Firman Tuhan Harian: Inkarnasi | Kutipan 128

01 Oktober 2020

Tuhan telah datang ke bumi untuk melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia, untuk secara pribadi memperlihatkan diri-Nya kepada manusia dan membuat manusia dapat melihat-Nya. Apakah ini masalah kecil? Ini sama sekali bukan hal yang sederhana! Tidak seperti yang manusia bayangkan bahwa Tuhan telah datang agar manusia dapat melihat-Nya, sehingga manusia dapat mengerti bahwa Tuhan itu nyata dan tidak kabur atau hampa, dan bahwa Tuhan itu mulia tetapi juga rendah hati. Mungkinkah sesederhana itu? Sebenarnya karena Iblis telah merusak daging manusia, dan manusia adalah pihak yang Tuhan ingin selamatkan, maka Tuhan harus menampakkan diri sebagai manusia untuk melakukan pertempuran melawan Iblis dan untuk secara pribadi menggembalakan manusia. Hanya ini yang bermanfaat bagi pekerjaan-Nya. Kedua tubuh inkarnasi Tuhan telah ada untuk mengalahkan Iblis, dan juga untuk menyelamatkan manusia dengan lebih baik. Itu karena pribadi yang melakukan pertempuran melawan Iblis hanyalah Tuhan, entah itu Roh Tuhan atau tubuh inkarnasi Tuhan. Singkatnya, tidak mungkin malaikat yang bertempur melawan Iblis, apalagi manusia, yang telah dirusak oleh Iblis. Para malaikat tidak berdaya melakukan pertempuran ini, dan manusia bahkan lebih lemah. Dengan demikian, jika Tuhan ingin bekerja dalam kehidupan manusia, jika Dia ingin secara pribadi datang ke bumi untuk menyelamatkan manusia, maka Dia harus secara pribadi menjadi manusia—artinya, Dia harus secara pribadi mengenakan daging, dan dengan identitas yang melekat pada diri-Nya dan pekerjaan yang harus Dia lakukan, Dia datang di antara manusia dan secara pribadi menyelamatkan manusia. Jika tidak, jika Roh Tuhan atau manusia yang melakukan pekerjaan ini, maka tidak pernah akan ada gunanya pertempuran itu, dan tidak akan pernah berakhir. Hanya ketika Tuhan menjadi manusia untuk secara pribadi berperang melawan Iblis di antara manusia, maka manusia memiliki kesempatan untuk diselamatkan. Selain itu, hanya setelah itulah Iblis dipermalukan, dan tidak lagi punya kesempatan untuk digunakannya atau rencana untuk dilaksanakannya. Pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan yang berinkarnasi tidak dapat dicapai oleh Roh Tuhan, dan akan lebih mustahil bagi manusia daging untuk melakukannya atas nama Tuhan, karena pekerjaan yang Dia lakukan adalah demi kehidupan manusia, dan untuk mengubah watak manusia yang rusak. Seandainya manusia ikut serta dalam pertempuran ini, dia hanya akan melarikan diri dalam kekacauan yang menyedihkan, dan sama sekali tidak akan mampu mengubah wataknya yang rusak. Dia tidak akan mampu menyelamatkan manusia dari salib, atau menaklukkan semua umat manusia yang memberontak, tetapi hanya akan mampu melakukan sedikit pekerjaan lama yang tidak melampaui prinsip, atau pekerjaan lain yang tidak terkait dengan kekalahan Iblis. Jadi mengapa repot-repot? Apa pentingnya pekerjaan yang tidak bisa mendapatkan umat manusia, apalagi mengalahkan Iblis? Dan karena itu, pertempuran melawan Iblis hanya dapat dilakukan oleh Tuhan itu sendiri, dan sama sekali tidak mungkin bagi manusia untuk melakukannya. Tugas manusia adalah untuk taat dan mengikuti, karena manusia tidak mampu melakukan pekerjaan seperti menciptakan langit dan bumi, terlebih lagi tidak mampu melakukan pekerjaan memerangi Iblis. Manusia hanya dapat memuaskan Sang Pencipta di bawah kepemimpinan Tuhan itu sendiri, yang melaluinya Iblis dikalahkan. Inilah satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh manusia. Dan karena itu, setiap kali pertempuran baru dimulai, yang berarti, setiap kali pekerjaan zaman baru dimulai, pekerjaan ini secara pribadi dilakukan oleh Tuhan itu sendiri, yang melaluinya Dia memimpin seluruh zaman dan membuka jalan baru bagi seluruh umat manusia. Dimulainya setiap zaman baru adalah awal yang baru dalam pertempuran melawan Iblis, yang melaluinya manusia memasuki alam yang lebih baru dan lebih indah, dan zaman baru yang secara pribadi dipimpin oleh Tuhan itu sendiri. Manusia adalah penguasa segalanya, tetapi mereka yang telah didapatkan akan menjadi buah dari semua pertempuran melawan Iblis. Iblis adalah perusak segalanya. Iblis adalah pihak yang kalah di akhir semua pertempuran, dan juga pihak yang akan dihukum setelah pertempuran ini. Di antara Tuhan, manusia, dan Iblis, hanya Iblislah yang akan dibenci dan ditolak. Sementara itu, mereka yang didapatkan oleh Iblis tetapi tidak didapatkan kembali oleh Tuhan menjadi orang-orang yang akan menerima hukuman atas nama Iblis. Dari ketiganya, hanya Tuhan yang harus disembah oleh semua makhluk. Sementara itu, mereka yang dirusak oleh Iblis tetapi diambil kembali oleh Tuhan dan mereka yang mengikuti jalan Tuhan menjadi orang-orang yang akan menerima janji Tuhan dan menghakimi orang yang jahat untuk Tuhan. Tuhan pasti akan menang dan Iblis pasti akan dikalahkan, tetapi di antara manusia ada orang-orang yang akan menang dan mereka yang akan kalah. Mereka yang menang akan menjadi para pemenang, dan mereka yang kalah akan menjadi pihak yang kalah. Ini adalah klasifikasi masing-masing menurut jenisnya, ini adalah hasil akhir dari semua pekerjaan Tuhan. Ini juga adalah tujuan dari semua pekerjaan Tuhan, dan ini tidak akan pernah berubah. Inti dari pekerjaan utama rencana pengelolaan Tuhan terfokus pada penyelamatan manusia, dan Tuhan menjadi manusia terutama demi inti ini, demi pekerjaan ini, dan untuk mengalahkan Iblis. Pertama kalinya Tuhan menjadi manusia juga untuk mengalahkan Iblis: Dia secara pribadi menjadi manusia, dan secara pribadi dipaku di kayu salib, untuk menyelesaikan pekerjaan pertempuran pertama, yang merupakan pekerjaan penebusan manusia. Demikian juga, tahap pekerjaan ini juga secara pribadi dilakukan oleh Tuhan, yang telah menjadi manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia, untuk secara pribadi mengucapkan firman-Nya dan mengizinkan manusia untuk melihat-Nya. Tentu saja, tidak dapat dihindarkan bahwa Dia juga melakukan beberapa pekerjaan lain pada masa itu, tetapi alasan utama Dia melakukan pekerjaan-Nya secara pribadi adalah untuk mengalahkan Iblis, untuk menaklukkan seluruh umat manusia, dan untuk mendapatkan orang-orang ini. Jadi, pekerjaan inkarnasi Tuhan tidaklah sederhana. Jika tujuan-Nya hanya untuk menunjukkan kepada manusia bahwa Tuhan itu rendah hati dan tersembunyi, dan bahwa Tuhan itu nyata, jika hanya demi melakukan pekerjaan ini, maka tidak perlu menjadi manusia. Bahkan seandainya Tuhan tidak menjadi manusia, Dia dapat mengungkapkan kerendahhatian dan ketersembunyian-Nya, kebesaran dan kekudusan-Nya, kepada manusia secara langsung, tetapi hal seperti ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan mengelola umat manusia. Semua itu tidak mampu menyelamatkan manusia atau menyempurnakannya, apalagi mengalahkan Iblis. Jika kekalahan Iblis hanya melibatkan Roh yang melakukan peperangan melawan roh, maka pekerjaan seperti ini akan memiliki nilai praktis yang jauh lebih kecil; pekerjaan ini tidak akan mampu mendapatkan manusia dan akan menghancurkan nasib dan prospek manusia. Karena itu, pekerjaan Tuhan saat ini sangat penting. Bukan hanya agar manusia dapat melihat-Nya, atau agar mata manusia dapat dibuka, atau untuk memberinya sedikit perasaan tergerak dan terdorong; pekerjaan seperti itu tidak ada artinya. Jika engkau hanya dapat berbicara tentang pengetahuan seperti ini, maka itu membuktikan bahwa engkau tidak tahu arti sebenarnya dari inkarnasi Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan