Dibebaskan dari Ikatan Keirihatian
Oleh Saudari Joylene, FilipinaPada Januari 2018, aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, dan tak lama kemudian aku...
Kami menyambut semua pencari yang merindukan penampakan Tuhan!
Pada musim panas 2019, aku mendengar bahwa Saudari Jocelyn, seorang pemimpin gereja, telah menugaskan Saudara Eli untuk menjadi pengawas pekerjaan penyiraman, mengatakan bahwa kualitasnya cukup bagus dan bahwa persekutuan yang disampaikannya dalam pertemuan sangat mencerahkan. Aku agak terkejut dengan berita itu. Aku pernah bekerja dengannya dalam tugasku sebelumnya, jadi aku tahu sedikit tentang dia. Benar bahwa dia fasih bicara dan selalu bicara tanpa henti dalam persekutuannya selama pertemuan, tetapi kebanyakan yang dia katakan hanyalah kata-kata dan doktrin dan tidak benar-benar menyelesaikan masalah nyata. Dia juga agak congkak dan cenderung melakukan segala sesuatu dengan caranya sendiri, dan dia selalu membuat keputusan kerja sendiri tanpa mendiskusikan segala sesuatunya dengan orang lain. Ini telah menimbulkan beberapa masalah yang merugikan pekerjaan gereja. Aku dan seorang saudari membicarakan masalah-masalah ini dengannya beberapa kali, tetapi dia terus membantah, tidak mau menerimanya, tidak pernah merenungkan dirinya, dan pada akhirnya tidak pernah berubah. Setelah beberapa waktu, aku menyadari bahwa dia adalah orang yang selalu mengkhotbahkan kata-kata dan doktrin, tetapi tidak dapat menerima kebenaran. Sebuah prinsip untuk memilih pemimpin dan pekerja di gereja adalah orang itu harus memiliki pemahaman yang murni tentang kebenaran, mereka harus mampu menerima kebenaran, memiliki rasa tanggung jawab, dan berkualitas baik. Selain itu, pengawas pekerjaan penyiraman harus mampu menyelesaikan masalah dengan mempersekutukan kebenaran dan harus mampu melakukan beberapa pekerjaan nyata. Jocelyn menjadikannya Eli pengawas pekerjaan penyiraman hanya karena dia memiliki sedikit kualitas dan fasih berbicara. Itu tidak sesuai dengan prinsip. Makin kupikirkan, makin aku merasa gelisah, dan aku ingin mengutarakan pemikiranku kepada Jocelyn, tetapi aku ragu-ragu. Kupikir, "Aku baru saja diberhentikan dari tugasku sebagai pengawas pekerjaan penyiraman. Jika aku keberatan dengan orang yang baru saja dipilih oleh pemimpin, apa yang akan orang lain pikirkan tentang diriku? Akankah orang berkata bahwa aku baru saja diberhentikan dari tugas itu, jadi aku merasa iri pada orang yang mendapat kedudukan itu, dan aku berusaha keras mencari kesalahannya? Bagaimana jika mereka mengatakan aku mengganggu pekerjaan gereja? Sudahlah, sebaiknya kulupakan saja daripada mencari-cari masalah." Jadi, aku menarik kembali perkataanku tepat saat aku hendak membuka mulut. Kemudian, aku mendengar bahwa beberapa saudara-saudari juga pernah bekerja dengan Eli sebelumnya, dan mereka merasa bahwa dia tidak pernah terbeban untuk tugasnya, dan dia tidak layak untuk melayani sebagai pengawas. Mendengar ini, aku merasa jauh lebih yakin bahwa aku benar tentang dirinya dan kupikir, "Aku harus bicara dengan Jocelyn sesegera mungkin agar pekerjaan gereja tidak tertunda karena memilih orang yang salah. Namun, dia adalah orang yang menunjuk Eli, jadi jika aku membicarakan hal itu dengannya, bukankah itu berarti menyingkapkan kekurangannya secara langsung? Ketika aku bekerja bersamanya sebelumnya, aku dulu mendapati dia itu sangat congkak, merasa dirinya benar, dan sombong. Aku berbicara kepadanya tentang hal-hal ini dan bukan saja dia menolak untuk menerimanya, tetapi dia memarahiku. Jadi, jika aku menyebutkan masalah mengenai orang yang telah dia promosikan sekarang, dia mungkin berpikir aku sulit hidup rukun dengannya, dan aku berusaha membuatnya melakukan kesalahan. Lalu apa yang akan kulakukan jika dia mempersulit diriku? Aku ingat beberapa tahun sebelumnya ketika aku dan seorang saudari menunjukkan beberapa kesalahan seorang pemimpin, pemimpin itu menuduh kami mengeroyok dan menyerang dirinya. Aku juga kehilangan tugasku karena itu. Meskipun pemimpin itu kemudian tersingkap sebagai antikristus dan diusir, aku tidak memiliki tugas untuk waktu yang lama karena ditahan oleh antikristus itu. Aku khawatir Jocelyn mungkin tidak menerima masalah yang kukemukakan, dan kemudian akan menemukan alasan untuk memberhentikanku. Lalu apa yang akan kulakukan? Sekarang adalah waktu terpenting untuk melakukan tugas. Jika aku tak bisa melakukan tugas dan mempersiapkan perbuatan baik pada saat seperti ini, aku khawatir akan kehilangan kesempatanku untuk diselamatkan. Maka bukankah aku akan kehilangan segalanya?" Dengan pemikiran itu, aku membuang gagasan untuk menunjukkan masalah itu dari benakku.
Setelah itu, aku mendengar beberapa saudara-saudari berkata bahwa sejak Eli menjadi pengawas pekerjaan penyiraman, dia hanya menyampaikan kata-kata dan doktrin dan terlalu banyak bicara dalam pertemuan, dan dia sama sekali tidak membantu orang dengan masalah mereka. Dia juga tidak mengambil tanggung jawab dalam tugasnya, dan di antara para petobat baru yang menjadi tanggung jawabnya, cukup banyak yang berhenti pergi ke pertemuan karena mereka telah disesatkan oleh rumor Partai Komunis. Dia tidak memberi mereka persekutuan dan dukungan tepat waktu, sehingga beberapa dari mereka telah meninggalkan iman. Aku menyadari betapa seriusnya masalah ini ketika mendengar tentang hal ini. Jika dia terus melayani sebagai pengawas, itu pasti akan makin merugikan pekerjaan gereja, dan aku tahu aku harus segera melaporkan hal ini kepada Jocelyn. Namun aku takut menyinggung perasaannya dan membuat diriku mendapat masalah, jadi aku mengalami konflik batin: "Haruskah aku melaporkannya, atau tidak? Jika aku melaporkannya, aku takut dampaknya terhadapku, tetapi jika tidak melaporkannya, aku akan merasa sangat bersalah. Aku bertanya-tanya bagaimana aku bisa menyinggung hal ini dengan cara yang melindungi diriku dan menjamin tidak akan ada yang salah." Aku menjadi terjerat dalam pemikiran ini seakan aku terjebak dalam jaring laba-laba, membuatku tidak tenang dan gelisah.
Suatu ketika dalam suatu pertemuan, pemimpin kelompok kami bertanya kepada kami apakah kami memiliki pendapat tentang pengangkatan Eli, dan jika ada, kami harus mengiriminya pesan tentang pendapat itu. Aku sangat senang mendengar hal itu dan berpikir, "Ini adalah kesempatan besar. Dia akan memimpin diskusi ini, dan akan merangkum pendapat kami untuk disampaikan kepada pemimpin, maka pemimpin tidak akan tahu siapa yang menulis. Jika Jocelyn berusaha mencari tahu, pemimpin kelompok akan menjadi pelindung di depan." Jadi, aku menuliskan masalah yang kulihat dan memberikannya kepada pemimpin kelompok. Keesokan harinya, di luar dugaanku, dia mengatakan kepadaku bahwa dia telah meneruskan apa yang kulaporkan kepada pemimpin. Aku merasa sangat cemas begitu mendengar bahwa dia tidak menyampaikan sesuatu dari kelompok kami secara keseluruhan. Aku bertanya, "Mengapa kau meneruskan pesanku secara langsung kepada Jocelyn?" Melihat betapa kuatnya reaksiku, dia berkata, "Pemikiran semua orang diteruskan kepada pemimpin dan kita semua harus jujur tentang pendapat kita. Apa yang perlu dikhawatirkan?" Aku tidak tahu harus berkata apa untuk menanggapi hal ini. Aku terkejut dan agak malu, berpikir, "Benar juga, mengapa aku terlalu takut untuk berterus terang tentang masalahnya?" Aku datang ke hadapan Tuhan dalam doa, mencari bimbingan dan merenungkan diriku sendiri.
Dalam perenunganku, aku membaca satu bagian firman Tuhan: "Orang macam apakah yang tidak memiliki hati nurani dan tidak memiliki nalar kemanusiaan yang normal? Secara umum, dia adalah orang yang tidak memiliki kemanusiaan, orang yang memiliki kemanusiaan yang sangat buruk. Secara lebih mendetail, apa perwujudan tidak adanya kemanusiaan yang diperlihatkan orang ini? Cobalah menganalisis ciri-ciri apa yang ditemukan dalam diri orang-orang semacam itu dan perwujudan spesifik apa yang mereka tunjukkan. (Mereka egois dan hina.) Orang-orang yang egois dan hina bersikap asal-asalan dalam tindakan mereka dan menjauh dari apa pun yang tidak berkaitan dengan mereka secara pribadi. Mereka tidak memikirkan kepentingan rumah Tuhan, mereka juga tidak menunjukkan perhatian kepada maksud Tuhan. Mereka tidak terbeban untuk melaksanakan tugas mereka ataupun bersaksi bagi Tuhan, dan mereka tidak memiliki rasa tanggung jawab. ... Ada orang-orang yang tidak mau bertanggung jawab dalam tugas apa pun yang sedang mereka laksanakan. Mereka juga tidak segera melaporkan masalah yang mereka temukan kepada atasan mereka. Ketika mereka melihat orang-orang mengacaukan dan mengganggu, mereka mengabaikannya. Ketika mereka melihat orang jahat melakukan kejahatan, mereka tidak berusaha menghentikannya. Mereka tidak melindungi kepentingan rumah Tuhan atau memikirkan apa tugas dan tanggung jawab mereka. Ketika melaksanakan tugasnya, orang-orang semacam ini tidak melakukan pekerjaan nyata apa pun; mereka adalah para penyenang orang dan rakus akan kenyamanan; mereka berbicara dan bertindak hanya demi kesombongan, reputasi, status, dan kepentingan mereka sendiri, dan hanya mau mencurahkan waktu dan upaya mereka untuk hal-hal yang menguntungkan mereka. Tindakan dan niat seseorang seperti itu jelas bagi semua orang: mereka muncul kapan pun ada kesempatan untuk menonjolkan diri atau untuk menikmati berkat. Namun, jika tidak ada kesempatan untuk menonjolkan diri, atau begitu ada masa penderitaan, mereka lenyap dari penglihatan seperti kura-kura yang menarik kepalanya ke dalam tempurung. Apakah orang semacam ini memiliki hati nurani dan nalar? (Tidak.) Apakah seseorang yang tidak memiliki hati nurani dan nalar yang berperilaku seperti ini merasa bersalah? Orang-orang semacam ini tidak memiliki perasaan bersalah; hati nurani orang semacam ini tidak ada gunanya. Hati nurani mereka tidak pernah merasa bersalah, jadi dapatkah mereka merasakan teguran atau pendisiplinan Roh Kudus? Tidak, mereka tidak bisa" (Firman, Jilid 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Dengan Menyerahkan Hatinya kepada Tuhan, Orang Dapat Memperoleh Kebenaran"). Firman Tuhan menggambarkan keadaanku yang sebenarnya. Aku tahu pemimpin tidak menunjuk orang berdasarkan prinsip, dan aku melihat bahwa Eli tidak melakukan pekerjaan nyata sebagai pengawas, dan bahwa dia menghalangi jalan masuk kehidupan saudara-saudari. Sudah seharusnya aku mengambil sikap dan melaporkan masalah itu untuk melindungi pekerjaan gereja. Itu adalah tugas wajibku sebagai salah seorang umat pilihan Tuhan. Namun sebaliknya, aku takut akan menyinggung Jocelyn dan aku akan kehilangan tugasku, jadi aku berpura-pura tidak memperhatikan masalah ini. Sekalipun aku memang menyampaikan pendapatku kepada pemimpin kelompok secara tertulis, aku tidak ingin Jocelyn tahu bahwa akulah yang menulisnya, dan aku takut itu akan menimbulkan masalah bagiku. Aku menyadari bahwa aku baru saja memikirkan kepentingan pribadiku dalam segala sesuatu, sama sekali tidak berpikir tentang melindungi kepentingan gereja. Aku begitu tidak berhati nurani dan nalar. Aku telah menikmati begitu banyak penyiraman dan makanan dari firman Tuhan, tetapi ketika pekerjaan gereja menderita kerugian, aku hanya berpikir tentang melindungi diriku sendiri. Aku tidak memiliki kesetiaan kepada Tuhan sedikit pun. Aku menggigit tangan yang memberiku makan. Aku sama sekali tidak memiliki kemanusiaan. Makin kupikirkan, makin aku merasa bersalah, dan aku heran: "Mengapa aku begitu diliputi ketakutan, begitu cemas ketika menghadapi masalah semacam itu? Mengucapkan sepatah kata yang jujur sangat berat bagiku—watak macam apa yang mengendalikanku?"
Kemudian aku membaca satu bagian firman Tuhan yang membuat semuanya jelas bagiku. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Kebanyakan orang ingin mengejar dan menerapkan kebenaran, tetapi seringkali mereka hanya memiliki tekad dan keinginan untuk melakukannya; kebenaran belum menjadi hidup mereka. Akibatnya, saat mereka bertemu kekuatan jahat atau menghadapi orang-orang jahat dan tidak baik yang melakukan perbuatan jahat, atau para pemimpin palsu dan antikristus melakukan sesuatu dengan cara yang melanggar prinsip—sehingga mengganggu pekerjaan gereja, dan merugikan umat pilihan Tuhan—mereka kehilangan keberanian untuk berdiri dan angkat bicara. Apa artinya saat engkau tidak punya keberanian? Apakah itu berarti bahwa engkau malu atau sukar berbicara? Atau apakah engkau tidak memahami hal itu sepenuhnya, dan karenanya tidak memiliki kepercayaan diri untuk berbicara? Bukan keduanya; ini terutama adalah akibat dirimu dikekang oleh watak yang rusak. Salah satu watak rusak yang kauperlihatkan adalah watak licik; ketika sesuatu terjadi padamu, hal pertama yang kaupikirkan adalah kepentinganmu sendiri, hal pertama yang kaupertimbangkan adalah akibatnya, apakah ini akan bermanfaat bagimu atau tidak. Ini adalah watak licik, bukan? Yang lainnya adalah watak yang egois dan hina. Engkau berpikir, 'Apa hubungannya dirugikannya kepentingan rumah Tuhan dengan diriku? Aku bukan pemimpin, jadi mengapa aku harus peduli? Itu tidak ada hubungannya denganku. Itu bukan tanggung jawabku.' Pemikiran dan perkataan seperti itu bukanlah sesuatu yang secara sadar kaupikirkan, tetapi dihasilkan oleh alam bawah sadarmu—yaitu watak rusak yang tersingkap ketika orang menghadapi suatu masalah. Watak yang rusak seperti ini mengendalikan caramu berpikir, itu mengikat tangan dan kakimu, dan mengendalikan apa yang kaukatakan. Di dalam hatimu, engkau ingin berani bertindak dan angkat bicara, tetapi engkau memiliki keraguan, dan bahkan ketika berbicara, engkau bertele-tele, dan perkataanmu bisa saja berubah sesuai keadaan, atau engkau berbohong dan tidak mengatakan yang sebenarnya. Orang yang berpandangan jernih bisa melihat hal ini; sebenarnya, engkau tahu di dalam hatimu bahwa engkau belum mengatakan semua yang seharusnya kaukatakan, bahwa apa yang telah kaukatakan tidak ada efeknya, bahwa engkau hanya asal-asalan, dan bahwa masalahnya belum teratasi. Engkau belum memenuhi tanggung jawabmu, tetapi engkau berkata secara terang-terangan bahwa engkau telah memenuhi tanggung jawabmu, atau bahwa apa yang sedang terjadi tidak jelas bagimu. Apakah ini benar? Dan apakah ini yang sebenarnya kaupikirkan? Bukankah itu berarti engkau sepenuhnya berada di bawah kendali watak Iblis dalam dirimu? Meskipun beberapa dari apa yang kaukatakan sesuai dengan fakta, tetapi mengenai hal-hal penting dan masalah-masalah penting, engkau berbohong dan menipu orang, yang membuktikan bahwa engkau adalah orang yang berbohong, dan yang hidup berdasarkan watak Iblis dalam dirimu. Semua yang kaukatakan dan kaupikirkan telah diproses oleh otakmu, menyebabkan setiap ucapan menjadi palsu dan kosong, menjadi sebuah kebohongan; sebenarnya, semua yang kaukatakan bertentangan dengan fakta, demi membenarkan dirimu sendiri, demi keuntunganmu sendiri, dan engkau merasa telah mencapai tujuanmu ketika engkau telah menyesatkan orang dan membuat mereka percaya. Begitulah caramu berbicara; itu juga merepresentasikan watakmu. Engkau sepenuhnya dikendalikan oleh watak Iblismu sendiri. Engkau tidak memiliki kuasa atas apa yang kaukatakan dan lakukan. Sekalipun engkau mau, engkau tidak mampu mengatakan yang sebenarnya atau apa yang sebenarnya kaupikirkan; sekalipun engkau mau, engkau tidak mampu menerapkan kebenaran; sekalipun engkau mau, engkau tidak mampu melaksanakan tanggung jawabmu" (Firman, Jilid 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"). Setelah membaca firman Tuhan, aku mengerti bahwa aku tidak menerapkan kebenaran ataupun melindungi pekerjaan gereja karena naturku licik, egois, dan hina. Aku teringat bagaimana aku tahu bahwa Jocelyn tidak mengikuti prinsip dalam penunjukan Eli dan kemudian tahu bahwa Eli merugikan pekerjaan gereja karena dia tidak melakukan pekerjaan nyata. Aku melihat semua ini dengan sangat jelas dan aku tahu bahwa aku seharusnya menunjukkan masalah itu, ini akan membantu pekerjaan gereja, dan akan bermanfaat bagi jalan masuk kehidupan semua orang, tetapi aku tak pernah memiliki keberanian untuk mengambil sikap dan mengatakan sesuatu. Kemudian, saat pemimpin kelompokku mengambil inisiatif, akhirnya aku menuangkan pandanganku secara tertulis, tetapi ketika tahu bahwa dia telah menyampaikannya secara langsung kepada pemimpin, aku merasa tidak puas dan merasa sepertinya dia telah menyingkapkan diriku. Aku memeras otak, merencanakan bagaimana melindungi diriku sendiri agar tidak kehilangan apa pun. Aku mengikuti falsafah Iblis "Jika orang tidak memikirkan dirinya sendiri, langit dan bumi akan menghukumnya", "Biarkan hal-hal berlalu jika tidak memengaruhi seseorang secara pribadi," "Tetaplah diam untuk melindungi diri sendiri dan berusahalah agar tidak disalahkan," dan "Burung yang menjulurkan lehernya adalah burung yang tertembak". Hal-hal ini mengendalikan pemikiranku, mengikatku, dan membuatku curang dan licik. Meskipun aku memiliki iman dan membaca firman Tuhan, sama sekali tidak ada tempat bagi Tuhan di hatiku. Aku hampir tidak mampu mengatakan satu pun hal yang jujur atau menjelaskan situasi yang sebenarnya. Aku orang yang dikendalikan Iblis dan menjalani kehidupan yang menyedihkan. Aku egois, hina, dan tidak memiliki kemanusiaan sedikit pun. Ini benar-benar membuat Tuhan membenciku. Aku merasakan penyesalan luar biasa dan dalam hatiku berdoa kepada Tuhan: "Ya Tuhan, aku sangat egois dan licik. Aku tidak bertanggungjawab sedikit pun ketika melihat masalah dan aku tidak menerapkan kebenaran atau melindungi pekerjaan gereja. Aku telah hidup dengan cara yang begitu menyedihkan. Tuhan, aku tak mau hidup seperti ini lagi. Aku ingin menerapkan kebenaran dan memuaskan-Mu." Setelah berdoa, aku merasa sedikit lebih percaya diri dan berhenti mencemaskan tentang bagaimana reaksi Jocelyn setelah membaca laporanku.
Kupikir setelah membaca laporan kami tentang masalah dirinya, Jocelyn akan menyadari bahwa dia melanggar prinsip dalam mengangkat Eli, tetapi dia tidak merenungkan dirinya, dan tidak segera memberhentikan Eli. Aku juga mendapati bahwa Jocelyn tidak benar-benar menangani masalah proyek yang berjalan lambat atau tidak efektif. Kupikir: "Dia tidak bisa menerima kebenaran atau melakukan pekerjaan nyata apa pun, jadi berdasarkan prinsip-prinsip mengenali pemimpin palsu, sepertinya sangatlah mungkin bahwa dia memang seorang pemimpin palsu." Aku ingin melaporkan hal ini kepada pemimpin yang lebih tinggi, tetapi aku kembali ragu-ragu, kupikir, "Bagaimana kalau dia mengetahuinya, apa yang akan dia pikirkan tentang diriku? Jika dia tidak diberhentikan tetapi tetap menjadi pemimpin, akankah dia mencari alasan untuk menekanku? Lupakan saja. Menolak untuk berubah atau melakukan pekerjaan nyata adalah masalahnya, jadi aku harus melakukan tugasku sendiri dengan baik dan melihat bagaimana keadaannya nanti." Jadi, kubiarkan saja masalah itu apa adanya.
Beberapa saat kemudian, aku mendengar bahwa ada seorang pemimpin di gereja lain yang telah tersingkap sebagai antikristus dan diusir. Dia telah melakukan cukup banyak kejahatan selama menjadi pemimpin, dan semua orang melihat hal ini, tetapi tak seorang pun berani angkat bicara. Tak seorang pun di seluruh gereja itu yang melaporkan dia, dan bahkan setelah dia disingkapkan dan diusir, mereka tetap tidak menyingkapkan hal-hal jahat yang telah dia lakukan. Mereka hanya mengalihkan kesalahan, mengeklaim bahwa mereka tidak tahu-menahu. Mereka semua menutupi dan memihak pada antikristus itu, menentang Tuhan dengan bertindak sebagai kaki tangan Iblis, yang benar-benar menyinggung watak Tuhan. Akibatnya, seluruh gereja diisolasi agar mereka dapat merenungkan diri mereka sendiri. Hal ini menimbulkan kesan mendalam dalam diriku, dan itu mengingatkanku pada beberapa firman Tuhan: "Jika suatu gereja tidak memiliki seorang pun yang bersedia melakukan kebenaran dan tak seorang pun yang bisa tetap teguh dalam kesaksian mereka bagi Tuhan, gereja tersebut haruslah sepenuhnya dikucilkan, dan hubungannya dengan gereja-gereja lain harus diputuskan. Ini disebut 'mengubur kematian'; inilah yang dimaksud dengan menolak Iblis. Jika di sebuah gereja terdapat beberapa perundung lokal, dan mereka diikuti oleh 'lalat-lalat kecil' yang sama sekali tidak memiliki ketajaman rohani, dan jika orang-orang di gereja, bahkan setelah memahami kebenaran, tetap tidak mampu menolak belenggu dan manipulasi dari para perundung ini, maka semua orang bodoh ini akan disingkirkan pada akhirnya. Lalat-lalat kecil ini mungkin tidak melakukan sesuatu yang mengerikan, tetapi mereka bahkan lebih curang, lebih licik, dan pintar mengelak, dan setiap orang yang seperti ini akan disingkirkan. Tak seorang pun yang akan tersisa! Orang-orang yang adalah kepunyaan Iblis akan dikembalikan kepada Iblis, sedangkan orang-orang yang adalah milik Tuhan pasti akan mencari kebenaran; ini ditentukan oleh natur mereka. Biarlah semua yang mengikuti Iblis binasa! Tidak akan ada rasa kasihan yang ditunjukkan kepada orang-orang seperti ini. Biarlah mereka yang mencari kebenaran memperoleh pemeliharaan dan biarlah mereka menikmati firman Tuhan sepuas hati mereka. Tuhan itu adil; Dia tidak akan pilih kasih kepada siapa pun. Jika engkau adalah iblis, engkau tidak akan mampu melakukan kebenaran; jika engkau adalah orang yang mencari kebenaran, engkau pasti tidak akan ditawan oleh Iblis. Ini tidak diragukan lagi" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran"). Dari firman Tuhan, aku dapat merasakan watak-Nya yang megah dan benar yang tidak menoleransi pelanggaran dan murka-Nya terhadap mereka yang tidak menerapkan kebenaran. Meskipun di luar terlihat sepertinya mereka tidak melakukan sesuatu yang benar-benar jahat, mereka melihat antikristus itu melakukan kejahatan dan mereka tidak melakukan apa pun untuk melaporkan atau menyingkapkan antikristus tersebut. Mereka membiarkan antikristus merajalela, merusak pekerjaan gereja, tetapi tidak melakukan apa pun. Mereka menutupi antikristus itu dan menjadi kaki tangan Iblis. Ini berarti mengambil bagian dalam kejahatan antikristus dan itu sangat menyinggung watak Tuhan. Bukankah aku sama persis? Aku telah membaca begitu banyak firman Tuhan dan mendapatkan sedikit pemahaman. Aku melihat pemimpin itu tidak mengikuti prinsip dalam pemilihan personel, bahwa dia tidak dapat menerima kebenaran, dan selain itu, dia tidak melakukan pekerjaan nyata, yang telah menjadi penghalang bagi pekerjaan gereja. Aku melihat bahwa dia adalah pemimpin palsu tetapi aku takut dia akan tersinggung dan kemudian menekanku, jadi aku membiarkannya saja karena itu tidak memengaruhiku secara pribadi. Aku merasa entah dia berubah atau tidak, itu adalah urusannya, dan tidak ada hubungannya denganku. Aku telah menikmati begitu banyak makanan dari Tuhan, tetapi tetap menggigit tangan yang memberiku makan dan berpihak pada Iblis. Aku melihat kepentingan gereja dirugikan, tetapi tidak melakukan apa pun. Bukankah aku sama seperti Iblis? Meskipun aku melakukan tugas, Tuhan terus mengawasi setiap hal kecil yang kulakukan. Aku tahu jika tidak bertobat, aku akan dibenci dan disingkirkan oleh-Nya. Pemikiran ini menakutkan bagiku. Aku berdoa dan segera bertobat kepada Tuhan: "Tuhan, aku melihat seorang pemimpin palsu bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan prinsip dan mengganggu pekerjaan gereja tetapi aku tidak menyingkapkan dan melaporkannya, hanya agar aku dapat melindungi diriku sendiri. Aku telah menjadi kaki tangan Iblis. Aku sangat memberontak dan menjijikkan. Tuhan, aku mau bertobat kepada-Mu."
Setelah itu, aku bertanya-tanya, "Mengapa aku begitu takut untuk melaporkan masalah pemimpin? Apa yang sebenarnya kutakutkan?" Melalui doa dan pencarianku, aku membaca beberapa bagian firman Tuhan yang membantuku memahami masalah ini dengan lebih baik. Firman Tuhan katakan: "Apa sikap yang harus dimiliki orang dalam hal bagaimana memperlakukan seorang pemimpin atau pekerja? Jika apa yang pemimpin atau pekerja lakukan benar dan sesuai dengan kebenaran, engkau bisa menaati mereka; jika apa yang mereka lakukan salah dan tidak sesuai dengan kebenaran, engkau tidak boleh menaati mereka dan engkau dapat menyingkapkan mereka, menentang mereka serta mengajukan pendapat yang berbeda. Jika mereka tidak mampu melakukan pekerjaan yang nyata atau melakukan perbuatan jahat yang menyebabkan gangguan terhadap pekerjaan gereja, dan disingkapkan sebagai pemimpin palsu, pekerja palsu atau antikristus, maka engkau dapat mengidentifikasi, menyingkapkan dan melaporkan mereka. Namun, beberapa umat pilihan Tuhan tidak memahami kebenaran dan sangat pengecut; mereka takut ditindas dan disiksa oleh pemimpin palsu dan antikristus sehingga mereka tidak berani menjunjung tinggi prinsip. Mereka berkata, 'Jika pemimpin mengusirku, tamatlah riwayatku; jika dia membuat semua orang menyingkapkan atau meninggalkanku, aku tidak akan bisa lagi percaya kepada Tuhan. Jika aku diusir dari gereja, berarti Tuhan tidak akan menginginkanku dan tidak akan menyelamatkanku. Dan bukankah imanku selama ini menjadi sia-sia?' Bukankah pemikiran seperti itu tidak masuk akal? Apakah orang-orang semacam itu memiliki iman yang sejati kepada Tuhan? Apakah pemimpin palsu atau antikristus merepresentasikan Tuhan ketika mereka mengusirmu? Ketika pemimpin palsu atau antikristus menyiksa dan mengusirmu, ini adalah pekerjaan Iblis, dan tidak ada kaitannya dengan Tuhan; ketika orang dikeluarkan atau diusir dari gereja, hal ini hanya sesuai dengan maksud Tuhan jika ada keputusan bersama antara gereja dan semua umat pilihan Tuhan, dan jika pengeluaran atau pengusiran itu sepenuhnya sesuai dengan pengaturan kerja rumah Tuhan dan prinsip-prinsip kebenaran firman Tuhan. Bagaimana mungkin diusir oleh pemimpin palsu atau antikristus berarti engkau tidak dapat diselamatkan? Ini adalah penganiayaan yang dilakukan Iblis dan antikristus, dan bukan berarti engkau tidak akan diselamatkan oleh Tuhan. Apakah engkau dapat diselamatkan atau tidak, itu tergantung pada Tuhan. Tidak ada manusia yang memenuhi syarat untuk memutuskan apakah engkau dapat diselamatkan oleh Tuhan atau tidak. Engkau harus jelas tentang hal ini. Dan memperlakukan pengusiranmu oleh seorang pemimpin palsu atau antikristus sebagai pengusiran oleh Tuhan—bukankah ini artinya engkau salah memahami Tuhan? Ya. Dan engkau bukan saja salah memahami Tuhan, tetapi juga pemberontakan terhadap Tuhan. Ini juga adalah semacam penghujatan terhadap Tuhan. Dan bukankah salah memahami Tuhan dengan cara seperti ini bodoh dan dungu? Ketika pemimpin palsu atau antikristus mengusirmu, mengapa engkau tidak mencari kebenaran? Mengapa engkau tidak mencari seseorang yang memahami kebenaran agar memperoleh kemampuan dalam mengenali? Dan mengapa engkau tidak melaporkan hal ini kepada pemimpin yang lebih tinggi? Ini membuktikan bahwa engkau tidak percaya bahwa kebenaranlah yang berkuasa di rumah Tuhan, ini memperlihatkan bahwa engkau tidak memiliki iman yang sejati kepada Tuhan, bahwa engkau bukanlah orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Jika engkau percaya akan kemahakuasaan Tuhan, mengapa engkau takut akan pembalasan dari pemimpin palsu atau antikristus? Dapatkah mereka menentukan nasibmu? Jika engkau mampu mengenali dan mendeteksi bahwa tindakan mereka bertentangan dengan kebenaran, mengapa tidak bersekutu dengan umat pilihan Tuhan yang memahami kebenaran? Engkau punya mulut, jadi mengapa engkau tidak berani angkat bicara? Mengapa engkau begitu takut kepada pemimpin palsu atau antikristus? Ini membuktikan bahwa engkau seorang pengecut, orang tidak berguna, antek Iblis. Jika, ketika diancam oleh pemimpin palsu atau antikristus, engkau tidak berani melaporkan mereka kepada atasan, ini menunjukkan bahwa engkau telah terikat oleh Iblis dan sehati dengannya, bukankah ini berarti engkau mengikuti Iblis? Bagaimana mungkin orang semacam ini menjadi salah satu dari umat pilihan Tuhan? Mereka benar-benar adalah sampah" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, "Bab Tiga: Mereka Mengucilkan dan Menyerang Orang yang Mengejar Kebenaran"). "Semua pekerjaan atau firman Tuhan yang berkaitan dengan tempat tujuan umat manusia akan menangani manusia dengan cara yang tepat menurut esensi setiap orang; tidak ada sedikit pun kesalahan yang akan terjadi, dan tidak ada satu kesalahan pun yang akan dibuat. Setelah orang melakukan pekerjaan barulah perasaan atau makna manusiawinya ikut berperan. Pekerjaan yang Tuhan lakukan adalah yang paling sesuai; Dia sama sekali tidak akan mengajukan klaim yang palsu terhadap makhluk ciptaan apa pun" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama"). Setelah membaca ini, aku sadar bahwa aku tidak berani melaporkan masalah pemimpin karena sudut pandangku keliru. Kupikir seorang pemimpin dapat menentukan masa depan dan nasibku, jadi jika aku menyinggung pemimpin dan mereka menekanku, lalu menghentikanku untuk melaksanakan tugas, pasti tidak ada harapan bagiku untuk diselamatkan. Aku memandang para pemimpin bahkan lebih tinggi daripada Tuhan. Bagaimana aku bisa disebut orang percaya? Nasib manusia berada di tangan Tuhan. Apa kesudahan akhirku, dan apakah aku bisa diselamatkan atau tidak, itu sepenuhnya terserah Tuhan. Itu tidak bisa ditentukan oleh manusia mana pun. Meskipun aku pernah ditekan di masa lalu karena menunjukkan masalah dalam pekerjaan seorang pemimpin, saudara-saudari kemudian menyadari bahwa orang itu adalah antikristus dan dia pun diusir dari gereja. Aku tidak kehilangan kesempatanku untuk diselamatkan karena untuk sementara aku menderita penindasan yang tak adil dari antikristus, tetapi pemahamanku tentang antikristus berkembang dan aku memetik beberapa pelajaran. Ada beberapa saudara-saudari yang menyingkap dan melaporkan pemimpin palsu dan antikristus untuk melindungi pekerjaan gereja, dan kemudian para pemimpin palsu dan antikristus menekan dan menyerang mereka. Beberapa dari mereka bahkan diusir dari gereja, tetapi karena mereka memiliki iman yang benar dan terus memberitakan Injil dan melakukan tugas mereka, mereka tetap mengalami pekerjaan Roh Kudus dan bimbingan Tuhan. Mereka masih bisa mempersiapkan perbuatan baik dan mendapatkan keselamatan. Setelah antikristus disingkapkan dan diusir, barulah mereka diizinkan kembali ke dalam gereja. Ini memperlihatkan kepadaku bahwa Tuhan itu benar dan bahwa kebenaran memerintah di rumah Tuhan. Tuhan mengendalikan segala sesuatu. Aku memikirkan lagi tentang gereja, di mana tak seorang pun menyingkapkan antikristus dan semua orang berpura-pura tidak mengetahui perbuatan jahatnya, mengabaikan apa yang tidak memengaruhi mereka secara pribadi, memberikan kebebasan kepada antikristus itu untuk mengganggu gereja. Meskipun mereka tidak ditekan dan dapat terus melakukan tugas mereka di gereja, mereka berpihak pada antikristus, berdiri menentang Tuhan. Pada akhirnya, seluruh gereja itu dibenci dan ditolak oleh Tuhan. Setelah merenungkan hal ini, aku menjadi yakin bahwa tidak melaporkan pemimpin palsu dan antikristus berarti melindungi Iblis dan merugikan umat pilihan Tuhan, dan tidak melaporkan mereka saat mereka mengganggu pekerjaan Tuhan berarti menyinggung watak Tuhan. Aku merasa agak takut dan sangat membenci diriku sendiri. Ini memberiku motivasi untuk menerapkan kebenaran.
Aku teringat bagian firman Tuhan ini: "Jangan selalu melakukan segala sesuatu demi kepentinganmu sendiri dan jangan selalu memikirkan kepentinganmu sendiri; jangan memikirkan kepentingan manusia, dan jangan memikirkan harga diri, reputasi, dan statusmu sendiri. Engkau harus terlebih dahulu memikirkan kepentingan rumah Tuhan, dan menjadikannya prioritasmu. Engkau harus memikirkan maksud-maksud Tuhan dan memulainya dengan merenungkan apakah ada ketidakmurnian dalam pelaksanaan tugasmu, apakah engkau selama ini setia, memenuhi tanggung jawabmu, dan mengerahkan segenap kemampuanmu atau tidak, dan apakah engkau selama ini memikirkan tugasmu dan pekerjaan gereja dengan segenap hatimu atau tidak. Engkau harus memikirkan hal-hal ini" (Firman, Jilid 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Kebebasan dan Kemerdekaan Hanya Dapat Diperoleh dengan Menyingkirkan Watak yang Rusak"). Firman Tuhan juga menunjukkan kepadaku jalan penerapan. Dalam menghadapi masalah ini aku harus mendahulukan kepentingan gereja, aku harus mengutamakannya dan secara sadar memberontak terhadap motifku yang salah. Aku harus berhenti mendahulukan kepentingan pribadiku. Jadi, aku menuliskan masalah yang telah kulihat dan bersiap untuk melaporkannya ke pemimpin yang lebih tinggi. Saat itu, beberapa saudari lainnya memberitahuku bahwa mereka juga memperhatikan bahwa Jocelyn tidak melakukan pekerjaan nyata, belum menyelesaikan masalah lama di gereja, bahwa dia mempromosikan orang sesuka hatinya, dan dia terus menolak untuk memberhentikan beberapa orang yang berkualitas buruk yang tidak berkompeten dalam pekerjaan mereka, dan yang telah lama bersikap asal-asalan dalam tugas mereka, menggunakan alasan bahwa dia tidak dapat menemukan calon yang cocok. Ini telah menyebabkan banyak kerugian pada pekerjaan gereja. Menurut prinsip, Jocelyn adalah pemimpin palsu. Jadi, kami pun bersama-sama menulis surat untuk melaporkannya, dan menyerahkannya kepada seorang pemimpin.
Kemudian, para pemimpin tingkat atas menyelidiki situasinya, dan mereka mendapati bahwa Jocelyn tidak pernah melakukan pekerjaan nyata, bersikap sewenang-wenang dalam tindakannya, dan menggunakan statusnya untuk mengekang orang lain. Dia ditetapkan sebagai pemimpin palsu dan dicopot dari kedudukannya. Eli juga didapati tidak sesuai untuk menjadi pengawas pekerjaan penyiraman, jadi dia diberikan tugas lain. Berbagai macam perasaan meluap di dalam diriku saat kulihat bagaimana hasilnya. Aku melihat bahwa di rumah Tuhan, Kristus dan kebenaran memang benar-benar berkuasa, dan aku merasa lebih percaya diri, lebih kuat untuk menerapkan kebenaran. Aku diliputi rasa syukur kepada Tuhan. Aku sangat bersyukur atas pencerahan dan bimbingan firman Tuhan yang memampukanku untuk secara berangsur-angsur melepaskan diri dari kendali dan ikatan falsafah Iblis itu, dan mampu memiliki keberanian untuk menerapkan kebenaran, melaporkan pemimpin palsu, dan hidup dengan bermartabat!
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.
Oleh Saudari Joylene, FilipinaPada Januari 2018, aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, dan tak lama kemudian aku...
Oleh Saudara Xiao Mo, Spanyol Suatu hari pada Februari 2021, seorang pemimpin memberitahuku bahwa aku harus memimpin gereja-gereja para...
Oleh Saudari Yang Mingzhen, Kanada Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Ketundukan pada pekerjaan Tuhan harus nyata dan aktual, dan itu harus...
Oleh Saudara George, JepangAku bertanggung jawab atas pekerjaan penyiraman di gereja. Karena makin banyak orang menerima pekerjaan Tuhan...