Aku Telah Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali

30 November 2024

Oleh Saudara Chuanyang, Amerika Serikat

Musim dingin pada tahun 2010 di Amerika Serikat membuatku merasa sangat kedinginan. Selain dinginnya angin dan salju, yang lebih buruk lagi adalah hatiku merasa seakan-akan telah diserang oleh semacam "gelombang dingin." Bagi kami yang berada dalam bisnis dekorasi interior, musim dingin adalah waktu yang paling sulit, karena saat musim dingin dimulai, hanya ada sedikit pekerjaan. Kami bahkan menghadapi kehilangan pekerjaan. Tahun itu adalah tahun pertamaku berada di Amerika Serikat, aku baru saja turun dari kapal, dan semuanya terasa asing bagiku. Menyewa apartemen atau mencari pekerjaan tidaklah mudah—dan hari-hariku penuh dengan kesulitan. Keadaanku menjadi sangat buruk sehingga aku harus meminjam uang untuk membayar sewa apartemenku. Diperhadapkan dengan keadaan sulit ini, aku menjadi sedih, dan aku merasa hidupku sangat sulit untuk dijalani. Pada malam hari aku menghadapi tembok yang sedingin es, merasa sangat sedih sehingga yang ingin kulakukan hanyalah menangis. Suatu hari, ketika aku sedang berjalan dengan lesu dalam kesedihan dan kecemasanku, seseorang yang sedang menyebarkan Injil Tuhan Yesus membagikan sebuah kartu kepadaku, dan berkata, "Tuhan Yesus mengasihimu. Saudara, datanglah ke gereja kami dan dengarkan Injil Tuhan!" Aku berpikir dalam hati: "Kurasa tidak ada apa pun yang harus kulakukan sekarang, jadi tidak ada salahnya aku pergi untuk mendengarkan ini. Lebih baik ke sana daripada tidak ada yang bisa kukerjakan." Jadi dengan begitu saja, aku masuk ke gereja. Aku mendengarkan pendeta membacakan dengan lantang sesuatu yang Tuhan Yesus katakan: "Karena Tuhan begitu mengasihi dunia ini, Dia menyerahkan Anak Laki-Lakinya yang tunggal, sehingga barangsiapa percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan memiliki kehidupan kekal" (Yohanes 3:16). Ketika aku mendengar ini, aku merasa sangat tersentuh oleh kasih Tuhan. Aku tidak dapat menjelaskannya dengan jelas apa yang kurasakan, tetapi aku dapat merasakan bahwa kasih Tuhan itu nyata, dan kasih itu melampaui semua kasih yang dapat ditemukan di dunia. Hatiku yang penuh duka merasa sangat terhibur. Sebagai hasilnya, aku memutuskan untuk dengan sungguh-sungguh menaruh kepercayaanku kepada Tuhan Yesus. Setelah itu, aku mulai dengan antusias berpartisipasi dalam ibadah setiap hari Minggu, dan karena pengejaranku yang antusias, aku dengan cepat menjadi rekan sekerja di gereja.

Setelah melayani di gereja selama dua tahun, aku merasa Tuhan semakin tidak menyertaiku. Aku tidak merasa tercerahkan ketika membaca Alkitab, aku tidak merasa tersentuh ketika aku berdoa, dan aku tidak merasa seperti mendapatkan sesuatu dari menghadiri ibadah. Selain itu, aku melihat cara semua orang di gereja menjalani kehidupan di mana mereka berbuat dosa di siang hari hanya untuk mengaku dosa di malam hari, dan bagaimana semua orang, apakah pendeta, penatua atau orang percaya, terikat oleh dosa, terlibat dalam perselisihan karena iri hati, bersekongkol satu sama lain untuk membentuk faksi, memperebutkan ketenaran dan keuntungan, dan mengingini hal-hal duniawi. Segala jenis perbuatan yang melanggar hukum semakin banyak dilakukan. Aku juga melihat bahwa orang-orang dalam masyarakat pada umumnya semakin bejat setiap hari, semakin jahat dan egois, dan bencana terjadi di seluruh dunia—gempa bumi, kelaparan, dan wabah penyakit terus terjadi. Segala macam tanda memperjelas bahwa akhir zaman telah tiba, dan Tuhan Yesus akan segera datang kembali. Para pendeta dan penatua sering mengkhotbahkan ayat-ayat Alkitab ini kepada kami, "Jadi, jika ada orang yang berkata kepada engkau: Lihat, Kristus ada di sini, atau Kristus ada di sana; jangan engkau percaya. Karena akan bangkit Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang dahsyat; jadi, jika mungkin, mereka akan menyesatkan orang-orang pilihan" (Matius 24:23-24). Dalam khotbah-khotbah mereka, mereka dengan sembarangan mengklaim bahwa Mesias palsu akan muncul pada akhir zaman, dan mereka mengatakan kepada kami bahwa kami tidak boleh mendengarkan khotbah orang asing. Mereka bahkan mengatakan bahwa, selain orang-orang di gereja kami, orang-orang percaya dalam denominasi lain semuanya keliru, dan bahwa kami harus berhati-hati untuk dapat membedakan orang lain agar tidak membiarkan diri kami tertipu dan akhirnya mengikuti jalan yang salah. Karena aku sering mendengar para pendeta berkhotbah dengan cara ini, aku berkata pada diriku sendiri: "Aku tidak boleh menyimpang dari jalan pada saat penting ini di mana kedatangan Tuhan yang sudah semakin dekat, dan aku harus yakin untuk menjaga imanku kepada Tuhan."

Suatu hari di pertengahan September 2016, aku menerima telepon yang tidak terduga dari Saudari Zhu. Saudari Zhu adalah orang yang sudah lama percaya kepada Tuhan dan seorang pencari yang antusias di gereja kami, dan kami selalu berhubungan baik, jadi aku sangat senang mendapat telepon darinya. Aku mendengarkan ketika Saudari Zhu berbicara kepadaku dengan penuh semangat, "Saudara, aku punya kabar baik untuk diberitahukan kepadamu: Tuhan Yesus telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa! Kali ini Tuhan telah berinkarnasi untuk melakukan pekerjaan menghakimi, mentahirkan dan menyelamatkan manusia!" Aku agak terkejut mendengar kata-kata ini, dan aku berpikir dalam hati: "Apakah Saudari Zhu tidak mengikuti jalan Tuhan? Apakah dia telah bergabung dengan denominasi lain? Bagaimana dia bisa sebodoh itu? Para pendeta dan penatua telah berulang kali menekankan bahwa Mesias palsu akan muncul pada akhir zaman, jadi mengapa dia tidak mendengarkan mereka? Kalau kita tersesat dalam iman kita pada saat penting ini ketika Tuhan akan segera datang, maka bukankah itu artinya kita telah mengamalkan iman kita dengan sia-sia selama bertahun-tahun ini?" Ketika aku merenungkan ini, aku dengan gelisah bertanya kepada Saudari Zhu, "Saudari, di Alkitab dikatakan bahwa pada akhir zaman akan ada Mesias—" tetapi tanpa menungguku selesai berbicara, Saudari Zhu memotong. "Saudara, Tuhan Yesus memperingatkan kita untuk 'Janganlah engkau menghakimi,' dan kita tidak boleh menghakimi sesuka hati kita agar tidak dihukum oleh Tuhan." Peringatan saudari itu membuatku mengingat firman Tuhan ini: "Janganlah engkau menghakimi, dan engkau tidak akan dihakimi: janganlah engkau menghukum, dan engkau tidak akan dihukum" (Lukas 6:37). Aku tidak berani mengatakan apa-apa lagi. Namun, mengenai peristiwa penting seperti kedatangan Tuhan kembali, aku dan Saudari Zhu masing-masing memiliki pendapat kami sendiri, dan kami berdua ingin membujuk satu sama lain. Karena itu kami secara bergiliran berusaha untuk menyampaikan maksud kami, tetapi akhirnya kami berdua tidak berhasil membujuk satu sama lain.

Selama lebih dari sebulan setelah ini, Saudari Zhu meneleponku berulang-ulang untuk memberitakan Injil Kerajaan Tuhan Yang Mahakuasa kepadaku, tetapi aku selalu menolak untuk menerimanya, dan terus mendesaknya untuk kembali ke gereja kami dan terus percaya kepada Tuhan. Seiring berjalannya waktu, aku melihat bahwa dia sangat teguh pada kepercayaannya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan dia tidak akan goyah sedikit pun dalam imannya, jadi aku harus melepaskannya, dan berhenti berusaha membujuknya. Aku berkata, "Mulai sekarang, aku akan tetap percaya kepada Tuhanku Yesus dan kau bisa percaya kepada Tuhanmu Yang Mahakuasa, dan kita tidak akan saling mengganggu iman satu sama lain!" Setelah itu, kapan pun Saudari Zhu meneleponku untuk memberikan kesaksian tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, aku akan mencari alasan untuk menghindarinya. Aku terus menolak menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, tetapi dia tidak pernah menyerah untuk berusaha menyebarkan Injil kepadaku.

Suatu pagi di bulan November, tak lama setelah pukul 5 pagi, bahkan sebelum fajar menyingsing, seseorang membunyikan bel di rumahku. Aku membuka pintu dan melihat Saudari Zhu, dan bersamanya ada seorang saudara dan saudari. Ketika aku melihat Saudari Zhu, aku merasa agak defensif. Aku berpikir: "Apakah perkataanku belum jelas kepadamu? Mengapa kau masih melakukan perjalanan jauh untuk datang ke rumahku? Apa pun yang kau katakan, aku tidak akan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa." Tanpa menghiraukan pertemanan kami selama bertahun-tahun sebagai jemaat dari gereja yang sama, aku mengucapkan beberapa kata yang tidak menyenangkan kepada mereka dan menolak mengizinkan mereka masuk. Ketika Saudari Zhu melihat betapa teguhnya diriku, tatapan sedih terlihat di wajahnya dan dengan suara tercekat dengan emosi dia berkata kepadaku, "Saudara, alasanku datang untuk menyebarkan Injil kerajaan kepadamu adalah karena aku telah digerakkan oleh Roh Kudus. Jika bukan karena kasih Tuhan, aku tidak akan mampu menahan malu dan terus berusaha menyebarkan Injil kepadamu berkali-kali. Saudara, Tuhan Yesus benar-benar telah datang kembali. Saat ini, Roh Kudus sedang bekerja atas mereka yang telah menerima pekerjaan baru Tuhan. Jika bukan karena pekerjaan Roh Kudus, bagaimana mungkin ada orang yang memiliki iman dan tekad yang kuat untuk datang demi memberitakan Injil kepadamu? Kau juga telah melihat keadaan gereja kita saat ini. Saudara-saudari kita semua hidup terikat oleh dosa dan mereka tidak memiliki kekuatan untuk membebaskan diri. Tuhan telah datang kali ini untuk mengungkapkan firman-Nya untuk menghakimi manusia dan melakukan pekerjaan membersihkan kita dari dosa dan mentahirkan kita. Jika kita melewatkan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, kita tidak akan memiliki kesempatan lain untuk memperoleh keselamatan Tuhan." Perkataan tulus saudari itu membuatku tersentuh dan aku agak melunak. Secara khusus, ketika dia berbicara tentang keadaan di gereja kami, semua hal yang telah kulihat terjadi di gereja tiba-tiba mulai melintas di benakku: di gereja pertama yang kulayani, para pendeta mengatakan satu hal dan melakukan yang lain, dan siapa pun yang menyumbangkan banyak uang disambut oleh para pendeta dengan wajah tersenyum dan diberi banyak perhatian. Namun, siapa pun yang tidak menyumbang banyak uang, diabaikan dan dipandang rendah oleh para pendeta. Aku benar-benar tidak tahan melihat hal ini terjadi, jadi aku bergabung dengan gereja lain. Di gereja ini aku menyaksikan para rekan sekerja saling mengucilkan satu sama lain, terlibat dalam perselisihan karena iri hati, dan bersekongkol satu sama lain untuk membentuk faksi yang berbeda, dan mereka tidak ada bedanya dengan orang-orang di dunia sekuler. Ini sangat mengecewakanku. Awalnya, aku ingin pindah ke gereja lain, tetapi seorang saudara memberitahuku bahwa dia telah pergi ke banyak gereja, dan ke mana pun dia pergi, dia selalu menemukan kegersangan dan kegelapan yang sama .... Aku juga teringat dengan berbagai perilaku yang kutunjukkan saat hidup dalam dosa, yang membuatku mulai goyah dalam hatiku. Aku berpikir: "Mungkinkah Tuhan Yesus benar-benar telah datang kembali dalam daging untuk melakukan pekerjaan memberantas dosa?" Pada saat itu, Saudari Zhu melanjutkan, "Masalah apakah Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali atau tidak, yang perlu kau lakukan adalah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan kemudian kau akan tahu. Pada saat Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan-Nya, para murid-Nya mengikuti-Nya karena mereka mengenali melalui firman dan pekerjaan-Nya bahwa Dia adalah Mesias yang dinubuatkan. Kini, agar dapat menentukan apakah Tuhan Yang Mahakuasa adalah penampakan Tuhan Yesus yang telah datang untuk melakukan pekerjaan-Nya, kita juga harus melakukannya dengan melihat pekerjaan dan firman Tuhan Yang Mahakuasa. Jika, setelah kau membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, kau tetap percaya bahwa Dia bukan Tuhan yang datang kembali, aku tidak akan berusaha memaksamu untuk percaya, dan aku akan berhenti memberitakan Injil kepadamu, karena Tuhan tidak pernah memaksa siapa pun untuk menerima Injilnya."

Setelah Saudari Zhu mengatakan ini, aku ragu-ragu sejenak dan berpikir dalam hati, "Lebih baik aku membacanya dan melihat dengan saksama kebenaran apa yang diucapkan dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa yang telah memberi Saudari Zhu kepercayaan yang teguh kepada Tuhan Yang Mahakuasa." Setelah itu, aku membuka pintu dan mengizinkan Saudari Zhu dan yang lainnya masuk ke rumahku. Saudari Zhu memperkenalkan yang lainnya, dan mereka adalah Saudari Zhang Qing dan Saudara Liu Kaiming dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Saudari Zhu berkata, "Saudara Chuanyang, sudah beberapa bulan sejak aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Aku pergi ke Gereja Tuhan Yang Mahakuasa untuk menyelidikinya sendiri, dan aku telah terlibat dalam kehidupan bergereja mereka. Melalui pengalaman pribadi dan melalui penyelidikan yang sungguh-sungguh, aku telah melihat bahwa Gereja Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar adalah gereja yang memiliki pekerjaan Roh Kudus. Ini adalah gereja yang sejati, dan benar-benar berasal dari Tuhan. Kau dan aku telah menjadi jemaat gereja bersama-sama selama bertahun-tahun, dan sebagai rekan sekerja di gereja, kau seharusnya tahu lebih baik daripada aku tentang apa yang sedang terjadi di dalamnya sekarang. Roh Kudus berhenti bekerja di gereja kita sejak lama, dan ini adalah sesuatu yang diketahui semua orang. Para pendeta tidak bisa mengkhotbahkan khotbah yang membekali kita dengan kehidupan. Mereka hanya berkhotbah tentang cara menyerang atau berjaga-jaga terhadap denominasi lain, memberi tahu kita bahwa kita harus menjaga nama Tuhan dan bahwa kita akan diselamatkan selama kita tidak meninggalkan gereja kita. Namun sesungguhnya tidak ada dasar dalam firman Tuhan bagi mereka untuk bertindak seperti ini. Mereka hanya melakukannya untuk melindungi jabatan mereka dan menjaga mata pencaharian mereka, dan mereka tidak memikirkan kehidupan kita. Jika mereka benar-benar merasa bertanggung jawab atas hidup kita, mereka seharusnya mengambil inisiatif dan menuntun kita mencari sebuah gereja di mana Roh Kudus sedang bekerja, daripada membiarkan kita tetap dengan keras kepala berada dalam suatu agama di mana Roh Kudus sudah berhenti bekerja sejak lama, menunggu kematian kita oleh 'kelaparan' atau karena terperangkap dalam gereja yang tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus." Setelah mendengar ini aku berpikir dalam hati: "Saudari Zhu benar-benar sedang menggambarkan apa yang sedang terjadi. Gereja saat ini benar-benar tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus, semua yang dilakukan oleh para pendeta dan penatua tidak dilakukan karena pertimbangan demi kehidupan kita orang percaya, dan karena aku telah terjebak dengan gereja ini selama bertahun-tahun, aku semakin merasa sepertinya Tuhan tidak menyertai kami. Rohku telah lama merasa kering dan jauh dari terang, seakan-akan menemui jalan buntu." Mendengar dia berbicara dengan cara yang masuk akal dan sangat beralasan ini, aku tidak lagi merasa terganggu dengan kunjungan mereka.

Saat itu, saudara yang datang bersamanya—Saudara Liu—berkata, "Saudara, alasan dunia keagamaan menjadi gersang seperti ini adalah karena Tuhan telah datang untuk melakukan pekerjaan yang baru dan pekerjaan Roh Kudus telah berlanjut, tetapi orang-orang belum mengikuti pekerjaan baru yang sedang dilakukan Tuhan. Alasan yang bahkan lebih besar adalah para pendeta dan penatua tidak menaati perintah-perintah Tuhan atau melakukan firman Tuhan, tetapi sebaliknya telah menuntun orang percaya untuk mengikuti tren dunia yang kajat, dan bahkan telah menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan yang baru. Sama seperti ketika Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan-Nya, bait suci telah diubah menjadi tempat di mana ternak, domba, dan merpati dijual dan uang dipertukarkan. Para imam melanggar hukum Taurat dan mempersembahkan hewan yang cacat sebagai persembahan untuk menipu Tuhan, orang Farisi mengingini kekayaan dan menikmati korupsi dari jabatan mereka, dan dosa-dosa lainnya yang semacam itu dilakukan. Bahkan mereka yang melayani Tuhan hidup dalam dosa, tanpa sedikit pun rasa hormat kepada Tuhan di dalam hati mereka. Ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Roh Kudus tidak lagi bekerja di bait suci, bahwa pekerjaan Roh Kudus telah berlanjut, dan pekerjaan Tuhan di Zaman Hukum Taurat telah berakhir. Tuhan Yesus telah datang untuk melakukan pekerjaan penebusan di atas dasar pekerjaan pada Zaman Hukum Taurat, dan Roh Kudus tidak lagi bekerja atas mereka yang memelihara nama Tuhan Yahweh dan berpegang teguh pada hukum Taurat. Sebaliknya, pekerjaan Roh Kudus berpindah kepada mereka yang menerima pekerjaan baru Tuhan Yesus. Karena hadirat Tuhan tidak ada lagi di bait suci, itu menjadi semakin gersang, sampai akhirnya menjadi sarang penyamun. Sebaliknya, para murid Tuhan Yesus menerima keselamatan Tuhan, mereka melakukan ajaran Tuhan, mereka mengikuti Tuhan dengan iman dan kekuatan, mereka meninggalkan rumah dan pekerjaan mereka agar dapat menjadi saksi dan menyebarkan Injil Tuhan, tidak takut pada penganiayaan atau kesulitan. Bukankah ini semua adalah dampak yang dicapai di dalam diri mereka oleh pekerjaan Roh Kudus? Dengan cara yang sama, kini kedatangan Tuhan kembali menandakan bahwa zaman yang lama telah berakhir dan zaman yang baru telah dimulai. Roh Kudus sudah sejak lama berhenti bekerja di gereja-gereja Zaman kasih karunia; sebaliknya, Dia mulai bekerja atas mereka yang telah menerima pekerjaan baru Tuhan, yang menggenapi nubuat-nubuat dalam Alkitab ini: 'Aku juga telah menahan hujan darimu, saat tiga bulan lagi menjelang panen: satu kota akan turun hujan, dan kota yang lain tidak turun hujan: satu bagian turun hujan, dan bagian yang tidak mendapatkan hujan itu layu' (Amos 4:7). 'Lihatlah harinya akan tiba, ... Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan roti atau kehausan akan air, tetapi akan mendengarkan firman Yahweh' (Amos 8:11). Tuhan Yang Mahakuasa juga berkata: 'Tuhan akan menggenapi kenyataan ini: Dia akan membuat semua orang di seluruh alam semesta datang ke hadapan-Nya, dan menyembah Tuhan di bumi, dan pekerjaan-Nya di tempat-tempat lain akan berhenti, dan orang akan dipaksa untuk mencari jalan yang benar. Itu akan menjadi seperti Yusuf: semua orang datang kepadanya untuk memperoleh makanan, dan sujud menyembahnya, karena ia memiliki banyak makanan. Demi menghindari bencana kelaparan, orang akan dipaksa mencari jalan yang benar. Seluruh komunitas keagamaan akan menderita bencana kelaparan yang hebat, dan hanya Tuhan zaman sekarang merupakan sumber air hidup, yang memiliki sumber mata air yang selalu mengalir, yang disediakan untuk manusia nikmati, dan orang akan datang dan mengandalkan diri-Nya' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kerajaan Seribu Tahun Telah Tiba"). 'Tuhan telah menjadikan sekelompok orang ini sebagai fokus tunggal pekerjaan-Nya di seluruh semesta. Dia telah mengorbankan seluruh hati-Nya bagi engkau semua; Dia telah merebut kembali dan memberikan kepada engkau semua seluruh pekerjaan Roh Kudus di seluruh semesta. Itulah sebabnya engkau semua adalah orang-orang yang beruntung. Selain itu, Dia telah memindahkan kemuliaan-Nya dari Israel, umat pilihan-Nya, kepada engkau semua, dan Dia akan menjadikan tujuan dari rencana-Nya terwujud sepenuhnya melalui kelompok ini. Karena itu, engkau semua adalah orang-orang yang akan menerima warisan Tuhan, dan bahkan lebih dari ini, engkau adalah ahli waris kemuliaan Tuhan' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Pekerjaan Tuhan Sesederhana yang Manusia Bayangkan?"). 'Karena mereka yang agamawi ini tidak mampu menerima pekerjaan Tuhan yang baru dan hanya berpegang pada pekerjaan yang lama di masa lampau, maka Tuhan telah meninggalkan orang-orang ini, dan melakukan pekerjaan baru-Nya dalam diri orang-orang yang menerima pekerjaan yang baru ini. Inilah orang-orang yang bekerja sama di dalam pekerjaan Tuhan yang baru, dan hanya dengan cara inilah pengelolaan-Nya akan terselesaikan' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia"). Dari firman Tuhan ini, kita dapat melihat bahwa Roh Kudus tidak lagi bekerja di gereja-gereja Zaman kasih karunia, seberapa pun kerasnya manusia berusaha atau metode manusia apa pun yang mereka gunakan untuk membangkitkan gereja, itu tidak ada gunanya. Gereja Katolik dan denominasi Protestan semuanya sama; roh-roh orang percaya mereka kering dan kelaparan, iman dan kasih mereka perlahan-lahan menjadi dingin, mereka tidak mampu mengikuti ajaran-ajaran Tuhan, dan banyak dari mereka mengikuti tren dunia yang jahat, mengejar kekayaan dan mengingini hal-hal duniawi. Gereja-gereja telah menjadi tempat yang gersang. Di sisi lain, saudara-saudari di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa adalah mereka yang telah meninggalkan berbagai denominasi dan yang berasal dari berbagai profesi untuk menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Mereka adalah gadis bijaksana yang, setelah mendengar suara Tuhan, telah kembali di hadapan takhta-Nya. Mereka menerima persediaan air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta Tuhan, mereka sedang digembalakan dan dipimpin oleh Tuhan sendiri, dan mereka sedang menyebarkan dan menjadi saksi Injil Kerajaan Tuhan dengan satu hati. Mereka menderita diejek dan difitnah oleh dunia, mereka menanggung penganiayaan dan kutukan dari para pemimpin berbagai denominasi, dan bahkan dipukuli, dan mereka menderita ditangkap, rumah mereka digeledah, harta benda mereka disita, disiksa dengan kejam dan dipenjara serta lebih banyak lagi oleh pemerintah PKT (Partai Komunis Tiongkok). Namun, mereka memiliki iman, mereka memiliki kekuatan, mereka memiliki kasih, dan mereka ulet dan pantang menyerah saat mereka mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa dan menjadi saksi atas pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Bukan dengan kekuatan mereka sendiri mereka mampu melakukannya. Ini semua adalah dampak yang dicapai melalui pekerjaan Roh Kudus! Selain itu, kehendak Tuhan dapat ditemukan dalam dikirimnya 'kelaparan' ke dalam dunia keagamaan oleh-Nya. Tujuan Dia melakukan hal itu adalah untuk memaksa mereka yang benar-benar percaya kepada Tuhan dan yang haus akan kebenaran untuk melepaskan diri dari agama, membebaskan diri mereka dari tipu muslihat dan kendali antikristus yang agamawi, dan menjauh dari agama. Dengan melakukan itu, barulah mereka dapat mencari langkah kaki dan penampakan Tuhan, menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, dan ditahirkan serta disempurnakan oleh Tuhan. Pada saat yang sama, mereka yang tidak percaya yang tetap tinggal dalam agama, yang berusaha memakan 'roti' mereka dan yang tidak percaya kepada Tuhan dengan hati yang tulus, tetapi yang sebaliknya memberhalakan dan mengikuti manusia, akan disingkapkan dan disingkirkan. Dengan cara ini, semua manusia akan dipisahkan menurut jenisnya. Bukankah ini adalah hikmat dan kemahakuasaan Tuhan?"

Setelah mendengarkan firman Tuhan dan persekutuan saudara ini, aku merasa semuanya terdengar sangat praktis, dan itu sepenuhnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sedang terjadi. Aku merasa seperti terbangun dari mimpi, dan aku mengerti sumber kegersangan berbagai gereja. Pada saat ini, aku akhirnya melihat betapa tidak pekanya diriku. Meskipun aku telah melihat bahwa, dari para pendeta dan penatua hingga orang percaya awam, semuanya telah terikat oleh dosa, dan gereja penuh dengan pelanggaran hukum dan dosa, aku tetap tidak mencari kehendak Tuhan, aku juga tidak mencari pekerjaan Roh Kudus. Aku juga sama sekali tidak peduli untuk mendengar suara Tuhan dan akibatnya, aku telah disingkirkan oleh pekerjaan Roh Kudus tanpa menyadarinya. Aku menyadari bahwa aku perlu membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dengan saksama. Pada hari itu, ketika Saudari Zhu dan rekan-rekannya pergi, mereka mengatur waktu untuk datang kembali dan bersekutu denganku lagi, dan mereka juga memberiku sebuah salinan Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Domba, yang kuterima dengan senang hati.

Kemudian, ketika aku membaca Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Domba, sebuah buku firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku melihat bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa menyingkapkan banyak misteri, seperti tiga tahap pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia, pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman, keindahan kerajaan-Nya, dan seterusnya, yang memberiku pemahaman yang lebih dalam tentang pekerjaan Tuhan. Rohku yang kering terasa dipuaskan, dan semakin aku membaca buku ini, semakin aku menyukainya. Aku biasa bangun pada pukul 5:30 pagi, tetapi setelah aku menerima buku Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Domba, aku mulai bangun pada pukul 4:30 pagi untuk membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan merenungkan firman-Nya, dan rohku merasakan kepuasan yang besar. Suatu pagi, ketika aku membaca bab "Apakah Engkau Benar-benar Orang yang Percaya kepada Tuhan?" Aku merasakan gelora yang luar biasa di hatiku. Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang menyelidiki lubuk hati manusia, dan Dia telah menyingkapkan natur kita yang rusak yang tidak akan pernah kita ketahui sendiri, sehingga aku dapat melihat kebenaran tentang kerusakanku oleh Iblis. Ini terutama benar ketika aku membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa ini: "Bagaimanapun juga, Aku mengatakan bahwa semua orang yang tidak menghargai kebenaran adalah orang-orang tidak percaya dan pengkhianat kebenaran. Orang-orang seperti itu tidak akan pernah menerima perkenanan Kristus. ... Engkau harus memahami bahwa Tuhan bukanlah milik dunia atau siapa pun, melainkan milik semua orang yang benar-benar percaya kepada-Nya, semua orang yang menyembah-Nya, dan semua orang yang mengabdikan diri serta setia kepada-Nya." Sementara aku merenungkan firman ini, aku terus bertanya pada diriku sendiri: apakah aku seseorang yang benar-benar percaya kepada Tuhan? Apakah aku menghargai kebenaran? Apa yang telah aku hargai selama tahun-tahun terakhir ini dari kepercayaanku kepada Tuhan? Aku teringat tentang bagaimana aku sama dengan mayoritas saudara-saudari: secara lahiriah, aku membaca Alkitab dan menghadiri ibadah, tetapi aku tidak peduli untuk mengalami atau melakukan firman Tuhan; sebagai gantinya, aku menghargai khotbah-khotbah yang dikhotbahkan oleh para pendeta dan arti harfiah dari huruf-huruf yang tertulis dalam Alkitab. Aku menaruh iman yang teguh dalam pengetahuan Alkitab dan doktrin teologis yang dikhotbahkan oleh para pendeta. Aku tidak pernah memikirkan apakah yang mereka khotbahkan sebenarnya memiliki kebenaran di dalamnya atau tidak, atau apakah itu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak, dan aku memang tidak pernah menggunakan firman Tuhan untuk menyelidiki dan mengukur apa yang sedang mereka katakan. Kita orang percaya begitu saja percaya pada apa pun yang mereka beritakan. Merenungkannya sekarang, aku menyadari betapa bodoh dan butanya diriku telah memberhalakan manusia secara membabi buta! Aku merenungkan kembali khotbah yang disampaikan oleh para pendeta dan penatua. Mereka menyampaikan khotbah tentang memberikan persembahan atau tentang berjaga-jaga terhadap denominasi lain dan mengunci pintu gereja, atau mereka hanya akan berkhotbah tentang hal-hal lama yang sama yang telah mereka khotbahkan selama bertahun-tahun. Tidak ada penerangan baru, tidak ada pencerahan baru, mereka benar-benar tidak memiliki apa pun untuk disampaikan kepada kami, mereka tidak mampu menyelesaikan masalah kemandulan dalam roh kami, dan mereka tentu saja tidak dapat menyelesaikan kegersangan di dalam gereja. Ini menyebabkan saudara-saudari hanya melakukan sesuatu dengan asal-asalan, tanpa antusiasme atau komitmen apa pun ketika mereka beribadah. Selama ibadah beberapa orang akan mengobrol, beberapa akan tertidur, dan beberapa akan bermain permainan di ponsel mereka. Aku pernah tinggal di dalam gereja yang gelap dan gersang ini, tetapi aku tidak tahu cara mencari kehendak Tuhan, aku juga tidak tahu cara mencari pekerjaan Roh Kudus. Rupanya, aku sama sekali bukanlah orang yang mencari kebenaran atau yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Semua orang yang tidak menghargai kebenaran adalah orang-orang tidak percaya dan pengkhianat kebenaran." "Tuhan bukanlah milik dunia atau siapa pun, melainkan milik semua orang yang benar-benar percaya kepada-Nya, semua orang yang menyembah-Nya." Firman ini begitu nyata, dan tiba-tiba membuatku berpikir tentang perkataan Tuhan Yesus: "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup" (Yohanes 14:6). Saat itu aku mengerti bahwa Tuhan adalah kebenaran, bahwa Tuhan melakukan pekerjaan-Nya agar dapat memberikan manusia jalan, kebenaran, dan hidup, dan orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan akan peduli untuk mencari kebenaran dan mendapatkan kebenaran. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, aku tidak peduli untuk mencari kebenaran, jadi bukankah karena itu imanku telah menjadi kacau? Jika ini adalah caraku percaya kepada Tuhan, lalu bagaimana aku bisa pernah menerima perkenanan Tuhan? Firman Tuhan Yang Mahakuasa sangat bermanfaat bagiku! Semakin aku membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, semakin aku merasa bahwa aku kurang dalam banyak hal. Jadi, selain ketika aku harus bekerja, aku menghabiskan seluruh waktu luangku dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Dari lubuk hatiku, aku merasa yakin bahwa ini adalah cara yang benar. Namun aku masih merasa bingung dengan perkataan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus ini: "Jadi, jika ada orang yang berkata kepada engkau: Lihat, Kristus ada di sini, atau Kristus ada di sana; jangan engkau percaya. Karena akan bangkit Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang dahsyat; jadi, jika mungkin, mereka akan menyesatkan orang-orang pilihan" (Matius 24:23-24). Aku tidak tahu apa makna dalam perkataan ini, jadi aku memutuskan untuk menanyakannya ketika Saudari Zhu dan yang lainnya datang lagi.

Saudari Zhu dan saudara-saudari yang lain datang ke rumahku di waktu yang telah kami tentukan, dan aku berkata kepada Saudari Zhang, "Beberapa hari terakhir ini aku telah banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan aku merasa bahwa setiap firman yang diucapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, dan itulah yang sebenarnya kubutuhkan. Sebelumnya, Saudari Zhu mencoba berulang kali mengundangku untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi karena pendetaku telah berkhotbah tentang bagaimana Mesias palsu akan muncul pada akhir zaman untuk menipu manusia, aku menolak untuk menyelidiki jalan yang benar, dan sekarang aku benar-benar menyesalinya. Namun, aku masih merasa bingung tentang hal ini, jadi aku ingin menyelidikinya bersama kalian. Tuhan Yesus berkata: 'Jadi, jika ada orang yang berkata kepada engkau: Lihat, Kristus ada di sini, atau Kristus ada di sana; jangan engkau percaya. Karena akan bangkit Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang dahsyat; jadi, jika mungkin, mereka akan menyesatkan orang-orang pilihan' (Matius 24:23-24). Bagaimana cara kalian semua mengerti perkataan ini?"

Saudari Zhang berkata, "Syukur kepada Tuhan, dan kiranya Dia memimpin kita dalam persekutuan ini. Untuk pertanyaan yang telah kau ajukan, pertama-tama kita harus memahami apa tujuan Tuhan Yesus mengucapkan perkataan ini, dan apa yang Dia maksudkan ketika Dia mengatakannya. Tuhan Yesus mengatakan kepada kita bahwa, ketika Dia datang kembali, Dia akan kembali menjadi manusia sebagai Kristus, sebagai Anak Manusia, dan dalam ayat ini, Tuhan berkata bahwa Mesias palsu juga akan muncul, menunjukkan tanda-tanda dan mukjizat untuk menipu manusia. Dengan kata lain, pada saat Tuhan menampakkan diri dalam daging, Mesias palsu ini juga akan muncul. Dari sini, kita dapat melihat bahwa Tuhan mengucapkan perkataan ini untuk memberi tahu kita bahwa kita harus mengembangkan kemampuan membedakan untuk mencegah kita dari ditipu oleh Mesias palsu ini. Dia tidak mengucapkan perkataan ini sehingga kita akan menolak mendengarkan siapa pun yang menyebarkan kabar baik tentang kedatangan Tuhan dan selalu menutup pintu kita terhadap mereka. Merupakan suatu kesalahan untuk bertindak seperti ini, dan itu akan menjadi kesalahpahaman total tentang maksud Tuhan. Tuhan Yesus bernubuat: 'Dan pada tengah malam terdengar teriakan, Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya' (Matius 25:6). 'Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku' (Wahyu 3:20). 'Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku' (Yohanes 10:27). Firman Tuhan memperjelas bahwa ketika Tuhan datang kembali, Dia akan menggunakan suara-Nya untuk memanggil domba-domba Tuhan, dan melalui suara-Nya domba-domba Tuhan akan mengenali-Nya dan kembali kepada-Nya. Dengan kata lain, apakah kita dapat menyambut kedatangan Tuhan atau tidak tergantung pada apakah kita mampu mengenali suara Tuhan atau tidak. Jika kita tidak berusaha mendengarkan suara Tuhan, dan terus-menerus menolak mereka yang menyebarkan Injil tentang kedatangan Tuhan kembali, bukankah itu artinya kita akan cenderung menutup pintu terhadap Tuhan dan tidak mengizinkan-Nya masuk? Dari firman Tuhan kita melihat bahwa ciri khas dari Mesias palsu adalah kemampuan untuk membuat tanda-tanda dan melakukan mukjizat, meniru pekerjaan yang telah dilakukan Tuhan Yesus di masa lalu dan membuat beberapa tanda dan mukjizat yang dahsyat, seperti menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, agar dapat menipu manusia. Namun, Mesias palsu adalah perwujudan dari roh-roh jahat, jadi tanda-tanda seperti apa pun yang mereka buat, mereka tidak mampu mengungkapkan kebenaran apa pun. Ini tidak dapat dibantah. Firman Tuhan Yang Mahakuasa membuat pengungkapan dan hakikat Mesias palsu menjadi sangat jelas. Marilah kita melihat beberapa bagian dari firman Tuhan Yang Mahakuasa dan kau akan mengerti. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: 'Jika di akhir zaman, sosok "Tuhan" yang sama seperti Yesus menampakkan diri, sosok yang menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, dan disalibkan bagi manusia, maka "Tuhan" itu, meskipun identik dengan gambaran Tuhan di Alkitab dan mudah diterima oleh manusia, pada esensinya, bukanlah daging yang bisa dikenakan oleh Roh Tuhan, melainkan oleh roh jahat. Karena prinsip pekerjaan Tuhan adalah tidak pernah mengulangi apa yang telah Dia selesaikan. Jadi, pekerjaan inkarnasi Tuhan yang kedua berbeda dari pekerjaan inkarnasi yang pertama' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Esensi Daging yang Didiami oleh Tuhan"). 'Jika, pada masa sekarang, muncul orang yang dapat memperlihatkan tanda dan keajaiban, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan melakukan banyak mukjizat, dan jika orang ini mengaku bahwa merekalah Yesus yang telah datang, inilah pemalsuan yang dilakukan oleh roh-roh jahat yang meniru Yesus. Ingatlah ini! Tuhan tidak mengulangi pekerjaan yang sama. Tahap pekerjaan Yesus sudah diselesaikan, dan Tuhan tidak akan pernah melakukan lagi tahap pekerjaan tersebut. ... Jika, pada akhir zaman, Tuhan masih memperlihatkan tanda dan keajaiban, dan masih mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit—jika Dia melakukan hal yang sama persis seperti yang Yesus lakukan—berarti Tuhan mengulangi pekerjaan yang sama, dan pekerjaan Yesus tidak memiliki makna atau nilai. Jadi, Tuhan melakukan satu tahap pekerjaan dalam setiap zaman. Begitu setiap tahap pekerjaan-Nya selesai, tahap itu akan segera ditiru oleh roh-roh jahat, dan setelah Iblis mulai mengikuti jejak Tuhan, Tuhan berubah ke cara yang berbeda. Begitu Tuhan telah menyelesaikan suatu tahap pekerjaan-Nya, tahap itu ditiru oleh roh jahat. Engkau semua harus betul-betul jelas mengenai hal ini' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Pekerjaan Tuhan pada Zaman Sekarang"). Firman Tuhan Yang Mahakuasa memperjelas bahwa Mesias palsu semuanya adalah roh-roh jahat yang menyamar sebagai Kristus. Meskipun mereka menyebut diri mereka Tuhan, mereka tidak memiliki kebenaran sedikit pun dan tentu saja tidak dapat melakukan pekerjaan Tuhan karena mereka tidak memiliki hakikat Kristus. Yang bisa mereka lakukan hanylah mengikuti jejak Tuhan dengan meniru pekerjaan yang telah dilakukan Tuhan Yesus untuk menipu manusia. Mesias Palsu tidak akan pernah mampu membawa kebenaran atau jalan penerapan yang baru kepada manusia. Semua orang tahu bahwa semua produk tiruan di dunia ini dibuat dengan meniru produk yang asli. Mesias Palsu juga sama. Mereka menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan dan melakukan beberapa mukjizat sederhana untuk menipu manusia dengan meniru pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, tetapi Mesias palsu tidak mungkin mampu melakukan mukjizat seperti membangkitkan orang mati dan memberi makan 5.000 orang dengan lima roti dan dua ikan. Jadi, siapa pun yang menyebut diri mereka Kristus, yang mengatakan bahwa mereka adalah Tuhan Yesus yang telah datang kembali dan yang menunjukkan tanda-tanda dan mukjizat serta menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, mereka ini pasti adalah Mesias palsu yang menipu orang. Namun, Kristus adalah inkarnasi dari Tuhan sendiri, Dia adalah Roh Tuhan yang diwujudkan dalam daging, Dia memiliki kemanusiaan yang normal dan keilahian yang sempurna, dan Dia adalah mutlak Tuhan sendiri. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: 'Tuhan yang menjadi daging disebut Kristus, dan karena itu, Kristus yang bisa memberikan kebenaran kepada orang-orang disebut Tuhan. Tidak ada yang berlebihan dalam hal ini, karena Dia memiliki hakikat Tuhan, dan memiliki watak Tuhan, serta hikmat dalam pekerjaan-Nya yang tidak bisa dicapai oleh manusia. Mereka yang menyebut dirinya Kristus, tetapi tidak bisa melakukan pekerjaan Tuhan, adalah para penipu. Kristus bukan sekadar manifestasi Tuhan di bumi, tetapi juga merupakan daging khusus yang dikenakan Tuhan selagi Dia menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya di antara manusia. Daging ini tidak bisa digantikan oleh sembarang manusia, melainkan daging yang mampu memikul pekerjaan Tuhan di bumi dengan memadai, dan mengungkapkan watak Tuhan, dan mewakili Tuhan dengan baik, dan memberikan hidup bagi manusia. Cepat atau lambat, mereka semua yang menyamar sebagai Kristus akan jatuh, karena walau mereka mengaku sebagai Kristus, mereka sama sekali tidak memiliki hakikat Kristus. Karena itu, Aku mengatakan bahwa keaslian Kristus tidak bisa didefinisikan oleh manusia, melainkan dijawab dan diputuskan oleh Tuhan sendiri' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal"). Jadi, hanya Kristus yang dapat melakukan pekerjaan Tuhan sendiri, hanya Kristus yang dapat mengungkapkan kebenaran, dan hanya Kristus yang dapat mengungkapkan watak Tuhan serta membekali manusia dan menggembalakan manusia. Hanya Kristus yang dapat melakukan pekerjaan penebusan dan penyelamatan umat manusia, hanya Dia yang mampu mengakhiri zaman yang lama dan memulai zaman yang baru. Selain itu, pekerjaan Tuhan selalu baru dan tidak pernah usang, dan Tuhan tidak pernah mengulangi pekerjaan yang sama. Karena itu, setiap kali Kristus datang untuk melakukan pekerjaan, Dia akan selalu membawa pekerjaan baru, mengungkapkan watak Tuhan serta apa yang dimiliki-Nya dan siapa Dia. Contohnya, ketika Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan, Dia mengakhiri Zaman Hukum Taurat dan memulai Zaman Kasih Karunia, Dia menyampaikan khotbah yang membuat manusia mengakui dosa mereka dan bertobat, dan Dia mengajar orang untuk mengasihi musuh mereka, menjadi rendah hati, sabar dan mengampuni orang lain. Inilah hanyalah beberapa hal yang Tuhan Yesus lakukan. Tuhan Yesus menyingkapkan watak Tuhan yang pengasih dan penyayang kepada manusia. Demikian pula, Tuhan Yang Mahakuasa telah datang pada akhir zaman, dan Dia telah mengakhiri Zaman Kasih Karunia dan memulai Zaman Kerajaan. Dia sedang melakukan pekerjaan menghakimi dan mentahirkan manusia dengan firman-Nya di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, memberi semua kebenaran yang kita butuhkan untuk ditahirkan dan untuk memperoleh keselamatan, menunjukkan kepada kita jalan untuk membersihkan diri dari dosa dan memperoleh keselamatan, dan mengungkapkan watak Tuhan yang benar, agung, dan murka-Nya. Melalui pekerjaan dan firman Tuhan Yang Mahakuasa, kita sepenuhnya dapat mengenali bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah inkarnasi Tuhan dan bahwa Dia adalah Tuhan Sendiri yang menampakkan diri di antara umat manusia pada akhir zaman."

Setelah mendengarkan firman Tuhan dan persekutuan yang disampaikan oleh saudari ini, aku merasa seperti terbangun dari mimpi, dan akhirnya aku mengerti cara membedakan antara Kristus sejati dan Mesias palsu. Ini membuatku merasa senang sekaligus malu, karena aku melihat betapa menyedihkannya diriku tanpa kebenaran. Aku teringat tentang bagaimana aku berulang-ulang menolak pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan menyadari bahwa itu karena aku takut ditipu oleh Mesias palsu, yang menyebabkan aku menolak Kristus sejati seperti seseorang yang tidak mau makan karena takut tersedak. Ketika Tuhan datang kembali dan mengetuk pintuku, aku telah menolak untuk mendengarkan suara Tuhan, berkali-kali menutup pintu terhadap Tuhan. Namun Tuhan tidak menyerah untuk menyelamatkanku, tetapi sebaliknya Dia menggerakkan saudara-saudari ini untuk datang ke rumahku demi menyebarkan Injil. Tuhan benar-benar tidak pernah meninggalkanku—kasih Tuhan sungguh besar! Karena aku telah memercayai apa yang dikatakan pendetaku, aku memutuskan bahwa setiap orang yang menjadi saksi bagi Tuhan yang datang kembali sedang memberitakan Mesias palsu. Aku telah salah paham terhadap firman Tuhan, dan aku telah menolak, mengutuk, dan menentang Tuhan Yang Mahakuasa, dan aku juga percaya bahwa gagasan yang kupegang teguh adalah benar—aku telah begitu bodoh! Jika aku tidak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mendengarkan persekutuan saudara-saudari ini mengenai perbedaan antara Kristus sejati dan Mesias palsu, aku tidak akan pernah bisa membedakan antara Kristus sejati dan Mesias palsu, dan aku hanya akan tertipu oleh apa yang dikatakan para pendeta dan penatua. Aku akan mengikuti para pendeta dan penatua dalam penentangan dan penolakan mereka akan kedatangan Tuhan, dan dengan demikian akan kehilangan kesempatan yang sangat langka ini untuk memperoleh keselamatan Tuhan. Ketika aku merenungkan hal ini, aku berkata kepada Saudari Zhu dan yang lainnya, "Melalui pembacaan firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mendengarkan persekutuan kalian, aku sekarang tahu cara membedakan antara Kristus sejati dan Mesias palsu. Sekarang aku yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, dan aku bersedia menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman."

Setelah aku mulai terlibat dalam kehidupan bergereja, aku melihat bahwa saudara-saudari ini memahami banyak kebenaran, dan aku sangat kurang bila dibandingkan dengan mereka. Aku berpikir dalam hati: "Aku harus meminta Saudari Zhu dan yang lainnya bersekutu denganku lebih banyak tentang firman Tuhan dan membantuku agar aku lebih cepat memahami kebenaran." Aku membahas hal ini dengan Saudari Zhu, bertanya kepadanya apakah kami bisa mengubah rumahku menjadi tempat pertemuan, dan dia langsung setuju. Setelah itu, kami berkumpul bersama setiap minggu untuk membaca firman Tuhan dan mempersekutukan kebenaran. Perlahan-lahan aku mulai memiliki semakin banyak pengetahuan tentang firman Tuhan dan memahami lebih banyak kebenaran. Aku dapat merasakan dari lubuk hatiku bahwa firman ini adalah pengungkapan kebenaran. Pada saat itu, aku merenungkan perkataan yang Tuhan Yesus katakan: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). Aku merasa semakin tersentuh, dan aku melihat bahwa firman Tuhan ini telah digenapi. Firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah "Apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7). Tuhan Yang Mahakuasa sedang dalam proses membimbing manusia untuk memahami dan memperoleh jalan masuk ke dalam seluruh kebenaran. Hanya dengan menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan hanya dengan menerima kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan barulah seseorang dapat ditahirkan, memperoleh keselamatan dan menjadi orang yang mengejar hati Tuhan. Firman Tuhan Yang Mahakuasalah yang membawaku kembali ke rumah Tuhan dan yang membawaku di hadapan takhta Tuhan. Sekarang, setiap hari aku memiliki firman Tuhan untuk membekali dan membimbingku, dan aku merasakan damai sejahtera dan sukacita, merasa tenang dan dipenuhi dengan terang. Aku ingin melakukan semua yang kubisa untuk mengejar kebenaran dan mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa sampai akhir!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait