40. Apa arti meninggikan dan bersaksi bagi Tuhan

Firman Tuhan Yang Mahakuasa pada Akhir Zaman

Apa yang telah engkau semua alami dan saksikan melebihi yang telah dialami dan disaksikan para orang kudus dan nabi dari segala zaman, tetapi apakah engkau semua mampu memberikan kesaksian yang lebih besar daripada perkataan para orang kudus dan nabi pada masa yang lampau itu? Yang sekarang ini Kukaruniakan kepadamu melebihi yang Kukaruniakan kepada Musa dan Daud, jadi demikian juga Aku meminta agar kesaksianmu melebihi kesaksian Musa dan agar perkataanmu lebih hebat dari perkataan Daud. Aku memberimu seratus kali lipat—jadi demikian juga Aku memintamu mengembalikannya kepada-Ku sebanyak itu. Engkau harus tahu bahwa Akulah yang mengaruniakan hidup kepada umat manusia, dan engkau semualah yang menerima hidup itu dari-Ku dan harus memberikan kesaksian tentang-Ku. Inilah tugasmu yang Kuembankan kepadamu dan yang harus engkau semua lakukan bagi-Ku. Aku telah mengaruniakan seluruh kemuliaan-Ku kepadamu, Aku telah mengaruniakan kepadamu hidup yang tidak pernah diterima oleh umat pilihan, yaitu umat Israel. Sudah sepatutnya, engkau semua harus menjadi kesaksian bagi-Ku dan mengabdikan masa mudamu kepada-Ku serta menyerahkan hidupmu. Siapa pun yang kepadanya Aku mengaruniakan kemuliaan-Ku haruslah bersaksi bagi-Ku dan menyerahkan hidup mereka bagi-Ku. Ini telah sejak lama ditentukan dari semula oleh-Ku. Engkau semua sungguh diberkati karena Aku mengaruniakan kemuliaan-Ku kepadamu, dan yang kaulakukan tidak akan melaksanakan tugasmu. Jika engkau semua percaya kepada-Ku hanya untuk mendapatkan berkat, maka pekerjaan-Ku tidak akan terlalu bermakna, dan engkau semua tidak akan melaksanakan tugasmu. Orang-orang Israel hanya melihat belas kasihan, kasih dan kebesaran-Ku, dan orang-orang Yahudi hanya menyaksikan kesabaran dan penebusan-Ku. Mereka melihat pekerjaan Roh-Ku teramat sedikit, sampai pada titik di mana mereka hanya memahami sepersepuluh ribu saja dari apa yang telah engkau semua dengar dan lihat. Apa yang telah engkau semua lihat bahkan melebihi apa yang telah dilihat para imam kepala di antara mereka. Kebenaran yang engkau semua pahami sekarang ini melebihi pemahaman mereka; apa yang telah engkau semua lihat sekarang ini melebihi apa yang terlihat pada Zaman Hukum Taurat, juga pada Zaman Kasih Karunia, dan apa yang telah engkau semua alami melebihi bahkan pengalaman Musa dan Elia. Karena yang orang Israel pahami hanyalah hukum Yahweh, dan yang mereka lihat hanyalah penampakan bagian belakang Yahweh; apa yang dipahami orang-orang Yahudi hanyalah penebusan Yesus, yang mereka terima hanyalah kasih karunia yang dianugerahkan oleh Yesus, dan yang mereka lihat hanyalah gambaran Yesus dalam keluarga orang Yahudi. Apa yang engkau semua lihat sekarang ini adalah kemuliaan Yahweh, penebusan Yesus, dan semua perbuatan-Ku sekarang ini. Dan engkau juga telah mendengar perkataan Roh-Ku, menyadari akan hikmat-Ku, mengetahui keajaiban-Ku, dan mengetahui tentang watak-Ku. Aku juga telah memberitahukan kepadamu seluruh rencana pengelolaan-Ku. Apa yang telah engkau semua lihat bukan hanya Tuhan yang penuh kasih dan berbelas kasihan, tetapi Tuhan yang penuh dengan kebenaran. Engkau telah melihat pekerjaan-Ku yang ajaib dan mengetahui bahwa Aku penuh dengan kemegahan dan murka. Lebih dari itu, engkau mengetahui bahwa Aku pernah menumpahkan murka-Ku kepada kaum Israel, dan bahwa sekarang ini, murka-Ku telah datang atasmu. Engkau semua memahami misteri-Ku di surga lebih banyak daripada Yesaya dan Yohanes; engkau semua mengetahui keindahan dan kehormatan-Nya lebih daripada semua orang kudus di zaman sebelumnya. Apa yang telah engkau semua terima bukan hanya kebenaran-Ku, jalan-Ku, dan hidup-Ku, melainkan juga penglihatan dan penyingkapan yang lebih hebat daripada penglihatan dan wahyu Yohanes. Engkau semua memahami jauh lebih banyak misteri dan juga telah melihat wajah asli-Ku; engkau semua telah menerima lebih banyak penghakiman-Ku dan mengetahui lebih banyak tentang watak benar-Ku. Jadi, meskipun engkau semua dilahirkan pada akhir zaman, apa yang kaupahami adalah hal-hal sebelumnya dan di masa yang lampau, dan engkau juga telah mengalami hal-hal dari zaman sekarang, dan semua ini dilakukan oleh-Ku secara pribadi. Apa yang Kuminta darimu tidaklah berlebihan, karena Aku telah memberimu begitu banyak, dan engkau semua telah melihat banyak hal dalam diri-Ku. Oleh karena itu, Aku memintamu untuk memberikan kesaksian tentang-Ku bagi orang-orang kudus di masa yang lampau, dan inilah satu-satunya keinginan hati-Ku.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apa yang Kauketahui tentang Iman?"

Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman dan hajaran sehingga manusia dapat memperoleh pengetahuan tentang Dia, dan demi kesaksian-Nya. Tanpa penghakiman-Nya atas watak manusia yang rusak, manusia tidak mungkin mengetahui watak-Nya yang benar, yang tidak menoleransi pelanggaran, dan manusia juga tidak akan mampu mengubah pengetahuan lamanya tentang Tuhan menjadi pengetahuan yang baru. Demi kesaksian-Nya, dan demi pengelolaan-Nya, Dia memperlihatkan keseluruhan diri-Nya secara terbuka, sehingga melalui penampakan-Nya yang secara terbuka itu, Dia memampukan manusia untuk sampai pada pengetahuan tentang Tuhan, untuk diubahkan dalam wataknya, dan untuk menjadi kesaksian yang meyakinkan bagi Tuhan. Perubahan watak manusia dicapai melalui berbagai jenis pekerjaan Tuhan; tanpa perubahan seperti itu dalam wataknya, manusia tidak akan dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan dan sesuai dengan maksud-maksud Tuhan. Perubahan watak manusia menandakan bahwa manusia telah membebaskan dirinya dari perbudakan Iblis dan dari pengaruh kegelapan, dan telah benar-benar menjadi teladan dan contoh pekerjaan Tuhan, seorang saksi Tuhan, dan orang yang sesuai dengan maksud-maksud Tuhan. Pada zaman sekarang, Tuhan yang berinkarnasi telah datang untuk melakukan pekerjaan-Nya di bumi, dan Dia menuntut agar manusia mencapai pengetahuan tentang Dia, ketundukan kepada-Nya, dan kesaksian bagi-Nya. Mereka harus mengenal pekerjaan-Nya yang normal dan nyata, mereka harus tunduk pada semua firman dan pekerjaan-Nya yang tidak sesuai dengan pemahaman manusia, dan mereka harus memberi kesaksian tentang semua pekerjaan yang Dia lakukan untuk menyelamatkan manusia serta semua perbuatan yang Dia capai untuk menaklukkan manusia. Orang-orang yang menjadi kesaksian bagi Tuhan harus memiliki pengetahuan tentang Tuhan; hanya kesaksian semacam inilah yang akurat dan nyata, dan hanya kesaksian semacam inilah yang dapat mempermalukan Iblis. Tuhan memakai orang-orang yang telah mengenal Dia melalui penghakiman, hajaran, dan pemangkasan-Nya, untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Dia memakai orang-orang yang telah dirusak oleh Iblis untuk menjadi kesaksian bagi-Nya, dan demikian pula Dia memakai orang-orang yang wataknya telah berubah, dan yang dengan demikian telah mendapatkan berkat-Nya, untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Tuhan tidak membutuhkan manusia untuk memuji Dia dengan mulutnya. Dia juga tidak membutuhkan pujian dan kesaksian dari sekutu Iblis, yang belum diselamatkan oleh-Nya. Hanya orang-orang yang mengenal Tuhan yang memenuhi syarat untuk menjadi kesaksian bagi-Nya, dan hanya mereka yang telah mengalami perubahan watak yang memenuhi syarat untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Tuhan tidak akan membiarkan manusia dengan sengaja mempermalukan nama-Nya.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Mengenal Tuhan yang Bisa Menjadi Kesaksian bagi Tuhan"

Memberi kesaksian tentang Tuhan terutama adalah perihal mengatakan pengetahuanmu tentang pekerjaan Tuhan, tentang bagaimana Tuhan menaklukkan manusia, bagaimana Dia menyelamatkan manusia, bagaimana Dia mengubah manusia; memberi kesaksian adalah perihal mengatakan tentang bagaimana Dia menuntun manusia untuk masuk ke dalam kenyataan kebenaran, sehingga memungkinkan mereka untuk ditaklukkan, disempurnakan dan diselamatkan oleh-Nya. Memberi kesaksian berarti mengatakan tentang pekerjaan-Nya dan semua yang telah engkau alami. Hanya pekerjaan-Nya yang dapat merepresentasikan diri-Nya dan hanya pekerjaan-Nya yang dapat secara terbuka mengungkapkan diri-Nya, dalam keseluruhan-Nya; pekerjaan-Nya memberi kesaksian tentang diri-Nya. Pekerjaan dan perkataan-Nya secara langsung merepresentasikan Roh; pekerjaan yang Dia lakukan dilakukan oleh Roh, dan firman yang Dia ucapkan diucapkan oleh Roh. Hal-hal ini hanya diungkapkan melalui daging inkarnasi Tuhan, tetapi, pada kenyataannya, semua itu adalah ungkapan Roh. Semua pekerjaan yang Dia lakukan dan semua firman yang Dia ucapkan merepresentasikan esensi-Nya. Jika, setelah membungkus diri-Nya dalam daging dan datang di antara manusia, Tuhan tidak berfirman atau bekerja, lalu kemudian memintamu untuk mengetahui kenyataan diri-Nya, kenormalan-Nya, dan kemahakuasaan-Nya, akankah engkau mampu melakukannya? Akankah engkau mampu mengetahui apa hakikat dari Roh? Akankah engkau mampu mengetahui sifat-sifat daging-Nya? Hanya karena engkau semua telah mengalami setiap langkah pekerjaan-Nya, maka Dia memintamu untuk memberikan kesaksian tentang Dia. Jika engkau semua tidak memiliki pengalaman seperti itu, Dia tidak akan bersikeras memintamu untuk memberi kesaksian. Dengan demikian, ketika engkau memberi kesaksian tentang Tuhan, engkau bukan hanya bersaksi tentang penampilan luar kemanusiaan normal-Nya, tetapi juga pekerjaan yang Dia lakukan dan jalan yang dipimpin-Nya; engkau harus bersaksi tentang bagaimana engkau telah ditaklukkan oleh-Nya dan dalam aspek apa engkau telah disempurnakan. Inilah jenis kesaksian yang harus engkau berikan. Jika, ke mana pun engkau pergi, engkau berteriak: "Tuhan kami telah datang untuk bekerja, dan pekerjaan-Nya benar-benar nyata! Dia telah mendapatkan kami tanpa melakukan tindakan supernatural, tanpa mukjizat dan keajaiban sama sekali!" Orang lain akan bertanya: "Apa maksudmu mengatakan bahwa Dia tidak melakukan mukjizat dan keajaiban? Bagaimana Dia dapat menaklukkanmu tanpa melakukan mukjizat dan keajaiban?" Dan engkau menjawab: "Dia berfirman, dan tanpa memperlihatkan mukjizat dan keajaiban apa pun, Dia telah menaklukkan kami. Pekerjaan-Nya telah menaklukkan kami." Pada akhirnya, jika engkau tidak mampu mengatakan sesuatu yang substantif, jika engkau tidak dapat membicarakan tentang hal-hal yang spesifik, apakah ini kesaksian yang benar? Ketika Tuhan yang berinkarnasi menaklukkan manusia, firman ilahi-Nya-lah yang melakukannya. Kemanusiaan tidak dapat melakukan ini; ini bukan sesuatu yang dapat dicapai oleh makhluk fana mana pun, bahkan mereka yang berkualitas tertinggi di antara manusia biasa, mereka tak mampu melakukan ini, karena keilahian-Nya lebih tinggi daripada makhluk ciptaan mana pun. Ini adalah hal yang luar biasa bagi manusia; Sang Pencipta, bagaimanapun juga, adalah lebih tinggi daripada makhluk ciptaan mana pun. Makhluk ciptaan tidak bisa lebih tinggi daripada Sang Pencipta; jika engkau lebih tinggi daripada Dia, Dia tidak akan mampu menaklukkanmu, dan Dia hanya dapat menaklukkanmu karena Dia lebih tinggi daripadamu. Dia yang dapat menaklukkan semua manusia adalah Sang Pencipta, dan tidak seorang pun kecuali Dia yang dapat melakukan pekerjaan ini. Perkataan-perkataan ini adalah "kesaksian"—jenis kesaksian yang harus engkau berikan. Selangkah demi selangkah, engkau telah mengalami hajaran, penghakiman, pemurnian, ujian, kemunduran, dan kesengsaraan, dan engkau telah ditaklukkan; engkau telah mengesampingkan prospek dagingmu, motivasi pribadimu, dan kepentingan pribadi dagingmu. Dengan kata lain, firman Tuhan telah menaklukkan hatimu sepenuhnya. Meskipun dalam hidupmu, engkau belum bertumbuh sebanyak yang Tuhan tuntut, engkau mengetahui semua hal ini dan engkau sepenuhnya diyakinkan oleh apa yang Dia lakukan. Dengan demikian, ini dapat disebut sebagai kesaksian, kesaksian yang nyata dan benar. Pekerjaan yang telah Tuhan lakukan, pekerjaan penghakiman dan hajaran, dimaksudkan untuk menaklukkan manusia, tetapi Dia juga menyelesaikan pekerjaan-Nya, mengakhiri zaman, dan melaksanakan pekerjaan penyelesaian. Dia sedang mengakhiri seluruh zaman, menyelamatkan semua manusia, membebaskan manusia sepenuhnya dari dosa; Dia sepenuhnya mendapatkan manusia, yang Dia ciptakan. Engkau harus memberi kesaksian tentang semua ini. Engkau telah mengalami begitu banyak pekerjaan Tuhan, engkau telah melihatnya dengan matamu sendiri dan mengalaminya secara pribadi; saat engkau mencapai titik akhir, engkau tidak boleh sampai tak mampu melaksanakan fungsi yang menjadi tanggung jawabmu. Sayang sekali jika itu yang terjadi! Di masa depan, ketika Injil disebarkan, engkau harus mampu berbicara tentang pengetahuanmu sendiri, bersaksi tentang semua yang telah engkau peroleh dalam hatimu, dan bekerjalah sekeras mungkin. Inilah yang harus dicapai oleh makhluk ciptaan. Apa makna penting sebenarnya dari tahap pekerjaan Tuhan ini? Apa dampaknya? Dan, seberapa banyak dari pekerjaan Tuhan itu yang dilakukan dalam diri manusia? Apa yang harus orang lakukan? Pada saat engkau semua mampu berbicara dengan jelas mengenai semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh Tuhan yang berinkarnasi sejak Dia datang ke bumi, maka kesaksianmu itu lengkap. Pada saat engkau mampu berbicara dengan jelas tentang kelima hal ini: makna penting pekerjaan-Nya; isi pekerjaan-Nya; hakikat pekerjaan-Nya; watak yang direpresentasikan pekerjaan tersebut; dan prinsip-prinsip pekerjaan-Nya, maka ini akan membuktikan bahwa engkau mampu memberi kesaksian tentang Tuhan, bahwa engkau benar-benar memiliki pengetahuan. Tuntutan-Ku terhadap engkau semua tidak terlalu tinggi, dan dapat dicapai oleh semua orang yang benar-benar melakukan pengejarannya. Jika engkau bertekad menjadi salah seorang saksi Tuhan, engkau harus memahami apa yang Tuhan benci dan apa yang Tuhan kasihi. Engkau telah mengalami banyak pekerjaan-Nya; melalui pekerjaan ini, engkau harus semakin mengetahui watak-Nya, memahami maksud-maksud-Nya, dan memahami apa yang dituntut-Nya dari manusia, lalu menggunakan pengetahuan ini untuk bersaksi tentang Dia dan memenuhi tugasmu.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Penerapan (7)"

Ketika bersaksi bagi Tuhan, engkau terutama harus berbicara tentang bagaimana Tuhan menghakimi dan menghajar orang, dan ujian apa yang Dia gunakan untuk memurnikan orang dan mengubah watak mereka. Engkau juga harus berbicara tentang berapa banyak kerusakan yang telah kauperlihatkan dalam pengalamanmu, berapa banyak engkau telah menderita, berapa banyak hal yang kaulakukan yang menentang Tuhan, dan bagaimana engkau pada akhirnya ditaklukkan oleh Tuhan. Berbicaralah tentang berapa banyak pengetahuan nyata tentang pekerjaan Tuhan yang kaumiliki, dan bagaimana engkau harus memberikan kesaksian tentang Tuhan dan membalas kasih-Nya. Engkau semua harus mengucapkan perkataan semacam ini secara lebih praktis, sambil menyampaikannya dengan cara yang sederhana. Jangan berbicara tentang teori-teori kosong. Berbicaralah dengan lebih nyata; berbicaralah dari hati. Dengan cara inilah engkau harus mengalaminya. Jangan memperlengkapi dirimu dengan teori-teori kosong yang tampaknya mendalam dalam upaya memamerkan diri; melakukannya membuatmu tampak sangat congkak dan tidak bernalar. Berbicaralah lebih banyak tentang hal-hal yang nyata dari pengalaman nyatamu, dan berbicaralah lebih banyak dari hatimu; inilah yang paling bermanfaat bagi orang lain dan yang paling tepat untuk mereka pahami. Dahulu, engkau semua adalah orang-orang yang paling menentang Tuhan, yang paling enggan untuk tunduk kepada-Nya, tetapi sekarang engkau telah ditaklukkan oleh firman-Nya—jangan pernah melupakan hal itu. Engkau harus merenungkan dan memikirkan tentang perkara-perkara ini lebih lanjut. Setelah orang memahami perkara-perkara ini dengan jelas, mereka akan tahu bagaimana cara bersaksi, jika tidak, mereka akan cenderung melakukan tindakan yang memalukan dan tidak bernalar, yang berarti mereka tidak bersaksi bagi Tuhan, melainkan mempermalukan Tuhan.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Hanya dengan Mengejar Kebenaran Orang Dapat Mencapai Perubahan dalam Wataknya"

Suatu hari, ketika engkau berada di negara lain untuk menyebarkan Injil dan seseorang bertanya kepadamu: "Bagaimana mengenai imanmu kepada Tuhan?" engkau akan bisa berkata: "Tindakan Tuhan begitu menakjubkan!" Mereka akan merasakan bahwa kata-katamu itu membicarakan tentang pengalaman nyata. Inilah kesaksian yang sejati. Engkau akan mengatakan pekerjaan Tuhan penuh hikmat, dan pekerjaan-Nya dalam dirimu benar-benar meyakinkanmu dan menaklukkan hatimu. Engkau akan selalu mengasihi-Nya karena Dia lebih dari layak untuk menerima kasih manusia! Jika engkau bisa mengatakan hal-hal ini, engkau bisa menggerakkan hati orang. Semua inilah yang dimaksud dengan memberi kesaksian. Jika engkau bisa memberi kesaksian yang berkumandang, menggerakkan orang hingga menangis, itu menunjukkan engkau benar-benar orang yang mengasihi Tuhan, karena engkau mampu bersaksi tentang mengasihi Tuhan, dan melalui dirimu, tindakan Tuhan dapat dipersaksikan dalam kesaksianmu. Melalui kesaksianmu, orang lain menjadi rindu untuk mencari pekerjaan Tuhan, untuk mengalami pekerjaan Tuhan, dan di lingkungan apa pun mereka berada, mereka mampu untuk berdiri teguh. Hanya inilah cara yang benar memberi kesaksian dan inilah tepatnya yang dituntut darimu saat ini. Engkau harus melihat bahwa pekerjaan Tuhan sangat berharga dan layak dihargai oleh manusia, bahwa Tuhan sangat berharga dan begitu berlimpah; Dia tidak hanya bisa berfirman, tetapi Dia juga menghakimi manusia, memurnikan hati mereka, memberi mereka kenikmatan, mendapatkan mereka, menaklukkan mereka, dan menyempurnakan mereka. Dari pengalamanmu, engkau akan melihat bahwa Tuhan sungguh layak dikasihi. Jadi, seberapa dalamkah engkau mengasihi Tuhan saat ini? Apakah engkau benar-benar bisa mengatakannya dari hatimu? Ketika engkau mampu mengungkapkan kata-kata ini dari kedalaman hatimu, engkau akan bisa memberi kesaksian. Begitu pengalamanmu telah mencapai tingkat ini, engkau akan mampu menjadi saksi bagi Tuhan, dan engkau akan memenuhi syarat. Jika engkau tidak mencapai tingkat ini dalam pengalamanmu, berarti engkau masih terlalu jauh. Wajar jika orang mengalami kelemahan selama proses pemurnian, tetapi setelah pemurnian engkau seharusnya mampu mengatakan: "Tuhan sangat berhikmat dalam pekerjaan-Nya!" Jika engkau sungguh-sungguh mampu mendapatkan pemahaman praktis dari perkataan ini, maka itu akan menjadi sesuatu yang sangat berharga bagimu, dan pengalamanmu akan menjadi bernilai.

Apa yang seharusnya engkau kejar sekarang? Apakah engkau mampu memberi kesaksian tentang pekerjaan Tuhan, apakah engkau mampu atau tidak menjadi kesaksian dan perwujudan Tuhan, dan apakah engkau layak atau tidak untuk dipakai oleh-Nya—inilah hal-hal yang harus engkau cari. Berapa banyak pekerjaan yang Tuhan lakukan dalam dirimu? Berapa banyak yang telah engkau lihat, berapa banyak yang telah engkau pahami? Berapa banyak yang telah kaualami, dan kaurasakan? Entah Tuhan telah mengujimu, memangkasmu, atau mendisiplinkan dirimu, tindakan-Nya dan pekerjaan-Nya telah terlaksana dalam dirimu. Namun sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan dan seseorang yang mau mengejar untuk disempurnakan oleh-Nya, apakah engkau mampu memberikan kesaksian tentang pekerjaan Tuhan berdasarkan pengalaman praktismu sendiri? Bisakah engkau hidup dalam firman Tuhan melalui pengalaman praktismu? Apakah engkau mampu membekali orang lain melalui pengalaman praktismu sendiri, dan mengorbankan seluruh hidupmu untuk memberikan kesaksian tentang pekerjaan Tuhan? Untuk memberi kesaksian tentang pekerjaan Tuhan, engkau harus mengandalkan pengalamanmu, pengetahuanmu, dan harga yang sudah engkau bayar. Hanya dengan demikianlah engkau dapat memuaskan maksud-Nya. Apakah engkau seseorang yang memberi kesaksian tentang pekerjaan Tuhan? Apakah engkau memiliki aspirasi ini? Jika engkau mampu menjadi kesaksian tentang nama-Nya, dan terlebih lagi, tentang pekerjaan-Nya, dan jika engkau dapat hidup dalam gambaran yang Dia inginkan dari umat-Nya, berarti engkau adalah saksi bagi Tuhan. Bagaimanakah seharusnya engkau bersaksi bagi Tuhan? Engkau melakukannya dengan mencari dan merindukan untuk hidup dalam firman Tuhan, dan dengan memberi kesaksian melalui kata-katamu, engkau memungkinkan orang untuk mengenal pekerjaan-Nya dan melihat tindakan-Nya. Jika engkau sungguh-sungguh mencari semua ini, Tuhan akan menyempurnakanmu. Jika yang engkau cari hanyalah agar disempurnakan oleh Tuhan dan diberkati pada akhirnya, maka cara pandang imanmu kepada Tuhan tidaklah murni. Engkau harus berusaha mengetahui bagaimana agar melihat perbuatan Tuhan dalam kehidupan nyata, bagaimana memuaskan-Nya ketika Dia menyatakan maksud-Nya kepadamu, bagaimana engkau harus memberi kesaksian tentang kebesaran dan hikmat-Nya, dan bagaimana memberi kesaksian tentang cara-Nya mendisiplinkan dan memangkasmu. Semua ini adalah hal-hal yang harus engkau renungkan. Jika hatimu yang mengasihi Tuhan hanyalah supaya engkau bisa mengambil bagian dalam kemuliaan Tuhan setelah Dia menyempurnakanmu, maka itu masih belum cukup dan tidak bisa memenuhi tuntutan Tuhan. Engkau harus mampu memberi kesaksian tentang pekerjaan Tuhan, memuaskan tuntutan-Nya, dan mengalami pekerjaan yang telah Dia lakukan dalam diri manusia dengan cara yang praktis. Entah itu rasa sakit, air mata, atau kesedihan, engkau harus mengalami semua ini dalam penerapanmu. Semua itu dimaksudkan untuk menyempurnakanmu sebagai seseorang yang menjadi kesaksian bagi Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mereka yang Akan Disempurnakan Harus Mengalami Pemurnian"

Kesaksian apa yang akhirnya diberikan manusia kepada Tuhan? Ia bersaksi bahwa Tuhan adalah Tuhan yang benar, bahwa watak-Nya adalah kebenaran, murka, hajaran, dan penghakiman; manusia bersaksi tentang watak benar Tuhan. Tuhan menggunakan penghakiman-Nya untuk menyempurnakan manusia, Dia telah mengasihi manusia, dan menyelamatkan manusia—tetapi seberapa banyak yang terkandung dalam kasih-Nya? Ada penghakiman, kemegahan, murka, dan kutukan. Walaupun Tuhan mengutuk manusia di masa lalu, Dia tidak sepenuhnya melemparkan manusia ke jurang maut, tetapi menggunakan sarana itu untuk memurnikan iman manusia; Dia tidak menghukum mati manusia, tetapi bertindak untuk menjadikan manusia sempurna. Esensi daging adalah apa yang berasal dari Iblis—Tuhan mengatakannya dengan tepat—tetapi fakta yang dilaksanakan oleh Tuhan belum dilengkapi menurut firman-Nya. Dia mengutukmu agar engkau bisa mengasihi-Nya, sehingga engkau bisa mengenal esensi daging; Dia menghajarmu agar engkau terbangun, agar engkau mengenal kekurangan-kekurangan di dalam dirimu, dan mengenal ketidaklayakan manusia. Maka, kutukan Tuhan, penghakiman-Nya, dan kemegahan serta murka-Nya—semua itu ditujukan untuk membuat manusia sempurna. Semua yang dilakukan Tuhan saat ini, dan watak benar yang diperjelas-Nya di dalam engkau semua—ini semua untuk menjadikan manusia sempurna. Demikianlah kasih Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Dengan Mengalami Ujian-Ujian yang Menyakitkan Engkau Semua Bisa Mengenal Keindahan Tuhan"

Saat ini, engkau dapat berusaha untuk disempurnakan atau berusaha mengalami perubahan dalam manusia lahiriahmu dan peningkatan dalam kualitasmu, tetapi yang terpenting adalah engkau dapat memahami bahwa segala sesuatu yang Tuhan lakukan saat ini memiliki arti dan bermanfaat: ini memungkinkan engkau yang lahir di negeri kecemaran untuk melepaskan diri dari kecemaran dan menyingkir-kannya, itu memungkinkanmu untuk mengatasi pengaruh Iblis, dan meninggalkan pengaruh gelap Iblis. Dengan berfokus pada hal-hal ini, engkau dilindungi di negeri kecemaran ini. Pada akhirnya, kesaksian apa yang akan diminta untuk kauberikan? Engkau dilahirkan di negeri kecemaran tetapi bisa menjadi kudus, tidak pernah lagi dicemari oleh kenajisan, engkau hidup di bawah kuasa Iblis tetapi melepaskan dirimu dari pengaruh Iblis, dan tidak dirasuki atau diganggu oleh Iblis, dan engkau hidup di tangan Yang Mahakuasa. Ini adalah kesaksian, dan bukti kemenangan dalam peperangan melawan Iblis. Engkau mampu memberontak terhadap Iblis, engkau tidak lagi menyingkapkan watak Iblis dalam apa yang kauhidupi, tetapi hidup dalam apa yang Tuhan tuntut untuk dicapai manusia ketika Dia menciptakan manusia: kemanusiaan yang normal, akal yang normal, wawasan yang normal, tekad yang normal untuk mengasihi Tuhan, dan kesetiaan kepada Tuhan. Inilah kesaksian yang diberikan oleh makhluk ciptaan. Engkau berkata: "Kami lahir di negeri kecemaran, tetapi karena perlindungan Tuhan, karena kepemimpinan-Nya, dan karena Dia telah menaklukkan kami, kami telah melepaskan diri dari pengaruh Iblis. Bahwa kami bisa tunduk hari ini juga merupakan dampak dari ditaklukkan Tuhan, dan itu bukan karena kami baik, atau karena kami secara alami mengasihi Tuhan. Itu karena Tuhan memilih kami, dan telah menentukan kami dari semula, sehingga kami telah ditaklukkan saat ini, dapat menjadi kesaksian bagi-Nya, dan dapat melayani Dia; demikian juga, karena Dia memilih kami dan melindungi kami, maka kami telah diselamatkan dan dibebaskan dari kuasa Iblis, dan dapat meninggalkan kecemaran dan disucikan di negeri si naga merah yang sangat besar."

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (2)"

Bagi orang-orang yang akan disempurnakan, langkah pekerjaan untuk mengalami penaklukan ini sangat diperlukan; sebab hanya dengan ditaklukkan, manusia dapat mengalami proses disempurnakan. Tidak ada nilai yang besar hanya dengan memenuhi peran untuk ditaklukkan, yang tidak akan membuat engkau layak dipakai oleh Tuhan. Engkau tidak akan memiliki sarana untuk memainkan peran dalam memberitakan Injil, sebab engkau tidak mengejar kehidupan dan tidak mengupayakan perubahan dan pembaruan dalam dirimu sendiri, sehingga engkau tidak memiliki pengalaman hidup yang nyata. Selama proses selangkah demi selangkah ini, engkau pernah bertindak sebagai pelaku pelayanan dan sebagai kontras, tetapi jika pada akhirnya engkau tidak berupaya menjadi seperti Petrus, dan upayamu tidak sesuai dengan jalan yang ditempuh Petrus untuk disempurnakan, tentu saja engkau tidak akan mengalami perubahan watak. Jika engkau adalah seseorang yang mengupayakan supaya dapat disempurnakan, engkau pasti akan menjadi kesaksian, dan engkau akan berkata: "Dalam pekerjaan Tuhan langkah demi langkah ini, aku telah menerima proses hajaran dan penghakiman Tuhan, dan sekalipun aku telah menanggung penderitaan besar, aku telah mengetahui cara Tuhan menyempurnakan manusia, aku mulai mendapatkan pekerjaan yang Tuhan lakukan, aku telah memiliki pengetahuan tentang kebenaran Tuhan, dan hajaran-Nya telah menyelamatkan aku. Watak-Nya yang benar telah menemukanku, serta mendatangkan berkat dan kasih karunia bagiku; penghakiman serta hajaran-Nya telah melindungi dan menyucikan aku. Seandainya aku tidak dihajar dan dihakimi oleh Tuhan, dan jika firman-Nya yang keras tidak mendapatiku, pastilah aku tidak dapat mengenal Tuhan, dan tentu tidak dapat diselamatkan. Saat ini aku paham: sebagai makhluk ciptaan, manusia bukan saja menikmati segala sesuatu yang dijadikan oleh Sang Pencipta, tetapi yang lebih penting, segenap makhluk ciptaan harus menikmati watak Tuhan yang benar dan penghakiman-Nya yang adil, sebab watak Tuhan layak dinikmati oleh manusia. Sebagai makhluk ciptaan yang telah dirusak oleh Iblis, seseorang harus menikmati watak Tuhan yang benar. Dalam watak-Nya yang benar, ada hajaran dan penghakiman, dan terlebih lagi, ada kasih yang besar. Sekalipun aku tidak mampu sepenuhnya mendapatkan kasih Tuhan hari ini, aku bernasib baik untuk menyaksikannya, dan demikianlah aku telah diberkati." Inilah jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang mengenyam proses disempurnakan dan inilah pengetahuan yang mereka sampaikan. Orang-orang semacam itu sama dengan Petrus; mereka memiliki pengalaman yang sama dengan Petrus. Orang-orang semacam itu juga merupakan orang-orang yang telah memperoleh kehidupan, yang memiliki kebenaran. Jika mereka mengalami sampai akhir, selama penghakiman Tuhan mereka pasti akan sepenuhnya menjauhkan dirinya dari pengaruh Iblis, dan didapatkan oleh Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pengalaman Petrus: Pengetahuannya tentang Hajaran dan Penghakiman"

Saat ini, yang terpenting adalah engkau semua harus tahu esensi manusia, dan harus tahu apa yang harus kaumasuki; engkau harus membicarakan tentang jalan masuk kehidupan, dan perubahan watak, bagaimana agar benar-benar ditaklukkan, dan bagaimana sepenuhnya tunduk kepada Tuhan, bagaimana menjadi kesaksian terakhir bagi Tuhan, dan bagaimana mencapai ketundukan sampai mati. Engkau harus berfokus pada hal-hal ini, dan hal-hal yang tidak realistis atau tidak penting harus terlebih dahulu dikesampingkan dan diabaikan. Di masa kini, engkau harus menyadari bagaimana agar ditaklukkan, dan bagaimana manusia berperilaku setelah mereka ditaklukkan. Engkau mungkin berkata bahwa engkau telah ditaklukkan, tetapi bisakah engkau tunduk sampai mati? Engkau harus mampu mengikut Dia sampai akhir terlepas dari apakah ada prospek atau tidak, dan engkau tidak boleh kehilangan iman kepada Tuhan dalam lingkungan apa pun. Pada akhirnya, engkau harus mencapai dua aspek kesaksian: kesaksian Ayub—ketundukan sampai mati; dan kesaksian Petrus—kasih yang tertinggi kepada Tuhan. Di satu sisi, engkau harus seperti Ayub: Dia kehilangan semua harta benda, dan sekujur tubuhnya ditimpa penyakit, kendati demikian, dia tidak meninggalkan nama Yahweh. Ini adalah kesaksian Ayub. Petrus mampu mengasihi Tuhan sampai mati; ketika dia menghadapi kematiannya, dia tetap mengasihi Tuhan, ketika dia disalib, dia tetap mengasihi Tuhan. Dia tidak memikirkan prospeknya sendiri atau mengejar harapan yang indah atau pikiran yang muluk-muluk, dan dia hanya berusaha untuk mengasihi Tuhan dan tunduk pada semua pengaturan Tuhan. Itulah standar yang harus kaucapai sebelum engkau dapat dianggap telah menjadi kesaksian, sebelum engkau menjadi orang yang telah disempurnakan setelah ditaklukkan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (2)"

Jika orang percaya kepada Tuhan, dan mengalami firman Tuhan dengan hati yang takut akan Tuhan, di dalam diri orang-orang seperti itu dapat terlihat keselamatan dari Tuhan dan kasih Tuhan. Orang-orang ini mampu bersaksi bagi Tuhan; mereka hidup dalam kebenaran, dan apa yang mereka saksikan pun adalah kebenaran, siapa Tuhan itu, dan watak Tuhan. Mereka hidup di tengah kasih Tuhan dan mereka telah menyaksikan kasih Tuhan. Jika orang ingin mengasihi Tuhan, mereka harus merasakan keindahan Tuhan dan menyaksikan keindahan Tuhan; hanya setelah itulah, di dalam diri mereka dapat dibangkitkan hati yang mengasihi Tuhan, dan hati yang dengan setia mengorbankan diri mereka sendiri kepada Tuhan. Tuhan tidak membuat manusia mengasihi Dia melalui perkataan, atau melalui imajinasi mereka, dan Dia tidak memaksa orang untuk mengasihi diri-Nya. Sebaliknya, Dia membiarkan manusia mengasihi diri-Nya atas kemauan mereka sendiri, dan Dia membiarkan mereka menyaksikan keindahan-Nya dalam pekerjaan dan perkataan-Nya, dimana setelah itu, kasih kepada Tuhan terlahir di dalam diri mereka. Hanya dengan cara demikianlah, orang dapat benar-benar menjadi kesaksian bagi Tuhan. Manusia tidak mengasihi Tuhan karena mereka telah didesak oleh orang lain untuk tidak mengasihi-Nya, dan itu juga bukan dorongan emosional sesaat. Manusia mengasihi Tuhan karena mereka telah menyaksikan keindahan-Nya, karena mereka telah melihat bahwa ada begitu banyak hal tentang Dia yang layak menerima kasih manusia, karena mereka telah menyaksikan keselamatan, hikmat, dan segala perbuatan ajaib Tuhan—dan sebagai akibatnya, mereka benar-benar memuji Tuhan, dan sungguh-sungguh merindukan-Nya, dan di dalam diri mereka pun bangkitlah gairah sehingga mereka tidak mampu bertahan tanpa memperoleh Tuhan. Alasan mengapa mereka yang sungguh-sungguh bersaksi bagi Tuhan mampu memberikan kesaksian yang berkumandang tentang Dia adalah karena kesaksian mereka di bangun di atas fondasi pengetahuan yang benar dan kerinduan sesungguhnya akan Tuhan. Kesaksian seperti itu tidak disampaikan menurut dorongan emosional sesaat, tetapi berdasarkan pada pengetahuan mereka tentang Tuhan dan watak-Nya. Karena mereka telah mengenal Tuhan, mereka merasa bahwa mereka tentu saja harus bersaksi bagi Tuhan dan membuat semua orang yang merindukan Tuhan mengenal Tuhan, dan menyadari akan keindahan Tuhan serta kenyataan diri-Nya. Sebagaimana kasih orang kepada Tuhan, kesaksian mereka pun bersifat spontan; kesaksian mereka nyata, dan memiliki makna serta nilai yang nyata. Kesaksian mereka tidak pasif atau hampa ataupun tanpa arti. Alasan mengapa hanya orang yang benar-benar mengasihi Tuhan yang paling memiliki nilai dan makna dalam hidup mereka, alasan mengapa mereka hanya sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, adalah karena orang-orang ini mampu hidup dalam terang Tuhan dan mampu hidup bagi pekerjaan dan pengelolaan Tuhan. Itu karena mereka tidak hidup dalam kegelapan, melainkan hidup dalam terang; mereka tidak menjalani kehidupan yang tanpa makna, melainkan kehidupan yang telah diberkati oleh Tuhan. Hanya mereka yang mengasihi Tuhan yang mampu bersaksi bagi Tuhan, hanya merekalah saksi-saksi Tuhan, hanya merekalah yang diberkati oleh Tuhan, dan hanya merekalah yang dapat menerima janji-janji Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mereka yang Mengasihi Tuhan akan Selamanya Hidup di Dalam Terang-Nya"

Kesaksian Pengalaman Terkait

Bagaimana Aku Belajar Cara Terbaik untuk Bersaksi tentang Tuhan

Bahaya yang Ditimbulkan dari Pamer

Lagu Pujian Terkait

Hanya dengan Hidup dalam Kenyataan Engkau Dapat Menjadi Saksi

Bagaimana Menjadi Saksi Tuhan di dalam Imanmu

Sebelumnya: 39 Bagaimana mengejar takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan

Selanjutnya: 41. Bagaimana melayani dan bersaksi bagi Tuhan sesuai dengan maksud-Nya

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini