Penghakiman Takhta Putih yang Besar Telah Dimulai

03 Oktober 2020

Setelah menemukan iman, aku mulai belajar cara berdoa dan membaca Alkitab, aku juga berusaha keras mengikuti firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, aku menonton banyak video daring tentang penghakiman pada akhir zaman. Mereka menyebut nubuat ini dari Kitab Wahyu: "Dan aku melihat takhta putih yang besar dan Dia yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya langit dan bumi lenyap dan tidak ditemukan tempatnya lagi. Lalu aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di hadapan takhta Tuhan itu; kemudian semua kitab dibuka, dan dibuka sebuah kitab lain yaitu kitab kehidupan dan orang-orang mati dihakimi menurut apa yang tertulis di kitab itu, menurut perbuatan mereka" (Wahyu 20:11-12). Pada akhir zaman, Tuhan Yesus duduk di atas takhta putih yang besar dalam jubah putih dan semua orang berlutut di hadapan-Nya. Dia menghakimi tiap orang sesuai dengan perbuatan mereka dalam hidup. Mereka yang berdosa turun ke neraka untuk dihukum, dan yang tak berdosa diangkat ke dalam kerajaan. Video-video ini memenuhi pikiranku dengan gambaran tentang penghakiman Tuhan. Aku percaya penghakiman-Nya pada akhir zaman akan seperti yang dikatakan dalam video itu. Aku memutuskan untuk mengikuti ajaran Tuhan agar saat Dia datang kembali untuk menghakimi kita, Dia akan menyambutku ke dalam kerajaan.

Pada tahun 2004, Indonesia mengalami tsunami mengerikan yang menewaskan lebih dari 200.000 orang. Aku menyadari ini adalah murka Tuhan dan Dia memperingatkan kita bahwa hari penghakiman akan segera tiba. Selama bertahun-tahun dalam iman, aku telah berusaha keras mengamalkan ajaran Tuhan, tetapi aku tidak bisa menerapkan firman-Nya atau mencintai orang lain seperti kepada diriku sendiri. Aku marah saat mendengar ibu mertuaku mengkritikku di depan adik iparku dan aku membencinya karena itu. Aku mendambakan kekayaan dan mengikuti tren duniawi. Alkitab mengatakan: "Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus" (Imamat 11:45). Tuhan itu kudus dan yang tak kudus tidak bisa melihat wajah Tuhan. Namun, aku selalu berbuat dosa dan mengaku, serta sama sekali tak membebaskan diriku dari dosa. Akankah Tuhan yang datang kembali menghakimiku dan mengirimku ke neraka? Jadi, aku bertanya kepada beberapa pendeta bagaimana memecahkan masalah dosa. Mereka berkata, "Selama kita berdoa kepada Tuhan dan mengaku serta bertobat, Dia akan mengampuni dosa-dosa kita." Namun, ini tak menyelesaikan masalahku. Aku terus berbuat dosa dan mengaku seperti sebelumnya. Setiap kali berbuat dosa, aku merasa takut. Tuhan akan datang pada akhir zaman untuk menghakimi kita satu demi satu berdasarkan tindakan kita. Jika terus berbuat dosa, aku akan dihakimi dan dikutuk. Bagaimana aku bisa masuk ke kerajaan? Aku merasa sangat cemas.

Pada Februari 2018, suamiku mulai bergabung dalam pertemuan daring. Dia terlihat sangat bahagia setiap hari dan menjadi lebih terlibat dalam imannya. Ini membuatku penasaran tentang apa yang mereka bicarakan dalam pertemuan mereka. Suatu hari, suamiku berkata, "Tuhan Yesus telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Dia sedang melakukan pekerjaan penghakiman." Aku tercengang. Jika Tuhan Yesus telah datang kembali, Dia akan duduk di atas takhta putih yang besar di langit, menghakimi kita satu per satu. Pemandangan ini belum pernah terlihat, jadi bagaimana mungkin penghakiman akhir zaman sudah dimulai? Saat aku mengatakan ini kepada suamiku, dia hanya tertawa dan berkata, "Pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman bukanlah seperti yang kita bayangkan. Tuhan telah datang ke bumi dalam daging dan Dia mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi kita." Keraguanku tumbuh dan aku bertanya-tanya: Bagaimana Tuhan menghakimi kita dengan mengungkapkan firman? Aku tak pernah mendengar pendeta atau penatua mana pun mengatakan hal seperti itu. Karena suamiku baru saja menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, dia tak bisa menjelaskannya dengan baik, jadi dia memintaku untuk bertemu dengan orang-orang dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Awalnya aku tidak mau, tetapi mengingat suamiku adalah orang yang bijaksana dan tulus dalam imannya, bahwa dia percaya Tuhan telah datang kembali dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman, aku pikir dia pasti punya alasan bagus. Untuk mengetahui apakah Tuhan benar-benar telah datang kembali, aku setuju untuk bergabung dengan pertemuan mereka.

Dalam sebuah pertemuan, Saudari Liu dari Gereja memberikan persekutuan tentang pertanyaanku: "Penghakiman tahkta putih yang besar dalam Kitab Wahyu adalah penglihatan yang dilihat Yohanes di pulau Patmos yang menubuatkan pekerjaan yang akan Tuhan lakukan pada akhir zaman. Itu tidak menunjukkan fakta pekerjaan Tuhan. Kita tidak bisa mencoba memahami nubuat ini dengan memakai gagasan dan imajinasi kita. Alkitab mengatakan: 'Ketahuilah ini terlebih dahulu, tidak ada nubuat dalam Kitab Suci yang berasal dari penafsiran pribadi. Karena nubuat itu datang pada zaman dahulu bukan karena kehendak manusia, tetapi orang-orang kudus Tuhan berbicara ketika mereka digerakkan oleh Roh Kudus' (2 Petrus 1:20-21). Kita harus memiliki hati yang takut akan Tuhan jika menyangkut nubuat. Nubuat berasal dari Tuhan dan bersifat misterius, jadi hanya Tuhan yang bisa menunjukkan artinya. Orang baru memahaminya setelah nubuat itu tergenapi. Jika kita menafsirkannya secara harfiah, kita akan cenderung membatasi pekerjaan Tuhan dan menyinggung Tuhan. Orang Farisi mengikuti arti harfiah dari Kitab Suci, membayangkan Mesias akan lahir di sebuah istana dan akan berkuasa. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Tuhan bukan hanya tak lahir di istana, tetapi lahir di palungan sebagai anak seorang tukang kayu, dan Dia tidak benar-benar berkuasa. Orang Farisi dengan keras kepala berpegang teguh pada gagasan mereka dan menolak mengakui Tuhan sebagai Mesias. Mereka bisa melihat firman dan pekerjaan-Nya memiliki otoritas dan kuasa, dan bahwa itu berasal dari Tuhan, tetapi tetap saja mereka menentang dan mengutuk Dia. Mereka akhirnya menyalibkan Tuhan. Mereka menyinggung watak Tuhan serta dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Kita harus belajar dari orang Farisi dan tak mencoba memahami nubuat dan membatasi pekerjaan Tuhan dengan gagasan kita sendiri."

Aku pikir yang dikatakan saudari ini sangat mencerahkan, dan itu sesuai dengan Alkitab. Nubuat datang dari Tuhan, dan pikiran-Nya lebih tinggi daripada pikiran manusia. Hikmat Tuhan juga lebih tinggi daripada hikmat manusia. Hanya Tuhan yang tahu detail bagaimana nubuat akan digenapi. Bagaimana manusia bisa memahami pekerjaan Tuhan? Aku sadar aku tidak boleh membatasi pekerjaan Tuhan dengan gagasanku sendiri. Aku bertanya kepada saudari itu, "Kau bersaksi bahwa Tuhan telah berinkarnasi dan datang ke bumi pada akhir zaman, mengungkapkan kebenaran, dan melakukan pekerjaan penghakiman. Apa arti dari hal ini? Bagaimana ini berhubungan dengan penghakiman takhta putih yang besar di dalam Alkitab?"

Saudari itu melihat ayat-ayat ini di dalam Alkitab: "Dan aku melihat malaikat lain terbang di tengah-tengah langit, membawa Injil kekal untuk diberitakan kepada mereka yang tinggal di bumi, dan kepada seluruh bangsa, kaum, bahasa, dan suku Katanya dengan suara nyaring, Takutlah akan Tuhan, dan berikan kemuliaan pada-Nya; karena saat penghakiman-Nya sudah tiba" (Wahyu 14:6-7). "Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak" (Yohanes 5:22). "Dan Dia juga sudah memberikan kepada-Nya otoritas untuk mengadakan penghakiman, karena Dia adalah Anak Manusia" (Yohanes 5:27). "Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:48). Lalu, yang ini dalam 1 Petrus: "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan" (1 Petrus 4:17). Dia lalu memberikan persekutuan: "Ayat-ayat ini menyebutkan 'membawa Injil kekal untuk diberitakan kepada mereka yang tinggal di bumi,' 'karena saat penghakiman-Nya sudah tiba,' dan 'penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan.' Kita bisa melihat bahwa Tuhan datang ke dunia pada akhir zaman untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya. Satu ayat juga berkata, 'tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak.' 'Anak' dan 'Anak manusia' berarti seseorang yang lahir dari manusia dan memiliki kemanusiaan yang normal. Seperti Tuhan Yesus, meskipun Dia mungkin terlihat biasa di luar, Dia memiliki Roh Tuhan dan esensi ilahi di dalam diri-Nya. Baik Roh Tuhan maupun tubuh rohani-Nya tidak bisa disebut Anak Manusia. Ayat-ayat ini membuktikan bahwa Tuhan akan berinkarnasi sebagai Anak Manusia pada akhir zaman untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, dan penghakiman ini dimulai dengan rumah Tuhan. Artinya mereka yang mendengar suara Tuhan dan datang ke hadapan takhta-Nya akan dihakimi terlebih dahulu."

Dia kemudian membaca beberapa kutipan dari firman Tuhan Yang Mahakuasa: "Tuhan tidak menghakimi manusia satu per satu, dan tidak menguji manusia satu per satu; melakukan itu bukanlah pekerjaan penghakiman. Bukankah kerusakan semua manusia itu sama? Bukankah hakikat semua manusia itu sama? Hal yang dihakimi adalah hakikat kerusakan umat manusia, hakikat manusia yang dirusakkan oleh Iblis, dan seluruh dosa manusia. Tuhan tidak menghakimi kesalahan manusia yang remeh dan tak penting. Pekerjaan penghakiman bersifat representatif, dan tidak dilakukan secara khusus untuk orang tertentu. Sebaliknya, ini adalah pekerjaan yang menghakimi sekelompok orang untuk merepresentasikan penghakiman atas seluruh umat manusia. Dengan melakukan pekerjaan-Nya secara pribadi atas sekelompok orang, Tuhan dalam daging menggunakan pekerjaan-Nya untuk merepresentasikan pekerjaan-Nya atas seluruh umat manusia, setelah itu, pekerjaan ini secara bertahap menyebar. Demikian juga pekerjaan penghakiman. Tuhan tidak menghakimi sekelompok orang tertentu, tetapi menghakimi kefasikan seluruh umat manusia—penentangan manusia terhadap Tuhan, sikap tidak hormat manusia terhadap-Nya, atau gangguan mereka terhadap pekerjaan-Nya, dan seterusnya. Yang dihakimi adalah hakikat penentangan umat manusia terhadap Tuhan, dan pekerjaan ini adalah pekerjaan penaklukan pada akhir zaman. Pekerjaan dan firman Tuhan yang berinkarnasi yang disaksikan manusia adalah penghakiman akhir zaman di hadapan takhta putih yang besar, yang dipahami manusia di masa lampau. Pekerjaan yang sedang dilakukan Tuhan yang berinkarnasi adalah penghakiman di hadapan takhta putih yang besar." "Pekerjaan penaklukan saat ini adalah pekerjaan yang dimaksudkan untuk memperjelas hal yang akan menjadi kesudahan manusia. Mengapa Aku berfirman bahwa hajaran dan penghakiman hari ini adalah penghakiman di hadapan takhta putih yang besar di akhir zaman? Tidakkah engkau mengerti ini? Mengapa pekerjaan penaklukan adalah tahap terakhir? Bukankah untuk memperlihatkan akhir yang menanti tiap jenis manusia? Bukankah ini, dalam proses pekerjaan penaklukan hajaran dan penghakiman, semuanya menunjukkan corak aslinya dan dikelompokkan menurut jenisnya? Alih-alih mengatakan 'menaklukkan umat manusia', lebih baik bila mengatakan ini menunjukkan akhir yang menunggu tiap jenis manusia. Ini tentang menghakimi dosa dan menunjukkan berbagai jenis manusia, dengan demikian memutuskan apakah mereka jahat atau benar. Setelah penaklukan, memberi upah yang baik dan menghukum yang jahat adalah yang selanjutnya. Orang yang sungguh-sungguh taat, ditaklukkan sepenuhnya, akan ditempatkan pada langkah berikutnya untuk menyebarkan pekerjaan itu ke seluruh alam semesta; yang tidak ditaklukkan akan ditempatkan dalam kegelapan dan ditimpa malapetaka. Dengan demikian, manusia akan dikelompokkan menurut jenisnya: para pelaku kejahatan dikelompokkan bersama yang jahat, tanpa pernah lagi mendapatkan sinar matahari, sedangkan orang benar dikelompokkan bersama yang baik untuk menerima terang dan hidup selamanya dalam terang itu." "Banyak orang mungkin tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang kudus yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa 'Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu' akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan kehidupan sejati. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu congkak. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus?" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Saudari itu kemudian memberikan persekutuan, berkata, "Tuhan tak melakukan pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman seperti yang kita bayangkan, dengan semua orang berlutut dan Tuhan menunjukkan dosa-dosa kita satu per satu, kemudian memutuskan apakah kita naik ke surga atau turun ke lautan api. Jika Tuhan menghakimi manusia dengan cara ini, takkan ada seorang pun dianggap layak untuk memasuki kerajaan. Kita dirusak sangat dalam oleh Iblis dan dipenuhi watak iblis, jadi setelah kita beriman kepada Tuhan, kita bisa melakukan perbuatan baik, bertindak baik, menyebarkan Injil, dan bekerja keras untuk Tuhan, tetapi kita masih memiliki natur berdosa dalam diri kita. Kita masih terus berdosa dan mengaku, serta tidak bisa memelihara ajaran Tuhan. Saat Tuhan tidak melakukan yang kita inginkan, kita menyalahkan Dia. Kita berbohong dan curang demi kepentingan dan gengsi kita sendiri. Saat kepentingan kita terpengaruh, kita membenci orang dan membalas dendam kepada mereka ... Alkitab berkata, 'Kekudusan, karena tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan' (Ibrani 12:14). Bisakah orang-orang yang berdosa seperti kita masuk ke kerajaan surga? Jika Tuhan menghakimi dan mengutuk kita berdasarkan perilaku kita saat ini, bukankah kita semua akan dihukum dan dimusnahkan? Demi menyelamatkan umat manusia dari dosa selamanya, Tuhan sekali lagi berinkarnasi sebagai Anak Manusia dan datang secara rahasia pada akhir zaman. Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa, yang mengungkapkan kebenaran serta bekerja untuk menghakimi dan mentahirkan umat manusia. Ini adalah penghakiman takhta putih yang besar dalam Wahyu. Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman-Nya dengan pertama menjadi daging dan mengungkapkan kebenaran untuk mentahirkan dan menyelamatkan manusia serta membuat sekelompok pemenang. Dia kemudian mendatangkan bencana besar, memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat, serta menghancurkan zaman lama yang jahat ini. Akhirnya, Dia menampakkan diri secara terbuka kepada semua orang, lalu pekerjaan penghakiman-Nya selesai. Saat bencana besar datang, itu bukan saat penghakiman takhta putih yang besar dimulai, melainkan saat itu sudah berakhir. Pada saat itu, semua orang yang watak rusaknya telah ditahirkan oleh penghakiman firman Tuhan selama pekerjaan rahasia-Nya akan selamat dari bencana dengan perlindungan Tuhan, dan Dia akan memimpin mereka ke dalam kerajaan-Nya. Mereka yang menyangkal dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa selama masa pekerjaan rahasia-Nya akan tersapu oleh bencana yang belum pernah terjadi, untuk dihukum di tengah ratapan dan kertak gigi."

Hatiku cerah dengan persekutuannya. Ternyata pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman tidak seperti yang kubayangkan dengan Tuhan duduk di atas takhta putih yang besar menghakimi orang satu per satu dan mengirim mereka ke surga atau ke neraka. Pekerjaan penghakiman Tuhan dilakukan secara bertahap. Pertama, Dia mengungkapkan kebenaran untuk mencabut natur berdosa manusia, mentahirkan dan menyelamatkan mereka, memberi mereka kesempatan untuk bertobat dan berubah. Kemudian Dia muncul secara terbuka untuk memberi upah kebaikan dan menghukum kejahatan. Gambaran yang kumiliki di kepalaku tentang takhta putih yang besar akan menjadi adegan akhir pekerjaan penghakiman Tuhan. Jika aku menunggu sampai saat itu untuk menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, itu akan terlambat, dan aku akan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan. Aku sadar harus mempelajari pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Jadi, aku bertanya kepada saudari itu, "Bagaimana Tuhan menghakimi dan mentahirkan orang dengan firman-Nya?"

Dia membaca kutipan dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Pada akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Dia melanjutkan persekutuan, berkata, "Dalam mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan-Nya menghakimi dan mentahirkan manusia, Tuhan tidak hanya mengatakan beberapa firman atau menulis beberapa kutipan. Sebaliknya, Dia mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia. Dia menunjukkan kebenaran seperti bagaimana Iblis merusak manusia, bagaimana Tuhan menyelamatkan manusia, siapa yang diberkati Tuhan, siapa yang Dia singkirkan, siapa yang bisa diselamatkan dan masuk ke dalam kerajaan, dan lain-lain. Dia secara khusus membuka dan membedah natur iblis yang menentang Tuhan pada manusia dan benar-benar menunjukkan semua watak dan racun iblis yang kita bawa dalam diri kita. Kita bisa melihat dalam pengungkapan dan penghakiman firman Tuhan, kebenaran tentang kerusakan kita sendiri oleh Iblis. Kita menjadi tahu natur kita yang berdosa dan menentang Tuhan serta akar penyebabnya, dan kita melihat seberapa dalam watak jahat kita berakar dalam diri kita, seperti kecongkakan, kecurangan, kejahatan, dan membenci kebenaran. Sebagai contoh, meskipun kita bisa mengorbankan diri untuk Tuhan, serta bertahan diejek dan difitnah oleh orang-orang tidak percaya, dan kita tak menyangkal Tuhan atau berhenti mengkhotbahkan Injil kerajaan bahkan saat dikirim ke penjara, saat bencana melanda dan prospek masa depan kita terlihat suram, kita mengeluh dan menyalahkan Tuhan, kita menyesali upaya yang telah kita lakukan, dan bahkan mungkin menyangkal dan mengkhianati Tuhan. Kita melihat upaya yang kita lakukan hanya untuk mendapatkan kasih karunia dan berkat Tuhan, serta untuk menerima mahkota dan diberi upah. Upaya seperti itu tidak murni. Kita hanya membuat kesepakatan dengan Tuhan dan menipu Tuhan. Barulah kita menyadari betapa rusaknya kita oleh Iblis, dan bahwa kita tidak menghormati Tuhan serta tidak memiliki hati nurani atau nalar. Dengan menjalani penghakiman dan hajaran Tuhan, kita mulai mengetahui watak Tuhan yang benar dan megah. Kita mulai menghormati Tuhan, benar-benar membenci diri kita sendiri, serta rela meninggalkan daging dan melakukan kebenaran. Kerusakan kita mulai ditahirkan, dan kita mulai hidup dalam keserupaan manusia sejati. Mereka yang telah dihakimi firman Tuhan selama bertahun-tahun tahu dari lubuk hati mereka bahwa penghakiman Tuhan memang bisa mentahirkan dan mengubah orang, dan itu adalah kasih dan penyelamatan bagi manusia."

Aku melihat dari persekutuannya betapa praktisnya pekerjaan penghakiman Tuhan. Tuhan benar-benar mengungkapkan firman untuk menghakimi dan membuka kerusakan kita serta akar penyebab dosa kita, menunjukkan kepada kita jalan untuk berubah, serta mentahirkan dan menyelamatkan kita. Sebelumnya, kapan pun aku melakukan dosa, aku hanya meminta Tuhan untuk mengampuniku, tetapi aku tidak bisa menahan diri tidak berbuat dosa lagi karena aku belum menerima penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Kini aku akhirnya menemukan jalan untuk menyingkirkan dosa dan ditahirkan.

Aku membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa setelah itu serta banyak kesaksian yang ditulis oleh saudara-saudari. Aku menjadi yakin bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran serta bisa mentahirkan dan mengubah orang. Aku mengenali Tuhan Yang Mahakuasa sebagai Tuhan Yesus yang datang kembali dan menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Jika diingat, aku hidup dalam imajinasiku, menunggu Tuhan datang untuk penghakiman takhta putih yang besar. Aku tidak tahu bahwa Tuhan telah datang secara rahasia untuk mengungkap kebenaran dan memulai pekerjaan penghakiman yang dimulai dengan rumah Tuhan. Aku hampir melewatkan penyelamatan Tuhan pada akhir zaman! Aku berterima kasih kepada Tuhan atas belas kasih dan kebaikan-Nya karena mengizinkanku mendengar suara-Nya, untuk diangkat ke hadapan takhta-Nya, serta menerima dihakimi dan disucikan di hadapan takhta Kristus. Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Aku Telah Pulang

Oleh Saudara Chu Keen Pong, Malaysia Aku telah percaya kepada Tuhan selama lebih dari sepuluh tahun dan melayani di gereja selama dua...