Mengapa Kita Masih Sering Berbuat Dosa Setelah Pengakuan Dosa dan Pertobatan?

12 April 2020

Tuhan Yesus berkata: "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang berbuat dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya" (Yohanes 8:34–35). Firman Tuhan memberi tahu kita bahwa jika orang tidak dapat membebaskan diri dari perbudakan dan belenggu dosa, dan mereka terus-menerus berbuat dosa, mereka adalah hamba dosa dan tidak akan pernah memasuki kerajaan Tuhan. Saat membaca ayat Alkitab ini, banyak saudara-saudari yang beriman akan merenungkan tentang bagaimana mereka berbuat dosa di siang hari hanya untuk mengaku dosa di malam hari, dan karena itu mereka pasti khawatir bahwa mereka hidup dalam dosa dan tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan, dan mereka akan merasakan penderitaan di hati mereka. Mereka percaya kepada Tuhan, jadi mengapa mereka tidak mampu membebaskan diri mereka dari dosa? Sebenarnya bagaimana kita dapat membebaskan diri dari belenggu dosa? Sekarang kita akan mempersekutukan aspek kebenaran ini.

Mengapa Kita Tidak Mampu Menyingkirkan Dosa dalam Kepercayaan Kita kepada Tuhan?

Ketika sampai pada pertanyaan tentang mengapa kita percaya kepada Tuhan tetapi tidak mampu membebaskan diri kita dari dosa, marilah kita terlebih dahulu membaca bagian firman Tuhan ini: "MMeskipun manusia telah ditebus dan diampuni dosanya, itu hanya dapat dianggap bahwa Tuhan tidak lagi mengingat pelanggaran manusia dan tidak memperlakukan manusia sesuai dengan pelanggarannya. Namun, ketika manusia hidup dalam daging dan belum dibebaskan dari dosa, ia hanya bisa terus berbuat dosa, tanpa henti menyingkapkan watak rusak Iblis dalam dirinya. Inilah kehidupan yang manusia jalani, siklus tanpa henti berbuat dosa dan meminta pengampunan. Mayoritas manusia berbuat dosa di siang hari lalu mengakui dosa di malam hari. Dengan demikian, sekalipun korban penghapus dosa selamanya efektif bagi manusia, itu tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya separuh dari pekerjaan penyelamatan telah diselesaikan, karena watak manusia masih rusak ..." (Misteri Inkarnasi (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Firman Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa meskipun kita telah mengalami penebusan Tuhan Yesus dan dosa-dosa kita telah diampuni, dan meskipun, setelah berbuat dosa, kita berdoa, mengaku dosa dan bertobat kepada Tuhan dan Tuhan tidak lagi memandang kita sebagai orang berdosa, natur dosa kita terus ada; kita masih dapat sering berbuat dosa, menyingkapkan watak kita yang rusak, dan hidup dalam dosa di siang hari hanya untuk mengaku dosa di malam hari. Misalnya, ketika orang lain mengatakan atau melakukan sesuatu yang membahayakan kepentingan kita sendiri, kita membenci mereka; kita tahu betul bahwa Tuhan mengasihi orang yang jujur, namun kita sering berbohong dan menipu demi kepentingan kita sendiri; ketika diberkati oleh Tuhan, kita terus-menerus bersyukur kepada Tuhan; ketika ditimpa bencana, kita mulai mengeluh tentang Tuhan, dan kita mungkin bahkan mencela Tuhan, melontarkan makian kepada-Nya di depan umum. Dan dengan demikian dapat dilihat bahwa meskipun dosa-dosa kita telah diampuni, watak rusak dalam diri kita belum ditahirkan, karena apa yang telah Tuhan Yesus lakukan adalah pekerjaan penyaliban dan penebusan umat manusia, bukan pekerjaan mentahirkan dan menyelamatkan manusia sepenuhnya. Kita telah dirusak oleh Iblis selama ribuan tahun dan watak jahat kita berakar kuat dalam natur kita. Kecongkakan, kesombongan, keegoisan, kehinaan, pengkhianatan, kelicikan, kebohongan, kecurangan, perseteruan, kedengkian, kejahatan, kebencian akan kebenaran, dan permusuhan terhadap Tuhan—semua ini lebih keras daripada dosa dan dapat membuat manusia secara langsung menentang Tuhan. Jika akar penyebab ini tidak diatasi, maka kita akan berbuat dosa hari ini dan juga berbuat dosa besok, sama sekali tidak mampu melepaskan ikatan dan kekangan dosa.

Bagaimana Orang Kristen Dapat Membebaskan Dirinya Sendiri dari Dosa?

Jadi bagaimana kita dapat membebaskan diri kita sepenuhnya dari belenggu dosa? Tuhan Yesus bernubuat: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12–13). "Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:47–48).

Firman Tuhan juga mengatakan, "Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya rusaknya yang jahat. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kata Penutup").

Firman Tuhan memberi tahu kita bahwa Tuhan akan datang kembali pada akhir zaman untuk mengucapkan firman-Nya dan melakukan pekerjaan penghakiman, menyelesaikan masalah watak manusia yang rusak sepenuhnya dan menyelamatkannya dari dosa. Sekarang, Tuhan Yesus telah datang kembali dalam daging sebagai Tuhan Yang Mahakuasa yang berinkarnasi. Di atas dasar penebusan Tuhan Yesus, Tuhan Yang Mahakuasa telah melakukan tahap pekerjaan-Nya, yaitu penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Dia telah mengungkapkan semua kebenaran untuk menyucikan dan menyelamatkan umat manusia, menyelesaikan natur dosa kita dari akarnya dan memungkinkan kita untuk memahami kebenaran, membebaskan diri dari dosa, berhenti berbuat dosa dan menentang Tuhan, dan menjadi orang yang menaati dan menghormati Tuhan, di mana pada saat itulah kita benar-benar didapatkan oleh Tuhan. Hanya setelah kita menerima pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman barulah kita akan memiliki kesempatan untuk membebaskan diri kita dari watak kita yang rusak dan ditahirkan.

Bagaimana Tuhan Menyucikan dan Menghakimi Manusia?

Jadi bagaimana Tuhan Yang Mahakuasa akhir zaman melaksanakan pekerjaan penghakiman untuk mentahirkan dan menyelamatkan manusia, yang memungkinkan manusia untuk membebaskan dirinya dari dosa? Marilah kita membaca bagian lain dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Pada akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan" ("Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Pada saat menyebutkan tentang pekerjaan penghakiman, beberapa orang mungkin berpikir: bukankah penghakiman artinya dikutuk oleh Tuhan? Kalau begitu, bagaimana mungkin orang tetap diselamatkan oleh Tuhan? Kita memiliki pemikiran seperti itu adalah karena kita tidak mengetahui pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Firman Tuhan memberi tahu kita bahwa pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman terutama adalah pengungkapan kebenaran untuk menghakimi dan menyucikan manusia, dengan cara demikian memungkinkan kita, dari penyingkapan firman Tuhan, untuk mengenali watak kita yang rusak dan melihat kebenaran nyata tentang kerusakan kita di tangan Iblis. Firman Tuhan seperti pedang bermata dua; ketika kita membaca firman Tuhan, seolah-olah Dia sedang menghakimi dan menyingkapkan kita secara langsung, memungkinkan kita untuk mengenali watak rusak jahat kita yang congkak, sombong, egois, hina, pengkhianat, licik, serakah, dan jahat. Saat kita mulai percaya kepada Tuhan, misalnya, kita menikmati anugerah Tuhan, ada kedamaian dan sukacita di dalam hati kita, dan khususnya setelah kita melihat berkat dan janji yang diberikan kepada kita oleh Tuhan, kita menjadi lebih bersemangat untuk mengorbankan diri kita bagi dia. Kita tidak pernah absen datang ke pertemuan atau melewatkan pembacaan Alkitab; kita sering mendukung saudara-saudari yang lemah, menyebarkan Injil ke mana pun kita pergi, bertekun dalam pengabdian dan kedermawanan kita, percaya bahwa jika kita mengorbankan diri kita, Tuhan akan memastikan semuanya berjalan dengan aman dan lancar bagi kita, dan bahwa setelah itu kita akan bisa memasuki kerajaan surga dan memperoleh hidup yang kekal. Namun ketika kemalangan menimpa kita, saat Tuhan tidak menjaga dan melindungi kita, kita menyesali betapa kita telah mengorbankan diri kita bagi Tuhan sebelumnya, dan bahkan mulai menyalahkan Tuhan di dalam hati kita. Ketika kita telah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, kita melihat bahwa Dia berkata: "Hari-hari ini, kebanyakan orang berada dalam keadaan seperti ini: 'Untuk mendapatkan berkat, aku harus mengorbankan diriku bagi Tuhan dan membayar harga bagi-Nya. Untuk mendapatkan berkat, aku harus meninggalkan segalanya bagi Tuhan; Aku harus menyelesaikan apa yang telah Dia percayakan kepadaku, dan melaksanakan tugasku dengan baik.' Ini didominasi oleh niat untuk diberkati; ini adalah contoh pengorbanan diri sepenuhnya dengan tujuan mendapatkan upah Tuhan, untuk mendapatkan mahkota ..." ("Cara Menempuh Jalan Petrus" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus"). "Hubungan manusia dengan Tuhan semata-mata demi kepentingan diri sendiri. Hubungan ini adalah hubungan antara penerima dan pemberi berkat. Sederhananya, hubungan ini seperti hubungan antara karyawan dan majikan. Karyawan bekerja hanya untuk menerima upah yang diberikan oleh majikannya. Dalam hubungan semacam ini, tidak ada kasih sayang, hanya ada transaksi. Tidak ada tindakan mencintai dan dicintai, hanya ada derma dan belas kasihan. Tidak ada pengertian, hanya ada kemarahan terpendam dan tipu daya. Tidak ada keintiman, hanya ada jurang yang tak bisa diseberangi" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 3: Manusia Hanya Dapat Diselamatkan di Tengah Pengelolaan Tuhan").

Firman Tuhan Yang Mahakuasa langsung menyingkapkan motivasi dan sudut pandang yang salah dari kepercayaan kita kepada Tuhan. Hanya melalui perenungan diri sendiri kita menyadari bahwa kita tidak bekerja keras karena kasih kita kepada Tuhan dan karena kita ingin memuaskan Tuhan; sebaliknya, kita ingin mengorbankan diri kita dengan imbalan berkat dan janji Tuhan—perilaku dan tindakan kita yang baik hanya untuk mencapai tujuan kita sendiri. Pada saat-saat seperti itu, kita melihat betapa egois dan hinanya natur kita. Kita hidup menurut hukum iblis, "Tiap orang bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan yang ketinggalan akan dimangsa"; segala yang kita lakukan adalah demi keuntungan kita sendiri, dan bahkan saat kita mengorbankan diri sedikit saja dalam kepercayaan kita kepada Tuhan, ini juga adalah demi mendapatkan keuntungan dan berkat dari Tuhan. Kita ingin menukar beberapa pengorbanan kecil untuk berkat besar, dan kita berusaha untuk menerima imbalan seratus kali lipat dalam kehidupan ini dan untuk memperoleh hidup yang kekal di dunia yang akan datang. Kita sama sekali tidak mengorbankan diri kita untuk melaksanakan tugas kita sebagai makhluk ciptaan dan membalas kasih Tuhan. Saat niat dan keinginan kita tidak terpenuhi, kita bisa menjadi negatif, mengeluh, memberontak dan menentang Tuhan. Saat kita melihat betapa kotor dan rusaknya kita, bahwa kita kehilangan nurani dan nalar dan sama sekali tidak layak untuk menerima upah dan berkat Tuhan, di dalam hati, kita merasakan penyesalan dan menyalahkan diri sendiri. Kita membenci diri kita sendiri, dan terdorong untuk sujud di hadapan Tuhan untuk mengaku dosa-dosa kita, berharap untuk memulai yang baru, rela mengorbankan diri kita bagi Tuhan, dan tidak lagi meminta imbalan apa pun. Melalui mengalami penghakiman dan hajaran Tuhan, kita jadi menyadari watak kita yang jahat, dan kita memahami bahwa Tuhan membenci dosa-dosa manusia. Kita memahami bahwa di mana pun ada kekotoran, di situ ada penghakiman Tuhan, dan kita mulai mengetahui substansi kudus Tuhan dan watak-Nya yang benar dan yang tidak dapat diganggu gugat, dan dengan demikian hati yang takut akan Tuhan lahir di dalam kita. Di bawah bimbingan firman Tuhan, kita secara berangsur-angsur mulai memahami kehendak dan tuntutan Tuhan, kita berdiri teguh dalam posisi sebagai makhluk ciptaan untuk melaksanakan sedikit tugas manusia, ada semakin sedikit transaksi yang terjadi dalam keterlibatan kita dengan Tuhan, hubungan kita dengan-Nya menjadi semakin dekat, watak kita yang rusak mengalami beberapa perubahan, dan akhirnya kita hidup dalam keserupaan dengan manusia sejati.

Bahwa kita telah dapat berubah seperti yang kita alami saat ini sepenuhnya merupakan dampak yang dicapai dalam diri kita oleh pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa. Semua orang yang telah mengalami penghakiman dan hajaran Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman dan yang sungguh-sungguh mencintai kebenaran, setelah beberapa tahun mereka dengan jelas melihat perubahan dan memanen tuaian; dalam hati, mereka dapat merasakan betapa besarnya kasih Tuhan bagi manusia dan betapa besarnya keselamatan-Nya bagi manusia, dan mereka mulai memiliki penghargaan yang mendalam tentang betapa nyata pekerjaan Tuhan. Mereka memahami bahwa hanya penghakiman dan hajaran Tuhan-lah yang merupakan penyelamatan yang paling sejati, dan bahwa hanya dengan menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman dan mengalami penghakiman dan hajaran Tuhan, mereka dapat ditahirkan dan diubahkan—ini adalah satu-satunya jalan yang dengannya kita dapat membebaskan diri kita dari dosa.

Catatan Editor: Apakah persekutuan ini menjawab kebingungan Anda? Sudahkah Anda menemukan jalan dalam persekutuan ini untuk membebaskan diri Anda dari dosa? Jika Anda merasa persekutuan ini telah membantu Anda, ikutilah perkembangan situs ini dan kami akan terus memperbaruinya dengan konten baru. Jika seseorang yang Anda kenal memiliki kebingungan yang sama dengan Anda, silakan bagikan artikel ini kepadanya. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kesulitan, jangan ragu untuk menghubungi kami kapan saja, dan kita dapat membahasnya dan mencari bersama!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait