Apakah Iman pada Alkitab Sama dengan Iman kepada Tuhan?

05 Oktober 2020

Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Selama bertahun-tahun, sarana kepercayaan tradisional orang (yaitu dalam Kekristenan, salah satu dari tiga agama besar dunia) adalah dengan membaca Alkitab; meninggalkan Alkitab artinya tidak percaya kepada Tuhan, meninggalkan Alkitab berarti murtad dan sesat, dan bahkan ketika orang membaca buku-buku lain, landasan dari buku-buku ini haruslah merupakan penjelasan isi Alkitab. Dengan kata lain, jika engkau percaya kepada Tuhan, engkau harus membaca Alkitab, dan selain Alkitab, engkau tidak boleh memuja buku lain yang tidak ada kaitannya dengan Alkitab. Jika engkau melakukannya, artinya engkau mengkhianati Tuhan. Sejak adanya Alkitab, kepercayaan orang kepada Tuhan adalah kepercayaan kepada Alkitab. Alih-alih mengatakan bahwa orang percaya kepada Tuhan, lebih tepat mengatakan bahwa mereka percaya kepada Alkitab; daripada mengatakan bahwa mereka telah mulai membaca Alkitab, akan lebih tepat mengatakan mereka telah mulai percaya pada Alkitab; dan daripada mengatakan mereka telah kembali ke hadirat Tuhan, akan lebih tepat mengatakan mereka telah kembali ke hadirat Alkitab. Dengan cara ini, orang memuja Alkitab seakan-akan Alkitab adalah Tuhan, seakan-akan Alkitab itulah inti kehidupannya, dan kehilangan Alkitab sama artinya dengan kehilangan hidupnya. Orang menganggap Alkitab sama tingginya dengan Tuhan, bahkan ada orang yang menganggapnya lebih tinggi daripada Tuhan. Jika orang tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus, jika orang tidak bisa merasakan Tuhan, mereka tetap bisa hidup—tetapi begitu mereka kehilangan Alkitab, atau kehilangan pasal dan kata-kata terkenal dari Alkitab, mereka merasa seperti kehilangan hidup. ... Alkitab telah menjadi berhala dalam benak orang, Alkitab telah menjadi teka-teki dalam otak mereka, dan mereka tidak sanggup untuk percaya bahwa Tuhan bisa bekerja di luar Alkitab, mereka tidak sanggup untuk percaya bahwa orang bisa menemukan Tuhan di luar Alkitab, apalagi percaya bahwa Tuhan bisa meninggalkan Alkitab selama melakukan pekerjaan terakhir dan memulai pekerjaan yang baru. Ini tidak terpikirkan oleh orang-orang; mereka tidak bisa memercayainya, dan mereka juga tidak bisa membayangkannya. Alkitab telah menjadi rintangan yang besar terhadap penerimaan orang akan pekerjaan baru Tuhan, dan menjadi penghalang bagi usaha Tuhan untuk memperluas pekerjaan baru ini" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Firman Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan masalah dengan iman kita sebelumnya kepada Tuhan. Saat mengamalkan agama sebelumnya, kupikir iman pada Alkitab adalah iman kepada Tuhan. Aku bahkan percaya bahwa Alkitab lebih tinggi daripada Tuhan. Ayat-ayat Alkitab, terutama yang klasik, adalah yang kupegang teguh. Aku tidak benar-benar mendengarkan suara Tuhan, terutama dalam hal menyambut Tuhan. Aku mendengar seseorang bersaksi Tuhan Yesus datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, mengungkapkan kebenaran, melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman, tetapi aku tidak mencarinya. Aku hampir melewatkan kesempatanku untuk menyambut Tuhan. Bimbingan Tuhan yang luar biasa memungkinkanku untuk menyambut Tuhan dan menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman.

Pada tahun 2001, aku dibaptis dan secara resmi menerima Tuhan Yesus, kemudian aku menjadi sangat aktif dalam pelayananku untuk gereja. Namun, aku segera mendapati pendeta mendaur ulang khotbah yang sama, dan tidak ada hal baru untuk dikhotbahkan. Dia juga menggelapkan dana gereja. Rekan-rekan sekerja terus-menerus berebut status. Semua ini sangat mengecewakan dan aku menarik diri dari pelayanan gereja. Selama beberapa tahun berikutnya, aku terus berdoa dan membaca Alkitab, tetapi selalu merasa hampa secara rohani. Aku mulai mencari jalan yang lebih baik, berharap menemukan gereja atau pembimbing rohani yang memiliki pekerjaan Roh Kudus, yang bisa menenangkan kehampaan rohaniku.

Saat itulah aku bertemu Saudari Li secara online pada tahun 2018. Dia memberitahuku dia sedang menyelidiki Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, dan aku juga harus menyelidikinya. Aku terkejut, berpikir, "Pendeta dan penatua selalu berkata Alkitab adalah kanon Kristen yang benar dan memiliki otoritas mutlak, iman kita didasarkan pada Alkitab, dan yang lain adalah sesat. Jalan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa keluar dari Alkitab, jadi sehebat apa pun kedengarannya, kita tidak boleh mendengarkan, membaca, atau bahkan berhubungan dengannya." Aku dengan sopan menolak Saudari Li. Namun kemudian aku merasa sedikit tidak nyaman akan hal itu dan berpikir, "Kedatangan Tuhan kembali adalah masalah besar. Apakah Tuhan ingin aku begitu saja menolak untuk menyelidikinya sama sekali? Tuhan Yesus berkata, 'Diberkatilah orang yang miskin dalam roh: karena kerajaan surga adalah milik mereka' (Matius 5:3). Aku harus mencari dengan pikiran terbuka saat mendengar Tuhan telah datang kembali. Namun ketika teringat dengan perkataan pendeta, aku tidak berani. Tidak bisa tidur, aku terjaga dan gelisah malam itu. Aku merasa sangat bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Merasa tersesat, aku berdoa kepada Tuhan, memohon kepada-Nya untuk membimbingku membuat pilihan yang benar. Selama beberapa hari berikutnya, aku menemukan lebih banyak informasi di internet tentang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan ajarannya. Aku ragu-ragu ketika menemukan beberapa pemberitaan negatif. Aku bertanya, "Haruskah aku menyelidikinya?" Namun kemudian aku ingat betapa pentingnya kedatangan Tuhan kembali. Aku tidak bisa begitu saja mendengarkan orang lain atau mengikuti orang banyak. Aku benar-benar harus menyelidikinya. Aku melihat situs web Gereja dan video-videonya. Kemudian aku menemukan video musik dari lagu pujian berjudul "Kerajaan Kristus adalah Rumah yang Hangat." Itu sangat menghangatkan hati— aku terhanyut ke dalamnya. Aku melihat-lihat seluruh situs tersebut dan menemukan berbagai jenis video dan film yang bagus yang dibuat oleh Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, termasuk karya paduan suara, video musik, film Injil, pembacaan firman Tuhan, lagu pujian, ditambah film kesaksian pengalaman. Semuanya sangat dinamis dengan pelajaran yang luar biasa. Semuanya benar-benar membuatku terharu. Aku mulai menontonnya satu per satu.

Menonton lebih dari selusin dalam seminggu. Aku mendapati persekutuan di dalamnya praktis dan mencerahkan. Persekutuan itu menunjukkan mengapa dunia keagamaan hampa dan tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus dan juga menjelaskan dengan sangat jelas bagaimana sebenarnya kita harus menyambut Tuhan. Video tersebut juga menjelaskan siapa yang diberkati Tuhan dan siapa yang Dia hukum, dan lain-lain. Banyak dilema dan pertanyaan sulit yang kumiliki selama bertahun-tahun terpecahkan. Aku merasa bahwa film-film Gereja itu sangat membantu dan memuaskan. Itu benar-benar membuatku berpikir. Gereja Tuhan Yang Mahakuasa sepertinya tidak sesat! Jika itu benar-benar tidak baik, bagaimana mereka bisa membuat film-film yang begitu mencerahkan dan memuaskan ini? Semua denominasi mengaku sebagai iman yang benar, berasal dari Tuhan Yesus Kristus, tetapi tidak ada yang pernah membuat begitu banyak film yang memberi kesaksian tentang Tuhan. Aku juga teringat tentang perkataan pendeta dan penatua bahwa banyak orang percaya sejati dari berbagai denominasi telah menerima Tuhan Yang Mahakuasa dan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa sekarang ada di seluruh dunia. Itu mengingatkanku pada perkataan Gamaliel: "Jika rancangan atau pekerjaan ini berasal dari manusia, tentu akan lenyap: Tetapi jika itu berasal dari Tuhan, engkau tidak akan bisa menggagalkannya; jangan sampai engkau melawan Tuhan" (Kisah Para Rasul 5:38-39). Apa yang berasal dari Tuhan pasti berkembang, dan tampaknya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar dari Tuhan. Namun, aku masih punya banyak pertanyaan: "Buku khusus ini, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, disebutkan dalam setiap film mereka. Mengapa jemaat gereja mereka juga tidak membaca Alkitab? Bukankah itu berarti meninggalkan Alkitab? Pendeta dan penatua selalu mengatakan berulang-ulang bahwa Alkitab adalah kanon agama Kristen dan memiliki otoritas mutlak, dan yang paling penting, yang terutama, adalah mengikuti Alkitab, dan yang lain adalah sesat." Aku terus berpikir, tetapi sebanyak apa pun aku memikirkannya, aku tidak bisa memahaminya. Firman dari Tuhan Yesus ini terpikirkan olehku: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka engkau akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Matius 7:7). Aku berkata dalam hati, "Karena orang-orang berkata bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, sebanyak apa pun keraguan yang mungkin kumiliki, jika ada sedikit kemungkinan bahwa itu benar, aku harus mengejar secercah harapan itu. Aku tidak boleh melewatkan kesempatanku untuk menyambut Tuhan."

Suatu ketika aku sedang melihat-lihat situs web Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, aku menonton potongan film Keluar dari Alkitab, dan topik "Tuhan Bekerja Menurut Alkitab?" dengan segera menarik perhatianku. Aku tidak sabar—aku mulai menonton film tersebut saat itu juga dan melihat Saudari Wang, seorang penginjil, bertanya kepada seorang pendeta: "Kau baru saja berkata bahwa Tuhan tidak dapat menyimpang dari Alkitab untuk melakukan pekerjaan penyelamatan-Nya, bahwa apa pun di luar Alkitab adalah sesat. Manakah yang sebenarnya lebih dahulu ada, Alkitab, atau pekerjaan Tuhan?" Saat mendengar pertanyaan itu, aku mendengar hati nuraniku berkata, "Tentu saja pekerjaan Tuhan ada sebelum Alkitab!" Saudari Wang berkata, "Pada awalnya, Tuhan menciptakan langit, bumi, dan segala sesuatu. Dia mengirim air bah, Dia membakar Sodom dan Gomora, dan lebih banyak lagi. Apakah Perjanjian Lama ada ketika Dia menyelesaikan semua hal ini?" Hati nuraniku memberitahuku jawabannya: "Tidak. Tuhan adalah Yang Awal. Dia menciptakan segala sesuatu sebelum tulisan ada, apalagi Alkitab!" Saudari Wang melanjutkan: "Tidak ada Kitab Suci ketika Tuhan melakukan pekerjaan-Nya. Artinya, pekerjaan Tuhan dilakukan terlebih dahulu, dan barulah itu dituliskan dalam Alkitab. Dan ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja pada Zaman Kasih Karunia, tidak ada Perjanjian Baru. Lebih dari tiga ratus tahun kemudian sebuah konferensi diadakan yang dihadiri banyak pemimpin agama dari seluruh dunia. Mereka memilih Empat Injil sebagai catatan pekerjaan Tuhan Yesus dan juga menambahkan beberapa surat para rasul kepada gereja-gereja dan Wahyu yang dicatat oleh Yohanes. Mereka mengumpulkan semua ini menjadi apa yang kita kenal sebagai Perjanjian Baru. Kita bisa melihat dari proses penciptaan Alkitab bahwa pekerjaan Tuhan datang terlebih dahulu, dan barulah itu dituliskan dalam Alkitab. Tanpa pekerjaan Tuhan, Alkitab bahkan tidak akan ada. Artinya, Tuhan tidak bekerja berdasarkan Alkitab dan tidak dibatasi olehnya. Dia bekerja sesuai dengan rencana-Nya sendiri dan kebutuhan khusus umat manusia." "Jadi, kita tidak bisa secara tegas membatasi pekerjaan Tuhan pada apa yang hanya ada di dalam Alkitab atau menggunakan Alkitab untuk membatasi pekerjaan-Nya. Kita benar-benar tidak dapat mengklaim bahwa apa pun yang di luar Alkitab adalah sesat."

Saudari Yang dari film itu menyampaikan lebih banyak persekutuan yang bermanfaat setelah itu: "Tuhan Yesus tidak melakukan pekerjaan-Nya berdasarkan Perjanjian Lama. Dia mengkhotbahkan jalan pertobatan, menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, dan bahkan bekerja pada hari Sabat. Tak satu pun dari hal itu yang tertulis dalam Kitab Suci pada saat itu. Bahkan seolah-olah itu bertentangan dengan hukum Taurat Perjanjian Lama. Semua imam kepala, ahli Taurat, dan orang Farisi mengutuk Tuhan Yesus karena pekerjaan dan perkataan-Nya bertentangan dengan Kitab Suci saat itu. Jika kita begitu saja mengatakan segala sesuatu di luar Alkitab adalah sesat, bukankah itu berarti mengutuk semua pekerjaan Tuhan di sepanjang zaman?"

Aku terkejut, dan tiba-tiba menyadari bahwa itu benar. Tuhan Yesus berkhotbah dan bekerja pada hari Sabat, menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Tak ada hal seperti itu yang pernah disebutkan dalam Perjanjian Lama. Karena pekerjaan-Nya melampaui Kitab Suci, para imam kepala, ahli Taurat, dan terutama orang Farisi mengutuk pekerjaan Tuhan Yesus sebagai sesat dan akhirnya menyalibkan Dia sampai mati. Mereka dihukum oleh Tuhan. Jika Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar Tuhan Yesus yang datang kembali dan kita percaya bahwa apa pun selain Alkitab adalah sesat, bukankah itu berarti mengutuk pekerjaan Tuhan? Itu akan menyinggung Tuhan! Pemikiran ini benar-benar membuatku sedikit takut. Aku tahu aku tidak bisa lagi berpegang pada ide-ide lamaku. Aku terus menonton.

Saudari dalam film itu membacakan beberapa firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman, "Tidak seorang pun tahu kenyataan tentang Alkitab: bahwa Alkitab tidak lebih dari catatan sejarah tentang pekerjaan Tuhan, dan bukti atas dua tahap pekerjaan Tuhan sebelumnya, dan tidak memberi engkau pemahaman tentang tujuan pekerjaan Tuhan. Setiap orang yang telah membaca Alkitab tahu bahwa Alkitab mendokumentasikan dua tahap pekerjaan Tuhan selama Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia. Perjanjian Lama membukukan sejarah Israel dan pekerjaan Yahweh sejak masa penciptaan hingga akhir Zaman Hukum Taurat. Perjanjian Baru mencatat pekerjaan Yesus di bumi, yang ada dalam Empat Injil, serta pekerjaan Paulus—bukankah itu catatan sejarah?" "Alkitab adalah sebuah buku sejarah, dan jika engkau makan dan minum Perjanjian Lama selama Zaman Kasih Karunia—jika engkau melakukan apa yang dituntut di zaman Perjanjian Lama selama Zaman Kasih Karunia—Yesus akan menolak dan mengutukmu; jika engkau menerapkan Perjanjian Lama pada pekerjaan Yesus, engkau akan menjadi orang Farisi. Jika hari ini engkau mencampur Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru untuk dimakan dan diminum, dan dilakukan, Tuhan masa kini akan mengutukmu; engkau akan tertinggal dari pekerjaan Roh Kudus hari ini! Jika engkau makan dan minum Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, engkau berada di luar aliran Roh Kudus! Selama masa Yesus hidup, Yesus memimpin orang Yahudi dan semua orang yang mengikuti-Nya selaras dengan pekerjaan Roh Kudus di dalam Dia di saat itu. Dia tidak menggunakan Alkitab sebagai landasan dari pekerjaan-Nya, tetapi bicara sesuai dengan pekerjaan-Nya; Dia tidak memedulikan apa yang dikatakan oleh Alkitab, Dia juga tidak mencari jalan untuk memimpin pengikut-Nya di dalam Alkitab. Sejak Dia mulai bekerja, Dia menyebarkan jalan pertobatan—kata yang sama sekali tidak disebut di dalam nubuat Perjanjian Lama. Dia bukan saja tidak bertindak sesuai dengan Alkitab, tetapi Dia juga membuka jalan yang baru, dan melakukan pekerjaan baru. Dia tidak pernah merujuk pada Alkitab ketika berkhotbah. Selama Zaman Hukum Taurat, tidak ada orang yang pernah bisa melakukan mukjizat-Nya dalam menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Demikian pula, pekerjaan-Nya, ajaran-Nya, otoritas-Nya, dan kuasa firman-Nya melampaui siapa pun selama Zaman Hukum Taurat. Yesus hanya melakukan pekerjaan yang lebih baru, dan meskipun banyak orang mengutuk-Nya dengan menggunakan Alkitab—dan bahkan menggunakan Perjanjian Lama untuk menyalibkan-Nya—pekerjaan-Nya melampaui Perjanjian Lama; jika tidak demikian, mengapa orang-orang memakukan-Nya ke kayu salib? Bukankah karena Perjanjian Lama tidak mengatakan apa pun tentang ajaran-Nya dan kemampuan-Nya untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan? Pekerjaan-Nya dimaksudkan untuk membuka jalan baru, bukan untuk sengaja melawan Alkitab, atau sengaja membuang Perjanjian Lama. Dia hanya datang untuk melakukan pelayanan-Nya, untuk mendatangkan pekerjaan baru bagi mereka yang merindukan dan mencari Dia. Dia bukan datang untuk menjelaskan Perjanjian Lama atau menegakkan pekerjaan dari masa Perjanjian Lama. Pekerjaan-Nya bukanlah dimaksudkan untuk melanjutkan perkembangan Zaman Hukum Taurat, karena pekerjaan-Nya tidak mempertimbangkan apakah Alkitab digunakan sebagai landasan pekerjaan itu; Yesus hanya datang untuk melakukan pekerjaan yang harus Dia lakukan. Dengan demikian, Dia tidak menjelaskan nubuat-nubuat dari Perjanjian Lama, Dia juga tidak bekerja menurut firman Perjanjian Lama dari Zaman Hukum Taurat. Dia mengabaikan apa yang dikatakan oleh Perjanjian Lama, Dia tidak peduli apakah Perjanjian Lama selaras atau tidak selaras dengan pekerjaan-Nya, dan tidak peduli pada apa yang orang lain ketahui tentang pekerjaan-Nya, atau bagaimana mereka mengutuk pekerjaan-Nya. Dia hanya terus melakukan pekerjaan yang harus Dia lakukan, walaupun banyak orang menggunakan nubuatan para nabi Perjanjian Lama untuk mengutuk-Nya. Bagi orang-orang, pekerjaan-Nya sepertinya tidak punya dasar, dan banyak dari pekerjaan-Nya yang tidak selaras dengan catatan dari Perjanjian Lama. Bukankah ini kekeliruan manusia? Apakah doktrin perlu diterapkan pada pekerjaan Tuhan? Dan haruskah pekerjaan Tuhan selaras dengan nubuatan para nabi? Lagipula, mana yang lebih besar: Tuhan atau Alkitab? Mengapa pekerjaan Tuhan harus selaras dengan Alkitab? Apakah Tuhan tidak punya hak untuk melampaui Alkitab? Tidak bisakah Tuhan meninggalkan Alkitab dan melakukan pekerjaan lain? Mengapa Yesus dan murid-murid-Nya tidak memelihara hari Sabat? Jika Dia harus memelihara hari Sabat dan bertindak sesuai dengan perintah-perintah Perjanjian Lama, mengapa Yesus tidak memelihara hari Sabat setelah Dia datang, tetapi malah membasuh kaki, menutup kepala, memecah roti, dan minum anggur? Bukankah semua ini tidak tercantum di dalam perintah Perjanjian Lama? Jika Yesus menghormati Perjanjian Lama, mengapa Dia meninggalkan doktrin-doktrin ini? Engkau harus mengetahui mana yang ada lebih dahulu, Tuhan atau Alkitab!" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Saudari Wang menyampaikan ini: "Kita telah menempatkan Tuhan dan Alkitab setara satu sama lain selama bertahun-tahun, berpikir bahwa pekerjaan-Nya tidak bisa melampaui Alkitab dan bahwa iman apa pun yang di luar Alkitab tidak bisa disebut iman, tetapi sesat. Sebenarnya, Alkitab hanyalah catatan dua tahap pertama pekerjaan Tuhan. Itu adalah kesaksian dari dua tahap pertama pekerjaan Tuhan untuk membimbing dan menyelamatkan manusia setelah Dia menciptakan langit, bumi, segala sesuatu, dan juga umat manusia. Itu tidak mewakili semua pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan manusia." "Firman Tuhan dalam Alkitab sangat terbatas. Alkitab memiliki beberapa petunjuk tentang watak hidup Tuhan, tetapi tidak mengandung semuanya. Tuhan tidak bekerja berdasarkan Alkitab atau bahkan mengacu padanya dalam pekerjaan-Nya. Dia tidak menggunakannya untuk menentukan jalan untuk membimbing para pengikut-Nya. Pekerjaannya terus bergerak maju. Tuhan telah memulai zaman baru dan sedang melakukan pekerjaan baru. Dia menunjukkan jalan baru dan kebenaran yang lebih besar kepada orang-orang agar kita bisa mencapai keselamatan yang lebih besar." Jadi, Tuhan tidak memimpin umat manusia berdasarkan pekerjaan lama-Nya. Artinya, Tuhan tidak bekerja berdasarkan Alkitab. Dia adalah Tuhan atas hari Sabat, dan Tuhan atas Alkitab. Dia berhak untuk bekerja di luar Alkitab, untuk melakukan pekerjaan baru berdasarkan rencana-Nya sendiri dan apa yang dibutuhkan umat manusia. Pekerjaan Tuhan pasti tidak sama dari satu zaman ke zaman lain. Mengklaim sesuatu di luar Alkitab adalah sesat sama sekali tidak sah dalam arti apa pun."

Aku malu saat menonton ini. Persekutuan yang dia sampaikan sejalan dengan fakta. Pekerjaan Tuhan Yesus pada Zaman Kasih Karunia jauh melampaui Perjanjian Lama. Bukankah itu menunjukkan kepada kita bahwa sebagai Tuhan atas ciptaan, Tuhan sepenuhnya mampu bekerja di luar Alkitab? Mengapa aku tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya? Mengatakan bahwa "apa pun yang di luar Alkitab adalah sesat" adalah keliru dan tidak berlaku. Aku sangat bodoh dan bebal selama ini!

Saat aku terus menonton, apa yang dikatakan saudari itu benar-benar menarik perhatianku. Dia berkata, "Alkitab hanyalah kesaksian, catatan pekerjaan Tuhan. Itu tidak bisa memberikan hidup yang kekal. Meskipun berbeda dari gagasan tradisional, ini tidak dapat disangkal, sebagaimana Tuhan Yesus menegur orang Farisi dahulu kala, berkata, 'Selidikilah kitab-kitab suci; karena engkau berpikir di dalamnya ada kehidupan kekal itu: padahal kitab-kitab suci itu memberikan kesaksian tentang Aku. Dan engkau tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh kehidupan' (Yohanes 5:39–40). Tuhan Yesus dengan jelas memberi tahu kita bahwa tidak ada kehidupan kekal yang dapat ditemukan di dalam Kitab Suci dan berusaha menemukan kehidupan kekal di dalamnya jelas-jelas salah. Alkitab saja tidak cukup untuk mendapatkan kebenaran dan kehidupan. Kita hanya dapat menemukannya di dalam Kristus itu sendiri." Mendengar hal ini memberi pengertian. Aku menyadari Tuhan Yesus memberi tahu kita sejak lama bahwa tidak ada kehidupan kekal di dalam Alkitab. Hanya Tuhan-lah jalan, kebenaran, dan hidup, dan hanya Tuhan yang dapat memberi kita hidup yang kekal. Mengapa aku tidak pernah menyadari hal ini saat membaca ayat itu sebelumnya?

Saudari itu membaca bagian firman Tuhan lainnya dalam film itu. "Jika ada jalan yang lebih tinggi, mengapa mempelajari jalan yang rendah dan sudah kedaluwarsa? Jika ada perkataan yang lebih baru, dan pekerjaan yang lebih baru, mengapa hidup di antara catatan-catatan sejarah tua? Perkataan-perkataan baru ini dapat membekalimu, yang membuktikan bahwa ini adalah pekerjaan yang baru; catatan-catatan lama tidak dapat memuaskanmu, atau memuaskan kebutuhanmu di saat ini, yang membuktikan bahwa semua itu adalah sejarah, dan bukan pekerjaan di saat ini dan di sini. Jalan yang tertinggi adalah pekerjaan yang terbaru, terlepas dari seberapa tingginya jalan di masa lalu, jalan itu tetap merupakan sejarah berisi perenungan orang-orang, dan terlepas dari nilainya sebagai rujukan, semuanya tetap merupakan jalan yang lama. Meskipun tercatat dalam 'Kitab Suci', jalan yang lama tetap merupakan sejarah; meskipun tidak tercatat dalam 'Kitab Suci', jalan yang baru adalah jalan yang terjadi di sini dan sekarang. Jalan ini bisa menyelamatkanmu, dan jalan ini bisa mengubahmu, karena ini adalah pekerjaan Roh Kudus" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Kemudian dia menyampaikan ini: "Alkitab hanya memiliki nubuat tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, bukan catatan tentangnya, tetapi ini sebenarnya adalah tahap pekerjaan yang lebih dalam dan lebih tinggi berdasarkan kebutuhan umat manusia saat ini. Di penghujung Zaman Hukum Taurat, semua orang sangat rusak dan bisa dihukum mati di bawah hukum Taurat setiap saat. Tuhan secara pribadi menjadi daging, datang ke bumi, dan kemudian disalibkan sebagai korban penghapus dosa bagi manusia. Tuhan melakukan pekerjaan penebusan-Nya berdasarkan pekerjaan hukum Taurat. Meskipun tidak tertulis dalam Alkitab, Dia bekerja sesuai dengan kebutuhan manusia dan juga rencana-Nya sendiri. Dia tidak pernah meniadakan hukum Taurat, melainkan menggenapinya. Sekarang pada akhir zaman, Tuhan juga bekerja berdasarkan rencana-Nya dan sesuai kebutuhan manusia berdasarkan pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Dia melakukan pekerjaan penghakiman-Nya yang dimulai di rumah Tuhan untuk menyelamatkan kita dari natur berdosa kita, membebaskan kita sepenuhnya dari belenggu dosa, dan membawa kita ke tempat tujuan yang indah selamanya. Tuhan Yang Mahakuasa mengucapkan semua kebenaran untuk mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia dan Dia mengungkapkan semua misteri dari rencana pengelolaan-Nya. Dia tidak pernah mengucapkan firman ini pada Zaman Hukum Taurat atau Zaman Kasih Karunia. Inilah gulungan itu, ketujuh meterai yang dibuka pada akhir zaman, menggenapi nubuat ini yang ditemukan dalam kitab Wahyu: 'Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja' (Wahyu 2:7)." "Dan juga yang ini: 'Lihatlah, Singa dari suku Yehuda, Tunas Daud, telah menang, sehingga ia dapat membuka kitab itu dan melepaskan ketujuh materainya' (Wahyu 5:5). Firman Tuhan Yang Mahakuasa ditemukan dalam Alkitab Zaman Kerajaan: Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia. Inilah firman khusus untuk dihidupi dan merupakan jalan hidup kekal yang Tuhan berikan kepada manusia, satu-satunya jalan yang benar menuju keselamatan penuh. Jika kita menolak untuk menerimanya, kita tidak akan pernah dipelihara oleh air hidup Tuhan atau menerima kebenaran dan kehidupan-Nya."

Kemudian aku mendengar lebih banyak tentang firman Tuhan Yang Mahakuasa yang dibacakan dalam film lain "Kristus akhir zaman membawa kehidupan, dan membawa jalan kebenaran yang abadi dan tidak berkesudahan. Kebenaran ini adalah jalan yang memungkinkan manusia memperoleh kehidupan, dan satu-satunya jalan untuk manusia mengenal Tuhan dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Apabila engkau tidak mencari jalan kehidupan yang disediakan Kristus akhir zaman, engkau tidak akan pernah memperoleh perkenanan Yesus, dan tidak akan pernah memenuhi syarat untuk memasuki gerbang kerajaan surga, karena engkau adalah boneka dan tawanan sejarah. Mereka yang dikendalikan oleh peraturan-peraturan, oleh huruf-huruf tertulis, dan terbelenggu oleh sejarah tidak akan bisa memperoleh kehidupan maupun mendapatkan jalan hidup yang kekal. Ini terjadi karena satu-satunya yang mereka miliki hanyalah air keruh yang telah dipertahankan selama ribuan tahun, dan bukan air kehidupan yang mengalir dari takhta" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Seorang saudara dalam film itu menyampaikan ini: "Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus akhir zaman, mengucapkan semua kebenaran untuk menyelamatkan manusia. Semuanya melimpah dan lengkap, dan benar-benar memberikan makanan dari Tuhan. Semuanya memberi pengertian dan mencerahkan. Semuanya menunjukkan kepada kita bahwa Kristus adalah jalan, kebenaran, dan hidup dan jalan hidup yang kekal. Firman Tuhan pada Zaman Kerajaan melampaui semua firman-Nya dari Zaman Hukum Taurat dan Kasih Karunia sekaligus. Terutama, 'Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta' dalam Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia adalah pertama kalinya Tuhan berbicara secara terbuka kepada manusia dan ini pertama kalinya manusia mendengar firman dari Tuhan atas ciptaan yang Dia ucapkan kepada semua manusia. Semuanya benar-benar mengguncang alam semesta dan memberi pengertian kepada kita semua. Zaman Kerajaan adalah ketika Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman-Nya dan ketika Dia sepenuhnya mengungkapkan watak-Nya yang benar kepada manusia. Itulah sebabnya Dia mengucapkan firman untuk menghakimi, mentahirkan, dan menyempurnakan manusia pada zaman ini, Dia menurunkan bencana, memberi upah kepada orang baik dan menghukum orang jahat, dan mengungkapkan kebenaran-Nya. Kebenaran yang diucapkan Tuhan Yang Mahakuasa untuk mentahirkan, menyelamatkan, dan benar-benar menyempurnakan manusia adalah jalan hidup kekal yang Dia berikan kepada manusia pada akhir zaman. Semua itu adalah air hidup yang mengalir dari takhta-Nya."

Pada titik ini, akhirnya aku menyadari bahwa Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia dari Tuhan Yang Mahakuasa adalah jalan hidup kekal yang Tuhan berikan kepada manusia pada akhir zaman. Aku hanya harus mengikuti pekerjaan baru Tuhan dan membaca semua firman baru-Nya untuk menerima makanan dari air hidup-Nya dan keselamatan penuh-Nya. Tak lama setelah itu, aku segera menghubungi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan membaca lebih banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa. Aku memahami bahwa Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar mengungkapkan semua misteri. Misteri rencana pengelolaan Tuhan, misteri inkarnasi-Nya, hal yang sebenarnya mengenai Alkitab, dan seluruh aspek kebenaran semuanya terungkap. Aku belajar lebih banyak daripada satu dekade lebih imanku kepada Tuhan! Akhirnya aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman.

Aku teringat bagaimana aku disesatkan oleh pendeta dan penatua. Selama ini aku percaya bahwa pekerjaan dan firman Tuhan hanya ada dalam Alkitab, dan berpikir bahwa yang lain adalah sesat. Aku mendengar jemaat dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa bersaksi tentang kedatangan Tuhan Yesus kembali tetapi tidak menyelidikinya. Aku hanya secara membabi buta mengikuti pendeta gereja dan menolak pekerjaan Tuhan karena kepercayaan lamaku. Aku seorang percaya tetapi menolak Tuhan. Bagaimana aku bisa sebuta dan sebodoh itu! Syukurlah, bimbingan Tuhan memungkinkanku untuk mendengar suara-Nya dalam Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan dalam film-film yang mereka buat, dan benar-benar melepaskan keyakinan lamaku. Aku tidak lagi menjadi penyembah Alkitab yang buta. Aku belajar bahwa itu bukan kepercayaan sejati dan Alkitab tidak memberikan hidup yang kekal. Hanya Kristuslah jalan, kebenaran, dan hidup. Hanya Kristus akhir zaman yang dapat menunjukkan kepada kita jalan hidup yang kekal, dan kita hanya bisa mendapatkan kebenaran dan hidup dengan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus akhir zaman. Itulah satu-satunya jenis iman yang diperkenan Tuhan. Menyambut Tuhan sepenuhnya merupakan kasih karunia dan berkat Tuhan. Aku bersyukur atas belas kasihan dan penyelamatan Tuhan!

Selanjutnya: Jalan menuju Penyucian

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Berkat yang "Dicuri"

Oleh Saudara A Chao, Tiongkok Saat itu bulan Maret 2012. Aku tak tahu hari apa itu dimulai, tapi kuperhatikan setiap hari setelah makan...