50. Pelajaran Pahit karena Mengikuti Manusia, Bukannya Tuhan

Oleh Saudari Theresa, Jerman

Ketika pertama kali menjadi pemimpin gereja, aku sangat senang melihat Callie akan mengawasi pekerjaanku. Sebelumnya, aku pernah mendengarkan persekutuannya dalam pertemuan dan merasa dia memiliki pemahaman yang sangat baik tentang firman Tuhan, persekutuannya jelas, dan dia pandai berbicara tentang pengenalan diri. Saudara-saudari lainnya juga mengatakan dia memiliki kualitas yang baik dan mengejar kebenaran. Selain itu, dia telah menjadi pemimpin selama aku mengenalnya, jadi aku sangat mengaguminya; aku merasa dia mengejar kebenaran dan memiliki kenyataan kebenaran, bahwa dalam segala hal yang dilakukannya, dia mungkin berusaha untuk bertindak sesuai dengan prinsip. Jadi, asalkan Callie yang mengatur tugas untukku, aku akan segera melaksanakannya. Namun kemudian, setelah bekerja dengannya selama beberapa waktu, aku mendapati dia tidak menyelesaikan pekerjaan nyata, dan secara umum tidak mempersekutukan kebenaran kepada kami atau menanyakan keadaan kami atau apakah ada kesulitan dalam pekerjaan kami. Ketika ada orang yang menyebutkan masalah kepadanya, dia akan berkata dengan nada menghina bahwa si ini kurang berkualitas atau si itu berwatak congkak dan tidak patuh. Jika dia tidak mengatasi masalah dengan menegur mereka, dia akan mengubah tugas mereka begitu saja. Itu membuat banyak saudara-saudari merasa terkekang olehnya. Aku merasa tampaknya dia memiliki beberapa masalah, tetapi kemudian, aku hanya berpikir bahwa dia mungkin stres karena terlalu sibuk dengan tugasnya, dan aku tidak terlalu memikirkannya. Karena aku menghormati dan mengaguminya, dan aku tidak mencari kebenaran dalam tindakanku, sebelum menyadarinya, aku telah melakukan kejahatan bersamanya.

Suatu kali, Callie datang menemuiku secara tiba-tiba dan mengatakan ada masalah sangat penting yang harus segera kutangani—beberapa saudara-saudari telah memberi tahu seorang pemimpin tingkat atas bahwa ada seorang saudari di gereja kami yang memberitakan Injil dengan cara yang tidak berprinsip. Callie berkata kepadaku, "Pertama, pergi dan pangkas dia dan analisis natur dari perilakunya, dan kemudian ubah tugasnya." Kupikir saudari itu baru belajar bagaimana memberitakan Injil, jadi alasan munculnya masalah ini adalah karena ada beberapa prinsip yang belum dia pahami. Memberhentikannya secara langsung bukan cara yang tepat—bukankah seharusnya kita bersekutu dengannya dan membantunya terlebih dahulu? Namun, karena aku tahu Callie telah lama menjadi pemimpin, aku menganggapnya pasti memiliki pandangan yang lebih akurat tentang berbagai hal, jadi aku pergi untuk memberhentikan saudari itu, sesuai yang dikatakan Callie. Pernah suatu kali, ada satu kelompok pertemuan yang perlu memilih pemimpin kelompok, dan Callie memberitahuku bahwa Joan tidak dapat dicalonkan karena dirinya sedang menghadapi beberapa risiko keamanan. Joan tidak mau menerima pengaturan ini dan mengungkapkan ketidakpuasannya di pertemuan berikutnya. Setelah Callie mengetahuinya, bahkan tanpa mempersekutukan kebenaran kepada Joan, dia hanya mengatakan bahwa Joan tidak memiliki watak yang baik dan memintaku untuk segera mengumpulkan penilaian saudara-saudari tentang dirinya. Kemudian, Callie berkata bahwa Joan tidak akan melepaskan hal ini dan selalu mencari-cari kesalahan para pemimpin dan pekerja, serta tidak merenungkan dirinya atau mengenal dirinya sendiri. Jadi, berdasarkan perilakunya, dia harus dilarang menghadiri pertemuan dan diminta menghabiskan waktu di rumah untuk merenungkan dirinya. Pada saat itu, aku juga merasa bahwa Joan cukup congkak, tetapi aku tidak menyelidiki apakah dia benar-benar berperilaku seperti itu sepanjang waktu, apalagi bersekutu dengannya dan membantunya. Aku hanya mengikuti apa yang dikatakan Callie dan melarang Joan ikut pertemuan. Pernah juga di waktu yang lain, Callie dan rekan sekerjanya tiba-tiba memanggil aku dan beberapa pemimpin gereja lainnya untuk membacakan penilaian terhadap Adalyn, yang memimpin urusan umum. Dia berkata Adalyn adalah seorang antikristus dan meminta kami untuk menyampaikan pendapat kami, apakah kami setuju untuk mengeluarkannya atau tidak. Aku sangat kaget mendengarnya. Aku telah beberapa kali berinteraksi dengan Adalyn, dan tampaknya dia benar-benar memikul beban dalam tugasnya—bagaimana mungkin dia menjadi antikristus? Callie dan rekan sekerjanya berkata bahwa Adalyn sangat congkak dan semua pekerjaannya adalah untuk mendapatkan kekuasaan. Dia tidak melakukan pekerjaannya sendiri dengan segenap hati, tetapi selalu menyampaikan persekutuan tentang kebenaran kepada saudara-saudari dari gereja lain untuk menyelesaikan masalah mereka. Callie berkata Adalyn hanya berusaha memenangkan hati orang, dan dia melakukan ini untuk menyesatkan orang dan membangun tempat untuk dirinya sendiri di hati orang-orang, dan seterusnya. Mendengar penilaian bahwa Adalyn sering menyampaikan persekutuan untuk mengatasi masalah, kupikir, "Bagiku, itu tampak sangat wajar. Bagaimana mungkin itu membuatnya menjadi antikristus?" Namun sekali lagi, kupikir aku hanya bertemu Adalyn beberapa kali, sedangkan Callie dan rekan sekerjanya sering berhubungan dengannya dalam tugas mereka. Pemahaman mereka pasti lebih baik daripada pemahamanku, dan karena Callie memahami kebenaran, dan pandangannya tentang berbagai hal lebih akurat, belum lagi dia telah mendiskusikan dan menentukan ini bersama beberapa rekan sekerja, semua itu pasti benar. Jadi, tanpa melakukan pencarian apa pun, aku menyatakan dukunganku untuk mengeluarkan Adalyn.

Kemudian, suatu hari aku tiba-tiba mendengar bahwa Callie dan beberapa rekan sekerja lainnya telah diberhentikan. Ini cukup mengejutkan bagiku dan aku tidak mengerti mengapa itu terjadi. Tak lama kemudian, seorang pemimpin tingkat atas berbicara denganku, mengatakan bahwa aku juga telah dilaporkan oleh beberapa saudara-saudari. Dia juga berkata bahwa melarang Joan ikut pertemuan tidak sesuai dengan prinsip, bahwa itu berarti aku sedang menindasnya. Pemimpin memintaku untuk membawanya kembali ke gereja dan bersekutu dengan yang lain tentang kejadian itu. Aku terkejut mendengar bahwa caraku menangani Joan ternyata salah, karena itu adalah sesuatu yang telah disepakati oleh Callie dan yang lainnya. Bagaimana bisa salah? Jika demikian, bukankah itu berarti mengganggu dan mengacaukan pekerjaan gereja? Aku tak pernah membayangkan bahwa aku bisa saja sibuk dengan tugasku hari demi hari, tetapi pada akhirnya aku justru menimbulkan gangguan. Aku merasa takut, gelisah, dan sangat tidak nyaman. Aku berdoa kepada Tuhan, "Ya Tuhan! Ini sungguh tak terduga bagiku dan aku tidak tahu apa maksud-Mu dalam hal ini. Kumohon bimbinglah aku untuk memetik pelajaran apa pun yang kubisa." Aku tidak memiliki kesadaran diri yang signifikan pada saat itu, tetapi bagaimanapun juga, aku telah memperlakukan Joan secara tidak berprinsip. Itu tidak adil dan sangat menyakitkan baginya. Jadi, keesokan harinya, aku minta maaf kepada Joan dan membawanya kembali ke gereja. Aku juga mengakui kesalahanku kepada saudara-saudari lainnya. Seorang saudara dengan sangat kecewa berkata kepadaku, "Kau ini pemimpin gereja, tetapi kau tidak hanya gagal melindungi saudara-saudari, kau juga ikut dengan Callie dalam melakukan kejahatan. Kau berada di jalan yang merusak dan akan menyeret kami semua ke neraka bersamamu. Aku tidak bisa lagi memercayaimu." Apa yang dikatakannya langsung menusuk hatiku dan membuatku sangat sedih, tetapi aku tahu bahwa situasi itu pasti datang dari Tuhan, jadi aku harus tunduk.

Oleh karena itu, aku menenangkan diri dan merenungkan: Mengapa aku mengikuti Callie dalam melakukan kejahatan—di mana sebenarnya letak masalahnya? Kemudian aku membaca satu bagian firman Tuhan, yang sedikit membuka mataku. Firman Tuhan katakan: "Apa yang engkau kagumi bukanlah kerendahhatian Kristus, melainkan gembala-gembala palsu yang berkedudukan menonjol. Engkau tidak menyukai keindahan ataupun hikmat Kristus, tetapi menyukai orang-orang cabul yang terlibat dalam kekejian dunia. Engkau menertawakan penderitaan Kristus yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya, tetapi mengagumi mayat-mayat yang berburu persembahan dan hidup dalam pesta pora. Engkau tidak bersedia menderita bersama Kristus, tetapi dengan senang hati pergi ke pelukan para antikristus yang sembrono itu, meskipun mereka hanya memberimu daging, kata-kata, dan kendali. Bahkan sekarang pun, hatimu masih mengarah kepada mereka, pada reputasi mereka, status mereka, dan pengaruh mereka. Dan lagi engkau terus memiliki sikap yang menganggap pekerjaan Kristus terlalu berat untuk diterima dan engkau tidak bersedia menerimanya. Inilah mengapa Aku berkata bahwa engkau tidak memiliki iman untuk mengakui Kristus. Alasanmu mengikut Dia sampai hari ini hanyalah karena engkau tidak punya pilihan lain. Di dalam hatimu, banyak gambaran agung selamanya menjulang tinggi; engkau tidak dapat melupakan setiap kata dan perbuatan mereka, juga perkataan serta tangan mereka yang berpengaruh. Di dalam hatimu, mereka selamanya agung dan selamanya pahlawan. Namun tidaklah demikian bagi Kristus zaman sekarang. Di dalam hatimu, Dia selamanya tidak penting, dan selamanya tidak layak untuk ditakuti. Karena Dia terlalu biasa, pengaruhnya terlalu kecil, dan jauh dari agung" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Engkau Benar-benar Orang yang Percaya kepada Tuhan?"). Apa yang Tuhan ungkapkan dalam firman-Nya membantuku mengerti bahwa meskipun aku orang percaya, Tuhan tidak memiliki tempat di hatiku. Yang kusembah adalah status dan kekuasaan, citra yang tinggi dan seseorang yang fasih berbicara. Ketika awalnya aku melihat bahwa Callie berbakat dan pandai berbicara, bahwa dia mampu menyampaikan persekutuan dengan baik dan telah menjadi pemimpin untuk waktu yang lama, aku secara keliru yakin bahwa dia memahami kebenaran dan memiliki kenyataan kebenaran, jadi apa pun yang dia lakukan, itu pasti sesuai dengan prinsip. Itu sebabnya, ketika dia mengatur agar aku melakukan sesuatu, aku begitu saja melakukan apa yang dikatakannya tanpa berpikir panjang, atau bahkan tanpa mencari prinsip-prinsip kebenaran. Aku terutama tak pernah berpikir untuk mengenali dirinya yang sebenarnya. Di luarnya, aku membaca firman Tuhan setiap hari dan melaksanakan tugasku dari pagi hingga malam, tetapi prinsip yang kuterapkan dalam tugasku dan standarku untuk mengevaluasi sesuatu tidaklah didasarkan pada firman Tuhan. Sebaliknya, aku mendengarkan Callie dalam segala hal dan melakukan apa pun yang dia katakan. Sama seperti ketika aku menangani masalah saudari yang sedang memberitakan Injil: aku merasa pada saat itu bahwa memberhentikannya secara langsung tidaklah tepat, tetapi karena itu adalah pengaturan Callie, aku membantah diriku dan mematuhinya secara membabi buta. Aku juga tidak mencari prinsip-prinsip kebenaran dalam masalah Joan, tetapi hanya melakukan apa yang Callie inginkan, melarangnya ikut pertemuan. Lalu, ada pemungutan suara tentang apakah Adalyn akan dikeluarkan. Mendengar Callie mengatakan bahwa Adalyn adalah antikristus, meskipun itu tak masuk akal bagiku dan terdengar meragukan, aku menganggap Callie memiliki kearifan dan wawasan yang lebih baik tentang orang dan berbagai hal dibandingkan diriku. Itu juga keputusan yang telah diambil olehnya bersama rekan sekerja lainnya melalui persekutuan, jadi menurutku mereka tidak mungkin salah. Aku melakukan kejahatan bersama Callie, bahkan dalam masalah besar seperti mengeluarkan seseorang; aku setuju untuk mengeluarkan Adalyn dari gereja, hampir merusak kesempatannya untuk mendapatkan keselamatan. Aku tidak tahu sampai beberapa waktu kemudian bahwa Adalyn memiliki rasa keadilan, dan dia telah mengungkap dan melaporkan perbuatan jahat Callie dan kelompoknya. Mereka bukan saja tak mau menerimanya, mereka juga bekerja di balik layar untuk membalas dendam kepadanya dan mengeluarkannya. Tanpa kusengaja, aku menghukum Adalyn seperti yang mereka lakukan, tetapi aku juga tidak mencari kebenaran. Aku mengambil sikap untuk secara langsung membantu Callie dan yang lainnya membalas dan menyakiti Adalyn. Aku telah ambil bagian dalam kejahatan mereka. Dalam imanku, tidak ada tempat di hatiku untuk Tuhan atau firman-Nya; aku hanya memuja bakat, pengalaman, kekuasaan, dan status. Aku mendengarkan siapa pun yang memiliki status dan otoritas, menganggap mereka yang terpenting seperti seorang budak. Aku sama sekali bukan orang percaya sejati. Tuhan adalah Tuhan yang merasa jijik dengan kejahatan, dan aku percaya kepada Tuhan tetapi menyembah dan mengikuti manusia, bahkan mampu mengikutinya dalam melakukan kejahatan dan melawan Tuhan. Pada saat itu, aku sadar bahwa masalahku ini sangat serius, dan jika aku tidak bertobat, aku pasti akan ditolak dan disingkirkan oleh Tuhan. Aku kemudian mengetahui bahwa Callie dan orang-orang yang bekerja dengannya tidak melakukan pekerjaan nyata, gegabah dan otoriter, dan secara sewenang-wenang menindas dan menyerang orang lain. Mereka dengan seenaknya mengubah penilaian yang ditulis saudara-saudari, membumbuinya, mengarang bukti, dalam upaya untuk mengeluarkan Adalyn, yang telah mengungkap dan melaporkan mereka. Mereka mengendalikan pemilihan melalui manipulasi rahasia, serta mempromosikan dan memberhentikan orang semaunya. Mereka telah melakukan banyak kejahatan; sudah diputuskan bahwa mereka adalah antikristus dan dikeluarkan secara permanen dari gereja. Pemimpin kemudian meminta pendapat saudara-saudari lainnya tentang bagaimana aku harus ditangani. Berdasarkan caraku berperilaku dalam tugasku dan latar belakang tindakanku, mereka mengatakan aku telah disesatkan dan setuju untuk memberiku kesempatan untuk bertobat dan membiarkanku tetap di gereja dan terus melakukan tugas. Aku sangat bersyukur. Aku telah bertindak tanpa mencari kebenaran, mengikuti antikristus dalam kejahatan mereka, tetapi gereja tidak mengusirku. Aku masih diberi kesempatan untuk bertobat. Aku sungguh bersyukur kepada Tuhan atas belas kasihan-Nya.

Kemudian aku membaca beberapa firman Tuhan yang memberiku pemahaman tentang esensi Callie dan kelompoknya. Firman Tuhan katakan: "Apa tujuan utama antikristus ketika mereka menyerang dan mengucilkan seorang pembangkang? Mereka berusaha menciptakan keadaan di dalam gereja di mana tidak ada suara yang bertentangan dengan suara mereka sendiri, di mana kekuasaan mereka, status kepemimpinan mereka, dan perkataan mereka semuanya adalah mutlak. Semua orang harus mendengarkan mereka, dan meskipun orang-orang itu memiliki perbedaan pendapat, mereka tidak boleh mengungkapkannya, tetapi membiarkannya membusuk di hati mereka. Siapa pun yang berani secara terbuka tidak setuju dengan antikristus menjadi musuh mereka, dan mereka akan memikirkan cara apa pun yang mereka bisa untuk mempersulit orang, dan tidak sabar untuk membuat orang-orang itu lenyap. Inilah salah satu cara antikristus dalam menyerang dan menyingkirkan pembangkang untuk mempertahankan status mereka dan melindungi kekuasaan mereka. Mereka berpikir, 'Tidak masalah jika engkau memiliki pendapat yang berbeda, tetapi engkau tidak boleh mengemukakannya sesuka hatimu, apalagi membahayakan kekuasaan dan statusku. Jika engkau memiliki pendapat, engkau dapat mengatakannya kepadaku secara pribadi. Jika engkau mengatakannya di depan semua orang dan membuatku kehilangan muka, itu berarti engkau sedang mencari masalah, dan aku pasti akan menanganimu!' Watak macam apakah ini? Para antikristus tidak mengizinkan orang lain untuk berbicara dengan bebas. Jika mereka memiliki pendapat—entah itu tentang antikristus atau apa pun juga—mereka tidak dapat mengemukakannya begitu saja; mereka harus memikirkan reputasi antikristus tersebut. Jika tidak, antikristus itu akan menandai mereka sebagai musuh, dan menyerang serta mengucilkan mereka. Natur macam apakah ini? Ini adalah natur antikristus. Dan mengapa mereka melakukan hal ini? Mereka tidak mengizinkan gereja memiliki suara alternatif. Mereka tidak mengizinkan adanya pembangkang di gereja, mereka tidak membiarkan umat pilihan Tuhan mempersekutukan kebenaran secara terbuka dan mengenali diri orang yang sebenarnya. Yang paling mereka takutkan adalah mereka akan tersingkap dan orang akan mengetahui diri mereka yang sebenarnya; mereka terus-menerus mencoba memperkuat kekuasaan dan status yang mereka miliki di hati orang-orang, yang bagi mereka tidak pernah boleh tergoyahkan. Mereka tidak pernah mau menoleransi apa pun yang mengancam atau memengaruhi harga diri, reputasi, atau status dan nilai mereka sebagai seorang pemimpin. Bukankah ini perwujudan natur antikristus yang kejam? Tidak puas dengan kekuasaan yang telah mereka miliki, mereka memperkuat dan mengamankannya, dan berusaha agar kekuasaan itu berlangsung untuk selamanya. Mereka tidak hanya ingin mengendalikan perilaku orang lain, tetapi juga ingin mengendalikan hati mereka" (Firman, Vol. 4, Menyingkapkan Antikristus, "Bab Dua: Mereka Menyerang dan Mengucilkan Para Pembangkang"). Membaca firman Tuhan memberiku pemahaman tentang watak jahat antikristus. Karena ingin mengamankan kedudukan mereka sendiri, mereka menganggap orang-orang yang mengenali diri mereka yang sebenarnya, yang mampu memberi mereka saran dan mengungkap mereka sebagai musuh, dan tidak akan berhenti untuk menyerang dan menindas mereka. Mereka bahkan membuat tuduhan palsu bahwa orang-orang itu melakukan segala macam kesalahan untuk membuat mereka dikeluarkan dari gereja demi mencapai tujuan mempertahankan kekuasaan mereka di gereja. Ini adalah aspek antikristus yang paling berbahaya dan jahat. Aku bisa melihat bahwa antikristus memiliki kemanusiaan yang kejam, watak yang ganas, dan sangat membenci kebenaran dan semua hal yang positif. Callie dan yang lainnya telah berperilaku persis seperti yang Tuhan gambarkan. Ketika beberapa saudara-saudari mengenali diri mereka yang sebenarnya, lalu memberikan mereka saran atau melaporkan mereka, mereka bukan saja tak mau menerima bahwa hal ini adalah dari Tuhan dan merenungkan diri mereka sendiri, sebaliknya mereka dengan seenaknya menekan dan mengusir mereka. Adalyn memperhatikan bahwa mereka melanggar prinsip dalam tindakan mereka, jadi dia melaporkan dan mengungkap mereka, dan setelah itulah, mereka mulai menindasnya, dan menyiapkan materi agar dia dikeluarkan dari gereja. Namun, bukti mereka tidak cukup dan tidak disetujui oleh gereja. Mereka tak mau menyerah, sebaliknya dalam upaya menyingkirkan Adalyn, mereka bahkan mengubah penilaian orang lain tentang dia, membumbuinya, dan memutarbalikkan fakta, mengeklaim bahwa persekutuan dan pertolongan Adalyn kepada orang lain adalah tindakan antikristus yang menyesatkan orang. Mereka melabelinya dan dengan sewenang-wenang mengecamnya; mereka tidak akan beristirahat sampai bisa mengeluarkan Adalyn dari gereja. Para antikristus ini seperti si naga merah yang sangat besar, menindas dan menyerang siapa saja yang tidak setuju dengan mereka, menjebak dan menyakiti mereka hanya untuk memperkuat kedudukan mereka sendiri. Mereka tidak mengizinkan adanya suara lain di gereja yang mereka kuasai, dan akan menghukum siapa pun yang memberi mereka saran. Dan karena Carson, seorang anggota gereja lain, sering menyarankan berbagai hal kepada mereka dan membicarakan masalah mereka, mereka bekerja melawan dia di balik layar, membuatnya harus mengasingkan diri dan merenungkan dirinya sendiri, serta tidak mengizinkannya melakukan tugas. Dengan penuh kemarahan, mereka bahkan berkata bahwa meskipun dia diisolasi di rumah, mereka tetap tidak akan melepaskannya, dan bersikeras ingin menyingkirkannya dari gereja, dan tidak akan berhenti sampai mereka bisa melakukannya. Ada pemimpin gereja lain yang menderita karena hukuman dan penindasan mereka karena berbeda pendapat tentang menyingkirkan Carson—mereka memberhentikannya dari tugasnya.

Aku melihat betapa kejamnya Callie dan kelompok antikristusnya, betapa mereka mampu melakukan segala macam hal yang tidak manusiawi untuk menyakiti saudara-saudari agar mereka dapat mempertahankan kedudukan mereka. Mereka bahkan bukan manusia. Aku bertanya pada diriku sendiri: Bagaimana aku bisa menyanjung dan mengikuti antikristus yang begitu jahat dalam melakukan kejahatan dengannya? Mengapa aku, sebagai orang percaya, masih memuja dan mengikuti manusia? Mengapa aku mengidolakan seorang antikristus yang melakukan begitu banyak kejahatan? Kemudian melalui doa dan pencarian, aku memperoleh pemahaman tentang sumber kegagalanku. Aku membaca bagian ini dalam firman Tuhan: "Beberapa orang mampu menanggung kesukaran, bisa membayar harga, secara lahiriah berperilaku sangat sopan, sangat dihormati, dan dikagumi oleh orang lain. Apakah menurutmu perilaku lahiriah seperti ini bisa dianggap melakukan kebenaran? Bisakah orang memastikan bahwa orang-orang semacam itu memuaskan maksud Tuhan? Mengapa berulang kali orang melihat individu semacam ini dan berpikir bahwa mereka memuaskan hati Tuhan, berjalan di jalan menerapkan kebenaran, dan mengikuti jalan Tuhan? Mengapa beberapa orang berpikir seperti ini? Hanya ada satu penjelasan untuk itu. Penjelasan seperti apakah itu? Itu karena bagi banyak orang, pertanyaan tertentu—misalnya, apa arti melakukan kebenaran, apa arti memuaskan Tuhan, dan apa arti benar-benar memiliki kenyataan kebenaran—tidak begitu jelas. Dengan demikian, ada beberapa orang yang sering disesatkan oleh mereka yang secara lahiriah tampak rohani, mulia, luhur, dan hebat. Adapun orang yang mampu dengan fasih membicarakan kata-kata dan doktrin, dan yang ujaran serta tindakannya sepertinya layak dikagumi, orang-orang yang terpedaya oleh mereka tidak pernah melihat esensi dari tindakan mereka, prinsip yang melatarbelakangi perbuatan mereka, atau apa tujuan mereka. Terlebih lagi, mereka tidak pernah melihat apakah orang-orang ini sungguh tunduk kepada Tuhan, dan mereka juga tidak pernah memastikan apakah orang-orang ini sungguh-sungguh takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Mereka tidak pernah mengenali esensi kemanusiaan orang-orang ini. Sebaliknya, mulai dari langkah pertama berkenalan dengan orang-orang tersebut, mereka sedikit demi sedikit mulai mengagumi dan menghormati orang-orang ini, dan pada akhirnya, orang-orang ini menjadi idola mereka. Lagi pula, dalam pikiran beberapa orang, idola yang mereka puja—dan yang mereka anggap sanggup meninggalkan keluarga serta pekerjaan mereka, dan yang tampak di luarnya mampu membayar harga—adalah orang-orang yang benar-benar memuaskan Tuhan dan dapat memperoleh kesudahan yang baik dan tempat tujuan yang baik. Dalam pikiran mereka, idola-idola ini adalah orang-orang yang dipuji Tuhan" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Bagaimana Mengetahui Watak Tuhan dan Hasil yang Akan Dicapai Pekerjaan-Nya"). "Hanya ada satu akar penyebab yang membuat orang memiliki tindakan dan sudut pandang sebodoh itu, atau pendapat dan pengamalan sepihak—dan hari ini Aku akan memberitahukannya kepadamu: alasannya adalah bahwa meskipun orang dapat mengikuti Tuhan, berdoa kepada-Nya setiap hari, dan membaca perkataan-Nya setiap hari, mereka sebenarnya tidak memahami maksud-Nya. Di sinilah letak akar masalahnya. Jika seseorang memahami hati Tuhan dan mengetahui apa yang disukai-Nya, apa yang dibenci-Nya, apa yang diinginkan-Nya, apa yang ditolak-Nya, orang macam apa yang disukai-Nya, orang macam apa yang tidak disukai-Nya, standar seperti apa yang digunakan-Nya saat menyampaikan tuntutan kepada manusia, dan pendekatan seperti apa yang Dia ambil untuk menyempurnakan mereka, lalu mungkinkah orang tersebut tetap memiliki pendapat pribadinya sendiri? Bisakah orang seperti ini pergi begitu saja dan memuja orang lain? Mungkinkah manusia biasa menjadi idola mereka? Orang-orang yang memahami maksud Tuhan memiliki sudut pandang yang sedikit lebih rasional dari itu. Mereka tidak akan secara sembarangan memuja orang yang rusak, mereka juga tidak akan meyakini, sementara menempuh jalan menerapkan kebenaran, bahwa mematuhi beberapa aturan atau prinsip sederhana secara membabi buta adalah sama dengan menerapkan kebenaran" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Bagaimana Mengetahui Watak Tuhan dan Hasil yang Akan Dicapai Pekerjaan-Nya"). "Para pemimpin dan pekerja, apa pun tingkat jabatan mereka, tetaplah orang biasa. Jika engkau memandang mereka sebagai atasan langsungmu, jika engkau merasa bahwa mereka lebih tinggi darimu, bahwa mereka lebih hebat atau lebih cakap daripada dirimu, dan bahwa mereka seharusnya memimpinmu, bahwa mereka terlihat lebih unggul dalam segala sesuatu bila dibandingkan dengan orang lain, maka engkau keliru—itu adalah khayalanmu. Dan apa akibatnya jika inilah yang menjadi khayalanmu? Ini akan membuatmu secara tidak sadar mengukur pemimpinmu dengan menggunakan persyaratan yang tidak realistis, dan engkau tak akan mampu memperlakukan masalah dan kekurangan yang mereka miliki dengan benar; pada saat yang sama, tanpa kausadari, engkau juga akan sangat tertarik pada apa yang disebut gaya khas, karunia dan bakat mereka, sedemikian rupa hingga sebelum engkau menyadarinya, engkau memuja mereka, dan mereka menjadi tuhanmu. Jalan itu, dari sejak mereka mulai menjadi panutanmu, objek pemujaanmu, sampai saat engkau menjadi salah satu pengikut mereka, adalah jalan yang akan membuatmu secara tidak sadar menjauh dari Tuhan. Dan bahkan saat engkau secara berangsur-angsur menjauh dari Tuhan, engkau akan tetap merasa yakin bahwa engkau sedang mengikuti Tuhan, bahwa engkau sedang berada di rumah-Nya, bahwa engkau berada di hadirat-Nya, padahal sebenarnya, engkau telah ditarik menjauh oleh kaki tangan Iblis, oleh antikristus. Engkau bahkan tidak akan merasakannya. Ini adalah keadaan yang sangat berbahaya" (Firman, Vol. 4, Menyingkapkan Antikristus, Bab Enam). Firman Tuhan menyingkapkan pemikiranku yang keliru. Aku menilai apakah orang mengejar kebenaran atau tidak hanya berdasarkan perilaku lahiriah mereka, tetapi aku tidak berusaha mengenali esensi natur mereka yang sebenarnya, atau melihat tujuan dan motivasi mereka di balik tindakan mereka. Kupikir jika orang mampu meninggalkan, mengorbankan diri mereka, mempersekutukan pemahaman mereka tentang firman Tuhan, dan mengungkapkan banyak pengenalan diri, terlihat seperti orang yang sangat rohani, itu berarti mereka adalah orang yang mengejar kebenaran dan memiliki kenyataan kebenaran. Itu sebabnya, ketika dalam interaksiku dengan Callie aku melihat bahwa dia pandai menyampaikan persekutuan dan berbicara dengan baik, dan pemahamannya yang dia bagikan dalam pertemuan sangat masuk akal, kupikir dia mengejar kebenaran dan memiliki kenyataan kebenaran. Lebih menyedihkan lagi, aku secara keliru yakin bahwa karena telah lama menjadi pemimpin, itu berarti dia mengejar kebenaran. Karena semua pandangan yang keliru inilah, aku yang tadinya tidak mengenalnya, menjadi mengagumi dan memujanya, dan pada akhirnya ikut dengannya dalam melakukan kejahatan. Aku tidak mengevaluasinya atau berusaha mengenali esensi dirinya menurut firman Tuhan, melainkan menuruti gagasan dan imajinasiku sendiri. Meskipun aku adalah orang percaya, aku memuja dan mengikuti manusia biasa. Aku telah mengikuti seorang antikristus, melakukan begitu banyak kejahatan. Aku sangat mati rasa dan bodoh! Ketika aku menyatakan dukunganku untuk mengeluarkan Adalyn dari gereja, itu sama sekali bukan seolah-olah aku tidak memiliki kesadaran. Aku memiliki sedikit kecurigaan, tetapi aku tidak mengikuti bimbingan Roh Kudus dan mencari kebenaran. Sebaliknya, aku mengikuti gagasan dan imajinasiku, menganggap para pemimpin dan pekerja memahami kebenaran dan memiliki kenyataan kebenaran, dan bahwa mereka dapat memahami masalah secara akurat. Jadi, tanpa berusaha mengenali yang sebenarnya, aku secara membabi buta mengikuti Callie dan setuju untuk mengeluarkan Adalyn. Dalam masalah sebesar itu yang berkaitan langsung dengan apakah orang dapat memperoleh keselamatan atau tidak, menyingkirkan seseorang secara tidak tepat dapat menghancurkan kesempatan mereka untuk diselamatkan—itu dosa yang keji! Aku telah memperlakukan hidupnya seperti bukan apa-apa, dengan gegabah menyetujui dirinya dikeluarkan. Dia adalah orang percaya sejati, tetapi aku hampir membuatnya dikeluarkan dari gereja. Sungguh pelanggaran yang besar! Aku tidak hanya berutang kepadanya, tetapi juga aku telah menyinggung Tuhan. Aku tidak dengan sengaja melakukan kejahatan dan menghukum Adalyn, tetapi dengan menyetujui, aku menyakitinya bersama dengan si antikristus Callie—aku adalah kaki tangan antikristus. Meskipun itu tak lebih dari sekadar menyatakan sikap, sikapku itu menyingkapkan natur sangat jahat yang ada dalam diriku, dan bahwa aku sama sekali tidak mengasihi sesamaku. Saudara-saudari seperti Adalyn yang memiliki rasa keadilan dan mampu menjunjung tinggi pekerjaan gereja seharusnya mendapatkan perlindungan, karena Tuhan menyelamatkan mereka yang mengejar kebenaran dan memiliki rasa keadilan. Namun, aku bertindak sebagai antek Iblis, menyetujui dirinya dikeluarkan. Dengan bertindak seperti itu, aku sedang berpihak pada setan-setan antikristus itu, bekerja melawan Tuhan. Sebagai seorang pemimpin gereja, aku seharusnya menjunjung tinggi kepentingan gereja dalam segala hal, dan melindungi saudara-saudari agar tidak dirugikan oleh antikristus dan pelaku kejahatan. Namun, dengan ceroboh, aku mengikuti mereka melakukan kejahatan, menindas orang dan membuat mereka dikeluarkan. Ini berbahaya bagi saudara-saudari. Sangat menakutkan bagiku menyadari bahwa aku telah melakukan hal-hal sejahat itu. Aku tidak mencari kebenaran ataupun memiliki hati yang takut akan Tuhan; aku sama sekali tidak menyadari telah melakukan kejahatan sebesar itu, bahkan mengira aku sedang menjunjung tinggi pekerjaan gereja. Aku sangat kacau dan menjijikkan! Seperti yang dikatakan saudara itu, bahwa aku berada di jalan kehancuran dan akan menyeret orang lain ke neraka bersamaku. Berdasarkan perilakuku, memberhentikanku dan mengeluarkanku dari gereja tidaklah berlebihan, tetapi Tuhan memberiku kesempatan untuk bertobat, mengizinkanku untuk terus melakukan tugas di gereja. Aku benar-benar bersyukur atas belas kasihan dan keselamatan Tuhan bagiku. Pada saat yang sama, aku juga benar-benar mengerti bahwa berfokus pada karunia dan kemampuan lahiriah, memuja seorang pemimpin secara membabi buta, memuja kekuasaan, dan tidak mencari kebenaran dalam menghadapi masalah benar-benar merupakan hal yang berbahaya. Aku bisa disesatkan dan dimanfaatkan oleh antikristus dan pelaku kejahatan kapan saja. Dengan memuja dan mengikuti manusia, pada dasarnya, aku sedang mengikuti Iblis dan menjadi musuh Tuhan. Jika aku tetap tidak bertobat, aku akan ditolak dan disingkirkan oleh Tuhan. Makin aku memikirkannya, makin aku merasa bahwa kegagalanku ini bukanlah sekadar menyingkapkan sedikit kerusakan atau melakukan suatu kesalahan—itu adalah kejahatan besar, dan aku hampir menghancurkan diriku sendiri.

Kemudian, aku membaca lebih banyak firman Tuhan yang menunjukkan kepadaku cara yang benar dalam memperlakukan pemimpin dan pekerja. Firman Tuhan katakan: "Ketika seseorang dipilih untuk menjadi pemimpin oleh saudara-saudari, atau dipromosikan oleh rumah Tuhan untuk melakukan pekerjaan tertentu atau melaksanakan tugas tertentu, ini bukan berarti bahwa mereka memiliki status atau identitas khusus, atau bahwa kebenaran yang mereka pahami lebih dalam dan lebih banyak daripada kebenaran yang dipahami orang lain—terlebih lagi, bukan berarti bahwa orang ini mampu tunduk kepada Tuhan dan tidak akan mengkhianati-Nya. Tentu saja, itu juga bukan berarti bahwa mereka mengenal Tuhan dan merupakan orang yang takut akan Tuhan. Sebenarnya, mereka belum mencapai semua ini; promosi dan pembinaan hanya merupakan promosi dan pembinaan dalam arti yang paling sederhana, dan tidak berarti mereka telah ditentukan dan dibenarkan oleh Tuhan. Promosi dan pembinaan mereka hanya berarti mereka telah dipromosikan dan menunggu pembinaan. Dan hasil akhir dari pembinaan ini tergantung pada apakah orang ini mengejar kebenaran atau tidak, dan apakah mereka mampu memilih jalan mengejar kebenaran atau tidak. Jadi, ketika seseorang di gereja dipromosikan dan dibina untuk menjadi pemimpin, mereka hanya dipromosikan dan dibina dalam arti yang sederhana; itu bukan berarti bahwa mereka telah menjadi pemimpin yang memenuhi syarat atau cakap, bukan berarti bahwa mereka sudah mampu melakukan pekerjaan seorang pemimpin dan dapat melakukan pekerjaan nyata—itu tidak benar. Kebanyakan orang tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang hal-hal ini, dan berdasarkan imajinasi mereka sendiri, mereka mengagumi orang-orang yang telah dipromosikan. Ini adalah kesalahan. Sekalipun orang sudah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan, apakah mereka yang dipromosikan benar-benar memiliki kenyataan kebenaran? Belum tentu. Mampukah mereka menerapkan pengaturan kerja rumah Tuhan? Belum tentu. Apakah mereka memiliki rasa tanggung jawab? Apakah mereka setia? Apakah mereka mampu tunduk? Ketika menghadapi masalah, apakah mereka mampu mencari kebenaran? Semua ini tidak diketahui. Apakah orang-orang ini memiliki hati yang takut akan Tuhan? Dan seberapa besarkah hati yang takut akan Tuhan yang mereka miliki? Apakah mereka mampu untuk tidak mengikuti keinginan mereka sendiri ketika mereka melakukan sesuatu? Apakah mereka mampu mencari Tuhan? Selama mereka melakukan pekerjaan sebagai pemimpin, apakah mereka mampu sering datang ke hadapan Tuhan untuk mencari maksud Tuhan? Apakah mereka mampu membimbing orang untuk masuk ke dalam kenyataan kebenaran? Mereka tentu saja tidak mampu melakukan hal-hal semacam itu. Mereka belum menerima pelatihan dan memiliki terlalu sedikit pengalaman sehingga mereka tidak mampu melakukan hal-hal ini. Inilah sebabnya mengapa mempromosikan dan membina orang bukan berarti mereka telah memahami kebenaran, juga tidak bisa dikatakan bahwa mereka sudah mampu untuk melaksanakan tugas mereka dengan memadai. ... Apa maksud-Ku mengatakan hal ini? Untuk memberitahukan kepada semua orang bahwa mereka harus memperlakukan berbagai jenis orang yang dipromosikan dan dibina di rumah Tuhan dengan cara yang benar, dan tidak boleh bersikap keras dalam tuntutan mereka terhadap orang-orang ini. Tentu saja, orang juga harus bersikap realistis dalam memberikan pendapat mereka tentang orang-orang tersebut. Adalah bodoh untuk terlalu menghargai atau menghormati mereka, dan tidaklah manusiawi atau realistis untuk terlalu keras dalam tuntutanmu terhadap mereka. Jadi, apa cara paling rasional untuk bertindak terhadap mereka? Anggaplah mereka sebagai orang biasa dan, ketika engkau perlu mencari seseorang untuk menyelesaikan masalah, bersekutulah dengan mereka dan belajarlah dari kekuatan satu sama lain serta saling melengkapi. Selain itu, merupakan tanggung jawab semua orang untuk mengawasi apakah para pemimpin dan pekerja sedang melakukan pekerjaan nyata atau tidak, apakah mereka menggunakan kebenaran untuk menyelesaikan masalah atau tidak; ini adalah standar dan prinsip untuk menilai apakah seorang pemimpin atau pekerja sesuai standar yang diharapkan. Jika pemimpin atau pekerja mampu menangani dan menyelesaikan masalah umum, artinya mereka cakap. Namun, jika mereka bahkan tak mampu menangani dan menyelesaikan masalah biasa, mereka tidak layak untuk menjadi pemimpin atau pekerja, dan harus segera diberhentikan. Pilihlah orang lain, dan janganlah menunda pekerjaan rumah Tuhan. Menunda pekerjaan rumah Tuhan berarti sedang merugikan diri sendiri dan orang lain, itu tidak baik untuk siapa pun" (Firman, Vol. 5, Tanggung Jawab Para Pemimpin dan Pekerja, "Tanggung Jawab Para Pemimpin dan Pekerja (5)"). Aku mengerti dari firman Tuhan bahwa ketika orang dipilih menjadi pemimpin atau pekerja, atau dipromosikan untuk melakukan suatu pekerjaan, bukan berarti mereka memiliki kenyataan kebenaran, bukan berarti mereka setia kepada Tuhan atau takut akan Dia. Jika mereka tidak mengejar kebenaran, mereka akan menjadi pemimpin palsu atau antikristus, dan akan disingkapkan dan disingkirkan. Para pemimpin dan pekerja memiliki lebih banyak kesempatan untuk berlatih, dan mengambil lebih banyak beban untuk mengalami pekerjaan Tuhan. Namun, tak seorang pun dari mereka telah disempurnakan—mereka memiliki watak rusak seperti orang lain, jadi sebelum mereka memperoleh kebenaran dan mencapai perubahan watak, mereka mungkin keras kepala dalam pekerjaan mereka dan bertentangan dengan prinsip-prinsip. Mereka semua harus mengalami diri mereka dihakimi, disingkapkan, dipangkas oleh Tuhan, serta menerima pengawasan dari orang lain. Jika para pemimpin dan pekerja bertindak berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran dan menjunjung tinggi pekerjaan gereja, umat pilihan Tuhan harus mendukung mereka dan bekerja sama dalam pekerjaan mereka. Jika mereka melanggar prinsip, mengambil jalan yang salah, dan tidak melakukan pekerjaan nyata, mereka perlu dipangkas dan disingkapkan, untuk melihat apakah mereka mampu menerima kebenaran, bertobat dan berubah. Jika mereka bisa bertobat dan berubah, itu berarti mereka adalah orang yang tepat dan bisa menerima kebenaran. Namun jika tidak, jika mereka menyerang dan menindas orang lain, mereka bukan orang yang tepat dan mereka perlu dilaporkan dan disingkapkan. Hanya memperlakukan pemimpin dan pekerja dengan cara seperti inilah yang sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran, yang sejalan dengan maksud Tuhan. Namun sebelumnya, aku tidak melihat berbagai hal berdasarkan firman Tuhan. Aku tidak berusaha mengenali yang sebenarnya tentang Callie dan yang lainnya, tetapi hanya memuja mereka secara membabi buta, membuatku mengikuti antikristus dalam melakukan kejahatan yang tak dapat diperbaiki. Membaca firman Tuhan memberiku jalan penerapan, dan sejak saat itu, aku ingin berfokus mencari prinsip-prinsip kebenaran dalam segala hal, untuk melihat hal-hal dan orang-orang sesuai dengan firman Tuhan, untuk berhenti menjadi begitu tolol dan bodoh dan membabi buta mengikuti orang lain seperti yang kulakukan sebelumnya.

Beberapa waktu kemudian, kulihat saat seorang pemimpin tingkat atas mempersekutukan tentang pemilihan pemimpin gereja kepada kami, dia sangat ingin menyelesaikan semuanya tanpa berfokus mempersekutukan prinsip-prinsip kebenaran. Pernah ketika dia menyampaikan persekutuan dalam sebuah pertemuan tentang penyesuaian tugas seseorang, pada saat dia menyelesaikan persekutuannya, hanya setengah dari anggota gereja yang telah tiba, dan kemudian dia meminta kami menyatakan sikap kami. Karena setengah dari orang-orang itu tidak mendengar persekutuan awalnya dan tidak tahu prinsip-prinsip kebenaran yang relevan, tidak mungkin mereka dapat menyatakan sikap mereka. Pertemuan itu tidak bisa berlanjut dan itu menciptakan suasana yang sangat canggung. Kulihat dia tidak memimpin saudara-saudari untuk masuk ke dalam prinsip-prinsip kebenaran, tetapi terburu-buru untuk mengatasi masalah ini dan menyelesaikannya. Aku ingat pengalamanku disesatkan oleh antikristus, dan konsekuensi yang ditimbulkan karena mengikutinya secara membabi buta. Aku tidak ingin seenaknya mengikuti seseorang sebelum mendapatkan kejelasan tentang prinsip-prinsipnya. Jadi, aku mencari beberapa saudari untuk membahas masalah ini bersama-sama. Salah satu dari mereka berkata bahwa pemimpin ini telah menangani pemilihan di gereja lain dengan cara yang sama, dengan tidak mengikuti prinsip. Kupikir karena pemimpin ini telah melakukan pekerjaan tanpa mendapatkan dukungan dari yang lain, itu berarti ada masalah dengannya. Sebagai seorang pemimpin, kegagalannya membimbing kami untuk masuk ke dalam kebenaran akan berdampak pada seluruh gereja, jadi aku harus menunjukkan masalah ini kepadanya. Namun kemudian, aku khawatir dia akan menekanku jika aku memberinya saran. Namun, ketika ingat kembali bagaimana aku sebelumnya telah melakukan kejahatan bersama dengan antikristus, aku takut jika aku kembali mengikuti orang secara membabi buta, dan gagal untuk menjunjung tinggi kepentingan gereja. Aku merasa dilema. Jadi, aku datang ke hadapan Tuhan dan berdoa, mencari jalan penerapan. Setelah itu, aku membaca ini dalam firman Tuhan: "Apa sikap yang harus dimiliki orang dalam hal bagaimana memperlakukan seorang pemimpin atau pekerja? Jika apa yang pemimpin atau pekerja lakukan benar dan sesuai dengan kebenaran, engkau bisa menaati mereka; jika apa yang mereka lakukan salah dan tidak sesuai dengan kebenaran, engkau tidak boleh menaati mereka dan engkau dapat menyingkapkan mereka, menentang mereka serta mengajukan pendapat yang berbeda. Jika mereka tidak mampu melakukan pekerjaan yang sebenarnya atau melakukan perbuatan jahat yang menyebabkan gangguan terhadap pekerjaan gereja, dan disingkapkan sebagai pemimpin palsu, pekerja palsu atau antikristus, maka engkau dapat mengidentifikasi, menyingkapkan dan melaporkan mereka" (Firman, Vol. 4, Menyingkapkan Antikristus, "Bab Tiga: Mereka Mengucilkan dan Menyerang Orang yang Mengejar Kebenaran"). Firman Tuhan memberiku prinsip untuk kuterapkan. Jika seorang pemimpin atau pekerja berperilaku tidak pantas, kita dapat mempersekutukan kebenaran kepada mereka karena kasih, untuk membantu mereka—ini sesuai dengan maksud Tuhan. Memikirkan kegagalanku sebelumnya membuatku mengerti dengan sangat jelas bahwa ini adalah kesempatan bagiku untuk menerapkan kebenaran. Aku harus bertindak sesuai dengan firman Tuhan, dan tidak menahan saranku karena aku takut mengalami penindasan. Jadi, aku menghubungi pemimpin itu dan memberi tahu dia semua tentang masalah yang kuperhatikan dalam pekerjaannya selama ini; dia menerima semua itu. Dalam sebuah pertemuan beberapa hari kemudian, aku mendengarnya menyampaikan persekutuan bahwa dia telah menerima beberapa petunjuk dan bantuan dari anggota gereja untuk tugasnya, dan melalui perenungan diri, dia sadar bahwa jalan yang ditempuhnya dan pekerjaannya telah bermasalah baru-baru ini. Masalah dan kekurangan yang kutunjukkan kepadanya adalah bagian dari perenungannya, dan dari situ dia berusaha memahami prinsip-prinsipnya, dan bisa mengetahui cara menangani dan memperlakukan masalah yang serupa. Aku sangat senang dan bersyukur kepada Tuhan karena telah membimbingku untuk melakukan kebenaran. Hatiku merasa sangat damai.

Aku menyadari melalui pengalaman ini bahwa sebagai orang percaya, jika aku tidak mementingkan pencarian kebenaran, tetapi memuji dan mengikuti orang lain secara membabi buta, aku akan cenderung melakukan kejahatan dan bekerja melawan Tuhan kapan saja. Aku juga bisa melihat hikmat Tuhan; Dia mengizinkan antikristus muncul ke permukaan di gereja sehingga kita dapat mengembangkan kearifan, menjadi mampu mengusir kekuatan Iblis, dan tidak lagi disesatkan dan dikendalikan oleh antikristus. Begitu kita dapat mengenali antikristus dan berhenti memuja mereka tanpa pandang bulu, maka pelayanan antikristus itu selesai dan mereka dapat disingkirkan dari gereja. Meskipun aku pernah beberapa kali gagal dan tersandung, dan itu sangat menyakitkan bagiku untuk dipikirkan, melalui kesalahan langkah ini aku dapat mengubah pemikiran dan perspektifku yang salah, dan ini memungkinkanku untuk tidak lagi secara membabi buta memuja dan mengikuti orang lain. Aku menjadi mampu mencari prinsip-prinsip kebenaran ketika sesuatu muncul dan berusaha untuk menjadi orang yang benar-benar mengikuti Tuhan. Mendapatkan semua ini sepenuhnya karena bimbingan Tuhan. Aku bersyukur kepada Tuhan!

Sebelumnya: 49. Hari-hari Perjuangan Mengejar Reputasi dan Status

Selanjutnya: 51. Aku Telah Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

31. Tetap Melakukan Tugasku

Oleh Saudari Yang Mu, KoreaDahulu aku merasa sangat iri ketika melihat saudara-saudari tampil, bernyanyi dan menari memuji Tuhan. Aku...

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini