Engkau Harus Mengesampingkan Berkat Status dan Memahami Kehendak Tuhan untuk Memberikan Keselamatan kepada Manusia

Dari sudut pandang manusia, keturunan Moab tidak mungkin dapat disempurnakan dan mereka juga tidak memenuhi syarat untuk disempurnakan. Di sisi lain, anak-anak Daud tentu memiliki harapan dan mereka pasti dapat disempurnakan. Selama seseorang merupakan keturunan Moab, ia tidak dapat disempurnakan. Bahkan saat ini, engkau semua masih tidak tahu betapa pentingnya pekerjaan yang dilakukan di antaramu; hingga tahap ini, engkau masih berpegang pada harapan masa depanmu di dalam hatimu dan enggan melepaskannya. Tidak ada yang peduli mengapa hari ini Tuhan baru saja memilih untuk mengerjakan kelompok manusia yang paling tidak layak seperti engkau semua. Mungkinkah Dia melakukan kesalahan dalam pekerjaan ini? Apakah pekerjaan ini kekhilafan sesaat? Mengapa Tuhan, yang sejak dahulu tahu bahwa engkau semua adalah keturunan Moab, turun untuk bekerja di tengah-tengahmu, tepatnya? Tidak pernahkah engkau memikirkannya? Apakah Tuhan tidak pernah mempertimbangkan ini saat Dia melakukan pekerjaan-Nya? Apakah Dia bertindak tanpa tahu sopan-santun? Tidak tahukah Dia bahwa dari semula engkau semua adalah keturunan Moab? Tidak mampukah engkau mempertimbangkan semua hal ini? Ke manakah perginya pemahamanmu? Apakah akal sehatmu sudah tidak berfungsi? Ke manakah perginya kepandaian dan kebijaksanaanmu? Apakah engkau begitu mulia sehingga tidak memperhatikan hal sepele seperti itu? Pikiranmu paling peka terhadap hal-hal seperti harapan masa depan dan nasibmu sendiri, tetapi tentang hal lain menjadi mati rasa, tumpul, dan bebal sekali. Apakah sebenarnya yang engkau semua yakini? Harapan masa depanmu? Ataukah Tuhan? Bukankah engkau hanya memercayai tempat tujuanmu yang menyenangkan? Hanya harapan masa depanmu? Seberapa banyak cara hidup yang sekarang engkau mengerti? Berapa banyak yang telah engkau dapatkan? Apakah engkau berpikir bahwa pekerjaan yang dilakukan sekarang pada keturunan Moab ini dikerjakan untuk mempermalukanmu? Apakah pekerjaan itu sengaja dilakukan untuk menyingkapkan keburukanmu? Apakah pekerjaan itu sengaja dilakukan supaya engkau menerima hajaran dan kemudian melemparkan engkau semua ke dalam lautan api? Aku tidak pernah berfirman bahwa engkau tidak memiliki masa depan, apalagi bahwa engkau harus dihancurkan atau menderita kebinasaan. Pernahkah Aku mengumumkan hal semacam itu secara terbuka? Engkau mengatakan bahwa engkau tanpa harapan, tetapi bukankah ini kesimpulanmu sendiri? Bukankah ini pengaruh mentalitasmu sendiri? Apakah kesimpulanmu itu benar? Jika Aku berfirman bahwa engkau tidak diberkati, engkau pasti akan menjadi sasaran pembinasaan; dan jika Aku berfirman bahwa engkau diberkati, engkau pasti tidak akan dibinasakan. Aku hanya berfirman sekarang bahwa engkau adalah keturunan Moab. Aku tidak berfirman bahwa engkau akan dibinasakan. Hanya saja keturunan Moab telah dikutuk, dan merupakan salah satu golongan umat manusia yang rusak. Dosa telah disebutkan sebelumnya; bukankah engkau semuanya berdosa? Bukankah semua orang berdosa telah dirusak oleh Iblis? Bukankah semua orang berdosa menentang dan memberontak terhadap Tuhan? Bukankah mereka yang menentang Tuhan menjadi sasaran kutukan? Tidakkah semua orang berdosa seharusnya dibinasakan? Jika demikian, siapakah di antara mereka yang berasal dari darah dan daging yang dapat diselamatkan? Bagaimana engkau bisa bertahan sampai hari ini? Engkau telah menjadi negatif karena engkau adalah keturunan Moab; bukankah engkau juga terhitung sebagai manusia, yang adalah orang-orang berdosa? Bagaimana bisa engkau bertahan sampai hari ini? Ketika kesempurnaan disebutkan, engkau menjadi bahagia. Setelah mendengar bahwa engkau harus mengalami kesusahan besar, menurutmu ini bahkan membuatmu lebih diberkati. Engkau berpikir bahwa engkau dapat menjadi seorang pemenang setelah melewati kesusahan besar, dan bahwa ini, terlebih lagi, merupakan berkat Tuhan yang lebih besar dan pengangkatan-Nya yang tinggi atasmu. Ketika Moab disinggung, kegemparan merebak di antaramu; orang dewasa dan anak-anak sama-sama merasakan kesedihan yang tak terkatakan dan hatimu sepenuhnya kehilangan sukacita, dan engkau menyesal telah dilahirkan. Engkau tidak mengerti pentingnya alasan tahap pekerjaan ini dilakukan pada keturunan Moab; engkau hanya paham mencari status yang tinggi, dan engkau murtad saat berpikir engkau tidak memiliki harapan. Ketika kesempurnaan dan tempat tujuan di masa depan disebutkan, engkau merasa bahagia; engkau memegang kepercayaanmu kepada Tuhan demi memperoleh berkat, dan agar engkau dapat memiliki tempat tujuan yang baik. Beberapa orang kini merasa cemas akan status mereka. Berhubung mereka memiliki nilai rendah dan berstatus rendah, mereka tidak ingin berupaya agar disempurnakan. Pertama-tama, kesempurnaan dibicarakan, kemudian keturunan Moab disebutkan, sehingga orang-orang menyangkal jalan kesempurnaan yang disebutkan sebelumnya. Ini karena sejak awal hingga akhir, engkau semua tidak pernah mengerti makna penting pekerjaan ini, dan juga tidak peduli akan makna pentingnya. Tingkat pertumbuhanmu terlalu rendah dan bahkan tidak sanggup menanggung gangguan paling kecil sekalipun. Ketika engkau melihat statusmu sendiri terlalu rendah, engkau merasa negatif dan kehilangan rasa percaya diri untuk terus mencari. Manusia hanya menganggap bahwa mendapatkan kasih karunia dan kenikmatan damai sejahtera adalah simbol kepercayaan kepada Tuhan, dan mencari berkat sebagai dasar kepercayaan kepada Tuhan. Sangat sedikit orang yang berusaha mengenal Tuhan atau mengupayakan perubahan watak mereka. Dalam iman mereka, manusia berusaha untuk membuat Tuhan memberi mereka tempat tujuan yang layak dan segala anugerah yang mereka butuhkan, untuk menjadikan Tuhan hamba mereka, agar Tuhan memelihara hubungan yang damai dan bersahabat dengan mereka, sehingga kapan pun, tidak akan pernah ada konflik di antara mereka. Artinya, kepercayaan mereka kepada Tuhan mewajibkan Tuhan untuk berjanji agar memenuhi segala tuntutan mereka, memberikan kepada mereka apa pun yang mereka doakan, sesuai dengan apa yang mereka baca dalam Alkitab: "Aku akan mendengarkan semua doamu." Mereka mengharapkan agar Tuhan tidak menghakimi atau menangani siapa pun, karena Tuhan senantiasa adalah Yesus, Juruselamat yang penuh rahmat, yang menjaga hubungan baik dengan orang-orang di setiap waktu dan tempat. Beginilah cara orang percaya kepada Tuhan: mereka selalu menuntut kepada Tuhan tanpa rasa malu, yakin bahwa Tuhan akan selalu memberikan segalanya kepada mereka secara membabi buta tanpa memandang apakah mereka memberontak ataukah taat. Mereka terus saja "menuntut pelunasan utang" dari Tuhan dan Tuhan, menganggap bahwa Dia harus "melunasinya" tanpa menolak dan lebih dari itu, harus membayar dua kali lipat; mereka berpikir, baik Tuhan telah mendapatkan sesuatu dari mereka atau tidak, Dia hanya dapat dimanipulasi oleh mereka, dan Dia tidak dapat mengatur manusia seenaknya, apalagi mengungkapkan hikmat dan watak-Nya yang benar, yang telah tersembunyi selama bertahun-tahun, kepada manusia, kapan pun diinginkan-Nya, tanpa seizin mereka. Mereka sekadar mengakui dosa-dosa mereka kepada Tuhan, percaya bahwa Tuhan akan mengampuni mereka, dan Dia tidak akan merasa muak melakukannya, dan bahwa ini akan berlangsung untuk selamanya. Mereka semata-mata menyuruh-nyuruh Tuhan, percaya bahwa Dia hanya akan menaati mereka, karena tertulis dalam Alkitab bahwa Tuhan bukan datang untuk dilayani oleh manusia, tetapi untuk melayani mereka, dan bahwa Dia datang untuk menjadi hamba mereka. Bukankah engkau selalu beriman seperti ini? Ketika tidak dapat memperoleh sesuatu dari Tuhan, engkau ingin melarikan diri; ketika tidak memahami sesuatu, engkau menjadi sangat kesal, dan bahkan sampai bertindak keterlaluan hingga melontarkan segala macam caci-maki terhadap-Nya. Engkau sekalian tidak mau mengizinkan Tuhan Sendiri mengungkapkan hikmat dan keajaiban-Nya secara penuh; sebaliknya, engkau hanya ingin menikmati kemudahan dan kenyamanan fana. Sampai sekarang, sikapmu dalam kepercayaanmu kepada Tuhan hanyalah terdiri dari cara pandang lama yang sama. Jika Tuhan menunjukkan kepadamu sedikit saja kemegahan, engkau tidak senang. Apakah engkau sekalian sekarang melihat sebesar apa tingkat pertumbuhanmu, persisnya? Jangan mengira bahwa engkau sekalian setia kepada Tuhan padahal cara pandang lamamu belum berubah. Ketika tidak ada apa pun yang menimpamu, engkau berpikir bahwa semuanya berjalan lancar dan kasihmu kepada Tuhan mencapai ketinggian. Namun, ketika perkara yang sepele menimpamu, engkau jatuh ke Alam Maut. Inikah kesetiaan kepada Tuhan?

Jika tahap akhir dari pekerjaan penaklukan dimulai di Israel, maka pekerjaan penaklukan ini tidak akan memiliki arti. Pekerjaan ini paling penting ketika dilakukan di Tiongkok, dan ketika dilakukan dalam dirimu. Engkau semua adalah orang-orang yang paling hina, orang-orang dengan status paling rendah; engkau adalah orang-orang paling rendah dalam masyarakat ini, dan yang paling tidak mengakui Tuhan pada awalnya. Engkau semua adalah orang-orang yang paling jauh tersesat dari Tuhan, dan yang paling parah dicelakai. Karena tahap pekerjaan ini hanya demi penaklukan, bukankah paling tepat memilih engkau untuk memberikan kesaksian yang akan datang? Jika langkah pertama dari pekerjaan penaklukan tidak dilakukan padamu sekalian, akan sulit untuk mengembangkan pekerjaan penaklukan yang akan datang, karena pekerjaan penaklukan berikutnya akan mencapai hasil berdasarkan fakta pekerjaan yang sedang dilakukan hari ini. Pekerjaan penaklukan hari ini hanyalah permulaan dari keseluruhan pekerjaan penaklukan. Engkau semua adalah kelompok pertama yang harus ditaklukkan; engkau adalah perwakilan dari seluruh umat manusia yang akan ditaklukkan. Orang yang sungguh-sungguh memiliki pemahaman akan melihat bahwa semua pekerjaan yang dilakukan Tuhan saat ini sungguh besar, bahwa Tuhan bukan saja memungkinkan manusia mengetahui pemberontakan mereka sendiri, melainkan juga menyatakan status mereka. Tujuan dan makna dari firman-Nya bukanlah untuk mematahkan semangat orang, juga bukan untuk menjatuhkan mereka. Ini bertujuan agar mereka memperoleh pencerahan dan keselamatan melalui firman-Nya; membangkitkan roh mereka melalui firman-Nya. Sejak masa penciptaan dunia, manusia selalu hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis, tanpa mengetahui adanya Tuhan dan tidak percaya adanya Tuhan. Bahwa orang-orang ini dapat disertakan dalam keselamatan besar dari Tuhan dan dibangkitkan dengan luar biasa oleh-Nya benar-benar menunjukkan kasih Tuhan; mereka yang benar-benar paham akan berpikir demikian. Bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki pengetahuan seperti itu? Mereka akan berkata, "Ah, Tuhan mengatakan kita adalah keturunan Moab; Dia mengatakan ini dengan kata-kata-Nya sendiri. Masih bisakah kita mendapatkan kesudahan yang baik? Kita adalah keturunan Moab, dan kita telah menentang-Nya di masa lalu. Tuhan datang untuk menghukum kita; tidakkah engkau mengerti bagaimana Tuhan selalu menghakimi kita dari semula? Karena kita telah menentang Tuhan, maka kita harus dihajar dengan cara demikian." Apakah perkataan ini benar? Hari ini Tuhan menghakimi, menghajar dan menghukum engkau, tetapi ketahuilah bahwa penghukuman atasmu bertujuan supaya engkau dapat mengenal dirimu sendiri. Penghukuman, kutukan, penghakiman, hajaran—semua ini bertujuan agar engkau dapat mengenal dirimu sendiri, sehingga watakmu bisa berubah, dan terlebih lagi, supaya engkau dapat mengetahui nilaimu, dan melihat bahwa semua tindakan Tuhan adalah benar, dan sesuai dengan watak-Nya dan kebutuhan pekerjaan-Nya, bahwa Dia bekerja sesuai dengan rencana-Nya untuk keselamatan manusia, dan bahwa Dia adalah Tuhan yang benar yang mengasihi dan menyelamatkan manusia, yang menghakimi dan menghajar manusia. Jika engkau hanya tahu bahwa engkau memiliki status yang rendah, sudah rusak, dan tidak taat, tetapi tidak tahu bahwa Tuhan ingin menyatakan keselamatan-Nya dengan jelas melalui penghakiman dan hajaran yang dilakukan-Nya di dalam dirimu hari ini, berarti engkau tidak tahu cara mengalaminya, apalagi mampu terus maju. Tuhan tidak datang untuk membunuh, atau membinasakan, tetapi menghakimi, mengutuk, menghajar, dan menyelamatkan. Sebelum kesudahan dari rencana pengelolaan-Nya selama 6.000 tahun—sebelum Dia menyatakan akhir dari setiap kategori manusia—pekerjaan Tuhan di bumi adalah demi keselamatan, semua itu bertujuan agar orang-orang yang mengasihi Dia sempurna sepenuhnya, dan menuntun mereka supaya tunduk pada kekuasaan-Nya. Tidak peduli bagaimana cara Tuhan menyelamatkan manusia, itu semua dilakukan dengan membuat mereka melepaskan diri dari sifat lama mereka yang sudah rusak; yaitu, Dia menyelamatkan mereka supaya mereka mencari kehidupan. Jika mereka tidak mencari kehidupan, mereka tidak akan tahu cara menerima keselamatan Tuhan. Keselamatan adalah pekerjaan Tuhan Sendiri dan mencari kehidupan adalah sesuatu yang harus dimiliki manusia untuk menerima keselamatan. Di mata manusia, keselamatan adalah kasih Tuhan, dan kasih Tuhan tidak mungkin berupa hajaran, penghakiman, dan kutukan; keselamatan harus mengandung kasih, belas kasihan, dan terlebih lagi, kata-kata penghiburan, dan harus mengandung berkat tak terbatas yang dianugerahkan oleh Tuhan. Manusia percaya bahwa ketika Tuhan menyelamatkan manusia, Dia melakukannya dengan menjamah mereka dan supaya mereka memberikan hati mereka kepada-Nya melalui berkat dan anugerah-Nya. Artinya, Tuhan menyelamatkan manusia dengan menjamah mereka. Keselamatan seperti ini diperoleh lewat kesepakatan. Hanya ketika Tuhan menganugerahkan seratus kali lipat kepada mereka, barulah manusia mau tunduk di hadapan nama Tuhan, dan berusaha melakukan yang terbaik bagi Dia dan memberi-Nya kemuliaan. Ini bukan kehendak Tuhan bagi umat manusia. Tuhan telah datang untuk bekerja di bumi demi menyelamatkan umat manusia yang sudah rusak—tidak ada kepalsuan dalam hal ini; jika tidak, Dia pasti tidak akan datang untuk melakukan pekerjaan-Nya secara pribadi. Di masa lalu, cara keselamatan-Nya adalah menunjukkan kasih dan belas kasihan yang sangat besar, sehingga Dia menyerahkan segala milik-Nya kepada Iblis untuk ditukar dengan seluruh umat manusia. Hari ini tidak seperti masa lalu: hari ini, keselamatanmu terjadi di akhir zaman, di saat masing-masing manusia dikelompokkan menurut jenisnya; cara keselamatanmu bukanlah kasih atau belas kasihan, tetapi hajaran dan penghakiman agar manusia dapat diselamatkan secara menyeluruh. Dengan demikian, yang engkau terima seluruhnya adalah hajaran, penghakiman, dan pukulan tanpa ampun, tetapi ketahuilah ini: dalam pukulan yang tak kenal ampun ini tidak ada hukuman sedikit pun. Sekeras apa pun firman-Ku, yang engkau terima hanyalah beberapa kata yang mungkin tampaknya sangat kejam bagimu, dan sehebat apa pun amarah-Ku, apa yang terjadi padamu tetaplah perkataan pengajaran, dan Aku tidak bermaksud menyakitimu, atau menyebabkan engkau mati. Bukankah ini semua faktanya? Ketahuilah bahwa hari ini, entah itu penghakiman yang benar atau pemurnian dan hajaran tanpa ampun, semuanya adalah demi keselamatan. Terlepas dari apakah hari ini ada pengelompokan masing-masing manusia menurut jenisnya, atau penyingkapan berbagai jenis manusia, seluruh ucapan dan pekerjaan Tuhan adalah untuk menyelamatkan orang-orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Penghakiman yang benar adalah untuk memurnikan manusia, pemurnian yang tanpa ampun adalah untuk menyucikan manusia, perkataan keras atau hajaran semuanya adalah untuk memurnikan dan untuk keselamatan. Jadi, metode keselamatan hari ini tidak seperti di masa lalu. Hari ini, penghakiman yang benar menyelamatkan engkau, dan merupakan sarana yang tepat untuk mengelompokkan engkau masing-masing menurut jenisnya, dan hajaran yang tanpa ampun menuntun engkau pada keselamatan tertinggi—dan apa yang harus engkau katakan dalam menghadapi hajaran dan penghakiman ini? Bukankah engkau telah menikmati keselamatan dari awal sampai akhir? Engkau telah melihat Tuhan yang berinkarnasi dan menyadari kemahakuasaan dan hikmat-Nya; terlebih lagi, engkau telah berulang kali mengalami pukulan dan disiplin. Namun, bukankah engkau juga sudah menerima anugerah tertinggi? Tidakkah berkatmu lebih besar dari berkat orang lain? Anugerah yang engkau terima lebih berlimpah daripada kemuliaan dan kekayaan yang dinikmati oleh Salomo! Coba pikirkan: jika maksud kedatangan-Ku adalah untuk mempersalahkan dan menghukum, dan bukan untuk menyelamatkan engkau, dapatkah engkau hidup begitu lama? Bisakah engkau, makhluk berdosa dari daging dan darah ini, bertahan sampai hari ini? Jika hanya demi menghukummu, mengapa Aku menjadi manusia dan berusaha sampai seperti ini? Bukankah hanya perlu waktu sejenak untuk mengucapkan satu kata untuk menghukum engkau, manusia biasa? Apakah Aku masih perlu menghancurkanmu setelah dengan sengaja menghukummu? Apakah engkau masih tidak memercayai firman-Ku? Dapatkah Aku menyelamatkan manusia hanya dengan kasih dan belas kasihan? Atau bisakah Aku hanya menggunakan penyaliban untuk menyelamatkan manusia? Bukankah dengan watak-Ku yang benar lebih mudah menjadikan manusia sungguh-sungguh taat? Bukankah lebih berkuasa bila menyelamatkan manusia sepenuhnya?

Meskipun firman-Ku mungkin keras, semuanya disampaikan untuk keselamatan manusia, karena Aku hanya menyampaikan firman dan tidak menghukum daging manusia. Firman ini menyebabkan manusia hidup dalam terang, supaya mereka tahu bahwa terang itu ada, bahwa terang itu berharga, terlebih lagi supaya manusia tahu bahwa firman ini mendatangkan keuntungan baginya, dan mengetahui bahwa Tuhan adalah keselamatan. Meskipun Aku telah menyampaikan banyak perkataan tentang hajaran dan penghakiman, semua itu belum dinyatakan kepadamu dalam perbuatan. Aku datang untuk melakukan pekerjaan-Ku, untuk menyampaikan firman-Ku. Sekalipun firman-Ku mungkin keras, firman itu disampaikan untuk menghakimi kerusakan dan pemberontakanmu. Tujuan-Ku melakukan ini tetaplah untuk menyelamatkan manusia dari wilayah kekuasaan Iblis, menggunakan firman-Ku untuk menyelamatkan manusia. Tujuan-Ku bukanlah untuk menyakiti manusia dengan firman-Ku. Firman-Ku keras sehingga ada hasil yang didapat dicapai dari pekerjaan-Ku. Hanya melalui bekerja dengan cara demikian, manusia dapat mengenal diri mereka sendiri dan melepaskan diri dari watak mereka yang membangkang. Makna terpenting dari pekerjaan firman adalah memungkinkan manusia melakukan kebenaran setelah memahaminya, mencapai perubahan dalam watak mereka, dan mendapatkan pengetahuan tentang diri mereka sendiri dan pekerjaan Tuhan. Hanya cara bekerja melalui berbicara yang dapat memungkinkan komunikasi antara Tuhan dan manusia, hanya firman yang dapat menjelaskan kebenaran. Bekerja demikian adalah cara terbaik untuk menaklukkan manusia; selain perkataan firman, tidak ada metode lain yang bisa memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada manusia tentang kebenaran dan pekerjaan Tuhan. Jadi, di tahap akhir pekerjaan-Nya, Tuhan berfirman kepada manusia untuk menyingkapkan semua kebenaran dan misteri yang tidak mereka pahami, memungkinkan mereka mendapatkan jalan yang benar dan kehidupan dari Tuhan, dan dengan demikian memuaskan kehendak Tuhan. Tujuan pekerjaan Tuhan atas manusia adalah agar mereka dapat memuaskan kehendak Tuhan dan semua itu dilakukan untuk menyelamatkan manusia. Oleh karena itu, selama waktu penyelamatan-Nya atas manusia, Dia tidak melakukan pekerjaan menghukum manusia. Selama waktu penyelamatan manusia, Tuhan tidak menghukum yang jahat atau memberi upah kepada yang baik, maupun mengungkapkan tempat tujuan untuk semua jenis manusia yang berbeda. Sebaliknya, hanya setelah tahap akhir pekerjaan-Nya selesai, Dia akan melakukan pekerjaan menghukum yang jahat dan memberi upah kepada yang baik, dan baru setelah itu Dia akan mengungkapkan kesudahan dari segala jenis manusia yang berbeda. Mereka yang dihukum adalah orang-orang yang memang tidak dapat diselamatkan, sementara mereka yang diselamatkan adalah orang-orang yang telah memperoleh keselamatan Tuhan selama masa penyelamatan-Nya atas manusia. Selama masa pekerjaan penyelamatan Tuhan, semua orang yang dapat diselamatkan akan diselamatkan sampai batas maksimal, tidak seorang pun yang dibuang, karena tujuan pekerjaan Tuhan adalah menyelamatkan manusia. Semua orang yang selama masa penyelamatan Tuhan atas manusia tidak dapat mencapai perubahan dalam watak mereka—beserta semua orang yang tidak dapat menaati Tuhan sepenuhnya—akan menjadi sasaran hukuman. Tahap pekerjaan ini—pekerjaan firman—membukakan segala jalan dan misteri yang tidak dipahami orang, sehingga mereka dapat memahami kehendak Tuhan dan tuntutan Tuhan atas mereka, sehingga mereka dapat memenuhi persyaratan untuk melakukan firman Tuhan dan mencapai perubahan watak mereka. Tuhan hanya menggunakan firman untuk melakukan pekerjaan-Nya, dan tidak menghukum orang karena mereka sedikit membangkang, karena sekaranglah waktunya pekerjaan penyelamatan. Jika setiap orang yang membangkang dihukum, tidak seorang pun akan memiliki kesempatan untuk diselamatkan; mereka semua akan dihukum dan jatuh ke Alam Maut. Tujuan dari firman yang menghakimi manusia adalah untuk menolong mereka mengenal diri mereka sendiri dan menaati Tuhan; bukan supaya dihukum dengan penghakiman seperti itu. Selama masa pekerjaan firman, banyak orang akan menunjukkan pemberontakan dan perlawanan mereka, serta ketidaktaatan mereka terhadap Tuhan yang berinkarnasi. Namun, Dia tidak akan menghukum semua orang tersebut karena hal ini, sebaliknya Dia hanya akan menyingkirkan mereka yang rusak sampai ke akarnya dan yang tidak dapat diselamatkan. Dia akan memberikan daging mereka kepada Iblis, dan dalam beberapa kasus, membinasakan daging mereka. Mereka yang tersisa akan terus mengikuti dan mengalami penanganan dan pemangkasan. Jika selama mengikuti-Nya, mereka tetap tidak bisa menerima penanganan dan pemangkasan dan menjadi semakin merosot, orang-orang ini akan kehilangan kesempatan untuk menerima keselamatan. Setiap orang yang telah tunduk oleh penaklukan firman Tuhan akan memiliki banyak kesempatan untuk menerima keselamatan; keselamatan Tuhan atas setiap orang ini merupakan kemurahan hati-Nya yang terbesar. Dengan kata lain, mereka akan diberi toleransi yang terbesar. Selama manusia berpaling dari jalan yang salah, selama mereka mau bertobat, maka Tuhan akan memberi mereka kesempatan untuk memperoleh keselamatan-Nya. Ketika manusia pertama kali memberontak melawan Tuhan, Dia tidak memiliki keinginan untuk membunuh mereka, tetapi sebaliknya melakukan segala yang Dia sanggup lakukan untuk menyelamatkan mereka. Jika seseorang memang tidak bisa menerima keselamatan, Tuhan akan menyingkirkannya. Alasan mengapa Tuhan lambat untuk menghukum orang-orang tertentu adalah karena Dia ingin menyelamatkan semua orang yang dapat diselamatkan. Dia menghakimi, mencerahkan, dan membimbing manusia hanya dengan firman, dan tanpa menggunakan tongkat untuk membinasakan mereka. Menggunakan firman untuk menyelamatkan manusia adalah tujuan dan makna penting dari tahap akhir pekerjaan ini.

Sebelumnya: Hanya Mereka yang Telah Disempurnakan Bisa Menjalani Hidup yang Bermakna

Selanjutnya: Bagaimana Mungkin Manusia yang Telah Membatasi Tuhan dalam Gagasannya Dapat Menerima Penyingkapan Tuhan?

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini