Firman tentang Mengenal Inkarnasi Tuhan
Kutipan 28
Mengenal Tuhan harus dilakukan dengan membaca firman Tuhan, menerapkan dan mengalami firman Tuhan, serta mengalami banyak ujian, pemurnian, dan pemangkasan; hanya dengan cara demikian, ada kemungkinan bagimu untuk memiliki pengetahuan yang benar tentang pekerjaan Tuhan dan watak Tuhan. Ada orang-orang yang berkata: "Aku belum pernah melihat Tuhan yang berinkarnasi, jadi bagaimana aku bisa mengenal Tuhan?" Sebenarnya, firman Tuhan adalah pengungkapan dari watak-Nya. Dari firman Tuhan, engkau dapat melihat kasih dan keselamatan-Nya bagi manusia, juga cara-Nya menyelamatkan mereka .... Ini karena firman-Nya diungkapkan oleh Tuhan itu sendiri, bukan ditulis oleh manusia. Firman-Nya telah diungkapkan secara pribadi oleh Tuhan; Tuhan itu sendiri sedang mengungkapkan perkataan-Nya sendiri dan suara hati-Nya, yang juga dapat disebut perkataan dari hati-Nya. Mengapa firman-Nya disebut perkataan dari hati-Nya? Karena perkataan itu dikeluarkan dari lubuk hati, dan mengungkapkan watak-Nya, maksud-Nya, gagasan dan pemikiran-Nya, kasih-Nya bagi umat manusia, penyelamatan-Nya atas umat manusia, dan apa yang diharapkan-Nya dari umat manusia .... Perkataan Tuhan terdiri dari perkataan yang keras, dan perkataan yang lembut dan penuh pengertian, juga beberapa perkataan yang menyingkapkan yang tidak memedulikan perasaan orang. Jika engkau hanya melihat pada perkataan yang menyingkapkan tersebut, engkau mungkin akan merasa bahwa Tuhan itu cukup keras. Jika engkau hanya melihat pada perkataan yang lembut, engkau mungkin akan merasa bahwa Tuhan itu tidak terlalu berotoritas. Oleh karena itu, engkau tidak boleh memaknai firman Tuhan di luar konteksnya; melainkan harus melihatnya dari setiap sudut. Terkadang Tuhan berbicara dari sudut pandang yang penuh belas kasih, dan kemudian orang melihat kasih-Nya bagi umat manusia; terkadang Dia berbicara dari sudut pandang yang sangat keras, dan kemudian orang melihat bahwa watak-Nya tidak dapat disinggung, bahwa manusia itu begitu menjijikkan, dan tidak layak memandang wajah Tuhan atau datang ke hadapan-Nya, dan semata-mata karena kasih karunia-Nya mereka sekarang diizinkan untuk datang ke hadapan-Nya. Hikmat Tuhan dapat terlihat dari cara-Nya bekerja dan dalam makna penting pekerjaan-Nya. Manusia tetap dapat melihat hal-hal ini di dalam firman Tuhan, bahkan tanpa bersentuhan secara langsung dengan Dia. Ketika seseorang yang sungguh-sungguh mengenal Tuhan bersentuhan dengan Kristus, perjumpaan mereka dengan Kristus itu dapat sesuai dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki tentang Tuhan; tetapi, ketika orang yang hanya memiliki pemahaman teoretis berjumpa dengan Kristus, mereka tidak bisa melihat korelasinya. Kebenaran tentang inkarnasi Tuhan merupakan misteri yang paling mendalam; ini sulit untuk manusia pahami. Kumpulkan semua aspek firman Tuhan tentang misteri inkarnasi, lihatlah firman Tuhan dari semua sudut, lalu berdoalah bersama-sama, renungkan, dan bersekutulah lebih lanjut tentang aspek kebenaran ini. Dengan melakukannya, engkau akan memperoleh pencerahan dari Roh Kudus dan akan mulai memahami. Karena manusia tidak punya kesempatan untuk bersentuhan secara langsung dengan Tuhan, mereka harus mengandalkan pengalaman semacam ini untuk merasakan jalan masuk mereka dan masuk sedikit demi sedikit jika mereka akhirnya ingin mendapatkan pengenalan yang benar tentang Tuhan.
Mengenal Kristus dan mengenal Tuhan yang nyata adalah aspek kebenaran yang paling mendalam. Semua orang yang mementingkan mencari aspek kebenaran ini akan merasakan ketenangan yang makin meningkat dalam hati mereka dan akan memiliki jalan untuk ditempuh. Aspek kebenaran ini dapat dibandingkan dengan jantung manusia—ketika jantungnya sehat, orang merasa bertenaga, tetapi ketika jantungnya terserang penyakit, orang merasa letih dan lesu. Demikian juga, makin menyeluruh orang memahami kebenaran tentang inkarnasi Tuhan, makin mereka bersemangat dan giat dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan. Ada orang-orang yang baru percaya kepada Tuhan membaca firman-Nya, dan merasa bahwa itu adalah suara Tuhan, tetapi mereka masih ragu: "Apakah fakta bahwa Dia mengucapkan firman ini benar-benar membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan yang berinkarnasi? Apakah kemampuan-Nya untuk mengungkapkan kebenaran ini benar-benar membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan itu sendiri?" Keraguan tentang Tuhan yang berinkarnasi seperti ini sering muncul dalam diri orang-orang yang tidak memahami kebenaran. Faktanya, Tuhan yang berinkarnasi memiliki esensi ilahi, dan sebanyak apa pun firman yang diungkapkan-Nya, Dia adalah Tuhan itu sendiri. Sebanyak atau sesedikit apa pun firman yang diucapkan-Nya, esensi ilahi-Nya tidak berubah. Ketika Tuhan Yesus datang, Dia tidak mengucapkan banyak firman, Dia hanya melakukan pekerjaan penebusan—bukankah Dia juga adalah Tuhan itu sendiri? Ketika dikatakan bahwa Dia adalah Tuhan, bagaimana sebenarnya hal itu ditentukan? Apakah Dia adalah Tuhan ditentukan hanya berdasarkan firman dan kebenaran ini? Ini adalah pertanyaan yang terpenting. Bahkan ada orang-orang yang secara keliru menganggap bahwa firman ini diberikan atas tuntunan Roh Kudus, dan setelah Roh Kudus selesai memberikan tuntunan-Nya, Dia pergi dan tidak lagi bekerja. Mereka yakin bahwa karena daging ini adalah daging biasa, daging yang normal, maka Dia tidak dapat disebut Tuhan—Dia hanya dapat disebut "Anak Manusia", tetapi bukan Tuhan. Ada orang-orang yang memiliki kesalahpahaman seperti ini. Apa sumber penyebab munculnya kesalahpahaman seperti ini dalam diri mereka? Itu karena orang belum sepenuhnya memahami hal tentang inkarnasi—mereka belum menganalisisnya secara mendalam, dan pemahaman mereka tentang hal ini sangat dangkal, mereka hanya tahu permukaannya. Ada juga orang-orang yang yakin bahwa karena Tuhan mengungkapkan banyak kebenaran, maka Dia pasti adalah Tuhan. Jika Tuhan tidak mengucapkan firman sebanyak itu, jika Dia mengucapkan hanya sedikit firman, apakah Dia tetap Tuhan? Sebenarnya, sekalipun Dia hanya mengucapkan sedikit firman, firman itu tetaplah ungkapan dari Sang Ilahi, dan Dia adalah Tuhan. Sebanyak apa pun firman yang diucapkan-Nya, Dia tetap adalah Tuhan. Sekalipun Dia sama sekali tidak berfirman, Dia tetap adalah Tuhan—ini adalah fakta dan tak seorang pun dapat menyangkalnya. Sekarang ini, kebanyakan orang yang mengikut Tuhan telah ditaklukkan dan mampu mengikut Dia dengan sepenuh hati dan melaksanakan tugas mereka dengan setia. Tuhan telah mendapatkan sekelompok orang di Tiongkok; orang-orang yang memahami tentang inkarnasi Tuhan, dan mereka telah mengerti bahwa daging inkarnasi itu adalah Tuhan yang nyata. Namun, jika tahap pekerjaan ini belum selesai, dapatkah orang mengenali bahwa daging inkarnasi itu adalah Tuhan itu sendiri? Sebelumnya, ketika orang memperhatikan bahwa Tuhan selalu bekerja dengan cara mengucapkan dan mengungkapkan firman, mereka selalu bertanya-tanya, "Apakah Dia itu Tuhan atau bukan? Seperti inikah Tuhan yang berinkarnasi itu? Dapatkah semua yang Tuhan firmankan benar-benar digenapi?" Mereka selalu bersikap curiga terhadap pekerjaan Tuhan pada tahap ini. Jika engkau mampu meragukan daging yang dikenakan oleh Tuhan yang berinkarnasi, ini membuktikan bahwa engkau tidak percaya pada daging inkarnasi, atau tidak percaya bahwa Dia adalah Tuhan, bahwa Dia memiliki esensi Tuhan, bahwa firman yang Dia ucapkan adalah ungkapan dari Tuhan, dan terlebih dari itu, engkau tidak percaya bahwa firman-Nya adalah penyingkapan watak Tuhan dan ungkapan esensi Tuhan. Ada orang yang berpikir dalam hatinya: "Pada mulanya, Roh Kuduslah yang secara langsung mengucapkan firman dan sekarang Tuhan yang berinkarnasilah yang berbicara dan berfirman. Dalam bentuk apa Tuhan akan bekerja di masa depan?" Sampai sekarang, orang-orang ini masih mencari, mereka masih mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Banyak orang yang menyelidiki jalan yang benar mengakui bahwa perkataan-perkataan ini adalah kebenaran, bahwa perkataan-perkataan ini adalah firman Tuhan, tetapi tetap ingin memeriksa dan mengerti inti permasalahannya sebelum menerimanya. Semua orang ini meneliti Tuhan—mereka adalah para oportunis. Ada orang-orang yang hanya ingin melihat seberapa banyak lagi kebenaran yang akan Tuhan nyatakan dan apakah Dia akan berfirman dalam bahasa surga tingkat ketiga. Seandainya mereka memiliki mesin X-ray, mereka akan menggunakannya kepada Tuhan: "Biar kulihat apakah Dia masih memiliki kebenaran di dalam hati-Nya, apakah Roh Tuhan bekerja di dalam diri-Nya, dan apakah Roh Tuhan menolong Dia dan mengarahkan apa yang difirmankan-Nya. Jika Dia tidak memiliki kebenaran dan Dia hanya manusia biasa, aku tidak akan percaya kepada-Nya." Ada orang-orang yang menyimpan kecurigaan seperti itu dan mereka selalu memikirkan hal ini. Mengapa orang-orang sampai berada dalam keadaan seperti ini? Itu karena mereka tidak memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang inkarnasi Tuhan—mereka tidak memiliki pemahaman menyeluruh tentang aspek kebenaran ini dan tidak benar-benar memahaminya. Sekarang ini, orang-orang hanya mengakui bahwa orang ini memiliki Roh Tuhan di dalam diri-Nya, tetapi mengenai fakta bahwa Dia memiliki esensi Tuhan, watak Tuhan, apa yang dimiliki-Nya dan siapa Tuhan itu, dan keseluruhan Tuhan di dalam diri-Nya, bahwa Dia adalah Tuhan, sebagian orang benar-benar tidak mampu memahaminya, dan gagal menghubungkan beberapa hal. Hal yang manusia lihat dan percayai tentang Tuhan bukanlah esensi Tuhan—yang berarti, manusia hanya melihat firman yang Tuhan ungkapkan dan pekerjaan nyata yang Dia lakukan. Mereka hanya percaya bahwa Tuhan melakukan sebagian pekerjaan, dan bahwa hanya inilah pekerjaan yang mampu dilakukan oleh Tuhan yang berinkarnasi. Tak seorang pun percaya bahwa sekalipun Tuhan yang berinkarnasi hanya melakukan pekerjaan ini sekarang, Dia benar-benar memiliki seluruh esensi keilahian. Tak seorang pun memercayai hal ini.
Ada orang-orang yang berkata: "Mengenal Tuhan yang berinkarnasi itu sangat sulit. Jika Roh Tuhan yang bekerja secara langsung, dan kita dapat melihat kuasa dan otoritas Tuhan secara langsung, akan mudah bagi kita untuk mengenal Tuhan." Apakah pernyataan ini dapat dibenarkan? Jawablah satu pertanyaan-Ku ini: "Lebih mudah mengenal Tuhan yang berinkarnasi atau lebih mudah mengenal Roh Tuhan? Jika Tuhan yang berinkarnasi dan Yahweh melakukan jumlah pekerjaan yang sama, siapa yang akan lebih mudah dikenal?" Dapat dikatakan bahwa tak satu pun dari Mereka mudah dikenal. Ketika pertama kali Tuhan yang berinkarnasi mulai bekerja dan berfirman, bukankah orang gagal memahami Dia? Bukankah mereka semua gagal memahami Dia? Tak seorang pun tahu mengapa Tuhan melakukan pekerjaan-Nya. Jika orang memiliki pemahaman rohani, mudah bagi mereka untuk mengenal Tuhan, tetapi jika mereka tidak memiliki pemahaman rohani, dan tidak dapat memahami firman-Nya, mereka akan mendapati bahwa mengenal Dia adalah hal yang sulit. Ini adalah fakta. Namun, melalui makan dan minum firman Tuhan dan mengalami penghakiman, hajaran, serta dipangkas, orang-orang yang mencintai kebenaran pada akhirnya akan memahami kebenaran, mengalami perubahan watak, dan memperoleh pemahaman nyata tentang Tuhan yang berinkarnasi. Ini membuktikan bahwa relatif lebih mudah mengenal Tuhan yang berinkarnasi, yang secara langsung mengungkapkan kebenaran, tetapi orang juga harus mengalami pengalaman-pengalaman tertentu. Saat Roh bekerja, Dia tidak mungkin mengungkapkan begitu banyak kebenaran, Dia hanya dapat menggerakkan atau mencerahkan manusia, artinya kebenaran yang dapat manusia pahami terbatas. Sekalipun orang mengalami pekerjaan Roh selama bertahun-tahun, mereka tetap tidak akan menerima manfaat nyata sebesar manfaat yang mereka terima dari mengalami pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi. Ini karena pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi kasat mata dan nyata bagi semua orang, dan Dia dapat mengungkapkan diri-Nya kapan pun dan di mana pun. Firman-Nya benar-benar berlimpah dan jelas, dan semua orang dapat memahaminya. Ini keuntungan yang sangat jelas dan ini adalah sesuatu yang dapat orang alami sendiri. Ketika Roh bekerja, Dia pergi setelah mengucapkan sedikit firman—satu-satunya yang orang lakukan adalah menaati dan melakukannya, tetapi apakah orang benar-benar mengerti apa yang terjadi? Dapatkah orang mengenal watak Yahweh dari firman tersebut? Ada orang-orang yang berkata: "Roh mudah dikenali, Roh datang untuk bekerja membawa gambar diri Tuhan yang sebenarnya. Bagaimana mungkin Dia tidak mudah dikenali?" Engkau memang mengetahui gambar luar diri-Nya, tetapi dapatkah engkau mengetahui esensi Tuhan? Sekarang ini, Tuhan yang berinkarnasi adalah orang biasa dan normal, dan orang-orang merasa mudah berhubungan dengan-Nya. Namun, ketika esensi diri-Nya dan watak-Nya diungkapkan, apakah orang mengetahui hal-hal tersebut dengan mudah? Apakah orang dengan mudah menerima firman yang diucapkan-Nya yang tidak sesuai dengan gagasan mereka? Ada orang-orang yang berkata: "Mengenal Tuhan yang berinkarnasi itu sulit. Jika kelak Tuhan mengubah gambar diri-Nya, tentu akan mudah untuk mengenal Tuhan." Orang-orang yang mengatakan hal ini sepenuhnya menyalahkan Tuhan yang berinkarnasi. Benarkah demikian? Sekalipun Roh Tuhan datang, engkau tetap saja akan gagal memahami Dia. Ketika Roh bekerja, Dia pergi setelah Dia selesai berbicara kepada manusia, dan tidak banyak memberi penjelasan kepada mereka, dan tidak bergaul serta hidup dengan mereka secara normal, sehingga orang tidak memiliki kesempatan untuk melakukan kontak langsung dengan Tuhan ataupun mengenal-Nya. Manfaat pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi bagi manusia sangatlah besar. Kebenaran yang dinyatakan oleh pekerjaan-Nya lebih nyata. Pekerjaan-Nya tersebut menolong orang untuk memahami Tuhan yang nyata itu sendiri. Namun, mengenal esensi inkarnasi dan mengenal esensi Roh sama-sama sulit. Keduanya sama sulitnya untuk dipahami.
Apa arti mengenal Tuhan? Itu berarti mampu mengetahui sukacita, kemarahan, kesedihan, dan kebahagiaan-Nya, dan dengan demikian mengenal watak-Nya—inilah artinya benar-benar mengenal Tuhan. Engkau berkata bahwa engkau telah melihat Dia, tetapi engkau tidak memahami sukacita, kemarahan, kesedihan, dan kebahagiaan-Nya dan engkau tidak memahami watak-Nya. Engkau juga tidak memahami kebenaran-Nya ataupun belas kasihan-Nya, dan engkau tidak tahu apa yang disukai atau dibenci-Nya. Ini bukanlah mengenal Tuhan. Ada orang-orang yang mampu mengikuti Tuhan, tetapi belum tentu sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan. Sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan artinya tunduk kepada Tuhan. Orang yang tidak sungguh-sungguh tunduk kepada Tuhan artinya tidak sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan—di sinilah letak perbedaannya. Ketika engkau telah mengikut Tuhan selama beberapa tahun, dan memiliki pengenalan dan pemahaman akan Tuhan, ketika engkau memiliki pengertian dan pemahaman tentang maksud Tuhan, ketika engkau menyadari perhatian Tuhan yang bijaksana dalam menyelamatkan manusia, itulah saat engkau sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, sungguh-sungguh tunduk kepada Tuhan, sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, dan sungguh-sungguh menyembah Tuhan. Jika engkau percaya kepada Tuhan tetapi tidak mengejar pengenalan akan Tuhan, dan tidak memiliki pemahaman tentang maksud Tuhan, watak Tuhan, dan pekerjaan Tuhan, itu berarti engkau hanyalah seorang pengikut yang sibuk melayani Tuhan dan mengikuti apa pun yang mayoritas orang lakukan. Itu tidak dapat disebut ketundukan yang sejati, apalagi penyembahan yang sejati. Bagaimana penyembahan yang sejati terjadi? Tanpa terkecuali, semua orang yang melihat Tuhan dan benar-benar mengenal Tuhan menyembah dan takut akan Dia; mereka semua terdorong untuk bersujud dan menyembah Dia. Sekarang ini, sementara Tuhan yang berinkarnasi sedang bekerja, semakin besar pemahaman yang manusia miliki tentang watak-Nya dan tentang apa yang dimiliki-Nya dan siapa Dia, semakin mereka akan menghargai hal-hal ini dan semakin mereka akan takut akan Dia. Biasanya, semakin kurang pengenalan akan Tuhan yang manusia miliki, semakin ceroboh mereka, sehingga mereka memperlakukan Tuhan sebagai manusia. Jika manusia benar-benar mengenal dan melihat Tuhan, mereka akan gemetar ketakutan dan bersujud merebahkan dirinya. "Dia yang datang sesudah aku lebih berkuasa daripada aku, aku pun tidak layak membukakan kasut-Nya" (Matius 3:11)—mengapa Yohanes mengatakan ini? Meskipun jauh di lubuk hatinya dia tidak memiliki pengenalan akan Tuhan yang sangat mendalam, dia tahu bahwa Tuhan itu menakjubkan. Berapa banyak orang sekarang ini yang dapat takut akan Tuhan? Jika mereka tidak mengenal watak-Nya, lalu bagaimana mungkin mereka takut akan Tuhan? Jika manusia tidak mengetahui esensi Kristus ataupun memahami watak Tuhan, mereka akan semakin tidak dapat sungguh-sungguh menyembah Tuhan yang nyata. Jika mereka hanya melihat penampilan lahiriah Kristus yang biasa dan normal, tetapi tidak mengetahui esensi-Nya, maka mudah bagi mereka untuk memperlakukan Kristus hanya sebagai manusia biasa. Mereka mungkin bersikap tidak hormat kepada-Nya dan dapat menipu-Nya, menentang-Nya, memberontak terhadap-Nya, dan menghakimi-Nya. Mereka dapat bersikap merasa diri benar dan tidak memperlakukan firman-Nya secara serius; mereka bahkan dapat memunculkan gagasan, kutukan, dan hujatan terhadap Tuhan. Untuk menyelesaikan masalah-masalah ini, manusia harus mengetahui esensi dan keilahian Kristus. Inilah aspek utama dari mengenal Tuhan; inilah hal yang harus dimasuki dan dicapai oleh semua orang yang percaya kepada Tuhan yang nyata.
Kutipan 29
Ada orang-orang yang bertanya, "Tuhan melihat lubuk hati manusia, daging dan Roh Tuhan adalah satu. Tuhan mengetahui semua yang manusia katakan dan lakukan. Jadi, apakah Tuhan tahu bahwa aku sekarang percaya kepada-Nya?" Hal ini berkaitan dengan satu pertanyaan, yaitu bagaimana memahami Tuhan yang berinkarnasi serta hubungan antara Roh dan daging-Nya. Ada orang-orang yang menganggap Tuhan mungkin tidak mengetahuinya karena Dia itu nyata, tetapi ada juga yang beranggapan bahwa Tuhan mengetahuinya karena daging dan Roh Tuhan adalah satu. Memahami Tuhan pada dasarnya adalah memahami esensi-Nya dan sifat-sifat Roh-Nya, manusia tidak boleh mencoba menentukan apakah daging Tuhan mengetahui suatu hal atau apakah Roh-Nya mengetahui sesuatu; Tuhan itu bijaksana dan menakjubkan, tidak terselami oleh manusia. Daging dan Roh, kemanusiaan dan keilahian—ini adalah hal-hal yang belum engkau semua pahami dengan jelas. Ketika Tuhan menjadi daging dan Roh berdiam di dalam daging, esensi diri-Nya adalah ilahi, sepenuhnya berbeda dari esensi diri manusia dan jenis roh yang berdiam dalam tubuh manusia; keduanya adalah hal yang sepenuhnya berbeda. Esensi manusia dan rohnya melekat pada orang tersebut. Roh Tuhan melekat pada daging-Nya, tetapi Dia tetaplah mahakuasa. Pada saat Dia melakukan pekerjaan-Nya dari dalam daging, Roh-Nya juga bekerja di mana-mana. Engkau tidak boleh bertanya, "Seperti apa tepatnya Tuhan itu mahakuasa? Perlihatkanlah kepadaku dan biarlah aku melihatnya dengan jelas." Tidaklah mungkin untuk melihatnya dengan jelas. Sudahlah cukup bagimu untuk melihat bagaimana Roh Kudus bekerja di antara gereja-gereja ketika daging melakukan pekerjaan-Nya. Roh Tuhan memiliki ciri mahakuasa; Dia mengendalikan seluruh alam semesta dan menyelamatkan orang-orang yang Dia pilih, dan Dia juga bekerja di antara gereja-gereja untuk mencerahkan manusia, sementara daging-Nya juga melakukan pekerjaan pada saat yang sama. Engkau tidak dapat mengatakan bahwa daging tidak memiliki Roh saat Roh bekerja di antara gereja-gereja. Jika engkau berkata seperti itu, bukankah engkau menyangkal inkarnasi Tuhan? Namun, ada beberapa hal yang tidak diketahui oleh daging. Ketidaktahuan ini adalah aspek normal dan nyata dari Kristus. Roh Tuhan yang terwujud secara nyata di dalam daging membuktikan bahwa Tuhan itu sendiri adalah esensi dari daging itu. Roh-Nya sudah mengetahui apa pun yang tidak diketahui oleh daging-Nya, jadi dapat dikatakan bahwa Tuhan sudah mengetahui hal itu. Jika engkau menyangkal aspek dari Roh karena aspek nyata dari daging, berarti engkau menyangkal bahwa daging ini adalah Tuhan itu sendiri, dan engkau telah melakukan kesalahan yang sama seperti yang orang Farisi lakukan. Ada orang-orang yang berkata, "Daging dan Roh Tuhan adalah satu, jadi Tuhan mungkin tahu berapa banyak orang yang telah kita menangkan bagi-Nya di sini dalam sekali kita menginjili. Karena Roh mengetahuinya, maka daging juga mengetahuinya, karena Mereka adalah satu!" Mengatakan seperti ini berarti engkau menyangkal esensi daging. Daging memiliki aspek nyata dan normal diri-Nya: ada beberapa hal yang dapat diketahui oleh daging dan ada beberapa hal yang daging tidak perlu mengetahuinya. Ini adalah aspek normal dan nyata diri-Nya. Ada orang-orang yang berkata, "Apa yang diketahui oleh Roh, pasti juga diketahui oleh daging." Ini adalah hal yang supernatural, dan mengatakan hal ini berarti menyangkal esensi daging. Tuhan yang berinkarnasi adalah normal dan nyata. Dalam beberapa hal, Dia tidaklah seperti yang manusia bayangkan—mampu mengetahui hal-hal tersebut secara misterius tanpa melihat atau menyentuhnya, tidak dibatasi oleh ruang maupun geografi. Itu bukanlah daging melainkan tubuh rohani. Setelah Yesus bangkit dari kematian, Dia menampakkan diri, menghilang, dan memasuki ruangan dengan melewati tembok-temboknya, tetapi itu adalah Yesus yang telah bangkit. Sebelum kebangkitan, Yesus tidak dapat memasuki ruangan dengan melewati tembok. Dia dibatasi oleh ruang, geografi, dan waktu. Seperti itulah kenormalan daging.
Memahami inkarnasi Tuhan bukanlah hal yang sederhana—engkau harus melihatnya dari berbagai sudut berdasarkan firman Tuhan, mempertimbangkannya secara menyeluruh, dan benar-benar tidak mendasarkan pengetahuanmu pada aturan atau imajinasimu sendiri. Engkau menganggap daging dan Roh Tuhan adalah satu dan daging mengetahui semua yang Roh ketahui, padahal daging juga memiliki aspek yang normal dan nyata. Selain itu, ada aspek lainnya, yaitu pada saat daging bekerja, Tuhan sendirilah yang bekerja: Roh bekerja dan daging juga bekerja, tetapi daginglah yang terutama bekerja—daging memainkan peran utama, sementara Roh melaksanakan pekerjaan tertentu untuk mencerahkan, membimbing, menolong, melindungi, dan mengawasi orang-orang. Pekerjaan daging memainkan peran utama—jika Dia ingin mengetahui tentang seseorang, sangatlah mudah bagi-Nya untuk melakukannya. Ketika manusia ingin mengetahui tentang seseorang, jika mereka belum mengamati perilaku orang itu hingga berulang kali, mereka tidak akan mampu memperoleh wawasan tentang orang tersebut. Manusia tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang esensi natur orang lain, tetapi Tuhan yang berinkarnasi selalu memiliki kemampuan untuk melihat dan menilai karakter, perilaku dan esensi seseorang. Mustahil Dia tidak memiliki persepsi seperti itu. Sebagai contoh, Dia mengetahui dan memahami bagaimana seseorang berperilaku, kemampuannya, dan sejauh mana perbuatan jahat yang mereka lakukan. Ada orang-orang yang berkata, "Jika Tuhan memahami semuanya, apakah Dia tahu di mana aku berada saat ini?" Tidaklah penting untuk mengetahui hal tersebut. Bagi Tuhan, memahami seseorang bukan berarti mengetahui di mana orang itu berada setiap harinya. Tidaklah perlu untuk mengetahuinya. Memahami perilaku bawaan seseorang sudah cukup bagi-Nya untuk melakukan pekerjaan-Nya. Tuhan itu nyata dalam cara-Nya melakukan pekerjaan-Nya. Ini bukanlah seperti yang orang bayangkan, ketika Tuhan ingin mengetahui tentang seseorang, Dia harus tahu di mana orang tersebut berada, apa yang dipikirkan, apa yang dikatakan, apa yang akan dilakukannya kemudian, caranya berpakaian, seperti apa penampilannya, dan sebagainya. Sebenarnya, pekerjaan penyelamatan Tuhan pada dasarnya tidak mengharuskan diketahuinya hal-hal tersebut. Tuhan hanya berfokus mengetahui esensi seseorang dan proses kemajuan hidupnya. Ketika Tuhan menjadi daging, semua perwujudan daging bersifat nyata dan normal, kenyataan serta kenormalan ini dimiliki untuk menyelesaikan pekerjaan penaklukan dan penyelamatan manusia. Namun, semua manusia tidak boleh lupa bahwa kenyataan dan kenormalan daging adalah perwujudan paling normal dari Roh Tuhan yang hidup di dalam daging-Nya. Lantas, apakah menurutmu Roh mengetahui hal-hal manusiawi tersebut? Roh mengetahuinya, tetapi Dia tidak memperhatikannya. Jadi, daging juga tidak memedulikan hal-hal tentang dirimu tersebut. Bagaimanapun juga, Roh dan daging Tuhan adalah satu, dan tak seorang pun dapat menyangkalnya. Terkadang engkau memiliki pemikiran dan gagasan tertentu—apakah Roh mengetahui apa yang sedang engkau pikirkan? Tentu saja Roh mengetahuinya. Roh Tuhan memeriksa hati orang yang terdalam dan mengetahui apa yang orang pikirkan, tetapi pekerjaan-Nya bukan sekadar menyingkapkan pemikiran dan gagasan serta perwujudan kerusakan. Sebaliknya, Dia harus mengungkapkan kebenaran dari dalam daging untuk mengubah pemikiran dan gagasan manusia, untuk mengubah pikiran dan pandangan manusia, dan akhirnya mengubah watak rusak manusia. Pemikiranmu tentang beberapa hal terlalu kekanak-kanakan. Engkau menganggap Tuhan yang berinkarnasi seharusnya mengetahui segalanya. Ada orang-orang yang meragukan Tuhan yang berinkarnasi jika Dia tidak mengetahui sesuatu yang mereka bayangkan seharusnya Dia ketahui. Semua ini karena manusia memiliki pemahaman yang kurang tentang esensi inkarnasi Tuhan. Ada beberapa hal yang berada di luar lingkup pekerjaan daging sehingga Dia tidak akan memedulikannya. Tuhan hanya melakukan pekerjaan yang seharusnya Dia lakukan. Ini adalah prinsip Tuhan dalam cara-Nya bekerja. Apakah engkau memahaminya sekarang? Katakan kepada-Ku, tahukah engkau roh seperti apa yang kaumiliki? Mampukah engkau merasakan jiwamu? Mampukah engkau menyentuh jiwamu? Mampukah engkau merasakan apa yang sedang jiwamu lakukan? Engkau tidak tahu, bukan? Jika engkau mampu merasakan atau menyentuh hal semacam itu, berarti ada roh lain di dalam dirimu yang mengendalikanmu untuk melakukan sesuatu, menyuruhmu melakukan dan mengatakan sesuatu. Itu adalah sesuatu di luar dirimu, bukan sesuatu yang melekat pada dirimu. Mereka yang mengalami pekerjaan roh-roh jahat dalam dirinya memiliki pemahaman yang mendalam tentang hal ini. Meskipun daging Tuhan memiliki aspek nyata dan normal, sebagai manusia kita tidak boleh begitu saja mendefinisikan atau menarik kesimpulan tentang Dia. Tuhan merendahkan dan menyembunyikan diri-Nya untuk menjadi manusia; tindakan-Nya tidak terselami dan tidak dapat dipahami oleh manusia.