I

Hanya ketika engkau memiliki iman, barulah engkau akan bisa melihat Tuhan. Ketika engkau memiliki iman, Tuhan akan menyempurnakanmu, dan tanpa iman, Dia tidak bisa menyempurnakanmu. Dalam pengalaman nyatamu, saat engkau memiliki iman untuk melihat perbuatan-Nya, Tuhan akan menampakkan diri kepadamu dan Dia akan mencerahkan dan membimbingmu dari dalam batinmu. Tanpa iman itu, Tuhan tidak bisa melakukan hal itu. Jika engkau sudah kehilangan harapan kepada Tuhan, bagaimana engkau akan bisa mengalami pekerjaan-Nya?

II

Karena itu, hanya jika engkau memiliki iman dan tidak memendam keraguan terhadap Tuhan, hanya jika engkau memiliki iman yang sejati kepada-Nya apa pun yang Dia lakukan, Dia akan menerangi dan mencerahkanmu melalui pengalamanmu, dan hanya setelah itulah engkau akan bisa melihat perbuatan-Nya. Semua ini dicapai melalui iman. Iman hanya diperoleh melalui pemurnian, dan tanpa pemurnian, iman tak dapat muncul.

III

Apa yang dimaksud dengan iman? Iman adalah kepercayaan yang sejati dan hati yang tulus yang harus manusia miliki ketika mereka tidak bisa melihat atau menyentuh sesuatu, ketika pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan gagasan manusia, ketika itu di luar jangkauan manusia. Inilah iman yang Aku maksudkan. Manusia membutuhkan iman selama masa-masa penderitaan dan pemurnian, dan ketika mereka memiliki iman, mereka kemudian menghadapi pemurnian—pemurnian dan iman tidak bisa terpisahkan. Bagaimanapun cara Tuhan bekerja, dan apa pun lingkunganmu, jika engkau mampu mengejar kehidupan, mencari kebenaran, mengejar pengetahuan akan pekerjaan Tuhan, serta berusaha memahami perbuatan-Nya, dan mampu bertindak sesuai kebenaran, inilah yang disebut memiliki iman sejati, dan ini membuktikan bahwa engkau belum kehilangan iman kepada Tuhan.

Dikutip dari Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mereka yang Akan Disempurnakan Harus Mengalami Pemurnian"