Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 178

16 April 2021

Pekerjaan manusia memiliki jangkauan dan bersifat terbatas. Satu orang hanya mampu melakukan pekerjaan fase tertentu dan tidak dapat melakukan pekerjaan seluruh zaman—jika tidak, dia akan menuntun manusia ke dalam peraturan. Pekerjaan manusia hanya dapat diterapkan pada waktu atau fase tertentu. Ini karena pengalaman manusia memiliki ruang lingkup. Orang tidak dapat membandingkan pekerjaan manusia dengan pekerjaan Tuhan. Jalan pengamalan manusia dan pengetahuannya tentang kebenaran semuanya berlaku dalam ruang lingkup tertentu. Engkau tidak dapat mengatakan bahwa jalan yang ditempuh manusia sepenuhnya adalah kehendak Roh Kudus karena manusia hanya dapat dicerahkan oleh Roh Kudus dan tidak dapat sepenuhnya dipenuhi oleh Roh Kudus. Hal-hal yang dapat dialami manusia semuanya berada dalam lingkup kemanusiaan normal dan tidak dapat melampaui rentang pemikiran dalam pikiran manusia normal. Semua orang yang mampu hidup dalam kenyataan kebenaran memiliki pengalaman dalam rentang ini. Ketika mereka mengalami kebenaran, itu selalu merupakan pengalaman kehidupan manusia normal di bawah pencerahan Roh Kudus; itu bukan cara pengalaman yang menyimpang dari kehidupan manusia normal. Mereka mengalami kebenaran yang dicerahkan oleh Roh Kudus berdasarkan proses menjalani kehidupan manusia mereka. Selain itu, kebenaran ini bervariasi menurut orangnya, dan kedalamannya terkait dengan keadaan orang tersebut. Orang hanya dapat mengatakan bahwa jalan yang mereka tempuh adalah kehidupan manusia normal dari orang yang mengejar kebenaran, dan bahwa itu bisa disebut jalan yang ditempuh oleh orang normal yang mendapat pencerahan Roh Kudus. Orang tidak dapat mengatakan bahwa jalan yang mereka jejaki adalah jalan yang ditempuh oleh Roh Kudus. Dalam pengalaman manusia normal, karena orang yang mengejar tidak sama, maka pekerjaan Roh Kudus juga tidak sama. Selain itu, karena lingkungan yang mereka alami dan rentang pengalaman mereka tidak sama, dan karena campuran pikiran dan gagasan mereka, pengalaman mereka tercampur hingga taraf yang berbeda-beda. Setiap orang memahami kebenaran sesuai dengan keadaan masing-masing yang berbeda. Pemahaman mereka tentang makna kebenaran yang sesungguhnya tidak lengkap dan hanya satu atau beberapa aspek saja. Cakupan kebenaran yang dialami oleh manusia berbeda dari orang ke orang sesuai kondisi masing-masing. Dengan demikian, pengetahuan tentang kebenaran yang sama, yang diungkapkan oleh orang yang berbeda, tidaklah sama. Artinya, pengalaman manusia selalu memiliki keterbatasan dan tidak dapat sepenuhnya merepresentasikan kehendak Roh Kudus, dan pekerjaan manusia tidak dapat dianggap sebagai pekerjaan Tuhan, walaupun apa yang diungkapkan oleh manusia berhubungan sangat erat dengan kehendak Tuhan, dan walaupun pengalaman manusia sangat dekat dengan pekerjaan penyempurnaan yang dilakukan oleh Roh Kudus. Manusia hanya bisa menjadi pelayan Tuhan, yang melakukan pekerjaan yang Tuhan percayakan kepadanya. Manusia hanya dapat mengungkapkan pengetahuan yang dicerahkan oleh Roh Kudus dan kebenaran yang diperoleh dari pengalaman pribadinya. Manusia tidak memiliki kualifikasi dan tidak memenuhi syarat untuk menjadi saluran Roh Kudus. Dia tidak berhak mengatakan bahwa pekerjaan manusia adalah pekerjaan Tuhan. Manusia memiliki prinsip kerja manusia, dan semua manusia memiliki pengalaman yang berbeda dan memiliki kondisi yang berbeda. Pekerjaan manusia mencakup semua pengalamannya di dalam pencerahan Roh Kudus. Pengalaman ini hanya dapat merepresentasikan keberadaan manusia dan tidak merepresentasikan keberadaan Tuhan atau kehendak Roh Kudus. Oleh karena itu, jalan yang ditempuh oleh manusia tidak dapat dikatakan sebagai jalan yang ditempuh oleh Roh Kudus, karena pekerjaan manusia tidak dapat merepresentasikan pekerjaan Tuhan, dan pekerjaan manusia dan pengalaman manusia bukanlah kehendak penuh dari Roh Kudus. Pekerjaan manusia rentan terjerumus ke dalam aturan, dan cara kerjanya mudah dibatasi oleh ruang lingkup yang terbatas dan tidak dapat memimpin orang menuju jalan bebas hambatan. Sebagian besar pengikut hidup dalam lingkup terbatas, dan cara mereka menimba pengalaman juga terbatas dalam ruang lingkupnya. Pengalaman manusia selalu terbatas; cara kerjanya juga terbatas pada beberapa tipe dan tidak dapat dibandingkan dengan pekerjaan Roh Kudus atau pekerjaan Tuhan Sendiri. Ini karena pada akhirnya, pengalaman manusia itu terbatas. Bagaimanapun Tuhan melakukan pekerjaan-Nya, pekerjaan itu tidak terkekang oleh aturan; bagaimanapun pekerjaan itu dilakukan, itu tidak terbatas dalam satu cara saja. Tidak ada aturan apa pun dalam pekerjaan Tuhan—semua pekerjaan-Nya lepas dan bebas. Seberapa banyak pun waktu yang dihabiskan manusia untuk mengikuti-Nya, mereka tidak dapat menyimpulkan hukum apa pun tentang cara kerja Tuhan. Meskipun pekerjaan-Nya berprinsip, pekerjaan itu selalu dilakukan dengan cara baru dan selalu memiliki perkembangan baru, yang berada di luar jangkauan manusia. Selama satu jangka waktu, Tuhan mungkin memiliki beberapa jenis pekerjaan dan cara memimpin yang berbeda, yang membuat manusia selalu dapat memiliki jalan masuk baru dan perubahan baru. Engkau tidak dapat memahami hukum pekerjaan-Nya karena Dia selalu bekerja dengan cara baru, dan hanya dengan cara ini para pengikut Tuhan tidak terkekang oleh aturan. Pekerjaan Tuhan Sendiri selalu menghindari dan melawan gagasan manusia. Hanya mereka yang mengikuti dan mengejar-Nya dengan hati yang tulus dapat mengubah watak mereka dan dapat hidup bebas tanpa tunduk pada aturan apa pun atau dikekang oleh gagasan agama apa pun. Pekerjaan manusia menuntut manusia berdasarkan pengalamannya sendiri dan apa yang dia sendiri dapat capai. Standar persyaratan ini terbatas dalam lingkup tertentu, dan cara penerapannya juga sangat terbatas. Dengan demikian, para pengikut secara tidak sadar hidup dalam lingkup terbatas ini; seiring berjalannya waktu, hal-hal ini menjadi aturan dan ritual. Jika pekerjaan suatu periode dipimpin oleh orang yang belum menjalani penyempurnaan pribadi oleh Tuhan dan belum menerima penghakiman, pengikutnya semuanya akan menjadi agamawan dan pakar dalam melawan Tuhan. Oleh karena itu, jika seseorang adalah pemimpin yang memenuhi syarat, orang tersebut pasti telah menjalani penghakiman dan menerima penyempurnaan. Mereka yang belum mengalami penghakiman, meskipun mereka mungkin memiliki pekerjaan Roh Kudus, hanya mengungkapkan hal-hal yang samar dan tidak nyata. Seiring waktu, mereka akan memimpin manusia menuju aturan yang samar dan supranatural. Pekerjaan yang Tuhan lakukan tidak sesuai dengan daging manusia. Pekerjaan itu tidak sesuai dengan pikiran manusia, melainkan bertentangan dengan gagasan manusia; pekerjaan itu tidak ternoda oleh warna agamawi yang tidak jelas. Hasil pekerjaan Tuhan tidak dapat dicapai oleh orang yang belum disempurnakan oleh-Nya; itu berada di luar jangkauan pemikiran manusia.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Pekerjaan Manusia"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Tinggalkan Balasan

Bagikan

Batalkan