1 Ada luka yang dalam di hatiku. Setiap kali aku teringat masa lalu, rasanya seperti pisau ditusukkan ke hatiku. Aku dahulu menolak dan mengutuk Kristus. Aku percaya kepada Tuhan tetapi tidak mengenal-Nya, dan aku menolak-Nya. Aku menyaksikan Kristus menyatakan kebenaran tetapi aku masih menyangkali-Nya, aku tidak ada bedanya dengan orang Farisi. Aku tidak akan pernah lupa pelajaran ini yang tertulis dengan darah. Aku sudah ditinggalkan dengan penyesalan tiada akhir.

2 Aku percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun tetapi tidak mengejar kebenaran. Aku memperlengkapi diriku dengan pengetahuan Alkitab hanya untuk menyombong. Aku berbicara tentang teori teologi untuk membuat orang lain menyembah dan memandangku. Aku bekerja keras untuk berkat dan upah. Aku egois dan hina, tidak pernah peduli pada kehendak Tuhan. Aku gembar-gembor tentang menyenangkan Tuhan tetapi tidak mengamalkan kebenaran. Aku menyuarakan kesetiaanku kepada Tuhan, tetapi seenaknya sendiri terhadap Dia. Aku terlihat saleh dari luar, tetapi tidak tunduk.

3 Penghakiman dan hajaran Tuhan membuatku tersungkur ke tanah; aku gemetar ketakutan karena watak benar-Nya. Aku sangat membenci kerusakan dan ketidakmanusiaanku. Aku telah melakukan terlalu banyak pelanggaran dan telah menghancurkan hati Tuhan. Untuk semua yang aku lakukan seharusnya sudah dari dahulu aku dihancurkan oleh Tuhan. Namun Tuhan sabar dan toleran terhadapku, memberiku kesempatan untuk bertobat. Melihat keselamatan Tuhan membuat hatiku penuh dengan penyesalan. Aku bertekad mengamalkan kebenaran dan hidup dalam keserupaan dengan manusia. Aku mau menghabiskan hidupku bagi Tuhan dan membalas kasih Tuhan. Aku akan menaati dan menyembah Tuhan selamanya.