Aku Telah Diangkat di Hadapan Tuhan

12 Oktober 2020

Di usia 20 tahun, aku dibaptis dan mengimani Tuhan Yesus. Khotbah pendeta tentang kasih dan ajaran Tuhan Yesus menghangatkan hatiku, dan semua saudara-saudariku di gereja sangat saling membantu, jadi aku sangat senang menghadiri gereja itu. Aku sering mendengar pendeta berkata, "Tuhan Yesus disalibkan untuk menebus kita, Dia bangkit dan naik ke surga untuk mempersiapkan tempat bagi kita. Begitu persiapan-Nya selesai, dia akan datang untuk kita dan mengantar kita ke surga. Karena Tuhan Yesus berjanji: 'Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan jika Aku pergi dan mempersiapkan tempat untukmu, Aku akan datang kembali, dan menyambut engkau, supaya di mana Aku berada, di situlah engkau juga berada' (Yohanes 14:2-3). Dan juga di 1 Tesalonika 4:17: 'Lalu kita yang masih hidup, dan masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan-awan, berjumpa dengan Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan bersama-sama dengan Tuhan selamanya.'" Pendeta sering berkata kepada kita: "Selama kita meletakkan keyakinan kepada Tuhan, ketika Tuhan datang, Dia akan mengangkat kita ke surga dan kita akan bersama-Nya selamanya. Di surga, tak ada lagi kesedihan, rasa sakit, dan air mata. Hanya ada suka cita dan kedamaian ..." Aku menemukan harapan dan dukungan dalam ayat-ayat ini. Aku yakin selama aku mengikuti Tuhan dan bertahan hingga akhir, aku pasti akan diangkat ke surga dan menikmati berkat Tuhan. Aku selalu berharap Tuhan segera datang untuk mengangkatku ke surga.

Hingga suatu hari pada bulan September 2017, aku bertemu Saudara Wang lewat Facebook. Dia bilang kepadaku: "Tuhan Yesus telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman dan penyucianpada akhir zaman." Ketika mendengar kabar ini, aku benar-benar terkejut: Tuhan Yesus sudah datang kembali? Bagaimana mungkin? Janji Tuhan belum terwujud, jadi bagaimana mungkin Dia telah datang kembali? Sebelum Saudara Wang selesai bicara, aku menyela, berkata: "Ketika Tuhan Yesus datang kembali, kita semua akan diangkat ke awan untuk bertemu Tuhan. Namun, kita semua masih ada di bumi, belum ada yang diangkat, jadi bagaimana mungkin Tuhan Yesus telah datang kembali?" Saudara Wang menyarankan agar aku mencari dan menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Dia juga bilang akan bersekutu denganku jika aku ada pertanyaan. Namun, karena yang dia katakan berbeda dengan pemahamanku, dan juga karena aku cukup sibuk dengan pekerjaan, aku tak pernah menghubungi Saudara Wang kembali.

Selanjutnya, pada bulan November, aku diistirahatkan selama satu bulan sementara perusahaanku direnovasi, jadi mendadak aku punya waktu luang. Aku sering membuka Facebook dan berbincang dengan teman-teman. Aku perhatikan banyak temanku yang mengunggah film, video, artikel kesaksian, video musik, dan lagu pujian dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Aku jadi teringat Saudara Wang pernah bilang bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali. Aku jadi penasaran: Sebenarnya gereja seperti apakah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa ini? Kenapa sepertinya gereja itu berkembang begitu cepat? Sebuah pepatah yang sudah akrab muncul di benakku: "Apa yang berasal dari Tuhan pasti berkembang!" Mungkinkah Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar Tuhan Yesus yang datang kembali? Namun kemudian aku berpikir, "Kita belum diangkat dan janji Tuhan belum digenapi. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?" Aku merasa sangat bingung. Lalu suatu hari, saat berbincang dengan temanku, Saudari Li, di Facebook, aku bertanya kepadanya: "Kau pernah dengar tentang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa?" Dia bilang dirinya tahu tentang gereja itu, dan itu satu-satunya gereja yang bersaksi secara terbuka bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali dan sepupunya telah menerima Tuhan Yang Mahakuasa serta telah mengajaknya dua kali ke acara khotbah. Dia bilang, khotbah yang didengarnya di Gereja itu sangat segar dan mencerahkan, mereka membantu menjelaskan banyak pertanyaan yang dimilikinya tentang imannya. Jadi, dia memutuskan untuk menyelidiki Gereja Tuhan Yang Mahakuasa.

Ketika mendengar Saudari Li akan menyelidiki Gereja itu, aku jadi sedikit gelisah, dan segera membalas pesannya: "Dalam 1 Tesalonika 4:17 dikatakan: 'Lalu kita yang masih hidup, dan masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan-awan, berjumpa dengan Tuhan di angkasa.' Namun, kita semua masih di bumi, kita belum diangkat, jadi bagaimana mungkin Tuhan telah datang kembali? Kau tidak boleh sampai dikaburkan dan disesatkan." Saudari Li bilang, "Kita tak boleh sampai dikaburkan, tetapi juga salah jika menolak secara membabi buta tanpa menyelidikinya lebih dulu. Itu bukanlah kehendak Tuhan! Jika Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar Tuhan Yesus yang datang kembali, dan kita melewatkan-Nya karena menolak untuk menyelidiki, kita pasti akan menyesalinya. Tuhan Yesus berfirman, 'Dia yang mencari, menemukan; dan bagi orang yang mengetuk, pintu akan dibukakan' (Matius 7:8). Selama kita mencari dengan pikiran terbuka, kita pasti akan menerima ganjarannya." Kupikir apa yang dikatakan Saudari Li sangat masuk akal. Menyambut Tuhan berpengaruh langsung pada masuknya kita ke kerajaan surga dan itu tidak bisa dianggap remeh.

Jadi, aku kunjungi situs Gereja Tuhan Yang Mahakuasa bersama Saudari Li untuk menyelidikinya lebih jauh. Kami menonton film berjudul Pengangkatan Dalam Penderitaan, di mana ada percakapan antara tiga orang yang meninggalkan kesan mendalam bagiku. Dalam adegan itu, Saudara Guo membaca beberapa nubuat dari Kitab Wahyu: "Kemudian aku berbalik untuk melihat suara yang berbicara denganku. Dan ketika berpaling, aku melihat tujuh kaki dian dari emas; dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seseorang yang menyerupai Anak Manusia" (Wahyu 1:12-13). "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2, 3). Dia bilang, "Ayat itu menunjukkan kepada kita ketika Tuhan datang kembali pada akhir zaman, Dia akan berinkarnasi sebagai Anak Manusia untuk berbicara kepada gereja-gereja. Tuhan Yesus juga berfirman, 'Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku' (Yohanes 10:27). Kita harus menjadi gadis bijaksana dan mencari suara Tuhan. Di mana pun Roh Kudus bicara kepada gereja, di sanalah suara Tuhan berada, begitu juga penampakan dan pekerjaan Tuhan. Hanya setelah kita mendengar suara Tuhan, menerima pekerjaan-Nya dan kembali ke hadapan takhta Tuhan, kita akan diangkat! Aku mengerti bahwa 'pengangkatan' itu melibatkan mendengar suara Tuhan, menerima inkarnasi Anak Manusia dan datang ke hadapan Tuhan. Inilah makna sebenarnya dari pengangkatan. Kita tidak akan diangkat jika tidak menerima kedatangan Tuhan kembali. Tuhan akan meninggalkan kita." Saudara Zhou kemudian bersekutu, "Tuhan menjadi daging sebagai Anak Manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya di bumi pada akhir zaman. Kita diangkat ketika menerima inkarnasi Anak Manusia. Kita harus menjadi gadis bijaksana dan mencari suara Tuhan. Menemukan perkataan Roh Kudus dan menerima Tuhan berarti kita benar-benar diangkat!" Kemudian Saudara Zheng berkata, "Kini kita tahu arti pengangkatan yang sebenarnya. Pengangkatan adalah ketika Tuhan datang ke bumi untuk menemukan kita, ketika kita mendengar suara-Nya dan akhirnya kembali ke hadapan-Nya. Tak ada hubungannya dengan diangkat dari tempat rendah ke tempat tinggi. Kita percaya bahwa Tuhan ada di surga dan akan mengangkat kita ke surga, tetapi pengangkatan ini hanya isapan jempol dari imajinasi kita. Tidak seperti itu!"

Ketika menonton filmnya sampai di titik itu, aku jadi merasa sedikit bingung, jadi aku tanyakan kepada Saudari Li: "Ini berbeda dengan pengangkatan yang aku pahami. Apa ini berarti selama ini aku salah memahami tentang pengangkatan? Pendetaku selalu menggambarkan pengangkatan seperti ini. Pengangkatan mengacu pada Tuhan Yesus mengangkat kita ke angkasa untuk bersama-Nya ketika Dia datang kembali. Apa pemahaman ini benar-benar salah?"

Saudari Li menjawab: "Apa yang mereka katakan itu mencerahkan. Lagipula, dalam Alkitab disebutkan bahwa hanya yang kudus yang bisa melihat Tuhan. Orang yang masih terjebak dalam lingkaran berdosa dan mengaku seperti kita ini, apakah pantas melihat Tuhan? Bukankah gagasan tentang kita diangkat ke angkasa untuk bertemu Tuhan itu sedikit kabur? Aku dengar saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa berkata bahwa Tuhan Yesus hanya melakukan pekerjaan penebusan yaitu mengampuni manusia dari dosa-dosanya, tetapi watak rusak dan natur berdosa manusia belumlah terselesaikan. Manusia masih sering melakukan dosa dan menentang Tuhan sehingga mereka tidak bisa masuk ke kerajaan-Nya. Untuk menyelamatkan manusia, Tuhan harus datang dalam daging pada akhir zaman. Dengan melanjutkan pekerjaan Tuhan Yesus, Dia mengungkapkan kebenaran dan menghakimi serta mentahirkan manusia untuk mencabut penyebab dosa manusia, agar manusia bisa terbebas dari dosa, diselamatkan, dan masuk ke kerajaan Tuhan. Jadi, kurasa pengangkatan tidak sesederhana yang kita bayangkan."

Setelah mendengar Saudari Li bicara, aku juga merasa ada misteri dalam gagasan pengangkatan dan aku juga ingin mencari tahu tentang ini. Jadi, kami menghubungi Saudara Wang dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan menyampaikan kebingungan kami kepadanya. Aku bilang, "1 Tesalonika 4:17 menyatakan: 'Lalu kita yang masih hidup, dan masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan-awan, berjumpa dengan Tuhan di angkasa.' Kami melihat di film Pengangkatan Dalam Penderitaan, pengangkatan berarti mendengar suara Tuhan di bumi, dan menerima firman dan pekerjaan-Nya ketika Dia datang kembali. Itu tidak seperti yang dikatakan Alkitab, diangkat ke angkasa untuk bertemu Tuhan. Bukankah ini bertentangan dengan Alkitab?"

Dia berkata begini: "Adapun misteri tentang pengangkatan, tak ada manusia yang bisa benar-benar memahami. Hanya Tuhan yang tahu. Kita harus mencari kebenaran berdasarkan firman Tuhan dan nubuat dalam Kitab Wahyu. Hanya ini yang benar. Apa bunyi Doa Bapa Kami? 'Bapa kami yang di surga, kuduslah nama-Mu. Kerajaan-Mu datanglah, kehendak-Mu terjadilah di bumi, seperti di surga' (Matius 6:9-10). Tuhan Yesus dengan jelas mengatakan kepada kita, kerajaan Tuhan akan turun ke bumi pada akhir zaman. Bukan di surga. Kehendak Tuhan akan berlaku di bumi seperti juga di surga. Dan juga, dalam Kitab Wahyu disebutkan: 'Dan aku, Yohanes, melihat kota yang kudus, Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga .... Lihatlah Bait Suci Tuhan ada bersama manusia, dan Dia akan tinggal bersama mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya, dan Tuhan sendiri akan ada bersama mereka, menjadi Tuhan mereka' (Wahyu 21:2-3). 'Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya; dan Dia akan memerintah sampai selama-selamanya' (Wahyu 11:15). Nubuat ini menyebutkan 'Bait Suci Tuhan ada bersama manusia,' 'Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya;' dan 'Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga,' Firman ini membuktikan bahwa Tuhan akan membangun kerajaan-Nya di bumi pada akhir zaman, dia akan hidup diantara manusia dan semua bangsa-bangsa di dunia akan menjadi kerajaan Kristus. Jika kita tetap pada kepercayaan kita, kerajaan Tuhan ada di surga dan ketika Tuhan datang kembali Dia akan mengangkat kita ke surga, bukankah nubuat itu jadi tidak berarti?"

Mendengar ini, aku berpikir: "Selama aku menjadi seorang Kristen, aku selalu membaca Doa Bapa Kami, bahwa kerajaan Tuhan akan datang dan kehendak Tuhan terjadi di bumi seperti di surga. Kitab Wahyu dengan jelas menyebutkan, 'Bait Suci Tuhan ada bersama manusia,' 'Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya;' dan 'Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga,' Semua ini dinyatakan dengan sangat jelas, bagaimana bisa aku tak menyadari ini? Kenapa para pendeta dan pengkhotbah tidak menyebutkan bab ini? Khotbah orang-orang dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa ini sangat mencerahkan. Mereka menyebutkan semuanya dengan jelas dan gamblang, makin didengar, aku makin tertarik." Namun, aku masih punya pertanyaan yang mengganjal, jadi aku tanya ke Saudara Wang: "Diskusimu tentang Tuhan membangun kerajaan-Nya di bumi terasa segar dan baru, dan sesuai dengan Alkitab. Namun,Tuhan Yesus juga berjanji: 'Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan jika Aku pergi dan mempersiapkan tempat untukmu, Aku akan datang kembali, dan menyambut engkau; supaya di mana Aku berada, di situlah engkau juga berada' (Yohanes 14:2-3). Ketika Tuhan Yesus bangkit dan naik ke surga, Dia mempersiapkan tempat untuk kita, jadi tempat itu seharusnya ada di surga. Apa ada pemahaman lain dari bagian ini?"

Saudara Wang menjawab dengan persekutuan ini: "Ada misteri dalam semua firman Tuhan. Kita tidak bisa membatasi pekerjaan Tuhan berdasarkan gagasan dan imajinasi kita sendiri, karena pekerjaan Tuhan tidak bisa diduga. Hanya setelah Tuhan menyelesaikan semua pekerjaan-Nya dan mewujudkannya di hadapan kita barulah kita bisa melihatnya dengan jelas. Hanya setelah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasapada akhir zaman, dan melihat buah dari pekerjaan Tuhan, baru aku sadar apa arti Tuhan mempersiapkan tempat untuk kita. Artinya Tuhan menjadi dagingpada akhir zaman untuk melakukan pekerjaan-Nya di bumi dan juga menetapkan sebelumnya bahwa kita akan dilahirkan pada akhir zaman untuk menerima pekerjaan-Nya. Ini menggenapi apa yang Tuhan Yesus katakan: 'Supaya di mana Aku berada, di situlah engkau juga berada' (Yohanes 14:3). Jadi kalian bisa lihat, tempat yang dipersiapkan Tuhan Yesus untuk kita ada di bumi, bukan di surga." Mendengar ini, aku sadar betapa bodoh diriku. Tuhan telah datang ke bumi pada akhir zaman untuk berbicara dan melakukan pekerjaan-Nya, tetapi aku masih tetap menatap awan, menunggu Tuhan mengangkatku ke angkasa. Aku benar-benar telah salah paham! Bagaimana mungkin aku bisa menyambut Tuhan dan diangkat?

Kemudian Saudara Wang membaca satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Ketika Tuhan dan manusia masuk ke tempat perhentian bersama-sama, itu artinya umat manusia telah diselamatkan dan Iblis telah dimusnahkan, bahwa pekerjaan Tuhan di dalam diri manusia telah selesai sepenuhnya. Tuhan tidak lagi terus bekerja di dalam diri manusia, dan manusia tidak akan lagi terus hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis. Oleh karena itu, Tuhan tidak akan sibuk lagi, dan manusia tidak akan terus-menerus bergerak; Tuhan dan manusia akan masuk ke tempat perhentian bersama-sama. Tuhan akan kembali ke posisi-Nya yang semula, dan setiap orang akan kembali ke posisinya masing-masing. Keduanya merupakan tempat tujuan di mana Tuhan dan manusia akan tinggal setelah seluruh pengelolaan Tuhan selesai. Tuhan memiliki tempat tujuan Tuhan dan manusia memiliki tempat tujuan manusia. Sementara beristirahat, Tuhan akan terus membimbing seluruh umat manusia dalam kehidupan mereka di bumi, dan sementara dalam terang-Nya, manusia akan menyembah satu-satunya Tuhan yang benar di surga. Tuhan tidak lagi akan tinggal di antara umat manusia, dan manusia juga tidak akan dapat hidup bersama dengan Tuhan di tempat tujuan Tuhan. Tuhan dan manusia tidak dapat hidup di alam yang sama; sebaliknya, keduanya memiliki cara hidup mereka masing-masing. Tuhan adalah Pribadi yang membimbing umat manusia, dan seluruh umat manusia adalah perwujudan dari pekerjaan pengelolaan Tuhan. Manusia adalah orang-orang yang dipimpin, dan tidak memiliki esensi yang sama dengan Tuhan. 'Beristirahat' artinya kembali ke tempatnya yang semula. Oleh karena itu, ketika Tuhan masuk ke tempat perhentian, itu artinya Tuhan kembali ke tempat-Nya yang semula. Tuhan tidak akan lagi tinggal di bumi atau berada di antara umat manusia untuk berbagi sukacita dan penderitaan mereka. Ketika umat manusia masuk ke tempat perhentian, itu artinya manusia telah menjadi ciptaan yang sejati; mereka akan menyembah Tuhan dari bumi, dan menjalani kehidupan manusia normal. Manusia tidak akan lagi membangkang kepada Tuhan atau menolak Dia, dan akan kembali ke kehidupan Adam dan Hawa yang semula. Ini akan menjadi kehidupan dan tempat tujuan Tuhan dan umat manusia setelah mereka masuk ke tempat perhentian. Kekalahan Iblis adalah kecenderungan yang tidak terelakkan dalam peperangan antara Tuhan dan Iblis. Dengan demikian, masuknya Tuhan ke tempat perhentian setelah menyelesaikan pekerjaan pengelolaan-Nya dan keselamatan penuh manusia serta masuknya manusia ke tempat perhentian menjadi kecenderungan yang tidak terelakkan. Tempat perhentian manusia adalah di bumi, dan tempat perhentian Tuhan adalah di surga. Sementara manusia menyembah Tuhan di tempat perhentian, mereka akan hidup di bumi, dan sementara Tuhan memimpin umat manusia yang tersisa di tempat perhentian, Dia akan memimpin mereka dari surga, bukan dari bumi" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Kemudian Saudara Wang berkata: "Di bumi-lah, pada awalnya, Tuhan pertama kali menciptakan manusia dari debu, dan ketika manusia dirusak oleh Iblis, di bumi juga Tuhan membimbing dan menebus manusia melalui pekerjaan-Nya. Kini, pada akhir zaman, Tuhan telah kembali berinkarnasi dalam daging, mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan mentahirkan manusia, untuk menyelesaikan kedosaan manusia dan membuat sekelompok para pemenang. Para pemenang ini bisa mendengar firman Tuhan, tunduk kepada-Nya, dan mengikuti jalan-Nya. Kehendak Tuhan akan dilaksanakan dan kerajaan Kristus akan diwujudkan di bumi ini, membawa kemuliaan bagi Tuhan. Ketika pekerjaan pengelolaan Tuhan untuk keselamatan manusia selesai, Dia akan mengalahkan Iblis. Kekuatan Iblis tidak bisa lagi mengganggu dunia, yang tersisa hanya mereka yang diselamatkan Tuhan, dan manusia tidak akan lagi menentang dan memberontak kepada Tuhan. Manusia akan hidup dalam damai, tak akan ada lagi perang, serta Tuhan dan manusia bisa masuk ke tempat perhentianbersama. Tempat perhentian Tuhan ada di surga, sementara tempat perhentian manusia ada di bumi. Tuhan akan membimbing umat manusia dari tempat-Nya di surga, dan manusia akan menyembah Tuhan di bumi, menikmati keberadaan seperti surga. Inilah kehidupan yang harmonis dan indah yang dipersiapkan Tuhan bagi umat manusia. Itulah yang akhirnya akan dicapai oleh Tuhan."

Ada sesuatu yang sangat praktis tentang apa yang dikatakan Saudara Wang. Ketika Iblis dihancurkan, dunia akan terbebas dari kegelapan dan kekuatan jahat. dan kehidupan yang Tuhan rencanakan untuk kita akan menjadi kehidupan paling indah! Gagasanku tentang pengangkatan begitu kabur. Tuhan membuat manusia hidup di bumi, bagaimana mungkin manusia naik ke surga begitu mudahnya? Jika benar Tuhan mengangkat manusia ke angkasa, bagaimana mereka bisa bertahan tanpa makanan atau tempat tinggal? Ide bertemu Tuhan di angkasa ini benar-benar hasil dari gagasan dan imajinasi manusia. Itu cara berpikir yang sangat kekanak-kanakan. Aku sering mendengar pendeta bicara tentang bagaimana kerajaan Tuhan di surga, dan aku benar-benar memercayainya dan sangat ingin diangkat ke surga. Aku rasa pendeta dan pengkhotbah juga tidak mengerti Alkitab! Mereka salah mengartikan firman Tuhan berdasarkan gagasan mereka sendiri. Mereka benar-benar menyesatkan manusia!

Saudara Wang melanjutkan persekutuannya, berkata: "Adapun arti pengangkatan yang sebenarnya, mari kita lihat apa isi firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: '"Diangkat" bukan berarti diangkat tinggi, seperti yang orang bayangkan; Ini kesalahan yang besar. Diangkat mengacu pada penentuan-Ku sejak semula dan kemudian pemilihan-Ku. Ini ditujukan kepada semua orang yang telah Kutentukan sejak semula dan Kupilih. Semua orang yang diangkat adalah anak sulung atau anak, atau mereka yang adalah umat Tuhan. Ini adalah yang paling tidak sesuai dengan pemahaman manusia. Mereka yang akan mengambil bagian dalam rumah-Ku kelak adalah mereka yang diangkat di hadapan-Ku. Ini sepenuhnya benar, tidak akan pernah berubah, dan tidak dapat dibantah oleh siapa pun. Ini adalah serangan balik terhadap Iblis. Siapa pun yang telah Kutentukan dari semula akan diangkat di hadapan-Ku'" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Saudara Wang bersekutu, mengatakan: "Pengangkatan tidak seperti yang kita bayangkan. Bukan berarti diangkat dari bumi ke awan-awan untuk bertemu dengan Tuhan, dan tentu saja bukan berarti diangkat ke surga. Ide ini muncul karena konsepsi manusia dan pemahaman literal dari ayat-ayat tersebut. Diangkat sebenarnya mengacu pada menyambut Tuhan dan dibawa ke hadapan Tuhan. Itu berarti bisa mendengar suara Tuhan, menerima dan tunduk kepada pekerjaan baru Tuhan dan mengikuti jejak langkah Anak Domba ketika Tuhan datang ke bumi untuk berbicara dan melakukan pekerjaan-Nya. Tuhan Yang Mahakuasa telah datang dalam daging untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman dan pemurnian. Mereka yang mendengar suara Tuhan dan mengikuti pekerjaan baru Tuhan pada akhir zaman akan diangkat ke hadapan takhta Tuhan. Mereka inilah para gadis bijaksana, mereka adalah 'emas, perak dan permata' yang Tuhan bawa kembali ke rumah Tuhan. Semua orang-orang ini berkualitas baik, mereka bisa menerima dan memahami kebenaran dan mereka memahami suara Tuhan. Mereka telah benar-benar diangkat. Mereka menerima penghakiman dan hajaran firman Tuhan, memperoleh pemahaman tentang Tuhan yang sebenarnya, dan watak rusak mereka telah dimurnikan. Merekalah para pemenang yang dibuat Tuhan sebelum bencana besar dan akhirnya Tuhan akan memimpin mereka ke tujuan akhir yang menakjubkan. Inilah makna sebenarnya dari diangkat ke surga. Mereka yang berpegang teguh pada gagasan mereka dan menunggu Tuhan mengambil mereka, yang menolak menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman adalah gadis bodoh. Mereka akan dibuang oleh Tuhan dan akan jatuh ke dalam bencana, menangis, dan menggertakkan gigi mereka. Seperti dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa: 'Mereka yang mampu berdiri teguh dalam masa penghakiman dan hajaran Tuhan pada akhir zaman—yaitu, selama pekerjaan penyucian terakhir—akan menjadi orang-orang yang akan masuk ke tempat perhentian terakhir bersama Tuhan; karena itu, semua orang yang masuk ke tempat perhentian akan terbebas dari pengaruh Iblis dan sudah didapatkan oleh Tuhan setelah menjalani pekerjaan penyucian terakhir-Nya. Orang-orang ini, yang pada akhirnya akan didapatkan oleh Tuhan, akan masuk ke tempat perhentian terakhir. Tujuan penting pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan adalah untuk menyucikan umat manusia dan untuk mempersiapkan mereka untuk hari perhentian terakhir; Jika tidak, seluruh umat manusia tidak akan pernah bisa mengikuti sesamanya atau masuk ke tempat perhentian terakhir. Inilah satu-satunya jalan agar manusia bisa masuk ke tempat perhentian. ... Ketika pekerjaan ini berakhir, orang-orang yang diizinkan untuk tetap hidup itu semuanya akan ditahirkan dan memasuki keadaan kemanusiaan yang lebih tinggi di mana mereka akan menikmati kehidupan manusia yang kedua yang lebih indah di bumi; dengan kata lain, mereka akan masuk ke hari perhentian manusia dan hidup berdampingan dengan Tuhan. Setelah mereka yang tidak diizinkan untuk tetap hidup telah dihajar dan dihakimi, wujud asli mereka akan seluruhnya disingkapkan, setelah itu mereka semua akan dimusnahkan dan, sama seperti Iblis, mereka tidak akan diizinkan lagi untuk tetap hidup di bumi. Manusia di masa depan tidak akan lagi mancakup orang-orang jenis ini; orang-orang semacam itu tidak layak untuk memasuki negeri tempat perhentian terakhir, mereka juga tidak layak untuk bergabung pada hari perhentian yang akan dimiliki Tuhan bersama dengan manusia, karena mereka adalah target penghukuman dan merupakan orang-orang jahat yang fasik'" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Kemudian Saudara Wang berkata: "Semua orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan dan mendambakan Tuhan menampakkan diri telah menerima Tuhan Yang Mahakuasa saat membaca firman-Nya dan mendengar suara-Nya dan telah diangkat ke hadapan takhta Tuhan. Mereka menerima ketetapan firman Tuhan dan roh mereka tidak lagi merasa haus. Mereka tidak lagi lemah dan negatif, dan tidak lagi hidup terbelenggu oleh dosa tanpa arah tujuan. Kini mereka hidup dalam terang Tuhan. Setelah menerima penghakiman firman Tuhan, watak rusak mereka berangsur membaik, dan seiring waktu mereka melepaskan belenggu dosa dan tinggal di alam kebebasan tanpa kekangan. Bukankah ini kehidupan orang yang telah diangkat?"

Persekutuan Saudara Wang membantu menjernihkan kebingunganku. Diangkat berarti mendengar suara Tuhan dan kembali ke hadapan takhta Tuhan. Akhirnya aku mengerti arti pengangkatan yang sebenarnya. Selama ini, aku hanya mengerti arti harfiah dari Kitab Suci. Berdasar pada gagasanku, aku meyakini Tuhan akan datang mengambil kita untuk bertemu dengan-Nya. Aku tidak fokus mendengarkan suara Tuhan dan hampir melewatkan kesempatan untuk diangkat. Betapa bodohnya aku dulu! Baru sekarang aku sadar bahwa hanya mereka yang diangkat ke hadapan takhta Tuhan, menerima penghakiman firman Tuhan, dan disucikan serta diubah yang pantas masuk kerajaan Tuhan dan menerima janji-Nya. Pekerjaan Tuhan sungguh bijaksana dan bermakna. Setelah mencari dan menyelidiki, serta membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku menjadi yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali dan menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman! Aku telah diangkat ke hadapan takhta Tuhan dan menghadiri pesta Anak Domba. Syukur kepada Tuhan untuk keselamatan-Nya!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait