Pertanyaan 14: Semua pendeta mengenal Alkitab. Mereka sering menafsirkan dan meninggikan Alkitab di gereja-gereja. Kami selalu menyangka bahwa mereka seharusnya mengenal Tuhan. Lalu kenapa pekerjaan inkarnasi Tuhan di akhir zaman selama ini ditentang oleh sebagian besar pendeta? Menurutku, sesuatu yang dikecam oleh sebagian besar pendeta dan pemimpin, tidak mungkin adalah jalan yang benar!
Jawaban: Dalam menyelidiki apakah ini pekerjaan Tuhan atau bukan, kita tidak bisa menilai dari apakah sebagian besar pemimpin agama menerimanya. Ingat kembali, saat Tuhan Yesus menampakkan diri untuk bekerja. Siapa orang-orang yang menyalibkan Tuhan Yesus? Bukankah mereka pemimpin beragama yang mengenal betul Alkitab dan menafsirkannya? Jadi, apa yang bisa kita ketahui dari fakta ini? Orang yang bisa menafsirkan Alkitab belum tentu mengenal pekerjaan Tuhan, dan jelas tidak bisa dikatakan mereka mengenal Tuhan. Orang Farisi dan ahli Taurat Yahudi semuanya mengenal Alkitab dengan baik, tapi justru merekalah yang menentang Tuhan. Mereka semua antikristus. Bukankah ini fakta? Jika seseorang mengenal Alkitab dengan baik tetapi tidak bisa melihat fakta ini, apa itu berarti memahami Alkitab? Jika kau masih bersandar pada pandangan sebagian besar pemimpin agama sebagai dasar untuk memastikan penampakan Tuhan, bukankah itu betul-betul tidak masuk akal? Jika kau masih bersandar pada pandangan mereka, bukankah kau juga menyangkal penampakan dan pekerjaan Tuhan Yesus? Itu menjadikanmu sama seperti orang Farisi, orang yang pada kenyataannya menentang Tuhan. Bila kita mencari jalan yang benar, kita harus memastikannya dari ada tidaknya pekerjaan Roh Kudus dan kebenaran. Itulah dasarnya. Mendasarkan penilaian pada pandangan pemimpin beragama berarti sepenuhnya menentang Tuhan. Kau akan dikutuk dan dilenyapkan oleh Tuhan.
Sebagian besar orang percaya berpandangan bahwa pendeta mengenal betul Alkitab dan sering menjelaskan serta meninggikan Alkitab, yang berarti bahwa mereka semestinya mengenal Tuhan. Tapi, saat Tuhan datang kembali dalam rupa manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya di akhir zaman, kenapa para pendeta yang mengenal Alkitab dengan baik bertubi-tubi mengecam dan menentang pekerjaan Tuhan di akhir zaman? Inilah yang membuat bingung begitu banyak orang. Sebenarnya, ini tidak sulit dipecahkan. Dulu, orang Farisi mengenal Alkitab dengan baik dan sering menjelaskannya di rumah-rumah ibadat. Namun saat Tuhan Yesus datang, mereka menentang-Nya bertubi-tubi dan lebih jauh lagi menganiaya-Nya, serta menyalibkan-Nya hidup-hidup. Fakta ini cukup untuk membuktikan bahwa mereka yang sering menafsirkan dan meninggikan Alkitab belum tentu memiliki pengetahuan sejati atau pemahaman akan Tuhan. Semua orang Farisi mampu menafsirkan Alkitab. Sekalipun mereka tahu segala sesuatu yang disampaikan Tuhan Yesus adalah kebenaran, kenapa mereka terus menentang-Nya? Karena mereka sama sekali tidak mampu mengenali suara Tuhan, bagaimana mereka bisa mengenal watak dan esensi Tuhan? Pendeta beragama tidak beda dari kaum Farisi. Kalian tahu, sekalipun mereka mengenal Alkitab, segala yang mereka beritakan adalah pengetahuan Alkitab dan teori teologi, juga tokoh dan latar belakang sejarah Alkitab. Mereka tidak mampu menyampaikan pengalaman atau kesaksian apa pun tentang melakukan firman Tuhan atau pengenalan sejati akan Dia. Ini lebih dari cukup untuk menunjukkan bahwa mereka bukan orang-orang yang mengalami pekerjaan Tuhan maupun melakukan firman-Nya. Mana mungkin mereka termasuk orang-orang yang mengenal Tuhan? Pandangan mereka tentang Tuhan penuh pendapat sendiri dan imajinasi. Mereka sama sekali tidak mengenal watak Tuhan dan tujuan-Nya untuk menyelamatkan manusia, sehingga saat Tuhan menampakkan diri di akhir zaman, mereka memakai pengetahuan Alkitab dan doktrin untuk mendefinisikan pekerjaan Tuhan, sehingga akhirnya berperan sebagai kaum Farisi yang beriman kepada Tuhan tapi menentang-Nya. Mari kita lihat sebagian firman Tuhan Yang Mahakuasa: "Manusia sendiri tidaklah bisa memunculkan pengetahuan yang sejati tentang Tuhan. Ini bukanlah pengetahuan yang bisa dibayangkan oleh manusia, juga bukan akibat dari perkenanan khusus Roh Kudus kepada seseorang saja. Sebaliknya, inilah pengetahuan yang datang setelah manusia mengalami pekerjaan Tuhan, dan merupakan pengetahuan tentang Tuhan yang hanya datang setelah mengalami fakta-fakta dari pekerjaan Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"). Tuhan Yang Mahakuasa menjadikannya begitu jelas. Pengetahuan sejati akan Tuhan berasal dari mengalami pekerjaan Tuhan secara praktis dan dari melakukan firman-Nya, dan ini dicapai melalui pekerjaan Roh Kudus. Bukan melalui mengenal Alkitab sebaik mungkin. Tidak ada orang yang mencapai pengetahuan sejati akan Tuhan lewat membaca Alkitab sepanjang ribuan tahun terakhir. Terlebih lagi, tidak seorang pun sudah ditahirkan dan diperkenan oleh Tuhan karena mengenal Alkitab.
Dari antara orang-orang yang diperkenan oleh Tuhan sepanjang sejarah, tidak ada yang menerima pengenalan akan Tuhan hanya lewat membaca Alkitab. Di dalam proses melakukan firrman Tuhan dan menaati pekerjaan Tuhanlah mereka perlahan-lahan mulai memperoleh pngetahuan sejati dan rasa takut akan Tuhan. Contohnya, Abraham dan Ayub. Mereka berdua mengagungkan Tuhan dan menghormati Tuhan dalam hati mereka. Melalui pengalaman merekalah keduanya dapat mengenal kemahakuasaan dan hikmat Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu. Mereka mengerti bahwa segala sesuatu yang dimiliki manusia berasal dari berkat dan kasih karunia Tuhan, inilah yang membangkitkan iman sejati mereka kepada Tuhan. Itulah sebabnya mereka tetap dapat memuliakan nama Tuhan yang suci di tengah ujian, menciptakan kesaksian yang indah dan tak lekang waktu, serta akhirnya menerima berkat Tuhan. Petrus mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Kristus, bahwa Dialah Anak Tuhan yang hidup, bukan melalui mempelajari Perjanjian Lama, melainkan lewat mengejar kebenaran dan secara nyata menaati firman dan pekerjaan Tuhan Yesus, melalui pekerjaan Roh Kudus, dan lewat perlahan-lahan mengenal keindahan Tuhan yang sejati dan watak-Nya serta seluruh hakikat-Nya. Pada akhirnya, dia berhasil mencapai kasih sejati akan Tuhan dan ketaatan sampai mati, sehingga menciptakan kesaksian yang indah dan tak lekang waktu bagi Tuhan. Di samping itu, selama Tuhan Yesus bekerja, mereka yang benar-benar mengikut Dia, semuanya menangkap otoritas dan kuasa firman-Nya dalam perkataan-Nya, mereka mengenalinya sebagai suara Tuhan dan memutuskan untuk mengikuti Tuhan Yesus. Mereka juga menciptakan kesaksian yang indah dan tak lekang waktu dalam menyebarkan Injil Tuhan Yesus. Saat Tuhan datang kembali dalam rupa manusia lalu menampakkan diri untuk bekerja di akhir zaman, banyak orang yang belum pernah percaya kepada Tuhan Yesus dan belum pernah membaca Alkitab tetap bisa menerima pakerjaan Roh Kudus lewat menerima dan menaati penghakiman firman Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka perlahan-lahan mengembangkan pengetahuan sejati dan ketaatan kepada Tuhan. Sekalipun dianiaya oleh rezim PKT, mereka menciptakan kesaksian yang berkemenangan. Ini fakta yang dapat dilihat semua orang. Hanya mereka yang telah mengalami pekerjaan Tuhan dan akhirnya menciptakan kesaksian yang indah dan tak lekang waktu bagi Tuhan, adalah orang-orang yang sungguh mengenal Tuhan dan menaati-Nya. Mereka yang hanya menafsirkan Alkitab tetapi tidak pernah sungguh-sungguh memiliki kesaksian adalah golongan penipu beragama. Orang Farisi beragama dan pendeta menghinakan dan membenci kebenaran. Mereka mempelajari Alkitab dan menjelaskannya bukan karena mengejar kebenaran dan pengenalan akan Tuhan. Sebaliknya, mereka melakukannya hanya untuk pamer, menipu, dan memerangkap orang. Ketika Tuhan mengambil rupa manusia dan menampakkan diri untuk melakukan pekerjaan-Nya, mereka bahkan menganggap Kristus yang menyampaikan kebenaran sebagai seteru, dan pada dasarnya kembali menyalibkan Tuhan. Mereka ditolak dan dikutuk oleh Tuhan. Ini sepenuhnya menyingkapkan esensi antikristus mereka yang membenci kebenaran dan melawan Tuhan. Pekerjaan inkarnasi Tuhan, di akhir zaman telah mengungkapkan seluruh umat manusia serta menggolongkan orang sesuai jenis mereka. Pekerjaan Tuhan, tak diragukan lagi, sungguh mahakuasa dan penuh hikmat!
Jika orang yang percaya Tuhan tidak mencintai kebenaran dan tidak peduli dengan melakukan firman Tuhan, maka mereka tidak benar-benar mengalami pekerjaan Tuhan. Jika orang hanya peduli tentang memperlengkapi diri dengan pengetahuan Alkitab dan teori teologi untuk membangun gengsi pribadi sehingga orang dapat memuja dan mengikuti mereka, berarti mereka secara alami menjadi orang Farisi munafik. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Orang-orang yang hanya peduli pada perkataan Alkitab, yang tidak peduli dengan kebenaran atau mencari jejak langkah-Ku—mereka itu menentang Aku, sebab mereka membatasi-Ku menurut Alkitab, dan menahan-Ku di dalam Alkitab, dan juga sangat menghujat-Ku. Bagaimana mungkin orang-orang seperti itu dapat datang ke hadapan-Ku? Mereka tidak mengindahkan perbuatan-perbuatan-Ku, atau kehendak-Ku, atau kebenaran, sebaliknya, mereka terobsesi dengan kata-kata, kata-kata yang membunuh. Bagaimana mungkin orang-orang seperti itu dapat selaras dengan-Ku?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Harus Mencari Cara agar Sesuai dengan Kristus").
"Orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar mengutip Alkitab setiap hari, tetapi tidak satu pun yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tidak ada seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tidak ada seorang pun yang dapat selaras dengan hati Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri, ingin mengajar Tuhan. Walaupun mereka mengelu-elukan nama Tuhan, mereka dengan sengaja menentang-Nya. Walaupun mereka menyebut diri mereka orang yang percaya kepada Tuhan, merekalah orang-orang yang makan daging manusia dan minum darah manusia. Semua manusia seperti ini adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja mengganggu orang-orang yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi jalan orang-orang yang mencari Tuhan. Meskipun mereka memiliki 'raga yang kuat', bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah antikristus yang memimpin manusia menentang Tuhan? Bagaimana mereka bisa tahu bahwa merekalah setan-setan hidup yang mencari jiwa-jiwa untuk ditelan? Mereka yang memuliakan dirinya di hadapan Tuhan adalah orang-orang yang paling hina, sedangkan mereka yang merendahkan dirinya adalah orang-orang yang paling terhormat. Dan mereka yang berpikir bahwa dirinya tahu pekerjaan Tuhan dan menyatakan pekerjaan Tuhan kepada orang lain dengan gembar-gembor besar sambil mata mereka memandang kepada-Nya—inilah manusia-manusia yang paling bodoh. Manusia seperti itu adalah mereka yang tidak memiliki kesaksian tentang Tuhan, dan orang-orang yang angkuh dan pongah" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan").
Firman Tuhan Yang Mahakuasa menyingkapkan sifat dan hakikat para pemimpin beragama, pendeta, dan kaum Farisi yang membenci kebenaran. Mereka mempelajari dan menjelaskan Alkitab agar mereka dapat menonjolkan diri dan pamer, mereka memakainya untuk menipu dan mengungkung orang selagi melindungi status dan penghidupan mereka. Sama sekali bukan untuk menyampaikan kebenaran dan bersaksi tentang Tuhan atau mengantarkan orang ke hadapan-Nya. Mereka berpura-pura saleh di luar tapi tidak menghormati Tuhan dalam hati, sama sekali. Saat Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan kebenaran dan melakukan penghakiman di akhir zaman, demi melindungi status dan penghidupan mereka sendiri, mereka semua melakukan segala hal yang mampu dilakukan untuk menyebarkan desas-desus dan kepalsuan untuk membatasi Tuhan dan mengecam pekerjaan-Nya di akhir zaman, mereka mengatakan hal-hal semacam, "Firman dan pekerjaan Tuhan seluruhnya ada dalam Alkitab, apa pun di luar Alkitab itu sesat," dan "Percaya kepada Tuhan berarti percaya pada Alkitab, Alkitab mewakili Tuhan," dst. serta menyebarluaskan segala pandangan yang keliru untuk mencegah orang mencari dan menyelidiki jalan yang benar. Ini menunjukkan bahwa ketika pendeta beragama memakai kesempatan untuk menjelaskan Alkitab sebagai peluang untuk menafsirkan Alkitab dengan keliru, membatasi Tuhan, dan melawan-Nya, ini disebabkan oleh sifat keiblisan mereka yang membenci kebenaran dan menentang Tuhan. Sepanjang sejarah, kalangan beragama pada faktanya dikuasai oleh kaum Farisi munafik dan antikristus. Mereka memuja dan meninggikan Alkitab, agar mereka dapat menipu dan mengendalikan orang-orang pilihan Tuhan serta memperkokoh status dan penghidupan mereka. Sama sekali bukan untuk bersaksi bagi Tuhan atau memimpin orang kepada realitas kebenaran atau mengantarkan mereka ke hadapan Tuhan. Itu sebabnya, waktu Tuhan Yang Mahakuasa datang untuk melakukan pekerjaan-Nya di akhir zaman, sifat antikristus dari pendeta dan pemimpin agama yang membenci kebenaran dan menentang Tuhan sepenuhnya terungkap. Dengan kedok "membela kebenaran dan melindungi kawanan domba," mereka fokus melawan Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus di akhir zaman, dan mengubah kalangan beragama menjadi benteng kokoh untuk melawan Tuhan. Apa kalian masih tidak bisa melihat fakta ini?
dari naskah film "Patahkan Belenggu dan Lari"