Pelajaran yang Dipetik Melalui Kemitraan

02 Maret 2025

Aku telah melaksanakan tugasku merekam lagu pujian di gereja, dan kualitas rekaman lagu pujian yang kuhasilkan selama ini cukup baik. Para saudara dan saudari umumnya memuji pekerjaanku. Lebih dari sepuluh tahun berlalu dengan cepat, aku menyadari bahwa banyak lagu pujian yang mereka dengarkan direkam olehku, dan itu membuatku merasa bangga. Kemudian, gereja mengatur agar Saudara Li Ming bekerja bersamaku. Dia sangat tertarik pada perekaman lagu pujian dan mengetahui beberapa teknik. Pada awalnya, aku antusias bekerja dengan Li Ming, dan kami bergaul dengan baik. Aku mencoba mengajarinya teknik-teknik rekaman yang kuketahui. Setelah Li Ming mempelajari beberapa teknik rekaman baru, dia menyarankan bahwa dengan menggunakan metode baru tersebut, hasilnya akan lebih baik, dan para pemimpin gereja juga setuju dengan dia untuk mencobanya. Aku berpikir, "Aku telah melaksanakan tugas perekaman ini selama bertahun-tahun dan aku cukup memahami teknik yang kau bicarakan. Bahkan aku merasa teknik baru ini cukup menantang, kau baru berada di sini beberapa hari dan sudah ingin menggunakan teknik baru untuk merekam? Bukankah kau terlalu congkak? Selain itu, teknik baru ini rumit dan bukan sesuatu yang bisa dikuasai dengan cepat. Menurutku kau hanya membuang waktu saja." Aku tidak menganggap serius hal ini. Setelah Li Ming mencoba-coba metode baru itu selama beberapa hari, rekaman awalnya tidak terlalu bagus, dan saudara-saudari juga merasa hasilnya tidak memuaskan. Aku pun berpikir bahwa teknik baru ini tidak efektif dan melanjutkan menggunakan metode lama untuk merekam.

Tak disangka, setelah beberapa waktu, lagu pujian yang direkam Li Ming dengan menggunakan teknik baru hasilnya jauh lebih baik. Hal ini menimbulkan rasa krisis dalam diriku, dan aku berpikir, "Metode perekaman Li Ming memang memiliki kelebihan. Meskipun awalnya agak sulit, metode itu memberikan hasil yang lebih baik dalam merekam lagu pujian, dan sebagian besar saudara-saudari menyetujuinya. Selain itu, keterampilan Li Ming dalam bidang ini meningkat dengan cepat. Jika dia berlatih selama beberapa waktu dan menguasai teknik ini, bukankah semua orang akan mulai menghormatinya dan berfokus padanya? Lalu aku tidak akan lagi memiliki status di benak orang-orang dan mampu membuat keberadaanku dirasakan! Selain itu, bukankah saudara-saudari akan berkata bahwa aku telah merekam lagu pujian dengan cara lama yang sama selama bertahun-tahun tanpa membuat kemajuan, sementara Li Ming baru berada di sini kurang dari dua bulan dan sudah berinovasi, menghasilkan hasil yang lebih baik daripada aku? Mereka akan menganggap Li Ming lebih cakap! Mereka pasti akan meremehkanku, bukan? Apa jadinya reputasiku nanti? Aku telah melaksanakan tugas perekaman ini selama bertahun-tahun; aku tidak bisa membiarkan Li Ming melampauiku begitu cepat. Aku tidak bisa menerima ini. Apa pun yang terjadi, aku tidak bisa membiarkan dia lebih bersinar dariku." Untuk menghindari kalah dari Li Ming, aku mulai bangun pagi dan bergadang untuk mempelajari teknik-teknik terdahulu. Ketika rekaman-rekaman yang kuhasilkan membaik dan mendapat persetujuan dari sebagian besar saudara-saudari, aku merasa lebih tenang, berpikir, "Kali ini, aku telah menunjukkan kepada para saudara-saudari bahwa aku masih lebih baik darimu; kau tidak cukup bagus, jadi menyerah sajalah." Namun kemudian, aku melihat bahwa Li Ming tetap mempelajari teknik-teknik baru, yang membuatku cukup cemas. Aku khawatir jika dia berhasil, dia akan menggantikanku, jadi aku berpikir, "Kuharap kau tidak membuat kemajuan; lebih baik jika penelitianmu gagal! Dengan cara itu, aku bisa mempertahankan posisiku dan tidak akan diremehkan." Aku terus-menerus khawatir akan digantikan oleh Li Ming, sehingga dalam pikiranku, aku mulai merasa berjarak dan berprasangka terhadapnya, makin lama aku makin tidak senang melihatnya, dan sikapku terhadapnya menjadi makin dingin. Kadang-kadang, melihat Li Ming berbicara dengan antusias dan penuh kegembiraan tentang teknik-teknik barunya membuatku berpikir dengan marah, "Sekarang kau menjadi pusat perhatian lagi!" Kemudian, ketika aku melihat Li Ming membutuhkan bantuan dalam penelitiannya tentang teknik-teknik baru, aku tidak ingin terlibat, sangat berharap bahwa dia akan gagal. Kadang-kadang aku merasa agak menyalahkan diri sendiri, berpikir, "Aku sama sekali tidak bekerja sama dengannya; bukankah ini sama saja membiarkannya berjuang sendiri?" Namun, sedikit hati nurani ini segera ditekan oleh watak rusakku. Akhirnya, untuk membuat Li Ming menghentikan penelitiannya tentang teknik-teknik baru, aku mulai membuat alasan, dengan sengaja mengatakan hal-hal seperti, "Pekerjaan merekam lagu pujian menjadi cukup mendesak sekarang, dan penelitianmu tentang teknik-teknik baru terlalu memakan waktu. Mungkin sebaiknya kau hentikan saja." Namun, dia tidak terpengaruh oleh kata-kataku dan terus dengan saksama melanjutkan penelitiannya.

Suatu hari, Li Ming memperlihatkan watak congkak, bersikeras pada caranya sendiri, dan dipangkas. Aku diam-diam merasa senang, berpikir, "Lihat, inilah yang terjadi jika kau pamer! Kau baru berada di sini selama beberapa hari, dan hanya karena kau tahu sedikit, kau pikir kau bisa datang ke sini dan membuat gebrakan besar, menunjukkan betapa cemerlangnya dirimu. Sekarang setelah dipangkas, kau pasti lebih tenang!" Selama waktu itu, aku merasa Li Ming makin tidak menyenangkan. Ketika kami bekerja bersama dalam tugas-tugas kami, kami jarang berbicara, dan ketika berbicara, itu hanya karena kebutuhan. Ada jarak emosional yang signifikan di antara kami. Aku sadar sudah terjebak dalam pencarian ketenaran dan status, tetapi aku tidak bisa melepaskannya. Gejolak emosional yang kualami saat itu tidak dapat digambarkan—setiap hari, aku merasa kelelahan, jiwaku gelisah, dan aku sangat letih. Karena kurangnya kerja sama yang harmonis, hasil rekaman lagu pujian kami buruk, yang juga memengaruhi kemajuan pekerjaan kami. Ketika menghadapi hasil ini, aku menjadi sangat tertekan, tetapi aku merasa terjebak dan tidak tahu cara untuk mengubah situasi. Selama periode itu, sebuah bagian dari firman Tuhan sering muncul di pikiranku: "Jika dalam hidup, engkau tidak menderita demi kebenaran atau berusaha mendapatkannya, mungkinkah engkau ingin merasa menyesal pada saat menjelang kematianmu? Jika demikian, lalu mengapa percaya kepada Tuhan? ... Apa yang bisa kaudapatkan dengan hidup demi kedaginganmu dan memperjuangkan keuntungan dan ketenaran?" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Harus Hidup untuk Kebenaran karena Engkau Percaya kepada Tuhan"). Aku berulang kali merenungkan firman Tuhan dan berpikir, "Benar, mengapa selama sekian tahun ini aku percaya kepada Tuhan? Apakah hanya untuk bersaing dengan saudaraku demi ketenaran dan keuntungan? Apa yang pada akhirnya bisa kudapatkan dari percaya kepada Tuhan dengan cara seperti ini? Selama ini, aku telah bersaing dengan saudaraku demi ketenaran dan keuntungan, terjerumus ke dalam kegelapan serta kehilangan pekerjaan Roh Kudus, yang menyebabkan rasa sakit dan siksaan. Inilah yang Tuhan benci dan tidak sukai dariku. Apa gunanya melaksanakan tugasku dengan cara seperti ini?" Aku berdoa kepada Tuhan, berkata, "Tuhan, selama ini aku hidup mengejar ketenaran serta keuntungan, dan itu sangat menyakitkan. Tolong pimpin aku keluar dari keadaan ini, agar aku dapat bekerja secara harmonis dengan saudaraku, dengan sehati dan sepikiran, untuk melaksanakan tugas kami dengan baik."

Kemudian, aku menemukan sebuah bagian dari firman Tuhan: "Masing-masing dari antaramu telah naik ke tempat tertinggi di antara orang banyak; engkau telah naik sehingga menjadi nenek moyang orang banyak. Engkau bersikap sangat seenaknya dan berlari liar di antara semua belatung mencari tempat yang tenang dan berusaha memangsa belatung yang lebih kecil daripadamu. Engkau jahat dan kejam dalam hatimu, melebihi bahkan hantu-hantu yang telah tenggelam ke dasar laut. Engkau hidup di dasar tumpukan sampah, mengganggu belatung-belatung dari atas sampai ke dasar sampai mereka tidak merasakan kedamaian, saling berkelahi satu sama lain sebentar dan kemudian tenang. Engkau semua tidak tahu tempatmu, tetapi engkau tetap berkelahi dengan sesamamu di tumpukan sampah. Apa yang bisa engkau dapatkan dari pergumulan seperti itu? Jika engkau semua benar-benar memiliki hati yang takut akan Aku, bagaimana engkau bisa berkelahi dengan sesamamu di belakang-Ku? Seberapa pun tingginya statusmu, bukankah engkau sebenarnya adalah cacing kecil yang bau di tumpukan sampah? Akankah engkau mampu menumbuhkan sayap dan menjadi burung merpati di langit?" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Ketika Daun-daun yang Berguguran Kembali ke Akarnya, Engkau Akan Menyesali Semua Kejahatan yang Telah Engkau Perbuat"). Setelah membaca firman Tuhan, aku memperoleh sedikit wawasan tentang diriku sendiri. Sebelumnya, aku menganggap bahwa bertahun-tahun melaksanakan tugas merekam lagu pujian, membuatku unik dan memiliki bakat istimewa. Aku menganggap diriku hebat, percaya bahwa keterampilan serta kemampuanku yang minim ini layak dikagumi orang lain, dan aku selalu menghargai serta memandang tinggi diriku sendiri. Ketika Li Ming mulai bekerja denganku, awalnya aku tidak menganggap dirinya sangat hebat. Namun, ketika dia mulai membuat beberapa kemajuan dengan teknik baru dan mendapatkan persetujuan dari saudara-saudari, aku mulai khawatir bahwa dia mungkin akan melampaui diriku di masa depan. Untuk mempertahankan statusku di benak saudara-saudari, aku mulai melihat Li Ming sebagai lawan dan diam-diam bersaing dengannya. Meskipun aku tahu bahwa teknik perekaman lama yang kugunakan kurang berpotensi untuk ditingkatkan lagi, aku tidak mau merelakan diriku untuk belajar teknik baru itu. Kemudian, ketika aku melihat Li Ming makin terampil dengan teknik baru itu dan beberapa saudara-saudari juga menyetujui penggunaannya, aku merasa terancam bahwa aku mungkin akan digantikan dan mulai memandangnya secara buruk dalam segala hal, sangat berharap dia akan gagal dalam penelitiannya. Ketika dia dipangkas, aku merasa senang, bersukaria di atas kemalangannya. Selain itu, setiap kali dia menghadapi kesulitan, aku tidak menawarkan bantuan dan bahkan mencoba memadamkan sikap positifnya terhadap penelitiannya dengan komentar sinis, berharap dia menyerah, yang akan mengamankan posisiku. Aku telah berfokus pada persaingan demi ketenaran dan keuntungan, hanya khawatir tentang mempertahankan statusku dan supaya tidak digantikan. Padahal, tidak peduli seberapa banyak bakat istimewa yang dimiliki seseorang, atau seberapa hebat kemampuan mereka, di mata Tuhan, mereka hanyalah makhluk ciptaan kecil tanpa ada hal yang bisa dibangga-banggakan atau disombongkan. Namun, dengan sedikit keterampilanku, aku menjadi sombong, menganggap aku berbeda dari yang lain, dan selalu mencari kedudukan di hati orang-orang untuk menikmati kekaguman mereka. Betapa congkak dan tak bernalarnya aku!

Kemudian, aku membaca bagian lain dari firman Tuhan: "Manusia sungguh kejam! Kelicikan dan intrik, perampasan dan perebutan satu sama lain, persaingan demi ketenaran dan kekayaan, pembantaian satu sama lain—kapankah semuanya ini akan berakhir? Sekalipun Tuhan telah mengucapkan ratusan ribu kata, tak seorang pun yang tersadar. Manusia bertindak hanya demi kepentingan keluarga dan putra-putri mereka, demi karier, prospek masa depan, kedudukan, kesombongan, dan uang, demi makanan, pakaian, dan kedagingan mereka. Namun adakah seorang pun yang tindakannya benar-benar demi kepentingan Tuhan? Bahkan di antara mereka yang bertindak demi Tuhan, hanya sedikit yang mengenal Tuhan. Berapa banyak orang yang tidak bertindak demi kepentingan diri mereka sendiri? Berapa banyak yang tidak menindas atau mengucilkan sesamanya untuk melindungi kedudukan mereka sendiri?" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Orang Jahat Pasti akan Dihukum"). Firman Tuhan menusuk hatiku seperti pedang tajam. Melalui firman-Nya tentang penghakiman dan hajaran, aku menyadari bagaimana, demi melindungi statusku, aku telah mengabaikan kepentingan gereja, menekan dan mengucilkan Li Ming, serta terlibat dalam intrik dan persaingan demi status dan keuntungan, tanpa memberikan tempat bagi Tuhan dalam hatiku. Aku merenungkan ketika Li Ming baru saja tiba. Saat itu aku masih bisa membantunya dengan kasih dan bergaul dengannya secara harmonis. Namun kemudian, setelah melihat dia bekerja dengan teknik baru, aku takut dia akan melampauiku dan aku akan kehilangan status di benak saudara-saudari yang kudapatkan selama bertahun-tahun ini. Ketakutan itu membuatku membenci dan mengucilkannya, sangat berharap dia gagal dalam penelitiannya. Aku juga menghindari berbicara dengannya, bahkan mencoba segala cara yang mungkin untuk menjatuhkannya dan memadamkan semangatnya. Naturku benar-benar jahat! Perekaman lagu pujian sangat membangun kehidupan saudara-saudari dan hal itu penting untuk menyebarkan Injil serta memberi kesaksian tentang Tuhan. Teknik rekaman lama yang telah kugunakan sudah ketinggalan zaman, dan penggunaan teknik baru dapat menghasilkan rekaman lagu pujian yang lebih baik, yang akan bermanfaat bagi pekerjaan penginjilan. Karena aku belum menemukan solusi yang lebih baik, seharusnya aku bekerja sama dengan Li Ming secara harmonis, meneliti teknik baru bersama-sama dengan satu pikiran. Namun, aku tidak mempertimbangkan kepentingan rumah Tuhan dan bahkan merusak pekerjaan penting ini demi melindungi reputasi dan statusku. Ini menunjukkan bahwa aku tidak memiliki sedikit pun kemanusiaan, dan tidak sedikit pun hati nurani atau nalar—aku benar-benar egois! Dengan terus-menerus bersaing dan bersekongkol melawan Li Ming, aku telah mengganggu pekerjaan perekaman lagu pujian, dibutakan oleh pengejaranku akan ketenaran, keuntungan, serta status, dan aku telah melakukan hal-hal yang menentang Tuhan. Aku telah mengubah tempatku melaksanakan tugas menjadi medan perang, dan tugasku kujadikan alat untuk mengamankan status serta penghidupanku. Hal ini sungguh dibenci dan dimurkai oleh Tuhan! Aku teringat pada Paulus, yang juga bersaing demi ketenaran dan keuntungan. Ketika Tuhan memercayakan tanggung jawab penggembalaan gereja kepada Petrus, dan saudara-saudari sangat menghormati serta mendukung Petrus, Paulus menjadi cemburu, sengaja meremehkan Petrus dan bersaksi untuk dirinya sendiri. Paulus disembah dan dikagumi orang-orang, memenuhi keinginannya akan ketenaran dan status, tetapi dia berada di jalan yang salah, memimpin orang-orang untuk dirinya sendiri, dan akhirnya disingkirkan serta dihukum oleh Tuhan. Pandanganku atas pengejaran, dan jalan yang aku ikuti sama dengan jalannya Paulus, dan jika aku terus seperti ini tanpa bertobat, aku juga akan menghadapi hukuman yang sama! Jika aku tetap memegang erat reputasi dan status, itu sungguh bodoh dan menyedihkan!

Kemudian, aku membaca lebih banyak firman Tuhan: "Sejak awal pekerjaan-Nya di seluruh semesta, Tuhan telah menentukan dari semula banyak orang untuk melayani-Nya, termasuk mereka dari berbagai kalangan masyarakat. Tujuan-Nya adalah untuk memenuhi maksud-maksud-Nya dan menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi dengan lancar; inilah tujuan Tuhan dalam memilih orang-orang untuk melayani-Nya. Setiap orang yang melayani Tuhan harus memahami maksud-Nya. Pekerjaan-Nya ini membuat hikmat dan kemahakuasaan Tuhan, serta prinsip pekerjaan-Nya di bumi, lebih nyata bagi manusia" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pelayanan Rohani Harus Dibersihkan"). Melalui firman Tuhan, aku memahami bahwa Tuhan memilih orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk menyebarkan pekerjaan penginjilan-Nya, dan karunia serta bakat orang asalnya dari Tuhan. Tuhan menunjuk orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dan memberi mereka bakat yang sesuai, sehingga mereka dapat secara efektif memanfaatkan keahlian mereka dalam melaksanakan tugas, yang bermanfaat bagi pekerjaan rumah Tuhan. Li Ming memiliki bakat dalam meneliti teknik baru, sedangkan aku memiliki pengalaman teknis. Bahwa kami dapat melaksanakan tugas bersama adalah kedaulatan dan pengaturan Tuhan, dan Dia menginginkan kami melengkapi kelebihan dan kekurangan satu sama lain, serta bekerja sama dengan harmonis untuk melaksanakan tugas kami dengan baik. Inilah maksud Tuhan. Setelah menyadari hal ini, aku tidak ingin lagi hidup dalam watakku yang rusak. Seiring meningkatnya keterampilan Li Ming, aku menyadari makin membaiknya hasil dari penggunaan teknik baru dalam merekam, dan aku mengakui bahwa menerapkan metode baru ini lebih bermanfaat bagi pekerjaan rumah Tuhan. Aku mau mengesampingkan kesombonganku dan belajar dari Li Ming. Namun, aku juga berpikir, "Aku telah melaksanakan tugas ini selama bertahun-tahun, dan saudara-saudari sangat menghormati aku. Namun Li Ming, yang baru saja tiba di sini, berhasil membuat terobosan dalam teknik. Jika aku sekarang merendahkan hati untuk belajar darinya, apa yang akan saudara-saudari pikirkan tentangku? Itu akan sangat memalukan!" Pikiran ini membuatku merasa sangat canggung, dan aku sulit untuk melepaskan egoku, aku menyadari bahwa aku terlalu melekat pada statusku. Aku merenungkan bagaimana Kristus datang ke dunia dalam kerendahan hati dan ketersembunyian, tidak pernah meninggikan diri karena status-Nya, atau bersikap pamer. Aku menyadari bahwa sedikit keahlian dan pencapaianku telah membuatku terlalu sombong, mencari kekaguman dari orang lain. Aku tidak memiliki kesadaran diri dan terlalu congkak. Keahlian dan bakat yang kumiliki diberikan oleh Tuhan, dan tidak ada yang perlu kubangga-banggakan. Jika aku tidak mau melepaskan diri dan belajar dari saudara itu, keterampilanku juga tidak akan berkembang. Jadi, aku berdoa kepada Tuhan, "Tuhan, aku mau mengesampingkan kesombongan dan statusku untuk belajar dari Li Ming. Tolong beri aku kekuatan untuk terbuka dan bekerja sama dengan harmonis bersama saudara ini."

Suatu hari, hanya ada aku dan Li Ming di studio rekaman, dan aku mengambil inisiatif untuk secara terbuka membagikan keadaanku dengannya. Aku berbicara tentang bagaimana aku telah bersaing dengannya demi ketenaran dan keuntungan. Li Ming juga membagikan keadaannya denganku. Setelah kami berbicara, rintangan di hatiku hilang, dan aku merasa jauh lebih lega, seolah-olah tembok yang selama ini memisahkan kami telah runtuh. Aku juga membaca dua bagian firman Tuhan, yang memberiku panduan praktis tentang bagaimana bekerja sama dengan harmonis dalam melaksanakan tugas di masa mendatang. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Entah engkau saudara-saudari yang lebih muda atau lebih tua, engkau harus tahu fungsi yang harus engkau laksanakan. Mereka yang masih muda janganlah congkak; mereka yang lebih tua janganlah negatif, juga jangan mengalami kemunduran. Selain itu, mereka mampu menggunakan kelebihan masing-masing untuk saling menutupi kekurangan, dan mereka bisa melayani satu sama lain tanpa ada prasangka. Sebuah jembatan pertemanan dibangun di antara saudara-saudari yang lebih tua dan lebih muda, dan karena kasih Tuhan, engkau semua mampu untuk mengerti satu sama lain dengan lebih baik. Saudara-saudari yang lebih muda tidak memandang remeh saudara-saudari yang lebih tua, dan saudara-saudari yang lebih tua tidak merasa diri benar. Bukankah ini adalah kerja sama yang harmonis? Jika engkau semua memiliki ketetapan hati seperti ini, maka kehendak Tuhan pasti akan terselesaikan dalam generasimu" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenai Semua Orang yang Melaksanakan Fungsi Mereka"). "Engkau semua harus mencapai kerjasama yang selaras demi tujuan pekerjaan Tuhan, demi kepentingan gereja, dan agar memacu saudara-saudarimu untuk maju. Engkau harus berkoordinasi satu sama lain, masing-masing mengubah yang lainnya dan mencapai hasil kerja yang lebih baik, sehingga engkau dapat memperhatikan maksud-maksud Tuhan. Inilah kerjasama yang sejati, dan hanya mereka yang terlibat di dalamnya akan mendapatkan jalan masuk yang benar" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Melayani Seperti yang Dilakukan Orang Israel"). Maksud Tuhan adalah agar orang-orang yang lebih tua tidak merasa diri mereka benar atau terikat pada hal-hal yang sudah ketinggalan zaman, dan agar yang muda tidak menjadi congkak. Mereka seharusnya bekerja sama dengan harmonis untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik. Meskipun aku telah melaksanakan tugas ini dalam waktu yang lama, aku belum banyak membuat kemajuan dalam teknologi rekaman. Li Ming tertarik untuk meneliti teknologi baru dan telah memiliki beberapa pencapaian. Dia memiliki keterampilan yang tidak aku miliki, jadi bekerja sama dengannya dapat menutupi kekuranganku dan bermanfaat bagi tugas kami. Aku harus melepaskan diri dan belajar teknik baru darinya, bekerja bersama untuk melaksanakan tugas dengan baik. Setelah itu, aku belajar dan meneliti teknologi baru bersama Li Ming. Dengan bimbingan Tuhan, pemikiran kami menjadi lebih jernih seiring kami mempelajari keterampilan, dan beberapa masalah yang sebelumnya sulit diselesaikan dapat dengan cepat teratasi.

Melalui pengalaman di waktu tersebut, aku sangat merasakan bahwa hidup demi ketenaran dan status sangatlah menyakitkan, mendatangkan kegelapan dalam hatiku serta penderitaan yang tak terkatakan dan tak ada jalan keluarnya. Aku melihat betapa aku telah sangat dirusak oleh Iblis, dengan keinginan yang kuat akan status, dan aku juga terlalu congkak. Pada saat yang sama, aku juga merasakan bahwa watak Tuhan adalah benar dan kudus, dan tidak dapat disinggung, sebagaimana Tuhan berfirman: "Aku menampakkan diri-Ku kepada kerajaan yang kudus dan menyembunyikan diri-Ku dari tanah yang najis" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 29"). Ketika aku hidup dalam watak yang rusak, berusaha keras demi ketenaran dan keuntungan, Tuhan membenciku dan menyembunyikan diri-Nya dariku, dan aku hidup dalam kegelapan, jiwaku sangat menderita. Namun, ketika aku menerima penghakiman dan hajaran dari firman Tuhan dan bersedia mengesampingkan kesombongan serta statusku untuk bekerja sama dengan Li Ming, aku melihat pekerjaan dan bimbingan Roh Kudus. Firman Tuhan memberiku kelegaan dan kebebasan. Dari lubuk hatiku, aku sungguh merasakan betapa indahnya menerapkan kebenaran dan hidup sesuai dengan firman Tuhan!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Kurangi Ukuran Huruf
Tambah Ukuran Huruf
Masuk Layar Penuh
Keluar Layar Penuh