Konsekuensi dari Serta-Merta Memuja Manusia

09 Februari 2023

Oleh Saudari Wang Yin, Tiongkok

Bulan Agustus 2015, aku terpilih sebagai pemimpin gereja. Saat itu, gereja punya beberapa surat laporan yang perlu ditangani, tetapi aku baru mulai bekerja di gereja dan belum pernah menangani surat laporan. Aku tak memahami prinsip-prinsip surat laporan dan tak tahu cara menanganinya, jadi aku merasa sangat cemas. Setelah itu, pimpinan tingkat atas menjadikan Wang Jing penanggung jawab pekerjaan surat laporan. Kudengar dia telah beriman selama hampir 20 tahun dan pernah menjadi pemimpin, lalu sekarang ditugaskan mengawasi pekerjaan surat laporan. Aku berpikir: "Dia pasti memahami banyak kebenaran dan memiliki kenyataan kebenaran. Dia akan sangat membantu kami." Setelah itu, aku mendapati bahwa Wang Jing memberikan analisis surat laporan yang sangat jelas dan rasional. Dia bukan hanya mampu menyelesaikan masalah dalam surat-surat laporan tersebut, tetapi juga memberi persekutuan yang jelas mengenai kebenaran tentang memahami sesuatu dengan menggunakan contoh di kehidupan nyata dan menemukan bagian firman Tuhan yang sesuai untuk mengatasi masalah semua orang dalam tugas mereka. Ini memberiku kesan yang sangat baik tentang Wang Jing; sepertinya dia punya kenyataan kebenaran, dan aku harus belajar sebanyak mungkin darinya. Setelah itu, saat pertemuan, Wang Jing membahas beberapa surat laporan yang sulit, bagaimana orang lain menanganinya dengan tidak tepat, bagaimana dia memperbaiki masalah itu menggunakan prinsip, dan akhirnya menyelesaikannya. Setelah beberapa waktu, menurutku tak ada masalah yang tak bisa dia selesaikan dan tanpa sadar aku mulai mengaguminya. Di lain waktu, kami menerima sepucuk surat laporan yang berisi masalah sangat rumit, tetapi Wang Jing mengidentifikasi inti masalahnya hanya dalam beberapa kata dan dengan cepat menyelesaikan masalah itu. Seorang saudari dengan kagum berkata kepadanya: "Tak satu pun dari kami bisa memahami masalah dalam surat ini, dan bahkan pengawas kita tak bisa menyelesaikannya, tetapi hanya satu kali kau bersekutu, dan 'masalah selesai'. Kau sangat hebat." Wang Jing dengan bersemangat menganggukkan kepala, sepertinya menikmati pujian itu, dan bahkan melontarkan komentar yang mengkritik pengawas kepada kami. Samar-samar aku menyadari bahwa dia tampak meninggikan dirinya sendiri dan merendahkan pengawas, tetapi setelah kupikir-pikir, semua yang dia katakan itu benar, jadi aku tak memikirkannya lagi. Aku justru berpikir jika di masa depan aku bisa menyelesaikan masalah orang seperti Wang Jing, aku pasti bisa melaksanakan tugasku dengan baik. Wang Jing tak pernah membahas masalah atau kegagalan yang dia alami dalam tugasnya, atau kerusakan dan kelemahan apa yang telah dia perlihatkan, serta caranya mencari kebenaran untuk menyelesaikan masalah ini, jadi, seiring waktu, semua orang mengagumi dia. Aku juga merasa mampu memahami lebih banyak kebenaran dengan menghadiri pertemuan bersama Wang Jing. Karena ingin bisa menyelesaikan masalah seperti Wang Jing, aku pergi ke semua pertemuan yang dia hadiri untuk melihat caranya menganalisis surat laporan, apa firman Tuhan yang dia sampaikan kepada saudara-saudari tentang keadaan mereka, dan bagaimana dia bersekutu. Aku mencatat semuanya. Setelah itu, saat mengadakan pertemuan dengan para rekan sekerja, sebagian besar persekutuanku adalah tentang hal-hal yang kupelajari dari Wang Jing. Melihat para rekan sekerja mendengarkan persekutuanku dengan cermat, dan bahkan mencatat, aku merasa sebagai pekerja berbakat, sama seperti Wang Jing, orang lain pasti puas dengan pekerjaanku, dan Tuhan akan memujiku.

Setelah itu, aku makin mengandalkan Wang Jing. Saat menangani surat laporan yang sulit atau masalah dengan pekerja surat laporan, aku tak menenangkan diri di hadapan Tuhan untuk berdoa kepada-Nya dan mencari kebenaran. Kupikir begitu Wang Jing datang untuk bersekutu, semua masalahku akan terpecahkan. Lambat laun, Tuhan kehilangan status-Nya di hatiku dan status Wang Jing melambung tinggi. Aku lebih mengandalkan manusia daripada Tuhan. Seiring waktu, aku mulai kesulitan memahami masalah, bahkan yang paling sederhana, dalam pekerjaan gereja. Di pertemuan, aku tak bisa mempersekutukan pencerahan Roh Kudus. Aku hanya membicarakan kata-kata dan doktrin dan tak bisa menyelesaikan masalah jalan masuk kehidupan orang. Rasanya seolah Tuhan telah menyembunyikan wajah-Nya dariku, dan aku sangat menderita. Namun, saat itu, aku tak merenungkan diri.

Sebelum suatu acara pertemuan, jalan ditutup karena salju dan tak ada mobil yang bisa lewat. Wang Jing bilang tak bisa datang, lalu dia memintaku dan saudari yang menjadi rekan kerjaku menjadi tuan rumah pertemuan. Saat mendengar itu, aku merasa seperti kehilangan tumpuan. Dalam pertemuan tersebut, aku tidak bisa menemukan sumber kekacauan pada gereja yang dijelaskan dalam surat laporan itu, dan aku benar-benar panik. Namun, aku tak membimbing yang lain untuk berdoa dan mengandalkan Tuhan, untuk mencari prinsip-prinsip kebenaran dalam firman Tuhan; aku justru berharap agar Wang Jing muncul dan menyelesaikan masalah yang mendesak ini. Saat pertemuan berakhir, aku merasa bersalah karena pertemuan itu tidak produktif dan aku belum melaksanakan tugasku. Namun, aku tetap tak mencari kehendak Tuhan, dan hanya berharap agar Wang Jing datang dan menyelesaikan masalah ini. Di lain waktu, Wang Jing berkata bahwa dia akan mengadakan pertemuan untuk kami, tetapi dia tak tampak sepanjang pagi, dan aku mulai panik, takut dia tak bisa datang seperti terakhir kali. Aku khawatir tak akan bisa menyelesaikan masalah semua orang jika dia tak datang. Setelah makan siang, aku tiba-tiba mendengar pintu terbuka, dan aku tahu bahwa Wang Jing telah tiba. Sangat gembira karena penyelamatku telah tiba, aku buru-buru keluar untuk menyambutnya, tetapi saat berjalan melewati halaman, aku kehilangan keseimbangan, dan pergelangan kakiku terkilir. Pergelangan kakiku membengkak seperti balon dan sangat sakit sampai aku tak bisa berjalan. Namun, kupikir karena Wang Jing sudah tiba, aku harus memberi tahu semua orang untuk cepat datang ke pertemuan agar semua orang melihat dia menyelesaikan masalah mereka. Aku berjalan ke rumah seorang saudari sambil menahan sakit, tetapi saat hendak mengetuk pintu, entah bagaimana aku kehilangan keseimbangan dan tersungkur. Setelah berjuang untuk bangkit, kulihat telapak tangan kananku berlumuran darah dan abu batu bara. Serangkaian insiden ini menimbulkan ketakutan di hatiku dan aku samar-samar menyadari bahwa saat aku menantikan kedatangan Wang Jing, itu agak tidak wajar. Apakah Tuhan sedang mendisiplinkanku? Jadi, aku berdoa kepada Tuhan, mencari jawaban. Setelah itu, aku melihat bagian firman Tuhan ini: "Orang yang percaya kepada Tuhan harus tunduk kepada Tuhan dan menyembah-Nya. Jangan meninggikan atau memuja orang lain; jangan menempatkan Tuhan di urutan pertama, orang yang kaupuja di urutan kedua, dan dirimu sendiri di urutan ketiga. Tak seorang pun boleh memiliki tempat di hatimu, dan engkau tidak boleh menganggap orang—terutama mereka yang kauhormati—sejajar dengan Tuhan, atau setara dengan-Nya. Ini tidak bisa ditoleransi oleh Tuhan" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Sepuluh Ketetapan Administratif yang Harus Ditaati Umat Pilihan Tuhan pada Zaman Kerajaan"). Aku merenungkan firman Tuhan dan banyak momen saat aku berinteraksi dengan Wang Jing diputar di benakku seperti cuplikan dalam film. Sejak bertemu Wang Jing, aku melihat bahwa dia berbakat, fasih, pandai berkhotbah, dan sangat pandai menyelesaikan masalah. Surat-surat yang membuatku bingung terselesaikan dengan mudah melalui analisis dan persekutuannya. Tanpa sadar, aku mulai memujanya, berpikir bahwa dengan menghadiri pertemuan bersamanya dan mendengarkan persekutuannya, aku akan memahami kebenaran dan mendapatkan wawasan. Jika tak menghadiri pertemuan dengannya, aku seperti kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kebenaran. Aku lebih mementingkan menghadiri pertemuan dan bersekutu dengan Wang Jing dibandingkan berdoa kepada Tuhan dan mencari kebenaran. Aku sepenuhnya mengandalkan Wang Jing, dan saat muncul masalah, aku tak berdoa kepada Tuhan serta mencari kebenaran, tetapi hanya menunggu dia bersekutu dan menyelesaikannya. Saat jalan ditutup dan dia tak bisa datang, aku merasa bahwa kami tak bisa bekerja tanpa dia. Makin banyak merenung, makin aku merasa takut. Orang-orang yang percaya kepada Tuhan harus menghormati-Nya karena kebesaran-Nya. Kita harus menyembah dan menghormati-Nya. Seharusnya tidak ada tempat untuk manusia di hati kita, tetapi tidak ada tempat di hatiku untuk Tuhan. Aku malah meninggikan orang yang kupuja dan mengidolakannya. Meskipun percaya kepada Tuhan, aku memuja manusia dan tanpa sadar menyinggung watak Tuhan. Situasi ini adalah pengingat dan perlindungan dari Tuhan bagiku. Aku segera berdoa kepada Tuhan dan bersedia untuk bertobat.

Setelah itu, aku menemukan firman Tuhan ini: "Apa pun tingkat seorang pemimpin atau pekerja, jika engkau memuja mereka karena mereka memahami sedikit kebenaran dan memiliki beberapa karunia dan yakin bahwa mereka memiliki kenyataan kebenaran, dan dapat membantumu, dan jika engkau mengagumi dan bergantung pada mereka dalam segala hal, dan melalui hal ini, engkau berusaha memperoleh keselamatan, ini berarti engkau bodoh dan tidak mengerti. Pada akhirnya, semuanya ini akan sia-sia, karena titik awalmu pada dasarnya salah. Sebanyak apa pun kebenaran yang seseorang pahami, dia tidak dapat menggantikan Kristus, dan sebanyak apa pun karunia seseorang, ini bukan berarti dia memiliki kebenaran—oleh karena itu, semua orang yang memuja, mengagumi, dan mengikuti manusia lainnya pada akhirnya akan disingkirkan dan dikutuk. Orang-orang yang percaya kepada Tuhan hanya boleh mengagumi dan mengikuti Tuhan. Para pemimpin dan pekerja, apa pun tingkat jabatan mereka, tetaplah orang biasa. Jika engkau memandang mereka sebagai atasan langsungmu, jika engkau merasa bahwa mereka lebih tinggi darimu, bahwa mereka lebih hebat atau lebih cakap daripada dirimu, dan bahwa mereka seharusnya memimpinmu, bahwa mereka terlihat lebih unggul dalam segala sesuatu bila dibandingkan dengan orang lain, maka engkau keliru—itu adalah khayalanmu. Dan apa akibatnya jika inilah yang menjadi khayalanmu? Ini akan membuatmu secara tidak sadar mengukur pemimpinmu dengan menggunakan persyaratan yang tidak realistis, dan engkau tak akan mampu memperlakukan masalah dan kekurangan yang mereka miliki dengan benar; pada saat yang sama, tanpa kausadari, engkau juga akan sangat tertarik pada apa yang disebut gaya khas, karunia dan bakat mereka, sedemikian rupa hingga sebelum engkau menyadarinya, engkau memuja mereka, dan mereka menjadi tuhanmu. Jalan itu, dari sejak mereka mulai menjadi panutanmu, objek pemujaanmu, sampai saat engkau menjadi salah satu pengikut mereka, adalah jalan yang akan membuatmu secara tidak sadar menjauh dari Tuhan" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, Bab Enam). "Beberapa orang mengagumi siapa pun yang bisa menyampaikan khotbah yang mendalam atau orator yang baik, dan iri kepada mereka yang memiliki sikap yang mengesankan ketika mereka menyampaikan khotbah. Apakah ini pandangan yang benar untuk kaumiliki? Apakah benar mengejar tujuan semacam itu? (Tidak.) Lalu, apa yang benar? Engkau harus berusaha menjadi orang seperti apa? (Seseorang yang melaksakan tugasnya dengan rendah hati dan tulus, yang menyesuaikan diri, dan bertindak dengan cara yang sederhana.) Benar. Engkau semua harus bersikap dan bertindak dengan cara yang rendah hati, dan tidak meninggalkan doa dalam segala hal, dan tidak menyimpang dari firman Tuhan dalam segala hal. Sering datang ke hadapan Tuhan dan memiliki persekutuan yang sejati dengan-Nya. Ini adalah dasar kepercayaan kepada Tuhan!" (persekutuan Tuhan). Melalui firman Tuhan, aku menyadari bahwa sebagai orang percaya yang percaya kepada Tuhan, kita harus sering datang ke hadapan-Nya. Dalam segala hal, kita harus berdoa kepada Tuhan, mencari kebenaran, melaksanakan tugas sesuai tuntutan-Nya, menghormati-Nya karena kebesaran-Nya, dan tak boleh menyembah manusia. Apa pun bakatnya, kecakapan kerjanya, atau kemampuannya dalam menyelesaikan masalah, ini semua dianugerahkan oleh Tuhan. Melalui pencerahan Tuhan-lah manusia dapat memberikan persekutuan yang mendalam dan jika persekutuan mereka memberikan jalan, artinya itu sejalan dengan firman Tuhan dan kebenaran. Aku bisa menanyakan kepada mereka hal-hal yang tak kupahami dan belajar dari kelebihan mereka, tapi sebagus apa pun persekutuan mereka, pada akhirnya aku harus menerima bahwa itu adalah dari Tuhan dan tak menyembah manusia. Setelah itu, aku menerapkan berdasarkan firman Tuhan dan tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada Wang Jing. Saat ada masalah, aku berdoa kepada Tuhan dan mencari prinsip-prinsip kebenaran yang relevan dalam firman Tuhan. Terkadang jika menemui jalan buntu, aku bertanya kepada Wang Jing, tetapi secara sadar aku menenangkan diri di hadapan Tuhan dan fokus pada aspek-aspek kebenaran yang dia persekutukan, bukan serta-merta mengagumi dia. Perlahan, pandanganku terhadap Wang Jing mulai menjadi lebih normal, dan aku mampu menyelesaikan beberapa masalah dalam surat laporan. Belakangan, Wang Jing terpilih sebagai pemimpin gereja lain dan aku tak lagi panik saat dia tak ada. Dalam pertemuan, saat muncul masalah yang sulit, aku berdoa dan memohon bimbingan Tuhan bersama yang lain, lalu mencari jalan penerapan melalui firman-Nya. Hanya saat tak bisa menyelesaikan masalah, aku bertanya kepada pemimpin atau orang yang memahami kebenaran. Masalah kami perlahan terselesaikan dan aku mengalami pertumbuhan.

Segera setelah itu, seorang pemimpin tingkat atas menulis surat untuk memberitahuku bahwa Wang Jing mengandalkan bakatnya dalam bekerja dan tak mengejar kebenaran. Dia selalu pamer dan meninggikan diri agar orang lain mengagumi dan memujanya. Dia tak terima dipangkas dan tak merenungkan diri. Dia telah disingkapkan karena menempuh jalan antikristus dan diberhentikan karena menjadi pemimpin palsu. Ini sangat menyentuhku. Selama aku bersama Wang Jing, dia sudah menunjukkan perilaku ini: Dia tak pernah membahas kerusakan apa yang dia perlihatkan dalam tugasnya atau kegagalan apa yang telah dia alami. Dia hanya membicarakan kesuksesannya, seolah-olah tak ada masalah yang tak bisa dia selesaikan. Alhasil, semua orang menghormati dan memujanya. Kemudian, aku melihat bagian firman Tuhan ini: "Ada orang-orang yang mungkin menggunakan kedudukan mereka untuk berulang kali bersaksi tentang diri mereka sendiri, meninggikan diri mereka, dan bersaing dengan Tuhan untuk mendapatkan orang dan status. Mereka menggunakan berbagai metode dan cara untuk membuat orang-orang memuja mereka, terus-menerus mencoba memenangkan hati orang dan mengendalikan mereka. Beberapa orang bahkan dengan sengaja menyesatkan orang agar berpikir bahwa mereka adalah Tuhan, sehingga mereka dapat diperlakukan seperti Tuhan. Mereka tidak akan pernah memberitahu seseorang bahwa mereka telah rusak—bahwa mereka juga rusak dan sombong, dan orang-orang tidak perlu memuja mereka, dan sebaik apa pun mereka melakukan sesuatu, semuanya itu karena peninggian dari Tuhan dan toh mereka melakukan apa yang memang harus mereka lakukan. Mengapa mereka tidak mengatakan hal-hal ini? Karena mereka sangat takut kehilangan tempat mereka di hati orang-orang. Itulah sebabnya orang-orang semacam ini tidak pernah meninggikan Tuhan dan tidak pernah menjadi saksi bagi Tuhan" (Firman, Jilid 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri I"). Setelah melihatnya berdasarkan firman Tuhan, aku memahami diri Wang Jing yang sebenarnya. Dia sering bersekutu tentang bagaimana dia mencari kebenaran saat menghadapi kesukaran, bagaimana dia dengan mudah menangani surat-surat yang sulit, dan bagaimana dia membantu orang lain menyelesaikan masalah mereka. Namun, dia jarang membicarakan penyimpangan dan kekurangannya sendiri atau terbuka tentang kerusakan dan kelemahannya. Dia tak pernah membahas masalah atau surat yang salah dia nilai atau yang tak mampu dia pahami, dan bagaimana hal itu menyingkapkan kekurangannya. Dia juga tak pernah membicarakan masalah yang tak mampu dia pahami, bagaimana orang lain membantunya dan apa aspek-aspek prinsip kebenaran yang membuatnya paham. Dia hanya membiarkan orang melihat kedok palsunya yang sempurna. Saat kami memuja dan memujinya, dia tak bersekutu dengan kami bahwa tak boleh memuja manusia, dan dia juga sepertinya sangat mereguk dan menikmatinya. Setelah memahami perilakunya sesuai firman Tuhan, aku melihat bahwa dia hanya mengandalkan bakatnya dalam pekerjaan dan khotbahnya, tak pernah meninggikan atau bersaksi bagi Tuhan dan hanya memamerkan dirinya untuk menyesatkan orang lain, sehingga orang tak melihat kerusakan dan kekurangannya tetapi memuja dan mengikutinya. Dia berperilaku seperti ini untuk mendapatkan tempat di hati orang-orang; sungguh berbahaya dan jahat! Namun, bukan hanya tidak memahami perilakunya, aku bahkan mengagumi bakat, keahlian, dan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah. Kupikir dia memahami kebenaran, memiliki kenyataan kebenaran, sehingga aku memujanya. Aku sangat buta!

Setelah itu, aku menemukan bagian firman Tuhan ini: "Ada beberapa orang yang sering disesatkan oleh mereka yang secara lahiriah tampak rohani, mulia, luhur, dan hebat. Adapun orang yang mampu dengan fasih membicarakan kata-kata dan doktrin, dan yang ujaran serta tindakannya sepertinya layak dikagumi, orang-orang yang terperdaya oleh mereka tidak pernah melihat esensi dari tindakan mereka, prinsip yang melatarbelakangi perbuatan mereka, atau apa tujuan mereka. Terlebih lagi, mereka tidak pernah melihat apakah orang-orang ini sungguh tunduk kepada Tuhan, dan mereka juga tidak pernah memastikan apakah orang-orang ini sungguh-sungguh takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Mereka tidak pernah mengenali esensi kemanusiaan orang-orang ini. Sebaliknya, mulai dari langkah pertama berkenalan dengan orang-orang tersebut, mereka sedikit demi sedikit mulai mengagumi dan menghormati orang-orang ini, dan pada akhirnya, orang-orang ini menjadi idola mereka" (Firman, Jilid 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Bagaimana Mengetahui Watak Tuhan dan Hasil yang Akan Dicapai Pekerjaan-Nya"). "Entah orang berfokus pada hal dangkal atau pada masalah mendalam, atau pada kata-kata dan doktrin, atau pada kenyataan, mereka tidak memegang teguh apa yang seharusnya benar-benar mereka pegang teguh, dan mereka juga tidak tahu apa yang paling perlu mereka ketahui. Alasan untuk ini adalah karena orang sama sekali tidak menyukai kebenaran; dengan demikian, mereka tidak bersedia meluangkan waktu dan upaya untuk mencari dan melakukan prinsip pengamalan yang ditemukan dalam perkataan Tuhan. Mereka malah lebih memilih menggunakan jalan pintas, meringkas apa yang mereka pahami dan ketahui sebagai pengamalan yang baik dan perilaku yang baik; ringkasan ini kemudian menjadi tujuan mereka sendiri untuk dikejar, yang mereka anggap sebagai kebenaran untuk dilakukan. Konsekuensi langsung dari ini adalah bahwa orang menggunakan perilaku baik manusia sebagai pengganti untuk melakukan kebenaran, yang juga memuaskan hasrat mereka untuk menjilat kepada Tuhan. Ini memberi mereka modal yang digunakan untuk melawan kebenaran, yang juga mereka manfaatkan untuk berargumen dan bersaing dengan Tuhan. Pada saat yang sama, orang juga dengan licik menyingkirkan Tuhan, menempatkan idola yang mereka kagumi untuk menggantikan tempat-Nya" (Firman, Jilid 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Bagaimana Mengetahui Watak Tuhan dan Hasil yang Akan Dicapai Pekerjaan-Nya"). Melalui firman Tuhan, aku menyadari bahwa selama bertahun-tahun beriman, aku selalu memiliki pandangan yang keliru ini: Aku berasumsi bahwa orang-orang pintar dan berbakat yang bekerja dan berkhotbah dengan baik, serta bisa menyelesaikan masalah, pasti memahami kebenaran dan memiliki kenyataan kebenaran. Aku menyadari bahwa aku tak tahu apa itu kenyataan kebenaran. Tuhan mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman untuk mentahirkan manusia dari watak rusak mereka serta memungkinkan mereka untuk masuk ke kenyataan kebenaran dan hidup dalam keserupaan dengan manusia sejati. Jika orang hanya mampu menyelesaikan masalah orang lain dan memahami orang lain, tetapi tak bisa menerima penghakiman firman Tuhan, serta tak menerima pemangkasan, betapa pun berbakatnya mereka, atau betapa pun baiknya mereka bekerja dan berkhotbah, mereka tetap tidak memiliki kenyataan kebenaran. Wang Jing tidak pernah bicara tentang mengenal dirinya sendiri, tidak pernah membuka diri atau menelaah watak rusaknya, tidak menerima kebenaran, dan tidak benar-benar tunduk saat dipangkas. Bagaimana mungkin dia memiliki kenyataan kebenaran? Dia hanya bisa menangani surat laporan karena dia memiliki pengalaman kerja dan lebih banyak pengetahuan tentang prinsip. Namun, itu tak berarti bahwa dia memiliki kenyataan kebenaran. Aku tak memahami kebenaran dan tidak mengenal dirinya yang sebenarnya. Aku bahkan serta-merta memuja dan menganggapnya sebagai idolaku, mencoba menyerupai dan menirunya. Aku sungguh bodoh. Jika beriman dengan cara seperti ini, aku berada dalam bahaya besar!

Belakangan, aku melihat bagian lain dari firman Tuhan: "Apa yang engkau kagumi bukanlah kerendahhatian Kristus, melainkan gembala-gembala palsu yang berkedudukan menonjol. Engkau tidak menyukai keindahan ataupun hikmat Kristus, tetapi menyukai orang-orang cabul yang terlibat dalam kekejian dunia. Engkau menertawakan penderitaan Kristus yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya, tetapi mengagumi mayat-mayat yang berburu persembahan dan hidup dalam pesta pora. Engkau tidak bersedia menderita bersama Kristus, tetapi dengan senang hati pergi ke pelukan para antikristus yang sembrono itu, meskipun mereka hanya membekalimu dengan daging, kata-kata, dan kendali. Bahkan sekarang pun, hatimu masih mengarah kepada mereka, pada reputasi mereka, status mereka, dan pengaruh mereka. Namun, engkau terus memiliki sikap yang menganggap pekerjaan Kristus terlalu sulit untuk diterima dan tidak bersedia menerimanya. Inilah mengapa Aku berkata bahwa engkau tidak memiliki iman untuk mengakui Kristus. Alasanmu mengikut Dia sampai hari ini hanyalah karena engkau tidak punya pilihan lain. Serangkaian citra mulia akan selamanya melekat di hatimu; engkau tidak dapat melupakan setiap kata dan perbuatan mereka, juga perkataan serta tangan mereka yang berpengaruh. Di dalam hatimu, mereka selamanya agung dan selamanya pahlawan. Namun tidaklah demikian bagi Kristus zaman sekarang. Di dalam hatimu, Dia selamanya tidak penting, dan selamanya tidak layak untuk ditakuti. Karena Dia terlalu biasa, pengaruhnya terlalu kecil, dan jauh dari agung" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Engkau Benar-benar Orang yang Percaya kepada Tuhan?"). Firman Tuhan tentang penghakiman ini membuatku sangat tertohok. Tuhan telah berinkarnasi dengan rendah hati dan tak pernah meninggikan diri-Nya. Dia hanya mengungkapkan kebenaran untuk menyelamatkan umat manusia. Kerendahhatian Tuhan adalah ungkapan dari kemuliaan, kebesaran dan kekudusan-Nya. Ini sangat layak untuk kita kagumi. Namun, melihat bahwa Wang Jing pernah menjadi pemimpin, bisa memecahkan masalah serta berbicara dengan keyakinan dan tekad, aku mengagumi dia. Aku percaya kepada Tuhan tanpa menyembah-Nya, dan aku tidak menghormati kerendahhatian dan keindahan Kristus. Sebaliknya, aku memuja tokoh-tokoh besar dan mengesankan, lebih memikirkan mereka yang memiliki persona, bakat, dan kemampuan yang tinggi dalam bekerja dan berkhotbah. Aku bahkan menganggap mereka sebagai idolaku. Ini sungguh menyinggung watak Tuhan. Kita tak boleh mengagumi dan meluhurkan manusia mana pun: Hanya Tuhan-lah kebenaran yang harus diikuti dan disembah. Firman Tuhan katakan: "Aku mengatakan bahwa semua orang yang tidak menghargai kebenaran adalah para pengikut yang bukan orang percaya dan pengkhianat kebenaran. Orang-orang seperti itu tidak akan pernah menerima perkenanan Kristus" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Engkau Benar-benar Orang yang Percaya kepada Tuhan?"). Aku tak mengejar kebenaran dan tak memiliki sedikit pun pengetahuan tentang Tuhan meskipun telah beriman selama bertahun-tahun. Aku bahkan mengidolakan orang yang rusak, menyembah dan mengikuti dia, tetapi aku tak menyembah Kristus atau fokus mengejar kebenaran. Ini berarti mengkhianati Tuhan dan aku bertindak seperti pengikut yang bukan orang percaya, dan jika aku tak bertobat, Tuhan akan membenci dan menolakku, lalu menyingkirkanku!

Belakangan, kudengar Wang Jing bertindak seperti Yudas saat ditangkap oleh PKT. Dia mengadukan beberapa saudara-saudari. Saat dibebaskan, dia masih belum bertobat dan akhirnya diusir dari gereja. Aku melihat bahwa meski Wang Jing telah melaksanakan banyak tugas, memiliki bakat, kemampuan berkhotbah yang baik, dan bisa menggunakan firman Tuhan untuk menyelesaikan masalah, karena dia tak berusaha mengenal dirinya sendiri, tak menerima kebenaran, dan tak punya sedikit pun kenyataan kebenaran meski telah bertahun-tahun beriman, saat menghadapi situasi ini, dia sepenuhnya disingkapkan dan disingkirkan. Setelah itu, aku menemukan bagian lain dari firman Tuhan: "Engkau harus tahu orang-orang macam apa yang Aku inginkan; mereka yang tidak murni tidak diizinkan masuk ke dalam kerajaan, mereka yang tidak murni tidak diizinkan mencemarkan tanah yang kudus. Meskipun engkau mungkin sudah melakukan banyak pekerjaan, dan telah bekerja selama bertahun-tahun, pada akhirnya, jika engkau masih sangat kotor, maka menurut hukum Surga tidak dapat dibenarkan jika engkau berharap dapat masuk ke dalam kerajaan-Ku! Semenjak dunia dijadikan sampai saat ini, tak pernah Aku menawarkan jalan masuk yang mudah ke dalam kerajaan-Ku kepada orang-orang yang menjilat untuk mendapatkan perkenanan-Ku. Ini adalah peraturan surgawi, dan tak seorang pun dapat melanggarnya! Engkau harus mencari hidup. Sekarang ini, orang-orang yang disempurnakan adalah mereka yang sejenis dengan Petrus. Mereka adalah orang-orang yang mengusahakan perubahan pada wataknya sendiri, dan bersedia menjadi kesaksian bagi Tuhan serta melaksanakan tugasnya sebagai makhluk ciptaan. Hanya orang-orang seperti inilah yang akan disempurnakan. Jika engkau hanya mencari upah, dan tidak berusaha mengubah watak hidupmu sendiri, maka semua upayamu akan sia-sia—ini adalah kebenaran yang tak dapat diubah!" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Keberhasilan atau Kegagalan Tergantung pada Jalan yang Manusia Jalani"). Firman Tuhan menyatakan bahwa apakah manusia dapat memperoleh keselamatan dan memasuki kerajaan surga atau tidak, itu bukan berdasarkan bakat mereka, seberapa banyak pekerjaan yang mereka lakukan atau seberapa banyak mereka berkhotbah, melainkan berdasarkan apakah mereka mengejar kebenaran, mampu menerima dan tunduk pada penghakiman firman Tuhan, serta mencapai perubahan dalam watak hidup mereka. Dalam imannya, Petrus menghormati Tuhan karena kebesaran-Nya dan mencari kebenaran dalam segala hal. Dia beranggapan bahwa yang terpenting adalah memperoleh kebenaran dan hidup, jadi, meski dia tak melakukan pekerjaan sebanyak Paulus, setelah mengalami penghakiman Tuhan, dia bisa tunduk sampai mati, mengasihi Tuhan, dan akhirnya memberikan kesaksian yang hebat bagi Tuhan serta mendapatkan pujian-Nya. Dari jalan yang dilalui Petrus, aku menemukan sebuah jalan penerapan: Aku tak akan lagi mengagumi orang-orang berbakat dan tak akan berusaha menjadi seperti mereka. Sebaliknya, aku bertekad untuk sungguh-sungguh mencari kebenaran, menerapkan firman Tuhan, dan melaksanakan tugasku sebagai makhluk ciptaan. Hanya inilah jalan yang benar.

Setelah itu, saat melaksanakan tugasku, aku fokus mengandalkan Tuhan dan mencari prinsip-prinsip kebenaran. Saat bertemu orang-orang berbakat yang mampu berkhotbah, aku secara sadar berusaha memandang mereka dengan cara yang benar. Saat persekutuan mereka memiliki pencerahan Roh Kudus, aku menerima bahwa itu adalah dari Tuhan. Saat ide mereka sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran, aku menerima dan mematuhinya. Jika ide mereka tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran, aku tidak serta-merta mendengarkan mereka, tetapi mencari kebenaran bersama mereka. Setelah menerapkan dengan cara ini selama beberapa waktu, aku merasa lebih bebas dan lebih nyaman. Dalam tugasku, aku juga bisa mengidentifikasi jalur penerapan dan mencapai beberapa hasil. Syukur kepada Tuhan!

Sebelumnya: Aib dari Masa Laluku

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Melepaskan Status Tidaklah Mudah

Oleh Saudara Li Jun, TiongkokAku lahir di keluarga petani. Ketika kecil, aku kehilangan orangtuaku, jadi aku dan kakakku harus bergantung...

Kurangi Ukuran Huruf
Tambah Ukuran Huruf
Masuk Layar Penuh
Keluar Layar Penuh