Firman Tuhan Harian: Mengenal Tuhan | Kutipan 190

Orang-orang yang tidak beriman sering kali percaya bahwa segala sesuatu yang dapat dilihat itu ada, sedangkan segala sesuatu yang tidak dapat dilihat, atau sangat jauh dari manusia, tidak ada. Mereka lebih suka percaya bahwa tidak ada "siklus kehidupan dan kematian," dan tidak ada "hukuman," sehingga mereka berdosa dan melakukan kejahatan tanpa penyesalan—setelah itu mereka dihukum, atau bereinkarnasi sebagai hewan. Kebanyakan dari beragam manusia di antara orang-orang tidak percaya terjatuh ke dalam lingkaran setan ini. Ini karena mereka tidak mengetahui bahwa dunia roh sangat ketat dalam penyelenggaraannya atas semua makhluk hidup. Apakah engkau percaya atau tidak, inilah faktanya, karena tidak satu pun orang atau objek dapat luput dari jangkauan pengamatan Tuhan, dan tidak satu pun orang atau objek dapat luput dari aturan-aturan dan batasan-batasan ketetapan dan maklumat surgawi dari Tuhan. Jadi, contoh yang sederhana ini memberi tahu semua orang bahwa apakah engkau percaya kepada Tuhan atau tidak, berbuat dosa dan melakukan kejahatan itu tidak dapat diterima, dan ada konsekuensinya. Ketika seseorang yang menipu uang orang lain dihukum dengan cara demikian, hukuman semacam itu adil. Perilaku yang biasa terlihat semacam ini dihukum oleh dunia roh, dihukum oleh ketetapan dan maklumat surgawi dari Tuhan, dan perilaku yang sangat kriminal dan jahat—pemerkosaan dan penjarahan, penggelapan dan penipuan, pencurian dan perampokan, pembunuhan dan pembakaran, dan seterusnya—terlebih lagi akan terkena serangkaian hukuman yang berbeda-beda beratnya. Mencakup apakah hukuman yang berbeda-beda beratnya ini? Beberapa di antaranya menggunakan waktu untuk menentukan tingkat keberatannya, beberapa menggunakan metodologi yang berbeda, dan yang lain melalui ke mana manusia pergi ketika mereka bereinkarnasi. Misalnya, beberapa orang bermulut kotor. Merujuk pada apakah "bermulut kotor" itu? Bermulut kotor berarti sering mengumpat pada orang lain dan menggunakan kata-kata keji, yaitu kata-kata yang mengutuk orang. Apa artinya kata-kata keji? Kata-kata keji menandakan bahwa seseorang memiliki hati yang kotor. Kata-kata keji yang mengutuk orang sering keluar dari mulut orang-orang seperti itu, dan kata-kata keji semacam itu diiringi dengan konsekuensi yang berat. Setelah orang-orang ini meninggal dan menerima hukuman yang sesuai, mereka mungkin terlahir kembali sebagai orang bisu. Beberapa orang penuh perhitungan ketika mereka masih hidup, mereka sering memanfaatkan orang lain, maksud jahat mereka terencana dengan sangat baik, dan mereka melakukan banyak hal yang merugikan orang lain. Ketika mereka terlahir kembali, mereka mungkin menjadi orang yang bodoh atau cacat mental. Beberapa orang sering mengintip hal pribadi orang lain; mata mereka melihat banyak hal yang seharusnya rahasia, dan mereka mengetahui banyak hal yang seharusnya tidak mereka ketahui, jadi ketika mereka dilahirkan kembali, mereka mungkin menjadi buta. Beberapa orang sangat gesit ketika mereka masih hidup, mereka sering berkelahi, dan melakukan banyak hal yang jahat, karena itu ketika mereka terlahir kembali mereka mungkin cacat, lumpuh atau kehilangan sebuah lengan, atau mereka mungkin bungkuk, atau berkepala miring, mereka mungkin berjalan pincang, atau memiliki satu kaki yang lebih pendek dari lainnya, dan seterusnya. Dalam hal ini, mereka bisa terkena hukuman yang berbeda berdasarkan tingkat kejahatan yang mereka lakukan saat masih hidup. Lalu apa pendapatmu semua, mengapa orang bermata juling? Apakah banyak orang seperti itu? Ada banyak dari mereka di sekitar kita saat ini. Beberapa orang bermata juling karena di kehidupan sebelumnya mereka terlalu banyak menggunakan mata mereka untuk terlalu banyak hal yang buruk, sehingga ketika mereka lahir dalam kehidupan sekarang ini mata mereka juling, dan dalam kasus-kasus yang parah mereka bahkan menjadi buta. Inilah pembalasan! Beberapa orang bergaul dengan baik dengan orang lain sebelum mereka meninggal, mereka melakukan banyak hal baik untuk orang yang mereka cintai, teman-teman, rekan sekerja, atau orang-orang yang berhubungan dengan mereka. Mereka memberi sedekah dan perhatian kepada orang lain, atau membantu mereka dalam hal keuangan, orang lain sangat memandang tinggi mereka, dan ketika orang-orang seperti itu kembali ke dunia roh mereka tidak dihukum. Bagi orang tidak percaya, tidak dihukum dengan cara apa pun berarti mereka adalah orang yang sangat baik. Alih-alih memercayai keberadaan Tuhan, mereka hanya percaya pada Penguasa Langit. Mereka hanya percaya bahwa ada roh di atas mereka menyaksikan segala sesuatu yang mereka lakukan—hanya itulah yang mereka yakini. Dan hasilnya adalah mereka berperilaku jauh lebih baik. Orang-orang ini baik hati dan dermawan, dan ketika mereka akhirnya kembali ke dunia roh, dunia roh akan memperlakukan mereka dengan sangat baik dan mereka akan segera bereinkarnasi. Ketika mereka terlahir kembali, keluarga seperti apakah yang akan mereka datangi? Meskipun keluarga ini tidak kaya, keluarga ini damai, akan ada keharmonisan di antara anggotanya, mereka akan melewati hari-hari yang tenang dan bahagia, semua orang akan bersukaria, dan mereka akan memiliki kehidupan yang baik. Ketika orang itu mencapai masa dewasa, mereka akan memiliki keluarga yang besar, anak-anak mereka akan berbakat dan menikmati kesuksesan, dan keluarga mereka akan menikmati nasib baik—hasil semacam ini sangat terkait dengan kehidupan seseorang sebelumnya. Artinya, ke mana seseorang pergi setelah mereka meninggal dan bereinkarnasi, apakah mereka laki-laki atau perempuan, apa misi mereka, apa yang akan mereka jalani dalam kehidupan, rintangan-rintangan, berkat-berkat apa yang mereka nikmati, siapa yang akan mereka temui, apa yang akan terjadi pada mereka—tidak seorang pun dapat menduga hal ini, menghindarinya, atau pun bersembunyi darinya. Artinya, setelah kehidupanmu ditetapkan, apa pun yang terjadi padamu, bagaimanapun engkau mencoba dan menghindarinya, dengan cara apa pun engkau mencoba dan menghindarinya, engkau tidak memiliki cara untuk melanggar jalan hidup yang Tuhan tetapkan bagimu di dunia roh. Karena ketika engkau bereinkarnasi, nasib hidupmu telah ditetapkan. Apakah itu baik atau buruk, semua orang harus menghadapi hal ini, dan harus terus maju; ini adalah persoalan yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun yang hidup di dunia ini, dan tidak ada persoalan yang lebih nyata.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik X"

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Konten Terkait