Tersingkapnya Diriku yang Sebenarnya

21 Januari 2022

Oleh Saudari Wei Xiao, Spanyol

Kejadiannya awal tahun ini ketika aku menjadi pemimpin gereja, dan Saudari Wang, pemimpin tim penginjilan, dipindahkan ke gereja lain. Suatu hari, saudari lain memberitahuku Saudari Wang telah memberi tahu saudara-saudari lainnya bahwa aku memiliki perilaku pemimpin palsu, bahwa aku bersikap ceroboh dalam pekerjaan penginjilanku, dan aku tidak menangani masalah yang muncul dengan cukup cepat, yang menurunkan efisiensi dan efektivitas tim. Aku merasa marah, berpikir, "Akhir-akhir ini aku tidak melakukan tindak lanjut secara detail, tetapi ada alasan kuat. Dengan mengatakannya di belakangku dan bukan langsung kepadaku, bukankah kau mencoba membuat masalah? Apa yang akan saudara-saudari pikirkan tentang diriku? Aku takkan membiarkanmu begitu saja. Aku juga akan menyingkapkan kesalahanmu." Jadi aku berkata, "Saudari Wang selalu memandang rendah diriku dan mencari-cari kesalahanku. Dia bukan orang baik, semua orang tahu itu. Dia tidak pernah bisa bekerja sama dengan baik, tetapi benar-benar suka mencari-cari kesalahan. Sekarang dia sedang menargetkan diriku, tetapi aku tak pernah melakukan apa pun terhadapnya. Mungkin karena aku memindahkannya ke gereja lain, jadi dia kehilangan jabatannya sebagai pemimpin tim dan ingin membalas dendam padaku karena hal itu." Aku ingin saudari itu berpikir aku tidak bermasalah, bahwa Saudari Wang-lah yang bermasalah. Setelah itu, aku memikirkan tentang betapa memalukannya hal itu, di mana Saudari Wang menyingkapkanku di depan semua orang itu. Jika semua orang percaya kepadanya dan mengira aku adalah pemimpin palsu, bagaimana mereka akan memandang diriku? Dan jika hal itu dilaporkan kepada pimpinan tingkat atas, aku bisa saja kehilangan jabatanku. Aku makin disibukkan dengan hal ini dan mulai membenci Saudari Wang. Bukankah dia yang jelas-jelas bermasalah denganku? Kupikir jika dia bersikap jahat, dia tak boleh menyalahkanku karena bersikap tidak adil, jadi selama aku adalah pemimpinnya, dia takkan pernah dipromosikan lagi. Aku akan menyingkapkan semua perilakunya, memastikan semua orang dapat mengenali, dan mengeluarkan dia dari gereja jika aku mengetahui dia mengkritik orang di belakang mereka. Aku tidak sepenuhnya nyaman dengan pemikiran semacam ini dan bertanya-tanya apakah memperlakukannya seperti itu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Tuhan telah mengizinkan ini terjadi, dan aku tidak mencari kebenaran atau merenungkan diri, tetapi pandanganku tertuju pada Saudari Wang, dan aku ingin segera mengkritik kesalahannya untuk membalasnya. Aku tahu itu tidak menunjukkan penerimaan akan kebenaran.

Malam itu, aku memikirkan hal ini. Saudari Wang berkata bahwa aku pemimpin palsu, dan aku merasa tidak begitu. Namun, jika direnungkan dengan saksama, apakah aku seorang pemimpin yang baik dan cakap? Seorang pemimpin seharusnya memiliki pemahaman tentang setiap aspek pekerjaan dan menyelesaikan masalah segera setelah menemukannya. Aku bertanggung jawab atas pekerjaan penginjilan, jadi ketika tim itu menghadapi masalah, aku seharusnya segera memberikan bantuan dan bimbingan nyata. Namun, selama ini aku tidak begitu melakukan hal itu. Bukankah pemimpin palsu adalah orang yang tidak melakukan pekerjaan nyata? Saudari Wang tidak salah. Dia tidak memiliki kemanusiaan yang baik, tetapi dia bukan orang jahat. Dia memperoleh hasil dalam tugasnya, dan dia memiliki sedikit bakat dan kelebihan, jadi dia bermanfaat bagi pekerjaan rumah Tuhan. Jika aku tidak membiarkan dia melakukan tugas atau bahkan mengeluarkannya karena dendam pribadi, ini tak hanya akan menyakiti Saudari Wang, tetapi pasti juga mengganggu pekerjaan rumah Tuhan. Aku tak boleh melakukan sesuatu yang membuat Tuhan jijik. Dengan pemikiran itu, aku bisa sedikit melepaskan prasangkaku terhadapnya. Aku juga merenungkan jenis pekerjaan nyata apa yang tidak kulakukan. Aku mulai membuat perubahan di area yang dia sebutkan dan berkomunikasi dengan saudara-saudari tentang kesulitan mereka. Setelah melakukan hal itu, aku merasa lebih baik.

Pada waktu itu, kupikir semuanya telah berlalu, tetapi beberapa hari kemudian saudari lain berkata kepadaku, "Saudari Wang berbicara dalam pertemuan tentang tanda-tandamu menjadi pemimpin palsu kepada lebih dari 40 orang." Seluruh amarahku meledak ketika mendengar hal ini, dan kupikir penyingkapan Saudari Wang tentang diriku di depan begitu banyak orang benar-benar merusak reputasiku. Bagaimana aku bisa mengangkat kepalaku jika dia terus melakukan hal itu? Aku bahkan bisa diberhentikan karena menjadi pemimpin palsu. Aku ingin memperlihatkan kepadanya diriku yang sesungguhnya, sehingga dia tidak berpikir aku adalah domba kecil yang penurut! Aku ingin memperlakukan dia sebagaimana dia memperlakukan diriku. Jika dia ingin menyingkapku di depan semua orang dan merusak reputasiku, aku bisa mencari tahu perbuatan salah apa yang dia lakukan dan mengumpulkan bukti, kemudian mencari kesempatan untuk menyingkirkannya. Selama beberapa hari selanjutnya, aku selalu merasa gelisah, berpikir tentang bagaimana menyelamatkan harga diri dan martabatku, bagaimana cara membalas Saudari Wang. Aku memberi tahu pemimpin di gereja barunya bahwa dia tidak memiliki kemanusiaan yang baik dan selalu mengkritik para pemimpin dan pekerja, jadi dia harus mengawasi Saudari Wang dan segera memberhentikan dan mengusirnya jika melihatnya bersikap buruk. Setelah mengatakan semua itu, aku merasa agak bersalah dan tidak nyaman. Kupikir, "Apa yang sedang kulakukan? Bukankah ini mata ganti mata, bukankah ini menyerang dan mengucilkan orang lain? Pelajaran apa yang Tuhan ingin aku petik dari hal ini?" Kemudian, akhirnya aku datang ke hadapan Tuhan untuk berdoa dan mencari.

Dalam pencarianku, aku teringat firman Tuhan yang menyingkapkan para antikristus yang mengucilkan siapa pun yang bertentangan dengan mereka. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Apa tujuan utama antikristus ketika mereka menyerang dan mengucilkan seorang pembangkang? Mereka berusaha menciptakan keadaan di dalam gereja di mana tidak ada suara yang bertentangan dengan suara mereka sendiri, di mana kekuasaan mereka, aturan mereka, dan perkataan mereka adalah mutlak. Semua orang harus mendengarkan mereka, dan jika seseorang memiliki pendapat yang berbeda, mereka harus diam dan sesegera mungkin mengenyahkan pendapat itu dari pikiran mereka. Inilah teknik yang digunakan oleh orang-orang yang menyerang dan mengucilkan pembangkang demi memperkuat status mereka. Mereka berkata, 'Tidak masalah jika engkau memiliki pendapat yang berbeda, tetapi engkau tidak boleh mengemukakannya sesuka hatimu, apalagi membahayakan kekuasaan dan statusku. Jika engkau memiliki pendapat, engkau dapat mengatakannya kepadaku secara pribadi. Jika engkau mengatakannya di depan semua orang dan membuatku kehilangan muka, itu berarti engkau sedang minta untuk diserang, dan aku pasti akan menanganimu.' Watak macam apakah ini? Para antikristus tidak mengizinkan orang lain untuk berbicara dengan bebas. Jika mereka memiliki pendapat—entah itu tentang antikristus atau apa pun juga—mereka harus diam; mereka harus memikirkan reputasi antikristus tersebut. Jika tidak, antikristus itu akan menandai mereka sebagai musuh, dan menyerang serta mengucilkan mereka. Natur macam apakah ini? Ini adalah natur antikristus. Dan mengapa mereka melakukan hal ini? Karena mereka ingin terus-menerus memperkuat kekuasaan dan status mereka di benak orang-orang, dan agar kekuasaan serta status mereka kokoh dan tak tergoyahkan. Mereka tidak menoleransi apa pun yang akan memengaruhi atau mengancam harga diri, reputasi, atau status dan nilai mereka sebagai seorang pemimpin. Bukankah ini perwujudan dari natur jahat antikristus? Tidak puas dengan kekuasaan yang telah mereka miliki, mereka memperkuat dan mengamankannya serta mencari kekuasaan mutlak. Para antikristus tidak hanya ingin mengendalikan perilaku orang lain, tetapi juga ingin mengendalikan hati mereka. Bukankah tindakan-tindakan semacam itu juga demi kekuasaan—diilhami dan disebabkan oleh nafsu mereka akan kekuasaan? ... Ini terutama terjadi ketika seorang pembangkang hadir, dan antikristus mendengar bahwa pembangkang tersebut telah mengatakan sesuatu tentang mereka, atau mengkritik mereka di belakang mereka. Dalam hal ini, mereka akan menyelesaikan masalah tersebut dalam waktu singkat, tanpa tidur dan makan sampai mereka menyelesaikannya. Bagaimana mereka bisa mengerahkan upaya seperti itu? Itu karena mereka merasa kekuasaan mereka telah terancam dan reputasi, keuntungan, dan status mereka telah dirusak. Jika orang ini mengatakan yang sebenarnya tentang masalah ini, status antikristus tersebut sebagai pemimpin bisa rusak. Jika berita itu sampai kepada Yang di Atas, atau ke telinga semakin banyak saudara-saudari, maka Yang di Atas mungkin menggantikan mereka, atau saudara-saudari mungkin memberhentikan mereka. Mereka bisa saja dipaksa untuk mengundurkan diri. Atas dasar inilah mereka mengerahkan begitu banyak upaya dan membayar harga yang mahal, terkadang melewatkan waktu makan atau bergadang semalaman untuk mempersekutukan masalah ini, berbicara sampai mulut mereka kering. Apa tujuan mereka? Tujuannya adalah untuk memperkuat posisi mereka. Bagi orang-orang semacam ini, kedudukan adalah nyawa mereka. Begitu mereka mengetahui bahwa status mereka terancam, mereka menjadi khawatir, dan mereka merasa ketakutan—takut bahwa besok, alih-alih menjadi pemimpin, mereka mungkin menjadi saudara atau saudari biasa, dan tidak akan lagi dapat menikmati perasaan superioritas yang diperoleh karena status mereka, ataupun menikmati manfaat dari status tersebut. Tak seorang pun akan mematuhi atau mengikuti mereka lagi, tak seorang pun akan berusaha menjilat mereka, dan tak seorang pun akan tunduk kepada mereka. Inilah yang paling tak tertahankan bagi mereka" ("Mereka Menyerang dan Mengucilkan Para Pembangkang" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). "Bagi seorang antikristus, pembangkang adalah ancaman bagi status dan kekuasaan mereka. Siapa pun yang mengancam status dan kekuasaan mereka, siapa pun itu, para antikristus akan melakukan segala macam cara untuk 'menangani' mereka. Jika orang-orang ini benar-benar tidak dapat ditundukkan atau dimasukkan ke dalam kekuatan mereka sendiri, maka para antikristus akan menjatuhkan atau menyingkirkan mereka. Pada akhirnya, antikristus akan mencapai tujuan mereka untuk memiliki kekuasan mutlak dan bertindak sewenang-wenang. Inilah salah satu teknik yang biasa digunakan antikristus untuk mempertahankan status mereka—mereka menyerang dan mengucilkan para pembangkang" ("Mereka Menyerang dan Mengucilkan Para Pembangkang" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). Firman Tuhan sangat menyentuh dan membuatku takut. Aku tidak menyadari bahwa aku mampu menyerang dan mengucilkan seseorang demi reputasi dan statusku dan aku sedang melakukan kejahatan antikristus. Ketika mendengar bahwa Saudari Wang telah memberi tahu orang lain bahwa aku tidak melakukan pekerjaan nyata, aku tidak menerimanya dari Tuhan atau merenungkan diriku sendiri, Aku tidak merenungkan apakah itu benar atau tidak, tetapi hanya berpikir dia menargetkan dan mengkritikku di belakangku. Itu melukai harga diriku jadi aku mulai tidak menyukainya dan menyimpan dendam, bahkan ingin menyerangnya. Kemudian ketika mengetahui tentang dia menyingkapkanku di pertemuan yang lebih besar itu, aku makin membenci Saudari Wang. Aku ingin menyelamatkan harga diri dan kedudukanku, jadi aku membesar-besarkan pelanggaran masa lalunya, dan orang lain akan berpikir dia tidak memiliki kemanusiaan yang baik, dan akan menolaknya. Aku bahkan mengumpulkan beberapa hal yang telah dia lakukan dan memberi tahu pemimpinnya saat ini agar dia akan dikeluarkan. Aku sangat menyadari bahwa dia memiliki bakat dan kelebihan, dan melakukan tugasnya dengan baik, bahwa dia sangat layak untuk tetap melakukan tugas di gereja. Aku juga tahu bahwa Saudari Wang menyingkapkan masalahku yang sebenarnya, tetapi itu menyinggung reputasi dan statusku, jadi aku mulai memandangnya sebagai pembangkang, musuh dan ancaman bagi kekuasaanku. Aku ingin membalas dendam. Aku menyadari aku memang benar-benar memiliki natur yang jahat! Kemudian aku teringat tentang para antikristus yang telah dikeluarkan dari rumah Tuhan. Mereka tidak mengejar kebenaran, jadi saat seseorang mengancam status mereka, mereka pasti menyerang, ingin mengubah gereja menjadi kerajaan mereka, menguasai segalanya. Mereka akhirnya diusir karena melakukan terlalu banyak kejahatan. Perilakuku tidak berbeda dengan perilaku para antikristus itu.

Aku terus merenungkan diriku sendiri, tentang mengapa aku telah menjadi orang percaya selama bertahun-tahun, tetapi tak mampu menahan diri agar tidak menempuh jalan antikristus dan melakukan hal-hal jahat seperti itu. Kemudian, dalam pertemuan kami membaca "Orang-Orang yang Menaati Tuhan dengan Hati yang Benar Pasti akan Didapatkan oleh Tuhan". Ada satu bagian yang langsung menyentuh hatiku, dan akhirnya aku memahami hal ini dengan lebih baik. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Karena engkau percaya kepada Tuhan, engkau harus beriman pada semua firman Tuhan dan dalam semua pekerjaan-Nya. Dengan kata lain, karena engkau percaya kepada Tuhan, engkau harus menaati-Nya. Jika engkau tidak dapat melakukan hal ini, maka tidak masalah apakah engkau percaya kepada Tuhan atau tidak. Jika engkau sudah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan, tetapi belum pernah menaati-Nya dan tidak menerima seluruh firman-Nya, melainkan meminta Tuhan untuk tunduk kepadamu dan bertindak sesuai dengan gagasan-gagasanmu, maka engkau adalah orang yang paling memberontak, dan engkau adalah orang tidak percaya. Bagaimana orang semacam ini dapat menaati pekerjaan dan firman Tuhan yang tidak selaras dengan gagasan-gagasan manusia? Orang yang paling suka memberontak adalah orang yang dengan sengaja membantah dan menentang Tuhan. Mereka adalah musuh Tuhan, antikristus. Sikap mereka selalu adalah sikap bermusuhan terhadap pekerjaan Tuhan yang baru; mereka tidak pernah memperlihatkan kecenderungan sedikit pun untuk tunduk, mereka juga tidak pernah dengan senang hati tunduk atau merendahkan diri. Mereka meninggikan dirinya sendiri di hadapan orang lain dan tidak pernah tunduk kepada siapa pun. Di hadapan Tuhan, mereka menganggap dirinya yang paling fasih dalam mengkhotbahkan firman, dan yang paling cakap dalam membentuk orang lain. Mereka tak pernah melepaskan 'kekayaan' yang dimilikinya, tetapi memperlakukannya sebagai pusaka keluarga untuk dipuja, sebagai bahan khotbah kepada orang lain, dan menggunakannya untuk menceramahi orang-orang bodoh yang mengidolakan mereka. Memang ada beberapa orang seperti ini di gereja. Dapat dikatakan mereka ini adalah 'pahlawan-pahlawan degil', dari generasi ke generasi tinggal di rumah Tuhan. Mereka menganggap mengkhotbahkan firman (doktrin) sebagai tugas tertinggi mereka. Tahun demi tahun, dari generasi ke generasi, mereka terus menjalankan tugas mereka yang 'sakral dan tak bisa diganggu gugat'. Tidak ada orang yang berani menyentuh mereka; dan tak seorang pun berani menegur mereka secara terbuka. Mereka menjadi 'raja-raja' di rumah Tuhan, merajalela sementara mereka menindas orang lain dari masa ke masa. Gerombolan setan ini berusaha bekerja sama dan menghancurkan pekerjaan-Ku; mana mungkin Kubiarkan setan-setan yang hidup ini ada di depan mata-Ku? Bahkan orang-orang yang hanya setengah taat pun tidak dapat melanjutkan sampai akhir, apalagi para penindas ini, yang sama sekali tidak punya ketaatan dalam hati mereka! Pekerjaan Tuhan tidak mudah didapatkan oleh manusia. Bahkan dengan menggunakan seluruh kekuatan yang mereka miliki, orang hanya akan bisa mendapatkan sebagian saja darinya, yang akhirnya memungkinkan mereka untuk disempurnakan. Lalu, bagaimana dengan anak-anak penghulu malaikat yang berusaha menghancurkan pekerjaan Tuhan? Bukankah harapan mereka bahkan lebih kecil lagi untuk didapatkan oleh Tuhan?" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Firman Tuhan begitu menyentuh bagiku dan aku melihat watak-Nya yang adil dan megah. Terutama bagian ini: "Mereka meninggikan dirinya sendiri di hadapan orang lain dan tidak pernah tunduk kepada siapa pun. ... Tidak ada orang yang berani menyentuh mereka; dan tak seorang pun berani menegur mereka secara terbuka. Mereka menjadi 'raja-raja' di rumah Tuhan, merajalela sementara mereka menindas orang lain dari masa ke masa. Gerombolan setan ini berusaha bekerja sama dan menghancurkan pekerjaan-Ku; mana mungkin Kubiarkan setan-setan yang hidup ini ada di depan mata-Ku?" Bagian itu membuatku makin takut. Ketika Saudari Wang menyingkapkanku sebagai pemimpin palsu, aku menanggapi dengan permusuhan, ketidakpuasan, kebencian, dan sikap menentang. Aku menyerang dengan kejam karena marah. Bahkan sebagai seorang pemimpin gereja, aku tidak mau menerima kebenaran dan sama sekali tidak memiliki ketundukan. Ketika seseorang menyingkapkan masalahku, ketika harga diriku terluka dan kedudukanku terancam, Aku ingin menggunakan segala cara untuk menekan dan membalasnya, bahkan berusaha mengambil haknya untuk melakukan tugas dan mengeluarkannya dari gereja. Aku memiliki mentalitas yang jahat, di mana aku takkan berhenti sampai benar-benar menghancurkannya. Aku telah menjadi "raja" di rumah Tuhan yang tak seorang pun berani menyentuhnya. Apa bedanya dengan setan PKT, para diktator itu? Semboyan mereka adalah "Mereka yang mematuhiku akan berhasil dan mereka yang menentangku akan binasa". Untuk mempertahankan dan memperkuat kekuasaan mereka, PKT menindas, menyingkirkan, dan membasmi sepenuhnya siapa pun yang bertentangan atau berani mengkritik kejahatan yang mereka lakukan. Sama seperti pada demonstrasi Lapangan Tiananmen, seperti terhadap etnis minoritas, dan jauh lebih buruk terhadap orang percaya: menangkap, menindas, menganiaya kita. Begitu banyak nyawa tak bersalah telah tewas di tangan mereka dan mereka pasti akan dihukum dengan adil oleh Tuhan. Aku teringat tentang diriku sendiri: aku telah dididik oleh setan-setan komunis itu sejak kecil. Hal-hal seperti "Akulah yang berkuasa", "Mereka yang mematuhiku akan berhasil dan mereka yang menentangku akan binasa", "Jika kau bersikap jahat, jangan salahkan aku karena bersikap tidak adil", "Mata ganti mata, dan gigi ganti gigi". Banyak racun iblis telah berakar sedemikian dalam di hatiku dan menjadi aturanku untuk bertahan hidup, membuatku makin congkak dan kejam. Aku hidup menurut hal-hal ini, jadi aku mampu melakukan kejahatan, menindas dan menyakiti orang lain. Aku juga teringat tentang semua kebenaran yang telah Tuhan ungkapkan tentang mengenali pemimpin palsu, tetapi aku tidak pernah memeriksa diriku sendiri atau merenungkan tentang bagaimana aku bertindak seperti pemimpin palsu. Sekarang semua orang mengetahui yang sebenarnya dan sadar, jadi beberapa orang menyingkapkan dan melaporkan pemimpin palsu. Ini berarti menerapkan kebenaran dan melindungi pekerjaan gereja—ini hal yang positif. Orang macam apa pun yang menyingkapku, apakah mereka menargetkanku atau tidak, apakah mereka mengatakannya di depanku atau tidak, selama apa yang mereka katakan adalah kebenaran, aku harus menerimanya dari Tuhan, dan menerimanya dengan benar, tunduk, dan memetik pelajaran. Itu berarti menerima kebenaran dan tunduk kepada Tuhan. Namun bagiku, aku tak hanya menolak untuk tunduk, tetapi aku juga menyerang orang yang menyingkapku. Itu bukan perselisihan pribadi, tetapi aku menolak kebenaran dan menentang Tuhan. Menyadari hal ini, aku membenci diriku sendiri dan merasa agak takut. Aku segera datang ke hadapan Tuhan untuk berdoa dan bertobat: "Ya Tuhan, aku salah. Ketika disingkapkan, aku tidak merenungkan diri sendiri atau memetik pelajaran, tetapi aku menyerang Saudari Wang. Aku dapat menyadari bahwa aku benar-benar memiliki natur yang kejam. Tuhan, aku mau bertobat kepada-Mu. Kumohon bimbing aku."

Aku merenungkan diriku sehubungan dengan apa yang Saudari Wang katakan tentang diriku dan mulai melakukan tindak lanjut yang nyata atas detail pekerjaan. Aku mendapati benar-benar ada banyak masalah. Seperti beberapa orang yang baru dalam tim penginjilan masih asing dengan kebenaran tentang penglihatan, sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan gagasan dan kesulitan orang-orang yang mereka injili. Beberapa orang tidak memahami prinsip pekerjaan penginjilan, jadi orang-orang yang tidak sesuai dipertobatkan. Beberapa orang sama sekali tidak memahami kebenaran bahkan setelah disirami selama beberapa waktu, dan beberapa orang tidak tertarik pada kebenaran dan mundur. Itu membuang-buang banyak sumber daya kami. Dalam pertemuan, aku mengemukakan masalah yang kulihat dan mempersekutukan prinsip-prinsip untuk menyelesaikannya. Saudara-saudari mulai membuat rencana untuk memperlengkapi diri mereka dengan kebenaran tentang penglihatan, dan jika mereka tidak memahami atau tidak mampu mempersekutukan sesuatu dengan jelas, kami selalu mempersekutukannya bersama-sama. Tak lama kemudian, mereka memiliki lebih banyak kejelasan mengenai kebenaran tentang penglihatan dan tim tersebut menjadi lebih sukses. Aku menyadari, Tuhan membuat Saudari Wang menyingkapku sebagai pemimpin palsu dan menunjukkan aku tidak melakukan pekerjaan nyata untuk membuatku merenungkan diriku sendiri dan melakukan tugasku dengan baik. Dia sedang melindungiku.

Kemudian, aku teringat bagian firman Tuhan lainnya. "Tuhan bekerja dalam diri setiap orang, dan apa pun cara-Nya, jenis orang, perkara dan hal-hal yang Dia gunakan dalam pelayanan-Nya, atau seperti apa pun nada firman-Nya, Dia hanya memiliki satu tujuan: menyelamatkanmu. Sebelum menyelamatkanmu, Dia perlu mengubahmu, jadi bagaimana itu bisa terjadi tanpa engkau sedikit menderita? Engkau harus menderita. Penderitaan ini dapat melibatkan banyak hal. Tuhan membangkitkan orang-orang, perkara-perkara, dan hal-hal di sekitarmu agar engkau akhirnya dapat mengenal dirimu sendiri, atau engkau langsung ditangani, dipangkas, dan disingkapkan. Sama seperti seseorang di meja operasi—hanya dengan menjalani rasa sakit dan penderitaan barulah hasil yang baik dapat dicapai. Jika setiap kali engkau dipangkas dan ditangani dan setiap kali Dia membangkitkan orang-orang, perkara-perkara, dan hal-hal, itu membangkitkan perasaanmu dan memberimu dorongan, maka melalui proses inilah engkau akan memiliki tingkat pertumbuhan dan akan memasuki kenyataan kebenaran. ... Jika Tuhan mengatur lingkungan, orang-orang, perkara, dan hal-hal tertentu bagimu, jika Dia memangkas dan menanganimu dan jika engkau memetik pelajaran dari hal ini, jika engkau telah belajar untuk datang ke hadapan Tuhan, belajar mencari kebenaran, dan tanpa sadar, dicerahkan dan diterangi dan memperoleh kebenaran, jika engkau telah mengalami perubahan di lingkungan ini, menuai upah, dan membuat kemajuan, jika engkau mulai memiliki sedikit pemahaman tentang kehendak Tuhan dan engkau berhenti mengeluh, maka semua ini akan berarti bahwa engkau telah berdiri teguh di tengah ujian di lingkungan ini, dan telah bertahan dalam ujian. Dengan demikian, engkau telah berhasil melewati ujian yang berat ini. Bagaimana Tuhan akan memandang mereka yang bertahan dalam ujian? Tuhan akan berkata bahwa mereka memiliki hati yang benar, bahwa mereka bisa menanggung penderitaan semacam ini dan dalam hatinya, mereka mencintai kebenaran dan menginginkan kebenaran. Jika Tuhan menilai dirimu seperti ini, bukankah itu berarti engkau adalah orang yang memiliki tingkat pertumbuhan? Bukankah itu berarti engkau memiliki hidup? Lalu, bagaimana hidup ini diperoleh? Apakah hidup ini dianugerahkan oleh Tuhan? Tuhan membekalimu dengan berbagai cara dan memakai berbagai orang, hal-hal, dan objek untuk melatihmu. Ini seakan-akan Tuhan secara pribadi memberimu makanan dan minuman serta menyuapkannya langsung ke mulutmu, dan membiarkanmu menikmatinya, dan hanya dengan cara demikianlah engkau akan bertumbuh dan berdiri teguh. Beginilah seharusnya caramu dalam memandang dan memahami hal-hal ini; beginilah caramu untuk tunduk pada semua yang berasal dari Tuhan" ("Untuk Mendapatkan Kebenaran, Engkau Harus Belajar dari Orang-Orang, Perkara-Perkara, dan Hal-Hal di Sekitarmu" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Setelah mengalami semua ini, aku betul-betul menyadari bahwa Tuhan memakai Saudari Wang untuk menyingkapkan masalah-masalah dalam tugasku. Tak mudah bagiku untuk menerima, tetapi itu sangat bermanfaat untuk jalan masuk kehidupanku. Ditangani seperti itu membantuku melihat berbagai macam ciri pemimpin palsu dalam diriku dan memotivasiku untuk mencari kebenaran dan perubahan. Selain itu, Aku melihat naturku yang congkak dan kejam, di mana aku mampu menindas dan mengucilkan seseorang untuk melindungi reputasi dan statusku. Memahami hal ini membuatku mengejar kebenaran, menyingkirkan kerusakan, dan ditahirkan. Inilah anugerah khusus Tuhan, dan kasih serta keselamatan-Nya bagiku. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan!

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait

Laporan yang Keliru

Oleh Saudara Xiao Jie, Australia Selama satu tahun lebih, Tuhan telah mempersekutukan kebenaran tentang mengenali pemimpin palsu. Di...

Cara Memandang Tugasmu

Oleh Saudara Zhong Cheng, Tiongkok Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Hal paling mendasar yang dituntut dari manusia dalam kepercayaan mereka...