berdasarkan pada apa yang dikatakan pastor, ketika Tuhan datang kembali untuk menghakimi semua orang di muka umum, mereka yang melakukan dosa kecil akan masuk api penyucian sementara mereka yang melakukan dosa besar akan masuk neraka. Kalau begitu, bukankah itu artinya kita semua akan dihukum dan menderita hukuman masuk ke neraka? Bukankah itu artinya pekerjaan Tuhan menyelamatkan umat manusia semuanya sia-sia? Apakah kedatangan Tuhan akan memiliki makna?" Apa yang saudari itu persekutukan menjamah hatiku. Benar—bahkan jika kita percaya kepada Tuhan, jika yang kita lakukan adalah terus-menerus berbuat dosa dan kemudian mengakuinya, tidak seorang pun yang akan ditahirkan. Tentu saja, tidak seorang pun yang akan layak untuk melihat Tuhan, dan jika Tuhan datang untuk secara terbuka menghakimi, mengutuk, dan menghukum manusia, maka semua orang harus masuk ke neraka. Tidak seorang pun yang dapat memperoleh keselamatan .... Baru pada saat itulah aku menyadari betapa tidak realistisnya perkataan bahwa "ketika Tuhan datang kembali untuk secara terbuka menghakimi semua manusia, mereka yang melakukan dosa besar akan langsung masuk neraka sedangkan mereka yang melakukan dosa kecil akan masuk api penyucian, dan setelah menyelesaikan penderitaan mereka di sana barulah akan naik ke surga." Itu sama sekali tidak sesuai dengan kehendak Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia. Saudari Qianhe kemudian berkata, "Dalam hal pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, mari kita lihat bagaimana hal itu dijelaskan dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa! Tuhan Yang Mahakuasa berkata: 'Tuhan tidak datang untuk membunuh, atau membinasakan, tetapi menghakimi, mengutuk, menghajar, dan menyelamatkan. Sebelum kesudahan dari rencana pengelolaan-Nya selama 6.000 tahun—sebelum Dia menyatakan akhir dari setiap kategori manusia—pekerjaan Tuhan di bumi adalah demi keselamatan, semua itu bertujuan agar orang-orang yang mengasihi Dia sempurna sepenuhnya, dan menuntun mereka supaya tunduk pada kekuasaan-Nya. Tidak peduli bagaimana cara Tuhan menyelamatkan manusia, itu semua dilakukan dengan membuat mereka melepaskan diri dari sifat lama mereka yang sudah rusak; yaitu, Dia menyelamatkan mereka supaya mereka mencari kehidupan. Jika mereka tidak mencari kehidupan, mereka tidak akan tahu cara menerima keselamatan Tuhan' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Harus Mengesampingkan Berkat Status dan Memahami Kehendak Tuhan untuk Memberikan Keselamatan kepada Manusia"). 'Kristus akhir zaman menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Semua cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan yang beragam ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya tentang Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran")."

Setelah membaca firman Tuhan, Saudari Zhang Xiao memberikan persekutuan, "Firman Tuhan Yang Mahakuasa membuat makna pekerjaan penghakiman pada akhir zaman, sifat penghakiman yang sesungguhnya, dan hasil dari pekerjaan penghakiman di antara manusia menjadi jelas sepenuhnya. Pekerjaan penghakiman Tuhan bukanlah untuk membunuh atau menghukum manusia seperti dalam gagasan dan imajinasi kita. Sebaliknya, pekerjaan ini menggunakan firman untuk menyingkapkan pikiran, ucapan, dan perbuatan manusia, untuk membasmi natur jahat kita yang sudah berurat akar dan watak rusak yang menentang Tuhan. Itu memungkinkan kita untuk mengenali kebenaran tentang bagaimana kita telah dirusak oleh Iblis sementara juga memungkinkan kita untuk mengenal watak Tuhan yang adil dan kudus. Ketika kita mendapatkan pemahaman tentang hal-hal ini, kita mulai membenci diri kita sendiri, dan ini menghasilkan pertobatan sejati dan hati yang menghormati Tuhan. Melalui penghakiman firman Tuhan, kita dapat lebih memahami dan mendapatkan jalan masuk kepada kebenaran, dan secara alami hidup dengan mengandalkan kebenaran. Dengan cara ini, apa pun hal-hal jahat yang kita simpan di dalam hati akan secara perlahan-lahan dibuang, dan kita akan dapat sesuai dengan Tuhan. Sejak saat itu kita tidak akan lagi memberontak atau menentang Tuhan, tetapi akan dapat benar-benar menaati-Nya—inilah artinya memperoleh keselamatan. Setelah dirusak oleh Iblis, kita tidak lagi memiliki keserupaan dengan manusia dan kita kehilangan hati nurani dan nalar yang seharusnya dimiliki oleh manusia normal. Sebaliknya, kita dipenuhi dengan kecongkakan, kepercayaan diri, keegoisan, dan aspek-aspek watak jahat lainnya. Sikap dan pandangan kita terhadap segala sesuatu juga tidak lagi sesuai dengan Tuhan. Contohnya: Ketika diperhadapkan dengan pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, kita semua memiliki hal-hal berbeda yang kita terima dan kita semua berpegang teguh pada gagasan kita sendiri terlepas dari ada atau tidak adanya dasar dalam firman Tuhan. Kita tidak mencari kehendak Tuhan, tetapi secara membabi buta percaya bahwa cara berpikir kita sendirilah yang benar. Ketika pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan gagasan dan imajinasi kita, kita membuat penilaian kita sendiri tentang Tuhan, dan kita menyangkal, menyerang, dan mengutuk Dia. Ini adalah hasil dari watak kita yang congkak. Dengan natur jahat seperti itu, kita semua cenderung menentang Tuhan, jadi kita sangat membutuhkan Tuhan datang untuk melaksanakan tahap pekerjaan penghakiman, serta mentahirkan dan mengubah watak jahat kita. Tanpa itu, tidak seorang pun yang bisa membebaskan diri dari kerusakan dan memperoleh keselamatan."

Setelah mendengarkan firman Tuhan Yang Mahakuasa dan persekutuan saudari ini, hatiku tiba-tiba menjadi cerah dan terbuka, dan aku merasa bahwa ini dijelaskan dengan sangat baik. Meskipun ada beberapa hal yang tidak kumengerti, itu tetap memberiku perasaan adanya hikmat dalam pekerjaan Tuhan serta betapa besarnya kasih yang Tuhan miliki bagi manusia. Di masa lalu, dalam hal Tuhan datang untuk menghakimi umat manusia, aku mengira bahwa manusia akan masuk neraka atau menderita siksaan api penyucian. Sesungguhnya, pekerjaan penghakiman Tuhan sama sekali tidak seperti yang kita bayangkan, melainkan, justru Tuhan yang datang dalam daging untuk secara nyata mengungkapkan kebenaran dan melaksanakan pekerjaan penghakiman. Inilah cara Dia mentahirkan dan menyelamatkan manusia. Pekerjaan penghakiman Tuhan begitu penuh makna. Itulah yang justru dibutuhkan oleh kita manusia yang rusak!

Ketika aku mendengarkan semua ini dengan penuh minat, tiba-tiba suamiku menelepon untuk mengatakan bahwa dia ingin memakai mobil. Melihat bahwa kali ini aku dapat mendengar semua ini, tepat ketika aku akan pergi, dia memberiku sebuah buku berjudul Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Domba dan mengatakan bahwa perkataan di dalamnya adalah suara Tuhan sendiri. Dia juga sangat menyarankanku untuk membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Setelah sampai di rumah, aku akan membaca buku itu kapan pun aku punya waktu. Melalui pembacaan firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku memahami banyak kebenaran dan memperoleh banyak pengetahuan. Pada saat yang sama, aku juga benar-benar mengalami pemeriksaan Tuhan yang saksama terhadap kedalaman jiwa manusia. Setiap firman dari Tuhan Yang Mahakuasa menembus hatiku, menyingkapkan natur hatiku yang rusak. Terkadang ketika aku melihat bagaimana firman Tuhan menyingkapkan kerusakan kita, aku merasakan bagaimana Dia sangat membencinya. Tampaknya Tuhan sedang mengungkapkan kemarahan-Nya kepada kita, dan hatiku yang mati rasa dan tidak sadar dengan segera dikobarkan. Aku jadi memiliki kekaguman kepada Tuhan di hatiku, dan aku tidak lagi sama seperti diriku yang sebelumnya, ketika aku telah melakukan dosa tanpa rasa takut. Melalui banyak pengalaman dan pencerahan serta bimbingan firman Tuhan, aku melihat bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa memang sanggup menyelamatkan manusia dari dosa dan memungkinkan mereka melepaskan diri dari dosa. Betapa praktisnya pekerjaan dan firman Tuhan! Aku merasakan penyesalan yang besar ketika mengingat kembali bagaimana aku telah menolak pekerjaan Tuhan pada akhir zaman selama dua tahun terakhir. Aku membenci diriku sendiri karena begitu bodoh dan tidak tahu, tidak berusaha memahami atau menyelidiki masalah sebesar kedatangan Tuhan yang kedua ini. Sebaliknya, aku mendengarkan kabar bohong itu dengan membabi buta, aku telah menutup diri dari Tuhan, aku mengutuk Tuhan, dan aku menentang Tuhan. Aku hampir melewatkan keselamatan Tuhan pada akhir zaman. Aku benar-benar sangat buta! Aku melihat dengan jelas bahwa fitnah, penghakiman, dan penghujatan ​​terhadap Tuhan Yang Mahakuasa dan penghinaan terhadap Gereja Tuhan Yang Mahakuasa semuanya hanyalah kebohongan dari Iblis. Itu adalah tipu muslihat yang digunakan oleh Iblis khususnya untuk membingungkan dan menjebak manusia, dan menghalangi mereka untuk menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Aku tidak akan lagi percaya pada kebohongan Iblis. Apa pun yang aku temui atau dengar di masa depan, aku akan selalu menilai yang benar dari yang salah sesuai dengan firman Tuhan dan kenyataan. Aku tidak akan lagi mendengarkan kebohongan dan tipu daya Iblis—hanya dengan melakukan itulah orang dapat sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan mengingat hal ini, aku dengan tulus bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas belas kasihan dan keselamatan yang telah Dia berikan kepadaku. Tuhan tidak menyerah untuk menyelamatkanku karena pemberontakan dan penentanganku, tetapi terus mengatur untuk orang-orang menyebarkan Injil kepadaku dan membawaku kembali ke rumah Tuhan. Sungguh besar kasih Tuhan! Setiap kali aku mendengar lirik video musik "Nyanyian Keterikatan Sepenuh Hati," yang berbunyi: "Dialah Tuhan yang berinkarnasi. Semua yang Dia katakan, lakukan, ialah kebenaran. Kusukai kebenaran-Nya, hikmat-Nya. Melihat-Nya, menaati-Nya, itulah berkat sejati." hatiku sangat terjamah dan terinspirasi. Aku merasakan betapa beruntungnya diriku untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali dan bertemu langsung dengan firman Tuhan. Sungguh berkat yang luar biasa!

Kemudian aku mulai melibatkan diri dalam kehidupan bergereja di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Saudara-saudari menyanyikan lagu-lagu pujian, menari, dan memuji Tuhan bersama-sama. Mereka membaca firman Tuhan, dan jika ada kerusakan apa pun yang tersingkap, mereka membuka hati mereka dan mempersekutukannya. Semua orang mendiskusikan pengetahuan dan pengalaman mereka tentang firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mencari jalan penerapan dan jalan masuk. Kehidupan bergereja seperti ini sangatlah membebaskan dan aku mendapatkan "makanan" yang banyak darinya. Aku telah benar-benar menyadari bahwa hanya di gereja di mana Roh Kudus bekerjalah yang dapat menjadi rumah Tuhan. Di sinilah rumahku. Aku sekarang sepenuhnya yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah kedatangan Tuhan yang kedua, dan aku bertekad untuk mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa sampai akhir!

Sebelumnya: 25. Aku Bisa Membedakan Antara Kristus Asli Dan Kristus Palsu

Selanjutnya: 27. Dipersatukan Kembali dengan Tuhan

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini