241 Kasih Tuhan Tinggal Selamanya dalam Hatiku
Bait 1
Dalam perjalananku mengikut Tuhan,
aku menikmati semua kasih-Nya.
Firman dan persyaratan-Nya
merupakan kasih dan perlindungan-Nya.
Bait 2
Di saat aku lemah dan meneteskan airmata,
firman Tuhan mengilhamiku untuk mencari kebenaran.
Di saat aku kecewa, firman-Nya mengilhamiku
dan mendorongku untuk maju.
Refrain
(Tuhan) Kasih-Mu berharga dan tanpa pamrih.
Kini kurasakan kasih-Mu kepadaku secara mendalam.
(Tuhan Yang Mahakuasa) Kau begitu indah.
(Kasih-Mu) Kasih-Mu kukenang.
(Tuhan, kasih-Mu) Kasih-Mu kukenang.
Kasih-Mu, kasih-Mu kukenang.
Bait 3
Kasih Tuhan bagi manusia jelas dan nyata.
Penghakiman dan ujian-Nya bertujuan
untuk menyelamatkan dan menyucikanku.
Pemurnian-Nya membantuku bertumbuh.
Bait 4
Tuhan menderita kesulitan hebat untuk memimpin,
selalu ada di sampingku.
Aku mengeluh dan salah memahami-Nya,
dan Dia telah selalu menoleransinya.
Refrain
(Tuhan) Kasih-Mu berharga dan tanpa pamrih.
Kini kurasakan kasih-Mu kepadaku secara mendalam.
(Tuhan Yang Mahakuasa) Kau begitu indah.
(Kasih-Mu) Kasih-Mu kukenang.
(Tuhan, kasih-Mu) Kasih-Mu kukenang.
Kasih-Mu, kasih-Mu kukenang.
Bridge
Kasih Tuhan yang tanpa pamrih telah ditukar,
ditukar dengan keselamatanku.
Kebenaran yang Tuhan anugerahkan
membuatku memiliki hidup yang sejati.
Penghakiman, hajaran dan ujian Tuhan-lah
yang menyucikan aku.
Firman Tuhan adalah kebenaran dan telah menjadi hidupku.
Firman Tuhan adalah tempatku bergantung
dan aku tak dapat meninggalkannya bahkan untuk sesaat.
Oh! Tuhan Yang Mahakuasa, kasih-Mu tinggal di hatiku.
Oh! Tuhan Yang Mahakuasa,
aku akan mengasihi-Mu selamanya.
Bait 5
Tak peduli seberapa rusaknya atau seberapa sulitnya aku,
Tuhan selalu luar biasa sabar,
selalu memberi makan dan menyiramiku.
Bait 6
Melalui aniaya, rintangan dan kegagalan,
firman Tuhan mendorongku untuk terus maju.
Kasih-Nya ialah yang terindah dan benar.
Selamanya aku dapat menceritakannya.
Refrain
(Tuhan) Kasih-Mu berharga dan tanpa pamrih.
Kini kurasakan kasih-Mu kepadaku secara mendalam.
(Tuhan Yang Mahakuasa) Kau begitu indah.
(Kasih-Mu) Kasih-Mu kukenang.
(Tuhan, kasih-Mu) Kasih-Mu kukenang.
Kasih-Mu, kasih-Mu kukenang.