Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 369

22 Maret 2021

Banyak orang ingin sungguh-sungguh mencintai-Ku, namun karena hati mereka bukan milik mereka sendiri, mereka tidak berkuasa atas diri mereka; banyak orang sunguh-sungguh mencintai-Ku di antara berbagai ujian yang Kuberikan, namun mereka tidak mampu memahami bahwa Aku sungguh ada, dan hanya mencintai-Ku di tengah kehampaan, dan bukan karena keberadaan-Ku nan nyata; banyak orang, setelah memberikan hati mereka kepada-Ku, tidak menghiraukannya, dan karena itu hati mereka dirampas oleh Iblis setiap kali ada kesempatan, dan setelah itu mereka meninggalkan-Ku; banyak orang mencintai-Ku dengan tulus saat Aku menyatakan firman-Ku, namun tidak menghargai firman-Ku dalam roh mereka, malahan dengan santai menggunakannya seperti milik bersama dan melemparkannya balik ke tempat asalnya kapan pun mereka suka. Manusia mencari-Ku di tengah derita, dan dia mencari-Ku di antara berbagai ujian. Selama masa kedamaian, dia menikmati-Ku, saat dalam bahaya, dia menolak-Ku, saat dia sibuk, dia melupakan-Ku, dan saat dia berpangku tangan dia berbuat sesuatu tanpa ketulusan untuk-Ku—namun belum pernah ada satu manusia pun yang mencintai-Ku sepanjang hidup mereka. Aku berharap manusia bersikap tulus di hadapan-Ku: Aku tidak meminta agar dia memberi-Ku apa pun, namun hanya meminta semua manusia menerima-Ku dengan kesungguhan, sehingga, bukannya memperdaya Aku, mereka mengizinkan-Ku untuk mengembalikan ketulusan manusia. Pencerahan, penerangan-Ku, dan harga dari upaya-Ku meliputi semua orang, namun fakta sebenarnya dari setiap tindakan manusia juga meliputi semua orang, demikian pula tipu daya mereka terhadap-Ku. Seolah-olah unsur-unsur tipu daya manusia sudah ada dalam diri mereka sejak dalam kandungan, seakan-akan dia memiliki keterampilan khusus dalam tipu muslihat ini sejak lahir. Selain itu, dia tidak pernah memberitahunya; tidak seorang pun pernah membongkar sumber keterampilan tipu muslihat ini. Alhasil, manusia hidup di tengah tipu daya tanpa menyadarinya, dan seolah-olah dia memaafkan dirinya, seakan-akan ini adalah pengaturan Tuhan, bukan tipu dayanya yang terencana terhadap-Ku. Bukankah ini sumber utama tipu daya manusia terhadap-Ku? Bukankah ini skema liciknya? Aku belum pernah teperdaya oleh bujuk rayu dan kelicikan manusia, karena Aku sudah memahami esensinya sejak lama. Siapakah yang mengetahui seberapa banyak kecemaran dalam darahnya, dan seberapa banyak racun Iblis dalam sumsumnya? Manusia semakin terbiasa dengan itu dari hari ke hari, sehingga dia tidak menyadari penindasan Iblis, dan karena itu tidak tertarik menemukan "seni keberadaan sehat."

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 21"

Lihat lebih banyak

Jika Tuhan telah membantu Anda, apakah Anda mau belajar firman Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan terima berkat Tuhan?

Bagikan

Batalkan