I

Umat manusia, setelah meninggalkan perbekalan kehidupan Yang Mahakuasa, tak mengetahui tujuan keberadaan mereka, tapi tetap takut akan kematian. Mereka tanpa bantuan atau sandaran, tetapi tetap enggan menutup mata mereka, dan mereka memaksakan diri 'tuk menopang daging mereka yang tak memiliki perasaan dalam jiwanya sembari menjalani kehidupan yang hina di dunia ini. Kau hidup dengan cara ini, tanpa harapan, seperti halnya dengan orang lain, tanpa tujuan. Hanya Yang Mahakudus dari legenda yang akan menyelamatkan mereka yang mengerang di tengah penderitaan dan sangat mendambakan kedatangan-Nya. Keyakinan seperti itu telah lama tak terwujud dalam diri mereka yang tidak memiliki kesadaran. Kendati demikian, orang-orang tetap merindukannya seperti ini.

II

Yang Mahakuasa berbelas kasihan kepada orang-orang yang sudah sangat menderita ini; pada saat yang sama, Dia merasa muak terhadap orang-orang ini yang sama sekali tak miliki kesadaran, karena Dia harus menunggu terlalu lama untuk mendapatkan jawaban dari manusia. Dia ingin mencari, mencari hati dan rohmu, serta membawakanmu air dan makanan, supaya engkau terbangun dan tak lagi merasa haus atau lapar. Ketika engkau letih, dan saat engkau merasakan suramnya dunia ini, jangan kebingungan, jangan menangis. Tuhan Yang Mahakuasa, Sang Penjaga, 'kan menyambut kedatanganmu setiap saat.

III

Dia berjaga di sisimu, menantikanmu 'tuk berbalik. Dia menantikan hari ketika kau tiba-tiba memperoleh kembali ingatanmu: ketika kau menyadari bahwa kau berasal dari Tuhan, bahwa, entah kapan, kau kehilangan arah, entah kapan, kau kehilangan kesadaran di jalan, dan entah kapan, kau dapatkan seorang "bapa"; ketika kau menyadari bahwa Yang Mahakuasa selama ini selalu berjaga, menantikan di sana sangat lama 'tuk kedatanganmu kembali.

IV

Dia telah menanti dengan penuh kerinduan, menunggu respons tanpa jawaban. Penjagaan dan penantian-Nya begitu tak ternilai, dan semua itu demi hati dan roh manusia. Mungkin penjagaan dan penantian ini tak terbatas waktu, dan mungkin semua itu sudah berakhir. Namun, engkau seharusnya tahu persis di mana hati dan rohmu berada saat ini.

Dikutip dari Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Keluhan Yang Mahakuasa"