Menyingkapkan Gagasan Agamawi
Firman Tuhan Harian: Kutipan 281
Tuhan dan manusia tidak dapat disamakan. Esensi-Nya dan pekerjaan-Nya adalah hal yang paling tidak dapat diselami dan dipahami oleh manusia. Jika bukan Tuhan sendiri yang melakukan pekerjaan-Nya dan mengucapkan firman-Nya dalam dunia manusia, manusia tidak akan pernah dapat memahami kehendak Tuhan. Karena itu, bahkan orang-orang yang telah mengabdikan seluruh hidupnya kepada Tuhan tidak akan bisa menerima perkenanan-Nya. Jika Tuhan tidak mulai bekerja, sebaik apa pun manusia melakukannya, semuanya akan menjadi sia-sia, karena pikiran Tuhan akan selalu lebih tinggi daripada pikiran manusia, dan hikmat Tuhan melampaui pemahaman manusia. Jadi, Kukatakan bahwa orang-orang yang mengaku "sepenuhnya memahami" Tuhan dan pekerjaan-Nya adalah sekelompok orang yang tidak kompeten; mereka semua sombong dan bodoh. Manusia seharusnya tidak mendefinisikan pekerjaan Tuhan; lagipula, manusia tidak mampu mendefinisikan pekerjaan Tuhan. Di mata Tuhan, manusia sama tak berartinya dengan seekor semut; jadi bagaimana manusia mampu memahami pekerjaan Tuhan? Mereka yang suka berkata, "Tuhan tidak bekerja dengan cara ini atau itu," atau "Tuhan seperti ini atau itu"—bukankah mereka sedang berbicara dengan congkak? Kita semua seharusnya menyadari bahwa manusia, yang berasal dari daging, telah dirusak oleh Iblis. Natur umat manusia adalah menentang Tuhan. Umat manusia tidak bisa setara dengan Tuhan, apalagi dapat berharap untuk menasihati pekerjaan Tuhan. Mengenai bagaimana Tuhan menuntun manusia, ini adalah pekerjaan Tuhan itu sendiri. Sudah sepatutnya manusia harus tunduk, tanpa menganut pandangan ini atau itu, karena manusia hanyalah debu. Karena adalah niat kita untuk mencari Tuhan, kita tidak boleh menempatkan gagasan kita di atas pekerjaan Tuhan untuk pertimbangan Tuhan, apalagi menggunakan watak kita yang rusak untuk dengan sengaja menentang pekerjaan Tuhan. Bukankah itu membuat kita menjadi antikristus? Bagaimana orang semacam itu bisa percaya kepada Tuhan? Karena kita percaya bahwa Tuhan itu ada, dan karena kita ingin memuaskan Dia dan melihat-Nya, kita harus mencari jalan kebenaran, dan harus mencari jalan untuk menjadi sesuai dengan Tuhan. Kita tidak boleh dengan tegar tengkuk menentang Dia. Apa gunanya tindakan semacam itu?
Saat ini, Tuhan telah melakukan pekerjaan baru. Engkau mungkin tidak dapat menerima firman ini, dan mungkin firman ini tampak aneh bagimu, tetapi Kusarankan kepadamu untuk tidak menyingkapkan kepolosanmu, karena hanya orang yang benar-benar lapar dan haus akan kebenaran di hadapan Tuhan yang dapat memperoleh kebenaran, dan hanya mereka yang benar-benar saleh yang bisa dicerahi dan dibimbing oleh-Nya. Hasil-hasil diperoleh lewat mencari kebenaran dengan ketenangan hati, bukan dengan pertengkaran dan perbantahan. Ketika Aku mengatakan bahwa "Saat ini, Tuhan telah melakukan pekerjaan baru", yang Kumaksudkan adalah kedatangan Tuhan kembali menjadi daging. Mungkin perkataan ini tidak mengganggumu; mungkin engkau membencinya; atau bahkan perkataan itu mungkin sangat menarik bagimu. Apa pun itu, Kuharap semua orang yang benar-benar merindukan penampakan Tuhan bisa menerima kenyataan ini dan memeriksanya dengan saksama, daripada langsung mengambil kesimpulan tentang hal ini; itulah yang seharusnya dilakukan orang bijak.
Dikutip dari "Kata Pengantar, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 282
Dalam percaya kepada Tuhan, bagaimanakah seharusnya orang mengenal Tuhan? Orang harus mengenal Tuhan berdasarkan firman dan pekerjaan Tuhan zaman sekarang, tanpa penyimpangan ataupun kekeliruan, dan yang terutama, mereka harus mengenal pekerjaan Tuhan. Ini merupakan dasar pengenalan akan Tuhan. Semua bentuk kekeliruan akibat tidak memiliki pemahaman yang murni akan firman Tuhan merupakan gagasan agamawi; semuanya itu merupakan pemahaman yang menyimpang dan keliru. Keahlian terbesar para tokoh agama adalah mengambil firman Tuhan yang dipahami pada masa yang lalu dan menggunakannya untuk mengukur firman Tuhan zaman sekarang. Jika, pada saat melayani Tuhan zaman sekarang, engkau berpaut pada hal-hal yang diungkapkan oleh pencerahan Roh Kudus pada masa lampau, maka pelayananmu akan menyebabkan gangguan, dan apa yang engkau terapkan akan ketinggalan zaman, tidak lebih dari upacara keagamaan. Jika engkau percaya bahwa mereka yang melayani Tuhan haruslah secara lahiriah rendah hati dan sabar, selain juga kualitas lainnya, dan jika engkau menerapkan pengetahuan seperti ini pada zaman sekarang, maka pengetahuan semacam itu adalah gagasan agamawi; penerapan semacam itu telah menjadi pertunjukan yang munafik. Ungkapan "gagasan agamawi" merujuk kepada hal-hal yang ketinggalan zaman dan sudah usang (termasuk pemahaman akan firman yang sebelumnya diucapkan oleh Tuhan dan terang yang diungkapkan secara langsung oleh Roh Kudus), dan jika semua itu diterapkan pada zaman sekarang, itu akan mengganggu pekerjaan Tuhan, dan tidak bermanfaat bagi manusia. Jika manusia tidak mampu membersihkan diri mereka dari hal-hal yang termasuk dalam gagasan agamawi, hal-hal ini akan menjadi hambatan besar dalam pelayanan mereka kepada Tuhan. Orang yang memiliki gagasan agamawi tidak mungkin dapat mengikuti langkah-langkah pekerjaan Roh Kudus—mereka tertinggal selangkah, lalu dua langkah di belakang. Ini karena gagasan agamawi ini menyebabkan manusia menjadi sangat congkak dan merasa diri paling benar. Tuhan tidak merasakan nostalgia terhadap apa yang Dia katakan atau lakukan pada masa lampau; jika sesuatu sudah usang, Dia akan menyingkirkannya. Apakah engkau sungguh-sungguh tidak mampu melepaskan gagasanmu? Jika engkau berpaut pada firman yang Tuhan ucapkan pada masa lampau, apakah ini membuktikan bahwa engkau mengenal pekerjaan Tuhan? Jika engkau tidak mampu menerima terang Roh Kudus pada zaman sekarang, malah sebaliknya berpaut pada terang di masa lampau, dapatkah ini membuktikan bahwa engkau mengikuti jejak langkah Tuhan? Apakah engkau masih belum mampu melepaskan gagasan agamawimu? Jika demikian halnya, engkau akan menjadi seseorang yang menentang Tuhan.
Jika manusia dapat melepaskan gagasan agamawinya, mreka tidak akan menggunakan pikiran mereka untuk mengukur firman dan pekerjaan Tuhan pada zaman sekarang, dan sebaliknya mereka akan langsung taat. Walaupun pekerjaan Tuhan pada zaman sekarang secara nyata tidak sama dengan pekerjaan pada masa lampau, engkau belum bisa melepaskan pandangan masa lampau dan langsung menaati pekerjaan Tuhan pada zaman sekarang. Jika engkau mampu memahami bahwa engkau harus memperlakukan pekerjaan Tuhan pada zaman sekarang sebagai yang terpenting, terlepas dari bagaimanapun Tuhan bekerja pada masa lampau, berarti engkau adalah orang yang telah melepaskan gagasanmu, yang menaati Tuhan, dan yang mampu menaati pekerjaan dan firman Tuhan, serta mengikuti jejak langkah-Nya. Dalam hal ini, engkau akan menjadi orang yang sungguh-sungguh menaati Tuhan. Engkau tidak menganalisis atau mencermati secara picikpekerjaan Tuhan; itu adalah seakan-akan Tuhan telah melupakan pekerjaan-Nya yang sebelumnya, dan engkau juga telah melupakannya. Masa kini adalah masa kini, dan masa lampau adalah masa lampau, dan karena sekarang ini Tuhan telah mengesampingkan apa yang Dia lakukan pada masa lampau, engkau tidak boleh terus-menerus merenungkan hal itu. Hanya orang seperti itulah yang sepenuhnya menaati Tuhan dan telah sepenuhnya melepaskan gagasan agamawi mereka.
Dikutip dari "Hanya Mereka yang Mengenal Pekerjaan Tuhan Zaman Sekarang yang Boleh Melayani Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 283
Karena selalu ada perkembangan baru dalam pekerjaan Tuhan, ada pekerjaan yang menjadi usang dan lama pada saat pekerjaan baru muncul. Tipe pekerjaan yang berbeda ini, yakni yang lama dan yang baru, tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi; setiap langkah baru dalam pekerjaan mengikuti langkah sebelumnya. Karena ada pekerjaan yang baru, hal-hal yang lama tentu saja harus disingkirkan. Misalnya, beberapa penerapan yang sudah berlangsung lama dan perkataan yang biasa diucapkan manusia, digabung dengan pengalaman dan ajaran manusia selama bertahun-tahun, semua itu telah membentuk segala macam dan bentuk gagasan dalam pikiran manusia. Bahwa Tuhan belum sepenuhnya menyingkapkan wajah asli-Nya dan watak dasar-Nya kepada manusia, seiring dengan penyebaran teori-teori tradisional selama bertahun-tahun sejak zaman dahulu kala, semua itu semakin mendukung terbentuknya gagasan-gagasan semacam itu dalam diri manusia. Dapat dikatakan bahwa di sepanjang kepercayaan manusia kepada Tuhan, pengaruh berbagai gagasan telah menghasilkan pembentukan dan evolusi terus-menerus segala macam pemahaman tentang Tuhan yang bersifat gagasan dalam diri manusia, yang telah menyebabkan banyak orang agamawi yang melayani Tuhan menjadi musuh-Nya. Jadi, semakin kuat gagasan agamawi manusia, semakin mereka menentang Tuhan, dan semakin mereka menjadi musuh Tuhan. Pekerjaan Tuhan selalu baru dan tidak pernah usang; pekerjaan Tuhan tidak pernah membentuk doktrin, sebaliknya terus berubah dan diperbarui ke tingkat yang lebih besar atau lebih kecil. Bekerja dengan cara ini adalah pengungkapan watak dasar Tuhan itu sendiri. Itu juga merupakan prinsip dasar pekerjaan Tuhan, dan salah satu cara Tuhan menyelesaikan pengelolaan-Nya. Jika Tuhan tidak bekerja dengan cara seperti ini, manusia tidak akan berubah atau dapat mengenal Tuhan, dan Iblis tidak akan dikalahkan. Dengan demikian, dalam pekerjaan-Nya, perubahan terus-menerus terjadi yang tampaknya tidak menentu, tetapi yang sebenarnya berkala. Namun, cara manusia percaya kepada Tuhan sangat berbeda. Manusia berpaut pada berbagai doktrin dan sistem lama yang sudah dikenalnya dengan baik, dan semakin tua doktrin dan sistem tersebut, semakin terasa cocok baginya. Bagaimana mungkin pikiran bodoh manusia, pikiran sekeras batu, dapat menerima begitu banyak pekerjaan dan firman Tuhan yang baru yang begitu tak terselami? Manusia membenci Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah usang; manusia hanya menyukai Tuhan yang lama, yang tua, berambut putih, dan tidak pernah bergerak. Dengan demikian, karena Tuhan dan manusia memiliki kesukaan mereka masing-masing, manusia telah menjadi musuh Tuhan. Banyak dari pertentangan ini yang masih ada bahkan sampai hari ini, dimana Tuhan telah melakukan pekerjaan baru selama hampir enam ribu tahun. Oleh karena itu, mereka tidak bisa diperbaiki lagi. Mungkin itu disebabkan karena sifat keras kepala manusia, atau ketetapan administratif Tuhan yang tidak dapat diganggu gugat oleh manusia mana pun—tetapi para pendeta pria dan wanita itu tetap saja berpaut erat pada buku-buku dan berkas-berkas tua yang sudah berjamur, sementara Tuhan melanjutkan pekerjaan pengelolaan-Nya yang masih belum selesai seakan-akan Dia tak memiliki siapa pun di samping-Nya. Meskipun pertentangan ini menjadikan Tuhan dan manusia bermusuhan, bahkan tidak dapat diperdamaikan lagi, Tuhan tidak memperhatikan semua itu, seolah-olah semua itu ada, tetapi pada saat yang sama dianggap-Nya tidak ada. Akan tetapi, manusia tetap mempertahankan keyakinan dan gagasannya, dan tidak pernah melepaskan semua itu. Namun, satu hal sudah jelas: walaupun manusia tidak menyimpang dari tempatnya berpijak, kaki Tuhan selalu bergerak dan Dia selalu mengubah tempat-Nya berpijak sesuai dengan lingkungan. Pada akhirnya, manusialah yang akan dikalahkan tanpa perlawanan. Sementara itu, Tuhan adalah musuh terbesar semua lawan-Nya yang sudah dikalahkan, dan juga merupakan pemenang di antara umat manusia, baik yang sudah dikalahkan maupun yang belum dikalahkan. Siapa yang dapat melawan Tuhan dan menang? Gagasan manusia tampaknya berasal dari Tuhan, karena banyak di antaranya lahir setelah munculnya pekerjaan Tuhan. Namun, Tuhan tidak mengampuni manusia karena hal ini, lebih dari itu, Dia juga tidak memuji-muji manusia karena telah menghasilkan berbagai-bagai produk "untuk Tuhan" setelah munculnya pekerjaan Tuhan, yang berada di luar pekerjaan-Nya. Dia justru sangat jijik terhadap gagasan manusia serta keyakinan lama dan saleh mereka, dan Dia bahkan tidak mau sedikit pun memikirkan tentang tanggal pertama kalinya gagasan-gagasan tersebut muncul. Dia sama sekali tidak menerima bahwa semua gagasan ini disebabkan oleh pekerjaan-Nya, karena gagasan manusia disebarluaskan oleh manusia; sumber semua itu adalah pemikiran dan pikiran manusia—bukan dari Tuhan, melainkan dari Iblis. Tuhan selalu bermaksud agar pekerjaan-Nya menjadi baru dan hidup, bukan usang dan mati, dan agar apa yang Dia perintahkan untuk manusia pegang teguh berubah menurut zaman dan periode, dan itu tidak abadi dan kekal. Ini karena Dia adalah Tuhan yang menyebabkan manusia hidup dan menjadi baru, bukan setan yang menyebabkan manusia menjadi tua dan mati. Apakah engkau semua masih belum memahami hal ini? Engkau memiliki gagasan tentang Tuhan dan tidak mampu melepaskannya, karena pikiranmu tertutup. Alasannya bukan karena pekerjaan Tuhan terlalu tidak masuk akal, juga bukan karena pekerjaan Tuhan berbeda dari keinginan manusia, dan terlebih dari itu, bukan karena Tuhan selalu lalai dalam tugas-Nya. Engkau tidak dapat melepaskan gagasanmu karena engkau terlalu kurang dalam ketaatanmu, dan karena engkau tidak memiliki sedikit pun keserupaan dengan makhluk ciptaan, bukan karena Tuhan mempersulit dirimu. Semua ini disebabkan oleh dirimu, dan tidak ada hubungannya dengan Tuhan sama sekali; semua penderitaan dan kemalangan diciptakan oleh manusia. Pemikiran Tuhan selalu baik: Dia tidak ingin menyebabkanmu menghasilkan gagasan, melainkan ingin agar engkau berubah dan diperbarui seiring pergantian zaman. Namun, engkau tidak tahu apa yang baik bagimu, dan selalu mencermati dengan picikatau menganalisis. Bukan Tuhan yang mempersulit dirimu, melainkan engkau tidak memiliki rasa hormat terhadap Tuhan, dan ketidaktaatanmu itu terlalu besar. Makhluk ciptaan kecil berani-beraninya mengambil bagian sepele dari apa yang sebelumnya diberikan oleh Tuhan, lalu memutarbalikkannya dan menggunakannya untuk menyerang Tuhan—bukankah ini ketidaktaatan manusia? Sepantasnyalah dikatakan bahwa manusia benar-benar tidak layak untuk mengutarakan pandangannya di hadapan Tuhan, mereka terlebih lagi tidak memenuhi syarat untuk memamerkan perkataan mereka yang tidak bernilai, muluk-muluk, kotor, dan busuk sesuka hati mereka—apalagi gagasan usang mereka yang sudah berjamur itu. Bukankah semuanya itu benar-benar tidak berharga?
Dikutip dari "Hanya Mereka yang Mengenal Pekerjaan Tuhan Zaman Sekarang yang Boleh Melayani Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 284
Pekerjaan Tuhan selalu bergerak maju, dan meskipun tujuan pekerjaan-Nya tidak berubah, cara Dia bekerja selalu berubah, yang berarti bahwa orang-orang yang mengikuti Tuhan juga selalu berubah. Semakin banyak pekerjaan yang Tuhan lakukan, semakin lengkap pengenalan manusia akan Tuhan. Watak manusia pun ikut berubah seiring dengan pekerjaan Tuhan. Namun, karena pekerjaan Tuhan selalu berubahlah yang menyebabkan mereka yang tidak mengetahui pekerjaan Roh Kudus dan orang-orang absurd yang tidak mengetahui kebenaran mulai menentang Tuhan. Pekerjaan Tuhan tidak pernah selaras dengan gagasan manusia, karena pekerjaan-Nya selalu baru dan tak pernah usang, dan Tuhan tidak pernah mengulangi pekerjaan yang dahulu, melainkan terus maju untuk melakukan pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Karena Tuhan tidak mengulangi pekerjaan-Nya, dan karena manusia selalu menghakimi pekerjaan Tuhan saat ini berdasarkan pekerjaan yang Dia lakukan di masa lalu, sangatlah sulit bagi Tuhan untuk melaksanakan setiap tahap pekerjaan zaman yang baru. Manusia memiliki terlalu banyak kesulitan! Manusia terlalu konservatif dalam pemikirannya! Tak seorang pun mengetahui pekerjaan Tuhan, tetapi semua orang membatasinya. Ketika manusia meninggalkan Tuhan, manusia kehilangan hidup, kebenaran dan berkat-berkat Tuhan, tetapi manusia tidak mau menerima hidup ataupun kebenaran, apalagi berkat-berkat yang lebih besar yang Tuhan anugerahkan kepada umat manusia. Semua manusia berharap mendapatkan Tuhan, tetapi tidak mampu menoleransi perubahan apa pun dalam pekerjaan Tuhan. Mereka yang tidak menerima pekerjaan Tuhan yang baru meyakini bahwa pekerjaan Tuhan tidak berubah, dan bahwa pekerjaan Tuhan selamanya selalu stagnan. Dalam keyakinan mereka, satu-satunya yang diperlukan untuk mendapatkan keselamatan kekal dari Tuhan adalah menaati hukum Taurat, dan asalkan mereka bertobat dan mengakui dosa-dosa mereka, kehendak Tuhan akan selalu dipuaskan. Mereka berpendapat bahwa Tuhan hanya bisa menjadi Tuhan di bawah hukum Taurat dan Tuhan yang dipakukan di kayu salib bagi manusia; mereka juga berpendapat bahwa Tuhan tidak boleh dan tidak bisa melampaui Alkitab. Justru pendapat-pendapat inilah yang telah membelenggu mereka erat-erat pada hukum Taurat masa lalu dan memakukan mereka pada aturan-aturan yang mati. Bahkan ada lebih banyak orang yang meyakini bahwa apa pun pekerjaan Tuhan yang baru, pekerjaan itu harus didukung oleh nubuat-nubuat, dan bahwa dalam setiap tahap dari pekerjaan seperti itu, semua orang yang mengikuti-Nya dengan hati yang "benar" juga harus diberikan penyingkapan, jika tidak, pekerjaan itu tak mungkin merupakan pekerjaan Tuhan. Sudah bukan perkara yang mudah bagi manusia untuk mengenal Tuhan. Ditambah lagi dengan hati manusia yang absurd dan natur pemberontaknya yang merasa diri penting dan penuh kesombongan, maka menjadi semakin sulitlah bagi manusia untuk menerima pekerjaan Tuhan yang baru. Manusia tidak memberikan perhatian yang saksama pada pekerjaan baru Tuhan ataupun menerimanya dengan kerendahhatian; sebaliknya, dia mengambil sikap yang menghina sementara dirinya menantikan penyingkapan dan bimbingan dari Tuhan. Bukankah ini adalah perilaku dari orang-orang yang memberontak dan menentang Tuhan? Bagaimana orang-orang semacam ini bisa mendapat perkenanan Tuhan?
Yesus berkata bahwa pekerjaan Yahweh sudah ketinggalan zaman pada Zaman Kasih Karunia, sebagaimana yang Kukatakan sekarang, bahwa pekerjaan Yesus juga sudah ketinggalan zaman. Seandainya hanya ada Zaman Hukum Taurat dan tidak ada Zaman Kasih Karunia, maka Yesus tidak mungkin disalibkan dan tidak mungkin menebus seluruh umat manusia. Seandainya hanya ada Zaman Hukum Taurat, mungkinkah umat manusia bisa berkembang sampai hari ini? Sejarah terus bergerak maju, dan bukankah sejarah adalah hukum alam dari pekerjaan Tuhan? Bukankah ini merupakan gambaran dari pengelolaan-Nya atas manusia di seluruh alam semesta? Sejarah terus bergerak maju, demikian pula dengan pekerjaan Tuhan. Kehendak Tuhan terus-menerus berubah. Dia tidak bisa tetap berada pada satu tahap pekerjaan selama enam ribu tahun, karena seperti yang semua manusia ketahui, Tuhan selalu baru dan tak pernah usang, dan Dia tidak mungkin terus melakukan pekerjaan penyaliban, dipakukan ke kayu salib satu, dua, tiga kali .... Sungguh menggelikan jika berpikir demikian. Tuhan tidak terus melakukan pekerjaan yang sama; pekerjaan-Nya selalu berubah dan selalu baru, sama seperti bagaimana Aku menyampaikan firman yang baru kepada engkau semua dan melakukan pekerjaan baru setiap hari. Inilah pekerjaan yang Kulakukan, dan yang menjadi kuncinya adalah kata "baru" dan "menakjubkan". "Tuhan tidak berubah, dan Tuhan akan tetap menjadi Tuhan": perkataan ini memang benar; esensi Tuhan tidak berubah, Tuhan tetaplah Tuhan, dan Dia tidak akan pernah menjadi Iblis, tetapi ini tidak membuktikan bahwa pekerjaan-Nya juga selalu sama dan tak pernah berubah seperti esensi-Nya. Engkau menyatakan Tuhan tidak berubah, lalu bagaimana engkau menjelaskan bahwa Tuhan itu selalu baru dan tak pernah usang? Pekerjaan Tuhan terus menyebar dan selalu berubah, dan kehendak-Nya terus diwujudkan dan diberitahukan kepada manusia. Saat manusia mengalami pekerjaan Tuhan, wataknya berubah tanpa henti, seperti halnya pengetahuannya. Lalu, dari manakah asal perubahan ini? Bukankah perubahan ini berasal dari pekerjaan Tuhan yang selalu berubah? Jika watak manusia bisa berubah, mengapa manusia tidak mengizinkan pekerjaan-Ku dan firman-Ku juga terus berubah? Haruskah Aku tunduk pada pembatasan dari manusia? Dalam hal ini, bukankah engkau sedang menggunakan argumen dan logika yang salah?
Dikutip dari "Bagaimana Mungkin Manusia yang Telah Membatasi Tuhan dalam Gagasannya Dapat Menerima Penyingkapan Tuhan?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 285
Semua orang Yahudi membaca Perjanjian Lama dan mengetahui nubuat Yesaya bahwa seorang bayi laki-laki akan dilahirkan di dalam sebuah palungan. Lalu, mengapa, meskipun menyadari sepenuhnya nubuat ini, mereka tetap menganiaya Yesus? Bukankah ini karena natur pemberontak mereka dan ketidaktahuan mereka tentang pekerjaan Roh Kudus? Pada zaman itu, orang Farisi percaya bahwa pekerjaan Yesus berbeda dari apa yang mereka ketahui tentang bayi laki-laki yang dinubuatkan itu, dan orang-orang pada zaman sekarang menolak Tuhan karena pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi tidak sesuai dengan Alkitab. Bukankah esensi pemberontakan mereka terhadap Tuhan sama saja? Dapatkah engkau menerima, tanpa keraguan, semua pekerjaan Roh Kudus? Jika ini adalah pekerjaan Roh Kudus, maka ini adalah aliran yang benar, dan engkau harus menerimanya tanpa keraguan sedikit pun; engkau tidak boleh memilah-milah apa yang harus diterima. Jika engkau mendapatkan lebih banyak pemahaman dari Tuhan dan bersikap lebih berhati-hati terhadap-Nya, bukankah ini tidak pantas? Engkau tidak perlu mencari bukti lebih lanjut dari Alkitab; jika ini adalah pekerjaan Roh Kudus, engkau harus menerimanya, karena engkau percaya kepada Tuhan untuk mengikuti Dia, dan engkau tidak boleh menyelidiki Dia. Engkau tidak boleh mencari bukti lain mengenai Aku untuk membuktikan bahwa Aku adalah Tuhanmu, tetapi harus mampu memahami apakah Aku bermanfaat bagimu atau tidak—inilah hal yang paling penting. Sekalipun engkau menemukan banyak bukti yang tak terbantahkan dalam Alkitab, hal itu tidak dapat membawamu sepenuhnya ke hadapan-Ku. Engkau hanya hidup dalam batasan Alkitab, dan bukan di hadapan-Ku. Alkitab tak dapat membantumu mengenal-Ku ataupun memperdalam kasihmu kepada-Ku. Meskipun Alkitab menubuatkan bahwa seorang bayi laki-laki akan dilahirkan, tak seorang pun dapat menyelami di dalam diri siapakah nubuat itu akan digenapi, karena manusia tidak mengetahui pekerjaan Tuhan, dan inilah yang menyebabkan orang Farisi menentang Yesus. Sebagian orang mengetahui bahwa pekerjaan-Ku adalah untuk kepentingan manusia, tetapi mereka terus meyakini bahwa Yesus dan Aku adalah dua pribadi yang sama sekali terpisah dan makhluk yang saling bertentangan satu sama lain. Pada waktu itu, Yesus hanya menyampaikan kepada murid-murid-Nya serangkaian khotbah pada Zaman Kasih Karunia tentang topik-topik seperti cara melakukan penerapan, cara berkumpul bersama, cara meminta dalam doa, cara memperlakukan orang lain, dan sebagainya. Pekerjaan yang dilakukan-Nya adalah pekerjaan Zaman Kasih Karunia, dan Dia hanya menjelaskan secara terperinci tentang bagaimana murid-murid dan orang-orang yang mengikuti-Nya harus melakukan penerapan. Dia hanya melakukan pekerjaan Zaman Kasih Karunia, dan sama sekali tidak melakukan pekerjaan akhir zaman. Ketika Yahweh menurunkan hukum Taurat Perjanjian Lama pada Zaman Hukum Taurat, mengapa pada waktu itu Dia tidak melakukan pekerjaan Zaman Kasih Karunia? Mengapa Dia tidak menjelaskan terlebih dahulu pekerjaan Zaman Kasih Karunia? Bukankah itu akan membantu manusia untuk menerimanya? Dia hanya bernubuat bahwa seorang bayi laki-laki akan lahir dan berkuasa, tetapi Dia tidak terlebih dahulu melakukan pekerjaan Zaman Kasih Karunia. Pekerjaan Tuhan pada setiap zaman memiliki batasan-batasan yang jelas; Dia hanya melakukan pekerjaan pada zaman yang bersangkutan, dan tidak pernah melakukan pekerjaan zaman selanjutnya terlebih dahulu. Hanya dengan cara inilah pekerjaan-Nya yang mewakili setiap zaman dapat dimunculkan. Yesus hanya berbicara tentang tanda-tanda akhir zaman, tentang bagaimana menjadi sabar dan bagaimana diselamatkan, tentang cara bertobat dan mengaku dosa, serta bagaimana memikul salib dan menanggung penderitaan; Dia tidak pernah berbicara tentang bagaimana manusia pada akhir zaman seharusnya memperoleh jalan masuk, atau bagaimana dia harus berusaha memuaskan kehendak Tuhan. Dengan demikian, bukankah bodoh untuk menyelidiki Alkitab tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman? Apa yang dapat engkau pahami dengan hanya memegang Alkitab? Entah itu penafsir Alkitab atau pengkhotbah, siapa yang bisa melihat pekerjaan zaman sekarang ini sebelumnya?
Dikutip dari "Bagaimana Mungkin Manusia yang Telah Membatasi Tuhan dalam Gagasannya Dapat Menerima Penyingkapan Tuhan?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 286
Apakah engkau sekalian ingin tahu apa akar masalahnya mengapa orang Farisi menentang Yesus? Apakah engkau ingin tahu hakikat orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Terlebih lagi, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mencari kehidupan kebenaran. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa itu jalan kebenaran. Menurutmu, bagaimana mungkin orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal seperti itu bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mereka bisa melihat Mesias? Mereka menentang Yesus karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang diucapkan Yesus, dan terlebih lagi, karena mereka tidak memahami Mesias. Dan, karena mereka tidak pernah melihat Mesias, dan tidak pernah bersama-Nya, mereka membuat kesalahan dengan sia-sia berpegang pada nama Mesias sambil menentang hakikat Mesias dengan segala cara yang memungkinkan. Orang-orang Farisi ini pada hakikatnya keras kepala, congkak, dan tidak menaati kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: sedalam apa pun khotbah-Mu, setinggi apa pun otoritas-Mu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah pandangan ini tidak masuk akal dan konyol? Aku bertanya lagi kepadamu: bukankah sangat mudah bagimu untuk melakukan kesalahan seperti yang dilakukan orang Farisi mula-mula, mengingat engkau sekalian tidak memahami Yesus sama sekali? Dapatkah engkau mengenali jalan kebenaran? Dapatkah engkau benar-benar menjamin bahwa engkau tidak akan menentang Kristus? Dapatkah engkau mengikuti pekerjaan Roh Kudus? Jika engkau tidak tahu apakah engkau akan menentang Kristus, Aku katakan bahwa engkau sudah berada di ambang kematian. Mereka yang tidak mengenal Mesias semuanya mampu menentang Yesus, menolak Yesus, dan memfitnah Dia. Orang-orang yang tidak memahami Yesus semuanya mampu menolak-Nya dan mencerca-Nya. Lebih dari itu, mereka mampu menganggap kedatangan Yesus kembali sebagai penyesatan oleh Iblis, dan semakin banyak orang akan mengutuk Yesus yang sudah datang kembali menjadi daging. Tidakkah semua ini membuatmu takut? Yang akan engkau semua hadapi adalah penghujatan terhadap Roh Kudus, penghancuran firman yang Roh Kudus ucapkan kepada gereja-gereja, dan penolakan atas semua yang dinyatakan oleh Yesus. Apa yang bisa engkau sekalian dapatkan dari Yesus jika engkau begitu bingung? Bagaimana engkau sekalian bisa memahami pekerjaan Yesus ketika Dia kembali menjadi daging di atas awan putih, jika engkau dengan keras kepala menolak menyadari kesalahanmu? Kukatakan ini kepadamu: orang-orang yang tidak menerima kebenaran, tetapi dengan membabi buta menantikan kedatangan Yesus di atas awan putih, pasti akan menghujat Roh Kudus, dan merekalah kategori orang yang akan dimusnahkan. Engkau sekalian hanya menginginkan kasih karunia Yesus, dan hanya ingin menikmati alam surgawi yang penuh kebahagiaan, tetapi tidak pernah menaati perkataan yang diucapkan oleh Yesus, dan tidak pernah menerima kebenaran yang dinyatakan oleh Yesus saat Dia kembali menjadi daging. Apa yang akan engkau sekalian tawarkan demi menukar fakta kedatangan Yesus kembali di atas awan putih? Akankah engkau menawarkan ketulusan yang kautunjukkan saat engkau berulang kali berbuat dosa, kemudian mengaku dosa, terus-menerus? Korban apa yang akan engkau sekalian persembahkan kepada Yesus yang datang kembali di atas awan putih? Akankah engkau menawarkan jerih payah kerjamu selama bertahun-tahun yang justru membuatmu meninggikan diri? Apa yang akan engkau tawarkan untuk membuat Yesus yang datang kembali itu percaya kepadamu? Apakah natur congkakmu itu, yang tidak menaati kebenaran sama sekali?
Dikutip dari "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 287
Kesetiaanmu hanya dalam perkataan, pengetahuanmu hanya bersifat intelektual dan konseptual, kerja kerasmu hanya demi mendapatkan berkat surgawi, jadi, seperti apa sebenarnya imanmu itu? Bahkan sampai hari ini, engkau sekalian masih menutup telinga terhadap setiap firman kebenaran. Engkau sekalian tidak tahu hakikat Tuhan, engkau tidak tahu hakikat Kristus, engkau tidak tahu cara menghormati Yahweh, engkau tidak tahu cara masuk ke dalam pekerjaan Roh Kudus, dan engkau tidak tahu cara membedakan antara pekerjaan Tuhan itu sendiri dengan tipu muslihat manusia. Engkau hanya tahu mengutuk firman kebenaran apa pun yang diungkapkan oleh Tuhan yang tidak sesuai dengan pemikiranmu sendiri. Di mana kerendahhatianmu? Di mana ketaatanmu? Di mana kesetiaanmu? Di mana keinginanmu untuk mencari kebenaran? Di mana penghormatanmu kepada Tuhan? Kuberitahukan kepadamu, mereka yang percaya kepada Tuhan karena mengikuti tanda-tanda pastilah golongan orang yang akan dimusnahkan. Mereka yang tidak mampu menerima perkataan Yesus yang telah kembali menjadi daging pastilah anak-anak neraka, keturunan penghulu malaikat, golongan yang akan mengalami pemusnahan kekal. Banyak orang mungkin tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang kudus yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa "Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu" akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan kehidupan sejati. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu congkak. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus? Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat. Kusarankan agar engkau melangkah di jalan kepercayaanmu kepada Tuhan dengan berhati-hati. Jangan langsung mengambil kesimpulan; terlebih lagi, jangan bersikap sembrono dan tak ambil pusing dalam kepercayaanmu kepada Tuhan. Engkau sekalian harus tahu bahwa orang-orang yang percaya kepada Tuhan setidaknya harus rendah hati dan menunjukkan rasa hormat. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi menolak untuk menerimanya adalah orang yang bodoh dan bebal. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi dengan sembarangan mengambil kesimpulan atau mengutukinya, dipenuhi dengan kecongkakan. Tidak seorang pun yang percaya kepada Yesus pantas menyumpahi atau mengutuki orang lain. Engkau sekalian harus menjadi orang yang berakal sehat dan menerima kebenaran. Mungkin, setelah mendengar tentang jalan kebenaran dan setelah membaca firman kehidupan, engkau yakin bahwa hanya satu dari 10.000 perkataan ini yang sesuai dengan keyakinanmu dan Alkitab, maka engkau harus terus mencari dalam 1/10.000 dari perkataan ini. Aku tetap menasihatimu agar engkau bersikap rendah hati, jangan terlalu percaya diri, dan jangan meninggikan dirimu terlalu tinggi. Dengan memiliki hati yang sedikit takut kepada Tuhan, engkau akan mendapatkan terang yang lebih besar. Jika engkau teliti mengkaji dan berulang-ulang merenungkan perkataan ini, engkau akan mengerti apakah perkataan ini merupakan kebenaran atau bukan, dan apakah perkataan ini merupakan hidup atau bukan. Bisa jadi, baru membaca beberapa kalimat saja, beberapa orang tanpa berpikir akan mengutuk perkataan ini, dengan berkata: "Ini hanya sekadar pencerahan Roh Kudus," atau, "Ini Kristus palsu yang datang untuk menyesatkan orang." Mereka yang mengatakan hal-hal seperti itu dibutakan oleh ketidaktahuan! Engkau terlalu sedikit memahami pekerjaan dan hikmat Tuhan, dan Aku sarankan agar engkau memulai lagi dari nol! Janganlah engkau sekalian tanpa berpikir langsung mengutuk firman yang dinyatakan oleh Tuhan karena Kristus-Kristus palsu yang muncul pada akhir zaman, dan janganlah menjadi orang yang menghujat Roh Kudus karena takut akan penyesatan. Bukankah itu sangat disayangkan? Jika setelah banyak mengkaji, engkau tetap percaya bahwa firman ini bukan kebenaran, bukan jalan, dan bukan pengungkapan Tuhan, pada akhirnya engkau akan dihukum, dan tidak mendapatkan berkat. Jika engkau tidak dapat menerima kebenaran yang disampaikan dengan begitu sederhana dan jelas ini, bukankah engkau tidak layak menerima keselamatan Tuhan? Bukankah engkau orang yang tidak cukup diberkati untuk kembali ke hadapan takhta Tuhan? Pikirkanlah hal itu! Jangan gegabah dan terburu-buru, dan jangan memperlakukan iman kepada Tuhan sebagai permainan. Berpikirlah demi tempat tujuanmu, demi prospekmu, demi hidupmu, dan jangan bermain-main dengan dirimu sendiri. Dapatkah engkau menerima semua perkataan ini?
Dikutip dari "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 288
Pada waktu itu, sebagian dari pekerjaan Yesus sesuai dengan Perjanjian Lama, juga dengan hukum Musa serta firman yang diucapkan Yahweh selama Zaman Hukum Taurat. Semua hal ini, Yesus gunakan untuk melakukan sebagian dari pekerjaan-Nya. Dia berkhotbah kepada orang-orang dan mengajar mereka di rumah ibadat, dan Dia menggunakan nubuat para nabi di Perjanjian Lama untuk menegur orang-orang Farisi yang bermusuhan dengan-Nya, dan menggunakan perkataan dari Kitab Suci untuk menyingkapkan ketidaktaatan mereka dan dengan demikian mengutuk mereka. Karena mereka memandang rendah apa yang telah Yesus lakukan; khususnya, banyak dari pekerjaan Yesus tidak dilakukan sesuai dengan hukum Taurat dalam Kitab Suci, dan lebih jauh lagi, apa yang Dia ajarkan lebih tinggi dari kata-kata mereka sendiri, dan bahkan lebih tinggi dari apa yang telah dinubuatkan oleh para nabi dalam Kitab Suci. Pekerjaan Yesus adalah hanya untuk penebusan manusia dan untuk penyaliban, jadi, tidak perlu bagi-Nya untuk mengatakan lebih banyak firman untuk menaklukkan siapa pun. Banyak dari apa yang Dia ajarkan kepada manusia diambil dari kata-kata dalam Kitab Suci, dan bahkan sekalipun pekerjaan-Nya itu tidak melebihi Kitab Suci, tetap saja Dia mampu menyelesaikan pekerjaan penyaliban. Pekerjaan-Nya bukan pekerjaan firman, juga bukan pekerjaan yang dilakukan untuk menaklukkan manusia, melainkan pekerjaan yang dilakukan untuk menebus umat manusia. Dia hanya bertindak sebagai korban penghapus dosa bagi umat manusia, dan tidak bertindak sebagai sumber firman bagi umat manusia. Dia bukan melakukan pekerjaan bangsa-bangsa non-Yahudi, yaitu pekerjaan menaklukkan manusia, melainkan pekerjaan penyaliban, pekerjaan yang dilakukan di antara mereka yang percaya akan adanya Tuhan. Meskipun pekerjaan-Nya dilakukan di atas landasan Kitab Suci, dan meskipun Dia menggunakan apa yang telah dinubuatkan oleh para nabi zaman dahulu untuk mengutuk orang-orang Farisi, ini cukup untuk menyelesaikan pekerjaan penyaliban. Jika pekerjaan zaman sekarang tetap dilakukan di atas landasan nubuat para nabi zaman dahulu dalam Kitab Suci, maka tidaklah mungkin untuk menaklukkan dirimu, karena Perjanjian Lama tidak berisi catatan mengenai ketidaktaatan dan dosa-dosamu, wahai orang-orang Tiongkok, dan di sana tidak terdapat sejarah mengenai dosa-dosamu. Jadi, jika pekerjaan ini masih terus berada dalam lingkup Alkitab, engkau semua tidak akan pernah menyerah. Alkitab hanya mencatat sejarah Israel yang terbatas, yang tak mampu menentukan apakah engkau semua jahat atau baik, atau menghakimimu. Bayangkan seandainya Aku menghakimimu menurut sejarah orang Israel—akankah engkau semua tetap mengikuti Aku seperti yang engkau lakukan hari ini? Tahukah engkau semua betapa sulitnya dirimu? Jika tidak ada firman yang diucapkan selama tahap ini, mustahil menyelesaikan pekerjaan penaklukan. Karena Aku tidak datang untuk disalibkan, Aku harus mengucapkan firman yang terpisah dari Alkitab, agar engkau semua dapat ditaklukkan. Pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus hanyalah tahap yang lebih tinggi dari Perjanjian Lama; pekerjaan itu digunakan untuk memulai sebuah zaman, dan memimpin zaman tersebut. Mengapa Dia berkata, "Aku datang bukan untuk menghapuskan hukum Taurat, melainkan untuk menggenapinya"? Namun dalam pekerjaan-Nya, ada banyak yang berbeda dengan hukum Taurat yang diterapkan dan perintah-perintah yang diikuti oleh orang Israel dalam Perjanjian Lama, karena Dia tidak datang untuk menaati hukum Taurat, melainkan untuk menggenapinya. Proses penggenapan itu mencakup banyak hal nyata: pekerjaan-Nya lebih berwujud dan nyata, dan selain itu, pekerjaan itu lebih hidup, dan bukan merupakan ketaatan buta pada doktrin. Bukankah orang Israel mematuhi hari Sabat? Ketika Yesus datang, Dia tidak mematuhi hari Sabat, karena Dia berkata bahwa Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat, dan ketika Tuhan atas hari Sabat itu tiba, Dia akan melakukan apa yang Dia inginkan. Dia datang untuk menggenapi hukum Taurat Perjanjian Lama dan mengubah hukum. Semua yang dilakukan pada zaman sekarang adalah berdasarkan pada saat sekarang, tetapi semua itu tetap berlandaskan pada pekerjaan Yahweh pada Zaman Hukum Taurat, dan tidak melampaui lingkup ini. Menjaga lidahmu, dan tidak melakukan perzinaan, misalnya—bukankah ini adalah hukum Taurat Perjanjian Lama? Sekarang ini, apa yang dituntut darimu tidak hanya terbatas pada Sepuluh Perintah, melainkan mencakup perintah-perintah dan hukum-hukum yang lebih tinggi dari yang datang sebelumnya. Namun, ini bukan berarti bahwa apa yang datang sebelumnya telah dihapuskan, karena setiap tahap pekerjaan Tuhan dilakukan berlandaskan tahap yang datang sebelumnya. Mengenai pekerjaan yang Yahweh lakukan di Israel pada zaman itu, seperti memerintahkan agar orang mempersembahkan korban bakaran, menghormati orang tua mereka, tidak menyembah berhala, tidak menyerang atau mengutuk sesama, tidak melakukan perzinaan, tidak merokok atau minum minuman keras, dan tidak makan daging hewan yang sudah mati atau minum darah: bukankah semua ini membentuk landasan bagi penerapanmu bahkan pada zaman sekarang? Di atas landasan masa lalu itulah pekerjaan dilakukan sampai sekarang ini. Meskipun hukum-hukum masa lalu tidak lagi disebutkan, dan tuntutan-tuntutan baru telah diajukan terhadapmu, hukum-hukum ini sama sekali tidak dihapuskan, sebaliknya, hukum-hukum tersebut telah diangkat lebih tinggi. Mengatakan bahwa hukum-hukum tersebut telah dihapus berarti bahwa zaman sebelumnya sudah ketinggalan zaman, tetapi ada sebagian perintah yang harus engkau hormati untuk selamanya. Perintah-perintah masa lalu telah diterapkan, sudah menjadi keberadaan manusia, dan tidak perlu memberikan penekanan khusus pada perintah-perintah semacam itu, seperti "Jangan merokok", dan "Jangan minum minuman keras", dan sebagainya. Di atas landasan inilah, perintah-perintah baru ditetapkan sesuai dengan kebutuhanmu pada zaman sekarang, sesuai dengan tingkat pertumbuhanmu, dan sesuai dengan pekerjaan zaman sekarang. Menetapkan perintah-perintah untuk zaman yang baru tidak berarti menghapuskan perintah-perintah zaman yang lama, tetapi mengangkatnya lebih tinggi di atas landasan ini, untuk membuat tindakan-tindakan manusia menjadi lebih sempurna, dan lebih sejalan dengan kenyataan. Jika, sekarang ini, engkau semua hanya diminta untuk mengikuti perintah dan mematuhi hukum Taurat Perjanjian Lama, dengan cara yang sama seperti orang Israel, dan bahkan jika engkau semua diharuskan untuk menghafal hukum Taurat yang ditetapkan oleh Yahweh, tidak mungkin engkau bisa berubah. Jika engkau semua hanya mematuhi beberapa perintah yang terbatas jumlahnya itu atau menghafal hukum yang tak terhitung jumlahnya, watak lamamu akan tetap tertanam kuat, dan tidak akan mungkin untuk mencabutnya. Dengan demikian, engkau semua akan menjadi semakin bejat, dan tidak seorang pun dari antaramu akan menjadi patuh. Ini berarti, beberapa perintah sederhana atau hukum yang tak terhitung jumlahnya tidak mampu membantumu mengetahui perbuatan Yahweh. Engkau tidak sama dengan orang Israel: dengan mengikuti hukum Taurat dan menghafal perintah-perintah, mereka mampu menyaksikan perbuatan Yahweh, dan mempersembahkan pengabdian mereka hanya kepada-Nya, Namun engkau semua tidak mampu mencapai hal ini, dan beberapa perintah dari zaman Perjanjian Lama bukan saja tak mampu membuatmu menyerahkan hatimu, atau melindungimu, tetapi malah akan membuatmu lalai, dan akan membuatmu jatuh ke alam maut. Karena pekerjaan-Ku adalah pekerjaan penaklukan, dan ditujukan pada ketidaktaatan dan watak lamamu. Firman Yahweh dan Yesus yang baik tersebut tidak cukup untuk menjadi firman penghakiman yang keras pada zaman sekarang. Tanpa firman yang keras seperti itu, mustahil untuk menaklukkan engkau semua "para ahli", yang sudah tidak taat selama ribuan tahun. Hukum Taurat Perjanjian Lama sudah sejak lama kehilangan kekuatannya dalam dirimu, dan penghakiman pada zaman sekarang jauh lebih hebat daripada hukum yang lama. Hal yang paling cocok untukmu adalah penghakiman, dan bukan pembatasan hukum yang sepele, karena engkau semua bukan manusia di masa awal, tetapi manusia yang telah rusak selama ribuan tahun. Yang harus dicapai manusia sekarang ini sejalan dengan keadaan nyata manusia pada zaman sekarang, sesuai dengan kualitas dan tingkat pertumbuhan manusia masa sekarang yang sebenarnya, dan itu tidak mengharuskanmu untuk mengikuti aturan-aturan. Ini bertujuan agar perubahan dapat dicapai dalam watak lamamu dan agar engkau dapat menyingkirkan gagasanmu.
Dikutip dari "Visi Pekerjaan Tuhan (1)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 289
Sebagaimana sejarah selalu bergerak maju, pekerjaan Tuhan pun selalu bergerak maju. Supaya rencana pengelolaan enam ribu tahun mencapai akhirnya, pekerjaan-Nya harus terus maju. Setiap hari dan setiap tahun Dia harus melakukan pekerjaan baru; Dia harus memulai jalan yang baru, memulai zaman baru, memulai pekerjaan yang baru dan yang lebih besar, dan bersama semua ini, membawa nama-nama baru dan pekerjaan baru. Dari waktu ke waktu, Roh Tuhan sedang melakukan pekerjaan baru, tidak pernah berpaut pada cara dan aturan lama. Pekerjaan-Nya juga tidak pernah berhenti, tetapi akan terjadi di setiap momen yang berlalu. Kalau engkau mengatakan bahwa pekerjaan Roh Kudus tidak dapat berubah, lalu mengapa Yahweh meminta para imam untuk melayani-Nya di Bait Suci, sedangkan Yesus tidak masuk ke dalam Bait Suci—meskipun ketika Dia datang, orang-orang juga mengatakan bahwa Dia adalah imam besar, dan bahwa Dia adalah keturunan Daud, Imam Besar dan Raja yang agung? Dan mengapa Dia tidak mempersembahkan korban? Memasuki atau tidak memasuki Bait Suci—bukankah semua ini adalah pekerjaan Tuhan itu sendiri? Kalau seperti yang dibayangkan manusia, Yesus akan datang kembali dan pada akhir zaman, akan tetap disebut Yesus dan tetap datang di atas awan putih, turun di tengah-tengah manusia dalam rupa Yesus: bukankah itu merupakan pengulangan pekerjaan-Nya? Apakah Roh Kudus mampu berpaut pada sesuatu yang lama? Satu-satunya yang manusia percayai adalah gagasan, dan satu-satunya yang manusia pahami adalah sesuai dengan arti harfiah dan juga imajinasi manusia. Semua itu bertentangan dengan prinsip-prinsip pekerjaan Roh Kudus, dan tidak sesuai dengan maksud Tuhan. Tuhan tidak akan bekerja dengan cara itu; Tuhan tidak sedemikian bodoh dan dungu, dan pekerjaan-Nya tidak sesederhana yang engkau bayangkan. Berdasarkan segala sesuatu yang manusia bayangkan, Yesus akan datang dengan menaiki awan dan turun di tengah engkau semua. Engkau semua akan melihat-Nya yang, dengan menaiki awan, akan memberitahukan kepadamu bahwa Dia adalah Yesus. Engkau semua juga akan melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan akan mengenal-Nya sebagai Yesus. Dan Dia akan menyelamatkanmu lagi, dan akan menjadi Tuhan yang perkasa bagimu. Dia akan menyelamatkanmu, memberimu nama baru, memberimu masing-masing sebuah batu putih, dan setelah itu engkau semua akan diizinkan masuk ke dalam kerajaan surga dan diterima ke dalam taman firdaus. Bukankah keyakinan semacam ini adalah gagasan manusia? Apakah Tuhan bekerja sesuai dengan gagasan manusia, ataukah Dia bekerja melawan gagasan manusia? Bukankah gagasan manusia semuanya berasal dari Iblis? Bukankah semua manusia telah dirusak oleh Iblis? Seandainya Tuhan melakukan pekerjaan-Nya seturut gagasan manusia, bukankah Dia kemudian akan menjadi Iblis? Bukankah Dia akan menjadi sama seperti makhluk ciptaan-Nya sendiri? Karena makhluk ciptaan-Nya saat ini sudah sedemikian dirusak oleh Iblis, sehingga manusia telah menjadi perwujudan Iblis, jika Tuhan bekerja sesuai dengan sifat-sifat Iblis, bukankah kemudian Dia akan bersekutu dengan Iblis? Bagaimana manusia dapat menyelami pekerjaan Tuhan? Oleh karena itu, Tuhan tidak akan pernah bekerja menurut gagasan manusia, dan tidak akan pernah bekerja dengan cara yang kaubayangkan. Ada orang-orang yang mengatakan bahwa Tuhan itu sendiri berkata bahwa Dia akan datang di atas awan. Memang benar bahwa Tuhan itu sendiri berkata demikian, tetapi tidakkah engkau tahu bahwa tak seorang manusia pun yang mampu memahami misteri Tuhan? Tidakkah engkau tahu bahwa tidak ada manusia yang mampu menjelaskan firman Tuhan? Apakah engkau yakin, tanpa keraguan sedikit pun, bahwa engkau dicerahkan dan diterangi oleh Roh Kudus? Tentu saja bukankah karena Roh Kudus yang memperlihatkan kepadamu secara langsung seperti itu? Apakah Roh Kudus yang memerintahkanmu, ataukah gagasanmu sendiri yang membuatmu berpikir demikian? Engkau berkata, "Ini dikatakan oleh Tuhan itu sendiri." Namun, kita tidak boleh menggunakan gagasan dan pikiran kita sendiri untuk mengukur firman Tuhan. Mengenai perkataan yang diucapkan Yesaya, bisakah engkau dengan kepastian mutlak menjelaskannya? Beranikah engkau menjelaskan perkataannya? Karena engkau tidak berani menjelaskan perkataan Yesaya, mengapa engkau berani menjelaskan perkataan Yesus? Siapakah yang lebih mulia, Yesus atau Yesaya? Karena jawabannya adalah Yesus, mengapa engkau menjelaskan perkataan yang diucapkan Yesus? Akankah Tuhan memberitahukan kepadamu terlebih dahulu tentang pekerjaan-Nya? Tidak satu makhluk pun yang bisa mengetahuinya, tidak juga para utusan di surga, bahkan tidak pula Anak Manusia, jadi bagaimana engkau bisa mengetahuinya? Betapa kurangnya manusia. Yang terpenting bagi engkau semua saat ini ialah mengetahui ketiga tahap pekerjaan. Mulai dari pekerjaan Yahweh hingga pekerjaan Yesus, dan dari pekerjaan Yesus sampai pekerjaan tahap sekarang ini, tiga tahap ini mencakup urutan berkelanjutan dari keseluruhan pengelolaan Tuhan, dan semuanya merupakan pekerjaan satu Roh. Sejak penciptaan dunia, Tuhan selalu bekerja mengelola umat manusia. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Pertama dan Yang Terakhir, dan Dialah Pribadi yang memulai dan mengakhiri suatu zaman. Ketiga tahap pekerjaan tersebut, di zaman yang berbeda dan lokasi yang berbeda, tidak salah lagi merupakan pekerjaan dari satu Roh. Semua orang yang memisahkan ketiga tahap ini bertentangan dengan Tuhan. Sekarang, engkau harus memahami bahwa semua pekerjaan dari tahap pertama hingga hari ini adalah pekerjaan dari satu Tuhan, pekerjaan dari satu Roh. Tentang hal ini, tentu tidak ada keraguan.
Dikutip dari "Visi Pekerjaan Tuhan (3)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 290
Karena manusia percaya kepada Tuhan, dia harus mengikuti jejak langkah Tuhan dengan saksama, langkah demi langkah, dia harus "mengikuti Sang Anak Domba, ke mana pun Dia pergi". Hanya inilah orang-orang yang mencari jalan yang benar, hanya merekalah yang mengenal pekerjaan Roh Kudus. Orang-orang yang mengikuti huruf-huruf yang tertulis dan doktrin bagaikan budak adalah mereka yang telah disingkirkan oleh pekerjaan Roh Kudus. Pada setiap zaman, Tuhan akan memulai pekerjaan yang baru, dan pada setiap zaman, akan ada permulaan yang baru di antara manusia. Jika manusia hanya berpegang pada kebenaran bahwa "Yahweh adalah Tuhan" dan "Yesus adalah Kristus", yang merupakan kebenaran yang hanya berlaku di zamannya masing-masing, maka manusia tidak akan pernah bisa mengikuti pekerjaan Roh Kudus dan akan selamanya tidak mampu mendapatkan pekerjaan Roh Kudus. Bagaimanapun cara Tuhan bekerja, manusia mengikuti tanpa keraguan sedikit pun dan dengan saksama. Dengan cara ini, bagaimana mungkin manusia akan disingkirkan oleh Roh Kudus? Apa pun yang Tuhan lakukan, selama manusia yakin bahwa itu adalah pekerjaan Roh Kudus, dan bekerja sama dalam pekerjaan Roh Kudus tanpa keraguan sedikit pun, dan berusaha memenuhi tuntutan Tuhan, lalu bagaimana mungkin dia bisa dihukum? Pekerjaan Tuhan tidak pernah berhenti, langkah-langkah kaki-Nya tidak pernah berhenti, dan sebelum pekerjaan pengelolaan-Nya tuntas, Dia selalu sibuk dan tidak pernah berhenti. Namun manusia berbeda. Setelah memperoleh sedikit saja pekerjaan Roh Kudus, dia menganggap pekerjaan itu tidak akan pernah berubah; setelah mendapatkan sedikit pengetahuan, dia tidak terus mengikuti jejak langkah pekerjaan Tuhan yang baru; setelah melihat sedikit saja pekerjaan Tuhan, dia langsung menetapkan Tuhan sebagai wujud patung kayu tertentu, dan meyakini bahwa Tuhan akan senantiasa berdiam dalam wujud yang dia lihat di hadapannya, bahwa di masa lampau wujud itu demikian dan di masa depan pun akan selalu demikian; setelah mendapatkan pengetahuan yang dangkal, manusia menjadi begitu sombong sehingga lupa diri dan mulai dengan sembrono menyatakan watak dan wujud Tuhan yang sama sekali tidak ada; dan setelah menjadi yakin tentang satu tahap pekerjaan Roh Kudus, manusia tetap tidak mau menerima pekerjaan Tuhan yang baru, siapa pun jenis orang yang menyatakannya. Ini adalah orang-orang yang tidak dapat menerima pekerjaan Roh Kudus yang baru; mereka terlalu konservatif dan tidak dapat menerima hal-hal baru. Orang-orang semacam ini adalah mereka yang percaya kepada Tuhan tetapi juga menolak Tuhan. Manusia percaya bahwa bangsa Israel salah karena "hanya percaya kepada Yahweh dan tidak percaya kepada Yesus", tetapi mayoritas orang hidup dalam peran "hanya percaya kepada Yahweh dan menolak Yesus" dan "menantikan kedatangan kembali Sang Mesias tetapi menentang Mesias yang bernama Yesus". Maka tidak heran, orang-orang tetap hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis setelah menerima satu tahap pekerjaan Roh Kudus, dan tetap tidak menerima berkat Tuhan. Bukankah ini adalah akibat dari pemberontakan manusia? Orang-orang Kristen di seluruh dunia yang tidak mengikuti pekerjaan baru zaman sekarang semuanya berpegang teguh pada pengharapan bahwa mereka akan beruntung, mengira bahwa Tuhan akan memenuhi setiap keinginan mereka. Namun, mereka tidak bisa berkata dengan pasti mengapa Tuhan akan mengangkat mereka ke tingkat yang ketiga dari surga, mereka juga tidak yakin tentang bagaimana Yesus akan datang menjemput mereka dengan menaiki awan putih, apalagi dapat mengatakan dengan kepastian penuh apakah Yesus akan benar-benar datang di atas awan putih atau tidak pada hari yang mereka bayangkan. Mereka semua cemas dan bingung; mereka sendiri bahkan tidak tahu apakah Tuhan akan mengangkat setiap mereka, sekumpulan kecil bermacam jenis orang yang berasal dari berbagai denominasi. Pekerjaan yang Tuhan lakukan saat ini, di zaman sekarang ini, kehendak Tuhan—mereka sama sekali tidak memahami hal-hal ini, dan mereka tidak mampu berbuat apa-apa kecuali menghitung hari dengan jari-jari mereka. Hanya mereka yang mengikuti jejak langkah Anak Domba sampai akhirlah yang akan mendapatkan berkat terakhir, sedangkan "orang-orang yang pintar" yang tidak mampu mengikuti sampai akhir tetapi percaya bahwa mereka telah mendapatkan segalanya justru tidak bisa menyaksikan penampakan Tuhan. Setiap mereka yakin bahwa merekalah orang-orang yang paling pintar di bumi, dan mereka begitu saja menghentikan perkembangan pekerjaan Tuhan tanpa alasan sama sekali, dan sepertinya percaya dengan keyakinan penuh bahwa Tuhan akan mengangkat mereka ke surga, mereka yang "memiliki kesetiaan tertinggi kepada Tuhan, yang mengikut Tuhan, dan mematuhi firman Tuhan". Meskipun mereka memang memiliki "kesetiaan yang tertinggi" terhadap firman yang diucapkan Tuhan, perkataan dan tindakan mereka masih terasa sangat menjijikkan karena mereka menentang pekerjaan Roh Kudus serta melakukan tipu daya dan kejahatan. Mereka yang tidak mengikut sampai akhir, yang tidak mengikuti pekerjaan Roh Kudus, dan yang hanya berpegang pada pekerjaan yang lama, bukan hanya gagal mencapai kesetiaan kepada Tuhan, tetapi sebaliknya, telah menjadi orang-orang yang menentang Tuhan, telah menjadi orang-orang yang ditolak oleh zaman yang baru, dan yang akan dihukum. Adakah yang lebih menyedihkan daripada mereka? Banyak orang bahkan percaya bahwa semua orang yang menolak hukum yang lama dan menerima pekerjaan yang baru adalah orang-orang yang tidak memiliki hati nurani. Orang-orang ini, yang hanya berbicara tentang "hati nurani", dan tidak mengenal pekerjaan Roh Kudus, pada akhirnya akan kehilangan masa depannya oleh hati nurani mereka sendiri. Pekerjaan Tuhan tidak tunduk pada doktrin, dan meskipun itu adalah pekerjaan-Nya sendiri, Tuhan tetap tidak berpegang teguh pada pekerjaan itu. Yang harus ditolak akan ditolak, yang harus disingkirkan akan disingkirkan. Namun, manusia menempatkan dirinya dalam posisi permusuhan dengan Tuhan, dengan berpegang pada satu bagian kecil dari pekerjaan pengelolaan Tuhan. Bukankah ini adalah kekonyolan manusia? Bukankah ini adalah kebodohan manusia? Semakin manusia bersikap takut-takut dan terlalu berhati-hati karena takut tidak mendapatkan berkat Tuhan, semakin mereka tidak mampu mendapatkan berkat yang lebih besar dan menerima berkat yang terakhir. Orang-orang yang mematuhi hukum Taurat seperti budak, semuanya menunjukkan kesetiaan tertinggi kepada hukum itu, dan semakin mereka menunjukkan kesetiaan yang demikian kepada hukum Taurat, semakin mereka menjadi pemberontak yang menentang Tuhan. Karena sekarang adalah Zaman Kerajaan, bukan Zaman Hukum Taurat, dan pekerjaan zaman sekarang dengan pekerjaan di masa lampau tidak dapat dibandingkan, demikian juga pekerjaan di masa yang lampau tidak bisa dibandingkan dengan pekerjaan zaman sekarang. Pekerjaan Tuhan telah berubah dan penerapan yang harus dilakukan manusia juga telah berubah; penerapan manusia sekarang bukanlah berpegang pada hukum Taurat atau memikul salib, oleh karena itu, kesetiaan manusia kepada hukum Taurat dan salib tidak akan mendapatkan perkenanan Tuhan.
Dikutip dari "Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 291
Tujuan menaklukkanmu di masa kini adalah agar engkau mengakui bahwa Tuhan adalah Tuhanmu, dan juga Tuhan atas orang lain, dan yang terpenting, Dialah Tuhan bagi semua yang mengasihi-Nya, dan Tuhan atas segala ciptaan. Dia adalah Tuhan atas orang Israel dan Tuhan atas bangsa Mesir. Dia adalah Tuhan atas orang Inggris dan Tuhan atas orang Amerika. Dia bukan hanya Tuhan atas Adam dan Hawa, melainkan juga Tuhan bagi seluruh keturunan Adam dan Hawa. Dia adalah Tuhan atas setiap hal di surga maupun di bumi. Semua keluarga, baik keluarga orang Israel maupun keluarga dari bangsa-bangsa lain, berada di tangan satu Tuhan. Dia tidak hanya bekerja di Israel selama beberapa ribu tahun dan dahulu dilahirkan di Yudea, tetapi hari ini Dia turun di Tiongkok, di tempat naga merah besar berbaring melingkar. Jika dilahirkan di Yudea menjadikan Dia sebagai Raja orang Yahudi, bukankah turun di antara engkau semua hari ini menjadikan-Nya sebagai Tuhanmu? Dia memimpin orang Israel serta lahir di Yudea, dan Dia juga lahir di negeri bangsa-bangsa lain. Bukankah semua pekerjaan-Nya dilakukan untuk seluruh umat manusia yang Dia ciptakan? Apakah Dia mengasihi orang Israel ratusan kali lipat dan membenci bangsa-bangsa lain ribuan kali lipat? Bukankah itu gagasan kalian? Engkau semualah yang tidak mengakui Tuhan, bukan karena Tuhan tidak pernah menjadi Tuhanmu; engkau semualah yang menolak Tuhan; bukan karena Tuhan tidak bersedia menjadi Tuhanmu. Siapa di antara makhluk ciptaan yang tidak berada di tangan Yang Mahakuasa? Dalam menaklukkan engkau semua di masa kini, bukankah sasarannya agar engkau semua mengakui bahwa Tuhan tidak lain adalah Tuhanmu? Jika engkau semua masih mempertahankan bahwa Tuhan adalah Tuhan atas orang Israel saja, dan masih mempertahankan bahwa rumah Daud di Israel adalah asal-usul kelahiran Tuhan dan bahwa tidak ada bangsa selain Israel yang memenuhi syarat untuk "menghasilkan" Tuhan, dan apalagi keluarga bangsa-bangsa lain mampu menerima pekerjaan Yahweh secara pribadi—jika engkau masih berpikir demikian, bukankah itu menjadikanmu seorang pemberontak keras kepala? Jangan selalu terpaku pada Israel. Tuhan berada di sini di antara engkau semua hari ini. Jangan terus memandang langit. Berhentilah merindukan Tuhanmu di surga! Tuhan telah datang di tengah-tengah engkau semua, jadi bagaimana Dia bisa berada di surga? Engkau belum begitu lama percaya kepada Tuhan, tetapi engkau memiliki banyak gagasan tentang-Nya, sampai engkau tidak berani berpikir barang sedetik pun bahwa Tuhan orang Israel akan berkenan memberkati engkau semua dengan hadirat-Nya. Bahkan engkau semua tidak berani berpikir bagaimana engkau dapat melihat Tuhan menampakkan diri, mengingat betapa kotornya dirimu. Engkau juga tidak pernah berpikir bagaimana Tuhan bisa secara pribadi turun di tanah bangsa-bangsa lain. Dia seharusnya turun di Gunung Sinai atau Bukit Zaitun dan menampakkan diri kepada orang Israel. Bukankah bangsa-bangsa lain (yaitu, semua orang di luar Israel) merupakan sasaran kebencian-Nya? Bagaimana bisa Dia secara pribadi bekerja di antara mereka? Semua ini adalah gagasan yang mengakar kuat, yang telah engkau semua kembangkan selama bertahun-tahun. Tujuan menaklukkanmu di masa kini adalah untuk menghancurkan semua gagasanmu ini. Dengan demikian engkau semua telah melihat penampakan pribadi Tuhan di antaramu—bukan di Gunung Sinai atau di Bukit Zaitun, melainkan di antara umat yang belum pernah Dia pimpin di masa lalu. Setelah Tuhan melakukan dua tahap pekerjaan-Nya di Israel, orang Israel serta semua bangsa bukan Yahudi sama-sama menganut gagasan ini: meskipun benar bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu, Dia hanya bersedia menjadi Tuhan atas orang Israel, bukan Tuhan atas bangsa-bangsa lain. Orang Israel percaya akan hal-hal berikut: Tuhan hanya bisa menjadi Tuhan kami, bukan Tuhan atas engkau semua, bangsa-bangsa lain, dan karena engkau tidak menghormati Yahweh, maka Yahweh—Tuhan kami—membencimu. Orang Yahudi tersebut lalu memercayai hal ini: Tuhan Yesus menggunakan gambar kami orang Yahudi dan merupakan Tuhan yang menyandang tanda orang Yahudi. Di antara kamilah Tuhan bekerja. Gambar Tuhan dan gambar kami serupa; gambar kami dekat dengan gambar Tuhan. Tuhan Yesus adalah Raja kami orang Yahudi; bangsa-bangsa lain tidak memenuhi syarat untuk menerima keselamatan agung tersebut. Tuhan Yesus adalah korban penghapus dosa bagi kami orang Yahudi. Hanya berdasarkan kedua tahap pekerjaan itulah orang Israel dan orang Yahudi membentuk segala macam gagasan ini. Mereka secara dominan mengklaim Tuhan bagi diri mereka sendiri, tidak memperkenankan bahwa Tuhan adalah juga Tuhan bagi bangsa-bangsa lain. Dengan demikian, Tuhan menjadi kekosongan dalam hati bangsa-bangsa lain. Hal ini karena semua orang meyakini bahwa Tuhan tidak ingin menjadi Tuhan atas bangsa-bangsa lain dan bahwa Dia hanya menyukai orang Israel—umat pilihan-Nya—dan Dia menyukai orang Yahudi, terutama para murid yang mengikuti-Nya. Tidakkah engkau tahu bahwa pekerjaan yang Yahweh dan Yesus lakukan adalah demi kelangsungan hidup seluruh umat manusia? Apakah engkau sekarang mengakui bahwa Tuhan adalah Tuhan atas engkau semua yang lahir di luar Israel? Bukankah Tuhan ada di sini di tengah-tengahmu hari ini? Ini tidak mungkin mimpi, bukan? Apakah engkau semua tidak menerima kenyataan ini? Engkau tidak berani memercayai atau memikirkannya. Terlepas dari bagaimana engkau semua melihatnya, bukankah Tuhan berada di sini di tengah-tengahmu? Apakah engkau masih takut memercayai perkataan ini? Mulai hari ini, bukankah semua orang yang ditaklukkan dan semua yang ingin menjadi pengikut Tuhan adalah umat pilihan Tuhan? Bukankah engkau semua, yang merupakan para pengikut masa kini, adalah umat pilihan di luar bangsa Israel? Apakah statusmu tidak sama dengan status orang Israel? Bukankah ini semua harus engkau semua kenali? Bukankah ini tujuan dari pekerjaan penaklukanmu? Karena engkau semua dapat melihat Tuhan, Dia akan menjadi Tuhanmu selama-lamanya, dari awal dan sampai masa depan. Dia tidak akan meninggalkanmu, selama engkau bersedia mengikuti-Nya dan menjadi ciptaan-Nya yang setia dan taat.
Dikutip dari "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (3)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 292
Hanya dengan mengesampingkan gagasan lamamu, engkau bisa mendapatkan pengetahuan baru, tetapi pengetahuan lama belum tentu ekuivalen dengan gagasan lama. "Gagasan" mengacu pada hal-hal yang dibayangkan oleh manusia yang bertentangan dengan kenyataan. Jika pengetahuan lama sudah ketinggalan zaman di zaman yang lampau, dan menghalangi manusia untuk masuk ke dalam pekerjaan baru, maka pengetahuan itu juga merupakan gagasan. Jika manusia mampu mengambil pendekatan yang benar terhadap pengetahuan yang seperti itu dan bisa mengenal Tuhan dari beberapa aspek berbeda, menggabungkan yang lama dan yang baru, maka pengetahuan lama menjadi bantuan bagi manusia, dan menjadi dasar bagi manusia untuk memasuki zaman yang baru. Pelajaran mengenal Tuhan mengharuskanmu untuk menguasai banyak prinsip: bagaimana caranya masuk ke jalan untuk mengenal Tuhan, kebenaran mana yang harus engkau pahami untuk mengenal Tuhan, dan bagaimana menyingkirkan gagasan dan watak lamamu sehingga engkau dapat tunduk pada semua pengaturan dalam pekerjaan baru Tuhan. Jika engkau menggunakan prinsip-prinsip ini sebagai landasan untuk masuk ke dalam pelajaran mengenal Tuhan, pengetahuanmu akan menjadi semakin mendalam. Jika engkau memiliki pengetahuan yang jelas tentang ketiga tahap pekerjaan—dengan kata lain, seluruh rencana pengelolaan Tuhan—dan jika engkau bisa sepenuhnya mengaitkan dua tahap pekerjaan Tuhan sebelumnya dengan tahap saat ini, dan melihat bahwa ini adalah pekerjaan yang dilakukan oleh satu Tuhan, maka engkau akan memiliki landasan yang tak tertandingi kokohnya. Ketiga tahap pekerjaan dilakukan oleh satu Tuhan; inilah visi terbesar, dan inilah satu-satunya jalan untuk mengenal Tuhan. Ketiga tahap pekerjaan hanya bisa dilakukan oleh Tuhan itu sendiri, dan tidak ada manusia yang bisa melakukan pekerjaan seperti itu atas nama-Nya—ini berarti bahwa hanya Tuhan itu sendiri yang bisa melakukan pekerjaan-Nya sendiri dari awal sampai hari ini. Meski ketiga tahap pekerjaan Tuhan telah dilaksanakan di zaman dan lokasi yang berbeda, dan meski pekerjaan di setiap tahap ini berbeda, semuanyaadalah pekerjaan yang dilakukan oleh satu Tuhan. Dari semua visi, inilah visi terbesar yang harus manusia ketahui, dan jika ini bisa dimengerti sepenuhnya oleh manusia, manusia akan mampu berdiri teguh. Sekarang ini, masalah terbesar yang dihadapi oleh berbagai agama dan denominasi adalah bahwa mereka tidak mengenal pekerjaan Roh Kudus, dan tidak bisa membedakan pekerjaan yang dilakukan Roh Kudus dan pekerjaan yang bukan dilakukan oleh Roh Kudus—karena inilah, mereka tidak bisa mengetahui apakah tahap pekerjaan ini, seperti halnya dua tahap pekerjaan sebelumnya, juga dilakukan oleh Tuhan Yahweh. Meskipun orang-orang mengikuti Tuhan, kebanyakan orang masih tidak dapat mengetahui apakah itu adalah jalan yang benar. Manusia khawatir apakah jalan ini adalah jalan yang secara pribadi dipimpin oleh Tuhan itu sendiri, dan apakah inkarnasi Tuhan adalah suatu kenyataan, dan kebanyakan orang masih tidak tahu cara membedakan hal-hal itu. Orang yang mengikuti Tuhan tidak mampu menentukan jalan, jadi, pesan-pesan yang disampaikan hanya berdampak sebagian di antara orang-orang ini, dan tidak bisa efektif sepenuhnya, dan ini kemudian memengaruhi jalan masuk kehidupan orang-orang tersebut. Jika manusia bisa melihat bahwa ketiga tahap pekerjaan ini dilakukan oleh Tuhan itu sendiri di waktu yang berbeda, di tempat yang berbeda, dan dalam diri orang-orang berbeda; jika manusia bisa melihat bahwa, meskipun pekerjaannya berbeda, semuanya itu dilakukan oleh satu Tuhan, dan karena itu adalah pekerjaan yang dilakukan oleh satu Tuhan, pekerjaan itu pastilah benar dan tanpa kesalahan, dan bahwa meskipun pekerjaan itu bertentangan dengan gagasan manusia, tidak bisa disangkal bahwa itu adalah pekerjaan yang dilakukan oleh satu Tuhan—jika manusia bisa mengatakan dengan pasti bahwa itu adalah pekerjaan oleh satu Tuhan, maka gagasan manusia akan berkurang menjadi sekadar hal yang remeh, yang tak layak untuk disebutkan. Karena visi manusia tidak jelas, dan karena manusia hanya mengenal Yahweh sebagai Tuhan, dan Yesus sebagai Tuhan, dan berpikiran mendua tentang Tuhan yang berinkarnasi pada zaman sekarang, banyak orang tetap mengabdikan diri pada pekerjaan Yahweh dan Yesus, dan karena dipenuhi dengan berbagai gagasan tentang pekerjaan zaman sekarang, kebanyakan orang selalu ragu, dan tidak menganggap serius pekerjaan zaman sekarang. Manusia tidak memiliki gagasan terhadap dua tahap pekerjaan terakhir yang tak kelihatan tersebut. Itu karena manusia tidak memahami kenyataan dari kedua tahap pekerjaan terakhir, dan tidak menyaksikannya secara pribadi. Ini karena kedua tahap pekerjaan itu tidak bisa dilihat sehingga manusia pun berimajinasi sesuka hatinya; kesimpulan apa pun yang manusia buat, tidak ada fakta untuk membuktikan imajinasi seperti itu, dan tidak ada orang yang mengoreksi mereka. Manusia memberi wewenang penuh pada temperamen alaminya, melakukan sesuatu tanpa mengkhawatirkan risikonya, dan membiarkan imajinasinya berkeliaran dengan bebas karena tidak ada fakta untuk membuktikan imajinasinya, sehingga imajinasi manusia pun menjadi "fakta", terlepas dari apakah ada buktinya atau tidak. Dengan demikian, manusia percaya kepada Tuhan yang dibayangkannya sendiri di pikirannya, dan tidak mencari Tuhan yang nyata. Jika satu orang memiliki satu jenis kepercayaan tertentu, di antara seratus orang akan terdapat seratus jenis kepercayaan. Manusia memiliki kepercayaan seperti itu karena dia belum melihat kenyataan pekerjaan Tuhan, karena dia hanya mendengar tentang hal itu dengan telinganya dan belum melihat dengan matanya. Manusia telah mendengar berbagai legenda dan cerita—tetapi jarang mendengar pengetahuan tentang fakta-fakta pekerjaan Tuhan. Jadi, orang-orang yang baru menjadi orang percaya selama setahun, menjadi percaya kepada Tuhan melalui gagasan mereka sendiri. Hal yang sama juga terjadi pada mereka yang telah percaya kepada Tuhan sepanjang hidup mereka. Mereka yang tidak bisa melihat fakta tidak akan pernah bisa lepas dari suatu iman yang di dalamnya terdapat gagasan mereka sendiri tentang Tuhan. Manusia percaya bahwa dia telah membebaskan diri dari ikatan gagasan lamanya dan telah memasuki wilayah yang baru. Tidakkah manusia tahu bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh orang yang tak bisa melihat wajah Tuhan yang sebenarnya hanyalah gagasan dan desas-desus? Manusia mengira gagasannya benar dan tanpa kesalahan, dan dia berpikir bahwa gagasan ini berasal dari Tuhan. Pada zaman sekarang, ketika manusia menyaksikan pekerjaan Tuhan, dia membiarkan gagasan-gagasan yang telah terbentuk selama bertahun-tahun. Imajinasi dan gagasan dari masa lalu telah menjadi rintangan bagi pekerjaan tahap ini, dan menjadi sulit bagi manusia untuk melepaskan gagasan-gagasan seperti itu, dan menyangkal gagasan tersebut. Gagasan banyak orang yang telah mengikuti Tuhan sampai sekarang terhadap pekerjaan langkah demi langkah ini telah menjadi semakin menyedihkan, dan orang-orang ini telah berangsur-angsur membentuk permusuhan yang keras kepala terhadap Tuhan yang berinkarnasi. Sumber dari kebencian ini adalah gagasan dan imajinasi manusia. Gagasan dan imajinasi manusia telah menjadi musuh pekerjaan zaman sekarang, pekerjaan yang bertentangan dengan gagasan manusia. Ini telah terjadi justru karena fakta tidak memungkinkan manusia untuk memberi kebebasan pada imajinasinya, dan terlebih lagi, fakta tidak dapat dengan mudah disangkal oleh manusia, dan gagasan serta imajinasi manusia tidak bisa menerima keberadaan fakta, dan lebih jauh lagi, karena manusia tidak mempertimbangkan kebenaran dan keaslian fakta, dan hanya berfokus membiarkan gagasannya dan menggunakan imajinasinya sendiri. Ini hanya bisa dikatakan sebagai kesalahan gagasan manusia, dan tidak bisa dikatakan sebagai kesalahan pekerjaan Tuhan. Manusia boleh membayangkan apa pun yang dia inginkan, tetapi manusia tidak boleh dengan bebas menyangkal tahap mana pun dari pekerjaan Tuhan atau sedikit pun dari pekerjaan itu; fakta pekerjaan Tuhan tidak bisa diganggu gugat oleh manusia. Engkau boleh membebaskan imajinasimu dan bahkan menyusun kisah yang bagus tentang pekerjaan Yahweh dan Yesus, tetapi engkau tidak boleh menyangkal fakta dari setiap tahap pekerjaan Yahweh dan Yesus; ini adalah prinsip, dan ini juga suatu ketetapan administratif, dan engkau semua harus memahami pentingnya isu-isu ini. Manusia percaya bahwa tahap pekerjaan ini tidak sesuai dengan gagasan manusia, dan bahwa tidaklah demikian halnya dengan dua tahap pekerjaan sebelumnya. Di dalam imajinasinya, manusia percaya bahwa pekerjaan di dua tahap sebelumnya jelas tidak sama dengan pekerjaan zaman sekarang—tetapi pernahkah engkau mempertimbangkan bahwa prinsip-prinsip pekerjaan Tuhan tetaplah sama, bahwa pekerjaan-Nya selalu nyata, dan bahwa, apa pun zamannya, akan selalu ada sangat banyak orang yang menolak dan menentang fakta pekerjaan-Nya? Semua orang yang sekarang menolak dan menentang tahap pekerjaan ini pasti juga menentang Tuhan di masa yang lampau, karena orang-orang semacam ini akan selalu menjadi musuh Tuhan. Orang yang mengenal fakta pekerjaan Tuhan akan melihat ketiga tahap pekerjaan ini sebagai pekerjaan dari satu Tuhan, dan akan melepaskan gagasan mereka. Mereka adalah orang-orang yang mengenal Tuhan, dan orang-orang semacam ini adalah orang yang benar-benar mengikuti Tuhan. Ketika seluruh pengelolaan Tuhan menjelang berakhir, Tuhan akan mengelompokkan segala sesuatu berdasarkan jenisnya. Manusia diciptakan oleh tangan Sang Pencipta, dan pada akhirnya Dia harus mengembalikan manusia sepenuhnya di bawah kekuasaan-Nya; inilah akhir dari ketiga tahap pekerjaan. Tahap pekerjaan pada akhir zaman, dan dua tahap sebelumnya di Israel dan Yudea, adalah rencana pengelolaan Tuhan di seluruh alam semesta. Tak seorang pun bisa menyangkal hal ini, dan ini adalah fakta pekerjaan Tuhan. Walaupun orang belum mengalami atau menyaksikan banyak dari pekerjaan ini, fakta tetaplah fakta, dan ini tidak bisa disangkal oleh siapa pun. Orang yang percaya kepada Tuhan di setiap negeri di alam semesta, semuanya akan menerima ketiga tahap pekerjaan. Jika engkau hanya mengetahui satu tahap pekerjaan tertentu, dan tidak memahami dua tahap pekerjaan lainnya, tidak memahami pekerjaan Tuhan di masa lalu, engkau tidak bisa membicarakan seluruh kebenaran mengenaikeseluruhan rencana pengelolaan Tuhan, dan pengetahuanmu tentang Tuhan hanyalah sepihak, karena di dalam kepercayaanmu kepada Tuhan, engkau tidak mengenal-Nya ataupun memahami-Nya, sehingga engkau tidak layak untuk memberikan kesaksian tentang Tuhan. Terlepas dari apakah pengetahuanmu saat ini mengenai hal-hal ini sangat mendalam atau dangkal, pada akhirnya, engkau semua harus memiliki pengetahuan, dan harus sepenuhnya yakin, dan semua orang akan melihat keseluruhan pekerjaan Tuhan dan tunduk di bawah kekuasaan Tuhan. Di akhir pekerjaan ini, semua agama akan menjadi satu, semua makhluk ciptaan akan kembali berada di bawah kekuasaan Sang Pencipta, semua makhluk ciptaan akan menyembah satu-satunya Tuhan yang benar, dan semua agama yang jahat akan musnah, tidak pernah muncul kembali.
Dikutip dari "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 293
Untuk memahami tujuan pekerjaan Tuhan, hasil yang dicapai pekerjaan-Nya dalam diri manusia, dan apa sebenarnya kehendak-Nya bagi manusia: inilah yang harus dicapai oleh setiap orang yang mengikuti Tuhan. Saat ini, pengetahuan akan pekerjaan Tuhan justru adalah hal yang kurang dimiliki semua manusia. Perbuatan yang Tuhan telah kerjakan atas manusia, keseluruhan pekerjaan Tuhan, dan apa sebenarnya kehendak Tuhan bagi manusia, dari penciptaan dunia hingga zaman sekarang—ini adalah hal-hal yang tidak diketahui atau dipahami manusia. Kekurangtahuan ini tidak hanya terlihat di seluruh dunia keagamaan, tetapi juga pada semua orang yang percaya kepada Tuhan. Ketika tiba saatnya ketika engkau benar-benar melihat Tuhan, ketika engkau benar-benar menyadari hikmat-Nya, ketika engkau melihat semua perbuatan yang telah Tuhan kerjakan, ketika engkau mengenali siapa Tuhan dan apa yang dimiliki-Nya—ketika engkau telah melihat kelimpahan, hikmat, keajaiban, dan semua yang telah dikerjakan-Nya atas manusia—pada saat itulah engkau akan mencapai keberhasilan dalam imanmu kepada Tuhan. Ketika Tuhan dikatakan mencakup segalanya dan sangat berlimpah, apa yang dimaksud dengan mencakup segalanya, dan apa yang dimaksud dengan sangat berlimpah? Jika engkau tidak memahami hal ini, engkau tidak bisa dianggap percaya kepada Tuhan. Mengapa Kukatakan bahwa orang-orang di dunia keagamaan bukanlah orang yang percaya kepada Tuhan tetapi adalah para pelaku kejahatan, yang sama dengan pengikut iblis? Ketika Kukatakan mereka adalah para pelaku kejahatan, itu karena mereka tidak memahami kehendak Tuhan dan tidak mampu melihat hikmat-Nya. Tuhan tidak pernah menyingkapkan pekerjaan-Nya kepada mereka. Mereka buta; mereka tidak dapat melihat perbuatan Tuhan, mereka telah ditinggalkan oleh Tuhan, dan mereka sama sekali tidak memiliki pemeliharaan dan perlindungan Tuhan, apalagi pekerjaan Roh Kudus. Mereka yang tidak memiliki pekerjaan Tuhan adalah para pelaku kejahatan dan penentang Tuhan. Penentangan terhadap Tuhan yang Kubicarakan mengacu pada mereka yang tidak mengenal Tuhan, mereka yang mengakui Tuhan dengan bibir mereka padahal sebenarnya tidak mengenal-Nya, mereka yang mengikuti Tuhan tetapi tidak menaati-Nya, dan mereka yang bersenang-senang dalam kasih karunia Tuhan tetapi tidak mampu menjadi kesaksian bagi-Nya. Tanpa pemahaman akan tujuan pekerjaan Tuhan atau pemahaman akan pekerjaan yang Tuhan lakukan dalam diri manusia, dia tidak bisa selaras dengan kehendak Tuhan, juga tidak bisa menjadi kesaksian bagi Tuhan. Alasan mengapa manusia menentang Tuhan, di satu sisi, dari wataknya yang rusak, dan di sisi lain, dari ketidaktahuan akan Tuhan dan kurangnya pemahaman akan prinsip-prinsip yang Tuhan pakai dalam pekerjaan-Nya dan kehendak-Nya bagi manusia. Kedua aspek ini, jika digabungkan, membentuk sejarah penentangan manusia terhadap Tuhan. Para petobat baru menentang Tuhan karena penentangan seperti itu ada di dalam natur mereka, sedangkan penentangan terhadap Tuhan dari mereka yang sudah bertahun-tahun dalam iman adalah akibat dari ketidaktahuan mereka akan Tuhan, selain karena watak mereka yang rusak. Pada masa sebelum Tuhan menjadi manusia, ukuran apakah manusia menentang Tuhan didasarkan pada apakah dia menaati ketetapan-ketetapan yang ditetapkan Tuhan di surga. Misalnya, pada Zaman Hukum Taurat, siapa pun yang tidak mematuhi hukum Yahweh dianggap sebagai orang-orang yang menentang Tuhan; siapa pun yang mencuri persembahan kepada Yahweh, atau siapa pun yang menentang orang-orang yang diperkenan Yahweh, dianggap sebagai orang yang menentang Tuhan dan akan dirajam sampai mati; siapa pun yang tidak menghormati ayah dan ibunya, dan siapa pun yang memukul atau mengutuk orang lain, dianggap sebagai orang yang tidak mematuhi hukum Taurat. Dan semua orang yang tidak mematuhi hukum Yahweh dianggap sebagai orang yang menentang-Nya. Hal ini tidak berlaku lagi pada Zaman Kasih Karunia, di mana siapa pun yang menentang Yesus dianggap sebagai orang yang menentang Tuhan, dan siapa pun yang tidak menaati perkataan Yesus dianggap sebagai orang yang menentang Tuhan. Pada zaman ini, cara mendefinisikan penentangan terhadap Tuhan menjadi lebih akurat dan lebih nyata. Pada masa ketika Tuhan belum menjadi manusia, ukuran apakah manusia menentang Tuhan atau tidak didasarkan pada apakah manusia menyembah dan memandang kepada Tuhan yang tidak kelihatan di surga. Cara di mana penentangan terhadap Tuhan didefinisikan pada waktu itu tidak terlalu nyata, karena manusia tidak bisa melihat Tuhan, juga tidak tahu seperti apa rupa Tuhan, atau bagaimana Dia bekerja dan berbicara. Manusia sama sekali tidak memiliki gagasan tentang Tuhan, dan dia percaya kepada Tuhan secara samar, karena Tuhan belum menampakkan diri kepada manusia. Oleh karena itu, bagaimanapun manusia memercayai Tuhan dalam imajinasinya, Tuhan tidak menghukum manusia atau banyak menuntut dari manusia, karena manusia sama sekali tidak dapat melihat Tuhan. Ketika Tuhan menjadi manusia dan datang untuk bekerja di antara manusia, semua orang melihat Dia dan mendengar firman-Nya, dan semua orang melihat perbuatan-perbuatan yang Tuhan lakukan dalam tubuh dagingnya. Pada saat itu, semua gagasan manusia menjadi buih. Adapun mereka yang telah melihat Tuhan menampakkan diri dalam rupa manusia, mereka tidak akan dihukum jika mereka mau menaati-Nya, sedangkan orang-orang yang dengan sengaja menentang-Nya akan dianggap sebagai penentang Tuhan. Orang-orang seperti itu adalah antikristus, musuh-musuh yang dengan sengaja menentang Tuhan. Orang-orang yang menyimpan gagasan tentang Tuhan tetapi tetap siap dan mau menaatinya tidak akan dihukum. Tuhan menghukum manusia berdasarkan niat dan perbuatannya, tidak pernah berdasarkan pemikiran dan gagasannya. Jika manusia dihukum atas dasar pemikiran dan gagasannya, tak seorang pun akan dapat luput dari tangan Tuhan yang penuh murka. Mereka yang dengan sengaja menentang Tuhan yang berinkarnasi akan dihukum karena ketidaktaatan mereka. Berkenaan dengan orang-orang yang dengan sengaja menentang Tuhan ini, penentangan mereka berasal dari fakta bahwa mereka menyimpan gagasan tentang Tuhan, yang akhirnya membawa mereka melakukan tindakan yang mengganggu pekerjaan Tuhan. Orang-orang ini secara sadar menentang dan menghancurkan pekerjaan Tuhan. Mereka tidak hanya memiliki gagasan tentang Tuhan, tetapi mereka juga terlibat dalam aktivitas yang mengganggu pekerjaan-Nya, dan karena alasan inilah orang-orang semacam ini akan dihukum. Mereka yang tidak dengan sengaja mengganggu pekerjaan Tuhan tidak akan dihukum sebagai orang berdosa, karena mereka mampu dengan rela taat dan tidak tidak terlibat dalam aktivitas yang menyebabkan kekacauan dan gangguan. Orang-orang semacam ini tidak akan dihukum. Namun, jika manusia telah mengalami pekerjaan Tuhan selama bertahun-tahun, jika mereka terus menyimpan gagasan tentang Tuhan dan tetap tak mampu memahami pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi, dan jika, berapa tahun pun mereka telah mengalami pekerjaan-Nya, mereka terus dipenuhi dengan gagasan tentang Tuhan dan tetap tidak mampu mengenal Tuhan, maka sekalipun mereka tidak terlibat dalam aktivitas yang menganggu, hati mereka tetap dipenuhi dengan banyaknya gagasan tentang Tuhan, dan sekalipun gagasan-gagasan ini tidak menjadi nyata, orang-orang semacam ini sama sekali tidak berguna bagi pekerjaan Tuhan. Mereka tidak dapat memberitakan Injil atau memberi kesaksian tentang Tuhan. Orang-orang semacam ini adalah orang yang tidak berguna dan sangat dungu. Karena mereka tidak mengenal Tuhan dan juga tidak mampu membuang gagasan mereka tentang Tuhan, akibatnya mereka dihukum. Dapat dikatakan begini: adalah normal bagi para petobat baru untuk memiliki gagasan tertentu tentang Tuhan atau tidak mengetahui apa pun tentang Dia, tetapi bagi orang yang telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun dan mengalami banyak pekerjaan-Nya, adalah tidak normal bagi orang semacam itu untuk terus memiliki gagasan tentang Tuhan, dan akan lebih tidak normal lagi bagi orang semacam ini untuk tidak memiliki pengenalan akan Tuhan. Karena ini bukan keadaan yang normal, maka mereka dihukum. Orang-orang abnormal ini semuanya adalah sampah; merekalah orang-orang yang paling menentang Tuhan dan yang menikmati kasih karunia Tuhan dengan sia-sia. Semua orang semacam ini pada akhirnya akan disingkirkan!
Dikutip dari "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 294
Siapa pun yang tidak memahami tujuan pekerjaan Tuhan adalah orang yang menentang Tuhan, dan orang yang telah memahami tujuan pekerjaan Tuhan tetapi tetap tidak berupaya untuk memuaskan Tuhan adalah orang-orang yang bahkan lebih dianggap sebagai penentang Tuhan. Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti "raga yang kuat", tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa mereka tidak lain adalah antikristus yang memimpin manusia untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan hidup yang didedikasikan untuk menelan jiwa manusia? Mereka yang memuliakan dirinya sendiri di hadirat Tuhan adalah orang-orang yang paling hina, sedangkan mereka yang merendahkan dirinya adalah orang-orang yang paling dihormati. Dan mereka yang berpikir bahwa mereka mengetahui pekerjaan Tuhan dan yang bahkan mampu menyatakan pekerjaan Tuhan kepada orang lain dengan gembar-gembor besar bahkan sementara mereka memandang langsung ke arah-Nya—mereka adalah orang-orang yang paling bodoh. Orang-orang semacam itu tidak memiliki kesaksian tentang Tuhan, congkak dan penuh kesombongan. Orang-orang yang percaya bahwa mereka memiliki pengenalan akan Tuhan yang terlalu sedikit, meskipun memiliki pengalaman aktual dan pengenalan yang nyata akan Tuhan, adalah mereka yang paling dikasihi-Nya. Hanya orang-orang semacam inilah yang benar-benar memiliki kesaksian dan benar-benar bisa disempurnakan Tuhan. Mereka yang tidak memahami kehendak Tuhan adalah para penentang Tuhan; mereka yang memahami kehendak Tuhan tetapi tidak melakukan kebenaran adalah para penentang Tuhan; mereka yang makan dan minum firman Tuhan tetapi menentang hakikat firman Tuhan adalah para penentang Tuhan; mereka yang memiliki gagasan tentang Tuhan yang berinkarnasi, dan bahkan memiliki pikiran untuk terlibat dalam pemberontakan adalah para penentang Tuhan; mereka yang menghakimi Tuhan adalah para penentang Tuhan; dan siapa pun yang tidak dapat mengenal Tuhan dan memberi kesaksian tentang-Nya adalah para penentang Tuhan. Jadi, Aku mendorong engkau semua: jika engkau semua benar-benar beriman bahwa engkau dapat menempuh jalan ini, teruslah berjalan mengikutinya. Namun jika engkau semua tidak dapat menahan diri untuk tidak menentang Tuhan, lebih baik tinggalkan jalan ini sebelum terlambat. Jika tidak, hal ini kemungkinan hal-hal menjadi buruk bagimu akan sangat besar, karena naturmu benar-benar sangat rusak. Tentang kesetiaan atau ketaatan, atau hati yang haus akan keadilan dan kebenaran, atau kasih kepada Tuhan, engkau tidak memilikinya bahkan sedikit pun. Dapat dikatakan bahwa kondisimu di hadapan Tuhan sama sekali kacau. Engkau tidak mampu mematuhi apa yang harus kaupatuhi, dan tidak dapat mengatakan apa yang harus kaukatakan. Apa yang seharusnya kauterapkan, gagal kau terapkan; dan fungsi yang seharusnya kaupenuhi, engkau tidak mampu memenuhinya. Engkau tidak memiliki kesetiaan, hati nurani, ketaatan, atau tekad yang seharusnya kaumiliki. Engkau belum menanggung penderitaan yang seharusnya kautanggung, dan engkau tidak memiliki iman yang seharusnya kaumiliki. Sederhananya, engkau sama sekali tidak memiliki jasa apa pun: apakah engkau tidak malu untuk terus hidup? Kuanjurkan kepadamu bahwa lebih baik engkau semua menutup mata untuk beristirahat selamanya, dengan demikian Tuhan tidak perlu mengkhawatirkanmu dan menderita demi dirimu. Engkau semua percaya kepada Tuhan tetapi tidak mengetahui kehendak-Nya; engkau makan dan minum firman Tuhan tetapi tidak dapat memenuhi apa yang Tuhan tuntut dari manusia. Engkau percaya kepada Tuhan tetapi tidak mengenal-Nya, dan terus hidup tanpa tujuan untuk diperjuangkan, tanpa nilai apa pun, tanpa makna apa pun. Engkau hidup sebagai manusia tetapi sama sekali tidak memiliki hati nurani, ketulusan, dan kejujuran—bisakah engkau semua masih menyebut dirimu manusia? Engkau percaya kepada Tuhan, tetapi menipu-Nya; bahkan, engkau mengambil uang Tuhan dan makan dari persembahan-Nya yang diberikan kepada-Nya. Namun, pada akhirnya engkau masih gagal untuk memperlihatkan kepedulian sedikit pun bagi perasaan Tuhan atau hati nurani yang paling lemah terhadap-Nya. Bahkan tuntutan Tuhan yang paling sepele pun tidak mampu kaupenuhi. Bisakah engkau semua masih menyebut dirimu manusia? Memakan makanan yang Tuhan sediakan untukmu dan menghirup oksigen yang Dia berikan kepadamu, menikmati kasih karunia-Nya, tetapi pada akhirnya, engkau tidak memiliki pengenalan akan Tuhan sedikit pun. Sebaliknya, engkau telah menjadi orang tidak berguna yang menentang Tuhan. Bukankah itu membuatmu menjadi binatang yang lebih rendah daripada anjing? Di antara binatang, adakah yang lebih jahat dari dirimu?
Para pendeta dan penatua yang mengajar orang lain dari mimbar yang tinggi itu adalah para penentang Tuhan dan sekutu Iblis; bukankah mereka dari antaramu yang tidak berdiri di mimbar yang tinggi untuk mengajar orang lain akan menjadi penentang Tuhan yang lebih besar lagi? Bukankah engkau semua, bahkan lebih daripada mereka, bersekongkol dengan Iblis? Mereka yang tidak memahami tujuan pekerjaan Tuhan tidak tahu bagaimana menjadi selaras dengan kehendak Tuhan. Tentu saja, tidak mungkin mereka yang memahami tujuan pekerjaan-Nya tidak akan tahu bagaimana menjadi selaras dengan kehendak Tuhan. Pekerjaan Tuhan tidak pernah salah; sebaliknya, pengejaran manusialah yang penuh cacat cela. Bukankah mereka, orang-orang tidak bermoral, yang dengan sengaja menentang Tuhan bahkan lebih keji dan jahat daripada para gembala dan penatua itu? Banyak orang yang menentang Tuhan, tetapi di antara mereka juga ada berbagai macam cara di mana mereka menentang Tuhan. Karena ada banyak jenis orang percaya, begitu pula ada banyak jenis orang yang menentang Tuhan, tiap-tiap jenis berbeda. Tak seorang pun dari antara mereka yang gagal mengenali dengan jelas tujuan pekerjaan Tuhan dapat diselamatkan. Terlepas dari bagaimana manusia menentang Tuhan di masa lalu, ketika manusia memahami tujuan pekerjaan Tuhan dan mencurahkan upayanya untuk memuaskan Tuhan, Dia akan menghapus semua dosa-dosanya yang dahulu. Selama manusia mencari kebenaran dan melakukan kebenaran, Tuhan tidak akan mengingat-ingat apa yang telah dilakukannya. Selain itu, atas dasar penerapan kebenaran manusia itulah Tuhan membenarkan dia. Inilah keadilan Tuhan. Sebelum manusia melihat Tuhan atau mengalami pekerjaan-Nya, terlepas dari bagaimana tindakan manusia terhadap Tuhan, Dia tidak mengingatnya. Namun, begitu manusia telah melihat Tuhan dan mengalami pekerjaan-Nya, semua tindakan dan perbuatan manusia akan dimasukkan oleh Tuhan ke dalam "catatan sejarah", karena manusia telah melihat Tuhan dan hidup di tengah pekerjaan-Nya.
Ketika manusia telah benar-benar melihat apa yang dimiliki-Nya dan siapa Tuhan, ketika dia telah melihat kebesaran-Nya, dan ketika dia telah benar-benar mengetahui pekerjaan Tuhan, dan terlebih lagi, ketika watak manusia yang lama diubahkan, maka manusia akan sepenuhnya membuang watak pemberontaknya yang menentang Tuhan. Dapat dikatakan bahwa semua orang pada suatu waktu pernah menentang Tuhan dan semua orang pernah memberontak terhadap Tuhan. Namun, jika engkau dengan rela menaati Tuhan yang berinkarnasi, dan dari titik ini memuaskan hati Tuhan dengan kesetiaanmu, melakukan kebenaran sebagaimana mestinya, melaksanakan tugasmu sebagaimana mestinya, dan mematuhi peraturan sebagaimana mestinya, berarti engkau adalah orang yang mau menyingkirkan pemberontakanmu untuk memuaskan Tuhan dan orang yang dapat disempurnakan oleh Tuhan. Jika engkau dengan keras kepala menolak untuk menyadari kesalahan-kesalahanmu dan tidak memiliki niat untuk bertobat, jika engkau bersikeras dalam jalan pemberontakanmu dan sama sekali tidak memiliki niat untuk bekerja dengan Tuhan dan memuaskan Dia, maka orang yang keras kepala dan tidak dapat diperbaiki sepertimu pasti akan dihukum dan pasti tidak akan pernah menjadi orang yang disempurnakan Tuhan. Dengan demikian, engkau adalah musuh Tuhan hari ini dan esok pun engkau akan menjadi musuh Tuhan, dan begitu juga lusa, engkau akan tetap menjadi musuh Tuhan; engkau akan selama-lamanya menjadi penentang Tuhan dan musuh Tuhan. Dalam hal ini, bagaimana mungkin Tuhan melepaskanmu begitu saja? Sudah menjadi natur manusia untuk menentang Tuhan, tetapi manusia tidak boleh dengan sengaja mencari "rahasia" untuk menentang Tuhan hanya karena mengubah naturnya adalah tugas yang tidak dapat diatasi. Jika demikian halnya, engkau lebih baik meninggalkannya sebelum terlambat, jangan sampai hajaran terhadapmu di masa depan menjadi lebih berat, dan jangan sampai naturmu yang kejam meledak dan menjadi tidak terkendali sampai tubuh jasmanimu pada akhirnya dimusnahkan Tuhan. Engkau percaya kepada Tuhan untuk menerima berkat; tetapi jika pada akhirnya hanya kemalangan yang menimpamu, bukankah itu memalukan? Aku mendorong engkau semua, engkau sebaiknya membuat rencana lain. Apa pun yang dapat kaulakukan akan lebih baik daripada kepercayaanmu kepada Tuhan: tentu saja tidak mungkin hanya ada satu jalan ini. Bukankah engkau tetap akan bertahan hidup sekalipun engkau tidak mencari kebenaran? Mengapa engkau harus bertentangan dengan Tuhan seperti ini?
Dikutip dari "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 295
Aku telah melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, di mana selama itu aku juga telah mengungkapkan banyak firman. Firman ini semuanya adalah demi keselamatan manusia dan diungkapkan agar manusia dapat menjadi sesuai dengan-Ku. Namun, Aku hanya mendapatkan segelintir orang di bumi yang sesuai dengan-Ku, karena itu Kukatakan bahwa manusia tidak menghargai perkataan-Ku—itu karena manusia tidak sesuai dengan-Ku. Dengan demikian, pekerjaan yang Kulakukan bukan sekadar supaya manusia dapat menyembah-Ku, yang lebih penting, supaya manusia dapat sesuai dengan-Ku. Manusia telah dirusak dan hidup dalam perangkap Iblis. Semua manusia hidup dalam daging, hidup dalam keinginan yang egois, dan tak seorang pun dari antara mereka yang sesuai dengan-Ku. Ada orang-orang yang mengatakan bahwa mereka sesuai dengan-Ku, tetapi orang-orang semacam itu semuanya menyembah berhala yang samar-samar. Meskipun mereka mengakui bahwa nama-Ku kudus, mereka menapaki jalan yang bertentangan dengan-Ku, dan perkataan mereka penuh dengan kecongkakan dan keyakinan diri. Ini karena, pada dasarnya, mereka semua menentang-Ku dan tidak sesuai dengan-Ku. Setiap hari mereka mencari jejak-Ku di dalam Alkitab dan menemukan perikop-perikop yang "cocok" secara acak yang tak habis-habisnya mereka baca ucapkan sebagai Kitab Suci. Mereka tidak tahu bagaimana menjadi sesuai dengan-Ku ataupun apa arti melawan-Ku. Mereka sekadar membaca Kitab Suci secara membabi buta. Di dalam Alkitab, mereka membatasi Tuhan yang samar yang belum pernah mereka lihat, dan yang tidak dapat mereka lihat, dan mengeluarkan Alkitab untuk dilihat di waktu senggang mereka. Mereka percaya kepada keberadaan-Ku hanya dalam ruang lingkup Alkitab, dan mereka menyamakan-Ku dengan Alkitab; tanpa Alkitab, Aku tidak ada, dan tanpa Aku, Alkitab tidak ada. Mereka tidak mengindahkan keberadaan atau tindakan-Ku, melainkan mencurahkan perhatian yang berlebihan dan khusus pada setiap kata dalam Kitab Suci. Lebih banyak lagi bahkan meyakini bahwa Aku tidak boleh melakukan apa pun yang Kuinginkan kecuali jika hal itu telah dinubuatkan dalam Kitab Suci. Mereka menganggap Kitab Suci terlalu penting. Dapat dikatakan bahwa mereka melihat kata-kata dan ungkapan sebagai sesuatu yang sangat penting, sampai-sampai mereka memakai ayat-ayat dari Alkitab untuk menilai setiap kata yang Kuucapkan dan untuk mengecam-Ku. Yang mereka cari bukanlah cara agar sesuai dengan-Ku atau cara agar sesuai dengan kebenaran, tetapi cara agar sesuai dengan perkataan Alkitab, dan mereka meyakini bahwa segala sesuatu yang tidak sesuai dengan Alkitab, tanpa terkecuali, bukanlah pekerjaan-Ku. Bukankah orang-orang semacam ini adalah keturunan orang Farisi yang berbakti? Orang Farisi Yahudi menggunakan hukum Musa untuk mengecam Yesus. Mereka tidak berupaya untuk sesuai dengan Yesus pada waktu itu, tetapi dengan giat mematuhi hukum Taurat hingga ke huruf-hurufnya, sampai—setelah menuduh-Nya tidak mematuhi hukum Taurat dalam Perjanjian Lama dan menuduh-Nya bukan Mesias—mereka akhirnya memakukan Yesus yang tak berdosa itu ke kayu salib. Apa esensi mereka? Bukankah itu berarti mereka tidak mencari cara agar dapat sesuai dengan kebenaran? Mereka terobsesi dengan setiap kata dalam Kitab Suci tetapi tidak mengindahkan kehendak-Ku ataupun langkah serta cara-Ku bekerja. Mereka bukanlah orang yang mencari kebenaran, melainkan orang yang dengan kaku berpegang pada kata-kata; mereka bukanlah orang yang percaya kepada Tuhan, tetapi orang yang percaya pada Alkitab. Intinya, mereka adalah anjing-anjing penjaga Alkitab. Untuk menjaga kepentingan Alkitab, menjunjung tinggi martabat Alkitab, dan melindungi reputasi Alkitab, mereka bahkan sampai memakukan Yesus yang penuh belas kasihan itu ke kayu salib. Hal ini mereka lakukan hanya demi membela Alkitab, dan demi mempertahankan status setiap kata dalam Alkitab di hati manusia. Jadi mereka memilih meninggalkan masa depan dan korban penghapus dosa mereka untuk menghukum Yesus, yang tidak sesuai dengan doktrin Kitab Suci, sampai mati. Bukankah mereka semua adalah kacung-kacung bagi setiap kata dalam Kitab Suci?
Lalu, bagaimana dengan orang-orang di zaman sekarang ini? Kristus telah datang untuk mengabarkan kebenaran, tetapi mereka lebih suka mengusir-Nya dari dunia ini sehingga mereka bisa mendapatkan jalan masuk ke dalam surga dan menerima kasih karunia. Mereka lebih suka sepenuhnya menolak datangnya kebenaran demi melindungi kepentingan Alkitab, dan mereka lebih suka memakukan lagi Kristus yang sudah datang kembali dalam daging ke kayu salib demi memastikan keberadaan Alkitab untuk selamanya. Bagaimana mungkin manusia dapat menerima keselamatan-Ku jika hatinya begitu jahat, dan naturnya begitu berlawanan dengan-Ku? Aku hidup di tengah manusia, tetapi manusia tidak mengetahui keberadaan-Ku. Saat Kupancarkan terang-Ku ke atas manusia, mereka tetap tidak mengetahui keberadaan-Ku. Saat Kulepaskan murka-Ku ke atas manusia, dia menyangkali keberadaan-Ku bahkan dengan semangat yang lebih besar. Manusia mencari kesesuaian dengan firman dan kesesuaian dengan Alkitab, tetapi tak seorang pun datang ke hadapan-Ku untuk mencari cara agar sesuai dengan kebenaran. Manusia menengadah kepada-Ku di surga dan mencurahkan perhatian khusus pada keberadaan-Ku di surga, tetapi tak seorang pun memedulikan diri-Ku dalam rupa manusia, karena diri-Ku yang hidup di antara manusia sama sekali terlalu tak berarti. Orang-orang yang hanya mencari kesesuaian dengan firman di Alkitab dan yang hanya mencari kesesuaian dengan Tuhan yang samar-samar menjadi pemandangan yang menyedihkan bagi-Ku. Itu karena apa yang mereka sembah adalah kata-kata yang mati, dan sesosok Tuhan yang mampu memberi mereka kekayaan yang tak terkira; yang mereka sembah adalah sesosok Tuhan yang menyerahkan diri-Nya pada belas kasihan manusia—sesosok Tuhan yang tidak ada. Lalu, apakah yang dapat diperoleh orang-orang semacam ini dari-Ku? Manusia terlalu rendah untuk diungkapkan dengan kata-kata. Orang-orang yang menentang-Ku, yang membuat tuntutan tanpa batas kepada-Ku, yang tidak mencintai kebenaran, yang memberontak terhadap-Ku—bagaimana mungkin mereka bisa sesuai dengan-Ku?
Orang-orang yang menentangku adalah mereka yang tidak sesuai dengan-Ku. Begitu pula dengan orang-orang yang tidak mencintai kebenaran. Orang-orang yang memberontak terhadap-Ku bahkan lebih menentang-Ku dan tidak sesuai dengan-Ku. Kuserahkan ke dalam tangan si jahat semua orang yang tidak sesuai dengan-Ku, dan aku melepaskan mereka kepada kerusakan si jahat, memberi mereka keleluasaan penuh untuk mengungkapkan kejahatan mereka, dan akhirnya menyerahkan mereka kepada si jahat untuk ditelan. Aku tak peduli berapa banyak orang yang menyembah-Ku, dengan kata lain, Aku tak peduli berapa banyak orang yang percaya kepada-Ku. Satu-satunya yang penting bagi-Ku adalah berapa banyak orang yang sesuai dengan-Ku. Itu karena semua orang yang tidak sesuai dengan-Ku adalah orang jahat yang mengkhianati-Ku; mereka adalah musuh-musuh-Ku, dan Aku tidak akan "mengabadikan" musuh-musuh-Ku di dalam rumah-Ku. Orang-orang yang sesuai dengan-Ku akan melayani-Ku selamanya di dalam rumah-Ku, dan orang-orang yang menentang-Ku akan selamanya menderita hukuman-Ku. Orang-orang yang hanya peduli pada perkataan Alkitab dan yang tidak peduli dengan kebenaran ataupun mencari jejak langkah-Ku—mereka menentang-Ku, karena mereka membatasi-Ku menurut Alkitab, dan mengekang-Ku di dalam Alkitab, dan karena itu sangat menghujat-Ku. Bagaimana mungkin orang-orang semacam itu datang ke hadapan-Ku? Mereka tidak mengindahkan perbuatan-perbuatan-Ku, atau kehendak-Ku, atau kebenaran, melainkan terobsesi dengan kata-kata—kata-kata yang membunuh. Bagaimana mungkin orang-orang semacam itu dapat sesuai dengan-Ku?
Dikutip dari "Engkau Harus Mencari Cara agar Sesuai dengan Kristus" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 296
Setelah fakta Yesus menjadi daging terwujud, manusia percaya bahwa di surga, bukan hanya ada Bapa, tetapi juga ada Anak, dan bahkan Roh. Inilah gagasan konvensional yang manusia yakini, yaitu bahwa ada Tuhan seperti ini di surga: ada tiga-dalam-satu Tuhan yang adalah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Semua manusia memiliki gagasan ini: Tuhan adalah satu Tuhan, tetapi terdiri atas tiga bagian, yang dianggap oleh semua orang yang sangat serius meyakini dalam gagasan konvensional mereka sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Hanya ketiga bagian yang dijadikan satu itulah yang merupakan Tuhan yang utuh. Tanpa Bapa Yang Kudus, Tuhan tidak akan utuh. Demikian pula, Tuhan tidak akan utuh tanpa Anak atau Roh Kudus. Dalam gagasan mereka, mereka yakin bahwa baik Bapa sendiri ataupun Anak sendiri tidak dapat dianggap sebagai Tuhan. Hanya Bapa, Anak, dan Roh Kudus secara bersama-sama yang dapat dianggap sebagai Tuhan itu sendiri. Sekarang, semua pemeluk agama, dan bahkan setiap pengikut di antaramu, memiliki keyakinan ini. Namun, mengenai apakah keyakinan ini benar, tidak ada yang dapat menjelaskan, karena engkau semua selalu berada dalam kabut kebingungan tentang hal-hal mengenai Tuhan itu sendiri. Meskipun ini adalah gagasan manusia, engkau semua tidak tahu apakah gagasan ini benar atau salah, karena engkau sudah terlalu kuat dipengaruhi oleh gagasan agamawi. Engkau semua sudah terlalu dalam menerima gagasan agamawi yang konvensional ini, dan racun ini telah meresap terlalu dalam di dalam dirimu. Oleh karena itu, dalam hal ini pun engkau semua sudah tunduk pada pengaruh yang merusak ini, karena tiga-dalam-satu Tuhan itu sama sekali tidak ada. Artinya, Tritunggal Bapa, Anak, dan Roh Kudus sama sekali tidak ada. Semua ini adalah gagasan konvensional manusia, dan keyakinan manusia yang salah. Selama berabad-abad, manusia telah meyakini tentang Tritunggal ini, yang muncul oleh karena gagasan dalam pikiran manusia, yang diciptakan oleh manusia, dan belum pernah dilihat sebelumnya oleh manusia. Selama bertahun-tahun ini, ada banyak penelaah Alkitab yang telah menjelaskan "makna sebenarnya" dari Tritunggal, tetapi penjelasan tentang tiga-dalam-satu Tuhan sebagai tiga pribadi berbeda yang sehakikat, samar dan tidak jelas, dan semua orang bingung mengenai terdiri dari "konstruksi" apakah Tuhan itu. Tidak pernah ada orang hebat yang mampu memberikan penjelasan menyeluruh; sebagian besar penjelasan memenuhi standar dalam hal penalaran dan secara teori, tetapi tidak seorang pun memiliki pemahaman yang sepenuhnya jelas tentang maknanya. Ini karena Tritunggal agung yang manusia yakini di dalam hatinya ini memang tidak ada. Karena tidak ada yang pernah melihat wajah Tuhan yang sebenarnya, juga tidak ada yang cukup beruntung untuk naik dan berkunjung ke tempat kediaman Tuhan untuk memeriksa barang apa saja yang ada di tempat tinggal Tuhan, untuk menentukan dengan pasti berapa puluh ribu atau ratus juta generasi yang berada di "rumah Tuhan" atau untuk menyelidiki berapa banyak bagian yang membentuk konstruksi dasar Tuhan. Hal yang terutama perlu diperiksa adalah ini: usia Bapa dan Anak, serta Roh Kudus; penampilan masing-masing pribadi; bagaimana tepatnya Mereka terpisah, dan bagaimana Mereka dibuat menjadi satu. Sayangnya, selama bertahun-tahun ini, tidak ada satu manusia pun yang mampu memastikan yang sebenarnya mengenai hal-hal ini. Mereka semua hanya menduga, karena tidak seorang pun pernah naik ke surga untuk berkunjung dan kembali dengan "laporan investigasi" bagi seluruh umat manusia untuk melaporkan yang sebenarnya mengenai hal ini kepada semua orang beragama yang sungguh-sungguh dan taat yang peduli tentang Tritunggal. Tentu saja, kesalahan tidak dapat ditimpakan kepada manusia karena membentuk gagasan seperti ini, karena mengapa Yahweh Sang Bapa tidak meminta Yesus Sang Anak untuk menemani-Nya ketika Dia menciptakan umat manusia? Jika, pada awalnya, semuanya menggunakan nama Yahweh, itu lebih baik. Jika kesalahan harus ditimpakan, biarkan kesalahan itu ditimpakan pada kelalaian sesaat Tuhan Yahweh, yang tidak memanggil Anak dan Roh Kudus ke hadapan-Nya pada saat penciptaan, tetapi malah melakukan pekerjaan-Nya itu sendirian. Jika Mereka semua bekerja secara bersamaan, tidakkah mereka sudah menjadi satu? Jika, dari awal sampai akhir, hanya ada nama Yahweh dan bukan nama Yesus dari Zaman Kasih Karunia, atau jika Dia tetap disebut Yahweh, bukankah Tuhan akan terhindar dari penderitaan akibat pembagian yang dilakukan manusia seperti ini? Tentu saja, Yahweh tidak dapat dipersalahkan untuk semuanya ini; jika ada yang harus dipersalahkan, biarkan kesalahan itu ditimpakan kepada Roh Kudus, yang selama ribuan tahun melanjutkan pekerjaan-Nya dengan nama Yahweh, nama Yesus, dan bahkan nama Roh Kudus, yang memusingkan dan membingungkan manusia sedemikian rupa, sampai-sampai manusia tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa Tuhan itu. Seandainya Roh Kudus itu sendiri bekerja tanpa bentuk atau gambar, dan terlebih lagi, tanpa nama seperti Yesus, dan manusia tidak dapat menyentuh atau melihat-Nya, hanya mendengar suara guntur, bukankah pekerjaan semacam ini akan lebih bermanfaat bagi manusia? Jadi apa yang dapat dilakukan sekarang? Gagasan manusia telah menjulang tinggi bagaikan gunung dan meluas bagaikan lautan, sampai ke taraf Tuhan zaman sekarang tak tahan lagi dan tak tahu apa yang harus dilakukan mengenai hal ini. Di masa lalu, ketika hanya ada Yahweh, Yesus, dan di antara Mereka, ada Roh Kudus, manusia sudah bingung bagaimana memahaminya, dan sekarang ada penambahan Yang Mahakuasa, yang bahkan dikatakan juga sebagai bagian dari Tuhan. Siapa yang mengetahui siapa diri-Nya dan pada pribadi Tritunggal mana Dia berbaur atau tersembunyi selama sekian tahun? Bagaimana manusia dapat menghadapi ini? Tiga-dalam-satu Tuhan saja sudah cukup untuk membuat manusia memerlukan waktu seumur hidup untuk menjelaskannya, tetapi sekarang ada "satu Tuhan dalam empat pribadi." Bagaimana ini dapat dijelaskan? Dapatkah engkau menjelaskannya? Saudara-saudari! Bagaimana engkau semua sampai percaya kepada Tuhan yang seperti ini sampai hari ini? Aku salut kepadamu. Tiga-dalam-satu Tuhan sudah cukup membingungkan; bagaimana mungkin engkau semua tetap memiliki keyakinan tak tergoyahkan kepada satu Tuhan dalam empat pribadi ini? Engkau semua telah didesak untuk keluar, tetapi engkau menolak. Bukan main! Engkau semua memang luar biasa! Seseorang sampai bisa benar-benar percaya kepada empat Tuhan, tanpa mampu untuk memahaminya; apa menurutmu ini bukan keajaiban? Melihat dirimu, tak seorang pun akan tahu bahwa engkau semua mampu melakukan keajaiban luar biasa seperti ini! Biar Kuberitahukan kepadamu bahwa, sebenarnya, tiga-dalam-satu Tuhan itu tidak ada di mana pun di alam semesta ini. Tuhan tidak memiliki Bapa dan tidak memiliki Anak, dan lebih dari itu, tidak ada konsep yang mengatakan bahwa Bapa dan Anak secara bersama-sama memakai Roh Kudus sebagai alat. Semua ini adalah kesalahan terbesar di dunia ini dan sama sekali tidak ada! Namun bahkan kesalahan seperti ini ada asal-usulnya dan tidak sepenuhnya tanpa dasar, karena pikiranmu tidak sesederhana itu, dan pendapatmu bukan tanpa alasan. Sebaliknya, pikiran dan pendapat itu cukup masuk akal dan cerdik, sedemikian rupa sampai-sampai pikiran dan pendapat itu tak tertembus oleh Iblis sekalipun. Sayangnya, pemikiran ini semuanya salah dan sama sekali tidak ada! Engkau semua sama sekali belum memahami yang sebenarnya; engkau semua hanya membuat dugaan dan imajinasi, kemudian mengarang semuanya menjadi cerita untuk secara licik mendapatkan kepercayaan orang lain dan mendapatkan dominasi atas orang-orang paling bodoh yang tanpa kecerdasan atau akal, sehingga mereka percaya pada "ajaran ahli"-mu yang hebat dan terkenal. Apakah ini kebenaran? Apakah ini jalan yang benar yang harus manusia terima? Itu semua omong kosong! Tidak satu kata pun yang tepat! Selama bertahun-tahun ini, Tuhan telah kaubagi dengan cara ini, dibagi dengan cara yang semakin lama semakin halus di setiap generasi, sehingga satu Tuhan telah secara terang-terangan kaubagi menjadi tiga Tuhan. Dan sekarang sama sekali tak mungkin bagi manusia untuk menyatukan kembali Tuhan menjadi satu, karena engkau semua telah membagi-Nya dengan cara yang sedemikian halusnya! Jika bukan karena pekerjaan-Ku yang datang dengan segera sebelum segalanya terlambat, sulit untuk mengatakan berapa lama engkau akan berani-beraninya terus seperti ini! Dengan terus membagi Tuhan seperti ini, bagaimana mungkin Dia masih menjadi Tuhanmu? Apakah engkau semua masih mengenal Tuhan? Apakah engkau tetap akan menemukan asal-usulmu? Seandainya Aku terlambat tiba, kemungkinan engkau semua telah mengirim "Bapa dan Anak," Yahweh dan Yesus, kembali ke Israel dan menyatakan bahwa engkau sendiri adalah bagian dari Tuhan. Untungnya, sekarang adalah akhir zaman. Akhirnya, hari yang telah lama Kunantikan ini telah tiba, dan hanya setelah Aku melakukan tahap pekerjaan ini dengan tangan-Ku sendiri, barulah perbuatanmu membagi Tuhan itu sendiri telah dihentikan. Jika bukan karena ini, engkau semua akan semakin menjadi-jadi, bahkan menempatkan semua Iblis di antaramu ke atas mejamu untuk kausembah. Inilah kelicikanmu! Inilah caramu membagi Tuhan! Apakah engkau semua akan terus melakukannya sekarang? Biar Kutanyakan kepadamu: berapa banyak Tuhan yang ada? Tuhan mana yang akan memberimu keselamatan? Apakah engkau semua selalu berdoa kepada Tuhan yang pertama, yang kedua, atau yang ketiga? Yang manakah yang selalu engkau percayai? Apakah Bapa? Ataukah Anak? Atau Roh? Katakan kepada-Ku siapa yang engkau percayai. Walaupun dengan setiap kata, engkau berkata bahwa engkau percaya kepada Tuhan, yang sebenarnya engkau percayai adalah otakmu sendiri! Engkau sama sekali tidak memiliki Tuhan di dalam hatimu! Sebaliknya, di dalam pikiranmu terdapat sejumlah Tritunggal yang seperti ini! Tidakkah engkau semua setuju akan hal ini?
Dikutip dari "Apakah Tritunggal Itu Ada?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 297
Jika ketiga tahap pekerjaan dinilai menurut konsep Tritunggal ini, maka haruslah ada tiga Tuhan karena pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing tidak sama. Jika ada di antaramu yang mengatakan bahwa Tritunggal memang ada, maka jelaskanlah apa sebenarnya arti satu Tuhan dalam tiga pribadi ini. Apa itu Bapa yang Kudus? Apa itu Anak? Apa itu Roh Kudus? Apakah Yahweh itu Bapa yang Kudus? Apakah Yesus itu Anak? Lalu, bagaimana dengan Roh Kudus? Bukankah Bapa adalah Roh? Bukankah hakikat Anak juga Roh? Bukankah pekerjaan Yesus adalah pekerjaan Roh Kudus? Bukankah pekerjaan Yahweh pada waktu itu dilakukan oleh Roh yang sama dengan yang melakukan pekerjaan Yesus? Berapa banyak Roh yang dapat Tuhan miliki? Menurut penjelasanmu, ketiga pribadi Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah satu; jika demikian, maka ada tiga Roh, tetapi ada tiga Roh berarti ada tiga Tuhan. Ini berarti bahwa tidak ada satu Tuhan yang benar; bagaimana Tuhan yang seperti ini masih dapat memiliki hakikat dasar Tuhan? Jika engkau menerima bahwa hanya ada satu Tuhan, lalu bagaimana Dia bisa memiliki satu anak dan menjadi seorang bapa? Bukankah semua ini hanyalah gagasanmu? Hanya ada satu Tuhan, hanya ada satu pribadi dalam diri Tuhan, dan hanya ada satu Roh Tuhan, sama seperti yang tertulis dalam Alkitab bahwa "hanya ada satu Roh Kudus dan hanya ada satu Tuhan." Terlepas dari apakah Bapa dan Anak yang engkau katakan itu ada, bagaimanapun juga, hanya ada satu Tuhan, dan hakikat Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang engkau semua percayai adalah hakikat dari Roh Kudus. Dengan kata lain, Tuhan adalah Roh, tetapi Dia mampu menjadi manusia dan hidup di antara manusia, serta berada di atas segalanya. Roh-Nya mencakup segalanya dan maha hadir. Dia bisa secara bersamaan berada di dalam daging sekaligus berada di dalam dan di seluruh alam semesta. Karena semua orang mengatakan bahwa Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar, maka ada satu Tuhan, yang tidak dapat dibagi sesuka hati oleh siapa pun! Tuhan adalah hanya satu Roh, dan hanya satu pribadi; dan itu adalah Roh Tuhan. Jika menurut apa yang engkau katakan, ada Bapa, Anak, dan Roh Kudus, bukankah berarti Mereka itu tiga Tuhan? Roh Kudus adalah satu pribadi, Anak pribadi yang lain, dan Bapa pribadi yang lain lagi. Pribadi Mereka berbeda dan hakikat Mereka pun berbeda, jadi bagaimana kemudian mereka masing-masing dapat menjadi bagian dari satu Tuhan? Roh Kudus adalah Roh; ini mudah dimengerti oleh manusia. Jika demikian, maka Bapa, bahkan terlebih lagi, adalah Roh. Dia tidak pernah turun ke bumi dan tidak pernah menjadi manusia; Dia adalah Tuhan Yahweh di dalam hati manusia, dan Dia tentu saja adalah juga Roh. Lalu, apa hubungan antara Dia dan Roh Kudus? Apakah itu adalah hubungan antara Bapa dan Anak? Atau apakah itu adalah hubungan antara Roh Kudus dan Roh Bapa? Apakah hakikat dari masing-masing Roh itu sama? Atau, apakah Roh Kudus adalah alat yang Bapa gunakan? Bagaimana ini dapat dijelaskan? Lalu, apa hubungan antara Anak dan Roh Kudus? Apakah itu adalah hubungan antara dua Roh ataukah hubungan antara manusia dan Roh? Semua ini adalah hal yang tak dapat dijelaskan! Jika Mereka semua adalah satu Roh, tidak akan ada pembicaraan tentang tiga pribadi, karena Mereka memiliki satu Roh. Jika Mereka adalah pribadi yang berbeda, maka Roh Mereka akan berbeda kekuatannya, dan Mereka tidak mungkin merupakan satu Roh. Konsep Bapa, Anak, dan Roh Kudus ini paling tidak masuk akal! Konsep ini memilah Tuhan dan membagi-Nya menjadi tiga pribadi, masing-masing memiliki status dan Roh; maka, bagaimana Dia masih dapat merupakan satu Roh dan satu Tuhan? Katakan kepada-Ku, apakah langit, bumi, dan segala sesuatu diciptakan oleh Bapa, Anak, atau Roh Kudus? Ada yang mengatakan bahwa Mereka menciptakan semuanya bersama-sama. Lalu, siapa yang menebus umat manusia? Apakah Roh Kudus, Anak, atau Bapa? Sebagian orang mengatakan yang menebus umat manusia adalah Anak. Lalu, siapakah Anak itu secara hakikat? Bukankah Dia adalah inkarnasi dari Roh Tuhan? Inkarnasi memanggil Tuhan yang di surga dengan nama Bapa dari perspektif manusia yang diciptakan. Apakah engkau tidak menyadari bahwa Yesus dilahirkan melalui dikandungnya diri-Nya dari Roh Kudus? Di dalam diri-Nya adalah Roh Kudus; apa pun yang engkau katakan, Dia tetap adalah satu dengan Tuhan yang di surga, karena Dia adalah inkarnasi dari Roh Tuhan. Gagasan mengenai Anak ini sama sekali tidak benar. Adalah satu Roh yang melakukan semua pekerjaan; hanya Tuhan itu sendiri, yaitu, Roh Tuhan yang melakukan pekerjaan-Nya. Siapakah Roh Tuhan itu? Bukankah itu Roh Kudus? Bukankah Roh Kudus-lah yang bekerja di dalam diri Yesus? Jika pekerjaan itu tidak dilakukan oleh Roh Kudus (yaitu, Roh Tuhan), maka dapatkah pekerjaan-Nya merepresentasikan Tuhan itu sendiri? Ketika Yesus memanggil Tuhan yang di surga dengan sebutan Bapa pada saat Dia berdoa, ini dilakukan hanya dari sudut pandang seorang manusia yang diciptakan, hanya karena Roh Tuhan telah mengenakan daging manusia yang biasa dan normal dan memiliki penampilan luar sebagai makhluk ciptaan. Walaupun di dalam diri-Nya adalah Roh Tuhan, penampilan lahiriah-Nya tetaplah penampilan manusia biasa; dengan kata lain, Dia telah menjadi "Anak manusia" yang dikatakan semua orang, termasuk dikatakan oleh Yesus itu sendiri. Mengingat bahwa Dia disebut Anak manusia, Dia adalah orang (bisa laki-laki atau perempuan, yang berarti Dia memiliki wujud lahiriah seorang manusia) yang dilahirkan dalam keluarga normal orang biasa. Oleh karena itu, Yesus yang memanggil Tuhan yang di surga dengan sebutan Bapa, adalah sama seperti bagaimana engkau semua pada awalnya memanggil Dia dengan sebutan Bapa; Dia melakukannya dari perspektif manusia ciptaan. Apakah engkau semua masih ingat Doa Bapa Kami yang Yesus ajarkan untuk engkau hafalkan? "Bapa kami yang di surga ...." Dia meminta semua manusia untuk memanggil Tuhan yang di surga dengan nama Bapa. Dan karena Dia juga memanggil-Nya Bapa, Dia melakukannya dari sudut pandang orang yang berdiri setara dengan engkau semua. Karena engkau semua memanggil Tuhan yang di surga dengan nama Bapa, Yesus memandang diri-Nya berdiri setara denganmu, dan sebagai manusia di bumi yang dipilih oleh Tuhan (yaitu, Anak Tuhan). Jika engkau semua memanggil Tuhan Bapa, bukankah ini karena engkau semua adalah makhluk ciptaan? Sebesar apa pun otoritas Yesus di bumi, sebelum penyaliban, Dia hanyalah Anak manusia, yang diperintah oleh Roh Kudus (yaitu, Tuhan), dan salah satu makhluk ciptaan di bumi, karena Dia masih harus menyelesaikan pekerjaan-Nya. Oleh karena itu, Dia memanggil Tuhan yang di surga Bapa semata-mata karena kerendahhatian dan ketaatan-Nya. Namun, Dia memanggil Tuhan (yaitu, Roh yang di surga) dengan cara demikian, tidak membuktikan bahwa Dia adalah Anak dari Roh Tuhan yang di surga. Sebaliknya, itu karena sudut pandang-Nya berbeda, bukan karena Dia adalah pribadi yang berbeda. Keberadaan pribadi-pribadi berbeda adalah suatu kesalahan berpikir! Sebelum penyaliban-Nya, Yesus adalah Anak manusia yang terikat oleh keterbatasan daging, dan Dia tidak sepenuhnya memiliki otoritas Roh. Itulah sebabnya Dia hanya bisa mencari kehendak Tuhan Sang Bapa dari perspektif makhluk ciptaan. Sama halnya ketika Dia tiga kali berdoa di Getsemani: "Bukan seperti yang Aku kehendaki, melainkan seperti kehendak-Mu." Sebelum Dia disalibkan, Dia hanyalah Raja orang Yahudi; Dia adalah Kristus, Anak manusia, dan bukan tubuh kemuliaan. Itulah sebabnya, dari sudut pandang makhluk ciptaan, Dia memanggil Tuhan Bapa. Dalam hal ini, engkau tidak bisa mengatakan bahwa semua orang yang memanggil Tuhan dengan sebutan Bapa adalah Anak. Jika demikian, tidakkah engkau semua akan menjadi Anak begitu Yesus mengajarimu Doa Bapa Kami? Jika engkau semua masih belum yakin, katakan kepada-Ku, siapa yang engkau panggil Bapa? Jika engkau merujuk kepada Yesus, lalu siapakah Bapa Yesus itu bagimu? Setelah Yesus pergi, gagasan tentang Bapa dan Anak ini tidak ada lagi. Gagasan ini hanya cocok untuk tahun-tahun ketika Yesus menjadi manusia; dalam semua keadaan lain, hubungan yang ada adalah hubungan antara Tuhan atas ciptaan dan makhluk ciptaan ketika engkau semua memanggil Tuhan dengan nama Bapa. Tidak ada masa di mana gagasan Tritunggal Bapa, Anak, dan Roh Kudus ini dapat berlaku; ini adalah kesalahan yang jarang terlihat selama berabad-abad dan ini tidak ada!
Dikutip dari "Apakah Tritunggal Itu Ada?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 298
Ini mungkin mengingatkan sebagian besar orang akan firman Tuhan dari Kejadian: "Marilah Kita menjadikan manusia sesuai rupa Kita, menurut gambar Kita." Mengingat bahwa Tuhan berfirman, "Marilah Kita menjadikan manusia menurut gambar Kita," maka "Kita" menunjukkan dua pribadi atau lebih; karena Dia mengatakan "Kita," maka ada lebih dari satu Tuhan. Dengan cara ini, manusia mulai berpikir abstrak mengenai beberapa pribadi yang berbeda, dan dari kata-kata ini muncullah gagasan tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Lalu, seperti apakah Bapa? Seperti apakah Anak? Dan seperti apakah Roh Kudus? Mungkinkah manusia zaman sekarang diciptakan menurut gambar satu pribadi yang digabungkan dari tiga pribadi? Lalu apakah gambar manusia itu seperti gambar Bapa, Anak, atau Roh Kudus? Menurut gambar pribadi Tuhan yang mana manusia diciptakan? Gagasan manusia ini jelas tidak benar dan tidak masuk akal! Gagasan ini hanya dapat membagi satu Tuhan menjadi beberapa Tuhan. Pada saat Musa menulis kitab Kejadian, itu adalah setelah manusia diciptakan setelah penciptaan dunia ini. Pada mulanya, ketika dunia dimulai, Musa tidak ada. Dan lama sesudahnya, barulah Musa menulis Alkitab, jadi bagaimana mungkin dia tahu apa yang dikatakan Tuhan yang di surga? Dia tidak tahu sama sekali tentang bagaimana Tuhan menciptakan dunia. Dalam Perjanjian Lama di Alkitab, tidak disebutkan tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yang disebut hanya satu Tuhan yang benar, Yahweh, yang melaksanakan pekerjaan-Nya di Israel. Dia disebut dengan nama yang berbeda seiring berubahnya zaman, tetapi ini tidak dapat membuktikan bahwa setiap nama merujuk pada pribadi yang berbeda. Jika demikian, bukankah akan ada pribadi yang tak terhitung jumlahnya dalam diri Tuhan? Apa yang tertulis dalam Perjanjian Lama adalah pekerjaan Yahweh, suatu tahap pekerjaan Tuhan itu sendiri untuk dimulainya Zaman Hukum Taurat. Itu adalah pekerjaan Tuhan, di mana pada saat Dia berfirman, itu terjadi, dan pada saat Dia memerintah, itu terlaksana. Tidak pernah Yahweh mengatakan bahwa Dia adalah Bapa yang datang untuk melakukan pekerjaan, dan Dia juga tidak pernah bernubuat bahwa Anak akan datang untuk menebus manusia. Ketika tiba zaman Yesus, hanya dikatakan bahwa Tuhan telah menjadi manusia untuk menebus seluruh umat manusia, tidak dikatakan bahwa Anaklah yang telah datang. Karena zamannya tidak sama dan pekerjaan yang Tuhan itu sendiri lakukan juga berbeda, Dia perlu melaksanakan pekerjaan-Nya di alam yang berbeda. Dengan cara ini, identitas yang direpresentasikan-Nya juga berbeda. Manusia percaya bahwa Yahweh adalah Bapa dari Yesus, tetapi ini sebenarnya tidak diakui oleh Yesus, yang mengatakan, "Kami tidak pernah dibedakan sebagai Bapa dan Anak; Aku dan Bapa yang di surga adalah satu. Bapa ada di dalam diri-Ku dan Aku ada di dalam diri Bapa; pada saat manusia melihat Anak, mereka sedang melihat Bapa surgawi." Kesimpulannya, baik itu Bapa atau Anak, Mereka adalah satu Roh, tidak terbagi menjadi beberapa pribadi yang terpisah. Begitu manusia berusaha menjelaskan, masalahnya menjadi rumit dengan adanya gagasan tentang beberapa pribadi berbeda, serta hubungan antara Bapa, Anak, dan Roh. Ketika manusia berbicara tentang beberapa pribadi yang terpisah, tidakkah ini mematerielkan diri Tuhan? Manusia bahkan memeringkat beberapa pribadi tersebut sebagai yang pertama, kedua, dan ketiga; semua ini hanyalah imajinasi manusia, tidak layak dijadikan rujukan, dan sama sekali tidak realistis! Jika engkau bertanya kepadanya: "Berapa banyak Tuhan yang ada?" dia akan mengatakan bahwa Tuhan adalah Tritunggal yang terdiri atas Bapa, Anak, dan Roh Kudus: satu-satunya Tuhan yang benar. Jika engkau bertanya lebih lanjut: "Siapakah Bapa?" dia akan berkata: "Bapa adalah Roh Tuhan yang di surga; Dia berkuasa atas semua, dan adalah Penguasa surga." "Lalu apakah Yahweh itu Roh?" Dia akan berkata: "Ya!" Jika engkau kemudian bertanya kepadanya, "Siapakah Anak itu?" dia akan mengatakan bahwa tentu saja Yesus adalah Anak. "Lalu bagaimana kisah Yesus? Dari mana Dia datang?" Dia akan berkata: "Yesus dilahirkan oleh Maria melalui dikandungnya diri-Nya dari Roh Kudus." Lalu, bukankah hakikat-Nya adalah Roh juga? Bukankah pekerjaan-Nya juga merepresentasikan pekerjaan Roh Kudus? Yahweh adalah Roh, jadi demikian jugalah hakikat Yesus. Sekarang di akhir zaman, jelas bahwa tetap Roh-lah yang bekerja; bagaimana mungkin Mereka adalah beberapa pribadi yang berbeda? Bukankah ini adalah semata Roh Tuhan melakukan pekerjaan Roh dari perspektif yang berbeda? Dengan demikian, tidak ada perbedaan di antara pribadi-pribadi itu. Yesus dikandung dari Roh Kudus, dan tentu saja, pekerjaan-Nya pastilah pekerjaan Roh Kudus. Pada tahap pertama pekerjaan yang dilakukan oleh Yahweh, Dia tidak menjadi manusia, juga tidak menampakkan diri kepada manusia. Jadi, manusia tidak pernah melihat penampakan-Nya. Sebesar dan setinggi apa pun Dia, Dia tetap adalah Roh, Tuhan itu sendiri yang menciptakan manusia pada mulanya. Artinya, Dia adalah Roh Tuhan. Dia berbicara kepada manusia dari awan, semata-mata adalah Roh dan tidak ada yang menyaksikan penampakan-Nya. Hanya pada Zaman Kasih Karunialah ketika Roh Tuhan menjadi manusia dan berinkarnasi di Yudea, manusia untuk pertama kalinya melihat gambar inkarnasi sebagai seorang Yahudi. Tidak ada hal Yahweh mengenai diri-Nya. Namun, Dia dikandung dari Roh Kudus, yaitu dikandung dari Roh Yahweh itu sendiri, dan Yesus tetap dilahirkan sebagai perwujudan dari Roh Tuhan. Yang pertama manusia lihat adalah Roh Kudus yang turun seperti burung merpati ke atas Yesus; itu bukan Roh yang khusus untuk Yesus, melainkan Roh Kudus. Lalu, bisakah Roh Yesus dipisahkan dari Roh Kudus? Jika Yesus adalah Yesus, Anak, dan Roh Kudus adalah Roh Kudus, bagaimana Mereka bisa menjadi satu? Jika demikian, pekerjaan itu tidak dapat dilaksanakan. Roh di dalam diri Yesus, Roh yang di surga, dan Roh Yahweh semuanya adalah satu. Roh itu disebut Roh Kudus, Roh Tuhan, Roh yang diperkuat tujuh kali lipat, dan Roh yang mencakup semuanya. Roh Tuhan dapat melakukan banyak pekerjaan. Dia mampu menciptakan dunia dan menghancurkannya dengan membanjiri bumi; Dia dapat menebus dosa seluruh umat manusia, dan lebih dari itu, Dia dapat menaklukkan dan menghancurkan seluruh umat manusia. Pekerjaan ini semuanya dilakukan oleh Tuhan itu sendiri dan tidak dapat dilakukan oleh pribadi Tuhan apa pun menggantikan diri-Nya. Roh-Nya dapat dipanggil dengan nama Yahweh dan Yesus, dan Yang Mahakuasa. Dia adalah Tuhan, dan Kristus. Dia juga bisa menjadi Anak manusia. Dia ada di surga dan juga di bumi; Dia berada di atas seluruh alam semesta dan di antara orang banyak. Dia adalah satu-satunya Penguasa langit dan bumi! Sejak zaman penciptaan hingga sekarang, pekerjaan ini telah dilakukan oleh Roh Tuhan itu sendiri. Baik itu pekerjaan di langit atau sebagai manusia, semuanya dilakukan oleh Roh-Nya sendiri. Semua makhluk, apakah di surga atau di bumi, berada di telapak tangan-Nya yang mahakuasa; semua ini adalah pekerjaan Tuhan itu sendiri dan tidak dapat dilakukan oleh yang lain sebagai pengganti-Nya. Di surga, Dia adalah Roh tetapi juga Tuhan itu sendiri; di antara manusia, Dia adalah manusia tetapi tetap merupakan Tuhan itu sendiri. Meskipun Dia mungkin dipanggil dengan ratusan ribu nama, Dia tetap adalah diri-Nya sendiri, yang adalah ungkapan langsung dari Roh-Nya. Penebusan dosa seluruh umat manusia melalui penyaliban-Nya adalah pekerjaan langsung dari Roh-Nya, dan juga merupakan proklamasi kepada semua bangsa dan semua negeri pada akhir zaman. Setiap saat, Tuhan hanya bisa disebut sebagai Tuhan yang mahakuasa dan satu-satunya Tuhan yang benar, Tuhan itu sendiri yang mencakup segalanya. Pribadi-pribadi berbeda itu tidak ada, apalagi gagasan tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Hanya ada satu Tuhan di surga dan di bumi!
Dikutip dari "Apakah Tritunggal Itu Ada?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Firman Tuhan Harian: Kutipan 299
Rencana pengelolaan Tuhan mencakup enam ribu tahun dan dibagi menjadi tiga zaman berdasarkan perbedaan dalam pekerjaan-Nya: zaman pertama adalah Zaman Hukum Taurat Perjanjian Lama; yang kedua adalah Zaman Kasih Karunia; dan yang ketiga adalah pada akhir zaman—Zaman Kerajaan. Di setiap zaman, sebuah identitas berbeda direpresentasikan. Ini hanya karena perbedaan dalam pekerjaan, yaitu, tuntutan dari pekerjaan tersebut. Pekerjaan tahap pertama selama Zaman Hukum Taurat dilakukan di Israel, dan tahap kedua untuk mengakhiri pekerjaan penebusan dilakukan di Yudea. Demi pekerjaan penebusan, Yesus dilahirkan melalui dikandungnya diri-Nya dari Roh Kudus dan sebagai Anak yang tunggal. Semua ini adalah karena tuntutan dari pekerjaan tersebut. Pada akhir zaman, Tuhan ingin memperluas pekerjaan-Nya ke bangsa-bangsa bukan Yahudi dan menaklukkan orang-orang di sana, sehingga nama-Nya menjadi agung di antara mereka. Dia ingin membimbing manusia dalam memahami dan masuk ke dalam seluruh kebenaran. Semua pekerjaan ini dilakukan oleh satu Roh. Meskipun Dia dapat melakukannya dari sudut pandang yang berbeda, natur dan prinsip kerjanya tetap sama. Jika engkau mengamati prinsip dan natur pekerjaan yang telah Mereka lakukan, engkau akan tahu bahwa semuanya itu dilakukan oleh satu Roh. Namun sebagian orang mungkin berkata: "Bapa adalah Bapa; Anak adalah Anak; Roh Kudus adalah Roh Kudus, dan pada akhirnya, Mereka akan dijadikan satu." Lalu bagaimana seharusnya engkau membuat Mereka menjadi satu? Bagaimana Bapa dan Roh Kudus bisa dijadikan satu? Jika Mereka pada dasarnya dua, maka tidak peduli bagaimana Mereka digabungkan bersama, bukankah Mereka akan tetap menjadi dua bagian? Ketika engkau mengatakan tentang menyatukan Mereka, bukankah itu hanya menggabungkan dua bagian yang terpisah untuk membuat satu kesatuan yang utuh? Namun bukankah Mereka dua bagian sebelum dijadikan kesatuan yang utuh? Setiap Roh memiliki hakikat berbeda, dan dua Roh tidak dapat dijadikan satu. Roh bukanlah benda materiel dan tidak sama dengan apa pun di dunia materiel. Sebagaimana manusia melihatnya, Bapa adalah satu Roh, Anak Roh yang lain, dan Roh Kudus adalah Roh yang lain lagi, maka ketiga Roh itu bercampur seperti tiga gelas air menjadi satu kesatuan yang utuh. Maka, bukankah itu berarti tiga dijadikan satu? Ini benar-benar penjelasan yang salah dan konyol! Bukankah ini berarti memisahkan Tuhan? Bagaimana Bapa, Anak, dan Roh Kudus bisa dijadikan satu? Bukankah Mereka tiga bagian yang masing-masing memiliki natur berbeda? Ada orang-orang lainnya yang berkata, "Bukankah Tuhan secara tegas menyatakan bahwa Yesus adalah Anak-Nya yang terkasih?" Yesus adalah Anak Tuhan yang terkasih, yang kepada-Nya Dia berkenan—ini tentu diucapkan oleh Tuhan itu sendiri. Itu adalah Tuhan yang sedang memberikan kesaksian tentang diri-Nya sendiri, tetapi hanya dari perspektif yang berbeda, yaitu perspektif Roh yang di surga yang memberikan kesaksian mengenai inkarnasi-Nya sendiri. Yesus adalah inkarnasi-Nya, bukan Anak-Nya yang di surga. Apakah engkau paham? Bukankah perkataan Yesus, "Aku ada di dalam Bapa, dan Bapa ada di dalam Aku," menunjukkan bahwa Mereka adalah satu Roh? Dan bukankah karena inkarnasilah Mereka dipisahkan di antara surga dan bumi? Pada kenyataannya, Mereka tetap adalah satu; bagaimanapun, itu adalah semata Tuhan yang sedang memberikan kesaksian tentang diri-Nya sendiri. Karena perubahan zaman, tuntutan pekerjaan, dan tahap yang berbeda dalam rencana pengelolaan-Nya, nama yang digunakan manusia untuk memanggil-Nya juga berbeda. Ketika Dia datang untuk melaksanakan tahap pertama pekerjaan, Dia hanya bisa disebut Yahweh, yang adalah gembala orang Israel. Pada tahap kedua, Tuhan yang berinkarnasi hanya bisa disebut Tuhan, dan Kristus. Tetapi pada waktu itu, Roh yang di surga hanya menyatakan bahwa Dia adalah Anak Tuhan yang terkasih, dan tidak menyebutkan bahwa diri-Nya adalah Anak Tuhan yang tunggal. Ini sama sekali tidak terjadi. Bagaimana mungkin Tuhan memiliki seorang anak tunggal? Maka apakah Tuhan tidak akan menjadi manusia? Karena Dia adalah inkarnasi, Dia disebut Anak Tuhan yang terkasih, dan, dari sini, muncullah hubungan antara Bapa dan Anak. Itu hanyalah karena pemisahan antara surga dan bumi. Yesus berdoa dari sudut pandang manusia. Karena Dia telah mengenakan daging kemanusiaan normal seperti itu, dari perspektif manusialah Dia berkata: "Cangkang luar-Ku adalah tubuh jasmani makhluk ciptaan. Karena Aku mengenakan daging untuk datang ke bumi ini, Aku berada jauh sekali dari surga." Karena alasan inilah, Dia hanya bisa berdoa kepada Tuhan Sang Bapa dari perspektif manusia. Ini adalah tugas-Nya, dan inilah yang harus dimiliki oleh Roh Tuhan yang berinkarnasi. Tidak dapat dikatakan bahwa Dia bukan Tuhan hanya karena Dia berdoa kepada Bapa dari perspektif manusia. Meskipun Dia disebut Anak Tuhan yang terkasih, Dia tetap adalah Tuhan itu sendiri, karena Dia adalah inkarnasi dari Roh, dan hakikat-Nya tetaplah Roh. Orang bertanya-tanya mengapa Dia berdoa jika Dia adalah Tuhan itu sendiri. Ini karena Dia adalah Tuhan yang berinkarnasi, Tuhan yang hidup di dalam daging, dan bukan Roh yang di surga. Dalam pemahaman manusia, Bapa, Anak, dan Roh Kudus semuanya adalah Tuhan. Hanya jika ketiganya dijadikan satu, barulah dapat dianggap sebagai satu-satunya Tuhan yang benar, dan, dengan cara ini, kekuasaan-Nya menjadi luar biasa besar. Masih ada orang yang mengatakan bahwa hanya dengan cara inilah Dia adalah Roh yang diperkuat tujuh kali lipat. Ketika Anak berdoa setelah kedatangan-Nya, Dia berdoa kepada Roh. Pada kenyataannya, Dia berdoa dari sudut pandang makhluk ciptaan. Karena daging tidak utuh, Dia pun tidak utuh dan memiliki banyak kelemahan ketika Dia menjadi manusia, dan Dia mengalami banyak kesulitan ketika Dia melakukan pekerjaan-Nya dalam daging. Itulah sebabnya Dia tiga kali berdoa kepada Tuhan Sang Bapa sebelum penyaliban-Nya, bahkan berkali-kali sebelum itu. Dia berdoa di antara murid-murid-Nya; Dia berdoa sendirian di atas gunung; Dia berdoa di atas kapal nelayan; Dia berdoa di antara banyak orang; Dia berdoa saat memecah-mecah roti; dan Dia berdoa saat memberkati orang lain. Mengapa Dia melakukannya? Kepada Roh-lah Dia berdoa; Dia berdoa kepada Roh, kepada Tuhan yang di surga, dari perspektif daging. Jadi, dari sudut pandang manusialah, Yesus menjadi Anak dalam tahap pekerjaan itu. Namun, pada tahap ini, Dia tidak berdoa. Mengapa demikian? Ini karena apa yang Dia lakukan adalah pekerjaan firman, dan penghakiman serta hajaran dengan firman. Dia tidak membutuhkan doa, dan pelayanan-Nya adalah berfirman. Dia tidak disalib, dan Dia tidak diserahkan oleh manusia kepada mereka yang berkuasa. Dia hanya melakukan pekerjaan-Nya. Pada saat Yesus berdoa, Dia berdoa kepada Tuhan Sang Bapa untuk turunnya kerajaan surga, agar kehendak Bapa terlaksana, dan untuk datangnya pekerjaan itu. Pada tahap ini, kerajaan surga telah turun, jadi apakah Dia masih perlu berdoa? Pekerjaan-Nya adalah mengakhiri zaman, dan tidak ada zaman baru lagi, jadi adakah kebutuhan untuk berdoa untuk tahap berikutnya? Kurasa tidak ada!
Ada banyak pertentangan dalam penjelasan manusia. Memang, semua ini adalah gagasan manusia; tanpa penelaahan lebih lanjut, engkau semua akan percaya bahwa gagasan itu benar. Tidak tahukah engkau bahwa gagasan tiga-dalam-satu Tuhan semacam itu hanyalah gagasan manusia? Tidak ada pengetahuan manusia yang lengkap dan menyeluruh. Selalu ada ketidakmurnian, dan manusia memiliki terlalu banyak gagasan; ini menunjukkan bahwa makhluk ciptaan sama sekali tidak bisa menjelaskan pekerjaan Tuhan. Ada terlalu banyak hal dalam pikiran manusia, semua berasal dari logika dan pemikiran, yang bertentangan dengan kebenaran. Dapatkah logikamu benar-benar membedah pekerjaan Tuhan? Bisakah engkau mendapatkan wawasan mengenai semua pekerjaan Yahweh? Apakah engkau sebagai manusia yang dapat memahami semua itu, atau apakah Tuhan itu sendiri yang mampu melihat dari kekekalan hingga kekekalan? Apakah engkau yang dapat melihat dari kekekalan sejak dahulu hingga kekekalan yang akan datang, atau apakah Tuhan yang dapat melakukannya? Bagaimana pendapatmu? Bagaimana engkau layak menjelaskan Tuhan? Atas dasar apa penjelasanmu? Apakah engkau Tuhan? Langit dan bumi, dan segala sesuatu di dalamnya diciptakan oleh Tuhan itu sendiri. Bukan engkau yang melakukan ini, jadi mengapa engkau memberikan penjelasan yang salah? Sekarang, apakah engkau terus percaya kepada tiga-dalam-satu Tuhan? Apakah engkau tidak berpikir bahwa hal ini terlalu memberatkan? Sebaiknya engkau percaya kepada satu Tuhan, bukan kepada tiga Tuhan. Sebaiknya engkau memikirkan hal yang ringan, karena "beban Tuhan itu ringan".
Dikutip dari "Apakah Tritunggal Itu Ada?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"