Bagaimana Gadis BijaksanaMenyambutTuhan

12 Oktober 2020

Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Di mana pun Tuhan menampakkan diri, di situlah kebenaran diungkapkan, dan di situlah suara Tuhan ada. Hanya orang-orang yang dapat menerima kebenaran yang akan dapat mendengar suara Tuhan, dan hanya orang-orang seperti inilah yang memenuhi syarat untuk menyaksikan penampakan Tuhan. Kesampingkanlah gagasanmu! Berhentilah bicara dan bacalah firman ini dengan cermat. Jika engkau mendambakan kebenaran, Tuhan akan memberimu pencerahan dan engkau akan dapat memahami kehendak dan firman-Nya. Kesampingkanlah pendapatmu tentang 'kemustahilan'! Semakin orang percaya bahwa sesuatu itu mustahil, semakin besar kemungkinan itu akan terjadi, karena hikmat Tuhan membubung lebih tinggi dari langit, pikiran-Nya di luar jangkauan pikiran manusia, dan pekerjaan Tuhan melampaui batas pemikiran dan gagasan manusia. Semakin mustahil sesuatu, semakin ia mengandung kebenaran yang dapat dicari; semakin sesuatu tak terbayangkan bagi manusia, semakin banyak hal itu mengandung kehendak Tuhan" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Kunci untuk menyambut Tuhan adalah dengan mendengarkan suara Tuhan secara saksama, lalu mengenali dan menyambut Tuhan berdasarkan itu. Mereka yang bisa mengenali suara Tuhan dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa diangkat ke hadapan takhta Tuhan dan menghadiri pesta Tuhan bersama-Nya. Mereka adalah gadis bijaksana, orang yang paling diberkati. Dalam imanku sebelumnya, aku berpegang teguh pada kata-kata literal Alkitab dan merindukan Tuhan datang di atas awan dan membawaku ke dalam kerajaan, seperti yang kubayangkan. Ketika mendengar Tuhan telah datang kembali, aku tidak menyelidiki ini atau mendengar suara Tuhan. Aku hampir menjadi gadis bodoh, kehilangan kesempatanku untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali. Berkat bimbingan Tuhan, aku mendengar suara Tuhan dan menghadiri pesta pernikahan Anak Domba.

Suatu hari di bulan April 2018, seorang saudari dalam Tuhan mengirimkan film kepada teman baikku Mireille, berjudul "Di Mana Rumahku", katanya film itu bagus dan sangat realistis. Mireille datang sehingga kami bisa menontonnya bersama. Ketika tokoh utamanya menderita dan putus asa, aku melihat dia membuka buku tebal dan menemukan harapan untuk hidup kembali dalam tiap halamannya. Namun bukan Alkitab yang dia baca, dan semua isinya baru bagi kami. Karena terkejut, kami terus menontonnya. Kemudian sang tokoh utama mengalami masalah, lalu saudara-saudari gerejanya datang membantunya. Mereka membaca buku ini bersama, saling menyemangati dan membantu. Aku menangis terharu saat melihat plotnya terungkap. Aku merasa orang-orang dalam film itu berbeda dengan semua orang egois dalam masyarakat kita yang gelap, dan yang mereka baca sepertinya istimewa. Kami benar-benar ingin tahu apa yang ada di dalam buku ini jadi kami baca informasi yang ada di bawah video. Namun ketika tertulis Tuhan Yesus telah menampakkan diri, aku tak bisa memercayainya dan berpikir, "Mustahil! Dikatakan dalam Kisah Para Rasul 1:11: 'Engkau semua, orang-orang Galilea, mengapa engkau sekalian berdiri memandang ke langit? Yesus yang sama ini, yang terangkat dari antara kalian ke surga, juga akan datang kembali dengan cara yang sama seperti engkau melihat Dia naik ke surga.' Tuhan Yesus pergi menaiki awan dan ketika Dia kembali pada akhir zaman, Dia akan datang kembali di atas awan dengan kemuliaan. Ini belum terjadi, tetapi di sini dikatakan bahwa Tuhan Yesus sudah menampakkan diri. Ini bertentangan dengan Alkitab." Aku katakan pada Mireille yang kupikirkan dan dia sependapat denganku. Setelah itu, kami tak menyelidiki lebih jauh tentang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi hanya menonton film itu beberapa kali lagi.

Untuk beberapa lama, aku terus memikirkan tentang kabar kedatangan Tuhan kembali dan beberapa bulan kemudian Mireille dan aku bertemu kembali. Kami berbincang tentang bagaimana kata-kata yang mereka baca dalam film memberi kepercayaan diri dan harapan, dan bagaimana kata-kata itu tidak terdengar seperti sesuatu yang bisa dikatakan sembarang orang. Di semua dunia religius, hanya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang bersaksi tentang kedatangan Tuhan kembali, jadi mungkin semuanya tidak sesederhana itu. Namun kemudian kami ingat Alkitab menerangkan dengan jelas bahwa Tuhan akan datang kembali di atas awan, para pendeta dan penatua pun mengatakan ini. Lalu kenapa gereja ini mengatakan bahwa Tuhan sudah datang kembali? Apa maksud ini semua? Kami harus menyelidikinya atau tidak? Aku merasa sangat bingung, sehingga Mireille dan aku berdoa bersama, meminta Tuhan membimbing kami mengambil pilihan yang benar. Kemudian, aku berpikir, "Tuhan adalah Penguasa segalanya dan memiliki kuasa untuk melakukan apa yang Dia kehendaki. Bagaimana bisa kita membatasi pekerjaan-Nya hanya pada apa yang bisa kita pikirkan dan bayangkan? Jika Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar Tuhan Yesus yang datang kembali dan aku tidak menyelidikinya, lalu kehilangan kesempatan menyambut Tuhan, aku akan menyesalinya seumur hidup." Kami putuskan untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasapada akhir zaman. Kami hubungi Saudari Anna lewat situs Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Dia memperkenalkan kami kepada Saudara Pierre dan kami mendiskusikan kedatangan Tuhan kembali bersama-sama.

Dalam pertemuan itu, aku ceritakan tentang kebingunganku dengan mengatakan, "Kisah Para Rasul 1:11 menyatakan Tuhan akan kembali dengan cara seperti Dia pergi. Karena Dia pergi di atas awan putih, tentu Dia akan datang di atas awan putih saat Dia datang kembali pada akhir zaman. Ini yang selalu dikatakan para pendeta dan penatua kami di gereja dan itu juga yang kami yakini. Kami belum melihat Tuhan datang di atas awan putih, jadi bagaimana bisa kau katakan Dia sudah datang kembali?"

Saudara Pierre berkata, "Nubuat tentang Tuhan datang di atas awan akan digenapi, tetapi kita tidak bisa membatasi cara Tuhan datang kembali hanya dengan melihat satu nubuat itu. Bukan hanya nubuat tentang Tuhan datang di atas awan yang ada dalam Alkitab, tetapi juga tentang Dia datang secara rahasia. Contohnya, ada kitab Wahyu 3:3: 'Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang kepadamu bagaikan pencuri dan engkau tidak akan tahu kapan waktunya Aku akan datang kepadamu.' Ada juga kitab Wahyu 16:15: 'Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri.' Ada juga kitab Matius 25:6: 'Dan pada tengah malam terdengar teriakan: "Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya."' Kemudian ada Markus 13:32, yang menyatakan: 'Tetapi tentang hari dan saat itu, tidak yang tahu, tidak ada malaikat di surga yang tahu, Anak juga tidak, hanya Bapa saja yang tahu.' Nubuat ini menyebutkan 'seperti pencuri'. 'Seperti pencuri' berarti diam-diam, secara rahasia, tanpa ada yang menyadarinya, dan tak ada yang mengenali-Nya ketika mereka melihat-Nya. Nubuat ini berarti bahwa Tuhan akan datang secara rahasia. Ada banyak nubuat dalam Alkitab yang menyebutkan kembalinya Anak manusia, seperti Lukas 12:40: 'Karena itu hendaklah engkau juga bersiap sedia, karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga.' dan 17:24-25: 'Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini.' 'Anak manusia' di sini berarti lahir dari manusia, dengan kemanusiaan yang normal. Tidak ada roh atau tubuh rohani yang bisa disebut 'Anak manusia.' Tuhan Yahweh adalah Roh, jadi Dia tak bisa disebut 'Anak manusia.' Tuhan Yesus disebut 'Anak manusia' dan 'Kristus' karena Dia adalah Roh Tuhan dalam daging yang hidup sebagai Anak manusia biasa. Jadi kedatangan Anak manusia yang disebutkan Tuhan berarti bahwa Tuhan akan berinkarnasi sebagai Anak manusia ketika Dia kembali. Secara khusus, satu ayat mengatakan, 'Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini.' Ini adalah bukti lebih jauh bahwa Tuhan akan datang dalam daging ketika Dia kembali. Jika Tuhan tidak datang dalam daging, melainkan muncul dalam bentuk Roh Tuhan Yesus setelah Dia bangkit kembali, semua orang pasti akan sangat takut hingga tak ada yang berani menolak atau menghukum Dia. Dia tak perlu menderita atau ditolak oleh generasi ini. Jadi Tuhan berinkarnasi sebagai Anak manusia dan datang secara rahasia adalah cara lain Tuhan datang pada akhir zaman."

Pada titik ini, aku berpikir, "Ini tidak terpikirkan. Sama sekali tidak seperti yang kubayangkan. Namun Saudara Pierre telah mendukung persekutuannya dengan bukti, dan semua yang dia katakan sesuai dengan Alkitab dan nubuat Tuhan. Dia sangat meyakinkan." Aku sudah berkali-kali membaca ayat-ayat ini tetapi tak pernah menyadari bahwa itu tentang Tuhan berinkarnasi secara rahasia pada akhir zaman. Pandangan lamaku hancur berkeping-keping.

Mireille juga mengangguk setuju dan berkata, "Ya, yang kau katakan itu sejalan dengan firman Tuhan."

Namun aku bingung tentang satu hal, jadi aku tanyakan padanya, "Jika Tuhan berinkarnasi sebagai Anak manusia dan datang secara rahasia, bagaimana bisa nubuat tentang Dia datang di atas awan bisa digenapi? Bukankah itu bertolak belakang?"

Saudara Pierre menjawab, "Tak ada kontradiksi antara kedua nubuat ini karena firman Tuhan tak pernah salah. Nubuatnya akan selalu digenapi. Hanya saja mereka digenapi berdasarkan tahapan pekerjaan Tuhan. Ada tahapan dalam kedatangan dan pekerjaan Tuhan yang datang kembali. Pertama, Dia berinkarnasi sebagai Anak manusia dan datang ke dunia secara rahasia, lalu dia datang di atas awan, muncul secara terbuka."

Karena bingung, aku bertanya, "Pertama Dia datang secara rahasia kemudian muncul secara terbuka? Bisa kau jelaskan ini lebih lanjut, Saudaraku?"

Saudara Pierre berkata, "Sebenarnya Alkitab menubuatkan bahwa Tuhan akan mendapatkan sekelompok pemenang pada akhir zaman. Membuat kelompok ini menjadi bagian utuh dari pekerjaan yang Tuhan lakukan ketika datang secara rahasia. Pertama Tuhan berinkarnasi lalu datang secara rahasia pada akhir zaman untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan dan membentuk sekelompok pemenang sebelum terjadi bencana. Kemudian, Tuhan akan melepaskan bencana dan memberi pahala kepada yang baik serta menghukum yang jahat. Setelah bencana, Tuhan akan datang di atas awan dan muncul secara terbuka kepada seluruh negeri dan manusia. Sementara Tuhan bekerja secara rahasia dalam rupa daging, seluruh orang percaya yang merindukan kedatangan-Nya mendengar suaranya dan berpaling kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Merekalah para gadis bijaksana yang dihakimi dan ditahirkan oleh firman Tuhan dan dijadikan pemenang, dan mereka akan selamat dari bencana. Adapun mereka yang tak menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, yang menentang dan mengutuknya, ketika Tuhan datang di atas awan dan muncul secara terbuka, mereka akan melihat bahwa Dia yang mereka tentang dan kutuk adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, lalu mereka akan memukuli dada mereka, menangis dan menggertakkan gigi. Ini akan menggenapi nubuat Tuhan yang datang di atas awan yang berkata: 'Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar' (Matius 24:30). 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7)."

Kemudian Saudara Pierre membaca sebuah bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa: "Banyak orang mungkin tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang kudus yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran tanpa mencari tanda-tanda, dan yang disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa 'Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu' akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan kehidupan sejati. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. ... Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau harus memilih jalanmu sendiri, dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus serta merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Baru kemudian aku mengerti. Ketika Tuhan datang kembali, pertama-tama Dia datang secara rahasia dan membuat sekelompok pemenang, kemudian Dia menurunkan bencana besar, baik yang bermanfaat maupun menghukum. Setelah itu, Dia datang di atas awan dengan kemuliaan besar dan menampakkan diri secara terbuka kepada seluruh bangsa dan manusia. Sama sekali tak ada kontradiksi antara kedua nubuat ini. Aku benar-benar buta! Kedatangan Tuhan adalah hal besar dan aku menolak untuk menyelidikinya, sebaliknya berpegang pada ayat tentang Tuhan yang datang di atas awan dan tidak mendengarkan suara Tuhan. Aku hampir menjadi gadis bodoh dan melewatkan kesempatanku menyambut kedatangan Tuhan kembali. Hampir saja!

Jadi, aku bertanya kepada Saudara Pierre, "Kau bersaksi bahwa Tuhan telah kembali dalam bentuk inkarnasi, tetapi apakah 'inkarnasi' ini?" Kemudian dia membaca beberapa bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa: "'Inkarnasi' adalah penampakan Tuhan dalam daging; Tuhan bekerja di antara manusia ciptaan-Nya dalam rupa manusia. Jadi, agar Tuhan berinkarnasi, pertama-tama Dia harus menjadi daging, daging dengan kemanusiaan yang normal; ini adalah prasyarat paling mendasar. Faktanya, implikasi dari inkarnasi Tuhan adalah bahwa Tuhan hidup dan bekerja dalam daging, Tuhan di dalam esensi-Nya menjadi daging, menjadi seorang manusia." "Kristus dengan kemanusiaan yang normal adalah daging yang di dalamnya Roh diwujudkan, dan memiliki kemanusiaan yang normal, akal sehat, serta pikiran manusia. 'Diwujudkan' artinya Tuhan menjadi manusia, Roh menjadi daging; atau secara gamblang, artinya adalah ketika Tuhan itu sendiri mendiami daging dengan kemanusiaan yang normal, dan melaluinya, Dia mengungkapkan pekerjaan ilahi-Nya—inilah yang dimaksud dengan diwujudkan, atau berinkarnasi" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Dia lanjutkan dengan berkata: "Tuhan yang berinkarnasi adalah Roh Tuhan berpakaian daging, yaitu Tuhan di surga yang menjadi Anak Manusia untuk bekerja dan berbicara diantara umat manusia untuk menyelamatkan kita. Watak Tuhan dan apa yang dimiliki-Nya dan siapa Ia, semua diwujudkan dalam daging. Tuhan yang berinkarnasi tampak sangat biasa, tidak perkasa atau supernatural. Dia memiliki kemanusiaan yang normal, Dia berhubungan langsung dengan orang, dan Dia hidup diantara kita. Tak ada yang tahu bahwa Dia Tuhan yang berinkarnasi. Tetapi Kristus adalah perwujudan Roh Tuhan dan memiliki keilahian total. Dia bisa mengungkapkan kebenaran, melakukan pekerjaan Tuhan, mengungkap watak Tuhan dan apa yang dimiliki-Nya dan siapa Ia. Dia beri manusia kebenaran, jalan dan hidup, serta bisa mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia yang rusak untuk selamanya. Tak ada manusia yang memiliki kualitas ini atau dapat mencapai hal-hal ini. Tuhan Yesus yang berinkarnasi tampak seperti orang biasa, tetapi dalam esensinya Dia adalah Roh Tuhan yang mewujud dalam daging. Dia selalu bisa mengungkapkan kebenaran untuk menyirami dan menopang manusia. Dia beri manusia jalan pertobatan. Dia bisa melakukan pekerjaan Tuhan sendiri dan menebus umat manusia dari dosa. Oleh karena itu, inkarnasi Tuhan tidak seperti makhluk ciptaannya, dan esensi-Nya adalah Tuhan Sendiri."

Pada titik ini, akhirnya aku mengerti bahwa inkarnasi adalah Tuhan menjadi manusia yang datang ke dunia untuk berbicara dan bekerja. Daging ini memiliki kemanusiaan normal dan keilahian total. Meski Dia terlihat biasa, Dia bisa mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia. Inilah Kristus! Aku selalu mengucapkan nama "Yesus Kristus" tetapi tak pernah benar-benar tahu apa itu Kristus. Aku sangat bodoh.

Kemudian Saudara Pierre membacakan satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa: "Cara Tuhan menyelamatkan manusia tidaklah dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode Roh dan identitas Roh, karena Roh-Nya tidak dapat disentuh ataupun dilihat manusia, serta tidak dapat didekati oleh manusia. Jika Ia mencoba menyelamatkan manusia secara langsung dengan menggunakan perspektif Roh, manusia tidak akan mampu menerima keselamatan-Nya. Dan, jika bukan karena Tuhan mengenakan bentuk luar manusia ciptaan, manusia tidak akan mungkin menerima keselamatan ini. Karena manusia sama sekali tidak dapat mendekati-Nya, sama seperti tak seorang pun mampu mendekati awan Yahweh. Hanya dengan menjadi seorang manusia ciptaan, yakni memasukkan firman-Nya ke dalam daging, Ia akan menjadi manusia, dapat secara pribadi mengerjakan firman-Nya dalam diri semua orang yang mengikuti-Nya. Hanya dengan demikian, manusia dapat mendengar sendiri firman-Nya, melihat firman-Nya, menerima firman-Nya, dan kemudian melalui hal ini, sepenuhnya diselamatkan. Jika Tuhan tidak menjadi daging, tidak ada manusia daging yang akan menerima keselamatan yang demikian agung, tidak akan ada seorang pun yang akan diselamatkan. Jika Roh Tuhan bekerja secara langsung di antara manusia, manusia akan diremukkan dan ditawan sepenuhnya oleh Iblis karena manusia tidak mampu untuk berhubungan dengan Tuhan. Inkarnasi pertama adalah untuk menebus manusia dari dosa melalui daging Yesus, yang artinya Dia menyelamatkan manusia dari salib. Namun watak Iblis yang rusak tetap ada dalam diri manusia. Inkarnasi kedua tidak lagi berfungsi sebagai korban penghapus dosa, melainkan bertujuan untuk sepenuhnya menyelamatkan mereka yang telah ditebus dari dosa. Ini dilakukan agar orang-orang yang telah diampuni dapat dibebaskan dari dosa-dosa mereka dan ditahirkan sepenuhnya, serta mencapai perubahan dalam watak mereka, terlepas dari pengaruh kegelapan si Iblis dan kembali ke hadapan takhta Tuhan. Hanya dengan cara inilah manusia dapat sepenuhnya disucikan" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Kemudian dia membagikan persekutuan ini: "Meskipun pekerjaan penebusan Tuhan Yesus berarti dosa-dosa kita telah diampuni, natur Iblis kita tetap utuh. Kita tetap hidup dengan watak rusak kita yang jahat, seperti kecongkakan, kecurangan, dan kejahatan. Kita berbohong dan menipu demi kepentingan sendiri, bersaing dengan orang lain demi keuntungan dan saling membuat rencana busuk. Kita tetap berbuat dosa dan melawan Tuhan. Meski kita mungkin terlihat seperti telah berkorban dan menderita, sebenarnya kita membuat kesepakatan dengan Tuhan, berharap mendapatkan berkat kerajaan. Kita sama sekali tak melakukan kehendak Tuhan. Tuhan itu kudus, dan manusia sekotor dan serusak kita sama sekali tidak cocok untuk masuk kerajaan Tuhan. Tuhan telah berinkarnasi kembali pada akhir zaman untuk menyelamatkan manusia dari natur penuh dosa. Dia berhubungan langsung dengan kita, Dia mengungkapkan kebenaran untuk menjaga dan menggembalakan kita, dan Dia menyingkap serta menghakimi watak dan natur Iblis kita. Dia juga menunjukkan jalan untuk mengubah watak kita dan memberi tahu kita cara hidup dalam kemanusiaan normal dan menjadi orang jujur yang menyenangkan-Nya. Dengan mengalami penghakiman firman Tuhan, kita jadi benar-benar tahu dan membenci kerusakan dan natur Iblis kita, dan kita berharap bisa bertobat dan hidup menurut firman-Nya. Perlahan kita membuang beberapa watak rusak dan mulai hidup dalam kemiripan manusia. Hanya Tuhan yang berinkarnasi yang bisa mencapai ini dalam pekerjaan-Nya. Jika Tuhan datang untuk bicara dan bekerja dalam bentuk Roh-Nya pada akhir zaman seperti Tuhan Yahweh, Dia tidak akan bisa mentahirkan dan menyelamatkan manusia. Ini karena manusia tak bisa melihat atau menyentuh Roh Tuhan dan mereka takkan memahami-Nya jika Dia berbicara langsung kepada mereka. Terlebih, Roh Tuhan sangat kudus hingga umat manusia yang rusak tak bisa mendekati-Nya, melainkan akan dipukul karena kotor dan rusak. Disebutkan dalam Perjanjian Lama bahwa Tuhan Yahweh muncul di atas Gunung Sinai dengan suara guntur. Orang Israel melihat dan mendengar ada asap di atas gunung, guntur, kilat, dan suara sangkakala. Mereka berdiri menjauh dan berkata kepada Musa, 'Berbicaralah engkau dengan kami dan kami akan mendengarkan: tetapi janganlah Tuhan berbicara dengan kami, supaya kami tidak mati' (Keluaran 20:19). Dan ketika Daud memimpin orang Israel dari Baalah Yehuda dan membawa tabut perjanjian Tuhan kembali ke Yerusalem, lembu-lembu itu tergelincir dan Uza mengulurkan tangan untuk menahan tabut itu, dan dibunuh oleh Roh Tuhan (Lihat Tawarikh 13:9-10) Umat manusia pada akhir zaman telah sangat dirusak oleh Iblis. Jika Tuhan datang untuk bekerja dalan wujud Roh, tidak akan ada yang selamat. Kita semua akan dibunuh oleh Tuhan karena kotor dan rusak. Jadi berdasarkan kebutuhan kita sebagai umat manusia yang rusak, Tuhan telah memilih cara yang paling menguntungkan untuk menyelamatkan kita— Dia menjadi daging, mengungkapkan kebenaran dan menghakimi serta menahirkan umat manusia yang rusak. Inilah kasih dan keselamatan terbesar Tuhan bagi manusia!"

Ketika itu aku merasa sangat terharu lalu berkata dengan penuh semangat, "Kita benar-benar butuh Tuhan berinkarnasi sebagai Anak Manusia untuk bekerja pada akhir zaman. Itu adalah keselamatan terbesar bagi umat manusia yang rusak!" Sebelumnya aku tidak pernah tahu bagaimana Tuhan bekerja. Aku tidak mendengarkan suara-Nya sehingga aku tidak bisa mengenal atau menyambut-Nya. Aku hanya dengan bodoh menunggu Tuhan datang di atas awan dan membawa kita ke surga. Betapa bodohnya aku!

Kemudian, kami membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa dan memahami apa itu gadis bijaksana, apa itu gadis bodoh, bagaimana Tuhan menampakkan diri, dan misteri nama-nama Tuhan, inkarnasi-Nya, dan pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman. Kami jadi mengerti bahwa Tuhan melakukan tiga tahap pekerjaan untuk menyelamatkan umat manusia, pada Zaman Hukum Taurat, Zaman Kasih Karunia dan Zaman Kerajaan. Hanya ketiga tahap pekerjaan ini yang bisa sepenuhnya menyelamatkan manusia dari kuasa Iblis. Kita melihat bahwa Tuhan Yahweh, Tuhan Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah satu Tuhan. Kita mengenali Tuhan Yang Mahakuasa sebagai Tuhan Yesus yang kembali dan menerima-Nya. Akhirnya kita menyambut Tuhan! Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa!

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait