20. Menerobos Kebohongan Demi Menuju Tuhan
Awal 2017, istri dan putriku datang untuk ikut bersamaku di Korea Selatan. Meski aku merasa sangat senang, istriku tidak terbiasa dengan lingkungan di sini karena perbedaan gaya hidup dan bahasa. Khususnya karena dia meninggalkan orangtua dan pekerjaan yang dia cintai untuk datang ke tempat asing tanpa ada teman. Semuanya sangat tak familier baginya. Dia selalu merasa sedih dan jarang bicara. Aku bisa lihat dia menderita, tetapi tidak tahu cara menghiburnya. Suatu hari di bulan Maret dia bilang sudah mulai percaya kepada Tuhan dan menghadiri pertemuan. Kupikir itu bagus. Nenekku juga seorang percaya. Aku sama sekali tak keberatan. Setelah beberapa waktu aku lihat suasana hatinya selalu gembira dan sikapnya benar-benar berbeda dari sebelumnya. Aku senang sekali. Seiring waktu aku mulai penasaran dengan gerejanya dan bertanya-tanya bagaimana itu bisa membawa perubahan besar pada seseorang.
Aku pernah bertanya kepadanya gereja mana yang dia datangi. Dia bilang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Hal itu langsung membuatku terpikir akan insiden Zhaoyuan tahun 2014 di Shandong dan aku jadi sangat marah. Dengan sangat tegas kukatakan kepadanya "Kau tak boleh berhubungan lagi dengan orang-orang percaya itu. Akan kuhancurkan ponselmu jika kulihat kau berhubungan dengan mereka lagi!" Wajahnya bingung dan bertanya kenapa aku menghalanginya. Dengan marah kukatakan, "Kenapa? Itu demi kebaikanmu sendiri dan keluarga kita. Apa kau tidak tahu, PKT secara serius menindak dan menindas Gereja Tuhan Yang Mahakuasa? Apa kau tak tahu tentang Kasus Zhaoyuan 28 Mei 2014? Disebutkan di internet bahwa Zhang Lidong, tersangka utama kasus itu, adalah anggota Gereja ini. Jika kau berkumpul dengan orang-orang itu bukankah berarti kau masuk ke dalam mulut singa?" Dia menjawab dengan tegas, "Zhang Lidong dan lainnya itu bukan anggota Gereja Tuhan Yang Mahakuasa—kau tak bisa percaya apa yang tertulis di internet. Aku telah berhubungan dengan saudara-saudari dari gereja itu selama lebih dari dua bulan dan mereka semua orang-orang terhormat yang baik dan tulus kepada orang lain. Mereka saling membantu ketika ada yang kesusahan. Sama sekali tidak seperti yang tersebar di internet." Namun, mendengar dia bicara begitu, aku membalas, "Telusuri saja dan lihat sendiri, kau akan tahu aku benar atau tidak."
Lalu istriku mengajakku ke tempat duduk dan berkata, "Kau tipe orang yang memikirkan semuanya. Kau harus melakukan pendekatan secara wajar dan bicara berdasarkan fakta mengenai ini—kau tak bisa hanya mendengarkan satu pihak saja!" Dia juga bilang, "Apa kau tak ingat demonstrasi di Tiananmen Square tahun 1989? Para mahasiswa berdemo secara patriotik menentang korupsi dan berjuang untuk kemerdekaan demokratis, tetapi PKT memasukkan orang tak dikenal untuk berpura-pura menjadi mahasiswa lalu mereka mulai merusak, menjarah dan membakar, serta membalikkan kendaraan militer. Mereka ciptakan banyak kerusuhan, lalu PKT menuduh para mahasiswa atas kejahatan itu. Setelah itu PKT menggunakan media seperti CCTV dan radio untuk membanjiri gelombang siar dengan laporan mereka, memfitnah para mahasiswa sebagai perusuh kontrarevolusioner, lalu melindas ribuan mahasiswa yang hidup dan bernapas dengan tank mereka." Lalu dia tambahkan, "Siapa pun yang tahu tentang sejarah PKT tahu bahwa itu adalah kediktatoran yang memiliki sejarah anti keadilan. Setiap kali ada yang memiliki ide atau perspektif politik yang berbeda mereka selalu menyerang dan mengutuk kelompok atau orang itu, bahkan menindas atau memusnahkan mereka. Setiap kali PKT menindas dengan kejam sebuah keyakinan beragama, gerakan demi hak demokratis atau protes etnis minoritas, mereka mulai membuat kasus palsu, menciptakan protes publik besar-besaran, menghasut orang, lalu mereka menggunakan penindasan dengan kekerasan. Itu fakta. Kasus Zhaoyuan 28 Mei itu hanya PKT berusaha menjebak Gereja Tuhan Yang Mahakuasa—dengan hati-hati mereka mengarang kasus palsu." Itu taktik PKT yang biasa! Benar, mereka sudah lama melakukan itu! Tetapi aku tak mau mendengarnya. Dengan marah aku bilang, "Aku tak peduli. Kau tak boleh percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa lagi. Aku harus memikirkan keamanan keluarga kita dan aku ingin melindungimu dan putri kita dari bahaya. Tidak ada yang lain. Aku katakan sekali lagi: Kau tak boleh berhubungan dengan mereka lagi. Diam di rumah dan jadilah istri dan ibu yang baik, atau jika tidak, jangan salahkan jika aku menguncimu." Lalu aku banting pintu dan bergegas pergi dari rumah.
Sepanjang jalan aku merasa sangat tidak enak. Selama 10 tahun menikah aku tak pernah marah kepadanya seperti itu. Dari bertemu, jatuh cinta, hingga berjalan di altar dan menikah, kami telah melewati banyak hal: pertentangan dari orangtua, perbedaan budaya, perbedaan usia, dan hubungan jarak jauh. Kami berhasil melewati semua masa sulit dan selama itu dia telah banyak menderita demi keluarga kami. Melihatnya saja benar-benar membuatku sakit, tetapi aku justru meledak padanya hanya karena dia percaya kepada Tuhan. Aku tahu tak seharusnya begitu tetapi kupikir itu demi kebaikan keluarga kami. Kenapa dia tak bisa mengerti aku? Aku lihat ponselku dan kulihat foto bahagia kami bertiga dengan putri kami yang tersenyum manis. Aku berkata pada diri sendiri, "Akulah pelindung keluarga ini dan aku harus melindungi mereka. Tak ada yang bisa menyakiti mereka."
Beberapa hari berikutnya, aku takut merusak perasaan istriku kepadaku, jadi aku minta kepadanya untuk tidak bicara apa pun tentang Tuhan kepadaku. Meski kelihatannya kami akur seperti biasanya, tetapi ada jurang yang terbuka di antara kami.
Suatu hari aku baru saja masuk ke dalam rumah setelah bekerja, aku mendengar suara musik yang ceria dari kamar, dan ledakan tawa bahagia dari istri dan putriku. Karena penasaran, kupikir, "Sudah lama aku tak mendengar suara menyenangkan seperti itu di rumah. Lagu seperti apa yang bisa membuat mereka begitu bahagia?" Dengan sangat perlahan kubuka pintu dan melihat video tarian dan lagu produksi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa di layar komputer, Kasih Tuhan yang Sejati. Enam wanita muda menari dan menyanyi dengan perasaan riang, terutama wajah mereka yang dipenuhi dengan senyum gembira langsung menarik perhatianku. Dengan penuh rasa penasaran, aku berpikir, "Gereja macam apa ini, dan orang seperti apa mereka? Kenapa lagu dan tarian ini begitu menular dan sangat menenangkan? Jika mereka memang orang jahat, bagaimana mungkin mereka punya senyum yang seramah dan setulus itu?" Putriku melihatku masuk lalu meminta istriku memutarkan video lagu dan tari lainnya untukku, berjudul Tuhan Telah Bawa Kemuliaan-Nya ke Timur. Aku tak tahan untuk menyelanya—ketika itu, suasana bahagia seperti itu sulit didapatkan di rumah kami. Sambil menggendong putriku, aku duduk di sebelah istriku dan mulai ikut menonton. Aku benar-benar tertarik pada video itu, dengan gaya yang mirip dengan tari tap dan penarinya bergerak dengan anggun seperti elang yang terbang. Tarian itu sangat megah dan memiliki daya tarik kuat.
Melihat aku begitu terbawa, istriku berkata, "Ini semua dibuat oleh saudara-saudari di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Tak ada dari mereka yang profesional." Terkejut, aku jadi bertanya-tanya "Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin orang tanpa pelatihan profesional bisa menari sebagus itu? Dan video ini membawa perasaan yang positif. Mereka membangkitkan semangat, menggerakkan dan menyegarkan. Bagaimana mungkin orang jahat punya energi sepositif ini? Kenapa ini sangat berbeda dengan yang aku lihat di internet? Apa yang sebenarnya terjadi?" Dengan tersenyum, istriku bilang, "Mengagumkan! Tanpa pekerjaan dan bimbingan Tuhan, bisakah orang tak profesional menari seperti itu? Kau akan semakin terkejut jika menonton film yang mereka buat. Gereja Tuhan Yang Mahakuasa memiliki pekerjaan Roh Kudus—memiliki berkat Tuhan. Karena itu tarian dan gerakan mereka sangat bagus, dan kebenaran persekutuan mereka dalam film benar-benar bermanfaat bagi orang lain." Dia juga bilang, "Semua propaganda online negatif itu adalah PKT yang menyebarkan kebohongan tentang Gereja. Itu semua tidak benar. PKT memfitnah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa untuk menyesatkan orang, membuat mereka menolaknya dan melihatnya sebagai musuh. Sehingga mereka tak berani menyelidiki pekerjaan Tuhan dan kehilangan keselamatan Tuhan."
Mendengar perkataannya benar-benar membangkitkan rasa ingin tahuku. Aku penasaran gereja seperti apa ini sebenarnya dan apakah yang beredar di internet itu benar atau tidak. Aku tak tahu apa harus membiarkan dia melanjutkan keyakinannya atau tidak. Pergolakan yang sama berkecamuk kembali dalam batinku. Setelah pergolakan batin ini, aku putuskan untuk menyelidikinya sendiri. Aku bisa menjadi semacam penjaga gerbang. Jika aku melihat orang-orang di Gereja bersikap tidak baik atau mereka melakukan sesuatu yang tidak pantas, aku akan langsung menyeretnya keluar dari sana dan takkan pernah mengizinkan dia kembali. Jika tidak seperti yang tersebar di internet, aku takkan menghalangi istriku lagi. Akhir pekan itu, aku datangi istriku dan bilang bahwa aku ingin menyelidiki Gereja Tuhan Yang Mahakuasa—dia pun terkejut sekaligus senang.
Begitu kami sampai di sana, saudara-saudari menerima kami dengan hangat, dan aku merasakan dari cara interaksi mereka bahwa mereka baik dan tulus. Kegugupan dan kewaspadaanku perlahan mengendur. Lalu seorang saudari memutarkan sebuah drama musikal berjudul Kisah Xiaozhen. Aku menontonnya dengan penuh minat. Melihat suka dan duka yang dialami Xiaozhen, sangat menyentuh hatiku dan membuatku berpikir akan hidupku sendiri. Ketika kecil aku berpindah dari satu tempat ke tempat lain karena sesuatu yang terjadi pada keluarga kami, menderita berbagai macam intimidasi, penghinaan dan sikap apatis hanya untuk bertahan hidup. Dan kini aku bekerja keras untuk mencari nafkah dan telah melalui berbagai macam hal, banyak pasang surut selama bertahun-tahun, dan aku merasa lelah dan sedih, tetapi di depan istri dan teman-temanku, aku bersikap kuat. Siapa yang benar-benar tahu rasa sakit dalam hatiku? Di bagian akhir drama musikal itu, lagu ini dinyanyikan: "Yang Mahakuasa berbelas kasihan kepada orang-orang yang sudah sangat menderita ini; pada saat yang sama, Dia muak dengan orang-orang yang tidak memiliki kesadaran ini, karena Dia harus menunggu terlalu lama untuk mendapatkan jawaban dari umat manusia. Dia ingin mencari, mencari hati dan rohmu, untuk membawakanmu air dan makanan, serta membangunkanmu, agar engkau tidak akan haus dan lapar lagi. Ketika engkau letih dan ketika engkau mulai merasakan adanya ketandusan yang suram di dunia ini, jangan kebingungan, jangan menangis. Tuhan Yang Mahakuasa, Sang Penjaga, akan menyambut kedatanganmu setiap saat" (Ikuti Anak Domba dan Nyanyikan Lagu Baru). Setiap not yang dinyanyikan terasa seperti seorang ibu yang menyambut anaknya yang telah lama hilang. Aku merasakan panggilan kasih—aku benar-benar terharu. Setelah drama itu selesai, dengan tulus aku berkata, "Itu drama musikal yang luar biasa!" Istriku melihat kepadaku dan berkata dengan emosi meluap, "Kau tersentuh akan Kisah Xiaozhen adalah Tuhan yang menyentuhmu! Aku tahu Kasus Zhaoyuan 28 Mei sangat berdampak kepadamu dan kau telah banyak salah paham tentang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Aku juga tahu kau memikirkan keamanan kita, jadi hari ini kita bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi pada kasus itu."
Kemudian saudara-saudari memutarkan video untukku, Kebenaran Yang Terungkap Di Balik Kasus Zhaoyuan Shandong. Video itu mengungkap beberapa aspek utama yang mencurigakan dari kasus itu kemudian membedahnya lapis demi lapis. Video itu membuka kebohongan PKT dan mengungkapkan fakta. Aku melihat terdakwa, Zhang Lidong dan Zhang Fan, dengan jelas berkata di pengadilan, "Aku tak pernah berhubungan dengan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Negara berurusan dengan Tuhan Yang Mahakuasa Zhao Weishan, bukan Tuhan Yang Mahakuasa yang kita yakini." Mereka menyangkal dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka anggota Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan mengatakan bahwa mereka sama sekali tak berhubungan dengan Gereja itu. Namun PKT mengabaikan kesaksian para tersangka dan melawan fakta, memutarbalikkan kebenaran, bersikeras bahwa kejahatan itu dilakukan oleh orang-orang di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Bukankah itu kebohongan besar untuk mencemarkan nama baik Gereja Tuhan Yang Mahakuasa?
Kemudian seorang saudari mempersekutukan ini kepadaku: "Selama ini PKT memang terkenal akan kekejamannya dan mereka memiliki reputasi buruk di dalam maupun luar negeri. Di seluruh dunia, makin banyak orang yang bisa melihatnya dan hampir tak ada yang percaya mereka lagi. Kita semua tahu Tiongkok diatur secara diktator oleh Partai Komunis. Tidak ada otonomi yudisial atau kebebasan pers. Media dan pengadilan Tiongkok sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintah PKT dan hanya menjadi moncong dan alat untuk kediktatorannya. Fakta ini sudah diketahui luas. Tiga hari setelah insiden Zhaoyuan, tanpa ada sidang pengadilan ataupun putusan, PKT menggunakan TV dan media online untuk mengeluarkan kecaman publik. Pada pertengahan Juni, mereka meluncurkan 'Perang Seratus Hari', secara terbuka memobilisasi polisi bersenjata untuk menindas dan menyerang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka melakukan pencarian luas ke seluruh negeri yang menyasar Gereja dan menahan orang-orang Kristen. Jelas bahwa Kasus Zhaoyuan 28 Mei di Shandong adalah kasus palsu yang dibuat PKT untuk menindas keyakinan beragama dan memusnahkan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa."
Mendengar ini, aku berpikir: "PKT begitu penuh kebencian. Mereka memutarbalikkan kebenaran, mendistorsi kenyataan dan menjebak Gereja Tuhan Yang Mahakuasa agar orang-orang yang tidak tahu kebenarannya, termakan oleh kebohongannya dan salah paham tentang Gereja. Aku pun sempat termakan oleh kebohongan PKT. Tetapi sesuatu yang masih tidak aku mengerti adalah kenapa PKT begitu gila-gilaan menindas Gereja dan bersusah payah menghubungkan kasus pembunuhan itu pada Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan menahan para anggotanya. Apa yang sebenarnya terjadi?" Karena itu, aku bagikan kebingunganku.
Karena itu, aku bagikan kebingunganku dan seorang saudari menjawab, "PKT menindas Gereja Tuhan Yang Mahakuasa secara gila-gilaan dan mengarang kasus pembunuhan palsu karena mereka adalah partai atheis. Pendirinya, Karl Marx adalah penganut Iblis dan PKT ingin memusnahkan semua keyakinan beragama agar semua orang percaya dan tunduk padanya, memperlakukannya sebagai penyelamat. Marx adalah Iblis nyata yang menentang Tuhan. Sejak PKT berkuasa, mereka secara terbuka menyangkal, mengutuk dan menghujat Tuhan dan menyebut Kekristenan sebagai ajaran sesat. Mereka menyita dan menghancurkan Alkitab, menyebutnya sebagai literatur sesat dan menyebut kelompok agama sebagai aliran sesat sehingga bisa ditindas. Kini, pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa telah muncul dan bekerja di Tiongkok mengungkapkan banyak kebenaran dalam Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia. Buku ini telah mengguncang semua agama dan denominasi. Banyak orang percaya sejati yang cinta kebenaran telah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan telah melihat bahwa itu semua kebenaran dan suara Tuhan, dan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Satu per satu mereka menerima Tuhan Yang Mahakuasa dan datang ke hadapan takhta Tuhan. Hanya dalam 20 tahun, jutaan orang di dataran Tiongkok telah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman. Melihat makin banyak orang yang yakin kepada Tuhan Yang Mahakuasa sementara tak ada yang percaya dan mengikuti PKT lagi telah membuat PKT murka. Dengan sembrono mereka mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman dan membuat kebohongan untuk menjebak Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka mengeluarkan banyak dokumen rahasia dan memobilisasi polisi bersenjata. Mereka bertekad menahan dan menindas orang Kristen Gereja itu di seluruh Tiongkok dalam upaya sia-sia untuk menghentikan Injil Tuhan di akhir zaman. Mereka mencoba merusak pekerjaan Tuhan dan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Ini dengan jelas menyingkap natur Iblis jahat PKT yang membenci kebenaran dan Tuhan. Seperti yang dikatakan dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa, 'Dari atas sampai ke bawah dan dari awal sampai akhir, Iblis telah mengganggu pekerjaan Tuhan dan bertindak dalam penentangan terhadap-Nya. ... Iblis ingin, dalam satu gebrakan, melenyapkan segala sesuatu tentang Tuhan, dan sekali lagi mencemari dan membunuh-Nya; itu dimaksudkan untuk menghancurkan dan mengganggu pekerjaan-Nya. Bagaimana mungkin dia membiarkan Tuhan menyamai statusnya? Bagaimana mungkin dia membiarkan Tuhan "ikut campur" dalam pekerjaannya di antara manusia di bumi? Bagaimana mungkin dia membiarkan Tuhan membuka topengnya dan memperlihatkan wajahnya yang mengerikan? Bagaimana mungkin dia membiarkan Tuhan mengacaukan pekerjaannya? Bagaimana mungkin si setan ini, yang penuh dengan kemarahan, membiarkan Tuhan memegang kendali atas pengadilan kerajaannya di bumi? Bagaimana mungkin dia dengan rela tunduk pada kekuatan-Nya yang lebih unggul? Wajah aslinya yang mengerikan sudah tersingkap apa adanya, sehingga manusia tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis, dan itu benar-benar sulit untuk dibicarakan. Bukankah itulah esensi si setan?' (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan dan Jalan Masuk (7)")."
Saudari itu kemudian memutarkan film untukku, Kebohongan Komunisme. Ada bagian firman Tuhan di dalamnya yang sangat menyentuhku. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Kita percaya bahwa tidak ada negara atau kuasa apa pun yang dapat menghalangi tujuan yang ingin dicapai Tuhan. Orang-orang yang menghalangi pekerjaan Tuhan, menentang firman Tuhan dan mengganggu serta menghalangi rencana Tuhan pada akhirnya akan dihukum oleh-Nya. Orang yang menentang pekerjaan Tuhan pasti akan dikirim ke neraka; setiap negara yang menentang pekerjaan Tuhan akan dimusnahkan; setiap bangsa yang bangkit untuk menentang pekerjaan Tuhan akan dihapuskan dari bumi ini, dan akan lenyap" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 2: Tuhan Mengendalikan Nasib Seluruh Umat Manusia"). Aku bisa merasakan otoritas dan kemegahan Tuhan dari firman-Nya ini. Tak ada manusia yang bisa menghalangi pekerjaan Tuhan. Meski PKT berusaha keras mendiskreditkan dan mengutuk Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, menangkap dan menganiaya orang Kristen dari Gereja itu secara liar, mereka tetap bertahan mengikuti Tuhan dan menyebarkan Injil-Nya. Mereka membuat lebih banyak film Injil, pertunjukan paduan suara dan video tari, dan makin banyak orang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Apa pun yang berasal dari manusia tak mungkin berkembang secepat itu di bawah penganiayaan sekeras itu. Aku tahu ini pasti dari Tuhan dan merupakan jalan yang benar, dan layak untuk diselidiki. Memahami semua ini telah menuntaskan keraguan dan kesalahpahamanku tentang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan aku merasa seolah beban berat telah diangkat dari dalam hatiku.
Aku melihat kepada istriku dan berkata, "Kau benar telah percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Sebelumnya aku tak paham dan kurang pengertian dan secara membabi buta percaya pada kebohongan PKT dan menghalangimu. Aku salah." Air mata membasahi matanya dan dia berkata dengan penuh emosi, "Ini semua berkat Tuhan kau bisa melihat kebohongan PKT dan keluar dari kabut kebingungan. Inilah bimbingan dan tuntunan Tuhan!"
Setelah itu, sesekali aku menonton video yang dibuat Gereja Tuhan Yang Mahakuasa bersama istriku, dan mendengarkan ceritanya tentang keyakinannya. Kemudian, aku sakit parah dan saudara-saudari dari Gereja datang menjenguk serta banyak membantu kami. Dalam masyarakat yang dingin dan acuh tak acuh, bantuan tulus dari saudara-saudari benar-benar membuatku merasa seperti kami satu keluarga yang bahagia. Setelah beberapa waktu mengenal mereka, aku melihat mereka adalah orang yang sangat baik yang mengandalkan firman Tuhan dalam interaksi mereka, tulus, jujur dan bermartabat dalam ucapan dan tindakan mereka. Mereka sangat berbeda dengan orang-orang yang bekerja denganku—hampir tak ada lagi orang seperti mereka di dunia ini. Aku merasa firman Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar bisa mengubah manusia dan membimbing kami ke jalan yang benar. Gereja ini juga penuh dengan kasih yang membuat orang merasa hangat. Dengan senang hati aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman. Aku berpikir kembali ketika aku dibutakan oleh kebohongan PKT dan menghalangi keyakinan istriku, tetapi Tuhan tidak menyerah untuk menyelamatkanku. Melalui firman Tuhan yang dibagikan saudara-saudari kepadaku, Tuhan mengizinkanku melihat kebohongan PKT dan dengan jelas melihat kebenaran mengerikan di belakang mereka. Dia membawaku ke hadapan-Nya. Aku bersyukur atas keselamatan Tuhan untukku!