1 Malam sudah larut; di luar anjing menggonggong dan sirene berbunyi. Dalam hatiku ada rasa takut; aku bisa saja ditangkap dan dipenjara kapan saja. Aku kabur dari rumahku, tak tahu di mana aku bisa menemukan tempat berlindung. Tanpa hak asasi manusia, aku menderita karena penganiayaan dan kesukaran yang berat. Dalam benteng setan ini, Iblis memegang kuasa, begitu gelap. Terang dan kebenaran terlarang di antara manusia. Si naga merah besar dengan sia-sia berharap bisa menguasai manusia selamanya, menghentikan orang-orang dari menyembah Tuhan yang sejati dan berjalan di jalan yang benar. Aku membenci "kebebasan beragama" yang adalah dusta. Aku berharap kerajaan Kristus akan segera datang.

2 Di malam yang gelap, firman Tuhan membimbing kita, selangkah demi selangkah. Di tengah derita penganiayaan, iman kita disempurnakan. Di tengah pemurnian, watak rusak kita ditahirkan. Di tengah sengsara besar, sekelompok pemenang diciptakan. Umat Tuhan mengikuti Tuhan, tahu apa yang harus dikasihi dan apa yang harus dibenci. Orang tidak percaya hanya menghargai hidup dan mengabaikan kebenaran. Takut, mereka telah kehilangan karakter dan martabat mereka. Mereka yang mengasihi Tuhan memberikan hidup mereka untuk mendapatkan kebenaran. Si naga merah besar hanyalah objek pelayanan Tuhan. Walau kejam, dia pada akhirnya akan dihancurkan oleh Tuhan.

Firman Tuhan bersamaku di tengah kesulitan; memikirkan anugerah Tuhan, aku merasa Dia bahkan lebih indah. Dianiaya karena kebenaran di jalan yang tak rata, di sana ada suka di tengah duka, dan aku merasa mulia. Aku percaya Kristus adalah kebenaran, jalan, dan hidup, dan aku bersumpah untuk setia dan mengikuti Dia dari dekat.