Aku Nyaris Berdiri di Sisi Antikristus

02 Januari 2023

Oleh Saudari Jessica, Filipina

Pada Agustus 2021, aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman. Tiga bulan kemudian, Marjorie dan aku terpilih menjadi pemimpin gereja. Marjorie menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman tiga bulan lebih awal, dan meski gereja kami berbeda, kami menghadiri pertemuan rekan kerja bersama dan membahas pekerjaan gereja. Suatu kali, saat pertemuan berlangsung, Marjorie menceritakan pengalamannya. Dia bilang dirinya jatuh sakit, tapi tetap melaksanakan tugasnya. Meski suaminya menindasnya, dia tak bersikap negatif atau gentar. Aku sangat mengaguminya dan menganggapnya memiliki tingkat pertumbuhan yang baik. Jika aku berada di situasi yang sama, kemampuanku melaksanakan tugas mungkin akan terpengaruh. Kesanku tentangnya sangat baik. Dia membayar harga dalam tugas dan tak menyerah meski ditindas suaminya. Aku kira ini menunjukkan bahwa dia orang yang menerapkan kebenaran dan dipercayai Tuhan. Setelah itu, gereja baru dibentuk. Marjorie dan aku berpisah.

Suatu hari, lima bulan kemudian, pengawas kami, Maria, mengirim pesan ke ruang obrolan grup kami, menyampaikan bahwa pertemuan kami malam itu akan membahas cara membedakan antikristus, lalu dia mengirimkan tautan ke laman Facebook Marjorie dan melarang kami berinteraksi dengannya karena dia seorang antikristus. Aku terkejut. Aku tak percaya bahwa Marjorie seorang antikristus. Aku ingat semangatnya melaksanakan tugas, mengorbankan diri, dan melalui penderitaan. Bahkan saat dihadapkan dengan penyakit dan penindasan dari keluarganya, dia tetap mampu melaksanakan tugasnya—mungkinkah seseorang yang mencari kebenaran seperti itu adalah antikristus? Maria pasti salah! Aku tak bisa percaya. Pengawas pun mengirimkan pesan lain, berharap agar aku memblokir Marjorie di Facebook agar aku tak diganggu atau ditipu olehnya. Aku kesulitan menerimanya. Rasanya tak adil memperlakukan Marjorie seperti itu. Dia bersemangat dan antusias dalam melaksanakan tugas, bahkan mendorong serta menolongku. Aku tak tahu apa yang terjadi padanya atau hal yang membuatnya dianggap sebagai antikristus. Aku sangat bingung dan sedih dan aku tak ingin memblokirnya. Jadi aku berkata: "Marjorie bukan antikristus, dia hanya memiliki pemahaman berbeda. Tak perlu memblokirnya. Cobalah lihat dari perspektifnya dan bayangkan perasaannya." Saat itu, pengawas bersekutu denganku, tapi aku tak mau menerima. Dia juga mengirimkan video kesaksian pengalaman tentang mengenali antikristus dan menyuruhku menontonnya, katanya video itu akan berguna untukku. Tapi aku mengabaikannya. Setelah itu, aku mengirim pesan ke Marjorie untuk menanyakan masalah ini. Marjorie berkata: "Aku menyebarkan suatu pemahaman, jadi aku dikeluarkan dari ruang obrolan grup dan diblokir. Aku sangat terluka. Aku tak perlu membela diri, Tuhan akan menelaah tindakanku. Apa kini kalian juga membedakanku? Aku merasa sangat sedih. Semua orang membedakan dan meninggalkanku." Dia juga menyampaikan kekecewannya terhadap pengawas. Aku mulai bersikap bias terhadap pengawas setelah mendengar cerita Marjorie. Menurutku tindakannya tak adil. Jika Marjorie memiliki pemahaman berbeda atau masalah, pengawas seharusnya mendampingi dan bersekutu dengannya, bukan langsung mengecapnya antikristus. Terkait pertemuan malam itu tentang cara membedakan antikristus, aku tak hadir dan memilih untuk tidur. Aku merasa cukup sedih dan tak tahu cara menghadapi situasi ini. Aku berdoa sebelum tidur, aku tak ingin menyimpang dari Tuhan dan hidup dalam keadaan seperti itu. Aku meminta pencerahan Tuhan agar bisa memahami kehendak-Nya dalam situasi ini.

Keesokan paginya, aku merasa lebih damai. Aku melihat materi persekutuan dari malam sebelumnya dan menemukan tangkapan layar dari percakapan pengawasku dengan Marjorie. Marjorie berkata: "Mustahil Tuhan berinkarnasi menjadi daging. Siapa saudara-saudari kita yang pernah melihat Tuhan? Firman Tuhan Yang Mahakuasa tak sesuai dengan Alkitab, itu melampaui Alkitab." Aku terkejut melihat Marjorie mengatakan hal tersebut. Dia menyebarkan pemahaman sembarangan dan bahkan tak memercayai pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa. Saat itu baru aku sadar bahwa aku tak benar-benar memahami alasan di balik anggapan bahwa Marjorie seorang antikristus dan tak menyelidiki perilakunya. Aku bersikeras tak setuju hanya berdasarkan kesan pribadiku. Aku sangat buta dan congkak! Aku melihat kutipan firman Tuhan yang berbunyi: "Beberapa orang mampu menanggung kesukaran, bisa membayar harga, secara lahiriah berperilaku sangat sopan, sangat dihormati, dan dikagumi oleh orang lain. Apakah menurutmu perilaku lahiriah seperti ini bisa dianggap melakukan kebenaran? Bisakah orang memastikan bahwa orang-orang semacam itu memuaskan kehendak Tuhan? Mengapa berulang kali orang melihat individu semacam ini dan berpikir bahwa mereka memuaskan hati Tuhan, berjalan di jalan melakukan kebenaran, dan memegang teguh jalan Tuhan? Mengapa beberapa orang berpikir seperti ini? Hanya ada satu penjelasan untuk itu. Penjelasan seperti apakah itu? Itu karena bagi banyak orang, pertanyaan tertentu—misalnya, apa arti melakukan kebenaran, apa arti memuaskan Tuhan, dan apa arti benar-benar memiliki kenyataan kebenaran—tidak begitu jelas. Dengan demikian, ada beberapa orang yang sering tertipu oleh mereka yang secara lahiriah tampak rohani, mulia, luhur, dan hebat. Adapun orang yang mampu dengan fasih membicarakan huruf dan doktrin, dan yang ujaran serta tindakannya sepertinya layak dikagumi, orang-orang yang teperdaya oleh mereka tidak pernah melihat esensi dari tindakan mereka, prinsip yang melatarbelakangi perbuatan mereka, atau apa tujuan mereka. Terlebih lagi, mereka tidak pernah melihat apakah orang-orang ini sungguh tunduk kepada Tuhan, dan mereka juga tidak pernah memastikan apakah orang-orang ini sungguh-sungguh takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Mereka tidak pernah mencerna esensi kemanusiaan orang-orang ini. Sebaliknya, mulai dari langkah pertama berkenalan dengan orang-orang tersebut, mereka sedikit demi sedikit mulai mengagumi dan menghormati orang-orang ini, dan pada akhirnya, orang-orang ini menjadi idola mereka. Lagi pula, dalam pikiran beberapa orang, idola yang mereka puja—dan yang mereka anggap sanggup meninggalkan keluarga serta pekerjaan mereka, dan yang tampak di luarnya mampu membayar harga—adalah orang-orang yang benar-benar memuaskan Tuhan dan dapat memperoleh kesudahan yang baik dan tempat tujuan yang baik. Dalam pikiran mereka, idola-idola ini adalah orang-orang yang dipuji Tuhan. Apa yang membuat mereka meyakini hal semacam ini? Apa esensi dari persoalan ini? Apa konsekuensi yang dapat ditimbulkannya? ... Konsekuensi langsung dari ini adalah bahwa orang menggunakan perilaku baik manusia sebagai pengganti untuk melakukan kebenaran, yang juga memuaskan hasrat mereka untuk menjilat kepada Tuhan. Ini memberi mereka modal yang digunakan untuk melawan kebenaran, yang juga mereka manfaatkan untuk berargumen dan bersaing dengan Tuhan. Pada saat yang sama, orang juga dengan licik menyingkirkan Tuhan, menempatkan idola yang mereka kagumi untuk menggantikan tempat-Nya" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Bagaimana Mengetahui Watak Tuhan dan Hasil yang Akan Dicapai Pekerjaan-Nya"). Setelah membaca firman Tuhan, aku mulai merenung. Aku selalu menghakimi orang berdasarkan perilaku luarnya, menganggap orang-orang yang berkorban, menahan penderitaan dan menerima konsekuensi adalah pencari kebenaran dan pencinta Tuhan. Tapi standar penilaian ini tak sesuai dengan kebenaran dan membuatku tertipu oleh perilaku luar orang. Aku ingat cara kaum Farisi menjelaskan kitab suci kepada orang-orang di sinagoge. Dari luar, mereka tampak saleh, menahan penderitaan, berkorban, dan melakukan perbuatan baik, tapi saat Tuhan Yesus melaksanakan pekerjaan-Nya, mereka tak mencari tahu dan menyelidiki, tapi mereka justru sembarangan menolak dan mengutuk-Nya dan akhirnya memakukan-Nya di salib. Dari situ, aku sadar bahwa orang yang menampilkan perilaku baik belum tentu orang yang baik. Hanya orang yang tunduk pada Tuhan, mencintai dan menerima kebenaran yang bisa disebut orang baik sejati. Bagi mereka yang tak mencintai dan menerima kebenaran, meski di luar mereka melakukan kebaikan, mereka hanya berkedok saleh. Dari luar, Marjorie tampak mampu menahan penderitaan dan menerima konsekuensi, tapi di dalam hatinya dia muak dengan kebenaran dan membenci Tuhan. Dia bahkan secara terang-terangan menghakimi dan memungkiri Tuhan. Dia salah satu jenis Iblis. Tapi aku hanya melihat tindakannya yang menahan penderitaan dan berkorban, sehingga aku percaya, berdasarkan pemahamanku, bahwa dia mencari kebenaran dan membaktikan diri kepada tugasnya dan mustahil menjadi antikristus. Saat pengawas meminta kami menerapkan pembedaan dan memblokir Marjorie, aku bahkan bersikap bias kepadanya dan tak ingin melaksanakan tugasku. Aku sama sekali tak bisa membedakan Marjorie, akibatnya, aku tertipu. Aku sungguh bodoh.

Keesokan harinya, aku melihat bahwa Marjorie menyebarkan rumor dan kekeliruan di Facebook, menyatakan bahwa gereja kami mengikuti manusia, bukan Tuhan. Melihat fitnahnya terhadap Gereja, aku sangat menyesal karena belum memblokir dan menolaknya dan bahkan mencoba membelanya. Jadi, aku mengirim pesan, menanyakan alasannya melakukan semua itu. Marjorie menjawab dan memfitnah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan bahkan mendesakku untuk meninggalkan Gereja. Aku mengabaikannya. Dua bulan kemudian, aku dengar dari pengawas bahwa Marjorie mengirim pesan kepadanya berisikan fitnah dan kecaman kepada Gereja dan bahkan menyampaikan niatnya untuk mengirim video fitnah kepada anggota baru. Dia juga menyebarkan gagasannya tentang pekerjaan Tuhan melalui ruang obrolan grup. Bibi Marjorie memiliki pemahaman yang sama dan meninggalkan gereja. Tindakan Marjorie menyebarkan pemahamannya untuk menipu adalah bentuk penolakan meski mengetahui jalan yang benar. Itu pelanggaran yang sangat serius—dia seorang antikristus. Melalui perilaku Marjorie aku melihat bahwa dia memiliki pemahaman tentang pekerjaan Tuhan, tapi dia tak berusaha meluruskannya dengan mencari kebenaran. Dia bahkan menyebarkan rumor dan kekeliruan, menghujat Tuhan, memfitnah Gereja, serta menipu saudara-saudari agar menyangkal dan menyimpang dari Tuhan. Aku berpikir Marjorie sangat curang dan penipu, seperti rubah licik yang menipu orang agar menyimpang dan menyangkal Tuhan. Dia sangat berbahaya bagi saudara-saudari lainnya. Setelah itu, aku menemukan kutipan firman Tuhan. "Mereka di antara saudara-saudari yang selalu menyebarkan kenegatifan mereka adalah kaki tangan Iblis dan mereka mengacaukan gereja. Orang-orang seperti ini suatu hari kelak harus diusir dan disingkirkan. Dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan, jika orang tidak memiliki hati yang menghormati Tuhan, jika mereka tidak memiliki hati yang taat kepada Tuhan, mereka bukan saja tidak akan mampu melakukan pekerjaan apa pun bagi-Nya, tetapi justru sebaliknya, mereka akan menjadi orang-orang yang mengganggu pekerjaan Tuhan dan yang menentang Dia. Percaya kepada Tuhan, tetapi tidak menaati ataupun menghormati-Nya, dan malah menentang Dia, adalah hal paling memalukan sebagai orang percaya. Apabila orang-orang percaya hanya asal-asalan dan tidak menjaga perkataan dan tingkah laku mereka, sama seperti orang tidak percaya, maka mereka bahkan lebih jahat daripada orang tidak percaya; mereka tipikal setan. Mereka yang menyebarkan omongan beracun dan jahat di dalam gereja, mereka yang menyebarkan rumor, menimbulkan ketidakharmonisan, dan membentuk kelompok-kelompok eksklusif di antara saudara-saudari—mereka haruslah diusir dari gereja. Namun, karena saat ini adalah masa pekerjaan Tuhan yang berbeda, orang-orang ini dibatasi, karena mereka sudah pasti akan disingkirkan. Semua orang yang telah dirusak oleh Iblis memiliki watak yang rusak. Beberapa orang semata-mata memiliki watak yang rusak, sementara beberapa orang lainnya berbeda: mereka tidak saja memiliki watak Iblis yang rusak, tetapi natur mereka juga luar biasa jahat. Bukan saja perkataan dan perbuatan mereka menyingkapkan watak Iblis dan rusak mereka; lebih dari itu, orang-orang ini adalah Iblis si setan yang asli. Perilaku mereka mengganggu dan mengacaukan pekerjaan Tuhan, menghalangi jalan masuk saudara-saudari ke dalam kehidupan, dan menghancurkan kehidupan bergereja yang normal. Cepat atau lambat, serigala-serigala berbulu domba ini harus disingkirkan; sikap yang tak kenal ampun, sikap penolakan, harus diterapkan atas para kaki tangan Iblis ini. Hanya inilah artinya berdiri di pihak Tuhan, dan mereka yang gagal melakukannya sedang berkubang dalam lumpur bersama Iblis. Orang-orang yang dengan tulus percaya kepada Tuhan selalu memiliki Dia di dalam hati mereka, dan mereka selalu memelihara hati yang menghormati Tuhan, hati yang mengasihi Tuhan. Mereka yang percaya kepada Tuhan harus melakukan segala sesuatu dengan hati-hati dan bijaksana, dan semua yang mereka lakukan haruslah sesuai dengan tuntutan Tuhan dan mampu memuaskan hati-Nya. Mereka tidak boleh keras kepala, melakukan apa pun yang mereka sukai; itu tidak sesuai dengan tata tertib orang kudus. Orang tidak boleh mengamuk, mengibarkan panji Tuhan sembari menyombongkan diri dan menipu di mana-mana; ini adalah jenis perilaku yang paling memberontak. Keluarga mempunyai aturan mereka sendiri dan negara memiliki hukum mereka sendiri—bukankah terlebih lagi di rumah Tuhan? Bukankah rumah Tuhan memiliki standar yang jauh lebih ketat? Bukankah rumah Tuhan, terlebih lagi, memiliki ketetapan administratif? Orang bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan, tetapi ketetapan administratif Tuhan tidak dapat diubah seenaknya. Tuhan adalah Tuhan yang tidak menoleransi pelanggaran manusia; Dia adalah Tuhan yang menghukum mati manusia. Sungguhkah manusia belum mengetahui hal ini?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran"). Melalui firman Tuhan, aku sadar bahwa orang-orang yang selalu menyebarkan pemahaman, menabur kenegatifan dan mengganggu gereja adalah anak buah Iblis. Mereka tak suka kebenaran dan tak memiliki rasa takut terhadap Tuhan di dalam hati mereka. Orang-orang yang membentuk kelompok dan menyebabkan perpecahan, menyebarkan pemahaman dan rumor yang menyangkal dan menghujat Tuhan, adalah iblis dan harus disingkirkan dan dihukum oleh Tuhan. Mereka yang menyimpang akibat rumor dan berdiri bersama penjahat dan antikristus akan disingkirkan juga kecuali mereka menolaknya. Marjorie tak membaca firman Tuhan atau mencari kebenaran untuk meluruskan pemahamannya, atau bertanya pada saudara-saudari lainnya. Dia justru mempertanyakan dan menyangkal Tuhan, dan bahkan menyebarkan pemahaman, terang-terangan menghakimi serta menghujat Tuhan. Dia juga menebar perselisihan dan menghasut saudara-saudari lain, menipu mereka agar mendukungnya dan menciptakan bias terhadap pengawas, yang akhirnya mengganggu pekerjaan gereja. Marjorie benar-benar jahat. Esensi dirinya adalah pembenci kebenaran dan antikristus pembenci Tuhan. Jika bukan karena pencerahan dan panduan firman, aku pasti terhasut untuk mendukungnya dan menjadikan Tuhan sebagai musuhku. Aku juga menyadari bahwa tujuan membaca firman dan bersekutu tentang membedakan antikristus adalah untuk membantu saudara-saudari memahami kebenaran dan pembedaan agar mereka tak diganggu dan ditipu oleh antikristus. Mengeluarkan antikristus dari gereja dilakukan demi melindungi umat pilihan Tuhan. Meski menjadi pemimpin, aku tak bisa membedakan tindakan antikristus itu dan memercayai kebohongannya. Aku bahkan mendukung dan membelanya. Aku telah menjadi kaki tangan Iblis. Aku bersimpati, melindungi dan menunjukkan kasih pada seorang antikristus. Ini adalah tindak kekejaman terhadap umat pilihan Tuhan. Aku menyadari kebodohanku dan sangat membenci diriku, jadi aku berdoa menghadap Tuhan, bertobat dan meminta pengampunan-Nya.

Setelah itu, aku melihat kutipan firman Tuhan: "Standar yang dipergunakan manusia untuk menghakimi manusia lain didasarkan pada perilakunya; orang yang perilakunya baik adalah orang benar, sementara orang yang perilakunya keji adalah orang jahat. Standar yang Tuhan pakai untuk menghakimi manusia didasarkan pada apakah esensi mereka tunduk kepada-Nya atau tidak; orang yang tunduk kepada Tuhan adalah orang benar, sedangkan orang yang tidak tunduk kepada Tuhan adalah musuh dan orang jahat, terlepas dari apakah perilaku orang ini baik atau buruk dan terlepas dari apakah ucapan orang ini benar atau salah" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama"). "Ketika Tuhan menjadi manusia dan datang untuk bekerja di antara manusia, semua orang melihat Dia dan mendengar firman-Nya, dan semua orang melihat perbuatan-perbuatan yang Tuhan lakukan dalam tubuh dagingnya. Pada saat itu, semua gagasan manusia menjadi buih. Adapun mereka yang telah melihat Tuhan menampakkan diri dalam rupa manusia, mereka tidak akan dihukum jika mereka mau menaati-Nya, sedangkan orang-orang yang dengan sengaja menentang-Nya akan dianggap sebagai penentang Tuhan. Orang-orang seperti itu adalah antikristus, musuh-musuh yang dengan sengaja menentang Tuhan. Orang-orang yang menyimpan gagasan tentang Tuhan tetapi tetap siap dan mau menaatinya tidak akan dihukum. Tuhan menghukum manusia berdasarkan niat dan perbuatannya, tidak pernah berdasarkan pemikiran dan gagasannya. Jika manusia dihukum atas dasar pemikiran dan gagasannya, tak seorang pun akan dapat luput dari tangan Tuhan yang penuh murka. Mereka yang dengan sengaja menentang Tuhan yang berinkarnasi akan dihukum karena ketidaktaatan mereka. Berkenaan dengan orang-orang yang dengan sengaja menentang Tuhan ini, penentangan mereka berasal dari fakta bahwa mereka menyimpan gagasan tentang Tuhan, yang akhirnya membawa mereka melakukan tindakan yang mengganggu pekerjaan Tuhan. Orang-orang ini secara sadar menentang dan menghancurkan pekerjaan Tuhan. Mereka tidak hanya memiliki gagasan tentang Tuhan, tetapi mereka juga terlibat dalam aktivitas yang mengganggu pekerjaan-Nya, dan karena alasan inilah orang-orang semacam ini akan dihukum" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"). Firman Tuhan sudah jelas: Tuhan menghakimi manusia berdasarkan esensi dan sikap mereka terhadap kebenaran. Beberapa orang mungkin memiliki pemahaman tentang pekerjaan Tuhan, tapi jika mereka bisa mencari kebenaran dan mengesampingkan pemahaman mereka, Tuhan tak akan menghukum mereka. Orang-orang yang selalu berpendapat tentang Tuhan yang berinkarnasi, tak menerima kebenaran dan bahkan mempertanyakan serta menyangkal Tuhan adalah musuh Tuhan dan antikristus, sebaik apa pun perilaku luar mereka. Tuhan menghukum orang-orang seperti itu dan menyingkirkan mereka. Dahulu aku hanya mempertimbangkan perilaku luar orang. Aku mengira Marjorie setia pada Tuhan dan merupakan pencari kebenaran, karena dia bersemangat, rela berkorban, mengorbankan dirinya dan seorang pemimpin gereja, tapi aku tak mengenali esensi atau sikapnya terhadap Tuhan dan kebenaran. Marjorie memiliki pemahaman sendiri tentang pekerjaan Tuhan dan dia tak menerima persekutuan dari saudara-saudari. Dia menyebarkan pemahamannya dan terang-terangan menyangkal inkarnasi Tuhan. Esensinya adalah pembenci Tuhan dan kebenaran—dia seorang antikristus. Aku disesatkan dan ditipu oleh tampilan luar Marjorie dan memihak seorang antikristus. Aku tak bisa membedakan. Saat itu aku baru sadar bahwa kita harus menghakimi seseorang dan segala hal berdasarkan firman Tuhan dan prinsip kebenaran, bukan hanya berdasarkan perilaku luarnya.

Setelah itu, aku melihat kutipan firman Tuhan lainnya yang berbunyi: "Tuhan sedang menyucikan gereja, membersihkannya dari para pengacau dan pengganggu, antikristus, roh-roh jahat, orang-orang jahat, orang-orang tidak percaya, mereka yang tidak benar-benar percaya kepada-Nya, dan mereka yang bahkan tak mampu melakukan pelayanan. Ini disebut membersihkan ladang; ini disebut menampi. ... Engkau dapat melihat bahwa Tuhan melakukan segala sesuatu pada waktunya. Dia tidak bekerja sembarangan. Pekerjaan pengelolaan-Nya mengikuti rencana yang telah dibuat-Nya, dan Dia melakukan segala sesuatunya langkah demi langkah, tidak dengan sembarangan. Lalu, apa sajakah langkah-langkah tersebut? Setiap langkah pekerjaan yang Tuhan lakukan dalam diri manusia harus berdampak, dan ketika Dia melihatnya telah berdampak, Dia melakukan langkah pekerjaan berikutnya. Tuhan sendiri telah mengetahui bagaimana pekerjaan-Nya bisa berdampak, apa yang harus Dia katakan dan lakukan. Dia melakukan pekerjaan-Nya sesuai dengan apa yang manusia butuhkan, tidak dengan sembarangan. Pekerjaan apa pun yang akan efektif dalam diri manusia, Tuhan akan melakukannya, dan apa pun yang tidak penting dalam hal efektivitas, Tuhan pasti tidak akan melakukannya. Sebagai contoh, ketika pelajaran tentang hal negatif dibutuhkan agar umat pilihan Tuhan mampu mengembangkan kemampuan mereka untuk mengenalinya, maka Kristus palsu, antikristus, roh jahat, orang jahat, pengacau, dan pengganggu akan muncul di gereja, sehingga orang dapat mengembangkan kemampuan mereka untuk mengenali orang-orang tersebut. Jika umat pilihan Tuhan memahami kebenaran dan mampu mengidentifikasi orang-orang seperti itu, maka orang-orang itu telah melakukan pelayanan mereka, dan keberadaan mereka tidak lagi berharga. Pada saat itu, umat pilihan Tuhan akan bangkit untuk menyingkapkan dan melaporkan mereka, dan gereja akan segera mengeluarkan mereka. Semua pekerjaan Tuhan ada langkah-langkahnya, dan semua langkah itu diatur oleh Tuhan berdasarkan apa yang manusia butuhkan dalam hidup mereka dan dalam tingkat pertumbuhan mereka" (Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Hanya dengan Menyelesaikan Gagasannya Orang Dapat Memasuki Jalur yang Benar dalam Kepercayaan kepada Tuhan (3)"). Setelah membaca firman Tuhan, aku menyadari bahwa meski banyak orang melaksanakan tugas di gereja, tak semuanya merupakan umat pilihan Tuhan dan domba-Nya. Serigala menyembunyikan dirinya di tengah kawanan domba. Tuhan mengizinkan antikristus, penjahat dan orang tak percaya masuk ke dalam gereja untuk membantu kita memahami pembedaan, belajar dan membedakan baik dan jahat. Meski melaksanakan tugasnya di gereja, Marjorie tak sungguh-sungguh memercayai Tuhan. Dia datang ke gereja untuk menganalisis pekerjaan Tuhan, bukan untuk mencari dan memahami kebenaran. Dia adalah serigala berbulu domba dan penjahat yang disingkirkan oleh Tuhan. Tuhan sedang menyucikan gereja dan menyingkapkan masing-masing orang. Tak ada antikristus, penjahat atau orang tak percaya bisa tetap tersembunyi di gereja, karena semua akan disingkap dan disingkirkan melalui pekerjaan Tuhan. Hanya orang-orang yang sungguh memercayai Tuhan, mencintai kebenaran dan mencari kebenaran yang akan bertahan dan hanya mereka yang akan disucikan dan diselamatkan oleh Tuhan.

Melalui pengalaman ini, aku memahami pembedaan dan mempelajari beberapa hal. Pertama, aku tak bisa hanya mengandalkan perilaku seseorang, meski mereka menahan penderitaan dan mengorbankan diri, karena banyak orang bisa melakukannya, terutama penipu agama. Kedua, aku tak boleh mengagumi manusia biasa, karena Tuhan membenci pemujaan terhadap manusia. Seseorang hanya boleh mengagumi dan memuja Tuhan. Ketiga, sebagai pemimpin gereja, aku harus mempertimbangkan jalan masuk kehidupan saudara-saudariku, dan mengutamakan hal-hal yang menguntungkan mereka. Keempat, saat menghadapi masalah, aku harus punya hati yang takut terhadap Tuhan, belajar untuk mencari dan menunggu. Aku tak boleh gegabah menghakimi dan mengecam hanya berdasarkan pemahaman pribadi. Itu berpotensi menyinggung watak Tuhan. Kelima, aku harus lebih banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa untuk memahami kebenaran. Hanya dengan panduan firman Tuhan kita bisa melihat rencana jahat Iblis dan memihak kebenaran. Aku juga menyadari betapa berharganya kebenaran. Hanya dengan memahami kebenaran kita bisa memahami segala hal dan membedakan semua jenis penjahat, antikristus dan orang tak percaya. Di masa mendatang, aku akan lebih banyak membaca firman Tuhan dan mendasarkan tindakan serta penghakimanku terhadap manusia dan hal pada firman Tuhan, dengan prinsip kebenaran. Syukur kepada Tuhan!

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait