Disingkapkannya Diriku Membuka Kedokku

21 Januari 2022

Oleh Saudari Sharon, Spanyol

Suatu hari pada Desember 2021, seorang saudari memberitahuku bahwa Saudari Arianna, yang telah dipindahkan dari gereja kami ke gereja lain, mengatakan bahwa aku bersikap ceroboh dalam tugasku, dan aku tidak menangani masalah yang muncul dengan cukup cepat dalam tugas penginjilanku, yang menurunkan efisiensi dan keefektifan tim. Dia mengatakan aku memiliki perilaku pemimpin palsu. Saudari itu mengingatkanku untuk merenungkan diriku sendiri. Aku merasa marah, berpikir, "Akhir-akhir ini aku tidak melakukan tindak lanjut secara mendetail, tetapi ada alasan yang kuat. Jika ada sesuatu yang mau kaukatakan, katakan saja langsung kepadaku. Dengan mengatakannya di belakangku, bukankah kau sedang coba cari masalah? Apa yang akan saudara-saudari pikirkan tentang diriku? Karena engkau membicarakanku seperti itu, aku tak akan membiarkanmu begitu saja. Aku juga akan menyingkapkan kesalahanmu, agar yang lain tahu itu bukan masalahku, tetapi semuanya adalah tanggung jawabmu." Jadi aku berkata kepada saudari itu, "Arianna selalu memandang rendah diriku dan mencari-cari kesalahanku. Semua orang tahu kalau dia bukan orang yang baik. Dia tidak pernah bisa bekerja sama dengan baik, tetapi benar-benar suka mencari-cari kesalahan. Sekarang dia sedang menargetkan diriku, tetapi aku tak pernah melakukan apa pun terhadapnya. Mungkin karena aku memindahkannya ke gereja lain, jadi dia kehilangan jabatannya sebagai pemimpin tim dan ingin membalas dendam padaku karena hal itu." Bahkan setelah mengatakan itu, aku masih merasa apa yang telah Arianna lakukan sangat memalukan bagiku. Dia menyingkapkanku di depan semua orang itu. Jika semua orang percaya kepadanya, bagaimana mereka akan memandangku? Akankah mereka menganggapku pemimpin palsu? Dan jika hal itu dilaporkan kepada pimpinan tingkat atas, aku bisa saja kehilangan jabatanku. Pikiranku semakin tersita oleh hal ini dan aku mulai membenci Arianna. Bukankah dia yang jelas-jelas bermasalah denganku? Kupikir jika dia bersikap tidak baik, dia tak boleh menyalahkanku karena bersikap tidak adil; jadi selama aku adalah pemimpinnya, dia tak akan pernah dipromosikan lagi. Aku akan menyingkapkan semua perilakunya, memastikan semua orang dapat mengenali, dan mengeluarkan dia dari gereja jika kudapati dia mengkritik orang di belakang mereka. Aku tidak merasa nyaman dengan pemikiran semacam ini dan bertanya-tanya apakah memperlakukannya seperti itu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Tuhan telah mengizinkan ini terjadi, dan aku tidak mencari kebenaran ataupun merenungkan diriku, tetapi tatapanku tertuju pada Arianna, dan aku ingin segera mengkritik kesalahannya untuk membalasnya, untuk menyingkapkan dirinya dan bahkan membalas dendam. Aku tahu itu berarti tidak menerima kebenaran.

Malam itu, aku banyak memikirkan hal ini. Dalam hatiku, aku masih tak bisa menerima apa yang Arianna katakan tentangku, tetapi jika benar-benar dipikirkan, apakah aku ini seorang pemimpin yang baik dan cakap? Seorang pemimpin seharusnya memiliki pemahaman tentang setiap aspek pekerjaan dan menyelesaikan masalah segera setelah menemukannya. Aku bertanggung jawab atas pekerjaan penginjilan, jadi ketika tim itu menghadapi masalah, aku seharusnya segera memberikan bantuan dan bimbingan nyata. Namun, selama ini aku belum banyak melakukan hal itu. Bukankah pemimpin palsu adalah orang yang tidak melakukan pekerjaan nyata? Arianna tidak salah. Dia bukan orang jahat. Dia memiliki beberapa bakat dan kelebihan dan dia memperoleh hasil dalam tugasnya. Jika aku tidak membiarkan dia melakukan tugas atau bahkan mengeluarkannya karena dendam pribadi, ini tak hanya akan menyakiti Arianna, tetapi juga akan mengganggu pekerjaan gereja. Aku tak boleh melakukan sesuatu yang membuat Tuhan jijik. Dengan pemikiran itu, aku bisa sedikit melepaskan prasangkaku terhadapnya. Aku juga merenungkan jenis pekerjaan nyata apa yang tidak kulakukan. Aku tahu aku harus mulai membuat perubahan di area yang dia sebutkan dan berkomunikasi dengan saudara-saudari tentang kesulitan mereka. Setelah melakukan hal itu, aku merasa lebih baik.

Pada waktu itu, kupikir semuanya telah berlalu, tetapi beberapa hari kemudian, aku tahu bahwa Arianna membahas tentang tanda-tandaku sebagai pemimpin palsu dalam pertemuan yang dihadiri lebih dari 40 orang. Seluruh amarahku meledak ketika mendengar hal ini, dan kupikir penyingkapan Arianna tentang diriku di depan begitu banyak orang benar-benar merusak reputasiku. Bagaimana aku bisa mengangkat kepalaku jika dia terus melakukan hal itu? Aku bahkan bisa diberhentikan karena menjadi pemimpin palsu. Aku ingin memperlihatkan kepadanya diriku yang sesungguhnya, sehingga dia tidak berpikir aku adalah domba kecil yang penurut! Jika dia ingin menyingkapku di depan semua orang dan merusak reputasiku, aku bisa mencari tahu perbuatan salah apa yang dia lakukan dan mengumpulkan bukti, kemudian mencari kesempatan untuk menyingkirkannya. Selama beberapa hari selanjutnya, aku selalu merasa gelisah, berpikir tentang bagaimana menyelamatkan harga diri dan martabatku, bagaimana cara membalas Arianna. Aku memberi tahu pemimpin di gereja barunya bahwa dia tidak memiliki kemanusiaan yang baik dan selalu mengkritik para pemimpin dan pekerja, jadi dia harus mengawasi Arianna dan segera memberhentikannya jika melihatnya bersikap buruk. Setelah mengatakan semua itu, aku merasa agak bersalah dan tidak nyaman. Kupikir, "Apa yang sedang kulakukan? Bukankah ini mata ganti mata, bukankah ini menyerang dan mengucilkan orang lain? Pelajaran apa yang Tuhan ingin aku petik dari hal ini?" Kemudian, aku akhirnya datang ke hadapan Tuhan untuk berdoa dan mencari.

Dalam pencarianku, aku teringat firman Tuhan yang menyingkapkan para antikristus yang mengucilkan siapa pun yang bertentangan dengan mereka. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Apa tujuan utama antikristus ketika mereka menyerang dan mengucilkan seorang pembangkang? Mereka berusaha menciptakan keadaan di dalam gereja di mana tidak ada suara yang bertentangan dengan suara mereka sendiri, di mana kekuasaan mereka, status kepemimpinan mereka, dan perkataan mereka semuanya adalah mutlak. Semua orang harus mendengarkan mereka, dan meskipun orang-orang itu memiliki perbedaan pendapat, mereka tidak boleh mengungkapkannya, tetapi membiarkannya membusuk di hati mereka. Siapa pun yang berani secara terbuka tidak setuju dengan antikristus menjadi musuh mereka, dan mereka akan memikirkan cara apa pun yang mereka bisa untuk mempersulit orang, dan tidak sabar untuk membuat orang-orang itu lenyap. Inilah salah satu cara antikristus dalam menyerang dan menyingkirkan pembangkang untuk mempertahankan status mereka dan melindungi kekuasaan mereka. Mereka berpikir, 'Tidak masalah jika engkau memiliki pendapat yang berbeda, tetapi engkau tidak boleh mengemukakannya sesuka hatimu, apalagi membahayakan kekuasaan dan statusku. Jika engkau memiliki pendapat, engkau dapat mengatakannya kepadaku secara pribadi. Jika engkau mengatakannya di depan semua orang dan membuatku kehilangan muka, itu berarti engkau sedang mencari masalah, dan aku pasti akan menanganimu!' Watak macam apakah ini? Para antikristus tidak mengizinkan orang lain untuk berbicara dengan bebas. Jika mereka memiliki pendapat—entah itu tentang antikristus atau apa pun juga—mereka tidak dapat mengemukakannya begitu saja; mereka harus memikirkan reputasi antikristus tersebut. Jika tidak, antikristus itu akan menandai mereka sebagai musuh, dan menyerang serta mengucilkan mereka. Natur macam apakah ini? Ini adalah natur antikristus. Dan mengapa mereka melakukan hal ini? Mereka tidak mengizinkan gereja memiliki suara alternatif. Mereka tidak mengizinkan adanya pembangkang di gereja, mereka tidak membiarkan umat pilihan Tuhan mempersekutukan kebenaran secara terbuka dan mengenali diri orang yang sebenarnya. Yang paling mereka takutkan adalah mereka akan tersingkap dan orang akan mengetahui diri mereka yang sebenarnya; mereka terus-menerus mencoba memperkuat kekuasaan dan status yang mereka miliki di hati orang-orang, yang bagi mereka tidak pernah boleh tergoyahkan. Mereka tidak pernah mau menoleransi apa pun yang mengancam atau memengaruhi harga diri, reputasi, atau status dan nilai mereka sebagai seorang pemimpin. Bukankah ini perwujudan natur antikristus yang kejam? Tidak puas dengan kekuasaan yang telah mereka miliki, mereka memperkuat dan mengamankannya, dan berusaha agar kekuasaan itu berlangsung untuk selamanya. Mereka tidak hanya ingin mengendalikan perilaku orang lain, tetapi juga ingin mengendalikan hati mereka. Cara-cara yang antikristus gunakan ini sepenuhnya untuk melindungi kekuasaan dan status mereka, dan sepenuhnya merupakan hasil dari keinginan mereka untuk memegang kekuasaan. ... Ini terutama terjadi ketika seorang pembangkang hadir, dan antikristus mendengar bahwa pembangkang tersebut telah mengatakan sesuatu tentang mereka atau mengkritik mereka di belakang mereka. Dalam hal ini, mereka akan menyelesaikan masalah tersebut dalam waktu singkat, sekalipun itu berarti tidak tidur semalaman dan tidak makan seharian Bagaimana mereka bisa mengerahkan upaya seperti itu? Itu karena mereka merasa bahwa status mereka sedang terancam, bahwa status mereka telah dipertanyakan. Mereka merasa jika mereka tidak mengambil tindakan seperti itu, kekuasaan dan status mereka akan berada dalam bahaya—bahwa begitu perbuatan jahat dan perilaku memalukan mereka tersingkap, mereka bukan saja tidak akan mampu mempertahankan status dan kekuasaan mereka, tetapi juga akan dikeluarkan atau diusir dari gereja. Itulah sebabnya mereka dengan sangat tidak sabar memikirkan cara untuk menyembunyikan masalah ini dan menghilangkan semua bahaya laten mereka. Inilah satu-satunya cara mereka dapat mempertahankan status mereka. Menurut pendapat antikristus, status adalah nafas hidup mereka. Begitu mendengar ada orang yang akan menyingkapkan atau melaporkan mereka, mereka takut akan gangguan, takut bahwa besok, mereka akan kehilangan status mereka dan tidak pernah lagi menikmati perasaan istimewa yang status berikan kepada mereka, ataupun manfaat dari status tersebut. Mereka takut tak seorang pun akan tunduk atau mengikuti mereka lagi, bahwa tak seorang pun akan menjilat atau menuruti perkataan mereka. Namun, yang paling tidak bisa mereka biarkan adalah bahwa mereka bukan saja akan kehilangan status dan kekuasaan mereka, tetapi mereka juga bahkan bisa dikeluarkan atau diusir. Jika itu terjadi, semua manfaat dan perasaan istimewa yang status dan kekuasaan telah berikan kepada mereka, serta harapan untuk mendapatkan semua berkat dan upah yang didapat dengan percaya kepada Tuhan akan hilang dalam sekejap. Prospek inilah yang paling sulit mereka tanggung" (Firman, Vol. 4, Menyingkapkan Antikristus, "Bab Dua: Mereka Menyerang dan Mengucilkan Para Pembangkang"). "Bagi seorang antikristus, pembangkang adalah ancaman bagi status dan kekuasaan mereka. Siapa pun yang mengancam status dan kekuasaan mereka, siapa pun itu, para antikristus akan melakukan segala macam cara untuk 'menangani' mereka. Jika orang-orang ini benar-benar tidak dapat ditundukkan atau dijadikan sekutu mereka, maka para antikristus akan menjatuhkan atau menyingkirkan mereka. Pada akhirnya, antikristus akan mencapai tujuan mereka untuk memiliki kekuasan mutlak dan bertindak sewenang-wenang. Inilah salah satu teknik yang biasa digunakan antikristus untuk mempertahankan status dan kekuasaan mereka—mereka menyerang dan mengucilkan para pembangkang" (Firman, Vol. 4, Menyingkapkan Antikristus, "Bab Dua: Mereka Menyerang dan Mengucilkan Para Pembangkang"). Firman Tuhan sangat menyentuh dan membuatku takut. Aku tidak menyadari bahwa aku mampu menyerang dan mengucilkan seseorang demi reputasi dan statusku dan aku sedang melakukan kejahatan antikristus. Ketika mendengar bahwa Arianna telah memberi tahu orang lain bahwa aku tidak melakukan pekerjaan nyata, aku tidak merenungkan apakah itu benar atau tidak, tetapi hanya berpikir dia menargetkan dan mengkritikku di belakangku. Itu melukai harga diriku jadi aku mulai tidak menyukainya dan menyimpan dendam, bahkan ingin menyerangnya. Kemudian ketika mengetahui tentang dia menyingkapkanku di pertemuan yang lebih besar itu, aku makin membenci dirinya. Aku ingin menyelamatkan harga diri dan kedudukanku, jadi aku membesar-besarkan pelanggaran masa lalunya, dan orang lain akan berpikir dia tidak memiliki kemanusiaan yang baik, dan akan menolaknya. Aku bahkan mendorong pemimpinnya saat ini untuk mengawasi perilakunya, berharap menemukan kesempatan untuk membuatnya dikeluarkan. Aku sangat menyadari bahwa dia memiliki bakat dan kelebihan, dan melakukan tugasnya dengan baik, bahwa dia seharusnya tetap melakukan tugas di gereja. Aku juga tahu bahwa Arianna menyingkapkan masalahku yang sebenarnya, tetapi itu menyinggung reputasi dan statusku, jadi aku mulai memandangnya sebagai pembangkang, musuh, dan ancaman terhadap kekuasaan dan kedudukanku. Aku ingin menyerangnya, untuk membalas dendam. Aku benar-benar memiliki natur yang jahat! Kemudian aku teringat tentang para antikristus yang telah dikeluarkan dari gereja. Begitu seseorang mengancam status mereka, mereka pasti menyerang, ingin mengubah gereja menjadi kerajaan mereka, menguasai segalanya. Mereka akhirnya dikeluarkan dan disingkirkan karena melakukan terlalu banyak kejahatan. Perilakuku tidak berbeda dengan perilaku para antikristus itu.

Aku terus merenungkan diriku, tentang mengapa aku telah menjadi orang percaya selama bertahun-tahun, tetapi tak mampu menahan diri agar tidak menempuh jalan antikristus dan melakukan hal-hal jahat seperti itu. Kemudian, dalam pertemuan, kami membaca "Orang-Orang yang Tunduk kepada Tuhan dengan Hati yang Benar Pasti akan Didapatkan oleh Tuhan". Ada satu bagian yang langsung menyentuh hatiku. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Karena engkau percaya kepada Tuhan, engkau harus beriman pada semua firman Tuhan dan dalam semua pekerjaan-Nya. Dengan kata lain, karena engkau percaya kepada Tuhan, engkau harus tunduk kepada-Nya. Jika engkau tidak dapat melakukan hal ini, maka tidak masalah apakah engkau percaya kepada Tuhan atau tidak. Jika engkau sudah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan, tetapi belum pernah tunduk kepada-Nya dan tidak menerima seluruh firman-Nya, melainkan meminta Tuhan untuk tunduk kepadamu dan bertindak sesuai dengan gagasan-gagasanmu, maka engkau adalah orang yang paling memberontak, dan engkau adalah pengikut yang bukan orang percaya. Bagaimana orang semacam ini dapat tunduk kepada pekerjaan dan firman Tuhan yang tidak selaras dengan gagasan-gagasan manusia? Orang yang paling suka memberontak adalah orang yang dengan sengaja membantah dan menentang Tuhan. Mereka adalah musuh Tuhan, antikristus. Sikap mereka selalu adalah sikap bermusuhan terhadap pekerjaan Tuhan yang baru; mereka tidak pernah memperlihatkan kecenderungan sedikit pun untuk tunduk, mereka juga tidak pernah dengan senang hati tunduk atau merendahkan diri. Mereka meninggikan dirinya sendiri di hadapan orang lain dan tidak pernah tunduk kepada siapa pun. Di hadapan Tuhan, mereka menganggap dirinya yang paling fasih dalam mengkhotbahkan firman, dan yang paling cakap dalam membentuk orang lain. Mereka tak pernah melepaskan 'kekayaan' yang dimilikinya, tetapi memperlakukannya sebagai pusaka keluarga untuk dipuja, sebagai bahan khotbah kepada orang lain, dan menggunakannya untuk menceramahi orang-orang bodoh yang mengidolakan mereka. Memang ada beberapa orang seperti ini di gereja. Dapat dikatakan mereka ini adalah 'pahlawan-pahlawan degil', dari generasi ke generasi tinggal di rumah Tuhan. Mereka menganggap mengkhotbahkan firman (doktrin) sebagai tugas tertinggi mereka. Tahun demi tahun, dari generasi ke generasi, mereka terus menjalankan tugas mereka yang 'sakral dan tak bisa diganggu gugat'. Tidak ada orang yang berani menyentuh mereka; dan tak seorang pun berani menegur mereka secara terbuka. Mereka menjadi 'raja-raja' di rumah Tuhan, merajalela sementara mereka menindas orang lain dari masa ke masa. Gerombolan setan ini berusaha bekerja sama dan menghancurkan pekerjaan-Ku; mana mungkin Kubiarkan setan-setan yang hidup ini ada di depan mata-Ku? Bahkan orang-orang yang hanya setengah tunduk pun tidak dapat melanjutkan sampai akhir, apalagi para penindas ini, yang sama sekali tidak punya ketundukan dalam hati mereka! Pekerjaan Tuhan tidak mudah didapatkan oleh manusia. Bahkan dengan menggunakan seluruh kekuatan yang mereka miliki, orang hanya akan bisa mendapatkan sebagian saja darinya, yang akhirnya memungkinkan mereka untuk disempurnakan. Lalu, bagaimana dengan anak-anak penghulu malaikat yang berusaha menghancurkan pekerjaan Tuhan? Bukankah harapan mereka bahkan lebih kecil lagi untuk didapatkan oleh Tuhan?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan). Firman Tuhan menghunjam hatiku dan aku menyadari watak-Nya yang adil dan megah. Yang membuatku makin takut adalah firman ini: "tidak pernah tunduk kepada siapa pun," "Tidak ada orang yang berani menyentuh mereka," dan "Mereka menjadi 'raja-raja' di rumah Tuhan, merajalela sementara mereka menindas orang lain dari masa ke masa. Gerombolan setan ini berusaha bekerja sama dan menghancurkan pekerjaan-Ku; mana mungkin Kubiarkan setan-setan yang hidup ini ada di depan mata-Ku?" Ketika aku mendapati Arianna telah menyingkapkanku sebagai pemimpin palsu, aku menanggapi dengan sikap permusuhan, ketidakpuasan, kebencian, dan sikap menentang. Aku menyerang dengan kejam karena marah. Bahkan sebagai seorang pemimpin gereja, aku tak mau menerima kebenaran dan sama sekali tidak memiliki ketundukan. Ketika seseorang menyingkapkan masalahku, ketika harga diriku terluka dan kedudukanku terancam, aku ingin menggunakan segala cara untuk menekan dan membalas mereka, bahkan berusaha merampas hak mereka untuk melakukan tugas dan mengeluarkan mereka dari gereja. Aku memiliki mentalitas yang jahat, sehingga aku tak akan berhenti sampai benar-benar menghancurkan mereka. Aku telah menjadi "raja" di gereja yang tak seorang pun berani menyentuhku. Apa bedanya dengan setan PKT, para diktator itu? Semboyan mereka adalah "Mereka yang mematuhiku akan berhasil dan mereka yang menentangku akan binasa". Untuk mempertahankan dan memperkuat kekuasaan mereka, PKT menindas, menyingkirkan, dan membasmi sepenuhnya siapa pun yang bertentangan atau berani menyingkapkan kejahatan yang mereka lakukan. Itulah yang mereka lakukan pada demonstrasi di Lapangan Tiananmen, itulah yang mereka lakukan pada etnis minoritas, dan yang jauh lebih buruk terhadap orang percaya: mereka menangkap, menindas, menganiaya kita. Begitu banyak nyawa tak bersalah telah tewas di tangan mereka! Aku telah dididik dan dipengaruhi oleh setan-setan komunis itu sejak kecil. Begitu banyak racun Iblis telah tertanam sangat dalam di dalam diriku, seperti "Akulah yang berkuasa", "Mereka yang mematuhiku akan berhasil dan mereka yang menentangku akan binasa", "Jika kau bersikap tidak baik, jangan salahkan aku jika bersikap tidak adil", dan "Kuperlakukan dirimu sama seperti caramu memperlakukanku". Racun Iblis ini telah menjadi aturanku untuk bertahan hidup, membuatku makin congkak dan kejam. Aku hidup menurut hal-hal ini, jadi aku mampu melakukan kejahatan, menindas dan menyakiti orang lain. Aku juga teringat tentang bagaimana Tuhan telah mempersekutukan sangat banyak kebenaran tentang mengenali pemimpin palsu dan antikristus. Sekarang semua orang mengetahui yang sebenarnya dan sadar, jadi beberapa orang menyingkapkan dan melaporkan pemimpin palsu. Ini berarti menerapkan kebenaran dan melindungi pekerjaan gereja—ini hal yang positif. Orang macam apa pun yang menyingkapku, apakah mereka menargetkanku atau tidak, apakah mereka mengatakannya di depanku atau tidak, selama apa yang mereka katakan adalah kebenaran, aku harus menerimanya dari Tuhan, dan menerimanya dengan benar, tunduk, dan memetik pelajaran. Itu berarti menerima kebenaran dan tunduk kepada Tuhan. Sedangkan aku, aku tak hanya menolak untuk tunduk, tetapi aku juga menyerang orang yang menyingkapku. Itu bukan perselisihan pribadi, tetapi aku sedang menolak kebenaran dan menentang Tuhan. Menyadari hal ini, aku membenci diriku sendiri dan merasa agak takut. Aku segera datang ke hadapan Tuhan untuk berdoa: "Ya Tuhan, aku salah. Ketika aku disingkapkan oleh Arianna, aku tidak merenungkan diriku ataupun memetik pelajaran, tetapi aku menyerang dia. Aku bisa melihat bahwa aku benar-benar memiliki natur yang kejam. Tuhan, aku mau bertobat kepada-Mu."

Aku merenungkan diriku berdasarkan apa yang Arianna katakan tentang masalahku dan mulai melakukan tindak lanjut yang nyata atas detail pekerjaan. Aku mendapati benar-benar ada banyak masalah. Seperti beberapa saudara-saudari yang baru dalam tim pekerjaan memberitakan injil yang tidak familier dengan kebenaran penglihatan, sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan gagasan dan kesulitan orang-orang yang mereka injili. Beberapa orang tidak memahami prinsip pengabaran Injil, jadi orang-orang yang tidak sesuai dipertobatkan. Beberapa orang percaya baru sama sekali tidak memahami kebenaran bahkan setelah disirami selama beberapa waktu, dan beberapa orang tidak tertarik pada kebenaran dan mundur. Itu membuang-buang banyak sumber daya kami. Dalam pertemuan, aku mengemukakan masalah yang kulihat dan mempersekutukan prinsip-prinsip untuk menyelesaikannya. Saudara-saudari mulai membuat rencana untuk memperlengkapi diri mereka dengan kebenaran tentang penglihatan, dan jika mereka tidak memahami atau tidak mampu mempersekutukan sesuatu dengan jelas, kami selalu mempersekutukannya bersama-sama. Tak lama kemudian, mereka memiliki lebih banyak kejelasan mengenai kebenaran tentang visi dan tim tersebut menjadi lebih berhasil. Aku sadar bahwa Tuhan mengizinkan Arianna menyingkapku sebagai pemimpin palsu dan menunjukkan bahwa aku tidak melakukan pekerjaan nyata adalah untuk membuatku merenungkan diriku sendiri dan melakukan pekerjaanku dengan baik. Dia sedang melindungiku.

Kemudian, aku teringat bagian firman Tuhan lainnya: "Tuhan bekerja dalam diri semua orang, dan apa pun cara-Nya, jenis orang, peristiwa dan hal-hal yang Dia gunakan dalam pelayanan-Nya, atau seperti apa pun nada bicara firman-Nya, Dia hanya memiliki satu tujuan: menyelamatkanmu. Dan bagaimana Dia menyelamatkanmu? Dia mengubahmu. Jadi bagaimana mungkin itu terjadi tanpa engkau sedikit menderita? Engkau harus menderita. Penderitaan ini dapat melibatkan banyak hal. Pertama, orang pasti menderita ketika mereka menerima penghakiman dan hajaran firman Tuhan. Ketika firman Tuhan terlalu keras dan berterus terang dan orang-orang salah memahami Tuhan—dan bahkan memiliki gagasan—itu juga bisa menyakitkan. Terkadang Tuhan mengatur lingkungan di sekitar orang untuk menyingkapkan kerusakan mereka, untuk membuat mereka merenungkan dan mengenal diri mereka sendiri, dan mereka juga akan sedikit menderita saat itu. Terkadang, ketika orang langsung dipangkas, dan disingkapkan, mereka harus menderita. Seolah-olah mereka sedang menjalani pembedahan—jika tidak ada penderitaan, tidak akan ada hasil. Jika setiap kali engkau dipangkas, dan setiap kali engkau disingkapkan oleh suatu lingkungan, itu membangkitkan perasaanmu dan memberimu dorongan, maka melalui proses inilah engkau akan masuk ke dalam kenyataan kebenaran, dan akan memiliki tingkat pertumbuhan. ... Jika Tuhan mengatur lingkungan, orang-orang, peristiwa-peristiwa, dan hal-hal tertentu bagimu, atau memangkasmu, dan jika engkau memetik pelajaran dari hal ini, jika engkau telah belajar untuk datang ke hadapan Tuhan, belajar mencari kebenaran, dan tanpa sadar, dicerahkan dan diterangi dan memperoleh kebenaran, jika engkau telah mengalami perubahan di lingkungan ini, menuai upah, dan membuat kemajuan, jika engkau mulai memiliki sedikit pemahaman tentang maksud Tuhan dan engkau berhenti mengeluh, maka semua ini akan berarti bahwa engkau telah berdiri teguh di tengah ujian di lingkungan ini, dan telah bertahan dalam ujian. Dengan demikian, engkau telah berhasil melewati ujian yang berat ini. Bagaimana Tuhan akan memandang mereka yang bertahan dalam ujian? Tuhan akan berkata bahwa mereka memiliki hati yang tulus dan mampu menanggung penderitaan semacam ini, dan bahwa di dalam hatinya, mereka mencintai kebenaran dan ingin memperoleh kebenaran. Jika Tuhan menilai dirimu seperti ini, bukankah itu berarti engkau adalah orang yang memiliki tingkat pertumbuhan? Bukankah itu berarti engkau memiliki hidup? Lalu, bagaimana hidup ini diperoleh? Apakah hidup ini dianugerahkan oleh Tuhan? Tuhan membekalimu dengan berbagai cara dan memakai berbagai orang, peristiwa, dan hal-hal untuk membinamu. Ini seakan-akan Tuhan sendirilah yang memberimu makanan dan minuman, secara pribadi memberikan makanan dan minuman di hadapanmu untuk engkau makan dan nikmati; dan hanya dengan cara demikianlah engkau akan bertumbuh dan berdiri teguh. Beginilah seharusnya caramu dalam mengalami dan memahami hal-hal ini; beginilah caramu untuk tunduk pada semua yang berasal dari Tuhan" (Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Untuk Memperoleh Kebenaran, Orang Harus Belajar dari Orang-Orang, Peristiwa-Peristiwa dan Hal-Hal di Sekitar Mereka").

Setelah mengalami semua ini, aku sadar bahwa Tuhan telah memakai Arianna untuk menyingkapkan masalah-masalah dalam tugasku. Tak mudah bagiku untuk menerima, tetapi itu sangat bermanfaat untuk jalan masuk kehidupanku. Disingkapkan dan dipangkas seperti itu membantuku melihat berbagai macam ciri pemimpin palsu dalam diriku dan memotivasiku untuk mencari kebenaran dan perubahan. Selain itu, aku menyadari naturku yang congkak dan kejam, yang membuatku mampu menindas dan mengucilkan seseorang untuk melindungi reputasi dan statusku. Ini benar-benar memberiku pandangan yang jelas tentang kerusakanku yang sebenarnya. Aku membenci diriku dari lubuk hatiku dan menjadi mampu untuk mengejar kebenaran dan menyingkirkan kerusakanku. Inilah anugerah khusus Tuhan, dan kasih serta keselamatan-Nya bagiku. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Tinggalkan Balasan